Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    1/19

    LAPORAN NILAI KETIDAKWAJARAN

    MENGGUNAKAN METODE SHL DAN JACOB

    MATA KULIAH : STATISTIKADOSEN PEMBIMBING : Dr. Diana Suzana Mandar

    Penu!un:

     

    Audina T!a"ara #a$ra%&'(&)())&

      Nad$ira Pu!*a Dia"an+a % &'(&)())(&

    IT & AEU

    Te,ni, In-r"a+i,a dan K"*u+er

    POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    2/19

    /)(0%/)(1

    KATA PENGANTAR 

    Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga laporan

     penelitian ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak 

    terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan

     baik materi maupun pikirannya.

    Dan harapan kami semoga laporan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan

     pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun

    menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

    arena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, ami yakin masih banyak 

    kekurangan dalam makalah ini, !leh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik 

    yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

    Depok, " #pril $%&'

    Penyusun

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    3/19

    ABSTRAK 

    Didalam penskoran ujites, kita perlu mendeteksi adanya ketimpangan skor yang

     berbentuk ketidak(ajaran ini. Pada teori skor, baik klasik maupun modern, pendeteksian ini

    dilakukan melalui pembandingan diantara hasil ja(aban pada butir mudah dengan hasil

     ja(aban pada butir sukar. #dalah tidak (ajar kalau sebaliknya peserta ujian itu berhasil

    menja(ab dengan benar butir yang sukar dan tidak dapat menja(ab dengan benar butir yang

    mudah. ita perlu mencegah atau menghindari ketimpangan skor. #pabila sudah terjadi, kita

     perlu mendeteksi ketimpangan tersebut. Maka untuk mendeteksi ketimpangan tersebut, kami

    menggunakan metode )*+ untuk mencari indeks kehatihatian dan metode -acob untuk mencari indeks ke(ajaran.

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    4/19

    DA2TAR ISI

    KATA PENGANTAR 2

    ABSTRAK 3

    DAFTAR ISI 4

    BAB I 5

    PENDAHULUAN 6

    1.1 Latar Belakan !a"ala# 6

    1.2 R$%$"an !a"ala# &

    1.3  Uren"' Penel't'an &

    BAB II &

    TIN(AUAN PUSTAKA &

    2.1 Ka)'an Te*r' +

    2.2 R$%$" Ket',ak-a)aran Sk*r ,ala% Bent$k In,ek" !en$nakan Te*r'

    Kla"'k +

    BAB III 14

    !ETDE PENELITIAN 14

    3.1 T$)$an Penel't'an 14

    3.2 !et*,e Penel't'an 14

    BAB I/ 15

    PE!BAHASAN 15

    4.1 Pen$naan !et*,e SHL ,an (a0* 15

    4.2 Lanka#lanka# Pen$naan !et*,e SHL ,an (a0* 15

    4.2 I%le%enta"' !et*,e SHL ,an (a0* 1&

    BAB / 21

    KESI!PULAN 21

    5.1 Ke"'%$lan 21

    DAFTAR PUSTAKA //

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    5/19

    BAB I

    PENDAHULUAN

    (.( La+ar Be3a,an4 Ma!a3a$

    )kor diberikan pasca hasil uji tes dengan tujuan untuk menyajikan inormasi

    tentang besaran atau dimensi yang diukur oleh ujites itu. -ika semua kegiatan dan

    langkah di dalam pengujian tersebut berlangsung dengan baik, maka kita akan

    memperoleh inormasi yang benar tentang peserta uji tes. /ahkan dari pengujian

    tersebut, kita juga memperoleh inormasi tentang butir pengujian yang kita gunakan di

    dalam pengujian itu. Pada kenyataannya, ada kalanya skor pada hasil ujian tidak 

    memberikan inormasi yang benar tentang peserta ujian dikarenakan hasil ujian

    terebut tercampur dengan besaran atau dimensi lain yang tidak dimaksudkan untuk 

    diukur oleh ujian tersebut atau karena pelaksanaan ujian itu kurang layak sehingga

    menghasilkan inormasi yang tidak benar. ita perlu mencegah atau menghindari

    ketimpangan skor. #pabila sudah terjadi, kita perlu mendeteksi ketimpangan tersebut.

     Namun, untuk mencegah, menghindari, atau mendeteksi ketimpangan skor, kita perlu

    mengetahui ciri dan sumber dari ketimpangan skor tersebut. #da banyak sebab yang

    menjurus ke ketimpangan skor dalam pengukuran pendidikan. Namun, secara garis

     besar, kita mengenal $ sumber atau (ilayah tempat ketimpangan itu terjadi. arena

    skor dicapai oleh peserta ujian yang mengerjakan sejumlah butir ujian, maka kedua

    sumber atau (ilayah tempat ketimpangan itu terjadi adalah, peserta ujian dan

     perangkat ujian beserta butirbutirnya. )elain sumber atau tempat kejadian

    ketimpangan skor, kita juga melihat bentangan dari ketimpangan skor itu. Pada

     peserta ujian, ketimpangan itu dapat terjadi pada peserta ujian secara indi0idu orang

    demi orang atau pada peserta ujian secara kelompok. Demikian pula dengan ujian,

    ketimpangan itu dapat terjadi pada butir uji tes satu demi satu atau pada keseluruhan

    ujites.

    Didalam penskoran ujites, kita perlu mendeteksi adanya ketimpangan skor 

    yang berbentuk ketidak(ajaran ini. Pada teori skor, baik klasik maupun modern,

     pendeteksian ini dilakukan melalui pembandingan diantara hasil ja(aban pada butir 

    mudah dengan hasil ja(aban pada butir sukar. #dalah tidak (ajar kalau sebaliknya

     peserta ujian itu berhasil menja(ab dengan benar butir yang sukar dan tidak dapat

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    6/19

    menja(ab dengan benar butir yang mudah. Dalam teori klasik, penentuan butir 

    mudah dan sulit dilakukan melalui kelompok peserta. /utir yang dapat dija(ab

    dengan benar oleh banyak peserta didalam kelompok, maka itu adalah butir mudah

    dan sebaliknya. Dalam teori skor moderen yang menggunakan teori responsi butir,

    kesukaran butir itu adalah in0arian dan dikalibrasikan melalui jumlah peserta yang

    selalu berukuran cukup besar.

    (./ Ru"u!an Ma!a3a$

    /erdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, maka masalah yang

    akan dibahas dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut1

    &. Untuk apa metode )*+ dan -acob digunakan2

    $. +angkahlangkah apa saja yang diperlukan untuk menggunakan metode )*+ dan

    -acob2

    ". #pakah terdapat perbedaan antara metode )*+ dengan metode -acob2

    (.5 Ur4en!i Pene3i+ian

    Dengan menggunakan metode )*+ dan -acob maka kita dapat mendeteksi

    ketidak(ajaran skor. )ebagai contoh untuk mengukur kemampuan sis(a, maka para guru

    akan menyiapkan beberapa butir soal untuk diujikan kepada para sis(anya. Tes buatan

    guru harus memenuhi persyaratan tes yang baik. *asil tes yang berupa skor adakalanya

    menyesatkan bila instrumen tesnya tidak baik, sehingga skor yang diperoleh tidak (ajar.

    !leh karena itu perlu dilakukan pendeteksian ketidak(ajarn skor sis(a, sehingga hasil tes

    tidak lagi menyesatkan. *al yang perlu di(aspadai pada penerapan skor dari hasil

     pengukuran pendidikan yaitu ketimpangan skor atau ketidak(ajaran skor. /erdasarkan

    hasil skor dari masingmasing sis(a kemudian dideteksi ketidak(ajaran skor. Untuk 

    mendeteksi ketidak(ajaran skor yang diperoleh sis(a menggunakan metode )ato

    *arnisch+inn.

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    7/19

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    /.( Ka6ian Teri

    etidak(ajaran skor dapat terlihat dengan pola ja(aban peserta ujian. )kor peserta

    ujian akan menjadi (ajar apabila peserta tersebut dapat menja(ab benar butir soal yang

    mudah dan menja(ab salah butir soal yang sukar. )ebaliknya, skor peserta akan menjadi

    tidak (ajar apabila peserta ujian menja(ab salah soal yang mudah dan menja(ab benar 

    soal yang sulit 3Naga, $%%&1 4"5. esalahan pengukuran yang diakibatkan peserta didik 

     berikutnya terjadi ketika peserta didik mendapatkan skor lebih tinggi daripada

    kemampuan yang sebenarnya5. *al ini dapat terjadi ketika peserta didik mencontek atau

    memperoleh ja(aban dari orang lain 3*ulin, Drasgo(, 6 Parsons, &78"1 &95. Mereka

    akan memperoleh skor yang lebih tinggi dari kemampuan yang sebenarnya. *ulin,

    Drasgo(, 6 Parsons 3&78"1 &&&&$5 mengemukakan bah(a pembahasan tentang

    ketidak(ajaran pengukuran terbatas pada keanehan pola ja(aban peserta tes 3peserta

    didik5 dalam tes. /ila pola ja(aban yang dihasilkan peserta tes tidak normal. Misalnya,ada sejumlah ja(aban benar terhadap butirbutir sulit pada seperdua tes yang pertama dan

    dan ada sejumlah ja(aban salah terhadap butirbutir tes yang mudah pada seperdua tes

     berikutnya. #tau peserta tes yang kreati mungkin memberikan penasiran yang berbeda

    terhadap butir tes yang mudah. #kibatnya, respon butir seperti ini tidak cocok dengan

    teori respon butir yang mengasumsikan peluang ja(aban benar sebagai ungsi dari

    kecerdasan 3kemampuan5 peserta tes.

    Untuk mengatasi kesalahan hasil pengukuran yang diakibatkan peserta didik ini, terdapat

     beberapa indeks ketidak(ajaran klasik, beberapa diantaranya yaitu metode )*+ dan metode

    -acob.

    /./ Ru"u! Ke+ida,7a6aran S,r da3a" Ben+u, Inde,! Men44una,an Teri K3a!i, 

     

    Me+de SHL

    Metode )*+ menggunakan istilah indeks kehatihatian untuk menyatakan

    ke(ajaran skor peserta tes. Dari data yang sudah didapat kemudian dihitung masing

    masing indeks kehatihatian setiap peserta tes. /erikut merupakan rumus menghitung

    indeks kehatihatian1

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    8/19

     

    dengan1

    )etelah indeks kehatihatian semua peserta tes dihitung, dari data tersebut dapat akan

    dihitung indeks kehatihatian terbesar, dan indeks kehatihatian terkecil, kemudian

    diklasiikasikan skor responden yang (ajar dan tidak (ajar. Untuk responden yang

    skornya dinyatakan tidak (ajar akan diklasiikasikan menjadi tiga kategori yaitu indeks

    ketidak(ajaran skor besar, sedang, dan kecil. Untuk melihat penyebaran skor peserta tes

    yang dinyatakan (ajar berdasarkan kategori kemampuan peserta tes maka dilakukan

     pengklasiikasian terhadap kemampuan peserta tes, yaitu akan dikategorikan menjadi

     peserta tes dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

    Untuk mempermudah cara menghitung indeks kehatihatian, berikut merupakan contoh

     perhitungan indeks kehatihatian yang tersaji pada tabel ".:.

    a5 +angkah pertama adalah penyusunan butir dari mudah ke sukar yang dalam hal ini oleh

    skor butir gi dari tinggi ke rendah. /anyaknya butir adalah N ; :.

     b5 +angkah kedua membuat pemisah di antara bagian pertama dan bagian kedua melalui banyaknya ja(aban betul.

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    9/19

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    10/19

    Dari perhitungan diatas, didapat nilai1

    -adi diapat indeks kehatihatian peserta tes ke: sebesar %,4%.

    d5 Didapat indeks kehatihatian peserta ke: sebesar %,4%, ini artinya skor peserta ke: tidak 

    (ajar. Untuk menghitung indeks kehatihatian peserta lainnya dapat digunakan jalan yang

    sama.

    Me+de Ja89

    >ndeks ketidak(ajaran dengan menggunakan metode -acob diperoleh dengan

    menggunakan ratarata bobot. /utir soal dikelompokkan dalam : kelompok berdasarkan

    tingkat kesukarannya. Dari kelima kelompok soal tersebut diberi bobot % untuk kelompok butir 

    termudah dan secara berurutan sehingga pada kelompok : atau yang tersulit diberi bobot 4.

    )elanjutnya dicari rekuensi responden pada masingmasing kelompok. emudian dimasukkan

     pada rumus -acob yaitu 1

    #pabila rekuensi responden pada setiap kelompok sama, maka akan diperoleh

    indeks -acob ; $. )kor responden akan dianggap tidak (ajar jika indeks -acob lebih besar dari

    $.

    +angkahlangkah perhitungan indeks ketidak(ajaran menggunakan metode -acob1

    a5 /erdasarkan banyaknya ja(aban betul, butir diurut dari mudah ke sukar 

     b5 /utir dibagi ke dalam : peringkat kesukaran dari peringkat & termudah dan peringkat :

    tersukar 

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    11/19

    c5 Peringkat butir diberi bobot dari % pada peringkat & sampai 4 pada peringkat :

      Peringkat & $ " 4 :

      /obot % & $ " 4

      ?rek ja(aban betul  &   $   "   4   :

    d5 >ndeks ke(ajaran -acob

    e5 etidak(ajaran terjadi j ika responden menja(ab salah butir mudah dan

    menja(ab betul butir sukar 

    5 Dengan bobot makin besar pada butir sukar, ketida(ajaran ini meningkatkan

    nilai -

    g5 -ika ja(aban betul pada semua peringkat adalah sama banyaknya,

     & ;  $ ;  " ;  4 ;  : ; =

    h5 maka indeks ke(ajaran -acob menjadi1

    i5 )ekor responden dengan -@ $ dianggap kurang (ajar  

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    12/19

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    5.( Tu6uan Pene3i+ian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan membandingkan indeks

    ketidak(ajaran skor menggunakan metode )*+ dengan -acob pada tes hasil belajar.

    5./ Me+de Pene3i+ian

    Pada laporan ini, kami menggunakan metode )*+ untuk menentukan indeks kehatihatian

    dan metode -acob untuk menentukan indeks ketidak(ajaran.

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    13/19

    BAB I

    PEMBAHASAN

    &.( Pen44unaan Me+de SHL dan Ja89

    Me+de SHL

    Metode )*+ diambil dari nama )ato, *arnisch dan +inn. Pada a(alnya metode ini

     berasal dari sato yang kemudian dimodiikasi oleh *arnisch dan +inn. Mereka

    menyebut indeks mereka sebagai indeks kehatihatian 3caution indeks5. Metode ini

    menggunakan banyaknya ja(aban salah pada butir mudah dan banyaknya ja(aban

     benar pada butir sulit. )elanjutnya dicari indeks kehatihatian dalam bentuk proporsi

    terhadap ja(aban benar dari seluruh peserta.

    Me+de Ja89

    >ndeks ketidak(ajaran dengan menggunakan metode -acob diperoleh dengan

    menggunakan ratarata bobot. /utir soal dikelompokkan dalam : kelompok 

     berdasarkan tingkat kesukarannya. Dari kelima kelompok soal tersebut diberi bobot %

    untuk kelompok butir termudah dan secara berurutan sehingga pada kelompk : atau

    yang tersulit diberi bobot 4. )elanjutnya dicari rekuensi responden pada masing

    masing kelompok.

    &./ Lan4,a$;3an4,a$ Pen44unaan Me+de SHL dan Ja89

      Lan4,a$;3an4,a$ Men44una,an Me+de SHL

    a. +angkah pertama adalah penyusunan butir dari mudah ke sukar yang dalam hal

    ini oleh skor butir gi dari tinggi ke rendah.

     b. +angkah kedua membuat pemisah di antara bagian pertama dan bagian kedua

    melalui banyaknya ja(aban betul.

    c. Perhitungan indeks kehatihatian untuk peserta tes keN, dengan cara1

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    14/19

     

    Lan4,a$;3an4,a$ *ada "e+de Ja89

    a5 /erdasarkan banyaknya ja(aban betul, butir diurut dari mudah ke sukar 

     b5 /utir dibagi ke dalam : peringkat kesukaran dari peringkat & termudah dan

     peringkat : tersukar 

    c5 Peringkat butir diberi bobot dari % pada peringkat & sampai 4 pada peringkat :

     Peringkat & $ " 4 :

    /obot % & $ " 4

    ?rek ja(aban betul & $ " 4 :

    d5 *itung indeks ke(ajaran -acob

    e5 etidak(ajaran terjadi jika responden menja(ab salah butir mudah dan

    menja(ab betul butir sukar 

    5 Dengan bobot makin besar pada butir sukar, ketida(ajaran ini meningkatkan

    nilai -

    g5 -ika ja(aban betul pada semua peringkat adalah sama banyaknya,

       & ;  $ ;  " ;  4 ;  : ; =

    h5 maka indeks ke(ajaran -acob menjadi1

    i5 )ekor responden dengan -@ $ dianggap kurang (ajar 

    4.$ I"*3e"en+a!i Me+de SHL dan Ja89

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    15/19

    Me+de SHLngetahui apakah ada perbedaan pada metode )*+ dan -acob, kami

    menggunakan contoh kasus yang terdiri dari : sis(a sebagai responden yang

    mengerjakan : butir soal.

    a5 /utir sudah diurutkan dari yang paling mudah ke paling sukar berdasarkan

     banyaknya ja(aban betul,  gi b5 -umlah butir, N;:

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    16/19

      <3−212−7

      ;1

    5

      ; %,$%  Pe!er+a +e! ,e;=:

    Dari perhitungan diatas, maka didapat indeks kehatihatian sebesar 1

    #: ; 4 A ; 7

    /: ; $ D ; 4

    A: ; A

    5−B

    5

    C − D

      <4−29−4

      ;2

    5

      ; %,4%

    )emakin besar indeks kehatihatian, maka semakin tidak (ajar pula skor

    tersebut. )esuai dengan pernyataan makin jauh dari batas pertukaran % dan & makin

    tidak hatihati responden, hal tersebut dapat dilihat setelah dilakukan perbandingan

    antara peserta ke4 dan ke:.

    Me+de Ja89

    Perin4,a+ Bu+irJa7a9an Re!*nden

    ( / 5 & =( ( ( ( ( ( )

    A ; ∑i=1

    ft 

    f gi

      ; ∑2

    f  i

    /: ; ∑i=ft +1

     N 

    ( X gi f gi)

      ; ∑3

    5

    ( X gi f gi)

     

    #: ; ∑i=1

    ft 

    (1− X gi) f gi

      ; ∑1

    2

    (1− X gi) f gi

     

    D ; ∑i= N −ft +1

     N 

    f gi

      ; ∑4

    5

    f gi

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    17/19

    / / ( ( ( ) (

    5 5 ( ( ( ) )

    & & ( ) ) ( )

    = = ) ( ) ) (

    a5 /utir dibagi ke dalam : peringkat kesukaran dari peringkat & termudah dan

     peringkat : tersukar 

     b5 /obot untuk ja(aban benar ; &, bobot untuk ja(aban salah ; %

    c5 Perhitungan indeks ke(ajaran untuk peserta tes ke4 dan ke:1

    Pe!er+a +e! ,e;&:

    - ;0. f 

    1+1. f 

    2+2. f 

    3+3. f 

    4+4. f 

    5

    f  1+ f  2+ f  3+ f  4+ f  5

      ;0.1+1.0+2.0+3.1+4.0

    1+0+0+1+0

      ;3

    2  ; &.:

    Pe!er+a +e! ,e;=:

    - ;

    0. f 1+1. f 

    2+2. f 

    3+3. f 

    4+4. f 

    5

    f  1+ f  2+ f  3+ f  4+ f  5

      =

    0.0+1.1+2.0+3.0+4.10+1+0+0+1

      ;5

    2  ; $.:

    /erdasarkan perhitungan indeks ke(ajaran peserta ke4 dan ke:, peserta ke:

    memiliki nilai - lebih besar dari peserta ke4 maka, skor responden ke: semakin

    tidak (ajar.

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    18/19

    BAB

    KESIMPULAN

    =.( Ke!i"*u3an

    esimpulan dari penelitian mencari nilai ketidak(ajaran menggunakan metode )*+

    dan -acob yaitu1

    &5 edua metode tersebut samasama membuktikan bah(a jika nilai akan semakin

    tidak (ajar jika peserta berhaasil menja(ab pertanyaan yang sukar namun

    mereka tidak dapat menja(ab pertanyaan yang mudah

    $5 *al itu dibuktikan dengan perhitungan nilai dari indeks kehatihatian 3)*+5 dan

    indeks ke(ajaran 3-acob5 yang nilainya akan semakin besar jika terdapat

    ketidak(ajaran dalam menja(ab soal

    "5 Terdapat kekurangan pada metode -acob karena dalam metode ini, butir soal

    harus dikelompokkan menjadi : kelompok, ini akan menjadi sulit apabila butir

    soal bukan dalam kelipatan :.

  • 8/16/2019 Laporan Nilai Ketidakwajaran (3).docx

    19/19

    BAB I

    DA2TAR PUSTAKA