Upload
isra-hasibuan
View
1.109
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 1/26
TUGAS AKHIR SEMESTER
MANAJEMEN LABORATORIUM
HASIL OBSERVASI PADA LABORATORIUM KIMIA
SMA NEGERI 02 PONTIANAK
Dosen : Rody PS, S.Pd
Mahwar Q, M.Si
NAMA KELOMPOK
1. EMI RULYATI (091710204)
2. ISRAWATI HASIBUAN (091710567)
3. NIA TRIANA (091710430)
4. NUR ANISSA (091710240)
5. SRI MURTINI (091710230)
PRORGAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
2011
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 2/26
LAPORAN OBSERVASI
LABORATORIUM DI SMAN 2 PONTIANAK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan dilakukan.
Dalam pengertian sempit laboratorium sring diartikan sebagai tempat yang berupa gedung
yang dibatasi oleh dinding dan atap yang didalamnya terdapat sejumlah alat dan bahan
praktikum. Dalam pembelajaran biologi laboratorium dapat berupa ruang terbuka atau alam
terbuka misalnya kebun botani. Namun dalam tulisan ini pengelolaan laboratorium hanya
dibatasi pada laboratorium berupa ruang tertutup yang ada di sekolah menengah ke atas.
Dalam pendidikan Sains kegiatan laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan
belajar mengajar, khususnya kimia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan kegiatan
laboratorium untuk mencapai tujuan pendidikan sains. Woolnough & Allsop (dalam Nuryani
Rustaman, 1995), mengemukakan empat alasan mengenai pentingnya prktikum sains.
Pertama, praktikum membangkitkan motivasi belajar sains. Belajar siswa dipengaruhi oeh
motivasi siswa yang termotivasi untuk belajar akan bersunguh-sungguh dalam mempelajari
sesuatu. Melalui kegiatan laboratorium, siswa diberi kesempatan untuk memnuhi doronganrasa ingin tahu dan ingin bisa. Prinsip ini akan menunjang kegiatan praktikum dimana siswa
menemukn pengetahuan melalui eksplorasinya terhadap alam. Kedua, praktikum
mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen. Melakukan eksperimen
merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh para ilmuwan. Dengan kegiatan prktikum
siswa dilatih untuk mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen dengan
melatih kemampuan mereka dalam mengobservasi dengan cermat, mengukur secara akurat
dengan alat ukur yang sederhana atau lebih canggih, menggunakan dan menangani alat secara
aman, merancang, melakukan dan menginterprestasikan eksperimen. Ketiga, praktikum
menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Banyak para pakar pendidikan sains menyakini
bahwa cara yang terbaik untuk belajar pendekatan ilmiah adalah dengan menjadikan siswa
sebagai scientis. Beberapa pakar pendidikan mempunyai pandangan yang berbeda terhadap
kegiatan praktikum, sehingga melahirkan beberapa metode dan model praktikum, seperti
misalnya : model praktikum induktif, verifiksi, inkuari.. Di dalam kegiatan praktikum
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 3/26
menurut pandangan ini siswa bagaikan seorang scientist yang sedang melakukan eksperimen,
mereka dituntut untuk merumuskan masalah, merancang eksperimen, merakit alat,
melakukan pengukuran secara cermat, menginterprestasi data perolehan, serta
mengkomunikasikannya melalui laporan yang harus dibuatnya. Keempat, praktikum
menunjang materi pelajaran. Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa prktikum dapat
menunjang pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pegertian laboratorium?
2. Apakah peranan dan fungsi laboratorium dalam pembelajaran sains ?
3. Bagaimanakah Fasilitas dalam laboratorium di SMA .N 2 PONTIANAK?
4. Bagaimanakah sarana dan prasarana dalam laboratorium di SMA N 2 PONTIANAK?
5. Bagaimanakah proses pelaksanaan praktikum dan keselamatan kerja dalam
laboratorium di SMA N 2 PONTIANAK?
1.3 Tujuan
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa sebenarnya laboratorium
2. Mengetahui peranan dan fungsi laboratorium di SMN 02 PONTIANAK ?
3. Mengetahui kelengkapan fasilitas standar sarana dan prasarana dalam laboratorium
di SMAN 02 PONTIANAK
4. Mengetahui bagaimana proses dan pentingnya keselamatan kerja siswa dalam
laboratorium
5. Mengetahui apakah laboratorium di SMAN 02 PONTIANAK sudah memenuhi
standar yang telah ditetapkan oleh peraturan mentri pendidikan nasional No 24 tahun
2007 atau belum
1.4 Manfaat
1. Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk mengetahui betapa
pentingnya laboratorium sebagai sarana pendukung dalam pembalajaran sains
2. Menyadari bahwa keselamatan kerja di dalam laboratorium sangat perlu diutamakan
3. Mengertii bahwa kelengkapan fasilitas baik alat maupun bahan sangat mempengaruhi
dalam efektivitas belajar system praktikum di dalam laboratorium
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 4/26
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Laboratorium
Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Umum (1995:7), Laboratorium adalah
tempat melakukan percobaan dan penyelidikan. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan
tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun. Dalam pengertian yang terbatas
laboratorium ialah suatu ruangan yang tertutup tempat melakukan percobaan dan
penyelidikan. Selain itu, menurut Widyarti (2005:1) ³Laboratorium adalah suatu ruangan
tempat melakukan kegiatan praktek atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat
alat-alat Laboratorium serta adanya infrastruktur Laboratorium yang lengkap´. Kemudian,
menurut Wirjosoemarto dkk (2004:40) ³pada konteks proses belajar mengajar sains di
sekolah-sekolah seringkali istilah Laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu suatu
ruangan yang didalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan praktikum´
2.2 Fungsi/Peranan Laboratorium Dalam Pembelajaran
Menurut Wirjosoemarto dkk (2004: 44) fasilitas Laboratorium adalah sebagai berikut:
laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan
pemakaian laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa
fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat
digunakan oleh semua pemakai Laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci
( sinks), aliran listrik dan gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja
siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, ruang
timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dan lain-lain.
Menurut Wicahyono (2003:30), untuk menentukan apakah suatu ruangan itu cocok
atau tidak untuk dijadikan laboratorium, kita perlu memperhatikan beberapa hal seperti arah
angin, dan arah datangnya cahaya. Apabila memungkinkan, ruangan Laboratorium sebaiknya
terpisah dari bangunan ruangan kelas. Hal ini perlu untuk menghindari terganggunya proses
belajar mengajar di kelas yang dekat dengan laboratorium akibat dari kegiatan yang
berlangsung di laboratorium, baik suara atau bau yang ditimbulkan.
2.3 Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA)
A. SATUAN PENDIDIKAN
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 5/26
1. Satu SMA/MA memiliki minimum 3 rombongan belajar dan maksimum 27
rombongan belajar.
2. Satu SMA/MA dengan tiga rombongan belajar melayani maksimum 6000 jiwa. Untuk
pelayanan penduduk lebih dari 6000 jiwa dapat dilakukan penambahan rombongan
belajar di sekolah yang telah ada atau pembangunan SMA/MA baru.
B. LAHAN
1. Lahan untuk satuan pendidikan SMA/MA memenuhi ketentuan rasio minimum luas
lahan terhadap peserta didik seperti tercantum pada Tabel 2.3.1 berikut ini:
Table Rasio Minimum Luas Lahan terhadap Peserta Didik
2. Untuk satuan pendidikan yang memiliki rombongan belajar dengan banyak peserta
didik kurang dari kapasitas maksimum kelas, lahan juga memenuhi ketentuan luas
minimum seperti tercantum pada Tabel 2.3.2 yaitu berikut ini:
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 6/26
3. Luas lahan yang dimaksud pada angka 1 dan 2 di atas adalah luas lahan yang dapat
digunakan secara efektif untuk membangun prasarana sekolah berupa bangunan
gedung dan tempat bermain/berolahraga.
4. Lahan terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan
keselamatanjiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.
5. Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15%, tidak berada di dalam garissempa dan
sungai dan jalur kereta api.
6. Lahan terhindar dari gangguan-gangguan berikut.
a. Pencemaran air, sesuai dengan PP RI No. 20 Tahun 1990 tentang
Pengendalian Pencemaran Air.
b. Kebisingan, sesuai dengan Kepmen Negara KLH nomor 94/MENKLH/1992
tcntang Baku Mutu Kebisingan.
c. Pencemaran udara, sesuai dengan Kepmen Negara KLH Nomor 02/MEN
KLH/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.
7. Lahan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota atau rencana lain yang lebih rinci dan
mengikat, dan mendapat izin pemanfaatan tanah dari PemerintahDaerah setempat.
8. Lahan memiliki status hak atas tanah, dan/atau memiliki izin pemanfaatan dari
pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku untuk jangka waktu minimum 20 tahun.
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 7/26
C. BANGUNAN GEDUNG
1. Bangunan gedung untuk satuan pendidikan SMA/MA memenuhi ketentuan rasio
minimum luas lantai terhadap peserta didik seperti tercantum pada Tabel
Table Rasio Minimum Luas Lantai Bangunan terhadap Peserta Didik
2. Untuk satuan pendidikan yang memiliki rombongan belajar dengan banyak peserta
didik kurang dari kapasitas maksimum kelas, lantai bangunan juga memenuhi
ketentuan luas minimum seperti tercantum pada Tabel berikut ini :
Table Luas Minimum Lantai Bangunan
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 8/26
3. Bangunan gedung memenuhi ketentuan tata bangunan yang terdiri dari:a. koefisien dasar bangunan maksimum 30 %;
b. koefisien lantai bangunan dan ketinggian maksimum bangunan gedung yang
ditetapkan dalam Peraturan Daerah;
c. jarak bebas bangunan gedung yang meliputi garis sempadan bangunan gedung
dengan as jalan, tepi sungai, tepi pantai, jalan kereta api, dan/atau jaringan
tegangan tinggi, jarak antara bangunan gedung dengan batas-batas persil, dan
jarak antara as jalan dan pagar halaman yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.
4. Bangunan gedung memenuhi persyaratan keselamatan berikut.
a. Memiliki struktur yang stabil dan kukuh sampai dengan kondisi pembebanan
maksimum dalam mendukung beban muatan hidup dan beban muatan mati, serta
untuk daerah/zona tertentu kemampuan untuk menahan gempa dan kekuatan alam
lainnya.
b. Dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk mencegah dan
menanggulangi bahaya kebakaran dan petir.
5. Bangunan gedung memenuhi persyaratan kesehatan berikut.
a. Mempunyai fasilitas secukupnya untuk ventilasi udara dan pencahayaan yang
memadai.
b. Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan gedung untuk memenuhi
kebutuhan air bersih, pembuangan air kotor dan/atau air limbah, kotoran dan
c. tempat sampah, serta penyaluran air hujan.
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 9/26
d. Bahan bangunan yang aman bagi kesehatan pengguna bangunan gedung dan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
6. Bangunan gedung menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan
nyaman termasuk bagi penyandang cacat.
7. Bangunan gedung memenuhi persyaratan kenyamanan berikut.
a. Bangunan gedung mampu meredam getaran dan kebisingan yang mengganggu
kegiatan pembelajaran.
b. Setiap ruangan memiliki temperatur dan kelembaban yang tidak melebihikondisi di
luar ruangan.
c. Setiap ruangan dilengkapi dengan lampu penerangan.
8. Bangunan gedung bertingkat memenuhi persyaratan berikut.
a. Maksimum terdiri dari tiga lantai.
b. Dilengkapi tangga yang mempertimbangkan kemudahan, keamanan, keselamatan, dan
kesehatan pengguna.
9. Bangunan gedung dilengkapi sistem keamanan berikut.
a. Peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi jika terjadi
bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya.
b. Akses evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi penunjuk arah yang
jelas.
10. Bangunan gedung dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 1300 watt.
1. Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan, dan diawasisecara
profesional.
1. Kualitas bangunan gedung minimum permanen kelas B, sesuai dengan PP No. 19 Tahun
2005 Pasal 45, dan mengacu pada Standar PU.
13. Bangunan gedung sekolah baru dapat bertahan minimum 20 tahun.
14. Pemeliharaan bangunan gedung sekolah adalah sebagai berikut.
a. Pemeliharaan ringan, meliputi pengecatan ulang, perbaikan sebagian daun
jendela/pintu, penutup lantai, penutup atap, plafon, instalasi air dan listrik, dilakukan
minimum sekali dalam 5 tahun.
b. Pemeliharaan berat, meliputi penggantian rangka atap, rangka plafon, rangka kayu,
kusen, dan semua penutup atap, dilakukan minimum sekali dalam 20 tahun.
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 10/26
1. Bangunan gedung dilengkapi izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ruang Laboratorium Kimia
a. Ruang laboratorium kimia berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan
pembelajaran kimia secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.
b. Ruang laboratorium kimia dapat menampung minimum satu rombongan belajar.
c. Rasio minimum ruang laboratorium kimia 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan
belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium
48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar ruang
laboratorium kimia minimum 5 m.
d. Ruang laboratorium kimia memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan
memadai untuk membaca buku dan mengamati obyek percobaan.
e. Ruang laboratorium kimia dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 4.9
Tabel 4.9 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Laboratorium Kimia
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 11/26
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 12/26
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 13/26
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 14/26
Manajemen Keselamatan Kerja
Proses produksi dengan mengoperasikan berbagai peralatan pada umumnya tidak sama
sekali terbebas dari resiko bahaya. Hal ini harus mejadikan perhatian dari pihakmanajemen
dan unit-unit teknis dan secara khusus bertanggungjawab terhadap keselamatan kerja.
Dengan demikian keselamatan kerja akan merupakan bagian yang selalu dipertimbangkan
dalam pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan sehingga upaya pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja telah dimulai seja perencanaan. Pada setiap perusahaan
diharuskan berdiri Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), berdasarkan
pada undang-undang nomor 1 tahun 1970. Dengan pendekatan demikian, maka diharapkan
manajemen perusahaan mengambil sikap nyata yang mencakup:
1. mengidentifikasi setiap proses dan peralatan pengendalian kerugian sebagai sumber
resiko bahaya,
2. mengestimasi rencana program pengendalian kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
3. menyusun rencana program pengendalian kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
4. menyusun sistem komunikasi yang diperlukan, dan
5. menyiapkan sarana dan peralatan beserta personil yang terlaith dan profesional.
Manajemen keselamatan kerja harus mampu mencari dan mengungkapkan kelemahan
operasional yang memungkinkan terjadinya penyakit akibat kerja dan kecelakaan.
Kebijaksanaan manajerial yang dijabarkan dalam pelaksanaan operasional dengan tingkat
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 15/26
segi manajemen yang sangat esensial bagi kelangsungan proses produksi dan keselamatan
kerja yang mengarahkan pada partisipasi semua pihak dalam sistem manajemen dan
organisasi, akan dapat menciptakan suasana kerja yang nyaman sebagai landasa kuat untuk
kontinuitas usaha dan pengaman investasi dalam pembangunan.
Hiperkes dan keselamatan kerja haruslah dipandang sebagai upaya teknis manajerial yang
sangat besar fungsi dan peranannya dalam:
1. Mengamankan investasi.
2. Memelihara kelestarian dan kontinuitas usaha.
3. Mengembangkah potensi ekonomi.
4. Meningkatkan manfaat perangkat produksi.
5. Memelihara dan meningkatkan daya produktivitas kerja dari tenaga kerja.
Mutu sumberdaya manusia ditingkatkan melaui tiga jalur dalam peningkatan mutu
pengetahuan dan ketrampilan, yaitu:
1. jalur pendidikan formal,
2. jalur latihan kerja, dan
3. jalur pengalaman kerja.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut sangat penting bukan saja untuk meningkatkan kemampuan kerja secara teknis operasional, akan tetapi juga kemampuan kerja
secara aman serta kemampuan menciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang aman dan
sehat.
Simbol Bahaya di Laboraturium
Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan
tentang Bahan Berbahaya (Ord inance on Hazard eous Substances). Peraturan tentang Bahan
Berbahaya (Ord inance on Hazard eous Substances) adalah suatu aturan untuk
melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan
kerja. Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ord inance on Hazard eous Substances)
untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang,
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 16/26
area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan
kesehatan manusia.
Istilah bahan berbahaya adalah nama umum dan menurut hukum bahan kimia (kemikalia)
(Chemicals Law) §19/2 didefinisikan sebagai
� Bahan berbahaya atau formulasi menurut hukum kemikalia (Chemicals Law) §3a,
� Bahan, formulasi dan produk dapat membentuk atau melepaskan bahan atau formulasi
berbahaya selama produksi atau penggunaan,
� Bahan, formulasi dan produk bersifat mudah meledak
Berikut adalah beberapa definisi yang dapat digunakan untuk memahami tentang masalah
hukum :
� Bahan/zat adalah unsur atau senyawa kimia ± bagaimana terjadinya di alam atau diproduksi
dengan cara sintesis (misalnya asbes, bromin, etanol, timbal, dll)
� Formulasi adalah paduan, campuran atau larutan dari dua bahan atau lebih (misalnyacat,
larutan formaldehid dll)
� Produk adalah bahan/zat atau formulasi yang diperoleh atau terbentuk selama proses
produksi. Sifat-sifat ini lebik menentukan fungsi produk daripada komposisi kimianya
Bahan berbahaya yang didefinisikan di atas memiliki satu sifat atau lebih yang ditandai
dengan
simbol-simbol bahaya
Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar belakang oranye, kategori
bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan simbol bahaya, yang terbagi dalam
� Resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-kimia)
� Resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau
� Kombinasi dari keduanya.
Berikut ini dijelaskan simbol-simbol bahaya termasuk notasi bahaya dan huruf kode (catatan:
huruf kode bukan bagian dari simbol bahaya)
Inflammable substances (bahan mudah terbakar)
Bahan mudah terbakar terdiri dari sub-kelompok bahan peledak, bahan pengoksidasi, bahan
amat sangat mudah terbakar ( ext r emely flammable substances), dan bahan sangat mudah
terbakar (hig hly flammable substances). Bahan dapat terbakar ( flammable substances) juga
termasuk kategori bahan mudah terbakar (inflammable substances) tetapi penggunaan simbol
bahaya tidak diperlukan untuk bahan-bahan tersebut.
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 17/26
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian yang telah diperoleh selama obseravsi di SMA N 2 PONTIANAK
disajikan pada tabel hasil penelitian berikut ini:
Tabel Alat hasil penelitian pada LAB kimia SMA N 2 Pontianak
Nama Alat Jumlah Tempat
Gelas Ukur 250 ml 2 buah Rak 1
Gelas Ukur 100 ml 13 buah
Gelas Ukur 10 ml 12 buah
Gelas Ukur 1 liter 1 buah
Pipet Ukur 10 ml 10 buah
Pipet ukur 5 ml 16 buah
Pipet Volume 10 ml 8 buah
Pipa U 7 buah
Pipa Y 16 buah
Ph meter 1 buah
Kondensor Liebig 1 buah Rak 2
Kondensor lurus 1 buah
Labu destilasi 500ml 1 buah
Labu destilasi 100ml 1 buah
Tabng Reaksi 30 ml 1 buah
Tutup Gabus kecil 12 buah
Tutup gabus besar 7 buah
Masker 3 kotak
Sarung Tangan 2 kotak
Buret 16 buah Rak 8
Gelas Beaker 500 ml 9 buah Rak 3
Gelas Beaker 200 ml 4 buah
Gelas Beaker 100 ml 23 buah
Gelas Beaker 50 ml 8 buah
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 18/26
Gelas Beaker 250 ml 10 buah
Gelas Beaker 1 liter 1 buah
Erlenmeyer 100 ml 25 buah Rak 4
Erlenmeyer 125 ml 22 buah
Erlenmeyer 250 ml 62 buah Rak 9
Erlenmeyer 500 ml 1 buah
Erlenmeyer 1 liter 1 buah
Plat tetes 27 buah Rak 5
molymod structure 5 kotak
Lumpang Besar 9 buah
Lumpang sedang 1 buah
Lumpang kecil 3 buah
Alu besar 5 buah
Alu kecil 2 buah
Krus 8 buah
Cawan porselen 15 buah
Pengayak 11 buah
sikat tabung besar 1 buah
sikat tabung kecil 8 buah
termometer 1000
C 7 buahTermometer 110
0C 14 buah
Tabung Reaksi Panjang 102 buah Rak 6
Tabung Reaksi Pendek 12 buah
Tabung Reaksi kecil 123 buah
Tabung Reaksi besar 2 buah
Tabung Reaksi sangat kecil 171 buah
Pembakar spirtus 19 buah
Penjepit tabung kayu 8 buah
Penjepit tabung besi 12 buah
corong kaca 4 buah
Rak tabung reaksi 12 buah Rak 7
Magnet batang 2 buah Rak 6
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 19/26
Sendok stainless 14 buah
Batang Pengaduk Panjang 15 buah
kawat nikrom 11 buah
spatula stainless 3 buah
spatula porselen 1 buah Rak 7
Petridish 154 buah
Kaca Arloji kecil 2 buah
Kaca Arloji besar 50 buah
Labu Ukur 100 ml 13 buah Rak 9
Labu Ukur 500 ml 2 buah
Labu Ukur 1 liter 1 buah
Kawat Kasa 17 buah
pipet tetes kecil 38 buah
Botol sempot 3 buah Rak 8
Indikator universal
kertas lakmus
kaki tiga 12 buah
penjepit buret 5 buah
Neraca Ohaus 7 buah
Tabel Alat hasil penelitian pada LAB kimia SMAN 02 Pontianak
Sodium Tartate 3
Sodium fosfat 2
Sodium Hidrogen Karbonat 4
Sodium Hidroksida 2
Sodium Oksalat 2
Sodium Klorida 2
Sodium Bromida 1
Sodium Asetat 1
Sodium Karbonat 2
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 20/26
Sodium Sitrat 1
Sodium Sulfat 2
Potasium Iodida 5
Potasium bromoida 1
Potasium ferrosianida 3
Potasium permanganate 1
Potasium hidroksida 1
Potasium asetat 1
Potasium klorida 3
potasium dikromat 1
potasium kromat 1
Potasium tartate 1
Ammonium ferrosulfat 1
Ammonium sulfat 1
Barium klorida 1
Barium Hidroksida 1
Besi klorida 1
Magnesium klorida 2
Asam sitrate 2
asam kromat 1asam nitrat 1
asam oksalat 2
Alumunium sulfat 2
Cupri sulfat 2
Zink sulfat 1
mangan sulfat 3
Besi sulfat 1
Besi (iii)oksida 1
Cupri Oksida 1
Asam asetat 1
Asam salisilat 1
Asam klorida 1
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 21/26
Besi klorida 1
Ferro sulfat 1
Magnesium Sulfat 1
Natrium sulfat 1
Natrium bisulfit 1
Barium sulfat 1
Mangan (IV)oksida 1
Alumunium klorida 1
Tembaga (ii)klorida 1
Mangan Oksida 1
Kobalt klorida 1
Cuka makan(asam setat 5%) 6
buffer solution ph 1 2
Buffer solution ph 3 3
Buffer solution ph 4 3
Buffer soluton ph 7 1
Buffer solution ph 9 1
Buffer solution ph 11 1
Marble chips 4
Metil orange 1Iodin 1
Bromtimol blue 1
Metil Red 3
Iodin Crystal 2
Phenolpthalein 1
alpa naftol 1
Metil blue 1
propanol 5% 1
KI 0,5 M 1
Pereaksi molisch 1
Pb(NO3) 0,1 M 1
Zink metal 1
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 22/26
Ammonium 2
H2SO4 1
Metanol 3
HCl 2
Etanol 2
Kloroform 1
Sulfur 1
Spirtus 2
Formalin 1
Asam asetat glacial 1
Karbon Aktif 4
Glukosa 1
Gliserin 2
Air aki 3
Vaselin 1
Biuret 1
Fehling 1
Kalium Hidrokida 1
Fehling A 1
Fehling B 1Pereaksi Millon 1
3.2 PEMBAHASAN
Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penelitian dilakukan. Dalam
pengertian sempit laboratorium sering diartikan sebagai tempat yang berupa gedung yang
dibatasi oleh dinding dan atap yang didalamnya terdapat sejumlah alat dan bahan praktikum.
Dalam pendidikan Sains kegiatan laboratorium merupakan bagian integral dari kegiatan
belajar mengajar, khususnya kimia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan kegiatan
laboratorium untuk mencapai tujuan pendidikan sains.
laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan
pemakaian laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa
fasilitas umum dan fasilitas khusus. Adapun fungsi dan peranan laboratorium khususnya
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 23/26
untuk pembelajaran kimia adalah tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran secara
praktek yang menggunakan alat khusus yang tidak mungkin dibawa ke dalam ruangan kelas.
Dari hasil observasi yang telah diperoleh dapat di ketahui bahwa laboratorium kimia di
SMAN 02 PONTIANAK sudah memenuhi standar berdasarkan standar sarana dan
prasarana yang telah ditetapkan oleh peraturan mentri pendidikan nasional No 24 tahun 2007.
Hal ini dapat dilihat dari kelengkapan fasilitas mulai dari alat-alat dan bahan-bahan yang di
perlukan pada saat akan melakukan praktikum. Dalam laboratorium kimia di SMAN 02
PONTIANAK ini persediaan alat dan bahan sangat banyak, terutama untuk persediaan bahan
terlalu berlebihan. Sehingga banyak bahan yang terbuang dengan sia±sia karena sudah tidak
layak digunakan atau kadaluarsa. Dari segi ruangan laboratorium SMAN 02 PONTIANAK
saat ini cukup memadai yaitu dengan luas sekitar 100 m2 untuk rombongan peserta didik
kurang dari 40 orang, karena telah diketahui bahwa standar ruangan praktikum berdasarkan
peraturan mentri pendidikan nasional No.24 tahun 2007 yaitu Rasio minimum ruang
laboratorium kimia 2,4 m2/peserta didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik
kurang dari 20 orang, luas minimum ruang laboratorium 48 m2 termasuk luas ruang
penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar ruang laboratorium kimia minimum 5 m.
Dalam laboratorium SMAN 02 PONTIANAK hanya ada 2 ruangan khusus yaitu ruang
utama atau ruang praktikum dan satu ruangan yang digunakan sebagai ruang penyimpanan
sekaligus ruang persiapan. Ruang praktikum terdiri dari 1 buah meja demonstrasi, dan 8
buah meja kerja siswa yaitu masing-masing meja di isi tujuh buah kursi untuk siswamelakukan praktikum. Selain itu dalam ruang praktikum terdapat 4 buah bak pencucian yang
mana 2 buah tidak dapat digunakan karena sudah rusak. Adapun untuk ruang penyimpanan
sekaligus ruang persiapan didalamnya terdapat 4 buah lemari yaitu lemari penyimpanan alat,
lemari penyimpanan bahan, lemari asam yang sudah rusak, dan lemari persiapan.
Laboratorium SMAN 02 PONTIANAK ini terletak di dekat pemukiman penduduk sehingga
memiliki instlasi yang sangat memadai seperti air, dan listrik. Instlasi listrik di perlukan
untuk mengoperasikan peralatan dan penerangan pada saat praktikum. Sehingga jalannya
praktikum dapat dilakukan dengan baik. Berdasarkan standar sarana dan prasarana
laboratorium SMAN 02 PONTIANAK telah memenuhi standar berdasarkan standar sarana
dan prasarana yang telah ditetapkan oleh peraturan mentri pendidikan nasional No 24 tahun
2007. Namun kurangnya kesadaran dari lembaga sekolah yang tidak memperhatikan
perawatan dan kebersihan laboratorium menyebabkan laboratorium tidak terawat dengan
baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya debu dalam ruangan, banyak terdapat barang-
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 24/26
barang yang tidak perlu di ruangan praktikum seperti hiasan dinding yang tidak ada
hubungannya dengan laboratorium di ruang praktikum. Di ruang penyimpanan berserakan
bahan-bahan yang sudah kadaluarsa yang di biarkan di lantai, seharusnya bahan-bahan yang
sudah kadaluarsa tersebut di simpan dalam lemari khusus atau tempat khusus pembuangan
bahan-bahan kimia yang sudah kadaluarsa. Bila dibiarkan berserakan dapat membahayakan.
Keselamatan kerja di laborotorium kimia SMAN 02 PONTIANAK kurang mendapatkan
perhatian dari pihak sekolah karena tidak terdapat perlengkapan keselamatan kerja seperti
alat pemadam kebakaran dan label bahan kimia berbahaya sehingga kemungkinan terjadinya
kecelakaan tidak dapat dicegah dengan cepat. Dalam melakukan kegiatan di
laboratorium,harus disadari bahwa dalam setiap kegiatan praktikum berpotensi menimbulkan
dampak lingkungan dan kebakaran sehingga penting sekali aspek keselamatan kerja dan
kesehatan untuk diperhatikan
.
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 25/26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1. Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penelitian dilakukan.
Dalam pengertian sempit laboratorium sering diartikan sebagai tempat yang berupa
gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap yang didalamnya terdapat sejumlah alat
dan bahan praktikum.
2. fungsi dan peranan laboratorium SMAN 02 PONTIANAK khususnya untuk
pembelajaran kimia adalah tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran secara
praktek yang menggunakan alat khusus yang tidak mungkin dibawa ke dalam
ruangan kelas.
3. Fasilitas sarana dan prasarana dalam laboratorium di SMAN 02 PONTIANAK
dapat dikatakan lengkap.
4. Keselamatan kerja di laborotorium kimia SMAN 02 PONTIANAK kurang
mendapatkan perhatian dari pihak sekolah.
6. laboratorium di SMAN 02 PONTIANAK sudah memenuhi standar yang telah
ditetapkan oleh peraturan mentri pendidikan nasional No 24 tahun 2007.
2.5 SARAN
y Pihak sekolah seharusnya lebih memperhatikan perawatan dan kebersihan
laboratorium.
y Laboratorium SMAN 2 PONTIANAK seharusnya menyediakan tempat khusus
untuk bahan ± bahan yang sudah tidak terpakai lagi.
y Menyediakan label bahan kimia yang berbahaya untuk mencegah terjadinya
kecelakaan seperti keracunan.
y Pihak sekolah harus lebih memperhatikan perlengkapan keselamatan kerja dankesehatan praktikan
5/7/2018 LAPORAN OBSERVASI manlab - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-observasi-manlab 26/26
DAFTAR PUSTAKA
Ariskunto,S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta
Arsyad,A. 2007. Media Pembelajaran. Rajawali Pres. Jakarta
Suma¶mur,P. K. 1981. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Biena Higeena.
Jakarta
Saiful,B. 1991. Pengetahuan Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran. Erlangga. Jakarta.