3
Nama : Ny. Yantia L. Tobing L / P thn Operator : dr. Maruarar Panjaitan, SpOG Asisten : dr. Sugianto Anestesi : dr. Robert Sirait, Sp.An Asistern : Ditya Nona Arisandy Koass : Christy Imelda Margaretha Instrumentator : Zr. Lina Diagnosis Pra Bedah : G 2 P 1 A 0 Hamil 38 minggu belum inpartu + Bekas SC 1x Tanggal Operasi : 12 September 2012 Diagnosis Pasca Bedah : P 2 A 0 pasca SCTP + Fimbrektomi bilateral a.i letak sungsang + lilitan tali pusat 1 x di leher+ Bekas SC 1x (CPD ) + cukup anak indikasi medis Lama Operasi : 3 jam 30 menit Tindakan Pembedahan : 1. Sectio Caesaria Transperitoneal Profunda 2. Bilateral Fimbrektomi Jenis Operasi : Emergency Minor Poliklinik Medium Elektif Mayor LAPORAN OPERASI Uraian Tindakan Operasi : 1. Pasien tidur telentang di atas meja operasi dengan spinal analgesia, dipasang dower kateter. 2. Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada daerah abdomen dan sekitarnya sampai 1/3 proximal tungkai atas dan lapangan operasi dipersempit dengan doek steril. 3. Dilakukan insisi pfannensteil ± 10 cm pada lipatan kulit regio abdomen bawah, insisi diperdalam lapis demi lapis berturut-turut dari kutis, subkutis, fascia, m.rectus abdominis lalu disisihkan ke lateral secara tumpul. Perdarahan yang terjadi dirawat. 4. Peritoneum dibuka ke arah atas dan bawah lalu dimasukkan 1 kain panjang steril ke rongga abdomen atas untuk memisahkan uterus dan organ lainnya. Tampak uterus gravidarum dengan perlekatan. 5. Plika vesikouterina disayat semilunar lalu disisihkan ke bawah serendah-rendahnya. 6. Dilakukan sayatan pada segmen bawah rahim secara melintang diperlebar kanan dan kiri sampai tampak BAG./ SMF OBSTETRI GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN / RUMAH SAKIT UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA JL. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang, Jakarta Timur 13630 Telp.8099217 ext. 108 / 205

Laporan Okk Mp

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Okk Mp

Nama : Ny. Yantia L. Tobing Jenis kelamin : L / P Usia : 43 thn No. MR : 39-40-03-00Operator : dr. Maruarar Panjaitan, SpOG Asisten : dr. Sugianto Anestesi : dr. Robert Sirait, Sp.AnAsistern : Ditya Nona Arisandy Koass : Christy Imelda Margaretha Instrumentator : Zr. LinaDiagnosis Pra Bedah :G2P1A0 Hamil 38 minggu belum inpartu + Bekas SC 1x

Tanggal Operasi :12 September 2012

Diagnosis Pasca Bedah :P2A0 pasca SCTP + Fimbrektomi bilateral a.i letak sungsang + lilitan tali pusat 1 x di leher+ Bekas SC 1x (CPD ) + cukup anak indikasi medis

Lama Operasi :3 jam 30 menit

Tindakan Pembedahan :1. Sectio Caesaria Transperitoneal Profunda2. Bilateral Fimbrektomi

Jenis Operasi : Emergency Minor Poliklinik Medium Elektif Mayor

LAPORAN OPERASI

Uraian Tindakan Operasi :

1. Pasien tidur telentang di atas meja operasi dengan spinal analgesia, dipasang dower kateter.

2. Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsis pada daerah abdomen dan sekitarnya sampai 1/3 proximal tungkai atas dan lapangan operasi dipersempit dengan doek steril.

3. Dilakukan insisi pfannensteil ± 10 cm pada lipatan kulit regio abdomen bawah, insisi diperdalam lapis demi lapis berturut-turut dari kutis, subkutis, fascia, m.rectus abdominis lalu disisihkan ke lateral secara tumpul. Perdarahan yang terjadi dirawat.

4. Peritoneum dibuka ke arah atas dan bawah lalu dimasukkan 1 kain panjang steril ke rongga abdomen atas untuk memisahkan uterus dan organ lainnya. Tampak uterus gravidarum dengan perlekatan.

5. Plika vesikouterina disayat semilunar lalu disisihkan ke bawah serendah-rendahnya.

6. Dilakukan sayatan pada segmen bawah rahim secara melintang diperlebar kanan dan kiri sampai tampak selaput ketuban. Selaput ketuban dipecahkan, cairan ketuban berwarna jernih, tampak plasenta yang berimplantasi di fundus uteri.

7. Dikeluarkan, janin dilahirkan dengan melahirkan bokong, lalu dilahirkan secara berturut-turut, bokong, badan, ekstremitas atas lalu dilahirkan kepala dengan bantuan dorongan ringan pada fundus uteri.

8. Bayi menangis, tali pusat diklem pada 2 tempat, 5 cm dan 7 cm dari umbilikus bayi. Lalu gunting diantaranya. Bayi diserahkan ke dokter anak untuk diresusitasi. Dimasukkan oksitosin 1 ampul intravena dan methergin 1 ampul secara drip.

9. Lahir bayi perempuan pukul 14.25 WIB, BBL 3000gr, PBL 45cm , Apgar Score 9/10, anus + , tidak tampak kelainan kongenital mayor.

10. Plasenta berimplantasi di fundus dan dilahirkan lengkap secara manual dengan kotiledon lengkap.

11. Kontraksi uterus baik12. Cavum uteri dibersihkan dari sisa plasenta dan selaput ketuban. Perdarahan

dirawat.13. Dilakukan penjahitan hemostasis pada segmen bawah rahim di kedua ujungnya

dengan ”chromic gut” no. 2.0 secara jelujur kemudian miometrium dijahit,

BAG./ SMF OBSTETRI GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN / RUMAH SAKIT UMUMFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIAJL. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang, Jakarta Timur 13630Telp.8099217 ext. 108 / 205

Page 2: Laporan Okk Mp

dilanjutkan dengan menjahit plika vesikouterina dan miometrium secara jelujur dengan ”chromic gut” no. 2.0

14. Menjelajahi tuba falopii kanan, dijepit pada bagian pars ampularis dan dipotong pada bagian pars fimbrae. Antiseptik dan diikat dengan “chromic cat gut” no. 2

15. Menjelajahi tuba falopii kiri, dijepit pada bagian pars ampularis dan dipotong pada bagian pars fimbrae. Antiseptik dan diikat dengan “chromic cat gut” no. 2

16. Setelah yakin tidak ada perdarahan, dilakukan penutupan rongga abdomen lapis demi lapis:-Peritoneum parietal dijahit secara jelujur dengan benang “chromic cat gut” no. 2.0-M. Rectus abdominis dijahit secara simple dengan benang “chromic cat gut” no. 2.0-Fascia dijahit dengan “Polysorb” no. 1.0-Subkutis dijahit secara simple dengan “Polysorb” no. 1.0-Kutis dijahit secara subkutikuler dengan benang “chromic cat gut” no. 3.0

17. Luka operasi dibersihkan dengan NaCl dan dioleskan Kemicetin dan ditutup dengan kassa steril dan sufratul

18. Vagina dibersihkan 19. Operasi selesai..

Keadaan pasca operasi- Keadaan umum : tampak sakit sedang- Kesadaran : compos mentis- Tekanan darah : 111/76 mmHg- Nadi : 88 x/menit- Suhu : 36˚C- RR : 25 x/menit

Jaringan ke Patologi Anatomi :

Ya : tgl, …………………………. Tidak

Tanda tangan Operator,

:

(dr. Maruarar Panjaitan, SpOG)