Laporan OPT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan organisme pengganggu tumbuhan

Citation preview

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    1/29

    LAPORAN PRAKTIKUM

    ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN

    ACARA IV

    IDENTIFIKASI DAN ANALISIS VEGETASI GULMA

    Oleh:Firmansyah Capasaputra

    NIM A1L112011

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    FAKULTAS PERTANIAN

    PURWOKERTO

    2013

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    2/29

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangGulma merupakan tumbuhan yang berasal dari spesies liar yang telah lama

    menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, atau spesies baru yang telah

    berkembang sejak timbulnya pertanian. Setiap kali manusia berusaha mengubah

    salah satu atau seluruh faktor lingkungan alami, seperti pembukaan hutan,

    pengolahan tanah, pengairan dan sebagainya, maka selalu akan berhadapan

    dengan masalah baru karena tumbuhnya tumbuhan yang tidak diinginkan yang

    merupakan salah satu akibat dari perubahan tersebut.

    Gulma dikenal karena adanya perlakuan manusia pada sebidang tanah untuk

    ditanami dengan tanaman yang dapat memenuhi kebutuhannya. Berarti manusia

    yang karena kebutuhannya secara subjektif membedakan tanaman menjadi gulma

    dan bukan gulma. Tanaman bukan gulma dapat termasuk pertanaman yang

    dibudidayakan, tanaman ruderalle, dan tanaman liar. Gulma terhadap pertanaman

    merupakan tanaman pesaing.

    Ilmu gulma adalah ilmu tentang gulma dan dasar-dasar pengendaliannya.

    Dalam prinsip pengendaliaanya dikenal biologi gulma, fisiologi, taksonomi,

    biokimiawi, dan lain-lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut, ilmu gulma

    termasuk dalam bidang budidaya pertanian sebab cara menyerang gulma pada

    tanaman tidak sama dengan hama, namun secara mengadakan persaingan antar

    tanaman. Persaingan antar tanaman tesebut meliputi persaingan untuk cahaya,

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    3/29

    nutrisi, air, ruang dan adanya peristiwa allelopati. Gulma bersaing untuk hidup

    dengan lingkungannya baik di atas maupun di bawah tanah.

    Vegetasi menggambarkan perpaduan berbagai jenis tumbuhan di suatu

    wilayah atau daerah. Suatu tipe vegetasi menggambarkan suatu daerah dari segi

    penyebaran tumbuhan yang ada baik secara ruang dan waktu. Rawa-rawa, padang

    rumput dan hutan merupakan suatu contoh vegetasi. Suatu vegetasi kadangkala

    dibagi menjadi beberapa komunitas yang tumbuh bersama di suatu daerah.

    Beberapa komunitas tersebut juga disebut assosiasi yaitu sekumpulan tumbuhan

    yang tumbuh bersama pada lingkungan yang sama. Komunitas tumbuhan akan

    selalu di dominasi oleh jenis tumbuhan tertentu sebagai gulma. Komunitas

    tumbuhan sering kali digunakan oleh ahli ekologi untuk menjelaskan suatu

    vegetasi di suatu wilayah.

    B. Tujuan1. Mahasiswa mengetahui spesies gulma yang tumbuh mengganggu dan

    bersaing dengan tanaman budidaya

    2. Mahasiswa mengetahui komposisi atau spesies gulma dan dominasi padasuatu vegetasi

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    4/29

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    Menurut Sukman (1991) bahwa gulma adalah tumbuhan yang mudah

    tumbuh pada setiap tempat yang berbeda-beda, mulai dari tempat yang miskin

    nutrisi sampai kaya nutrisi. Sifat inilah yang membedakan gulma dengan tanaman

    yang dibudidayakan. Kemampuan gulma mengadakan regenerasi sangat besar

    sekali. Gulma juga ada yang memberikan bau yang kurang sedap, bahkan dapat

    mengeluarkan zat disekitar tempat tumbuhnya yang dapat meracuni tumbuhan lain

    (peristiwa allelopati).

    Gulma dapat dibedakan menjadi beberapa golongan: sesuai dengan bentuk

    daun, lama hidupnya, habitat hidupnya ,serta dari sudut pentingnya.

    - Gulma berdaun lebar. Tumbuhan ini mempunyai bentuk daun lebar, darijenis dikotil dan pada umumnya mempunyai lintasan C3

    - Gulma teki-tekian. Mirip dengan rerumputan akan tetapi dapat dibedakanmelalui batangnya yang berbentuk segitiga, mempunyai umbi atau akar rimpang

    di dalam tanah.

    - Gulma rerumputan. Tumbuhan ini biasanya bervariasi ukurannya, tegakmaupun menjalar. Batang biasa disebut clums jelas terbagi menjadi ruas dengan

    buku-buku yang terdapat antar ruas.

    - Gulma darat. Pertumbuhan dan persyaratan tumbuhnya di darat.- Gulma air. Pertumbuhan dan persyaratan tumbuhnya di air.

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    5/29

    - Gulma musiman. Siklus hidupnya berlangsung selama satu tahun ataukurang.

    - Gulma tahunan. Siklus hidupnya berlangsung selama lebih dari satu tahun.Pemberantasan gulma dilaksanakan bila gulma itu benar-benar jahat,

    tumbuh di suatu tempat tertentu dalam lintasan yang cukup sempit dan

    membahayakan lingkungan. Dengan demikian tujuan pemberantasan gulma

    semata-mata untuk membasmi gulma itu selengkapnya (Moerandir, 1988).

    Kita perlu membedakan gulma yang berbahaya , cukup berbahaya dan

    sedikit berbahaya bagi tanaman budidaya agar kita tahu bagaimana cara

    pengendalian gulma yang baik. Yang kita harus lakukan yaitu identifikasi dan

    analsis vegetasi. Nama latin suatu gulma akan sangat berarti karena nama tersebut

    diterima di dunia internasional. Nama latin suatu jenis biasanya terdiri dari dua

    kata, kata pertama menunjukkan marganya yang selalu dimulai dengan huruf

    kapital, sedang kata kedua dimulai dengan huruf kecil, merupakan petunjuk ke

    arah jenis rumah (Triharso, 1996).

    Karakteristik gulma dipakai dalam identifikasi dan penelaan gulma; terbagi

    atas sifat-sifat vegetatif yang bisa berubah sesuai dengan lingkungan dan sifat-

    sifat generatif yang cenderung tetap. Tanda-tanda yang dipakai yaitu bagian

    vegetatif gulma dan bagian generatif gulma. Keadaan gulma yang paling ideal

    untuk identifikasi adalah jika semua bagian-bagian tersebut (vegetatif dan

    generatif) lengkap (Yakup, 2002).

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    6/29

    Sebagai tumbuhan, gulma juga memerlukan persyaratan tumbuh seperti

    halnya tanaman lain misalnya kebutuhan akan cahaya, nutrisi, air, gas CO2 dan

    gas lainnya, ruang dan lain sebagainya (Moerandir, 1988).

    Data yang diperoleh dari analisis vegetasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu

    data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yaitu data yang menunjukkan

    bagaimana suatu jenis tumbuhan tersebar dan berkelompok. Sedangkan data

    kualitatif merupakan data yang menyatakan jumlah, ukuran, berat basah/kering

    suatu jenis, dan luas daerah yang ditumbuhinya (Soekisman, 1984).

    Perkembangbiakan gulma sangat mudah dan cepat, baik secara generatif

    maupun secara vegetatif. Secara generatif, biji-biji gulma yang halus, ringan, dan

    berjumlag sangat banyak dapat disebarkan oleh angin, air, hewan, maupun

    manusia. Perkembangbiakan secara vegetatif terjadi karena bagian batang yang

    berada di dalam tanah akan membentuk tunas yang nantinya akan membentuk

    tumbuhan baru. Demikian juga, bagian akar tanaman, misalnya stolon, rhizomma,

    dan umbi, akan bertunas dan membentuk tumbuhan baru (Barus,2003).

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    7/29

    III. METODE PRAKTIKUM

    A. BahanBahan yang digunakan adalah lahan kering.

    B. AlatAlat yang digunakan yaitu :

    1. Kantong plastik2. Alat square method (50X50cm)3. Buku deskripsi gulma atau herbarium4. Kantong kertas5. Oven6. Timbangan analatik7. Alat tulis.

    C. Prosedur Kerja

    1. Identifikasi

    a. Petakan contoh dibuat dengan ukuran 50 cm x 50 cm menggunakan alat square

    method pada lahan kering.

    b. Petakan tersebut dilempar secara sembarang, jenis gulma yang tumbuh pada

    petak tersebut dicabuti dan dimasukkan ke dalam plastic.

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    8/29

    c. Jenis gulma yang ada diidentifikasi dengan menggunakan buku deskripsi

    berdasarkan cirri morfologinya, dan ditulis nama spesies, morfologi dan

    perkembangbiakannya, daur hidup dan tempat tumbuhnya.

    d. Jenis gulma dipisahkan berdasarkan golongannya yaitu rumput, teki-tekian,

    dan daun lebar.

    2. Analisis Vegetasi

    a. Petak contoh dibuat dengan ukuran 50x50 cm dengan cara meletakkan alat

    square method pada lahan kering.

    b. Semua gulma yang tumbuh pada petak contoh tersebut diambil atau dicabuti

    c. Jenis gulma yang ada dipisahkan dan diidentifikasi

    d. Masing-masing gulma yang ada dihitung, kemudian dimasukkan kedalam

    kantong kertas dan dikeringkan dalam oven pada suhu 70C sampai kering

    konstan

    e. Masing-masing gulma yang telah dikeringkan atau di oven kemudian

    ditimbang

    f. Kerapatan, frekuensi, dan dominasi masing-masing jenis gulma dihitung

    g. Nilai jumlah dominasi masing-masing jenis gulma dihitung

    h. Jenis gulma yang dominan ditentukan.

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    9/29

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Pengamatan

    No

    Nama gulma

    (Nama latin)

    KM KR

    (%)

    FM

    FR

    (%)

    DM

    (gr)

    DR

    (%)

    NJD (%)

    I II III IV

    1. Cleume

    rutidosperma

    0 2 4 3 9 8.33% 16.67% 42.4 40.19% 21.73%

    2. Imperia

    cylindrical

    20 0 14 10 44 40.74% 16.67% 16.9 16.02% 24.48%

    3. Pennisetum

    polystachyon

    0 0 4 0 4 3.70% 5.56% 1.6 1.52% 3.59%

    4. Euphorbia

    prunifolio

    0 0 1 0 1 0.92% 5.56% 0.8 0.76% 2.41%

    5. Cyanotis

    axillaris

    0 0 1 0 1 0.92% 5.56% 4 3.76% 3.42%

    6. Cyperus

    rotundus

    0 0 1 0 1 0.92% 5.56% 0.8 0.76% 2.41%

    7. Mimosa

    pudica

    0 1 3 2 6 5.55% 16.67% 13.3 12.61% 11.61%

    8. Axonopus

    compressus

    29 0 0 0 29 26.85% 5.56% 2.4 2.27% 11.56%

    9. Digitaria 0 1 0 0 1 0.92% 5.56% 10.7 10.14% 5.54%

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    10/29

    B. Pembahasan

    Menurut Nurwansyah (2011) bahwa Gulma adalah tumbuhan yang

    kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil

    yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Bunga mawar pun, jika tumbuh di

    tengah sayuran juga termasuk Gulma. Kebanyakan Gulma adalah tanaman yang

    cepat tumbuh dan dapat menghasilkan sejumlah besar biji dalam waktu singkat.

    Biasanya bijinya mudah tersebar, misalnya bunga dandelion dengan buahnya yang

    bisa tersebar hanya dengan angin kecil. Beberapa gulma akan terus menebarkan

    bijinya walaupun pohonnya telah dicabut. Di atas tanah, dari gulma kebun biasa,

    bunga-bunganya akan membuat setumpuk biji berambut pada timbunan kompos

    jika ditaruh disitu dan tidak dihancurkan. Gulma lain seperti tumbuhan rambat

    bunga kuning menghasilkan puncuk yang berakar setiap kali menyentuh tanah.

    cillaris

    10. Ischaemum

    timorense

    0 0 0 3 3 2.77% 5.56% 6 5.69% 4.67%

    11. Euphorbia

    hirta

    0 0 0 1 1 0.92% 5.56% 2.4 2.27% 2.92%

    12. Ageratum

    conyzoides

    0 0 0 8 8 7.41% 5.56% 4.2 3.38% 5.65%

    Total

    108 100% 18/4 100% 105.5 100% 100%

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    11/29

    Dengan ini, tanaman menjalar dengan cepat. Ada Gulma yang seperti

    konvolvulus, harus diangkat sepenuhnya dari tanah. Sisa tangkai yang tercecer

    akan tumbuh sebagai tanaman baru.

    Gulma dalam agroekosistem mempunyai beberapa peranan penting yaitu

    sebagai pencegah erosi tanah, penyubur tanah, dan inang pengganti (alternate

    host) predator atau parasitoid serangga hama. Beberapa jenis gulma rumputan

    yang tumbuh tegak dan rapat sepertiImperata cylindrical (L.) Beauv., Saccharum

    spontaneum L., dan Anastrophus compressus Schlechtend. atau yang tumbuh

    menjalar sepertiPaspalum conjugatum Berg., Axonopus compessus (Sw.) Beauv.

    Ischaemum timorense Kunth, dan Cynodon dactylon (L.) Pers., ternyata dapat

    menutup dan melindungi tanah terhadap ancaman erosi (Arsyad, 1989).

    Beberapa jenis tumbuhan menjalar yang termasuk kacangan seperti

    Centrosema pubencen Bth., Calopogonium mucunoides Desv., dan Pueraria

    phaseoloides Bth., di samping dapat mencegah erosi juga dapat menjaga lengas

    dan kesuburan tanah (Fitler, 1981).

    Gulma juga mempunyai pengaruh positif dalam pertanian yaitu bermanfaat

    untuk:

    1. Melindunngi tanah dari erosi yaitu Imperata cylindrica, paspalum,conjugatan, axonopus. Gulma gulma tersebut menjalar pada perakaran

    tanah sehingga dapat menahan air sehingga tidak terjadi erosi.

    2. Menyuburkan tanah. Gulma yang dapat menyuburkan tanah yaitu Centrocemapubescens, Rureuria Javanica.

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    12/29

    3. Sebagai Inang Pengganti. Gulma juga dapat berperan sebagai predatorserangga hama atau pathogen

    4. Sebagai Musuh Alami. Contoh gulma sebagai musuh alami yaitu Cytrohynuslividevenis, Diadema Ecerophaga

    5. Sebagai Trop Crop. Gulma yang berfungsi sebagai Trop Crop yaituTripascum laxumpada teh,Platylenchus Titonia Diversipolia.

    6. Sebagai Tanaman Penghalang. Contohnya Tagetes patula, MeloidgyneHapla.

    7. Sebagai Herbalium (Setiawan, 2012).

    Menurut morfologinya biasanya orang membedakan gulma ke dalam tiga

    kelompok. Ketiga kelompok gulma memiliki karakteristik tersendiri yang

    memerlukan strategi khusus untuk mengendalikannya.

    a. Gulma teki-tekian

    Kelompok ini memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian

    mekanik karena memiliki umbi batang di dalam tanah yang mampu bertahan

    berbulan-bulan. Selain itu, gulma ini menjalankan jalur fotosintesis C4 yang

    menjadikannya sangat efisien dalam 'menguasai' areal pertanian secara cepat. Ciri-

    cirinya adalah penampang lintang batang berbentuk segi tiga membulat, dan tidak

    berongga, memiliki daun yang berurutan sepanjang batang dalam tiga baris, tidak

    memiliki lidah daun, dan titik tumbuh tersembunyi. Kelompok ini mencakup

    semua anggota Cyperaceae (suku teki-tekian) yang menjadi gulma. Contoh: teki

    ladang (Cyperus rotundus), udelan (Cyperus kyllinga), dan Scirpus moritimus.

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    13/29

    b. Gulma rumput-rumputan

    Gulma dalam kelompok ini berdaun sempit seperti teki-tekian tetapi

    memiliki stolon, alih-alih umbi. Stolon ini di dalam tanah membentuk jaringan

    rumit yang sulit diatasi secara mekanik. Contoh gulma kelompok ini adalah alang-

    alang (Imperata cylindrica).

    c. Gulma daun lebar

    Berbagai macam gulma dari anggota Dicotyledoneae termasuk dalam

    kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budidaya. Kompetisi

    terhadap tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Daun dibentuk pada meristem

    pucuk dan sangat sensitif terhadap kemikalia. Terdapat stomata pada daun

    terutama pada permukaan bawah, lebih banyak dijumpai. Terdapat tunas-tunas

    pada nodusa, serta titik tumbuh terletak di cabang. Contoh gulma ini ceplukan

    (Physalis angulata L.), wedusan (Ageratum conyzoides L.), sembung rambut

    (Mikania michranta), dan putri malu (Mimosa pudica) (Iskandar, 2009).

    Pengendalian gulma merupakan subjek yang sangat dinamis dan perlu

    strategi yang khas untuk setiap kasus. Beberapa hal perlu dipertimbangkan

    sebelum pengendalian gulma dilakukan:

    1. Jenis gulma dominan

    2. Tumbuhan budidaya utama

    3. Alternatif pengendalian yang tersedia

    4. Dampak ekonomi dan ekologi

    Gulma dapat diidentifikasi dengan menempuh satu atau kombinasi dari

    sebagian atau seluruh cara-cara di bawah ini :

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    14/29

    1. Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi di

    herbarium.

    2. Konsultasi langsung dengan para ahli di bidang yang bersangkutan.

    3. Mencari sendiri melalui kunci identifikasi.

    4. Membandingkan dengan determinasi yang ada.

    5. Membandingkan dengan illustrasi yang berbeda (Moenandir, 1988).

    Berikut merupakan identifikasi dari gulma yang ditemukan pada lahan yang

    diamati :

    1.) Mimosa pudica(Puteri Malu)a.) Klasifikasi

    Kerajaan :Plantae

    Divisi :Magnoliophyta

    Kelas :Magnoliopsida

    Ordo :Fabales

    Famili :Fabaceae

    Subfamili :Mimosoideae

    Genus :Mimosa

    Spesies :Mimosa pudica

    b.) EkologiHabitat tumbuhan asli Amerika tropis ini dapat ditemukan pada ketinggian

    11200 m dpl. Penggunaan tumbuhan ini rasanya manis, sifatnya agak dingin,

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    15/29

    astringen. Herba putri malu berkhasiat sebagai penenang, peluruh dahak

    (ekspektoran), peluruh kencing (diuretik),obat batuk (antitusif), pereda demam

    (antipiretik), dan antiradang. Akar dan biji putri malu dapat berkhasiat sebagai

    perangsang muntah.

    c.) MorfologiDaun berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah

    anak daun setiap sirip 5 26 pasang. Helaian anak daun berbentuk memanjang

    sampai lanset, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, permukaan atas dan

    bawah licin, panjang 6 16 mm, lebar 1 3 mm, berwarna hijau, umumnya tepi

    daun berwarna ungu. Jika daun tersentuh akan melipatkan diri, menyirip rangkap.

    Sirip terkumpul rapat dengan panjang 4 5, 5 cm. Batang bulat, berambut, dan

    berduri tempel. Batang dengan rambut sikat yang mengarah miring ke bawah.

    Akar berupa akar pena yang kuat. Bunga berbentuk bulat seperti bola, bertangkai,

    berwarna ungu/merah. Kelopak sangat kecil, bergigi 4, seperti selaput putih.

    Tabung mahkota kecil, bertaju 4, seperti selaput putih. Buah berbentuk polong,

    pipih, seperti garis. Biji bulat dan pipih (Wikipedia,2010).

    7.)Imperata cylindrica (Alang-alang)

    a.) Klasifikasi

    Kerajaan: Plantae

    http://id.wikipedia.org/wiki/Plantaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Plantae
  • 5/24/2018 Laporan OPT

    16/29

    b.) Ekologi

    Alang-alang dapat berbiak dengan cepat, dengan benih-benihnya yang

    tersebar cepat bersama angin, atau melalui rimpangnya yang lekas menembus

    tanah yang gembur. Berlawanan dengan anggapan umum, alang-alang tidak suka

    tumbuh di tanah yang miskin, gersang atau berbatu-batu. Rumput ini senang

    dengan tanah-tanah yang cukup subur, banyak disinari matahari sampai agak

    teduh, dengan kondisi lembap atau kering. Di tanah-tanah yang becek atau

    terendam, atau yang senantiasa ternaungi, alang-alang pun tak mau tumbuh.

    Gulma ini dengan segera menguasai lahan bekas hutan yang rusak dan terbuka,

    bekas ladang, sawah yang mengering, tepi jalan dan lain-lain. Di tempat-tempat

    semacam itu alang-alang dapat tumbuh dominan dan menutupi areal yang luas.

    Sampai taraf tertentu, kebakaranvegetasi dapat merangsang pertumbuhan alang-

    alang. Pucuk-pucuk ilalang yang tumbuh setelah kebakaran disukai oleh hewan-

    Divisi: Magnoliophyta

    Kelas: Liliopsida

    Ordo: Poales

    Famili: Poaceae

    Genus: Imperata

    Spesies: I. cylindrical

    Imperata cylindrical

    http://id.wikipedia.org/wiki/Gulmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ladanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Sawahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vegetasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Flowering_planthttp://id.wikipedia.org/wiki/Flowering_planthttp://id.wikipedia.org/wiki/Liliopsidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Poaleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Poaleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Poaceaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Poaceaehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Imperata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Imperata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Imperata&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Poaceaehttp://id.wikipedia.org/wiki/Poaleshttp://id.wikipedia.org/wiki/Liliopsidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Flowering_planthttp://id.wikipedia.org/wiki/Vegetasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Sawahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ladanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Hutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gulma
  • 5/24/2018 Laporan OPT

    17/29

    hewan pemakan rumput, sehingga lahan-lahan bekas terbakar semacam ini sering

    digunakan sebagai tempat untuk berburu.

    Alang-alang menyebar alami mulai dari India hingga ke Asia timur, Asia

    Tenggara, Mikronesia dan Australia. Kini alang-alang juga ditemukan di Asia

    utara,Eropa,Afrika,Amerika dan di beberapa kepulauan. Namun karena sifatnya

    yang invasif tersebut, di banyak tempat alang-alang sering dianggap sebagai

    gulma yang sangat merepotkan.

    c.)Morfologi

    Rumput menahun dengan tunas panjang dan bersisik, merayap di bawah

    tanah. Ujung (pucuk) tunas yang muncul di tanah runcing tajam, serupa ranjau

    duri. Batang pendek, menjulang naik ke atas tanah dan berbunga, sebagian

    kerapkali (merah) keunguan, kerapkali dengan karangan rambut di bawah buku.

    Tinggi 0,21,5m,di tempat-tempat lain mungkin lebih. Helaiandaunberbentuk

    garis (pita panjang) lanset berujung runcing, dengan pangkal yang menyempit dan

    berbentuk talang, panjang 12-80 cm, bertepi sangat kasar dan bergerigi tajam,

    berambut panjang di pangkalnya, dengan tulang daun yang lebar dan pucat di

    tengahnya. Karangan bunga dalam malai, 6-28 cm panjangnya, dengan anak bulir

    berambut panjang (putih) lk. 1 cm, sebagai alat melayang bulir buah bila masak

    (Wikipedia,2010).

    13.)Axonopus Compressus (Jakut pahit)

    a.) Klasifikasi

    http://id.wikipedia.org/wiki/Indiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikronesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Australiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Benua_Amerikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Invasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sentimeterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sentimeterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Daunhttp://id.wikipedia.org/wiki/Meterhttp://id.wikipedia.org/wiki/Invasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Benua_Amerikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Afrikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Eropahttp://id.wikipedia.org/wiki/Australiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Mikronesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asia_Tenggarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Asiahttp://id.wikipedia.org/wiki/India
  • 5/24/2018 Laporan OPT

    18/29

    Kingdom :Plantae(Tumbuhan)

    Subkingdom : Tracheobionta(Tumbuhan berpembuluh)

    Super Divisi : Spermatophyta(Menghasilkan biji)

    Divisi :Magnoliophyta(Tumbuhan berbunga)

    Kelas :Liliopsida(berkeping satu / monokotil)

    Sub Kelas : Commelinidae

    Ordo :Poales

    Famili :Poaceae(suku rumput-rumputan)

    Genus :Axonopus

    Spesies :Axonopus compressus

    b.)EkologiTermasuk ke dalam gulma semusim yang menyukai habitat darat (gulma

    darat). Penyebaran geografi berasal dari Afrika tropika kemudian menyebar dan

    diperkenalkan ke daerah tropika di dunia dan tumbuh alami diseluruh Asia

    Tenggara. Dikembangkan terus menerus dengan berbagai silangan sehingga

    menghasilkan banyak kultivar terutama di Amerika, Philippine dan India.

    c.)Morfologi

    Morfologinya tergolong jenis rumputan. Rumput gajah mini bisanya ada

    yang 10 cm meskipun tampilannya pada buntet tapi terlihat rapi. Panjang 5 cm

    daunnya berwarna hijau pekat menyejukkan mata, berdaun tebal dengan tepian

    http://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Poaceaehttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Poaceaehttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Poaceaehttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Axonopushttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Axonopushttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Axonopushttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Axonopushttp://www.plantamor.com/index.php?plantsearch=Poaceae
  • 5/24/2018 Laporan OPT

    19/29

    yang agak kriting daunnya tidak tumbuh keatas tapi ke samping. Panjang

    perakaran gulma ini sekitar 3-5 cm (Wikipedia,2010).

    Cara-cara identifikasi gulma dapat ditempuh satu atau kombinasi dari

    sebagian atau seluruh cara-cara di bawah ini:

    - Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi diherbarium

    - Konsultasi langsung dengan para ahli di bidang yang bersangkutan- Mencari sendiri melalui kunci identifikasi- Membandingkan dengan determinasi yang ada- Membandingkan dengan ilustrasi yang tersedia.

    Karakteristik gulma dipakai dalam identifikasi dan penelaan gulma; terbagi

    atas sifat-sifat vegetatif yang bisa berubah sesuai dengan lingkungan dan sifat-

    sifat generatif yang cenderung tetap. Tanda-tanda yang dipakai yaitu bagian

    vegetatif gulma dan bagian generatif gulma. Keadaan gulma yang paling ideal

    untuk identifikasi adalah jika semua bagian-bagian tersebut (vegetatif dan

    generatif) lengkap (Triharso, 1996).

    Dalam ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode untuk

    menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam mendeskripsikan suatu

    vegetasi sesuai dengan tujuan. Metode analisis vegetasi sangat beragam

    tergantung keadaan vegetasi itu sendiri. Beberapa analisis vegetasi antaralain:

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    20/29

    1. Metode garis.Merupakan suatu metode yang menggunakan cuplikan berupa garis. Untuk

    areal luas, metode ini sering digunakan karena selain cepat juga cukup teliti. Alat

    yang digunakan yaitu pita meteran 15-25 meter disebut sebagai garis rintisan.

    Metode garis atau rintisan, adalah petak-contoh memanjang, diletakkan di atas

    sebuah komunitas vegetasi.

    2. Metode kuadrat

    Yang dimaksud kuadrat di sini adalah suatu ukuran luas yang dinyatakan

    dalam satuan kuadrat (misalnya m2, cm2, dan sebagainya) tetapi bentuk petak-

    contoh dapat berupa segi-empat (kuadrat), segi panjang, atau sebuah lingkaran.

    3. Metode titik.Merupakan suatu variasi metode kuadrat. Jika suatu kuadrat diperkecil

    sampai tidak terhingga, akan menjadi titik. Metode ini sangat efektif untuk

    sampling vegetatif yang rendah, rapat dan membentuk anyaman, yang tidak jelas

    batas satu dengan lainnya. Parameter yang diperoleh adalah dominasi dan

    frekuensi.

    4. Metode estimasi visualPengamatan dilakukan pada titik tertentu yang selalu tetap letaknya,

    misalnya selalu di tengah atau di salah satu sudut yang tetap pada petak-contoh

    yang telah terbatas. Besaran yang dihitung berupa dominansi yang dinyatakan

    dalam persentase penyebaran.Digunakan untuk pengamatan sebuah petak untukdaerah yang luas serta tidak tersedia waktu yang banyak (Yakup, 2012).

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    21/29

    Parameter dalam analisis vegetasi yang digunakan adalah persentase

    penyebaran , kerapatan, frekuensi dan dominansi. Selain dinyatakan dalam persen,

    luas penyebaran komponen vegetasi sering diubah kedalam 5-10 skala abundansi.

    Kerapatan menunjukkan jumlah individu suatu jenis tumbuhan pada tiap petak

    contoh. Yang dimaksud frekuensi jenis tumbuhan adalah beberapa jumlah petak

    contoh (dalam persen) yang memuat jenis tersebut, dari sejumlah petak-contoh

    yang dibuat. Dominansi, istilah digunakan untuk menyatakan berapa luas area

    yang ditumbuhi atau kemampuan suatu jenis tumbuhan dalam hal bersaing dengan

    jenis lainnya. Dominansi dinyatakan dalam istilah kelindungan (coverage) atau

    luas basal atau biomassa atau volume. Perbandingan nilai penting atau summed

    dominance ratio (SDR) menunjukkan jumlah nilai penting dibagi jumlah besaran.

    SDR biasa dipakai karena jumlahnya tidak pernah lebih dari 100%, sehingga

    mudah diinterprestasi. SDR hanya berharga jika dipakai untuk menunjukkan

    jumlah dominasi suatu jenis dengan jenis lain dalam suatu komunitas. Dalam

    suatu analisis vegetasi akan diperoleh beberapa data yang penting yaitu data

    kualitatif dan data kuantitatif.

    Pada dasarnya data yang diperoleh dari analisis vegetasi dapat dibagi atas

    dua golongan yaitu data kualitatif dan data kuantitaif. Data kualitatif

    menunjukkan bagaimana suatu jenis tumbuhan tersebar dalam kelompok,

    stratifiksinya, periodisitas, dan lain sebagainya; sedang data kuantitatif

    menunjukkan jumlah, ukuran, berat basah/ kering suatu jenis, luas daerah yang

    ditumbuhinya. Data kuantitatif didapat dari hasil penjabaran petak-petak contoh

    di lapangan, sedangkan data kualitatif didapat dari hasil pengamatan lapangan

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    22/29

    berdasar pengalaman yang luas atau hasil penelitian aotecology (Tjitrosoediro,

    1984).

    Pada praktikum identifikasi gulma terdapat sebanyak 17 jenis spesies gulma

    yang diperoleh dari lahan kering. Berdasarkan golongannya gulma dibagi menjadi

    3 kelompok, yaitu rumput, teki-tekiaan dan daun lebar. Contoh gulma yang

    tergolong rumput pada lahan yang diamati adalah Imperata cylindrica, Paspalum

    conjugatum, Eleusin indica dan lain-lain. Sedangkan untuk gulma yang tergolong

    teki-tekian adalah Emilia sacchifolia, dan lain-lain. Gulma yang berdaun lebar

    pada lahan yang diamati adalah Chromolaena odorata, Statychalpheta indica,

    Calopogonium sp, dan lain-lain.

    Keadaan gulma yang paling ideal untuk identifikasi adalah jika semua

    bagian-bagian tersebut (vegetatif dan generatifnya) lengkap. Tentu saja hal ini

    hanaya dijumpai pada gulma yang telah dewasa. Padahal dalam rangka

    pengelolaan gulma yang baik, sering kali harus mengetahui jenis gulma apakah

    yang terdapat di suatu perkebunan jauh sebelum gulma tersebut dewasa dan

    megnadakan kompetisi dengan tanaman budidaya.

    Habitat gulma tergantung pada sifat masing-masing gulma dimana cocok

    pada kondisi lingkungan tertentu. Pada praktikum habitat gulma yang

    didentifikasi dan analisis vegetasi adalah gulma yang tumbuh di sawah lahan

    basah yaitu tanaman padi dan sawah lahan kering untuk tanaman jagung.

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    23/29

    Pada praktikum analisis vegetasi gulma terdapat sebanyak 17 jenis spesies

    gulma yang diperoleh dari lahan kering. Dari pengamatan yang telah dilakukan

    diperoleh beberapa data perhitungan, yaitu :

    1.) Kerapatan

    a.) Kerapatan mutlak (KM) suatu jenis adalah jumlah individu species itu dalam

    petak contoh.

    Berdasarkan hasil praktikum diperoleh jumlah species gulma yang diperoleh

    adalah 17 species dengan jumlah individu total sebanyak 156 pada empat petak

    yang diamati. Jumlah individu tertinggi didominasi oleh Imperata cylindrica,

    pada lahan kering spesies ini mendominasi di petak kedua dari empat petak yang

    diamati.

    b.) Kerapatan nisbi suatu jenis =

    Berdasarkan hasil praktikum diperoleh jumlah species gulma yang diperoleh

    adalah 17 species dengan jumlah kerapatan relative semua species sebesar

    99,99%, artinya kerapatan berbagai spesies gulma yang tumbuh pada lahan yang

    diamati mendekati 100%. Kerapatan relative tertinggi didominasi oleh Imperata

    cylindrica sebesar 23,72%. Kerapatan relative terendah didominasi oleh

    Goodenia koningsberri, Lantana camara, Spilanthes paniculata wall, Emilia

    sachifolia, Calopogonium sp masing-masing sebesar 0,64%.

    2.) Frekuensi

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    24/29

    a.) Frekuensi mutlak (FM) suatu spesies adalah hasil pembagian jumlah petak

    contoh berisi spesies itu dengan jumlah semua petak contoh yang diambil.

    Berdasarkan hasil praktikum diperoleh jumlah species gulma yang diperoleh

    adalah 17 species dengan jumlah frekuensi mutlak semua species sebesar 25/4 .

    Frekuensi mutlak tertinggi didominasi oleh Imperata cylindrica dan

    Stachytalpheta indica, yaitu masing-masing sebesar 3/4. Frekuensi mutlak

    terendah didominasi oleh Goodenia koningsbergeri, Axonopus compresuss,

    Eleusine indica, Lantana camara, Paspalum conjugatum, Tridax procumbers, ,

    Spilanthes paniculata wall, Emilia sachifolia, Calopogonium sp dan Vernonia

    cinereayaitu masing-masing sebesar 1/4.

    b.) Frekuensi relative

    Berdasarkan hasil praktikum diperoleh jumlah species gulma yang diperoleh

    adalah 17 species. Individu yang memiliki nilai frekuensi relative tertinggi

    didominasi oleh Imperata cylindrica dan Stachytalpheta indica, yaitu masing-

    masing sebesar 12%. Individu yang memiliki nilai frekuensi relative terendah

    didominasi oleh Goodenia koningsbergeri, Axonopus compresuss, Eleusine

    indica, Lantana camara, Paspalum conjugatum, Tridax procumbers, , Spilanthes

    paniculata wall, Emilia sachifolia, Calopogonium sp dan Vernonia cinerea,yaitu

    masing-masing sebesar 4%.

    3.) Dominasi

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    25/29

    a.) Dominasi mutlak (DM) suatu species adalah biomassa atau bobot kering

    gulma.

    Berdasarkan hasil praktikum diperoleh jumlah species gulma yang diperoleh

    adalah 17 species dengan jumlah biomassa semua species sebesar 79,77 gram.

    Biomassa spesies tertinggi yaitu Stachytalpheta indica, sebesar 13,7 gram.

    Biomassa spesies terendah yaitu Goodenia koningbergeri, sebesar 0,4 gram.

    b.) Dominasi relative

    Berdasarkan hasil praktikum diperoleh jumlah species gulma yang diperoleh

    adalah 17 species dengan jumlah biomassa relative semua species sebesar

    99,99%, artinya biomassa spesies gulma yang diamati pada lahan mendekati

    100%. Biomassa relative spesies tertinggi yaitu Stachytalpheta indica, sebesar

    17,17%. Biomassa relative spesies tertinggi yaitu Goodenia koningbergeri,

    sebesar 0,50%.

    4.) Nilai Jumlah Dominasi (NJD)

    NJD menunjukkan jumlah nilai penting dibagi jumlah besaran NJD,

    biasanya dipakai karena jumlahnya tidak lebih dari 100 % sehingga mudah

    diinterpretasikan.

    NJD

    Komposisi masing-masing spesies dapat dilihat di tabel dengan Nilai jumlah

    Dominasi/Sum of Domination Ratio (SDR). Berdasarkan hasil praktikum

    diperoleh jumlah species gulma yang diperoleh adalah 17 species dengan NJD

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    26/29

    semua species sebesar 99,94%. Dari daftar NJD tampak bahwa spesies gulma

    yang paling dominan adalah lahan kering, spesies Imperata cylindrica dengan

    perolehan 17,21%. Sementara itu, untuk NJD terendah yaitu Goodenia

    koningbergeri sebesar 1,71%.

    Analisis vegetasi sendiri juga merupakan salah satu cara untuk

    mempermudah untuk mengendalikan gulma, Karena pada analisis vegetasi itu

    sendiri ada pengovenan yang berguna untuk mengeringkan kandungan air di

    dalam gulma tersebut. Tujuan dihilangkannya kandungan air itu sendiri adalah

    untuk menghitung bobot kering gulma sehingga diperoleh nilai SDR.

    Tujuan analisis vegetasi gulma adalah untuk mengetahui komposisi spesies-

    spesies yang membentuk komunitas gulma yang tumbuh bersama, pada suatu

    waktu dan tingkat pertumbuhan tertentu. Metode analisis vegetasi gulma yang

    digunakan adalah metode estimasi visual (visual estimation), yakni metode

    analisis dengan pandangan mata dan pencacatan macam spesies gulma beserta

    skor kelebatan pertumbuhannya masing-masing atau metode kuadrat (Sukman,

    1991).

    V. KESIMPULAN DAN SARAN

    A.Kesimpulan

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    27/29

    Dari data hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan

    beberapa hal mengenai identifikasi dan analisis vegetasi gulma, yaitu sebagai

    berikut :

    1. Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan

    pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi.

    3. Gulma yang tergolong rumput pada lahan yang diamati adalah Imperata

    cylindrica, Paspalum conjugatum, Eleusin indica dan lain-lain. Sedangkan untuk

    gulma yang tergolong teki-tekian adalah Emilia sacchifolia, Mimosa pudicadan

    lain-lain. Gulma yang berdaun lebar pada lahan yang diamati adalah Chromolaena

    odorata, Statychalpheta indica, Calopogonium sp, dan lain-lain.

    4. Komposisi masing-masing spesies dapat dilihat di tabel dengan Nilai jumlah

    Dominasi/Sum of Domination Ratio (SDR). Dari daftar NJD tampak bahwa

    spesies gulma yang paling dominan adalah lahan kering, spesies Imperata

    cylindrica dengan perolehan 17,21%.

    B. Saran

    1. Praktikum harus dilakukan dengan cermat dan tepat2. Pengidentifikasian tanaman gulma dan penghitungan nilai SDR harus

    dilakukan dengan teliti sehingga didapatkan nilai SDR yang tepat.

    DAFTAR PUSTAKA

  • 5/24/2018 Laporan OPT

    28/29

    Anonim. 2011. Klasifikasi Tumbuhan. www.plantamor .com Diakses pada tanggal 13

    Oktober 2013.

    Barus, Emanuel .2003.Pengendalian Gulma Perkebunan. Kanisius: Yogyakarta.

    Direktorat Jenderal Perkebunan, 1985. Pedoman Pengendalian Gulma Penting pada

    Budidaya Perkebunan. Direktorat Perlindungan Tanaman Perkebunan,

    Departemen Pertanian, Jakarta, 93 p.

    Fitler, A.H. 1981.Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta : Gajahmada Press.

    Iskandar, Riska. 2009. Analisis Vegetasi Gulma Kuantitatif (online).

    http://riskaiskandar.blogspot.com/2009/02/analisis-vegetasi-gulma-

    kuantitatif.html.Diakses pada tanggal 11 Oktober 2013.

    Moenandir, Jody. 1988. Pengantar Ilmu Gulma dan Pengendalian Gulma (Ilmu Gulma

    Buku 1). Rajawali Press : Jakarta.

    Nurwansyah, 2011.Arti, Peran, Sifat dan Klasifikasi Gulma.

    http://wahanapertanian.blogspot.com/2011/05/arti-peran-sifat-dan-klasifikasi-

    gulma.html.Diakses pada tanggal 12 Oktober 2013.

    Purba, E. 1996.Dasar Ilmu Gulma. USU Press. Medan

    Rukmana, Rahmat, Suganda Saputra. 1999. Gulma dan Tehnik Pengendalian. Kanisius :

    Yogyakarta.

    Scheper, Jack. 2004. Floridata Master Plant List. www.floridata.com. Diakses pada

    tanggal 13 Oktober 2013.

    Setiawan, Peky. 2012.Manfaat Gulma.

    http://pekysetiawan.blogspot.com/2012/06/manfaat-gulma.html.diakses pada

    tanggal 12 Oktober 2013.

    http://riskaiskandar.blogspot.com/2009/02/analisis-vegetasi-gulma-kuantitatif.htmlhttp://riskaiskandar.blogspot.com/2009/02/analisis-vegetasi-gulma-kuantitatif.htmlhttp://wahanapertanian.blogspot.com/2011/05/arti-peran-sifat-dan-klasifikasi-gulma.htmlhttp://wahanapertanian.blogspot.com/2011/05/arti-peran-sifat-dan-klasifikasi-gulma.htmlhttp://www.floridata.com/http://pekysetiawan.blogspot.com/2012/06/manfaat-gulma.htmlhttp://pekysetiawan.blogspot.com/2012/06/manfaat-gulma.htmlhttp://www.floridata.com/http://wahanapertanian.blogspot.com/2011/05/arti-peran-sifat-dan-klasifikasi-gulma.htmlhttp://wahanapertanian.blogspot.com/2011/05/arti-peran-sifat-dan-klasifikasi-gulma.htmlhttp://riskaiskandar.blogspot.com/2009/02/analisis-vegetasi-gulma-kuantitatif.htmlhttp://riskaiskandar.blogspot.com/2009/02/analisis-vegetasi-gulma-kuantitatif.html
  • 5/24/2018 Laporan OPT

    29/29

    Tjitrosoedarmo, S. 1984.Pengeloaan Gulma di Perkebunan. Jakarta :Gramedia.

    Triharso. 1996. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada University Press :

    Yogyakarta.

    Wikipedia, 2010. Klasifikasi Ilmiah Spesies Gulma. www.wikipedia.org. diakses pada

    tanggal 13 Oktober 2013

    Yakup, Sukman Y. 2002. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Jakarta : PT Raja Grafindo

    Persada.

    http://www.wikipedia.org/http://www.wikipedia.org/