Upload
fadli-hasan-basri
View
50
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1. Euleutheranthera rudelaris
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta
Super division : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Euleutheranthera
Spesies : Euleutheranthera rudelaris
Identifikasi
Tanaman tahunan, berakal dangkal, tegak lurus, bercabang lebar dari dasar, berbau sedap,
tumbuhan dengan tinggi 10-80 cm. Tangkai bersegi tumpul, membengkak pada bukunya,
berambut dengan jelas. Daun berhadapan, tangkai daun (panjang tangkai daun 0.8-2.5 cm), bulat
telur hingga bulat telur lonjong, lancip, semi bergerigi, kedua sisi daun berbentuk mata pisau
sedikit berambut panjang dan dengan banyak kelenjar kecil pucat, berbarik-barik transparan, 1.5-
7 x 0.5-4 cm, dasar berbentuk baji, sedikit melanjut, pada akhirnya tirus. Bongkol bunga
berbunga 6-12, ujung dan ketiak, menyendiri atau bersama-sama 2, seperti HOMOGAMOUS
biasanya, tegak lurus atau merunduk, ibu gagang pada akhirnya berambut panjang, panjang 2-12
cm; pembalut berbentuk lonceng; daun gagang rindang, berwarna hijau, berderet 1, 5-10, tegak
lurus dengan jelas, berbarik-barik dengan jelas, berambut di ujung, tak imbang(UNEQUAL), 5-
12 x 1.5-5 mm; bunga periuk cembung, PALEATE; sekam mahkota menyerupai selaput,
menjepit bunganya, membungkus, berlunas, panjang 4-15 mm, puncak dan lunas berambut putih
panjang; mahkota berwarna kuning, panjang 3-4 mm dengan tabung pandek dan dahan kerucut
sungsang berbaga 5; baga kecil, lancip, berambut (tepian). Benang sari bertaut, kepala sari bebas,
hitam kecoklat-coklatan hingga hitam, tumpul, dasar berbentuk panah, 1 mm, bersambung tanpa
katup. Tangkai putik dengan 2 lengan agak panjang dengan puncak meroma panjang berbentuk
tusuk. Buah longkah di dalam dahan kelopak yang kering mengeras agak tebal, bulat telur
sungsang hingga bentuk baji, bersegi, dengan leher pendek, dengan lancip berbenjol, seringkali
pada akhirnya berambut, panjag 3-3.5 mm; papus tidak ada atau kecil berbentuk mangkok.
Ekologi
Sinar matahari langsung atau tempat teduh, tempat yang tidak terlalu kering, di daerah
dengan sedikit atau banyak musim kering berat; di ladang-ladang dan bercampur dengan alang-
alang dan jenis rumput ladang lainnya, sepanjang tepi jalan, di bawah pagar tanaman dan di
rumpun pohon desa; berlimpah pada satu tempat. Pada ketinggian 800 m.Ladang padi dataran
tinggi.
Morfologi
a. Daun
Daun berhadapan, tangkai daun (panjang tangkai daun 0.8-2.5 cm), bulat telur
hingga bulat telur lonjong, lancip, semi bergerigi, kedua sisi daun berbentuk mata pisau
sedikit berambut panjang dan dengan banyak kelenjar kecil pucat, berbarik-barik
transparan, 1.5-7 x 0.5-4 cm, dasar berbentuk baji, sedikit melanjut, pada akhirnya tirus
b. Batang
Lurus atau merunduk, ibu gagang pada akhirnya berambut panjang, panjang 2-12
cm; pembalut berbentuk lonceng; daun gagang rindang, berwarna hijau.
c. Akar: Merupakan akar tunggang.
d. Bunga
Mahkota berwarna kuning, panjang 3-4 mm dengan tabung pandek dan dahan
kerucut sungsang berbaga 5; baga kecil, lancip, berambut (tepian).
2. Mimosa indica
Klasifikasi
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Upafamili : Mimosoideae
Genus : Mimosa
Spesies : Mimosa pudica
Identifikasi
Tanaman ini adalah bila daunnya disentuh, ditiup, atau dipanaskan akan segera menutup.
Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan tekanan turgor pada tulang daun. Rangsang
tersebut juga bisa dirasakan daun lain yang tidak ikut tersentuh, hal tersebut disebut seismonasti.
Ekologi
Putri malu merupakan herba memanjat atau berbaring atau setengah perdu dengan tinggi
antara 0,3 – 1,5 m.Putri malu tumbuh liar di pinggir jalan, tempat – tempat terbuka yang terkena
sinar matahari. Tumbuhan asli Amerika tropis ini dapat ditemukan pada ketinggian 1 – 1200 m
dpl.
Morfologi
a. Daun :Daun berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah
anak daun setiap sirip 5 – 26 pasang. Helaian anak daun berbentuk memanjang
sampai lanset, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, permukaan atas dan
bawah licin, panjang 6 – 16 mm, lebar 1 – 3 mm, berwarna hijau, umumnya tepi daun
berwarna ungu. Jika daun tersentuh akan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip
terkumpul rapat dengan panjang 4 – 5, 5 cm.
b.Batang : Batang bulat, berambut, dan berduri tempel. Batang dengan rambut sikat
yang mengarah miring ke bawah.
c. Akar : Akar berupa akar pena yang kuat.
d. Bunga : Bunga berbentuk bulat seperti bola, bertangkai, berwarna ungu/merah.
Kelopak sangat kecil, bergigi 4, seperti selaput putih. Tabung mahkota kecil, bertaju
4, seperti selaput putih.
e. Buah : Buah berbentuk polong, pipih, seperti garis.
f. Biji : Biji bulat dan pipih.
3. Ciperus kyllingia
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
SuperDivisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
SubKelas : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus kyllingia Endl.
Identifikasi
Akar memiliki rimpang (umbi) menjalar, berbentuk kerucut yang besar pada pangkal,
kadang melekuk, warna coklat, berambut halus dengan diameter 5-10 mm, batangnya
berbentuk segitiga, padat, licin, tumpul, berdiameter1-1,5 mm panjang 5-45 cm.Daun pada
tanaman ini terdiri dari 4-10 helei berjejal pada pangkal batang membentuk roset akar dengan
pelepah daun tertutup tanah, helaian daun berbangun pita, bertulang sejajar, tepi rata,
permukaan atas berwarna hijau mengkilap dengan panjang 10-60 cm dan lebar 2-6 mm.
Bunga berbentuk bulir dengan 3-10 bulir kecil yang mempunyai 8-25 bunga yang berkumpul
membentuk payung, warna kuning / coklat kuning.Buah yang terdapat adalah tipe buah batu,
kecil, bentuk memanjang sampai bulat telur terbalik.
Ekologi
Tanaman ini tumbuh liar di tempat terbuka / sedikit terlindung dari sinar matahari dan
pada ketinggian 1-1000 m dpl pada bermacam-macam tanah.
Morfologi
a. Akar : memiliki rimpang (umbi) menjalar, berbentuk kerucut yang besar pada pangkal, kadang
melekuk, warna coklat, berambut halus dengan diameter 5-10 mm.
b. Batang : batangnya berbentuk segitiga, padat, licin, tumpul, berdiameter1-1,5 mm panjang 5-
45 cm.
c. Daun : daun pada tanaman ini terdiri dari 4-10 helei berjejal pada pangkal batang membentuk
roset akar dengan pelepah daun tertutup tanah, helaian daun berbangun pita, bertulang sejajar,
tepi rata, permukaan atas berwarna hijau mengkilap dengan panjang 10-60 cm dan lebar 2-6 mm.
d. Bunga : bunga berbentuk bulir dengan 3-10 bulir kecil yang mempunyai 8-25 bunga yang
berkumpul membentuk payung, warna kuning /coklat kuning.
e. Buah : buah yang terdapat adalah tipe buah batu, kecil, bentuk memanjang sampai bulat telur
terbalik.
4. Oxalis barrelieri
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Geraniales
Famili : Oxalidaceae (suku belimbing-belimbingan)
Genus : Oxalis
Spesies : Oxalis barrelieri L.
Identifikasi
Tanaman Calincing termasuk tumbuhan rendah, tingginya mencapai 10 hingga 50 cm.
Daunnya seperti semanggi, berbentuk bujur telur, tumbuh bertiga dalam satu tangkai di ujung.
Tangkai batangnya bertingkat, bunganya dalam payung tunggal di ketiak dengan 2 sampai 8
bunga, daun mahkota kuning dengan pangkal hijau, panjang 3 sampai 8 mm. Benang sari di
depan daun mahkota lebih pendek dari pada yang lima lainnya. Tankai putik berambut. Bentuk
buahnya seperti belimbing manis besarnya sekitar 8 hingga 10 mm, rasanya masam.
Ekologi
Di Indonesia,daerah roadsides, daerah pengolahan tanaman.
Morfologi
Tumbuhan berdiri tegak dengan tinggi 1,5 mindument terdiri dari keputih-putihan,
eseptate rambut, kadang-kadang tapi jarang terlihat pada berakar, petioles, dan lebih rendah dari
permukaan Leaflet blades; pinnately daun 3-foliolate, yang petiole panjang 1,5-3,5 cm, terus
menjadi tulang punggung 5-10 mm panjang di bawah terminal leaflet, selebaran yang berbentuk
bulat panjang ke blades bujur, hingga 3,5 x 2,5 cm (terminal satu yang terbesar), tumpul atau
bulat di puncak; petals (sampai 9 x 3,5 mm) pink kecuali terhadap kehijau-hijauan atau
kekuning-kuningan yang dasar; capsules bujur telur, 5-10 x 2-5 mm, 5-angled, dengan 2-4 biji
per locule.
5. Brachiaria eruciformis
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Subclass : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Family : Poaceae
Genus : Brachiari
Species : Brachiaria eruciformis (Sm.)
6. Imparta cilindrica
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Imperata
Spesies : Imperata cylindrica (L.)
Identifikasi
Terna rumput, berumur panjang (perenial), tumbuh berumpun, tinggi 30 - 180 cm. Akar
rimpang, menjalar, berbuku-buku, keras dan liat, berwarna putih. Batang berbentuk silindris,
diameter 2 - 3 mm, beruas-ruas. Daun warna hijau, bentuk pita (ligulatus), panjang 12 - 80 cm,
lebar 2 - 5 cm, helaian daun tipis tegar, ujung meruncing (acuminatus), tepi rata, pertulangan
sejajar (parallel), permukaan atas halus, permukaan bawah kasap (scaber). Bunga majemuk,
bentuk bulir (spica), bertangkai panjang, setiap bulir berekor puluhan helai rambut putih
sepanjang 8 - 14 mm, mudah diterbangkan angin. Buah bentuk biji jorong, panjang +/- 1 mm,
berwarna cokelat tua. Perbanyaan vegetatif (akar rimpang).
Ekologi
Di daerah tropik pada musim kemarau atau bila tanah tidak lembab, gulma ini tumbuhnya
kurang baik. Di daerah tropik memerlukan waktu lima minggu untuk menjalani daur reproduksi
yang sempurna.
Morfologi
a. Daun : berbentuk pita, pertulangan sejajar, ujung lancip
b. batang : berbentuk pipih
c. akar : merupakan akar serabut
7. Galinsoga parfivioria
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Galinsoga
Spesies : Galinsoga parviflora Cav.
Identifikasi
Tegak lurus, tanaman tahunan, berair banyak, terna bercabang banyak atau kurang,
sedikit berbulu halus, tinggi 20-80 cm. Tangkai agak bersegi atau bentuk silinder, bergaris
melintang, ujung meroma memencar dengan jarang (terkadang dengan rambut kelenjar), bagian
yang lebih rendah cekung dan hampir berbulu. Daun berhadapan, hijau kekuning-kuningan, bulat
telur hingga bulat telur lonjong, 1-6.5 x 0.8-4.5 cm, dangkal, agak bergerigi kasar, berkelijak;
kedua sisi sedikit berambut, berurat 3 dengan jelas pada dasar daunnya, padabagian atasnya
dengan urat-urat cekung; dasar tumpul atau lancip; ujung menipis, lancip atau tumpul; tangkai
(daun) cekung, panjang 3-15 mm. Bongkol bunga menyebar, heterogamous, kerapkali
berpasangan/pairwise, di ujung dan ketiak, berdiameter 5-8 mm; panjang ibu gagang 8-32 mm,
merapat meroma dan renggang, berambut kelenjar jelas dengan ujung berwarna ungu; pembalut
hemisfer, tinggi 3.5-4 mm; daun gagang berderet 1-2, bagian luar daun berwarna hijau, garis tepi
menyerupai selaput, bulat telur-lonjong, puncak menyempit, meroma pendek atau berbulu halus,
2-3 yang paling rendah kecil, yang berikutnya lebih besar, panjang bagian dalam sepanjnag
antara ke duanya, tapi lebih tipis dan kuning kehijauan, garis tepi berkelijak pada setengah
bagian atasnya; bunga periuk runjung/kerucut, paleate; sekam mahkota memanjang, bentuk
sudip, biasanya dengan 1-2 lateral baga, kuning, panjang 2.5-3.3 mm, garis tepi terpotong pada
baga lancip tegak lurus memencar. Jejari empulur bunga 5 (jarang 0), betina, bentuk lidah, dalam
satu ulir, membesar, dahan lebar bujur telur, berbaga 3, putih, pada akhirnya rata, 2 x 1.8 mm.
disc bunga berkelamin ganda, banyak, berwarna kuning, panjang 1.3-1.8 mm, bagian luar
meroma penuh; pembuluh pendek dan hampir tidak melebar, kecil, dahan bergigi 5 berbentuk
lonceng; benang sari bertaut; kepala sari dengan dasar berbentuk panah, ujung lancip dan tidak
atau hampir tidak terjulur. Buah longkah berwarna hitam, berambut, jejari empulur bunganya
pampat, dengan ujung melebar, panjang 2.5 mm, dengan atau tanpa ujung berskala kecil; disc
bunganya bersegi, kerucut sungsang; papus banyak sisik, tegar, berkelijak lurus, panjang 1.5
mm.
Ekologi
Pada daerah panas hingga agak teduh. Memiliki preferensi kuat untuk menyerap,
memungkinkan pada tempat sangat subur bukan tanah kering. Pada tanah yang baik untuk
ditanami, perkebunan, pinggir jalan, tanah kosong, tepi hutan, pada hutan tak teduh, kebun tebu,
teh, kopi, dan perkebunan cinchona. Di satu tempat sangat banyak, pada cinchona dan
perkebunan teh yang lebih tinggi, satu dari jenis rumput liar yang sangat lazim. Dari ketinggian
300-2500 m dpl.; sepanjang sungai menurun hingga 200 m. ladang padi pegunungan.
Morfologi
a. Daun : berhadapan, hijau kekuning-kuningan, bulat telur hingga bulat telur lonjong, 1-
6.5 x 0.8-4.5 cm, dangkal, agak bergerigi kasar, berkelijak
b. Batang : agak bersegi atau bentuk silinder, bergaris melintang
c. Akar : tunggang, putih
d. Bunga : bongkol, bulat, di ujung batang, kelopak bentuk mangkok, ujung bertaju, hijau,
benang sari kuning
e. Biji : kecil, pipih, hitam
8. Eulisine indica
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Eleusine
Spesies : Eleusine indica (L.) Gaertn
Identifikasi
Terdiri atas batang yang berwarna hijau tua dengan bagian isinya seperti kumpalan kapas.
Pada bagian atas batang terdapat tangkai yang merupakan tempat melekatnya biji-biji Eleusine
indica L. Biasanya tangkai nya berjumlah empat yang keluar dari satu titik. Semusim, Berumur
pendek, Berkembangbiak dengan biji.
Ekologi
Dapat tumbuh pada 200 m dpl.
Morfologi
a. Daun : terdiri dari dua baris, tetapi kasar pada tiap ujung. Pada pangkal helai daun
berambut
b. Batang : berbentuk cekungan, menempel pipih, Pelepah menempel kuat, lidah daun
pendek seperti selaput dantumbuh dalam rumpun, dan batang seringkali bercabang
c. Akar : akar serabut
d. Bunga : bulir menjari 3 – 5, berkumpul pada sisi poros yang bersayap dan bertunas.
Anak bulir berseling-seling, tersusun seperti genting.
9. Digitaria ciliaris
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Foaceae
Genus : Digitaria
Spesies : Digitaria ciliaris
Identifikasi
Bentuk batang pipih yang besar semakin kebawah berongga. Merupakan rumputyang
berumpun, dibagian ujung tungkai terdapat pembuangan. Sistem perakaranyaterbagi menjadi 2
yaitu rhizom dan stolon. Sistem perkaranya menyebar ataubergerombol, satu-satu dengan tipe
perakaran primer yang berkembang selamaperkecambahan benih yang hidup dalam jangka
waktu yang relatif pendek dan tipeperakaran sekunder yang muncul pada batang, dimana pada
rumput dewasa akarsekunder merupakan system perakaran secara keseluruhan. Daun rumput
berbentuksegaris dengan pertulangan daun sejajar, ujungnya meruncing dan
pertumbuhanyamelengkung, dan bertepi kasar. Susunan bunga dengan bulir 2-22 per karang
bunga,tertancap pada ketinggian yang tidak sama kepala putik muncul dekat ujung dari anakbulir
dengan warna ungu merah atau putih. Perkembang biakanya dengan benih yangdisebarkan oleh
angin. Rumput ini tumbuh secara liar pada segala macam keadaandaerah dan termasuk gulma
rumput-rumputan.
Ekologi
Rumput yang berumpun, yang pada pangkalnya kerap kali dengan batang yang merayap;
tinggi 1-1,2 m. Tumbuh-tumbuhan agak mudah berubah tumbuh pada segala macam keadaan
tanah pada ketinggian 1- 1800 m.
Morfologi
a. Batang: Batang pipih yang besar semakin ke bawah berongga. Pelepah daun terletak jadi satu
pada batang. Lidah sangat pendek.
b. Daun : Helaian daun berbentuk garis lanset atau garis, bertepi kasar, keunguan.
c. Bunga : Bulir 2-22 per karangan bunga, tertancap pada ketinggian yang tidak sama. Poros
bulir bertunas, panjang 2-21 cm. Anak bulir berseling kiri dan kanan dari poros, berdiri sendiri
dan berpasangan tetapi dengan tangkai yang tidak sama panjang, ellips memanjang, rontok
bersama-sama, panjang 2-4 mm. Rambut tepi dari sekam pada masaknya buah saling menjauh.
Benang sari 3, kepala sari kuning atau ungu. Tangkai putik 2. Kepala putik muncul dekat ujun
daripada anak bulir, ungu merah.
d. Akar : serabut
10. Vernonia cinerea
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Vernonia
Spesies : Vernonia cinerea Less.
Identifikasi
Terdapat stomata pada daun terutama pada permukaan bawah, lebih banyak dijumpai.Terdapat
tunas-tunas pada nodusa, serta titik tumbuh terletak di cabang.
Ekologi
Habitat gulma ini dalah di tempat yang lembab dan cukup air.
Morfologi
Justicia procumbens adalah tumbuhan dengan batang menyudut, besar
pada kelenjar, daun ovate kecil, bunga berwarna ungu berukuran kecil di ujung.
11. Portulaca oleracea
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Portulacaceae
Genus : Portulaca
Spesies : Portulaca oleracea L.
Identifikasi
Batang krokot berbentuk bulat yang tumbuh tegak atau sebagian/seluruhnya terletak di atas
tanah tanpa mengeluarkan akar. Batangnya berwana cokelat keunguan dengan panjang 10-50
cm. Daunnya tunggal, tebal berdaging, datar dan letaknya berhadapan atau tersebar. Tangkainya
pendek berbentuk bulat telur sungsang, bagian ujungnya bulat melekuk ke dalam. Pangkal
batangnya membaji dengan tepi rata, panjangnya 1-4 cm dan lebar 5-14 mm. Warna permukaan
atas daun hijau tua, permukaan bawahnya merah tua. Bunganya berkelompok 2-6 buah yang
keluar dari ujung percabangan. Mahkota daunnya berjumlah lima buah, berwarna kuning dan
kecil-kecil.bunga ini akan mekar pada pagi hari antara pukul 8.00-11.00 siang dan layu
menjelang sore. Buahnya berbentuk kotak, bijinya banyak dengan warna hitam cokelat
mengkilap. Tanaman ini dapat diperbanyak dengan biji.
Ekologi
Tanaman ini diperkirakan berasal dari daratan Amerika tropis di Brazil yang dapat tumbuh
dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800 m dpl.
Morfologi
a. Batang : bercabang pendek, berbentuk bulat, beruas-ruas dan berwarna kecoklatan.
b. Daun : Berdaun tunggal, bentuknya bulat telur bagian ujung dan pangkalnya tumpul, tepinya
rata, berdaging dan tersebar atau berhadapan. Daun ini memiliki panjang 1-3 cm dan lebar 1-2
cm, berwarna hijau.
c. Bunga : Portulaca oleracea memiliki bunga majemuk yang terletak di ujung cabang,
berukuran kecil dan berkelopak hijau, bertaju dan bersayap. Mahkota bunganya berbentuk
jantung, dan memiliki kepala putik tiga sampai lima, berwarna putih, kuning.
d. Biji : Biji banyak, berbentuk bulat, kecil, mengkilat dan berwarna hitam, garis tengah ±1mm.
12. Euphorbia hirta
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Euphorbia
Spesies : Euphorbia hirta L.
Identifikasi
Euphorbia hirta atau patikan kebo dengan family Euphorbiaceae, merupakan daun tidak
lengkap karena hanya memiliki helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus). Bentuk
bangun daun (circumscriptio) adalah jorong (ovalis) dan daging daun (intervenium) jika
dipegang terasa tipis lunak (herbaceus).
Ekologi
Euphorbia hirta dapat tumbuh pada suhu sekitar 23 – 28 °C. Euphorbia hirta merupakan
tumbuhan daerah tropis dengan curah hujan sekitar 1600 mm/tahun. Euphorbia hirta merupakan
tumbuhan merambat yang tumbuh diantara rumput. Dapat ditemukan pada ketinggian 200 mm
dpl. Toleran terhadap pH 3,2 – 4,6. Kelembapan di sekelilingnya tidak terlalu berpengaruh.
Morfologi
Euphorbia hirta juga memiliki bentuk pertulangan daun (nervatio) yang menyirip
(penninervis), tepi daun (margo folii) yang bergerigi ganda (biserratus), ujung daun (apex folii)
yang runcing (acutus) dan pangkal daun (basis folii) yang runcing (acutus). Jika diraba
permukaan daunnya terasa berbulu kasar (hispidus) (Gembong, 1985).
13. Panicum repens
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Panicum
Spesies : Panicum repens L.
Identifikasi
Rumput abadi yang sering berkoloni padat dan telah lama, rimpang merayap. Panicum
repens sering berbentuk tikar mengambang padat yang menghalangi aliran air dalam selokan dan
membatasi penggunaan rekreasi wilayah pantai danau dan kolam.
Ekologi
Tersebar di Nusantara, di Jawa, tumbuh sampai ketinggian sekitar 2.000 m dpl.
Morfologi
Rumput tahunan dengan akar rimpang sepanjang 12-40 cm, menjalar di bawah
permukaan tanah, tebal rimpang hingga 20 mm, putih, berdaging. Daun berukuran 4-30 cm x 3-
9 mm berbentuk garis dengan kaki lebar dan ujung runcing. Bunga majemuk berupa malai agak
jarang sepanjang 8-22 cm.
14. Coroton hirtus
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Croton
Spesies : Croton hirtus L.
Identifikasi
Bentuk daun menjorong, ketika dipegang terasa tipis dan lunak dan batang tumbuh tegak
merambat.
Ekologi
Gulma ini merupakan tumbuhan daerah tropis dengan curah hujan sedang. tumbuhan
merambat yang tumbuh diantara rumput. Dapat ditemukan pada Kelembapan di lingkungan tidak
terlalu berpengaruh.
Morfologi
Gulma ini seperti rumput yang berumpun, yang pada pangkalnya kerapkali dengan
batang yang merayap. Daun tipis dan sdikit lembab (situasi tertentu), akar merambat dan serabut,
dan batang cenderung hijau.
15. Mimosa pudica
Klasifikasi
Kerajaan :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Fabales
Famili :Fabaceae
Genus :Mimosa
Spesies :Mimosa pudica
Identifikasi
Gulma ini termasuk gulma dwi musim (Biennal Weeds), gulma ini berumur antara 1 - 2
tahun. Pertama gulma tersebut tumbuh secara vegetatif dalam bentuk roset, lalu pada
tahun berikutnya membentuk organ generatif dengan menghasilkan bunga, memproduksi
biji lalu mati. Gulma dwi musim banyak dijumpai di daerah-daerah yang memiliki 4
musim. Berdasarkan tempat tumbuhnya, gulma ini termasuk gulma darat (terrestrial
weed) yaitu gulma yang tumbuhnya di permukaan tanah atau lahan kering dan akan mati
ketika tergenang air. Berdasarkan tempat tumbuhnya, gulma ini termasuk gulma darat
(terrestrial weed) yaitu gulma yang tumbuhnya di permukaan tanah atau lahan kering dan
akan mati ketika tergenang air.
Morfologi
Daun berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna.Jumlah anak daun
setiap sirip 5 – 26 pasang. Helaian anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung
runcing, pangkal membundar, tepi rata, permukaan atas dan bawah licin, panjang 6 – 16
mm, lebar 1 – 3 mm, berwarna hijau, umumnya tepi daun berwarna ungu. Jika daun
tersentuh akan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat dengan panjang
4 – 5, 5 cm. Batang bulat, berambut, dan berduri tempel.Batang dengan rambut sikat
yang mengarah miring ke bawah. Akar berupa akar pena yang kuat. Bunga berbentuk
bulat seperti bola, bertangkai, berwarna ungu/merah.Kelopak sangat kecil, bergigi 4,
seperti selaput putih.Tabung mahkota kecil, bertaju 4, seperti selaput putih.Buah
berbentuk polong, pipih, seperti garis.Biji bulat dan pipih.
Ekologi
Gulma ini tumbuh di daratan, di sekitar tanaman budidaya.
16. Ageratum conyzoides
Klasifikasi
Kingdom :Plantae
Super Divisi :Spermatophyta
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Sub Kelas :Asteridae
Ordo :Asterales
Famili :Asteraceae
Genus :Ageratum
Spesies :Ageratum conyzoides
Identifikasi
Gulma ini termasuk gulma semusim karena hanya berumur kurang dari satu
tahun. Umumnya berkembang biak dengan biji, pertumbuhannya cepat, dengan
kemampuan bereproduksi yang amat tinggi. Setelah biji masak, biasanya gulma
akan mati.Biji yang dihasilkan pada tahun pertama umumnya akan mengalami
dormansi, dan tumbuh kembali pada tahun berikutnya. Ada gulma daun lebar
semusim, teki semusim, dan rumput semusim sebenarnya gulma ini secara
ekonomis merupakan gulma penting pada tanaman padi.Eksistensinya karena
melimpahkan produksi biji.
Morfologi
Gulma ini merupakan Herba satu tahun, tegak atau berbaring dan dari bagian ini
keluar akarnya.Tinggi tanaman kurang lebih 1 – 1,2 m.Batangbulat,berambut
jarang.Daun bawah berhadapan dan bertangkai cukup panjang, yang teratas
tersebar dan bertangkai pendek.Helaian daun bulat telur, beringgit, panjang 1 – 10
kali 0.5 – 6 cm, kedua sisinya berambut panjang, sisibawah juga dengan kelenjar
yang duduk. Bongkol bunga berkelamin satu macam, 3 atau lebih berkumpul
menjadi karangan bunga bentuk malai rata yang terminal. Panjang bongkol 6 – 8
mm , padatangkai berambut. Daun pembalut tersusun dalam 2 – 3 lingkaran,
runcing, tidak sama, berambut sangat jarang atau gundul. Dasar bunga bersama
tanpa sisik.Bungasama panjangdengan pembalut. Mahkota dengan tabung sempit
dan pinggiran sempit bentuklonceng, berlekuk 5, panjang 1 – 1.5 mm. Buah keras
bersegi lima, berwarna putih, dengan panjang2 – 3.5 mm.
Ekologi
Gulma ini berasal dari Amerika tropis, Habitat daerah tropis dan dataran tinggi
hingga ketinggian 1-2100 m diatas permukaan laut.Gulma ini berkembangbiak
dengan menggunakan biji.
17. Emilia sonchifolia
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Emilia
Spesies : Emilia sonchifolia (L.) DC.
Identifikasi
Tempuh wiyang termasuk terna semusim dan tumbuh tegak atau berbaring pada
pangkal. Tingginya sekitar 10-40 cm, bahkan dapat mencapai 1,2 m. Tanaman ini tumbuh
liar di tepi jalan, tepi selokan, tebing, kebun,dan padang rumput mulai dari dataran
rendah sampai di ketinggian sekitar 1.750 m di atas permukaan laut. Tempuh wiyang
banyak ditemukan ditempat yang cukup menerima sinar matahari atau agak tedu dengan
tanah yang tidak begitu basah.
Batang tempuh wiyang bulat padat dan berwarna hijau. Daunnya tunggal,
berbentuk segi tiga memanjang tersebar. Bagian atas daun berwarna hijau, sedangkan
bagian bawah agak merah keunguan. Daun sering berkumpul rapat pada pangkalnya.
Tepi daun kadang-kadang rata, bergerigi tidak teratur, atau berbagi menyirip yang sangat
dalam sehingga menyerupai daun majemuk. Panjang daun 2-15 cm dan lebar 1,5-4 cm.
Letak daun dibagian atas duduk dan agak kecil. Daun yang letaknya lebih rendah dan
dekat pangkal memiliki tangkai serta agak lebar.
Bunga berkumpul dalam karangan bunga berbentuk malai rata diujung tangkai.
Tangkai bunga cukup panjang yaitu sekitar 5-8 cm dan selalu bercabang dua. Warna
bunga ungu kemerah-merahan, ros, atau putih (jarang). Sementara buahnya keras
berbentuk garis dan berwarna cokelat. Panjangnya sekitar 4 mm.
Ekologi
Tanaman semusim ini tumbuh tegak atau berbaring pada pangkalnya dengan tinggi 10 cm
hingga 120 cm, tumbuhnya di tepi jalan atau selokan, tebing, kebun, padang rumput
mulai dari dataran rendah sampai sekitar 1.750 m di atas permukaan laut.
Morfologi
a. Daun : duduk tersebar, tunggal dan berbentuk segitiga memanjang.
b. Batang : bulat padat berwarna hijau
c. Akar : serabut
d. Bunga : ungu kemerah-merahan
e. biji : bulat keras
18. Eupatorium odoratum L
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Eupatorium
Spesies : Eupatorium odoratum L.f.
Identifikasi
Tanaman tahunan. Berbentuk semak belukar dengan tinggi dapatmencapai 6 – 8 m. Letak
daun berhadapan, merah kecoklatan pada waktu muda dan mengeluarkan aroma bila diremas.
Bungaseragam mempunyai jumlah 20 – 35 buah.
Ekologi
Tumbuh di berbagai jenis tanah dengan ketinggian 50-1000 m dpl.
Morfologi
a. daun : berhadapan berbentuk bulat telur memanjang, ujung cukup runcing
b. batang : bulat kuat
c. akar : tunggang
d. bunga : bongkol tersusun dalam karangan bunga, berwarna ungu dan putih
19. Axonopus compressus
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Axonopus
Spesies : Axonopus compressus (Sw.) Beauv.
Identifikasi
Axonorpus compressus atau yang sering kita sebut dengan rumput karpet adalah rumput
yang sering digunakan untuk penutup tanah pada lahan kosong di pekarangan rumah. Rumput
karpet dapat tumbuh pada tempat yang teduh dan lembab, rumput karpet juga dapat tumbuh pada
tanah yang memiliki tingkat keseuburan rendah. Rumput kar[pet juga dapat dikonversikan
sebagai pakan ternak.
Ekologi
Tumbuh di lahan yang kering, pada dataran rendah sampai dataran tinggi 1400 mdpl serta
tumbuh baik di tempat terbuka atau terlindung.
Morfologi
Tanaman ini mempunyai akar serabut / adventicia, dengan bulu-bulu akar yang banyak
dan menempel pada tanah. Batang- batangnya terdiri dari beberapa rumpun dan menempel
pada pangkal batang pada satu focus sehingga bentuknya seperti kipas dengan pola batang
yang menyebar. Panjang batang 1-6 cm dengan lebar 0,5-1,5 cm. Daun tanaman ini berwarna
hijau muda, pertulangan daun sejajar/linier, labar daun 0,5-1,5 cm, pelepah daun menempel
pada batang yang berkumpul membentuk rumpun. Bunga yang muncul dalam malai, bentuk
mirip bulir dan bercabang dua atau lebih. Buah majemuk, jumlahnya relatif banyak.
20. Thermeda arguens L
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Themeda
Spesies : Themeda arguens (L.) Hack
Identifikasi
Merupakan rumput tahunan, berumun kuat, tinggi 0,5-2 m.
Ekologi
Tumbuh di berbagai jenis tanah.
Morfologi
a. Batang : Tegak, bulat, beruas-ruas, licin, merah keunguan.
b. Daun : Tunggal, pelepah memeluk batang, bentuk pita, ujung runcing, pangkal tumpul,
panjang 3,5-50 cm, lebar3-8 mm, permukaan berbulu, hijau,
c. Bunga : Majemuk, bentuk malai tefdiri atas bulir-bulir berhimpit, dilingkupi daun
pelindung panjang 2,5-4,5 cm, pada pangkal terdiri 4 butir buliran, duduk dalam karangan bunga,
hijau keunguan.
d. Buah : Bentuk bulir, tangkai berbulu lebat, menirus tajam, hijau.
e. Biji :Bulat, kecil, hitam.
f. Akar : Serabut, putih.
21. Atenanthera philoxeroides
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Hamamelidae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)
Genus : Alternanthera
Spesies : Alternanthera philoxeroides (Mart.) Griseb
Identifikasi
Herba tahunan dengan tinggi lebih dari 1 m, menaik dengan menjalar atau melayang,
dasar berakar, bayak percabangan dan membentuk masa yang padat, batang berbuluh di bagian
bawah, berambut halus, daun lonjong atau lonjong bulat telur, ukuran 2-8 cm x 0.5-2.5 cm,
gundul (permukaan licin) atau berambut getar (cilia), panjang tangkai 3-6 mm; Bongkol bunga
bertangkai atau biasanya melekat; daun tenda 1 urat, putih berkilau, tangkai sari berkumpul di
dasar membentuk pembuluh yang nyata; Tanaman ini tidak memproduksi buah di daerah
Malesia. Alternanthera philoxeroides terdapat secara lokal berkelompok di Jawa, di tempat
menggenang atau di tempat yang air dengan aliran kecil di kolam dan selokan.
Ekologi
Umumnya dikenal sebagai gulma Alligator, ini berasal dari Amerika Selatan, tetapi telah
menyebar ke berbagai belahan dunia dan dianggap sebagai spesies invasif di Australia, Cina,
Selandia Baru, Thailand dan Amerika Serikat. Buaya gulma dapat tumbuh di berbagai habitat,
termasuk lahan kering, tapi biasanya ditemukan di dalam air. Mungkin bentuk jalinan tikar besar
di atas air atau di sepanjang pantainya. Buaya gulma batang panjang, bercabang, dan hampa.
Morfologi
Daun yang sederhana, elips, dan memiliki margin halus. Buaya menyiangi bunga selama
bulan-bulan yang hangat tahun dan telah keputih-putihan, tipis berbentuk bola-bunga yang
tumbuh pada batang.
22. Richardia brasiliensis
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae (suku kopi-kopian)
Genus : Richardia
Spesies : Richardia brasiliensis Gomez
Identifikasi
Gulma yang berkembangbiak secara vegetative dengan stolon dan generative dengan biji.
Ekologi
Tumbuh di tanah yang berpasir,tempat terbuka yang memperoleh penyinaran yang cukup.
Morfologi
a. Akar : memiliki akar tunggang.
b. Batang : batangnya berbentuk segiempat, merupakan tanaman berbatang herba,
berbulu dengan tinggi + 6cm.
c. Daun : daun berbentuk elips dimana pada bagian tengah agak melebar dan
ujungnya pendek dan tajam. Tangkai daun tanaman/gulma ini pendek, dimana pangkal
daun bersatu dengan stipula yang berbentuk mangkok. Letak daun berhadapan.
d. Bunga : pada bunga, mempunyai kelopak yang berambut dengan 4 sepal,
mahkota berbentuk tabung, berwarna putih serta memiliki benang sari dan putik yang
bercabang.
e. Buah : buahnya mempunyai rambut dan terbagi dalam dua pasang.
23.