38
1. Euleutheranthera rudelaris Klasifikasi Kingdom : Plantae Sub kingdom : Tracheobionta Super division : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Euleutheranthera Spesies : Euleutheranthera rudelaris Identifikasi Tanaman tahunan, berakal dangkal, tegak lurus, bercabang lebar dari dasar, berbau sedap, tumbuhan dengan tinggi 10-80 cm. Tangkai bersegi tumpul, membengkak pada bukunya, berambut dengan jelas. Daun berhadapan, tangkai daun (panjang tangkai daun 0.8- 2.5 cm), bulat telur hingga bulat telur lonjong, lancip, semi bergerigi, kedua sisi daun berbentuk mata pisau sedikit berambut panjang dan dengan banyak kelenjar kecil pucat, berbarik-barik transparan, 1.5-7 x 0.5-4 cm, dasar berbentuk baji, sedikit melanjut, pada akhirnya tirus. Bongkol bunga berbunga 6-12, ujung dan ketiak, menyendiri atau bersama-sama 2, seperti HOMOGAMOUS biasanya, tegak lurus atau merunduk, ibu gagang pada akhirnya berambut panjang, panjang 2-12 cm; pembalut berbentuk lonceng; daun gagang rindang, berwarna hijau, berderet 1, 5-10, tegak

Laporan OPT

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan OPT

1. Euleutheranthera rudelaris

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Tracheobionta

Super division : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Euleutheranthera

Spesies : Euleutheranthera rudelaris

Identifikasi

Tanaman tahunan, berakal dangkal, tegak lurus, bercabang lebar dari dasar, berbau sedap,

tumbuhan dengan tinggi 10-80 cm. Tangkai bersegi tumpul, membengkak pada bukunya,

berambut dengan jelas. Daun berhadapan, tangkai daun (panjang tangkai daun 0.8-2.5 cm), bulat

telur hingga bulat telur lonjong, lancip, semi bergerigi, kedua sisi daun berbentuk mata pisau

sedikit berambut panjang dan dengan banyak kelenjar kecil pucat, berbarik-barik transparan, 1.5-

7 x 0.5-4 cm, dasar berbentuk baji, sedikit melanjut, pada akhirnya tirus. Bongkol bunga

berbunga 6-12, ujung dan ketiak, menyendiri atau bersama-sama 2, seperti HOMOGAMOUS

biasanya, tegak lurus atau merunduk, ibu gagang pada akhirnya berambut panjang, panjang 2-12

cm; pembalut berbentuk lonceng; daun gagang rindang, berwarna hijau, berderet 1, 5-10, tegak

lurus dengan jelas, berbarik-barik dengan jelas, berambut di ujung, tak imbang(UNEQUAL), 5-

12 x 1.5-5 mm; bunga periuk cembung, PALEATE; sekam mahkota menyerupai selaput,

menjepit bunganya, membungkus, berlunas, panjang 4-15 mm, puncak dan lunas berambut putih

panjang; mahkota berwarna kuning, panjang 3-4 mm dengan tabung pandek dan dahan kerucut

sungsang berbaga 5; baga kecil, lancip, berambut (tepian). Benang sari bertaut, kepala sari bebas,

hitam kecoklat-coklatan hingga hitam, tumpul, dasar berbentuk panah, 1 mm, bersambung tanpa

katup. Tangkai putik dengan 2 lengan agak panjang dengan puncak meroma panjang berbentuk

tusuk. Buah longkah di dalam dahan kelopak yang kering mengeras agak tebal, bulat telur

Page 2: Laporan OPT

sungsang hingga bentuk baji, bersegi, dengan leher pendek, dengan lancip berbenjol, seringkali

pada akhirnya berambut, panjag 3-3.5 mm; papus tidak ada atau kecil berbentuk mangkok.

Ekologi

Sinar matahari langsung atau tempat teduh, tempat yang tidak terlalu kering, di daerah

dengan sedikit atau banyak musim kering berat; di ladang-ladang dan bercampur dengan alang-

alang dan jenis rumput ladang lainnya, sepanjang tepi jalan, di bawah pagar tanaman dan di

rumpun pohon desa; berlimpah pada satu tempat. Pada ketinggian 800 m.Ladang padi dataran

tinggi.

Morfologi

a. Daun

Daun berhadapan, tangkai daun (panjang tangkai daun 0.8-2.5 cm), bulat telur

hingga bulat telur lonjong, lancip, semi bergerigi, kedua sisi daun berbentuk mata pisau

sedikit berambut panjang dan dengan banyak kelenjar kecil pucat, berbarik-barik

transparan, 1.5-7 x 0.5-4 cm, dasar berbentuk baji, sedikit melanjut, pada akhirnya tirus

b. Batang

Lurus atau merunduk, ibu gagang pada akhirnya berambut panjang, panjang 2-12

cm; pembalut berbentuk lonceng; daun gagang rindang, berwarna hijau.

c. Akar: Merupakan akar tunggang.

d. Bunga

Mahkota berwarna kuning, panjang 3-4 mm dengan tabung pandek dan dahan

kerucut sungsang berbaga 5; baga kecil, lancip, berambut (tepian).

2. Mimosa indica

Klasifikasi

Page 3: Laporan OPT

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Upafamili : Mimosoideae

Genus : Mimosa

Spesies : Mimosa pudica

Identifikasi

Tanaman ini adalah bila daunnya disentuh, ditiup, atau dipanaskan akan segera menutup.

Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan tekanan turgor pada tulang daun. Rangsang

tersebut juga bisa dirasakan daun lain yang tidak ikut tersentuh, hal tersebut disebut seismonasti.

Ekologi

Putri malu merupakan herba memanjat atau berbaring atau setengah perdu dengan tinggi

antara 0,3 – 1,5 m.Putri malu tumbuh liar di pinggir jalan, tempat – tempat terbuka yang terkena

sinar matahari. Tumbuhan asli Amerika tropis ini dapat ditemukan pada ketinggian 1 – 1200 m

dpl.

Morfologi

a. Daun :Daun berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Jumlah

anak daun setiap sirip 5 – 26 pasang. Helaian anak daun berbentuk memanjang

sampai lanset, ujung runcing, pangkal membundar, tepi rata, permukaan atas dan

bawah licin, panjang 6 – 16 mm, lebar 1 – 3 mm, berwarna hijau, umumnya tepi daun

berwarna ungu. Jika daun tersentuh akan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip

terkumpul rapat dengan panjang 4 – 5, 5 cm.

b.Batang : Batang bulat, berambut, dan berduri tempel. Batang dengan rambut sikat

yang mengarah miring ke bawah.

c. Akar : Akar berupa akar pena yang kuat.

Page 4: Laporan OPT

d. Bunga : Bunga berbentuk bulat seperti bola, bertangkai, berwarna ungu/merah.

Kelopak sangat kecil, bergigi 4, seperti selaput putih. Tabung mahkota kecil, bertaju

4, seperti selaput putih.

e. Buah : Buah berbentuk polong, pipih, seperti garis.

f. Biji : Biji bulat dan pipih.

3. Ciperus kyllingia

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

SuperDivisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

SubKelas : Commelinidae

Ordo : Cyperales

Famili : Cyperaceae

Genus : Cyperus

Spesies : Cyperus kyllingia Endl.

Identifikasi

Akar memiliki rimpang (umbi) menjalar, berbentuk kerucut yang besar pada pangkal,

kadang melekuk, warna coklat, berambut halus dengan diameter 5-10 mm, batangnya

berbentuk segitiga, padat, licin, tumpul, berdiameter1-1,5 mm panjang 5-45 cm.Daun pada

Page 5: Laporan OPT

tanaman ini terdiri dari 4-10 helei berjejal pada pangkal batang membentuk roset akar dengan

pelepah daun tertutup tanah, helaian daun berbangun pita, bertulang sejajar, tepi rata,

permukaan atas berwarna hijau mengkilap dengan panjang 10-60 cm dan lebar 2-6 mm.

Bunga berbentuk bulir dengan 3-10 bulir kecil yang mempunyai 8-25 bunga yang berkumpul

membentuk payung, warna kuning / coklat kuning.Buah yang terdapat adalah tipe buah batu,

kecil, bentuk memanjang sampai bulat telur terbalik.

Ekologi

Tanaman ini tumbuh liar di tempat terbuka / sedikit terlindung dari sinar matahari dan

pada ketinggian 1-1000 m dpl pada bermacam-macam tanah.

Morfologi

a. Akar : memiliki rimpang (umbi) menjalar, berbentuk kerucut yang besar pada pangkal, kadang

melekuk, warna coklat, berambut halus dengan diameter 5-10 mm.

b. Batang : batangnya berbentuk segitiga, padat, licin, tumpul, berdiameter1-1,5 mm panjang 5-

45 cm.

c. Daun : daun pada tanaman ini terdiri dari 4-10 helei berjejal pada pangkal batang membentuk

roset akar dengan pelepah daun tertutup tanah, helaian daun berbangun pita, bertulang sejajar,

tepi rata, permukaan atas berwarna hijau mengkilap dengan panjang 10-60 cm dan lebar 2-6 mm.

d. Bunga : bunga berbentuk bulir dengan 3-10 bulir kecil yang mempunyai 8-25 bunga yang

berkumpul membentuk payung, warna kuning /coklat kuning.

e. Buah : buah yang terdapat adalah tipe buah batu, kecil, bentuk memanjang sampai bulat telur

terbalik.

Page 6: Laporan OPT

4. Oxalis barrelieri

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Geraniales

Famili : Oxalidaceae (suku belimbing-belimbingan)

Genus : Oxalis

Spesies : Oxalis barrelieri L.

Identifikasi

Tanaman Calincing termasuk tumbuhan rendah, tingginya mencapai 10 hingga 50 cm.

Daunnya seperti semanggi, berbentuk bujur telur, tumbuh bertiga dalam satu tangkai di ujung.

Tangkai batangnya bertingkat, bunganya dalam payung tunggal di ketiak dengan 2 sampai 8

bunga, daun mahkota kuning dengan pangkal hijau, panjang 3 sampai 8 mm. Benang sari di

depan daun mahkota lebih pendek dari pada yang lima lainnya. Tankai putik berambut. Bentuk

buahnya seperti belimbing manis besarnya sekitar 8 hingga 10 mm, rasanya masam.

Ekologi

Di Indonesia,daerah roadsides, daerah pengolahan tanaman.

Morfologi

Tumbuhan berdiri tegak dengan tinggi 1,5 mindument terdiri dari keputih-putihan,

eseptate rambut, kadang-kadang tapi jarang terlihat pada berakar, petioles, dan lebih rendah dari

permukaan Leaflet blades; pinnately daun 3-foliolate, yang petiole panjang 1,5-3,5 cm, terus

menjadi tulang punggung 5-10 mm panjang di bawah terminal leaflet, selebaran yang berbentuk

bulat panjang ke blades bujur, hingga 3,5 x 2,5 cm (terminal satu yang terbesar), tumpul atau

Page 7: Laporan OPT

bulat di puncak; petals (sampai 9 x 3,5 mm) pink kecuali terhadap kehijau-hijauan atau

kekuning-kuningan yang dasar; capsules bujur telur, 5-10 x 2-5 mm, 5-angled, dengan 2-4 biji

per locule.

5. Brachiaria eruciformis

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivision : Spermatophyta

Division : Magnoliophyta

Class : Liliopsida

Subclass : Commelinidae

Ordo : Cyperales

Family : Poaceae

Genus : Brachiari

Species : Brachiaria eruciformis (Sm.)

6. Imparta cilindrica

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Page 8: Laporan OPT

Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)

Genus : Imperata

Spesies : Imperata cylindrica (L.)

Identifikasi

Terna rumput, berumur panjang (perenial), tumbuh berumpun, tinggi 30 - 180 cm. Akar

rimpang, menjalar, berbuku-buku, keras dan liat, berwarna putih. Batang berbentuk silindris,

diameter 2 - 3 mm, beruas-ruas. Daun warna hijau, bentuk pita (ligulatus), panjang 12 - 80 cm,

lebar 2 - 5 cm, helaian daun tipis tegar, ujung meruncing (acuminatus), tepi rata, pertulangan

sejajar (parallel), permukaan atas halus, permukaan bawah kasap (scaber). Bunga majemuk,

bentuk bulir (spica), bertangkai panjang, setiap bulir berekor puluhan helai rambut putih

sepanjang 8 - 14 mm, mudah diterbangkan angin. Buah bentuk biji jorong, panjang +/- 1 mm,

berwarna cokelat tua. Perbanyaan vegetatif (akar rimpang).

Ekologi

Di daerah tropik pada musim kemarau atau bila tanah tidak lembab, gulma ini tumbuhnya

kurang baik. Di daerah tropik memerlukan waktu lima minggu untuk menjalani daur reproduksi

yang sempurna.

Morfologi

a. Daun : berbentuk pita, pertulangan sejajar, ujung lancip

b. batang : berbentuk pipih

c. akar : merupakan akar serabut

Page 9: Laporan OPT

7. Galinsoga parfivioria

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Galinsoga

Spesies : Galinsoga parviflora Cav.

Identifikasi

Tegak lurus, tanaman tahunan, berair banyak, terna bercabang banyak atau kurang,

sedikit berbulu halus, tinggi 20-80 cm. Tangkai agak bersegi atau bentuk silinder, bergaris

melintang, ujung meroma memencar dengan jarang (terkadang dengan rambut kelenjar), bagian

yang lebih rendah cekung dan hampir berbulu. Daun berhadapan, hijau kekuning-kuningan, bulat

telur hingga bulat telur lonjong, 1-6.5 x 0.8-4.5 cm, dangkal, agak bergerigi kasar, berkelijak;

kedua sisi sedikit berambut, berurat 3 dengan jelas pada dasar daunnya, padabagian atasnya

dengan urat-urat cekung; dasar tumpul atau lancip; ujung menipis, lancip atau tumpul; tangkai

(daun) cekung, panjang 3-15 mm. Bongkol bunga menyebar, heterogamous, kerapkali

berpasangan/pairwise, di ujung dan ketiak, berdiameter 5-8 mm; panjang ibu gagang 8-32 mm,

merapat meroma dan renggang, berambut kelenjar jelas dengan ujung berwarna ungu; pembalut

hemisfer, tinggi 3.5-4 mm; daun gagang berderet 1-2, bagian luar daun berwarna hijau, garis tepi

menyerupai selaput, bulat telur-lonjong, puncak menyempit, meroma pendek atau berbulu halus,

2-3 yang paling rendah kecil, yang berikutnya lebih besar, panjang bagian dalam sepanjnag

antara ke duanya, tapi lebih tipis dan kuning kehijauan, garis tepi berkelijak pada setengah

bagian atasnya; bunga periuk runjung/kerucut, paleate; sekam mahkota memanjang, bentuk

sudip, biasanya dengan 1-2 lateral baga, kuning, panjang 2.5-3.3 mm, garis tepi terpotong pada

baga lancip tegak lurus memencar. Jejari empulur bunga 5 (jarang 0), betina, bentuk lidah, dalam

Page 10: Laporan OPT

satu ulir, membesar, dahan lebar bujur telur, berbaga 3, putih, pada akhirnya rata, 2 x 1.8 mm.

disc bunga berkelamin ganda, banyak, berwarna kuning, panjang 1.3-1.8 mm, bagian luar

meroma penuh; pembuluh pendek dan hampir tidak melebar, kecil, dahan bergigi 5 berbentuk

lonceng; benang sari bertaut; kepala sari dengan dasar berbentuk panah, ujung lancip dan tidak

atau hampir tidak terjulur. Buah longkah berwarna hitam, berambut, jejari empulur bunganya

pampat, dengan ujung melebar, panjang 2.5 mm, dengan atau tanpa ujung berskala kecil; disc

bunganya bersegi, kerucut sungsang; papus banyak sisik, tegar, berkelijak lurus, panjang 1.5

mm.

Ekologi

Pada daerah panas hingga agak teduh. Memiliki preferensi kuat untuk menyerap,

memungkinkan pada tempat sangat subur bukan tanah kering. Pada tanah yang baik untuk

ditanami, perkebunan, pinggir jalan, tanah kosong, tepi hutan, pada hutan tak teduh, kebun tebu,

teh, kopi, dan perkebunan cinchona. Di satu tempat sangat banyak, pada cinchona dan

perkebunan teh yang lebih tinggi, satu dari jenis rumput liar yang sangat lazim. Dari ketinggian

300-2500 m dpl.; sepanjang sungai menurun hingga 200 m. ladang padi pegunungan.

Morfologi

a. Daun : berhadapan, hijau kekuning-kuningan, bulat telur hingga bulat telur lonjong, 1-

6.5 x 0.8-4.5 cm, dangkal, agak bergerigi kasar, berkelijak

b. Batang : agak bersegi atau bentuk silinder, bergaris melintang

c. Akar : tunggang, putih

d. Bunga : bongkol, bulat, di ujung batang, kelopak bentuk mangkok, ujung bertaju, hijau,

benang sari kuning

e. Biji : kecil, pipih, hitam

8. Eulisine indica

Klasifikasi

Page 11: Laporan OPT

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)

Genus : Eleusine

Spesies : Eleusine indica (L.) Gaertn

Identifikasi

Terdiri atas batang yang berwarna hijau tua dengan bagian isinya seperti kumpalan kapas.

Pada bagian atas batang terdapat tangkai yang merupakan tempat melekatnya biji-biji Eleusine

indica L. Biasanya tangkai nya berjumlah empat yang keluar dari satu titik. Semusim, Berumur

pendek, Berkembangbiak dengan biji.

Ekologi

Dapat tumbuh pada 200 m dpl.

Morfologi

a. Daun : terdiri dari dua baris, tetapi kasar pada tiap ujung. Pada pangkal helai daun

berambut

b. Batang : berbentuk cekungan, menempel pipih, Pelepah menempel kuat, lidah daun

pendek seperti selaput dantumbuh dalam rumpun, dan batang seringkali bercabang

c. Akar : akar serabut

d. Bunga : bulir menjari 3 – 5, berkumpul pada sisi poros yang bersayap dan bertunas.

Anak bulir berseling-seling, tersusun seperti genting.

9. Digitaria ciliaris

Page 12: Laporan OPT

Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Cyperales

Famili : Foaceae

Genus : Digitaria

Spesies : Digitaria ciliaris

Identifikasi

Bentuk batang pipih yang besar semakin kebawah berongga. Merupakan rumputyang

berumpun, dibagian ujung tungkai terdapat pembuangan. Sistem perakaranyaterbagi menjadi 2

yaitu rhizom dan stolon. Sistem perkaranya menyebar ataubergerombol, satu-satu dengan tipe

perakaran primer yang berkembang selamaperkecambahan benih yang hidup dalam jangka

waktu yang relatif pendek dan tipeperakaran sekunder yang muncul pada batang, dimana pada

rumput dewasa akarsekunder merupakan system perakaran secara keseluruhan. Daun rumput

berbentuksegaris dengan pertulangan daun sejajar, ujungnya meruncing dan

pertumbuhanyamelengkung, dan bertepi kasar. Susunan bunga dengan bulir 2-22 per karang

bunga,tertancap pada ketinggian yang tidak sama kepala putik muncul dekat ujung dari anakbulir

dengan warna ungu merah atau putih. Perkembang biakanya dengan benih yangdisebarkan oleh

angin. Rumput ini tumbuh secara liar pada segala macam keadaandaerah dan termasuk gulma

rumput-rumputan.

Ekologi

Rumput yang berumpun, yang pada pangkalnya kerap kali dengan batang yang merayap;

tinggi 1-1,2 m.  Tumbuh-tumbuhan agak mudah berubah tumbuh pada segala macam keadaan

tanah pada ketinggian 1- 1800 m.

Page 13: Laporan OPT

Morfologi

a. Batang: Batang pipih yang besar semakin ke bawah berongga. Pelepah daun terletak jadi satu

pada batang. Lidah sangat pendek.

b. Daun : Helaian daun berbentuk garis lanset atau garis, bertepi kasar, keunguan.

c. Bunga : Bulir 2-22 per karangan bunga, tertancap pada ketinggian yang tidak sama. Poros

bulir bertunas, panjang 2-21 cm. Anak bulir berseling kiri dan kanan dari poros, berdiri sendiri

dan berpasangan tetapi dengan tangkai yang tidak sama panjang, ellips memanjang, rontok

bersama-sama, panjang 2-4 mm. Rambut tepi dari sekam pada masaknya buah saling menjauh.

Benang sari 3, kepala sari kuning atau ungu. Tangkai putik 2. Kepala putik muncul dekat ujun

daripada anak bulir, ungu merah.

d. Akar : serabut

10. Vernonia cinerea

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

 Famili : Asteraceae

Genus : Vernonia

 Spesies : Vernonia cinerea Less.

Page 14: Laporan OPT

Identifikasi

Terdapat stomata pada daun terutama pada permukaan bawah, lebih banyak dijumpai.Terdapat

tunas-tunas pada nodusa, serta titik tumbuh terletak di cabang.

Ekologi

Habitat gulma ini dalah di tempat yang lembab dan cukup air.

Morfologi

Justicia procumbens adalah tumbuhan  dengan batang menyudut, besar

pada kelenjar, daun ovate kecil, bunga berwarna ungu berukuran kecil di ujung.

11. Portulaca oleracea

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Hamamelidae

Ordo : Caryophyllales

Famili : Portulacaceae

Genus : Portulaca

Spesies : Portulaca oleracea L.

Identifikasi

Batang krokot berbentuk bulat yang tumbuh tegak atau sebagian/seluruhnya terletak di atas

tanah tanpa mengeluarkan akar. Batangnya berwana cokelat keunguan dengan panjang 10-50

cm. Daunnya tunggal, tebal berdaging, datar dan letaknya berhadapan atau tersebar. Tangkainya

pendek berbentuk bulat telur sungsang, bagian ujungnya bulat melekuk ke dalam. Pangkal

batangnya membaji dengan tepi rata, panjangnya 1-4 cm dan lebar 5-14 mm. Warna permukaan

Page 15: Laporan OPT

atas daun hijau tua, permukaan bawahnya merah tua. Bunganya berkelompok 2-6 buah yang

keluar dari ujung percabangan. Mahkota daunnya berjumlah lima buah, berwarna kuning dan

kecil-kecil.bunga ini akan mekar pada pagi hari antara pukul 8.00-11.00 siang dan layu

menjelang sore. Buahnya berbentuk kotak, bijinya banyak dengan warna hitam cokelat

mengkilap. Tanaman ini dapat diperbanyak dengan biji.

Ekologi

Tanaman ini diperkirakan berasal dari daratan Amerika tropis di Brazil yang dapat tumbuh

dari dataran rendah sampai ketinggian 1.800 m dpl.

Morfologi

a. Batang : bercabang pendek, berbentuk bulat, beruas-ruas dan berwarna kecoklatan.

b. Daun : Berdaun tunggal, bentuknya bulat telur bagian ujung dan pangkalnya tumpul, tepinya

rata, berdaging dan tersebar atau berhadapan. Daun ini memiliki panjang 1-3 cm dan lebar 1-2

cm, berwarna hijau.

c. Bunga : Portulaca oleracea memiliki bunga majemuk yang terletak di ujung cabang,

berukuran kecil dan berkelopak hijau, bertaju dan bersayap. Mahkota bunganya berbentuk

jantung, dan memiliki kepala putik tiga sampai lima, berwarna putih, kuning.

d. Biji : Biji banyak, berbentuk bulat, kecil, mengkilat dan berwarna hitam, garis tengah ±1mm.

12. Euphorbia hirta

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

      Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

          Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

            Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

            Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

            Sub Kelas : Rosidae

Page 16: Laporan OPT

            Ordo : Euphorbiales

            Famili : Euphorbiaceae

            Genus : Euphorbia

            Spesies : Euphorbia hirta L.

Identifikasi

Euphorbia hirta atau patikan kebo dengan family Euphorbiaceae, merupakan daun tidak

lengkap karena hanya memiliki helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus). Bentuk

bangun daun (circumscriptio) adalah jorong (ovalis) dan daging daun (intervenium) jika

dipegang terasa tipis lunak (herbaceus).

Ekologi

Euphorbia hirta dapat tumbuh pada suhu sekitar 23 – 28 °C. Euphorbia hirta merupakan

tumbuhan daerah tropis dengan curah hujan sekitar 1600 mm/tahun. Euphorbia hirta merupakan

tumbuhan merambat yang tumbuh diantara rumput. Dapat ditemukan pada ketinggian 200 mm

dpl. Toleran terhadap pH 3,2 – 4,6. Kelembapan di sekelilingnya tidak terlalu berpengaruh.

Morfologi

Euphorbia hirta juga memiliki bentuk pertulangan daun (nervatio) yang menyirip

(penninervis), tepi daun (margo folii) yang bergerigi ganda (biserratus), ujung daun (apex folii)

yang runcing (acutus) dan pangkal daun (basis folii) yang runcing (acutus). Jika diraba

permukaan daunnya terasa berbulu kasar (hispidus) (Gembong, 1985).

13. Panicum repens

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Page 17: Laporan OPT

Ordo : Poales

Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)

Genus : Panicum

Spesies : Panicum repens L.

Identifikasi

Rumput abadi yang sering berkoloni padat dan telah lama, rimpang merayap. Panicum

repens sering berbentuk tikar mengambang padat yang menghalangi aliran air dalam selokan dan

membatasi penggunaan rekreasi wilayah pantai danau dan kolam.

Ekologi

Tersebar di Nusantara, di Jawa, tumbuh sampai ketinggian sekitar 2.000 m dpl.

Morfologi

Rumput tahunan dengan akar rimpang sepanjang 12-40 cm, menjalar di bawah

permukaan tanah, tebal rimpang hingga 20 mm, putih, berdaging. Daun berukuran 4-30 cm x 3-

9 mm berbentuk garis dengan kaki lebar dan ujung runcing. Bunga majemuk berupa malai agak

jarang sepanjang 8-22 cm.

14. Coroton hirtus

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Page 18: Laporan OPT

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae 

Genus : Croton

 Spesies : Croton hirtus L.

Identifikasi

Bentuk daun menjorong, ketika dipegang terasa tipis dan lunak dan batang tumbuh tegak

merambat.

Ekologi

Gulma ini merupakan tumbuhan daerah tropis dengan curah hujan sedang. tumbuhan

merambat yang tumbuh diantara rumput. Dapat ditemukan pada Kelembapan di lingkungan tidak

terlalu berpengaruh.

Morfologi

Gulma ini seperti rumput yang berumpun, yang pada pangkalnya kerapkali dengan

batang yang merayap. Daun tipis dan sdikit lembab (situasi tertentu), akar merambat dan serabut,

dan batang cenderung hijau.

15. Mimosa pudica

Klasifikasi

Kerajaan :Plantae

Divisi :Magnoliophyta

Kelas :Magnoliopsida

Ordo :Fabales

Famili :Fabaceae

Page 19: Laporan OPT

Genus :Mimosa

Spesies :Mimosa pudica

Identifikasi

Gulma ini termasuk gulma dwi musim (Biennal Weeds), gulma ini berumur antara 1 - 2

tahun. Pertama gulma tersebut tumbuh secara vegetatif dalam bentuk roset, lalu pada

tahun berikutnya membentuk organ generatif dengan menghasilkan bunga, memproduksi

biji lalu mati. Gulma dwi musim banyak dijumpai di daerah-daerah yang memiliki 4

musim. Berdasarkan tempat tumbuhnya, gulma ini termasuk gulma darat (terrestrial

weed) yaitu gulma yang tumbuhnya di permukaan tanah atau lahan kering dan akan mati

ketika tergenang air. Berdasarkan tempat tumbuhnya, gulma ini termasuk gulma darat

(terrestrial weed) yaitu gulma yang tumbuhnya di permukaan tanah atau lahan kering dan

akan mati ketika tergenang air.

Morfologi

Daun berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna.Jumlah anak daun

setiap sirip 5 – 26 pasang. Helaian anak daun berbentuk memanjang sampai lanset, ujung

runcing, pangkal membundar, tepi rata, permukaan atas dan bawah licin, panjang 6 – 16

mm, lebar 1 – 3 mm, berwarna hijau, umumnya tepi daun berwarna ungu. Jika daun

tersentuh akan melipatkan diri, menyirip rangkap. Sirip terkumpul rapat dengan panjang

4 – 5, 5 cm. Batang bulat, berambut, dan berduri tempel.Batang dengan rambut sikat

yang mengarah miring ke bawah. Akar berupa akar pena yang kuat. Bunga berbentuk

bulat seperti bola, bertangkai, berwarna ungu/merah.Kelopak sangat kecil, bergigi 4,

seperti selaput putih.Tabung mahkota kecil, bertaju 4, seperti selaput putih.Buah

berbentuk polong, pipih, seperti garis.Biji bulat dan pipih.

Ekologi

Gulma ini tumbuh di daratan, di sekitar tanaman budidaya.

16. Ageratum conyzoides

Klasifikasi

Kingdom :Plantae

Page 20: Laporan OPT

Super Divisi :Spermatophyta

Divisi :Magnoliophyta

Kelas :Magnoliopsida

Sub Kelas :Asteridae

Ordo :Asterales

Famili :Asteraceae

Genus :Ageratum

Spesies :Ageratum conyzoides

Identifikasi

Gulma ini termasuk gulma semusim karena hanya berumur kurang dari satu

tahun. Umumnya berkembang biak dengan biji, pertumbuhannya cepat, dengan

kemampuan bereproduksi yang amat tinggi. Setelah biji masak, biasanya gulma

akan mati.Biji yang dihasilkan pada tahun pertama umumnya akan mengalami

dormansi, dan tumbuh kembali pada tahun berikutnya. Ada gulma daun lebar

semusim, teki semusim, dan rumput semusim sebenarnya gulma ini secara

ekonomis merupakan gulma penting pada tanaman padi.Eksistensinya karena

melimpahkan produksi biji.

Morfologi

Gulma ini merupakan Herba satu tahun, tegak atau berbaring dan dari bagian ini

keluar akarnya.Tinggi tanaman kurang lebih 1 – 1,2 m.Batangbulat,berambut

jarang.Daun bawah berhadapan dan bertangkai cukup panjang, yang teratas

tersebar dan bertangkai pendek.Helaian daun bulat telur, beringgit, panjang 1 – 10

kali 0.5 – 6 cm, kedua sisinya berambut panjang, sisibawah juga dengan kelenjar

yang duduk. Bongkol bunga berkelamin satu macam, 3 atau lebih berkumpul

menjadi karangan bunga bentuk malai rata yang terminal. Panjang bongkol 6 – 8

mm , padatangkai berambut. Daun pembalut tersusun dalam 2 – 3 lingkaran,

Page 21: Laporan OPT

runcing, tidak sama, berambut sangat jarang atau gundul. Dasar bunga bersama

tanpa sisik.Bungasama panjangdengan pembalut. Mahkota dengan tabung sempit

dan pinggiran sempit bentuklonceng, berlekuk 5, panjang 1 – 1.5 mm. Buah keras

bersegi lima, berwarna putih, dengan panjang2 – 3.5 mm.

Ekologi

Gulma ini berasal dari Amerika tropis, Habitat daerah tropis dan dataran tinggi

hingga ketinggian 1-2100 m diatas permukaan laut.Gulma ini berkembangbiak

dengan menggunakan biji.

17. Emilia sonchifolia

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Emilia

Spesies : Emilia sonchifolia (L.) DC.

Identifikasi

Tempuh wiyang termasuk terna semusim dan tumbuh tegak atau berbaring pada

pangkal. Tingginya sekitar 10-40 cm, bahkan dapat mencapai 1,2 m. Tanaman ini tumbuh

liar di tepi jalan, tepi selokan, tebing, kebun,dan padang rumput mulai dari dataran

rendah sampai di ketinggian sekitar 1.750 m di atas permukaan laut. Tempuh wiyang

banyak ditemukan ditempat yang cukup menerima sinar matahari atau agak tedu dengan

tanah yang tidak begitu basah.

Batang tempuh wiyang bulat padat dan berwarna hijau. Daunnya tunggal,

berbentuk segi tiga memanjang tersebar. Bagian atas daun berwarna hijau, sedangkan

Page 22: Laporan OPT

bagian bawah agak merah keunguan. Daun sering berkumpul rapat pada pangkalnya.

Tepi daun kadang-kadang rata, bergerigi tidak teratur, atau berbagi menyirip yang sangat

dalam sehingga menyerupai daun majemuk. Panjang daun 2-15 cm dan lebar 1,5-4 cm.

Letak daun dibagian atas duduk dan agak kecil. Daun yang letaknya lebih rendah dan

dekat pangkal memiliki tangkai serta agak lebar.

Bunga berkumpul dalam karangan bunga berbentuk malai rata diujung tangkai.

Tangkai bunga cukup panjang yaitu sekitar 5-8 cm dan selalu bercabang dua. Warna

bunga ungu kemerah-merahan, ros, atau putih (jarang). Sementara buahnya keras

berbentuk garis dan berwarna cokelat. Panjangnya sekitar 4 mm.

Ekologi

Tanaman semusim ini tumbuh tegak atau berbaring pada pangkalnya dengan tinggi 10 cm

hingga 120 cm, tumbuhnya di tepi jalan atau selokan, tebing, kebun, padang rumput

mulai dari dataran rendah sampai sekitar 1.750 m di atas permukaan laut.

Morfologi

a. Daun : duduk tersebar, tunggal dan berbentuk segitiga memanjang.

b. Batang : bulat padat berwarna hijau

c. Akar : serabut

d. Bunga : ungu kemerah-merahan

e. biji : bulat keras

18. Eupatorium odoratum L

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Page 23: Laporan OPT

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

 Genus : Eupatorium

 Spesies : Eupatorium odoratum L.f.

Identifikasi

Tanaman tahunan. Berbentuk semak belukar dengan tinggi dapatmencapai 6 – 8 m. Letak

daun berhadapan, merah kecoklatan pada waktu muda dan mengeluarkan aroma bila diremas.

Bungaseragam mempunyai jumlah 20 – 35 buah.

Ekologi

Tumbuh di berbagai jenis tanah dengan ketinggian 50-1000 m dpl.

Morfologi

a. daun : berhadapan berbentuk bulat telur memanjang, ujung cukup runcing

b. batang : bulat kuat

c. akar : tunggang

d. bunga : bongkol tersusun dalam karangan bunga, berwarna ungu dan putih

19. Axonopus compressus

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Page 24: Laporan OPT

Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)

Genus : Axonopus

Spesies : Axonopus compressus (Sw.) Beauv.

Identifikasi

Axonorpus compressus atau yang sering kita sebut dengan rumput karpet adalah rumput

yang sering digunakan untuk penutup tanah pada lahan kosong di pekarangan rumah. Rumput

karpet dapat tumbuh pada tempat yang teduh dan lembab, rumput karpet juga dapat tumbuh pada

tanah yang memiliki tingkat keseuburan rendah. Rumput kar[pet juga dapat dikonversikan

sebagai pakan ternak.

Ekologi

Tumbuh di lahan yang kering, pada dataran rendah sampai dataran tinggi 1400 mdpl serta

tumbuh baik di tempat terbuka atau terlindung.

Morfologi

Tanaman ini mempunyai akar serabut / adventicia, dengan bulu-bulu akar yang banyak

dan menempel pada tanah. Batang- batangnya terdiri dari beberapa rumpun dan menempel

pada pangkal batang pada satu focus sehingga bentuknya seperti kipas dengan pola batang

yang menyebar. Panjang batang 1-6 cm dengan lebar 0,5-1,5 cm. Daun tanaman ini berwarna

hijau muda, pertulangan daun sejajar/linier, labar daun 0,5-1,5 cm, pelepah daun menempel

pada batang yang berkumpul membentuk rumpun. Bunga yang muncul dalam malai, bentuk

mirip bulir dan bercabang dua atau lebih. Buah majemuk, jumlahnya relatif banyak.

20. Thermeda arguens L

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Page 25: Laporan OPT

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)

Genus : Themeda

Spesies : Themeda arguens (L.) Hack

Identifikasi

Merupakan rumput tahunan, berumun kuat, tinggi 0,5-2 m.

Ekologi

Tumbuh di berbagai jenis tanah.

Morfologi

a. Batang : Tegak, bulat, beruas-ruas, licin, merah keunguan.

b. Daun : Tunggal, pelepah memeluk batang, bentuk pita, ujung runcing, pangkal tumpul,

panjang 3,5-50 cm, lebar3-8 mm, permukaan berbulu, hijau,

c. Bunga : Majemuk, bentuk malai tefdiri atas bulir-bulir berhimpit, dilingkupi daun

pelindung panjang 2,5-4,5 cm, pada pangkal terdiri 4 butir buliran, duduk dalam karangan bunga,

hijau keunguan.

d. Buah : Bentuk bulir, tangkai berbulu lebat, menirus tajam, hijau.

e. Biji :Bulat, kecil, hitam.

f. Akar : Serabut, putih.

21. Atenanthera philoxeroides

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Page 26: Laporan OPT

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Hamamelidae

Ordo : Caryophyllales

Famili : Amaranthaceae (suku bayam-bayaman)

Genus : Alternanthera

Spesies : Alternanthera philoxeroides (Mart.) Griseb

Identifikasi

Herba tahunan dengan tinggi lebih dari 1 m, menaik dengan menjalar atau melayang,

dasar berakar, bayak percabangan dan membentuk masa yang padat, batang berbuluh di bagian

bawah, berambut halus, daun lonjong atau lonjong bulat telur, ukuran 2-8 cm x 0.5-2.5 cm,

gundul (permukaan licin) atau berambut getar (cilia), panjang tangkai 3-6 mm; Bongkol bunga

bertangkai atau biasanya melekat; daun tenda 1 urat, putih berkilau, tangkai sari berkumpul di

dasar membentuk pembuluh yang nyata; Tanaman ini tidak memproduksi buah di daerah

Malesia. Alternanthera philoxeroides terdapat secara lokal berkelompok di Jawa, di tempat

menggenang atau di tempat yang air dengan aliran kecil di kolam dan selokan.

Ekologi

Umumnya dikenal sebagai gulma Alligator, ini berasal dari Amerika Selatan, tetapi telah

menyebar ke berbagai belahan dunia dan dianggap sebagai spesies invasif di Australia, Cina,

Selandia Baru, Thailand dan Amerika Serikat. Buaya gulma dapat tumbuh di berbagai habitat,

Page 27: Laporan OPT

termasuk lahan kering, tapi biasanya ditemukan di dalam air. Mungkin bentuk jalinan tikar besar

di atas air atau di sepanjang pantainya. Buaya gulma batang panjang, bercabang, dan hampa.

Morfologi

Daun yang sederhana, elips, dan memiliki margin halus. Buaya menyiangi bunga selama

bulan-bulan yang hangat tahun dan telah keputih-putihan, tipis berbentuk bola-bunga yang

tumbuh pada batang.

22. Richardia brasiliensis

Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Rubiales

Famili : Rubiaceae (suku kopi-kopian)

Genus : Richardia

Spesies : Richardia brasiliensis Gomez

Identifikasi

Gulma yang berkembangbiak secara vegetative dengan stolon dan generative dengan biji.

Ekologi

Tumbuh di tanah yang berpasir,tempat terbuka yang memperoleh penyinaran yang cukup.

Morfologi

a. Akar                : memiliki akar tunggang.

b. Batang             : batangnya berbentuk segiempat, merupakan tanaman berbatang herba,

berbulu dengan tinggi + 6cm.

Page 28: Laporan OPT

c. Daun               : daun berbentuk elips dimana pada bagian tengah agak melebar dan

ujungnya pendek dan tajam. Tangkai daun tanaman/gulma ini pendek, dimana pangkal

daun bersatu dengan stipula yang berbentuk mangkok. Letak daun berhadapan.

d. Bunga              : pada bunga, mempunyai kelopak yang berambut dengan 4 sepal,

mahkota berbentuk tabung, berwarna putih serta memiliki benang sari dan putik yang

bercabang.

e. Buah                : buahnya mempunyai rambut dan terbagi dalam dua pasang.

23.