102
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL MELALUI PEMILAHAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS DI PUSKESMAS POREHU. KABUPATEN KOLAKA UTARA Oleh : IRMA AGUSTINA, A.Md. Keb NDH : 23 PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XXII TAHUN 2021 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA KENDARI 2021

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN PNS

PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL MELALUI

PEMILAHAN SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS

DI PUSKESMAS POREHU.

KABUPATEN KOLAKA UTARA

Oleh :

IRMA AGUSTINA, A.Md. Keb

NDH : 23

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II

ANGKATAN XXII TAHUN 2021

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI

2021

Page 2: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …
Page 3: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …
Page 4: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillahi robbilalaamiin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas

limpahan berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga laporan pelaksanaan aktualisasi ini dapat

terselesaikan dengan judul “Pencegahan Infeksi Nosokomial Melalui Pemilahan Sampah Medis

dan Non Medis di Puskesmas Porehu”. Proses penulisan laporan pelaksanaan ini telah melewati

berbagai kendala yang dihadapi oleh penulis. Namun, dengan adanya kerjasama dari berbagai

pihak penulis banyak mendapat petunjuk, bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak sehingga

laporan pelaksanaan ini dapat terselesaikan dengan baik, oleh sebab itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada coach, mentor, dan seluruh pemateri. Terkhusus penulis ucapkan

terimakasih kepada :

1. Bapak Syahruddin Nurdin, S.E. selaku Kepala BPSDM Provinsi Sultra yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis menjadi peserta dalam penyelenggaraan latsar yang

bekerjasama dengan BPSDM Sultra di Hotel Kubra

2. Bapak Jumadil, S.Pd selaku kepala BKPSDM Kab. Kolaka Utara beserta jajarannya yang

telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II di Hotel Kubra

3. Bapak Drs. Sahabuddin, M.Si sebagai penguji kelompok IX angkatan XXII yang telah

memberikan bimbingan serta arahan kepada peserta sehingga laporan pelaksanaan

aktualisasi ini dapat berjalan dengan baik.

4. Bapak Gafaruddin, SE., M.Si selaku coach yang senantiasa sabar, cermat dan sepenuh hati

membimbing penulis dalam menyusun laporan pelaksanaan aktualisasi ini

5. Bapak Ruslan Ruru, SKM selaku mentor yang telah banyak membantu dan memberikan

saran sehubungan dengan program kegiatan dalam pelaksanaan laporan pelaksanaan

aktualisasi ini

6. Bapak/ibu pemateri dari Widyaswara yang telah memberikan materi selama latihan dasar ini

secara khusus tentang ANEKA dan penerapannya dalam menjalankan profesi sebagai

seorang ASN

7. Bapak/ibu panitia pelaksana dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang telah

memfasilitasi kegiatan latihan dasar CPNS ini

8. Orang tua tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil sehingga

penulis dapat menyelesaikan semua kewajiban pada masa latihan dasar ini

9. Seluruh staf Puskesmas Porehu yang berpartisipasi aktif dalam membantu penulis

menyelesaikan aktualisasi

Page 5: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

v

10. Pemilik toko Afgha Building yang turut mendonasikan 1 unit tempat sampah sebagai bentuk

peduli lingkungan

11. Sahabat-sahabat OTJ yang dalam kesibukannya mengikuti seleksi CPNS masih meluangkan

waktunya memberikan dukungan, doa dan semangat untuk penulis. Semoga Allah

merahmati kalian gays.

12. Teman-teman peserta Diklatsar Golongan II angkatan XX, XXI dan XXII atas kekompakan

dan kerja samanya selama kegiatan berlangsung.

Akhir kata, semoga laporan bermanfaat bagi semua pihak dan mendapatkan saran serta

kritik yang membangun dari pihak yang terkait.

Kendari, 28 Oktober 2021

Irma Agustina, A.Md.Keb

NDH : 23

Page 6: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ iv

BAB I ..................................................................................................................................

PENDAHULUAN ..............................................................................................................

Latar Belakang .................................................................................................................... 1

Tujuan ................................................................................................................................. 3

Manfaat ............................................................................................................................... 3

Ruang Lingkup ................................................................................................................. . 4

Tempat dan Waktu Pelaksanaan ......................................................................................... 4

BAB II ................................................................................................................................

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI

DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN...................................................................

Gambaran Umum Organisasi .............................................................................................. 5

Nilai-nilai dasar PNS .......................................................................................................... 14

Kedudukan dan peran PNS ................................................................................................. 23

Identifikasi dan Penetapan Isu ............................................................................................ 26

Penetapan Isu ...................................................................................................................... 28

Analisis Isu ......................................................................................................................... 30

Infeksi Nosokomial, Sampah Medis Dan Non Medis ........................................................ 32

BAB III ...............................................................................................................................

RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI ........................................................................ 35

Gagasan Kreatif Sebagai Pemecahan Isu

Deskripsi Kegiatan .............................................................................................................. 35

Kegiatan 1 ...................................................................................................................... 36

Kegiatan 2 ...................................................................................................................... 40

Kegiatan 3 ...................................................................................................................... 44

Kegiatan 4 ...................................................................................................................... 47

Kegiatan 5 ...................................................................................................................... 50

Estimasi Biaya Kegiatan ..................................................................................................... 52

Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi…………………………………………………. 53

BAB IV ...............................................................................................................................

PELAKSANAAN AKTUALISASI ...................................................................................

Hasil Aktualisasi .......................................................................................................... 56

Analisis Dampak .......................................................................................................... 80

Realisasi Jadwal Kegiatan Aktualisasi……………………………………………………83

Matriks Habituasi…………………………………………………………………………84

Matriks Visi Misi Dan Tata Nilai Organisasi…………………………………………….86

Page 7: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

vii

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan…………………………………………………………………………..88

Rencana Tindak Lanjut………………………………………………………………88

Lampiran………………………………………………………………………………….89

Daftar Pustaka…………………………………………………………………………….95

Page 8: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut Undang-Undang No 5 Tahun 2014, Aparatur Sipil Negara

(ASN) adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian

kerja yang diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam

suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji

berdasarkan peraturan perundang-undangan. Kehadiran Aparatur Sipil Negara

dalam pembangunan nasional sangatlah penting, sehingga pengembangan dan

peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur harus segera dan wajib

dilaksanakanuntuk menjawab penilaian sumbang dari masyarakat terhadap

kualitas kinerja instansi publik, dalam mewujudkan pemerintahan yang baik

(good govermance), sehingga dunia usaha (corporate govermance) dan

masyarakat (civil society) dapat terlayani dengan maksimal dan mampu

meningkatkan pelayanan Kesehatan yang pada akhirnya akan meningkatkan

kemajuan dan kesejahteraan Indonesia.

Bidan adalah seseorang yang telah mengikuti program pendidikan bidan

yang diakui negaranya telah lulus dari pendidikan tersebut serta memenuhi

kualifikasi untuk didaftarkan serta memiliki izin yang sah untuk

melakukan praktik bidan. Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36

tahun 2014 kewenangan bidan meliputi pelayanan Kesehatan Ibu, Pelayanan

Kesehatan Anak, pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana.

Salah satu tugas pokok dan fungsi bidan adalah berperan dalam pencegahan

infeksi.

Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama tinginya angka

kesakitan dan kematian di dunia. Salah satu jenis infeksi adalah infeksi

nosokomial. Infeksi nosokomial adalah jenis infeksi yang menyebar di rumah

sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang berpotensi menginfeksi

pasien, pengunjung, dan petugas salah satu faktornya karena tidak ada

pemilahan sampah medis dan non medis.

Page 9: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

2

Sampah dan limbah Puskesmas adalah semua sampah dan limbah

yang dihasilkan oleh kegiatan Puskesmas dan kegiatan penunjang lainnya.

Secara umum sampah dan limbah di Puskesmas dibagi menjadi dua

kelompok besar yaitu limbah medis dan non medis. Contoh limbah medis

antara lain jarum suntik, pisau bedah, peralatan infus, darah, jaringan tubuh

manusia, janin, kapas, pipet, tabung reaksi, skapel, atau peralatan lain yang

tersentuh pasien yang terinfeksi. Selain sampah klinis, dari kegiatan penunjang

rumah sakit juga menghasilkan sampah non klinis atau non medis. Sampah

ini bisa berasal dari pasien atau keluarga pasien. Limbah Puskesmas,

khususnya limbah medis yang infeksius harus dikelola dengan baik dan tidak

disamakan dengan limbah medis non infeksius. Selain itu, kerap tercampur

limbah medis dan non medis.

Percampuran ini justru memperbesar permasalahan limbah medis karena

limbah medis tersebut kemungkinan besar mengandung mikroorganisme pathogen

atau bahan kimia beracun berbahaya yang menyebabkan penyakit infeksi dan

dapat tersebar ke lingkungan Puskesmas yang disebabkan oleh teknik

pelayanan kesehatan yang kurang memadai, kesalahan penanganan bahan

bahan terkontaminasi dan peralatan serta penyediaan dan pemeliharaan

sarana sanitasi yang buruk.

Puskesmas Porehu merupakan satu-satunya puskesmas di kecamatan

Porehu. Kegiatan puskesmas menghasilkan timbulan limbah medis. Limbah

medis yang tidak tertangani dengan baik akan mencemari lingkungan

puskesmas. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah

Tangga dikatakan bahwa Pengelola fasilitas lainnya melakukan pemilahan

sampah, pengumpulan sampah, dan pengolahan sampah, kegiatan tersebut

termasuk sebagai penanganan sampah yang merupakan bagian dari

penyelenggaraan pengelolaan sampah.

Berdasarkan pengalaman empiris selama bertugas disana, perlakuan

sampah medis dan non medis di kamar bersalin Puskesmas Porehu belum

terkelola dengan baik sesuai ketentuan yang ada, sehinggaa penulis tertarik

Page 10: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

3

menerapkan topik rancangan aktualisasi “Upaya Pencegahan infeksi

nosocomial melalui pemilahan sampah medis dan non medis di kamar

bersalin Puskesmas Porehu”.

Dengan demikian melalui program aktualisasi ini, penulis berharap

mampu memperbaiki kondisi yang ada, sampah medis dan non medis di kamar

bersalin Puskes Porehu dapat dipilah karna adanya sarana dan kesadaran pihak

terkait.

B. TUJUAN

Adapun tujuan diharapkan dalam pelaksanaan aktualisasi ini adalah:

1. Tujuan Umum

Teraktualisasinya nilai-nilai dasar profesi ASN yang meliputi Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA)

dalam pelaksanan tugas-tugas saya sebagai bidan terampil pada setiap

kegiatan dan tahapan kegiatan aktualisasi dan habituasi serta

terimplementasinya nilai dan peran kedudukan ASN sesuai dengan tugas

dan fungsi Bidan.

2. Tujuan Khusus

Terciptanya perilaku baru tenaga kesehatan dan masyarakat kec. Porehu

dalam membuang sampah dengan memilah sampah medis dan non medis.

C. MANFAAT

1. Bagi Peserta

Peserta mampu menjadi inisiator dalam perubahan perilaku tenaga kesehatan

dan masyarakat dalam pemilahan sampah medis dan non medis dengan tujuan

pencegahan infeksi nosokomial.

2. Bagi Organisasi

Untuk menguatkan visi misi dan nilai-nilai puskesmas sehingga dapat

memberikan pelayanan yang bermutu bagi masyarakat.

3. Manfaat bagi Pasien

Page 11: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

4

Meningkatkan derajat kesehatan dengan meminimalkan kemungkinan

terjadinya infeksi nosokomial.

D. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan aktualisasi meliputi pencegahan infeksi nosocomial

melalui pemilahan sampah medis dan non medis di kamar bersalin Puskesmas

Porehu Kabupaten Kolaka Utara, Pengadaan tempat sampah medis dan non

medis, Pembuatan stiker tempat sampah, Pembuatan banner dan Penyuluhan

dengan jargon Gerakan La’biran Sisarak/ Lebih baik berpisah

E. WAKTU DAN TEMPAT

1. Waktu

Waktu pelaksanaan kegiatan di mulai pada tanggal 24 September 2021

sampai dengan 25 Oktober 2021.

2. Tempat

Tempat pelaksanaan kegiatan di lakukan di wilayah kerja Puskesmas Porehu

Kabupaten Kolaka Utara.

Page 12: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

5

BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR,

KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

A. Gambaran Umum Organisasi

1. Kedudukan Organisasi

Gambar 2.1. Puskesmas Porehu

Puskesmas Porehu merupakan satu-satunya puskesmas yang berada di

Kecamatan Porehu Kabupaten Kolaka Utara. Lokasi Puskesmas Porehu berada

di Desa Bangsala. Kondisi Geografis dari kecamatan Porehu merupakan

wilayah pegunungan. Transportasi antar wilayah dihubungkan dengan jalan

darat. Jalan utama Desa masih minim beraspal dan susah dijangkau dengan

sarana transportasi. Terlebih akses jalan dalam satu desa masih banyak yang

belum beraspal dan masih sulit di jangkau oleh sarana transportasi darat, hal ini

Page 13: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

6

akibat kondisi jalan yang menanjak, berliku, sempit dan sebagian besar

jalannya masih berupa jalan krikil/bebatuan.

Luas wilayah kerja Puskesmas Porehu Sekitar 64.724 Km2. Dengan

ketinggian ± 600 m dari permukaan laut, relief permukaan daratan Kecamatan

Porehu ada yang berupa daratan yang merata namun sebagian besar wilayah

berupa bukit berbatu, pegunungan dan lembah yang terjal. Dari luas wilayah

tersebut Kecamatan Porehu memiliki Sungai Larui dan sungai-sungai kecil

lainnya diantaranya Sungai Tobela dan sungai sarambu. Kecamatan Porehu

terdiri dari 8 desa.Wilayah kerja Puskesmas Porehu sebagian besar merupakan

daerah tinggi dan sebagian kecil merupakan dataran rendah. Adapun batas-

batas wilayah Puskesmas Porehu adalah sebagai berikut :

➢ Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Luwu Timur Propinsi

Sulawesi Selatan

➢ Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Uluwoi Kabupaten Kolaka

➢ Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Batu Putih

➢ Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Batu Putih.

Gambar 2.2 Peta Kecamatan Porehu

Page 14: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

7

2. Data Demografi

Jumlah penduduk wilayah Puskesmas Porehu tahun 2018 adalah 7983 jiwa.

a. Sosial Ekonomi

Mata pencaharian penduduk di wilayah kerja Puskesmas Porehu tidak

terlalu bervariasi, sekitar 80% bekerja sebagai petani

b. Sarana Transportasi

Hampir seluruh wilayah kerja dapat dilalui kendaraan roda dua. Waktu

tempuh dari desa terjauh ke Puskesmas sekitar 30-40 menit dengan kendaraan

roda dua atau roda empat.

c. Pendidikan

Jumlah sarana sekolah Taman Kanak-Kanak dan PAUD adalah 8 buah,

Sekolah Dasar/sederajat 8 buah, Sekolah Menengah Pertama/sederajat 5

buah, Sekolah Menengah Atas/sederajai 1 buah

d. Sarana dan Fasilitas Kesehatan Pendukung Puskesmas

➢ Puskesmas Pembantu

Jumlah Puskesmas pembantu di wilayah kerja Puskesmas Porehu

sebanyak 5 buah.

➢ Posyandu balita

Jumlah Posyandu Balita di wilayah kerja Puskesmas Porehu sebanyak 8

posyandu balta

Page 15: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

8

3. Visi,Misi Dan Nilai Organisasi

Puskesmas Porehu memiliki visi, misi dan tata nilai sebagai berikut:

1. Visi

“ Terwujudnya masyarakat Kecamatan Porehu yang sehat dan mandiri”

2. Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi pembangunan

kesehatan pada Puskesmas Porehu, yaitu :

1) Melayani masyarakat secara profesional dan terpadu untuk mendorong

masyarakat hidup sehat, mandiri dan madani.

2) Meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan kesehatan.

3) Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) yang

berkualitas dan berkomitmen tinggi.

4) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.

5) Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.

3. Nilai-Nilai Oranisasi

1) Profesional ; bekerja dengan standar sesuai profesi berdasarkan ketentuan

yang ada.

2) Peduli (empaty) mampu memahami masalah yang dihadapi masyarakat

dan memberi perhatian yang serius dalam melaksanakan tugas dalam

memberikan pelayanan secara optimal.

3) Transparan ; bersikap jujur dan terbuka dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat.

4) Berkeadilan ; bertindak adil dan berusaha memberikan pelayanan dengan

tulus dan ikhlas.

Page 16: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

9

Untuk upaya peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan, maka tenaga

kesehatan yang ada di Puskesmas Porehu harus memadai jumlahnya.

Tabel 2.1 Sumber Daya Manusia Di Puskesmas Porehu

NO Tenaga Medis/Paramedis PNS/PTT Non PNS JUMLAH

1 DOKTER 1 0 1

2 SI KESMAS 4 2 6

3 PROFESI KEPERAWATAN 2 1 3

4 DIII KEPERAWATAN 3 4 7

5 DIII KESLING 1 0 1

6 DIII KEBIDANAN 15 10 25

7 GIZI (NUTRISIONIS) 1 1 2

8 SPK 0 1 1

9 SMA 0 1 1

Page 17: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

10

4. Struktur Organisasi Puskesmas Porehu

PROG.LANSIA SUGIATI, S.Kep

NIP: 19900617 201101 2 002 SUGIATI, S.Kep

NIP: 19900617 201101 2 002

NIP: 19820729 200502 1 001

PROG. FARMASI MUHAMMAD ISMAIL

NIP: 19930524 201903 1 002

POLI UMUM ISNAENI, Amd.Kep

NIP:-

PROG.PROMKES SUGIATI, S.Kep

NIP: 19900617 201101 2 002

PROG.THT ITA ROSITA, A.Md.Kep.

NIP: -

PROG.SURVELENCE SYAMSUL ARBAH, S.Kep, Ns

NIP: -

PROG.ISPA ERNAWATI, SKM

NIP: 19910817 201101 2 001

NIP: 19820729 200502 1 001

UGD SYAMSUL ARBAH, S.Kep, Ns

NIP:-

PROG.UKGS MASTIA, Amd.Keb

NIP: 19880906 201001 2 009

PROG.KESLING ANITA ANAS, SKM

NIP: 19870609 201101 2 025

PROG.FILARIASIS NURMIATI, Amd.Kep

NIP: -

PROG.IMUNISASI JABIL, A.Md.Kep

NIP: -

KEPALA PUSKESMAS RUSLAN RURU, SKM

NIP: 19770810 200903 1 004

KEPALA TATA USAHA SURYANTO, SKM

NIP: 19820729 200502 1 001

BENDAHARA OP MUHAMMAD YUSUF

NIP: 19750604 200801 1 001

BENDAHARA BOK SUGIATI, S.Kep

NIP: 19900617 201101 2 002

BENDAHARA JKN ANITA ANAS, SKM

NIP: 19870609 201101 2 025

BEND. BARANG SYAMSUL ARBAH, S.Kep, Ns

NIP: 19900617 201101 2 002

BEND. PAD ERNAWATI, SKM

NIP: 19910817 201101 2 001

PROG.KIA IKA SAFITRI, Amd.Keb

NIP: -

PROG.P2M SURYANTO, SKM

NIP: 19820729 200502 1 001

PROG.GIZI RASMA NURDIN, SKM

NIP: -

PROG.PROMKES NURSIAH, SKM

NIP: 19780925 200502 2 006

DOKTER UMUM Dr.RIOSADIK SALEH AZIKIN

NIP: 19890706 201903 1 003

PUSTU LARUI,SARAMBU,POREHU BANGSALA,PONGGI,TINU

NA,TANGGARURU,TOBELA

PROG.JIWA ISNAENI, Amd.Kep

NIP: - SUGIATI, S.Kep

NIP: 19900617 201101 2 002

NIP: 19820729 200502 1 001

PROG.PERKESMA NURSMIATI, S.Kep

NIP: -

PROG.DIARE TIHANA

NIP: -

PROG.HIV/AIDS YUSTIN YULI, Amd.Keb

NIP: -

PROG.TB HERLINA, Amd.Keb

NIP: 19860913 2017 2 011

PROG.HATRA HUSNAWATI, S.Tr.Keb

NIP: -

Gambar 2.3

Page 18: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

11

5. TUGAS POKOK DAN FUNGSI PUSKESMAS

1. Tugas Pokok Puskesmas

Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan

kesehatan di wilayah kerja dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan

sehat.

2. Fungsi Puskesmas

Dalam pelaksanaan fungsi puskesmas sesuai dengan Permenkes 75 Tahun 2014 :

Dalam melaksanakan fungsi ini Puskesmas mempunyai kewenangan:

a. Membuat perencanaan sendiri hasil analisis masalah dan kebutuhan yang

diperoleh.

b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan

c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan

masyarakat

d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan

masalah.

e. Melaksanakan pembinaan tekhnis terhadap jejaring pelayanan dan upaya

kesehatan berbasis masyarakat

f. Melaksanakan kompetisi bersumber daya manajemen puskesmas.

g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar bernuansa kesehatan.

h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan

cakupan pelayanan

i. Memberi rekomendasi tentang masalah kesehatan masyarakat termasuk

dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan

penyakit.

j. Memberikan pelayanan secara komprehensif, berkesinambungan dan

bermutu

k. Memberi pelayanan kesehatan dengan mengutamakan preventif,

mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung

l. Memberi pelayanan dengan prinsip koordinatif dan kerjasama internal dan

antar profesi

m. Melaksanakan rekam medis

n. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, evaluasi terhadapa mutu dan akses

pelayanan kesehatan

o. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan

Page 19: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

12

p. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan tupoksi layanan kesehatan

tingkat pertama di wilayah kerja.

Penjabaran fungsi Puskesmas ke dalam program terbagi dua yaitu:

1) Upaya Kesehatan Esensial

Adalah upaya kesehatan prioritas utama puskesmas yang dilaksanakan

unuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal (SPM)

Kabupaten / Kota.

2) Upaya Kesehatan pengembangan

Adalah upaya yang sifatnya inovatif yang disesuaikan dengan prioritas

masalah kesehatan dan potensi sumber daya yang tersedia.

6. Tugas Pokok Bidan dan Dasar Hukum

Adapun Tugas pokok Bidan tertuang dalam PERMENPAN RB No. 36 Tahun 2019:

1) melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis

2) Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan kebidanan

3) Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan

4) Memfasilitasi informed choice dan/atauinformed consent

5) Melakukan tindakan pencegahan infeksi

6) Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/personal hygiene

7) Memberikan vitamin/suplemen pada klien/asuhan kebidanan fisiologis

8) Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil

9) Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai

dengan kebutuhan

10) Melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis

11) Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis

12) Melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis

13) Melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis

14) Melakukan pengkajian pada ibu nifas

15) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke tiga

pasca persalinan (KF 1)

16) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan (KF2)

17) Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan (KF3)

18) Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan

denganpendampingan

19) Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal

Page 20: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

13

20) Melakukan asuhan bayi baru lahir normal

21) Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir

Rendah(BBLR)

22) Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan anak

pada individu/keluarga sesuai kebutuhan

23) Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom

24) Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan

reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada individu/keluarga

sesuai kebutuhan

25) melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk

remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi

26) Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga

Berencana/Ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi dan balita) di wilayah kerja

Puskesmas melalui kunjungan rumah

27) Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga Berencana/Ibu

hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/ bayi danbalita)

28) Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau Musyawarah

Masyarakat Desa (MMD)

29) Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung Keluarga

Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan

30) Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada anak

sekolah.

Page 21: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

14

B. Nilai-nilai dasar PNS

Dalam materi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III,

disebutkan bahwa PNS yang profesional adalah PNS yang karakternya dibentuk oleh

nila–nilai dasar profesi PNS sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya

secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Nilai–nilai dasar yang dimaksud

adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi

(ANEKA).

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kata yang sering kita dengar tetapi tidak mudah untuk

dipahami. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan

responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya kedua konsep tersebut

memiliki arti yang berbeda. Responsibilitis adalah kewajiban untuk bertanggung

jawab , sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang

harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok

atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.

Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai

publik tersebut antara lain adalah:

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik

kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,

kelompok, dan pribadi;

b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah

keterlibatan PNS dalam politik praktis;

c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pelayanan publik;

d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai

penyelenggara pemerintahan.

Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu untuk menyediakan

kontrol demokratis (peran demokratis); untuk mencegah korupsi dan

penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); dan untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal

(pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas

horisontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi

terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme

Page 22: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

15

akuntabilitas harus mengandung dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum,

akuntabilitas proses, akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.

Berdasarkan aspek-aspek tersebut seorang PNS harus memiliki sikap

tanggung jawab dalam menjalankan setiap tugasnya. Bovens menyatakan bahwa

akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama yaitu:

a. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokratis);

b. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran

konstitusional);

c. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).

Selain itu, akuntabilitas memiliki tingkatan hierarkis. Tingkatan

akuntabilitas terdiri dari 5 tingkatan sebagai berikut:

a. Akuntabilitas personal

b. Akuntabilitas individu

c. Akuntabilitas kelompok

d. Akuntabilitas organisasi

e. Akuntabilitas stakeholder

Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa

indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :

a. Tanggung Jawab : adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau

perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab

juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

b. Jujur : sikap untuk menyatakan sesuai sesuai dengan yang terjadi

c. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki

gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang

diharapkan.

d. Netral : Tidak memihak pada salah satu pihak serta tercipta keseimbangan

antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.

e. Mendahulukan kepentingan publik atas kepentingan pribadi atau kelompok

f. Adil : adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,

baik menyangkut benda atau orang.

g. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang

dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.

h. Konsistensi : adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu

sampai pada tercapai tujuan akhir.

Page 23: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

16

i. Partisipatif : semua aspek yang mendukung terlibat tanpa adanya monopoli

oleh sebagian orang

j. Legal : adanya bukti secara formal atas segala tindakan untuk dapat

dipertanggungjawabkan

2. Nasionalisme

Nasionalisme merupakan hal mendasar yang harus menjiwai ASN. Bahkan

tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan

nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih

penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN

memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan

negara. Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar

yang harus dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari

bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang

kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan

bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana

mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan

bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedangkan

dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar

terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.

Nasionalisme dalam tataran sebagai warga negara Indonesia, diharapkan

seluruh pegawai ASN mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila pada setiap

kebijakan yang diambil serta dijiwai semangat bhineka tunggal ika sebagai

ruhnya.

Dalam UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN, salah satu fungsi ASN adalah

menjalankan kebijakan publik. Kebijakan publik diharapkan dapat dilakukan

dengan integritas tinggi dalam melayani publik sehingga dalam menjadi pelayan

publik yang profesional. ASN adalah aparat pelaksana yang melaksanakan segala

peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan kebijakan publik untuk

mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.

Fungsi ASN sebagai pelayan publik merupakan segala bentuk pelayanan

sektor publik yang dilaksanakan aparatur pemerintah, termasuk aparat yang

bergerak di bidang perekonomian dalam bentuk barang dan jasa, yang sesuai

Page 24: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

17

dengan kebutuhan masyarakat dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Sebagai pelayan publik seorang ASN dituntut menjadi profesional untuk

menciptakan pelayanan yang prima.

Selain profesional dan melayani, ASN juga dituntut harus memiliki

integritas tinggi yang merupakan bagian dari kode etik dan kode etik perilaku

yang telah diatur dalam Undang-Undang ASN. Etika-etika dalam kode etik

tersebut harus diarahkan pada pilihan-pilihan yang benar-benar mengutamakan

kepentingan masyarakat luas dengan dijiwai oleh nilai-nilai yang terkandung

dalam pengamalan Pancasila.

3. Etika Publik

Etika adalah tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam

institusi yang adil. Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk,

benar atau salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan kewajiban

yang baik atau benar. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik

adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah

perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam

rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik

menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral

dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan,

dimensi-dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik.

Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu

kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam

bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk

mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui

ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh

sekelompok profesional tertentu.

Berdasarkan undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni

sebagai berikut:

a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas

tinggi;

b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

Page 25: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

18

e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang

berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan etika pemerintahan;

f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,

efektif, dan efisien;

h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan

tugasnya;

i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak

lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan

dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi

diri sendiri atau untuk orang lain;

k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas

ASN;

l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin

pegawai ASN.

Dimensi etika publik terdiri dari dimensi tujuan pelayanan publik yang

bertujuan untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan relevan, dimensi

modalitas yang terdiri dari akuntabilitas, transparansi, dan netralitas, serta dimensi

tindakan integritas publik. Ketiga dimensi tersebut dapat menjadi dasar untuk dapat

menjadi pelayan publik yang beretika.

Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya kompetensi

teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh karena itu perlu

dipahami etika dan kode etik pejabat publik. Tanpa memiliki kompetensi etika,

pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali

diskriminatif, terutama pada masyarakat kalangan bawah yang tidak beruntung.

Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai

kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud

keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan

diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah dari penguasa

menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan, dan menyadari bahwa jabatan

publik adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia

namun juga di akhirat.

Page 26: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

19

4. Komitmen Mutu

LAN RI menjelaskan bahwa ada tiga karakteristik utama dalam menjamin

mutu yang baik yaitu efektivitas, efesien dan inovasi. Dasar yang digunakan untuk

mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan,

baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi

kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu,

tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.

Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan

untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Mengenai

inovasi, LAN RI menyatakan bahwa proses inovasi dapat terjadi secara perlahan

(bersifat evolusioner) atau bisa juga lahir dengan cepat (bersifat revolusioner).

Inovasi akan menjadi salah satu kekuatan organisasi untuk memenangkan

persaingan.

Sebagaimana terkait dengan karakteriktik utama tersebut, setidaknya empat

indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu :

a. Efektif

Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.

Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah

direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas

organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana)

mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga

diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.

b. Efisien

Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil

tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat

ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan

dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya,

penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar

alur.

c. Inovasi

Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,

sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai

aparatur yang diwujudkan; dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang

Page 27: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

20

berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan

tugas rutin.

d. Berorientasi pada Mutu

Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,

manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan

konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan

kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan

melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi

dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital

untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas

institusi.

Ada lima dimensi karakteristik yang digunakan pelanggan dalam

mengevaluasi kualitas pelayan, yaitu:

a. Tangibles (bukti langsung), yaitu: meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,

pegawai, dan sarana komunikasi;

b. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan

dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;

c. Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan untuk memberikan

pelayanan dengan tanggap;

d. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan, dan sifat

dapat dipercaya;

e. Empaty, yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang

baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa mutu

mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan

sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dan bahkan melampaui harapannya.

Manajemen mutu harus dilaksanakan secara terintegrasi, dengan melibatkan

seluruh komponen organisasi, untuk senantiasa melakukan perbaikan mutu agar

dapat memuaskan pelanggan. Bill Creech memperkenalkan lima pilar dalam

manajemen mutu terpadu yaitu produk, proses, organisasi, pemimpin dan

komitmen. Kelima pilar tersebut memiliki keterkaitan dan ketergantungan yang

tinggi, sehingga target mutu dapat diwujudkan bahkan dapat terus ditingkatkan

secara berkelanjutan

Page 28: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

21

Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah

mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan. Mutu kerja aparatur

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dewasa ini masih banyak

yang tidak mengindahkan peraturan perundang-undangan.

5. Anti Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya

kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai

kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan

kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan

kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu

yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang. (Widita, 2015)

Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus

diperhatikan, yaitu :

a. Jujur

Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi

penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil

seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk

bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri

sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap

godaan untuk berbuat curang.

b. Peduli

Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat

kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan

memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak

orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.

Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri

sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk

menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama.

c. Mandiri

Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi

tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian

yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya

pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan

Page 29: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

22

menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi

mencapai keuntungan sesaat.

d. Disiplin

Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi

untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu

mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan

pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam

bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai

kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan

kekayaan dengan cara yang mudah.

e. Tanggung Jawab

Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa

keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik

demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan

yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan

Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran

seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela

dan nista.

f. Kerja Keras

Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil

kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia

mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan

berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu

tanpa mengeluarkan keringat.

g. Sederhana

Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari

kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya

tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang

kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah

ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada

habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk

mencari harta sebanyak-banyaknya.

h. Berani

Page 30: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

23

Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk

menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir

adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas.

Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega

dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari

hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman

kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.

i. Adil

Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia

terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk

mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang

pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya

sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan

kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.

Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan

selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan

selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya harus

dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi benteng kuat untuk anti

korupsi. Tanggung jawab spiritual yang baik akan menghasilkan niat yang

baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu

memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha terbaik dan

mendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan secara public.

C. Kedudukan dan peran PNS

1. Whole of Government

WOG (Whole Of Governmen) didefinisikan sebagai 'suatu model

pendekatan intergrative fungsional satu atap” yang di gunakan untuk mengatasi

wicked problems yang sulit di pecahkan dan diatasi karena berbagai

karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain : tidak jelas sebabnya, multi

dimensi, menyangkut perubajhan perilaku.

Salah satu bentuk penerapan WOG pada pelayanan publik adalah

Governmen E- Goverment adalah tata kelola pemerintahan ( governance) yang

di selenggarakan secara integrasi dan interaktif berbasis teknologi IT. Agar

Page 31: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

24

hubungan-hubungan antar pemerintah. Pelaku bisnis dan masyarakat dapat

berlangsung lebih efisisen,efektif, produktif, dan responsive. Hasil atau manfaat

yang diperoleh melalui e- government antara lain adalah :

a. Terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good govermance)

efisien dan efektif

b. Hemat anggaran dan tepat waktu

c. Tarnsparan sehingga peluang terjadinya kecurangan (Fraud), suap dan

korupsi akan banyak berkurang.

d. Tingkat akurasi (ketepatan) dan kualitas pelayanan meningkat dan tingkat

kesalahan berkurang.

2. Pelayanan Publik

Istilah pelayanan dalam bahasa inggris adalah “ service” A.S Moenir

mendefinisikan “ pelayanan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh seseorang

atau sekelompok orang dengan landasan tertentu dimana tingkat kepuasannya

hanya dapat di rasakan oleh orang yang melayani atau di layani, tergantung

kepada kemampuan penyedia jasa dalam mmemenuhi harapan pengguna”

pelayanan pada hakikatnya adalah serangkaian kegiatan,karena itu proses

pelayanan berlangsung secara rutin dan berkesinambungan, meliputi seluruh

kehidupan organisasi dalam masyarakat. Proses yang di maksudkan di lakukan

sehubungan dengan saling memenuhi kebutuhan antara penerima dan penerima

layanan. Selanjutnya A.S Moenir menyatakan bahwa proses pemenuhan

kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang berlandung inilah yang dinamakan

pelayanan. Jadi dapat di katakan pelayanan adalah kegiatan yang bertujuan

untuk membanntu menyiapkan atau mengurus apa yang di perlukan oleh orang

lain.

Dari definisi tersebut dapat memakanai bahwa pelayanan adalah

aktivitas yang dapat di rasakan melalui hubungan antara penerima dan pemberi

layanan yang menggunakan peralatan berupa organisasi atau lembaga

perusahaan. Dalam kamus besar Besar Bahasa Indonesia (1990), pelayanan

publik dirumuskan sebagai berikut :

a. Pelayanan adalah perihal atau cara melayani

b. Pelayanan adalah kemudahan yang di berikan sehubungan dengan jual beli

barang dan jasa.

Page 32: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

25

c. Publik berarti orang banyak ( umum)

Pengertian public menurut Inu Kencana Syafi’ie adalah “Sejumlah

manusia yang memiliki kebersamaan berfikir,perasaan, harapan, sikap dan

tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka

miliki”. Berdasarkan ketentuan Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2009

tentang pelayanan publik, diatur bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau

rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai

dengan peraturan perundang –Undangan bagi setiap warga negara dan

penduduk atas barang, dan jasa, dan/atau pelayanan administrative yang di

sediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Penyelenggaraan publik

berasaskan kepentingan umum; kepastian Hukum ; kesamaan hak,

keseimbangan Hak dan kewajiban; keprofesionalan; partisipatif; persamaan

perlakuan/ tidak diskriminatif; keterbukaan; akuntabilitas; fasilitas dan

perlakuan khusus bagi kelompok rentan; ketepatan waktu dan kecepatan,

kemudahan dan keterjangkauan.

Adapun tujuan dari pelayanan publik adalah sebagai berikut :

a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung

jawab, kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan

penyelenggaraan pelayanan publik;

b. Terwujudnya sitem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai

asas- asas umum pemerintah dan korporasi yang baik;

c. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan peraturan

perundang-undangan; dan

d. Terwujudnya perlindngan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan publik.

3. Manajemen ASN

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya di singkat ASN adalah profesi bagi

pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja

pada instansi pemerintah, sedangkan yang di maksud Manajemen Pegawai Negeri

Sipil adalah pengelolaan Pegawai Negeri Sipil untuk menghasilkan pegawai negeri

sipil yang profesional, memiliki nilai dasa, etika profesi, bebas dari intervensi

politik, bersih dari praktek korupsi,kolusi dan nepotisme. Dalam konsep Manajemen

ASN ini di kenal apa yang di sebut dengan sistem merit. Sistem merit adalah

kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan

Page 33: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

26

kinerja secara adil, dan wajar tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna

kulit, Agama,asal usul, jenis kelamin, status pernikahan,umur, dan kondisi kecatatan.

Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya di sebut pegawai ASN

adalah Pegawai Negeri Sipil Dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian KerjaYang

diangkat Oleh Pejabat Pembina Kepegawaian yang di serahi tugas dalam suatu jaba

tan Pemerintahan atau di serahi tugas Negara lainnyadan di gaji berdasarkan

peraturan perundang-undangan sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya di

singkat PNS adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,

diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian

untuk menduduki jabatan pemerintahan. Manajemen PNS meliputi : penyusunan dan

penetapan kebutuhan; pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola

karier; promosi; mutasi; penilaian kinerja; pengkajian dan tunjangan; penghargaan;

disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan hari tua; dan perlindungan.

D. Identifikasi dan Penetapan Isu

Sebelum menetapkan judul aktualisasi terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan

penetapan isu.Isu-isu ditemukan dari hasil pengamatan ASN di lingkungan instansinya.

Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut

terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan oleh penulis. Dari hasil identifikasi

tersebut akan menghasilkan isu yang layak diangkat dan dijadikan rancangan aktualisasi.

Beberapa isu ditemukan oleh penulis di Puskesmas Porehu kecamatan Porehu yaitu

sebagai berikut:

1. Kurangnya peran petugas dalam KIE tentang pentingnya senam nifas untuk

ibu nifas di Puskesmas Porehu kecamatan Porehu

2. Kurangnya tingkat pengetahuan ibu dan keluarga tentang Inisiasi

Menyusui Dini (IMD) yang baik dan benar di Puskesmas Porehu kecamatan

Porehu

3. Belum adanya pemilahan limbah medis dan non medis di kamar bersalin

PUSKESMAS Porehu .

Page 34: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

27

Tabel 2.2

Identifikasi Isu

No Uraian Tugas

Pokok dan Fungsi

Kondisi Saat Ini Deskripsi Keterkaitan

dengan Agenda III

1 Melaksanakan

asuhan kebidanan

pada klien/pasien

kasus fisiologis

bermasalah pada

ibu nifas

Kurangnya peran

petugas dalam KIE

tentang pentingnya

senam nifas untuk

ibu nifas di

Puskesmas Porehu

kecamatan Porehu

Manajemen ASN

ASN bertindak profesional dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat

secara maksimal dalam hal ini ibu nifas.

Whole of Government :

Melibatkan (pelibatan) keluarga memiliki

peran yang besar dalam mewujudkan senam

dan pelayanan ibu nifas yang maksimal

Pelayanan Publik :Dalam rangka

mewujudkan pelayanan ibu nifas yang

maksimal diperlakukan sarana dan prasaran

yang aksesibel

2 Melaksanakan

asuhan kebidanan

pada klien/pasien

kasus fisiologis

bermasalah pada

ibu nifas

Kurangnya tingkat

pengetahuan ibu

dan keluarga

tentang Inisiasi

Menyusui Dini

(IMD) yang baik

dan benar di

Puskesmas Porehu

kecamatan Porehu

Manajemen ASN

Bertanggung jawab dalam keberhasilan

IMD (akuntabilitas)

Whole of Government :

Keberhasilan IMD diperlukan kerja sama

antara ibu nifas dan petugas kesehatan

Pelayanan Publik: Melakukan pelayanan

sesuai dengan Standart pelayanan

kebidanan secara akuntabel

3 Melakukan

tindakan

pencegahan infeksi

Belum adanya

pemilahan limbah

medis dan non

medis di

PUSKESMAS

Porehu

Whole of Government :

Koordinasi dengan pimpinan dan rekan

sejawat dalam pencegahan Infeksi

Nosokomial

Manajemen ASN:

Berperan aktif dalam terciptanya kondisi

lingkungan kerja yang minim infeksi

nosocomial akibat limbah medis

(akuntabilitas)

Pelayanan Publik:

melibatkan pengunjung atau keluarga

pasien dalam melakukan pemilahan sampah

(partisipatif)

Page 35: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

28

Penetapan Isu

Berdasarkan identifikasi isu tersebut, 3(tiga) isu yang terjadi dianggap penting namun hanya

satu isu akan dipilih yang dianggap sangat prioritas untuk segera ditangani. Oleh karena itu

diperlukan analisis isu untuk menentukan isu mana yang harus menjadi prioritas.Analisis

kriteria isu yang digunakan dalam penulisan rancangan aktualisasi ini adalam analisis APKL

(Aktual, Problematika,Kekhalayakan,Kelayakan).

Tabel 2.3

Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu APKL

Bobot Keterangan

5 Sangat kuat pengaruhnya

4 Kuat pengaruhnya

3 Sedang pengaruhnya

2 Kurang pengaruhnya

1 Sangat kurang pengaruhnya

Indikator yang digunakan untuk melakukan analisis penerapan program dalam sebuah

instansi adalah indikator A (Aktual), P (Poblematik), K ( Kekhalayakan), L(Layak/

kelayakan). Analisis penetapan isu dengan APKL meliputi kriteria :

1) Aktual Benar-benar terjadi, sedang hangat menjadi pembicaraan di Masyarakat

2) Problematika : Memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu segera

dicarikan solusinya

3) Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak

4) Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif

pemecahan masalahnya

Page 36: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

29

Tabel 2.4

Analisis APKL Terhadap Isu

No

Isu Aktualisasi

Indikator Jumlah Peringkat

A P K L

1 Kurangnya peran petugas dalam KIE

tentang pentingnya senam nifas untuk

ibu nifas di Puskesmas Porehu

kecamatan Porehu

3 3 4 3 13 III

2 Kurangnya tingkat pengetahuan ibu

dan keluarga tentang Inisiasi

Menyusui Dini (IMD) yang baik dan

benar di Puskesmas Porehu kecamatan

Porehu

4 4 4 3 15 II

3 Belum adanya pemisahan limbah

medis dan non medis di kamar bersalin

PUSKESMAS Porehu

4 4 4 5 17 I

Dari hasil analisis, ditetapkan isu yang dipilih dan ditindaklanjuti dengan gagasan rencana

kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut. Hasil perumusan isu yang terpilih

adalah “ Belum adanya pemisahan sampah medis dan non medis di kamar bersalin

PUSKESMAS Porehu“

Page 37: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

30

Page 38: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …
Page 39: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

32

F. ANALISIS ISU

Infeksi Nosokomial Pencemaran lingkunganSumber penularan

penyakit

Belum adanya pemilahan sampah medis dan non medis di kamar bersalin

Kebiasaan Sarana dan prasaranakurang memadai

Bukan prioritaspengadaan

Kurangnya kesadaranNakes

belum ada SOP pengelolaan sampahmedis dan non medis

Belum ada petugaskhusus yang

menangani limbahmedis dan non medis

Gambar 2.4

Page 40: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

33

Gambar 2.5 Kondisi Tempat Sampah limbah medis bercampur dengan limbah pengunjung di PKM Porehu

Page 41: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

34

G. INFEKSI NOSOKOMIAL, SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS

Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat oleh penderita, ketika penderita

dalam proses asuhan keperawatan di rumah sakit. Batasan infeksi nosokomial dalam

suatu infeksi dikatakan didapat dari rumah sakit apabila memiliki ciri-ciri yaitu

pada saat penderita mulai dirawat dirumah sakit tidak sedang dalam masa

inkubasi dari infeksi tersebut, saat penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak

didapatkan tanda-tanda klinik dari infeksi tersebut, tanda-tanda infeksi tersebut timbul

sekurang-kurangnya setelah 3x24 jam sejak mulai perawatan, saat dirawat di rumah

sakit tanda-tanda infeksi sudah ada infeksi tersebut terbukti didapat dari rumah

sakit yang sama pada waktu yang lalu, dan belum pernah dilaporkan sebagai

infeksi nosokomial (Darmadi, 2008).

Sampah medis

Menurut Depkes RI (2006) yang disebut sebagai sampah medis adalah

berbagai jenis buangan yang dihasilkan rumah sakit dan unit-unit pelayanan kesehatan

yang dapat membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehataan bagi manusia,

yakni pasien maupun masyarakat, sedangkan menurut Djohan & Halim (2013)

sampah non medis adalah limbah hasil kegiatan rumah sakit di luar kegiatan medis.

Limbah ini bisa berasal dari dapur, perkantoran, taman dan halaman,serta unit

pelayanan. Contohnya: karton, kaleng dan botol, serta sampah dari ruangan pasien

yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada teknologinya. Sampah yang secara

potensial menularkan penyakit memerlukan penanganan dapat pembuangan, dan

beberapa teknologi non-insinerator mampu mendisinfeksi sampah medis ini.

Teknologi-teknologi ini biasanya lebih murah, secara teknis tidak rumit dan rendah

pencemarannya bila dibandingkan dengan insinerator. Banyak jenis sampah yang

secara kimia berbahaya, termasuk obatobatan, yang dihasilkan oleh fasilitas-fasilitas

kesehatan. Sampah-sampah tersebut tidak sesuai diinsinerasi. Beberapa, seperti

merkuri harus dihilangkan dengan cara merubah pembelian bahan-bahan; bahan

lainnya dapat didaur-ulang, selebihnya harus dikumpulkan dengan hati-hati dan

dikembalikan ke pabriknya (Sarwanto, 2009). Jenis limbah medis. Secara umum, jenis

sampah dapat dibagi 2, yaitu sampah organik (biasa disebut sebagai sampah basah)

dan sampah anorganik (sampah kering). Sampah basah adalah sampah yang berasal

dari makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, dan lain-lain. Sampah jenis

ini dapat terdegradasi (membusuk/hancur) secara alami. Sebaliknya dengan sampah

Page 42: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

35

kering, seperti kertas, plastik, kaleng, dan lain-lain. Sampah jenis ini tidak dapat

terdegradasi secara alami (Pruss, 2005).

Limbah klinis berasal dari pelayanan medis, perawatan, gigi, veterinary,

farmasi atau yang sejenisnya serta limbah yang dihasilkan rumah sakit pada saat

dilakukan perawatan, pengobatan atau penelitian. Berdasarkan potensi bahaya yang

ditimbulkannya limbah klinis dapat digolongkan dalam limbah benda tajam,

infeksius, jaringan tubuh, citotoksik, farmasi, kimia, radio aktif dan limbah plastik

(Fauziah, 2005).

1. Limbah benda tajam

Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung

atau bagian menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit, misalnya jarum

hipodermik, perlengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah.

Selain itu meliputi benda-benda tajam yang terbuang yang mungkin terkontaminasi

oleh darah, cairan tubuh, bahan mikrobiologi, bahan beracun atau radio aktif.

Pengelolaan limbah benda tajam adalah dengan cara harus dikumpulkan dalam satu

wadah tanpa memperhatikan terkontaminasi atau tidaknya. Wadah tersebut harus

anti bocor, anti tusuk dan tidak mudah untuk dibuka sehingga orang yang tidak

berkepentingan tidak dapat membukanya. Jarum harus dipisahkan sehingga tidak

dapat digunakan kembali.

2. Limbah infeksius

Limbah infeksius merupakan limbah yang dicurigai mengandung bahan pathogen.

Limbah infeksius meliputi limbah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan

isolasi penyakit menular serta limbah laboratorium yang berkaitan dengan

pemeriksaan mikrobiologi dari poliklinik, ruang perawatan dan ruang isolasi

penyakit menular. Pengelolaan limbah yang sangat infeksius seperti biakan dan

persediaan agen infeksius dari laboratorium harus disterilisasi dengan pengolahan

panas dan basah seperti dalam autoclave sedini mungkin. Untuk limbah infeksius

yang lain cukup dengan cara desinfeksi. Semua sampah yang terkontaminasi

dengan cairan tubuh pasien dikatakan sampah medis infeksius, seperti handscoon,

urine bag, kateter, infuse set, kapas swab, dsb

3. Limbah medis noninfeksius

Semua sampah yang dihasilkan oleh kegiatan pelayanan Kesehatan yang erat

kaitannya dengan pelayanan medis tapi tidak terkontaminasi cairan tubuh pasien,

seperti: kemasan obat, kemasan spuit, kemasan handscoon, botol infuse dsb.

Page 43: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

36

Bahaya limbah infeksius dan benda tajam. Limbah infeksius dapat mengundang

berbagai macam mikroorganisme patogen. Patogen tersebut dapat memasuki tubuh

manusia melalui beberapa jalur

• Akibat tusukan, lecet, atau luka di kulit

• Melalui membrane mukosa

• Melalui pernafasan

• Melalui ingesti

Contoh infeksi akibat terpapar limbah infeksius adalah infeksi gastroenteritis

dimana media penularnya adalah tinja dan muntahan, infeksi saluran pernafasan

melalui sekret yang terhirup atau air liur dan lain – lain. Benda akibat tajam tidak

hanya dapat menyebabkan luka gores maupun luka tertusuk tetapi juga dapat

menginfeksi luka jika benda itu terkontaminasi patogen. Karena resiko ganda inilah

(cedera dan penularan penyakit), benda tajam termasuk dalam kelompok limbah

yang sangat berbahaya. Kekhawatiran pokok yang muncul adalah bahwa infeksi

yang ditularkan melalui subkutan dapat menyebabkan masuknya agens penyebab

panyakit, misalnya infeksi virus pada darah (Pruss, 2005).

Dampak limbah medis terhadap lingkungan dan kesehatan dapat menimbulkan

berbagai masalah seperti :

1. Gangguan kenyamanan dan estetika. Ini berupa warna yang berasal dari

sedimen, larutan, bau phenol, eutrofikasi dan rasa dari bahan kimia organik.

2. Kerusakan harta benda

3. Gangguan/kerusakan tanaman dan binatang Ini dapat disebabkan oleh virus,

senyawa nitrat, bahan kimia, pestisida, logam tertentu dan fosfor.

4. Gangguan terhadap kesehatan manusia Ini dapat disebabkan oleh berbagai jenis

bakteri, virus, senyawa-senyawa kimia, pestisida, serta logam seperti Hg, Pb,

dan Cd yang berasal dari bagian kedokteran gigi.

5. Gangguan genetik dan reproduksi Meskipun mekanisme gangguan belum

sepenuhnya diketahui secara pasti, namun beberapa senyawa dapat

menyebabkan gangguan atau kerusakan genetik dan sistem reproduksi manusia

misalnya pestisida, bahan radioaktif.

Page 44: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

37

BAB III

RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI

A. Gagasan Kreatif Sebagai Pemecahan Isu

Berdasarkan isu yang telah ditetapkan, beberapa gagasan kreatif terpilih yaitu:

1. Melakukan konsultasi dan meminta dukungan kepala puskesmas selaku mentor

2. Pengadaan tempat sampah medis dan non medis

3. Pembuatan stiker dan banner penggolongan sampah

4. Penyuluhan kepada tenaga kesehatan dan pengunjung untuk membuang sampah

sesuai jenisnya dengan jargon “La’biran Sisarak”

5. Evaluasi

B. Deskripsi Kegiatan

Unit Kerja :Puskesmas Porehu Kecamatan Porehu Kabupaten Kolaka

Utara

Identifikasi Isu : Belum adanya pemilahan limbah medis dan non medis di

kamar bersalin Puskesmas Porehu

Judul yang diangkat : Pencegahan Infeksi Nosokomial Melalui Pemilahan Sampah

di Kamar Bersalin

Page 45: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

38

Kegiatan 1

Tabel 3.1 Rencana konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil

Keterkaitan

Substansi dengan

Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap

Visi Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1

Pelaksanaan konsultasi

dengan kepala puskesmas

selaku mentor

1. Menyiapkan

bahan konsultasi

Tersedianya

bahan

konsultasi

Akuntabilitas: bertanggung

jawab dengan

mempersiapkan

segala sesuatu yang

dibutuhkan

Nasionalisme :

menyiapkan bahan konsultasi

merupakan bentuk

memelihara ketertiban

Etika publik :

mempersiapkan bahan dengan

cermat

Komitmen Mutu:

Menyiapkan bahan konsultasi

yang Efisien

Anti Korupsi:

Mempersiapkan bahan

konsultasi secara Mandiri

Kegiatan ini mendukung misi

puskesmas “Meningkatkan

kemampuan dan

profesionalisme Sumber Daya

Manusia Puskesmas Porehu”

Dan visi puskesmas :

Terwujudnya masyarakat

Kecamatan Porehu yang sehat

dan Mandiri”

Kegiatan ini

mendukung

pelaksanaan Tata

Nilai Puskesmas

yaitu

Profesional;

bekerja dengan

standar sesuai

profesi

berdasarkan

ketentuan yang

ada

Page 46: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

39

2. Melaksanakan

pertemuan

dengan Pimpinan

Mendapatkan

arahan dan

bimbingan

Akuntabilitas :

menjelaskan rancangan

aktualisasi dengan Jelas.

Nasionalisme :

Menemui pimpinan sesuai

dengan jadwal yang

telah di buat. (disiplin)

Etika Pulik : menyampaikan

rancangan aktualisasi dengan

ramah dan sopan

Komitmen Mutu :

Dalam melakukan

tahapan kegiatan

menemui atasan,

saya akan

mengefisiensikan

waktu yang ada.

Anti Korupsi :

menyampaikan rancangan

aktualisasi dengan penuh

tanggung jawab

Page 47: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

40

3. Membahas

rencana

kegiatan atau

gagasan dengan mentor

Terciptanya

Konsep

Kegiatan

Akuntabilitas:

Rencana kegiatan dibahas

secara transparan

Nasionalisme:

Mengutamakan musyawarah

dalam membuat konsep

kegiatan

Etika Publik:.

menyampaikan rencana

kegiatan secara terbuka

Komitmen Mutu:

Menerima masukan dari

mentor sebagai bentuk

perbaikan berkelanjutan

Anti Korupsi:

membuat konsep kegiatan

secara sederhana

Page 48: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

41

4. Meminta

persetujuan

kegiatan ke

Pimpinan untuk

disetujui dan

ditandatangani

Surat

Persetujuan

kegiatan dan

dokumentasi

pertemuan.

Akuntabilitas :

menyetujui kegiatan dengan

penandatanganan surat

persetujuan adalah bentuk

kepercayaan mentor terhadap

rancangan yang akan dibuat

Nasionalisme:

Meminta persetujuan pimpinan

sebelum memulai kegiatan

adalah bentuk dari sikap

hormat kepada atasan.

Etika Pulik :

meminta persetujuan pimpinan

dengan tulus.

Komitmen Mutu :

Dengan mendapatkan

persetujuan dari pimpinan

kegiatan aktualisasi akan

berjalan dengan

efektif.

Anti Korupsi:

Saya akan melaksanakan

aktualisasi yang telah disetujui

pimpinan dengan penuh

tanggung jawab

Prediksi Hambatan Mentor/Atasan tidak ada di tempat

Rencana Antisipasi Membuat jadwal pertemuan Kembali

Dampak Hambatan Tidak adanya izin dari mentor/pimpinan yang diberikan untuk melakukan kegiatan aktualisasi

Page 49: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

42

Kegiatan 2.

Tabel 3.2 Pengadaan tempat sampah medis dan non medis

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil

Keterkaitan

Substansi dengan

Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap

Visi Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

2

Rencana Pengadaan

tempat sampah medis dan

non medis

1. Berkoordinasi dengan

Pimpinan dan bendahara

Rencana pengadaan

tempat sampah disetujui

Akuntabilitas:

Penggunaan dana untuk

fasilitas Kesehatan secara

transparan

Nasionalisme :

dalam

berkoordinasi penting

untuk menghormati

keputusan orang lain dalm

hal ini Bendahara

Etika publik :

jujur dalam memberikan

informasi terkait harga

temoat sampah

Komitmen Mutu:

Pengadaan sarana

pemilahan sampah

merupakan upaya

perbaikan berkelanjutan

Anti Korupsi:

Menyampaikan estimasi

biaya secara jujur kepada

Bendahara.

Kegiatan ini

mendukung misi

puskesmas Porehu

“Melayani masyarakat

secara professional

dan terpadu untuk

mendorong

masyarakat hidup

sehat, mandiri dan

madani.”

Dan visi

puskesmas :

‘Terwujudnya

masyarakat Kecamatan

Porehu yang sehat dan

Mandiri”

Kegiatan ini

mendukung

pelaksanaan Tata

Nilai Organisasi yaitu

“Peduli (empati)

mampu memahami

masalah yang

dihadapi masyarakat

dan memberi

perhatian yang serius

dalam melaksanakan

tugas dalam

memberikan

pelayanan secara

optimal.

Page 50: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

43

2. Mengajak tokoh

masyarakah atau

pengusaha untuk

berpartisipasi dalam

kegiatan pengadaan

tempat sampah

Terjalinnya Kerjasama

dengan tokoh

masyarakat atau

pengusaha dalam hal

pengadaan tempat

sampah

Tempat sampah medis

Akuntabilitas :

Membangun rasa

Kepercayaan antara

masyarakat dan ASN

Nasionalisme : Budaya

Gotong Royong dalam

membenahi fasilitas umum

Etika Pulik : Bersikap

Hormat dalam

menyampaikan maksud

tujuan.

Komitmen Mutu :

Kerjasama dimaksudkan

dalam hal perbaikan

berkelanjutan

Anti Korupsi :

bertanggung jawab dalam

menjalankan Amanah yang

diberikan.

Page 51: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

44

3. Memilih dan membeli

sendiri tempat sampah

sesuai kriteria (Memiliki

penutup, tidak bocor,

membukanya tanpa

dipegang dan dapat

dimasukkan plastic

sampah)

dan non medis tersedia Akuntabilitas :

Konsisten memilih sendiri

tempat sampah sesuai

kriteria yang telah

ditetapkan.

Nasionalisme :

Memilih sesuatu dengan

kualitas yang bagus dan

memiliki nilai guna yang

tinggi untuk digunakan

demi kepentingan

bersama

Etika Pulik :

Memilih tempat sampah

sesuai kriteria pencegahan

infeksi dengan cermat

Komitmen Mutu :

Memperhatikan kualitas

barang yang dipilih dan

nilai gunanya (mutu)

Anti Korupsi :

Memilih sendiri dan tidak

merepotkan orang lain

(mandiri)

Page 52: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

45

4. Menempatkan tempat

sampah medis dan non

medis di kamar bersalin,

UGD, ruang vaksin, dan

poli KIA bersama-sama

petugas piket

Tersedianya tempat

sampah medis dan non

medis di kamar bersalin

puskesmas Porehu

Akuntabilitas:

Melaksanakan sesuai yang

direncanakan dan tidak

mudah berubah ubah

(konsisten)

Nasionalisme

Menempatkan tempat

sampah bersama-sama

(Gotong royong)

Etika Publik:.

menempatkan tempat

sampah di kamar bersalin

berdasarkan kemudahan

akses oleh pengunjung dan

tenaga kesehatan.

(integritas tinggi)

Komitmen Mutu:

Dengan tersedianya tempat

sampah di kamar bersalin

pemilahan sampah lebih

efektif

Anti Korupsi:

Menempatkan tempat

sampah di kamar bersalin

bentuk (peduli) terhadap

pencegahan infeksi

Prediksi Hambatan Usulan pengadaan tidak disetujui

Rencana Antisipasi Pengadaan menggunakan dana pribadi

Dampak Hambatan Tidak tersedianya sarana dalam pemilahan sampah medis dan non medis

Page 53: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

46

Kegiatan 3.

Tabel 3.3 Pembuatan stiker dan banner penggolongan sampah

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil

Keterkaitan

Substansi dengan

Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap

Visi Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

3

Pembuatan stiker dan

banner penggolongan

sampah

1. Mendesain stiker dan

banner penggolongan

sampah medis dan non

medis

Stiker dan banner telah

didesain

Akuntabilitas:

bertanggung

jawab dengan

mendesain stiker dan

banner sendiri

Nasionalisme :

mendesain stiker dan

banner agar lebih

menarik

(kerja keras)

Etika publik :

Meluangkan waktu

mendesain stiker dan

banner agar lebih

menarik

(tulus)

Komitmen Mutu:

mendesain stiker dan

banner agar lebih

menarik

(inovatif)

Anti Korupsi

mendesain stiker dan

banner secara mandiri

Kegiatan ini

mendukung misi

puskesmas Porehu

“Meningkatkan

profesionalisme

Sumber Daya

Manusia yang

berkualitas dan

berkomitmen tinggi”

Dan visi

puskesmas :

‘Terwujudnya

masyarakat

Kecamatan Porehu

yang sehat dan mandiri

Kegiatan ini

mendukung

pelaksanaan

Nilai Puskesmas

yaitu Profesional;

bekerja dengan

standar sesuai profesi

berdasarkan ketentuan

yang ada.

Page 54: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

47

2. Mencetak stiker dan

banner yang telah

didesain

Stiker telah dicetak Akuntabilitas :

memperhatikan

kejelasan target dalam

kegiatan

Nasionalisme :

membawa desain stiker

dan banner ke tempat

percetakan untuk dicetak

(sosial)

Etika Pulik :

Berterima kasih setelah

menerima stiker dan

banner dari percetakan

(sopan)

Komitmen Mutu :

mencetak stiker dan

banner membuat

kegiatan lebih efektif

Anti Korupsi :

Mencetak stiker dan

banner di percetakan

dekat rumah

(sederhana)

Page 55: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

48

3. Menempelkan stiker

pada tempat sampah

sesuai dengan

penggolongannya dan

memasang banner di

dinding dekat tempat

sampah

Stiker telah ditempelkan

di tempat sampah sesuai

dengan penggolongannya

dan banner telah

dipasang

Akuntabilitas:

Menempelkan stiker

pada tempat sampah

sesuai dengan

penggolongannya

(kejelasan target)

Nasionalisme:

Tidak memaksakan

kehendak memilih

tempat pemasangan

banner

Etika Publik:.

Dalam

menempelkan stiker dan

memasang banner secara

cermat

Komitmen Mutu;

Anti Korupsi:

Dalam

menyampaikan

maksud dan tujuan,

penulis akan selalu

berkata jujur.

Prediksi Hambatan Penulis tidak mampu mendesain sendiri

Rencana Antisipasi Meminta bantuan teman

Dampak Hambatan Tidak tersedianya desain stiker yang menarik

Page 56: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

49

Kegiatan 4

Tabel 3.4 Penyuluhan kepada tenaga kesehatan dan pengunjung untuk membuang sampah sesuai jenisnya dengan jargon “La’biran Sisarak”

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil

Keterkaitan

Substansi dengan

Mata Pelatihan

Kontribusi Terhadap

Visi Misi

Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

4

Penyuluhan kepada

tenaga kesehatan dan

pengunjung untuk

membuang sampah

sesuai jenisnya dengan

jargon “La’biran

Sisarak”

1. Mempersiapkan

bahan Penyuluhan Penyuluhan telah

dilaksanakan

Akuntabilitas:

Bertanggung jawab

dalam menyusun bahan

penyuluhan

Nasionalisme :

isi dari bahan

penyuluhan yang

disiapkan bisa

dipertanggung jawabkan

Etika publik :

Menyiapkan bahan

penyuluhan dengan

cermat

Komitmen Mutu:

Dengan membuat bahan

penyuluhan dapat

meningkatkan efektifitas

penyuluhan

Anti Korupsi

Menyusun bahan

penyuluhan sendiri

(mandiri)

Kegiatan ini

mendukung misi

puskesmas Porehu

yaitu

“Meningkatkan

peran serta masyarakat

dalam bidang

kesehatan”

Dan visi

puskesmas :

‘Terwujudnya

masyarakat

Kecamatan Porehu

yang sehat dan mandiri

Kegiatan ini

mendukung

pelaksanaan

Nilai Puskesmas

yaitu Berkeadilan;

bertindak adil dan

berusaha memberikan

pelayanan dengan

tulus dan ikhlas.

Page 57: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

50

2. Melaksanakan

penyuluhan kepada

tenaga Kesehatan

puskesmas Porehu dan

pasien beserta

pengunjung puskesmas

Penyuluhan telah

dilakukan

Akuntabilitas :

dengan melaksanakan

penyuluhan penulis

mendapatkan

kepercayaan dari

masyarakat

Nasionalisme :

Tidak diskriminatif

dalam memberikan

penyuluhan

Etika Pulik :

Menggunakan Bahasa

yang ramah dan sopan

Komitmen Mutu :

menggunakan Bahasa

daerah yaitu “La’biran

tosisarak” yang berarti

lebih baik berpisah

sebagai jargon

(inovatif)

Anti Korupsi :

Melaksanakan

penyuluhan dengan

penuh rasa tanggung

jawab

Page 58: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

51

3. Memberi kesempatan

kepada tenaga Kesehatan

dan pengunjung untuk

bertanya

Tenaga Kesehatan atau

pengunjung mengajukan

pertanyaan

Akuntabilitas:

bertanggung jawab atas

pertanyaan yang

mungkin ditanyakan

Nasionalisme:

Menghormati tenaga

Kesehatan dan

pengunjung yang

bertanya

Etika Publik:.

memberikan informasi

secara jujur

Komitmen Mutu;

Menjawab pertanyaan

(responsive)

Anti Korupsi:

Peduli akan informasi

yang tenaga Kesehatan

atau pengunjung

butuhkan.

Prediksi Hambatan Penyuluhan tidak bisa dilakukan karena tidak ada pasien dan keluarganya (pengunjung)di kamar bersalin

Rencana Antisipasi Menyesuaikan jadwal penyuluhan dengan keberadaan pengunjung kamar bersalin

Dampak Hambatan Tidak terlaksananya penyuluhan.

Page 59: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

52

Kegiatan 5

Tabel 3.5 Evaluasi

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata

Pelatihan

Kontribusi

Terhadap Visi-

Misi Organisasi

Penguatan

Nilai

Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

5 Evaluasi a. Menyiapkan bahan

evaluasi laporan

aktualisasi

Adanya bahan

evaluasi

a. Akuntabilitas : Tersedianya

bahan evaluasi yang dapat

dipertanggungjawabkan

b. Nasionalisme : Disiplin dalam

menyiapkan bahan evaluasi

c. Etika Publik : Cermat dalam

menyiapkan bahan evaluasi

d. Komitmen Mutu :

Menyiapakan bahan evaluasi

yang bermutu

e. Anti Korupsi : Menyiapkan

bahan sebagai bentuk

tanggungjawab

Kegiatan ini

mendukung misi

Puskesmas Porehu

yakni “Melayani

masyarakat secara

professional dan

terpadu untuk

mendorong

masyarakat hidup

sehat, mandiri dan

madani”

Kegiatan ini

menguatkan

nilai

Puskesmas,

yakni

“Bersikap jujur

dan terbuka

dalam

memberikan

pelayanan

kepada

masyarakat.”

b. Membuat laporan

hasil kegiatan

aktualisasi

Adanya

laporan hasil

kegiatan

aktualisasi

a. Akuntabilitas : Dalam

penyusunan hasil kegiatan

aktualisasi termuat kejelasan

target sehingga bisa menjadi dasar

dalam pengambilan kebijakan

selanjutnya

b. Nasionalisme : Kerja keras dalam

menyusun hasil kegiatan

aktualisasi

c. Etika Publik : Taat pada

peraturan dalam menyusun hasil

kegiatan aktualisasi

Page 60: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

53

d. Komitmen Mutu : Bekerja

secara efektif dalam penyusunan

hasil aktualisasi

e. Anti Korupsi : Menyusun hasil

aktualisasi dengan penuh kerja

keras

c. Melaporkan hasil

evaluasi kepada

pimpinan dan

mentor

Terlaksananya pelaporan hasil

kegiatan

kepada kepala

puskesmas dan

mentor

a. Akuntabilitas : Bertanggung

jawab dalam pelaporan hasil

evaluasi

b.Nasionalisme : Penyerahan hasil

evaluasi kegiatan harus disiplin

waktu

c. Etika Publik : Berintegritas

tinggi dalam melaporkan hasil

evaluasi kepada pimpinan dan

mentor

d.Komitmen Mutu : Melaporakan

hasil evaluasi sebagai bentuk

perbaikan berkelanjutan

e. Anti Korupsi : Penyerahan hasil

evaluasi kegiatan sebagai bentuk

tanggungjawab

Prediksi Hambatan Salah satu rancangan kegiatan tidak terlaksana

Rencana Antisipasi Melaksanakan setiap rancangan kegiatan

Dampak Hambatan Pelaporan hasil evaluasi tidak dapat dilakukan

Page 61: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

54

3.1 Estimasi Biaya Kegiatan

Tabel 3.6 Estimasi Biaya Kegiatan Rancangan Aktualisasi

No. Alat/bahan Volume Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)

1 Banner 1 lembar 50.000,- 50.000,-

2 Stiker 4 lembar 10.000,- 40.000,-

3 Tempat sampah 8 Buah 100.000 800.000

Total 890.000,-

Page 62: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

55

Keterangan :

Merah = Hari Libur

Kuning = Pelaksanaan Aktualisasi Total hari kerja

NO KEGIATAN SEPTEMBER OKTOBER

24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 Melakukan

konsultasi dan

meminta dukungan

kepala puskesmas

selaku mentor

2 Pengadaan tempat

sampah medis dan

non medis

3 Pembuatan stiker

dan banner

penggolongan

sampah

4

Penyuluhan kepada

tenaga kesehatan

dan pengunjung

untuk membuang

sampah sesuai

jenisnya dengan

jargon “La’biran

Sisarak”

5 Evaluasi

JADWAL RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

NAMA : Irma Agutina, A.Md.Keb

Unit Kerja : Puskesmas Porehu, Kolaka Utara

Page 63: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

56

BAB IV

PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Hasil Aktualisasi

1. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan aktualisasi telah dilaksanakan sesuai jadwal pelaksanaan

mulai tanggal 24 September sampai dengan tanggal 22 Oktober 2021

untuk dilaksanakan secara keseluruhan. Dalam pelaksanaan aktualisasi

yang dimaksud, diperoleh capaian sebagai mana disajikan pada data tabel

berikut : Tabel capaian aktualisasi

No Uraian Kegiatan/ Tahap

Kegiatan

Output Nilai-Nilai Dasar Waktu

Pelaksanaan

Keterangan/

Evidence

1 Melaksanaan konsultasi

dengan kepala puskesmas

selaku mentor

Terlaksananya

pertemuan dan

rekomendasi

persetujuan

pimpinan.

27

September

2021

Terlaksana/

Dokumentasi,

Laporan,

Surat-surat

Tahap Kegiatan 1: Menyiapkan

bahan konsultasi

1. Tersedianya

bahan konsultasi

Akuntabilitas :

Bertanggungjawab

Nasionalisme :

memelihara

ketertiban

Etika Publik :

Cermat Komitmen

Mutu: efisien

Anti Korupsi :

Mandiri

27

September

2021

Terlaksana/

Dokumentasi,

Laporan,

Surat-surat

Tahap Kegiatan 2:

Melaksanakan

pertemuan

dengan Pimpinan

1.Tersedianya

dokumentasi

berupa foto

2.Tersedianya

lembar

konsultasi

Akuntabilitas :

Jelas.

Nasionalisme :

disiplin

Etika Pulik :

ramah dan sopan

Komitmen Mutu :

Efektif dan efisien

27

September

2021

Terlaksana/

Dokumentasi,

Laporan,

Surat-surat

Page 64: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

57

Tahap Kegiatan 3:

Mendapatkan

arahan dan

bimbingan

Terciptanya konsep

kegiatan

Anti Korupsi :

Tanggung Jawab

Akuntabilitas:

transparan

Nasionalisme:

musyawarah

Etika

Publik:terbuka

Komitmen Mutu:

perbaikan

berkelanjutan

Anti Korupsi:

sederhana

27

September

2021

Terlaksana/

Dokumentasi

laporan

Tahap Kegiatan 4: Meminta

persetujuan

kegiatan ke

Pimpinan untuk

disetujui dan

ditandatangani

Surat Persetujuan

kegiatan yang telah

ditandatangani dan

dokumentasi

pertemuan.

Akuntabilitas :

kepercayaan

Nasionalisme:

sikap hormat

Etika Pulik : tulus.

Komitmen Mutu :

efektif.

Anti Korupsi:

tanggung jawab

27

September

2021

Terlaksana/

Dokumentasi,

Laporan,

Surat-surat

2 Kegiatan Pengadaan tempat

sampah medis dan non medis

Pengadaan tempat

sampah disetujui

Tahap Kegiatan 1:

Berkoordinasi dengan

pimpinan dan bendahara

Setelah

berkoordinasi

dengan pimpinan

bendahara merespon

dengan baik,

tersedianya dana

pengadaan tempat

sampah

Akuntabilitas:

transparan

Nasionalisme :

menghormati

keputusan

Etika publik :

jujur dalam

memberikan

28

September

2021

Disetujui/

Dokumentasi,

Laporan,

Page 65: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

58

informasi

Komitmen Mutu:

perbaikan

berkelanjutan

Anti Korupsi:

jujur

Tahap Kegiatan 2:

Mengajak tokoh masyarakat

untuk berpartisipasi dalam

kegiatan pengadaan tempat

sampah

Setelah dijelaskan

pentingnya

pengadaan tempat

sampah seorang

pemilik toko pecah

belah mendonasikan

satu buah tempat

sampah

Akuntabilitas :

Kepercayaan

Nasionalisme :

Gotong Royong

Etika Pulik :

Bersikap Hormat

Komitmen Mutu :

perbaikan

berkelanjutan

Anti Korupsi :

bertanggung jawab

1 Oktober

2021

Disetujui/

Dokumentasi,

Laporan,

Tahap Kegiatan 3:

Memilih dan membeli sendiri

tempat sampah sesuai kriteria

(Memiliki penutup, tidak

bocor, membukanya tanpa

dipegang dan dapat

dimasukkan plastic sampah)

Tersedianya tempat

sampah medis dan

non medis

Akuntabilitas :

Konsisten

Nasionalisme :

Kepentingan

bersama

Etika Pulik :

Cermat

Komitmen Mutu :

Mutu

Anti Korupsi :

Mandiri

6 Oktober

2021

Terlaksana,

dokumentasi,

Laporan,

Tempat

sampah

sesuai yang

diinginkan

3 Kegiatan membuat stiker dan

banner penggolongan sampah

Tersedianya Stiker

dan banner

Tahap Kegiatan 1:

Mendesain stiker dan banner

penggolongan sampah medis

dan non medis

Sebagian stiker

diunduh dari

internet, banner

didesain secara

mandiri melalui

aplikasi canva

Akuntabilitas:

Bertanggung

jawab

Nasionalisme :

Kerja keras

Etika publik :

Tulus

Komitmen Mutu:

7 Oktober

2021

Terlaksana,

dokumentasi,

Laporan

Page 66: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

59

Inovatif

Anti Korupsi:

Mandiri

Tahap Kegiatan 2: Mencetak

stiker dan banner yang telah

didesain

Stiker siap tempel Akuntabilitas :

Kejelasan target

Nasionalisme :

Sosial

Etika Publik :

Sopan dan santun

Komitmen Mutu:

Efektif

Anti Korupsi:

Sederhana

7 Oktober

2021

Terlaksana,

dokumentasi,

Laporan

Tahap Kegiatan 3:

Menempelkan stiker pada

tempat sampah sesuai dengan

penggolongannya dan

memasang banner di dinding

dekat tempat sampah

Stiker dan banner

telah terpasang

Akuntabilitas:

Kejelasan Target

Nasionalisme:

Tidak memaksakan

kehendak

Etika Publik:

Cermat

Komitmen Mutu:

Efektif, Inovatif

Anti Korupsi:

Jujur

8 Oktober

2021

Terlaksana,

dokumentasi,

Laporan

4 Penyuluhan kepada tenaga

kesehatan dan pengunjung

untuk membuang sampah

sesuai jenisnya dengan jargon

“La’biran Sisarak”

Terlaksananya

penyuluhan atau

sosialisasi kepada

tenaga Kesehatan

dan pengunjung

Tahap Kegiatan 1:

Mempersiapkan bahan

Penyuluhan

Tersedianya

materi

presentasi

yang telah

dibuat, tersedianya

dokumentasi

Akuntabilitas:

Bertanggung jawab

Nasionalisme :

Kerja Keras

Etika publik :

Cermat

Komitmen Mutu:

Efektifitas

Anti Korupsi:

Mandiri

10 Oktober

2021

Terlaksana,

dokumentasi,

Laporan

Page 67: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

60

Tahap Kegiatan 2:

Melakukan penyuluhan kepada

rekan kerja (tenaga kesehatan)

di Puskesmas, pasien dan

pengunjung puskesmas

Sosialisasi telah

dilaksanakan

Akuntabilitas :

Kepercayaan

Nasionalisme :

Tidak diskriminatif

Etika Publik :

Ramah dan sopan

Komitmen Mutu :

Inovatif

Anti Korupsi :

Tanggung jawab

11 - 15

Oktober

Terlaksana,

dokumentasi,

Laporan

Tahap Kegiatan 3:

Memberi kesempatan kepada

tenaga Kesehatan dan

pengunjung untuk bertanya

Tenaga Kesehatan

atau pengunjung

mengajukan

pertanyaan

Akuntabilitas:

Bertanggung jawab

Nasionalisme:

Menghormati

Etika Publik:

Jujur

Komitmen Mutu;

Responsive

Anti Korupsi:

Peduli

11 - 15

Oktober

Terlaksana,

dokumentasi,

Laporan

5 Evaluasi

Evaluasi terlaksana

Tahap Kegiatan 1:

Menyiapkan bahan evaluasi

laporan aktualisasi

Adanya bahan

evaluasi

Akuntabilitas

tanggungjawab

Nasionalisme

Disiplin

Etika Publik

Cermat

Komitmen Mutu

bermutu

Anti Korupsi

tanggungjawab

16-18

Oktober

Terlaksana,

dokumentasi,

Laporan

Tahap Kegiatan 2:

Membuat laporan hasil

kegiatan aktualisasi

Adanya laporan hasil

kegiatan aktualisasi

Akuntabilitas:

Kejelasan target

Nasionalisme:

Kerja keras

Etika Publik : Taat

pada peraturan

19-22

Oktober

Terlaksana,

dokumentasi,

Laporan

Page 68: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

61

Komitmen Mutu :

Bekerja secara

efektif

Anti Korupsi :

Kerja keras

Tahap Kegiatan 3:

Melaporkan hasil evaluasi

kepada pimpinan dan mentor

Terlaksananya pelaporan hasil

kegiatan kepada

kepala puskesmas

dan mentor

Akuntabilitas:

Bertanggung jawab

Nasionalisme:

Disiplin

Etika Publik :

Berintegritas tinggi

Komitmen Mutu :

Perbaikan

berkelanjutan

Anti Korupsi :

Tanggungjawab

22 Oktober Terlaksana,

dokumentasi,

Laporan

Tabel 4.1 Realisasi pelaksanaan kegiatan

Page 69: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

62

Hasil Pelaksanaan Aktualisasi

Daftar hasil kegiatan aktualisasi ‘Pencegahan Infeksi Nosokomial Melalui Pemilahan

Sampah Medis dan Non Medis” di Puskesmas Porehu tersaji dalam tabel dibawah ini

Kegiatan 1 Melaksanaan konsultasi dengan kepala puskesmas

selaku mentor

Waktu Pelaksanaan 27 September

Output Kegiatan Terlaksananya pertemuan dengan pimpinan dan

menghasilkan :Foto Kegiatan menghadap kepada

Kepala Instalasi, Dokumen Surat

Persetujuan dari Kepala Instalasi, Dokumen Catatan

Rekomendasi Pimpinan

Tahap Kegiatan 1. Menyiapkan bahan konsultasi

2. Melaksanakan pertemuan dengan Pimpinan

3. Membahas rencana kegiatan atau gagasan dengan

mentor

4. Meminta persetujuan kegiatan pimpinan untuk

disetujui dan ditandatangani

Deskripsi kegiatan 1

Tahap 1 : Menyiapkan bahan konsultasi

➢ Karakteristik Nilai-Nilai Dasar

• Akuntabilitas: Bertanggung jawab dengan mempersiapkan

segala sesuatu yang dibutuhkan

• Nasionalisme : Menyiapkan bahan konsultasi merupakan bentuk memelihara

ketertiban

• Etika publik : Mempersiapkan bahan dengan cermat

• Komitmen Mutu: Menyiapkan bahan konsultasi yang Efisien

• Anti Korupsi: Mempersiapkan bahan konsultasi secara Mandiri

Tahap 2: Melaksanakan pertemuan dengan Pimpinan

➢ Karakteristik Nilai-Nilai Dasar

• Akuntabilitas : Menjelaskan rancangan aktualisasi dengan Jelas.

• Nasionalisme : Menemui pimpinan sesuai dengan jadwal yang

Page 70: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

63

telah di buat. (disiplin)

• Etika Publik : menyampaikan rancangan aktualisasi dengan

ramah dan sopan

• Komitmen Mutu : Dalam melakukan tahapan kegiatan

menemui atasan, saya akan mengefisiensikan waktu yang ada.

• Anti Korupsi : menyampaikan rancangan aktualisasi dengan penuh tanggung

jawab

Tahap 3: Membahas rencana kegiatan atau gagasan dengan mentor

➢ Karakteristik Nilai-Nilai Dasar

• Akuntabilitas: Rencana kegiatan dibahas secara transparan

• Nasionalisme: Mengutamakan musyawarah dalam membuat konsep kegiatan

• Etika Publik: Menyampaikan rencana kegiatan secara terbuka

• Komitmen Mutu: Menerima masukan dari mentor sebagai bentuk perbaikan

berkelanjutan

• Anti Korupsi: Membuat konsep kegiatan secara sederhana

Tahap 4: Meminta persetujuan kegiatan pimpinan untuk disetujui dan ditandatangani

➢ Karakteristik Nilai-Nilai Dasar

• Akuntabilitas : Menyetujui kegiatan dengan penandatanganan surat persetujuan

adalah bentuk kepercayaan mentor terhadap rancangan yang akan dibuat

• Nasionalisme: Meminta persetujuan pimpinan sebelum memulai kegiatan adalah

bentuk dari sikap hormat kepada atasan.

• Etika Pulik : Meminta persetujuan pimpinan dengan tulus

• Komitmen Mutu : Dengan mendapatkan persetujuan dari pimpinan kegiatan

aktualisasi akan berjalan dengan efektif.

• Anti Korupsi: Saya akan melaksanakan aktualisasi yang telah disetujui pimpinan

dengan penuh tanggung jawab

Kontribusi Terhadap Visi dan

Misi Organisasi

Kegiatan ini mendukung misi puskesmas

“Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme

Sumber Daya Manusia Puskesmas Porehu”

Dan visi puskesmas :

Terwujudnya masyarakat Kecamatan Porehu yang

Page 71: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

64

sehat dan Mandiri”

Penguatan Nilai

Organisasi

Kegiatan ini mendukung pelaksanaan Tata

Nilai Puskesmas yaitu Profesional; bekerja dengan

standar sesuai profesi berdasarkan ketentuan yang ada

Analisis Dampak Dampak Positif

Kegiatan konsultasi kepada pimpinan akan membuat

kegiatan aktualisasi ini berjalan dengan lancar dan

terkordinasi. Hal ini dikarenakan adanya dukungan

penuh dari pimpinan dan komunikasi yang selalu

dilakukan sehingga rancangan kegiatan menjadi lebih

baik.

Dampak Negatif

Jika pertemuan dengan pimpinan tidak dilakukan,

maka akan menimbulkan kesan yang kurang baik dan

kegiatan terkesan cenderung

dipaksakan. Kekurangan ini akan berdampak pada

sistem koordinasi dan hubungan dengan atasan

menjadi kurang baik dan secara tidak langsung berarti

bahwa penulis tidak profesional dan tidak menghargai

atasan

Hambatan Kegiatan pertemuan yang dijadwalkan pada 24

September ditunda karena pimpinan sedang ada

kepentingan di luar.

Penyelesaian Pertemuan dilaksanan pada 27 September setelah

membuat janji via telepon.

Page 72: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

65

Page 73: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

66

Gambar 4.1 Konsultasi dengan Mentor sekaligus meminta dukungan selaku kepala puskesmas

Kegiatan 2 Pengadaan tempat sampah medis dan non medis

Waktu Pelaksanaan 28 September- 08 Oktober

Output Kegiatan Pengadaan tempat sampah disetujui, tempat sampah

tersedia

Tahapan Kegiatan 1. Berkoordinasi dengan pimpinan dan bendahara

2. Mengajak tokoh masyarakat untuk

berpartisipasi dalam kegiatan pengadaan

tempat sampah

3. Memilih dan membeli sendiri tempat sampah

sesuai kriteria (Memiliki penutup, tidak bocor,

membukanya tanpa dipegang dan dapat

dimasukkan plastic sampah)

4. Menempatkan tempat sampah medis dan non

medis di kamar bersalin, UGD, ruang vaksin,

dan poli KIA bersama-sama petugas piket

Page 74: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

67

Deskripsi Kegiatan 2

Tahap Kegiatan 1: Berkoordinasi dengan pimpinan dan bendahara

➢ Karakteristik Nilai-Nilai Dasar

• Akuntabilitas: Penggunaan dana untuk fasilitas Kesehatan secara transparan

• Nasionalisme : dalam berkoordinasi penting untuk menghormati keputusan orang

lain dalm hal ini Bendahara

• Etika publik : jujur dalam memberikan informasi terkait harga temoat sampah

• Komitmen Mutu: Pengadaan sarana pemilahan sampah merupakan upaya

perbaikan berkelanjutan

• Anti Korupsi: Menyampaikan estimasi biaya secara jujur kepada Bendahara.

Tahap Kegiatan 2: Mengajak tokoh masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengadaan tempat

sampah

➢ Karakteristik Nilai-Nilai Dasar

• Akuntabilitas : Membangun rasa Kepercayaan antara masyarakat dan ASN

• Nasionalisme : Budaya Gotong Royong dalam membenahi fasilitas umum

• Etika Pulik : Bersikap Hormat dalam menyampaikan maksud tujuan.

• Komitmen Mutu : Kerjasama dimaksudkan dalam hal perbaikan berkelanjutan

• Anti Korupsi : bertanggung jawab dalam menjalankan Amanah yang diberikan.

Tahap Kegiatan 3: Memilih dan membeli sendiri tempat sampah sesuai kriteria (Memiliki penutup,

tidak bocor, membukanya tanpa dipegang dan dapat dimasukkan plastic sampah)

➢ Karakteristik Nilai-Nilai Dasar

• Akuntabilitas : Konsisten memilih sendiri tempat sampah sesuai kriteria yang telah

ditetapkan.

• Nasionalisme : Memilih sesuatu dengan kualitas yang bagus dan memiliki nilai guna

yang tinggi untuk digunakan demi kepentingan Bersama

• Etika Pulik : Memilih tempat sampah sesuai kriteria pencegahan infeksi dengan

cermat

• Komitmen Mutu : Memperhatikan kualitas barang yang dipilih dan nilai gunanya

(mutu)

• Anti Korupsi :Memilih sendiri dan tidak merepotkan orang lain (mandiri)

Tahap Kegiatan 4: . Menempatkan tempat sampah medis dan non medis di kamar bersalin, UGD, ruang

vaksin, dan poli KIA bersama-sama petugas piket

➢ Karakteristik Nilai-Nilai Dasar

• Akuntabilitas: Melaksanakan sesuai yang direncanakan dan tidak mudah berubah

ubah (konsisten)

Page 75: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

68

• Nasionalisme: Menempatkan tempat sampah bersama-sama (Gotong royong)

• Etika Publik:. menempatkan tempat sampah di kamar bersalin berdasarkan

kemudahan akses oleh pengunjung dan tenaga kesehatan. (integritas tinggi)

• Komitmen Mutu: Dengan tersedianya tempat sampah di kamar bersalin pemilahan

sampah lebih efektif

• Anti Korupsi: Menempatkan tempat sampah di kamar bersalin bentuk (peduli)

terhadap pencegahan infeksi

Kontribusi Terhadap Visi dan

Misi Organisasi

Kegiatan ini mendukung misi puskesmas Porehu

“Melayani masyarakat secara professional dan terpadu

untuk mendorong masyarakat hidup sehat, mandiri dan

madani.”

Dan visi puskesmas :

‘Terwujudnya masyarakat Kecamatan Porehu yang

sehat dan Mandiri”

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini mendukung pelaksanaan Tata

Nilai Organisasi yaitu “Peduli (empati) mampu

memahami masalah yang dihadapi masyarakat dan

memberi perhatian yang serius dalam melaksanakan

tugas dalam memberikan pelayanan secara optimal.

Analisis Dampak Dampak Positif

Pencegahan infeksi nosocomial melalui pemilahan

sampah medis dan non medis harus didukung sarana

dan prasarana yang memadai, salah satunya dengan

pengadaan tempat sampah yang sesuai.

Dampak Negatif

Petugas dan pengunjung akan tetap membuang sampah

di tempat yang sama dan akan mengakibatkan infeksi

nosocomial, pencemaran lingkungan dan gangguan

kenyamanan/estetik.

Page 76: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

69

Hambatan Tidak didapatkan hambatan dalam pelaksanaan

kegiatan ini

Gambar 4.2 Pengadaan tempat sampah dan penerimaan sumbangan tempat sampah

Page 77: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

70

Gambar 4.2 pengadaan tempat sampah

Kegiatan 3 Pembuatan stiker dan banner penggolongan sampah

Waktu Pelaksanaan 07-08 Oktober

Output Kegiatan Tersedianya stiker dan banner

Tahap Kegiatan 1. Mendesain stiker dan banner penggolongan sampah

medis dan non medis

2. Mencetak stiker dan banner yang telah didesain

3. Menempelkan stiker pada tempat sampah sesuai

dengan penggolongannya dan memasang banner di

dinding dekat tempat sampah

Deskripsi Kegiatan 3

Tahap Kegiatan 1: Mendesain stiker dan banner penggolongan sampah medis dan non medis

➢ Karakteristik Nilai-Nilai Dasar

• Akuntabilitas: bertanggung jawab dengan mendesain stiker dan banner sendiri

• Nasionalisme : mendesain stiker dan banner agar lebih menarik (kerja keras)

Page 78: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

71

• Etika publik : Meluangkan waktu mendesain stiker dan banner agar lebih

menarik (tulus)

• Komitmen Mutu: Mendesain stiker dan banner agar lebih menarik (inovatif)

• Anti Korupsi: Mendesain stiker dan banner secara mandiri

Tahap Kegiatan 2: Mencetak stiker dan banner yang telah didesain

➢ Karakteristik Nilai-Nilai Dasar

• Akuntabilitas : Memperhatikan kejelasan target dalam kegiatan

• Nasionalisme : Membawa desain stiker dan banner ke tempat percetakan untuk

dicetak (sosial)

• Etika Pulik : Berterima kasih setelah menerima stiker dan banner dari percetakan

(sopan)

• Komitmen Mutu : Mencetak stiker dan banner membuat kegiatan lebih efektif

• Anti Korupsi : Mencetak stiker dan banner di percetakan dekat rumah (sederhana)

Tahap Kegiatan 3: Menempelkan stiker pada tempat sampah sesuai dengan penggolongannya dan

memasang banner di dinding dekat tempat sampah

➢ Karakteristik Nilai-Nilai Dasar

• Akuntabilitas: Menempelkan stiker pada tempat sampah sesuai dengan

penggolongannya (kejelasan target)

• Nasionalisme: Tidak memaksakan kehendak memilih tempat pemasangan banner

• Etika Publik: Dalam menempelkan stiker dan memasang banner secara cermat

• Komitmen Mutu;

• Anti Korupsi: Dalam menyampaikan maksud dan tujuan, penulis akan selalu

berkata jujur.

Kontribusi Terhadap Visi dan

Misi Organisasi

Kegiatan ini mendukung misi puskesmas Porehu yaitu

“Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya

Manusia yang berkualitas dan berkomitmen tinggi”

Dan visi puskesmas : ‘Terwujudnya masyarakat

Kecamatan Porehu yang sehat dan mandiri

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini mendukung pelaksanaan Nilai Puskesmas

yaitu Profesional; bekerja dengan standar sesuai

profesi berdasarkan ketentuan yang ada.

Page 79: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

72

Analisis Dampak Dampak Positif

Pembuatan stiker dan banner menjadi media edukasi

sekaligus motivasi bagi tenaga kesehatan dan

pengunjung dalam memilah sampah

Dampak Negatif

Jika tidak tersedia stiker dan banner penggolongan

sampah tenaga kesehatan dan pengunjung akan mudah

lupa, dan kembali menggabungkan sampah medis dan

nonmedis.

Hambatan Tidak ada hambatan dalam kegiatan ini

Page 80: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

73

Gambar 4.3 Mendesain dan memasang stiker dan banner

Kegiatan 4 Penyuluhan kepada tenaga kesehatan dan pengunjung

untuk membuang sampah sesuai jenisnya dengan

jargon “La’biran Sisarak”

Waktu Kegiatan 10-15 Oktober

Output Kegiatan Terlaksananya penyuluhan atau sosialisasi kepada

tenaga Kesehatan dan pengunjung

Tahap Kegiatan 1. Mempersiapkan bahan Penyuluhan

2. Melakukan penyuluhan kepada rekan kerja

(tenaga kesehatan) di Puskesmas, pasien dan

pengunjung puskesmas

3. Memberi kesempatan kepada tenaga Kesehatan

dan pengunjung untuk bertanya

Deskipsi Kegiatan 4

Tahap Kegiatan 1: . Mempersiapkan bahan Penyuluhan

➢ Karakteristik Nilai-Nilai Dasar

• Akuntabilitas: Bertanggung jawab dalam menyusun bahan penyuluhan

• Nasionalisme : Isi dari bahan penyuluhan yang disiapkan bisa dipertanggung

jawabkan

• Etika publik : Menyiapkan bahan penyuluhan dengan cermat

• Komitmen Mutu: Dengan membuat bahan penyuluhan dapat meningkatkan

Page 81: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

74

efektifitas penyuluhan

• Anti Korupsi: Menyusun bahan penyuluhan sendiri (mandiri)

Tahap Kegiatan 2: Melaksanakan penyuluhan kepada tenaga Kesehatan puskesmas Porehu dan pasien

beserta pengunjung puskesmas

➢ Karakteristik Nilai-Nilai Dasar

• Akuntabilitas : Dengan melaksanakan penyuluhan penulis mendapatkan

kepercayaan dari masyarakat

• Nasionalisme : Tidak diskriminatif dalam memberikan penyuluhan

• Etika Pulik : Menggunakan Bahasa yang ramah dan sopan

• Komitmen Mutu : Menggunakan Bahasa daerah yaitu “La’biran tosisarak” yang

berarti lebih baik berpisah sebagai jargon (inovatif)

• Anti Korupsi : Melaksanakan penyuluhan dengan penuh rasa tanggung jawab

Tahap Kegiatan 3: Memberi kesempatan kepada tenaga Kesehatan dan pengunjung untuk bertanya

➢ Karakteristik Nilai-Nilai Dasar

• Akuntabilitas: bertanggung jawab atas pertanyaan yang mungkin ditanyakan

• Nasionalisme: Menghormati tenaga Kesehatan dan pengunjung yang bertanya

• Etika Publik: Memberikan informasi secara jujur

• Komitmen Mutu; Menjawab pertanyaan (responsive)

• Anti Korupsi: Peduli akan informasi yang tenaga Kesehatan atau pengunjung

butuhkan.

Kontribusi Terhadap Visi dan

Misi Organisasi

Kegiatan ini mendukung misi puskesmas Porehu yaitu

“Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang

kesehatan” Dan visi puskesmas : ‘Terwujudnya

masyarakat Kecamatan Porehu yang sehat dan

mandiri”

Penguatan Nilai Organisasi Kegiatan ini mendukung pelaksanaan Nilai Puskesmas

Page 82: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

75

yaitu Berkeadilan; bertindak adil dan berusaha

memberikan pelayanan dengan tulus dan ikhlas.

Analisis Dampak Dampak Positif:

Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan

masyarakat dalam memelihara kesehatan khususnya

pencegahan infeksi nosokomial melalui pemilahan

sampah

Dampak Negatif

Informasi yang diterima masyarakat dan tenaga

kesehatan sangat minim sehingga sulit untuk terjadi

perubahan perilaku

Hambatan 1. Tenaga kesehatan beberapa bekerja secara shift

atau tidak hadir saat penyuluhan

2. Jadwal kegiatan tidak bertepatan dengan adanya

pasien dan keluarganya di Puskesmas

Penyelesaian 1. Selain penyuluhan secara langsung, penyuluhan

juga dilakukan melalui grup whatsapp

2. Mengatur ualng jadwal kegiatan aktualisasi

Page 83: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

76

Gambar 4.4 Sosialisasi dan Penyuluhan kepada tenaga kesehatan dan pengunjung Puskesmas Porehu

Page 84: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

77

Kegiatan 5 Evaluasi

Waktu Kegiatan 16-22 Oktober

Output Kegiatan Tersedianya laporan hasil aktualisasi sesuai dengan

rancangan kegiatan

Tahap Kegiatan 1. Menyiapkan bahan evaluasi laporan aktualisasi

2. Membuat laporan hasil kegiatan aktualisasi

3. Melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan dan

mentor

Deskripsi Kegiatan 5

Tahap Kegiatan 1: Menyiapkan bahan evaluasi laporan aktualisasi

➢ Karakteristik Nilai-Nilai Dasar

• Akuntabilitas : Tersedianya bahan evaluasi yang dapat dipertanggungjawabkan

• Nasionalisme : Disiplin dalam menyiapkan bahan evaluasi

• Etika Publik : Cermat dalam menyiapkan bahan evaluasi

• Komitmen Mutu : Menyiapakan bahan evaluasi yang bermutu

• Anti Korupsi : Menyiapkan bahan sebagai bentuk tanggungjawab

Tahap Kegiatan 2: Membuat laporan hasil kegiatan aktualisasi

➢ Karakteristik Nilai-Nilai Dasar

• Akuntabilitas: Dalam penyusunan hasil kegiatan aktualisasi termuat kejelasan

target sehingga bisa menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan selanjutnya

• Nasionalisme: Kerja keras dalam menyusun hasil kegiatan aktualisasi

• Etika Publik: Taat pada peraturan dalam menyusun hasil kegiatan aktualisasi

• Komitmen Mutu: Bekerja secara efektif dalam penyusunan hasil aktualisasi

• Anti Korupsi: Menyusun hasil aktualisasi dengan penuh kerja keras

Page 85: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

78

Tahap Kegiatan 3: Melaporkan hasil evaluasi kepada pimpinan dan mentor

➢ Karakteristik Nilai-Nilai Dasar

• Akuntabilitas : Bertanggung jawab dalam pelaporan hasil evaluasi

• Nasionalisme : Penyerahan hasil evaluasi kegiatan harus disiplin waktu

• Etika Publik : Berintegritas tinggi dalam melaporkan hasil evaluasi kepada

pimpinan dan mentor

• Komitmen Mutu : Melaporakan hasil evaluasi sebagai bentuk perbaikan

berkelanjutan

• Anti Korupsi : Penyerahan hasil evaluasi kegiatan sebagai bentuk

tanggungjawab

Kontribusi Terhadap Visi dan

Misi Organisasi

Kegiatan ini mendukung misi Puskesmas Porehu yakni

“Melayani masyarakat secara professional dan terpadu

untuk mendorong masyarakat hidup sehat, mandiri dan

madani”

Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini menguatkan nilai Puskesmas, yakni

“Bersikap jujur dan terbuka dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat.”

Analisis Dampak

Dampak Positif

Evaluasi diperlukan dalam menilai keberhasilan

kegiatan dan sebagai bahan perbaikan berkelanjutan

Dampak Negatif

Jika tidak dilaksanakan evaluasi pada akhir kegiatan,

penulis tidak dapat mengukur keberhasilan dan

mengetahui kekurangan kegiatan.

Hambatan

Tidak ada hambatan dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Page 86: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

79

Sebelum Kegiatan Aktualisasi Setelah Kegiatan Aktualisasi

Gambar 4.5 Evaluasi

Pengiriman limbah medis untuk

dikelola oleh pihak ke-3

Page 87: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

80

Analisis Dampak

Analisis dampak kegiatan aktualisasi di Puskesmas Porehu

Kegiatan 1 Melaksanaan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku

mentor

Karakteristik Nilai-nilai dasar

• Akuntabilitas: Jika dalam berkonsultasi dengan pimpinan tidak memiliki target yang

jelas dalam rancangan, maka dukungan pimpinan akan sulit diperoleh.

• Nasionalisme : Jika dalam berkonsultasi tidak menunjukkan rasa hormat kepada

pimpinan, maka dukungan akan sulit diperoleh.

• Etika Publik : Jika selama berkonsultasi dengan pimpinan tidak menunjukkan sikap

yang sopan, maka dapat menimbulkan ketersinggungan pribadi dan mengakibatkan

komunikasi sulit untuk berlanjut.

• Komitmen Mutu : Jika selama konsultasi tidak menerapkan efisiensi dan efektivitas,

proses konsultasi dapat berjalan tidak sesuai dengan waktu yang diharapkan.

• Anti Korupsi : Jika dalam berkonsultasi tidak memedulikan arahan pimpinan,

kegiatan aktualisasi tidak dapat berjalan lancar dan nilai loyalitas akan berkurang.

Kegiatan 2 Kegiatan Pengadaan tempat sampah medis dan non medis

Karakteristik Nilai-nilai dasar

• Akuntabilitas: Jika dalam kegiatan pengadaan tempat sampah tidak ada transparansi,

maka akan sulit memperoleh kepercayaan pimpinan

• Nasionalisme: Kerjasama diperlukan dalam setiap Tindakan, termasuk dalam hal

pengadaan tempat sampah. Jika tidak ada kerja sama antar berbagai pihak maka

kegiatan akan sulit berjalan

• Etika Publik : Jika tidak ada rasa bertanggung jawab dalam memakai dan menjaga

barang public, maka pengadaan barang dalam bentuk apapun tidak bertahan lama.

• Komitmen Mutu : Jika tidak memperhatikan efektifitas dan efisiensi dalam

pengadaan tempat sampah, maka nilai dan fungsi kurang optimal

• Anti Korupsi : Jika kegiatan tidak dilakukan secara mandiri, maka akan

Page 88: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

81

menghambat waktu dan efektifitas kegiatan.

Kegiatan 3 Kegiatan membuat stiker dan banner penggolongan sampah

Karakteristik Nilai-nilai dasar

• Akuntabilitas: Jika tidak ada Kejelasan target dalam membuat stiker dan banner,

maka pemberian informasi akan kurang optimal

• Nasionalisme: Jika dalam membuat stiker dan banner tidak menggunakan Bahasa

yang santun, maka orang lain enggan menerima informasi yang diberikan.

• Etika Publik : Jika dalam membuat stiker dan banner tidak cermat, informasi

penggolongan sampah akan tertukar

• Komitmen Mutu : Jika stiker tidak didesain secara kreatif, maka kurang memiliki

minat untuk dibaca dan diketahui informasi yang disampaikan

• Anti Korupsi : Jika dalam membuat stiker dan banner tidak sederhana, maka

kegiatan bisa saja tertunda karna alas an jarak dan biaya.

Kegiatan 4 Penyuluhan kepada tenaga kesehatan dan pengunjung untuk

membuang sampah sesuai jenisnya dengan jargon “La’biran

Sisarak”

Karakteristik Nilai-nilai dasar

• Akuntabilitas: Jika tidak ada keseimbangan dalam kegiatan penyuluhan informasi

yang disampaikan hanya tersampaikan kepada kelompok tertentu

• Nasionalisme: Jika dalam memberikan penyuluhan tidak dilandasi sikap hormat

menghormati maka orang lain tidak akan mendengar apa yang kita sampaikan

• Etika Publik : Jika dalam penyulihan tidak bersikap sopan, kita akan kehilangan

kepercayaan pendengar

• Komitmen Mutu : Jika dalam penyuluhan tidak memperhatikan efektifitas waktu

dalam menyampaikan materi, maka lama-kelamaan pendengar merasa bosan dan

informasi yang sampai kurang optimal

• Anti Korupsi : Jika dalam kegiatan tidak didasari rasa peduli untuk perbaikan ke

depan maka kegiatan yang dilakukan tidak sepenuh hati dan hasil kurang maksimal.

Page 89: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

82

Kegiatan 5 Evaluasi

Karakteristik Nilai-nilai dasar

• Akuntabilitas: Tidak dilandasi rasa tanggung jawab maka evaluasi yang dilakukan

tidak menuju perbaikan di masa mendatang

• Nasionalisme: Evaluasi dilakukan karena rasa peduli, karna jika tidak maka

kegiatan akan sulit diterapkan secara terus menerus

• Etika Publik : Jika tidak cermat dalam melakukan evaluasi, keberhasilan kegiatan

akan sulit dinilai

• Komitmen Mutu : Jika tidak bertujuan menjadikan kegiatan sebagai sesuatu yang

perlu diterapkan atau adaptif maka tidak dapat perrbaikan berkelanjutan

• Anti Korupsi : Jika tidak jujur dalam melakukan evaluasi keberhasilan kegiatan

akan sulit diukur.

Page 90: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

83

NO KEGIATAN SEPTEMBER OKTOBER

24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 Melakukan

konsultasi dan

meminta dukungan

kepala puskesmas

selaku mentor

2 Pengadaan tempat

sampah medis dan

non medis

3 Pembuatan stiker

dan banner

penggolongan

sampah

4

Penyuluhan kepada

tenaga kesehatan

dan pengunjung

untuk membuang

sampah sesuai

jenisnya dengan

jargon “La’biran

Sisarak”

5 Evaluasi

REALISASI JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

NAMA : Irma Agutina, A.Md.Keb

Unit Kerja : Puskesmas Porehu, Kolaka Utara

Page 91: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

84

MATRIKS HABITUASI

Nilai Dasar Indikator Nilai

Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan

III

Kegiatan IV Kegiatan V

Total I II III IV I II III IV I II III I II III I II III

Akuntabilitas

Kepemimpinan 0

Transparansi 2

Integritas 0

Tanggungjawab 6

Keadilan 0

Kepercayaan 3

Keseimbangan 0

Kejelasan 4

Konsistensi 2

Nasionalisme

Kerjasama 1

Saling menghormati 3

Tidak memaksakan

kehendak

1

Disiplin 3

Musyawarah 1

Tidak diskriminatif 1

Gotong Royong 2

Penghargaan 0

Kepentingan bersama 2

Religius 0

Kerja keras 2

Tertib 1

Etika Publik Sopan 2

Page 92: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

85

Santun 0

Ramah 2

Peduli 0

Tekun 0

Tulus 2

Taat aturan 1

Jujur 2

Terbuka 1

Cermat 6

Hormat 2

Integritas tinggi 4

Komitmen

Mutu

Efisien 2

Kreatif 1

Inovatif 2

Mutu 2

Efektif 5

Perbaikan berkelanjutan 4

Responsif 1

Anti Korupsi

Peduli 2

Mandiri 4

Tanggungjawab 7

Sederhana 2

Berani 0

Adil 0

Jujur 2

Page 93: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

86

MATRIKS VISI MISI DAN TATA NILAI ORGANISASI

Keterkaitan Terhadap Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi Kegiatan

I

Kegiatan

II

Kegiatan

III

Kegiatan

IV

Kegiatan

V

Total

Visi Terwujudnya masyarakat Kecamatan Porehu

yang sehat dan mandiri”

5

Misi Melayani masyarakat secara profesional dan

terpadu untuk mendorong masyarakat hidup

sehat, mandiri dan madani.

2

Meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan

Kesehatan

0

Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya

Manusia (SDM) yang berkualitas dan

berkomitmen tinggi

2

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam

bidang Kesehatan

1

Meningkatkan kerjasama lintas program dan

lintas sector

0

Nilai

Organisasi

Profesional ; bekerja dengan standar sesuai

profesi berdasarkan ketentuan yang ada

2

Peduli (empati) mampu memahami masalah yang 1

Page 94: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

87

dihadapi masyarakat dan memberi perhatian yang

serius dalam melaksanakan tugas dalam

memberikan pelayanan secara optimal

Transparan ; bersikap jujur dan terbuka dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat.

1

Berkeadilan ; bertindak adil dan berusaha

memberikan pelayanan dengan tulus dan ikhlas

1

Page 95: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

88

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Laporan aktualisasi ini mengangkat isu “Belum adanya pemisahan

limbah medis dan non medis di PUSKESMAS Porehu sehingga berpotensi

terjadinya infeksi nosokomial. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut ialah

dengan kegiatan aktualisasi “Pencegahan infeksi nosokomial melalui

pemilahan sampah medis dan non medis”

Dalam pelaksanaan evaluasi sebagai tahap akhir, didapati bahwa

ternyata penyediaan tempat sampah, pemberian stiker, pengadaan banner dan

penyuluhan pemilahan sampah medis dan non medis di Puskesmas Porehu

berdampak positif terhadap sikap, perilaku dan kesadaran baik pasien maupun

tenaga medis di lingkungan Puskesmas Porehu.

2. Rencana Tindak Lanjut

Setelah pelaksanaan aktualisasi ”Pencegahan Infeksi Nosokomial Melalui

Pemilahan Sampah Medis dan non Medis” dilaksanakan dari tanggal 27

September sampai dengan 22 Oktober 2021 maka rencana tindak lanjut yang

akan dilakukan yaitu:

1. Menjadikan pemilahan sampah medis dan non medis sebagai sikap

perilaku yang harus dilanjutkan dan ditetapkan dalam membuang sampah

di Puskesmas Porehu, baik petugas maupun pengunjung

2. Memberikan sanksi teguran jika masih ada tenaga kesehatan yang

membuang sampah medis tidak pada tempatnya

3. Mengusulkan pengadaan tempat sampah secara berkala, mengingat

tempat sampah sewaktu-waktu dapat rusak ataupun hilang

Page 96: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

89

LAMPIRAN KEGIATAN 1

Page 97: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

90

Page 98: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

91

LAMPIRAN KEGIATAN 2

Page 99: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

92

LAMPIRAN KEGIATAN 3

Page 100: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

93

LAMPIRAN KEGIATAN 4

Page 101: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

94

LAMPIRAN KEGIATAN 5

Sebelum kegiatan

Setelah kegiatan

Page 102: LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI …

95

DAFTAR PUSTAKA

Budiansyah. 2019. Peranan aparatur sipil negara (asn) mengenai Pemberantasan tindak

pidana korupsi menurut uu no. 5 tahun 2014 tentang aparatur sipil negara. Jurnal

Administrasi Negara, Universitas Sriwijaya.

Lembaga Administrasi Negara. 2016. Peraturan kepala lembaga administrasi negara nomor

21 tahun 2016 tentang penyelenggaraan pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil

golongan II, Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015, Akuntabilitas, Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan II, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015, Nasionalisme, Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan II, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015, Etika Publik, Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan II, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015, Komitmen Mutu, Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan II, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2015, Anti Korupsi, Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan II, Jakarta, Lembaga Administrasi Negara.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat

Kesehatan Masyarakat.

Undang – undang Republik Indonesia, nomor 5, Tahun 2014, Tentang Aparatur Sipil Negara.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.

Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan No

1087/Menkes/Sk/VII/2010.

Yogi,Suwarnodkk.2017.“WHOLE OF GOVERNMENT” Modul Pelatihan Dasar Calon

PNS”. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.