188
Penyampaian Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah pada setiap triwulan merupakan pemenuhan amanat yang digariskan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009. Penyampaian laporan tersebut pada hakikatnya merupakan salah satu wujud dari akuntabilitas dan transparansi atas pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia. Laporan triwulan ini melaporkan pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia selama triwulan IV 2017 dan Tahun 2017. Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia · Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017 Kata Pengantar Puji dan syukur kehadirat

  • Upload
    others

  • View
    47

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

  • Penyampaian Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia kepada DewanPerwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah pada setiap triwulan merupakan pemenuhanamanat yang digariskan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank

    Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6Tahun 2009. Penyampaian laporan tersebut pada hakikatnya merupakan salah satuwujud dari akuntabilitas dan transparansi atas pelaksanaan tugas dan wewenang

    Bank Indonesia. Laporan triwulan ini melaporkan pelaksanaan tugas danwewenang Bank Indonesia selama triwulan IV 2017 dan Tahun 2017.

    Laporan PelaksanaanTugas dan Wewenang

    Bank Indonesia

    Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

  • iiiLaporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    KEBIJAKAN BANK INDONESIA

  • ivLaporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    KEBIJAKAN BANK INDONESIA

  • vLaporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    Kata Pengantar

    Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga Bank Indonesia masih dapat menjalankan tugas dan wewenang sesuai amanat undang-undang dengan baik sepanjang 2017. Pada periode ini, perekonomian Indonesia menunjukkan perbaikan kinerja dengan struktur yang lebih kuat. Perekonomian Indonesia di triwulan IV 2017 mampu tumbuh sebesar 5,19% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pencapaian tiga triwulan sebelumnya. Pertumbuhan tersebut kemudian berkontribusi mendorong kinerja ekonomi secara keseluruhan di 2017 menguat, tumbuh tertinggi dalam empat tahun terakhir, yaitu sebesar 5,07% (yoy). Perbaikan ini tidak terlepas dari peningkatan kinerja investasi sejalan dengan berlanjutnya pembangunan berbagai proyek infrastruktur yang digalakkan pemerintah, perbaikan ekspor sebagai dampak pulihnya ekonomi dunia dan harga komoditas, serta terjaganya konsumsi termasuk yang berasal dari belanja pemerintah.

    Stabilitas perekonomian di sepanjang tahun 2017 berhasil

    3,61% (yoy) atau berada dalam kisaran sasaran yang

    harga impor dan masih terbatasnya permintaan. Selain itu, komponen volatile foods berhasil mencatatkan

    terjaganya pasokan dan distribusi bahan pangan, maupun terkendalinya dampak kenaikan berbagai tarif dalam komponen administered prices.

    Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di tahun 2017

    ke 1,7% PDB. Hal ini ditopang oleh peningkatan surplus

    dalam bentuk investasi langsung dan portofolio sejalan dengan membaiknya persepsi investor terhadap prospek perekonomian. Secara khusus, peningkatan persepsi

    investor ini tercermin dari pencapaian peringkat layak investasi dari tiga lembaga rating utama. Ketahanan eksternal perekonomian yang relatif kuat turut mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah, dimana tingkat volatilitas relatif stabil dan lebih rendah dibandingkan volatilitas negara peers, dengan pelemahan tipis sebesar 0,6%. Posisi cadangan devisa juga berhasil mencatatkan rekor tertinggi yang pernah dicapai, yaitu sebesar 130,2 miliar dolar AS.

    Kebijakan moneter pada 2017 diarahkan secara konsisten untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan memperkuat momentum pemulihan. Pada triwulan terakhir 2017, Bank Indonesia tetap mempertahankan suku bunga kebijakan BI 7-day Reverse Repo Rate pada posisi 4,25%, setelah sebelumnya dua kali melakukan penurunan masing-masing sebesar 25 bps pada Agustus 2017 dan September 2017. Siklus pelonggaran kebijakan moneter yang telah ditempuh sejak 2016 ini diharapkan dapat mendorong pemulihan ekonomi. Kebijakan tersebut juga konsisten dengan adanya ruang pelonggaran kebijakan moneter

    aman. Guna terus meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter yang ditempuh, Bank Indonesia juga melanjutkan reformulasi kerangka operasional kebijakan moneter dengan memulai implementasi GWM rata-rata dan terus mendorong pendalaman pasar keuangan.

    Sistem keuangan pada triwulan IV 2017 dan sepanjang 2017 menunjukkan ketahanannya, tercermin dari Indeks Stabilitas Sistem Keuangan (ISSK) yang masih berada di level normal. Hal ini didukung kuatnya tingkat permodalan dan likuiditas industri perbankan, serta terjaganya risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar. Di tengah kondisi sistem keuangan yang terjaga, Bank Indonesia melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif guna membalikkan siklus keuangan yang sedang menurun, antara lain dengan tetap mendorong upaya bank dalam meningkatkan fungsi intermediasi dengan menetapkan

  • viLaporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    Jakarta, Maret 2018GUBERNUR BANK INDONESIA

    Agus D.W. Martowardojo

    Countercyclical Capital Buffer (CCB) tidak berubah yaitu sebesar 0%. Disamping itu, penguatan instrumen makroprudensial lainnya yang bersifat countercyclical juga terus dilakukan melalui penyusunan ketentuan Rasio Intermediasi Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial.

    Di bidang sistem pembayaran, Bank Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kelancaran, keamanan,

    Salah satu yang utama tercermin dari tingkat availability layanan sistem pembayaran nontunai Bank Indonesia di 2017 yang berhasil mencapai 100%. Tahun 2017 ini juga menjadi sebuah tonggak bersejarah bagi masa depan sistem pembayaran nasional, karena Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) telah berhasil diluncurkan. Dengan tagline “Aman, Andal dan Terpercaya” GPN ditujukan untuk menjaga keamanan dan integritas sistem pembayaran

    mencegah adanya rente ekonomi. Dalam peluncurannya, diperkenalkan juga logo GPN berbentuk burung garuda sebagai suatu identitas nasional guna memperluas akseptasi masyarakat.

    Perluasan akses atas layanan nontunai juga terus diupayakan Bank Indonesia melalui berbagai sinergi dengan Pemerintah. Model bisnis penyaluran bantuan sosial secara nontunai telah berhasil ditetapkan dalam Peraturan Presiden yang kemudian mampu direalisasikan kepada 6 juta penerima Program Keluarga Harapan dan 1,2 juta penerima Bantuan Pangan Non Tunai. Kemudian bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

    uang elektronik yang saling interoperabel di seluruh ruas di Indonesia telah berhasil dicanangkan. Selain itu, Bank Indonesia bersama Kementerian Perhubungan juga telah menyepakati pengembangan integrasi sistem pembayaran elektronik bidang transportasi meliputi transportasi antarmoda darat, laut, udara, kereta api, perparkiran, dan jalan berbayar.

    Dalam pengelolaan uang Rupiah, Bank Indonesia berkomitmen penuh memperluas jangkauan distribusi uang Rupiah dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu dan dalam kondisi layak edar. Di sepanjang tahun 2017, Bank Indonesia membuka 53 Kas Titipan baru sehingga jumlahnya mencapai 114 Kas Titipan yang mampu menjangkau seluruh kota/kabupaten. Layanan kas titipan juga diperkuat dengan layanan kas agar dapat mencapai daerah terpencil, terluar dan terdepan (3T) melalui program layanan kas reguler di tingkat kecamatan dan desa yang dinamakan “BI Jangkau”.

    Ditengah berbagai capaian positif di 2017 yang membangkitkan optimisme, ekonomi Indonesia ke depan masih akan dihadapkan berbagai tantangan agar dapat terjaga tetap solid dan tumbuh lebih tinggi. Risiko eksternal seperti arah normalisasi kebijakan moneter AS dan negara maju lainnya serta eskalasi tensi geopolitik di beberapa belahan dunia perlu senantiasa diwaspadai perkembangannya. Dari sisi domestik, belum kuatnya

    juga harus menjadi perhatian. Di samping itu, tantangan struktural seperti penguatan kapabilitas industri domestik serta tren jangka panjang seperti penetrasi teknologi digital juga terus perlu dicermati. Untuk itu, seluruh pemangku kebijakan perlu melanjutkan upaya memperkuat momentum pemulihan dengan tetap memelihara stabilitas makroekonomi yang telah terjaga.

    Segenap pelaksanaan tugas serta capaian di atas adalah cuplikan perjalanan institusi Bank Indonesia di tahun 2017 yang mewakili dedikasi dan karya dari seluruh pegawai Bank Indonesia. Kami mewakili Dewan Gubernur menyampaikan terimakasih dan rasa syukur atas berbagai hal positif yang dapat diraih serta kelancaran dalam mengemban amanah undang-undang. Akhir kata, izinkan kami menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017 sebagai wujud semangat institusi Bank Indonesia untuk terus bekerja dan berkarya dengan lebih baik lagi, bagi masyarakat, bagi negara, bagi nusa dan bangsa.

  • viiLaporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    1.1. Kinerja Perekonomian 21.2. Kebijakan yang Ditempuh 4

    2.1. Inflasi 122.2. Nilai Tukar Rupiah 142.3. Pertumbuhan Ekonomi 162.4. Neraca Pembayaran Indonesia 202.5. Utang Luar Negeri 222.6. Perkembangan Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing 22 2.6.1. Perkembangan Pasar Uang 23

    2.6.1.1. Perkembangan Pasar Uang

    Uncollateralized

    Antar Bank (PUAB) 23

    2.6.1.2. Perkembangan Pasar Uang

    Collateralized 24

    2.6.1.3. Perkembangan Transaksi

    di Pasar Valuta Asing 252.7. Perkembangan Sistem Keuangan 25 2.7.1. Perkembangan Pasar Keuangan 26

    2.7.2. Perkembangan Industri Perbankan 28

    2.7.2.1. Ketahanan Permodalan

    Industri Perbankan 28

    2.7.2.2. Perkembangan Kredit dan

    Risiko Kredit Industri

    Perbankan 28

    2.7.2.3. Perkembangan Likuiditas

    dan Risiko Likuiditas

    Industri Perbankan 29

    2.7.2.4. Perkembangan Suku Bunga Industri

    Perbankan dan Risiko Pasar 30

    2.7.3. Perkembangan Institusi Keuangan

    Non Bank 31

    2.7.4. Perkembangan Sektor Riil (Sektor

    Korporasi dan Rumah Tangga) 34

    2.7.4.1. Kinerja Sektor Korporasi 34

    2.7.4.2. Kinerja Sektor Rumah 35

    Tangga

    2.8. Perkembangan Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) 362.9. Perkembangan Kredit Usaha Rakyat (KUR) 372.10. Perkembangan Sistem Pembayaran 40 2.10.1. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran oleh Bank Indonesia 40

    2.10.2. Sistem Pembayaran yang Diselenggarakan

    oleh Industri 432.11. Perkembangan Pengelolaan Uang Rupiah 45

    Bab 1Ringkasan Eksekutif

    Bab 2Perkembangan Kondisi Makroekonomi, Moneter, Sistem Keuangan, dan Sistem Pembayaran

    Bab 3Pelaksanaan Tugas Pokok dan Wewenang Bank IndonesiaTriwulan III 2017

    Daftar Isi

    3.1. Stabilitas Moneter 54 3.1.1. Kebijakan Moneter 54

    Boks InflasiVolatile Foods Terendah dalam 14 Tahun 56

    3.1.2. Pengelolaan Moneter dan Nilai Tukar 59

    3.1.2.1. Pengelolaan Moneter 59

    3.1.2.2. Pengelolaan Nilai Tukar 63

    3.1.3. Koordinasi dengan Pemerintah 64

    3.1.4. Pengelolaan Utang Luar Negeri (ULN) 66

    3.1.5. Perkembangan Pemantauan Devisa

    Hasil Ekspor (DHE) 68

    3.1.6. Pengelolaan Database Statistik dan

    Survei untuk Mendukung Perumusan

    Kebijakan 69

    3.2. Stabilitas Sistem Keuangan 71 3.2.1. Kebijakan Pengaturan dan

    Pengawasan Makroprudensial 72

    3.2.1.1. Pengaturan Makroprudensial 72

    3.2.1.2. Pengawasan Makroprudensial 73

    3.2.1.3. Kegiatan untuk Memperkuat Kebijakan

    Makroprudensial 76

    3.2.1.4. Koordinasi Pencegahan dan

    Penanganan Krisis Sistem Keuangan 77

    Boks Pengaturan Pelayanan Perizinan Terpadu

    Terkait Hubungan Operasional Bank

    Umum dengan Bank Indonesia 78

    3.2.2. Pengembangan Ekonomi Syariah 79

    3.2.3. Pendalaman Pasar Keuangan 81

    3.2.4. Program Keuangan yang Inklusif 84

    3.2.5. Penguatan Sektor Riil dan 85

    Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan

    Menengah (UMKM)

    bank indonesia

  • viiiLaporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    Governance 132

    135

    137

    4.4. Audit Internal 139

    4.5. Keuangan Internal 140

    141

    143

    4.7.1. Penyempurnaan Organisasi Bank

    Indonesia 143

    4.7.2. Manajemen Sumber Daya Manusia 145

    4.7.3. Pengembangan Sumber Daya Manusia

    (SDM) 146

    146

    148

    153

    156

    157

    159

    Bab 4

    Bab 5

    3.2.5.1. Kebijakan untuk Mendukung

    Stabilitas Nilai Rupiah

    3.2.5.2. Kebijakan untuk Mewujudkan UMKM

    Berkualitas dan Berkelanjutan

    3.2.5.3. Penguatan Fasilitasi Transaksi

    Elektronik UMKM

    3.2.5.4. Penguatan Kerja Sama Kelembagaan

    3.2.5.5. Pelaksanaan Program Pengembangan

    UMKM oleh Kantor Perwakilan

    Bank Indonesia

    3.2.5.6. Penelitian, Pengembangan, dan

    Pengaturan UMKM

    3.2.6. Pengelolaan Informasi Perkreditan 90

    3.2.7. Sistem Pembayaran dan Pengedaran Uang 91

    92

    3.3.1. Kebijakan Sistem Pembayaran 92

    Boks: Dukungan Bank Indonesia terhadap

    Teknologi Finansial 102

    3.3.2. Kebijakan Pengelolaan Uang 104

    yang Diragukan Keasliannya 111

    112

    3.4.1. Kerja Sama Bank for International

    Settlements 112

    3.4.2. Kerja Sama ASEAN 112

    3.4.3. Kerja Sama South East Asian Central Banks 113

    3.4.4. Kerja Sama ASEAN+3 113

    3.4.5. Kerja Sama 114

    3.4.6. Kerja Sama dalam Forum G20 114

    3.4.7. Kerja Sama dalam Forum IMF 115

    115

    3.4.9. Kerja Sama terkait Comprehensice

    Economic Partnership Agreement 115

    3.4.10. Kerja Sama terkait Local Currency

    Settlement 116

    116

    3.5.1. Komunikasi Kebijakan 116

    3.5.1.1. Tahapan Komunikasi Kebijakan 117

    3.5.1.2. Pelaksanaan Komunikasi melalui

    Berbagai Channel Media

    3.5.1.3. Hubungan dengan Pemangku

    Kepentingan

    3.5.1.4. Layanan Contact Center Bicara dan

    Komunikasi Digital Bank Indonesia

    3.5.1.5. Fokus Komunikasi Kebijakan pada

    Triwulan IV 2017 121

    3.5.2. Edukasi Kebanksentralan 122

    3.5.3. Komunikasi dengan Investor dan

    Lembaga Internasional 122

    3.5.3.1. Kegiatan Investor Relations Unit Bank

    Indonesia (IRU) di Kantor Pusat 122

    3.5.3.2. Kegiatan Investor Relations Unit (IRU)

    di Kantor Perwakilan Bank Indonesia

    Luar Negeri (KPwLN) 123

    164

    2. Peraturan Anggota Dewan Gubernur 165

    166

    Peraturan Anggota Dewan Gubernur Intern

    167

    173

    3.5.3.3. Kegiatan Regional Investor Relations

    Unit (RIRU) di Kantor Perwakilan Bank

    Indonesia Dalam Negeri (KPwDN) 123

    124

  • ixLaporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    12

    Traded vs Nontraded 12

    Consensus Forecast vs

    Survei Proyeksi Indikator Makro Ekonomi) 13

    Volatile food 13

    Administered Prices 13

    14

    15

    15

    Peers – Triwulanan 15

    Peers – Tahunan 16

    Path Pemulihan Ekonomi 16

    17

    Capital Expenditure BUMN dan APBN 17

    17

    17

    21

    21

    21

    22

    22

    23

    Overnight 23

    24

    24

    25

    Yield Obligasi Negara 26

    Yield 26

    Net Flow Asing di Indeks Harga

    Saham Gabungan 27

    Harian Indeks Harga Saham Gabungan 27

    27

    Non-Performing Loan 29

    Non-Performing Loan Gross per

    Jenis Penggunaan 29

    gross per Sektor Ekonomi 29

    30

    30

    Non-Core Deposit (NCD) 30

    1 Bulan Rupiah 30

    32

    32

    Jenis Usaha 32

    33

    Non Performing Financing 33

    33

    Pembiayaan 33

    Pembiayaan 34

    35

    Triwulanan 35

    Menurut Jenisnya 35

    36

    36

    37

    37

    Non-Performing Loan Kredit UMKM 37

    terhadap Target

    45

    Masyarakat 45

    46

    Menurut Jenis Pecahan selama Triwulan IV 2017 46

    Menurut Jenis Pecahan selama Triwulan IV 2017 46

    56

    Spread Policy Rate dengan PUAB O/N 59

    (Sisa Jatuh Waktu) 59

    60

    Timeline Respons Kebijakan Pengelolaan Moneter 61

    Outstanding Operasi Moneter - Total 62

    62

    bulan data Januari-November 2017 91

    Tahun 2017 91

    Pembayaran ke Bank Indonesia Tahun 2017 101

    Share Pengaduan ke Bank Indonesia Tahun 2017 101

  • xLaporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    Daftar Tabel

    Volatile Food 13

    Administered Prices 13

    Tabel 2.3. Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran 16

    Tabel 2.4. Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha 19

    Tabel 2.5. Kepemilikan Surat Berharga Negara 27

    Tabel 2.6. Perkembangan Indeks Saham Regional

    Tabel 2.7. Perkembangan Nilai Rata-Rata Suku Bunga Dasar

    Kredit Industri Perbankan 31

    31

    Tabel 2.9. Kinerja Korporasi Publik 34

    39

    39

    Tabel 2.12. Nominal Transaksi Sistem Pembayaran

    Bank Indonesia 42

    Tabel 2.13. Volume Transaksi Sistem Pembayaran

    Bank Indonesia 42

    Tabel 2.14. Rata-rata Harian Nominal Transaksi Sistem

    Pembayaran Bank Indoensia 43

    Tabel 2.15. Rata-rata Harian Volume Transaksi Sistem

    Pembayaran Bank Indonesia 43

    Tabel 2.16. Nominal Transaksi Alat Pembayaran Menggunakan

    Kartu dan Uang Elektronik 44

    Tabel 2.17. Volume Transaksi Alat Pembayaran Menggunakan

    Kartu dan Uang Elektronik 44

    44

    Tabel 2.19. Transaksi Uang Kertas Asing-Traveller’s Cheque 45

    Tabel 2.20. Perkembangan Indikator Pengedaran Uang secara

    Triwulanan 47

    Tabel 2.21. Perkembangan Indikator Pengedaran Uang

    secara Tahunan 47

    Tabel 3.1. Posisi Outstanding Instrumen OM 60

    Tabel 3.2. Realisasi Penarikan Utang Luar Negeri Pemerintah 67

    Tabel 3.3. Realisasi Pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah 67

    Tabel 3.4. Jumlah Debitur dan Rekening Fasilitas 91

    Tabel 3.5. Prestasi Nasional dalam The Best Contact Center

    Indonesia Tahun 2017 119

    Tabel 3.6. Prestasi dalam Contact Center World

    120

    Tabel 3.7. Prestasi dalam Contact Center World Level Dunia 120

    Tabel 4.1. Program PSBI Strategis 2017

    Tabel 5.1. Outlook Perkembangan Ekonomi Global 154

    Tabel 5.2. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran 155

    Tabel 5.3. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sisi

    Lapangan Usaha 156

    Tabel 5.4. Sasaran Strategis dan IKU Bank Indonesia

    160

    Daftar Gambar14

    Gambar 2.2. Peta Pertumbuhan Ekonomi Daerah 2017 (%, yoy) 20

    57

    Gambar 3.2. Penguatan Kerangka Operasi Moneter 62

    Gambar 3.3. Peta Wilayah Klaster UMKM Binaan Bank

    Gambar 3.4. Proses Penanganan Pengaduan Konsumen 100

    Gambar 3.5. Jalur Distribusi Uang Rupiah oleh Bank Indonesia 107

    Gambar 3.6. Peta Lokasi Kas Titipan Bank Indonesia 109

    Gambar 4.1. Governance Framework Bank Indonesia 132

    Gambar 4.2. Framework Manajemen Strategis Bank Indonesia 136

  • xiLaporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan III 2017

  • xiiLaporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

  • 1Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    Bab IRingkasan Eksekutif

  • 2Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    1.1. Kinerja Perekonomian

    Secara keseluruhan, perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja yang membaik dengan struktur lebih kuat. Sepanjang 2017, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,07% dan merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir. Selama triwulan IV 2017, kinerja perekonomian juga menunjukkan perkembangan positif dengan realisasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5,19% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian triwulan III 2017 sebesar 5,06% (yoy) maupun dua triwulan sebelumnya yang masing-masing tercatat 5,01%.

    Perbaikan kinerja ekonomi tersebut didukung struktur yang lebih kuat seiring dengan meningkatnya kinerja investasi dan ekspor. Kenaikan kinerja investasi itu sejalan dengan berlanjutnya pembangunan infrastruktur dan tetap tingginya investasi nonbangunan sebagai antisipasi peningkatan permintaan ke depan. Membaiknya kinerja ekspor dipengaruhi dampak positif kenaikan pemulihan ekonomi dunia dan peningkatan harga komoditas. Akselerasi belanja pemerintah juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi, sedangkan konsumsi rumah tangga tetap kuat didukung

    Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian jadi, serta industri logam dasar yang memiliki kontribusi besar terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja.

    Secara spasial, peningkatan pertumbuhan ekonomi terjadi di Sumatera, Jawa, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi, terutama didorong oleh akselerasi sektor konstruksi dan industri pengolahan. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi di Maluku dan Papua melambat antara lain disebabkan oleh produksi pertambangan yang masih terbatas.

    tercatat sebesar 0,71% (mtm). Secara keseluruhan, angka

    +1% (yoy). Realisasi tersebut menunjukkan bahwa sasaran

    dengan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar dan mengarahkan ekspektasi

    volatile foods sepanjang 2017 hanya

    volatile foods seiring terjaganya pasokan dan distribusi bahan pangan maupun terkendalinya dampak

    administered prices.

    dan penawaran, rendahnya tekanan dari eksternal, dan koordinasi kebijakan yang kuat antara Bank Indonesia dan pemerintah.

    Surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) berlanjut .

    Pada triwulan IV 2017, surplus NPI tercatat 1,0 miliar dolar

    mencatat surplus cukup besar, terutama bersumber dari investasi langsung dan investasi portofolio. Sementara itu,

    aman.

    Secara keseluruhan, NPI 2017 mencatat surplus yang

    membaik dan terkendali di bawah 2,0% dari PDB. Surplus NPI 2017 tercatat sebesar 11,6 miliar dolar AS, ditopang

    dibandingkan tahun sebelumnya, terutama dalam bentuk investasi langsung dan investasi portofolio, sejalan dengan membaiknya persepsi investor terhadap prospek perekonomian dan menariknya imbal hasil keuangan

    tersebut bersumber dari peningkatan surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah meningkatnya impor

    pendapatan primer terutama untuk pembayaran repatriasi hasil investasi asing.

    Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa

    miliar dolar AS, tertinggi dalam sejarah. Cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai kebutuhan pembayaran

    dan berada di atas standar kecukupan internasional.

    Perkembangan utang luar negeri (ULN) Indonesia relatif terkendali. Pada akhir triwulan IV 2017, posisi ULN

    (yoy). Pertumbuhan ULN ini terjadi di sektor publik maupun swasta, sejalan dengan kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur dan kegiatan produktif lainnya. Berdasarkan jangka waktu, struktur ULN Indonesia relatif aman karena tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,1%. Pada triwulan IV 2017, ULN berjangka panjang tumbuh 8,5% (yoy), sedangkan ULN berjangka pendek tumbuh 20,7% (yoy).

    Bank Indonesia memandang perkembangan ULN pada

  • 3Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    rasio ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) yang

    Kedua rasio ULN tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara peers. Bank Indonesia terus memantau perkembangan ULN dari waktu ke waktu untuk meyakinkan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas makroekonomi.

    Sepanjang 2017, nilai tukar rupiah secara rata-rata harian relatif stabil dengan mencatat depresiasi tipis sebesar

    2017, pelemahan rupiah secara rata-rata harian mencapai

    pelemahan terhadap nilai tukar rupiah seiring melemahnya mata uang kawasan karena penguatan mata uang dolar AS yang bersifat broad based. Pelemahan nilai tukar rupiah masih pada level yang terendah dibandingkan dengan negara-negara peers.

    Meningkatnya kepercayaan global dan domestik terhadap kondisi perekonomian Indonesia mampu menahan pelemahan nilai tukar rupiah lebih dalam. Memasuki Januari

    per dolar AS. Penguatan ini didorong oleh aliran modal asing yang kembali masuk sejalan dengan persepsi positif investor terhadap perekonomian domestik dan penguatan mata uang kawasan. Kestabilan nilai tukar rupiah itu sejalan dengan berbagai upaya Bank Indonesia dan pemerintah untuk menjaga kondisi fundamental ekonomi domestik di tengah kondisi global yang cenderung tidak stabil.

    Selama periode laporan, perkembangan transaksi di pasar uang rupiah menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan. Pada triwulan IV 2017, rata-rata nominal

    triliun per hari, sedangkan rata-rata nominal transaksi sepanjang 2017 tercatat Rp29,07 triliun. Perkembangan tersebut berada di atas target yang diperkirakan hanya sebesar Rp25 triliun dan di atas realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp21,71 triliun per hari.

    Peningkatan transaksi juga terjadi di pasar valuta asing. Selama 2017, rata rata harian transaksi valas tercatat sebesar 5,50 miliar dolar AS per hari meskipun terjadi penurunan pada triwulan IV 2017 sejalan dengan faktor musiman akhir tahun. Peningkatan transaksi itu seiring dengan upaya Bank Indonesia untuk mengembangkan transaksi dan instrumen pasar valas.

    Dari sisi stabilitas sistem keuangan, kondisi sistem

    dengan Indeks Stabilitas Sistem Keuangan (ISSK) yang masih berada di level normal. Kondisi ini didukung oleh permodalan dan likuiditas perbankan yang kuat, penurunan volatilitas nilai tukar, dan perbaikan risiko kredit.

    Secara umum, kinerja pasar keuangan global dan Indonesia menguat sejalan dengan meningkatnya kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia, terutama setelah Standard & Poor’s memberikan peringkat layak investasi kepada Indonesia menyusul Fitch dan Moody’s yang telah menaikkan rating Indonesia menjadi Investment Grade pada awal 2017. Pemulihan perekonomian global dan fundamental ekonomi Indonesia yang didukung oleh peningkatan kinerja ekspor dan stabilnya harga komoditas turut menciptakan sentimen positif kepercayaan investor

    asing yang terjadi di pasar surat berharga negara (SBN) dan penurunan volatilitas di pasar saham. Pasar reksa dana juga memperlihatkan kinerja yang positif yang dipengaruhi oleh masih relatif tingginya pembelian reksa dana.

    Sepanjang 2017, ketahanan industri perbankan juga tetap terjaga. Ketahanan ini didukung dengan tingkat permodalan yang tinggi serta terjaganya risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar. Tingkat permodalan yang tinggi memberikan ruang bagi perbankan apabila terjadi peningkatan risiko. Pada triwulan IV 2017, pertumbuhan kredit industri perbankan tercatat sebesar 8,15% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 7,86% (yoy) maupun tahun sebelumnya. Peningkatan itu seiring dengan membaiknya sektor komoditas dan berjalannya proyek infrastruktur di berbagai daerah.

    Pertumbuhan kredit itu didukung oleh kredit modal kerja dan kredit konsumsi (KK) yang masing-masing meningkat

    sebelumnya 8,05% (yoy) dan 9,82% (yoy). Di sisi lain,

    kredit investasi disebabkan perilaku korporasi yang masih cenderung menahan ekspansinya.

    Secara umum, risiko kredit industri perbankan mengalami perbaikan dibanding triwulan sebelumnya dan periode yang sama tahun sebelumnya. Rasio non performing loan (NPL) gross industri perbankan turun menjadi 2,60% dari triwulan

    dengan upaya konsolidasi perbankan dan pertumbuhan kredit yang membaik. Untuk memitigasi peningkatan risiko kredit, Bank Indonesia terus memantau perkembangan risiko kredit perbankan maupun dampaknya terhadap stabilitas sistem keuangan.

  • 4Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) industri perbankan tercatat tumbuh sebesar 9,28% (yoy) atau melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang sempat mencapai 11,69% (yoy). Pertumbuhan tersebut juga lebih rendah dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 9,60% (yoy). Perlambatan pertumbuhan DPK terjadi pada semua komponen, baik deposito, giro, maupun tabungan.

    Selama priode laporan, likuiditas perbankan relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya. Secara agregat, likuiditas perbankan relatif memadai. Kecukupan likuiditas itu

    triliun pada triwulan yang sama tahun sebelumnya menjadi

    Di sisi lain, kinerja korporasi publik nonkeuangan juga

    return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) maupun membaiknya produktivitas korporasi yang tercermin dari rasio asset turnover dan inventory turnover yang meningkat. Meski demikian, pertumbuhan kinerja tersebut masih terbatas akibat kemampuan bayar korporasi yang sedikit menurun akibat peningkatan pangsa utang.

    Di sektor rumah tangga, konsumsi rumah tangga Indonesia juga menunjukkan perbaikan yang terlihat dari peningkatan optimisme konsumen dibandingkan triwulan sebelumnya

    dikarenakan meningkatnya ekspektasi terhadap kondisi ekonomi enam bulan mendatang.

    Secara keseluruhan, stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia tetap terjaga dan senantiasa menunjukkan peningkatan yang baik. Kondisi ini juga tidak terlepas dari dukungan penyelenggaraan sistem

    tersebut tercermin dari tingkat availability sistem pada seluruh layanan sistem pembayaran nontunai Bank Indonesia yang tercapai pada angka 100%. Gangguan transponder satelit Telkom-1 pada akhir Agustus 2017 tidak berdampak kepada penyelenggaraan sistem pembayaran Bank Indonesia, baik di internal Bank Indonesia maupun koneksi antara Bank Indonesia kepada bank peserta sistem pembayaran Bank Indonesia.

    Pada triwulan IV 2017, nominal transaksi sistem

    tersebut didorong oleh meningkatnya nominal transaksi pada layanan SPBI yaitu (BI-RTGS dan SKNBI) yang

    Terkait pengelolaan uang rupiah, posisi Uang Kartal yang Diedarkan (UYD) pada akhir triwulan IV 2017 tercatat sebesar

    Peningkatan posisi UYD tersebut merupakan pola musiman yang umumnya terjadi pada akhir tahun yaitu terjadinya peningkatan kebutuhan uang kartal dari perbankan dan

    dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp612,5 triliun.

    1.2. Kebijakan yang Ditempuh

    Untuk mendukung kesinambungan perekonomian nasional, Bank Indonesia senantiasa mencermati berbagai perkembangan domestik dan eksternal untuk memastikan stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan tetap

    koordinasi kebijakan dengan pemerintah, terutama melalui bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran.

    Di bidang moneter, sepanjang triwulan IV 2017, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) tetap sebesar

    sebelumnya. Keputusan ini diikuti dengan stabilitas suku bunga operasi pasar terbuka (OPT) lainnya. Pada Agustus 2017 dan September 2017, Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan masing-masing sebesar 0,25% dari

    adanya ruang pelonggaran kebijakan moneter dengan

    dalam kisaran sasaran yang ditetapkan, serta terkendalinya

    Kebijakan serupa juga diberlakukan pada suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility. Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility pada triwulan III 2017 masing-masing sebesar 50

    agar kebijakan suku bunga itu dapat memperkuat intermediasi perbankan sehingga memperkokoh stabilitas sistem keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

    Untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah, Bank Indonesia melakukan serangkaian manajemen nilai tukar dan pengaturan pasar valuta asing domestik maupun pemantauan pergerakan nilai tukar. Salah satunya adalah mendorong penggunaan transaksi lindung nilai di pasar

  • 5Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    valuta asing dengan memperluas cakupan jenis mata uang. Untuk itu, Bank Indonesia membuka fasilitas transaksi

    lindung nilai dengan mata uang yen Jepang (JPY),

    mendukung kegiatan ekonomi nasional, perbankan domestik sudah mulai menggunakan fasilitas transaksi lindung nilai non-USD kepada Bank Indonesia.

    Sepanjang 2017, Bank Indonesia menyempurnakan beberapa strategi operasi moneter. Penyempurnaan ini merupakan kelanjutan dari reformulasi kerangka operasi moneter baru yang telah dijalankan sejak 19 Agustus 2016. Penyempurnaan strategi itu mencakup penyesuaian frekuensi lelang instrumen operasi pasar terbuka, penerapan strategi penyesuaian metode lelang operasi moneter, penguatan komunikasi operasi moneter, optimalisasi penggunaan surat berharga negara (SBN), dan implementasi giro wajib minimum (GWM) Rata-rata.

    Untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga, Bank Indonesia bersama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terus memperkuat koordinasi kebijakan. Pada triwulan IV 2017, koordinasi kebijakan percepatan reformasi struktural dilakukan di Banten guna memperkuat pengembangan ekonomi provinsi tersebut.

    Setiap tahun, Bank Indonesia juga melaksanakan koordinasi dalam forum High Level MeetingPusat (TPIP). Pertemuan ini merupakan forum koordinasi tertinggi antara Bank Indonesia dan kementerian/lembaga yang diselenggarakan setiap awal dan pertengahan tahun. Selain itu, Bank Indonesia aktif dalam Rapat Koordinasi

    Daerah (TPID). Pelaksanaan Rakorpusda TPID dibagi

    Kawasan Timur Indonesia) dengan mempertimbangkan

    terkait pengendalian harga yang cenderung berbeda antarkawasan.

    Di bidang makroprudensial, Bank Indonesia telah menyusun peraturan mengenai pinjaman likuiditas jangka pendek bagi bank umum konvensional (PLJP) dan pengaturan tentang pembiayaan likuditas jangka pendek syariah bagi bank umum syariah (PLJP Syariah). Untuk melengkapi aturan PLJP, pada 2017 Bank Indonesia tengah penyusunan ketentuan mengenai PLJP bagi bank perkreditan rakyat (BPR). Secara umum, peraturan terkait PLJP mengatur mengenai hal-hal yang diamanatkan dalam Undang-Undang tentang Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan (UU PPKSK).

    Selain itu, Bank Indonesia menerbitkan ketentuan tentang pelayanan perizinan terpadu terkait hubungan operasional

    bank umum dengan Bank Indonesia (PPTBU). Secara umum, tujuan penerbitan ketentuan mengenai PPTBU adalah menyatukan layanan perizinan terkait hubungan operasional bank umum dengan Bank Indonesia melalui 1 (satu) satuan kerja, dalam hal terdapat langkah-langkah strategis dan mendasar yang dilakukan bank umum. Dengan demikian, pengaturan PPTBU diharapkan dapat mempercepat proses perizinan yang dimohonkan bank umum kepada Bank Indonesia.

    Guna menyempurnakan instrumen makroprudensial, Bank Indonesia juga sedang menyusun ketentuan mengenai rasio intermediasi makroprudensial (RIM) dan penyangga likuiditas makroprudensial (PLM). Instrumen tersebut bersifat countercyclical yang dapat disesuaikan sejalan dengan siklus ekonomi dan keuangan.

    Di bidang sistem pembayaran, Bank Indonesia secara konsisten menjaga dan meningkatkan kelancaran,

    Untuk itu, Bank Indonesia secara berkesinambungan memperkuat dan mengembangkan infrastruktur sistem pembayaran dengan cara memperluas akses penggunaan instrumen pembayaran nontunai dan turut mendorong penyelenggara sistem pembayaran untuk senantiasa memperhatikan aspek perlindungan konsumen jasa sistem pembayaran.

    Selama 2017, Bank Indonesia menempuh sejumlah kebijakan, antara lain penertiban kegiatan usaha penukaran valuta asing bukan bank (KUPVA BB) tidak berizin dan implementasi National Standard Indonesia Chip Card

    sebagai Standar Nasional bersamaan dengan penggunaan Personal Identity Number 6 digit sesuai batas waktu tahap 1. Bank Indonesia juga melaksanakan Mutual Evaluation Indonesia 2017 untuk mendukung pencegahan terhadap penyalahgunaan sistem keuangan dari tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan tindak pidana pendanaan terorisme (TPPT). Selain itu, Bank Indonesia kembali mengingatkan mengenai larangan dilakukannya penggesekan ganda ( ) dalam transaksi nontunai.

    Bank Indonesia dan Kementerian Perhubungan RI juga telah menyepakati pengembangan integrasi sistem pembayaran elektronik bidang transportasi yang meliputi pembayaran transportasi antar moda darat, laut, udara, kereta api, perparkiran, dan jalan berbayar. Pengintegrasian sistem pembayaran diharapkan masyarakat akan dapat menggunakan uang elektronik dari berbagai penerbit pada berbagai moda transportasi.

    Selain itu, Bank Indonesia mendorong pengembangan remitansi bagi tenaga kerja Indonesia (TKI). Langkah

  • 6Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    ini merupakan bentuk dukungan terhadap Program Desa Migran Produktif (Desmigratif) yang dilaksanakan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Program Desmigratif diinisiasi antara lain dengan mempertimbangkan besarnya kontribusi penghasilan TKI terhadap devisa Indonesia.

    dan memulai implementasi Gerbang Pembayaran Nasional

    undang-undang kepada Bank Indonesia selaku otoritas sistem pembayaran nasional untuk mencapai sistem

    Pada triwulan IV 2017, Bank Indonesia menandatangani beberapa perjanjian kerja sama, yaitu: perjanjian konsorsium untuk meresmikan pendirian lembaga services, perjanjian

    GPN, perjanjian kerja sama interoperabilitas kartu debit, dan perjanjian kerja sama interoperabilitas uang Elektronik. Bank Indonesia juga telah meluncurkan logo nasional GPN berbentuk “burung garuda” dan tulisan GPN sebagai identitas sistem pembayaran nasional yang akan menjadi bagian dari transaksi seluruh masyarakat yang semakin aman, andal, dan terpercaya.

    Merespons perkembangan inovasi di bidang layanan keuangan, Bank Indonesia menerbitkan ketentuan tentang

    Indonesia itu dilengkapi dengan ketentuan pelaksanaannya yang mengatur secara lebih rinci terkait ruang uji coba terbatas (Regulatory Sandbox) dan tata cara pendaftaran, penyampaian informasi, dan pemantauan penyelenggara

    khususnya yang bergerak di area sistem pembayaran, sekaligus memberikan perlindungan bagi konsumen.

    Bank Indonesia juga senantiasa mendorong perluasan penggunaan Central Bank Money (CeBM) untuk setelmen dana transaksi surat berharga di pasar modal. Untuk itu, Bank Indonesia bersama dengan Self-Regulatory Organization (SRO) di Pasar Modal (PT Kustodian Sentral Efek Indonesia/KSEI), telah mengadakan Coaching Clinic bersama Perusahaan Efek (PE) dan Bank yang ditunjuk sebagai bank pembayaran PE.

    Kebijakan lain yang ditempuh oleh Bank Indonesia antara lain juga mencakup penerapan penggunaan nomor tunggal identitas investor untuk investor surat berharga yang ditatausahakan di BI-SSSS, optimalisasi layanan bulk payment SKNBI, kajian pengembangan infrastruktur dan layanan SKNBI, serta enhancement pada aplikasi SKNBI.

    Di bidang pengelolaan uang rupiah, kebijakan pengelolaan uang rupiah senantiasa diarahkan untuk mencapai tiga pilar, yaitu: (i) ketersediaan uang yang berkualitas dan terpercaya, (ii) distribusi dan pengolahan uang yang aman dan optimal, serta (iii) layanan kas yang prima.

    Terkait pilar ketersediaan uang, secara berkala Bank Indonesia menyusun Estimasi Kebutuhan Uang (EKU) sejalan dengan upaya pemenuhan amanat Undang-Undang Mata Uang. Terkait pilar distribusi Bank Indonesia antara lain meningkatkan kerja sama dengan berbagai instansi penyedia moda transportasi untuk distribusi uang, serta kerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan TNI AL dalam rangka penyediaan pengawalan dan pengamanan jalur distribusi uang dan layanan kas di seluruh wilayah Indonesia. Terkait pilar layanan kas prima, hingga akhir 2017, kas titipan Bank Indonesia telah berjumlah

    Untuk mencapai wilayah dengan akses transportasi terbatas, Bank Indonesia juga menerapkan layanan kas untuk mencapai tingkat kecamatan dan desa. Strategi layanan kas dimaksud dilakukan mengingat layanan Kas Titipan diyakini baru mencapai tingkat kota/kabupaten. Program layanan kas ini dinamakan “BI Jangkau” dengan mekanisme distribusi yang bersifat struktural dan lebih berkesinambungan.

    Selain menjalin kerja sama dengan berbagai pihak di dalam negeri, Bank Indonesia juga aktif dalam menjalin kerja sama internasional terutama dengan menghadiri berbagai fora internasional seperti forum G20, Bank for International Settlements (BIS), ASEAN dan Organisation of Islamic Cooperation (OIC) termasuk pelaksanaan engagement dengan IMF.

    Untuk mengelola persepsi positif investor terhadap perekonomian Indonesia, Bank Indonesia juga aktif menjalin komunikasi dengan para investor dalam dan luar negeri maupun dengan lembaga rating untuk memitigasi asymmetric information yang dilakukan antara lain dalam bentuk dan investor conference call. Komunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan sangat diperlukan untuk meningkatkan efektivitas kebijakan Bank Indonesia di bidang moneter, makroprudensial,

    pendukung lainnya.

    Bank Indonesia telah menyusun perencanaan komunikasi yang dijabarkan ke dalam suatu Rekomendasi Tema Strategis dan Strategi Komunikasi Bank Indonesia. Untuk 2017, terdapat 8 (delapan) Rekomendasi Tema Strategis yang akan didorong dalam strategi komunikasi Bank Indonesia.

  • 7Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    Dari sisi implementasi manajemen risiko, Bank Indonesia telah menjalankan asesmen risiko terhadap seluruh materi Rapat Dewan Gubernur serta kegiatan pemantauan, , dan penyampaian rekomendasi atas implementasi mitigasi risiko di seluruh satuan kerja. Penguatan manajemen risiko juga telah dilakukan melalui peningkatan kapabilitas dan kompetensi (ICO).

    Dalam menjalankan fungsi audit internal, Bank Indonesia melaksanakan audit seluruh satuan kerja di Bank Indonesia. Selain itu, dilakukan juga monitoring penyelesaian tindak lanjut hasil audit baik yang dilakukan oleh audit intern

    efektivitas pelaksanaan tugas audit intern dan proses governance di Bank Indonesia.

    Pelaksanaan manajemen keuangan diarahkan untuk mendukung arah kebijakan Bank Indonesia dan memperkuat akuntabilitas Bank Indonesia. Pada triwulan IV 2017 dan 2017, Bank Indonesia telah menyusun Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) dan Rencana Investasi (RI) Bank Indonesia tahun 2018. Rencana ATBI Operasional 2018 itu diserahkan kepada DPR RI pada 16 Agustus 2017. Selanjutnya, DPR RI memberikan persetujuan pada 7 Desember 2017.

    Bank Indonesia juga telah melaporkan Rencana ATBI Kebijakan 2018 kepada DPR RI pada akhir November 2017. Bank Indonesia juga telah menyampaikan laporan pelaksanaan Rencana Investasi kepada Badan Supervisi Bank Indonesia (BSBI) pada Desember 2017 sebagai bahan telaahan.

    Terkait dukungan sistem informasi (SI), upaya Bank Indonesia pada 2017 masih difokuskan pada kelanjutan Program Transformasi Bank Indonesia dengan penetapan Information System – Enterprise Architecture (IS-EA) 2015

    untuk mewujudkan Sistem Informasi yang andal dan berkualitas serta menerapkan teknologi terkini sesuai dengan praktik terbaik internasional.

    Dalam aspek hukum, sepanjang 2017, Bank Indonesia telah menerbitkan 15 (lima belas) Peraturan Bank Indonesia, 21 (dua puluh satu) Peraturan Anggota Dewan Gubernur, dan 15 (lima belas) Peraturan Dewan Gubernur. Selain itu, Bank

    Gubernur Intern.

    Tidak terlepas dari tugas dan fungsi utamanya sebagai otoritas moneter dan keuangan, Bank Indonesia juga senantiasa menjalankan program sosial. Adapun penyelenggaraan program sosial ditujukan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan tugas dan pencapaian tujuan Bank Indonesia.

    Dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan strategis selalu bergerak dinamis dan penuh tantangan, Bank Indonesia akan memfokuskan kebijakan 2018 pada stabilitas ekonomi dan sistem keuangan dengan meningkatkan efektivitas bauran kebijakan sekaligus meneruskan proses transformasi menuju visi Bank

    mempertimbangkan evaluasi pencapaian dan pentahapan transformasi tahun sebelumnya.

    Pada 2018, Bank Indonesia akan mengoptimalkan bauran kebijakan untuk memperkuat stabilitas perekonomian. Secara konsisten, Bank Indonesia melakukan penguatan bauran kebijakan di bidang moneter, makroprudensial, sistem pembayaran, dan pengelolaan uang rupiah. Kebijakan moneter diarahkan untuk memelihara stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, sekaligus memperkuat kesinambungan pertumbuhan ekonomi dan keuangan inklusif.

    Di sisi lain, upaya pendalaman pasar keuangan akan terus dilakukan guna memperbaiki struktur pasar uang. Selain itu, Bank Indonesia akan memperkuat posisi kantor perwakilan wilayah dalam negeri guna mendukung

    Sebagai bagian dari bauran kebijakan, Bank Indonesia akan mengarahkan kebijakan stabilitas sistem keuangan (SSK) dan makroprudensial untuk mendorong stabilitas sistem keuangan. Untuk itu, Bank Indonesia akan mempererat koordinasi dengan lembaga lain melalui forum Komite SSK dan penguatan protokol manajemen krisis.

    Kebijakan sistem pembayaran diarahkan untuk

    dan keandalan infrastruktur. Untuk itu, Bank Indonesia akan mempercepat implementasi National Payment

    . Di sisi lain, Bank Indonesia tetap melanjutkan

    dapat diinternalisasi secara luas dan baik oleh masyarakat. Sedangkan kebijakan pengelolaan uang akan difokuskan pada upaya menjaga ketersediaan uang rupiah dalam jumlah nominal yang cukup, jenis pecahan yang sesuai, tepat waktu, dan dalam kondisi layak edar.

    Untuk mewujudkan semua itu, Bank Indonesia senantiasa akan berkoordinasi dengan otoritas terkait di tingkat pusat daerah dalam pelaksanaan bauran kebijakan untuk merespons berbagai tantangan perekonomian.

    keuangan, maupun percepatan pelaksanaan reformasi struktural untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih sehat.

  • 8Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    bank indonesia

  • 9Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    Perekonomian nasional tetap menunjukkan kinerja yang membaik dengan struktur lebih kuat, didorong oleh permintaan domestik yang masih terjaga. Sepanjang 2017, pertumbuhan ekonomi

    mencapai sebesar 5,07% (yoy), tertinggi dalam empat tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi terutama didukung oleh meningkatnya kinerja investasi dan kinerja ekspor. Kenaikan kinerja

    investasi sejalan dengan berlanjutnya pembangunan infrastruktur dan tetap tingginya investasi nonbangunan, sedangkan peningkatan kinerja ekspor merupakan dampak dari pemulihan

    ekonomi dunia dan peningkatan harga komoditas. Di sisi lain, akselerasi belanja pemerintah juga

    +1% selama tiga tahun berturut-turut. Neraca Pembayaran

    Bab IIPerkembangan Kondisi Makroekonomi,

    Moneter, Sistem Keuangan, dan Sistem Pembayaran

  • 10Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    bank indonesia

    1. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Desember 2017 tercatat sebesar 0,71% (mtm) sehingga

    secara keseluruhan angka inflasi 2017 sebesar 3,61% (yoy) atau berada dalam kisaran sasaran

    inflasi yang ditetapkan yaitu sebesar 4+1% (yoy).

    2. Nilai tukar rupiah selama 2017 relatif stabil dengan tingkat pelemahan tipis sebesar 0,60%

    menjadi Rp13.385 per dolar AS dipengaruhi penguatan mata uang dolar AS yang bersifat broad

    based. Depresiasi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan negara peers.

    3. Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 membaik dengan PDB tercatat sebesar 5,07% (yoy),

    tertinggi dalam empat tahun terakhir. Peningkatan ini didukung struktur yang lebih berimbang

    dengan investasi dan ekspor sebagai sumber utama pertumbuhan, serta konsumsi yang tetap

    terjaga.

    4. Neraca Pembayaran Indonesia 2017 mencatat surplus sebesar 11,6 miliar dolar AS, ditopang

    oleh surplus transaksi modal dan finansial yang meningkat, terutama dalam bentuk investasi

    langsung dan investasi portofolio. Surplus ini disertai penurunan defisit transaksi berjalan yang

    tercatat sebesar 1,7% dari PDB atau 17,3 miliar dolar AS.

    5. Perkembangan utang luar negeri (ULN) Indonesia masih terkendali dan relatif aman di kisaran

    34% dari PDB dengan posisi akhir 2017 tercatat 352,2 miliar dolar AS atau tumbuh 10,1% (yoy).

    6. Rata-rata harian nominal transaksi pasar uang rupiah tercatat meningkat sebesar Rp9,9 triliun

    menjadi sebesar Rp29,07 triliun. Peningkatan nominal transaksi pasar uang rupiah yang lebih

    tinggi dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi mengindikasikan perkembangan

    pasar uang yang semakin dalam.

    7. Kondisi sistem keuangan Indonesia 2017 semakin terjaga, ditandai dengan Indeks Stabilitas

    Sistem Keuangan (ISSK) yang menurun dan berada di level normal (0,77). Kuatnya ketahanan

    SSK didukung kinerja pasar keuangan yang membaik dan kondisi institusi keuangan yang stabil.

    8. Kinerja pasar keuangan Indonesia triwulan IV 2017 dan selama 2017 menguat sejalan dengan

    meningkatnya kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia, terutama setelah

    Standard & Poor’s memberikan peringkat layak investasi kepada Indonesia sejalan dengan Fitch

    dan Moody’s.

    9. Ketahanan industri perbankan 2017 yang tetap terjaga tercermin pada peningkatan rasio

    kecukupan modal (CAR) sebesar 23,01%, jauh berada diatas persyaratan minimum 8%.

    10. Pertumbuhan kredit industri perbankan tercatat sebesar 8,15% (yoy), meningkat dibandingkan

    triwulan dan tahun sebelumnya 7,86% (yoy), seiring dengan membaiknya sektor komoditas dan

    berjalannya proyek infrastruktur di berbagai daerah. Sejalan dengan pertumbuhan kredit yang

    membaik dan upaya konsolidasi perbankan, risiko kredit (NPL gross) menurun menjadi 2,60%.

    RINGKASAN

  • 11Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    11. Kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) 2017 tumbuh sebesar 10% (yoy), meningkat

    dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 8,3% (yoy) maupun periode yang

    sama tahun sebelumnya sebesar 8,4%.

    12. Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) 2017 meningkat dari tahun sebelumnya, dengan

    pencapaian Rp96,7 triliun atau 90,7% dari target, dan jumlah debitur sebanyak 4,09 juta.

    13. Nominal transaksi sistem pembayaran Bank Indonesia pada triwulan laporan mencapai

    Rp46.593,15 triliun atau meningkat 3,38% dibanding periode sebelumnya. Secara tahunan.

    nominal transaksi meningkat sebesar 4,60% menjadi Rp176.230,83 triliun.

    14. Nominal transaksi Alat Pembayaran Menggunakan Kartu pada triwulan IV 2017 dan tahun

    2017 meningkat masing-masing sebesar 2,03 (qtq) dan 10,47% (yoy) menjadi Rp1.704,89 triliun

    dan Rp6.523,25 triliun.

    15. Nominal transaksi uang elektronik pada triwulan IV 2017 dan tahun 2017 meningkat masing-

    masing sebesar 85,06% (qtq) dan 73,56% (yoy) menjadi Rp4,87 triliun dan Rp12,26 triliun.

    Peningkatan ini terutama didorong oleh implementasi elektronifikasi jalan tol dan berlanjutnya

    program bantuan sosial nontunai.

    16. Posisi uang kartal yang diedarkan pada triwulan IV 2017 dan tahun 2017 meningkat masing-

    masing sebesar naik 13,1% (qtq) dan 13,4% (yoy) menjadi Rp694,8 triliun, sejalan dengan

    pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh positif pada 2017.

  • 12Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    volatile foods,administered prices

    +

    volatile foods,administered

    prices

    Inflasi terjaga pada level yang rendah sejalan

    dengan terjangkarnya ekspektasi inflasi, disertai

    masih rendahnya permintaan domestik, nilai tukar

    yang stabil, dan harga global. Tekanan volatile

    foods dan administered prices juga rendah,

    didukung oleh faktor positif permintaan dan

    penawaran, rendahnya tekanan dari eksternal,

    serta koordinasi kebijakan yang kuat antara Bank

    Indonesia dan Pemerintah.

    traded nontraded

    Consensus Forecast

    Traded Nontraded

    Sumber: BPS, diolah2015 2016 2017

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    %, yoy

    -4

    0

    4

    8

    12

    10

    20IHK IntiVolatile Food Administered Prices

    3,612,95

    8,70

    0,71

    Des-17 mtm yoy ytdIHK 0,71 3,51 3,61Inti 0,19 2,95 2,95

    Adm. Prices 0,91 8,70 8,70Volatile Prices 2,46 0,71 0,71

    Sumber: BPS, diolah

    %, yoy

    2015 2016 20171 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    0,07

    0,06

    0,05

    0,04

    0,03

    0,02

    0,01

    0,00

    Inti Inti Traded Inti Non-Traded

  • 13Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    volatile foodsvolatile foods

    volatile foods

    volatile foods

    administered prices

    Volatile food

    Administered Prices

    Volatile Food

    Administered Prices

    administered pricesadministered

    prices

    administered prices

    administered prices

    Consensus Forecast

    0,0

    1,0

    2,0

    3,0

    4,0

    5,0

    6,0

    Sumber: Bank Indonesia, Consensus Forecast2016 2017 2018

    I II III IV I II III IV I II III

    %, yoy

    SPIME Consesus Forecast

    Sumber: BPS, diolah

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    18

    20%, yoy

    2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

    Sumber: BPS, diolah

    Komoditas 2016 (%, yoy) 2017 (%, yoy)No.

    12345

    Minyak GorengCabai RawitBawang PutihCabai MerahBawang Merah

    0,060,070,090,330,17

    0,02-0,08-0,11-0,16-0,18

    Volatile Food

    Sumber: BPS, diolah

    %, mtm

    20171 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    Administered Prices Rata-rata 3 tahun terakhir

    -1,5

    -1,0

    -0,5

    0,0

    0,5

    1,0

    1,5

    2,0

    2,5

    3,0

    Sumber: BPS, diolah

    Komoditas 2016 (%, yoy) 2017 (%, yoy)No.

    Administered Prices

    123456

    Tarif ListrikBensinRokok Kretek FilterAngkutan UdaraRokok KretekRokok Putih

    0,06-0,420,180,130,080,06

    0,760,170,150,090,080,05

  • 14Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    +

    +

    administered pricesvolatile foods

    Sumber: BPS, diolah

    Inf > 5,0% 3,0% < Inf < 4,0% Inf < 3,0%4,0% < Inf < 5,0%

    ACEH4.2

    SUMUT3.2

    RIAU4.2

    KEP, BABEL1.1

    DKI JAKARTA3.7 JATENG

    3.7

    SULTENG4.3

    KALBAR4.1

    SULUT2.4

    MALUT2

    PAPBAR1.4

    PAPUA2.1

    BALI3.3 NTT2

    KEP, RIAU4

    LAMPUNG3

    BENGKULU3.6

    BANTEN4

    SULSEL4.4

    SULBAR3.8

    JABAR3.6 JATIM

    4NTB3.7

    KALTENG3.2

    KALSEL3.7

    GORONTALO4.3

    MALUKU0.78

    SULTRA3

    SUMSEL3

    JAMBI2.8

    DIY4.2

    SUMBAR2

    KALTIM3.1

    KALTARA2.8

    Nilai tukar rupiah relatif stabil sejalan dengan

    berbagai upaya Bank Indonesia dan pemerintah

    untuk menjaga kondisi fundamental ekonomi

    domestik di tengah kondisi global yang cenderung

    tidak stabil (volatile). Setelah sempat tertekan, nilai

    tukar rupiah kembali menguat sejalan dengan

    kepercayaan investor dan perbaikan pemulihan

    ekonomi global maupun domestik.

    Sumber: BPS, diolah

    %, yoy

    2015 2016 2017 20181 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1

    20

    16

    12

    8

    4

    0

    -4

    5,82

    3,252,69

    IHK IntiVolatile Food Administered Prices

    Jan-18 mtm yoy ytdIHK 0,62 3,25 0,62Inti 0,31 2,69 0,31

    Adm. Prices -0,15 5,82 -0,15Volatile Prices 2,58 2,62 2,58

    2,62

  • 15Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    broad based

    balance sheet reduction), Fed Fund Rate

    credit rating

    .

    peers

    peers

    peers .

    peers

    Peers

    Rupiah per dolar AS

    13.000

    13.100

    13.200

    13.300

    13.400

    13.500

    13.600

    13.700

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12017 2018

    IDR/USDRata-rata bulananRata-rata Triwulanan

    Data s.d 31 Jan 18

    Sumber: Reuters, diolah

    13.33813.321

    13.343

    13.561

    13.378

    13.44113.389

    13.537

    13.33313.30913.348

    Jan 2018 vs Des 2017

    Sumber: Reuters, Bloomberg, diolah

    Data s.d. 31 Jan-18 %ZARMYREURBRLCNYTHBSGDJPY

    KRWTRYIDRINRPHP

    -4,00 -2,00 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00

    point-to-point Rata-rata

    4,523,80

    3,533,92

    3,473,92

    2,093,56

    -0,031,08

    1,340,45

    -2,89

    7,693,11

    2,992,78

    2,622,33

    1,901,90

    1,761,73

    1,360,95

    -0,42

    Sumber: Reuters, Bloomberg, diolah

    30

    25

    20

    15

    10

    5

    -

    %

    ZAR BRL TRY KRW MYR PHP THB SGD INR IDR

    Triwulan III 2017 Triwulan IV 2017

  • 16Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    Sejalan dengan pemulihan ekonomi global dan

    kenaikan harga komoditas, pertumbuhan ekonomi

    membaik, ditopang oleh peningkatan kinerja

    ekspor dan investasi, serta tetap kuatnya konsumsi

    rumah tangga.

    Peers

    Path

    BRL ZAR TRY THB PHP IDR SGD KRW INR MYR

    25

    20

    15

    10

    5

    0

    data s.d 31 Januari 2018

    Sumber: Reuters, Bloomberg, diolah

    %

    YTD 20182017 Rata-rata YTD-18

    Sumber: BPS

    I II III IV I II III IV2017

    2017Komponen PDB Pengeluaran 2015

    20162016

    Konsumsi Rumah Tangga

    EksporImpor

    PDB

    4,96-0,625,315,016,111,93

    -2,12-6,25

    4,88

    4,956,413,434,676,78

    -1,21-3,10-5,04

    4,94

    5,076,736,214,185,071,69

    -1,50-3,47

    5,21

    5,016,67

    -2,954,244,962,15

    -5,75-4,13

    5,03

    4,996,75

    -4,034,794,077,044,152,72

    4,94

    5,016,64

    -0,144,475,182,43

    -1,57-2,45

    5,03

    4,948,072,694,775,871,468,414,81

    5,01

    4,958,52

    -1,925,346,073,232,800,20

    5,01

    4,936,023,487,086,289,47

    17,0115,46

    5,06

    4,975,243,817,276,689,038,50

    11,81

    5,19

    4,956,912,146,156,245,909,098,06

    5,07

    Sumber: BPS, diolah2014 2015

    I II III IV I II III IV2016 2017

    I II III IV2011 2012

    I II III IV I II III IV2013

    I II III IV I II III IV

    7,00

    6,50

    6,00

    5,50

    5,00

    4,50

    PDB 6 per. Mov. Avg. (PDB)

    %, yoy

    6,56,3

    6,05,9

    6,16,2

    5,9 5,9

    5,55,55,6

    5,6

    5,1 4,94,9 4,9 4,94,7

    4,8 4,8

    5,0 5,0 5,05,0

    5,15,25,2 5,2

  • 17Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    Capital Expenditure

    Sumber: BPS

    % %, yoy

    -1

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    2016 2017I II III IV

    2015I II III IV I II III IV

    Bangunan Investasi (skala kanan)Non Bangunan

    Sumber: Renstra 2015 – 2019 Kemen BUMN, APBN 2018, BPS. Keterangan: Capex: Capital Expenditure

    2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017F 2018F

    Rp Triliun % Rasio

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    0

    100

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    800Rasio Capex/Investasi dalam PDB (Skala kanan)Capex BUMNCapex APBN

    Sumber: Asosiasi Semen Indonesia

    -10

    -5

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    2015 2016 2017I II III IV

    2014I II III IV I II III IV I II III IV

    %, yoy

    Sumber: Bank Indonesia

    %, yoy

    2015 2016 2017I II III IV

    2014I II III IV

    2013I II III IV

    2012I II III IV I II III IV I II III IV

    -75

    -55

    -35

    -15

    5

    25

    45

    65

    85 Barang Modal

    Mobil PenumpangBarang Modal Kecuali Alat Angkutan

    Alat Angkutan Untuk Industri

  • 18Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    narrow based)

    Sumber: Bank Indonesia2016 2017 2017

    %, yoy

    -30

    -20

    -10

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    I II III IV I II III IV 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    Total PertambanganManufaktur Pertanian

    Sumber: Bank Indonesia2016 2017 2017

    I II III IV I II III IV 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

    %, yoy

    -30

    -40

    -20

    -10

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60Total Pertambangan ManufakturPertanian

    2015 2016 2017I II III IV

    2014I II III IV I II III IV I II III IV

    103,5

    103,0

    102,5

    102,0

    101,5

    101,0

    100,5

    100,0

    99,5

    98,5

    99,0

    %, yoy Indeks

    -4

    -3

    -2

    -1

    0

    1

    2Nilai Tukar Petani (skala kanan) Upah Riil Buruh Tani

    Sumber: BPS, diolah

    Sumber: Bank Indonesia2015 2016 2017

    I II III IV I II III IV I II III IV80

    90

    100

    110

    120

    130

    140Indeks Keyakinan KonsumenIndeks Keyakinan Saat IniIndeks Ekspektasi Konsumen

    Indeks

  • 19Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    life style) leisure).

    I II III IV I II III IV2017

    2017Komponen PDB Lapangan Usaha 2015

    20162016

    ****) Penggabungan 3 lap. usaha: (i) Jasa Keuangan, (ii) Real Estate dan (iii) Jasa Perusahaan

    *) Penggabungan 2 lap. usaha: (i) Pengadaan Listrik dan Gas dan (ii) Pengadaan Air**) Penggabungan 2 lap. usaha: (i) Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Motor serta (ii) Penyediaan akomodasi dan mamin***) Penggabungan 2 lap. usaha: (i) Transportasi dan Pergudangan serta (ii) Informasi dan Komunikasi

    *****) Penggabungan 4 lap. usaha: (i) Adm. Pemerintahan, Pertahanan, Jaminan Sosial Wajib, (ii) Jasa Pendidikan, (iii) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Lainnya dan (iv) Jasa LainnyaSumber: BPS

    Persen, yoy

    Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan PerikananPertambangan dan PenggalianIndustri Pengolahan

    Listrik, Gas, Air Bersih, dan Pengadaan Air *KonstruksiPerdagangan dan Penyediaan Akomodasi dan Mamin**Transportasi, Pergudangan, Informasi dan Komunikasi***Jasa Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan****Jasa-jasa Lainnya*****

    PDB

    3,75-3,424,33

    1,326,362,868,326,806,37

    4,88

    1,471,224,68

    7,356,764,577,517,655,70

    4,94

    3,481,044,62

    6,095,124,448,059,385,40

    5,21

    3,180,174,47

    4,694,953,908,597,013,99

    5,03

    5,531,353,28

    3,114,214,048,724,642,97

    4,94

    3,360,954,26

    5,265,224,238,237,134,46

    5,03

    7,15-1,224,28

    1,805,964,739,395,353,69

    5,01

    3,232,123,50

    -2,096,943,88

    10,055,632,56

    5,01

    2,771,844,85

    4,886,985,298,855,924,04

    5,06

    2,240,084,46

    2,507,234,668,644,876,84

    5,19

    3,810,694,27

    1,766,794,649,225,444,34

    5,07

  • 20Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    Sumber : BPS (diolah)

    Membaiknya persepsi investor terhadap prospek

    perekonomian Indonesia telah mendorong kenaikan

    surplus transaksi modal dan finansial, terutama

    dalam bentuk investasi langsung dan investasi

    portofolio, yang pada gilirannya meningkatkan

    surplus neraca pembayaran secara signifikan.

  • 21Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    2015 2016 2017I II III IV I II III IV I* II* III* IV**

    -15

    -10

    -5

    0

    5

    10

    15Miliar Dolar AS

    Transaksi Modal dan FinansialTransaksi Berjalan

    Neraca Keseluruhan

    * angka sementara ** angka sangat sementaraSumber: Bank Indonesia

    Miliar Dolar AS

    2015 2016 2017I II III IV I II III IV I* II* III* IV**

    -10

    -5

    0

    5

    10

    15

    Investasi PortofolioInvestasi LainnyaInvestasi LangsungTransaksi Modal dan Finansial

    * angka sementara ** angka sangat sementaraSumber: Bank Indonesia

    2015 2016 2017I II III IV I II III IV I* II* III* IV**

    -15

    -10

    -5

    0

    5

    10

    -8

    -6

    -4

    -2

    0

    2

    4Miliar Dolar AS % PDB

    Neraca Pendapatan SekunderNeraca Pendapatan PrimerNeraca PerdaganganNeraca Jasa

    * angka sementara ** angka sangat sementara

  • 22Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    peers.

    2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

    1,00

    0,50

    0,00

    -0,50

    -1,00

    -1,50

    -2,00

    -2,50

    -3,00

    -3,50

    50454035302520151050

    -5-10-15-20-25-30-35

    Miliar Dolar AS % PDB

    11,6

    -1,70

    Transaksi Modal dan FinansialTransaksi BerjalanNeraca Keseluruhan

    Sumber: Bank Indonesia

    Sumber: Bank Indonesia

    2016 2017 20181 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1

    Miliar Dolar AS Bulan

    130,2132,0

    0

    30

    60

    90

    120

    150

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    Cadangan DevisaBulan Impor dan Pembayaran Utang Pemerintah (Skala kanan)

    Perkembangan Utang Luar Negeri (ULN) tetap

    terkendali, dengan rasio ULN terhadap PDB

    yang terjaga pada level yang masih lebih baik

    dibandingkan dengan rata-rata negara peers.

    Kondisi likuiditas pasar uang rupiah dan

    pasar valas tetap terjaga, sejalan dengan

    kondisi perekonomian nasional. Seiring dengan

    meningkatnya kepercayaan pelaku pasar terhadap

    kestabilan nilai tukar rupiah, transaksi di pasar

    valas kembali menurun pada tingkat yang normal.

  • 23Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    Uncollateralized

    uncollateralized

    uncollateralized

    overnight

    (uncollateralized)

    (stance)

    Overnight

    2015 2016 2017I II III IV I II III IV I II III IV

    16.000

    14.000

    12.000

    10.000

    8.000

    6.000

    4.000

    2.000

    -

    180

    160

    140

    120

    100

    80

    60

    40

    20

    Miliar Rp

    >1 M1 M2-4 HrO/N Freq.

    2015 2016 2017I I I I I I I III II II II II II IIIIIII III III III III III III III IIIIV IV IV IV IV IV IV IV IV

    10,50%

    9,50%

    8,50%

    7,50%

    6,50%

    5,50%

    4,50%

    3,50%

    Policy Rate PUAB O/n

  • 24Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    (uncollateralized)

    uncollateralized

    Collateralized

    overnight

    2015 2016 2017I II III IV I II III IV I II III IV

    1600

    1400

    1200

    1000

    800

    600

    400

    200

    0

    Rp Miliar

    o/n 2-4 1m 2m 3m 1b 2b 3b above 3b

    Tw-I

    2015

    Tw-I

    2015

    Tw-I

    2016

    Tw-I

    2016

    Tw-I

    2015

    Tw-I

    2017

    Tw-I

    2017

    Tw-I

    2017

    Tw-II

    I 201

    7Tw

    -III 2

    017

    Tw-II

    I 201

    7Tw

    -IV 20

    17Tw

    -IV 20

    17Tw

    -IV 20

    17

    Tw-II

    2017

    Tw-II

    2017

    Tw-II

    2015

    Tw-II

    2015

    Tw-II

    2015

    Tw-II

    2016

    Tw-II

    2016

    Tw-II

    2016

    Tw-II

    I 201

    6Tw

    -III 2

    016

    Tw-II

    I 201

    6Tw

    -IV 20

    16Tw

    -IV 20

    16Tw

    -IV 20

    16

    Tw-II

    I 201

    5Tw

    -III 2

    015

    Tw-II

    I 201

    5Tw

    -IV 20

    15Tw

    -IV 20

    15Tw

    -IV 20

    15

    4,50%

    5,50%

    6,50%

    7,50%

    8,50%

    9,50%

    PUAB 1 Bulan Repo 1 Bulan

  • 25Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    collateralized

    Global Master Repurchase Agreement

    capacity buildingannex

    spot

    swap

    forward

    option

    structured productcall spread option

    spot

    Call Spread Option

    underlyingthreshold

    Stabilitas sistem keuangan Indonesia berada di

    level normal, didukung oleh penguatan kinerja

    pasar keuangan seiring dengan meningkatnya

    kepercayaan investor, pemulihan ekonomi global,

    dan membaiknya fundamental ekonomi Indonesia.

    2015 2016 2017I II III IV I II III IV I II III IV

    0,0

    1,0

    2,0

    3,0

    4,0

    5,0

    6,0

    30%

    32%

    34%

    36%

    38%

    40%

    42%Derivatif

    38%

    37%

    2,02,01,9

    Rasio DerifatifSpot

  • 26Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    (rating)

    rating

    yield

    consumer

    yield

    yield

    Yield

    Yield

    yield

    yield yield

    -0

    -0

    -0

    -0

    -0

    -0

    -0

    -0

    0

    5,5

    5

    6

    6,5

    7

    7,5

    Jangka Pendek

    Jangka Panjang

    Jangka Menengah

    10

    5

    0

    15

    20

    25

    30

    35

    40%

    Des DesSepJunMar Mar Jun Sep Des DesSepJunMar14 15151515 16 16 16 16 17171717

  • 27Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    Net Flow

    Institusi (RpT) Des-15 Jun-16 Sep-16 Des-16 Mar-17 Jun-17 Sep-17 Des-17 TW'IV yoy Pangsa

    Bank:Bank Indonesia *)Non-Banks:Reksa danaAsuransiAsingDana PensiunIndividuLain-lain

    Sumber: Bloomberg, diolah

    Total

    350149963

    62172559

    504379

    1.462

    362150

    1.13576

    214644

    654987

    1.647

    369159

    1.22279

    227685

    8247

    1031.749

    399134

    1.24086

    238666

    8758

    1051.773

    49671

    1.32589

    250723

    8666

    1101.891

    399176

    1.37792

    254771

    8960

    1111.952

    58231

    1.43496

    258819

    8756

    1172.047

    492142

    1.466104151836198

    60117

    2.100

    -15%353%

    2%8%

    -42%2%

    127%8%0%

    2.58%

    23%6%

    18%21%

    -37%26%

    127%4%

    12%18.41%

    23%7%

    70%5%7%

    40%9%3%6%

    100%

    10

    15

    0

    5

    -10

    -5

    -20

    -15

    -25

    Rp Triliun

    4.000

    4.500

    5.000

    5.500

    6.000

    6.500

    Sep Oct Nov Dec Jan Mar Apr May Jun NovAug Sep OctFeb Jul Dec16 16 16 16 17 171717171717 17 17171717

    IHSG (RHS)

    Sumber: Bloomberg, diolah

    Net Asing

    Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

    Nilai rata-rata perdagangan saham harianIHSG (RHS)

    Rp Miliar

    2014 2015 2016 2017

    0

    1.000

    2.000

    3.000

    5.000

    4.000

    7.000

    6.000

    8.000

    10.000

    9.000

    5000

    4000

    3000

    2000

    1000

    0

    7000

    6000

    120

    110

    100

    130

    140

    150

    160

    170

    180

    5

    0

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    15Sep

    15Des

    16Mar

    16Jun

    16Sep

    16Des

    17Mar

    17Jun

    17Sep

    17Des

    IHSG (Rebased 1/1/11=100)Volatilitas IHSG (RSG)

    Sumber: Bloomberg, diolah

  • 28Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    Capital Adequacy Ratio

    underlying assets

    underlying assets

    NoIndeks Saham

    RegionalJun-16 Sep-16 Des-16 Mar-17 Jun-17 Sep-17 Des-17 (%)

    Perubahanyoy (%)

    123456789101112

    Indonesia (IHSG)Jepang (Nikkei)Hong Kong (HSI)China (Shanghai)Korea Selatan (Kospi)Singapore (STI)Malaysia (KLCI)Thailand (SET)Australia (AS30)Philippine (PSEi)India (Sensex)China (Shenzhen)

    5.016,6515.575,9220.794,37

    2.929,611.970,352.840,931.654,081.444,995.310,417.796,25

    26.999,721.974,24

    5.364,8016.449,8423.297,15

    3.004,702.043,632.869,471.652,551.483,215.525,157.629,73

    27.865,961.995,61

    5.296,7119.114,3722.000,56

    3.103,642.026,462.880,761.641,731.542,945.719,106.840,64

    26.626,461.969,11

    5.568,1118.909,2624.111,59

    3.222,512.160,233.175,111.740,091.575,115.903,847.311,72

    29.620,501.986,47

    5.829,7120.033,4325.764,58

    3.192,432.391,793.226,481.763,671.574,745.764,047.843,16

    30.921,611.897,69

    5.900,8520.356,2827.554,30

    3.348,942.394,473.219,911.755,581.673,165.744,868.171,43

    31.283,721.988,49

    6.355,6522.764,9429.919,15

    3.307,172.467,493.402,921.796,811.753,716.167,298.558,42

    34.056,831.899,34

    7,7111,83

    8,58(1,25)3,055,682,354,817,354,748,86

    (4,48)

    19,9919,1035,99

    6,5621,7618,13

    9,4513,66

    7,8425,1127,91(3,54)

    Sources: Bloomberg

    200

    150

    100

    50

    0

    250

    300

    350

    400

    450

    500

    800

    600

    400

    200

    0

    1000

    1200

    1400

    1600

    1800

    2000Jumlah PortofolioNAB (Rp T)UP beredar (jt)

    Sumber: Bloomberg, diolah

    1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 112015 2016 2017

  • 29Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    non performing loan gross

    Gross

    Gross

    stress test.

    Non-Performing Loan

    Non-Performing Loan Gross

    gross

    -

    1,00

    2,00

    3,00

    4,00

    Des Jun Des Jun Des Jun Des Jun Des DesJun2013 2014 2015 2016 2017

    NPL GrossNPL Net

    %

    -

    1,00

    0,50

    1,50

    2,00

    2,50

    3,00

    3,50

    4,00

    2,63

    3,18

    1,58

    KMK KI KK

    %

    Tr 4 2016Tr 1 2017Tr 2 2017Tr 3 2017Tr 4 2017

    Tr 4 2016Tr 1 2017Tr 2 2017Tr 3 2017Tr 4 2017

    -

    3,00

    2,00

    1,00

    4,00

    5,00

    6,00

    7,00

    8,00

    9,00(%)

    4,10

    2,71

    1,59

    3,743,67

    1,41 1,631,86

    1,08

    6,18

    Perdagangan

    Lain-lain

    Industri Pengankutan

    Konstruksi

    Pertanian Jasa Dunia Usaha

    Jasa Sosial

    Pertambangan

    Listrik

  • 30Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    .1

    non-core deposit 2

    1 AL = Kas + Penempatan pada BI + Excess Reserve - GWM2 Non Core Deposit mencakup 30% Giro + 30% Tabungan + 10% Deposito

    Non-Core Deposit

    6%

    4%

    2%

    8%

    10%

    12%

    14%

    16%

    18%

    6,5%

    6,0%

    5,5%

    7,0%

    7,5%

    8,0%

    8,5%

    9,0%

    9,5%

    9,59%

    9,28%

    4,25%6,50%

    Okt-1

    3Jan

    -14Apr

    -14Juli

    -14Ok

    t-14

    Jan-15

    Apr-15

    Jul-15

    Okt-1

    5Jan

    -16Apr

    -16Jul-

    16Ok

    t-16

    Mar-1

    7Jun

    -17Sep

    -17De

    s-17

    Pertumbuhan DPK (yoy)Pertumbuhan DPK Adj Va (yoy)BI7-Day RRBI Rate

    400

    300

    200

    100

    -

    500

    600

    700

    800

    900

    1.000

    400

    200

    -

    600

    800

    1.00

    1.200

    2012 2013 2014 2015 2016 20173 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9 12 3 6 9

    R12

    Alat Likuid (Skala Kanan)

    Primary ReserveSecondary ReserveTertiery Reserve

    Rp T Rp T

    90

    85

    80

    95

    100

    105

    110

    Tw I Tw II Tw III Tw IVTw I Tw II Tw III Tw IVTw II Tw III Tw IV2015 2015 2015 2016 2016 2016 2016 2017 2017 2017 2017

    (%) AL/NCD

    BI RateSB Dep 1bln Rp

    BI 7-Day RRSB KI (RHS)

    SB KK (RHS)SB KMK (RHS)

    Jun-

    10Se

    p-10

    Des-1

    0Ma

    r-11

    Jun-

    11Se

    p-11

    Des-1

    1Ma

    r-12

    Jun-

    12Se

    p-12

    Des-1

    2Ma

    r-13

    Jun-

    13Se

    p-13

    Des-1

    3Ma

    r-14

    Jun-

    14Se

    p-14

    Des-1

    4Ma

    r-15

    Jun-

    15Se

    p-15

    Des-1

    5Ma

    r-16

    Jun-

    16Se

    p-16

    Des-1

    6

    Sep-

    17De

    s-17

    Mar-1

    7Ju

    n-17

    3,0

    2,0

    1,0

    0,0

    4,0

    5,0

    6,0

    7,0

    8,0

    9,0

    12,0

    10,0

    14,0

    16,0

    18,0

    5,83

    12,66

    4,25

    10,71

    10,55

    (%) (%)

  • 31Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    Dec-15 Mar-16 Jun-16 Sep-16 Dec-16 Mar-17 Jun-17 Sep-17 Dec-17 qtq Des'16-Dec'17

    Konsumsi KPRKonsumsi Non KPRKredit KorporasiKredit Ritel

    11,0711,8310,7712,08

    10,8311,6810,4911,72

    10,7311,3810,4510,72

    10,6011,2710,3310,67

    10,5010,6210,2810,54

    10,4211,6810,1710,51

    10,3911,6610,2010,50

    10,4111,2910,0210,48

    10,2411,17

    9,8810,36

    (0,18)(0,12)(0,14)(0,12)

    (0,26)0,55

    (0,40)(0,18)

    Source: Laporan Mingguan OJK*Berdasarkan Laporan Mingguan OJK Desember minggu ke-4 2017

    TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IVA Kredit Perbankan

    Posisi (Rp T)Pertumbuhan (Rp T)

    B Pasar Modal*IPO Saham

    Jumlah EmitenJumlah Fundraise (Rp T)Rata-rata Fundraise (Rp T)

    Right IssueJumlah EmitenJumlah Fundraise (Rp T)Rata-rata Fundraise (Rp T)

    Obligasi & SukukJumlah EmisiJumlah Fundraise (Rp T)Rata-rata Fundraise (Rp T)

    Total Fundraise Pasar ModalC Perusahaan Pembiayaan **

    Posisi (Rp T)Pertumbuhan (Rp T)

    Total Pasar Modal dan IKNB

    4.000,40(57,73)

    20,110,06

    21,600,80

    716,392,34

    18,10

    365,391,13

    19,23

    4.168,30167,90

    74,190,60

    1235,382,95

    3240,121,25

    79,68

    372,907,51

    81,17

    4.212,3844,08

    36,372,12

    77,771,11

    1526,051,74

    40,19

    378,205,30

    45,49

    4.377,20164,82

    21,400,70

    1322,381,72

    2633,621,29

    57,40

    387,519,31

    66,71

    4.370,00(7,19)

    20,570,29

    89,491,19

    1423,091,65

    33,15

    395,197,68

    40,84

    4.491,37121,37

    183,220,18

    944,274,92

    4058,681,47

    106,17

    406,2811,09

    117,26

    4.543,5952,21

    61,740,29

    410,572,64

    1730,561,80

    42,87

    410,844,56

    47,44

    4.377,20251,68

    124,060,34

    1423,87

    1,70

    3044,78

    1,4972,71

    414,843,99

    76,70

    2016 2017

  • 32Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    middle term note

    Sep-16 Des-16 Mar-17 Juni-17 Sep-17 Des-17

    AsetInvestasi

    Sumber: OJK

    Rasio Investasi/Aset (rhs)

    Rp. T %

    400

    200

    -

    600

    1.000

    800

    1.200

    83

    82

    81

    80

    84

    86

    85

    87

    82,6282,5583,18

    83,97

    85,23 85,83

    910

    751

    945

    780

    981

    816 850

    1.0121.079

    920972

    1.133

    Sep-16 Des-16 Mar-17 Juni-17 Sep-17 Des-17

    140

    130

    120

    150

    170

    160

    180

    250

    200

    150

    100

    50

    -

    600

    400

    350

    450Rp. T %

    235

    154

    152,84157,99

    145,26

    146,56147,31

    147,40

    329

    208

    8356

    117

    173

    283

    193

    271

    393Klaim BrutoPremi Bruto

    Rasio Premi/Klaim Bruto (rhs)

    200

    100

    -

    300

    400

    Sep-16 Des-16 Mar-17 Juni-17 Sep-17 Des-17

    115

    18

    218

    27

    105

    21

    230

    31

    110

    23

    229

    32

    111

    24

    237

    34

    117

    25

    237

    32

    119

    23

    244

    Rp. T

    MultigunaInvestasi

    Sumber: OJK

    SyariahModel KerjaLainya Berdasarkan Persetujuan OJK

  • 33Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    Non Performing Financing

    .

    outstanding

    outstanding

    hedgingcontagion risk

    Non Performing Financing

    3 Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, diatur jenis kegiatan usaha PP menjadi pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dan pembiayaan lain berdasarkan persetujuan OJK (sebelumnya jenis pembiayaan meliputi sewa guna usaha, anjak piutang, kartu kredit dan pembiayaan konsumtif). Dari sisi pelaporan, jenis pembiayaan PP sesuai POJK dimaksud baru tersedia mulai posisi September 2016.

    4 Sejak September 2016, terdapat penyesuaian kolektibilitas pembiayaan dengan diberlakukannya POJK No.29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan yang sebelumnya 3 kolektibilitas (Lancar, Diragukan dan Macet) menjadi 5 kolektibilitas (Lancar, Dalam Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet).

    300

    400

    100

    200

    -

    500

    600Rp. T

    PembiayaanAset

    Sep-16 Des-16 Mar-17 Juni-17 Sep-17 Des-17

    435

    378

    443388

    450395 406

    462 468

    411 415

    477

    2

    3

    4

    3,16

    3,47

    3,18

    2,96

    3,263,38

    NPF

    Sumber: OJK

    %

    Sep-16 Des-16 Mar-17 Juni-17 Sep-17 Des-17

    Rp. T

    100

    50

    -

    150

    200

    Pinjaman DN Pinjaman LN SSB Modal

    Des-16Mar-17Juni-17

    Sep-17Des-17

    Pinjaman DNPinjaman LNSSB Modal

    Share Sumber Pendanaan perMar 2017

    13%

    19%

    22%

    46%

    30

    20

    10

    -

    40

    50%

    Sep-16

    28,5725,0046,43

    Des-16

    27,3827,3845,24

    Mar-17

    35,2925,4939,22

    Jun-17

    47,5218,8133,66

    Sep-17

    51-4918,8129,70

    Des-16

    53,0023,0024,00

    0%-10%10,01%-12%>12%

    Sumber: OJK

  • 34Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    5 Korporasi yang dimaksud merupakan korporasi non keuangan.

    return on asset

    Return on Equity

    asset turnover inventory turnover.

    Total Assets/Total Liabilities debt to equity

    % %

    6

    4

    2

    -

    10

    8

    14

    12

    81

    81

    80

    80

    82

    82

    83

    83

    Sep-16

    3,73

    11,7982,79

    Des-16

    3,87

    12,0182,77

    Mar-17

    4,14

    11,8280,90

    Jun-17

    3,83

    11,4982,24

    Sep-17

    3,99

    12,2082,97

    Des-16

    4,03

    12,2881,46

    ROAROEbopo (RHS)

    Sumber: OJK

    Sumber: Laporan Keuangan Korporasi di Bursa Efek Indonesia, Bloomberg, diolahPosisi data Tw III-2016 & Tw III-2017 (373 korporasi non keuangan)

    2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017

    TA/TL Asset TO Inventory TONo. Sektor

    ROA ROE DER Current Ratio

    12345678

    2,52%4,31%

    13,57%5,22%4,23%0,13%5,04%3,46%4,78%

    1,69%3,95%

    12,63%4,16%4,72%6,32%4,78%4,23%5,24%

    5,16%8,59%

    24,86%13,30%9,41%0,25%

    10,21%6,56%9,98%

    3,36%7,63%

    21,47%9,95%

    10,35%12,51%9,92%7,74%

    10,61%

    0,960,950,711,391,171,011,020,831,02

    1,020,920,691,391,210,951,120,831,03

    1,101,432,001,001,241,751,581,481,43

    1,031,531,921,041,111,791,521,561,42

    2,042,062,401,721,851,991,982,201,98

    1,982,092,461,721,832,051,892,211,97

    0,540,661,310,510,730,390,340,970,66

    0,620,721,300,530,760,490,350,940,69

    7,044,994,97

    62,887,52

    11,192,257,766,47

    8,285,415,05

    62,227,96

    14,892,577,756,83

    PertanianIndustri Dasar & KimiaIndustri Barang KonsumsiInfrastruktur, Utilitas & TransportasiAneka IndustriPertambanganProperti & Real EstatePerdagangan, Jasa & Investasi

    Agregat

  • 35Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    year-on-year,

    gross

    10,0

    0,0

    5,0

    15,0

    25,0

    20,0

    1,0

    0,0

    -1,0

    -2,0

    -3,0

    3,0

    2,0

    5,0

    4,0

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I*2014 2015 2016 2017 2018

    Pertumbuhan PDB (sb.kiri) Nilai SBT SKDU (sb. kanan)

    (% qtq) (% SBT)

    4,00

    *) Angka PerkiraanSumber: Survei Kegiatan Dunia Usaha, Bank Indonesia, periode triwulan IV-2017

    3,18

    14,3213,96

    7,40

    110

    100

    90

    80

    130

    120

    150

    140

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 122016 2017

    116.0

    112,5

    123,0 123,1

    115,1

    109,5

    122,1

    126,4

    133,8137,6

    OPTI

    MIS

    PESI

    SMIS

    IKKIKE

    IEKRata-rata IKK Triwulanan

    (Indeks)

    6,18%

    5,93%

    42,48%

    RT Lainya

    Perumahan

    Multiguna

    Sep2017

    Des2017

    KendaraanPeralatan RT

    42,13%

    0,47%11,59%

    39,89%

    39,51%

    11,30%0,52%

    Sumber: Laporan Bank Umum (LBU), Periode Desember 2017

  • 36Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia - Triwulan IV 2017 dan Tahun 2017

    Penyaluran kredit UMKM meningkat sejalan

    dengan membaiknya kinerja dunia usaha dan

    optimisme konsumen terhadap perekonomian

    Indonesia. Peningkatan itu juga dibarengi

    perbaikan kualitas kredit pada seluruh klasifikasi

    usaha.

    real estate

    yoy%

    Growth Kredit Usaha MikroGrowth Kredit Usaha MenengahGrowth Total KreditGrowth Kredit Usaha KecilGrowth Kredit UMKM

    Jan-

    15Fe

    b-15

    Mar-1

    5Ap

    r-15

    Mei-1

    5Ju

    n-15

    Jul-1

    5Ag

    u-15

    Sep-

    15Ok

    t-15

    Nov-

    15De

    s-15

    Jan-

    16Fe

    b-16

    Mar-1

    6Ap

    r-16

    Mei-1

    6Ju

    n-16

    Jul-1

    6Ag

    u-16

    Sep-

    16Ok

    t-16

    Nov-

    16De

    s-16

    Jan-

    17Fe

    b-17

    Mar-1

    7Ap

    r-17

    Mei-1

    7Ju

    n-17

    Jul-1

    7Ag

    u-17

    Sep-

    17Ok

    t-17

    Nov-

    17De

    s-17

    10%

    5%

    -0%

    -5%

    15%

    20%

    25%

    30%

    35%

    40%

    13,2%10,7%

    8,3%8,0%

    10,0%

    yoy

    PertanianPerdagangan

    Industri PengolahanReal Estate Js Kemasyarakatan

    Konstruksi

    10%

    0%

    -10%

    20%

    -20%

    30%

    -30%

    40%

    17,8%18,7%

    17,7%

    10,5

    6,8%

    10,7%

    Jan-

    15Fe

    b-15

    Mar

    -15

    Apr-1

    5M

    ay-1

    5Ju

    n-15

    Jul-1

    5Ag

    u-15

    Sep-

    15Ok

    t-15

    Nov-

    15De

    s-15

    Jan-

    16Fe

    b-16

    Mar

    -16

    Apr-1

    6M

    ay-1

    6Ju

    n-16

    Jul-1

    6Ag

    u-16

    Sep-

    16Ok

    t-16

    Nov-

    16De

    s-16

    Jan-

    17Fe

    b-17

    Mar

    -17

    Apr-1

    7M

    ay-1

    7Ju

    n-17

    Jul-1

    7Ag

    u-17

    Sep-

    17Ok

    t-17

    Nov-

    17De

    s-17

  • 37Laporan Pelaksanaan Tugas da