10
LAPORAN PENDAHULUAN KEGAWATDARURATAN PASIEN DENGAN DEHIDRASI A. DEFINISI Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan air yang disertai output yang melebihi intake sehingga jumlah air pada tubuh berkurang. Meskipun yang hilang adalah cairan tubuh, tetapi dehidrasi juga disertai gangguan elektrolit. Dehidrasi dapat terjadi karena : a. Kekurangan air ( water defletion) b. Kekurangan Natrium ( sodium defletion) c. Kekurangan air dan natrium secara bersama-sama. Kekurangan air atau dehidrasi primer : Terjadi karena masuknya air sangat terbatas, misalnya pada pasien coma yang terus-menerus dan penderita rabies oleh karena hydrofobia. Gejala-gejala khas pada dehidrasi primer adalah: haus, air liur sedikit sekali sehingga mulut kering, oliguria, sampai anuri, sangat lemah, timbulnya gangguan mental seperti halusinasi dan delirium. Pada stadium awal kekurangan cairan ion natrium dan klor ikut menghilang dengan cairan tubuh, tetapi akhirnya tertadi reabsorpsi ion melalui tubulus ginjal yang berlebihan, sehingga cairan ekstrasel mengandung natrium dan klor berlebihan dan terjadi hipertoni. Hal ini menyebabkan air keluar dari sel sehingga terjadi dehidrasi intrasel dan inilah yang menimbulkan rasa haus. Selain itu terjadi perangsangan pada hipofisis yang kemudian melepaskan hormon antidiuritik sehingga terjadi oliguria.

LAPORAN PENDAHULUAN dehidrasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

entah ini file apaa

Citation preview

LAPORAN PENDAHULUANKEGAWATDARURATAN PASIEN DENGAN DEHIDRASI

A. DEFINISIDehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan air yang disertai output yang melebihi intake sehingga jumlah air pada tubuh berkurang. Meskipun yang hilang adalah cairan tubuh, tetapi dehidrasi juga disertai gangguan elektrolit.Dehidrasi dapat terjadi karena :a. Kekurangan air ( water defletion)b. Kekurangan Natrium ( sodium defletion)c. Kekurangan air dan natrium secara bersama-sama. Kekurangan air atau dehidrasi primer :Terjadi karena masuknya air sangat terbatas, misalnya pada pasien coma yang terus-menerus dan penderita rabies oleh karena hydrofobia. Gejala-gejala khas pada dehidrasi primer adalah: haus, air liur sedikit sekali sehingga mulut kering, oliguria, sampai anuri, sangat lemah, timbulnya gangguan mental seperti halusinasi dan delirium. Pada stadium awal kekurangan cairan ion natrium dan klor ikut menghilang dengan cairan tubuh, tetapi akhirnya tertadi reabsorpsi ion melalui tubulus ginjal yang berlebihan, sehingga cairan ekstrasel mengandung natrium dan klor berlebihan dan terjadi hipertoni. Hal ini menyebabkan air keluar dari sel sehingga terjadi dehidrasi intrasel dan inilah yang menimbulkan rasa haus. Selain itu terjadi perangsangan pada hipofisis yang kemudian melepaskan hormon antidiuritik sehingga terjadi oliguria. Dehidrasi sekunder (sodium defletion)Dehidrasi yang terjadi karena tubuh kehilangan cairan tubuh yang mengandung elektrolit. Kekurangan natrium sering terjadi akibat keluarnya cairan melalui saluran pencernaan pada keadaan muntah-muntah dan diare yang hebat. Hilangnya natrium melalui air kemih tidak biasa, tetapi dalam keadaan tertentu dapat terjadi seperti pada; penyakit addison, asidosis yang terjadi akibat diabetis, penyakit ginjal tertentu. Sering pada penyakit-penyakit ini diperberat dengan adanya muntah-muntah.Akibat kekurangan natrium terjadi hipotoni ektrasel sehingga tekanan osmotik menurun. Hal ini menghambat dikeluarkannya hormon antidiuretik sehingga ginjal mengeluarkan air, agar tercapai konsentrasi cairan ekstrasel yang normal. Akibatnya volume plasma dan cairan interstisial menurun. Selain itu, karena terdapat hipotoni ekstrasel, air akan masuk ke dalam sel.Gejala-gejala dehidrasi sekunder : nausea, muntah-muntah, kekejangan, sakit kepala, perasaan lesu dan lelah. Akibat turunnya volume darah maka cardiac output juga menurun, sehingga tekanan darah juga menurun dan sering menyebabkan pingsan kalau berdiri lama dan filtrasi glomerulos menurun, sehingga terjadi penimbunan nitrogen. Air kemih sebenarnya tidak mengandung natrium klorida, selain itu juga terjadi gangguan keseimbangan asam basa dan hemokonsentrasi.

Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Cairan dan elektrolit saling berhubungan, ketidakseimbangan yang berdiri sendiri jarang trjadi dalam bentuk berlebihan atau kekurangan. Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis.Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total danelektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.

B. FISIOLOGI CAIRAN DAN ELEKTROLIT.

Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk kedalam sel. Pembuluh darah kapiler dan membrane sel yang merupakan membran semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah. Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan beberapa cara yaitu:

1. Difusi.Merupakan proses di mana partikel yang terdapat di dalam cairan bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi keseimbangan. Cairan dan elektrolit di difusikan menembus membrane sel. Klecepatan difusi di pengaruhi oleh ukuran molekul, konsentarsi larutan dan temperature.2. Osmosis.Merupakan bergeraknya pelarut bersih seperti air, melaui membran semipermiabel dan larutan yang berkosentrasi lebih rendah ke kosentrsi yang lebih tinggi yang sifat nya menarik.3. Transport aktif.Partikel bergerak dari konsentrasi rendah ke lebih tinggi karena adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung.

C.KEADAAN NORMAL STATUS CAIRAN DAN ELEKTROLIT1. AIRAir adalah komponen pembentuk tubuh yang paling utama. Pada orang dewasa kurang lebih 60 % dari berat badan adalah air (air dan elektrolit), 2/3 bagian berada di intrasel, dan 1/3 bagian berada di ekstrasel. 60 % BB adalah : a. Cairan intrasel (CIS) 40 % BB dan b. Cairan ekstrasel (CES) 20 % BB yang terdiri dari cairan intravaskuler (plasma) 5 % BB, dan cairan interstisial 15 % BB.2. ELEKTROLITElektrolit utama a. Dari CES : Natrium (N = 135 - 147 mEq/liter), Klorida (N = 100 - 106 mEq/liter)b. Dari CIS : Kalium (N = 3,5 - 5,5 mEq/liter), Phospat (N = 3 - 4,5 mg/liter)Secara lebih terperinci kandungan kadar elektrolit dalam tubuh adalah sebagai berikut ;MEqPlasmaInterstisialSeluler

NaClHCO3KCaMgPO4SO4Protein1451002745321161431102745321214-10150-26113-74

Konsentrasi ion H pada suatu larutan atau tingkat keasaman dan kebasaan ditunjukkan sebagai pH . Nilai pH normal adalah 7,35 - 7,45 Air murni merupakan larutan netral mempunyai pH 7Larutan asam mempunyai pH < 7Larutan basa mempunyai pH > 7

D. KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLITNo.Umur / BB (Kg)Kebutuhan cairan (mL/24 jam)

13 hari/ 3 kg250-300

21 tahun/ 9,5 kg1150-1300

32 tahun/ 11,8 kg1350-1500

46 tahun/ 20 kg1800-2000

510 tahun/ 28,7 kg2000-2500

614 tahun/ 45 kg2200-2700

718 tahun/ 54 kg2200-2700

E.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.1. Umur.Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan di karenakan gangguan fungsi ginjal ataw jantung. 2. Iklim.Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.3. Diet.Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.4. Stress.Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan glykogen otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.5. Kondisi sakit.Kondisi sakit sangat b3erpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit misalnya:a. Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.b. Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.c. Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami ganguan pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemapuan untuk memenuhinya secara mandiri.6. Tindakan medis.Banyak tindakan medis akan berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh seperti: suction, NGT dan lain-lain.7. Pengobatan.Pengobatan seperti pemberian dueretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan dan elektrolit tubuh.8. Pembedahan.pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggimengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh karena kehilangan darah selama pembedahan.

F.MASALAH-MASALAH GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.1. Hipovolemik. Adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstra seluler (CES) dan dapat terjadi karena kehilangan melalui kulit, ginjal, gastrointestinal, pendarahan sehingga menimbulkan syok hipovolemik. Mekanisme nya adalah peningkatan rangsangan saraf simpatis (peningkatan frekuensi jantung, kontraksi jantung dan tekanan vaskuler), rasa haus, pelepasan hormone ADH dan adosteron. Gejala: pusing, lemah, letih, anoreksia, mual muntah, rasa haus, gangguan mental, konstipasi dan oliguri, penurunan TD, HR meningkat, suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah terasa kering dan kasar, mukosa mulut kering. Tanda-tanda penurunan berat badan dengan akut, mata cekung, pengosongan vena jugularis. Pada bayi dan anak adanya penurunan jumlah air mata.2. HipervolemikAdalah penambahan/kelebihan volume CES dapat terjadi pada saat:a. Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air.b. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium dan air.c. Kelebihan pemberian cairan.d. Perpindahan cairan interstisial ke plasma.e. Gejala: sesak napas, peningkatan dan penurunan TD, nadi kuat, asites, adema, adanya ronchi, kulit lembab, distensi vena leher, dan irama gallop.

G.PENANGANAN1. Rehidrasi :Goldberger (1980) melakukan beberapa cara menghitung kebutuhan cairan dan elektrolit, yaitu :

Cara I Jika ada rasa haus dan tidak ada tanda-tanda klinis dehidrasi lainnya, maka kehilangan cairan kira-kira 2 % dari BB pada waktu itu. Contoh: BB 50 kg maka defisit cairan sekitar 1 liter. (1000 cc)Jika seseorang bepergian 3-4 hari tanpa air dan ada rasa haus, mulut kering, oliguria, maka defisit air sekitar 6 % atau 3000 cc pada orang dengan BB 50 kg.Bila ada tanda di atas ditambah dengan kelemahan fisik nyata, perubahan mental seperti bingung atau delirium, maka defisit cairan sekitar 7-14% atau sekitar 3,5 sampai 7 liter pada orang dengan BB 50 kg.

Cara II:Jika penderita dapat ditimbang tiap hari, maka kehilangan BB 4 kg pada fase akut cuma dengan defisit air 4 liter.

Cara III:Dengan suatu kenyataan bahwa kosentrasi natrium dalam plasma berbanding terbalik dengan volume ekstrasel dengan pengertian bahwa kehilangan air tidak disertai dengan perubahan kosentrasi natrium dalam plasma, maka dapat dihitung dengan rumus:Na2 x BW2 = Na1 x BW1dimana; Na1 = kadar Na plasma normal 142 mEq/literBW1 = volume air badan normal sekitar 60 % dari BB pria dan 50 % dari BB wanita.Na2 = Kadar natrium plasma sekarang.BW2= Volume air badan sekarang.