7
LAPORAN PENDAHULUAN BRAIN GYM DI PSTW BUDI MULIA 3 CIRACAS A. Latar Bel akang Pro ses men ua mer upa kan pro ses ya ng universal  dan normal yang terjadi  pada setiap manusia. Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara  perlahan- lahan kemampuan jaringan memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memper baik i ker usa kan ya ng did erit a. Pen uaa n mer upa kan per uba han bio ,  psiko, dan sosial yang terkait dengan penyakit atau proses yang patologis akibat dari kegag alan melak sanaka n fung siny a. Lansia dipandan g sebagai tahapan didal am kerangka rentang kehidupan. Seseorang dikatakan lansia jika berada pada usia lebih dari 60 tahun (!", #$$%&. Perubahan fisik yang terjadi pada lansia dapat dikaitkan dengan sebuah teor i ge neti k ya itu teori mu tas i. 'e ori mutasi me ny ata kan baha penuaan me rupakan ha sil da ri mutas i sel soma tik ata u perganti an dalam me ka ni sme  perbaikan )*+. !al tersebut pada akhirnya akan menyebabkan berbagai macam  perubahan yang terjadi pada seluruh sistem tubuh (!utapea, 00 & Seorang lansia dapat dikatakan sejahtera jika dia mampu melakukan tugas  perkembangan lansia dengan baik. 'ugas perkembangan lansia menurut !aighrust yaitu memodifikasi penurunan kekuatan fisik dan kesehatan menjadi lebih baik, mempersiapkan masa pensiun, mempersiapkan diri dalam menghadapi kehilangan dan kematian, menjalin hubungan dengan kelompok usia yang sama, beradaptasi terhadap peran sosial dengan fleksibel, dan menetapkan rencana kehidupan yang memuaskan (*ugroho, 00%&. Selama melakukan praktek pada kelompok Lansia di isma /elati panti Sosial 're sna er dha udi /ulia 01 2ir acas 3akarta 'imur, mah asis a dap at memper oleh gambara n dar i kon dis i kel ompok lansia ya ng ada seca ra umum. /asalah kesehatan yang dialami oleh kelompok lansia di isma /elati antara lain hambatan mobilitas fisik, gangguan kognitif, gangguan integritas kulit, dan risiko  jatuh. Salah satu masalah kesehatan yang penting untuk dipertahankan adalah

Laporan Pendahuluan Senam Otak

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PENDAHULUANBRAIN GYMDI PSTW BUDI MULIA 3 CIRACASA. Latar BelakangProses menua merupakan proses yang universal dan normal yang terjadi pada setiap manusia. Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan- lahan kemampuan jaringan memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Penuaan merupakan perubahan bio, psiko, dan sosial yang terkait dengan penyakit atau proses yang patologis akibat dari kegagalan melaksanakan fungsinya. Lansia dipandang sebagai tahapan didalam kerangka rentang kehidupan. Seseorang dikatakan lansia jika berada pada usia lebih dari 60 tahun (WHO, 1998).

Perubahan fisik yang terjadi pada lansia dapat dikaitkan dengan sebuah teori genetik yaitu teori mutasi. Teori mutasi menyatakan bahwa penuaan merupakan hasil dari mutasi sel somatik atau pergantian dalam mekanisme perbaikan DNA. Hal tersebut pada akhirnya akan menyebabkan berbagai macam perubahan yang terjadi pada seluruh sistem tubuh (Hutapea, 2005)Seorang lansia dapat dikatakan sejahtera jika dia mampu melakukan tugas perkembangan lansia dengan baik. Tugas perkembangan lansia menurut Havighrust yaitu memodifikasi penurunan kekuatan fisik dan kesehatan menjadi lebih baik, mempersiapkan masa pensiun, mempersiapkan diri dalam menghadapi kehilangan dan kematian, menjalin hubungan dengan kelompok usia yang sama, beradaptasi terhadap peran sosial dengan fleksibel, dan menetapkan rencana kehidupan yang memuaskan (Nugroho, 2008).Selama melakukan praktek pada kelompok Lansia di wisma Melati panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 03 Ciracas Jakarta Timur, mahasiswa dapat memperoleh gambaran dari kondisi kelompok lansia yang ada secara umum. Masalah kesehatan yang dialami oleh kelompok lansia di wisma Melati antara lain hambatan mobilitas fisik, gangguan kognitif, gangguan integritas kulit, dan risiko jatuh. Salah satu masalah kesehatan yang penting untuk dipertahankan adalah mengenai daya ingat lansia. Hal ini didukung dengan hasil pemeriksaan MMSE pada 24 lansia, didapatkan data sebanyak 7 lansia terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat dan 4 lansia memiliki kerusakan aspek fungsi mental ringan. Di wisma melati, 6 lansia merupakan pelupa berat dan sering meletakkan barang di mana saja. Menurut hasil wawancara dengan petugas panti, seorang lansia pernah mandi menggunakan sabun deterjen karena lupa mandi harus menggunakan sabun. Selama mahasiswa berpraktik juga terjadi masalah komunikasi antar lansia karena salah satu lansia lupa meletakan barangnya.

Kemungkinan terjadinya penurunan daya ingat dan gangguan kognitif dapat dicegah dengan menjaga ketajaman daya ingat dan senantiasa mengoptimalkan fungsi otak (Dwi Nurviyandari, 2007). Salah satu cara untuk meningkatkan daya ingat atau kerusakan kognitif adalah dengan brain gym (senam otak). Otak sebagai sistem syaraf pusat berfungsi penting untuk tubuh karena otak mengatur kegiatan yang membutuhkan daya pikir yang baik. Namun otak bisa memiliki masalah karena kurangnya stimulus yang baik. Dibutuhkan gerakan sederhana yang bisa dilakukan sehari-hari untuk memaksimalkan kerja otak. Dalam buku Brain GymkaranganDr. Paul E. Dennison, Ph.D.danGail E. Dennison menyatakan brain games sebagai pelatihan otak yang sudah dikembangkan sejak tahun 1970. Brain gamesdilakukan untuk meningkatkan kemampuan otak yang terkadang tanpa disadari semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Usia semakin bertambah, maka otak juga mulai menua.Berdasarkan latar belakang diatas, kami tertarik untuk melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) brain gamessehubungan dengan adanya faktor resiko demensia pada lansia yaitu usia dan aspek kognitif lansia.B. Rencana Keperawatan

1. Tujuan UmumSetelah dilakukan tindakan keperawatan kepada lansia di Wisma Melati PSTW Budi Mulia 03 Ciracas diharapkan terjadi penurunan resiko peningkatan kejadian penurunan kognitif.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus kegiatan brain gamesmeliputi:

a. Lansia mengetahui manfaat senam otakb. Lansia mampu melakukan senam otak

c. Lansia mampu dan mau mengaplikasikan brain gamesdalam kehidupan sehari-hari

d. Lansia mampu mempertahankan dan meningkatkan konsentrasi, koordinasi, dan keseimbangan.

C. Materi yang diberikan

Materi yang diberikan dalam kegiatan adalah brain gym Nama kegiatan: Brain GymD. Peserta Kegiatan

Peserta kegiatan adalah kelompok lansia ruang melati PSTW Budi Mulia 3 Ciracas E. Waktu dan tempat

Hari: Kamis

Tanggal: 10 April 2014

Waktu: pukul 09.30 - 10.30 WIB

F. Metode Penyampaian

Ceramah dan Diskusi

Demonstrasi

G. Media

Media yang akan digunakan dalam kegiatan ini meliputi:

Pengeras suara (sound system)

Kursi Bola

Kertas

Pulpen

Tali

Kardus

BalonH. Rencana Evaluasi

1. Evaluasi Struktur LP sudah dikonsultasikan ke pembimbing Sarana dan prasarana tersedia dan sudah dipersiapkan dengan baik Mahasiswa melaksanakan fungsi dan tugasnya masing-masing Mahasiswa sudah mempelajari dan memahami brain gym2. Evaluasi Proses Pelaksanaan kegiatan brain gamesdapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang dialokasikan

Sebanyak 50% lansia di PSTW Budi Mulia 3 mengikuti kegiatan Sebanyak 75% perserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir

Sebanyak 50% peserta terlibat aktif dalam kegiatan Mahasiswa mampu memotivasi lansia untuk mengikuti brain gym3. Evaluasi Hasil Sebanyak 80% peserta mampu mendemonstrasikan brain games

I. Pengorganisasian

Penanggung jawab

: Saras Anindya Nurhafid

Pembawa acara (MC)

: Okti Sirait

Perlengkapan

: Nahla Jovial Nisa

Fasilitator

: Saetia, Rio dan Ragil

Dokumentasi dan Evaluator: Mentari J. Uraian Tugas

1. Penanggung jawab

Mengkoordinir seluruh kegiatan (waktu dan perlengkapan)

Bertanggung jawab secara penuh untuk pelaksanaan kegiatan

Mengobservasi jalannya acara

2. Pembawa acara (MC)

Mengatur jalannya acara. Time keeper. Membuka dan menutup acara kegiatan. Mengarahkan peserta dalam diskusi dan demonstrasi3. Perlengkapan

Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan selama acara4. Fasilitator Memfasilitasi peserta untuk bersikap aktif selama acara diskusi berlangsung (bertanya, merespon, mengungkapkan pendapat, dll). Mendorong para peserta yang tidak aktif untuk ikut aktif dalam diskusi.5. Dokumentasi dan Evaluator

Mendokumentasikan seluruh kegiatan selama acara berlangsung.

Mengevaluasi berlangsungnya acaraK. Susunan Acara

SUSUNAN ACARA BRAIN GAMESLANSIA

DI PSTW BUDI MULIA 3 CIRACASKelompok

: Kelompok MelatiLokasi

: PSTW Budi Mulia 3 CiracasHari / Tanggal

: Kamis, 10 April 2014WaktuDurasiAcaraPengisi Acara dan Job DescriptionPerlengkapan

09.30 09.3505Pembukaan oleh MC

MC : Okti Sirait Sound system

09.35 09.4510Penyampaian Materi Okti Sirait Sound system

09.45 - 10.1530Demonstrasi brain gymMC dan Fasililitator (Rio, Saetia dan Ragil) Sound system

Bola Kertas Pulpen Tali Balon

10.15 - 10.2510Evaluasi MC Sound system

10.25 - 10.305Penutup MC Sound system