68
PENDIDIKAN LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM COACHING BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DAN CALON GURU BIOLOGI Dr. phil. Ari Widodo, M. Ed. Drs. Riandi, M. Si Drs. Bambang Supriatno, M. Si. Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional sesuai dengan Surat perjanjian Pelaksanaan Hibah Penelitian Nomor: 032/SP2H/PP/DP2M/IN/2007 tanggal 31 Desember 2006 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Oktobcr, 2007

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

PENDIDIKAN

L A P O R A N P E N E L I T I A N H I B A H BERSA1NG

PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM COACHING BERBASIS VIDEO

UNTUK M E N I N G K A T K A N K E M A M P U A N MENGAJAR GURU D A N C A L O N

GURU BIOLOGI

Dr. phil. A r i Widodo, M . Ed.

Drs. Riandi, M . Si

Drs. Bambang Supriatno, M . Si.

Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional

sesuai dengan Surat perjanjian Pelaksanaan Hibah Penelitian

Nomor: 032/SP2H/PP/DP2M/IN/2007 tanggal 31 Desember 2006

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Oktobcr, 2007

Page 2: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM
Page 3: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

PENDIDIKAN

L A P O R A N P E N E L I T I A N H I B A H B E R S A I N G

P E N G E M B A N G A N PAKET PROGRAM COACHING BERBASIS VIDEO

UNTUK M E N I N G K A T K A N K E M A M P U A N MENGAJAR GURU D A N C A L O N

GURU B I O L O G I

Dr. phil. A r i Widodo, M . Ed.

Drs. Riandi, M . Si

Drs. Bambang Supriatno, M . Si.

Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional

sesuai dengan Surat perjanjian Pelaksanaan Hibah Penelitian

Nomor: 032/SP2H/PP/DP2M/III/2007 tanggal 31 Desember2006

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Oktober, 2007

Page 4: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program-program peningkatan kualitas guru sudah banyak dilakukan. Meskipun

demikian kegiatan-kegiatan seperti itu tidak memberikan perubahan berarti bagi

pembelajaran di dalam kelas. Setelah mengikuti suatu kegiatan penataran, cara guru

mengajar tetap saja seperti sebelum mengikuti kegiatan penataran (Widodo, Riandi,

Amprasto & Ana Ratna Wulan, 2006). Hal yang serupa juga terjadi pada calon guru.

Meskipun dalam perkuliahan mahasiswa diajarkan dengan berbagai metode namun pada

saat mereka melakukan praktek mengajar di sekolah, cara mereka mengajar tidak

memperlihatkan adanya inovasi yang berarti (Widodo, Unang Sumamo, Mimin Nurjhani

& Riandi, 2006). Hal ini menandakan perlunya altematif baru untuk peningkatan

kemampuan mengajar guru/calon guru (Hinduan, 2005).

Analisis beberapa rekaman video pembelajaran yang telah peneliti lakukan

mengungkapkan bahwa dalam setiap pembelajaran hampir selalu terdapat aspek "positif

dan negatif' (Widodo, 2004a, 2005). Sayangnya, karena pembelajaran yang dilakukan

guru tidak pemah direkam dengan video, guru tidak pernah melihat bagaimana mereka

mengajar. Oleh karena itu guru tidak pemah mengetahui kekurangan dan kelebihan yang

dimilikinya, sehingga mereka juga tidak tahu apa yang harus diperbaiki dan bagaimana

cara memperbaikinya.

Dalam penelitian yang telah peneliti lakukan, ketika seorang guru mengamati

rekaman pembelajaran, guru bisa menemukan kelemahan pembelajaran tersebut.

Mengamati rekaman pembelajaran sendiri ternyata bisa mendorong guru untuk

melakukan refleksi terhadap apa yang telah dilakukannya dan membantu mereka

menemukan hal-hal yang perlu diperbaiki. Sebaliknya ketika mengamati rekaman

pembelajaran guru lain, kelemahan dan kelebihan gum lain ternyata juga bisa menjadi

pelajaran berharga bagi guru yang bersangkutan.

Program coaching merupakan suatu program yang dirancang untuk membantu

gum menemukan kelebihan dan kekurangannya serta memberikan saran untuk

meningkatkannya (Fischler, 2004). Melalui pemilihan cuplikan rekaman video

pembelajaran yang tepat dan menyajikannya secara terprogram, gum akan tahu betul apa

yang harus diperbaiki dan bagaimana memperbaikinya. Pengetahuan baru yang diperoleh

1

Page 5: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

merupakan pengalaman nyata sesama guru dan bukan penjelasan teoritis atasan, ahli, atau

penatar.

1. 2 Rumusan masalah

Berdasarkan analisis kondisi sebagaimana dipaparkan pada bagian latar belakang,

permasalahan utama penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

"Paket program coaching berbasis video seperti apakah yang efektif untuk meningkatkan

kemampuan mengajar guru dan calon guru biologi?"

Untuk penelitian tahun pertama, fokus permasalahan yang dikaji adalah sebagai berikut.

a. Keterampilan mengajar apakah yang merupakan kelemahan yang menonjol yang

banyak teramati pada guru/calon guru biologi?

b. Pola treatment seperti apakah yang diperlukan untuk mengatasi kelemahan

guru/calon guru tersebut?

c. Apakah paket program coaching berbasis video bisa mengatasi kelemahan

tersebut?

2

Page 6: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran pembelajaran biologi di sekolah

Rendahnya capaian siswa dalam ujian nasional dan studi komparatif antarnegara

telah memicu kritik terhadap dunia pendidikan kita. Berbagai saran dan ide bermunculan

untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Meskipun demikian data empiris yang miliki

tentang gambaran proses pembelajaran yang terjadi di sekolah-sekolah sangatlah sedikit

jumlahnya. Oleh karena itu sesungguhnya pengetahuan kita tentang apa yang terjadi di

dalam kelas sangatlah terbatas. Terbatasnya jumlah penelitian pembelajaran bisa

dimengerti sebab penelitian proses pembelajaran menyita banyak waktu, biaya, tenaga

dan rumit dalam analisa (Stigler, Gonzales, Kanakawa, Knoll, & Serrano, 1999; Widodo,

2004b).

Meskipun penelitian pembelajaran dengan video relatif mahal dan berat, namun

penelitian semacam ini bisa memberikan informasi yang sangat komprehensif dan

berharga tentang proses pembelajaran yang tidak bisa diperoleh dengan metode penelitian

lainnya. Oleh karena itu penelitian yang dirintis oleh Stigler et al. (1999) kini mulai

diadopsi di berbagai tempat (Clarke, 2001; Labudde, Gerber, & Knierim, 2003; Prenzel,

Duit, Euler, & Lehrke, 1999). Walaupun dalam skala sangat kecil dan terbatas, penelitian

serupa yang kami lakukan (Widodo, 2005) ternyata bisa mengungkap beberapa aspek

penting dalam pembelajaran biologi di sekolah terkait struktur materi yang dibahas dalam

pembelajaran (Widodo & Erni Yuliah, 2005), tahapan-tahapan proses pembelajaran

(Widodo & Nurhayati, 2005), pelaksanaan kegiatan praktikum (Widodo & Vidia

Ramdhaningsih, 2006), dan pertanyaan-pertanyaan yang muncul selama proses

pembelajaran (Widodo & Sintya Pujiastuti, 2005; Widodo, 2006).

Analisis materi subyek yang dibelajarkan guru (Widodo & Erni Yuliah, 2005)

mengungkapkan bahwa kompetensi profesional guru terkait kemampuan dalam memilih

dan menyajikan konsep-konsep juga masih perlu ditingkatkan. Dari beberapa rekaman

video yang dianalisis, sajian materi pelajaran kadang tidak sesuai dengan kurikulum dan

buku yang dijadikan acuan. Beberapa kelemahan yang ditemukan misalnya, alokasi

waktu pembahasan setiap konsep yang sangat beragam, adanya konsep yang tidak dan

urutan pembahasan yang kurang sistematis.

Analisis urutan pembelajaran menunjukkan bahwa pembelajaran biologi tidak

memperlihatkan pola dasar/model dasar'yang jelas (Widodo & Lia Nurhayati, 2005).

3

Page 7: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Model dasar adalah struktur dasar yang menjadi kerangka pembelajaran (Oser & Patry,

1990). Oser dan Patry (1990) mengidentifikasi ada sepuluh model dasar pembelajaran

yang bisa digunakan dalam pembelajaran. Dengan memperhatikan tujuan yang ingin

dicapai, guru bisa memilih model dasar pembelajaran yang sesuai, misalnya apabila guru

ingin mengembangkan pengetahuan/konsep guru bisa memilih model dasar pembelajaran

untuk membangun pengetahuan/konsep. Apabila tujuan pembelajaran adalah untuk

mengembangkan keterampilan, maka model dasar pembelajaran yang sesuai adalah

model belajar keterampilan.

Analisis terhadap pengelolaan kegiatan praktikum juga memperlihatkan bahwa

praktikum masih belum efisien (Widodo & Vidia Ramdhaningsih, 2006). Waktu efektif

yang digunakan untuk praktikum hanya berkisar 80% dan dari waktu tersebut sekitar 25%

dihabiskan untuk kegiatan pendahuluan, seperti penjelasan cara kerja dan pendistribusian

alat dan bahan. Waktu efektif yang digunakan untuk siswa bekerja hanya berkisar 25%

saja dari waktu yang tersedia. Hasil ini menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan

guru dalam pengelolaan kegiatan praktikum masih sangat memungkinkan untuk

ditingkatkan.

Analisis pembelajaran berdasarkan jenis pertanyaan yang muncul selama proses

pembelajaran (Widodo & Sintya Pujiastuti, 2005; Widodo, 2006) menunjukkan bahwa

pertanyaan yang diajukan guru jauh lebih banyak dibandingkan pertanyaan yang diajukan

siswa. Bahkan ketika mereka didorong untuk bertanya pertanyaan yang muncul tetap

sedikit. Walaupun kedua penelitian ini dilakukan pada jenjang pendidikan yang berbeda,

namun hasilnya relatif sama yaitu bahwa siswa jarang mengajukan pertanyaan.

Analisis terhadap jenis pertanyaan yang diajukan guru menunjukkan bahwa

sebagian besar pertanyaan yang diajukan guru merupakan pertanyaan tertutup (pertanyaan

yang jawabannya sudah tertentu) dan berupa pertanyaan faktual dan tidak mengarah pada

proses berpikir tingkat tinggi. Dalam tuntutan kurikulum, jenis pertanyaan yang

diharapkan sesungguhnya adalah pertanyaan produktif (pertanyaan yang mengarahkan

siswa untuk melakukan kegiatan). Gambaran di atas menunjukkan bahwa peningkatan

kemampuan bertanya masih diperlukan baik oleh guru maupun siswa.

2.2 Problematika peningkatan profesionalisme guru/calon guru

Pada saat diketahui bahwa prestasi siswa tidak memuaskan, maka gurulah yang

seringkali menjadi pihak yang disalahkan. Maka muncul ungkapan bahwa guru tidak

profesional. Sebagai upaya untuk mengatasi "ketidakprofesionalan'' ini maka muncul ide

4

Page 8: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

seperti peningkatan gaji, peningkatan jenjang pendidikan, guru harus juga melakukan

penelitian, uji sertifikasi, dsb. Hal-hal tersebut tentu tidak salah, namun profesionalisme

sesungguhnya lebih ditentukan oleh penguasaan pengetahuan dan keterampilan

profesional, adanya mekanisme untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

tersebut, dan keinginan untuk senantiasa meningkatkan diri (Stigler & Hiebert, 1999).

Persoalan yang terkait dengan peningkatan kemampuan profesional guru memang

cukup pelik. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa dalam kondisi yang ada

sekarang, peningkatan profesionalisme guru dan perubahan cara mengajar di kelas sulit

tercapai. Walaupun telah mendapatkan berbagai masukan untuk perbaikan pembelajaran,

guru dan calon guru seakan tidak bergeming dari cara-cara mengajar yang tradisional.

Ada beberapa hal yang menyebabkan yang menyebabkan mengapa usaha-usaha

peningkatan profesionalisme guru/calon guru belum mencapai sasaran.

• Pertama, para peneliti pendidikan dan ahli pendidikan cenderung "egois". Inovasi-

inovasi pendidikan yang mereka kembangkan biasanya hanya "dinikmati" di

kalangan mereka sendiri. Laporan penelitian, jurnal ilmiah, buku-buku, seminar

biasanya kurang melibatkan guru (Parchmann, Graesel, & Fey, 2004; Tim PPM

FPMIPA IKIP Bandung, 1998).

• Kedua, penelitian-penelitian yang dilakukan para peneliti pada umumnya

mengarah pada generalisasi yang berlaku umum, padahal permasalahan

pembelajaran yang dihadapi guru seringkali bersifat lokal dan kontekstual

(Parchmann et al., 2004).

• Belum ada kesamaan kata dan tindakan antara peneliti dan guru. Persoalan yang

dianggap menarik dan penting oleh peneliti seringkali bukanlah persoalan yang

sesunguhnya penting bagi guru (Parchmann et al., 2004; Tim PPM FPMIPA IKIP

Bandung, 1998).

• Sistem pendidikan dan pelatihan guru/calon guru yang memisahkan aspek materi

dan aspek pedagogi. Dosen-dosen mata kuliah materi dan penatar cenderung

menganggap bahwa tugas utama mereka adalah menyampaikan materi sehingga

tidak memperhatikan aspek pedagogi (Hewson et al., 1999; Hinduan, 2005).

• Kurangnya contoh nyata yang bisa dijadikan rujukan bagi guru/calon guru

(Hewson et al., 1999; Mellado, 1998).

Hal-hal di atas menunjukkan bahwa program peningkatan profesionalisme guru/calon

gum harus lebih berorientasi kej>ada kepentingan guru. Artinya program-program tersebut

5

Page 9: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

memberikan saran dan alternatif-alternatif, namun coachee sendirilah yang harus

mengembangkan solusi permasalahan yang dihadapinya. Paket program coaching

yang berisi cuplikan rekaman video pembelajaran yang "baik" dan yang "kurang

baik" akan diputar agar coachee bisa mengembangkan ide guna mengatasi

permasalahan yang dihadapinya. Coach juga akan memberikan saran dan masukan

kepada coachee untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.

4. Tahap penutup: Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap apa yang telah dicapai

coachee dari proses coaching. Hal-hal yang pada tahap pendahuluan disepakati

untuk diubah/diperbaiki akan dinilai apakah tujuan tersebut telah tercapai. Ketika

coachee tampil mengajar, coach akan mengobservasi dan merekam kegiatan

pembelajaran tersebut sehingga coach maupun coachee dapat mengamatinya dan

menilai kemajuan yang telah dicapai.

Coaching, terlebih lagi coaching berbasis rekaman video pembelajaran, belum

banyak dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh sebuah tim peneliti di Free University

of Berlin, Jerman (Fischler, Schroeder, Tonhaeuser, & Zedler, 2002; Schroder & Fischler,

2003) mengungkapkan bahwa guru yang telah mengikuti coaching memerlihatkan

peningkatan yang berarti dalam cara mengajarnya. Setelah mengikuti coaching

pandangan guru tentang cara mengajar yang efektif jadi berubah dan hal tersebut

diperlihatkannya dalam kegiatan pembelajaran yang berubah dari pembelajaran yang

berpusat pada guru (ceramah) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Analisis

terhadap kegiatan pembelajaran guru tersebut juga memperlihatkan bahwa guru mengajar

dengan menggunakan metode pembelajaran yang lebih bervariasi (Schroeder & Fischler,

2003).

Ide pemanfaatan rekaman video pembelajaran untuk coaching ternyata juga

menarik perhatian kelompok peneliti lain untuk melakukan hal serupa (Duit, Euler,

Friege, Komorek, & Mikelskis-Seifert, 2003). Dengan memanfaatkan sejumlah rekaman

video pembelajaran yang telah dikumpulkan, para peneliti ini merancang untuk

melakukan coaching berbasis video pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa coaching

bisa menjadi strategi yang tepat untuk mengembangkan pemahaman guru dan

peningkatan praktek mengajarnya, yang keduanya memang harus dikembangkan secara

paralel (Duit, Widodo, & Mueller, 2007).

7

Page 10: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

2.4 Hasil studi pendahuluan

Sejak tahun 2005 FPMIPA UPI mencanangkan agar Program Pengalaman

Lapangan atau PPL (sekarang bemama Program Pengalaman Profesi) mahasiswa

FPMIPA dilakukan dengan menerapkan prinsip-prinsip lesson study. Dalam

melaksanakan praktek setiap mahasiswa diamati oleh sesama peserta PPL maupun oleh

peneliti dan setelah kegiatan pembelajaran dilakukan refleksi. Kegiatan pembelajaran

tersebut juga direkam secara utuh dengan menggunakan video kamera. Hasil analisis

rekaman video pembelajaran menunjukkan bahwa mahasiswa calon guru telah melakukan

upaya memunculkan komponen-komponen penting dalam pembelajaran.

Salah satu temuan menarik dari penelitian tersebut adalah adanya kemiripan

pembelajaran yang dilakukan oleh para mahasiswa calon guru tersebut (Widodo, Unang

Sumarno, Mimin Nurjhani & Riandi, 2006).. Pembelajaran yang dilakukan oleh seorang

mahasiswa akan menjadi sumber "inspirasi" bagi mahasiswa lain. Sayangnya karena

jumlah pembelajaran yang diamati sangat terbatas, ide-ide baru yang dimiliki para

mahasiswa tersebut juga terbatas.

Hasil ini menunjukkan bahwa memperlihatkan lebih banyak rekaman video

pembelajaran akan menambah perbendaharaan strategi pembelajaran para mahasiswa.

Apabila rekaman video tersebut dirancang secara khusus supaya bisa memberikan

sebanyak mungkin variasi pembelajaran, maka mahasiswa yang melihat juga akan

mendapatkan lebih banyak lagi strategi pembelajaran.

Temuan lain yang juga menarik adalah sulitnya menghilangkan "kelemahan"

tertentu dalam keterampilan mengajar mahasiswa. Sekalipun oleh sesama peserta PPL

maupun oleh pembimbing telah diingatkan dalam sesi refleksi, namun kesalahan serupa

tetap saja muncul dalam pembelajaran berikutnya. Misalnya, dalam teknik bertanya

mahasiswa seringkali menunjuk siswa terlebih dahulu baru kemudian memberikan

pertanyaan. Secara pedagogis hal ini kurang tepat. Pertanyaan seharusnya ditanyakan ke

seluruh kelas agar semua siswa terlibat, barulah ditunjuk siswa yang harus menjawabnya.

Mahasiswa seringkali tidak menyadari bahwa dia melakukan hal tersebut. Barulah apabila

ditunjukkan rekaman video pembelajarannya mereka menyadari hal tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa menyaksikan rekaman video pembelajaran sendiri aka'n membantu

calon guru dan guru untuk menemukan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam

melaksanakan pembelajaran.

Program-program peningkatan kualitas guru sudah banyak dilakukan. Meskipun

demikian kegiatan-kegiatan seperti itu tidak memberikan perubahan berarti bagi

8

Page 11: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

mengajar tetap saja seperti sebelum mengikuti kegiatan penataran (Widodo, Riandi,

Amprasto & Ana Ratna Wulan, 2006). Kondisi ini jelas menuntut perlunya alternatif baru

dalam usaha peningkatan kemampuan mengajar guru/calon guru (Hinduan, 2005).

Berdasarkan pengalaman dalam program peningkatan profesionalisme guru di

Karibia dan Indonesia, Adey, Hewitt, Hewitt, dan Landau (2004) menyatakan bahwa

perubahan di sekolah dan pembelajaran perlu memperhatikan beberapa hal berikut.

1. Proses penyusunan kurikulum harus benar-benar melibatkan guru sehingga guru

bukan sekedar pengguna yang ditunjuki "bagaimana cara menggunakannya".

2. Perubahan tidaklah dapat dipaksakan. Guru hendaknya diperlakukan sebagai

partner dalam program yang dilakukan.

3. Coaching dalam kelas merupakan sesuatu yang esensial. Coaching berperan

penting sebagai pembawa perubahan pedagogi praktis dalam kelas.

4. Perubahan berlangsung secala pelan, tidak menentu, kadang berbalik lagi, namun

kadang juga bergerak maju.

Untuk mengubah praktik mengajarnya, seorang guru memerlukan lebih dari

sekedar penjelasan bagaimana cara mengajar yang baik. Supaya setelah mengikuti suatu

program peningkatan kemampuan mengajar guru bisa mempraktekkan apa yang

diperolehnya, program tersebut harus memenuhi beberapa ciri.

1. Bisa membuat guru reflektif, artinya bisa mengarahkan guru agar menyadari dan

menemukan "kelemahan" dan "kelebihan" yang dimilikinya dalam mengajar

(Fischler, 2004). Seseorang tidak akan mau berubah apabila dia tidak menyadari

bahwa ada sesuatu yang kurang baik yang harus diperbaiki.

2. Memperhatikan prinsip-prinsip perubahan konsepsi. Analog dengan prinsip dasar

konstruktivisme, bahwa setiap orang memiliki pengetahuan awal, program

peningkatan profesionalisme guru juga harus memperhatikan pengetahuan awal

yang dimiliki guru tentang belajar dan mengajar (Davis, 2003; Fischler &

Schroder, 2003; Haney & McArthur, 2002). Apabila penelitian tentang perubahan

konsepsi menyatakan bahwa perubahan konsepsi berlangsung sangat sulit, maka

perubahan praktek mengajar berlangsung lebih sulit lagi.

3. Memperhatikan aspek emosi, pandangan, dan keyakinan guru. Suatu perubahan

yang mendasar bukan hanya sekedar melibatkan aspek kognitif tetapi juga aspek

non kognitif (Fischler, 2004; Pintrich, Marx, & Boyle, 1993).

Page 12: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

4. Memberikan contoh nyata yang berasal dari lapangan (Davis, 2003; Hewson,

Tabachnick, Zeichner, & Lemberger, 1999). Contoh nyata dari lapangan membuat

guru yakin bahwa sesuatu yang baru dipelajari adalah sesuatu yang memang bisa

dilakukannya.

5. Memberikan dukungan pada saat pelaksanaan di lapangan. Perubahan bukanlah

suatu loncatan, namun merupakan suatu proses yang bertahap (Fischler, 2004).

Oleh karena itu guru harus tetap mendapatkan dukungarvTDantuan pada saat

menerapkan apa yang telah dipelajari.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang telah diuraikan, coaching berbasis

rekaman video pembelajaran merupakan strategi yang paling memenuhi syarat sebagai

metode peningkatan kemampuan mengajar guru. Ada beberapa alasan mengapa coaching

berbasis video pembelajaran bisa meningkatkan kemampuan mengajar guru dan calon

guru biologi.

• Coaching berbasis rekaman video pembelajaran memberikan kesempatan kepada

guru untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang telah dilakukannya. Dengan

demikian guru didorong untuk bisa melakukan refleksi dan self-evaluation,

terhadap pengetahuannya, keyakinannya, dan juga keterampilan mengajarnya.

Pemahaman tentang hal-hal tersebut akan membuat guru lebih terfokus dan

terarah dalam menentukan apa saja yang harus ditingkatkan.

• Coaching berbasis rekaman video pembelajaran memungkinkan guru untuk

memperoleh masukan dan diskusi yang produktif dengan ahli pembelajaran atau

guru lain. Karena setelah mengamati rekaman video pembelajaran dilakukan

diskusi dengan ahli pembelajaran atau guru lain, guru berkesempatan untuk

belajar dengan lebih intensif. Kondisi ini juga memfasilitasi perubahan pandangan

guru tentang cara mengajar yang baik.

• Coaching berbasis rekaman video pembelajaran menggabungkan pendekatan

individual dan pendekatan kelompok. Program peningkatan kualitas guru yang

telah ada bersifat massal sehingga tidak memperhatikan perkembangan individual

guru. Belajar pada dasarnya adalah proses individual oleh karena itu guru juga

harus diberi kesempatan untuk mendapatkan perlakuan yang sifatnya individual.

Pendekatan yang bersifat individual ini tentu saja bisa lebih memperhatikan

10

Page 13: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

aspek-aspek emosional dan keyakinan guru. Pada saat tertentu coaching juga

dilakukan dalam kelompok sehingga ada interaksi antar guru.

• Coaching berbasis rekaman video pembelajaran memberikan kesempatan kepada

guru untuk mengamati pembelajaran yang dilakukan guru lain. Hal ini akan

membantu guru untuk menemukan ide-ide baru untuk memperkaya khazanah

pengetahuannya tentang pembelajaran.

• Coaching berbasis rekaman video pembelajaran bukan hanya memfokuskan pada

proses pemberian nasehat saja namun juga memberikan dukungan pada saat guru

menerapkan perubahan yang diinginkan. Pada saat guru menerapkan idea

baru/perubahan, kegiatan pembelajarannya juga akan diamati oleh coach. Oleh

karena itu kesulitan dan permasalahan lain yang muncul akan dapat diidentifikasi

dan dipecahkan dalam sesi coaching berikutnya.

11

Page 14: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

BAB I I I

TUJUAN DAN M A N F A A T P E N E L I T I A N

3.1 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan paket program coaching berbasis

video pembelajaran. Tujuan ini akan dicapai melalui rangkaian tiga tahap penelitian yang

masing-masing berlangsung selama satu tahun. Tujuan khusus penetilitian tahap pertama

adalah sebagai berikut.

a. Melakukan kajian teoritik dan hasil studi tentang coaching.

b. Mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan pembelajaran biologi yang sering

ditemukan di lapangan melalui analisis rekaman video kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan oleh guru/calon guru biologi.

c. Menemukan pola-pola treatment yang diperlukan untuk mengatasi kelemahan

pembelajaran guru.

d. Mengembangkan blueprint paket program coaching dan perangkat pendukung

lainnya.

e. Mengembangkan instrumen untuk mengukur efektivitas paket program coaching.

3.2 Manfaat

Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat bagi calon guru dan guru, Lembaga

Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), dan lembaga-lembaga lain yang bergerak

dalam peningkatan profesionalisme guru.

3.2.1 Manfaat bagi calon guru dan guru

Paket program coaching yang dihasilkan akan membantu calon guru dan guru untuk

meningkatkan kemampuan mengajar mereka. Selain bisa mengenali kelemahan dirinya,

guru dan calon guru juga mendapatkan ide dan contoh-contoh untuk memperbaiki

keterampilan mengajar mereka.

3.2.2 Manfaat bagi L P T K

Paket program coaching ini dapat digunakan oleh LPTK dalam proses penyiapan calon-

calon guru sehingga lulusan bisa lebih profesional. Bagi LPTK yang menyelenggarakan

12

Page 15: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

progam profesi pendidik pakaet program coaching ini dapat digunakan untuk melakukan

coaching kepada peserta, terutama peserta yang bukan lulusan pendidikan.

3.2.3 Manfaat bagi lembaga-Iembaga pembina profesionalisme guru

Bagi lembaga-Iembaga yang bergerak dalam peningkatan profesionalisme guru, paket

program coaching ini bisa menjadi altematif yang komplementer dengan program-

program lain. Paket program coaching ini bisa menjangkau guru-guru yang sangat banyak

dan tersebar.

13

Page 16: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

BAB I V

METODE PENELITIAN

4.1 Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa calon guru biologi Jurusan Pendidikan

Biologi FPMIPA UPI yang sedang mengikuti Program Pengalaman Profesi dan guru

biologi SMP dan SMA di wilayah Bandung dan Kabupaten Sumedang.

4.2 Metode penelitian

Karena penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, pendekatan yang

digunakan juga mengikuti prinsip siklus Developmental Research, yang terdiri: 1. Tahap

pengembangan produk dan uji coba terbatas; 2. Tahap pengujian produk; dan 3. Tahap

pengujian di lapangan dan dilanjutkan dengan penyempurnaan produk (Borg & Gall,

1989). Penelitian ini direncanakan dilakukan dalam tiga tahap yang masing-masing

tahapnya berlangsung selama satu tahun (Gambar 1).

4.3 Langkah-langkah penelitian

Tujuan utama penelitian di tahun pertama adalah untuk mengembangkan blueprint

paket program coaching dan perangkat pendukung lainnya. Langkah-langkah yang akan

ditempuh pada tahap ini adalah:

1. Melakukan kajian teoritik dan hasil studi tentang coaching;

2. Melakukan perekaman sejumlah pembelajaran biologi yang dilakukan oleh guru

maupun calon guru yang sedang melakukan praktek mengajar di sekolah;

3. Mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan setiap kegiatan pembelajaran;

4. Menemukan pola-pola treatment yang diperlukan untuk mengatasi kelemahan

pembelajaran;

5. Mengembangkan software untuk program coaching; dan

6. Mengembangkan instrumen untuk mengukur efektivitas paket program coaching.

14

Page 17: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Tahap

I

Sifat Metode Kajian Teoritik Studi

dokumentasi

Empirik Studi deskriptif

Langkah Penelitian

Analisis teoretis tentang peningkatan profesionalisme guru/calon guru dan coaching

Perekaman kegiatan pembelajaran guru/calon guru

Analisis rekaman video pembelajaran

I / • l I I

Teoretik Studi deskriptif

Analisis pola treatment untuk tiap jenis masalah

Teoretik Studi pengembangan

Pengembangan blueprint paket

program coaching

Pengembangan instrumen untuk

mengukur efektivitas program coaching

Empirik Studi pra eksperimen

m

o t

Teoretik Studi desktiptif

n Teoretik, empirik

Studi deskriptif

Teoretik Studi pengembangan

Empirik Studi

Uji coba paket program coaching

Analisis kelayakan program coaching

Diskusi Pertimbangan pakar

Pengkajian

Penyempurnaan paket program coaching

empirik

Teoretik

eksperimental

Studi deskriptif

deskriptif

Pengujian efektivitas paket program coaching terhadap sejumlah guru/calon guru

Analisis paket program coaching

Penyempurnaan paket program coaching

Pembuatan dan penyebarluasan paket program coaching ^ ^ ^ ^ ^

Gambar 1. Prosedurdan langkah penelitian

15

Page 18: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

BAB V

H A S I L DAN PEMBAHASAN

5.1 Deskripsi kelemahan guru/calon guru biologi

Beberapa keterampilan mengajar yang sangat penting dikuasai guru adalah keterampilan

membuka pelajaran, keterampilan menutup pelajaran, dan keterampilan bertanya

(Rustaman et al., 2005). Ketiga keterampilan itu menjadi acuan penting untuk menganalis

kelemahan guru/calon guru.

5.1.1 Keterampilan membuka pelajaran

Hasil analisis umum terhadap keterampilan guru/calon guru dalam membuka pelajaran

disajikan dalam Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Durasi setiap aspek dalam membuka pelajaran

Pembelajaran

Durasi Aspek membuka pelajaran (menit) Jumlah (menit) Pembelajaran Meninjau

kembali Menggali

pengetahuan Menarik perhatian Memotivasi

Menjelaskan tujuan dan

acuan

Jumlah (menit)

Guru-1 0.0 0.0 4.5 4.8 6.3 15.7

Guru-2 0.0 0.0 6.3 7.7 0.3 14.3

Guru-3 0.0 1.3 0.0 2.7 0.7 4.7

Guru-4 1.5 0.5 J . J 0.3 1.2 6.8

Guru-5 0.0 0.5 1.3 0.3 0.0 2.2

Guru-6 0.2 2.0 0.5 1.8 0.8 5.3

Guru-7 0.2 0.0 1.7 5.5 9.2 16.5

Guru-8 3.0 0.5 6.2 2.5 4.5 16.7

Guru-9 2.3 0.8 3.0 0.0 0.8 7.0

Guru-10 0.8 0.3 3.8 0.3 0.0 5.3

Calon guru-1 1.5 0.8 0.8 0.0 0.2 3.3

Calon guru-2 4.8 - 0.0 0.0 0.0 0.5 5.3

Calon guru-3 1.0 2.2 0.0 0.0 0.3 3.5

Calon guru-4 1.7 0.7 0.0 0.0 0.0 2.3

Calon guru-5 0.0 1.0 6.7 4.8 3.8 16.3

Rerata (menit) 1.1 0.7 2.5 2.0 1.9 8.3

16

Page 19: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Secara umum waktu yang digunakan guru/calon guru untuk membuka pelajaran adalah

sekitar 8,3 menit. Alokasi waktu yang demikian cukup logis sebab pada umumnya alokasi

waktu membuka yang direncanakan guru dalam perencanaan pembelajaran berkisar

antara 5 - 1 0 menit. Namun demikian terdapat variasi yang cukup besar (dari 2,3 menit

hingga 16,7 menit).

Analisis lebih rinci terhadap aspek-aspek membuka pelajaran menunjukkan bahwa

alokasi untuk tiap aspek tidak terlalu jauh berbeda. Menggali pengetahuan awal siswa

merupakan aspek membuka pelajaran yang paling sedikit dilakukan guru. Ditinjau dari

pandangan konstruktivisme hal ini jelas menunjukkan bahwa pelajaran kurang

menerapkan prinsip-prinsip konstruktivisme sebab salah satu ciri dasar pembelajaran

yang konstruktivis adalah adanya usaha untuk mengaktifkan pengetahuan awal siswa

(Widodo, 2004).

Secara umum terdapat sedikit perbedaan antara calon guru dan guru dalam hal

alokasi waktu membuka pelajaran (Tabel 5.2 dan Tabel 5.3). Waktu yang digunakan oleh

para guru dalam membuka pelajaran pada umumnya sedikit lebih panjang dibandingkan

para calon guru. Kecuali calon guru-5, calon guru pada umumnya hanya mengguankan

sedikit waktu saja untuk membuka pelajaran.

Tabel 5.2 Durasi setiap aspek dalam membuka pelajaran untuk guru

Pembelajaran

Durasi Aspek membuka pelajaran (menit) Jumlah (menit) Pembelajaran Meninjau

kembali Menggali

pengetahuan Menarik perhatian Memotivasi

Menjelaskan tujuan dan

acuan

Jumlah (menit)

Guru-1 0.0 0.0 4.5 4.8 6.3 15.7

Guru-2 0.0 0.0 6.3 7.7 0.3 14.3

Guru-3 0.0 1.3 0.0 2.7 0.7 4.7

Guru-4 1.5 0.5 J . J 0.3 1.2 6.8

Guru-5 0.0 0.5 1.3 0.3 0.0 2.2

Guru-6 0.2 2.0 0.5 1.8 0.8 5.3

Guru-7 0.2 0.0 1.7 5.5 9.2 16.5

Guru-8 3.0 0.5 6.2 2.5 4.5 16.7

Guru-9 2.3 0.8 3.0 0.0 0.8 7.0

Guru-10 0.8 0.3 3.8 0.3 0.0 5.3

0.8 0.59 3.06 2.59 2.38 9.45

17

Page 20: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Tabel 5.3 Durasi setiap aspek dalam membuka pelajaran untuk calon guru

Pembelajaran

Durasi (menit) r 1

Jumlah ^mcnit)

Pembelajaran Meniniau kembali

MPI I PPH I i pengetahuan

Mpnarilz I * I v l 1C11 1IV

perhatian Memotivasi

Menjelaskan tujuan dan

acuan

r 1

Jumlah ^mcnit)

Calon guru-1 1.5 0.8 0.8 0.0 0.2 3.3

Calon guru-2 4.8 0.0 0.0 0.0 0.5 5.3

Calon guru-3 1.0 2.2 0.0 0.0 0.3 3.5

Calon guru-4 1.7 0.7 0.0 0.0 0.0 2.3

Calon guru-5 0.0 1.0 6.7 4.8 3.8 16.3

Rerata 1.8 0.94 1.5 0.96 0.96 6.14

Analisis lebih rinci terhadap aspek-aspek membuka pelajaran yang dilakukan guru

dan calon guru menunjukkan bahwa banyak calon guru yang tidak berusaha menarik

perhatian siswa ataupun memotivasi siswa untuk belajar. Pada guru-guru kedua aspek ini

hampir senantiasa dilakukan. Hal ini mengindikasikan bahwa banyak calon guru yang

belum menguasai cara-cara untuk menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa.

5.1.2 Keterampilan menutup pelajaran

Hasil analisis terhadap keterampilan menutup pelajaran guru/calon guru disajikan dalam

Tabel 5.4. Secara umum waktu yang digunakan guru/calon guru untuk menutup pelajaran

berkisar 7,0 menit. Sekalipun tidak ada rumusan pasti tentang seberapa lama waktu yang

harus dialokasikan untuk menutup pelajaran, namun secara umum 5-10 menit merupakan

alokasi waktu yang cukup logis. Meskipun demikian apabila dikaji secara lebih rinci

terlihat adanya variasi yang sangat besar. Ada guru yang menutup pelajaran dengan

sangat tiba-tiba (hanya perlu waktu sekitar 0,5 menit) namun ada juga guru yang menutup

pelajaran hingga 24 menit.

Analisis lebih lanjut terhadap aspek-aspek menuntup pelajaran menunjukkan

bahwa guru dan calon guru hanya mengalokasikan sedikit waktu saja untuk "Menjelaskan

bahan berikutnya" dan "Memberikan tugas". Hal ini mengindikasikan bahwa guru kurang

memberikan arahan kepada siswa tentang apa yang akan mereka pelajari selanjutnya.

Kegiatan "Mengevaluasi" juga merupakan aspek yang jarang dilakukan secara memadai

oleh para guru dan calon guru.

18

Page 21: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Tabel 5. 4 Durasi menutup pelajaran yang teramati (menit)

Pembelajaran

Durasi aspek menutup pelajaran (menit) Jumlah

(menit) Pembelajaran I V l C I l g U I c t o

I c p m h n l i I \ v 1 J I L / t l 1 I

Mengevaluasi Menjelaskan

U a l l a l i UCI I K U U l y a

Memberikan

tugas

Jumlah

(menit)

Guru-3 9 0 n ? U.Z

n n u.u n A u.u 9 2

Guru-5 1 R 7 n n n 7 u.z A 7

u.z 18 5

Guru-9 6 0 i n 1 .u

n n u.u A A U.U 7 0

Guru-10 4 7 n n u.u

n n u.u A A U.U 4.7

Guru-11 0 0 0 0 U.U

l n 1 .u 7 A Z . U 3.0

Guru 12 1 0 n i U . J

A 7 U . J 2.5

Guru-13 U.U 0 s U . J

n o u.u A A U.U 0.5

Calon mini-3 1 3 3 7 j . / 0 3 U . J

n 7 u. /

6 0

Calon guru-4 1.7 0.0 0.3 0.0 2.0

Calon guru-5 6.3 17.0 0.3 0.5 24.2

Calon guru-6 0.3 0.0 0.0 0.0 0.3

Calon guru 7 1.2 3.0 0.3 0.2 4.7

Calon guru-8 7.7 0.0 0.3 0.2 8.2

Re rata 4.4 2.0 0.2 0.3 7.0

Analisis keterampilan menutup pelajaran guru dan calon guru menunjukkan

bahwa waktu yang digunakan guru dan calon guru dalam menuntup pelajaran relatif sama

(Tabel 5.5 dan Tabel 5.6)

Tabel 5. 5 Durasi menutup pelajaran yang dilakukan guru (menit)

Pembelajaran

Durasi aspek menutup pelajaran (menit) Jumlah

(menit) Pembelajaran Mengulas

kembali Mengevaluasi

menjelaskan

bahan berikutnya

memberikan

tugas

Jumlah

(menit)

Guru-3 9.0 0.2 0.0 0.0 9.2

Guru-5 18.2 0.0 0.2 0.2 18.5

Guru-9 6.0 1.0 0.0 0.0 7.0

Guru-10 4.7 0.0 0.0 0.0 4.7

Guru-11 0.0 0.0 1.0 2.0 3.0

Guru 12 0.8 1.0 0.3 0.3 2.5

Guru-13 0.0 0.5 0.0 0.0 0.5

Rerata 5.5 0.4 0.2 0.4 6.5

19

Page 22: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Tabel 5. 6 Durasi menutup pelajaran yang dilakukan calon guru (menit)

rCniUCIclJclI all

Durasi aspek menutup pelajaran (menit) Jumlah

(menit) rCniUCIclJclI all Mengulas

kembali Mengevaluasi

menjelaskan

bahan berikutnya

memberikan

tugas

Jumlah

(menit)

(~*n\f\Ti onni-^ 1.3 3.7 0.3 0.7 £ n

Calon guru-4 1.7 0.0 0.3 0.0 2.0

Calon guru-5 6.3 17.0 0.3 0.5 24.2

Calon guru-6 0.3 0.0 0.0 0.0 0.3

Calon guru 7 1.2 3.0 0.3 0.2 4.7

Calon guru-8 7.7 0.0 0.3 0.2 8.2

Re rat a 3.1 3.9 0.3 0.3 7.6

Salah satu perbedaan yang mencolok antara guru dan calon guru adalah dalam hal

mengevaluasi, namun hal ini lebih dikarenakan adanya seorang calon guru yang

melakukan evaluasi dengan cukup lama. Tiga dari enam pembelajaran yang diamati tidak

terdapat kegiatan mengevaluasi di akhir pelajaran. Tidak adanya perbedaan yang berarti

antara guru dan calon guru menunjukkan bahwa pengalaman mengajar tidak identik

dengan bertambahnya kompetensi guru dalam menutup pelajaran.

5.1.3 Keterampilan bertanya

Analisis interaksi verbal dalam pembelajaran menunjukkan bahwa guru banyak

mengajukan pertanyaan (Tabel 5.7). Analisis terhadap jenis pertanyaan yang diajukan

guru menunjukkan bahwa sebagian besar pertanyaan yang diajukan guru adalah

pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya pasti). Kondisi ini menunjukkan bahwa

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru hanyalah pertanyaan yang jawabannya pasti

dan kurang mendorong siswa untuk berpikir.

20

Page 23: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Tabel 5.7 Jenis pertanyaan yang diajukan guru dan calon guru dalam pembelajaran

Pembelajaran Jenis pertanyaan Jumlah

pertanyaan Pembelajaran

Pertanyaan tertutup Pertanvann teritulffl ft V. l | H | J J * * I I i v l l

Jumlah

pertanyaan

Guru-1 28 13 41

Guru-3 75 10 35

Guru-5 28 75 53

Guru-6 54 4 58

Guru-7 i y 7 J 22

Guru-8 71 77 z / 98

Guru-9 49 77 Z / 76

Guru-10 1 7 1 7 1 J 30

Guru-11 147 0^ 242

Guru-12 77 z z i n 1U

32

Guru-13 100 l \J\J

D 1 151 1 «-/ ft

Calon guru-1 80 16 96

Calon guru-2 87 5 92

Calon guru-3 84 11 95

Calon guru-4 36 22 58

Calon guru-7 134 4 138

Re rata 61 21 82

Dari segi jumlah jumlah pertanyaan yang diajukan guru lebih sedikit

dibandingkan pertanyaan yang diajukan calon guru (Tabel 5.8 dan Tabel 5.9). Dari sisi

jenis pertanyaan, pertanyaan yang diajukan oleh calon guru sebagian besarnya adalah

pertanyaan tertutup. Kalau pada guru proporsi pertanyaan tertutup dan terbuka berkisar

2:1, pada calon guru proporsinya sekitar 7:1. Hal ini jelas menunjukkan bahwa calon guru

masih sangat lemah dalam hal keterampilan bertanya, terutama dalam mengajukan

pertanyaan terbuka.

2 1

Page 24: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Tabel 5.8 Jenis pertanyaan yang diajukan guru dalam pembelajaran

Pembelajaran Jenis pertanyaan Jumlah

pertanyaan Pembelajaran

Pertanyaan tertutup Pertanyaan terbuka

Jumlah

pertanyaan

Guru-1 28 13 41

Guru-3 25 10 35

Guru-5 28 25 53

Guru-6 54 4 58

Guru-7 19 3 22 Guru-8 71 27 98

Guru-9 49 27 76

Guru-10 17 13 30

Guru-11 147 95 242

Guru-12 22 10 32

Guru-13 100 51 151

Rerata 51 25 76

Tabel 5.9 Jenis pertanyaan yang diajukan calon guru dalam pembelajaran

Pembelajaran

Jenis pertanyaan Jumlah

pertanyaan Pembelajaran Pertanyaan

tertutup

Pertanyaan

terbuka

Jumlah

pertanyaan

Calon guru-1 80 16 96

Calon guru-2 87 5 92

Calon guru-3 84 11 95

Calon guru-4 36 22 58

Calon guru-7 134 4 138

Rerata 84 12 96

5.2 Alternatif treatment seperti untuk mengatasi kelemahan guru/calon guru

Sebagaimana disajikan pada bagian sebelumnya ternyata bahwa banyak guru dan calon

guru yang masih relatif lemah dalam tiga keterampilan dasar mengajar (membuka

pelajaran, menutup pelajaran, dan. mengajukan pertanyaan). Analisis literatur tentang

program pengembangan profesionalisme guru (Adey, Hewitt, Hewitt, & Landau, 2004,

22

Page 25: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Fischler, 2004; Fischler & Schroder, 2003) menunjukkan pentingnya coaching untuk

membantu pengembangan profesionalisme guru.

Berdasarkan temuan sebagaimana dibahas pada Bagian 5.1 dan literatur maka

dirancang sebuah altematif treatment dalam bentuk paket program coaching berbasis

video. Untuk keperluan tersebut maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Memilih sejumlah cuplikan video pembelajaran yang akan digunakan untuk

coaching. Untuk keperluan ini dilakukan pemotongan sejumlah video

pembelajaran tentang membuka dan menutup pelajaran.

2. Menata cuplikan-cuplikan video yang telah dipilih menjadi suatu paket coaching.

3. Meminta coachee untuk mengamati dan mengomentari video yang diamati, serta

memberikan skor.

4. Coach dan coachee mendiskusikan hasil pengamatan coachee

5. Meminta coachee untuk merefleksikan praktik mengajarnya.

6. Mendiskusikan alternatif perbaikan yang bisa dilakukan coachee.

7. Mengamati praktik mengajar coachee.

53 Pengembangan paket program coaching berbasis video

53.1 Blueprint paket program coaching berbasis video

Blueprint paket program coaching yang telah dikembangkan terdiri dari sebuah software

yang bisa digunakan oleh coachee untuk menganalisis video dan menuliskan komentar

serta beberapa cuplikan video pembelajaran yang telah dipilih. Software yang

dikembangkan diberi nama "Video analyzer" (lihat Gambar 2).

23

Page 26: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Gam bar 2. Tampilan paket program coaching berbasis video

Keterangan:

1. Tombol untuk membuka file video

2. Tombol keluar program video analyzer

3. Jendela tampilan video

4. Identitas file video

5. Identitas penganalisis

6. Tombol untuk menjalankan dan memberhentikan video

7. Tombol untuk memperbesar tampilan video

8. Tombol untuk menyimpan hasil analisis apabila telah selesai

9. Penunjuk durasi video dan alur waktu putaran video

10. Kolom untuk mencantumkan nilai hasil analisis setiap aspek

11. Kolom jenis aspek yang dikomentari/dinilai

12. Kolom untuk menuliskan komentar setiap aspek

24

Page 27: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Paket program coaching yang telah dikembangkan telah diujicobakan

penggunaannya kepada mahasiswa, guru pemula dan guru yang cukup berpengalaman.

Dalam uji coba ini kepada responden disajikan sejumlah cuplikan video pembelajaran

untuk kegiatan membuka dan menutup pelajaran. Selanjutnya responden diminta untuk

memberikan komentar terhadap kegiatan pembelajaran tersebut serta memberikan nilai.

Sekalipun dalam kegiatan ini responden diminta untuk memberikan komentar dan nilai,

namun tujuan sesungguhnya adalah agar responden dapat mengidentifikasi kelemahan

dan kelebihan dirinya dan sekaligus mendapatkan ide tentang bagaimana guru-guru lain

mengajar. Ringkasan komentar coachee dan coach tentang kegiatan membuka dan

menutup pelajaran dapat dilihat pada Tabel 5.10.

Dari Tabel 5.10 tidak terlihat ada perbedaan yang mencolok antara komentar yang

diberikan oleh calon guru, guru pemula, maupun guru yang berpengalaman. Hal ini

menunjukkan bahwa mereka pada dasarnya telah memiliki pemahaman yang cukup

memadai tentang aspek-aspek apa saja yang semestinya dilakukan guru pada saat

membuka dan menutup pelajaran. Meskipun demikian coachee pada umumnya hanya

terfokus pada muncul atau tidaknya suatu komponen membuka dan menutup pelajaran

dan kurang memperhatikan kecukupan. Bisa saja seorang guru menampilkan semua

komponen membuka dan menutup pelajaran namun waktunya sangat singkat atau sangat

lama.

25

Page 28: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Tabel 5.10 Ringkasan komentar coachee dan coach tentang video pembelajaran

Video Pembelajaran

Komentar Komentar coach Video Pembelajaran Calon guru Guru pemula Guru

Komentar coach

CG2 Keterampilan guru untuk menarik perhatian siswa sangat kurang, selain itu guru juga tidak menginformasikan bahan acuan kepada para siswa. Namun demikian guru telah berusaha memotivasi siswa dan mengaitkan materi yang akan dibelajarkan dengan materi ajar sebelumnya

Keterampilan guru untuk menarik perhatian siswa sangat kurang, selain itu guru juga tidak menginformasikan bahan acuan kepada para siswa. Namun demikian guru telah berusaha memotivasi siswa dan mengaitkan materi yang akan dibelajarkan dengan materi ajar sebelumnya

Keterampilan guru untuk menarik perhatian siswa sangat kurang, selain itu guru juga tidak menginformasikan bahan acuan kepada para siswa. Namun demikian guru telah berusaha memotivasi siswa dan mengaitkan materi yang akan dibelajarkan dengan materi ajar sebelumnya

Guru lebih banyak mengulas materi bCUCl ulllliy a (Jail KClllUUlall memberikan tugas untuk dikerjakan. Aspek membuka pelajaran yang lain tidak muncul dalam pelajaran ini.

G4 Guru telah menunjukkan keterampilan yang memadai dalam usaha menarik perhatian siswa, memotivasi C I C A X / O Hon mpnfroltVon m n t ^ n MoWd Hull IHCllgulLlNull HluLCl 1 yang akan dibelajarkan dengan materi ajar sebelumnya. Namun guru tidak menginformasikan bahan acuan kepada siswa

Guru telah menunjukkan keterampilan yang memadai dalam usaha menarik perhatian siswa, memotivasi cictx/9 Htin mpnopit l^an oiovvd uuu mciigtiiirvaii materi yang akan dibelajarkan dengan materi ajar sebelumnya. Namun guru tidak menginformasikan bahan acuan kepada siswa

Guru telah menunjukkan keterampilan yang memadai dalam usaha menarik perhatian siswa, m Am estiva c i cicu/fl Han

mengaitkan materi yang akan dibelajarkan dengan materi ajar sebelumnya. Namun guru tidak menginformasikan bahan acuan kepada siswa

Guru berusaha mengulas mofpr i cphplnmnvo Hon inoo I U C U J V I * jCUClunui V il U C U I J U&c*

menggali pengetahuan awal siswa. Guru juga menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan. Usaha guru untuk menarik perhatian siswa juga sudah cukup baik

G7 Guru telah menunjukkan keterampilan yang memadai dalam hal menarik perhatian siswa, memotivasi siswa,

Guru telah menunjukkan keterampilan yang memadai dalam hal menarik perhatian siswa, memotivasi siswa,

Guru telah menunjukkan keterampilan yang memadai dalam hal menarik perhatian siswa,

Aspek-aspek membuka pelajaran pada dasarnya sudah terpenuhi. Guru telah berusaha membangkitkan

26

Page 29: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Video Pembelajaran

Komentar Komentar coach Video Pembelajaran Calon guru Guru pemula Guru

Komentar coach

mengaitkan materi yang akan dibelajarkan dengan materi sebelumnya dan guru juga menginformasikan bahan acuan kepada siswa

mengaitkan materi yang akan dibelajarkan dengan materi sebelumnya dan guru juga menginformasikan bahan acuan kepada siswa

memotivasi siswa, mengaitkan materi yang akan dibelajarkan dengan materi sebelumnya dan gurujuga menginformasikan bahan acuan kepada siswa

motivasi belajar siswa. Guru juga berusaha mengaitkan pelajaran dengan pelajaran yang lalu. Sayangnya pembukaan cenderung terlalu lama dan lambat.

G l Guru telah menunjukkan keterampilan dalam menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa. Selain itu guru juga memberikan bahan acuan kepada siswa, namun guru tidak berusaha untuk mengaitkan materi yang akan dibelajarkan dengan materi sebelumnya.

Guru telah menunjukkan keterampilan dalam menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa. Selain itu guru juga memberikan bahan acuan kepada siswa, namun guru tidak berusaha untuk mengaitkan materi yang akan dibelajarkan dengan materi sebelumnya.

Guru telah menunjukkan keterampilan dalam menarik perhatian siswa, memotivasi siswa dan mengaitkan materi yang akan dibelajarkan dengan materi sebelumnya. Namun guru tidak menginformasikan bahan acuan kepada siswa

Guru telah berusaha menarik perhatian siswa. Guru juga telah berusaha menggali pengetahuan awal siswa dengan meminta siswa ke depan mengelompokkan. Guru juga menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan.

MENUTUP PELAJAJR A N CG3 Ketika menutup kegiatan

belajar mengajar, guru meninjau kembali materi yang telah dibelajarkan. Selain itu guru menginformasikan materi ajar berikutnya, memberikan tugas kepada siswa dan melakukan evaluasi.

Ketika menutup kegiatan belajar mengajar, guru meninjau kembali materi yang telah dibelajarkan. Selain itu guru menginformasikan materi ajar berikutnya, memberikan tugas kepada siswa dan melakukan evaluasi.

Ketika menutup kegiatan belajar mengajar, guru meninjau kembali materi yang telah dibelajarkan. * Selain itu guru memberikan tugas kepada siswa dan melakukan evaluasi.

Guru berusaha meninjau kembali pelajaran dengan melakukan evaluasi lisan. Materi dan tugas selanjutnyajuga dikomunikasikan

2 7

Page 30: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Video Pembelajaran

Komentar Komentar coach Video Pembelajaran Calon guru Guru pemula Guru

Komentar coach

CGI Ketika menutup kegiatan belajar mengajar, guru meninjau kembali materi yang telah dibelajarkan. Selain itu guru menginformasikan materi ajar berikutnya, memberikan tugas kepada siswa dan melakukan evaluasi

Guru tidak meninjau kembali materi yang telah dibelajarkan ketika mengahiri kegiatan belajar mengajar. Namun demikian guru telah menginformasikan bahan ajar berikutnya, memberikan tugas kepada siswa dan melakukan evaluasi

Ketika menutup kegiatan belajar mengajar, guru meninjau kembali materi yang telah dibelajarkan. Akan tetapi guru tidak menginformasikan materi ajar berikutnya. Namun demikian guru telah memberikan tugas kepada siswa dan melakukan evaluasi

Guru telah berusaha meninjau kembali pelajaran denagn melakukan evaluasi lisan. Bahan dan tugas untuk pertemuan selanjutnya hanya diinfornasikan secara sangat singkat.

G12 Ketika menutup kegiatan belajar mengajar, guru meninjau kembali materi yang telah dibelajarkan, menginformasikan bahan berikutnya, memberikan tugas dan melakukan evaluasi

Ketika menutup kegiatan belajar mengajar, guru meninjau kembali materi yang telah dibelajarkan. Namun guru tidak menginformasikan bahan berikutnya, tidak memberikan tugas dan tidak melakukan evaluasi

Ketika menutup kegiatan belajar mengajar, guru meninjau kembali materi yang telah dibelajarkan. Namun guru tidak menginformasikan bahan berikutnya, tidak memberikan tugas dan tidak melakukan evaluasi

Guru telah membantu siswa untuk menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan. Guru tidak melakukan evaluasi maupun menginformasikan bahan dan tugas selanjutnya.

G i l Ketika menutup kegiatan belajar mengajar, guru tidak meninjau kembali materi yang telah dibelajarkan. Guru menginformasikan bahan berikutnya dan memberikan tugas kepada siswa, namun guru tidak melakukan evaluasi

Ketika menutup kegiatan belajar mengajar, guru tidak meninjau kembali materi yang telah dibelajarkan dan tidak menginformasikan bahan berikutnya. Guru memberikan tugas kepada siswa, namun tidak melakukan evaluasi

Ketika menutup kegiatan belajar mengajar, guru tidak meninjau kembali materi, tidak menginformasikan bahan berikutnya, dan mengevaluasi. Guru memberikan tugas kepada siswa.

Kegiatan menutup pelajaran terkesan sangat mendadak. Tidak ada kesempatan untuk membahas apa yang telah dilakukan. Guru telah menginformasikan tugas yang harus dilakukan.

2 8

Page 31: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

5.3.2 Pengujian blueprint paket program coaching

Untuk keperluan perbaikan paket program coaching, telah dijuga dilakukan pengkajian

terbatas terhadap kualitas paket program coaching tersebut. Hasil penilaian responden

terhadap program coaching yang dikembangkan menunjukkan bahwa paket program

coaching tersebut sudah bisa dipakai walaupun masih ada beberapa kelemahan (lihat

Tabel 5.11).

Tabel 5 .11 Skor komentar responden tentang paket program coaching

INO. Item Penilai rerata INO. Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Kualitas tampilan

Kontras Warna 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3.8 Ukuran Huruf 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 Keterbacaan 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4.1 Latar Belakang 4 *> j 3 3 4 3 4 4 3 3 3.4 Tata Letak 3 3 *>

J 3 4 4 4 4 3 4 3.5 2 Kualitas Video

Kontras Gambar 4 3 4 4 3 3 3 3 3 ^ 3.3 Kualitas Suara i 3 5 4 J 5 j 2 3 Kecerahan 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3.2

3 Icon (Lambang) Ukuran J 3 4 4 4 4 3 4 4 3.6 Kesesuaian 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3.9

4 Ruang/Bidang Komentar Kemudahan Mengisi 3 J 4 3 4 4 3 4 *> J 3.4 Keleluasaan Menulis J -» J J 4 4 4 4 -> J 4 4 3.6

5 Perekaman Biodata 4 4 5 3 5 4 4 *•> 5 4 4.1 6 Operasional Penggunaan

Kemudahan 3 3 3 4 5 4 *> 3 4 4 3.6 Kelengkapan Petunjuk 4 4 4 4 4 ~* j *•» J 4 3.6

Rerata 3.6

Tabel 5.11 menunjukkan bahwa secara umum paket program coaching yang telah

dikembangkan sudah cukup baik (rata-rata skor 3,6 dari skor maksimum 5). Kualitas

video dan ruang penulisan komentar merupakan aspek yang masih perlu diperbaiki

mengingat skor untuk hal-hal tersebut masih relatif rendah. Karena beberapa kendala, ada

beberapa video yang kualitas gambar atau suaranya kurang baik. Gambaran umum

komentar para responden tentang paket program coaching dirangkum dalam Tabel 5.12.

29

Page 32: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Tabel 5.12 Komentar responden tentang paket program coaching

No. Item Komentar

1 Kualitas tampilan Kontras Warna Ukuran Huruf Keterbacaan Latar Belakang Tata Letak

Secara umum, sudah cukup baik dan kualitas tampilannya lumayan, tetapi warnanya yang abu-abu kurang menarik.

2 Kualitas Video Kontras Gambar Kualitas Suara Kecerahan

Ada sebagian video yang gambar gelap, kurang jelas dan buram, suara kurang jelas dan kecerahannya juga kurang.

3 Icon (Lambang) Ukuran Kesesuaian

Sudah cukup baik, menarik dan sesuai dengan luas tampilan dan mudah dibaca.

4 Ruang/Bidang Komentar Kemudahan Mengisi Keleluasaan Menulis

Sudah cukup baik, mudah dan jelas. Ruang untuk menulis komentar membuat pengamat lebih leluasa untuk memberikan komentar

5 Perekaman Biodata Sudah cukup baik, jelas dan memudahkan dalam pengisian

6 Operasional Penggunaan Kemudahan Kelengkapan Petunjuk

Kemudahan penggunaan software sudah cukup baik, tetapi petunjuk pengisian masih kurang

Komentar responden tentang kualitas paket program coaching juga menunjukkan bahwa

paket tersebut secara umum sudah bisa digunakan untuk coaching walaupun ada beberapa

aspek yang masih perlu perhatian, misalnya kualitas video, tampilan, dan petunjuk

pengoperasian.

5.3.3 Manfaat paket program coaching

Perubahan dalam mengajar bukanlah sesuatu yang mendadak namun merupakan sebuah

proses. Agar seorang guru lebih baik praktik mengajarnya diperlukan beberapa proses,

yaitu:

1. Guru menyadari menyadari bahwa ada kelemahan dalam dirinya yang perlu

diperbaiki.

2. Ada ide tentang bagaimana memperbaikinya kelemahan yang dimiliki.

3. Ada motivasi yang kuat untuk untuk meningkatkan kemampuan diri

30

Page 33: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

4. Ada dukungan yang memadai untuk menerapkan usaha perbaikan tersebut.

Poin 1-3 merupakan hal-hal yang dapat dicapai dengan coaching berbasis video ini

sedangkan poin ke-4 dipengaruhi oleh kondisi sekolah dan beberapa faktor terkait.

Untuk mengukur kemanfaatan paket program coaching terkait poin 1-3, coachee

responden yang telah menggunakan paket program coaching diminta untuk memberikan

komentar. Secara umum terungkap bahwa paket program coaching yang telah

dikembangkan bisa memenuhi kondisi sebagaimana tercantum pada poin 1-3 (Tabel

5.13). Satu-satunya aspek yang dirasa kurang bermanfaat adalah dalam membantu

coachee untuk menemukan kelebihan yang dimilikinya.

Tabel 5.13 Manfaat paket program coaching bagi coachee

No Aspek Coachee Rata-rata No Aspek

CG GP GL

Rata-rata

1 Menemukan kelemahan/kekurangan Anda dalam hal mengelola waktu

3,0 3,0 4,0 3,4

2 Menemukan kelemahan/kekurangan Anda dalam hal mengelola kelas

3,0 3.3 4.0 3.5

3 Menemukan kelemahan/kekurangan Anda dalam hal mengelola media pembelajaran

3,0 3.3 3.8 3.4

4 Menemukan kelemahan/kekurangan Anda dalam hal keterampilan membuka pelajaran

3,0 3,5 4,0 3,6

5 Menemukan kelemahan/kekurangan Anda dalam hal keterampilan menutup pelajaran

3,0 3,3 4,0 3,5

6 Mengenali kelemahan/kekurangan Anda dalam penguasaan materi

2,7 3,3 3,7 3,2

7 Menyadari kelebihan Anda dalam melaksanakan pembelajaran

2,3 3,0 3,3 2,9

8 Menemukan gagasan baru untuk perbaikan pembelajaran

3,3 3,7 3,8 3,6

9 Menemukan gagasan baru untuk mengatasi kelemahan/kekurangan Anda

3,0 3,5 4,0 3,6

10 Membangkitan motivasi diri untuk senantiasa melakukan perbaikan diri dalam melaksanakan proses pembelajaran

3,7 3,0 3,8 3,4

31

Page 34: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

1 1 11

Membangkitkan keinginan untuk melanjutkan studi

A A

4,0 A O

2,8 3,0 3,1

1 o 12

Membangkitkan keinginan Anda untuk mengikuti forum ilmiah guru (misalnya seminar pertemuan MGMP)

1 A 3,0

A O 2,8

3,5 3,1

13 Meningkatkan kemampuan diri melalui baca buku yang berkaitan dengan proses belajar mengajar

3,0 3,0 3,5 3,2

14 Membangkitkan keinginan untuk melakukan penelitian

3,3 3,0 3,8 3,4

15 Membangkitkan kembali keinginan Anda untuk melakukan perbaikan dalam pembelajaran

3,7 3,5 4,0 3,7

16 Memberikan dorongan bagi Anda untuk merealisasikan ide yang Anda miliki

3,0 3,0 4,0 3,4

17 Memberikan tantangan bagi Anda untuk menjadi guru yang lebih profesional

4,0 3,3 4,0 3,7

Rata-rata 3,2 3,2 3,8 3,4

Keterangan:

CG = Calon Guru (mahasiswa yang sudah berlatih mengajar dalam peer teaching)

GP = Guru Pemula (lulusan baru yang belum mengajar)

GL = Guru Berpengalaman (guru yang sudah berpengalaman mengajar beberapa tahun)

Adanya perbedaan rata-rata skor antara calon guru dan guru pemula di satu sisi dengan

guru yang sudah berpengalaman di sisi lain menunjukkan bahwa paket program coaching

ini memberikan manfaat lebih banyak bagi guru dibandingkan calon guru ataupun guru

pemula. Pengalaman nyata dalam menghadapi problematika pembelajaran di lapangan

tampaknya memberikan kesadaran bagi guru-guru untuk lebih meningkatkan kemampuan

mengajarnya.

32

Page 35: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

BAB V I

K E S I M P U L A N DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang dikumpulkan dapat ditarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut.

Pertama, dari tiga jenis keterampilan dasar mengajar (keterampilan membuka

pelajaran, keterampilan menutup pelajaran, dan keterampilan bertanya), calon guru dan

guru ternyata masih lemah. Dalam membuka pelajaran baik calon guru maupun guru

sangat jarang menggali pengetahuan awal siswa. Khusus untuk calon guru mereka juga

lemah dalam memotivasi siswa dan menarik perhatian siswa. Untuk kegiatan menutup

pelajaran, baik calon guru maupun guru jarang melakukan evaluasi, menginformasikan

materi selanjutnya, dan tugas-tugas yang harus dilakukan. Terkait keterampilan bertanya,

calon guru ternyata masih sangat lemah dalam keterampilan mengajukan pertanyaan

terbuka.

Kedua, hasil kajian literatur yang dilakukan mengarahkan akan perlunya coaching

sebagai salah satu alternatif pengembangan profesionalisme guru. Berbeda dari program-

program peningkatan profesionalisme yang telah ada, coaching berbasis video bersifat

lebih personal (sehingga bisa memenuhi kebutuhan guru yang beragam) dan kontekstual

(sesuai dengan permasalahan yang dihadapi guru di lapangan).

Ketiga, paket program coaching yang telah dikembangkan sudah dapat digunakan

walaupun masih memerlukan beberapa penyempurnaan. Beberapa hal yang masih perlu

penyempurnaan antara lain adalah kualitas video, tampilan, dan petunjuk pengoperasian.

Uji coba terbatas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa paket program coaching

tersebut bisa membantu coachee (terutama guru) untuk menyadari kelemahan dalam

dirinya yang perlu diperbaiki, mendapatkan ide untuk memperbaikinya kelemahan yang

dimiliki, dan memotivasi mereka untuk meningkatkan kemampuan diri. Namun demikian

coachee belum bisa menemukan kelemahan video pembelajaran yang diamati dari sisi

kecukupan waktu untuk setiap aspek penting dalam membuka dan menutup pelajaran.

33

Page 36: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

6.2 Saran

Berdasarkan temuan-temuan yang telah diperoleh, ada beberapa saran yang perlu

dilakukan.

Pertama, software yang telah dikembangkan (Videoanalyzer) perlu lebih

disempurnakan sehingga lebih user friendly dan bisa lebih fleksibel dalam pemberian

komentar. Komentar dan skor yang diberikan coachee hendaknya bisa langsung

terorganisir dalam database sehingga coachee bisa dengan mudah memaknai hasil

komentarnya. Dalam software tersebut hendaknya juga dilengkapi dengan pesan coach,

sehingga coachee bisa membukanya apabila diperlukan.

Kedua, video yang digunakan hendaknya dipilih video yang betul-betul bagus

kualitasnya baik dari sisi gambar maupun suara. Selain itu agar coachee punya informasi

yang lebih lengkap perlu juga diberikan video pembelajaran biologi yang "diharapkan".

Agar paket program coaching lebih mengena perlu juga disajikan video pembelajaran

yang berasal dari calon guru dalam peer teaching.

Ketiga, uji coba paket program coaching perlu terus dilakukan dengan subjek

yang semakin banyak dan semakin beragam, misalnya guru SD, dosen, dan widyaiswara.

Dengan demikian akan diperoleh masukan yang semakin banyak untuk perbaikan-

perbaikan.

34

Page 37: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

DAFTAR PUSTAKA

Adey, P., Hewill, G., Hewitt, J. & Landau, N. (2004). The professional development of teachers: Practice and theory. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers.

Borg, W. R., & Gall, M . D. (1989). Educational Research: An Introduction. New York: Longman.

Clarke, D. (2001). Teaching/Learning. In D. Clarke (Ed.), Perspectives on Practice and Meaning in Mathematics and Science Classrooms (pp. 291-320). Dordrecht: Kluwer Academic Publishers.

Cooper, B. S., Sarrel, R., Darvas, P., Alfano, F., Meier, E., Samuels, J., et al. (1994). Making money matter in education: A micro-financial model for determining school-level allocations, efficiency, and productivity. Journal of Educational Finance, 20, 66-87.

Davis, K. S. (2003). "Change is hard": What science teachers are telling us about reform and teacher learning of innovative practices. Science and Education, #7(1), 3-30.

1/ Duit, R., Euler, M . , Friege, G., Komorek, M. , & Mikelskis-Seifert, S. (2003). Physik im Kontext. Ein Programm zur Verbesserung der naturwissenschaftlichen Grundbildung durch Physikunterricht [Physics in Context - A program to improve scientific literacy in physics instruction]. Occational Paper. IPN Kiel - Germany.

v Duit, R., Widodo, A., & Mueller, C. (2007). Conceptual change ideas - Teachers' views and their instructional practice. In S. Vosniadou (Ed.). Advances in Learning and Instruction, (in print)

L Fischler, H. (2004). Grundsaetze fachdidaktischen Coachings [Dasar-dasar coaching untuk pendidikan bidang studi]. In A. Pitton (Ed.), Chemie- undphysikdidaktische Forschung und naturwissenschaftliche Bildung (pp. 176-178). Muenster: LIT Verlag.

Fischler, H., & SchrOder, H.-J. (2003). Fachdidaktisches coaching fiir Lehrende in der Physik [Subject-related coaching for physics teachers]. Zeitschrift fiir Didaktik der Natunvissenschaften, 9, 43-62.

Fischler, H., Schroeder, H.-J., Tonhaeuser, C , & Zedler, P. (2002). Unterrichtssckripts und Lehrerexpertise: Bedingungen ihrer Modifikation. Zeitschrift fur Paedagogik, 45, 157-172.

Good, T. L., & Brophy, J. E. (1978). Looking in Classrooms. New York: Harper & Row Publishers.

«, Haney, J. J., & McArthur, J. (2002). Four case studies of prospective science teachers' beliefs concerning constructivist teaching practices. Science and Education, 86,

Hewson, P. W., Tabachnick, B. R., Zeichner, K. M. , & Lemberger, J. (1999). Educating prospective teachers of biology: Findings, limitations, and recommendations. Science Education, 83(3), 373-384.

Hinduan, A. A. (2005). Meningkatkan Profesionalisme Guru IPA Sekolah. Paper presented at the Seminar Nasional Himpunan sarjana dan Pemerhati pendidikan Indonesia, Bandung.

Labudde, P., Gerber, B., & Knierim, B. (2003). Integrated science in a constructivist oriented approach: Between vision and reality. Paper presented at the ESERA.

Mellado, V. (1998). The classroom practice of preservice teachers and their conceptions of teaching and learning. Science Education, 82, 197-214.

OECD/UNESCO-UIS. (2003). Literacy Skills for the World of Tomorrow: Further results from PISA 2000: OECD/UNESCO-UIS (http://www 1 .oecd.org/publications).

783-802.

55

Page 38: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Parchmann, I . , Graesel, C , & Fey, A. (2004). Kooperation von Praxis und Forschung. In A. Pitton (Ed.), Chemie- und physikdidaktische Forschung und naturwissenschaftliche Bildung. Muenster: LIT Verlag.

Pintrich, P. R., Marx, R. W., & Boyle, R. A. (1993). Beyond cold conceptual change: The role o f motivational beliefs and classroom contextual factors in the process o f conceptual change. Review of Educational Research, (55(2), 167-199.

Prenzel, M. , Duit, R., Euler, M. , & Lehrke, M . (1999). Lehr-Lern-Prozesse im Physikunterricht: Eine Videostudie. Projektantrag an die DFG [Teaching and learning processes in physics: A video study. Application for funding a project sent to the German Sciece Foundation]. Kiel: IPN - Institute for Science Education.

Rimmele, R. (2004). The Videograph: A Videoanalyses Program: Leibniz Institute for Science Education, Kiel, Germany. http://www.ipn.uni-kiel.de/aktuell/videograph/htmStart.htm.

Schroder, H.-J., & Fischler, H . (2003). Subject-related pedagogical coaching: A case study. Paper presented at the ESERA Conference, Noordwijkerhout, The Netherlands.

Schroeder, H.-J., & Fischler, H. (2004). Fachdidaktisches Coaching: Methoden der Beratung an einem Fallbeispliel. In A. Pitton (Ed.), Chemie- und physikdidaktische Forschung und naturwissenschaftliche Bildung (pp. 179-181). Muenster: LIT Verlag.

Stigler, J. W., Gonzales, P., Kanakawa, T., Knoll, S., & Serrano, A. (1999). The TIMSS Videotape Classroom Study: Methods and findings from an exploratory research project on eight-grade mathematics instruction in Germany, Japan, and the United States. U.S. Department o f Education, National Center for Education Statistics (1999NCES 99-074). Washington, D C : U.S. Government Printing Office (http://nces.ed.gov/timss).

Stigler, J. W., & Hiebert, J. (1999). The Teaching Gap. New York: The Free Press. Tim-PPM-FPMIPA-IKIP-Bandung. (1998). Pemantapan Rancangan Penelitian

A^/as.Unpublished manuscript, Bandung. Widodo, A. (2004a). Constructivist Oriented Lessons: The learning environment and the

teaching sequences. Frankfurt: Peter Lang. !/ Widodo, A. (2004b). Videos of lessons: A mean to understand classroom reality and a

resource to improve science lessons. ISTECS, 5, 65-73. Widodo, A. (2005). Analisis Pembelajaran Biologi dengan Menggunakan video. Paper

disajikan dalam Seminar Nasional Himpunan Sarjana dan Pemerhati Pendidikan IPA Indonesial, Bandung.

[ Widodo, A. & Erni Yuliah. (2005). Analisis Struktur Penyajian materi Sains (Biologi) di Sekolah Menengah Pertama. (in press)

Widodo, A., & Nurhayati, L. (2005). Tahapan Pembelajaran yang Konstruktivis: Bagaimanakah Pembelajaran Sains di Sekolah? Paper disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Bandung.

J Widodo, A. & Sintya Pujiastuti. (2005). Analisis Pertanyaan dalam Proses Pembelajaran Sains (Biologi) di Sekolah Menengah Pertama (in press)

VWidodo, A. & Vidia Ramdhaningsih. (2006). Analisis kegiatan Praktikum Biologi dengan menggunakan video. Metalogika, 9(2). 146-158.

l /Widodo, A. Riandi, Amprasto & Ana Ratna Wulan. (2006). Analisis dampak program-program peningkatan profesionalisme guru sains terhadap peningkatan kualitas pembelajaran sains di sekolah. Laporan penelitian Hibah Kebijakan Balitbang Depdiknas.

36

Page 39: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

/ / Widodo, A. Unang Sumarno, Mimin Nurjhani & Riandi. (2006). Peranan lesson study

dalam peningkatan kemampuan mengajar mahasiswa calon guru. Laporan penelitian Hibah Kompetitif UPI.

Widodo, A. (2006). Profil pertanyaan guru dan siswa dalam pembelajaran sains. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4(2), 139-148.

37

Page 40: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

LAMPIRAN-LAMPIRAN

38

Page 41: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

L A M P I R A N 1

Format Penilaian Software Pembelajaran Petunjuk: Nyatakan penilaian anda dengan member tanda V pada kolom yang sesuai, terhadap item -item di bawah ini, dengan kriteria sebagi berikut:

Penilaian 1 2 3 4 5

Sangat jelek Jelek Sedang Baik Sangat Baik

No Item Penilaian Komentar 1 2 3 4 5

1 Kualitas tampilan Kontras wama Ukuran huruf XT A 1

Keterbacaan Latar belakang Tata letak

2 Kualitas video Kontras gambar rvUalllao Midi a Kecerahan

3 Icon (iambang) Ukuran Kesesuaian

4 Ruang/bidang komentar Kemudahan mengisi Keleluasaan menulis

5 Perekaman biodata

6 Operasional Penggunaan Kemudahan Kelengkapan petunjuk

Catatan: Judul file video yang dianalisis: I. 2. 3. 4. 5. 6.

39

Page 42: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

LA MP I RAN 2

A N G K E T M A N F A A T PAKET PROGRAM COACHING

Anda telah mengamati dan memberikan komentar terhadap beberapa video pembelajaran biologi. Sebagai calon guru/guru, seberapa bermanfaat pengalaman menyaksikan video tersebut terhadap hal-hal berikut? Berilah tanda V pada kolom yang sesuai untuk tiap-tiap pernyataan. SS = Sangat setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan Pendapat No Pernyataan

SS S TS STS

1 Menemukan kelemahan/kekurangan Anda dalam •

hal mengelola waktu

2 Menemukan kelemahan/kekurangan Anda dalam

hal mengelola kelas

3 Menemukan kelemahan/kekurangan Anda dalam

hal mengelola media pembelajaran

4 Menemukan kelemahan/kekurangan Anda dalam

hal keterampilan membuka pelajaran

5 Menemukan kelemahan/kekurangan Anda dalam

hal keterampilan menutup pelajaran

6 Mengenali kelemahan/kekurangan Anda dalam

penguasaan materi

7 Menyadari kelebihan Anda dalam melaksanakan

pembelajaran

8 Menemukan gagasan baru untuk perbaikan

pembelajaran

9 Menemukan gagasan baru untuk mengatasi

kelemahan/kekurangan Anda

10 Membangkitan motivasi diri untuk senantiasa

melakukan perbaikan diri dalam melaksanakan

proses pembelajaran

11 Membangkitkan keinginan untuk melanjutkan studi

40

Page 43: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

12 Membangkitkan keinginan Anda untuk mengikuti

forum ilmiah guru (misalnya seminar, pertemuan

MGMP)

13 Meningkatkan kemampuan diri melalui baca buku

yang berkaitan dengan proses belajar mengajar

14 Membangkitkan keinginan untuk melakukan

penelitian

15 Membangkitkan kembali keinginan Anda untuk

melakukan perbaikan dalam pembelajaran

16 Memberikan dorongan bagi Anda untuk

merealisasikan ide yang Anda miliki

17 Memberikan tantangan bagi Anda untuk menjadi

guru yang lebih profesional

Terima kasih atas kerjasama dan bantuan Anda

41

Page 44: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

LA MP I RAN 3

C U R R I C U L U M V I T A E PENELITI

1. Ketua Peneliti Nama dan gelar lengkap NIP Jenis Kelamin Tempat dan Tanggal Lahir Pangkat/Golongan Alamat Kantor

Alamat Rumah Telepon E-mail

: Dr. Ar i Widodo, M.Ed. :131998644 : Laki-laki :Grobogan, 27 Mei 1967 : Penata Tk. I / I I I d : Jurusan pendidikan Biologi FPMIPA UPI

Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung (40154) Kp. Babakan Rt 02/09 Cikole-Lembang, Bandung 081321656749 [email protected]

Pendidikan Formal Perguruan Tinggi Tempat Tamat Gelar Bidang

IKIP Bandung Bandung 1991 Sarjana Pend. Biologi

Deakin University Melbourne -Australia

1996 Master Pendidikan Sains

Universitaet Kiel Kiel - Jerman 2004 Doktor Pendidikan Sains

Pengalaman kerja Instansi Jabatan Waktu

UPI Dosen Jurusan Pendidikan Biologi 1992-sekarang

Pengalaman Penelitian (5 tahun terakhir) Judul penelitian Jabatan Tahun

Peningkatan kemampuan siswa SD mengajukan pertanyaan produktif untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran IPA berbasis praktikum sederhana

Ketua Penelitian PTK

2005

Peranan Lesson Study dalam peningkatan kemampuan mengajar guru dan mahasiswa calon guru

Ketua penelitian Hibah UPI

2006

Analisis dampak program-program peningkatan profesionalisme guru sains terhadap peningkatan kualitas pembelajaran sains di sekolah

Ketua hibah penelitian kebijakan Depdiknas

2006

Pengembangan model-model pembelajaran berbasis teknologi informasi untuk mengembangkan keterampilan generik sains dan berpikir tingkat tinggi pebelajar

Anggota penelitian Hibah Pascasarjana

2007

42

Page 45: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Daftar Publikasi (5 tahun terakhir) Widodo, A. (2004). Videos o f lessons: A mean to understand classroom reality and a

resource to improve science lessons. ISTECS, 5, 65-73. Widodo, A. & Duit, R. (2004). The practice of constructivist teaching and learning in

ordinary classroom settings. Proceedings of the the Annual Meeting of the National Association for Research in Science Teaching (NARST), Vancouver, Canada.

Widodo, A. & Duit, R. (2004). Constructivist teaching sequences. In A. Pitton (Ed). Chemie- und physikdidaktische Forschung und naturwissenschaftliche Bildung. Muenster: LIT Verlag.

Widodo, A. (2004). Constructivist Oriented Lessons: The Learning Environments and the Teaching Sequences. Frankfurt am Main: Peter Lang.

Widodo, A., & Duit, R. (2004). Konstruktivistische Sichtweisen vom Lehrern und Lernen und die Praxis des Physikunterrichts. Zeitschrift fiir Didaktik der Naturwissenschaften, 10, 233-255.

Widodo, A., & Nurhayati, L. (2005). Tahapan Pembelajaran yang Konstruktivis: Bagaimanakah Pembelajaran Sains di Sekolah? Paper disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Umu Pengetahuan Alam, Bandung.

Widodo, A. (2005). Analisis Pembelajaran Biologi dengan Menggunakan video. Paper disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan IPA I I I , Bandung.

Widodo, A. (2005). Taksonomi Tujuan Pembelajaran. Didaktis. 4(2), 61-69. Widodo, A . & Duit, R. (2005). Konstruktivistische Lehr-Lern-Sequencen und die Praxis

des Physikunterrichts. Zeitschrift fiir Didaktik der Naturwissenschaften, 11, 131-146.

Widodo, Yeti Sumiati & Cucu Setiawati. (2006). Peningkatan Kemampuan Siswa SD untuk Mengajukan Pertanyaan Produktif. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4(1), 1-12.

Widodo, A. & Ramdhaningsih, V. (2006). Analisis kegiatan praktikum biologi dengan menggunakan video. Metalogika. 9(2), 146-158.

Widodo, A. (2006). Profil pertanyaan guru dan siswa dalam pembelajaran sains. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 4(2), 139-148.

Widodo, A. (2006). Taksonomo Bloom dan Pengembangan Butir Soal. Buletin Puspendik. 3(2), 18-29.

Widodo, A. (2007). Konstruktivisme dan pembelajaran sains. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 13(1), 91-105).

Duit, R., Widodo, A., & Mueller, C. (2007). Conceptual change ideas - Teachers' views and their instructional practice, in S. Vosniadou, A. Baltas and X. Vamvakoussi (Ed.). Reframing the conceptual change approach in learning and Instruction. Amsterdam: Elsevier.

Bandung, 30 Oktober 2007

Dr. Ari Widodo, M . Ed.

43

Page 46: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

2. Anggota T im Peneliti Nama dan gelar lengkap NIP Jenis Kelamin Pangkat/Golongan Alamat Kantor

:Drs. Riandi, M. Si. : 131772450 : Laki-laki : Penata Tk. I / III d : Jurusan pendidikan Biologi FPMIPA UPI JL Dr. Setiabudhi 229 Bandung (40154)

Pendidikan Formal Nama Perguruan Tinggi Tempat Tahun Gelar Bidang

IKIP Bandung Bandung Sarjana Pend. Biologi

Universitas Gajah Mada Yogyakarta Magister Biologi

Pengalaman Penelitian Judul Penelitian Sumber Dana Tahun

Kajian Kemampuan dan Keterampilan Non-Kognitif Siswa SMU dalam Pelaksanaan Kegiatan Praktikum Biologi Di SMU

Hibah Due­like

2002

Kesulitan-kesulitan Guru Biologi dalam Membelajarkan Topik-topik Biologi yang Berkaitan dengan Biologi Molekuler

Hibah Due­like

2003

Analisis dampak program-program peningkatan profesionalisme guru sains terhadap peningkatan kualitas pembelajaran sains di sekolah. Laporan penelitian Hibah Kebijakan Balitbang Depdiknas.

Hibah Kebijakan Depdiknas

2006

Peranan lesson study dalam peningkatan kemampuan mengajar mahasiswa calon guru

Hibah Kompetitif UPI

2006

Pengalaman Pelatihan Nama Pelatihan Tempat Tahun

Teknik Isolasi DNA Sebagai Tahap Awal Persiapan Analisis DNA

ITB - Bandung 2002

Mathematics and Science Education (Lesson Study & E-Learning)

Tokyo - Jepang 2004

Daftar Karya Tulis Ilmiah Riandi. (2000). Teknik Laboratorium. Bandung: IMSTEP-JICA. Riandi. (2005). Lesson Study sebagai Sarana Penyebarluasan Inovasi Pembelajaran IPA.

Paper disajikan dalam Seminar Nasinal IPA dan Pembelajarannya, Bandung. Riandi. (2006). Keragaman genetik ikan lele (Clarias batrachus L.) berdasarkan

pengamatan protein dan enzim dan aplikasinya pada program S-l kependidikan biologi. Metalogika, 9(2), 191-201.

44

Page 47: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM
Page 48: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

3. Anggota T im Peneliti Nama NIP Jenis Kelamin Tempat dan Tanggal Lahir Pangkat/G o 1 o n gan Jabatan Alamat Kantor Telepon

: Drs. Bambang Supriatno, M . Si. :131772451 : Pria : Bandung, 21 Mei 1963 : Penata Tk. I/IIId : Lektor : JL Dr. Setiabudhi 229 Bandung :(022)2001937

Pendidikan Formal Nama Perguruan

Tinggi Tempat Tahun Gelar Bidang

IKIP Bandung Bandung 1987 Sarjana Pend. Biologi UGM Yogjakarta 1995 Master Biologi

Pengalaman Penelitian Judul penelitian Jabatan Tahun

Identifikasi serangga yg hidup di kebun botani Ketua 1997

Fisiologi dan biomassa rumput laut Thallasia hempricii di daerah pasang surut Cagar Alam leuweung Sancang

Ketua 1997

Identifikasi tumbuhan lumut gunung Tangkuban Perahu

Ketua 1999

Publikasi Bambang Supriatno. (2002). Optimalisasi peralatan laboratorium dalam pelajaran

biologi. Bambang Supriato. (2003). Pengembangan Laboratorium. Bambang Supriatno. (2005). Pembuatan micrometer untuk mengukur laju potensial

dan respirasi tumbuhan. Makalah disajikan dalam seminar nasional HISPPIPAI, Bandung.

Amprasto, Bambang Supriatno & Tina Safarina. (2005). Pembelajaran praktikum ekologitumbuhan dengan metode riset mini dengan memanfaatkan tutor sebaya. Jurnal Pembelajaran MIPA. 6(1), 23-29.

Bandung, 30 Oktober 2007 Yang bersangkutan,

Drs. Bambang Supriatno, M . Si.

46

Page 49: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

D R A F T A R T I K E L I L M I A H

47

Page 50: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

V I D E O - B A S E D C O A C H I N G T O I M P R O V E T E A C H E R S ' T E A C H I N G S K I L L S :

D E V E L O P I N G A COACHING P A C K A G E

Ari Widodo, Riandi, Bambang Supriatno Department of Biology Education FPMIPA UPI

[email protected]

Abstract This paper presents results of the first phase of a three-year research project on video-based coaching. The project aims at developing a video-based coaching program to improve teachers' teaching skills (preservice and inservice teachers). As part of the project a coaching package was developed. The package consists of a video software (video analyzer), a number of video on biology lessons specially chosen for the coaching purpose, and instruments for assessing the changes of teachers' teaching skills. A video analyses software specially design for coaching was developed. The software allows teachers to observe scenes o f biology lessons taught by others. The scenes are specially chosen to address specific teaching skills. After observing the videos teachers are required to write their comments on the teaching skills (e.g. questioning skills, opening a lesson, closing a lesson). The purpose of the activity is to encourage teachers to reflect on their own teaching practice so that they can identify some weaknesses as well as strengths in their teaching. The video also provide teachers with ideas on how to improve their teaching. Preliminary findings suggest that despite its limitations, the package can be used for coaching (and analyses of lessons in general). Coach and coachee using the package can identity strengths and weaknesses of the lessons presented.

Keywords: video-based coaching, teaching skills, analyses o f lessons, video analyzer

Pendahuluan

Program-program peningkatan kualitas guru sudah banyak dilakukan. Meskipun

demikian kegiatan-kegiatan seperti itu tidak memberikan perubahan berarti bagi

pembelajaran di dalam kelas. Setelah mengikuti suatu kegiatan penataran, cara guru

mengajar tetap saja seperti sebelum mengikuti kegiatan penataran (Widodo, Riandi,

Amprasto & Ana Ratna Wulan, 2006). Kondisi ini jelas menuntut perlunya alternatif baru

dalam usaha peningkatan kemampuan mengajar guru/calon guru (Hinduan, 2005).

Berdasarkan pengalaman dalam program peningkatan profesionalisme guru di

Karibia dan Indonesia, Adey, Hewitt, Hewitt, dan Landau (2004) menyatakan bahwa

perubahan di sekolah dan pembelajaran perlu memperhatikan beberapa hal berikut.

i

48

Page 51: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

a. Proses penyusunan kurikulum harus benar-benar melibatkan guru sehingga guru

bukan sekedar pengguna yang ditunjuki "bagaimana cara menggunakannya".

b. Perubahan tidaklah dapat dipaksakan. Guru hendaknya diperlakukan sebagai

partner dalam program yang dilakukan.

c. Coaching dalam kelas merupakan sesuatu yang esensial. Coaching berperan

penting sebagai pembawa perubahan pedagogi praktis dalam kelas.

2. Perubahan berlangsung secala pelan, tidak menentu, kadang berbalik lagi, namun

kadang juga bergerak maju.

Untuk mengubah praktik mengajarnya, seorang guru memerlukan lebih dari

sekedar penjelasan bagaimana cara mengajar yang baik. Supaya setelah mengikuti suatu

program peningkatan kemampuan mengajar guru bisa mempraktekkan apa yang

diperolehnya, program tersebut harus memenuhi beberapa ciri.

a. Bisa membuat guru reflektif, artinya bisa mengarahkan guru agar menyadari dan

menemukan "kelemahan" dan "kelebihan" yang dimilikinya dalam mengajar

(Fischler, 2004). Seseorang tidak akan mau berubah apabila dia tidak menyadari

bahwa ada sesuatu kurang baik yang harus diperbaiki.

b. Memperhatikan prinsip-prinsip perubahan konsepsi. Analog dengan prinsip dasar

konstruktivisme, bahwa setiap orang mcmiliki pengetahuan awal, program

peningkatan profesionalisme guru juga harus memperhatikan pengetahuan awal

yang dimiliki guru tentang belajar dan mengajar (Davis, 2003; Fischler &

Schroder, 2003; Haney & McArthur, 2002). Apabila penelitian tentang perubahan

konsepsi menyatakan bahwa perubahan konsepsi berlangsung sangat sulit, maka

perubahan praktek mengajar berlangsung lebih sulit lagi.

c. Memperhatikan aspek emosi, pandangan, dan keyakinan guru. Suatu perubahan

yang mendasar bukan hanya sekedar melibatkan aspek kognitif tetapi juga aspek

non kognitif (Fischler, 2004; Pintrich, Marx, & Boyle, 1993).

3. Memberikan contoh nyata yang berasal dari lapangan (Davis, 2003; Hewson,

Tabachnick, Zeichner, & Lemberger, 1999). Contoh nyata dari lapangan membuat

guru yakin bahwa sesuatu yang baru dipelajari adalah sesuatu yang memang bisa

dilakukannya.

4. Memberikan dukungan pada saat pelaksanaan di lapangan. Perubahan bukanlah

suatu loncatan, namun merupakan suatu proses yang bertahap (Fischler, 2004).

49

Page 52: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Oleh karena itu, guru harus tetap mendapatkan dukungan^antuan pada saat

menerapkan apa yang telah dipelajari.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang telah diuraikan, coaching berbasis

rekaman video pembelajaran merupakan strategi yang paling memenuhi syarat sebagai

metode peningkatan kemampuan mengajar guru. Ada beberapa alasan mengapa coaching

berbasis video pembelajaran bisa meningkatkan kemampuan mengajar guru dan calon

guru biologi.

A. Coaching berbasis rekaman video pembelajaran memberikan kesempatan kepada

guru untuk mengamati kegiatan pembelajaran yang telah dilakukannya. Dengan

demikian guru didorong untuk bisa melakukan refleksi dan self-evaluation,

terhadap pengetahuannya, keyakinannya, dan juga keterampilan mengajarnya.

Pemahaman tentang hal-hal tersebut akan membuat guru lebih terfokus dan

terarah dalam menentukan apa saja yang harus ditingkatkannya.

B. Coaching berbasis rekaman video pembelajaran memungkinkan guru untuk

memperoleh masukan dan diskusi yang produktif dengan ahli pembelajaran atau

guru lain. Karena setelah mengamati rekaman video pembelajaran dilakukan

diskusi dengan ahli pembelajaran atau guru lain, sehingga guru berkesempatan

untuk belajar dengan lebih intensif. Kondisi ini juga memfasilitasi perubahan

pandangan guru tentang cara mengajar yang baik.

C. Coaching berbasis rekaman video pembelajaran menggabungkan pendekatan

individual dan pendekatan kelompok. Program peningkatan kualitas guru yang

telah ada bersifat massal sehingga tidak memperhatikan perkembangan individual

guru. Belajar pada dasarnya adalah proses individual oleh karena itu guru juga

harus diberi kesempatan untuk mendapatkan perlakuan yang sifatnya individual.

Pendekatan yang bersifat individual ini tentu saja bisa lebih memperhatikan

aspek-aspek emosional dan keyakinan guru. Pada saat tertentu coaching juga

dilakukan dalam kelompok sehingga ada interaksi antar guru.

D. Coaching berbasis rekaman video pembelajaran memberikan kesempatan kepada

guru untuk mengamati pembelajaran yang dilakukan guru lain. Hal ini akan

membantu guru untuk menemukan ide-ide baru untuk memperkaya khazanah

pengetahuannya tentang pembelajaran.

50

Page 53: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

E. Coaching berbasis rekaman video pembelajaran bukan hanya memfokuskan pada

proses pemberian nasehat saja namun juga memberikan dukungan pada saat guru

menerapkan perubahan yang diinginkan. Pada saat guru menerapkan ide

baru/perubahan, kegiatan pembelajarannya juga akan diamati oleh coach. Oleh

karena itu kesulitan dan permasalahan lain yang muncul akan dapat diidentifikasi

dan dipecahkan dalam sesi coaching berikutnya.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan mengikuti prinsip siklus Developmental

Research, yang terdiri: 1. Tahap pengembangan produk dan uji coba terbatas; 2. Tahap

pengujian produk; dan 3. Tahap pengujian di lapangan dan dilanjutkan dengan

penyempurnaan produk (Borg & Gall, 1989). Tahap pengembangan produk yang

dilanjutkan dengan uji terbatas telah dilakukan. Tahap I ini diawali dengan studi

dokumentasi untuk menganalisis program-program peningkatan profesionalisme guru dan

keunggulan program coaching. Hasil studi dokumentasi tersebut dijadikan dasar untuk

pengembangan paket program coaching. Paket program coaching tersebut selanjutnya

diuji coba secara terbatas (studi eksperimentasi). Secara utuh tahapan penelitian yang

dilakukan dapat dilihat pada bagan alur penelitian pada Gambar 1 berikut ini. Dalam

tulisan ini hanya disajikan hasil pengembangan blueprint paket program coaching yang

merupakan salah satu hasil dari penelitian Tahap I .

51

Page 54: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Tahap Sifat Kajian Teoritik

Empirik

Metode • 5 '/'^'"/

Studi dokumentasi

Studi deskriptif

m IS

Langkah Penelitian

Analisis teoretis tentang peningkatan profesionalisme guru/calon guru dan coaching

Perekaman kegiatan pembelajaran guru/calon guru

Analisis rekaman video pembelajaran m

Studi deskriptif

pengembangan

Analisis pola treatment untuk tiap jenis masalah

Pengembangan blueprint paket

program coaching

Pengembangan instrumen untuk

mengukur efektivitas program coaching

Empirik Studi pra eksperimen

Uji coba paket program coaching

Teoretik **x;xX'

Teoretik, empirik

Teoretik

Empirik

desktiptif

Studi deskriptif

Studi pengembangan

Analisis kelayakan program coaching

T "

Diskusi Pertimbangan pakar

Pengkajian

Penyempurnaan paket program coaching

Empirik

Teoretik

— — — —

Studi eksperimental

Studi deskriptif

Studi deskriptif

Pengujian efektivitas paket program coaching terhadap sejumlah guru/calon guru

Analisis paket program coaching

Penyempurnaan paket program coaching

Pembuatan dan penyebarluasan paket program coaching

Gambar 1. Prosedur dan langkah penelitian

5 2

Page 55: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Hasil dan Pembahasan

Salah satu tahapan penting dalam penelitian ini adalah pengembangan paket

program coaching. Untuk keperluan ini telah dikembangkan sebuah software yang diberi

nama "Videoanalyzer" (lihat Gambar 2). Software ini memungkinkan seseorang untuk

mengamati video pembelajaran dan memberikan komentar sesuai dengan kapabilitasnya

sebagai guru pada saat itu.

Keterangan:

13. Tombol untuk membuka file video

14. Tombol keluar program video analyzer

15. Jendela tampilan video

16. Identitas file video

17. Identitas penganalisis

18. Tombol untuk menjalankan dan memberhentikan video

19. Tombol untuk memperbesar tampilan video

20. Tombol untuk menyimpan hasil analisis apabila telah selesai

21. Penunjuk durasi video dan alur waktu putaran video

22. Kolom untuk mencantumkan nilai hasil analisis setiap aspek

53

Page 56: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

23. Kolom jenis aspek. yang dikomentari/dinilai

24. Kolom untuk menuliskan komentar setiap aspek

Paket program coaching yang telah dikembangkan telah diujicobakan

penggunaannya kepada mahasiswa, guru pemula dan guru yang cukup berpengalaman.

Dalam uji coba ini kepada responden disajikan sejumlah cuplikan video pembelajaran

untuk kegiatan membuka dan menutup pelajaran. Selanjutnya responden diminta untuk

memberikan komentar terhadap kegiatan pembelajaran tersebut serta memberikan nilai.

Sekalipun dalam kegaiatan ini responden diminta untuk meberikan komentar dan nilai,

namun tujuan sesungguhnya adalah agar responden dapat mengidentifikasi kelemahan

dan kelebihan dirinya dan sekaligus mendapatkan ide tentang bagaimana guru-guru lain

mengajar.

Untuk keperluan perbaikan paket program coaching yang dikembangkan,

responden diminta untuk memberikan nilai dan komentar terhadap paket program

coaching tersebut. Hasil penilaian responden terhadap program coaching yang

dikembangkan menunjukkan bahwa paket program coaching tersebut sudah bisa dipakai

walaupun masih ada beberapa kelemahan (lihat Tabel 1).

Tabel 1. Skor komentar responden tentang paket program coaching

No. Item Penilai rerata No. Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Kualitas tampilan 1

Kontras Warna 4 4 4 4 4 ~> 4 4 3 4 3.8

1

Ukuran Huruf 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4

1

Keterbacaan 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4.1

1

Latar Belakang 4 3 j 4 4 4 3 j 3.4

1

Tata Letak 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3.5 2 Kualitas Video 2

Kontras Gambar 4 3 4 4 3 3 J 3 -> J 3.3

2

Kualitas Suara 3 3 3 j 4 3 3 3 3 2 "A

J

2

Kecerahan 3 3 3 4 4 3 *> 3

H

J 3 3 3.2 3 Icon (Lam bang) 3

Ukuran 3 3 3 4 4 4 4 J 4 4 3.6

3

Kesesuaian 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3.9 4 Ruang/Bidang Komentar 4

Kemudahan Mengisi 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3.4

4

Keleluasaan Menulis H J j 4 4 4 4 j 4 4 3.6

5 Perekaman Biodata 4 4 5 3 5 4 4 3 5 4 4.1 6 Operasional Penggunaan

54

Page 57: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

No. Item Penilai rerata No. Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kemudahan 3 *> J 4 5 4 J 3 4 4 3.6

Kelengkapan Petunjuk 4 4 4 4 4 H

J 3 3 3 4 3.6 Rerata 3.6

Tabel 1 menunjukkan bahwa secara umum paket program coaching yang telah

dikembangkan sudah cukup baik (rata-rata skor 3,6 dari skor maksimum 5). Kualitas

video dan ruang penulisan komentar merupakan aspek yang masih perlu diperbaiki

mengingat skor untuk hal-hal tersebut masih relatif rendah. Gambaran umum komentar

para responden tentang paket program coaching dirangkum dalam Tabel 2.

Tabel 2 Komentar responden tentang paket program coaching

No. Item Komentar

1 Kualitas tampilan Secara umum, sudah cukup baik dan kualitas tampilannya lumayan, tetapi warnanya yang abu-abu kurang menarik.

1 Kontras Warna

Secara umum, sudah cukup baik dan kualitas tampilannya lumayan, tetapi warnanya yang abu-abu kurang menarik.

1

Ukuran Huruf

Secara umum, sudah cukup baik dan kualitas tampilannya lumayan, tetapi warnanya yang abu-abu kurang menarik.

1

Keterbacaan

Secara umum, sudah cukup baik dan kualitas tampilannya lumayan, tetapi warnanya yang abu-abu kurang menarik.

1

Latar Belakang

Secara umum, sudah cukup baik dan kualitas tampilannya lumayan, tetapi warnanya yang abu-abu kurang menarik.

1

Tata Letak

Secara umum, sudah cukup baik dan kualitas tampilannya lumayan, tetapi warnanya yang abu-abu kurang menarik.

2 Kualitas Video Ada sebagian video yang gambar gelap, kurang jelas dan buram, suara kurang jelas dan kecerahannyajuga kurang.

2 Kontras Gambar

Ada sebagian video yang gambar gelap, kurang jelas dan buram, suara kurang jelas dan kecerahannyajuga kurang.

2

Kualitas Suara

Ada sebagian video yang gambar gelap, kurang jelas dan buram, suara kurang jelas dan kecerahannyajuga kurang.

2

Kecerahan

Ada sebagian video yang gambar gelap, kurang jelas dan buram, suara kurang jelas dan kecerahannyajuga kurang.

3 Icon (Lambang) Sudah cukup baik, menarik dan sesuai dengan luas tampilan dan mudah dibaca.

3 Ukuran

Sudah cukup baik, menarik dan sesuai dengan luas tampilan dan mudah dibaca.

3

Kesesuaian

Sudah cukup baik, menarik dan sesuai dengan luas tampilan dan mudah dibaca.

4 Ruang/Bidang Komentar

Sudah cukup baik, mudah dan jelas. Ruang untuk menulis komentar membuat pengamat lebih leluasa untuk memberikan komentar

4

Kemudahan Mengisi

Sudah cukup baik, mudah dan jelas. Ruang untuk menulis komentar membuat pengamat lebih leluasa untuk memberikan komentar

4

Keleluasaan Menulis

Sudah cukup baik, mudah dan jelas. Ruang untuk menulis komentar membuat pengamat lebih leluasa untuk memberikan komentar

5 Perekaman Biodata Sudah cukup baik, jelas dan memudahkan dalam pengisian

6 Operasional Penggunaan

Kemudahan penggunaan software sudah cukup baik, tetapi kelengkapan petunjuk masih kurang

6

Kemudahan

Kemudahan penggunaan software sudah cukup baik, tetapi kelengkapan petunjuk masih kurang

6

Kelengkapan Petunjuk

Kemudahan penggunaan software sudah cukup baik, tetapi kelengkapan petunjuk masih kurang

Komentar responden tentang kualitas paket program coaching juga menunjukkan

bahwa paket tersebut secara umum sudah bisa digunakan untuk coaching walaupun ada

55

Page 58: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

beberapa aspek yang masih perlu perhatian, misalnya kualitas video, tampilan, dan

petunjuk pengoperasian.

Perubahan dalam mengajar bukanlah sesuatu yang mendadak namun merupakan

sebuah proses. Agar seorang guru lebih baik praktik mengajarnya diperlukan beberapa

proses, yaitu:

5. Guru menyadari menyadari bahwa ada kelemahan dalam dirinya yang perlu

diperbaiki.

6. Ada ide tentang bagaimana memperbaikinya kelemahan yang dimiliki.

7. Ada motivasi yang kuat untuk untuk meningkatkan kemampuan diri

8. Ada dukungan yang memadai untuk menerapkan usaha perbaikan tersebut.

Poin 1-3 merupakan hal-hal yang dapat dicapai dengan coaching berbasis video ini

sedangkan poin ke-4 dipengaruhi oleh kondisi sekolah dan beberapa faktor terkait.

Untuk mengukur kemanfaatan paket program coaching terkait poin 1-3, coachee

responden yang telah menggunakan paket program coaching diminta untuk memberikan

komentar. Secara umum terungkap bahwa paket program coaching yang telah

dikembangkan bisa memenuhi kondisi sebagaimana tercantum pada poin 1-3 (Tabel 3).

Satu-satunya aspek yang dirasa kurang bermanfaat adalah dalam membantu coachee

untuk menemukan kelebihan yang dimilikinya.

Tabel 3 Manfaat paket program coaching bagi coachee

No Aspek Coachee

Rata-rata No Aspek CG GP GL

Rata-rata

1 Menemukan kelemahan/kekurangan Anda dalam hal mengelola waktu

3,0 3,0 4,0 3,4

2 Menemukan kelemahan/kekurangan Anda dalam hal mengelola kelas

3,0 3.3 4.0 3.5

3 Menemukan kelemahan/kekurangan Anda dalam hal mengelola media pembelajaran

3,0 3.3 3.8 3.4

4 Menemukan kelemahan/kekurangan Anda dalam hal keterampilan membuka pelajaran

3,0 3,5 4,0 3,6

5 Menemukan kelemahan/kekurangan Anda dalam hal keterampilan menutup pelajaran

3,0 3,3 4,0 3,5

56

Page 59: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

No Aspek Coachee

Rata-rata No Aspek CG GP GL

Rata-rata

6 Mengenali kelemahan/kekurangan Anda dalam penguasaan materi

2,7 3,3 3,7 3,2

7 Menyadari kelebihan Anda dalam melaksanakan pembelajaran

2,3 3,0 3,3 2,9

8 Menemukan gagasan baru untuk perbaikan pembelajaran

3,3 3,7 3,8 3,6

9 Menemukan gagasan baru untuk mengatasi kelemahan/kekurangan Anda

3,0 3,5 4,0 3,6

10 Membangkitan motivasi diri untuk senantiasa melakukan perbaikan diri dalam melaksanakan proses pembelajaran

3,7 3,0 3,8 3,4

11 Membangkitkan keinginan untuk melanjutkan studi

4,0 2,8 3,0 3,1

12 Membangkitkan keinginan Anda untuk mengikuti forum ilmiah guru (misalnya seminar pertemuan MGMP)

3,0 2,8 3,5 3,1

13 Meningkatkan kemampuan diri melalui baca buku yang berkaitan dengan proses belajar mengajar

3,0 3,0 3,5 3,2

14 Membangkitkan keinginan untuk melakukan penelitian

3,3 3,0 3,8 3,4

15 Membangkitkan kembali keinginan Anda untuk melakukan perbaikan dalam pembelajaran

3,7 3,5 4,0 3,7

16 Memberikan dorongan bagi Anda untuk merealisasikan ide yang Anda miliki

3,0 3,0 4,0 3,4

17 Memberikan tantangan bagi Anda untuk menjadi guru yang lebih profesional

4,0 3,3 4,0 3,7

Rata-rata 3,2 3,2 3,8 3,4

Keterangan:

CG = Calon Guru (mahasiswa yang sudah berlatih mengajar dalam peer teaching)

GP • Guru Pemula (lulusan baru yang belum mengajar)

GL = Guru Berpengalaman (guru yang sudah berpengalaman mengajar beberapa tahun)

57

Page 60: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Adanya perbedaan rata-rata skor antara calon guru dan guru pemula di satu sisi dengan

guru yang sudah berpengalaman di sisi lain menunjukkan bahwa paket program coaching

ini memberikan manfaat lebih banyak bagi guru dibandingkan calon guru ataupun guru

pemula. Pengalaman nyata dalam menghadapi problematika pembelajaran di lapangan

tampaknya memberikan kesadaran bagi guru-guru untuk lebih meningkatkan kemampuan

mengajarnya.

Secara visual bentuk kemanfaatan program coaching melalui videoanalyzer dapat

dilihat pada grafik dalam gambar 3. Pada grafik tersebut terlihat pula perbedaan pendapat

antara calon guru, guru pemula dan guru, seperti yang telah diuraikan.

0 Calon Guru •) Guru Pemula SGuru

Menemukan Memunculkan MerrbancJ<itkan Menantang kelemahan gagasan motivasi profesionalime

Jenis manfaat

Gambar 3. Grafik kemanfaatan coaching melalui videoanalyzer

Kesimpulan

Berdasarkan hasil kajian literatur yang dilakukan mengarahkan akan perlunya

coaching sebagai salah satu altematif pengembangan profesionalisme guru. Berbeda dari

program-program peningkatan profesionalisme yang telah ada, coaching berbasis video

bersifat lebih personal (sehingga bisa memenuhi kebutuhan guru yang beragam) dan

kontekstual (sesuai dengan permasalahan yang dihadapi guru di lapangan).

Paket program coaching yang telah dikembangkan sudah dapat digunakan

walaupun masih memerlukan beberapa penyempurnaan. Beberapa hal yang masih perlu

penyempurnaan antara lain adalah kualitas video, tampilan, dan petunjuk pengoperasian.

58

Page 61: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Uji coba terbatas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa paket program coaching

tersebut bisa membantu coachee (terutama guru) untuk menyadari kelemahan dalam

dirinya yang perlu diperbaiki, mendapatkan ide untuk memperbaikinya kelemahan yang

dimiliki, dan memotivasi mereka untuk meningkatkan kemampuan diri. Namun coachee

belum bisa menemukan kelemahan video pembelajaran dari sisi kecukupan waktu untuk

setiap aspek penting dalam membuka dan menutup pelajaran. Paket program coaching ini

masih terus disempurnakan dan akan diuji coba penggunaannya secara lebih luas pada

tahun mendatang.

Daftar Pustaka Adey, P., Hewill, G., Hewitt, J. & Landau, N . (2004). The professional development of

teachers: Practice and theory. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers. Davis, K. S. (2003). "Change is hard": What science teachers are telling us about reform

and teacher learning o f innovative practices. Science and Education, #7(1), 3-30. Fischler, H. (2004). Grundsaetze fachdidaktischen Coachings [Dasar-dasar coaching

untuk pendidikan bidang studi]. In A. Pitton (Ed.), Chemie- und physikdidaktische Forschung und naturwissenschaftliche Bildung (pp. 176-178). Muenster: LIT Verlag.

Fischler, H., & Schroder, H.-J. (2003). Fachdidaktisches coaching fiir Lehrende in der Physik [Subject-related coaching for physics teachers]. Zeitschrift fur Didaktik der Naturwissenschaften, 9, 43-62.

Fischler, H., Schroeder, H.-J., Tonhaeuser, C., & Zedler, P. (2002). Unterrichtssckripts und Lehrerexpertise: Bedingungen ihrer Modifikation. Zeitschrift fur Paedagogik, 45, 157-172.

Haney, J. J., & McArthur, J. (2002). Four case studies of prospective science teachers' beliefs concerning constructivist teaching practices. Science and Education, 86, 783-802.

Hewson, P. W., Tabachnick, B. R., Zeichner, K. M. , & Lemberger, J. (1999). Educating prospective teachers of biology: Findings, limitations, and recommendations. Science Education, #3(3), 373-384.

Hinduan, A. A. (2005). Meningkatkan Profesionalisme Guru IPA Sekolah. Paper presented at the Seminar Nasional Himpunan sarjana dan Pemerhati pendidikan Indonesia, Bandung.

Mellado, V. (1998). The classroom practice of preservice teachers and their conceptions of teaching and learning. Science Education, 82, 197-214.

Parchmann, L, Graesel, C , & Fey, A. (2004). Kooperation von Praxis und Forschung. In A. Pitton (Ed.), Chemie- und physikdidaktische Forschung und naturwissenschaftliche Bildung. Muenster: LIT Verlag.

Pintrich, P. R., Marx, R. W., & Boyle, R. A. (1993). Beyond cold conceptual change: The role of motivational beliefs and classroom contextual factors in the process of conceptual change. Review of Educational Research, 63(2), 167-199.

Schroder, H.-J., & Fischler, H. (2003). Subject-related pedagogical coaching: A case study. Paper presented at the ESERA Conference, Noordwijkerhout, The Netherlands.

59

Page 62: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Schroeder, H.-J., & Fischler, H. (2004). Fachdidaktisches Coaching: Methoden der Beratung an einem Fallbeispliel. In A. Pitton (Ed.), Chemie- und physikdidaktische Forschung und naturwissenschaftliche Bildung (pp. 179-181). Muenster: LIT Verlag.

Widodo, A. Riandi, Amprasto & Ana Ratna Wulan. (2006). Analisis dampak program-program peningkatan profesionalisme guru sains terhadap peningkatan kualitas pembelajaran sains di sekolah. Laporan penelitian Hibah Kebijakan Balitbang Depdiknas.

Ucapan ten ma kasih: Penelitian ini merupakan penelitian Hibah Bersaing yang dibiayai oleh DP2M DIKTI tahun 2007.

60

Page 63: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

L Hasil yang telah dicapai di tahun I

Pada rericana penelitian, target-target utama yang akan dicapai di tahun I adalah

a. Melakukan kajian teoritik dan hasil studi tentang coaching.

b. Mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan pembelajaran biologi yang sering

ditemukan di lapangan melalui analisis rekaman video kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan oleh guru/calon guru biologi.

c. Menemukan pola-pola treatment yang diperlukan untuk mengatasi kelemahan

pembelajaran guru.

d. Mengembangkan blueprint paket program coaching dan perangkat pendukung

lainnya.

e. Mengembangkan instrumen untuk mengukur efektivitas paket program coaching.

Sesuai dengan rencana, tujuan-tujuan tersebut semuanya telah tercapai dengan

baik. Terkait tujuan pertama, telah dilakukan pengkajian terhadap literatur tentang

pengembangan profesional -guru, khususnya coaching. Literatur yang telah dikaji berasal

dari Indonesia, luar negeri, dan literatur terbitan luar negeri tentang program

pengembangan profesionalisme guru di Indonesia. Program coaching merupakan salah

satu alternatif program pengembangan profesionalisme guru (Gambar 1). Pengalaman

penyelenggaraan program profesionalisme guru di Indonesia di masa lalu menunjukkan

bahwa coaching harus lebih banyak dilakukan (Adey, Hewitt, Hewitt, dan Landau, 2004).

Gambar 1. Lokus program peningkatan profesionalisme guru

62

Page 64: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

Sesuai dengan tujuan kedua, penelitian ini telah berhasil mengidentifikasi

kelemahan calon guru dan guru dalam keterampilan dasar mengajar. Dalam membuka

pelajaran baik calon guru maupun guru sangat jarang menggali pengetahuan awal siswa.

Khusus untuk calon guru mereka juga lemah dalam memotivasi siswa dan menarik

perhatian siswa. Untuk kegiatan menutup pelajaran, baik calon guru maupun guru jarang

melakukan evaluasi, menginformasikan materi selanjutnya, dan tugas-tugas yang harus

dilakukan. Terkait keterampilan bertanya, calon guru ternyata masih sangat lemah dalam

keterampilan mengajukan pertanyaan terbuka.

Untuk tujuan penelitian yang ketiga, yaitu pengidentifikasian pola-pola treatment,

penelitian ini telah berhasil mengidentifikasi pola treatment, yang mencakup langkah-

langkah.

a. Memilih sejumlah cuplikan video pembelajaran yang akan digunakan untuk

coaching. Untuk keperluan ini dilakukan pemotongan sejumlah video

pembelajaran tentang membuka dan menutup pelajaran.

b. Menata cuplikan-cuplikan video yang telah dipilih menjadi suatu paket coaching.

c. Meminta coachee untuk mengamati dan mengomentari video yang diamati, serta

memberikan skor.

d. Coach dan coachee mendiskusikan hasil pengamatan coachee

e. Meminta coachee untuk merefleksikan praktik mengajarnya.

f. Mendiskusikan alternatif perbaikan yang bisa dilakukan coachee.

g. Mengamati praktik mengajar coachee.

Tujuan penelitian yang keempat, mengembangkan blueprint paket program

coaching dan perangkat pendukung lainnya juga telah berhasil dilakukan, walaupun paket

tersebut masih memiliki beberapa kelemahan. Beberapa hal yang masih perlu

penyempurnaan antara Iain adalah kualitas video, tampilan, dan petunjuk pengoperasian.

Uji coba terbatas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa paket program coaching

tersebut bisa membantu coachee (terutama guru) untuk menyadari kelemahan dalam

dirinya yang perlu diperbaiki, mendapatkan ide untuk memperbaikinya kelemahan yang

dimiliki, dan memotivasi mereka untuk meningkatkan kemampuan diri. Namun demikian

coachee belum bisa menemukan kelemahan video pembelajaran yang diamati dari sisi

kecukupan waktu untuk setiap aspek penting dalam membuka dan menutup pelajaran.

Tujuan yang kelima, mengembangkan instrumen untuk mengukur efektivitas paket

program coaching, juga telah dicapai. Untuk keperluan ini telah djkembangkan instrumen

untuk mengukur pendapat responden tentang manfaat paket program coaching. Instrumen

63

Page 65: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

ini akan terus disempurnakan dan diujicobakan pada tahap selanjutnya. Instrumen untuk

mengukur dampak coaching terhadap praktik mengajar akan dikembangkan pada tahap

kedua sesuai dengan yang telah direncanakan, yaitu pada saat coachee praktik mengajar.

2. Rencana penelitian tahun II

2.1 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan paket program coaching berbasis

rekaman video pembelajaran. Tujuan ini direncanakan dicapai melalui rangkaian tiga

tahap penelitian yang masing-masing berlangsung selama satu tahun. Pada tahun kedua

ini penelitian akan dilanjutkan untuk mencapai tujuan selanjutnya, yaitu:

1. Menguji dan merevisi instrumen untuk mengukur efektivitas paket program

coaching.

2. Melakukan uji coba paket program coaching yang telah dikembangkan pada

sejumlah guru/calon guru biologi.

3. Melakukan analisis dan pengkajian hasil uji coba melalui seminar dan konsultasi

dengan pakar.

4. Menyempurnakan paket program coaching dan perangkat pendukung lainnya.

2.2 Langkah penelitian

Langkah-langkah penelitian di tahun kedua yang merupakan kelanjutan penelitian

di tahun I mencakup uji coba paket program coaching, analisis kelayakan, dan

penyempurnaan berdasarkan hasil uji coba dan masukan pakar (Gambar 2).

64

Page 66: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

••••

Sifat Kajian Teoritik

Metode Langkah Penelitian

Studi Analisis teoretis tentang peningkatan dokumentasi | profesionalisme guru/calon guru dan coaching

\nah'sis pola r>« aim tit untuk tian |e; i - m'aalah

f .v.Y •

A:, Empirik

Teoretik

I I Teoretik, , empirik

Teoretik

Studi pengembangan

Studi pra eksperimen

Studi desktiptif

Studi deskriptif

Studi pengembangan

Pengembangan blueprint paket

program coaching

Pengembangan instrumen untuk

mengukur efektivitas program coaching

r i r

Uji coba paket program coaching

Analisis kelayakan program coaching

T" Diskusi Pertimbangan

pakar Pengkajian

Penyempurnaan paket program coaching

Empirik Studi eksperi mental

empirik Studi deskriptif

Teoretik Studi deskriptif

Pengujian efektivitas paket program coaching terhadap sejumlah guru/calon guru

Analisis paket program coaching

Penyempurnaan paket program coaching

Pembuatan dan penyebarluasan paket program coaching

Gambar 2. Prosedur dan langkah penelitian

65

Page 67: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM

2.3 Waktu pelaksanaan

Penelitian tahap I I akan dilakukan mulai Januari 2008 sampai November 2008, dengan

time schedule sebagai berikut.

No Jenis kegiatan

Uji coba dan revisi instrumen

Uji coba paket program

coaching

Analisis hasil uji coba

Konsultasi dengan pakar

Penyempurnaan

program coaching

paket

Penulisan laporan

2.4 Anggaran biaya

Biaya yang diperlukan untuk penelitian tahap I I seluruhnya berjumlah Rp 50.000.000,00

(Lima puluh juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut.

No Jenis pengeluaran Jumlah (Rp)

1 Honor pelaksana 9.132.000

2 Peralatan 700.0000

3 Biaya pengembangan paket 1.500.0000

4 Perjalanan 1.500.0000

5 Rapat 1.000.000

6 Seminar 1.500.000

7 Laporan dan publikasi 600.000

Jumlah (Rp) 49.232.000

20

Page 68: LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG - file.upi.edufile.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196705271992031... · LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSA1NG PENGEMBANGAN PAKET PROGRAM