20
1 PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU Laporan Penelitian Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Disusun Oleh : Fransisca Elisabeth Noura  Nadya Nuansa Ramadhany Savitri Nurul Syifa Zahratul Zannah Rodiyah XI IPA 2 PEMERINT AH KOTA CIMAHI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 3 CIMAHI 2014

Laporan penelitian kacang hijau revisi.docx

Embed Size (px)

Citation preview

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

Laporan PenelitianDiajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :Fransisca Elisabeth NouraNadya Nuansa RamadhanySavitri Nurul SyifaZahratul Zannah RodiyahXI IPA 2

PEMERINTAH KOTA CIMAHIDINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGASMA NEGERI 3 CIMAHI2014

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI2KATA PENGANTAR3BAB 1 PENDAHULUAN1.1Latar Belakang Masalah41.2Rumusan Masalah51.3Tujuan Penelitian51.4Ruang Lingkup Kajian51.5Sumber Data51.6Metode Penelitian61.7Manfaat Penelitian71.8Variabel Penelitian71.9 Sistematika Penelitian8BAB 2 LANDASAN TEORI2.1Pengertian Pertumbuhan92.2Faktor-Faktor yang Mempengaruhi11BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN3.1Metode Kualitatif133.2Teknik Pengumpulan Data133.2.1Alat dan Bahan133.2.2Langkah-langkah143.3Sumber Data Penelitian14BAB 4 HASIL PENELITIAN4.1Hasil Penelitian154.2Pembahasan17BAB 5 PENUTUP5.1Simpulan185.2Saran18DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah penelitian yang berjudul Pengaruh Media Tanam pada Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau. Makalah ini merupakan hasil observasi yang disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia.Makalah ini berisikan penjelasan tentang pengaruh media tanam dalam pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau. Dalam pengambilan data, penulis menggunakan metode observasi dengan menggali informasi dari berbagai sumber baik itu berdasarkan tulisan yang dikaji ulang (referensi) maupun melalui internet.Dalam pembuatan makalah ini, penulis tidak lepas dari bantuan beberapa pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, terutama kepada Allah SWT, yang telah memberikan penulis kesempatan dan waktu untuk bisa menyelesaikan makalah ini, dan juga kepada ayah dan ibu penulis, Dra. Rika Hasbah, dan juga kepada teman-teman yang turut membantu dalam memberikan motivasi dan dukungan.Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan dari semua pihak agar dapat menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.

Minggu, 23 Maret 2014

Penulis

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang MasalahPertumbuhan adalah suatu proses pertumbuhan ukuran dan volume serta jumlah sel secarairreversibel, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula. Adapun perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan, dan proses ini bersifat kualitatif yang berarti tidak dapat dinyatakan dalam suatu bilangan.Faktor-faktoryang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman dibedakan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah segala pengaruh/faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri yaitu meliputi gen dan hormon. Faktor Eksternal merupakan sesuatu yang memengaruhi/faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor ekstrenal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu air, cahaya, kelembapan, makanan (nutrisi), dan suhu.Kacang hijau atau Phaseolus aureus berasal dari famili Leguminoseae adalah sejenistanaman budi dayadanpalawijayang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuksuku polong-polongan(Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau diIndonesiamenempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelahkedelaidankacang tanah.

1.2Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.1. Adakah pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau?2. Bagaimana pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau?3. Media manakah yang paling efektif untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau?

1.3Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini antara lain.1. Mengetahui adanya pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau.2. Mengetahui bagaimana pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau.3. Mengetahui media yang paling efektif untuk pertumbuhan kacang hijau.

1.4HipotesisBerdasarkan tujuan diatas, peneliti membuat hipotesis antara lain.1. Media tanam mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.2. Media tanam mempengaruhi kecepatan tumbuh dan perkembangan tanaman kacang hijau.3. Media yang paling efektif untuk pertumbuhan kacang hijau adalah kapas.

1.5Sumber DataData yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer, sumber data yang diperoleh langsung sebagai hasil pengamatan peneliti sendiri, yaitu melalui percobaan pada tumbuhan kacang hijau. Penelitian dilakukan mulai hari Senin, tanggal 31 Maret 2014, pada pukul 09.00 WIB. Penelitian dilakukan di rumah.

1.6Metode PenelitianMetode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan teknik catat yang diamati dari setiap petumbuhan tanaman tersebut. Adapun kegiatan yang diteliti oleh peneliti adalah pertumbuhan tanaman yang diukur berdasarkan tinggi tanaman tersebut. Catatan data yang diteliti oleh peneliti kemudian diproses menjadi bentuk laporan.

1.7Manfaat PenelitianManfaat penelitian yang dirumuskan oleh penulis, antara lain.1. Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau.2. Sebagai sumber informasi dalam pengembangan teknologi pertanian.3. Sebagai media pembelajaran mengenai pengaruh perbedaan media tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau bagi pembaca.4. Sebagai media tambahan untuk proses pembelajaran.

1.8Variabel PenelitianVariabel pada penelitian ini antara lain.1. Variabel kontrol yaitu variabel yang dibuat sama oleh peneliti. Dalam hal ini yang menjadi variabel kontrol yaitu kecambah kacang hijau, jumlah air, jenis perlakuan, dan jumlah cahaya.2. Variabel bebas/variabel manipulatif yaitu variabel yang sengaja dibuat tidak sama oleh peneliti. Yang menjadi variabel bebas adalah media tanam yang diberikan pada kacang hijau.3. Variabel terikat/variabel respon adalah variabel yang terjadi akibat perlakuan variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat adalah kecepatan tumbuh kecambah kacang hijau.

1.9 Sistematika PenelitianBAB 1 Pendahuluan1.1 Latar Belakang Masalah1.2 Rumusan Masalah1.3 Tujuan Penelitian1.4 Ruang Lingkup Kajian1.5 Sumber Data1.6 Metode Penelitian1.7 Manfaat Penelitian1.8 Variabel Penelitian1.9 Sistematika PenelitianBAB 2 Landasan Teori2.1 Pengertian2.2 Ciri-ciriBAB 3 Metode Penelitian3.1 Metode Kualitatif3.2 Teknik Pengumpulan Data3.3 Desain PenelitianBAB 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan4.1 Kondisi4.2 SolusiBAB 5 Penutup5.1 Simpulan5.2 Saran

BAB 2LANDASAN TEORI2.1 Pengertian PertumbuhanPertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula, sedangkan perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan, tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran, sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawali sejak terjadi fertilisasi (pemupukkan). Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Kacang hijau (Mung Bean) adalah sejenis tanaman budi daya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dapat dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai taoge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mie yang dikenal sebagai soun.

2.2 Jenis-jenis Media Tanaman Tanah (Solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi, karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.Sekam adalah bulir padi. Biasanya mengacu pada bulir padi yang telah dipisahkan dari tangkainya (jerami). Sekam adalah hasil tanaman padi yang telah dipisahkan dari tangkainya dengan cara perontokan.Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran antara 0, 0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Hanya beberapa tanaman yang dapat tumbuh di atas pasir, karena rongga-rongganya yang besar. Pasir memiliki warna sesuai dengan asal pembentukannya. Kapas adalah serat halus yang menyelubungi biji beberapa jenis Gossypium (biasa disebut "pohon"/tanaman kapas), tumbuhan 'semak' yang berasal dari daerah tropika dan subtropika. Serat kapas menjadi bahan penting dalam industri tekstil. Serat itu dapat dipintal menjadi benang dan ditenun menjadi kain. Produk tekstil dari serat kapas biasa disebut sebagai katun (benang maupun kainnya).Serat kapas merupakan produk yang berharga karena hanya sekitar 10% dari berat kotor (bruto) produk hilang dalam pemrosesan. Apabila lemak, protein, malam (lilin), dan lain-lain residu disingkirkan, sisanya adalah polimerselulosa murni dan alami. Selulosa ini tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan kapas kekuatan, daya tahan (durabilitas), dan daya serap yang unik namun disukai orang.

2.3 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan TanamanFaktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman antara lain:2.3.1 Faktor Internal Gen, Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen baik dan didukung oleh lingkungan yang sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik. Hormon, hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan.2.3.2 Faktor Eksternal Air, yang berfungsi untuk proses fotosintesis, mengaktifkan reaksi-reaksi enzim, membantu proses perkecambahan, menjaga (mempertahankan) kelembapan, untuk transpirasi, meningkatkan tekanan turgor, sehingga merangsang pemebelahan sel, dan menghilangkan asam asbisat. Suhu/temperatur lingkungan, tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22C-37C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti. Kelembapan udara, kadar air dalam udara dapat memengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembap menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat. Cahaya matahari, sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan. Nutrien, tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molibdenum. Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna. Kelembapan, kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut. Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.

BAB 3METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode KualitatifMetode kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu, landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.

3.2 Teknik Pengumpulan DataPengumpulan data adalah hal yang sangat vital dalam suatu penelitian. Berikut peneliti mengumpulkan data denga cara:1. ObservasiTeknik ini dilakukan dengan mengamati langsung objek yang diteliti, dan akan didapatkan informasi yang diperlukan secara langsung dan cepat. Pengamatan langsung mulai dilakukan selama penelitian berlangsung, dengan mengamati perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada kacang hijau yang ditanam. Penelitian ini dimulai dengan menumbuhkan biji kacang hijau pada empat media tanam yang berbeda. Media tanam yang digunakan adalah tanah, pasir, kapas, dan sekam. Kemudian tanaman tersebut ditempatkan di bawah sinar matahari selama 7 hari.2. Teknik PengukuranTeknik ini dilakukan dengan mengukur perubahan tinggi yang terjadi pada tanaman kacang hijau. Pengukuran perubahan tinggi tanaman kacang hijau dilakukan setiap harinya pada sore hari tepatnya pukul 16.00 WIB. Tanaman yang ditumbuhkan disiram setiap pagi pukul 06.00 WIB dan sore hari pukul 16.00 WIB.

3. Pengkajian sumber data sekunder Teknik ini dilakukan dengan mencari dan mengkaji data-data yang diperlukan untuk mendukung penelitian. Terutama dalam hal ini adalah teori-teori. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku-buku pelajaran dan internet.

Tanaman 1Media TanahTanaman 2Media PasirTanaman 3Media KapasTanaman 4Media SekamDitumbuhkan di bawah sinar matahari selama 1-7 hariDiamati pertumbuhannya setiap hariPanen

3.2.1 Alat dan BahanAlat yang dipergunakan: Gelas bekas Penggaris KameraBahan ; Kacang Hijau Tanah Air Sekam Kapas Pasir3.2.2 Langkah-langkah1. Kacang hijau direndam selama semalam.2. Penanaman biji kacang hijau dimulai 30 Maret 2014 menggunakan 4 buah gelas bekas yang ditanami masing-masing 7 biji.3. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari.4. Digunakan teknik pengumpulan data, yaitu dengan menggunakan meteran.3.3 Sumber Data PenelitianData yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer sumber data yang diperoleh langsung sebagai hasil pengamatan peneliti sendiri, yaitu melalui percobaan pada tumbuhan kacang hijau. Penelitian dilakukan mulai hari Senin, tanggal 31 Maret 2014, pada pukul 09.00 WIB. Penelitian dilakukan di rumah Savitri dengan melakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari dan pengukuran setiap hari.

BAB 4HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN2 3 4 4.1 Hasil Penelitian1. Tabel Penelitian pada Media Tanam TanahNoHari/tanggal Tinggi pada Media Tanam Tanah (cm)Rata-rata

1Senin, 31 Maret 201422.41.62

2Selasa, 1 April 2014576.66

3Rabu, 2 April 2014888.68

4Kamis, 3 April 201411,513,612,412,5

5Jumat, 4 April 201417.8151414,5

6Sabtu, 5 April 201418.9191718

7Minggu, 6 April 2014202120,720,57

2. Tabel Penelitian pada Media Tanam PasirNoHari/tanggal Tinggi pada Media Tanam Pasir (cm)Rata-rata

1Senin, 31 Maret 201410,50,80,77

2Selasa, 1 April 20144,31,21,72,4

3Rabu, 2 April 201464,865,6

4Kamis, 3 April 20148,498,68,67

5Jumat, 4 April 201412,611,511,511,87

6Sabtu, 5 April 201416,613,71414,77

7Minggu, 6 April 201418,515,816.517,15

3. Tabel Penelitian pada Media Tanam SekamNoHari/tanggal Tinggi pada Media Tanam Sekam (cm)Rata-rata

1Senin, 31 Maret 20141111

2Selasa, 1 April 2014333,33,1

3Rabu, 2 April 2014666,36,1

4Kamis, 3 April 20149,58,69,99,33

5Jumat, 4 April 201413,4151715,13

6Sabtu, 5 April 2014171718,117,37

7Minggu, 6 April 201419,519,519,819,6

4. Tabel Penelitian pada Media Tanam KapasNoHari/tanggal Tinggi pada Media Tanam Kapas (cm)Rata-rata

1Senin, 31 Maret 20140,20,30,50,33

2Selasa, 1 April 20141,31,11,41,27

3Rabu, 2 April 20144,54,64,54,53

4Kamis, 3 April 201488,18,98,33

5Jumat, 4 April 201414,814,714,614,7

6Sabtu, 5 April 20141616,516,216,23

7Minggu, 6 April 20141717,217,117,1

4.2PembahasanBerdasarkan tabel hasil pengamatan di atas, dapat kita lihat bahwa tanaman kacang hijau dengan menggunakan media tanam tanah lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan tanaman kacang hijau dengan menggunakan media tanam kapas, pasir, dan sekam.Pada kacang hijau dengan media tanam tanah, kacang hijau tumbuh dengan cepat dan cepat berkecambah. Hal ini disebabkan oleh kandungan yang terdapat dalam tanah yaitu unsur hara (Besi(Fe), Mangaan(Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Molibden (Mo), Boron (B), Klor(Cl).) yang dapat mempercepat proses pertumbuhan tanaman.Sedangkan tanaman kacang hijau yang tumbuh paling lambat adalah kacang hijau dengan media tanam kapas. Hal ini dikarenakan kandungan yang terdapat dalam kapas sangat sedikit mengandung unsur-unsur hara yang sangat membantu dalam proses pertumbuhan tanaman.Dari penelitian ini, kami menyimpulkan bahwa hasil penelitian dan teori yang digunakan tidak sama. Hal ini dikarenakan tanah yang peneliti gunakan adalah tanah humus dan peneliti menggunakan kapas yang kualitasnya kurang baik.BAB 5 PENUTUP

5.1SimpulanDari hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut.1. Media yang paling efektif untuk ditanami oleh tanaman adalah tanah, dikarenakan tanah mengandung unsur hara yang dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.2. Media yang paling tidak efektif untuk pertumbuhan adalah kapas. Dikarenakan kapas tidak mengandung unsur-unsur yang dapat mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

5.2SaranHasil penelitian ini diharapkan dapat dilanjutkan dengan menambahkan media tanam yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA

Adhi, Asriady. 2012. Pengaruh Air Detergen Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau. http://asriadi-adhy.blogspot.com/. Diakses pada 5 April 2014Anggianto, Davy. 2013. Pengaruh Media Tanam terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau. www.prezi.com. Diakses pada 6 April 2014_________. 2014. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan. http://smakita.net/. Diakses pada 21 Maret 2014

Daftar isi di cek kembali penomoran halamannyaUntuk kata pengantar dan daftar isi menggunakan romawiUntuk bab 1-5 menggunakan angkaDaftar pustaka penempatannya sesudah bab 5 tidak menggunakan halamanLampiran tidak menggunakan halaman

LAMPIRAN