46
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman jagung (Zea mays) merupakan salah satu tanaman pangan yang dapat dijadikan alternatif pengganti tanaman pokok (beras). Jagung juga sangat digemari oleh seluruh kalangan masyarakat, baik lapisan masyarakat menengah keatas sampai lapisan masyarakat menengah kebawah, karena selain harganya yang ekonomis juga mempunyai banyak kndungan gizi yang sangat baik bagi kesehatan tubuh manusia diantaranya vitamin A dan karbohidrat yang dapat mencegah terjadinya kelaparan. Akhir-akhir ini tanaman jagung semakin meningkat penggunaanya, sebab hampir semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan. Jagung merupakan salah satu jenis tanaman yang mengandung sumber hidrat arang, kalori, kandungan protein yang hampir sama dengan padi. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.). Tanaman kacang hijau sudah lama dikenal dan ditanam oleh masyarakat tani Indonesia. Asal-usul tanaman kacang hijau di duga dari kawasan India. Nikolai Vavilov, seorang ahli botani Soviet, menyebutkan bahwa India merupakan daerah asal sejumlah besar suku (family) 1

Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman jagung (Zea mays) merupakan salah satu tanaman pangan

yang dapat dijadikan alternatif pengganti tanaman pokok (beras).

Jagung juga sangat digemari oleh seluruh kalangan masyarakat, baik

lapisan masyarakat menengah keatas sampai lapisan masyarakat menengah

kebawah, karena selain harganya yang ekonomis juga mempunyai banyak

kndungan gizi yang sangat baik bagi kesehatan tubuh manusia diantaranya

vitamin A dan karbohidrat yang dapat mencegah terjadinya kelaparan.

Akhir-akhir ini tanaman jagung semakin meningkat penggunaanya,

sebab hampir semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai

macam keperluan. Jagung merupakan salah satu jenis tanaman yang

mengandung sumber hidrat arang, kalori, kandungan protein yang hampir

sama dengan padi.

Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.). Tanaman kacang hijau sudah

lama dikenal dan ditanam oleh masyarakat tani Indonesia. Asal-usul tanaman

kacang hijau di duga dari kawasan India. Nikolai Vavilov, seorang ahli botani

Soviet, menyebutkan bahwa India merupakan daerah asal sejumlah besar

suku (family) Leguminosae. Salah satu bukti yang mendukung pendapat

Vavilov adalah di temukannya plasma nutfah kacang hijau jenis Phaselous

mungo di India atau disebut kacang hijau india.

Saat ini pengembangan budidaya kacang hijau menempati urutan

ketiga setelah kedelai dan kacang tanah, kacang hijau berprotein tinggi untuk

dikembangkan berpola agribisnis, nilai ekonomis kacang hijau cukup tinggi.

Pada masa lampau produksi kacang hijau Indonesia memberi andil cukup

berarti dalam perekonomian Nasional, diantaranya adalah eksport ke pasar

internasional. Kacang hijau tidak hanya dijadikan bahan makanan tetapi juga

mulai digunakan sebagai makanan ternak pada periode tahun 1979 – 1987.

1

Page 2: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

Kelebihan kacang hijau daripada tanaman pangan lainnya adalah :

1. Berumur pendek (genjah) yang dapat dipanen pada umur 58 – 65 hari.

2. Tidak sulit untuk membudidayakannya, baik dilahan kering maupun

dilahan basah.

3. Dapat menyuburkan tanah, karena tanaman kacang hijau berkemampuan

mengikat nitrogen dari udara melalui simbiosis akar dengan bakteri

Rhizobium Sp.

4. Tidak terlalu banyak terserang hama dan penyakit.

5. Tidak sulit pemasarannya karena permintaan pasar cenderung meningkat.

Tujuan dari pembuatan laporan Dasar-dasar Agonomi ini adalah

sebagai salah satu tugas mata kuliah Dasar-dasar Agronomi di semester II

(Dua) pada jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

Dalam praktikum ini terdapat dua jenis cara penanaman yang

dilakukan, yaitu secara monocultur dan tumpang sari. Praktikum yang

penyusun lakukan adalah dengan menggunakan pola tanam tumpang sari

yaitu jagung dan kacang hijau.

1.2 Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah supaya mahasiswa mengetahui tentang

tata cara pengolahan lahan sampai pemanenan dan macam – macam pola

penanaman diantaranya monocultur dan tumpang sari.

Cara penanaman monocultur adalah cara menanam yang hanya satu

tanaman saja yang di budidayakan tidak ada tanaman sela. Dan cara

penanaman tumpang sari adalah pola tanam yang menggunakan cara

penanaman dua atau lebih tanaman dalam satu areal tanam yang satu

tanamanya adalah tanaman utama dan tanaman lainya sebagai tanaman sela.

2

Page 3: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistematika Dan Botani

Dalam budidaya kita perlu mengetahui syarat tumbuh yang

dikehendaki tanaman yang akan kita budidayakan supaya tanaman tersebut

dapat tumbuh dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal.

Berikut ini adalah klasifikasi dan syarat tumbuh tanaman yang

dibudidayakan dalam praktikum Dasa-dasar Agronomi :

Jagung ( Zea mays )

Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )

Sub Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (Monoicotil)

Ordo : Poales

Family : Poaceae (Suku rumput-rumputan)

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

1. Syarat Tumbuh

a. Ketinggian Tempat

Tanaman jagung dapat tumbuh mulai dari dataran tinggi sampai

dataran rendah antara 100 – 1.250 m dpl, tetapi jagung dapat tumbuh

optimal pada ketinggian 0 – 600 m dpl.

b. Tanah

Tanah yang dikehendaki oleh tanaman jagung (Zea mays) adalah

tanah yang subur, gembur dan kaya akan humus juga drainasenya baik

dengan pH tanah berkisar antara 5,5 – 7,0.

3

Page 4: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

c. Iklim

Iklim yang dikehendaki tanaman jagung adalah daerah-daerah yang

memiliki iklim sedang. Jagung dapat tumbuh pada 00 – 500 LU s/d 00 -

400 LS. Jagung menginginkan penyinaran matahari yang optimal,

intensitas cahaya matahari yang di sukai jagung adalah 100%.

Curah hujan untuk tanaman jagung antara 1200 – 3000 mm/tahun dan

suhu udara mencapai 24 – 350 C,

Tanaman jagung membutuhkan banyak air pada fase pertumbuhan

tertentu seperti pada umur 1 minggu setelah tanam dan pada saat tanaman

jagung mulai berbunga namun tanaman jagung tidak menyukai air

tergenang.

2. Morfologi

Morfologi tanaman jagung adalah sebagai berikut :

a. Akar

Tanaman jagung berakar serabut, menyebar kesamping dan kebawah

sepanjang 25 cm.

b. Batang

Batang jagung berwarna hijau sampai kekuningan, bentuk batang bulat

dengan penampang melintang selebar 125 – 150 cm, batang berbuku-

buku dan beruas-ruas.

c. Daun

Daun jagung terdiri dari pelepah dan helaian daun. Helaian daun

memanjang dan runcing pada ujungnya, antara pelepah dan helaian di

batasi oleh spikula yang berguna supaya air tidak masuk kedalam

pelepah daun.

d. Bunga

Bunga jagung berumah satu, bunga jantan berada pada pucuk tanaman

sedangkan bunga betina berada pada ketiak daun. Bunga betina

berbentuk gada dan berwarna putih panjang yang biasa disebut rambut

jagung, bunga betina dapat menerima tepung sari yang diterbangkan

oleh angin.

4

Page 5: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

e. Biji

Biji jagung berkeping satu berderet rapi pada tongkolnya, pada setiap

tanaman jagung terdpat satu atau dua tongkol.

Kacang Hijau (Phaseolus radiates L.)

Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )

Sub Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (Berkeping dua/Dicotil)

Ordo : Fabales

Family : Fabaceae (Suku polong-polongan)

Genus : Phaseolus

Spesies : Phaseolus radiatus L.

1. Sayarat tumbuh

a. Ketinggian Tempat

Tanaman kacang hijau dapat beradaptasi luas di berbagai daerah yang

beriklim panas (tropic) tetapi kacang hijau dapat tumbuh dan

berproduksi dengan baik pada dataran sampai ketinggian 500 m dpl, di

daerah berketinggian 750 m dpl, kacang hijau dapat tumbuh juga,

tetapi hasilnya kurang optimal/rendah.

b. Tanah

Hampir semua jenis tanah pertanian cocok untuk budidaya tanaman

kacang hijau. Tetapi jenis tanah yang dikehendaki tanaman kacang

hijau adalah liat berlempung atau tanah lempung yang banyak

mengandung bahan organik, seperti tanah podsolik merah kuning

(PMK) dan latosol. Tanah yang di kehendaki tanaman kacang hijau

adalah tanah yang dengan pH tanah antara 5,8 – 6,5.

c. Iklim

Suhu yang ideal untuk kacang hijau adalah 250 C – 270 C dengan

kelembaban udara mencapai 50% - 80% dan curah hujan antara 50mm-

200 mm/bulan dan cukup mendapat sinar matahari. Jumlah curah hujan

5

Page 6: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

dapat mempengaruhi produksi kacang hijau. Tanaman kacang hijau

cocok di tanam pada musim kering (kemarau) yang rata-rata curah

hujannya rendah. Di daerah yang curah hujannya tinggi pertanaman

kacang hijau mengalami banyak hambatan atau gangguan, misalnya

mudah rebah atau roboh dan mudah terserang penyakit. Produksi

kacang hijau musim hujan biasanya lebih rendah dari pada musim

kemarau.

2.2 Manfaat Tanaman

1. Manfaat tanaman jagung

Dalam setiap tanaman yang dibudidayakan pasti memiliki manfaat

untuk masyarakat banyak dan karena itulah tanaman itu dibudidayakan.

Manfaat tanaman jagung adalah sebagai tanaman pengganti tanaman pokok

(beras). Selain gizi yang tinggi jagung juga mempunyai banyak karbohidrat

yang dapat menambah energy. Adapun kandungan gizi yang terdapat pada

jagung, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Kandungan gizi jagung setiap 100 gram jagung.

Komposisi Satuan

Energi

Karbohidrat

Protein

Lemak

Kalsium (ca)

Posfor (p)

Zat besi (fe)

Vitamin A

Vitamin B1

Vitamin C

Air

361 kal

72,4 gr

8,7 gr

4,5 gr

9 mg

380 mg

4,6

350 SI

0,27 mg

0

13,1 gr

6

Page 7: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

2. Manfaat tanaman kacang hijau :

Tanaman kacang hijau termasuk multiguna, yakni sebagai bahan

pangan, pakan, dan pupuk hijau. Dalam tatanan makanan sehari-hari kacang

hijau di konsumsi sebagai bubur, sayur (taoge) dan kue-kue kacang hijau.

Kacang hijau merupakan sumber gizi terutama protein, kandungan gizi

kacang hijau cukup tinggi dan komposisinya lengkap.

Berikut adalah kandungan yang terdapat dalam kacang hijau, kedelai dan

kacang tanah : Kandungan dalam 100gr

No Kandungan giziBanyaknya dalam

K. Hijau Kedelai K. Tanah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Kalori (kal)

Protein (g)

Lemak (g)

Karbohidrat (g)

Kalsium (mg)

Posfor (mg)

Zat besi (mg)

Vitamin A (SI)

Vitamin B1 (mg)

Vitamin C (mg)

Air (gr)

345

22

1.20

62.90

125

320

6.70

157

0.64

6

10

286

30.20

15.60

36.10

139

506

6.90

95

0.93

-

20

452

25.30

42.86

21.10

58

335

130

-

0.30

3

4

2.3 Teknis Budidaya

Jagung

1. Pembukaan Lahan

Pembukaan lahan bertujuan untuk membersihkan areal tanam dari

tumbuhan pengganggu atau gulma. Pembukaan lahan dilakukan dengan

cara membabat dan menebang tanaman yang dianggap mengganggu

pertumbuhan tanaman yang akan dibududayakan.

2. Pengolahan tanah

Pengolahan tanah adalah mengolah areal tanam sehingga siap untuk

ditanami, Pengolahan tanah sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan

di dapatkan,

7

Page 8: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

3. Penanaman

Penanaman benih jagung dilakukan dengan cara membuat lubang tanam

dengan tugal sedalam 3-5 cm, setiap lubang tanam pada umumnya diisi

2-3 benih jagung, jarak tanam dapat di tentukan oleh kesuburan tanah itu

sendiri serta varietas benih yang akan ditanam, adapun jarak tanam

jagung yang biasa di gunakan adalah, 100cm x 40cm, 75cm x 40cm,

50cm x 25cm.

4. Pemeliharaan

a. Penyiraman

Penyiraman harus dilakukan setiap hari agar kebutuhan air dalam

tanah tercukupi untuk tanaman itu sendiri, penyiraman baiknya

dilakukan pada sore hari untuk menghindari penguapan air di siang

hari.

b. Penyulaman

Penyulamana dilakukan satu minggu setelah tanam, penyulaman

yang terlambat akan mengakibatkan kalah persaingan perebutan

unsur hara bagi tanaman yang baru sehingga pertumbuhannya kurang

optimal.

c. Penyiangan dan Pembumbunan

Penyiangan dilakukan bisa 2 sampai 3 kali tergantung melihat

keadaan pertumbuhan gulma, penyiangan sebaiknya dilakukan

sebelum pemupukan susulan supaya tidak ada persaingan perebutan

unsur hara dengan gulma.

Setelah dilakukan penyiangan biasanya dilakukan pembumbunan,

pembumbunan dilakukan untuk menutupi akar-akar yang muncul

keluar dan supaya jagung tidak rebah atau roboh.

d. Pemupukan

Pemupukan harus dilakukan bila tanaman ingin menghasilkan

produksi yang maksimal, biasanya pupuk yang di gunakan adalah

pupuk organik dan pupuk non organik, pupuk organic yaitu pupuk

kandang yang diberikan pada saat pengolahan tanah, dan pupuk

8

Page 9: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

anorganik, pupuk anorganik diberikan pada saat penanaman dan

pemupukan susulan.

e. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama yang biasanya menyerang tanaman jagung adalah

Belalang

Gejala

Pengendalia

n

:

:

Serangan pada daun terdapat bekas gigitan

sehingga daun menjadi bolong-bolong

Dilakukan penyemprotan dengan

menggunakan insektisida decis 25 EC dan

dengan cara fisik yaitu membunuh langsung

hama tersebut.

Ulat Daun

Gejala

Pengendalia

n

:

:

Menyerang pada bagian pucuk sehingga

menyebabkan daun patah dan rontok.

Dengan menyemprotkan insektisida Decis 25

EC

Ulat Bibit

Gejala

Pengendalia

n

:

:

Menyerang pada bagian bibit tanaman pada

saat tanaman berumur 1-2 minggu setelah

tanam sehingga mengakibatkan bibit tanaman

rusak dan mati.

Dengan cara menyemprotkan insektisida Decis

25 EC

5. Pemanenan

Pemanenan jagung biasanya dilakukan 70 hari setelah tanam. Cara

pemanenannya dilakukan dengan memetik langsung tongkol jagung

dengan menggunakan tangan dan menebang pohonnya dengan

menggunakan golok/parang.

9

Page 10: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

Kacang Hijau

1. Pembukaan Lahan

Pembukaan lahan bertujuan untuk membersihkan areal tanam dari

tumbuhan pengganggu atau gulma. Pembukaan lahan dilakukan

dengan cara membabat dan menebang tanaman yang dianggap

mengganggu pertumbuhan tanaman yang akan dibududayakan.

2. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah adalah mengolah areal tanam sehingga siap untuk

ditanami, Pengolahan tanah sangat berpengaruh terhadap hasil yang

akan di dapatkan, pengolahan tanah yang paling baik adalah 2

minggu sebelum tanam pada awal dan akhir musim hujan.

3. Penanaman

Sebelum tanam, benih kacang hijau harus di inokulasi dulu dengan

bakteri rhizobium. Tujuannya adalah untuk memberikan rhizobium

pada tanah yang belum ditanami kacang-kacangan, menggantikan

strain alam bakteri rhizobium dalam tanah, dan meningkatkan

pembatasan (fiksasi) N2 secara hayati sehingga unsure nitrogen dalam

tanah tersedia bagi tanaman.

Cara penanaman kacang hijau yaitu dengan cara membuat lubang

tanam dengan menggunakan tugal sedalam 4 cm, kemudian masukan

2 benih perlubang tanam lalu tutup kembali dengan tanah

4. Pemeliharaan

a. Penyiraman

Benih kacang hijau mulai berkecambah atau tumbuh 5 hari

setelah tanam, pada fase perkecambahan benih diperlukan

ketersediaan air yang memadah, bila tidak hujan tanamn harus

disiram.

b. Penyulaman

Fase awal pertumbuhan kacang hijau perlu diawasi dari

kemungkinan benih tidak tumbuh atau abnormal harus segera

digannti dengan benih baru.

10

Page 11: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

Penyulaman sebaiknya dilakukan pada umur 5-15 hari setelah

tanam agar pertumbuhan tanaman seragam dan tidak menyulitkan

pemeliharaan tanaman berikutnya.

c. Penyiangan

Cara penyiangan adalah dengan membersihkan rumput liar

(gulma) sambil menggemburkan tanah secara hati-hati disekitar

pangkal batang tanaman kacang hijau.

d. Pemupukan

Pemupukan dilakukan pada saat penanaman dan setelah tanam

yaitu pada umur 30-40 hari setelah tanam bersamaan pada saat

penyiangan kedua.

e. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama yang biasa menyerang tanaman kacang hijau adalah

Lalat Kacang

Gejala

Pengendalian

:

:

Larva menggerek atau memakan keeping

biji, kemudian masuk ke bagian tangkai

daun, batang dan pangkal akar tanaman

muda.

Pengendalian nonkimiawi dilakukan

dengan cara mengatur waktu tanam

serempak dan pergiliran tanaman yang

bukan satu family.

Pengendalian kimiawi dengan

menyemprotkan insektisida yang

mangkus, seperti atabron 50 EC.

Ulat Penggulung Daun

Gejala

Pengendalian

:

:

Daun dirusak dengan cara dimakan dan di

gulung. Biasanya menyerang pada saat

tanaman berumur 3-6 minggu.

Memberikan insektisida atau furadan pada

saat penanaman,

11

Page 12: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

Penggerek Polong

Gejala

Pengendalia

n

:

:

Menyerang polong sehinnga mengakibatkan

bercak hitam pada kulit polong.

Penemprotan insektisida.

5. Pemanenan

Pemanenan dilakukan dengan cara memetik langsung polong yang

sudah masak dengan tangan.

2.4 Pola Tanam

Pola tanam adalah bagaimana cara menanam tanaman itu baik dengan

pola monocultur maupun tumpang sari.

Pola tanam yang penyusun praktekan adalah dengan pola tanam

tumpang sari yaitu jagung sebagai tanaman utama dan kacang hijau sebagai

tanaman sela.

Adapun jarak tanam yang digunakan adalah jagung anatar jagung

adalah 80 cm dan jagung antar kacang hijau 25 cm ( 80 cm x 25 cm ). Antara

ujung bedengan di berikan jarang masing-masing Panjang 40 cm dan jarak

lebar 25cm.

2.5 Pupuk

Pupuk adalah salah satu unsur penting dalam budidaya, pupuk sebagai

pengganti unsur hara yang kurang tersedia dalam tanah yang di butuhkan oleh

tanaman. Unsur hara terbagi menjadi dua golongan yaitu unsur hara makro

dan unsur hara mikro.

Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam

jumlah besar, unsur hara makro meliputi Nitrogen (N), Phospat (P), Kalium

(K), Calsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Sulfur (S).

12

Page 13: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam

jumlah kecil, unsur hara mikro meliputi Besi (Fe), Mangaan (Mn), Seng (Zn),

Tembaga (Cu), Molibden (Mo), Boron (B), dan Klor (Cl).

Pada praktikum ini penyusun memberikan pupuk Urea, KCl dan Sp36,

dosis pupuk untuk lahan seluas 15m2 :

Urea Luas Areal

x Dosis/haha

15 m2

X 300 kg/ha = 0,45 kg / 450 gr/ 15 m2

10.000 m2

SP36Luas Areal

x Dosis/haha

15 m2

X 150 kg/ha = 0,225 kg / 225 gr/ 15 m2

10.000 m2

KClLuas Areal

x Dosis/haha

15 m2

X 150 kg/ha = 0,225 kg / 225 gr / 15 m2

10.000 m2

13

Page 14: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

BAB III

BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu Dan Tempat

1. Waktu

Waktu pelaksanaan praktikum Dasar-dasar Agronomi adalah

proses belajar mengajar langsung dilapangan nyata yang dilakukan di

luar kampus.

Untuk praktikum Dasar-dasar Agronomi tahun 2011 - 2012

dilakukan selama ± 4 bulan yaitu sejak tanggal 27 maret sampai 21 juni

2011.

2. Tempat

Berdasarkan penentuan tempat yang telah ditetapkan, praktikum

dilakukan di :

Kampung. : Gowok Sentul (KP3B)

Desa : Sukajaya

Kecamatan : Curug

Kota : Serang

Propinsi : Banten

3.2 Bahan Dan Alat

1. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum adalah :

Bibit/benih jagung

Bibit/benih kacang hijau

Pupuk Urea

SP36

KCl

Furadan

14

Page 15: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

Papan nama

2. Alat

Alat-alat yang digunakan selama praktikum dilahan KP3B adalah :

Cangkul

Parang

Kored

Tugal

Tali pelastik

3.3 Cara Kerja

1. Pembukaan Lahan

Pembukaan lahan adalah membersihkan tempat atau areal tanam dari

tanaman yang tidak diinginkan maupun yang mengganggu. Pembukaan

lahan dilakukan pada awal praktikum yaitu pada tanggal 27 Maret 2011.

2. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah sangat berpengaruh terhadap hasil yang di dapatkan,

Pengolahan tanah adalah mengolah lahan yang menjadi tanah agar siap

untuk ditanami. Pengolahan tanah dilakukan dengan cara mencangkul

hingga tanah menjadi gembur, kemudian lahan di buat menjadi bedengan

dengan panjang 5 meter, lebar 3 meter dan membuat selokan atau gang

untuk jalan.

3. Penanaman

Penanaman yang penyusun praktekan adalah dengan menggunakan pola

tanam tumpang sari antara jagung dan kacang hijau, yaitu jagung sebagai

tanaman utama dan kacang hijau sebagai tanaman sela. Langkah-langkah

penanamannya adalah dengan caramengukur jarak tanam dan member

tanda dengan tali pelastik dan member lubang dengan tugal setelah itu

benih diletakkan dan di tutup dengan tanah supaya tidak di makan burung

dan lainnya, kemudian membuat larikan di sekitar lubang untuk

15

Page 16: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

pemberian pupuk setelah di beri pupuk kemudia di tutup dengan tanah

lagi agar pupuk tidak menguap dan hanyut terkena air.

Adapun jarak tanam yang di gunakan adalah 80 cm x 25 cm, yaitu antar

jagung 80 cm dan anatar jagung dengan kacang hijau 25 cm.

Keterangan :

: Benih Jagung

: Benih Kacang Hijau

5 m

3 m

(Gambar lahan dan pola tanam pada praktikum dasar-dasar agronomi)

Populasi Jagung

Jumlah lubang tanam x benih yang ditanam x 100%

60 x 2 x 100% =

180 x 100% = 180 tanaman

Populasi kacang hijau

Jumlah lubang tanam x benih yang ditanam x 100%

100 x 2 x 100% =

200 x 100% = 200 tanaman

16

40 cm jarak dari ujung bedengan

40 cm jarak dari ujung bedengan

25 cm jarak kacang hijau dari jagung

25 cm jarak kacang hijau dari jagung

80 cm jarak jagung dengan jagung

25 cm jarak dari ujung bedengan

Page 17: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

4. Pemeliharaan

a. Penyiraman

Penyiraman dilakukan supaya kebutuhan air dalam tanah yang di

serap tanaman tercukupi. Pemyiraman dilakukan setiap hari pada sore

hari.

b. Penyulaman

Penyulaman dilakukan pada minggu pertama setelah tanam.

Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati atau yang

pertumbuhannya kurang baik. Penyulaman juga dimaksudkan supaya

tanaman tumbuh seragam.

c. Penyiangan

Penyiangan adalah membersihkan areal tanaman dari rumput-rumput

atau tanaman pengganggu (gulma) agar tidak terjadi persaingan

perebutan unsur hara dengan tanaman budidaya. Penyiangan

dilakukan dua minggu setelah tanam.

d. Pembumbunan

Pembumbunan adalah menimbunkan tanah samping ke sekitar akar

untuk menutupi akar yang muncul keluar dan memperkokoh batang

supaya tanaman tidak rebah atau roboh. Pembumbunan dilakukan

bersamaan dengan penyiangan setelah di siang baru di bumbun.

e. Pemupukan

Pemupukan adalah penambahan atau penggantian unsur hara dalam

tanah yang di butuhkan oleh tanaman agar tanaman tersebut dapat

tumbuh dengan optimal. Pemupukan dilakukan dua kali, yaitu

pemupukan pertama dilakukan pada saat awal penanaman dan

pemupukan kedua dilakukan tiga minggu setelah tanam.

17

Page 18: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

Dosis yang di gunakan untuk lahan seluas 15 m2 adalah :

Urea Luas Areal

x Dosis/haha

15 m2

X 300 kg/ha = 0,45 kg / 450 gr/ 15 m2

10.000 m2

SP36Luas Areal

x Dosis/haha

15 m2

X 150 kg/ha = 0,225 kg / 225 gr/ 15 m2

10.000 m2

KClLuas Areal

x Dosis/haha

15 m2

X 150 kg/ha = 0,225 kg / 225 gr/ 15 m2

10.000 m2

5. Pemanenan

Pemanenan kacang hijau dilakukann pada tanggal Dan jagungn pada

tanggal , pemanenan dilakukan lebih cepat karena terdapat serangan

hama tikus. Pemanenan dilakukan dengan cara memetik bonggol dan

polong dengan tangan dan mengumpulkannya.

6. Penimbangan Bobot Basah Dan Bobot Kering

Penimbangan bobot basah dilakukan setelah pengambilan sampel,

penimbangan dilkukan di laboratorium fakultas pertanian Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa. Penimbangan meliputi, penimbangan akar,

batang polong/bonggol. Penimbangan bobot kering dilakukan sehari

setelah penimbangan bobot basah.

18

Page 19: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

3.4 Parameter Pengamatan

Parameter pengamatan adalah pengukuran tinggi tanaman jumlah

daun dan jumlah polong/bonggol pada tanaman, pengamatan ini dilakukan

setiap minggu.

Berikut adalah hasil dari pengamatan yang dilakukan setiap minggu :

Tabel minggu ke 2

Tanaman jagung

Sampel 1 4 7 10 13 16Tinggi (cm) – – – – – –Jml Daun – – – – – –Bonggol – – – – – –

Tanaman Kacang hijau

Sampel 2 3 5 6 8 9 11 12 14 15Tinggi (cm) 6 8 8 7.5 9 2 9 8 7 7Jml Daun 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3Polong – – – – – – – – – –

Tabel minggu ke 3

Tanaman jagung

Sampel 1 4 7 10 13 16Tinggi (cm) – – – – – –Jml Daun – – – – – –Bonggol – – – – – –

Tanaman Kacang hijau

Sampel 2 3 5 6 8 9 11 12 14 15Tinggi (cm) 11 3 11 11 12 10 13 10 9 11Jml Daun 3 6 4 5 6 5 5 4 4 4Polong – – – – – – – – – –

19

Page 20: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

Tabel minggu ke 4

Tanaman jagung

Sampel 1 4 7 10 13 16Tinggi (cm) 10 8 10 20 15 15Jml DaunBonggol – – – – – –

Tanaman Kacang hijau

Sampel 2 3 5 6 8 9 11 12 14 15Tinggi (cm) 26 18 18 20 13 15 23 24 20 20Jml DaunPolong – – – – – – – – – –

Tabel minggu ke 5

Tanaman jagung

Sampel 1 4 7 10 13 16Tinggi (cm) 15 12 15 39 26 26Jml Daun 8 8 7 5 8 7Bonggol – – – – – –

Tanaman Kacang hijau

Sampel 2 3 5 6 8 9 11 12 14 15Tinggi (cm) 25 21 20 40 20 26 25 25 28 20Jml Daun 6 3 4 8 3 4 6 7 8 5Polong 10 3 5 10 8 2 1 4 4 7

Tabel minggu ke 6

Tanaman jagung

Sampel 1 4 7 10 13 16Tinggi (cm) 49 30 30 43 40 38Jml Daun 9 9 8 6 9 8Bonggol – – – – – –

Tanaman Kacang hijau

20

Page 21: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

Sampel 2 3 5 6 8 9 11 12 14 15Tinggi (cm) 40 30 25 49 27 34 30 28 31 25Jml Daun 9 5 6 9 4 6 9 8 10 6Polong 13 14 6 3 10 3 1 6 6 9

Tabel minggu ke 7

Tanaman jagung

Sampel 1 4 7 10 13 16Tinggi (cm) 49 34 35 44 41 40Jml Daun 9 9 8 6 9 9Bonggol

Tanaman Kacang hijau

Sampel 2 3 5 6 8 9 11 12 14 15Tinggi (cm) 42 2 28 52 28 34 35 30 33 26Jml Daun 9 5 6 9 4 6 9 8 10 6Polong 13 14 6 13 10 3 1 6 6 9

Tabel minggu ke 8

Tanaman jagung

Sampel 1 4 7 10 13 16Tinggi (cm) 94 53 64 64 85 86Jml Daun 10 10 11 7 10 10Bonggol

Tanaman Kacang hijau

Sampel 2 3 5 6 8 9 11 12 14 15Tinggi (cm) 42 35 29 52 28 34 35 32 34 27Jml Daun 17 13 9 16 11 8 11 6 15 11Polong 16 24 8 12 9 3 24 1 10 9

Tabel minggu ke 9

Tanaman jagung

Sampel 1 4 7 10 13 16Tinggi (cm) 165 126 144 141 157 142Jml Daun 10 10 11 7 10 10Bonggol 2 1 1 1 1 2

21

Page 22: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

Tanaman Kacang hijau

Sampel 2 3 5 6 8 9 11 12 14 15Tinggi (cm) – – – – – – – – – –Jml Daun – – – – – – – – – –Polong – – – – – – – – – –

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari hasil praktikum budidaya yang penyusun lakukan selama kurang

lebih 4 bulan, di dapatkan hasil penimbangan bobot basah dan kering baik

dari tanaman jagung maupun kacang hijau.

Hasil penimbangan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut :

Tanaman Jagung

Bobot Basah Bobot Kering

1 200 150 1 152 774 150 100 4 128.05 607 200 150 7 140 8610 100 100 10 75.01 5613 300 200 13 200.01 12516 200 150 16 193 83

No Sampel

Berat Batang

(gr)

Berat Bonggol

(gr)

No Sampel

Berat Batang

(gr)

Berat Bonggol

(gr)

Tanaman Kacang Hijau

22

Page 23: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

Bobot Basah Bobot Kering

No No

2 2.3 48.5 2 1.01 42.2 27.663 3.2 64.3 3 3 37.5 27.265 0.3 17.3 5 0.2 16.05 8.346 2.7 61 6 2.5 42 14.348 0.8 15.4 8 0.7 14.4 6.939 1.8 33.9 9 1.7 27.2 2.4911 3.8 56.7 11 2.8 50.89 24.7712 1.6 28.2 12 1.39 25.4 1.514 1.7 30.7 14 1.55 28.4 10.5815 1.1 17.5 15 0.93 16.15 8.66

Akar (gr)

Batang (gr)

Polong (gr)

Akar (gr)

Akar (gr)

Akar (gr)

Berat basah Polong : 151.2 gr Bobot 100 butir : 7.61 gr

Grafik tinggi tanaman jagung

160 cm 145 cm 120 cm 105 cm 90 cm 75 cm 60 cm 45 cm 30 cm

15 cm 0 cm

Min

ggu

2M

ingg

u 3

Min

ggu

4M

ingg

u 5

Min

ggu

6M

ingg

u 7

Min

ggu

8M

ingg

u 9

13 cm

18,1

cm

38,3

3cm

40,5

cm

74,5

cm

145,

5cm

Pengukuran jagung dilakukan pada minggu ke 4

Grafik tinggi dan jumlah tanaman Kacang hijau

23

Page 24: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

50 cm 45 cm 40 cm 35 cm 30cm 25 cm 20 cm 15 cm 10 cm 5 cm 0

cm

20 helai 18 helai 16 helai 14 helai 12 helai 10 helai 8 helai 6 helai 4 helai 2 helai 0 helai

Min

ggu

2

Min

ggu

3

Min

ggu

4

Min

ggu

5

Min

ggu

6

Min

ggu

7

Min

ggu

8

Min

ggu

9

Penghitungan daun dilakukan pada minggu ke 3

Keterangan

Batang :

Daun :

4.2 Pembahasan

Penyusun melakukan pengukuran tanaman dimulai 2 minggu setelah

tanam, pengukuran dilakuan dengan tujuan untuk memperoleh hasil rata-rata

tinggi, jumlah daun dan polong/bonggol tiap minggunya. Pengukuran

dilakukan sampai sebelum panen.

Dalam menaman jagung mendapatkan kendala yang cukup serius

yaitu benih tidak tumbuh, karena dalam pemberian benih tidak melihat

kemampuan atau daya tumbuh benih itu sendiri. Benih yang di dapatkan

belum di ketahui viabilitas dan vigornya.

Pemeliharaan tanaman (penyiraman) dilakukan hampir setiap hari

yaitu pada sore hari, kendala dalam penyiraman adalah kurang tersedianya

alat untuk menyiram areal tanaman sehingga dalam melakukan penyiraman

kurang optimal.

Pemanenan dilakukan lebih awal, karena terdapat gejala serangan

hama tikus yang cukup serius pada sebagian areal tanam, dan untuk

mencegah resiko gagal panen. Setelah pemanenan dilakukan pembersihan

lahan dengan cara mencabut dan memotong batang tanaman dari areal tanam.

24

Page 25: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

Pada pemanenan tanaman sampel, dilakukan penimbangan bobot

basah dan bobot kering yang dilakukan di laboratorium fakultas pertanian.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dalam praktikum Dasar-dasar Agronomi ini mahasiswa dituntut agar

bekerja secara maksimal dalam budidaya maupun pengambilan sampel

tanaman ditujukan agar mahasiswa tau fase fase pertumbuhan dalam tanaman

itu sendiri.

Tanaman jagung dan kacang hijau memerlukan perawatan yang

intensif pada fase perkecambahan karena pada fase itulah tanaman rawan

akan penyakit dan kerusakan fisik terutama pada kacang hijau,

Tanaman jagung memerlukan pengairan yang cukup terutama pada

fase perkecambahan sampai pendewasaan dan tidak juga tergenang oleh air.

5.2 Saran

Dalam praktikum budidaya, mahasiswa harus mengetahui terlebih

dahulu tentang dasar-dasar agronomi yang mencakup tentang pengolahan

25

Page 26: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

tanah, pemilihan benih, pemupukan dan pengendalian hama penyakit yang

bisa menyerang tanaman yang akan di budidayakan.

Dalam praktikum budidaya juga mahasiswa harus intensif dalam

pemeliharaan tanaman agar tanaman yang di budidayakan dapat tumbuh

secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Ir. H. Rukmana Rahmat, Budidaya Dan Pascapanen Kacang Hijau ; Jakarta,

Kanisius, 1996

Fathan Muhadjir, Karakteristik Tanaman Jagung. Balai Penelitian dan

Pengembangan Pertanian Bogor, 1998

Suryatna Efendi, Bercocok Tanam Jagung. Jakarta, Penebar Swadaya. 1982

Kelompok IV II B, Usaha Budidaya Jagung Manis (Zea mays), Serang, SPP

Negeri Serang, 2008

Soeprapto HS. Bertanam Kacang Hijau. Jakarta: penebar Swadaya, 1989.

Soedjono. “Kacang-kacangan.” dalam: Seri Industri Pertanian. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya,1995.

Danarti dan Sri Najiyati. Palawija, Budidaya dan Analisis Usahatani.

Jakarta: Penebar Swadaya. 1995.

26

Page 27: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

LAMPIRAN

1. KALENDER KERJA

No Jenis KegiatanJadwal Kerja

Maret April Mei Juni1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

1 Pembukaan Lahan √2 Pengolahan tanah √3 Penanaman √4 Penyulaman √5 Penyiangan √ √6 Pembumbunan √7 Pemupukan 8 Pengendalian Hama

27

Page 28: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

2. DATA SAMPEL TANAMAN PER MINGGU

28

Page 29: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

29

Page 30: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

30

Page 31: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

31

Page 32: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

32

Page 33: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

3. FOTO – FOTO

Foto pembukaan lahan

( Tanggal 27 Maret 2011 )

33

Page 34: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

Foto pengolahan tanah

Foto penyiangan dan pembumbunan

34

Page 35: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

Foto Pengukuran tanaman yang dilakukan setiap minggu

Foto pemanenan

35

Page 36: Laporan Penelitian Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau

Foto penimbangan

36