17
A. Judul Percobaan : Penentuan Kadar Cl pada Air Sungai Brantas di Dekat PT. Cheil Jedang Indonesia Jl. Brantas KM 3.5 Desa Jatigedong Ploso Jombang B. Tanggal Percobaan : Rabu, 18 Maret 2015 C. Tujuan : Untuk mengetahui kadar klorida pada sampel air Sungai Brantas di Dekat PT. Cheil Jedang Indonesia Jl. Brantas KM 3.5 Desa Jatigedong Ploso Jombang D. Dasar Teori : Titrasi pengendapan merupakan titrasi yang melibatkan pembentukan endapan dari garam yang tidak mudah larut antara titran dan analit. Hal dasar yang diperlukan dari titrasi jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan yang cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang mengganggu titrasi, dan titik akhir titrasi yang mudah diamati. Salah satu jenis titrasi pengendapan yang sudah lama dikenal adalah melibatkan reaksi pengendapan antara ion halida ( Cl - , I - , Br - ) dengan ion perak Ag + . Titrasi ini biasanya disebut sebagai argentometri, yaitu titrasi penentuan analit yang berupa ion halida dengan menggunakan larutan standar perak nitrat AgNO 3 . Dasar titrasi argentometri adalah pembentukan endapan yang tidak mudah larut antara titrant dan analit. Sebagai contoh yang banyak dipakai adalah titrasi penentuan NaCl Praktikum Kimia Lingkungan Penentuan Kadar Cl 1

Laporan Penentuan Kadar Cl

  • Upload
    gatot

  • View
    99

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ajjajjajajjajjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjhdhdnndnjjenhehenmwnddiwww772i3j3nmmsnbdkdidjdndjddidcmcmcoduopepueneynddmidmnuddjjdnjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjdenejemkekmsmjsjsnjssjsmjsmjsmsjsmskmssmsnuejehnene

Citation preview

A. Judul Percobaan: Penentuan Kadar Cl pada Air Sungai Brantas di Dekat PT. Cheil Jedang Indonesia Jl. Brantas KM 3.5 Desa Jatigedong Ploso JombangB. Tanggal Percobaan: Rabu, 18 Maret 2015C. Tujuan: Untuk mengetahui kadar klorida pada sampel air Sungai Brantas di Dekat PT. Cheil Jedang Indonesia Jl. Brantas KM 3.5 Desa Jatigedong Ploso JombangD. Dasar Teori:Titrasi pengendapan merupakan titrasi yang melibatkan pembentukan endapan dari garam yang tidak mudah larut antara titran dan analit. Hal dasar yang diperlukan dari titrasi jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan yang cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang mengganggu titrasi, dan titik akhir titrasi yang mudah diamati.Salah satu jenis titrasi pengendapan yang sudah lama dikenal adalah melibatkan reaksi pengendapan antara ion halida ( Cl-, I-, Br-) dengan ion perak Ag+. Titrasi ini biasanya disebut sebagai argentometri, yaitu titrasi penentuan analit yang berupa ion halida dengan menggunakan larutan standar perak nitrat AgNO3.Dasar titrasi argentometri adalah pembentukan endapan yang tidak mudah larut antara titrant dan analit. Sebagai contoh yang banyak dipakai adalah titrasi penentuan NaCl dimana ion Ag+dari titran akan bereaksi dengan ion Cl-dari analit membentuk garam yang tidak mudah larut.Suatu reaksi pengendapan dapat dikatakan berkesudahan, jika kelarutan endapannya cukup kecil. Di dekat titik ekivalensinya, konsentrasi ion-ion yang dititrasi akan mengalami perubahan-perubahan besar. Permasalahan yang mungkin dihadapi adalah pemilihan indikator yang baik.Ada beberapa cara untuk menentukan saat tercapai titik ekivalen pada titrasi pengendapan:1. Dengan pembentukan endapan berwarna (cara Mohr)2. Dengan pembentukan persenyawaan berwarna yang larut (cara Volhard)3. Dengan indikator adsorbs (cara Fajans)Pada proses disinfeksi air, sering digunakan klor, karena harganya murah dan mempunyai daya disinfeksikan sampai beberapa jam setelah pembubuhan (residu klor). Selama proses tersebut klor direduksi hingga menjadi klorida (Cl-) yang tidak mempunyai daya disinfektan, disamping klor juga bereaksi dalam keadaan bebas (Cl2, OCl-, HOCl) dan keadaan terikat (NH4Cl, NHCl2, NCl3). Klor terikat mempunyai daya disinfektan yang tidak seefisian klor bebas.Pada titrasi dengan pembentukan endapan berwarna (cara Mohr) akan terbentuk endapan baru yang berwarna. Metode Mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan bromida dalam suasana netral dengan larutan standar AgNO3 dan penambahan K2CHO4 sebagai indikator. Pada titrasi ion Ag yang berlebih akan diendapkan dengan warna merah bata. Larutan bersifat nitrat atau sedikit basa, tetapi tidak boleh terlalu basa. Pada kondisi yang cocok, metode Mohr cukup akurat dan dapat digunakan pada konsentrasi klorida yang rendah. Pada jenis titrasi ini, endapan indikator berwarna harus lebih larut dibanding endapan warna yang terbentuk selama titrasi. Titrasi dengan cara ini harus dilakukan dalam suasana netral atau dengan sedikit alkalis, pH 6,5 9,0. Dalam suasana asam, perak kromat larut karena terbentuk dikromat dan dalam suasana basa akan terbentuk endapan perak hidroksida.Reaksi yang terjadi adalah :Asam : 2CrO42-+ 2H- CrO72- + H2OBasa : 2 Ag+ + 2 OH- 2 AgOH + 2AgOH Ag2O + H2OSesama larutan dapat diukur dengan natrium bikorbonat atau kalsium karbonat. Larutan alkalis diasamkan dulu dengan asam asetat atau asam borat sebelum dinetralkan dengan kalsium karbonat. Meskipun menurut hasil kali kelarutan iodida dan tiosianat mungkin untuk ditetapkan kadarnya dengan cara ini. Namun oleh karena perak lodida maupun tiosanat sangat kuat menyerang kromat, maka hasilnya tidak memuaskan. Perak juga tidak dapat ditetapkan dengan titrasi menggunakan NaCl sebagai titran karena endapan perak kromat yang mula-mula terbentuk sukar bereaksi pada titik akhir. Larutan klorida atau bromida dalam suasana netral atau agak katalis dititrasi dengan larutan titer perak nitrat menggunakan indikator kromat. Apabila ion klorida atau bromida telah habis diendapkan oleh ion perak, maka ion kromat akan bereaksi membentuk endapan perak kromat yang berwarna coklat/merah bata sebagai titik akhir titrasi. Sebagai indikator digunakan larutan kromat K2CrO4 0,003M atau 0,005M yang dengan ion perak akan membentuk endapan coklat merah dalam suasana netral atau agak alkalis. Kelebihan indikator yang berwarna kuning akan menganggu warna, ini dapat diatasi dengan melarutkan blanko indikator suatu titrasi tanpa zat uji dengan penambaan kalsium karbonat sebagai pengganti endapan AgCl.Pada titrasi dengan pembentukan persenyawaan berwarna yang larut (cara Volhard) kesalahan pada titik akhir sangat kecil, tetapi larutan harus dikocok dengan kuat pada titik akhir, agar Ag+ yang teradsorpsi pada endapan dapat diadsorpsi. Metode Volhard didasari oleh pengendapan dari perak tiosianat dalam asam nitrit, dengan ion besi (III) dipergunakan untuk mendeteksi kelebihan ion tiosianat. Metode Volhard dipergunakan secara luas untuk perak dan klorida mengingat titrasinya dapat dijalankan dalam larutan asam. Merkurium merupakan kation yang lazim mengganggu dalam metode Volhard.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum

PT. Cheil Jedang Indonesia (CJI)PT. Cheil Jedang Indonesia adalah Perusahaan swasta murni (PMA) Korea bergerak dibidang food dengan product IMP (Inosine Mono Phosphat). PT. Cheil Jedang Indonesia telah menunjukkan dirinya sebagai salah satu produsen terbesar Lysine, MSG dan L-Threonine di dunia.PT Cheil Jedang Indonesia (CJI) juga mulai mengoperasikan pabrik monosodium glutamate terbesar di dunia yang berlokasi di Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang dengan nilai investasi US$120 juta.Dalam proses pembuatan produk tersebut dihasilkan limbah padat, limbah gas, dan limbah cair. Saat ini PT.CJI telah melakukan pengolahan limbah cair melalui 3 tahap yaitu pengolahan secara biologi, kimia dan dewatering sludge. Dan Berdasarkan informasi bahwa Pabrik Cheil Jedang Indonesia yang beralamat di Jl Raya Jati Gedong Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang, disinyalir tidak mengantongi Ijin Amdal, dan diduga limbah tersebut mengandung B3.

Kondisi pengambilan sampel: Diambil 5-10 cm dari permukaan air. Jarak antar titik yaitu kurang lebih 10 m Berjarak 1 meter dari tepi sungai Disekitar sungai dan pabrik adalah pemukiman warga dan area persawahan Sampel diambil di pagi hari

E. Rancangan Percobaan:1. Alat dan Bahan AlatNama AlatUkuranJumlah/ buah

Gelas Kimia10 ml1

Pipet volum10 ml1

Pro pipet-1

Buret 50 ml1

Erlenmeyer 250 ml3

Klem -1

Statif -1

Pipet tetes-10

Labu ukur100 ml1

BahanNama BahanJumlah

Larutan AgNO3 0,01 N Secukupnya

Sampel air sungai limbahSecukupnya

Larutan K2Cr2O7 0,01 N2 ml

Air Minum UNESA12,5 ml

2. Langkah langkah percobaan

SampelDikocokDipipet 12,5 mL dengan pipet gondokDimasukkan labu Erlenmeyer 250 mLDitambah 0,5 mL K2Cr2O7Dititrasi dengan larutan baku AgNO3 sampai warna merah bata terlihat pada titk akhir titrasiMembuat larutan blanko dengan air dan perkalukan seperti sampelDihitung kadar Cl dalam mg/LHasil

Praktikum Kimia Lingkungan Penentuan Kadar Cl 5

Hasil PengamatanNoProsedur PercobaanHasil PengamatanDugaan/reaksiKesimpulan

1SampelDikocokDipipet 12,5 mL dengan pipet gondokDimasukkan labu Erlenmeyer 250 mLDitambah 0,5 mL K2Cr2O7Dititrasi dengan larutan baku AgNO3 sampai warna merah bata terlihat pada titk akhir titrasiMembuat larutan blanko dengan air dan perkalukan seperti sampelDihitung kadar Cl dalam mg/LHasil

Sampel : sedikit keruh K2Cr2O7 : larutan berwarna kuning (++) Sampel + K2Cr2O7 : larutan berwarna kuning AgNO3 : larutan tidak berwarna

Blanko : tidak berwarna K2Cr2O7 : larutan berwarna kuning (++) Blanko + K2Cr2O7 : larutan berwarna kuning AgNO3 : larutan tidak berwarna Dititrasi dengan AgNO3 : merah batasampelV. sampelV. AgNO3

112,5 mL5,2 mL

212,5 mL4,8 mL

312,5 mL5,0 mL

blankoV. blankoV. AgNO3

112,5 mL0,8 mL

AgNO3+ Cl- AgCl + NO3-

K2Cr2O7+ 2AgCl Ag2Cr2O7+ 2KCl

2AgNO3 + K2Cr2O7 2Ag2Cr2O7(s) + KNO3

Permenkes tahun 2010 : kadar Cl maksimum yang diperbolehkan sebesar 250 mg/LKadar Cl- dalam sampel rata-rata sebesar 23822,14 mg/L

Praktikum Kimia Lingkungan Penentuan Kadar Cl 6

F. Analisis Data dan PembahasanKlorida merupakan anion pembentuk NaCl yang menyebabkanrasa asin dalam air.Kadarkloridapada airair minum harus memenuhi persyaratan kualitas air minum sesuai denganPermendiknas 2010,yakni250 mg/L. Sumber klorida dalam air berasal dari mineral yang ada dalam tanah, baik itu tanah penutup (top soil) atau mineral dalam batuan di dalam tanah. Selain itu sumber klorida lainnya dapat berasal dari airlimbah domestik atau airurine manusia danjuga dapatberasal dari air laut yang terbawa oleh air hujan.Dalam percobaan ini, untukmenentukan kadar Klorida yang terkandung dalam suatu sampel adalah dengan cara Titrasi argentometri cara Mohr.Argentometri merupakan titrasi yang melibatkan reaksi antara ion halida (Cl-, Br-, I-) atau anion lainnya (CN-, CNS-) dengan ion Ag+ (Argentum) dari perak nitrat (AgNO3) dan membentuk endapan perak halida (AgX). Prinsipnya, klorida dalam suasana netral diendapkan dengan AgNO3, membentuk AgCl . Kelebihan sedikit Ag+dengan adanya indikator K2CrO4, akan terbentuk endapan merah bata pada titik titrasi.Percobaan pertama yaitu untuk menentukan volume AgNO3pada larutan blanko yang nantinya digunakan sebagai faktor pengurang untuk menentukan kadar Cl-dalam sampel. Aquadesdiambil12,5mL kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer. Kemudian langsung ditambahkan K2Cr2O7 10 tetes (0,5 mL).Fungsi dari penambahan K2Cr2O7adalah sebagai indikator. K2Cr2O7 berwarnakuning jernih. Kemudian larutan sampel dititrasi dengan larutan AgNO30,01N. Pada awal penambahan, ion Cl-dari NaCl yang terdapat dalam larutan bereaksi dengan ion Ag+yang ditambah sehingga membentuk endapan putih AgCl. Sedangkan larutan pada awalnya berwarna kuning karena penambahan indikator K2CrO4. Saat terjadi titik ekuivalen yaitu saat ion Cl-tepat habis bereaksi dengan ion Ag+, penambahan AgNO3yang sedikit berlebih menyebabkan ion Ag+bereaksi dengan ion CrO42-dari indikator membentuk endapan putih dengan warna larutan merah bata . Volume AgNO3 yang dibutuhkan untuk membentuk endapan merah bata yaitu sebanyak 0,8 mL.Percobaan selanjutnya adalah untuk penentuan kadar Cl- dalam sampel.Sampel diambil 12,5mL kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer, sebelumnya sampel diencerkan sebanyak 200x, hal ini dikarenakan kandungan Cl pada sampel yang sangat tinggi, sehingga ketika langsung dititrasi tanpa pengenceran membutuhkan AgNO3 yang cukup banyak untuk mencapai akhir titrasi, oleh karena itu untuk mempermudah mencapai akhir titrasi dilakukanlah pengenceran. Kemudian 12,5 mL sampel yang telah diencerkan langsung ditambahkan K2Cr2O710 tetes (0,5 mL).Fungsi dari penambahan K2Cr2O7adalah sebagai indikator. K2Cr2O7berwarna kuning jernih. Kemudian larutan sampel dititrasi dengan larutan AgNO30,01N. Pada awal penambahan, ion Cl-dari NaCl yang terdapat dalam larutan bereaksi dengan ion Ag+yang ditambah sehingga membentuk endapan putih AgCl. Sedangkan larutan pada awalnya berwarna kuning karena penambahan indikator K2CrO4 . Saat terjadi titik ekuivalen yaitu saat ion Cl-tepat habis bereaksi dengan ion Ag+, penambahan AgNO3yang sedikit berlebih menyebabkan ion Ag+bereaksi dengan ion CrO42-dari indikator membentuk endapan putih dengan warna larutan merah bata . Percobaan diulangi tiga kali untuk replikasi. Dari hasil percobaan diperoleh:ReplikasiVolume AgNO3(mL)

15,2

24,8

35,0

Reaksi yang terjadi adalah:AgNO3+ Cl- AgCl + NO3-K2Cr2O7+ 2AgCl Ag2Cr2O7+ 2KClPerhitungan kadar Cl- dalam sampel menggunakan persamaan:

Keterangan:A = mL titrasi sampelB = mL titrasi blankoN = normalitas AgNO3Dari hasil perhitungan diperoleh kadar Cl-pada masing-masing replikasi:ReplikasiVolume AgNO3(mL)Kadar Cl-(mg/L)

15,2

24,8

35,0

Rata-rata

Nilai yang besar ini dikarenakan PT. Cheil Jedang Indonesia salah satu produknya yaitu MSG, dimana pada proses produksinya banyak menggunakan larutan HClG. KesimpulanDari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kadar klorin dalam air sungai di dekat PT. Cheil Jedang Indonesia Jl. Brantas KM 3.5 Desa Jatigedong Ploso Jombang rata-rata sebesar . Angka tersebut berada jauh diatas syarat mutu air berdasarkan SNIyaitu sebesar 250 mg/L. Sehingga air sungai Brantas di dekat PT. Cheil Jedang Indonesia Jl. Brantas KM 3.5 Desa Jatigedong Ploso Jombang tidak layak untuk dikonsumsi sebagai air minum.H. Daftar PustakaAmaria, dkk. 2014. Penuntun praktikum kimia lingkungan. Surabaya: UNESA Press.Day R.A, Jr dan A. L Underwood, Jr. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Keenam. Penerjemah Iis Sopyan, Jakarta: Erlangga. Fardiaz, srikandi.1992.Polusi Air dan Udara.Yogyakarta : Kanisius.George T.Austin. 1996. Industri Proses Kimia. Jakarta : Erlangga.Rivai, Harizul.1995. Asas Pemeriksaan kimia. Jakarta : UI-PressTriastuti, E. 2006. Sanitasi Industri Proses Produksi Monosodium Glutamat Di Pt. Palur Raya Karanganyar. Laporan Magang. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret: Surakarta.Nur, Halimah(2013).Penurunan Kadar Ammonia pada Limbah Cair PT Cheil Jedang Indonesia Dengan Metode Elektrolisa Secara Kontinyu.Undergraduate thesis, UPN "veteran" Jawa Timur.

LAMPIRAN PERHITUNGANReplikasi 1

Replikasi 2

Replikasi 3

Kadar rata-rata Cl

LAMPIRAN GAMBAR

Percobaan 1. Blanko

Blanko = larutan tidak berwarnaBlanko+K2Cr2O7 = larutan berwarna kuningDititrasi dengan AgNO3

Percobaan 2. Sampel pada Air Sungai Brantas di Dekat PT. Cheil Jedang Indonesia Jl. Brantas KM 3.5 Desa Jatigedong Ploso Jombang

Sampel diencerkan 200x

Larutan sampel setelah diencerkan 200x

Larutan sampel setelah dititrasi AgNO3Dititrasi dengan AgNO3 Sampel+K2Cr2O7 = larutan berwarna kuning Praktikum Kimia Lingkungan Penentuan Kadar Cl 9