24

Click here to load reader

laporan peneraan volumetrik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

we

Citation preview

Page 1: laporan peneraan volumetrik

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peralatan gelas pada umumnya banyak digunakan di laboratorioum kimia

baik sebagai penampung maupun media transfer cairan/larutan. Peralatan-

peralatan gelas tersebut pada awalnya dibuat dalam kondisi tertentu dan

dimaksudkan untuk mengukur pada kondisi tertentu pula. Karena adanya

perbedaan geografis tempat pemakaian peralatan gelas, kalibrasi peralatan gelas

perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.

Prinsip umum pada kalibrasi peralatan gelas adalah penentuan berat air

yang ditampung atau yang ditransfer oleh alat gelas tertentu (labu takar, buret,

pipet volum). Apabila kerapatan air diketahui, maka volum terkoreksi dapat

ditentukan.

Alat pengukur volume merupakan alat Bantu yang penting untuk setiap

penentuan kuantitatif. Kebanyakan pekerjaan analitik menyangkut larutan.

Larutan dalam air encer yang umumnya digunakan sebagai pembanding dalam

peneraan gelas volumetric.

Analisis volumetrik dikenal sebagai titrimetri, dimana zat yang akan

dianalisis dibiarkan bereaksi dengan zat lain yang konsentrasinya diketahui dan

dialirkan dari buret dalam bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang tidak diketahui

(analit) kemudian dihitung. Syaratnya adalah reaksi harus berlangsung secara cepat,

reaksi berlangsung kuantitatif dan tidak ada reaksi samping. Selain itu jika reagen

penitrasi yang dibiarkan berlebih, maka harus diketahui dengan suatu indikator.

Page 2: laporan peneraan volumetrik

Alat-alat analisis kimia umumnya digunakan dalam pekerjaan titrasi,

gravimetri, maupun analisis secara instrumentasi. Adapun untuk pekerjaan

analisis kuantitatif anorganik yang perlu ketelitian lebih besar maka sebelum

pemakaian alat-alat volumentri yang terbuat dari gelas sebaiknya dilakukan

dahulu kalibrasi alat. Berdasarkan paparan di atas maka dilakukanlah percobaan

ini dengan judul peneraan volumetri.

B. Rumusan Masalaah

Rumusan masalah pada percobaan peneraan volimetri yaitu, bagaimana

cara kalibrasi atau peneraan pada buret, labu takar, dan pipet volum ?.

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan peneraan volumetri yaitu, untuk

mengetahui dan memahami peneraan terhadap buret, labu takar dan pipet volum.

D. Manfaat

Manfaat pada percobaan peneraan volumetri yaitu, dapat melakukan

peneraan terhadap buret, labu takar, dan pipet volum.

Page 3: laporan peneraan volumetrik

II. LANDASAN TEORI

Dasar umum dalam peneraan adalah untuk menentukan berat air yang

dimuat atau dikeluarkan oleh alat gelas tertentu. Kemudian dengan densitas air

yang diketahui, volum yang betul dapat dihitung. Ada tiga pendekatan secara

umum untuk melakukan kalibrasi peralatan gelas volumetrik, yang digunakan

secara luas yang harus dikenal oleh mahasiswa. Cara yang pertama yang kita

sebut sebagai kalibrasi langsung, absolut, didasarkan pada asas-asas yang

diuraikan di atas. Volum air yang diberikan oleh sebuah buret atau pipet, atau

ditampung oleh sebuah botol volumetrik, diperoleh secara langsung dari berat air

dan densitasnya. Peralatan gelas volumetrik kadang-kadang dikalibrasi dengan

membandingkannya dengan sebuah bejana lain yang sebelumnya telah dikalibrasi

secara langsung. Kita dapat menunjuk ini sebagai suatu kalibrasi tak langsung,

kalibrasi absolut, atau kalibrasi dengan membandingkannya. Kadang-kadang

diperlukan mengetahui hanya hubungan antara dua jenis peralatan gelas tanpa

mengetahui volum absolut dari salah satu (Day dan Underwood, 1981).

Alat ukur cukup sulit untuk ditera karena ada tiga potensiometer yang harus

diatur. Masing-masing untuk mengatur amplitudo osilator wien-bridge, kalibrasi

penguatan, dan pengaturan offset tegangan. Kalibrasi penguatan akan membuat

offset tegangan berubah, dan setelah pengaturan offset tegangan perlu dilakukan

pengaturan penguatan lagi. Hal ini yang membuat alat ukur ini memerlukan

beberapa kali pengaturan kalibrasi (Utomo, 2012)

Page 4: laporan peneraan volumetrik

Kurva kalibrasi merupakan metode yang banyak digunakan untuk

penentuan konsentrasi analit serta menunjukkan kelinearan pengukuran, yaitu dari

persamaan regresi kurva, yang ditunjukan dengan nilai koefisien korelasi (R2)

dari persamaan regresi kurva yang mendekati nilai 1. Inrtersep yang dihasilkan

pada persamaan regresi menunjukkan akurasi dari metode pengukuran yang

digunakan (Dhyanaputri dkk., 2010).

Semua barang volumetrik yang akan diteliti seharusnya terbebas ari air

Sebelum diuji. Buret dan pipet tidak perlu dikeringkan. Botol volumetric

seharusnya kosong dan kering pada suhu ruang. Air yang digunakan untuk

pengujian seharusnya dalam keadaan panas yang seimbang dengan keadaan

sekelilingnya. Kondisi yang baik dibuktikan oleh gambaran yang baik. Pentingnya

teori umum kesalahan dalam praktek tidak terletak pada perhitungan kesalahan,

tetapi dalam mencari kondisI ideal, dimana kesalahan akan menjadi minimum

(Moris, 2001).

Akurasi menunjukan kedekatan nilai hasil pengukuran dengan nilai

sebenarnya (gold standar). Untuk menenetukan tingkat akurasi perlu diketahui

nilai sebenarnya dari parameter yang diukur. Pada dasarnya akurasi dari suatu

data dapat ditentukan dengan cara menghitung penyimpangan data yang diperoleh

dari data yang seharusnya didapat. Presisi adalah ketelitian atau derajat seberapa

pengulangan analisis memberikan data yang sama. Hasil pemeriksaan

laboratorium dapat mengalami variasi. Faktor-faktor yang mempengaruhinya

adalah sampel, personal, sarana dan prasarana laboratorium (Agustini dkk., 2013).

Page 5: laporan peneraan volumetrik

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan Kimia Analitik I yang berjudul Peneraan Volumetri

dilaksanakan pada hari Selasa, 29 September 2015, pukul 07.30 – 09.55 WITA.

Bertempat di Laboratorium Kimia Analitik, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam Percobaan Peneraan Volumetri antara

lain, pipet volum 25 mL, buret 50 mL, labu takar 100 mL, kertas tissu, statif,

klem, filler, dan timbangan analitik.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam Percobaan Peneraan Volumetri ini yaitu

akuades.

Page 6: laporan peneraan volumetrik

C. Prosedur Kerja

1. Peneraan Pipet Volume

Pipet Volume

- dibersihkan- dikeringka- diisi aquades sampai tanda tera- dikeluarkan dan ditampung didalam

erlenmeyer yang bersih dan kering

- ditimbang erlenmeyer yang berisi air dan tentukan berat air di udara

- ditentukan volume air pada suhu tersebut (Vt)- ditentukan volume air (Vo) atau volume

kalibrasi

W0 = 25,145 gramWt = 25,118 gramVt = 25,229 mLV0 = 25,223 mL

Aquades+erlenmeyer

Page 7: laporan peneraan volumetrik

2. Peneraan Buret

Buret

W0 = 10,186 gramWt = 10,175 gramVt = 10,219 mLV0 = 10,217 mL

- dibersihkan- dikeringka- diisi aquades sampai tanda tera- dikeluarkan dan ditampung didalam

erlenmeyer yang bersih dan kering

- ditimbang erlenmeyer yang berisi air dan tentukan berat air di udara

- ditentukan volume air pada suhu tersebut (Vt)

- ditentukan volume air (Vo) atau volume kalibrasi

Aquades + Erlenmeyer

Page 8: laporan peneraan volumetrik

3. Peneraan Labu Takar

Labu Takar

W0 = 49,364 gramWt = 49,312 gramVt = 49, 529 mLV0 = 49,517 mL

- dibesihkan- ditimbang - diisiskan akuades sampai tanda tera- ditimbang kembali (berisi akuades)- ditentukan berat air udara- ditentukan volume air pada suhu

kerja (v0).- ditentukn volume sesungguhnya

(vt).- dibandingkan vo dengan abats

toleransi

Page 9: laporan peneraan volumetrik

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil pengamatan

1. Data Pengamatan

a. Peneraan Pada Buret

Buret (ml) Erlenmeyer

kosong (gr)

Erlenmeyer berisi

(gr)

Berat air pada

suhu penimbang

10 126,193 136,379 10,186

20 126,193 146,329 20,136

30 126,193 156,231 20,038

40 126,193 166,088 39,895

50 126,193 176,178 49,985

b. Penerapan Pada Pipet Volume

Kapasitas skala

(ml)

Erlenmeyer

kosong (gr)

Erlenmeyer

berisi (gr)

Berat air pada

suhu penimbang

25 126,193 151,338 25,145

c. Peneraan pada Labu Takar

Kapasitas Skala

(ml)

Labu Takar

Kosong (gr)

Labu Takar

berisi (gr)

Berat Air pada

suhu Penimbang

60 48,817 98,181 49, 364

Page 10: laporan peneraan volumetrik

B. Perhitungan

a. Peneraan pada Pipet Volum 25 mL

Berat elenmeyer kosong = 126,193 g

Berat elenmeyer + akuades = 151,388 g

Berat jenis air = 0,995833

t0 = 20 0

t = 30 0C

W0 = Berat erlenmeyer isi – Berat erlenmeyer kosong

= 151,338 g – 126,193 g

= 25,145 g

Wo = Wt + 0,0012 Wt (1/Bj(t) – 1/8,4)

Wt =

Wo

1+0,0012( 1Bj

− 18,4

)

= 25,145 g

1+0,0012( 10,9956

− 18,4

)

=25,145 g

1+0,0012 (0,88537 )

= 25,145 g1,00106

=25,118 g

Vt = WtBj =

25,118 g

0,9956 gml

= 25,229 ml

Vo = Vt + 0,000025 x Vt(T0 – T)

Page 11: laporan peneraan volumetrik

= 25,229 ml + 0,000025 x 25,229 ml (20-30)

=25,229 ml + 0,000025 x 25,229 ml (-10)

=25,229 ml – 0,005992 ml

=25,223 ml

Penyimpangan = ( 25 ml – V0 ) – 0,03 ml

= (25 ml – 25,223 ml) - 0,03 ml

= -0,223 ml – 0,03 ml

= -0,025 ml

b. Peneraan Buret

Untuk 10 ml aquades

Wo = Berat erlenmeyer isi – Berat erlenmeyer kosong

=136,379 g - 126,193 g

= 10,186 g

Wo = Wt + 0,0012 Wt (1/Bj(t) – 1/8,4)

Wt =

Wo

1+0,0012( 1Bj

− 18,4

)

=10,186 g

1+0,0012( 10,9956

− 18,4

)

=10,186 g

1+0,0012 (0,88537 )

=10,186 g1,00106

Page 12: laporan peneraan volumetrik

=10,175 g

Vt = WtBj =

10,175 g

0,9956 gml

=10,219 ml

Vo = Vt + 0,000025 x Vt(T0 – T)

= 10,219 ml + 0,000025 x 10,219 ml (20-30)

=10,219 ml + 0,000025 x 10,219 ml (-10)

=10,219 ml – 0,0025 ml

=10,217 ml

Penyimpangan = ( 10 ml – V0 ) – 0,03 ml

= (10 ml – 1,217 ml) – 0,03 ml

= 8,783 ml -0,03 ml

= 8,753 ml

Tabel pengukuran untuk volume aquades yang lain

No V aquades (ml) Wo(g) Wt (g) (ml) (ml)

1. 20 20,136 20,11520,204 20,1992. 30 20,038 20,01720,105 20,0993. 40 39,895 39,85340,029 40,0194. 50 49,985 49,93250,153 50,140

c. Peneraan Labu Takar ( 50 ml)

Wo = Labu takar yang berisi air – labu takar yang kosong

=98,181 ml – 48,817 ml

= 49,364 gr

Page 13: laporan peneraan volumetrik

Wo = Wt + 0,0012 Wt (1/Bj(t) – 1/8,4)

Wt =

Wo

1+0,0012( 1Bj

− 18,4

)

= 49,364 g

1+0,0012( 10,9956

− 18,4

)

=49,364 g

1+0,0012 (0,88537 )

= 49,364 g1.00106

= 49,312 g

Vt = WtBj =

49,285 g

0,9956 gml

= 49,529 ml

Vo = Vt + 0,000025 x Vt(T0 – T)

= 49,529 ml + 0,000025 x 49,529 ml (20-30)

= 49,529 ml + 0,000025 x 49,529 ml (-10)

= 49,529 ml – 0,01238225 ml

=49,517 ml

Penyimpangan = ( 50 ml – V0 ) – 0,03 ml

= (50 ml – 49,517 ml ) – 0,03 ml

= 0,483 ml -0,03 ml

Page 14: laporan peneraan volumetrik

= 0,453 ml

C. Pembahasan

Analisis kimia sering digunakan alat-alat volumetrik, seperti gelas kimia,

gelas ukur, labu ukur buret dan lain-lain; apalagi menyangkut analisis kuantitatif.

Dalam analisis ini ketelitian sangat diperlukan bukan hanya dari faktor

keterampilan analis tetapi dari keakuratan alat ukur yang digunakan. Alat ukur

volume yang umum digunakan terbuat dari bahan gelas atau bahan lainnya

(misalnya plastik). Alat ukur perlu dikalibrasi karena volume baku dari alat-alat

tersebut dapat berubah karena pengaruh lingkungan. Kalibrasi adalah suatu cara

penentuan volume sebenarnya alat-alat gelas yang berubah karena pengaruh

lingkungan.

Pada percobaan ini digunakan kalibrasi dengan metode gravimetrik yang

didasarkan pada pengukuran massa air yang diberikan ke atau dikeluarkan dari

peralatan volumetrik. Selain metode gravimetrik ada pula metode kalibrasi

peralatan volumetrik yang dilakukan dengan metode transfer atau pengukuran

aliran. Sebelum dilakukan proses peneraan alat-alat gelas ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan, yang pertama kerapatan air memiliki variasi terhadap

perubahan suhu, kedua volume dari suatu bahan gelas juga bervariasi jika terjadi

perubahan suhu dan ketiga, air yang mengisi di suatu wadah ditimbang di udara.

Page 15: laporan peneraan volumetrik

Dalam kalibrasi alat ukur volumetrik, besarnya akurasi dan presisi yang

dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa kesalahan seperti kesalahan dalam

pembacaan meniskus atau kesalahan yang disebabkan oleh praktikan. Namun tak

menutup kemungkinan kesalahan juga dapat disebabkan oleh alat-alat yang

dipakai pada saat peneraan volumetri tersebut. Hasil pada peneraan pipet volum

yaitu, W0 = 25,145 gram, Wt = 25,118 gram, Vt = 25,229 mL, dan V0 = 25,223

mL. Pada peneraan buret yaitu, W0 = 10,186 gram, Wt = 10,175 gram, Vt =

10,219 mL dan V0 = 10,217 mL. Peneraan pada labu takar yakni, W0 = 49,364

gram, Wt = 49,31, gram, Vt = 49, 529 mL dan V0 = 49,517 mL

Perbedaan volume yang terajdi pada percobaan peneraan volumetri

tersebut biasanya diakibatkan beberapa kesalahan-kesalahan umum seperti : pada

saat pipet digenggam, tangan mengeluarkan kalor sehingga ada bagian pipet yang

memuai, mengganggu isi air pada ujung pipet yang sesungguhnya tidak boleh

terjadi, dan kurang hati-hati dalam penimbangan dan penyumbatan bejana.

Page 16: laporan peneraan volumetrik

V. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan hasil pembahasan pada percobaan volumetri ini,

maka dapat disimpulkan peneraan volumetric alat-alat gelas dapat digunakan

aquades sebagai pembandingnya dan ketika massa jenis air diketahui maka kita

dapat mengetahui volume sesungguhnya. Hasil pada peneraan pipet volum yaitu,

W0 = 25,145 gram, Wt = 25,118 gram, Vt = 25,229 mL, dan V0 = 25,223 mL.

Pada peneraan buret yaitu, W0 = 10,186 gram, Wt = 10,175 gram, Vt = 10,219

mL dan V0 = 10,217 mL. Peneraan pada labu takar yakni, W0 = 49,364 gram, Wt

= 49,31, gram, Vt = 49, 529 mL dan V0 = 49,517 mL.

Page 17: laporan peneraan volumetrik
Page 18: laporan peneraan volumetrik

DAFTAR PUSTAKA

Day R.A., dan Underwood, A.L, 1981, Analisa Kimia Kuantitati, Jakarta: Erlangga

Morris. Alan, 2001, Measurement and instrumentation principle, Butterworth-Heinemann

Dhyanapitri, I. G. A. S., Agustini N. P. dan IGP Sudita P. 2013. Akurasi dan Presisi Hasil Analisis Kadar Protein Terlarut Ikan Tuna Oleh Mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan Poloiteknik Kesehatan Denpasar, Jurnal Skala Husada, 10(2)

Sarigih, A. T. W., Kusuma, A. M. dan Utami P. I, 2010, Analisis Sildenafil Sitrat pada Jamu Tradisional Kuat Lelaki Merk A Dan B dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi, Jurnal Pharmacy, 7(2)

Utomo. Darmawan, 2012, Alat Pengukur Resistansi, Konduktivitas, dan Total Dissolved Solids Air Dengan Teknik Dorong –Tarik, Teche Jurnal Ilmiah Elektroteknika, 11(2)