Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PENERAPAN PELAKSANAAN TATA KELOLA
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PT. BPR PANCA DANARAKYAT
PERIODE TAHUN 2019
PT. BPR PANCA DANARAKYAT
Ruko Depok Mas
Jl. Margonda Raya no 42B, Depok
Telp (021) 77203826 Fax (021) 77213838
Email : [email protected]
1
LAPORAN PENERAPAN PELAKSANAAN TATA KELOLA
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PT BPR PANCA DANARAKYAT
PERIODE TAHUN 2019
PENDAHULUAN
Mengingat perkembangan industri perbankan yang sangat pesat dan berdasarkan pada POJK No
4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat dan SEOJK No
5/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat maka Bank
perlu untuk menyusun Good Corporate Governance sebagai laporan terhadap kinerja Bank yang
berguna bagi stakeholder dan pihak terkait lainnya. Sebagai sebuah organisasi, Bank memiliki
komitmen untuk menjalankan tata kelola yang baik dan sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
I. TUJUAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
a. Meningkatkan kinerja Bank dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance dalam kegiatan usaha Bank sejalan dengan visi, misi dan rencana
strategis yang telah ditetapkan oleh Bank
b. Menjaga agar kegiatan operasional Bank selalu sesuai dan mematuhi peraturan yang
berlaku baik ketentuan internal maupun ketentuan eksternal dari regulator yang
berlaku
c. Meningkatkan pertanggungjawaban dan memberikan nilai tambah Bank kepada pihak
stakeholder
d. Memperbaiki dan meningkatkan budaya kerja Bank
e. Mendorong dan mendukung perkembangan Bank
II. TRANSPARANSI PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
1. DEWAN DIREKSI
a. Susunan Direksi
Susunan Direksi PPT BPR Panca Danarakyat sampai dengan periode akhir tahun
2019 adalah terdiri dari 2 (dua) orang Direktur, yakni 1 (satu ) orang Direktur Utama
dan 1 (satu) orang Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan.
Berikut adalah susunan Direksi PT BPR Panca Danarakyat
2
EFEKTIF
PENUNJUKAN
NAMA JABATAN TGL
RUPS
PERSETUJUAN
OJK
TAHUN
BERAKHIR
JABATAN
Arie Kurniawan Direktur Utama
7
September
2019
SK No SR-
121/KR.0212/2019
tentang
Penyampaian
Keputusan
Persetujuan Atas
Pencalonan
Direktur Utama PT.
BPR panca
Danarakyat
2022
Munawaroh Direktur
28
November
2018
SK No Kep –
258/KR.02/2018
tentang Hasil
Penilaian
Kemampuan dan
Kepatutan sdri.
Munawaroh Selaku
Calon Anggota
direksi PT. BPR
Panca Danarakyat
2021
b. Jumlah Komposisi, Kriteria dan Independensi Direksi persyaratan berupa jumlah,
komposisi, kriteria dan independensi Direksi seperti yang ditentukan oleh Otoritas
Jasa Keuangan telah terpenuhi, dengan gambaran sebagai berikut :
• Jumlah dan komposisi Direksi PT BPR Panca Danarakyat :
Jumlah : 2 (dua) orang
Komposisi :
1 (satu) orang Direktur Utama
1 (satu) orang Direktur
• Kriteria dan independensi Direksi PT BPR Panca Danarakyat
No Kriteria Direktur Utama Direktur
Ya Tidak Ya Tidak
1
Seluruh anggota Direksi bertempat
tinggal di Kota Depok
YA
TIDAK
3
2 Tidak memiliki hubungan keluarga/semenda dengan sesama
Direksi atau Komisaris
YA
YA
3 Tidak memiliki saham 25% atau
lebih dari modal setor bank
YA
YA
4 Memiliki pengetahuan,
pengalaman dan keahlian serta
kemampuan sebagaimana diatur
oleh Otoritas Jasa Keuangan
mengenai BPR
YA
YA
5 Telah lulus Uji Kemampuan &
Kepatutan (fit & proper test) sesuai
ketentuan yang berlaku
YA
YA
6 Tidak merangkap jabatan pada
Bank/perusahaan lain
YA
YA
7 Tidak memberikan kuasa umum
yang mengakibatkan pengalihan
tugas dan wewenang tanpa batas
YA
YA
c. Frekuensi Rapat
Selama tahun 2019 BPR Panca Danarakyat telah melaksanakan Rapat Direksi setiap 1
(satu) bulan sekali dengan peserta karyawan setingkat Pejabat Eksekutif.
Nama Jumlah rapat Kehadiran Presentase (%)
Arie Kurniawan 12
12 100%
Munawaroh 12 12 100%
d. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab yang sudah dilaksanakan sebagai berikut:
► Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan BPR
Hal ini direalisasikan dalam bentuk antara lain :
1. Pelaksanaaan dan penatausahaan kegiatan operasional Bank
2. Menetapkan peraturan perusahaan dan evaluasi dalam pelaksanaannya
3. Merencanakan, menetapkan sistem operasional Bank
4. Menetapkan kebijakan tentang ketentuan-ketentuan pelaksanaan operasional Bank
dengan pembagian tugas yang jelas.
4
5. Menetapkan strategi pencapaian visi dan misi Bank dan melaksanakan
evaluasinya.
6. Pengendalian keuangan dan aset Bank.
7. Pencapaian tingkat kesehatan Bank.
8. Upaya dalam usaha meningkatkan dan megoptimalkan pendapatan dan laba Bank
serta melakukan pengendalian pengeluaran biaya.
9. Menyampaikan Rencana Kerja Anggaran tahunann dan Laporan Realisasi
pelaksanaannya yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
10. Merencanakan pengembangan dan peningkatan kemampuan SDM Bank.
11. Mengevaluasi pelaksanaan operasional Bank, peraturan perusahaan dan hasil
kerja staf dan karyawan .
12. Melakukan hubungan dengan pihak ketiga dalam rangka pengembangan volume
usaha Bank dan pemecahan masalah-masalah yang dihadapi Bank.
13. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari auditor eksternal, hasil
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
14. Memberikan persetujuan kredit bersama dengan anggota komite kredit lainnya
sesuai dengan peraturan yang ditetapkan melalui SK Direksi.
► Mengelola perusahaan sesuai dengan yang diatur dalam Anggaran Dasar BPR dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hal ini direalisasikan dalam bentuk :
1. Menetapkan arah kebijakan dan memimpin perusahaan
2. Memimpin, mengurus dan menguasai serta memelihara perusahaan yang
bertujuan untuk kepentingan perusahaan
3. Mewakili perusahaan dalam hal kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan diluar
kegiatan internal perusahaan dan dalam hubungan kerja dengan pihak eksternal
4. Mewakili dan menerima kuasa Dewan Komisaris jika berhalangan untuk
berhubungan dengan pihak ketiga
5. Menetapkan dan mengatur segala ketentuanyang berkaitan dengan kepegawaian
dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaannya
6. Menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sesuai dengan kebutuhan
perusahaan
7. Mengangkat dan memberhentikan karyawan
8. Membuat Laporan Tahunan dan dokumen-dokumen perusahaan lainnya
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku
9. Menetapkan kebijakan tentang ketentuan-ketentuan pelaksanaan operasional Bank
dengan pembagian tugas yang jelas.
► Direksi wajib menerapkan Tata Kelola pada setiap kegiatan usaha Bank diseluruh
tingkatan atau jenjang organisasi.
Hal ini direalisasi dalam bentuk antara lain :
5
1. Menetapkan pedoman kebijakan pelaksanaan tata kelola Bank
2. Pemenuhan struktur organisasi sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam
penerapan Tata Kelola, yaitu :
a. Telah dilaksanakan penunjukan Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan
b. Telah dilakukan pengangkatan Pejabat Eksekutif untuk Audit Internal dan
Kepatuhan, Manajemen Risiko
c. Telah melengkapi dan melaksanakan evaluasi terhadap ketentuan-ketentuan
yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan kerja.
► Menindak lanjuti temuan audit dan rekomendasi dari pelaksanaan kegiatan Audit
Internal, Audit Eksternal, fungsi pengawasan Dewan Komisaris, Otoritas Jasa
Keuangan atau otoritas lainnya. Hal tersebut direalisasikan dengan melakukan
tindaklanjut dan perbaikan atas hasil pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan sesuai
denganbatas waktu penyampaian yang telah disepakati bersama.
► Memastikan terpenuhinya Sumberdaya Manusia yang memadai. Hal ini direalisasikan
dalam bentuk pelaksanaan kegiatan penerimaan karyawan baru guna melengkapi
formasi kebutuhan karyawan di masing-masing unit kerja.
► Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada Pemegang Saham pada Rapat
Umum Pemegang Saham ( RUPS) sesuai dengan yang telah ditentukan. Hal tersebut
telah direalisasikan dalam pelaksanaan Rapat Umum Pemegang saham (RUPS) yang
telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
► Mengungkapkan kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian
kepada seluruh pegawai Bank. Hal ini direalisasikan dengan melaksanakan rapat
bulanan, dimana pada kesempatan tersebut dilakukan diskusi mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan kebijakan strategis manajemen dan dilakukan evaluasi kinerja pada
bulan sebelumnya.
► Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu kepada Dewan
Komisaris. Hal ini dilakukan dengan memberikan informasi realisasi keuangan setiap
bulan dan laporan perkembangan tingkat kesehatan BPR dan laporan kredit
bermasalah.
► Wajib memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata tertib kerja anggota Direksi. Hal
ini sudah direalisasikan dengan membuat Standar Prosedur dan Operasional dan Tata
Tertib Direksi
6
2. DEWAN KOMISARIS
a. Susunan Komisaris
Susunan Dewan Komisaris BPR Panca Danarakyat sampai dengan akhir tahun
2019 adalah sebagai berikut :
Nama Jabatan Efektif Penunjukan Tahun
berakhir
RUPS/
AKTA
tanggal
Persetujuan OJK
tanggal
Masa
jabatan
Ano
Kurniadi
Komisaris
Utama
AKTA No
85 Tanggal
27 Maret
2018
SR-31/KR.0212/2018
tentang Penyampaian
Keputusan Atas
Pencalonan Anggota
Dewan Komisaris
tanggal 19 Maret 2018
2018 - 2021
Muhardjo
Sri Widodo
Komisaris
15 November
2019
SR-380/KR.022/2019
tentang Penyampaian
Keputusan Atas
Pencalonan Anggota
Dewan Komisaris
tanggal 13 November
2019
2019 - 2022
b. Jumlah dan komposisi Dewan Komisaris BPR Panca Danarakyat
Jumlah : 2 orang
Komposisi : 1 orang Komisaris Utama
1 orang Komisaris
c. Kriteria & independensi Dewan Komisaris BPR Panca Danarakyat
No Kriteria Komisaris Utama Komisaris
Ya Tidak Ya Tidak
1 Seluruh anggota komisaris
bertempat tinggal berbatasan
dengan kota Depok
YA
TIDAK
2 Tidak memiliki hubungan
keluarga/semenda dengan
sesama komisaris/direksi
YA
YA
3 Telah lulus Uji Kemampuan dan
Kepatutan ( Fit & Proper Test)
YA
YA
7
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
4 Tidak merangkap lebih dari 2
(dua) jabatan dengan jabatan
yang sama
pada Bank/Perusahaan lain
YA
YA
5 Tidak merangkap jabatan
sebagai anggota Direksi/ Pejabat
Eksekutif pada BPR/BPRS atau
pada Bank Umum
YA
YA
d. Pelaksanaan Tugas dan tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab yang sudah dilaksanakan
sebagai berikut :
1. Memastikan terselenggaranya penerapan tata kelola dalam setiap kegiatan
usaha Bank di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi.
2. Melaksanakan pengawasan, memberikan nasihat, memberikan pengarahan,
melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan & tanggung jwaab
Direksi.
3. Tidak terlibat/ikut serta dalam pengambilan keputusan terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan operasional Bank , kecuali terhadap hal yang berkaitan
dengan penyediaan dana kepada pihak terkait atau hal-hal lain yang ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan.
4. Memastikan bahwa Direksi melakukan tindak lanjut terhadap temuan audit,
baik itu hasil audit internal maupun audit eksternal.
5. Berkewajiban untuk memberitahukan setiap pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan dan/atau keadaan
yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.
III. PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN
Pihak Bank senantiasa berusaha agar benturan kepentingan tidak terjadi di antara
karyawan dan pengurus Bank. Untuk itu Bank telah melakukan langkah-langkah
untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan diantaranya :
1. Menyusun dan mengeluarkan ketentuan –ketentuan yang menjadi pedoman dalam
pelaksanaan segala bentuk aktivitas dan kegiatan Bank, baik dalam bentuk surat
keputusan direksi ataupun dalam bentuk Standar prosedur operasional.
2. Penegasan terhadap rangkaian tugas dan tanggung jawab setiap karyawan dalam
bentuk Deskripsi Pekerjaan ( Job Description) yang jelas.
8
3. Meningkatkan pengetahuan karyawan melalui program pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM) dengan pelatihan- pelatihan yang diadakan oleh perusahaan
maupun melalui lembaga pelatihan dan pendidikan lainnya.
IV. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN DAN AUDIT
EKSTERN
1. Fungsi Kepatuhan
PT BPR Panca Danarakyat dalam menindaklanjuti ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan tentang penerapan Tata Kelola, telah menunjuk Direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan. Dalam penerapan fungsi kepatuhan, Direktur
yang membawahkan fungsi kepatuhan telah menetapkan langkah-langkah yang
diperlukan untuk meningkatkan budaya kepatuhan sebagai berikut :
a. Memastikan bahwa seluruh unit kerja memiliki pedoman dan prosedur kerja
yang terkini sesuai dengan job description dan struktur organisasi Bank
b. Membuat program-program peningkatan kompetensi karyawan melalui
training yang berkesinambungan dan sertifikasi untuk bidang-bidang tertentu.
c. Melakukan sosialisasi ketentuan internal dan eksternal baik secara langsung
dengan tatap muka dan tidak langsung yaitu melalui Surat Edaran, Surat
Keputusan.
d. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam
aktivitas operasional Bank.
e. Melakukan review terhadap rancangan kebijakan yang akan diterbitkan dan
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.
f. Memantau dan menjaga kepatuhan Bank terhadap seluruh perjanjian dan
komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank
Indonesia, lembaga otoritas yang berwenang dan pihak ketiga lainnya.
g. Memantau penyampaian laporan sesuai dengan ketentuan termasuk
mempersiapkan pelaporan tugas dan tanggung jawab Direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan.
2. Audit Intern
Dengan adanya Fungsi audit Intern yang telah sesuai dengan fungsi dan tugasnya
di PT. BPR Panca Danarakyat dan dari hasil laporan pelaksanaan kegiatan
pemeriksaan akan dapat menjadi sebuah informasi yang bermanfaat dan berguna
bagi pihak manajemen dalam melakukan tindakan sebagai berikut :
a. Sebagai dasar diambilnya sebuah keputusan dalam upaya evaluasi dan
perbaikan serta pengembangan usaha kea rah yang lebih baik
b. Sebagai dasar diambilnya sebuah keputusan berkaitan dengan penilaian
kinerja karyawan.
9
c. Sebagai dasar diambilnya keputusan yang berkaitan dengan evaluasi terhadap
ketentuan internal dan eksternal.
3. Audit Ekstern
Dengan adanya Audit Ekstern yang telah sesuai fungsi dan tugasnya di PT BPR
Panca Danarakyat dan dari hasil laporan pelaksanaan kegiatan pemeriksaanakan
dihasilkan informasi yang bermanfaat dan berguna bagi pihak manajemen guna
melakukan tindakan diantaranya:
a. Sebagai dasar dilakukannya review atas laporan /informasi keuangan Bank.
b. Sebagai dasar dilakukannya evaluasi dan perbaikan terhadap kondisi kegiatan
usaha yang menyimpang dari aturan yang telah ditetapkan oleh pihak Otoritas
Jasa Keuangan.
c. Dapat mengetahui potensi dan ancaman utama yang harus dihadapi oleh pihak
manajemen Bank sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk dilakukan
perencanaan kebijakan guna menghadapi ancaman tersebut dan agar dapat
tetap terus menghasilkan keuntungan.
A. Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Pengendalian Intern
Mengingat kondisi PT. BPR Panca Danarakyat dengan modal inti berada di
bawah Rp 50.000.000.000 ( lima puluh milyar rupiah) sampai dengan akhir tahun
2019. Pemenuhan struktur organisasi minimal yang harus dan telah dipenuhi
adalah dengan komposisi diantaranya adalah salah satu direktur yang dimiliki
merupakan direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dan manajemen risiko
yang dibantu oleh Pejabat Eksekutif dalam pelaksanaan kerjanya sesuai dengan
peran dan fungsinya yaitu :
1. PE Fungsi Kepatuhan
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya antara lain melakukan pengawasan
dalam bentuk memberikan saran dan masukan serta memastikan segala proses
kegiatan yang berlangsung telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. PE Audit Intern
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya antara lain untuk melakukan
pengawasan terhadap hasil dari pekerjaan dan terhadap hasil pemeriksaan
untuk dijadikan sebagai informasi kepada pihak manajemen agar dapat
dilakukan perbaikan.
3. PE Fungsi Manjemen Risiko
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya antara lain memberikan saran dan
masukan serta penjelasan kepada pihak manajemen terhadap manajemen
risiko yang akan timbul terhadap kebijakan yang akan diterapkan dan
10
memberikan solusi bagaimana mengelola risiko tersebut sehingga apa yang
telah direncanakan dapat terlaksana dengan tidak mengabaikan risiko yang
akan terjadi.
B. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
PT. BPR Panca Danarakyat dalam kegiatan penyaluran kredit tidak pernah
memberikan plafond kredit dengan nominal sama dengan atau melampaui
BMPK. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penerapan prinsip kegiatan dalam
pelaksanaan penyaluran kredit.
C. Rencana Bisnis BPR
Rencana strategis Bank telah disusun dalam bentuk Rencana Korporasi(
corporate plan ) dan Rencana Bisnis sesuai dengan visi dan misi BPR. Rencana
strategi Bank disusun atas dasar kajian yang komprehensif dengan
memperhatikan peluang bisnis dan kekuatan yang dimiliki Bank serta
mengidentifikasi kelemahan dan ancaman . Dalam menetapkan rencana bisnis,
Bank senantiasa berpedoman kepada prinsip kehati-hatian, manajemen risiko dan
tata kelola perusahaan yang baik, termasuk rencana bisnis yang realistis dengan
memperhatikan factor eksternal dan internal sehingga rencana bisnis yang dibuat
dapat menjadi sarana untuk mengendalikan risiko strategis.
Rencana Jangka Panjang ( Corporate Plan )
Bank telah memiliki Corporate Plan yang merupakan rencana strategis Bank
jangka panjang dengan gambaran singkat sebagai berikut :
a. Strategi Perusahaan
• Pertumbuhan kredit berkualitas pada sektor komersial produktif yang
disesuaikan dengan kemampuan permodalan Bank
• Melakukan pembenahan infrasrukur, terutama terkait dengan kecukupan
SDM berkualitas, penerapan manajemen risiko dan prosedur operasional.
• Meningkatkan penghimpunan dana masyarakat dengan pencapaian pada
cost of fund yang ideal sehingga mampu mendukung fungsi intermediasi
Bank yang menghasilkan laba usaha memadai
• Meningkatkan integritas, kapasitas dan kompetensi SDM melalui berbagai
pelatihan dan seminar , baik yang bersifat hard skill maupun soft skill.
b. Kebijakan dan strategi manajemen
• Prespektif keuangan
- Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan cost of fund ideal
- Pencapaian rasio rentabilitas sesuai indikator tingkat kesehatan pada
peringkat sehat
- Memelihara kualitas aktiva produktif pada rasio rendah dibawah 5%
- Menjaga kecukupan pemenuhan CAR pada rasio 12%-14%
11
• Perspektif Pelanggan
- Pertumbuhan kredit komersial produktif dengan target minimal 20% dari
total kredit, termasuk pencapaian pembiayaan UMKM minimal 20%
dari total kredit
- Perluasan customer base funding, khususnya potensi di kalangan
sekolah/universitas yang tersebar di wilayah Depok
- Menjalin kerjasama dengan institusi sekolah/perusahaan untuk
pengembangan kredit konsumsi
- Meningkatkan kualitas layanan ( service excellent )
• Prespektif Proses Bisnis Internal
- Penguatan implementasi Good Corporate Governance dan Risk
Management, produktivitas karyawan dan budaya anti fraud
- Perbaikan business process, diantaranya penyederhanaan proses kredit,
peningkatan product development process
• Perspektif Pengembangan
- Pembenahan pengelolaan Sumber Daya Manusia yaitu segi kebijakan,
segi assessment, hubungan karyawan , segi pendidikan dan pelatihan,
segi administrasi dan sistem informasi.
Rencana Jangka Pendek & Menengah
Bank telah memiliki Rencana Bisnis BPR tahun 2019 yang diterbitkan tanggal
5 Desember 2018.
Target jangka pendek tahun 2019 masih
a. Target Financial
•Dana Pihak Ketiga pada akhir Desember 2019 sebesar 20%
•Pertumbuhan kredit yang diberikan sampai 31 Desember 2019 sebesar
20%
•Total aset per 31 Desember 2019 sebesar Rp 37.191.333.000
b. Memperoleh laba bersih setelah pajak sebesar Rp 2.032.204.000
c. Target Non Finansial
• Target Bisnis
- Pemberian kredit untuk tahun 2019 dengan target 20% dari portofolio
kredit
- Mengusahakan pertumbuhan dana pihak ketiga, khususnya dana murah
dengan menerapkan strategi promosi yang sesuai
- Mengoptimalkan penggunaan kelebihan likuiditas BPR dengan tetap
memperhatikan risk & return.
• Operasional
- Mempertahankan peringkat komposit tingkat kesehatan BPR Panca
Danarakyat pada peringkat sehat secara berkesinambungan.
12
- Menyempurnakan sistem pengendalian internal pada aktivitas
operasional dan perkreditan melalui perbaikan di kebijakan dan
prosedurnya.
- Memperkuat Risk Control System dengan prioritas untuk aktivitas
perkreditan dan Teknologi Informasi.
• Sumber Daya Manusia
- Melengkapi job description dan job requirement untuk masing-masing
jabatan.
- Melakukan pembenahan terhadap pengelolaan Sumber Daya Manusia
yaitu segi kebijakan, segi assessment dan hubungan karyawan, segi
pendidikan dan pelatihan dan segi administrasi.
• Lain-lain
- Meningkatkan efektivitas fungsi pengawasan aktif direksi dan Dewan
Komisaris.
- Meningkatkan kualitas pemeriksaan internal.
I. Kepemilikan saham Anggota Direksi serta Hubungan Keuangan dan
/Atau Hubungan Keluarga Anggota Direksi dengan Anggota Dewan
Komisaris, Anggota Direksi lain dan/atau Pemegang Saham BPR
a. Kepemilikan saham Anggota Direksi pada Bank dan/atau
Perusahaan Lain
Nama Jabatan Kepemilikan
Saham
Bank Rp 000,- PT lainnya
Arie Kurniawan
Direktur
Utama
- - -
Munawaroh Direktur
- - -
b. Hubungan Keuangan /Keluarga Anggota Dewan Komisaris dengan
Dewan Komisaris Lain
Nama Dewan
Komisaris
Nama
Dewan
Komisaris
Hubungan
Keuangan
Hubungan
Keluarga
Ano Kurniadi
- - -
Muhardjo Sri Widodo
- - -
13
c. Hubungan Keuangan/ Keluarga Anggota Dewan Komisaris dengan
Dewan Direksi
Nama Nama
Dewan
Direksi
Hubungan
Keuangan
Hubungan
Keluarga
Ano Kurniadi
- - -
Muhardjo Sri Widodo
-
- -
d. Hubungan Keuangan/Keluarga Anggota Dewan Komisaris dengan
Pemegang Saham
Nama Dewan
Komisaris
Nama
Pemegang
Saham
Hubungan
Keuangan
Hubungan
Keluarga
Ano Kurniadi -
- -
Muhardjo Sri Widodo
-
-
-
II. Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain bagi Direksi dan Dewan
Komisaris
a. Paket/ Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain yang diterima oleh
Dewan Komisaris dan Direksi sepanjang tahun 2019 adalah sebagai
berikut :
No Jenis Remunerasi &
Fasilitas Lain
Jumlah diterima dalam 1 tahun
Dewan Komisaris Direksi
Orang RP. 000,- Orang Rp 000,-
1. Remunerasi (gaji,
bonus, tunjangan rutin,
tantiem, dan fasilitas
lainnya dalam bentuk
non natura)
2
Rp 139.000
2
Rp 412.750
2 Fasilitas lain dalam
bentuk natura
(perumahan,
-
-
-
-
14
transportasi, asuransi kesehatan dsb) yang :
a. Dapat dimiliki
b. Tidak dapat
dimiliki
b. Jumlah Remunerasi dalam 1 (satu) tahun untuk anggota Dewan
Komisaris dan Direksi bila dikelompokkan dalam kisaran tingkat
penghasilan adalah sebagai berikut :
Jumlah remunerasi per
orang dalam 1 tahun
Jumlah direksi Jumlah komisaris
Diatas Rp 2 Milyar
- -
Diatas Rp 1 Milyar – Rp 2
Milyar
- -
Diatas Rp 500 juta – Rp 1
Milyar
- -
Rp 500 juta ke bawah
2 orang 2 orang
III. Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Perbandingan gaji tertinggi dengan gaji terendah Komisaris, Direksi
dan Karyawan disajikan per posisi 31 Desember 2019 adalah sebagai
berikut :
Perbandingan gaji tertinggi dengan gaji terendah Komisaris, Direksi dan
Karyawan disajikan per posisi 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut :
1. Rasio gaji Pegawai tertinggi dengan terendah : 1,12
2. Rasio gaji Direksi tertinggi dengan terendah : 1,02
3. Rasio gaji Komisaris tertinggi dengan terendah :1,11
4. Rasio gaji Direksi tertinggi dengan karyawan tertinggi : 2,64
IV. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
Selama tahun 2019 Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak
Dengan rincian sebagai berikut :
Nama Jumlah Rapat Kehadiran Prosentase
Ano Kurniadi
5 5 100%
Muhardjo
Sri Widodo
1 1 100%
15
V. Jumlah Penyimpangan Intern Yang Terjadi dan Upaya Penyelesaian
oleh BPR
Sepanjang tahun 2019 tidak ada fraud yang terjadi :
Internal Fraud dalam
1 tahun
Jumlah kasus yang dilakukan oleh
Total Fraud
- - - - -
Telah diselesaikan
- - - - -
Dalam proses
penyelesaian di internal
Bank
- - - - -
Belum diupayakan
penyelesaiannya
- - - - -
VI. Jumlah Permasalahan Hukum dan Upaya Penyelesaian oleh BPR
Permasalahan Hukum adalah permasalahan hukum perdata dan pidana yang
dihadapi perusahaan selama periode tahun 2019 dan telah diajukan melalui
proses hukum :
Permasalahan hukum Jumlah perdata Jumlah pidana
Telah selesai (telah
mempunyai kekuatan
hukum yang tetap)
-
-
Dalam proses penyelesaian
1
-
Total 1
VII. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan
Selama tahun 2019 tidak ada pengambilan keputusan yang diwarnai
benturan kepentingan antar pengurus, termasuk benturan yang dapat
merugikan atau menurunkan keuntungan BPR. Sepanjang tahun 2019
transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagai berikut :
No Nama dan Jabatan
Pihak Yang
Memiliki Benturan
Kepentingan
Nama
Pejabat
Pengambil
Keputusan
Jenis
Transaksi
Nilai
Transaksi
Keterangan
NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL NIHIL
16
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung
Jawab Direksi
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR dengan modal inti paling
sedikit Rp50 Milyar
Jumlah anggota Direksi paling
sedikit 3 (tiga) orang, dan salah
satu anggota Direksi bertindak
sebagai Direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan.
√
Anggota Direksi PT. BPR
Panca Danarakyat berjumlah 2 orang sesuai
dengan RUPSLB tanggal 28
Nopember 2018.
BPR dengan modal inti kurang
dari Rp50 Milyar
Jumlah anggota Direksi paling
sedikit 2 (dua) orang, dan salah
satu anggota Direksi bertindak
sebagai Direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan.
2) Seluruh anggota Direksi
bertempat tinggal di
kota/kabupaten yang sama, atau
kota/kabupaten yang berbeda
pada provinsi yang sama, atau
kota/kabupaten di provinsi lain
yang berbatasan langsung dengan
kota/kabupaten pada provinsi
lokasi Kantor Pusat BPR.
√
Seluruh Anggota Direksi
PT. BPR panca Danarakyat
bertempat tinggal di wilayah Depok
3) Anggota Direksi tidak merangkap
jabatan pada Bank, Perusahaan
Non Bank dan/atau lembaga lain
(partai politik atau organisasi
kemasyarakatan).
√
Anggota Direksi PT. BPR
panca Danarakyat tidak
merangkap jabatan pada Bank, Perusahan Non
Bank dan/atau lembaga
lain
4) Mayoritas anggota Direksi tidak
memiliki hubungan keluarga atau
semenda sampai dengan derajat
kedua dengan sesama
anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris
√
Anggota Direksi PT. BPR panca Danarakyat tidak
memiliki hubungan
keluarga atau semenda sampai dengan derajat
kedua dengan sesame
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2
)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
5) Direksi tidak menggunakan
penasihat perorangan dan/atau
penyedia jasa profesional sebagai
konsultan kecuali memenuhi
persyaratan yaitu untuk proyek
yang bersifat khusus yang dari
sisi karakteristik proyeknya
membutuhkan adanya konsultan;
telah didasari oleh kontrak yang
jelas meliputi lingkup pekerjaan,
tanggung jawab, produk yang
dihasilkan, dan jangka waktu
pekerjaan, serta biaya; dan
perorangan dan/atau penyedia
jasa profesional adalah pihak
independen yang memiliki
kualifikasi untuk proyek yang
bersifat khusus dimaksud.
√
6) Seluruh anggota Direksi telah
lulus Uji Kemampuan dan
Kepatutan dan telah diangkat
melalui RUPS termasuk
perpanjangan masa jabatan
Direksi telah ditetapkan oleh
RUPS sebelum berakhir masa
jabatannya.
√
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan
a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
5 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh
Skala Penerapan 7
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (S): 6 1.17
Dikali dengan bobot Struktur
dan Infrastuktur Tata Kelola
(S): 50%
0.58
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
7)
Direksi melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya secara
independen dan tidak
memberikan kuasa umum yang
dapat mengakibatkan
pengalihan tugas dan wewenang
tanpa batas.
√
Direksi PT. BPR panca
Danarakyat
melaksanakan tugas dan
tanggung jawab secara
independen dan tidak
memberikan kuasa
umum yang dapat
mengakibatkan
pengalihan tugas dan
wewenag tanpa batas.
8) Direksi menindaklanjuti temuan
audit dan rekomendasi dari
Pejabat Eksekutif yang ditunjuk
sebagai auditor intern, auditor
ekstern, dan hasil pengawasan
Otoritas Jasa Keuangan
dan/atau hasil pengawasan
otoritas lain.
√
Direksi PT BPR panca
Danarakyat telah
menindaklanjuti temuan
audit dan rekomendasi
dari Pejabat Eksekutif
Audit Internal , audit
eksternal dan hasil
pengawasan
OJKdan/atau hasil
pengawasan otoritas lain
9) Direksi menyediakan data dan
informasi yang lengkap, akurat,
terkini, dan tepat waktu kepada
Dewan Komisaris. √
Direksi PT. BPR panca
Danarakyat menyediakan
data dan informasi yang
lengkap, akurat, terkini
dan tepat waktu kepada
Dewan Komisaris
10) Pengambilan keputusan rapat
Direksi yang bersifat strategis
dilakukan berdasarkan
musyawarah mufakat, suara
terbanyak dalam hal tidak
tercapai musyawarah mufakat,
atau sesuai ketentuan yang
berlaku dengan mencantumkan
dissenting opinion jika terdapat
perbedaan pendapat.
√
Pengambilan keputusan
rapat Direksi yang besifat
strategis dilakukan
berdasarkan musyawarah
mufakat dan suar
terbanyak. Dalam hal
tidak tercapai mufakat
atau sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
dengan mencantumkan
diseenting opinion jika
terdapat pembelaan
pendapat.
11) Direksi tidak menggunakan BPR
untuk kepentingan pribadi,
keluarga, dan/atau pihak lain
yang dapat merugikan atau
mengurangi keuntungan BPR,
serta tidak mengambil dan/atau
menerima keuntungan pribadi
dari BPR, selain remunerasi dan
fasilitas lainnya yang ditetapkan
RUPS.
√
Direksi PT BPR Panca
Danarakyat tidak
menggunakan
kepentingan pribadi,
eluarga dan/atau pihak
lain yang dapat
merugikan atau
mengurangi keuntungan
BPR , serta tidak dapat
mengambil dana
dan/atau menerima
keuntungan pribad dari
BPR Panca Danarakyat
selain fasilitas lain yang
telah ditentukan dalam
RUPS.
12) Anggota Direksi membudayakan
pembelajaran secara
berkelanjutan dalam
rangka peningkatan
pengetahuan tentang perbankan
dan perkembangan terkini
terkait bidang keuangan/lainnya
yang mendukung pelaksanaan
tugas dan tanggung jawabnya
pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi antara lain
dengan peningkatan
keikutsertaan pegawai BPR
dalam pendidikan/pelatihan
dalam rangka pengembangan
kualitas individu.
√
Anggota Direksi
membudayakan
pembelajaran secara
berkelanjutan dalam
rangka peningkatan
pengetahuan tentang
perbankan dan
perkembangan terkini
terkait bidang keuangan /
lainnya yang mendukung
pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab pada
seluruh tingkatan dan
jenjang organisasi dengan
cara mengikutsertakan
karyawan pada pelatihan
dalam rangka
pengembangan diri.
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
13) Anggota Direksi mampu
mengimplementasikan
kompetensi yang dimilikinya
dalam pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya, antara lain
pemahaman atas ketentuan
mengenai prinsip kehati- hatian.
√
Anggota Direksi mampu
mengimp-lementasikan
kompetensi yang
dimilikinya dalam
pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya antara
lain pemahaman atas
ketentuan mengenai
prinsip kehati-hatian
14) Direksi memiliki dan
melaksanakan pedoman dan tata
tertib kerja anggota Direksi yang
paling sedikit mencantumkan
etika kerja, waktu kerja, dan
peraturan rapat.
√
Direksi PT. BPR Panca
Danarakyat memiliki
pdoman dan
melaksanakan pedoman
dan tata tertib kerja
tersebut yang paling
sedikit mencantumkan
etika kerja, waktu kerja
dan peraturan rapat.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan
a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
6 4 0 0 0
Total nilai untuk
seluruh Skala Penerapan 10
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (P): 8 1,25
Dikali dengan bobot Proses Penerapan Tata Kelola (P): 40% 0,50
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
.C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
15) Direksi
mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya kepada
pemegang saham melalui
RUPS.
√
Direksi PT. BPR Panca
Danarakyat
mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugasnya
kepada pemegang saham
melalui RUPS
16) Direksi mengkomunikasikan
kepada seluruh pegawai
mengenai kebijakan strategis
BPR di bidang kepegawaian. √
Direksi mengkomunikasikan
kepada seluruh karyawan
mengenai kebijakan startegis
BPR di bidang kepegawaian
17) Hasil rapat Direksi dituangkan
dalam risalah rapat dan
didokumentasikan dengan
baik,termasuk pengungkapan
secara jelas dissenting
opinions yang terjadi dalam
rapat Direksi, serta dibagikan
kepada seluruh Direksi.
√
Hasil rapat direksi
dituangkan dalam risalah
rapat dan didokumentasikan
dengan baik , termasuk
pengungkapan secara jelas
diseenting opinion yang
terjadi dalam rapat direksi
serta dibagikan kepada
anggota Direksi.
18) Terdapat peningkatan
pengetahuan, keahlian, dan
kemampuan anggota Direksi
dan seluruh pegawai dalam
pengelolaan BPR yang
ditunjukkan antara lain
dengan peningkatan kinerja
BPR, penyelesaian
permasalahan yang dihadapi
BPR, dan pencapaian hasil
sesuai ekspektasi stakeholders.
√
Terdapat peningkatan
pengetahuan, keahlian dan
kemampuan anggota Direksi
dan seluruh karyawan BPR
dalam pengelolaan BPR yang
ditujukkan melalui
peningkatan kinerja ,
penyelesaian permasalahan
BPR dan pencapaian hasil
sesuai dengan ekspektasi
pemegang saham
19) Direksi menyampaikan laporan
penerapan Tata Kelola pada
Otoritas Jasa Keuangan,
Asosiasi BPR di Indonesia, dan
1 (satu) kantor media atau
majalah ekonomi dan
keuangan sesuai ketentuan.
√
Direksi menyampaikan
laporan Penerapan Tata
Kelola pada Otoritas Jasa
keuangan , asosiasi BPR di
Indonesia, kantor media,
website BPR,atau majalah
ekonomi sesuai dengan
ketentuan
Jumlah jawaban pada Skala
Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
3 0 6 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
9
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (H):
5
18
Dikali dengan bobot Hasil
Penerapan Tata Kelola (H):
10%
1,8
Penjumlahan S + P + H 1,26
Total Penilaian Faktor 1
Dikalikan dengan bobot Faktor
1: 20%
0,25
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
2 Pelaksanaan Tugas dan
Tanggung Jawab Dewan
Komisaris
A. Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S)
1) BPR dengan modal inti paling
sedikit Rp 50 Milyar
Jumlah anggota Dewan Komisaris
paling sedikit 3 (tiga) orang.
√
PT. BPR Panca
Danarakyat memiliki 2
orang Komisaris yang
terdi dari 1 ( satu) orang
Komisaris Utama dan 1
(satu) orang Komisaris BPR dengan modal inti kurang
dari Rp 50 Milyar
Jumlah anggota Dewan Komisaris
paling sedikit 2 (dua) orang.
2) Jumlah anggota Dewan Komisaris
tidak melampaui jumlah anggota
Direksi sesuai ketentuan.
√
Jumlah anggota Dewan
Komisaris telah sesuai
dengan ketentuan yang
berlaku yaitu terdiri dari
2 orang yaitu 1
Komisaris Utama dan 1
orang Komisaris
3) Seluruh anggota Dewan Komisaris
telah lulus Uji Kemampuan dan
Kepatutan dan telah diangkat
melalui RUPS. Dalam hal BPR
memperpanjang masa jabatan
anggota Dewan Komisaris, RUPS
yang menetapkan perpanjangan
masa jabatan anggota Dewan
Komisaris dilakukan sebelum
berakhirnya masa jabatan.
√
Seluruh anggota Dewan
Komisaris PT. BPR
Panca Danarakyat telah
lulus Uji Kemampuan
dan Kepatutan dari OJK
dan telah diangkat
melalui RUPS
4) Paling sedikit 1 (satu) anggota
Dewan Komisaris bertempat
tinggal di provinsi yang sama atau
di kota/kabupaten pada provinsi
lain yang berbatasan langsung
dengan provinsi lokasi Kantor
Pusat BPR.
√
Anggota Dewan
Komisaris tinggal di
provinsi yang sama yaitu
Jawa Barat
5) BPR memiliki Komisaris
Independen:
a. Untuk BPR dengan modal
inti paling sedikit
Rp80.000.000.000,00
(delapan
puluh milyar rupiah) paling sedikit 50% (lima puluh persen)
√
PT. BPR Panca
Danarakyat tidak memiliki Komisaris
Independen karena
modal inti kurang dari Rp 50 Milyar
No
Kriteria/Indika
tor
Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
dari jumlah anggota Dewan
Komisaris adalah Komisaris
Independen.
b. Untuk BPR dengan
modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah) dan kurang dar Rp80.000.000.000,00
(delapan puluh milyar
rupiah), paling sedikit satu
anggota Dewan Komisaris
merupakan Komisaris
Independen.
6) Dewan Komisaris memiliki
pedoman dan tata tertib kerja
termasuk pengaturan etika
kerja, waktu kerja, dan rapat. √
Dewan Komisaris PT. BPR
Panca Danarakyat
memiliki pedoman dan
tata tertib kerja yang
meliputi etika kerja,
waktu kerja dan
peraturan rapat
7) Dewan Komisaris tidak
merangkap jabatan sebagai
anggota Dewan Komisaris pada
lebih dari 2 (dua) BPR atau
BPRS lainnya, atau sebagai
Direksi atau pejabat eksekutif
pada BPR, BPRS dan/atau Bank
Umum.
√
Dewan Komisari PT. BPR
Panca Danarakyat tidak
merangkap sebagai
anggota Dewan Komisaris
lebih dari 2 BPR atau
BPRS lainnya atau
sebagai Direksi atau PE
pada BPR/BPRS dan
/atau Bank Umum
8) Mayoritas anggota Dewan
Komisaris tidak memiliki
hubungan keluarga atau
semenda sampai dengan derajat
kedua dengan sesama anggota
Dewan Komisaris atau Direksi.
√
Mayoritas anggota Dewn
Komisaris tidak memiliki
hubungan keluarga atau
semenda sampai dengan
derajat kedua dengan
sesame dewan Komisaris
9) Seluruh Komisaris Independen
tidak ada yang memiliki
hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan
keluarga dengan anggota Dewan
Komisaris lain, Direksi dan/atau
pemegang saham pengendali
atau hubungan lain yang dapat
memp
engaruhi kemampuannya untuk
bertindak independen.
√
Dewan komisaris PT BPR
Panca Danarakyat tidak
memiliki hubungan
dengan dewan komisaris
lain baik berupa
hubungan keuangan,
kepengurusan dan
kepemilikan saham.
No
Kriteria/Indika
tor
Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan
a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
5 6 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 14
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (S): 9 1,56
Dikali dengan bobot Struktur
dan Infrastuktur Tata Kelola (S):
50% 0,78
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
B. Proses Penerapan Tata Kelola
(P)
10) Dewan Komisaris telah
melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab serta memberikan
nasihat kepada Direksi, antara lain
pemberian rekomendasi atau
nasihat tertulis terkait dengan
pemenuhan ketentuan BPR
termasuk prinsip kehati-hatian.
√
Dewan Komisaris telah
melaksanakan
pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab serta
memberikan nasihat
kepada Direksi, antara
lain dengan pemberian
rekomendasi atau
nasihat tertulis terkait
dengan pemenuhan
ketentuan BPR termasuk
prinsip kehati-hatian.
11) Dalam rangka melakukan tugas
pengawasan, Komisaris
mengarahkan, memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan strategis BPR.
√
Dalam rangka
melakukan tugas
pengawasan Komisaris
mengarajhkan ,
memantau dan
mengevaluasi kebijan
startegis BPR.
12) Dewan Komisaris tidak terlibat
dalam pengambilan keputusan
kegiatan operasional BPR, kecuali
dalam hal penyediaan dana kepada
pihak terkait sebagaimana diatur
dalam ketentuan mengenai batas
maksimum pemberian kredit BPR
dan hal-hal lain yang ditetapkan
dalam peraturan perundangan
dalam rangka melaksanakan fungsi
pengawasan.
√
Dewan Komisaris PT.
BPR Panca Danarakyat
tidak terlibat dalam
pengambilan keputusan
kegiatan operasional
kecuali dalam hal
penyediaan dana kepada
pihak terkait
sebagaimana telah diatur
dalam ketentuan BMPK
BPR dan hal lain yang
ditetapkan dalam
peraturan dalam rangka
melaksanakan fungsi
pengawasan.
13) Dewan Komisaris memastikan
bahwa Direksi menindaklanjuti
temuan audit intern, audit
ekstern, hasil √
Dewan Komisaris PT.
BPR Panca Danarakyat
memastikan bahwa
Direksi malkukan tindak
lanjut terhadap hasil
temuan Audit Internal,
Audit Eksternal dan
hasil pengawasan OJK.
14) Dewan Komisaris menyediakan
waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya secara optimal dan
menyelenggarakan Rapat Dewan
Komisaris paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 3 bulan yang dihadiri
oleh seluruh anggota Dewan
Komisaris.
√
Dewan Komisaris PT.
BPR Panca Danarakyat
menyediakan waktu yang
cukup untuk
meneyelenggarakan
rapat Dewan Komisaris
paling sedikit 4 kali
dalam 1 tahun
15) Pengambilan keputusan rapat
Dewan Komisaris yang bersifat
strategis telah
dilakukan
berdasarkan musyawarah mufakat
atau suara terbanyak dalam hal
tidak tercapai musyawarah
mufakat, atau sesuai ketentuan
yang berlaku dengan
mencantumkan dissenting opinion
jika terdapat perbedaan pendapat.
√
Pengambilan keputusan
rapat dewan komisaris
ysang bersifat strategis
dilakukan melalui
musyawarah untuk
mufakat dan apbila tidak
dicapai maka
mencantumkan
diseenting opinion sesuai
dengan ketentuan yang
berlaku
16) Anggota Dewan Komisaris tidak
memanfaatkan BPR untuk
kepentingan pribadi, keluarga,
dan/atau pihak lain yang
merugikan atau mengurangi
keuntungan BPR, serta tidak
mengambil dan/atau menerima
keuntungan pribadi dari BPR,
selain remunerasi dan fasilitas
lainnya yang ditetapkan RUPS.
√
Anggota Dewan
Komisaris tidak
memanfaatkan BPR
untuk kepentingan
pribadi , keluarga
dan/atau pihak lain
yang merugikan atau
yang mengurangi
keuntungan keuntungan
BPR serta tidak
mengambil dan/atau
menerima keuntungan
pribadi dari BPR.
17) Anggota Dewan Komisaris
melakukan pemantauan terhadap
laporan pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab anggota Direksi
yang membawahkan fungsi
kepatuhan yang memerlukan
tindak lanjut
√
Anggota Dewan
Komisaris melakukan
pemantauan terhadap
laporan pelaksanaan
tugas dan tanggung
jawab anggota Direksi
yang membawahkan
funsgi Kepatuhan.
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
Jumlah jawaban pada Skala
Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-
masing Skala Penerapan 7 0 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 10
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (P): 8 1,25
Dikali dengan bobot Proses
Penerapan Tata Kelola (P): 40% 0,50
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
18) Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan
dalam risalah rapat dan didokumentasikan
dengan baik dan jelas, termasuk dissenting
opinions yang terjadi jika terdapat perbedaan
pendapat, serta dibagikan kepada seluruh
anggota Dewan Komisaris.
√
Jumlah jawaban pada Skala
Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-
masing Skala Penerapan 0 0 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 3
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (H): 1 3,00
Dikali dengan bobot Hasil Penerapan Tata
Kelola (H): 10% 0,30
Penjumlahan S + P + H 1,58
Total Penilaian Faktor 2 Dikalikan
dengan bobot Faktor 2 BPR dengan
Bobot A, B, & C: 15% BPR dengan Bobot
D: 12,5%
0,20
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
3
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau
Fungsi Komite (bagi BPR yang memiliki modal
inti paling sedikit Rp80.000.000,00 (delapan
puluh milyar rupiah)
A. Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S)
1) BPR telah memiliki Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko dengan anggota Komite
sesuai ketentuan.
Jumlah jawaban pada Skala
Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-
masing Skala Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 0
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 1 0
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastuktur Tata Kelola (S): 50% 0,00
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) Komite Audit melakukan evaluasi terhadap
penerapan fungsi audit intern.
3) Komite Pemantau Risiko melakukan evaluasi
terhadap penerapan fungsi manajemen
risiko.
4) Dewan Komisaris memastikan bahwa Komite
yang dibentuk menjalankan tugasnya secara
efektif antara lain telah sesuai dengan
pedoman dan tata tertib kerja.
Jumlah jawaban pada Skala
Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-
masing Skala Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 0
0
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (P): 3 0,00
Dikali dengan bobot Proses
Penerapan Tata Kelola (P): 40% 0,00
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
5) Komite memberikan rekomendasi terkait
penerapan audit intern dan fungsi
manajemen risiko kepada Dewan Komisaris
untuk tindak lanjut kepada Direksi BPR.
Jumlah jawaban pada Skala
Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-
masing Skala Penerapan 0 0 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 0
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (H): 1 0
Dikali dengan bobot Hasil Penerapan Tata
Kelola (H): 10% 0,00
Penjumlahan S + P + H 0,00
Total Penilaian Faktor 3 Dikalikan
dengan bobot Faktor 3 BPR dengan
Bobot A, B, & C: 0% BPR dengan Bobot
D: 2,5%
0,00
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
4 Penanganan Benturan Kepentingan
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR memiliki kebijakan, sistem dan
prosedur penyelesaian mengenai benturan
kepentingan yang mengikat setiap pengurus
dan pegawai BPR termasuk administrasi,
dokumentasi dan pengungkapan
benturan kepentingan dimaksud dalam
Risalah Rapat.
√
Jumlah jawaban pada Skala
Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-
masing Skala Penerapan 0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 2
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 1 2,00
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastuktur Tata Kelola (S): 50% 1,00
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) Dalam hal terjadi benturan kepentingan,
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
dan Pejabat Eksekutif tidak mengambil
tindakan yang dapat merugikan atau
mengurangi keuntungan BPR, atau tidak
mengeksekusi transaksi yang memiliki
benturan kepentingan tersebut.
√
Jumlah jawaban pada Skala
Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-
masing Skala Penerapan 0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 2
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (P): 1 2,00
Dikali dengan bobot Proses
Penerapan Tata Kelola (P): 40%
0,80
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
3) Benturan kepentingan yang dapat
merugikan BPR atau mengurangi
keuntungan BPR diungkapkan dalam setiap
keputusan dan telah terdokumentasi dengan
baik.
√
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
Jumlah jawaban pada Skala
Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-
masing Skala Penerapan 0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 2
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (H): 1 2
Dikali dengan bobot Hasil Penerapan Tata
Kelola (H): 10% 0,20
Penjumlahan S + P + H 2,00
Total Penilaian Faktor 4
Dikalikan dengan bobot Faktor 4: 10% 0,20
No
Kriteria /
Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
5 Penerapan Fungsi Kepatuhan
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR dengan modal inti paling
sedikit Rp 50 Milyar
Anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan
memenuhi persyaratan paling
sedikit untuk:
a. tidak merangkap sebagai
Direktur Utama;
b. tidak membawahkan bidang
operasional penghimpunan
dan penyaluran dana; dan
c. mampu bekerja secara
independen.
√
PT. BPR Panca Danarakyat memiliki Direktur yang
Membawahkan Fungsi
Kepatuhan dan tidak
menangani penyaluran dana
BPR dengan modal inti kurang
dari Rp 50 Milyar
Anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan tidak menangani penyaluran dana
√
Total...
No
Kriteria/Indikat
or
Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
2) Anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan
memahami peraturan Otoritas
Jasa Keuangan dan peraturan
perundang-undangan lain yang
berkaitan dengan perbankan.
√
Anggota Direksi yang
membawahkan fungsi
kepatuhan memahami
peraturan Otoritas Jasa
Keuangan dan peraturan
perundang-undangan lain
yang berlaku dan berkaitan
dengan perbankan
3) BPR dengan modal inti paling
sedikit Rp 50 Milyar
Pelaksanaan fungsi kepatuhan
dilakukan dengan membentuk
satuan kerja kepatuhan yang
independen terhadap satuan
kerja atau fungsi operasional.
√
Pelaksanaan fungsi
kepatuhan dilaksanakan
dengan menunjuk Pejabat
Eksekutif Kepatuhan yang
menangani fungsi
kepatuhan pada BPR dan
bertindak secara
independen terhadap
satuan kerja dan fungsi
kerja operasional BPR dengan modal inti kurang
dari Rp 50 Milyar
Pelaksanaan fungsi kepatuhan
dilakukan dengan menunjuk
Pejabat Eksekutif yang
menangani fungsi kepatuhan
independen terhadap satuan
kerja atau fungsi operasional.
4) Satuan kerja kepatuhan atau
Pejabat Eksekutif yang
menangani fungsi kepatuhan
menyusun dan/atau
mengkinikan pedoman kerja,
sistem, dan prosedur kepatuhan.
√
Pejabat Eksekutif
Kepatuhan yang menangani
fungsi kepatuhan
menyusun dan/atau
melakukan pengkinian
terhadap pedoman kerja ,
sistem dan prosedur
5) BPR memiliki ketentuan intern
mengenai tugas, wewenang, dan
tanggung jawab bagi satuan kerja
kepatuhan atau Pejabat Eksekutif
yang menangani fungsi
kepatuhan.
√
PT. BPR Panca Dnaarakyat
memiliki ketentuan intern
yang berkaitan dengan
tugas, wewenang dan
tanggung jawab bagi
pejabat eksekutif
kepatuhan yang menangani
fungsi kepatuhan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan
a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
0 10 0 0 0
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB (1) B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 10
Perhitungan rata-rata dengan dibagi
jumlah pertanyaan (S): 5 2,00
Dikali dengan bobot Struktur dan
Infrastuktur Tata Kelola (S): 50% 1,00
No
Kriteria/Indikat
or
Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
6) Anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan
menetapkan langkah-langkah
yang diperlukan untuk
memastikan BPR telah memenuhi
seluruh peraturan Otoritas Jasa
Keuangan dan peraturan
perundang-undangan lain
termasuk penyampaian laporan
kepada Otoritas Jasa Keuangan
dan otoritas lainnya.
√
Anggota direksi yang
membawahkan fungsi
kepatuhan menetapkan
langkah-langkah yang
diperlukan untuk
memastikan bahwa BPR
telah memenuhi semua
ketentuan dari Otoritas
Jasa Keuangan
7) Anggota Direksi yang
membawahkan Fungsi
Kepatuhan melakukan upaya
untuk mendorong terciptanya
budaya kepatuhan BPR antara
lain melalui sosialisasi dan
pelatihan ketentuan terkini.
√
Anggota Direksi yang
membawahkan kepatuhan
telah melakukan upaya
dalam menenmkan budaya
kepatuhan dalam
lingkungan BPR antara lain
dengan melakukan
sosialisasi dan pelatihan
secara berkesinambungan
8) Anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan
memantau dan menjaga
kepatuhan BPR terhadap seluruh
komitmen yang dibuat oleh BPR
kepada Otoritas Jasa Keuangan
termasuk melakukan tindakan
pencegahan apabila terdapat
kebijakan dan/atau keputusan
Direksi BPR yang menyimpang
dari ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan dan peraturan
perundang-undangan.
√
Anggota Direksi yang
membawahkan fungsi
kepatuhan melakukan
pemantauan terhadap
komitmen BPR dengan
Otoritas Jasa Keuangan
terkait dengan
pelaksanaaan terhadap
ketentuan internal BPR dan
pencegahan terhadap
ketentuan yang
menyimpang dari ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan
dan perundang-undangan
lain yang berlaku
9) Satuan kerja kepatuhan atau
Pejabat Eksekutif yang
menangani fungsi kepatuhan
memastikan bahwa seluruh
kebijakan, ketentuan, sistem, dan
prosedur, serta kegiatan
usaha yang dilakukan BPR telah
sesuai dengan ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan dan peraturan
perundang-undangan.
√
Pejabat Eksekurtif yang
menangani kepatuhan
memastikan bahwa seluruh
kebijakan , ketentuan dan
pedoman maupun prosedur
yangdimiliki BPR agar
sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
10) Satuan kerja kepatuhan atau
Pejabat Eksekutif yang
menangani fungsi kepatuhan
melakukan reviu dan/atau
merekomendasikan pengkinian
dan penyempurnaan kebijakan,
ketentuan, sistem maupun
prosedur yang dimiliki oleh BPR
agar sesuai dengan ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan dan
peraturan perundang-undangan.
√
Pejabat Eksekurtif yang
menangani kepatuhan
melakukan review
dan/atau rekomendasi
terhadap pengkinian dan
penyempurnaan kebijakan ,
ketentuan dan pedoman
maupun prosedur
yangdimiliki BPR agar
sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan
a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
0 2 12 0 0
Total nilai untuk
seluruh Skala Penerapan 14
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (P): 5 2,8
Dikali dengan bobot Proses Penerapan Tata Kelola (P): 40% 1,12
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H) SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
Keterangan
11) BPR berhasil menurunkan
tingkat pelanggaran terhadap
ketentuan tingkat
pelanggaran terhadap ketentuan.
√
PT. BPR Panca Danarakyat
telah berhasil dalam
menurunkan tingkat
pelanggaran terhadap
ketentuan
12) Anggota Direksi yang
membawahkan fungsi kepatuhan
menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab secara berkala kepada
Direktur Utama dengan
tembusan kepada Dewan
Komisaris. Dalam hal anggota
Direksi yang membawahkan
fungsi kepatuhan adalah Direktur
Utama, laporan disampaikan
kepada Dewan Komisaris.
√
Anggota Direksi yang
membawahkan fungsi
kepatuhan menyamnpaikan
laporan pelaksanaan dan
tugas tanggung jawab
secara berkala kepada
Direktur Utama dengan
tembusan kepada Dewan
Komisaris .
No
Kriteria/Indika
tor
Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
13) Anggota Direksi yang
membawahkan Fungsi
Kepatuhan menyampaikan
laporan khusus kepada Otoritas
Jasa Keuangan apabila terdapat
kebijakan atau keputusan
Direksi yang menyimpang dari
peraturan Otoritas Jasa
Keuangan dan/atau peraturan
perundang-undangan lain,
sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
√
Anggota Direksi yang
membawahkan fungsi
kepatuhan menyampaikan
laporan khusus kepada
Otoritas Jasa Keuangan
apabila terdapat kebijan
yang menyimpang dari
ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan dan perundan-
undangan yang berlaku.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan
a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
0 0 9 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 9
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (H): 3 3,00
Dikali dengan bobot Hasil
Penerapan Tata Kelola (H): 10% 0,30
Penjumlahan S + P + H 2,42
Total Penilaian Faktor 5
Dikalikan dengan bobot Faktor
5: 10%
0,24
No
Kriteria /
Indikator
Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
6 Penerapan Fungsi Audit
Intern
A.Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR dengan modal inti paling
sedikit Rp 50 M
BPR memiliki Satuan Kerja
Audit Intern (SKAI).
√
PT BPR Panca Danarakyat
memiliki Pejabat Eksekutif
yangbertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit
internal
BPR dengan modal inti kurang
dari Rp50 M :
BPR memiliki Pejabat Eksekutif
yang bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan fungsi
audit intern.
2) SKAI atau Pejabat Eksekutif
yang menangani fungsi audit
intern telah memiliki dan
mengkinikan pedoman kerja
serta sistem dan prosedur untuk
melaksanakan tugas bagi
auditor intern sesuai peraturan
perundang-undangan dan telah
disetujui oleh Direktur Utama
dan Dewan Komisaris.
√
Pejabat eksekutif yang
bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan audit internal
telah melakukan pengkinian
terhadap pedoman, prosedur
dan kebijakan untuk
melaksakan tugasnya sesuai
dengan ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan yang berlaku
3) SKAI atau Pejabat Eksekutif
yang menangani fungsi audit
intern independen terhadap
satuan kerja operasional (satuan
kerja terkait dengan
penghimpunan dan penyaluran
dana).
√
Pejabat Eksekutif fungsi
Audit Internal bekerja
sevcara independen
terhadap satuan kerja
operasional yang terkait
dengan kegiatan penyaluran
dana
4) SKAI atau Pejabat Eksekutif
yang menangani fungsi audit
intern bertanggung jawab
langsung kepada Direktur
Utama.
√
Pejabat Eksekutif yang
bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan fungsi audit
intern bertanggung jawab
langsung terhadap Direktur
Utama
5) BPR memiliki program
rekrutmen dan pengembangan
sumber daya manusia yang
melaksanakan fungsi audit
intern.
√
PT BPR Panca Danarakyat
memiliki program rekrutmen
dan pengembangan sumber
daya manusia yang
melksanakan fungsi audit
intern
Jumlah jawaban pada Skala
Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
0 2 12 0 0
Total nilai untuk seluruh
Skala Penerapan 14
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (S): 5 2,80
Dikali dengan bobot
Struktur dan Infrastuktur
Tata Kelola (S): 50%
1,40
B.Proses Penerapan Tata
Kelola (P)
SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
BPR menerapkan fungsi audit
intern sesuai dengan ketentuan
pedoman
audit intern yang telah disusun
oleh BPR pada seluruh aspek
dan unsur kegiatan yang secara
langsung diperkirakan dapat
mempengaruhi kepentingan BPR
dan masyarakat.
√
PT. BPR Panca Danrakyat
menerapkan fungsi audit
intern sesuai dengan pedoman audit intern yang
telah disusun oleh BPR pada
seluruh aspek dan unsure kegiatan yang secara
langsung diperkirakan dapat
mempengaruhi kepentingan
BPR dan masyarakat
7) BPR dengan modal inti paling
sedikit Rp 50 M :
BPR menugaskan pihak ekstern
untuk melakukan kaji ulang
paling sedikit 1 (satu) kali dalam
3 (tiga) tahun atas kepatuhan
terhadap standar pelaksanaan
fungsi audit intern, dan
kelemahan SOP audit serta
perbaikan yang mungkin
dilakukan.
√ PT. BPR Panca Danarakyat memiliki modal inti kurang
dari Rp 5Milyar
8) Pelaksanaan fungsi audit intern
(kegiatan audit) dilaksanakan
secara memadai dan independen
yang mencakup persiapan audit,
penyusunan program audit,
pelaksanaan audit, pelaporan
hasil audit, dan tindak lanjut
hasil audit.
√
Pelaksanaan fungsi audit internal dilaksanakan secara
memadai dan independen
yang mencangkup persiapan audit, penyusunan program
audit, pelaksanaan audit
dan pelaporan hasil audit
9) BPR melaksanakan peningkatan
mutu keterampilan sumber daya
manusia secara berkala dan
berkelanjutan terkait dengan
penerapan fungsi audit intern.
√
PT BPR Panca Danarakyat
melaksanakan peningkatan
mutu keterampilan sumber
daya manusia secara berkala dan berkelanjutan
terkait dengan penerapan
fungsi audit intern
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan
a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
3 2 0 0 0
Total nilai untuk
seluruh Skala Penerapan 5
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (P): 4 1,25
Dikali dengan bobot Proses Penerapan Tata Kelola (P): 40% 0,50
C.Hasil Penerapan Tata Kelola (H) SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
10) SKAI atau Pejabat Eksekutif
yang menangani fungsi audit
intern telah menyampaikan
laporan pelaksanaan
audit intern kepada Direktur
Utama dan Dewan Komisaris
dengan tembusan kepada
anggota Direksi yang
membawahkan fungsi
kepatuhan.
√
Pejabat Eksekutif yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit intern
telah menyampaiakan
laporan pelaksanaan audit kepada Direktur Utama dan
Dewan Komisaris dengan
tembusan kepada Direktur
yang membawahkan fungsi kepatuhan
11) BPR telah menyampaikan
laporan pelaksanaan dan pokok-
pokok hasil audit intern dan
laporan khusus (apabila ada
penyimpangan) kepada Otoritas
Jasa Keuangan sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
√
PT. BPR Panca Danarakyat
telah menyampaikan
laporan pelaksanaan dan
pokok-pokok hasil audit intern dan laporan khusus (
apabila terdapat
penyimpangan 0 kepada Otoritas Jasa Keuangan
sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
12) BPR dengan modal inti paling
sedikit Rp 50 Milyar
BPR menyampaikan laporan
hasil kaji ulang oleh pihak
ekstern kepada Otoritas Jasa
Keuangan sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
√
PT BPR Panca Danarakyat
memiliki modal inti kurang dari Rp 50 Milyar
13) BPR dengan modal inti paling
sedikit Rp 50 Milyar
BPR menyampaikan laporan
pengangkatan atau
pemberhentian Kepala SKAI
kepada Otoritas Jasa Keuangan
sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan. √
PT BPR Panca Danarakyat
menyampaikan laporan pengangkatan dan
pemberhentian PE yang
bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan auidit intern kepada OJK sesuai dengan
ketentuan OJK
BPR dengan modal inti kurang
dari Rp 50. Milyar :
BPR menyampaikan laporan
pengangkatan atau
pemberhentian Pejabat
Eksekutif yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan
fungsi audit intern kepada
Otoritas Jasa Keuangan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan
a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
0 0 12 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan
12
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (H): 4 3,00
Dikali dengan bobot Hasil
Penerapan Tata Kelola (H): 10% 0,30
Penjumlahan S + P + H
2,20
Total Penilaian Faktor 6
Dikalikan dengan bobot Faktor
6: 10%
0,22
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
7
Penerapan Fungsi Audit Ekstern
(bagi BPR dengan total aset paling
sedikit Rp10 Milyar
A. Struktu dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) Penugasan audit kepada
Akuntan Publik dan Kantor
Akuntan Publik (KAP) memenuhi
aspek-aspek legalitas perjanjian
kerja, ruang lingkup audit,
standar profesional akuntan
publik, dan komunikasi antara
Otoritas Jasa Keuangan dengan
KAP dimaksud.
√
Penugasan audit kepada
akuntan Publik dan
Kantor Akuntan Publikmemenuhi aspek-
aspek perjanjian kerja
ruang lingkup audit, standar profeional
akuntan public, dan
komunikasi antara OJK dan KAP tersebut.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan
a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
0 2 0 0 0
Total nilai untuk seluruh
Skala Penerapan 2
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 2
Dikali dengan bobot
Struktur dan Infrastuktur
Tata Kelola (S): 50% 1,00
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) Dalam pelaksanaan audit
laporan keuangan BPR, BPR
menunjuk Akuntan Publik dan
KAP yang terdaftar di Otoritas
Jasa Keuangan
√
Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan
BPR, BPR menunjuk
Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di Otoritas
Jasa Keuanganserta
memperoleh persetujuan
dari RUPS.
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
serta memperoleh persetujuan
RUPS berdasarkan usulan
Dewan Komisaris. √
3) BPR telah melaporkan hasil
audit KAP dan Management
Letter kepada Otoritas Jasa
Keuangan.
√
BPR telah melaporkan hasil audit dari Kantor
Akuntan Publik dan
Management Letter kepada OJK
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan
a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
0 4 0 0 0
Total nilai untuk
seluruh Skala Penerapan 4
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (P): 2 2,00
Dikali dengan bobot Proses Penerapan Tata Kelola (P): 40%
0,80
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
4) Hasil audit dan Management
letter telah menggambarkan
permasalahan BPR dan
disampaikan secara tepat waktu
kepada BPR oleh KAP yang
ditunjuk.
√
Hasil audit dan
management letter telah
menggambarkan permaslahan BPR dan
disampaikan sesuai
dengan waktu dan dilakukan oleh KAP yang
ditunjuk.
5) Cakupan hasil audit paling
sedikit sesuai dengan ruang
lingkup audit sebagaimana
diatur dalam ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan.
√
Cakupan hasil audit paling
sedikit sesuai dengan ruang lingkup audit
sebagaimana diatur dalam
ketentuan OJK
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan
a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
0 4 0 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 4
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (H): 2 2,00
Dikali dengan bobot Hasil
Penerapan Tata Kelola (H): 10% 0,20
Penjumlahan S + P + H 2,00
Total Penilaian Faktor 7
Dikalikan dengan bobot Faktor
7: 0,05
Jumlah...
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
BPR dengan Bobot A: 0%
BPR dengan Bobot B, C, & D: 2,5%
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
8 Penerapan Manajemen Risiko,
Termasuk Sistem Pengendalian Intern
A. Struktur dan Infrastruktur Tata
Kelola (S)
1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp
80 Milyar
BPR telah membentuk Komite Manajemen
Risiko dan satuan kerja Manajemen Risiko;
√
BPR dengan modal inti paling sedikit
Rp50 Milyar dan kurang dari Rp 80 Milyar
BPR telah membentuk satuan kerja
Manajemen Risiko;
BPR dengan modal inti kurang dari Rp 50
Milyar
BPR telah menunjuk satu orang Pejabat
Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap
penerapan fungsi Manajemen Risiko.
2) BPR memiliki kebijakan Manajemen Risiko,
prosedur Manajemen Risiko, dan penetapan
limit Risiko.
3) BPR memiliki kebijakan dan prosedur
secara tertulis mengenai pengelolaan risiko
yang melekat pada produk dan aktivitas
baru sesuai ketentuan.
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan
a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk
masing- masing Skala
Penerapan
0 2 6 0 0
Total nilai untuk seluruh
Skala Penerapan 8
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (S): 3 2,67
Dikali dengan bobot Struktur
dan Infrastuktur Tata Kelola (S):
50%
1,33
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
4) Direksi:
a. menyusun kebijakan dan
pedoman penerapan
Manajemen Risiko secara
tertulis, dan
b. mengevaluasi dan memutuskan
transaksi yang memerlukan
persetujuan Direksi.
5) Dewan Komisaris:
a. menyetujui dan
mengevaluasi kebijakan
Manajemen Risiko,
b. mengevaluasi
pertanggungjawaban Direksi
atas pelaksanaan
kebijakan Manajemen Risiko,
dan
c. mengevaluasi dan memutuskan
permohonan Direksi yang
berkaitan dengan transaksi
yang memerlukan persetujuan
Dewan Komisaris.
6) BPR melakukan proses identifikasi,
pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian Risiko terhadap
seluruh faktor Risiko yang bersifat
material.
7) BPR menerapkan system
pengendalian intern sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Jumlah...
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
8) BPR menerapkan manajemen risiko atas
seluruh risiko yang diwajibkan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
9) BPR memiliki sistem informasi yang
memadai yaitu sistem informasi manajemen
yang mampu
menyediakan data dan informasi yang
lengkap, akurat, kini, dan utuh.
√
10) Direksi telah melakukan
pengembangan budaya manajemen risiko
pada seluruh jenjang organisasi dan
peningkatan kompetensi sumber daya
manusia antara lain melalui pelatihan
dan/atau sosialisasi mengenai manajemen
risiko.
Jumlah jawaban pada Skala
Penerapan: a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-
masing Skala Penerapan 0 2 18 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 20
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (P): 7 2,86
Dikali dengan bobot Proses
Penerapan Tata Kelola (P): 40% 1,14
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
11) BPR menyusun laporan profil risiko dan
profil risiko lain (jika ada) yang dilaporkan
kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
12) BPR menyusun laporan produk dan aktivitas
baru yang dilaporkan kepada Otoritas Jasa
Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
Dikali...
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
Jumlah jawaban pada Skala
Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-
masing Skala Penerapan 0 0 6 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 6
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (H): 2 3,00
Dikali dengan bobot Hasil Penerapan Tata
Kelola (H): 10% 0,30
Penjumlahan S + P + H 2,78
Total Penilaian Faktor 8
Dikalikan dengan bobot Faktor 8: 10% 0,28
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
9 Batas Maksimum Pemberian Kredit
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) BPR telah memiliki kebijakan,
sistem dan prosedur tertulis
yang memadai terkait dengan
BMPK termasuk pemberian
kredit kepada pihak terkait,
debitur grup, dan/atau debitur
besar, berikut monitoring dan
penyelesaian masalahnya
sebagai bagian atau bagian
terpisah dari pedoman kebijakan
perkreditan BPR.
√
PT BPR Panca Danarakyat telah memiliki kebijakan,
sistem dan prosedur tertulis
yang memadai terkait dengan BMPK termasuk pemberian
kredit kepada pihak terkait,
debitur grup dan/atau debitur besar berikut
monitoring dan usaha
penyelesain masalahnya sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari pedoman .
Jumlah jawaban pada Skala
Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
0 0 3 0 0
Total nilai untuk seluruh
Skala Penerapan 3
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 3,00
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
Dikali dengan bobot
Struktur dan Infrastuktur
Tata Kelola (S): 50%
1,50
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) BPR secara berkala
mengevaluasi dan mengkinikan
kebijakan, sistem dan prosedur
BMPK agar disesuaikan dengan
peraturan perundang-undangan.
√
BPR secara berkala
melakukan evaluasi terhadap kebijakan dan mengkinikan
kebijakan , siste dan
prosedur agar disesduaikan dengan ketentuan dan
perundang – undangan yang
berlaku
3) Proses pemberian kredit oleh
BPR kepada pihak terkait
dan/atau pemberian kredit
besar telah memenuhi ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan tentang
BMPK dan memperhatikan
prinsip kehati- hatian maupun
peraturan perundang-undangan.
√
Proses pemberian kredit oleh
BPR kepada pihak terkait
dan/atau pemberian kredit besar telah memenuhi
ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan tentang BMPK dan
memperhatikan prinsip kehati – hatian maupun
peraturan perundang-
undangan
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan:
a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
0 0 6 0 0
Total nilai untuk
seluruh Skala Penerapan 6
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (P): 2 3
Dikali dengan bobot Proses Penerapan Tata Kelola (P): 40%
1,20
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
4) Laporan pemberian kredit oleh
BPR kepada pihak terkait
dan/atau pemberian kredit yang
melanggar dan/atau melampaui
BMPK telah disampaikan secara
berkala kepada Otoritas Jasa
Keuangan secara benar dan
tepat waktu sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
√
Laporan pemberian kredit
oleh BPR kepada pihak
terkait dan/atau pemberian
kredit yang melanggar dan/atau melampaui
BMPKtelah disampaikan
secara berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan
secara benar dan tepat waktu
sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
5) BPR tidak melanggar dan/atau
melampaui BMPK sesuai
ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
√
PT BPR Panca Danarakyat tifdak melanggar dan/atau
melampaui BMPK sesuai
dengan ketentuan Otoritas
Jasa Keuangan
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
Jumlah jawaban pada Skala
Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing-
masing Skala Penerapan 0 0 6 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala
Penerapan 6
Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah
pertanyaan (H): 2 3,00
Dikali dengan bobot Hasil Penerapan Tata
Kelola (H): 10% 0,30
Penjumlahan S + P + H 3,00
Total Penilaian Faktor 9
Dikalikan dengan bobot Faktor 9: 7,5% 0,23
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
10 Rencana Bisnis BPR
A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) Rencana bisnis BPR telah
disusun oleh Direksi dan
disetujui oleh Dewan Komisaris
sesuai dengan visi dan misi BPR. √
Rencan Bisnis BPR telah
disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan
Komisaris sesuai dengan visi
dan misi dari BPR
2) Rencana bisnis BPR
menggambarkan rencana
strategis jangka panjang dan
rencana bisnis tahunan
termasuk rencana penyelesaian
permasalahan BPR yang
signifikan dengan cakupan
sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
√
Rencana Bisnis BPR
menggambarkan rencana
strategis jangka panjang dan rencana bisnis tahunan
termasuk rencana
penyelesaian permaslahan BPR yang signifikan dengan
cangkupan sesuai dengan
ketentuan Otoritas Jasa keuangan
3) Rencana bisnis BPR didukung
sepenuhnya oleh pemegang
saham dalam rangka
memperkuat permodalan dan
infrastruktur yang memadai
antara lain sumber daya
manusia, teknologi
informasi,
√
Rencana bisnis BPR didukung sepenuhnya oleh
pemegang saham dalam
rangka memperkuat permodalan dan
infrastruktur yang memadai
antar lain sumber dayamanusia, teknologi
informasi, jaringan kantor,
kebijakan dan prosedur
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
jaringan kantor,
kebijakan, dan
prosedur.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan
a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
0 0 9 0 0
Total nilai untuk seluruh
Skala Penerapan 9
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (S): 3 3
Dikali dengan bobot Struktur
dan Infrastuktur Tata Kelola
(S): 50% 1,50
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
4) Rencana bisnis BPR disusun
dengan mempertimbangkan
paling sedikit:
a. faktor eksternal dan internal
yang dapat mempengaruhi
kelangsungan usaha BPR;
b. azas perbankan yang sehat
dan prinsip kehati-hatian;
dan
c. penerapan manajemen risiko.
√
Rencana Bisnis
BPRdisusun dengan mempertimbangkan paling
sedikit :
a. faktor internal dan eksternal yang dapat
mempengaruhi kelangsungan usaha
BPR
b. asas perbankan yang sehat dan prinsip
kehati-hatian
c. penerapan manajemen risiko
5) Dewan Komisaris melaksanakan
pengawasan terhadap
pelaksanaan rencana bisnis BPR. √
Dewan Komisaris
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
rencana bisnis BPR
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan:
a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
0 0 6 0 0
Total nilai untuk seluruh
Skala Penerapan 6
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (P): 2 3
Dikali dengan bobot
Proses Penerapan Tata
Kelola (P): 40%
1,20
C. Hasil Penerapan Tata Kelola
(H)
6) Rencana bisnis termasuk
perubahan rencana bisnis
disampaikan kepada Otoritas
Jasa Keuangan sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
√
Rencana bisnis termasuk perubahan rencana bisnis
disampaikan kepada
Otoritas Jasa keuangan sesuai dengan ketentuan
dari OJK
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan 0 0 3 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 3
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (H): 1 3,00
Dikali dengan bobot Hasil
Penerapan Tata Kelola (H): 10% 0,30
Penjumlahan S + P + H 3,00
Total Penilaian Faktor 10
Dikalikan dengan bobot Faktor
10: 7,5% 0,23
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
11 Transparansi Kondisi
Keuangan dan
Non Keuangan
A. Struktur dan
Infrastruktur Tata Kelola (S)
1) Tersedianya sistem pelaporan
keuangan dan non keuangan
yang didukung oleh sistem
informasi manajemen yang
memadai sesuai ketentuan
termasuk sumber daya manusia
yang kompeten untuk
menghasilkan laporan yang
lengkap, akurat, kini, dan utuh.
√
Tersedianya sistem
pelaporan keuangan dan
non keuangan yang
didukung oleh sistem informasi manajemen yang
memadai sesuai dengan
ketentuan termasuk sumber daya manusia
yang kompeten untuk
menghasilkan lapotran yang lengkap, akurat
kekinian dan utuh
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan
a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
0 0 3 0 0
Total nilai untuk seluruh
Skala Penerapan 3
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (S): 1 3,00
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
Dikali dengan bobot Struktur
dan Infrastuktur Tata Kelola
(S): 50%
1,50
B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)
2) BPR menyusun laporan
keuangan publikasi setiap
triwulanan dengan materi paling
sedikit memuat laporan
keuangan, informasi lainnya,
susunan pengurus dan komposisi
pemegang saham sesuai
ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
√
PT BPR Panca Danarakyat menyusun laporan
keuangan publikasi setiap
triwulan dengan materi paling sedikit memuat
laporan keuangan,
informasi lainnya , susunan pengurus dan komposisi
pemegang saham sesuai
dengan ketentuan.
3) BPR menyusun laporan tahunan
dengan materi paling sedikit
memuat informasi umum,
laporan keuangan, opini dari
akuntan publik atas laporan
keuangan tahunan BPR (apabila
ada), seluruh aspek transparansi
dan informasi, serta seluruh
aspek pengungkapan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
√
PT. BPR Panca Danarakyat
menyusun laporan tahunan
dengan materi paling sedikit memuat informasi
umum, laporan keuangan,
opini dari akuntan public atas laporan keuangan
tahunan BPR , seluruh
aspek transparansi
4) BPR melaksanakan transparansi
informasi mengenai produk,
layanan dan/atau penggunaan
data nasabah BPR dengan
berpedoman pada persyaratan
dan tata cara sesuai ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
√
PT. BPR Panca Danarakyat
melaksanakan transparansi
informasi mengenai produk
, layanan dan / atau
penggunaan data nasabah
BPR dengan berpedoman
pada persyaratan dan tata
cara sesuai dengan
ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan
5) BPR menyusun dan menyajikan
laporan dengan tata cara, jenis
dan cakupan sebagaimana diatur
dalam ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
√
PT BPR Panca Danarakyat
menyusun dan menyajikan
laporan dengan tata cara ,
jenis dan cangkupan
sebagaimana telah diatur
dalam ketentuan.
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan:
a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
0 0 12 0 0
Total nilai untuk seluruh
Skala Penerapan 12
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (P): 4 3,00
Dikali dengan bobot
Proses Penerapan Tata
Kelola (P): 40% 1,20
No
Kriteria/Indikator Skala Penerapan
Keterangan SB
(1)
B
(2)
CB
(3)
KB
(4)
TB
(5)
C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)
6) Laporan tahunan dan laporan
keuangan publikasi
ditandatangani paling sedikit
oleh 1 (satu) anggota Direksi
dengan mencantumkan nama
secara jelas serta disampaikan
secara lengkap dan tepat waktu
kepada Otoritas Jasa Keuangan
dan/atau dipublikasikan sesuai
ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
√
Laporan tahunan dan
laporan keuangan publikasi
ditanda tangani oleh paling
sedikit 1 (satu) orang Direksi
dengan mencantumkan nama
jelas serta disampaikan
secara lengkap dan tepat
waktu kepada Otoritas Jasa
Keuangan
7) Laporan penanganan pengaduan
dan penyelesaian pengaduan,
dan laporan pengaduan dan
tindak lanjut pelayanan dan
penyelesaian pengaduan
disampaikan sesuai ketentuan
secara tepat waktu.
√
Laporan penanganan
pengaduan dan penyelesaian
pengaduan dan laporan
pengaduan dan tindak lanjut
pelayanan dan penyelesaian
pengaduan disampaikan
sesuai ketentuan secara tepat
waktu
Jumlah jawaban pada Skala Penerapan
a x 1 b x 2 c x 3 d x 4 e x 5
Hasil perkalian untuk masing- masing Skala Penerapan
0 0 6 0 0
Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan 6
Perhitungan rata-rata dengan
dibagi jumlah pertanyaan (H): 2 3,00
Dikali dengan bobot Hasil
Penerapan Tata Kelola (H): 10% 0,30
Penjumlahan S + P + H 3,00
Total Penilaian Faktor 11
Dikalikan dengan bobot
Faktor 11: BPR dengan Bobot
A: 10%
BPR dengan Bobot B, C, & D: 7,5%
0,23
Faktor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nilai
Komposit
Total
Penilaian Faktor
0.25 0.20 - 0.20 0.24 0.22 0.05 0.28 0.23 0.23 0.23 2.11
Predikat
Komposit BAIK
KESIMPULAN UMUM HASIL PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR
Nama BPR : PT. BPR PANCA DANARAKYAT
Posisi : 31 DESEMBER 2019
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Penerapan Tata Kelola
Nilai Komposit Peringkat Komposit
2
Peringkat ini mencerminkan bahwa Bank telah melakukan
penerapan Good Corporate Governance yang secara umum memiliki nilai yang Baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan
yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut
kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindak lanjut oleh Bank.
Analisis
Dari hasil penilaian sendiri ( self assessment) atas pelaksanaan GCG dapat
ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan GCG memperoleh peringkat “ Baik”.
Adapun dasar pertimbangan bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip GCG secara
umum telah dilaksanakan sebagaimana dapat dilihat dibawah ini :
1. PT. BPR Panca Danarakyat telah memenuhi ketentuan dari Otoritas Jasa
Keuangan dalam hal jumlah Anggota Direksi dan Anggota Dewan
Komisaris, struktur organisasi, pemenuhan laporan, penerapan
manajemen risiko dan kepatuhan dalam aktivitas Bank.
2. Peran aktif Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan dan
pengambilan keputusan perusahaan yang bersifat strategis telah
dilaksanakan.
3. Kinerja keuangan BPR dinilai baik dan pencapaian terhadap Rencana
Bisnis Bank pada tahun 2019 dapat terealisasi.
Depok, 6 Maret 2020
PT. BPR PANCA DANARAKYAT
Arie Kurniawan Ano Kurniadi Direktur Utama Komisaris Utama