Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT
Program Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT PELAKU USAHA MIKRO, KECIL DAN
MENENGAH (UMKM) DI WILAYAH KOTA DEPOK MELALUI KEGIATAN
PENDAMPINGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN UMKM PADA BIDANG
PEMASARAN, MANAJEMEN DAN AKUNTANSI
Oleh:
Ketua Tim Pengusul : Dr. Beny Susanti, S.E., M.M. (0330067102)
Anggota Tim Pengusul : Ir. Toto Sugiharto, M.Sc., Ph.D. (0105065701)
Dr. Dwi Asih Haryanti, S.E., M.M. (0313047102)
Dr. Dewi Putrie Lestari, S.Si., M.Si. (0326128502)
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2021
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
1. Judul : Pelayanan Kepada Masyarakat Pelaku Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM) Di Wilayah Kota Depok Melalui
Kegiatan Pendampingan Pemenuhan Kebutuhan UMKM
Pada Bidang Pemasaran, Manajemen dan Akuntansi
2. Nama Mitra Program : KPP Pratama Depok Cimanggis, Jalan Pemuda No. 40,
Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16431
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama lengkap : Dr. Beny Susanti, S.E., M.M.
b. NIDN : 0330067102
c. Program Studi : Akuntansi
d. Perguruan Tinggi : Universitas Gunadarma
e. Bidang Keahlian : Akuntansi
4. Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah Anggota : Dosen 23 orang
b. Nama Anggota I/ : Ir. Toto Sugiharto, M.Sc., Ph.D./
Bidang Keahlian Manajemen
c. Nama Anggota II/ : Dr. Dwi Asih Haryanti, S.E., M.M./
Bidang Keahlian Akuntansi
d. Nama Anggota III/ : Dr. Dewi Putrie Lestari, S.Si., M.Si./
Bidang Keahlian Matematika
e. Mahasiswa yang Terlibat : 3 orang
5. Lokasi Kegiatan/ Mitra
a. Wilayah Mitra : Pancoran Mas
(Desa/ Kecamatan)
b. Kabupaten/ Kota : Depok
c. Provinsi : Jawa Barat
d. Jarak PT ke Lokasi Mitra : 7.5 km
6. Luaran yang Dihasilkan : - Publikasi Ilmiah pada Jurnal ber ISSN/ Prosiding Jurnal
Nasional, Target: Tidak Ada
- Publikasi pada Media Masa Cetak/ Online/ Repocitory
PT, Target: Ada
- Peningkatan Daya Saing (Peningkatan Kualitas,
Kuantitas, serta Nilai Tambah Barang, Jasa, Diversifikasi
Produk, atau Sumber Daya Lainnya), Target: Ada
- Peningkatan Penerapan Iptek di Masyarakat (Mekanisasi,
IT, dan Manajemen), Target: Ada
iii
- Perbaikan Tata Nilai Masyarakat (Seni, Budaya, Sosial,
Politik, Keamanan, Ketenteraman, Pendidikan,
Kesehatan), Target: Ada
- Jasa, Rekayasa Sosial, Metode atau System, Produk/
Barang, Target: Ada
- Hak Kekayaan Intelektual (Paten, Paten Sederhana, Hak
Cipta, Merek Dagang, Rahasia Dagang, Desain Produk
Industri, Perlindungan Varietas Tanaman, Perlindungan
Desain Topografi Sirkuit Terpadu), Target: Ada
- Buku ber ISBN, Target: Tidak Ada
- Publikasi di Jurnal Internasional, Target: Tidak Ada
- Inovasi Baru di TTG, Target: Tidak Ada
- Dokumentasi Kegiatan Berupa Foto-Foto, Target: Ada
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan (Oktober 2020 – Januari 2021)
8. Biaya Total : Rp 3.550.000
a. DRPM : 0
b. Sumber Lain : Rp 3.550.000
Mengetahui,
Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Ketua Pengusul
(Dr. Aris Budi Setyawan, S.E., M.M.) (Dr. Beny Susanti, S.E., M.M.)
NIP 930391/NIDN 0326057004 NIP 960116/NIDN 0330067102
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iv
RINGKASAN ......................................................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Analisis Situasi ............................................................................................................... 4
1.3 Permasalahan Prioritas Mitra ......................................................................................... 7
BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN ......................................................................... 8
2.1 Solusi .............................................................................................................................. 8
2.2 Target Luaran ............................................................................................................... 10
BAB 3 METODE PELAKSANAAN .................................................................................. 12
3.1 Metode Pelaksanaan ..................................................................................................... 12
3.2 Rencana Kegiatan ......................................................................................................... 12
BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ............................................................... 13
4.1 Profil Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) ................... 13
4.2 Kepakaran Tim ............................................................................................................. 13
4.2.1 Tim Pengusul ................................................................................................................ 14
4.2.2 Tim Pelaksana ............................................................................................................... 14
BAB 5 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI ............................................................ 15
5.1 Hasil .............................................................................................................................. 15
5.2 Luaran yang Dicapai ..................................................................................................... 15
BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA .............................................................. 16
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 17
7.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 17
7.2 Saran ............................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Lokasi
v
Lampiran 2. Surat Permintaan Mitra
Lampiran 3. Surat Keterangan Mitra
Lampiran 4. Jadwal Kegiatan
Lampiran 5. Anggaran Biaya
Lampiran 6. Tim Mahasiswa Pelaksana
Lampiran 7. Dokumentasi Kegiatan, Publikasi Media Online & Hak Kekayaan Intelektual
vi
RINGKASAN
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan jenis usaha yang memiliki peran
penting untuk meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) di Indonesia dalam
menghadapi era industri 4.0. Saat ini, UMKM harus menghadapi persaingan global untuk dapat
tetap bertahan di pasaran. Selain itu, pandemi COVID-19 yang menyerang Indonesia sejak
awal tahun 2020 telah membuat sektor UMKM terpuruk. Oleh karena itu, perlu strategi dari
berbagai pihak untuk membangkitkan UMKM agar bisa survive ditengah pandemi dan dapat
bersaing di pasar global.
Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada pelaku
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ingin mempertahankan serta
mengembangkan usahanya di tengah persaingan ekonomi dan di masa Pandemi COVID-19
dengan memaksimalkan penggunaan teknologi dalam bisnis usahanya. Melalui urgensi
kebutuhan UMKM akan fasilitas pemasaran digital dan konsultasi keuangan, serta ketersediaan
SDM di Universitas Gunadarma yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut, terbentuklah
kegiatan pengabdian masyarakat untuk pelayanan pendampingan kebutuhan UMKM di
wilayah Kota Depok pada bulan Oktober 2020 hingga Januari 2021.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi pendampingan kebutuhan UMKM terkait
pembuatan media pemasaran online dan pembuatan laporan keuangan yang dilakukan secara
bertahap, diawali dengan rapat koordinasi mitra, pendataan kebutuhan UMKM dan alokasi
pendamping, persiapan pelayanan, dan diakhiri dengan pelaksanaan proses pendampingan
pemenuhan kebutuhan 12 UMKM di wilayah Kota Depok, yaitu Veza, Jugurancafe, Sambal
Pare "RUDALKU" by Kedai Nyot Nyot, Enofa, Dapur Keluarga Depok, Kripik Pisang Bagas,
Bilava Food, Sanggam Karya Gemilang, Refina Collection, Ayoedya (Langgeng), Dapur
Geulis, dan Riskiping. Kegiatan ini didorong untuk meningkatkan nilai tambah usaha bagi
UMKM.
Target luaran pengabdian masyarakat ini difokuskan pada publikasi di media masa Depok
News, serta program pembuatan media sosial dan website untuk pemasaran produk-produk
UMKM. Dengan adanya publikasi, kegiatan pengabdian kepada masyarakat menjadi
transparan dan dapat berlanjut menjadi kegiatan pelayanan UMKM reguler untuk terus
menjawab kebutuhan para pelaku UMKM.
Kata Kunci: Pelayanan, Pemasaran Online, Pendampingan, UMKM, Website
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada bulan Desember 2019 muncul Coronaviruses (Cov) jenis baru yang pertama kali
ditemukan di Wuhan, Hubei, China (Rosita, 2020). World Health Organization (WHO)
menjelaskan bahwa Coronaviruses ini adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan yang
diberi nama Coronaviruses Disease-2019 yang disingkat menjadi COVID-19 (Anugrah, 2020).
Pandemi COVID-19 memberikan implikasi ekonomi, sosial, dan politik hampir di seluruh
negara, termasuk di Indonesia (Susilawati, Falefi, & Purwoko, 2020; Pakpahan, 2020).
Dampak wabah virus corona (COVID-19) tidak hanya merugikan sisi kesehatan, virus ini
bahkan mempengaruhi perekonomian negara-negara di seluruh dunia. Perekonomian global
semakin melambat dan mempengaruhi dunia usaha.
The World Trade Organization (WTO) memperkirakan bahwa volume perdagangan dunia
secara global kemungkinan akan menurun sekitar 32% pada tahun 2020 selama masa COVID-
19 (Islam, 2020). Pembatasan aktivitas masyarakat sebagai upaya penanganan pandemi
COVID-19 telah menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan secara nasional
(Hadiwardoyo, 2020). Sektor yang terkena dampak selama pandemi COVID-19 adalah
transportasi, pariwisata, perdagangan, kesehatan dan sektor lainnya, tetapi sektor ekonomi
yang paling terpengaruh oleh COVID-19 adalah sektor rumah tangga (Susilawati et al., 2020).
Pandemi COVID-19 yang memberikan dampak luar biasa terhadap berbagai sektor, khususnya
sektor perekonomian, dimana keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang
peranannya memberikan sumbangsih yang cukup besar terhadap laju perekonomian tidak lepas
terdampak dari wabah COVID-19 (Awali, & Rohmah, 2020). Usaha kecil termasuk yang
paling terpukul oleh krisis COVID-19, banyak yang menutup usaha sementara waktu, dan lebih
jauh lagi menghadapi kendala arus kas (Baker & Judge, 2020). Berdasarkan data dari
kementerian koperasi yang memaparkan bahwa 163.713 pelaku Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) terdampak pandemi virus corona (Rosita, 2020).
Menurut OECD (2020) UMKM saat ini berada dalam pusat krisis ekonomi akibat pandemi
COVID-19, bahkan dengan kondisi lebih parah dari krisis keuangan 2008. Krisis akibat
pandemi akan berpengaruh pada UMKM dengan risiko serius dimana lebih dari 50% UMKM
tidak akan bertahan beberapa bulan ke depan. Ambruknya UMKM secara luas dapat
berdampak kuat pada nasional ekonomi dan prospek pertumbuhan global, pada persepsi dan
harapan, dan bahkan pada sektor keuangan, mengingat 60-70% lapangan kerja di negara
berkembang diperankan oleh UMKM (Sugiri, 2020).
Selama ini UMKM telah membuktikan kemampuannya bertahan dalam situasi ekonomi yang
sulit. Sebagian besar UMKM belum berhubungan langsung dengan sektor keuangan domestik,
apalagi global. Situasi tersebut menyebabkan UMKM selama ini mampu bertahan terhadap
2
krisis keuangan global seperti pada tahun 1998 (Andi Amri, 2020). Kristiyanti & Rahmasari
(2015) menyatakan bahwa sektor industri yang hampir tidak terdampak sedikit pun oleh krisis
global adalah UMKM (Kristiyanti & Rahmasari, 2015). Pernyataan tersebut juga didukung
oleh Dahlan (2017) yang menyatakan bahwa UMKM bebas hambatan dan tahan terhadap
perubahan dan dinamika perubahan lingkungan dan global (Dahlan, 2017). Akan tetapi
peristiwa pandemi COVID-19 yang hampir mengakibatkan krisis ekonomi secara global justru
sangat memberikan dampak signifikan terhadap industri UMKM (Pasaribu, 2020).
Meskipun telah diketahui ketahanannya dalam menghadapi krisis ekonomi, terkait dengan
kondisi terkini Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingrabatun
memperkirakan omset UMKM di sektor nonkuliner turun 30-35% sejak COVID-19
penyebabnya adalah penjualan produk ini mengandalkan tatap muka atau pertemuan antara
penjual dan pembeli secara fisik. UMKM yang menjual produk non-kuliner menyasar
wisatawan asing sebagai pasar (Rosita, 2020). Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa
Sejak merebaknya virus corona atau yang dikenal dengan pandemi COVID-19 terjadilah
penurunan omzet pelaku UMKM yang sangat signifikan. Para pengusaha UMKM merasakan
turunnya penjualan, pesanan menurun, kekurangan modal, kesulitan bahan baku, dan
terhambatnya distribusi. Terdapat beberapa lapangan usaha UMKM yang terkena dampak yang
paling besar yaitu penyedia akomodasi, pariwisata, dan makan minum, perdagangan besar dan
eceran, serta reparasi sepeda motor dan transportasi dan perdagangan. Sektor UMKM yang
paling terdampak yakni makanan dan minuman (Rosita, 2020). Sementara itu sektor UMKM
yang terguncang selama pandemi COVID-19 selain daripada makanan dan minuman, juga
adalah industri kreatif dan pertanian (Amri, 2020).
Sampai dengan 17 April 2020, sebanyak 37.000 pelaku UMKM melaporkan diri kepada
Kementerian Koperasi dan UKM terdampak pandemi COVID-19 (Setiawan, 2020). Menurut
rilis data tersebut, kesulitan yang dialami oleh UMKM selama pandemi itu terbagi dalam empat
masalah. Pertama, terdapat penurunan penjualan karena berkurangnya aktifitas masyarakat di
luar luar sebagai konsumen. Kedua, kesulitan permodalan karena perputaran modal yang sulit
sehubungan tingkat penjulan yang menurun. Ketiga, adanya hambatan distribusi produk karena
adanya pembatasan pergerakan penyaluran produk di wilayah-wilayah tertentu. Keempat,
adanya kesulitan bahan baku karena sebagai UMKM menggantungkan ketersediaan bahan
baku dari sektor industri lain. Tabel 1.1 memperlihatkan bahwa dari keempat persoalan
tersebut, dampak penurunan penjualan menjadi persoalan terbesar yang dirasakan oleh pelaku
UMKM. Dampak pandemi terhadap UMKM diyakini dapat lebih besar, karena tingginya
tingkat kerentanan dan minimnya ketahanan akibat keterbatasan sumber daya manusia,
supplier, dan opsi dalam merombak model bisnis (Febrantara, 2020).
Tabel 1.1 Dampak COVID-19 Terhadap UMKM
Sumber: Setiawan (2020) dan Kemenkop-UKM (2020)
3
Di Indonesia UMKM memiliki kontribusi maupun peranan yang cukup besar diantaranya yaitu
perluasan kesempatan penyerapan tenaga kerja atau menjadi andalan dalam penyerapan
pengangguran, subtitusi produksi barang konsumsi, mensubtitusi produksi barang konsumsi
atau setengah jadi, jaring pengaman terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk
menjalani kegiatan ekonomi produktif, dan memiliki peran penting dalam peningkatan PDB
(Pendapatan Domestik Bruto) dimana UMKM penyumbang terbesar PDB dalam Era Industri
4.0. Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia tahun 2018
menunjukkan jumlah unit usaha UMKM 99,9% dari total unit usaha atau 62,9 juta unit. UMKM
menyerap 97% dari total penyerapan tenaga kerja, 89% di antaranya ada di sektor mikro, dan
menyumbang 60% terhadap produk domestik bruto (Amri, 2020). Oleh sebab itu, UMKM yang
telah memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia perlu perhatian lebih agar masa
hidup setiap UMKM dapat terus berlanjut.
UMKM kurang memiliki ketahanan dan fleksibilitas dalam menghadapi Pandemi ini
dikarenakan beberapa hal seperti tingkat digitalisasi yang masih rendah, kesulitan dalam
mengakses teknologi dan kurangnya pemahaman tentang strategi bertahan dalam bisnis
(OECD, 2020). UMKM dituntut untuk mampu menyesuaikan diri didalam perkembangan
bisnis yang ada karena bisnis yang mampu bertahan adalah bisnis yang responsif terhadap
perkembangan zaman. Oleh karena itu, perlu strategi berbagai pihak untuk membangkitkan
UMKM agar bisa survive ditengah pandemi COVID-19 ini dan berusaha kembali stabil.
Kebangkitan UMKM pasca COVID-19 sangat membutuhkan dukungan dari semua pemangku
kepentingan. Salah satu program untuk menyelamatkan sektor usaha kecil dan menengah atau
UMKM adalah mendorong digitalisasi usaha UMKM agar dapat tetap beroperasi dalam
kondisi terdapat pembatasan pergerakan masyarakat (OECD, 2020). selain itu pengenalan dan
penggunaan teknologi informasi yang sudah masuk pada era digitalisasi menjadi tantangan
bagi para pelaku UMKM untuk melek teknologi dan bersaing di pasar global.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
mendukung penggunaan sistem perdagangan elektronik atau e-commerce sebagai solusi bagi
koperasi dan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam memasarkan
produknya di tengan Pandemi COVID-19 (Marlinah, 2020). Berdasarkan survei, pola
konsumsi masyarakat di tengah Pandemi COVID-19 berangsur-angsur berubah, yakni beralih
dari offline menjadi online. Anjuran pemerintah untuk tetap Stay at Home Economy akan
menjadi tren ekonomi di masa yang akan datang. Para pelaku UMKM memiliki kesempatan
dalam meningkatkan usahanya melalui sistem perdagangan elektronik sehingga pandemi
COVID-19 bukan berarti tidak memberikan manfaat, akan tetapi justru menjadi momentum
bagi pelaku UMKM untuk membuktikan bahwa produk-produk dalam negeri dan kebutuhan
nasional tetap dapat dipenuhi.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) hingga tahun 2018 total unit UMKM berjumlah 64,2
juta di seluruh Indonesia. Pada tahun 2020 Kementrian Komunikasi dan Informatika
(Kominfo) telah mencatat sebanyak 9,4 juta UMKM sudah Go online dalam memasarkan
produknya. Artinya masih ada sekitar 54,8 juta UMKM yang belum bisa memanfaatkan media
4
online untuk memasarkan produknya. Kementrian Koperasi dan UKM telah mengadakan
sebuah program bersama para pelaku e-commerce yang diharapkan bisa mempercepat
transformasi UMKM di Indonesia menuju digital. Namun, tantangan bagi para pelaku bisnis
UMKM saat ini adalah bagaimana memenangkan pangsa pasar dengan mengoptimalkan,
mengelola, dan menentukan strategi pemasaran ditengah pandemi virus corona. UMKM
menjadi pelaku bisnis yang terdampak signifikan dengan adanya penyebaran wabah virus
corona. Hal tersebut disebabkan, UMKM memiliki kontribusi sebesar 60,3% dari total Produk
Domestik Bruto (PBD) Indonesia (Anugrah, 2020).
Saat ini sebagian besar pelaku UMKM yang ada di wilayah Kota Depok belum
memaksimalkan penggunaan teknologi dalam bisnis usahanya, sehingga tidak sedikit UMKM
di wilayah Kota Depok yang terus mengalami penurunan kapasitas, mulai dari kapasitas
produksi hingga penurunan penghasilan di masa Pandemi COVID-19. Berdasarkan
permasalahan tersebut, KPP Pratama Depok Cimanggis menggandeng Tax Center Universitas
Gunadarma untuk melakukan program pendampingan pemenuhan kebutuhan beberapa
UMKM yang ada di wilayah Kota Depok. Selama ini KPP Pratama Depok Cimanggis telah
melakukan kegiatan pendampingan UMKM melalui program Business Development Services
(BDS). Namun, dikarenakan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) maka KPP Pratama
Depok Cimanggis meminta bantuan Tax Center Universitas Gunadarma untuk membantu para
pelaku UMKM agar melek teknologi serta untuk beradaptasi dengan norma baru yang
mengharuskan bersinggungan dengan teknologi. Program pendampingan ini melibatkan
beberapa dosen dan mahasiswa Universitas Gunadarma yang terbagi menjadi 2 kategori
pendampingan, yaitu pendampingan kebutuhan bidang Pemasaran dengan berlandaskan
Teknologi Informasi (TI) dan pendampingan kebutuhan di bidang Manajemen dan Akuntansi.
1.2 Analisis Situasi
Indonesia yang didominasi oleh usaha Mikro, kecil, dan Menengah (UMKM) perlu
memberikan perhatian khusus terhadap sektor ini karena kontribusi UMKM terhadap
perekonomian nasional yang cukup besar (Pakpahan, 2020). Setidaknya terdapat tiga peran
UKM yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat kecil yakni sarana mengentaskan
masyarakat dari jurang kemiskinan, sarana untuk meratakan tingkat perekonomian rakyat kecil,
memberikan devisa bagi negara (Prasetyo & Huda, 2019). Data Kementerian Koperasi dan
UKM Republik Indonesia, Sensus Ekonomi dari Badan Pusat Statistik pada 2016 menunjukkan
besarnya kontribusi UMKM. Sumbangan UMKM terhadap perekonomian Indonesia antara
lain UMKM menyerap hingga 89,2 persen dari total tenaga kerja, menyediakan hingga 99
persen dari total lapangan kerja, menyumbang 60,34 persen dari total PDB nasional,
menyumbang 14,17 persen dari total ekspor, serta menyumbang 58,18 persen dari total
investasi (Putri, 2019).
Lambatnya pertumbuhan dan perkembangan UMKM tentu akan berdampak terhadap
rendahnya pertumbuhan ekonomi rakyat, sehingga menyebabkan turunnya dayabeli
masyarakat dan turunnya produksi bagi ekonomi rakyat yang pada gilirannya menyebabkan
masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya. Pandemi COVID-19 membawa
dampak signifikan bagi seluruh perikehidupan masyarakat, terlebih lagi bagi para pelaku
UMKM yang perputaran ekonominya sangat bergantung pada lalu lintas barang, jasa, dan
5
manusia, yang justru sedang mengalami masa keterbatasan pergerakan. Hal ini berakibat pada
menurunnya produktivitas pada seluruh elemen dalam ekosistem UMKM dan berpengaruh
pada kesejahteraan para pelaku UMKM. Oleh karena itu, perlu strategi dari berbagai pihak
untuk membangkitkan UMKM agar bisa survive ditengah pandemi COVID-19 ini dan
berusaha kembali stabil.
Kemajuan teknologi saat ini mendorong manusia untuk melakukan kegiatan yang lebih cepat
dan mudah. Internet merupakan kemajuan salah satu dalam bidang teknologi komunikasi yang
tumbuh begitu pesatnya. Pada tahun 2008, penduduk yang menggunakan internet di seluruh
dunia telah mencapai 1.565.000.000 orang atau 23, 3 persen dari jumlah penduduk di seluruh
dunia yang menggunakan akses internet untuk keperluan tertentu (Awali & Rohmah, 2020).
Selain itu, Utomo mengungkapkan bahwa penggunaan internet dalam data Facebook, 74%
pengguna internet di Indonesia menggunakan perangkat mobile (Awali & Rohmah, 2020).
Teknologi yang semakin tumbuh, dunia digital dan internet yang semakin maju tentu juga dapat
memberikan efek pada dunia pemasaran. Hal ini juga berpengaruh pada Tren pemasaran di
dunia beralih dari yang semula konvensional (offline) menjadi digital (online). Strategi digital
marketing ini dianggap lebih prospektif karena memungkinkan para calon pelanggan potensial
untuk memperoleh segala macam informasi mengenai produk dan bertransaksi melalui
internet.
Para pelaku bisnis yang terhalang dengan kendala minimnya pengetahuan digital marketing
dan electronic commerce mengharuskan masyarakat untuk melek terhadap teknologi, sehingga
menuntut para pelaku bisnis dalam mengikuti kegiatan pelatihan untuk dapat memanfaatkan
teknologi internet dan jejaring sosial sebagai media dalam menjalankan bisnis. Era digital saat
ini memang tidak bisa dihindari, pelaku bisnis harus mampu memaksimalkan perkembangan
digital, karena memungkinkan memasarkan produknya secara online. Chaffey et al.
mengatakan e-marketing merupakan proses dalam pencapain tujuan terkait pemasaran dengan
mengandalkan teknologi komunikasi secara elektronik (Chaffey, Mayer, Johnston, & Ellis,
2000). Harijanto menyatakan bahwa aplikasi e-marketing sangat tepat cocok diterapkan pada
perusahaan yang ingin membesarkan pangsa pasarnya, karena dengan aplikasi ini dapat
menjaring konsumen lebih banyak lagi (Awali & Rohmah, 2020). E-marketing akan lebih
maksimal dalam hal penyebaran informasi pemasaran baik jasa maupun barang yang
ditawarkan, juga memudahkan konsumen untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Selain itu, dengan menerapkan startegi e-marketing ini akan meningkatkan market size pada
segmentasi yang sudah ada. Jadi dapat dikatakan bahwa e-marketing merupakan proses
pemasaran secara online melalui teknologi elektronik baik memasarkan maupun sebagai
bentuk promosikan produk dan jasa yang menjangkau pasar yang lebih luas lagi serta
membangun hubungan dengan pelanggan yang lebih dekat dan tentunya memberikan kepuasan
terhadap konsumen.
Sri Widowati, mengungkap data bahwa sebanyak 45% pengguna internet adalah penduduk di
Indonesia lebih dominan suka berbelanja secara online (Awali & Rohmah, 2020). Presentase
ini diprediksikan akan semakin tinggi seiring dengan bertambahnya pengguna internet di
Indonesia. Hal ini menggambarkan bahwa perilaku konsumsi masyarakat Indonesia yang
semakin mengarah kepada gaya hidup digital. Namun, peluang ini tidak dimanfaatkan semua
pelaku usaha untuk memiliki perspektif usaha dengan digital marketing. Meskipun banyak
pelaku usaha kini mulai menggunakan digital dan media sosial sebagai media untuk
6
memasarkan produknya, namun sayangnya jumlahnya masih sangat terbatas. Pemanfaatan
pemasaran dengan media digital (digital marketing) masih dirasakan belum maksimal jika
dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah pengguna internet yang drastis. Berdasarkan hasil
riset McKinsey, baru sekitar 30% usaha di Indonesia yang menggunakan instrumen digital
dalam mengembangkan usahanya (Awali & Rohmah, 2020). Melihat hal ini, dapat disimpulkan
bahwa potensi digital marketing di Indonesia masih sangat besar.
Dampak COVID-19 telah mengubah perilaku bisnis pelaku usaha didalam menjalankan
usahanya. Meskipun dampak dari COVID-19 ini sangat dirasakan berbagai sektor industri
namun tidak berarti pelaku UMKM harus berhenti dalam menjalankan usahanya. Akan tetapi
UMKM masih bisa berupaya tetap menjalankan usahanya melalui sistem online dimana hal ini
tidak akan melanggar aturan pemerintah terkait aturan social distancing. Melalui peranan
teknologi kegiatan usaha dan pendistribusian barang masih bisa dilakukan. Hal ini dilakukan
dengan tujuan agar usaha UMKM tidak berhenti begitu saja dan pendistribusian barang akan
tetap dapat berjalan. Selain itu, penguatan penggunaan teknologi digital untuk mendukung
aktivitas ekonomi UMKM perlu dilakukan sebagai kelanjutan dari strategi jangka pendek.
Namun, dalam strategi jangka panjang, teknologi digital harus menjadi platform utama dalam
proses bisnis UMKM. Hal ini sejalan dengan pendapat Pakpahan (2020) yang menyebutkan
bahwa ke depan UMKM dapat menggunakan teknologi digital untuk proses produksi, promosi
produk, maupun menentukan pasar potensial untuk produknya (Pakpahan, 2020).
Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga menegaskan bahwa saat ini UMKM harus benar-benar
memanfaatkan internet sebagai bagian dari strategi pemasaran maupun branding produk.
Puspayoga pun meyakini bahwa dengan memanfaatkan sarana internet dapat meningkatkan
pemasaran produk UMKM, untuk selanjutnya diikuti dengan peningkatan produksi dan
produktivitas UMKM. Tantangannya hanya saja bagaimana UMKM dapat meningkatkan
kualitas produknya sehingga bisa berkembang dengan pesat. Media sosial menjadi sarana
digital marketing yang paling mudah untuk dimanfaatkan. Hal ini dapat menjadi stimulan
perkembangan dan keberlangsungan UMKM. Selain biaya yang murah dan tidak perlunya
keahlian khusus dalam melakukan inisiasi awal, media sosial dianggap mampu untuk secara
langsung meraih (engage) calon konsumen (Awali & Rohmah, 2020).
Survei yang dilakukan oleh LIPI merekomendasikan langkah mitigasi jangka pendek yang
dapat ditempuh oleh UMKM dalam menghadapi pandemi COVID-19 adalah menciptakan
stimulus pada sisi permintaan dan mendorong platform online (LIPI, 2020). Sebagai usaha
mitigasi jangka panjang, market intelligence untuk potensi pasar baru, peningkatan akurasi data
UMKM, serta pengembangan UMKM berbasis digital dapat diambil. Analisis kebutuhan
menunjukkan 67% UMKM membutuhkan bantuan pemasaran untuk mencapai target pasar
yang lebih besar dan 50% UMKM membutuhkan bantuan pelaporan keuangan untuk
mendorong akurasi data dan informasi yang relevan. Situasi yang ada menginspirasi langkah
mitigasi yang dilakukan oleh tim abdimas yaitu mendorong pemasaran online dan memperkuat
branding UMKM untuk menciptakan stimulus sisi permintaan agar UMKM dapat bertahan di
masa pandemi.
7
Berdasarkan analisis tersebut, program pendampingan pemenuhan kebutuhan UMKM dalam
bentuk kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (abdimas) ini difokuskan kepada UMKM di
wilayah Kota Depok yang terdata membutuhkan bantuan penggunaan media digital dalam
pengembangan usahanya serta melakukan edukasi pelaporan keuangan dan konsultasi oleh tim
abdimas yang ahli di bidang akuntansi dan keuangan. Terdapat 12 UMKM yang terdaftar dalam
kegiatan ini dengan jenis usaha makanan, minuman dan fashion. Adapun UMKM-UMKM
tersebut yaitu Veza, Jugurancafe, Sambal Pare " RUDALKU" by Kedai Nyot Nyot, Enofa,
Dapur Keluarga Depok, Kripik Pisang Bagas, Bilava Food, Sanggam Karya Gemilang, Refina
Collection, Ayoedya (Langgeng), Dapur Geulis, dan Riskiping.
1.3 Permasalahan Prioritas Mitra
Permasalahan paling utama yang dihadapi oleh Mitra adalah kurangnya Sumber Daya
Manusia (SDM) yang kompeten dalam membantu pemenuhan kebutuhan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM), dimana masalah UMKM yang utama adalah masih
kurangnya penggunaan teknologi dalam pengoperasian atau pengembangan bisnis
usahanya, terutama yang terkait dengan media digital atau e-marketing. Oleh karena itu,
para pelaku UMKM membutuhkan pendampingan dan pelatihan yang lebih intensif agar
dapat memaksimalkan penggunaan teknologi dalam usahanya. Selain itu, para UMKM juga
memerlukan pendampingan terkait strategi pemasaran yang luas akan produk, pelaporan
keuangan dan pelaporan pajak. Dengan membantu memenuhi kebutuhan Mitra dalam
pelayanan pendampingan pemenuhan kebutuhan UMKM, maka alur kegiatan pengabdian
kepada masyarakat tahap pertama telah dilakukan.
8
BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1 Solusi
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat sebanyak 301.115 usaha mikro kecil
dan menengah (UMKM) beralih ke usaha digital selama pandemi COVID-19. Menko
Airlangga mendorong pelaku UMKM lainnya untuk memanfaatkan momentum ini untuk
memperluas penetrasi pasar karena terjadi perubahan pola konsumsi pasar dari konvensional
menuju digital (Pasaribu, 2020). Strategi bertahan untuk UMKM berupa melakukan
perdagangan secara e-commerce, melakukan pemasaran secara digital, melakukan perbaikan
kualitas produk dan penambahan layanan serta menjalin dan mengoptimalkan hubungan
pemasaran pelanggan (Hardilawati, 2020). Media digital berbasis online menjadi sasaran
pelaku usaha, khususnya UMKM karena media ini dapat menjangkau sasaran secara luas
bahkan secara personal. Belum lagi beberapa platform seperti media sosial menjadi media
pertama dan unggulan bagi UMKM karena biaya yang terbilang murah dan mudah untuk
mengaplikasikannya. Hanya saja apakah media digital ini menjadi pilihan tepat mengingat
jutaan penduduk hadir dalam dunia tersebut dan menjadikan dunia digital riuh, macet dan
padat. Imbasnya, bagi konsumen yang hendak mencari informasi meskipun dimudahkan akan
tetapi juga dibingungkan dengan ragamnya informasi yang diterima. Oleh sebab itu, bagi
pelaku usaha, khususnya UMKM perlu mempertimbangkan pemilihan media yang tepat dalam
mempromosikan produknya agar pesan dan strategi yang direncanakan berjalan dengan baik
dan lancar. Agar tepat dalam penggunaan media, pelaku UMKM perlu mempertimbangkan
mode transmisi, waktu, konteks, format dan penerimaan sebagai tolak ukur.
Pemasaran merupakan ujung tombak dari suatu usaha, dengan pemasaran yang jitu suatu usaha
akan berhasil. Menurut Strauss dan Frost, e-marketing adalah penggunaan teknologi informasi
dalam suatu proses untuk membuat, berkomunikasi, dan memberikan nilai (value) kepada
pelanggan. e-marketing sangatlah berpengaruh pada pemasaran secara tradisional dalam dua
cara. Pertama, e-marketing mampu meningkatkan efisiensi yang tidak dimiliki dalam fungsi
pemasaran tradisional. Kedua, teknologi dari e-marketing mampu merubah banyak strategi
pemasaran. Hasil perubahan dalam model bisnis baru ini mampu menambah nilai (value)
pelanggan dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Menurut Kotler dan Amstrong, e-
marketing menggambarkan usaha-usaha perusahaan untuk menginformasikan, berkomunikasi,
mempromosikan, dan memasarkan produk dan jasanya lewat internet. Electronic marketing
dengan memanfaatkan teknologi melalui jaringan dapat mengkoordinasi penelitian pangsa
pasar, membantu mengembangan produk, mengembangkan strategi dan taktik untuk menarik
pelanggan, menyediakan distribusi online, mempertahankan catatan pelanggan, menciptakan
kepuasan pelanggan, dan mengumpulkan umpan balik pelanggan. Sesuai dengan semakin
ketatnya persaingan dagang dan era digitalisasi, sekarang ini kita tidak hanya bisa melakukan
promosi secara offline akan tetapi bisa dilakukan secara online. Promosi online merupakan
salah satu bentuk dari internet marketing, karena dengan penggunaan internet merupakan salah
9
satu media yang efektif untuk membangun brand dan membuat bisnis kita dikenal banyak
orang (Awali & Rohmah, 2020).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu cara untuk membantu UMKM
adalah pemasaran produk dengan media digital atau pemasaran online untuk UMKM. Hal
serupa juga diperoleh dari hasil analisis kebutuhan dan diskusi dengan Mitra serta para pelaku
UMKM di wilayah Kota Depok yang menyepakati untuk membuat 2 kategori pendampingan,
yaitu pendampingan kebutuhan bidang pemasaran online dengan berlandaskan Teknologi
Informasi (TI) dan pendampingan kebutuhan di bidang Manajemen dan Akuntansi. Adapun
bentuk solusi pendampingan pemenuhan kebutuhan UMKM ini sebagai berikut:
a. Pengambilan foto dan video produk UMKM
b. Pembuatan website dan Instagram untuk pemasaran produk UMKM
c. Pembuatan spanduk dan brosur untuk pemasaran produk UMKM
d. Pembuatan laporan keuangan
e. Pelatihan pelaporan pajak
f. Konsultasi penjualan
Pemberian solusi ini juga berdasarkan permintaan 12 UMKM atas kebutuhan usahanya.
Pandemi yang menyebabkan krisis ekonomi berdampak pada kegiatan ekonomi yang
melemah, bahkan pada UMKM. Kegiatan usaha yang sebelumnya berjalan lancar menjadi
sedikit terhambat akibat penurunan omzet UMKM yang cukup drastis. Selain faktor
eksternal, faktor internal berupa pengelolaan keuangan dan perumusan strategi penjualan
juga menjadi suatu permasalahan yang menghambat perkembangan UMKM.
Pada kegiatan pelayanan ini, kelompok abdimas memberikan bantuan dalam pemasaran
interaktif yang dapat memikat target pasar secara efektif. Kegiatan ini diawali dengan
pengambilan foto dan video produk yang menarik sebagai katalog dan konten untuk website
serta Instagram, pembuatan dan pengelolaan Instagram, pembuatan website pengenalan
produk dan website e-commerce, pembuatan spanduk dan brosur untuk kebutuhan
pemasaran yang lebih luas diluar Instagram. Bantuan tersebut merupakan solusi yang
diberikan oleh kelompok abdimas Tax Center Universitas Gunadarma untuk meningkatkan
penjualan yang terkena imbas pandemi.
Sebagai pemecahan permasalahan internal, kelompok abdimas memberikan pendampingan
dalam menyusun laporan keuangan UMKM untuk memberikan gambaran yang lebih jelas
akan posisi keuangan UMKM. Laporan keuangan yang telah disusun dengan baik akan
memberikan informasi yang dapat mempengaruhi strategi penjualan apa yang harus diambil
sebagai langkah berikutnya. Bantuan ini diberikan guna meningkatkan kualitas pengelolaan
usaha UMKM. Selain itu, pada UMKM juga diberi pelatihan terkait pelaporan pajak.
Lokasi kegiatan dilakukan di Universitas Gunadarma dan di beberapa lokasi UMKM.
Kegiatan pendampingan pemasaran dimulai dengan menyiapkan alat terkait dengan
pengambilan foto dan video produk, konsep pengambilan gambar, pengumpulan produk,
serta perumusan alur promosi. Kegiatan pendampingan keuangan dimulai dengan
10
pengumpulan informasi terkait pelaporan dan diskusi kebutuhan penjualan. Tahap
pelaksanaan pendampingan dieksekusi mulai bulan Oktober.
2.2 Target Luaran
Luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang ditargetkan berupa pelayanan
kepada masyarakat pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayah Kota
Depok melalui kegiatan pendampingan pemenuhan kebutuhan UMKM pada bidang
Pemasaran, Manajemen dan Akuntansi dengan pemanfaatan teknologi. Penjelasan terinci
target luaran adalah sebagai berikut:
1. Peningkatkan daya saing (kualitas) usaha UMKM dalam bentuk penggunaan teknologi
berupa media online dan digital untuk memasarkan produk UMKM.
2. Perbaikan tata nilai masyarakat dalam bentuk edukasi mengenai pembuatan laporan
keuangan, laporan pajak serta edukasi dalam pemasaran produk UMKM.
3. Website UMKM dan Instagram “Belilo” yang digunakan sebagai alat bantu untuk
memasarkan produk UMKM secara online.
Tabel 2.1
Rencana Target Capaian Luaran
No Jenis Luaran Indikator Capaian
Luaran Wajib
1. Publikasi Ilmiah pada jurnal ber ISSN/Prosiding jurnal
nasional Tidak Ada
2. Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT Ada
3. Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas
dan nilai tambah barang, jasa, diversifikasi produk atau
sumber daya lainnya)
Ada
4. Peningkatan penerapan IPTEK di masyarakat (mekanisasi,
IT dan manajemen) Ada
5. Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial,
politik, keamanan, ketentraman, pendidikan, kesehatan) Ada
Luaran Tambahan
1. Publikasi di jurnal internasional Tidak Ada
2. Jasa: Rekayasa sosial, metode atau sistem, produk atau
barang Ada
3. Inovasi baru TTG Tidak ada
4. Hak Kekayaan Intelektual (Paten, Paten Sederhana, Hak
Cipta, Merek Dagang, Rahasia Dagang, Desain Produk
Industri, Perlindungan Varietes Tanaman, Perlindungan
Desain Topografi Sirkuit Terpadu)
Ada
5. Buku ber ISBN Tidak ada
Luaran kegiatan pengabdian masyarakat yang ditargetkan adalah publikasi pada media
online yaitu media Depok News, Media Sosial, dan Hak Cipta. Produk-produk UMKM juga
dipasarkan melalui media digital dan media sosial Instagram “Belilo” yang dibentuk oleh
11
tim Tax Center dan dosen pengabdian masyarakat Universitas Gunadarma dengan harapan
dapat membantu memasarkan dan dapat meningkatkan penjualan produk UMKM. Target
luaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada masyarakat pelaku Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM) wilayah Kota Depok dapat dilihat pada Tabel 2.1.
12
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Pelaksanaan
Pemberian pelayanan pemenuhan kebutuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
dilaksanakan tanpa adanya biaya sebagai wujud pelaksanaan pengabdian masyarakat Tax
Center, tim dosen, dan mahasiswa Universitas Gunadarma yang bekerja sama dengan KPP
Pratama Depok Cimanggis dalam pemenuhan 12 UMKM di wilayah Kota Depok. Metode yang
digunakan sebagai pendekatan pelaksanaan pengabdian masyarakat adalah pelayanan dan
pendampingan pemenuhan kebutuhan melalui bantuan jasa dan edukasi.
3.2 Rencana Kegiatan
Berdasarkan penjelasan terkait dengan implementasi solusi, maka pada tahapan ini adalah
melakukan berbagai rencana kegiatan yang mendukung metode pelaksanaan program
penelitian dan pengabdian masyarakat, yaitu:
1. Melakukan analisis kebutuhan UMKM.
2. Mengalokasikan dosen dan mahasiswa.
3. Menyiapkan biaya dan peralatan yang dibutuhkan.
4. Melakukan pengambilan foto dan video produk UMKM.
5. Melakukan pemenuhan kebutuhan UMKM antara lain pembuatan website dan Instagram
untuk pemasaran produk UMKM, pembuatan laporan keuangan, pelatihan pembuatan
laporan pajak, serta konsultasi penjualan.
6. Menyusun publikasi media masa online dan Hak Cipta.
7. Melakukan pelaporan kegiatan pengabdian masyarakat.
13
BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
4.1 Profil Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Maasyarakat (LPPM) Universitas Gunadarma
merupakan lembaga yang berperan untuk mendukung Universitas Gunadarma dalam
mewujudkan salah satu tujuannya yaitu “memberikan kontribusi dalam bidang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi bagi kebutuhan pembangunan secara regional, nasional dan
internasional” dan selalu berupaya mensosialisasikan penelitian dan pelayanan IPTEK
unggulan berguna bagi masyarakat secara luas.
Selama ini kontribusi LPPM Universitas Gunadarma pada kegiatan pengabdian masyarakat
sangat banyak, tidak hanya secara fisik dalam memberikan kontribusi kepada masyarakat,
namun juga secara keilmuan, diantaranya adalah:
1. Menyediakan ruang dan prasarana. yaitu berupa incubator bisnis yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat luas untuk mempersiapkan dan mengembangkan
usahanya, yaitu:
a. Ruang diskusi di lembaga penelitian yang dapat dimanfaatkan untuk diskusi dan
koordinasi, dalam kondisi yang sangat mendukung (AC, kursi, meja diskusi,
whiteboard, dan LCD Projector).
b. Adanya laboratorium pendukung, seperti Laboratorium Akuntansi, Laboratorium
Pengembangan bisnis, dan Laboratorium e-commerce. Ruang-ruang Laboratorium ini
juga dapat digunakan untuk pelatihan atas hasil penelitian dan pengabdian
masyarakat.
c. Perpustakaan dengan ruangan dan gedung yang sangat kondusif dan memiliki koleksi
buku referensi yang sangat baik.
d. Unit pengurusan HKI yang dapat membantu peneliti dalam mengurus dan
memperoleh sertifikasi HKI bagi hasil penelitian dan pengabdian masyarakat.
2. Membantu penyediaan fasilitas kredit mikro bagi kelompok masyarakat usaha binaan.
3. Menyediakan sarana informasi seperti tabloid UG News, UG Radio dan UG TV yang
dapat dimanfaatkan sebagai media promosi oleh masyarakat.
4. Menyediakan pendampingan untuk membantu pemecahan berbagai permasalahan yang
dihadapi para pelaku UMKM dan kelompok masyarakat.
4.2 Kepakaran Tim
Bagian ini merupakan penjabaran kepakaran tim pengusul dan tim pelaksana program
penelitian dan pengabdian masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Gunadarma yang memiliki kapasitas
bidang kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan bidang pendidikannya.
14
4.2.1 Tim Pengusul
Ketua pengusul kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah Kepala Tax Center
dengan anggota pengusul adalah staf Tax Center serta dosen Universitas Gunadarma yang
memiliki kepakaran sesuai bidang ilmu, dimana Tax Center telah bermitra dengan beberapa
KPP di wilayah Jawa Barat III termasuk KPP Pratama Depok Cimanggis.
Nama Bidang Ilmu
Dr. Beny Susanti, S.E., M.M. Akuntansi
Ir. Toto Sugiharto, M.Sc., Ph.D. Manajemen
Dr. Dwi Asih Haryanti, S.E., M.M. Akuntansi
Dr. Dewi Putrie Lestari, S.Si., M.Si. Matematika
4.2.2 Tim Pelaksana
Pelaksana lapangan yang ditugaskan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat terbagi
dalam beberapa tim yang komposisi personilnya merupakan kompilasi beberapa kelompok
berdasarkan bidang kompetensi yang ada di kelompok program penelitian dan pengabdian
masyarakat, dimana setiap tim mendampingi satu UMKM.
Nama Bidang Ilmu
Prof. Dr. E.S. Margianti, S.E., M.M. Akuntansi
Prof. Suryadi Harmanto, S.Si., M.MSI. Teknologi Informasi
Dr. Feni Andriani, S.Si., M.Si. Matematika
Dr. Nola Marina, S.Si., M.Si. Matematika
Ir. Ari W.B. Raharjo, M.M. Manajemen
Dr. Baby Lolita Basyah, S.Kom., MMSI Teknologi Informasi
Dr. Bertilia Lina Kusrina Akuntansi
Dr. Caecilia Widi Pratiwi, S.E., M.M. Akuntansi
Dassaad, S.E., M.M. Manajemen
Dr. Desi Pujiati, S.E., M.M. Akuntansi
Dr. Herry Sussanto, S.E., M.M. Manajemen Keuangan
Dr. Ilmiyati Sari, S.Si., M.Si. Matematika
Dr. Ira Phajar Lestari, S.E., M.M. Akuntansi
Dr. Masodah, S.E., MMSI Akuntansi
Dr. Purwanti, S.Kom., MMSI Teknik Informatika
Dr. Renny Nur'ainy, S.E., M.M. Akuntansi
Dr. Rini Tesniwati, S.E., M.M. Akuntansi
Dr. Riyanti, S.E., M.M. Akuntansi
Dr. Sari Noorlima Yanti, S.Kom., MMSI Teknik Informatika
Dr. Sri Nawangsari, S.E., M.M. Manajemen
Dr. Sri Setya Handayani, S.E., M.M. Manajemen
Suryandari Sedyo Utami, S.E., M.M. Akuntansi
Dr. Ir. Tety Elida Siregar, M.M. Manajemen
15
BAB 5 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
5.1 Hasil
Hasil luaran yang telah dicapai dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah telah
dilaksanakan pelayanan kepada masyarakat pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) melalui kegiatan pendampingan pemenuhan kebutuhan untuk 12 UMKM di wilayah
Kota Depok, yaitu Veza, Jugurancafe, Sambal Pare " RUDALKU" by Kedai Nyot Nyot, Enofa,
Dapur Keluarga Depok, Kripik Pisang Bagas, Bilava Food, Sanggam Karya Gemilang, Refina
Collection, Ayoedya (Langgeng), Dapur Geulis, dan Riskiping. Adapun kegiatan pemenuhan
kebutuhan dari 12 UMKM tersebut, antara lain:
1. Foto dan video produk UMKM Refina Collection, Ayoedya (Langgeng), Dapur
Keluarga Depok, dan Jugurancafe.
2. Pembuatan website dan UMKM Refina Collection, Ayoedya (Langgeng), dan Dapur
Keluarga Depok.
3. Pembuatan Instagram “Belilo” khusus pemasaran produk dan edukasi UMKM.
4. Pembuatan spanduk dan brosur UMKM Sambal Pare " RUDALKU" by Kedai Nyot
Nyot untuk media pemasaran diluar website dan Instagram.
5. Pembuatan laporan keuangan.
6. Pelatihan laporan pajak.
7. Konsultasi penjualan prospektif.
5.2 Luaran yang Dicapai
Telah berhasil diberikan peningkatan daya saing dalam bentuk peningkatan nilai tambah
pengetahuan dan perbaikan tata nilai masyarakat dalam bentuk edukasi dan penggunaan
teknologi tepat guna tentang pemasaran produk UMKM menggunakan media digital sehingga
dapat meningkatkan pemasaran produk UMKM. Luaran lainnya yang telah dicapai yaitu
produk website UMKM Refina Collection, Ayoedya (Langgeng), dan Dapur Keluarga Depok,
dimana untuk program komputer pembuatan website UMKM Ayoedya (Langgeng) telah
didaftarkan Hak Ciptanya.
16
BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Tahapan berikutnya yang akan dilakukan dalam kegiatan ini adalah melakukan pelayanan
pemenuhan kebutuhan UMKM bentuk lainnya misalnya pembuatan marketplace, pembuatan
website e-commerce, pembuatan database, pembuatan aplikasi kasir, penyusunan laporan
pajak, penyusunan proposal pendanaan, serta pengaplikasian teknik komunikasi. Selain itu,
akan menambah jumlah UMKM di wilayah Kota Depok yang akan didampingi. Seluruh
kegiatan akan dipublikasikan pada media masa cetak sebagai bentuk transparansi dan anjuran
terhadap kegiatan pengabdian masyarakat.
17
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Saat ini sebagian besar pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di
wilayah Kota Depok belum memaksimalkan penggunaan teknologi dalam bisnis usahanya,
sehingga tidak sedikit UMKM di wilayah Kota Depok yang terus mengalami penurunan
penghasilan di masa Pandemi COVID-19. Berdasarkan permasalahan tersebut, KPP Pratama
Depok Cimanggis menggandeng Tax Center Universitas Gunadarma untuk melakukan
program pendampingan pemenuhan kebutuhan UMKM. Kegiatan ini telah dilaksanakan secara
bertahap pada bidang Pemasaran, Manajemen dan Akuntansi. Kegiatan pelayanan ini telah
menghasilkan foto dan video produk UMKM yang telah diunggah ke dalam Instagram khusus
promosi UMKM yang dikelola oleh Tax Center dan dimasukkan ke dalam website yang telah
dibuat oleh mahasiswa Universitas Gunadarma, pembuatan spanduk dan brosur, pendampingan
pelaporan keuangan dan konsultasi penjualan oleh tim dosen yang telah dialokasikan oleh Tax
Center. Berbagai kegiatan yang disebutkan menandakan kegiatan pengabdian masyarakat
dapat membantu menjawab dan menyediakan solusi atas pemenuhan kebutuhan UMKM.
7.2 Saran
Peran serta yang aktif dari seluruh jajaran Universitas Gunadarma untuk mendukung
perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) akan memberikan dampak yang
lebih besar terhadap pertumbuhan UMKM. Pemasaran gencar dengan kerja sama yang baik
antara dosen dan mahasiswa dengan skala besar akan lebih memberikan dampak positif bagi
para pelaku UMKM.
18
DAFTAR PUSTAKA
Amri, A. 2020. Dampak Covid-19 Terhadap UMKM di Indonesia. Jurnal Brand. Vol. 2, No.
1, pp. 123-130.
Anugrah, R. J. (2020). Efektifitas Penerapan Strategi Online Marketing oleh UMKM dalam
Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Corona Viruses Disease 2019 (Covid-
19). Jurnal MANOVA. Vol. 2, No. 2, pp. 55-65.
Awali, H. & Rohmah, F. (2020). Urgensi Pemanfaatan E-Marketing Pada Keberlangsungan
UMKM di Kota Pekalongan di Tengah Dampak Covid-19. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Islam. Vol. 2, No. 1, pp. 1–14.
Baker, T., & Judge, K. (2020). How to Help Small Businesses Survive COVID-19. Columbia
Law and Economics Working Paper (620).
Chaffey, D., Mayer, R., Johnston, K., & Ellis, C. F. (2000): Internet Marketing, London,
Prentice Hall.
Dahlan, M. (2017). Peran Pengabdian Pada Masyarakat dalam Pemberdayaan Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM). Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. Vol. 1, No. 2,
pp. 81-86.
Febrantara, D. (2020). Bagaimana Penanganan UKM di Berbagai Negara Saat Ada Pandemi
Covid-19? DDTC Fiscal Research. Retrieved from
https://drive.google.com/drive/folders/1MY31IOC3gWq-EgzNkuJzqJnB9PV6qA2D.
Hadiwardoyo, W. (2020). Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi Covid-19. Jurnal of
Business and Enterpreneurship. Vol. 2, No. 2.
Islam, A. (2020). Configuring a Quadruple Helix Innovation Model (QHIM) based blueprint
for Malaysian SMEs to survive the crises happening by Covid-19. Emerald Open Res, 2.
Kemenkop-UKM. (2020). Menkop dan UKM Paparkan Skema Pemulihan Ekonomi KUKM
di Masa dan Pasca COVID-19. Retrieved from http://www.depkop.go.id/read/menkop-
dan-ukm-paparkan-skema-pemulihan-ekonomi-kumkm-di-masa-dan-pasca-covid-19.
Kristiyanti, M. & Rahmasari, L. (2015). Website Sebagai Media Pemasaran Produk-Produk
Unggulan UMKM di Kota Semarang. Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol. 13, No. 2, pp.
186-196.
LIPI. (2020). Survei Kinerja UMKM di Masa Pandemi COVID19. [Online]. Available at
http://lipi.go.id [Accessed January, 15 2021].
Marlinah, L. 2020. Peluang dan Tantangan UMKM dalam Upaya Memperkuat Perekonomian
Nasional Tahun 2020 Ditengah Pandemi Covid 19. Jurnal Ekonomi. Vol. 22, No. 2, pp.
118-124.
OECD. (2020). SME Policy Responses: Tackling Coronavirus (Covid-19) Contributing to A
Global Effort.
Pakpahan, A. K. (2020). COVID-19 dan Implikasi Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional. pp. 59-64.
Pasaribu, R. (2020). Optimalisasi Media Online Sebagai Solusi Promosi Pemasaran UMKM di
Semarang Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Komunikasi dan Media. Vol. 01, No.
01, pp. 33 – 44.
19
Prasetyo, A. & Huda, M. (2019). Analisis Peranan Usaha Kecil dan Menengah Terhadap
Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Kebumen. Fokus Bisnis: Media Pengkajian
Manajemen dan Akuntansi. Vol. 18, No. 1, pp. 26-35.
Putri, A. S. (2019). Peran UMKM dalam Perekonomian Indonesia. Kompas.com.
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/20/120000469/peran-umkm-dalam-
perekonomian-indonesia?page=al.
Rosita, R. (2020). Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap UMKM di Indonesia. Jurnal Lentera
Bisnis. Vol. 9, No. 2, pp. 109-120.
Setiawan. (2020). Sebanyak 37.000 UMKM Terdampak Virus Corona. Retrieved from
https://money.kompas.com/read/2020/04/17/051200426/sebanyak-37.000-umkm-
terdampak-virus-corona.
Sugiri, D. (2020). Menyelamatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dari Dampak Pandemi
Covid-19. Fokus Bisnis: Media Pengkajian Manajemen dan Akuntansi. Vol. 19, No. 1,
pp. 76-86.
Susilawati, S., Falefi, R., & Purwoko, A. (2020). Impact of COVID-19’s Pandemic on the
Economy of Indonesia. Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-
Journal): Humanities and Social Sciences. Vol. 3, No. 2, pp. 1147-1156.
LAMPIRAN 1. PETA LOKASI
Jarak lokasi Mitra yang beralamatkan: Jalan Pemuda No. 40, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa
Barat 16431 dengan Perguruan Tinggi Pengusul, Universitas Gunadarma yang beralamatkan di Jl.
Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424 adalah berjarak 7,5
KM.
LAMPIRAN 2. SURAT PERMINTAAN MITRA
LAMPIRAN 3. SURAT KETERANGAN MITRA
LAMPIRAN 4. JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat
September 2020 – Januari 2021
Bln Bln Bln Bln Bln
9 10 11 12 1
1 Koordinasi dengan pihak terkait
2 Sosialisasi awal kegiatan pengabdian
masyarakat kepada pelaku UMKM
3 Pengumpulan data kebutuhan UMKM
4 Pendampingan pemenuhan kebutuhan
UMKM
5 Pengambilan foto dan video produk
UMKM
6 Pembuatan Instagram Belilo untuk
media pemasaran online produk UMKM
7 Pembuatan spanduk dan brosur untuk
media pemasaran
8 Pembuatan website UMKM
9 Pembuatan buku manual program
komputer untuk didaftarkan hak cipta
10 Pelaporan hasil kegiatan pengabdian
masyarakat
LAMPIRAN 5. ANGGARAN BIAYA
NO KETERANGAN SATUAN KUANTITAS
HARGA
SATUAN
(Rp)
TOTAL
(Rp)
1 Administrasi Paket 2 100.000 200.000
2 Transport Kali 4 50.000 200.000
3 Lumpsum
Makan Unit 30 20.000 600.000
Minum Paket 2 50.000 100.000
4 Kegiatan
Ruang Buah 0 0
Spanduk dan Brosur Paket 1 850.000 850.000
Aplikasi Instagram Paket 1 150.000 150.000
Aplikasi Website Paket 3 200.000 600.000
Sertifikat HKI Buah 1 600.000 600.000
Publikasi Online Paket 1 250.000 250.000
TOTAL ANGGARAN 3.550.000
LAMPIRAN 6. TIM MAHASISWA PELAKSANA
No Nama Mahasiswa NPM Jurusan
1 Afifah Amalia Julianti 10117226 Sistem Informasi
2 Sindi Fernanda 15117693 Sistem Informasi
3 Wahyu Budiyanto 16117138 Sistem Informasi
LAMPIRAN 7. DOKUMENTASI KEGIATAN, PUBLIKASI MEDIA
ONLINE & HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
A. Dokumentasi Kegiatan Pemenuhan Kebutuhan UMKM
1. Rapat Koordinasi Staff Tax Center Universitas Gunadarma dan Staff KPP Pratama Depok
Cimanggis Terkait Kegiatan Pendampingan UMKM
2. Kunjungan Rumah Produksi UMKM Refina Collection dan UMKM Ayoedya
3. Pengadaan Spanduk dan Brosur UMKM Sambal Pare " RUDALKU" by Kedai Nyot Nyot
4. Pengambilan Foto Produk UMKM Juguran Cafe dan UMKM Dapur Keluarga Depok
5. Hasil Editing Foto Produk-Produk UMKM
B. Website UMKM Dapur Keluarga Depok
1. Tampilan Halaman Beranda
2. Tampilan Halaman Tentang
3. Tampilan Halaman Menu/Produk
C. Website UMKM Ayoedya Langgeng (url : www.ayoedyalanggeng.com)
1. Tampilan Halaman Beranda
2. Tampilan Halaman Kontak
3. Tampilan Halaman Produk
4. Tampilan Halaman Tentang
D. Website UMKM Refina Collection
1. Tampilan Halaman Home
2. Tampilan Halaman Kontak
3. Tampilan Halaman Pencarian
4. Tampilan Halaman Detail Produk
E. Instagram Belilo
F. Publikasi Pada Media Masa online Depok News
Url :
https://www.depoknews.id/kolaborasi-universitas-gunadarma-dan-kpp-pratama-depok-
cimanggis-dalam-pendampingan-pemenuhan-kebutuhan-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-
umkm-wilayah-kota-depok/
Tanggal Publikasi : 31 Januari 2021
G. Hak Cipta Program Komputer Pembuatan Website UMKM Langgeng
Url :
https://pdki-
indonesia.dgip.go.id/detail/EC00202108110?type=copyright&keyword=Pemrograman+Hypertex
t+Prepocessor+Pada+Framework+Bootstrap+Dalam+++++++++++++++++++++++++++++++
++++++++++++Pembuatan+Website+UMKM+Langgeng
Tanggal Pencatatan : 25 Januari 2021