Upload
sidikamanah
View
1.277
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PENGAMATAN KONSEP DASAR IPA “Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Kecepatan Tumbuh
Perkecambahan Kacang Hijau”
disusun
O
L
E
H
1. ITA PURNAMA SARI
2. LINA DWI KUSUMA
3. LISDA LISMAYDA
Prodi/ Kelas : PGSD S1/ 5D
Pembimbing : BUDHI AKBAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Prof. DR. HAMKA (UHAMKA)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik, meskipun masih jauh dari kesempurnaan.
Dan saya berterima kasih kepada bapak Budhi Akbar yang telah membantu untuk menyelesaikan Hasil Laporan Praktikum.Dalam bahasan kali ini kami membuat laporan yang berjudul Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan.
Semoga laporan yang kami buat ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan lebih memahami pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan.
Jakarta, 4 Oktober 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................
1.2 Tujuan ............................................................................................................
1.3 Manfaat ..........................................................................................................
1.4 Hipotesis ........................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan ..............................................................................................
3.2 Langkah Kerja ...............................................................................................
3.3 Pengumpulan dan Analisis Data …………………………………………...
3.4 Hasil Pengamatan ..........................................................................................
3.5 Pembahasan ...................................................................................................
Penutup
Kesimpulan ..........................................................................................................
Saran ....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya, banyaknya cahaya yang di butuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya cahaya menghambat pertumbuhan bertambah tinggi karena cahaya dapat mengurai hormon auksin (hormon pertumbuhan). Dalam kehidupan sehari-hari cahaya sangat diperlukan untuk menyeimbangkan siklus energi. Telah kita ketahui bahwa cahaya merupakan sumber energi bagi satu-satunya produsen dalam siklus energi, yaitu tumbuhan. Kelangsungan hidup makhluk hidup.
1.1.1 Masalah dan Rumusan Masalah
Tanah merupakan titik pemasukan sebagaian besar bahan ke dalam tubuh benda hidup. Melalui akar – akarnya tumbuhan menyerap air, nitrat, fosfat, sulfat, aklium, tembaga, seng dan mineral esensial lainnya ( John W. Kimball 3,1991 :997). Suatu tanaman akan tumbuh dengan suburnya, apabila segala elemen yang dibutuhkannya ada tersedia cukup, lagi pula elemen itu ada di dalam bentuk yang sesuai untuk diserap tanaman ( D. Dwijosoputro, 1978 : 28).
Berdasarkan landasan teori diatas perumusan masalah pada percobaan ini dirumuskan sebagai berikut : “Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Kecepatan Tumbuh Perkecambahan Kacang Hijau”.
Masalah:
- Apakah Pertumbuhan kacang hijau dipengaruhi oleh cahaya ?
- Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau ?
1.1.2 Variabel Penelitian
Kecambah kacang hijau ditanam didalam gelas air mineral bekas dan masing-masing gelas air mineral diisi dengan kapas. Gelas air minum bekas terdiri dari 3 buah. Kedalam masing-masing gelas tersebut diisikan kecambah biji kacang hijau, dan 1 gelas mineral diletakkkan di tempat yang terkena cahaya dan 2 botol lainnya diletakkan ditempat yang tidak terkena cahaya.(redup dan terang).
a.Variabel Kontrol : Banyak air, jumlah biji kacang hijau, kapas, jumlah air, wadahb.Variabel Terkait : panjang batang kecambah, warna daun, keadaan batang
kecambah.c.Variabel Bebas : Intensitas cahaya matahari pada tempat peletakan percobaan.
1.2 TujuanMembandingkan kecepatan tumbuh tanaman di tempat yang berbeda intensitas
cahayanya yaitu gelap redup dan terang.
1.3 Manfaat1. Dapat mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan. 2. Dapat menerapkan kesimpulan yang didapat dari penelitian dalam kehidupan
sehari-hari.
1.4 Hipotesis
Pertumbuhan tanaman lebih cepat di tempat gelap, karena cahaya bisa menguraikan hormon auksin (suatu hormon pertumbuhan).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Cahaya mutlak dibutuhkan oleh semua tumbuh tumbuhan hijau. Namun disisi lain cahaya juga dapat memperlambat pertumbuhan dikarenakan dapat mengurangi zat tumbuh atau auksin, sehingga pertumbuhan tinggi terhambat. Hal ini dapat dibuktikan dengan menanam atau menempatkan kecambah pada tempat yang berbeda, yaitu ditempat gelap, redup dan tempat terang. Ditempat yang terang tumbuhan akan tumbuh tinggi, batang kokoh dan berwarna hijau, ditempat redup tumbuhan tumbuh tinggi, batang agak layu. Sedangkan tumbuhan yang berada ditempat yang gelap akan tetap mengalami pertumbuhan tinggi akan tetapi berwarna pucat dan batangnya tidak kokoh,hal ini disebut dengan etiolasi.
Etiolasi = Fenomena yang diperlihatkan tumbuhan yang tumbuh dalam gelap, bercirikan warna pucat, ruas panjang-panjang, dan daun kecil.
2. Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan etiolasi, yaitu pertumbuhan sel tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap.
3. Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat. Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen. Hasil penelitian F.W. Went, ahli fisiologi tumbuhan, pada tahun 1928 menunjukkan produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila dari sinar matahari. Sinar nila perusak enzim-enzim yang membantu pembentukkan asam indo asetat (salah satu jenis auksin). Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung banyak air.
Cahaya merupakan faktor pengendalian dan perkembangan tumbuhan, terutama berperan dalam proses berlangsung fotosintesis. Panjang hari saat terdapat cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Kecuali di daerah tropis, semua wilayah di bumi setiap tahun mengalami perubahan waktu pencahayaan (fotoperiodik). Dibelahan bumi utara, periode siang secara perlahan semakin panjang hingga akhir juni dan secara perlahan pula panjang siang memendek hingga desember. Kemampuan suatu makhluk hidup untuk merespon perubahan fotoperiodik disebut dengan fotoperidiosme.
Respon fotoperiodik pada tumbuhan meliputi saat dormansi, pembungaan, perkecambahan, serta tumbuhan dan perkembangan batang. Tumbuhan berdasarkan faktor panjang pendeknya pencahayaan dapat dibedakan atas
1. Tumbuhan hari pendek, merupakan tumbuhan berbunga ketika periode gelap lebih panjang dibandingkan periode kritis pembungaan (sekitar 12 jam).
2. Tumbuhan hari panjang, merupakan tumbuhan yang berbunga ketika periode gelap lebih pendek dibandingakn periode kritis pembungaan.
3. Tumbuhan hari netral, merupakan yang tumbuhan yang berbunga tanpa dipengaruhi oleh panjang hari.
Cahaya juga mempengaruhi perkembangan pucuk ketika sebuah biji muncul menembus kepermukaan tanah, dan dapat juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ukuran daun dan batang.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.I. Alat dan Bahan
1. Gelas bekas air mineral 3 buah
2. Biji kacang hijau 15 butir
3. Air secukupnya
4. Kapas secukupnya
5. Plastik 1/2 Kg = 3 buah
6. Plastik 1 Kg = 3 buah
7. Karet Gelang 6 buah
8. Mistar / pengukur
9. Gunting/ cutter
10. Spidol
3.2. Langkah-langkah Kerja
1. Plastik ½ Kg di potong secara diagonal, lalu ujung dari plastik yang berbentuk seperti
kerucut dipotong juga.
2. Plasrik 1 Kg dipotong dibagian ujungnya, sehingga kedua bagian dari plastik tersebut
terbuka.
3. Ikat plastik yang berbentuk seperti kerucut tersebut pada ketiga gelas air mineral
menggunakan karet.
4. Masukkan air secukupnya pada gelas-gelas hingga mencapai 2 cm mencapai
permukaan plastik.
5. Lalu masukkan kapas secukupnya kedalam dasar plastik, sehingga dapat mengenai air
dan kapas akan basah.
6. Masukkan biji kacang hijau pada gelas 1, 2, dan 3 (masing-masing gelas berisi 5
butir).
7. Tahap selanjutnya, beri nama pada masing-masing gelas. Gelas 1 = terang, gelas 2 =
redup, dan gelas 3 = gelap
8. Lalu ikat ketiga botol dengan plastik yg kedua ujungnya terbuka.
9. Kemudian tempatkan masing-masing gelas pada tempat yang berbeda, sesuai dengan
tulisan yang tercantum pada gelas.
10. Lakukan pengamatan setiap 2 hari sekali untuk mengukur tinggi tumbuhan dan
menghitung selama 6 hari.
11. Masukkan data hasil pengamatan kedalam tabel pengamatan.
3.3 Pengumpulan Data dan Analisis Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur tinggi tanaman dan menghitung
jumlah daun setiap 2 hari sekali selama 6 hari. Analisis data dengan :Microsoft Word dan
Microsoft Excel.
3.4 Hasil Pengamatan Terhadap Kecambah
Dari pengamatan selama 6 hari terhadap pertumbuhan kacang hijau dapat di
simpulkan bahwa cahaya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan.Hal ini dapat di lihat dari
tabel pengamatan di bawah ini:
Tabel 3.1
Hasil Pengamatan terhadap pertumbahan jumlah daun dan tinggi tanaman
kacang hijau
Hari ke-
Jumlah daun Tinggi Kualitas
Pot 1 Pot 2 Pot 3 Pot 1 Pot 2 Pot 3
Pot yang terkena matahari akan terlihat lebih segar
walaupun tumbuhnya lambat,sedangkan pot di tempat redup dan gelap daunya terlihat layu dan
melengkung tapi pertumbuhanya sangat
cepat.
1
2
3
4
5
6
Hasil Pengamatan
1 2 3 4 5 60
2
4
6
8
10
12
TerangRedupGelap
Grafik 3.1
Kesimpulan :
Setelah diteliti, ternyata perkecambahan biji kacang hijau lebih cepat di daerah gelap.
Alasannya, terjadi etiolasi (pertumbuhan yang cepat di tempat gelap).
3.5 Pembahasan
Perbedaan keadaan di masing-masing tempat di pengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal yang sangat berpengaruh dalam pengamatan ini yaitu antara lain :
GEN adalah "substansi hereditas" yang terletak di dalam kromosom.
Gen bersifat antara lain :
- Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom.
- Mengandung informasi genetika.
- Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel.
Pengaruh Gen dalam perkecambahan yaitu perbedaan dalam laju pertumbuhan masing-masing biji kacang hijau.
Hormon : senyawa organik yang dibuat pada suatu bagian yang dengan konsentrasi rendah menyebabkan suatu dampak fisiologis.
Hormon yang mempengaruhi antara lain :
Auksin : adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). Berfungsi mengatur pembesaran sel dan pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
Pengaruhnya yaitu bagian batang yang terkena cahaya memiliki auksin yang lebih sedikit karena auksin mengalami kerusakan jika terkena cahaya sedangkan bagian batang yang tidak terkena cahaya mempunyai lebih banyak auksin sehingga tumbuh lebih panjang daripada batang yang terkena cahaya. Auksin juga menyebabkan perpanjangan sel batang dan menghambat perpanjangan sel akar.
Faktor Eksternal antara lain :
Air
Air berpengaruh dalam pertumbuhan kecambah, yaitu air berfungsi sebagai pelarut reaksi dalam tubuh tumbuhan dan sebagai medium reaksi enzimatis. Apabila kekurangan air, maka terjadi peningkatan asam absisat yang menghambat pertumbuhan dan menurunkan produksi hormon auksin pada tanaman. Sehingga sulit bertambah pertumbuhannya.
Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap fotosintesis kecambah, dan merangsang pembentukan klorofil sehingga tanaman dapat menghasilkan mekanan sendiri. Hal ini menyebabkan tanaman yang ditempat terang berwarna hijau daunnya sedangkan ditempat gelap batangnya kurus, daunnya pucat dan tidak berkembang dengan baik.
Kapas
Kapas dapat dijadikan sebagai media tanam, karena kapas memiliki daya serap yang tinggi. Kapas yang bisa digunakan adalah kapas yang lembab, karena kelembaban mempengaruhi kerja enzim untuk berkecambah.
Pencahayaan yang cocok untuk pertumbuhan kecambah kacang hijau adalah cahaya tidak langsung, karena cahaya tidak langsung akan mempercepat pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau.
Sedangkan pencahayaan yang tidak cocok untuk pertumbuhan kecambah kacang hijau adalah cahaya langsung, karena cahaya langsung dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau, sehingga cahaya langsung tidak cocok untuk pertumbuhan kecambah kacang hijau.
BAB IV
PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
Dari percobaan yang kita lakukan dapat kita ketahui bahwa cahaya sangat dibutuhkan
dalam pertumbuhan kecambah.
Dibuktikan dengan penelitian pertumbuhan kecambah di tempat terang redup dan
gelap. Jika tumbuhan di tempat yang terang tanaman akan menjadi segar dan
pertumbuhannya lambat. Sedangkan di tempat yang gelap tanaman akan layu dan daun
menjadi pucat tapi pertumbuhanya cepat dan tanaman agak melengkung.Ini membuktikan
kalau cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil pengamatan ini maka dapat kami sarankan sebagai berikut:
1. Agar lebih teliti dalam mengukur panjang tanaman yang sudah tumbuh.
2. Dapat berhati-hati dalam pemberian air pada tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
WWW.google.com
Pratiwi,Da.2006.biologi :biologi untuk SMA kelas XII.Jakarta : Erlangga
Priadi,Arif.2006.biologi 3. Jakarta : Yudistira