23
LAPORAN PENYEDIAAN AIR BERSIH DENGAN PENGEBORAN SISTEM JETTING DI DUSUN JAPANAN, DESA MARGODADI , SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PAPLC-B1 semester III Disusun Oleh : 1. Dedy Yoga Herawan P07133110047 2. Dian Kusumasari P07133110051 3. Ema Suryaningtyas P07133110056 4. Hajjar Khoirinnisak P07133110061 5. Imroatul Chasanah P07133110063 6. Kurnia Dwi Citra P07133110069 7. Muh.Okta Vauzan P07133110075 8. Rindy Astike Dewanty P07133110083 9. Selvi Sulistyaningrum P07133110088 10. Sri Karyati P07133110091

LAPORAN PENGEBORAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mata kuliah PAPLC

Citation preview

Page 1: LAPORAN PENGEBORAN

LAPORAN

PENYEDIAAN AIR BERSIH DENGAN PENGEBORAN SISTEM JETTING DI

DUSUN JAPANAN, DESA MARGODADI , SEYEGAN, SLEMAN,

YOGYAKARTA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PAPLC-B1 semester III

Disusun Oleh :

1. Dedy Yoga Herawan P07133110047

2. Dian Kusumasari P07133110051

3. Ema Suryaningtyas P07133110056

4. Hajjar Khoirinnisak P07133110061

5. Imroatul Chasanah P07133110063

6. Kurnia Dwi Citra P07133110069

7. Muh.Okta Vauzan P07133110075

8. Rindy Astike Dewanty P07133110083

9. Selvi Sulistyaningrum P07133110088

10.Sri Karyati P07133110091

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

2012

Page 2: LAPORAN PENGEBORAN

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyetujui hasil laporan praktikum

mata kuliah PAPLC-B1 yang berjudul “PENYEDIAAN AIR BERSIH DENGAN

PENGEBORAN SISTIM JETTING DI DUSUN JAPANAN, DESA MARGODADI ,

SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA”.

Laporan ini telah disahkan dan disetujui

Pada tanggal ....... Januari 2012 di Yogyakarta oleh :

Instruktur Tanda Tangan

1. YB. Kamat Kartono, SPd, M.Si ........................

(NIP. 194808171979061001)

2. Ibnu Rois, SST ........................

(NIP.198508092010121004)

Dosen Pembimbing

1. H. Purwanto, S.ST, M.Si ........................

(NIP.195209271976071001)

2. Haryono, SKM, M.Kes ........................

(NIP.196407131987031003)

Mengetahui,

Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Kepala Desa Margodadi

Politeknik Kesehatan Kementerian

Kesehatan Yogyakarta

Tuntas Bagyo,SKM, M. Kes Bandi

NIP. 1950911 198012 1 001

Page 3: LAPORAN PENGEBORAN

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas laporan

mata kuliah PAPLC-B1 dengan judul “PENYEDIAAN AIR BERSIH DENGAN

PENGEBORAN SISTIM JETTING DI DUSUN JAPANAN, DESA MARGODADI ,

SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA” dapat diselesaikan tepat pada

waktunya.

Laporan ini terwujud atas bimbingan, saran dan bantuan dari

berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan pada

kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih

kepada:

1. Dr. Hj. Lucky Herawati, SKM.MSc, selaku Direktur Politeknik

Kesehatan Kemenkes Yogyakarta

2. Tuntas Bagyono, SKM,M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kesehatan

Lingkungan Kemenkes RI Yogyakarta

3. H.Purwanto,S.ST, M.Si dan Haryono, SKM, M.Kes selaku Dosen

Pembimbing Mata Kuliah PALPLC-B1.

4. YB Kamat Kartono, Spd, M.Si dan Ibnu Rois, SST selaku instruktur

mata kulaih PAPLC-B1

5. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa

6. Teman-teman baikku yang selalu semangat memberikan dukungan

dan bantuannya.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan Laporan mata kuliah PAPLC-B1 ini.

Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, Januari 2012

Penulis

Page 4: LAPORAN PENGEBORAN

Hari/ Tanggal Praktikum : Senin-Selasa, 9-10 Januari 2012

Materi Praktikum : Pengeboran Air Tanah

Mata Kuliah : PAPLC - B

Semester : III (Tiga)

Lokasi atauTempat :Dusun Japanan, Desa

Margodadi,Sleman,Yogyakarta

Peserta Praktik : Kelompok (10 orang)

A. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui proses pengeboran Air tanah.

2. Mahasiswa mampu melakukan pengeboran Air tanah.

3. Untuk mendapatkan air bersih yang bermanfaat guna kebutuhan

masyarakat sekitar.

B. Manfaat

1. Mampu mengetahui teknik pengeboran air tanah

2. Mampu melakukan proses pengeboran air tanah

3. Air hasil pengeboran dapat digunakan oleh masyarakat.

C. Dasar Teori

Air tanah adalah air yang terdapat dalam

lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah. Air tanah

merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas

dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta

pemulihannya sulit dilakukan. Kedalaman air tanah tidak sama ada

setiap tempat tergantung pada tebal-tipisnya lapisan permukaan di

atasnya dan kedudukan lapian air tanah tersebut. Permukaan yang

merupakan bagian atas dari tubuh air disebut permukaan preatik.

Volume air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada jenis

lapisan batuannya. Terdapat dua jenis lapisan dalam tanah yaitu

Page 5: LAPORAN PENGEBORAN

lapisan kedap air (impermeable) dan lapisan tak kedap air

(permeable).

Kadar pori lapisan kedap sangat kecil sehigga kemampuan untuk

meneruskan air juga kecil. Kadar pori adalah jumlah ruang di celah

butir-butir tanah yang dinyatakan dalam bilangan persen. Sedangka

pori kadar lapisan tak kedap air cukup besar. Oleh karena itu

kemampuan untuk meneruskan air juga besar. Air hujan yang jatuh di

daerah ini akan terus meresap ke bawah sampai berhenti di suatu

tempat setelah tertahan oleh lapisan yang kedap. Contoh lapisan

tembus air ialah pasir, padas, kerikil dan kapur. Lapisan-lapisan ini

merupakan tempat-tempat persediaan air yang baik karena

merupakan tempat berkupulnya air sehingga pada-lapisan-lapisan

tersebut terbentuk tubuh air. Selain lapisan kedap dan lapisan tak

kedap juga terdapat lapisan peralihan yang merupakan variasi dari

kedua jenis lapisan tersebut. Tekanan air yang timbul dari air tanah

tak bebas tergantung pada perbedaan tinggi antara suatu tempat

dengan daerah tangkapan hujannya. Pada daerah yang letak air

tanahnya lebih rendah dari permukaan air tanahpada daerah

tangkapan hujannya, ir akan memancar keluar dari sumur yang di bor

atau biasa disebut sumur artesis. Air artesis ini biasanya sangat

penting bagi daerah yang kondisi tanahnya kering, air artesis ini dapat

memberikan air sebanyak 8.000.000 m3 per hari.

Lapisan tanah kaitannya dengan kemampuan menyimpan dan

meloloskan air dibedakan atas empat lapisan yaitu :

1. Aquifer, adalah lapisan yag dapat menyipan dan mengalirkan air

dalam jumlah besar. Lapisan batuan ini bersifat permeable

seperti kerikil, pasir dll2.

2. Aquiclude, adalah lapisan yang dapat menyimpan air tetapi

tidak dapat mengalirkan air dalam jumlah besar, seperti

lempung, tuff halus dan silt.

Page 6: LAPORAN PENGEBORAN

3. Aquifuge, adalah lapisan yang tidak dapat menyimpan dan

mengalirkan air, contohnya batuan granit dan batuan yang

kompak.

4. Aquifard, adalah lapisan atau ormasi batuan yang dapat

menyimpan air tetapi hanya dapat melooskan air dalam jumlah

yang terbatas.

Sifat-sifat fisik air tanah adalah sifat air yang dipergunakan harus

bebas dari segala macam kotoran yang dapat terdeteksi oleh indra

penglihatan, indra pembau dan indra perasa. Karakteristik fisik

meliputi warna, bau, rasa, kekentalan, kekeruhan dan temperatur.

a. Warna, warna air dapat disebabkan oleh adanya zat-zat atau

material organik yang terkandung dalam air bersih yang berupa

suspensi maupun yang terlarut. Intersitas warna dalam air dapat

diukur dengan satuan unit warna standar yang dihasilkan oleh 1 mg/l

platina (sebagai K2PtCl6).

b. Bau dan rasa, bau dapat disebabkan oleh zat-zat atau gas-gas

yang memiliki aroma-aroma tertentu di dalam air dan terhisap oleh

indra pembau seperti gas H2S, NH3, senyawa fenol, cloro fenol dll.

Rasa di tentukan oleh adanya garam atau zat lain baik yang tersubsidi

atau yang terlarut dalam air seperti MgSO4, Na2SO4 dan NaCl.

c. Kekentalan, kekentalan dapat dipengaruhi oleh partikel-partikel

di dalam air. Semakin banyak dikandung akan semakin kental. Di

samping itu apabila suhunya semakin tinggi, maka kekentalannya

semakin berkurang atau semakin encer.

d. Kekeruhan, kekeruhan disebabkan oleh adanya zat-zat yang

terkandung di dalam air tetapi tidak terlarutkan, misalkan

batulempung, batulanau dan zat-zat organik serta organisme.

Page 7: LAPORAN PENGEBORAN

e. Temperatur (suhu), temperatur airtanah dipengaruhi oleh

kondisi di sekelilingnya, seperti musim, cuaca siang dan malam,

tempat atau lokasinya, akibat berbagai macam variasi energi matahari

yang diterima oleh permukaan bumi

Persyaratan kimia air

1) pH (derajat keasaman)

Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada

umumnya disebabkan gas Oksida yang larut dalam air terutama

karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari

pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang

lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat

menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang

sangat mengganggu kesehatan.

2) Kesadahan

Kesadahan ada dua macam yaitu kesadahan sementara dan

kesadahan nonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara akibat

keberadaan Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang dihilangkan

dengan memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur

dalam air. Kesadahan nonkarbonat (permanen) disebabkan oleh sulfat

dan karbonat, Chlorida dan Nitrat dari Magnesium dan Kalsium

disamping Besi dan Alumunium. Konsentrasi kalsium dalam air minum

yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit tulang

rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat

menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih

kecil magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang,

akan tetapi dalam jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat

menyebabkan rasa mual.

3) Besi

Page 8: LAPORAN PENGEBORAN

Air yang mengandung banyak besi akan berwarna kuning dan

menyebabkan rasa logam besi dalam air, serta menimbulkan korosi

pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan salah satu unsur

yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang banyak

ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung

didalam air adalah 1,0 mg/l

4) Aluminium

Batas maksimal yang terkandung didalam air menurut Peraturan

Menteri Kesehatan No 82 / 2001 yaitu 0,2 mg/l. Air yang mengandung

banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak apabila

dikonsumsi.

5) Zat organik

Larutan zat organik yang bersifat kompleks ini dapat berupa unsur

hara makanan maupun sumber energi lainnya bagi flora dan fauna

yang hidup diperairan  

6) Sulfat

Kandungan sulfat yang berlebihan dalam air dapat mengakibatkan

kerak air yang keras pada alat merebus air (panci / ketel)selain

mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Sering dihubungkan

dengan penanganan dan pengolahan air bekas.

7) Nitrat dan nitrit

Pencemaran air dari nitrat dan nitrit bersumber dari tanah dan

tanaman. Nitrat dapat terjadi baik dari NO2 atmosfer maupun dari

pupuk-pupuk yang digunakan dan dari oksidasi NO2 oleh bakteri dari

kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar dalam usus

cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi langsung

dengan hemoglobine dalam daerah membentuk methaemoglobine

yang dapat menghalang perjalanan oksigen didalam tubuh.

Page 9: LAPORAN PENGEBORAN

8) Chlorida

Dalam konsentrasi yang layak, tidak berbahaya bagi manusia.

Chlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk desinfektan namun

apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+ dapat

menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.

9) Zink atau Zn

Batas maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l.

penyimpangan terhadap standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit,

sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah kecil, Zink merupakan unsur yang

penting untuk metabolisme, karena kekurangan Zink dapat

menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.

Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai

peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga keseimbangan

dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga

(domestik) maupun untuk kepentingan industri. Dibeberapa daerah,

ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai ±

70%.

Sumur Bor yang dalam (deep well drilling) memiliki beberapa

keunggulan dibandingkan dengan penggunaan Filter Air untuk

memproses air baku yang tidak memenuhi syarat air bersih menjadi

air bersih. Penggunaan Filter air memerlukan perawatan dan

pemeliharaan yang cukup merepotkan serta membutuhkan biaya

perawatan yang cukup tinggi. Dengan menggunakan sumur bor

dalam (deep well drilling) masalah tersebut bisa diatasi karena

kecenderungan kondisi tanah yang memiliki kandungan air yang jelek/

tidak memenuhi syarat air bersih tersebut biasanya berkisar di

kedalaman 12 m sampai dengan 40 meter. Khusus untuk dilokasi

yang memiliki kadar Garam yang tinggi, semisal di daerah pesisir

pantai, kedalaman pengeboran bisa mencapai diatas 100 meter untuk

memperoleh air bersih. hanya saja kualitas dari air di kedalam ini

Page 10: LAPORAN PENGEBORAN

memiliki kontur warna tersendiri dan juga suhu diatas suhu air biasa .

Akan tetapi kualitas air ini layak untuk digunakan sebagai air bersih

untuk mandi, cuci dan kegiatan komersial lainnya. Kebutuhan akan

air bersih per orang tiap harinya diperkirakan sekitar 50 liter per orang

setiap hari.

D. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Gen Set

b. Mata Bor

c. Pipa PVC 1”

d. Gergaji

e. Cangkul

f. Sekop

g. Ember

h. Kunci Rantai

i. Kunci Trimo

j. Selang penghantar

k. Selang penghisap

l. Mesin Penghisap

m. Swifelhead

n. APD (Sepatu Boot, Pelindung Kepala, Sarung Tangan)

o. Linggis

p. Pompa Submarsible

q. Selang Plastik

2. Bahan

a. Air

b. Pasir

c. Krikil

d. Lem Pipa

e. Pipa PVC 4 “

Page 11: LAPORAN PENGEBORAN

E. Prosedur kerja

1. Menyiapkan alat pemboran dengan sistem jetting.

2. Menyiapkan bahan-bahan pemboran tanah, termasuk menyiapkan

galian tanah (bak air) sebagai tempat sirkulasi air dengan ukuran

sekitar 50 x 50 x 50 cm , kemudian diisi air dengan pompa

submarsible yang dihisap dari kolam ikan hingga galian tanah yang

dibuat penuh air.

3. Merangkai alat pemboran dengan susunan, mata bor, pipa

pemboran, swivel head, selang penghantar air, mesin, pipa

penghisap air, saringan.

4. Pelaksanaan pemboran tanah :

a) Tempatkan slang penghisap air pada bak sirkulasi air.

b) Tempat mata bor yang sudah terangkai pada titik pemboran, gali

sedikit tanah pada titik yang akan dibor dengan menggunakan

linggis kemudian buat parit dari titik pengeboran menuju bak air

dan buat bak penangkap pasir/cating.

c) Hidupkan “on” mesin sehingga terjadi proses penghisapan dan

penyemburan air melalui ujung mata bor.

d) Putar pipa pemboran pelan-pelan menggunakan kunci trimo.

Dengan adanya putaran-putaran, tekanan-tekanan, dan

semburan-semburan maka pipa bor akan turun perlahan-lahan.

e) Sambung pipa pemboran ketika pipa tinggal tersisa ± 0.5 meter

supaya mudah untuk melakukan penyambungan. Pada waktu

penyambungan pipa mesin pompa dimatikan dan swivelhead

dibuka.

f) Lakukan penyambungan hingga mencapai lapisan air tanah yang

ditandai dengan adanya pasir yang keluar.

g) Setelah mendpatakan lapisan air tanah , pengeboran dihentikan,

kemudian lakukan penyemburan terus menerus untuk

mengurangi pasir ( hal ini supaya pengangkatan mata bor lebih

mudah)

Page 12: LAPORAN PENGEBORAN

h) Lepas swivelhead ,angkat pipa bor dan dilepas satu per satu

dengan menggunakan kunci trimo dan kunci rantai.

i) Menyiapkan pipa PVC 4” untuk dipasang sebagai casing. Gergaji

pipa PVC dengan jarak 5-10 centimeter.

j) Masukkan pipa PVC 4” yang sudah digergaji ke dalam lubang

pengeboran dengan cara memutar searah jarum jam, kemudian

disambung dengan pipa PVC 4” lainnya dengan di lem.

5. Lakukan back wash untuk membersihkan pasir yang ada dalam

cashing.

6. Pada sisi luar dari cashing diberikan pasir dan kerikil kecil.

7. Setelah diperkirakan pasir sudah dikeluarkan semua, pipa

penyemprot lumpur dikeluarkan dan sumur ditutup ditunggu

selama 1 minggu.

8. Akhir pelaksanaan pemboran, alat- alat dilepas dari rangkaian dan

dibersihkan juga ditata seperti semula.

E. Kondisi Lokasi

Tempat pengeboran kelompok kami berada di rumah Bapak

Kepala Desa yang bertempat di Dusun Japanan, Desa Margodadi,

Sleman, Yogyakarta. Di bagian utara dari rumah bapak kades ada

empang yang dibuat untuk membantu proses pengeboran (proses

penghisap), sedangkan di bagian kanan dan kiri ada rumah penduduk

lainnya. Kami melakukan titik pengeboran di samping kanan rumah

bapak kades tepatnya 2 meter di samping lahan rumah. Tanah di

lokasi tergolong tanah yang berpasir sehingga memiliki daya resap

tanah yang baik.

F. Hasil Kerja

Pengeboran sumur yang kami lakukan adalah kedalaman 12

meter, pengeboran diberhentikan karena mata bor sudah mencapai

lapisan air tanah yang berupa pasir dan dari sumur bor sudah

Page 13: LAPORAN PENGEBORAN

mengeluarkan tanah berwarna hitam. Pengeboran sedalam 12 meter

dilakukan dari pukul 09.00 - 12.30 WIB. Kemudian untuk proses

pengangkatan pipa pemboran dan pemasukan pipa PVC di mulai

pukul 13.00 – 14.30 WIB.

G. Pembahasan

Praktek pengeboran yang kami lakukan pada tanggal 9 Januari

2012 di Dusun Japanan, Desa Margodadi, Sleman, Yogyakarta

dengan system Jetting air yang dikeluarkan belum jernih. Hal ini

dikarenakan air yang digunakan untuk membantu dalam proses

pemboran juga menggunakan air yang tidak jernih (air empang).

Selain itu ada beberapa kendala dari pengeboran kelompok kami

antara lain : yang pertama pengeboran diberhentikan karena gen

setnya mengalami kendala tapi kami dapat mengatasinya dengan

menutup sambungan antara gen set ke selang penghantar dengan

karet ban. Yang kedua bahan bakar dari gen set habis sehingga kami

membutuhkan beberapa waktu untuk membeli bahan bakar terlebih

dahulu. Akhirnya pada pukul 12.30 pun kami sudah mencapai

pengeboran 12 meter sehingga pipa PVC dapat dimasukkan dengan

mengangkat pipa pengeboran terlebih dahulu. Dan tak lupa juga pipa

PVC yang paling bawah sendiri digergaji untuk tempat peresapan air

tanah sekitar agar bisa masuk ke cashing.

Dikarenakan gen set kurang berfungsi dengan baik maka untuk

pembersihan (back wash) mata airnya dilanjutkan ke esokan harinya

pada tanggal 10 Januari 2012. Pembersihan dilakukakan mulai pukul

13.00 – 15.00 WIB. Indikator dari keberhasilan pengeboran yang akan

mengeluarkan air jernih sudah terlihat, yaitu telah keluarnya bebatuan

yang telah pecah hasil dari pemboran dan keluarnya tanah yang

berwarna hitam kehijauan yang artinya sudah menembus air tanah.

Setelah itu dilakukan pengendapan selama seminggu agar partikel-

partikel yang ada didalam tanah tidak ikut keluar pada saat air sumur

Page 14: LAPORAN PENGEBORAN

dipompa maupun diambil. Sehingga air sumur tersebut dapat

digunakan oleh warga dengan baik.

H. Kesimpulan

Pengeboran sumur yang dilakukan di Dusun Japanan, Desa

Margodadi, Sleman, Yogyakarta berhasil dilakukan oleh kelompok 4

dengan kedalaman 12 meter dan mengeluarkan air yang jernih.

Page 15: LAPORAN PENGEBORAN

Daftar Pustaka

http://walhi-sumsel.blogspot.com/2008/06/kebutuhan-air-domestik-120-

juta-liter.html

http://waterforgeo.blogspot.com/2011/01/air-tanah.html

http://klastik.wordpress.com/2008/10/23/sifat-sifat-fisik-airtanah/

http://wiretes.wordpress.com/2010/01/14/sifat-kimia-airtanah/

http://uripsantoso.wordpress.com/2010/01/18/kualitas-dan-kuantitas-air-bersih-untuk-pemenuhan-kebutuhan-manusia/

Page 16: LAPORAN PENGEBORAN

Lampiran- lampiran

Page 17: LAPORAN PENGEBORAN