37
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pengeringan adalah salah satu proses yang penting. Proses pengeringan ini dilakukan biasanya sebagai tahap akhir sebelum dilakukan pengepakan suatu produk ataupun proses pendahuluan agar proses selanjutnya lebih mudah, mengurangi biaya pengemasan dan transportasi suatu produk dan dapat menambah nilai guna dari suatu bahan. Dalam industri makanan, proses pengeringan ini digunakan untuk pengawetan suatu produk makanan. Mikroorganisme yang dapat mengakibatkan pembusukan makanan tidak dapat dapat tumbuh pada bahan yang tidak mengandung air, maka dari itu untuk mempertahankan aroma dan nutrisi dari makanan agar dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama, kandungan air dalam bahan makanan itu harus dikurangi dengan cara pengeringan. Proses pengeringan merupakan proses penguapan kandungan air suatu bahan untuk menurunkan persentase kadar air bahan dari kadar air semula. Pengeringan

laporan pengeringan

  • Upload
    indah-z

  • View
    140

  • Download
    7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Satopin

Citation preview

I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangProses pengeringan adalah salah satu proses yang penting. Proses pengeringan ini dilakukan biasanya sebagai tahap akhir sebelum dilakukan pengepakan suatu produk ataupun proses pendahuluan agar proses selanjutnya lebih mudah, mengurangi biaya pengemasan dan transportasi suatu produk dan dapat menambah nilai guna dari suatu bahan. Dalam industri makanan, proses pengeringan ini digunakan untuk pengawetan suatu produk makanan. Mikroorganisme yang dapat mengakibatkan pembusukan makanan tidak dapat dapat tumbuh pada bahan yang tidak mengandung air, maka dari itu untuk mempertahankan aroma dan nutrisi dari makanan agar dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama, kandungan air dalam bahan makanan itu harus dikurangi dengan cara pengeringan.

Proses pengeringan merupakan proses penguapan kandungan air suatu bahan untuk menurunkan persentase kadar air bahan dari kadar air semula. Pengeringan merupakan operasi rumit yang meliputi perpindahan panas dan masa, serta beberapa laju proses seperti transformasi fisik atau kimia, yang dapat menyebabkan perubahan mutu hasil maupun mekanisme perpindahan panas dan massa. Perubahan fisik yang mungkin terjadi diantaranya adalah pengerutan, penggumpalan, kristalisasi, perubahan warna, aroma, dan massa.Pada saat teknologi belum berkembang secara pesat proses pengeringan dilakukan dengan cara manual yaitu dengan memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi yang dapat menguapkan kandungan cairan yang ada dalam bahan. Namun kini sesuai dengan perkembangan zaman maka banyak dibuat alat mekanis untuk mengeringkan hasil pertanian. Salah satu contohnya adalah tray dryer.Proses pengeringan merupakan proses pangan yang pertama dilakukan untuk mengawetkan makanan. Selain untuk mengawetkan bahan pangan yang mudah rusak atau busuk pada kondisi penyimpanan sebelum digunakan, pengeringan pangan juga menurunkan biaya dan mengurangi kesulitan dalam pengemasan, penanganan, pengangkutan, dan penyimpanan, karena dengan pengeringan bahan menjadi padat dan kering, sehingga volume bahan lebih ringkas, mudah dan hemat ruang dalam pengangkutan, pengemasan maupun penyimpanan.Istilah dehidrasi digunakan untuk menunjukan pengeringan buatan untuk membedakan dengan pengeringan penjemuran.Beberapa buku mendefinisikan pengeringan sebagai metoda untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkannya hingga kadar air seimbang dengan kondisi udara normal atau kadar air yang setara dengan nilai aktifitasair (aw) yang aman dari kerusakan mikrobiologis, enzimatis dan kimiawi. Sedangkan dehidrasi adalah proses pengeluaran atau penghilangan air dari suatu bahan dengan cara menguapkannya hingga kadar air yang sangat rendah hingga mendekati nol.Kadar air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan daya simpan dari bahnan pangan tersebut. Oleh karena itu, penentuan kadar air dari suatu bahan pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan maupun pendistribusian mendapat penanganan yang tepat.

B. Tujuan1. Mengetahui proses pengeringan dari kadar air.

2. Mengetahui perbedaan pengeringan dryer dengan pengeringan manual ( sinar matahari).II. TINJAUAN PUSTAKAPengeringan merupakan operasi pengurangan kadar air bahan padat sampai batas tertentu sehingga bahan tersebut bebas terhadap serangan mikroorganisme, enzim, dan insekta yang merusak. Secara lebih luas, pengeringan merupakan proses yang terjadi secara simultan (serempak) antara perpindahan panas dari udara pengeringan ke bahan yang dikeringkan dan terjadi penguapan uap air dari bahan yang dikeringkan. Pengeringan dapat terjadi karena adanya perbedaan kelembapan (humidity) antara udara kering dengan bahan yang dikeringkan.Pengeringan adalah pemisahan air dari bahan yang mengandung air dalam jumlah kecil dengan mengalirkan udara melalui bahan. Pengeringan adalah mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan pangan dengan cara menguapkan sebagian air yang terkandung dalam bahan pangandengan menggunakan energi panas. Penghilangan kadar air dengan tingkat kadar air yang sangat rendah mendekati kondisi bone dry.Keuntungan pengeringan adalahbahan menjadi lebih tahan lama disimpan dan volume bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat ruang pengangkutan dan pengepakan. Di sisi lain,pengeringan menyebabkan sifat asli bahan mengalami perubahan, penurunan mutu dan memerlukan penanganan tambahan sebelum digunakan yaitu rehidrasi.Pengeringan juga didefinisikan sebagai proses pengeluaran air dari bahan sehingga tercipta kondisi dimana kapang, jamur, dan bakteri yang menyebabkan pembusukan tidak dapat tumbuh.Pengeringan adalah proses pengeluaran kadar air untukmemperoleh kadar air yang aman untuk penyimpanan. Tujuan Pengeringan adalah mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana perkembangan mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti. Proses pengeringan yang umumnya digunakan pada bahan pangan ada dua cara yaitupengeringan dengan penjemuran dan pengeringan dengan alat pengering. Kelemahan daripenjemuran adalah waktu pengeringan lebih lama dan lebih mudah terkontaminasi oleh kotoran atau debu sehingga dapat mengurangi mutu akhir produk yang dikeringkan. Di sisi lain, pengeringan yang dilakukan dengan menggunakan alat pengering biayanya lebih mahal,tetapi mempunyai kelebihan yaitu kondisi sanitasi lebih terkontrol sehingga kontaminasi dari debu, serangga, burung dan tikus dapat dihindari. Selain itu pula dehidrasi dapat memperbaiki kualitas produk yang dihasilkn.Kadar air adalah persentsae kandungan air suatu bahan yang dapat dinyatakan berdasarkan berat basah atau berat kering. Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100%, sedangkan kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih dari 100%. Kadar air memegang peranan penting, kecuali temperature aktivitas air mempunyai tempat tersendiri dalam proses pembusukan dan ketengikan.

Mekanisme pengeringan adalah bagian terpenting dalam teknik pengeringan karena dengan mengetahui mekanisme pengeringan dapat diperkirakan jumlah energi dan waktu prosesoptimum untuk tujuan pengawetan dengan pengeringan. Energi yang dibutuhkan dalam pengeringan terutama adalah berupa energi panas untuk meningkatkan suhu dan menambah tenaga pemindahan air. Waktu proses erat kaitannya dengan laju pengeringan dan tingkat kerusakan yang dapat dikendalikan akibat pengeringan.Air dalam padat ada yang terikat baik atau tidak terikat. Ada dua metode untuk menghilangkan kadar air terikat: penguapan dan penguapan. Penguapan terjadi ketika tekanan uap dari kelembaban pada permukaan padat sama dengan tekanan atmosfer. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan suhu kelembaban ke titik didih. Fenomena semacam ini terjadi di pengering roller. Jika bahan kering adalah panas sensitif, maka temperatur di mana penguapan terjadi, yaitu, titik didih, dapat diturunkan dengan menurunkan tekanan (penguapan vakum). Jika tekanan diturunkan di bawah titik tripel, maka tidak ada fase cair dapat eksis dan kelembaban dalam produk beku. Penambahan panas menyebabkan sublimasi es langsung keuap air seperti dalam kasus pengeringan beku.Kedua, dalam penguapan, pengeringan dilakukan dengan konveksi, yaitu, dengan melewatkan udara hangat di atas produk. Udara didinginkan oleh produk, dan kelembaban ditransfer ke udara dengan produk dan dibawa pergi. Dalam hal ini tekanan uap jenuh uap air di atas padat kurang dari tekanan atmosfir. Sebuah kebutuhan awal untuk pemilihan jenis yang cocok pengering dan desain dan ukuran sana adalah penentuan karakteristik pengeringan. Informasi juga diperlukan adalah karakteristik solid-penanganan,keseimbangan kelembaban padat, dan kepekaan bahan terhadap suhu, bersama dengan batas-batas suhu dicapai dengan sumber panas tertentu. Perlakuan pengeringan padatan dapat dicirikan dengan mengukur hilangnya kadar air sebagai fungsi dari waktu. Metode yang digunakan adalah perbedaan kelembaban, terus berat, dan intermiten berat.Produk yang mengandung air berperilaku berbeda pada pengeringan sesuai dengan kadar air mereka. Selama tahap pertama dari pengeringan laju pengeringan konstan. Permukaan berisi air bebas. Penguapan berlangsung dari sana, dan penyusutan beberapa mungkin terjadi sebagai kelembaban permukaan ditarik kembali ke permukaan padat. Dalam tahap pengeringan laju langkah unloading otomatis untuk mengurangi biaya tenaga kerja.Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan ada 2 golongan, yaitu: factor yang berhubungan dengan udara pengering (suhu, kecepatan volumetrik aliran udara pengering,dan kelembaban udara), dan faktor yang berhubungan dengan sifat bahan (ukuran bahan,kadar air awal, dan tekanan parsial dalam bahan). Bahan pangan yang dihasilkan dari produk- produk pertanian pada umumnya mengandung kadar air tinggi. Kadar air tersebut apabila masih tersimpan dan tidak dihilangkan, maka akan dapat mempengaruhi kondisi fisik bahan pangan.Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengeringan terdiri dari dua bagian yaitu :a. Faktor Internal1. Sifat bahan

Sifat bahan yang dikeringkan merupakan faktor utama yangmempengaruhi kecepatan pengeringan. Jika dua bahan pangan dengan ukuran dan bentuk yang sama dikeringkan pada kondisi yangsama, kedua potongan tersebut akan kehilangan air dengankecepatan yang sama pada awal pengeringan. Jika kadar air dinyatakan dalam gram air per gram bahan kering, maka kecepatan pengeringan bahan A sekitar dua kali kecepatan pengeringan bahanB karena kadar padatan bahan A sekitar setengah kali kadar padatan bahan B.

2. Ukuran BahanKecepatan pengeringan lempengan basah yang tipis berbanding terbalik dengan kuadrat ketebalannya, jadi jika potongan bahan pangan dengan tebal satu pertiga dari semula dikeringkanakan mengalami pengeringan yang sama dengan kecepatan sembilankali kecepatan asalnya.

Peristiwa ini terjadi pada kondisi dimana resistensi internal terhadap pergerakan air jauh lebih besar daripada resistensi permukaan terhadap penguapan. Oleh karena itu waktu pengeringan dapat dipersingkat dengan pengurangan ukuran bahan yang dikeringkan. Keadaan ini diterapkan pada spray drying dimana diameter partikel atau penyemprotan hanya beberapa micron.

3. Unit PemuatanBeberapa hal penambahan muatan bahan basah pada rak pengeringan analog dengan meningkatkan ketebalan potongan bahan, sehingga akan mengurangi kecepatan pengeringan.b. Faktor eksternal

1. Suhu UdaraJika depresi bola basah dijaga konstan pada berbagai suhu bola basah, kecepatan pengeringan tahap awal hampir sama. Tahap selanjutnya, kecepatan akan bertambah tinggi pada suhu udara yang lebih tinggi karena pada kadar air yang rendah pengaruh penguapan terhadap pendinginan udara dapat diabaikan dan pada suhu bahan mendekati suhu udara. Distribusi air dalam bahan yang mempengaruhi kecepatan pengeringan pada tahap ini akan bertambah cepat dengan meningkatnya suhu.

2. Kecepatan Aliran UdaraLaju pengeringan bahan seperti halnya pada penguapan dari permukaan air tergantung kecepatan udara yang melewati bahan. Pengaruh perbedaan kecepatan sangat nyata pada kecepatan udara beberapa ratus kaki per menit. Peningkatan kecepatan udara padakisaran 1000 kaki per menit kecil sekali pengaruhnya terhadap laju pengeringan.III. METODOLOGIA. Alat dan Bahan1. Alat pengering

2. Timbangan

3. Wadah

4. Oven

5. Thermometer

6. Singkong

B. Cara kerja1. Menyiapkan alat dan bahan sebelum digunakan dalam praktikum.2. Menetukan kadar air, bahan yang akan dikeringkan terlebih dahulu sebelum melakukan pengeringan.

3. Menimbang berat awal bahan, bahan dibagi menjadi dua, yakni pengeringan singkong dengan oven menggunakan singkong pertama dan pengeringan dengan cara penyinaran matahari secara langsung.

4. Memasukan singkong pertama ke dalam alat pengering (oven).

5. Meletakan singkong yang kedua di luar ruangan, agar terkena sinar matahari.

6. Melakukan pengamatan dengan mengamati suhu dan massa bahan setiap interval waktu 10 menit.7. Mencatat hasil pengamatan dan membuat table pengamatn hubungan antar waktu dengan suhu serta massa bahan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengeringan dengan oven mengunakan singkong

Berat bahan = Berat total Berat wadah

= 9,7 -7,1

= 2,6 gram

Suhu oven = 105 ( C

Berat akhir = Massa cawan + massa padatan

8,1 = 7,1 + Massa padatan

Massa padatan = 1 gram Kadar air = (massa awal massa padatan) x 100% massa awal

= (2,6 1) x 100%

2,6= 61%Waktu (menit)DryerMatahari

Suhu ((C )Massa bahan (g)Suhu ((C )Massa bahan (g)

106610,82711,8

205810,42711,7

305710,128,511,7

40589,63311,6

50599,23211,6

Ma1 (matahari) = 11,8 gram

Ma2 (cabinet dryer ) = 12,2 gram

a. Pengeringan dengan sinar matahari Berdasarkan pengeringan dengan oven bahwa Kabb dari bahan sebesar 61%

Berat bahan = 11,8 gram

Suhu lingkungan = 27 ( C

Massa air = 61 x 11,8 = 7,198 gram 100

Massa padatan = Ma1 massa air

= 11,8 7, 198

= 4, 602 gram

Untuk t1 t1 = 10 menit

m1 = 11,8 gram

massa padatan = 4,602 gram

massa air = m1 massa padatan

= 11,8 4,602= 7,198 gram

Penurunan kadar air = massa air x 100 %

m1

= 7,198 x 100% 11,8

= 61 %

Untuk t2 t2 = 20 menit

m2 = 11,7 gram

massa padatan = 4,602 gram

massa air = m2 massa padatan

= 11,7 4,602

= 7,098 gram

Penurunan kadar air = massa air x 100 %

m2

= 7,098 x 100% 11,7

= 60,67 %

Untuk t3 t3 = 30 menit

m3 = 11,7 gram

massa padatan = 4,602 gram

massa air = m3 massa padatan

= 11,7 4,602

= 7,098 gram

Penurunan kadar air = massa air x 100 %

m3

= 7,098 x 100% 11,7

= 60,67 %

Untuk t4 t4 = 40 menit

m4 = 11,6 gram

massa padatan = 4,602 gram

massa air = m4 massa padatan

= 11,6 4,602

= 6,998 gram

Penurunan kadar air = massa air x 100 %

m4

= 6,998 x 100% 11,6

= 60,33 %

Untuk t5 t5 = 50 menit

m5 = 11,6 gram

massa padatan = 4,602 gram

massa air = m5 massa padatan

= 11,6 4,602

= 6,998 gram

Penurunan kadar air = massa air x 100 %

m5

= 6,998 x 100% 11,6

= 60,33 %

b. Pengeringan dengan cabinet dryer Berdasarkan pengeringan dengan oven bahwa Kabb dari bahan sebesar 61%

Berat bahan = 12,2 gram

Suhu cainet dryer = 66 ( C

Massa air = 61 x 12,2 = 7,442 gram 100

Massa padatan = Ma2 massa air

= 12,2 7, 442= 4, 758 gram

Untuk t1 t1 = 10 menit

m1 = 10,8 gram

massa padatan = 4,758 gram

massa air = m1 massa padatan

= 10,8 4,758= 6,042 gram

Penurunan kadar air = massa air x 100 %

m1 = 6.042 x 100% 10,8 = 55,94 %

Untuk t2 t2 = 20 menit

m2 = 10,4 gram

massa padatan = 4,758 gram

massa air = m2 massa padatan

= 10,4 4,758

= 5,642 gram

Penurunan kadar air = massa air x 100 %

m2

= 5,642 x 100% 10,4

= 54,25 %

Untuk t3 t3 = 30 menit

m3 = 10,1 gram

massa padatan = 4,758 gram

massa air = m3 massa padatan

= 10,1 4,758

= 5,342 gram

Penurunan kadar air = massa air x 100 %

m3 = 5,342 x 100% 10,1

= 52,89%

Untuk t4t4 = 40 menit

m4 = 9,6 gram

massa padatan = 4,758 gram

massa air = m4 massa padatan

= 9,6 4,758

= 4,842 gram

Penurunan kadar air = massa air x 100 %

m4 = 4.842 x 100% 9,6 = 50,44 %

Untuk t5t5 = 50 menit

m5 = 9,2 gram

massa padatan = 4,758 gram

massa air = m5 massa padatan

= 9,2 4,758

= 4,442 gram

Penurunan kadar air = massa air x 100 %

m5

= 4.442 x 100% 9,2

= 48,28%B. Pembahasan

Pengeringan merupakan operasi pengurangan kadar air bahan padat sampai batas tertentu sehingga bahan tersebut bebas terhadap serangan mikroorganisme, enzim, dan insekta yang merusak. Secara lebih luas, pengeringan merupakan proses yang terjadi secara simultan (serempak) antara perpindahan panas dari udara pengeringan ke bahan yang dikeringkan dan terjadi penguapan uapair dari bahan yang dikeringkan. Pengeringan dapat terjadi karena adanya perbedaan kelembapan (humidity) antara udara kering dengan bahan yang dikeringkan.Pengeringan adalah pemisahan air dari bahan yang mengandung air dalam jumlah kecil dengan mengalirkan udara melalui bahan. Pengeringan adalah mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan pangan dengan cara menguapkan sebagian air yang terkandung dalam bahan pangandengan menggunakan energi panas. Penghilangan kadar air dengan tingkat kadar air yang sangat rendah mendekati kondisi bone dry. Keuntungan pengeringan adalahbahan menjadi lebih tahan lama disimpan dan volume bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat ruang pengangkutan dan pengepakan. Di sisi lain,pengeringan menyebabkan sifat asli bahan mengalami perubahan, penurunan mutu dan memerlukan penanganan tambahan sebelum digunakan yaitu rehidrasi.Kadar air adalah persentsae kandungan air suatu bahan yang dapat dinyatakan berdasarkan berat basah atau berat kering. Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100%, sedangkan kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih dari 100%. Kadar air memegang peranan penting, kecuali temperature aktivitas air mempunyai tempat tersendiri dalam proses pembusukan dan ketengikan.

Mekanisme pengeringan adalah bagian terpenting dalam teknik pengeringan karena dengan mengetahui mekanisme pengeringan dapat diperkirakan jumlah energi dan waktu proses optimum untuk tujuan pengawetan dengan pengeringan. Energi yang dibutuhkan dalam pengeringan terutama adalah berupa energi panas untuk meningkatkan suhu dan menambah tenaga pemindahan air. Waktu proses erat kaitannya dengan laju pengeringan dan tingkat kerusakan yang dapat dikendalikan akibat pengeringan.Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan diperoleh bahwa kadar air singkong sebelumnya : 61%. Pengeringan singkong dengan bantuan sinar matahari langsung, kadar air singkongnya : 61%, 60,67%, 60,67%, 60,33%, dan 60,33% dari setiap interval waktu 10 menit. Sedangkan pengeringan singkong dengan menggunakan alat pengering, diperoleh kadar air : 55,94 %, 54,25%, 52,89%, 50,44%, dan 48,28% dari setiap interval waktu 10 menit.Kadar air yang diperoleh pada pengeringan singkong dengan bantuan sinar matahari mengalami penurunaan yang tidak signifikan. Hal ini dikarenakan pada saat menjemur singkong keadaan cuaca tidak menentu, tidak adanya sinar matahari. Dan sedangkan pada pengeringan singkong mengunakan alat pengering diperoleh kadar air yang cukup signifikan,karena suhu pada saat pengeringan telah ditentukan. Sehingga kadar air yang terdapat dalam singgkong dapat teruapakn secara baikProses pengeringan yang umumnya digunakan pada bahan pangan ada dua cara yaitupengeringan dengan penjemuran ( sinar matahari ) dan pengeringan dengan alat pengering. Kelemahan daripenjemuran adalah waktu pengeringan lebih lama, tergantung dengan keadaan alam seperti cuaca, dan lebih mudah terkontaminasi oleh kotoran atau debu sehingga dapat mengurangi mutu akhir produk yang dikeringkan. Di sisi lain, pengeringan yang dilakukan dengan menggunakan alat pengering biayanya lebih mahal,tetapi mempunyai kelebihan yaitu kondisi sanitasi lebih terkontrol sehingga kontaminasi dari debu, serangga, burung dan tikus dapat dihindari. Selain itu pula dehidrasi dapat memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan pengeringan terdiri dari dua bagian yaitu :c. Faktor Internal1. Sifat bahan

Sifat bahan yang dikeringkan merupakan faktor utama yangmempengaruhi kecepatan pengeringan. Jika dua bahan pangan dengan ukuran dan bentuk yang sama dikeringkan pada kondisi yangsama, kedua potongan tersebut akan kehilangan air dengankecepatan yang sama pada awal pengeringan. Jika kadar air dinyatakan dalam gram air per gram bahan kering, maka kecepatan pengeringan bahan A sekitar dua kali kecepatan pengeringan bahanB karena kadar padatan bahan A sekitar setengah kali kadar padatan bahan B.

2. Ukuran BahanKecepatan pengeringan lempengan basah yang tipis berbanding terbalik dengan kuadrat ketebalannya, jadi jika potongan bahan pangan dengan tebal satu pertiga dari semula dikeringkanakan mengalami pengeringan yang sama dengan kecepatan sembilankali kecepatan asalnya. Peristiwa ini terjadi pada kondisi dimana resistensi internal terhadap pergerakan air jauh lebih besar daripada resistensi permukaan terhadap penguapan. Oleh karena itu waktu pengeringan dapat dipersingkat dengan pengurangan ukuran bahan yang dikeringkan. Keadaan ini diterapkan pada spray drying dimana diameter partikel atau penyemprotan hanya beberapa micron.3. Unit PemuatanBeberapa hal penambahan muatan bahan basah pada rak pengeringan analog dengan meningkatkan ketebalan potongan bahan, sehingga akan mengurangi kecepatan pengeringan.

d. Faktor eksternal

1. Suhu UdaraJika depresi bola basah dijaga konstan pada berbagai suhu bola basah, kecepatan pengeringan tahap awal hampir sama. Tahap selanjutnya, kecepatan akan bertambah tinggi pada suhu udara yang lebih tinggi karena pada kadar air yang rendah pengaruh penguapan terhadap pendinginan udara dapat diabaikan dan pada suhu bahan mendekati suhu udara. Distribusi air dalam bahan yang mempengaruhi kecepatan pengeringan pada tahap ini akan bertambah cepat dengan meningkatnya suhu.

2. Kecepatan Aliran UdaraLaju pengeringan bahan seperti halnya pada penguapan dari permukaan air tergantung kecepatan udara yang melewati bahan. Pengaruh perbedaan kecepatan sangat nyata pada kecepatan udara beberapa ratus kaki per menit. Peningkatan kecepatan udara padakisaran 1000 kaki per menit kecil sekali pengaruhnya terhadap laju pengeringan.

Grafik. Pengeringan dengan mengunakan dryer

Grafik. Pengeringan dengan mengunakan sinar matahari

Berdasarkan grafik hubungan antara kadar air dan waktu pada pengeringan singkong baik pada pengeringan mengunakan alat pengering dan sinar matahari dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu dan suhu yang digunakan untuk pengeringan maka massa bahan yang ada pada bahan pangan akan semakin berkurang.Proses pengeringan pada bahan singkong mengalami penurunan berat bahan awal pada bahan disebabkan kadar air pada bahan pangan tersebut berkurang dan menguap.Suatu kadar air yang ada pada bahan pangan akan berkurang selama proses pengeringan. Kadar air bahan pangan tersebut dinyatakan dalam suatu basis basah atau basis kering. Istilah yang digunakan untuk menyatakan kadar air dalam suatu bahan padat,yaitu: kadar air basis basah (Wet basis) ialah suatu persen air per berat bahan kering ditambah berat air atau Kg air/Kg bahan kering ditambah Kg air dan kadar air basis kering (dry basis), ialah suatu persen berat air per berat bahan kering atau Kg air/Kg bahan kering.Pada proses pengeringan yang harus diperhatikan adalah suhu udara pengeringan. Semakin besar perbedaan suhu udara pengeringan jika dibandingkan dengan bahan, maka semakin besar pula kecepatan perpindahan panas sehingga bahan lebih cepatmenguap. Air yang dikeluarkan dalam bentuk uap tersebut harus dijauhkan dari bahan agar tidak terjadi kejenuhan atmosfer pada permukaan bahan sehingga akan memperlambat proses pengeluaran air selanjutnya. Semakin lama waktu pengeringan berlangsung maka berat bahan yang akan dikeringkan juga akan semakin berkurang. Hal ini dikarenakan semakin banyak pula air yang teruapkan.V. SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan Pengeringan merupakan operasi pengurangan kadar air bahan padat sampai batas tertentu sehingga bahan tersebut bebas terhadap serangan mikroorganisme, enzim, dan insekta yang merusak. Pengeringan adalah mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan pangan dengan cara menguapkan sebagian air yang terkandung dalam bahan pangandengan menggunakan energi panas. Proses pengeringan yang umumnya digunakan pada bahan pangan ada dua cara yaitupengeringan dengan penjemuran (sinar matahari) dan pengeringan dengan alat pengering. Perbedaan pengeringan dengan penjemuran yakni: a). penjemuran : waktu pengeringan lebih lama, tergantung dengan keadaan alam seperti cuaca, dan lebih mudah terkontaminasi oleh kotoran atau debu sehingga dapat mengurangi mutu akhir produk yang dikeringkan. b) Pengeringan yang dilakukan dengan menggunakan alat pengering : biayanya lebih mahal,tetapi mempunyai kelebihan yaitu kondisi sanitasi lebih terkontrol sehingga kontaminasi dari debu, serangga, burung dan tikus dapat dihindari. Selain itu pula dehidrasi dapat memperbaiki kualitas produk yang dihasilkan.

B. Saran

Sebaiknya semua praktikan pada saat praktikum untuk lebih memperhatikan proses pengeringan. Sebaiknya praktikan dan asisten praktikum dapat mengefisensikan waktu dengan datang tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Hudaya, Saripah Ir.,MS. 2000. Pelatihan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Pengolahan dan Pengawetan Pangan. Sumber on line

Suharto, Ir. 1991. Teknologi Pengawetan Pangan. PT Rineka Cipta, Jakarta.http://id.wikipedia.org/wiki/Oven_mikrogelombang. Diakses tanggal 23 Desember 2011

Anomim. 2006. Alat Pengeringan. www.pdfqueen.com/pdf/ju/jurnal-teknik alat.pengering./9/. Diakses pada 23 Desember 2011Rohman, Syaepul. 2008. Teknologi Pengeringan Bahan Makanan http://majarimagazine.com/2008/12/teknologi-pengeringan-bahan-makanan/. Diakses pada 23 Desember 2011_1386843310.xls

_1386843378.xls