30
PENGUKURAN LINGKUNGAN FISIK DI PT DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO) LAPORAN Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Disusun Oleh: Mahasiswa Diploma 4 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG

Laporan Pengukuran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

K3

Citation preview

PENGUKURAN LINGKUNGAN FISIK DIPT DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

LAPORANDitujukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata KuliahKesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Disusun Oleh:Mahasiswa Diploma 4

PROGRAM STUDI DIPLOMA IVJURUSAN KESEHATAN LINGKUNGANPOLITEKNIK KESEHATAN BANDUNGCIMAHI2014

PENGUKURAN LINGKUNGAN FISIK DIPT DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

Disusun Oleh:

Ahmad Maulana YusufAnggi Putri OctavianiAnnisa Kusuma Dewi FirdausAnnisa Pratiwi PutriAprilia VeronicaDinda AstriniFani NurilhamiGelar DwiyanwarHanipah YudiantiKinanti Ligar TresnamiMaya WidiastutiRopa Robiyatul AdawiahTriyanuari Puspa DewiVira JulianaYudha Brifan Julian

PROGRAM STUDI DIPLOMA IVJURUSAN KESEHATAN LINGKUNGANPOLITEKNIK KESEHATAN BANDUNGCIMAHI2014PENDAHULUAN

Lingkungan dan kondisi kerja yang tidak sehat merupakan beban tambahan kerja bagi karyawan atau tenaga kerja. Sebaliknya lingkungan yang higienis di samping tidak menjadi beban tambahan, juga meningkatkan gairah dan motivasi kerja. Lingkungan kerja ini dibedakan menjadi dua, yakni lingkungan fisik dan lingkungan social, dan kedua-duanya berpengaruh terhadap kesehatan kerja. Lingkungan fisik mencangkup: pencahayaan, kebisingan getaran, suhu kelembaban dan kegaduhan kondisi bangunan, dan sebagainya.a. Pencahayaan b. Kebisinganc. Getarand. Suhu dan Kelembapan

PENCAHAYAANPT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

A. Tinjauan TeoriPencahayaan adalah jumlah penyinaran pada suatu bidang kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efektif (KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002).Intensitas penerangan di tempat kerja dimaksudkan untuk menberikan penerangan kepada benda-benda yang merupakan obyek kerja, peralatan atau mesin dan proses produksi serta lingkungan kerja. Untuk itu diperlukan intensitas penerangan yang optimal. Selain menerangi obyek kerja, penerangan juga diharapkan cukup memadai menerangi keadaan sekelilingnya. Kualitas penerangan yang tidak memadai berefek buruk bagi fungsi penglihatan, juga untuk lingkungan sekeliling tempat kerja, maupun aspek psikologis, yang dapat dirasakan sebagai kelelahan, rasa kurang nyaman, kurang kewaspadaan sampai kepada pengaruh yang terberat seperti kecelakaan.

B. TujuanUntuk mengetahui kondisi Fisik Udara Ruang Kerja berupa parameter Pencahayaan yang ada di PT. Dirgantara Indonesia.

C. Metoda Pengukurana. PrinsipPengukuran intensitas penerangan ini memakai alat luxmeter yang hasilnya dapat langsung dibaca.Alat ini mengubah energi cahaya menjadi energi listrik, kemudian energi listrik dalam bentuk arus digunakan untuk menggerakkan jarum skala. Untuk alat digital, energi listrik diubah menjadi angka yang dapat dibaca pada layar monitor.

b. PeralatanLuxmeter

D. Pengukuran Pencahayaana. Penentuan Titik PengukuranPengukuran penerangan yang dilakukan adalah penerangan setempat, maka titik pengukuran pecahayaan yang diukur adalah meja kerja PT. Dirgantara Indonesia (persero).

b. Cara Pengukuran1. Hidupkan luxmeter yang telah dikalibrasi dengan membuka penutup sensor.2. Bawa alat ke tempat titik pengukuran yang telah ditentukan, baik pengukuran untuk intensitas penerangan setempat atau umum.3. Baca hasil pengukuran pada layar monitor setelah menunggu beberapa saat sehingga didapat nilai angka yang stabil.4. Catat hasil pengukuran pada lembar hasil pencatatan untuk intensitas penerangan setempat.5. Matikan luxmeter setelah selesai dilakukan pengukuran intensitas penerangan.

E. Hasil Pengukuran(Lampiran A)

F. AnalisisNOTempatTitikPengukuran (Lux)Rata-Rata Pengukuran (Lux)Rata-Rata Titik (Lux)

123

1Rolling (Keluar)1194198199197.00192.89

2188188188188.00

3197191193193.67

2Input Folding 11200280280253.33227.78

2240240240240.00

3190190190190.00

3Input Folding 21110110110110.00148.89

2160110100123.33

3150240250213.33

4Roll Mach1310300310306.67297.78

2300300300300.00

3290290280286.67

5Cutting 1180080014001000.001000.00

6Cutting 211000100010001000.001000.00

7Bor 111600140014001466.661462,66

21600160014001522.22

31400140014001400.00

8Bor 211800180018001800.001577,66

21600140016001533.33

31400140014001400.00

9In Feed Hydraulic Press12000200020002000.001800.00

21800180018001800.00

31600160016001600.00

10Out Feed Hydraulic Press11800160016001666.661422.22

21400140014001400.00

31200120012001200.00

11Komponen Pesawat11400140014001400.001422.22

21400140014001400.00

31400140016001466.66

12Heinril Haber Mann11000120012001133.331133.33

Persyaratan Intensitas cahaya di ruang kerja sebagai berikut :JENIS KEGIATANTINGKAT PENCAHAYAANMINIMAL (LUX)KETERANGAN

Pekerjaan kasar dan tidak terus menerus100Ruang penyimpanan & ruang peralatan/instalasi yang memerlukan pekerjaan yang kontinyu.

Pekerjaan kasar & terus menerus200Pekerjaan dengan mesin dan perakitan kasar.

Pekerjaan rutin300R. administrasi, ruang kontrol, pekerjaan mesin & perakitan/ penyusun.

Pekerjaan agak halus500Pembuatan gambar atau berkerja dengan mesin kantor pekerja pemeriksaan atau pekerjaan dengan mesin.

Pekerjaan halus1000Pemilihan warna, pemrosesan tekstil, pekerjaan mesin halus & perakitan halus

Pekerjaan amat halus1500Tidak menimbulkan bayanganMengukir dengan tangan, pemeriksaan pekerjaan mesin dan perakitan yang sangat halus

Pekerjaan terinci3000Tidak menimbulkan bayanganPemeriksaan pekerjaan, perakitan sangat halus

Sumber : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO.1405/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN DAN INDUSTRI

NOMeja KerjaJenis PekerjaanBatas Min Pencahayaan (Lux)Pencahayaan (Lux)Keterangan

1Rolling (Keluar)Pekerjaan kasar & terus menerus200192.89Tidak Memenuhi

2Input Folding 1Pekerjaan kasar & terus menerus200227.78Memenuhi

3Input Folding 2Pekerjaan kasar & terus menerus200148.89Tidak Memenuhi

4Roll MachPekerjaan kasar & terus menerus200297.78Memenuhi

5Cutting 1Pekerjaan halus10001000.00Memenuhi

6Cutting 2Pekerjaan halus10001000.00Memenuhi

7Bor 1Pekerjaan amat halus15001462,66Tidak Memenuhi

8Bor 2Pekerjaan amat halus15001577,66Memenuhi

9In Feed Hydraulic PressPekerjaan amat halus15001800.00Memenuhi

10Out Feed Hydraulic PressPekerjaan amat halus15001422.22Tidak Memenuhi

11Komponen PesawatPekerjaan halus10001422.22Memenuhi

12Heinril Haber MannPekerjaan halus10001133.33Memenuhi

G. Dampak dan Pengendalian

H.

TINGKAT GETARAN ALATPT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

A. Tinjauan TeoriGetaran merupakan gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik dari kedudukan keseimbangannya (SNI 16-7063-2004). Getaran (vibrasi) adalah gerakan bolak balik suatu massa melalui keadaan seimbang terhadap suatu titik acuan. Getaran mekanik adalah getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan kegiatan manusia. (KEPMEN RI NO. 1405/MENKES/SK/XI/2002). Akibat Tingkat Getaran tertentu yang dihasilkan dari suatu kegiatan dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia, makhluk hidup lainnya dan lingkungan. Agar getaran tidak mengganggu kesehatan atau membahayakan perlu diambil tindakan sebagai berikut : a. Melengkapi ruang kerja dengan peredam getar.b. Memperbaiki/memelihara sistem penahan getaran. c. Mengurangi getaran pada sumber, misalnya dengan memberi bantalan pada sumber getaran.

B. Tujuan PengukuranUntuk mengetahui kondisi Fisik Alat Kerja berupa parameter Getaran pada alat yang ada di PT. Dirgantara Indonesia.

C. Metode Pengukurana. PrinsipPengukuran tingkat getaran ini memakai alat pocket vibration meter yang hasilnya dapat langsung dibaca berupa nilai Acceleration.Alat ini mengubah .b. PeralatanPocket Vibration Meter

D. Pengukuran Getaran Alata. Penentuan Titik SampelTujuan pengukuranTingkat Getaran adalah getaran pada saranan kerja atau mesin yang gunakan tenaga kerja, maka titik sampel yang digunakan adalah alat-alat atau mesin yang digunakan dalam produksi di Pt. Dirgantara Indonesia.b. Cara Pengukuran1. 2.

E. Hasil Pengukuran (Lampiran B)

F. AnalisisNoNama AlatAcceletration (m/s2)Rata-Rata (m/s2)

1Quaser 11.10.73

0.2

0.9

2Quaser 20.80.97

1

1.1

3Bubut2.62.3

2.3

2

Jml waktupemajanan/hari kerjaNilai percepatan pada frekwensi dominan

m/det2gram

4 jam dan kurang dari 8 jam40,4

2 jam dan kurang dari 4 jam60,61

1 jam dan kurang dari 2 jam80,81

Kurang dari 1 jam121,22

CATATAN 1 grav = 9,81 m/det2

Sumber : Keputusan Menteri No. 51/MEN/1999 tentang NAB Faktor Fisika di tempat kerja

G. Dampak dan Pengendalian

INTENSITAS KEBISINGANPT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

A. Tinjauan TeoriKebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu atau membahayakan kesehatan (KEPMEN RI NO. 1405/MENKES/SK/XI/2002). . B. Tujuan PengukuranUntuk mengetahui kondisi Fisik Udara Ruang Kerja berupa parameter Kebisingan yang ada di PT. Dirgantara Indonesia.

C. Metode Pengukurana. Prinsipb. PeralatanSound Level Meter

D. Pengukuran Kebisingana. Penentuan Titik SampelTujuan pengukuran kebisingan adalah untuk mengukur intensitas ruang kerja, maka titik sampel yang diambil berupa titik ruangan.

b. Cara Kerja1. 2.

E. Hasil Pengukuran (Lampiran C)F. AnalisisMetoda pengukuran yang digunakan adalah Cara Sederhana, yaitu dengan sebuah sound level meter biasa diukur tingkat tekanan bunyi dB (A) selama 10 (sepuluh) menit untuk tiap pengukuran. Pembacaan dilakukan setiap 5 (lima) detik.

Metoda PerhitunganRumus Leq 1 menit adalah

Rumus Leq 10 menit adalah

.

Contoh analisis data

.

.

Titik 1 Metal FormingNo.Waktu5'10'15'20'25'30'35'40'45'50'55'60'Leq

1179.676.376.182.375.178.178.476.376.876.678.375.877.97

2273.973.776.176.475.980.875.475.975.875.37476.776.27

3375.177.879.774.974.675.773.675.576.375.674.976.976.19

4474.476.177.475.775.675.378.676.978.576.375.77676.55

5576.77775.676.174.573.577.174.474.578.282.576.677.13

6684.775.776.576.175.274.589.57574.975.183.67281.53

7776.477.676.476.774.777.675.278.476.875.480.875.577.12

8876.874.376.475.676.577.675.977.776.776.579.281.677,49

9976.787.575.677.97678.177.877.476.775.877.975.879.66

101076.978.275.376.177.875.774.976.176.77774.372.976.21

Leq 10 Menit77.98

Titik 2 Metal FormingNo.Waktu51015202530'35'40'45'50'55'60'Leq

1187.479.88082.482.18080.180.173.180.580.679.281.55

2287.778.978.87682.780.375.275.875.777.679.575.180.55

3375.885.3838278.679.582.379.580.678.280.582.581.32

4487.674.179.487.884.979.378.275.975.883.579.579.482.68

5578.581.180.379.281.278.578.582.780.690.580.178.282.73

6678.784.478.781.876.880.280.486.478.877.876.976.580.97

7777.777.179.578.77876.980.576.579.375.576.78178.42

8876.883.38578.787.380.485.474.477.378.778.37882.06

9977.174.379.480.279.484.479.875.279.379.18076.979.52

101075.387.780.779.981.275.477.182.281.18079.380.281.35

Leq 10 Menit81.29

Titik 3 Mesin ConcentrationNo.Waktu5'10'15'20'25'30'35'40'45'50'55'60'Leq

1176.175.276.877.978.6827876.176.978.277.178.577.98

2278.278.48373.276.778.480.477.676.478.977.47878.64

3379.178.97881.17777.278.478.479.279.779.580.279.04

4478.977.480.279.87878.379.878.579.375.77776.978.50

5577.376.27976.979.977.579.678.679.879.578.977.178.52

6678.877.779.278.779.578.680.178.975.980787878.74

7777.77978.578.778.177.278.379.979.479.479.779.378.83

8879.878.279.57978.676.676.274.779.978.779.479.178.55

9979.678.579.677.576.277.777.978.58575.477.77979.34

101078.779.278.379.878.677.779.977.581.182.98077.479.56

Leq 10 Menit78.79

No. TINGKAT KEBISINGAN (dBA) PEMAPARAN HARIAN

1. 85 8 jam

2. 88 4 jam

3. 91 2 jam

4. 94 1 jam

5. 97 30 menit

6. 100 15 menit

Sumber : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO.1405/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN DAN INDUSTRI

NOTITIKNilai Kebisingan (dB)Batas Maksimum(dB)Keterangan

1Metal Forming I77.9885Memenuhi

2Metal Forming II81.2985Memenuhi

3Mesin Concentration78.7985Memenuhi

G. Dampak dan Pengendalian H. Bunyi (dBA)Pengaruh terhadap Manusia

39-40Tidak mengganggu

55-65Penyempitan pembuluh darah dan peningkatan frekuensi denyut jantung

70Kontinu akan berdampak penyakit jantung

80Kelelahan mental dan fisik, psikomatis dan perasaan jengkel

90Kerusakan alat pendengaran dan penurunan daya pendengaran

100Kontinu dapat kehilangan pendengaran secara permanen dan pada waktu singkat dapat mengurangi daya dengar

120Rasa nyeri dan sakit

150Kehilangan pendengaran pada saat itu juga

Sumber: Goembira, Fadjar, Vera S Bachtiar, 2003

TINGKATSUHU dan KELEMBAPANPT. DIRGANTARA INDONESIA (PERSERO)

A. Tinjauan TeoriPenyehatan udara ruang adalah upaya yang dilakukan agar suhu dan kelembaban, debu, pertukaran udara, bahan pencemar dan mikroba di ruang kerja industri memenuhi persyaratan kesehatan (KEPMEN RI NO. 1405/MENKES/SK/XI/2002). B. Tujuan PengukuranUntuk mengetahui kondisi Fisik Udara Ruang Kerja berupa parameter Suhu dan Kelembaban yang ada di PT. Dirgantara Indonesia.

C. Metode Pengukurana. Prinsipb. PeralatanTermohigrometer

D. Pengukuran Suhu dan Kelembapana. Penentuan titik sampelb. Cara Pengukuran1.

E. Hasil Pengukuran (Lampiran D)

F. Analisis

NOTITIKPARAMETER

Rata-rata Suhu (0C)Kelembaban (%)

123Rata-rata 123Rata-rata

1Bagian Fitter30,831,131,23152,951,852,552,4

2Prismatic mach31,331,331,131,255,953,757,455,7

3Cincin nati32,332,332,332,354,449,949,551,3

4Press forming32,132,13232,150,550,350,950,6

5Metal forming3232,133,132,451,250,450,250,6

6Fitter hand forming32,332,332,332,353,752,359,755,2

7Assembly32,432,332,332,354,754,554,854,7

8CNC Mesin32,332,332,332,353,952,251,652,6

9Part Pesawat32,332,13232,151,350,149,950,4

10Jig Borring31,931,831,631,853,352,453,753,1

Persyaratan Suhu dan Kelembapan menurut KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NO.1405/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN DAN INDUSTRI untuk Persyaratan dan tata cara penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja industri adalah :

Suhu: 16 30 oCKelembaban: 65 95 %Analisis SuhuNOTITIKSuhu (oC)Batas Suhu (oC)Keterangan

1Bagian Fitter3116 30Tidak Memenuhi

2Prismatic mach31,216 30Tidak Memenuhi

3Cincin nati32,316 30Tidak Memenuhi

4Press forming32,116 30Tidak Memenuhi

5Metal forming32,416 30Tidak Memenuhi

6Fitter hand forming32,316 30Tidak Memenuhi

7Assembly32,316 30Tidak Memenuhi

8CNC Mesin32,316 30Tidak Memenuhi

9Part Pesawat32,116 30Tidak Memenuhi

10Jig Borring31,816 30Tidak Memenuhi

Analisis KelembabanNOTITIKKelembaban (%)Batas Kelembaban (%)Keterangan

1Bagian Fitter52,465 95Tidak Memenuhi

2Prismatic mach55,765 95Tidak Memenuhi

3Cincin nati51,365 95Tidak Memenuhi

4Press forming50,665 95Tidak Memenuhi

5Metal forming50,665 95Tidak Memenuhi

6Fitter hand forming55,265 95Tidak Memenuhi

7Assembly54,765 95Tidak Memenuhi

8CNC Mesin52,665 95Tidak Memenuhi

9Part Pesawat50,465 95Tidak Memenuhi

10Jig Borring53,165 95Tidak Memenuhi

G. Dampak dan Pengendalian