Laporan Perbaikan Akiobat Di Pantul

Embed Size (px)

DESCRIPTION

akibat pantul

Citation preview

Laporan PraktikumBOTANI FARMASIPRAKTIKUM ISEL TUMBUHAN

OLEHKELOMPOK : IVKELAS : FARMASI - CASISTEN :Multiani S.Latif

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI DAN FITOKIMIAJURUSAN FARMASIFAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAANUNIVERSITAS NEGERI GORONTALO2014

Lembar PengesahanBOTANIJUDUL PRAKTIKUMKELOMPOK IV

NAMA NIMPARAFZulham Wahyudi Maliki821414027Taufik Detuage821414070Meyulan Hardianti Rahim821414078Sucia Pratiwi Tampoy821414081Rika Hardiyanti p. Buheli821414085Siti Rahmatia Tolomoo821414090Ardiya Pramesti p. junus821414091Nindi Manaroinsong821414099Yunus Abd Giyats Kaluku821414100

NILAI Mengetahui, Asisten

Multiani S.Latif

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan karunia-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Penyusunan laporan ini dimaksudkan sebagai hasil praktek Botani Farmasi.Kelompok kami yakin laporan ini masih jauh dari kesempurnaan laporan sebagaimana adanya.Oleh karena itu,kami berharap kepada pembaca untuk memberikan saran, masukan, dan kritik yang membangun demi lebih baiknya laporan ini.Kepada Asisten Dosen Pengajar yang telah membimbing kami, kami ucapkan terima kasih banyak atas diberikannya bimbingan dalam pembuatan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Ami-n.

Gorontalo, Oktober 2014 Penyusun,

Kelompok IV

DAFTAR ISILembar Pengesahan iKata Pengantar iiDaftar Isi iiiBAB I PendahuluanI.1 Latar Belakang 1I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan 2 I.2.1 Maksud Percobaan 2I.2.2 Tujuan Percobaan 2I.3 Prinsip Percobaan 2 BAB II Tinjauan PustakaII.1 Dasar Teori 3II.2 Uraian Tanaman 4II.3 Uraian Bahan 10II.4 Prosedur Kerja11BAB III Metode PraktikumIII.1 Waktu dan Tempat Praktikum 12III.2 Alat dan Bahan12III.2.1 Alat12III.2.2 Bahan 13III.3 Cara Kerja 14BAB IV Hasil Pengamatan dan PembahasanIV.1 Hasil Pengamatan 16IV.2 Pembahasan18BAB V KesimpulanV.1 Kesimpulan20V.2 Saran 20DAFTAR PUSTAKA21BAB IPENDAHULUANI.1 Latar Belakang Indonesia merupkan negara yang mempunyai keaneka ragaman flora yang tinggi, berbagai macam tanaman terdapat di indonesia. Indonesia sangat kaya akan jenis-jenis tumbuhan. Semua suku utama tumbuhan yang hidup dibumi dapat di temukan di Indonesia. Indonesia memiliki sekitar 38.000 jenis tumbuhan, 3.000 jenis lumut, 4.000 jenis paku, 20.000 jenis tumbuhan biji. Dari sekian ribu jenis tumbuhan yang ada, perkiraan hanya 10% yang di manfaatkan masyarakat sebagai tanaman bahan pangan,tanaman hias, obat-obatan, bahan bangunan, bahan industri dan sebagainya (Azidin,1996). Botani merupakan ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan dan peran tumbuhan bagi kehidupan. Mempelajari botani tidak hanya mempelajari tumbuhan secara teoritis tapi mendalami ilmu botani untuk lebih menghargai dan menyadari peran penting tumbuhan secara fungsional bagi kehidupan (Tjitrosoepomo,2005).Sel adalah bagian terkecil yang terdapat pada makhluk hidup. Setiap Makhluk hidup pasti memiliki sel, jika tidak maka dia bisa dikatakan bukan makhluk hidup, karena dalam tubuh makhluk hidup ada yang namanya organ, jaringan, dan sel. Kumpulan dari beberapa sel disebut jaringan, dan kumpulan dari beberapa jaringan disebut organ. Jadi, sel merupakan hal, mendasar dari segala aktifitas dalam tubuh kita. Tidak hanya makhluk hidup yang mengalami perkembangan dan pertumbuhan, sel juga mengalami yang demikian, karena sel juga ada yang hidup dan ada juga yang mati. Sel hidup merupakan sel yang masih aktif bekerja di bidangnya, artinya sel hidup adalah sel masih terus bekerja tanpa henti, terus mengalami pembelahan dan lain-lain. Sedangkan sel mati adalah sel yang sudah tidak bekerja pada tubuh makhluk hidup, artinya sel ini sudah tidak bekerja untuk kehidupan makhluk hidup (Poedjiadi,2009).

Di era jaman yang serba modern Sekarang ini, Perkembangan Sains dan teknologi sudahlah sangat berkembang. Perkembangan ini sangatlah membantu segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan dan pekerjaan manusia sehari-hari.Dan atas dasar sifat manusia yang pantang akan kekurangan, membuat timbulnya rasa keingintahuan manusia yang tinggi, hingga buktinya, hampir segala sesuatu dapat dilakukan oleh manusia. Dari tingkat yang umum hingga tingkat yang sangat khusus. Pada ruang lingkup kehidupan alam semesta, tersusun atas banyak komponen, baik komponen biotik maupun komponen abiotik. Dan sebagaimana kita ketahui bersama sifat keingintahuan tinggi, manusia mulai melakukan penelitian hingga bagaian yang sangat kecil.Oleh karena itu, kami melakukan percobaan ini untuk mengamati sel tumbuhan hidup dan sel tumbuhan mati.Dalam pengamatan ini menggunakan beberapa sampel pada bawang merah, batang umbi kayu, wortel, dan daun anggrek.I.2 Maksud dan Tujuan PercobaanI.2.1 Maksud PercobaanMaksud dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui dan mempelajari bagian-bagian anatomi sel tumbuhan.I.2.2 Tujuan PercobaanMengamati dan melihat bagian-bagian sel pada tanaman bawang merah, batang umbi kayu, wortel, dan daun anggrek.I.2 Prinsip PercobaanPrinsip yang digunakan pada percobaan ini mengamati bagian-bagian sel atau organel sel yang hidup dan sel yang mati, dengan berdasarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAII.2 Dasar Teori Istilah sel dalam bahasa Yunani : kytos = sel, bahasa latin : cella = ruang kosong. Pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (1635-1703) pada waktu mengamati irisan gabus dengan menggunakan mikroskop, Ia melihat irisan tersebut berdiri diatas ruang-ruang kecil yang berbentuk seperti kotak. Sel merupakan kesatuan dasar struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup. Sebagai kesatuan struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel. Makhluk hidup yang terdiri atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler) dan makhluk hidup bersel banyak (multiseluler). Tubuh manusi terdiri atas berjuta-juta sel yang mempunyai berbagai bentuk(Poedjiadi,2009).Sel-sel yang sama atau mirip bentuknya secara bersama-sama membentuk jaringan tertentu. Ada sel yang mempunyai bentuk bulat pipih, bentuk serabut panjang, bentuk kubus, dan lain-lain. Selain bentuk yang berbeda-beda, ukuran sel pun bermacam-macam. Sebagian besar sel berdiameter antara 1-100 m sehingga hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop. Perhatikan Bahwa skala yang digunakan berupa logaritma untuk mengakomodasi kisaran ukuran yang ditunjukan. Skala dimulai dibagian atas dengan 10 meter dan menurun, setiap pengukuran disisi kiri menunjukan pengecilan ukuran sepuluh kali(Poedjiadi,2009). Sel dalam bahasa latin artinya rongga kecil atau terkenal dengan nama cellula yaitu unit kehidupan terkecil. Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktifitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung didalam sel (Kusumawati,2012).

II.2 Uraian TanamanA. Bawang Merah (Allium cepa)

Bawang merah( Allium cepa )

Klasifikasi bawang merah (plantamor.com)Kingdom: PlantaeSubkingdom: Tracheobionta Super divisi : SpermatopyhtaDivisi : MagnoliophytaKelas: LiliopsidaSub kelas : LilidaeOrdo : LilialesFamili : Liliaceae Genus : AlliumSpesies : Allium cepa var. Aggregatum L.Bawang merah (Allium cepa L.var.ascalonicum (L.)Back.); berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman 15-30 cm di dalam tanah. Batang sejati yang bentuknya seperti cakram, tipis dan pendek sebagai tempat melekat perakaran dan mata tunas (titik tumbuh). Daun yang berbentuk pipa, yakni bulat kecil memanjang antara 50-70 cm, berlubang, bagian ujungnya meruncing, berwarna hijau muda sampai hijau tua dan letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya relatif pendek. Bunga, tangkai daun keluar dari ujung tanaman (titik tumbuh) yang panjangnya antara 30-90 cm, dan di ujungnya terdapat 50-200 kuntum bunga yang tersusun melingkar seolah-olah berbentuk payung. Buah berbentuk bulat dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2-3 butir. Biji mempunyai bentuk agak pipih, sewaktu masih muda berwarna bening atau putih, tetapi setelah tua menjadi hitam. Umbi lapis bawang merah sangat bervariasi, bentuknya ada yang bulat, bundar sampai pipih, sedangkan ukuran umbi meliputi besar, sedang dan kecil.Warna kulit umbi merah muda sampai merah tua (Tjitrosoepomo,2005).B. Ubi Kayu (Manihot utilissima)

Ubi Kayu( Manihot Utilissima )

Klasifikasi Ubi kayu (plantamor.com)Kingdom: PlantaeSubkingdom: Tracheobionta Super divisi: SpermatopyhtaDivisi: MagnoliophytaKelas: MagnoliopsidaOrdo: EuphorbialesFamili: EuphorbiaceaeGenus: ManihotSpesies : ManihotutilissimaUbi kayu (Manihot Utilissima) merupakan tanaman perdu.Ubi kayu berasal dari Benua Amerika,tepatnya dari Brasil.Penyebarannya,hampir ke seluruh dunia,antara lain Afrika,Madagaskar,India,dan tiongkok.Tanaman ini masuk ke Indonesia pada tahun 1852.Ubi kayu berkembang di negara-negara yang terkenal dengan wilayah pertaniannya (Winatasasmita, 1986).

C. Wortel (Dauccus carota)

Wortel(Dauccus Carota)Batang Umbi Kayu(

Klasifikasi wortel (plantamor.com)Kingdom: PlantaeSubkingdom: SpermatophytaDivisi : MagnoliophytaKelaS: MagnoliopsidaSub kelas : RosidaeOrdo: Apiales Famili : Daucus Spesies : Daucus Carota L.Wortel (Daucus carota) adalah tumbuhan sayur yang ditanam sepanjang tahun terutama di daerah pegunungan yang memiliki suhu udara dingin dan lembab kurang lebih pada ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut (Suwarno, 2010).Tumbuhan wortel membutuhkan sinar matahari dan dapat tumbuh pada semua musim. Wortel mempunyai batang daun basah yang berupa sekumpulan pelepah (tangkai daun) yang muncul dari pangkal buah bagian atas (umbi akar), mirip daun seledri. Wortel menyukai tanah yang gembur dan subur (Azidin, 1996).

D. Anggrek (orchideceae sp)

Anggrek(Orchidaceae sp)

Klasifikiasi Anggrek (Plantamor.com)Kingdom: PlantaeSubkingdom : TracheobiontaSuper Divisi : SpermatophytaDivisi : MagnoliophytaKelas : LiliopsidaSub Kelas : LilidaeOrdo : OrchidalesFamili : OrchidaceaeGenus : AeridesSpesies : Aerides Odoratum Reinw, ex Blume1. BungaBunga Anggrek dapat tumbuh pertanaman sekitar 1 sampai 15 kuncup bunga dan termasuk kedalam bunga majemuk. Berdasakan letak tumbuhnya terdiri dari dua jenis secara umum, yang pertama tumbuh disekitar ketiak daun pada lateral atau sisi-sisi batang, jenis ini dinamakan pleuranthe (ex. Vanda, dendrobium) dan yang kedua tumbuh dari ujung tanaman atau dinamakan dengan acranthe (ex. Cattleya, Oncidium) (Indah Prasasti, 1989).Bunga Anggrek terdiri dari lima bagian utama, yaitu sepal (daun kelopak), Petal (daun mahkota), Stamen (benang sari), Pistil (putik), dan ovari (bakal buah). Sepal adalah mahkota bunga yang terletak dibelakang sedangkan petal yang di depannya. Sepalnya berjumlah tiga, yang diatas bernama sepal dorsal dandua yang disamping menjorok bawah dinamakan sepal lateral. Pada beberapa jenis anggrek tertentu terdapat sepal lateral yang menjadi satu contohnya adalah Slipper orchid (Indah Prasasti, 1989).Petalnya juga berjumlah tiga, dua petal diapit sepal dorsal dan sepal lateral dan membentuk sudut sekitar 1200, sedangkan yang dibawah termodifikasi menjadi petal bibir atau labelum (di alam berguna sebagai tempat hinggap serangga dalam proses reproduksi tanaman). Pada labelum terdapat gumpalan yang berisi protein, zat wangi dan minyak sebagai penarik serangga (Indah Prasasti, 1989). BuahBuah anggrek berbentuk capsular segi enam. Tidak seperti buah pada umumnya yang memiliki cadangan makanan (endosperm), buah anggrek tidak memiliki cadangan makanan sendiri, karena sifatnya ini pada masa awal perkecambahannya adalah masa yang paling rentan, di alam biji ini mendapatkan makanan hasil penguraian sisa-sisa tanaman oleh jasad renik micorizasedangkan di pembudi daya anggrek bijih ini di tumbuhkan melalui media agar dan pupuk serta ditanam dalam botol karena sifatnya yang sangat rentan tersebut. Jumlah biji anggrek perbuah, ada yang hanya puluhan sampai ada juga yang jutaan, dengan embrio dalam biji terdiri dari sekitar 8 100 sel (Tim Red.Trubus, 1997).Bunga anggrek yang telah dikawinkan akan menjadi buah, hal ini diidentifikasi dengan membengkaknya column (tugu) lalu disusul membengkaknya tangkai. Buah ini pertama kali berwarna hijau lalu sedikit demi sedikit berwarna kuning sampai masaknya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam terjadinya pembuahan para pembudi daya anggrek biasanya mengawinkannya pada waktu pagi akan menjelang siang atau waktu dhuha (Tim Red.Trubus, 1997). BatangPola batang pada tanaman anggrek terdiri dari dua secara umum, yaitu monopodial atau batang tunggal tanpa ranting disisi kanan dan kiri terdapat daun helai, batang ini dapat tumbuh terus tak terbatas (ex. Vanda, Phaelonopsis), sedangkan yang lainnya adalah simpodial yang pertumbuhan tingginya terbatas dan ketika mencapai limitnya akan disusul tumbuhnya tunas disamping batang tersebut (ex. Dendrobium, Cattleya).Pada anggrek simpodial antara batangnya terdapat penghubung yang dinamakan dengan rhizome, umumnya yang berbatang simpodial memiliki tempat penyimpanan makanan yang dinamakan dengan pseudobulb. Ketika batang yang satu telah menua dan habis daunnya, pseudobulbnya tetap aktif dan apabila rhizome diantara tumbuhan tersebut tidak dipotong maka batang yang lebih muda dapat memanfaatkan sari makanan di pseudobulb disebelahnya (Tim Red.Trubus, 1997). AkarAnggrek berdasarkan tempat hidupnya bisa digolongkan kedalam tiga jenis, yang pertama adalah anggrek epifit atau anggrek yang pada habitat aslinya hidup menempel di tanaman lain, perlu difahami bahwa anggrek bukanlah tanaman parasit yang menghisap sari makanan inangnya, tetapi hanya ikut menempel saja dan mendapatkan keuntungan dengan hidup di tempat yang tinggi untuk memperoleh cahaya, udara dan nutrisi yang lebih baik dibandingkan hidup di tanah, akar anggrek epifit pada umumnya bersimbiosis dengan jenis mikoriza tertentu.Yang kedua adalah anggrek tanah atau terestrik, jenis anggrek ini seperti halnya tanaman lain mampu hidup ditanah tetapi akan lebih baik apabila medianya adalah tanah yang berporous atau berongga dibandingkan tanah pada umumnya, seperti diketahui bahwa anggrek kurang menyukai air yang menggenang karena akan sangat rentan terhadap kebusukan akar dan mudahnya tumbuh jamur (Tim Red.Trubus, 1997).Ujung akar akan mencari tempat yang lebih lembab atau berairdan ketika menyentuh media akan cepat menempel. Akar yang mati atau sudah tua berwarna coklat dan ketika dipegang mudah terbawa, kecuali bagian dalam akar sedikit liat. Anggrek juga memiliki akar aerial atau akar yang keluar dari batang dan tidak berada di media, umumnya besar dan bias bercabang (F.Rahardi, 1993). DaunDaunnya berjenis monokotil yang biasanya tidak memiliki urat daun atau hanya tulang daun memanjang dari pangkal sampai ujung. Ada daun yang helaiannya tipis tapi sebagian besar berdaging atau sukulen, dilihat dari bentuknya ada bermacam-macam, hastate (mata tombak), sagittate (panah), triangular (segitiga), cordate (jantung), trullate (sekop), jarum (subulate), pita (linear) dsb . Daun saling berhadapan setiap tumbuh daun di kanan akan disusul tumbuh daun di kiri (Fiyanti, 1989).II.3 Uraian Bahan1. Alkohol (FI III, hal 65)Nama Resmi: AethanolumNama Latin: Etanol, alcoholRumus molekul: C2H6OBerat Molekul : 46,07 g/molPemberian: Jernih, tidak berbau, bergerak, cairan pelarut, menghasilkan bau yang khas dan rasa terbakar pada lidah.Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air.Penyimpanan: : Dalam wadah tertutup, terlindung dari cahaya,jauh dari api. Kegunaan : Sebagai pelarut berbagai bahan kimia.2. Aquades (FI III, hal. 96)Nama Resmi: Aqua DestilataNama Latin: Aquades dan Air sulingRumus Molekul: H2OBerat Molekul: 18,02 g/molPemberian: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasaPenyimpanan: Dalam wadah tertutup baikKegunaan: Sebagai air minumII.4 Prosedur KerjaA. Bawang Merah (Allium cepa)Membersihkan objek gelas dengan alkohol 70% agar bebas dari lemak dan debu.Setelah itu ambil selapis kulit bawang merah lalu letakan diatas objek gelas,kemudian tetesi satu sampai dua tetes air kemudian tutup dengan gelas.Usahakan jangan sampai ada gelembung udara dalam preparat.Kemudian amati dibawah mikroskop dengan pembesaran objektif lemah kemudian ganti dengan objek kuat.Setelah itu gambar bagian-bagian sel tersebut.B. Ubi kayu (Manihot utilisima)Siapkan mikroskop sesuai dengan prosedur penggunaannya,kemudian ambil empelur dan iris setipis mungkin dan letakan diatas objek gelas.Setelah itu tetesi dengan air lalu tutup.Selanjutnya amati bagian-bagian sel tersebut.C. Wortel (Daucus carotta)Siapkan mikroskop sesuai prosedur penggunaanya,kemudian iris secara melintang korteks umbi wortel setipis mungkin lalu pidahkan ke atas objek gelas dan beri air kemudia tutup,amati di bawah mikroskop dengan pembesaran objektif lemah dan kuat.Kemudian gambarlah beberapa sel dengan kromoplasnya.Selanjutnya tentukan dimana letak kromoplas tersebut didalam sel,apakah didinding sel sitoplasma atau vakuola.D. Anggrek (Orchidaceae Sp) Siapkan mikroskop sesuai prosedur penggunaannya, Ambil empelur dan iris setipis mungkin dan letakkan diatas objek gelas.Tetesi dengan air lalu tutup Amati bagian-bagian sel tersebut.

BAB IIIMETODE PRAKTIKUMIII.1 Waktu dan Tempat Praktikum Pelaksanaan praktikum dilaksanakan pada pukul 13.00 sampai dengan selsesai, di laboratorium farmakognosi dan fitokimia fakultas ilmu-ilmu kesehatan dan keolahragaan.III.2 Alat dan BahanIII.2.1 Alat

MikroskopCutter

SiletKacapreparat

III.2.2 Bahan

BawangMerahWortel

AnggrekUbiKayu

Alkohol

Aquades

III.3 Cara Kerjaa. Membuat Preparat Bawang Merah (`Allium cepa`) Bersihkan objek gelas dengan alcohol 70% . agardapat digunakan untuk mensterilkan alat laboratorium seperti objek gelas tersebut,setelah itu iris selapis kulit bawang merah agar dapat terlihat sel dari sampel tersebut. Selanjutnya sampel di letakkan pada kaca preparat dan ditetesi aquades satu tetes menggunakan pipet tetes ketika akan melakukan pengamatan terhadap sampel. Jangan sampai ada gelembung udara dalam preparat. Kemudian amati di bawah mikroskop dengan pembesaran objektif lemah kemudian ganti dengan objek kuat. Setelah itu gambar bagian sel tersebut (Sumardi, 2007).b. Membuat Preparat Ubi Kayu ( Manihot utilissima )Siapkan mikroskop sesuai dengan prosedur penggunaanya, kemudian ambil empelur dan iris setipis mungkin dan letakkan diatas objek gelas. Di iris setipis mungkin agar sel dari sampel akan terlihat. Setelah itu tetesi dengan aquades lalu tutup. Amati bagian-bagian sel tersebut (Sumardi,2007).c. Membuat Preparat Wortel ( Daucus carotta )Siapkan mikroskop sesuai prosedur penggunaanya, kemudian iris secara melintang korteks umbi wortel setipis mungkin agar dapat terlihat sel dari wortel tersebut yang akan di amati. Lalu pindahkan ke atas objek gelas dan beri aquades kemudian tutup. Setelah itu amati di bawah mikroskop dengan pembesaran objektif lemah dan kuat yang berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan di lihat. Gambar beberapa sel dengan kloroplasnya. Tentukan dimana letak kloroplas tersebut di dalam sel, apakah di dinding sel sitoplasma atau vakuola (Sumardi,2007).d. Membuat Preparat Daun Anggrek ( Orchidaceae Sp )Siapkan mikroskop sesuai prosedur penggunaanya, ambil empelur dan iris setipis mungkin agar dapat terlihat sel yang akan di amati dan letakkan di atas objek gelas. Tetesi dengan aquades lalu tutup dan amati bagian-bagian sel tersebut (Sumardi,2007) .

BAB IVHASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASANIV.1 HASIL PENGAMATANNOLITERATUR

1.BawangMerah(Allium ceppa)

2.Wortel(Daucuscarotta)

NOLITERATUR

3.BatangUbiKayu(Manihotutillisima)

4.DaunAnggrek(Orcidaceaesp)

DindingselIntiSel

IV.2 PEMBAHASANBotani merupakan ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan dan peran tumbuhan bagi kehidupan.mempelajari botani tidak hanya mempelajari tumbuhan secara teoritis tapi mendalami ilmu botani untuk lebih menghargai dan menyadari peran penting tumbuhan secara fungsional bagi kehidupan. Botani juga tidak hanya mempelajari kelompok dari Kerajaan Tumbuhan saja tetapi juga mempelajari Jamur (mikologi), bakteri (bakteriologi), Lumut kerak (lichenology), fikologi orang yang menekuni bidang botani disebut sebagai botani (Tjitrosoepomo,2005).Untuk melihat penampang melintang pada bawang, kupas kulit terluar dari bawang merah, setelah itu kupas dengan tangan. Kulit selanjutnya dari bawang merah, di usahakan setipis-tipisnya agar sel-sel dari bawang merah dapat terlihat dengan jelas saat diteliti di mikroskop nantinya. Apabila masih tebal itu merupakan jaringan. Kemudian meletakkan kuit bawang merah yang digunakan sebagai preparat diatas kaca preparat. Lalu teteskan beberapa tetes aquades ke preparat tersebut menggunakan pipet. Penetesan aquades berguna agar sel yang akan diamati tidak mengkerut atau mati. Kaca preparat yang sudah dibersihkan dengan alcohol 70% fungsinya untuk mensterilkan media (kaca objek atau preparat) sebelum digunakan untuk meletakkan preparat, setelah itu siap untuk diamati. Perbesaran yang digunakan adalah perbesaran 10 x dimikroskop electron. Langkah terakhir adalah mengambil gambar dari sel yang terlihat tersebut, dengan menggunakan kamera digital (Campbell,2002).Untuk melakukan percobaan pada sampel wortel kupas kulit wortel sampai bersih,hal ini dilakukan agar mengambil bagian isi dalam wortel. Langkah selanjutnya yaitu menyayat wortel setipis mungkin dengan cara melintang menggunakan silet atau cuter agar nantinya kita dapat melihat sel-sel dari wortel saat diamati di mikroskop nanti. Kemudian meletakkan sampel ke kaca preparat yang sudah dibersihkan terlebih dahulu menggunakan alkohol 70% agar steril, lalu diberikan beberapa tetes aquades menggunakan pipet tetes pada preparat agar wortel tetap segar. Langkah selanjutnya, meletakkan kaca preparat yang sudah berisi sampel ke meja preparat lalu mulai mengamatinya melalui mikroskop elektron dengan perbesaran 40 x 10 Hasil pengamatan kelompok kami, dapat melihat sel dari wortel walaupun sel wortel tersebut tidak terlalu jelas saat kami mengamatinya. Kemudian,mengambil gambar dari sel yang terlihat tersebut, dengan menggunakan kamera digital (Campbell,2002). Untuk melakukan percobaan pada batang ubi kayu, dalam batang kita mengamati bagian empulur dari batang ubi kayu. Mengiris batang ubi kayu (preparat) secara melintang menggunakan cutter, lalu meletakkan preparat tersebut ke kaca preparat yang sudah dibersihkan dengan alkohol 70%, tujuannya agar steril setelah itu meneteskan beberapa tetes aquades menggunakan pipet ke sampel, agar sampel tetap segar dan tidak mudah layu/mati dan diamati melalui mikroskop. Langkah terakhir adalah mengambil gambar Darisel yang terlihat tersebut, dengan menggunakan kamera digital (Campbell,2002).Untuk melakukan percobaan pada daun anggrek yaitu : Mencuci daun anggrek sebelum disayat, tujuannya agar daun bersih dari kotoran. Kemudian menyayat daun setipis mungkin dengan cara melintang menggunakan silet, fungsinya agar mempermudah mengamati sel karena semakin tipis sayatan maka akan semakin mudah mengamati sel. Sebelum menyayat, pada bagian bawah daun diletakkan pensil yang berfungsi sebagai alat bantu saat proses penyayatan. Siapkan kaca preparat yang sudah dibersihkan menggunakan alkohol 70% agar steril,kerena dengan menggunakan alkohol dapat membunuh bakteri. Setelah itu sampel diletakkan ke kaca preparat, kemudian kaca preparat diletakkan di atas meja preparat, dan diamati. Pada proses pengamatan, yang pertama kali harus dilakukan adalah mendekatkan mata kearah lensa okuler , mengatur pencahayaan, serta mengatur fokus sampai terlihat jelas sel daun anggrek yang kita amati, setelah itu mengambil gambar menggunakan kamera digital(Campbell.2002).

BAB VPENUTUP

V.1 Kesimpulan Dari hasil praktikum dapat ditarik kesimpulan bahwa telah diamati terdapat perbedaan bentuk pada sel tumbuhan, struktur sel hidup berisi sel hidup, sitoplasma,dan antar selnya dibatasi oleh dinding sel dan struktur sel mati adalah sel yang kosong karena organ-organ selnya mati dan memepunyai dinding sel yang mati serta dinding sel sebagai pembatas antar sel. Pada pengamatan bawang merah terdapat inti sel,dinding sel dan sitoplasma.pada praktikum dengan menggunakan bawan wortel dapat dilihat adanya kloroplas dengan bentuk bulat dan berwarna orange dan pada penampang melintang ubi kayu, memiliki dinding sel yang tebal ruang sel yang relative besar.V.2 SARANa. Untuk praktikan : Agar lebih memperhatikan waktu masuk laboratorium Memperhatikan keperluan praktikum Mengikuti prosedur kerja dalam laboratoriumb. Untuk laboratorium : lebih melengkapi alat-alat laboratorium serta dapat member ruang yang lebih luas pada laboratorium c. Untuk jurusan: Agar lebih memperhatikan kondisi laboratorium .

DAFTAR PUSTAKAAziidin, 1996. Ringkasan Biologi. Bandung: Ganesa Exact Campbell, 2002. Biologi, edisi kelima (jilid I), Jakarta: Penerbit ErlanggaDepartemen kesehatan republic Indonesia, 1979, farmakope Indonesia, edisi 3.Poedjiadi, A 2009. Dasara-dasara Biokimia, edisi revisi, Jakarta: UI-PressSuwarno, 2010. Panduan pembelajaran Biologi. Jakarta: Departemen pendidikan NasionalTjitrosoepomo, G 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadja Mada University Press.Winatasamita, 1986. Fisiologi Hewan dan Tumbuhan. Jakarta : Universitas IndonesiaPlantamor.com (diakses 10 November 2014)

iii