22
Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF TANAMAN DENGAN GRAFTING Oleh, Prekdi S. Berutu NIM : 160301034 Mata Kuliah : Perbanyakan Vegetatif Dosen Pengampu : Yenni Marnita, SP., MP. PROGRAM STUDY AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAMUDRA 2018

Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

  • Upload
    others

  • View
    40

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

Laporan Perbanyakan Vegetatif

PERBANYAKAN VEGETATIF TANAMAN DENGAN GRAFTING

Oleh,

Prekdi S. Berutu NIM : 160301034

Mata Kuliah : Perbanyakan Vegetatif

Dosen Pengampu : Yenni Marnita, SP., MP.

PROGRAM STUDY AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SAMUDRA

2018

Page 2: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang atas

rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang

“Perbanyakan Vegetatif Tanaman dengan Grafting”.

Penulisan laporan adalah salah satu tugas mata kuliah Perbanyakan Vegetatif

di Universitas Samudra. Dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak

kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan

kemampuan yang di miliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat

penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.

Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

tak terhinga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan ini,

khususnya kepada Ibu dosen dan Asisten Praktikum yang telah memberikan materi,

sehingga memberikan modal awal buat penulisan laporan ini.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi

pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehinga tujuan yang di harapkan

dapat tercapai.

Langsa, 15 Desember 2018

Penulis

Page 3: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1

1.2 Tujuan Praktikum ................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3

2.1 Botani Durian ........................................................................................ 3

2.2 Syarat Tumbuh Durian ........................................................................ 4

2.3 Perbanyakan Vegetatif ......................................................................... 4

2.4 Grafting.................................................................................................. 5

2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyambungan....................... 7

2.6 Teknik Sambung Pucuk ....................................................................... 10

BAB III METODELOGI PRAKTIKUM ............................................................. 12

3.1 Waktu dan Tempat ............................................................................... 12

3.2 Bahan dan Alat...................................................................................... 12

3.3 Prosedur Kerja ...................................................................................... 12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 14

4.1 Hasil........................................................................................................ 14

4.2 Pembahasan ........................................................................................... 14

BAB V PENUTUP................................................................................................... 16

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 16

5.2 Saran ...................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 17

LAMPIRAN............................................................................................................. 18

Page 4: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di daerah tropis

dilewati oleh garis khatulistiwa dan memiliki keanekaragaman tanaman buah, baik

jenis tanaman yang berbuah musiman maupun jenis tanaman yang berbuah sepanjang

tahun, salah satunya adalah tanaman durian. Indonesia dikenal sebagai negara yang

kaya raya akan plasma nutfah (termasuk durian). Banyaknya varietas yang ada tidak

mampu mewarnai agribisnis buah di Indonesia. Tidak ada buah yang paling menonjol

secara nasional seperti : Durian Monthong dari Thailand. Kondisi ini diperburuk

dengan membanjirnya durian impor dipasar tradisional hingga supermarket. Seolah-

olah menenggelamkan varietas durian nasional. Durian merupakan tanaman asli Asia

Tenggara yang beriklim tropika basah, khususnya di Indonesia, Malaysia, dan

Thailand. Di Indonesia pusat keragaman genetiknya terutama berada di Kalimantan

(27 spesies) dan Sumatera (11 spesies). Durian liar yang telah dikenal dan

dimanfaatkan tercatat sebanyak 13 spesies (Sarwono 1995).

Banyaknya peminat dan permintaan pasar salah satunya karena durian

mempunyai manfaat yang sangat banyak, diantaranya akar dijadikan obat demam, daun

durian dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan infeksi pada kuku, kulit buahnya

untuk mengobati ruam atau kerutan pada kulit yang biasa terjadi pada ibu-ibu pasca

melahirkan, biji dapat dibakar atau diolah dalam bentuk sajian lainnya sehingga dapa

di konsumsi, daging buah mngandung karbohidrat, protein dan lemak. Adapun manfaat

lain dari daging buah yaitu mengatasi sembelit, menjaga kesehatan kelenjar tiroid,

menambah energi, dan menghilangkan bau pada urin. Banyaknya manfaat dari

tanaman durian seperti diatas memberikan peluang kepada petani atau siapapun

termasuk pada kegiatan Kerja Praktek (KP) ini untuk membuat bibit durian

yang bermutu baik (Sindumarta 2012)

Bibit unggul merupakan syarat utama untuk menunjang pengembangan

tanaman durian sehingga buah yang dihasilkan berkualitas, untuk meningkatkan

kualitas dan pengembangan tanaman durian, maka perlu dilakukan pembudidayaan

Page 5: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

2

bibit durian secara vegetatif, seperti okulasi, sambung pucuk, dan susuan. Salah satu

keistimewaan bibit durian hasil perbanyakan dengan cara vegetatif adalah tanaman

yang dihasilkan mempunyai kualitas yang tinggi yaitu tidak menyimpang dari sifat

induknya dan masa panen lebih cepat. Diantara metode tersebut, perbanyakan tanaman

durian yang paling efektif dan efisien adalah dengan sambung pucuk karena dapat

menghasilkan bibit yang lebih banyak dan berkualitas serta lebih menghemat biaya,

tenaga, dan bahan dibandingkan cara yang lain. Cara ini menggabungkan sifat-sifat

baik dari kedua tanaman dalam waktu yang relatif pendek dan memperlihatkan

pertumbuhan yang seragam, dengan menggunakan cara ini maka produksi akan dapat

lebih tinggi (Prasetyo 2012).

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dalam praktikum ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan mempelajari cara-cara penyambungan

2. Melihat berapa tingkat keberhasilan teknik perbanyakan durian (Durio

zibethinus Murr.) dengan cara sambung.

Page 6: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

3

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Botani Durian

Durian merupakan tanaman asli Asia Tenggara yang beriklim tropika basah,

khususnya di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Di Indonesia pusat keragaman

genetiknya terutama berada di Kalimantan (27 spesies) dan Sumatera (11 spesies).

Durian liar yang telah dikenal dan dimanfaatkan tercatat sebanyak 13 spesies

(Sarwono 1995). Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia

Tenggara. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk

tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah “ Raja dari Segala Buah

” (King of the fruit). Sebutan durian diduga berasal dari istilah Melayu yaitu dari kata

duri yang diberi akhiran -an sehingga menjadi durian. Kata ini terutama dipergunakan

untuk menyebut buah yang kulitnya berduri tajam. Tanaman durian termasuk famili

Bombacaceae sebangsa pohon kapuk-kapukan, yang lazim disebut durian adalah

tumbuhan dari marga (Genus) Durio (Fathul 2012).

Durian mempunyai manfaat yang sangat banyak, diantaranya akar dijadikan

obat demam, daun durian dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan infeksi pada kuku,

kulit buahnya untuk mengobati ruam atau kerutan pada kulit yang biasa terjadi pada

ibu-ibu pasca melahirkan, biji dapat dibakar atau diolah dalam bentuk sajian lainnya

sehingga dapa di konsumsi, daging buah mngandung karbohidrat, protein dan lemak.

Adapun manfaat lain dari daging buah yaitu mengatasi sembelit, menjaga kesehatan

kelenjar tiroid, menambah energi, dan menghilangkan bau pada urin (Sindumarta

2012).

Klasifikasi Tanaman Durio zibethinus Murr.

Divisi : Magnoliophyta

Sub Divisi : Supermatophyta

Class : Magnoliopsida

Ordo : Malvales

Family : Bombacaceae

Genus : Durio

Page 7: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

4

Spesies : Durio zibethinus Murr.

2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Durian

A. Iklim

Curah hujan untuk tanaman durian maksimum 3000-3500 mm/tahun dan minimal

1500-3000 mm/tahun. Intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan durian adalah 60-

80%, sedangkan suhu yang dibutuhkan durian rata-rata 20-30 0C, pada suhu 15 0C

durian dapat tumbuh tetapi pertumbuhan tidak optimal. Bila suhu mencapai 35 0C daun

akan terbakar (Jamil 2010).

B. Media Tanam

Tanaman durian membutuhkan tanah yang subur (tanah yang kaya bahan organik).

Tanah yang cocok untuk durian adalah jenis tanah grumosol dan ondosol. Tanah yang

memiliki ciri-ciri warna hitam keabu-abuan kelam, struktur tanah lapisan atas bebutir-

butir, sedangkan bagian bawah bergumpal, dan kemampuan mengikat air tinggi.

Derajat keasaman tanah yang dibutuhkan tanaman durian adalah pada pH 5-7, dengan

pH optimum 6-6,5. Tanaman durian termasuk tanaman tahunan dengan perakaran

dalam, maka membutuhkan kandungan air tanah dengan kedalam yang cukup,

minimum ( 50-150 cm ) dan optimum (150-200 cm). Jika kedalaman air tanah terlalu

dangkal atau dalam, rasa buah tidak manis, tanaman akan kekeringan dan akar busuk

akibat selalu tergenang.

C. Ketinggian Tempat

Untuk budidaya durian, dalam pemilihan lokasi budi daya ketinggian tempat untuk

bertanam durian tidak boleh lebih dari 800 m dpl. Tetapi ada juga tanaman durian yang

cocok ditanam diberbagai ketinggian (Jamil 2010).

2.3 Perbanyakan VegetatifPerbanyakan tanaman secara vegetatif dapat dilakukan secara alamiah yaitu

perbanyakan tanaman tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan biji dari

tanaman induk yang terjadi secara alami tanpa bantuan campur tangan manusia.

Perbanyakan tanaman secara vegetatif alamiah dapat terjadi melalui tunas, umbi,

rizoma, dan geragih (stolon). Perbanyakan tanaman secara vegetatif juga dapat

dilakukan secara buatan yaitu perbanykan tanaman tanpa melalui perkawinan atau

Page 8: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

5

tidak menggunakan biji dari tanaman induk yang terjadi secara buatan dengan bantuan

campur tangan manusia. Tanaman yang biasa diperbanyak dengan cara vegetatif

buatan adalah tanaman yang memiliki kambium. Tanaman yang tidak memiliki

kambium atau bijinya berkeping satu (monokotil) umumnya tidak dapat diperbanyak

dengan cara vegetatif buatan. Perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dapat

dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (layering). Selain itu,

perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara okulasi dan sambung (grafting)

(Rahman, Maria, dan Yomi, 2012).

Beberapa faktor yang sangat mempengaruhi keberhasilan dalam memproduksi

bibit dengan cara perbanyakan vegetatif yaitu (1) faktor tanaman (genetik, kondisi

tumbuh, panjang entris), (2) faktor lingkungan (ketajaman, kesterilan alat, kondisi

cuaca, waktu pelaksanaan), dan (3) faktor keterampilan orang yang melakukanya

(Naipospos, 2015).

2.4 Grafting (Sambung)

Grafting adalah salah satu teknik perbanyakan vegetatif menyambungkan

batang bawah dan batang atas dari tanaman yang berbeda sedemikian rupa sehingga

tercapai persenyawaan, kombinasi ini akan terus tumbuh membentuk tanaman baru.

Grafting ini bukanlah sekedar pekerjaan menyisipkan dan menggabungkan

suatu bagian tanaman, seperti cabang, tunas atau akar pada tanaman yang lain.

Melainkan sudah merupakan suatu seni yang sudah lama dikenal dan banyak

variasinya. Sharock’s (1672) dalam Wudianto (2002) menyatakan bahwa seni grafting

ini telah digemari sejak dua abad yang lalu, yaitu sekitar abad ke-15 dia

menggambarkan betapa pelik dan banyaknya ragam dari seni grafting ini. Disamping

itu Thouin dalam Wudianto (2002) mengatakan bahwa ada 119 bentuk grafting. Dari

sekian banyak grafting ini digolongkan menjadi tiga golongan besar, yaitu :

1. Bud-grafting atau budding, yang kita kenal dengan istilah okulasi

2. Scion grafting, lebih populer dengan grafting saja, yaitu sambung pucuk atau enten

3. Grafting by approach atau inarching, yaitu cara menyambung tanaman sehingga

batang atas dan batang bawah masih berhubungan dengan akarnya masing-masing

Page 9: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

6

Penyambungan disini berarti penyatuan antara batang atas (sepotong cabang

dengan dua atau tiga tunas vegetatif) dengan batang bawah yang sehingga gabungan

ini bersama-sama membentuk individu yang baru.

Batang bawah sering juga disebut stock atau root stock atau bahasa belandanya

onder stam. Ciri dari batang ini adalah batang masih dilengkapi dengan akar,

sedangkan batang atas yang disambungkan sering disebut entris atau scion. Batang atas

dapat berupa potongan batang atau bisa juga cabang pohon induk, kadang-kadang

untuk penyambungan ini memerlukan batang perantara (Inter-Stock). Agar batang atas

dan batang bawah bisa terus merupakan perpaduan yang kekal, maka sebaiknya dipilih

batang atas dan batang bawah yang masih mempunyai hubungan keluarga dekat. Hal

demikian tidak selamanya benar, klasifikasi botani biasanya hanya berdasarkan sifat-

sifat reproduksinya, sedangkan penyambungan justru yang dipertimbangkan adanya

persamaan sifat-sifat vegetatif tanaman. Selama ini yang digunakan sebagai patokan

untuk melakukan penyambungan adalah berdasarkan sifat botaninya, maka tidak

jarang suatu penyambungan mengalami kegagalan.

Keuntungan dan Kerugian Perbanyakan Tanaman Secara Grafting adalah :

1. Keuntungan

a. Mengekalkan sifat-sifat klon yang tidak dapat dilakukan pada pembiakan

vegetatif lainnya seperti stek, cangkok dan lain-lainnya.

b. Bisa memperoleh tanaman yang kuat karena batang bawahnya tahan terhadap

keadaan tanah yang tidak menguntungkan, temperatur yang rendah, atau

gangguan lain yang terdapat di dalam tanah.

c. Memperbaiki jenis-jenis tanaman yang telah tumbuh, sehingga jenis yang tidak

di inginkan diubah dengan jenis yang dikehendaki.

d. Dapat mempercepat berbuahnya tanaman (untuk tanaman buah-buahan) dan

mempercepat pertumbuhan pohon dan kelurusan batang (jika tanaman

kehutanan).

2. Kerugian

a. Bagi tanaman kehutanan, kemungkinan jika pohon sudah besar gampang patah

jika ditiup angin kencang

Page 10: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

7

b. Tingkat keberhasilannya rendah jika tidak cocok antara scion dan rootstock

2.5 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Penyambungan

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyambungan dapat dibagi menjadi 2

golongan, yaitu :

1. Faktor Internal

a. Pohon Induk dan Entres

Pohon induk adalah tanaman pilihan yang dipergunakan sebagai sumber batang

atas (entres), baik itu tanaman kecil ataupun tanaman besar yang sudah produktif yang

berasal dari biji atau hasil perbanyakan vegetatif. Kebun pohon induk adalah kebun

yang ditanami dengan beberapa varietas buah unggul untuk sumber penghasil batang

atas (entres) untuk perbanyakan dalam jumlah besar. Lokasi pohon induk sebaiknya

tidak jauh dengan lokasi perbanyakan tanaman, untuk memudahkan pelaksanaan

perbanyakan bibit.

Pohon induk yang akan diambil entresnya adalah benih dasar, BD (Foundation

seed, FS). Benih dasar diproduksi dan diawasi secara ketat oleh pemulia tanaman

sehingga kemurnian varietasnya dapat dipertahankan. Benih dasar diproduksi oleh

Balai benih (terutama Balai Benih Induk, BBI) dan proses produksinya diawasi dan

disertifikasi oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) (Wirawan B dan

Wahyuni S, 2002).

Pucuk yang digunakan sebagai batang atas adalah pucuk pada stadium istirahat

atau tunas tidur menjelang fase generatif. Menurut Sukarmin (2011) waktu

pengambilan entres yang baik adalah pagi hari, antara pukul 7.00-9.00 dengan

menggunakan gunting pangkas.

Kriteria tanaman yang akan dijadikan sebagai batang atas :

a. Mampu beradaptasi atau tumbuh kompak dengan batang bawahnya, sehingga

batang atas ini mampu menyatu dan dapat berproduksi dengan optimal. Cabang

dari pohon yang sehat, pertumbuhannya normal dan bebas dari serangan hama dan

penyakit.

Page 11: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

8

b. Cabang berasal dari pohon induk yang sifatnya benar-benar yang seperti kita

kehendaki, misalnya berbuah lebat dan berkualitas tinggi (Prastowo et al, 2006).

b. Batang Bawah

Batang bawah atau rootstock/understam adalah tanaman yang berfungsi

sebagai batang bagian bawah yang masih dilengkapi dengan sistem perakaran yang

berfungsi mengambil makanan dari dalam tanah untuk batang atas atau tajuknya.

Kriteria tanaman yang akan dijadikan batang bawah :

a. Mampu beradaptasi atau tumbuh kompak dengan batang atasnya, sehingga batang

bawah ini mampu menyatu dan menopang pertumbuhan batang atasnya.

b. Tanaman dalam kondisi sehat.

c. Sistem perakarannya baik dan dalam serta tahan terhadap keadaan tanah yang

kurang menguntungkan, termasuk hama dan penyakit yang ada dalam tanah.

d. Tidak mengurangi kualitas dan kuantitas buah pada tanaman yang disambungkan.

e. Perawatan batang bawah seperti pemupukan, pengendalian hama dan penyakit,

serta penyiraman perlu diperhatikan agar batang bawah tumbuh subur dan sehat.

Pertumbuhan yang subur dan sehat memudahkan pengelupasan kulit dan kayunya,

karena sel-sel kambium berada dalam keadaan aktif membelah diri (Prastowo et al,

2006).

2. Faktor Eksternal

a. Waktu Penyambungan

Pada umumnya penyambungan dilakukan pada waktu cerah, tidak hujan, dan

tidak di bawah terik matahari. Waktu terbaik melaksanakan penyambungan adalah

pada pagi hari, antara jam 07.00 – 11.00, karena pada saat tersebut tanaman sedang

aktif berfotosintesis sehingga kambium tanaman juga dalam kondisi aktif dan

optimum. Di atas jam 12.00 siang daun mulai layu, tetapi ini bisa diatasi dengan

menyambung ditempat teduh, terhindar dari sinar matahari langsung (Sunarjono,

2000).

b. Temperatur dan Kelembapan

Page 12: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

9

Temperatur dan kelembapan yang optimal dapat mempertinggi pembentukan

jaringan kalus yang sangat diperlukan untuk berhasilnya suatu sambungan. Temperatur

yang diperlukan dalam penyambungan berkisar antara 7,2 0C – 32 0C, bila temperatur

kurang dari 7,2 0C pembentukan kalus akan lambat dan apabila lebih dari 32 0C

pembentukan kalus akan menjadi lambat dan mematikan sel-sel pada sambungan.

Temperatur optimum pada penyambungan adalah 25 0C – 30 0C.

c. Curah Hujan

Keadaan curah hujan akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman durian. Curah

hujan yang tinggi akan menyebabkan kelembapan tinggi yang menyebabkan populasi

jamur meningkat yang akan menyerang tanaman didalam sungkup. Curah hujan yang

rendah dapat menyebabkan kekeringan.

d. Faktor Tanaman

1. Kompatibilitas dan Inkompatibilitas

Pada umumnya batang atas dan batang bawah yang berukuran sama akan

menghasilkan sambungan yang kompatibel, biasanya gabungan tanaman hasil

sambungan akan hidup lama, produktif dan kuat. Menurut Hartman et al. (1997)

inkompatibilitas antara jenis tanaman yang disambung dapat dilihat dari kriteria

sebagai berikut :

1. tingkat keberhasilan sambungan rendah

2. pada tanaman yang sudah berhasil tumbuh, terlihat daunnya menguning,

rontok dan mati tunas

3. mati muda pada bibit sambungan

4. terdapat perbedaan laju tumbuh antara batang bawah dan batang atas

5. terjadi pertumbuhan berlebihan baik batang atas maupun batang bawah

2. Penyatuan Kambium

Agar persentuhan kambium batang atas dan batang bawah lebih banyak terjadi,

diperlukan batang atas dan batang bawah yang mempunyai ukuran yang sama. Posisi

batang yang telah disayat jangan terlalu lama terbuka agar kambium tidak kering, maka

pekerja harus memiliki kecepatan dalam proses penyambungan.

Page 13: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

10

e. Faktor Pelaksanaan

Kecepatan menyambung merupakan pencegahan paling baik terhadap infeksi

penyakit dan kerusakan pada kambium. Selain itu dalam proses penyambungan jangan

terlalu lama, agar kambium tidak mengering. Dalam penyambungan diperlukan

ketajaman dan kebersihan alat. Selain itu, juga dibutuhkan tali pengikat yang tipis dan

lentur. Keserasian bentuk potongan antara batang atas dan batang bawah perlu

diperhatikan. Hal ini untuk mendapatkan kesesuaian letak penyatuan kambium batang

atas dan batang bawah yang serasi.

2.6 Teknik Sambung Pucuk

Sambung pucuk merupakan cara penyambungan batang atas pada bagian atas

atau pucuk dari batang bawah. Caranya sebagai berikut :

1. Batang atas yang sudah disiapkan dipotong, sehingga panjangnya antara 7,5-10

cm. bagian pangkal disayat pada kedua sisinya sepanjang 2-2,5 cm, sehingga

bentuk irisannya seperti mata kampak. Selanjutnya batang atas dimasukkan ke

dalam belahan batang bawah.

2. Pengikatan dengan tali plastik yang terbuat dari kantong plastik ½ kg selebar 1

cm. Kantong plastik ini ditarik pelan-pelan, sehingga panjangnya menjadi 2-3

kali panjang semula. Terbentuklah pita plastik yang tipis dan lemas.

3. Pada waktu memasukkan entres ke belahan batang bawah perlu diperhatikan

agar kambium entres bisa bersentuhan dengan kambium batang bawah.

Sambungan kemudian disungkup dengan kantong plastik bening. Agar

sungkup plastik tidak lepas bagian bawahnya perlu diikat. Tujuan

penyungkupan ini untuk mengurangi penguapan dan menjaga kelembaban

udara di sekitar sambungan agar tetap tinggi.

4. Tanaman sambungan kemudian ditempatkan di bawah naungan agar terlindung

dari panasnya sinar matahari. Biasanya 2-3 minggu kemudian sambungan yang

berhasil akan tumbuh tunas. Sambungan yang gagal akan berwarna hitam dan

kering. Pada saat ini sungkup plastiknya sudah bisa dibuka. Namun, pita

Page 14: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

11

pengikat sambungan baru boleh dibuka 3-4 minggu kemudian (Prastowo et al,

2006).

Page 15: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

12

BAB III

METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Perbanyakan Vegetatif dengan Cara Sambung (Grafting)

dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 17 November 2018 pukul 16.00 WIB s/d selesai

di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Samudra.

3.2 Bahan dan Alat

1. Bahan

1. Pita pengikat, rafia

2. Batang bawah dan batang atas

3. Kantong plastik

2. Alat

1. Gunting grafting ( Stek )

2. Pisau grafting

3. Batu asahan

4. Papan kayu untuk alas pemotongan scion

3.3 Prosedur Kerja

1. Potong scion secara rapi, dengan mata tunas dua atau tiga mata tunas kemudian

sayat miring pangkal scion, sedangkan sebelah lagi cukup dengan mengelupas

kulitnya sehingga tinggal kambiumnya saja, (jika menggunakan teknik Veneer

dan teknik rind) sayat kedua sisi scion berbentuk huruf V, (bila menggunakan

teknik grafting top cleft graf) dan usahakan dalam penyayatan jangan sampai

berulang-ulang.

2. Potong rootstock pada tempat yang tepat sesuai dengan sambungan yang

diinginkan.

3. Sambungkan scion pada rootstock dengan memperhatikan apakah kambium

scion dan kambium rootstock telah saling berlekatan, bila batang bawah tidak

Page 16: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

13

sama besar dengan batang atas, maka salah satu sisinya diusahakan berimpit

(satu- garis) supaya kambium bisa bersatu, walaupun hanya satu sisi. (grafting

top cleft).

4. Ikat sambungan dengan pita grafting plastik, para film atau tali rafia, sehingga

kambiumnya dapat melekat erat.

5. Setelah itu sambungan dibungkus kantong plastik transparan (bening) untuk

menjaga kestabilan suhu.

Page 17: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

14

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil pengamatan terhadap sambung pucuk tanaman durian (Durio zibethinus Murr.)

pada praktikum ini tidak ada sambungan yang berhasil, seperti terlihat dalam gambar

di bawah ini :

4.2 Pembahasan

Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa persentase hidup sambung pucuk

(grafting) pada praktikum ini adalah 0 %. Hal ini diduga karena dilakukan pada sore hari.

Waktu yang baik untuk melakukan penyambungan adalah pada pagi hari, antara jam

07.00 – 11.00, karena pada saat tersebut tanaman sedang aktif berfotosintesis sehingga

kambium tanaman juga dalam kondisi aktif dan optimum (Sunarjono, 2000).

Faktor lain yang mempengaruhi sambungan hidup, pertambahan panjang entres

dan diameter batang bawah yaitu daya gabung (kompatibilitas) antara batang atas dan

batang bawah. Kompatibilitas mempengaruhi kelangsungan hidup tanaman hasil

sambungan dan berlanjut pada bertambahnya panjang entres dan pertambahan diameter

batang bawah. Pada penyambungan yang kompatibel diduga terjadi lignifikasi dinding sel

Page 18: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

15

yang dapat menyatukan sel-sel yang berdekatan diluar daerah penyatuan sambungan.

Sebaliknya dinding sel daerah penyatuan sambungan pada gabungan yang inkompatibel

tidak menghasilkan lignin dan hanya dihubungkan oleh serat selulosa (Hartman et al.,

1997). Gagalnya penyatuan antara batang atas dan batang bawah (inkompatibilitas) dapat

disebabkan oleh respon fisiologi antara kedua bagian yang disambungkan, transmisi virus

atau fitoplasma dan kelainan anatomi jaringan pembuluh pada jembatan kalus.

Zat pengatur tumbuh juga menjadi salah satu fator dalam keberhasilan sambung

pucuk pada durian. Pemakaian Zat Pengatur Tumbuhpada tanaman biasanya dilakukan

dengan penyemprotan/perendaman ke permukaan daun. Dalam penelitian ini tidak ada

perlakuan pemberian ZPT, padahal zat pengatur tumbuh ini kemudian pada metabolisme

lebih lanjut digunakan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut.

Nah, diduga ketidak berhasilan sambungan pada praktikum ini salah satunya dikarenakan

tidak ada perlakuan ZPT (Intan, 2008).

Kecepatan dalam penyambungan juga menjadi faktor penentu dalam keberhasilan

grafting. Kecepatan menyambung merupakan pencegahan paling baik terhadap infeksi

penyakit dan kerusakan pada kambium. Selain itu dalam proses penyambungan jangan

terlalu lama, agar kambium tidak mengering. Dalam penyambungan diperlukan

ketajaman dan kebersihan alat. Selain itu, juga dibutuhkan tali pengikat yang tipis dan

lentur. Keserasian bentuk potongan antara batang atas dan batang bawah perlu

diperhatikan. Hal ini untuk mendapatkan kesesuaian letak penyatuan kambium batang

atas dan batang bawah yang serasi. Dalam praktikum ini diduga penyambungan yang

dilakukan kurang cepat sehingga menyebabkan daerah yang dipotong menjadi kering

dan diduga terkena virus dari udara luar.

Dalam penyambungan alat yang digunakan juga harus steril untuk mencegah

adanya penyakit maupun virus dalam alat yang digunakan. Sterilisasi alat biasanya

digunakan dengan alkohol. Pada praktikum ini tidak adanya sterilisasi alat dengan

alkohol sehingga dapat diduga bahwa ketidakberhasilan sambung ini salah satunya

berasal dari alat yang digunakan.

Page 19: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

16

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam penyambungan durian ada bayak faktor yang harus diperhatikan demi

keberhasilan sambungan. Faktor yang perlu diperhatikan seperti kompatibilitas dan

inkompatibilitas antara batang atas dan batang bawah karena pada umumnya batang

atas dan batang bawah yang berukuran sama akan menghasilkan sambungan yang

kompatibel, biasanya gabungan tanaman hasil sambungan akan hidup lama, produktif

dan kuat. Faktor lain yang perlu diperhatikan suhu dan kelembapan.

Kecepatan dalam penyambungan juga menjadi faktor penentu dalam keberhasilan

grafting. Kecepatan menyambung merupakan pencegahan paling baik terhadap infeksi

penyakit dan kerusakan pada kambium. Selain itu dalam proses penyambungan jangan

terlalu lama, agar kambium tidak mengering. Zat pengatur tumbuh juga menjadi salah

satu fator dalam keberhasilan sambung pucuk pada durian. Faktor lain yang menentukan

keberhasilan sambung pucuk pada durian yaitu sterilisasi alat.

5.2 Saran

1. Dalam teknik grafting sebaiknya dilakukan dengan cepat agar tidak

terkontaminasi oleh virus.

2. Pemberian ZPT perlu untuk merangsang penyatuan kambium pada grafting

durian.

3. Alat yang dipakai harus disterilkan terlebih dahulu.

4. Perhatikan suhu dan kelembapan di sekitar tempat melakukan penyambungan.

Page 20: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

17

DAFTAR PUSTAKA

Anto dan Erma. 2012. Laporan Kerja Praktek Teknik Perbanyakan Bibit DurianMontong dan Durian Tembaga dengan Metode Grafting. Jurusan BiologiFMIPA Universitas Riau. Pekanbaru.

Hartman and Kester. (1997). Plant Propagation: Principle and Practices. New Jersey :Sixth Ed. Prentice hall, Inc. 768 page.

Jamil,A.H. Widyantodan P.H Sinaga. 2010. Petunjuk teknis budidaya tanaman durian.Agrao Inovasi. Riau

Naipospos, N. 2015. Teknik Grafting untuk Perbanyakan Tanaman. Penyuluhan PKKdesa Karang Kedawung, Sokaraja, Banyumas.

Prastowo, N., J.M. Roshetko. 2006. Teknik Pembibitan dan Perbanyakan VegetatifTanaman Buah. World Agroforestry Center. Bogor.

Rahman, E., Maria Lusia Hutagalung, dan Yomi Tasina Surbakti. 2012. MakalahDasar-dasar Agronomi: Perbanyakan Tanaman secara Vegetatif. ProgramStudi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Jambi.

Sarwono.1995. Ragam Varietas Durian Budidaya. Trubus EdisiDesember No.313 tahun XXVI: Hlm.15

Sindumarta, D. 2012. Awet Muda Dengan Durian Dan Buah-Buahan KhasNusantara.Grafindo Litera Media. Yogyakarta.

Sukarmin. 2011. Teknik Uji Daya Simpan Entres Durian Varietas Kani sebagai BahanPenyambungan. Teknisi Litkayasa Penyedia Balai Penelitian Tanaman BuahTropika. 16 (2), 48-51

Sunarjono, H. 2000. Aneka Permasalahan Durian dan Pemecahannya. PenebarSwadaya. Jakarta

Wiryanta, Bernad T.Wahyu. 2008. Sukses Bertanam Durian. Agromedia Pustaka.Jakarta.Winarno,M.1990. Teknik Perbanyakan Cepat Buah-BuahanTropika.Pslitbanghor: Jakarta

Wudianto, R. 2002. Cara Membuat Stek, Cangkok, dan Okulasi. Penebar Swadaya.Jakarta.

Wudianto,R, (2002). Membuat Setek, cangkok dan Okulasi. Jakarta : Penerbit PT.Penebar Swadaya.

Page 21: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

18

LAMPIRAN

Gambar 1. Pemotongan Batang Bawah

Gambar 2. Penyiapan Batang Atas

Page 22: Laporan Perbanyakan Vegetatif PERBANYAKAN VEGETATIF ... · dilakukan dengan cara stek, cangkok, dan merunduk (l ayering). Selain itu, perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara

19

Gambar 3. Proses Penyambungan

Gambar 4. Pengikatan Pertautan Sambungan

Gambar 5. Proses Penyambungan selesai