15
LAPORAN PRAKTIKUM PERBENGKELAN PENGENALAN ALAT-ALAT PERBENGKELAN Oleh: DINI PUTRI NURYANTI NIM AIH007019

Laporan perbengkelan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengenalan alat bengkel

Citation preview

Page 1: Laporan perbengkelan

LAPORAN PRAKTIKUM PERBENGKELAN

PENGENALAN ALAT-ALAT PERBENGKELAN

Oleh:

DINI PUTRI NURYANTINIM AIH007019

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO

2009

Page 2: Laporan perbengkelan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak zaman purbakala orang telah mengenal teknik sederhana untuk

membuat dan merakit alat. Mungkin teknik ikat-mengikat dan penggunaan pasak

merupakan cara tertua yang pernah dikenal. Semakin berkembangnya teknologi di

segala bidang telah banyak diciptakan berbagai macam bahan, alat dan mesin

serta teknik dalam bidang perbengkelan.

Teknologi perbengkelan yang akan dibahas disini, yaitu Peralatan-

Peralatan Bengkel yang meliputi bengkel dan alat mesin pertanian, jenis-jenis

peralatan bengkel beserta fungsi dan mekanisme kerjanya. Perlengkapan kerja

yang cukup dan dengan mengetahui mekanisme kerjanya, pekerjaan akan lebih

mudah diselesaikan. Peralatan bengkel yang umum digunakan, misalnya: obeng,

palu, tang, pahat, kikir, gergaji dan klem.

Perkakas atau peralatan adalah komponen yang sangat penting dalam

membuat suatu benda atau barang. Jika salah satu dari perkakas tadi rusak atau

bahkan hilang maka proses pembuatan akan terhambat sehingga hasilnya tidak

akan sempurna dan bisa saja tidak terselesaikan. Untuk itu dibutuhkan suatu

tempat untuk melindungi peralatan-peralatan tersebut agar tidak rusak atau hilang.

Biasanya perkakas (peralatan) disimpan dalam wadah yang disebut Tool Box.

Peralatan tangan yang dimaksud adalah segala macam perkakas atau alat

yang digunakan secara manual (tangan) untuk pekerjaan-pekerjaan mekanik di

bengkel listrik (elektro).

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum perbengkelan dalam acara pengenalan alat-alat

perbengkelan adalah:

1. Mengetahui peralatan perbengkelan sederhana.

Page 3: Laporan perbengkelan

2. Mengetahui fungsi peralatan sederhana.

3. Mengetahui cara kerja peralatan perbengkelan sederhana.

Page 4: Laporan perbengkelan

II. TINJAUAN PUSTAKA

Bengkel merupakan tempat untuk pembuatan, perakitan, maupun

perbaikan alat dan mesin-mesin tertentu. Selain itu bengkel juga dapat diartikan

sebagai tempat melaksanakan belajar mengajar keterampilan (Soetardjo, 1996).

Guna menjamin efektifitas dan efisiensi kegiatan perbengkelan diperlukan adanya

manajemen bengkel yang baik terhadap keseluruhan sumber daya yang ada.

Peralatan bengkel yang umum digunakan dan hendaknya dimiliki oleh

bengkel diantaranya adalah obeng, palu, tang, kunci, pahat, penitik, kikir, gergaji,

canggam, klem, mata bor, alat pembuat drad, dan alat pencabut sekrup (Morgan,

K. Setiawan, 1987). Agar dalam penggunaanya peralatan tersebut dapat aman dan

tahan lama perlu diperhatikan hal-hal berikut:

1. Pembelian atau penggunaan alat yang bermutu baik

2. Perawatan yang baik.

3. Penggunaan alat sesuai dengan jenis dan fungsinya.

Peralatan-peralatan bengkel dan mesin yang sering digunakan dalam

pertanian diantaranya sebagai berikut:

1. Peralatan Ukur

a. Mistar Baja

Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat dimana

permukaannya dan bagian sisinya adalah rata dan lurus serta di atasnya terdapat

guratan-guratan ukuran (skala ukuran milimeter). Mistar baja digunakan untuk

mengukur panjang, lebar dan tebal serta memeriksa kerataan suatu benda. Hasil

pengukuran mistar akan lebih baik hasilnya jika diujungnya diberi pengait.

Jika mistar itu tidak ada pengaitnya maka perlu memakai suatu penahan di

waktu mengukur, benda kerja dan mistar merapat pada penahan di waktu

mengukur, benda kerja dan mistar merapat pada penahan karena hasil pengukuran

akan lebih teliti.

Page 5: Laporan perbengkelan

b. Plat ukur

Plat ukur atau disebut lidah ukur ialah sejumlah bilah yang mempunyai

tebal tertentu, misalnya 0,0015”sampai 0,025” digunakan untuk mengukur celah

antara dua permukaan yang sempit. Bilah ukur atau plat ukur yang sesuai

ditusukan kerongga atau celah yang hendak di ukur.

Plat ukur dipegang dengan tangan kanan, benda kerja dengan tangan kiri,

kesempitan bilah memberi pengaruh terhadap hasil pengukuran. Istilah lain untuk

plat ukur atau bilah ukur atau lidah ukur disebut juga pisau peraba.

Plat ukur digunakan untuk mengukur celah katup dan banyak lagi

pekerjaan yang dapat diukur dengan alat itu. Alat ini sangat perlu pengawasan

yang baik, maksudnya ketelitian ukuran dapat tercapai jika daunnya tidak rusak,

bersihkanlah alat tersebut dengan kain lap, bila telah menggunakan plat ukur itu.

Plat ukur jangan ditekan pada celah, cobalah dengan daun yang lebih tipis.

Plat ukur dari kawat digunakan untuk memeriksa celah elektroda busi, alat

ini setiap set meliputi ukuran yang umum, biasanya setiap sel lengkap dengan alat

pembengkok elektroda massa. Kesalahan bentuk elektroda, daun pengukur tidak

akan digunakan untuk menyetel busi (Daryanto, 1988).

2. Perkakas Sayat

a. Kikir

Kikir adalah suatu peralatan untuk mengikis atau mengetam permukaan

benda kerja. Kikir dibuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan sesuai dengan

panjang, bentuk, jenis, dan gigi pemotongnya. Gigi kikir dibuat dengan jalan

memahat permukaan kikir. Kikir terdiri dari berbagai macam ukuran dan bentuk

serta kekerasan gigi-gignya, yang masing-masing mempunyai kegunaan khusus

yang berbeda. Beberapa contoh kikir yang umum digunakan yaitu, kikir gergaji,

mesin pemarut, dan kikir bergerigi melengkung. Kikir gergaji digunakan untuk

mengasah gigi-gigi gergaji. Kikir mesin mempunyai barisan gigi yang saling

berpotongan (double cut) digunakan untuk menghaluskan bagian-bagian mesin.

Kikir pemarut digunakan untuk memotong kayu dan logam yang sangat lunak.

Page 6: Laporan perbengkelan

Kikir bergerigi melengkung digunakan pada alumunium dan lempengan-

lempengan baja.

b. Pahat

Pahat digunakan untuk memahat dan memotong benda kerja, alat ini

dibuat dari baja perkakas yang dikeraskan, bagian yang disepuh sepanjang jarak

satu inci dari mata pahat.

Pahat sering digunakan untuk mengurangi tebal, membuat alur, membuat

datar, dan menghilangkan tonjolan-tonjolan. Pahat dibuat dari baja karbon atau

baja campuran yang dikeraskan dan sepuh pada sisi potongnya digerinda. Pahat

ceper digunakan untuk membuat datar suatu permukaaan atau membuat lubang

pada plat-plat besi, pahat tepi untuk membuat alur-alur atau strip pada suatu

permukaan setebal pahat ceper yang kemudian didatarkan dengan pahat ceper.

Pahat alur untuk membuat alur oli pada alat-alat atau mesin. Pahat potong untuk

memotong plat besi yang tidak bisa dikerjakan dengan mesin potong.

3. Alat-Alat Tangan

a. Palu

Palu adalah alat pemukul yang terbuat dari baja yang kedua ujungnya

dikeraskan. Ukuran palu pada umumnya ditentukan pada beratnya, ukuran palu

umumnya antara 4 ons sampai 3 ponds atau 0,3 kg sampai 1,4 kg. Sebuah palu

terdiri dari kepala, badan, dan pasak untuk mengikat kepala ke badan.

Secara garis besar terdapat 2 macam palu yaitu, palu keras dan palu lunak.

Palu keras pada bagian mukanya untuk memalu dan bagian yang berbentuk bola

untuk pekerjaan-pekerjaan lain seperti mengeling. Palu lunak untuk permukaan-

permukaan mesin atau bagian-bagian yang mudah pecah atau rapuh. Terdapat 5

macam palu lunak yaitu, terbuat dari “leat”, kulit mentah, plastik, kuningan dan

karet.

b. Tang

Aneka macam tang yaitu, Tang Kombinasi, Tang Pemotong Diagonal,

Tang Pemotong Samping, Tang Berhidung Jarum, Tang dengan Pegangan

Pengunci, Tang Pengunci Ring. Tang kombinasi hampir jarang digunakan,

Page 7: Laporan perbengkelan

gunanya untuk memegang bukan untuk mengencangkan atau membuka mur. Tang

pemotong diagonal untuk mencabut pasak dari baut berlubang dan untuk

membentangkan pasak center. Tang ini jangan digunakan untuk memotong kabel

besar.

c. Obeng

Obeng kembang tidak akan slip, tetapi diperlukan tenaga tambahan untuk

menekannya supaya tetap terpegang dengan baik pada celah kepala sekrup. Jika

kembangnya rusak sulit untuk diperbaiki lagi. Obeng kepala clutch digunakan

untuk mengecilkan penampilan sekrup yang rapi terutama untuk lempeng logam

halus dan untuk hiasan. Obeng offset digunakan jika ruangan putar terbatas dan

sekrup sulit dijangkau. Obeng pemula digunakan untuk memasang sekrup pada

tempat-tempat yang sulit dijangkau tangan. Obeng ini hanya dipakai untuk

memulai saja selanjutnya menggunakan obeng biasa.

d. Kunci

Kunci dapat digunakan untuk merakit atau mengikat komponen-komponen

alat atau mesin yang menggunakan baud atau mur. Satuan ukuran kunci ada dua

macam yaitu satuan inchi, misalnya ¼, ½, 5/8 inchi dan lain-lain serta satuan mm

seperti 8, 10, 17 dan sebagainya.

4. Peralatan Jepit

a. Klem (penjepit)

Klem ini banyak terdapat macam dan model tergantung dari bentuk dan

macam pekerjaan yang akan dilakukan. Umumnya pada bengkel las terdapat

berbagai model klem, seperti klem C, klem sejajar, klem massa dan klem penjepit

plat. Terutama pada waktu bekerja dengan mesin-mesin perkakas juga ada

berbagai bentuk klem penjepit.

b. Blok (ganjal)

Guna alat ini sebagai ganjal atau landasan waktu melakukan pekerjaan

dengan mesin perkakas, misalnya untuk mengebor benda bulat maka sulit untuk

dijepit pada ragum dengan posisi yang kuat untuk itu dipasang blok V agar dapat

dijepit secara kuat.

Page 8: Laporan perbengkelan

5. Mesin Perkakas Bengkel

a. Mesin Bubut

Mesin ini mempunyai gerak utama berputar pada sumbunya, dimana

gerakan putar mesin itu didapatkan dari motor listrik yang dijalankan oleh arus

listrik atau oleh gerak mekanik dari perputaran sumbu roda dengan perantaraan

sabuk puli. Bentuk dan ukuran mesin bubut itu bermacam-macam, dari ukuran

yang sederhana sampai pada ukuran yang besar dan lengkap.

b. Mesin Frais

Mesin frais adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas dari

segala mesin perkakas, pemotongan sudut, celah, roda gigi dapat dilakukan

dengan menggunakan berbagai pahat pemotong, bentuk pahat mesin frais ini

berupa lingkaran di sekelilingnya terdapat gigi-gigi pemotong. Keuntungan yang

lain dari mesin ini adalah ketersediaan dari pemotong yang sangat beraneka ragam

membuat mesin frais sangat penting dalam bengkel dan ruang perkakas. Jenis-

jenis mesin frais yaitu, Mesin Frais Universal, Mesin Frais Vertikal, Mesin Frais

Penyerut, dan Mesin Frais Portal.

c. Mesin Ketam/Serut

Mesin ini adalah mesin dengan gerak utama yang berjalan mondar-mandir

secara horizontal atau vertikal, bentuk dari pahat penyayatannya hampir mirip

dengan pahat mesin bubut, menurut bentuknya mesin ketam atau mesin serut ini

dapat dibagi atas beberapa kelompok yaitu, Mesin Ketam Horizontal, Mesin

Ketam Vertikal dan Mesin Ketam Jenis Khusus (pemotongan roda gigi).

d. Mesin Bor/Gurdi

Mesin bor adalah suatu peralatan mesin perkakas yang secara umum

digunakan untuk mengebor atau membuat lubang pada benda kerja selain itu juga

untuk melakukan pekerjaan, seperti mereamer (meluaskan), pengeboran bentuk

tirus, pengeboran pembenaman (counter sink). Jenis-jenisnya adalah Mesin Bor

Tegak, Mesin Bor Radial, Mesin Pengebor Horizontal, Mesin Bor Berporos

Majemuk, dan Mesin Bor Koordinat.

Page 9: Laporan perbengkelan

e. Mesin Gerinda/Asah

Mesin gerinda digunakan untuk mengasah pahat dengan perantaraan roda

batu gerinda sehingga pahat-pahat dan benda kerja dapat digerinda dengan halus

dan rata. Bentuk mesin ini bermacam-macam tetapi yang sering digunakan adalah

mesin gerinda duduk yang dipasang pada bangku kerja. Menggerinda berarti

menggosok, mengauskan dengan gesekan atau mengasah, roda gerinda terdiri dari

banyak butiran kecil yang dilekatkan bersama, masing-masing butiran berlaku

sebagai mata potong miniatur.

f. Mesin gergaji

Fungsi utama mesin gergaji adalah untuk memotong benda kerja, dengan

mesin ini kita dapat memotong benda kerja dalam jumlah banyak. Mesin ini

dipotong dengan cara bertahap (satu demi satu) maupun dengan cara disatukan,

sehingga pengerjaannya lebih cepat dan efisien daripada menggunakan gergaji

tangan.

g. Mesin Tempa

Pada bengkel tempa yang bentuknya sederhana atau kecil maka

pemukulan benda kerja yang ditempa dilakukan dengan palu oleh tenaga manusia,

hasil penempaan demikian banyak memerlukan waktu dan tenaga karena benda

tersebut harus sering dipanaskan berulang kali, pada bengkel tempa yang lebih

besar maka pemukulan menggunakan palu tempa yang dijalankan oleh mesin,

palu ini akan bekerja sendiri secara otomatis serta dapat diatur. Jenis-jenisnya

adalah Mesin Tempa Udara, Mesin Tempa Uap, dan Mesin Tempa Hidrolik.

h. Mesin Pembentuk

Mesin pembentuk adalah mesin yang bertujuan untuk membentuk plat

atau logam dalam keadaan dingin melalui suatu tekanan (Daryanto, 1992).

Page 10: Laporan perbengkelan

III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah:

1. Obeng

2. Palu

3. Tang

4. Kunci

5. Pahat

6. Penitik

7. Kikir

8. Gergaji

9. Canggam

10. Klem

11. Mata Bor

12. Alat pembuat drad

13. Alat pencabut skrup

B. Prosedur Kerja

1. Mengidentifikasi peralatan perbengkelan yang ada.

2. Menggambar peralatan perbengkelan yang ada.

3. Menjelaskan cara kerja dan fungsi-fungsi masing-masing peralatan.