Upload
duongphuc
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Perkembangan Komite Bersama 2017
Jakarta, 2 Juni 2017 Komite Bersama Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi –
Kementerian Kesehatan
Agenda Pertemuan Waktu Kegiatan
09.00 – 10.00 Overview Perkembangan dan Isu Strategis Fokus Program Komite Bersama 2017 Pemapar: Dirjen SDID selaku Ketua Komite Bersama (detail penjelasan oleh masing-‐masing PiC) Moderator : Akmal Taher, Wakil Ketua Komite Bersama
10.00 -‐ 11.00 Pembahasan Isu Strategis yang tekait dengan program Komite Bersama dari Kemenristekdik> – Kemenkes Moderator: Akmal Taher, Wakil Ketua Komite Bersama
11.00 – 11.15 Peluncuran Sistem Informasi Komite Bersama Pemapar : Sesditjen SDID selaku Sekretaris Komite Bersama
11.15 – 11.30 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Komite Bersama Moderator: Akmal Taher, Wakil Ketua Komite Bersama
Fokus Program Komite Bersama 2017
1. Perhitungan dan analisis kebutuhan tenaga dokter dan dokter spesialis
2. Roadmap pembinaan RS PTN untuk operasionalisasi RS PTN 3. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen RSP dan RS PTN
(integrated informa:on system)
Capaian Fokus Program Komite Bersama 2017
No Program Capaian Hingga Saat Ini Isu Strategis
1 Perhitungan dan analisis kebutuhan tenaga dokter dan dokter spesialis
Penentuan metode dalam menghitung kebutuhan : • analisis beban kerja (ABK Kesehatan),
standar ketenagaan minimal (fasyankes), standar rasio terhadap penduduk dan geografis. Ju
• referensi dari Global Health Workforce 2030 terkait 12 tracer indicator (Permenkes No.43 tahun 2016 Xg SPM Kes)
• Roadmap pengembangan SDM Ditjen SDID
• Harmonisasi data dasar dari Kemkes (proyeksi kebutuhan) dan KemristekdikY (proyeksi jumlah lulusan)
• Pembaruan data dokter/spesialis exisYng (IDI-‐MKKI); dokter ber-‐STR (KKI); dokter ber-‐SIP (IDI/Wilayah); Rencana pengembangan FKTP-‐RS (dit.yankes primer-‐rujukan).
• Bentuk keterlibatan Kemdagri dan Bapenas dalam menentukan proyeksi kebutuhan.
TARGET RATIO PENGEMBANGAN TENAGA KESEHATAN TAHUN 2014 - 2025
DOKTER SPESIALIS
DOKTERDOKTER GIGI
PERAWAT BIDAN KESMAS SANITARIANTENAGA GIZI
KETERAPIAN FISIK
KETEKNISAN MEDIS
2014 10,0 40,0 12,0 158,0 100,0 13,0 15,0 10,0 4,0 14,02015 10,2 41,0 12,2 162,4 104,0 13,4 15,6 10,8 4,2 14,42016 10,4 42,0 12,4 166,8 108,0 13,8 16,2 11,6 4,4 14,82017 10,6 43,0 12,6 171,2 112,0 14,2 16,8 12,4 4,6 15,22018 10,8 44,0 12,8 175,6 116,0 14,6 17,4 13,2 4,8 15,62019 11,0 45,0 13,0 180,0 120,0 15,0 18,0 14,0 5,0 16,02020 11,2 45,8 13,2 183,3 121,7 15,5 18,3 14,7 5,2 16,32021 11,3 46,7 13,3 186,7 123,3 16,0 18,7 15,3 5,3 16,72022 11,5 47,5 13,5 190,0 125,0 16,5 19,0 16,0 5,5 17,02023 11,7 48,3 13,7 193,3 126,7 17,0 19,3 16,7 5,7 17,32024 11,8 49,2 13,8 196,7 128,3 17,5 19,7 17,3 5,8 17,72025 12,0 50,0 14,0 200,0 130,0 18,0 20,0 18,0 6,0 18,0
TAHUN
PROYEKSI TARGET RASIO
Ratio Dokter Spesialis Per 100 ribu Penduduk Tahun 2016
Konsil Kedokteran Indonesia, Desember2016
Target 10,4 Realisasi 13,6
REKAPITULASI JUMLAH PUSKESMAS BERDASARKAN JENIS KETENAGAAN
TAHUN 2013-2016
Jumlah Puskesmas 9,756 Puskesmas yang melaporkan ketenagaan 9,385 Puskesmas tidak ada data/laporan ketenagaan 371 Puskesmas tanpa dokter 1,670 Puskesmas dengan 1 dokter 3,301 Puskesmas dengan 2 dokter 2,528 Puskesmas dengan 3 dokter 976 Puskesmas dengan 4 dokter 454 Puskesmas > 4 dokter 456
Sumber data: PPSDM, 30 Juni 2016
No Program Capaian Hingga Saat Ini Isu Strategis
2 Monev dan Bimbingan Teknis Implementasi Operasionalisasi RS PTN
• Profiling dan pemetaan kondisi exisYng 24 RSPTN berdasarkan hasil monev tahun 2016 dengan membagi 24 RSPTN yang ada menjadi 4 kategori yaitu kategori usulan, pembangunan, persiapan operasional dan operasional
• Roadmap pembinaan masing-‐masing RS PTN berdasarkan kategori yang telah disusun.
• Keterbatasan data riil dari Yap RS PTN (perlu untuk dibuat mekanisme pengisian data real :me untuk RSPTN dg ditambah faktor “pemaksa” seperY BOPTN dan dana pembangunan sarpras).
• Kerjasama berbagai pihak untuk penyelesaian RS PTN yang mengalami keterlambatan pembangunan dan operasionalisasi
Capaian Fokus Program Komite Bersama 2017
Pemetaan 24 RSPTN
16%
28%
4%
52%
PROFILING Usulan Pembangunan Persiapan Operasional Operasional Kategori RSPTN
Usulan Univ. Malikussaleh, Univ.Bengkulu, Univ. Nusa Cendana, Univ. Syiah Kuala
Pembangunan UNSRAT, UHALO, UI, Univ. Jambi,Univ. Jember, UNILA, UNCEN
Persiapan Operasional
UNTAD
Operasional UDAYANA, UNAIR, UNHAS, UGM, USU, UNDIP, UNS ,UNRAM, UNTAN, UNRI, UNIBRAW, UNAND, UNPAD
Hasil Monev 2016
Pembangunan RSPTN
17%
57%
26%
Progress Pembangunan RSP
Mangkrak
On going
Selesai
Kategori RSPTN
Mangkrak Univ.Jember, UNILA, UNTAD, UNRAM
On going UNRI, UNDANA, UNCEN, UNMAL, UNSRAT, UNTAN, UNHALU, Univ.Jambi, UNHAS, UGM, UDAYANA, UI, UB
Selesai UA, UNAND, UNDIP, UNPAD, UNS, USU
Sumber: Laporan BPKP per 30/12/2016 masa audit Sept-‐Nov 2016
DATA KDP 23 RSPTN
Sumber: Laporan BPKP per 30/12/2016 masa audit Sept-‐Nov 2016 * Mendapatkan APBN-‐P 2016
No Nama PTN KDP Total Proyeksi Penyelesaian
% FisikTahun Akhir
Ket
1 Universitas Jember 8,044,359,500 229,701,795,650 3% 2010 Mangkrak2 Universitas Riau 29,417,601,416 570,304,452,000 5% 2015 On going3 Universitas Lampung 44,090,451,800 504,873,586,180 8% 2011 Mangkrak4 Universitas Nusa Cendana 46,961,269,000 342,496,374,076 12% 2016 On going *5 Universitas Cenderawasih Papua 99,309,000,000 353,452,000,000 22% 2015 On going6 Universitas Tadulako 77,121,456,000 155,641,000,000 33% 2010 Mangkrak7 Universitas Sam Ratulangi 107,618,450,000 186,791,000,000 37% 2015 On going8 Universitas Malikussaleh 16,297,184,000 26,579,816,000 38% 2015 On going9 Universitas Tanjungpura 122,520,030,000 185,041,472,000 40% 2015 On going *10 Universitas Halu Oleo 111,292,555,000 151,821,961,200 42% 2016 On going *11 Universitas Jambi 55,461,647,300 73,451,990,000 43% 2015 On going12 Universitas Mataram 153,526,087,937 182,542,805,000 46% 2013 Mangkrak13 Universitas Hasanuddin 208,691,976,277 181,668,759,442 53% 2016 On going *14 Universitas Brawijaya 368,389,556,918 276,000,000,000 57% 2015 On going15 Universitas Gadjah Mada 322,864,674,927 80,000,000,000 80% 2012 On going *16 Universitas Udayana 283,264,198,500 60,000,000,000 83% 2015 On going17 Universitas Indonesia 468,116,191,106 113,659,047,776 90% 2016 On going18 Universitas Airlangga 428,528,471,594 -‐ 100% 2016 Selesai *19 Universitas Andalas 158,008,000,000 -‐ 100% 2015 Selesai20 Universitas Diponegoro 154,000,778,233 -‐ 100% 2013 Selesai21 Universitas Padjajaran 118,086,059,575 -‐ 100% 2008 Selesai22 Universitas Sebelas Maret 180,369,235,394 -‐ 100% 2016 Selesai23 Universitas Sumatera Utara 331,714,917,037 -‐ 100% 2011 Selesai
3,893,694,151,514 3,674,026,059,324 TOTAL
No Program Capaian Hingga Saat Ini Isu Strategis
3 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen RSP RS PTN (integrated informa0on system)
• Analisis kebutuhan sistem informasi RS (Pelayanan pasien, pelaporan RM, logisYc farmasi, logisYc umum, pendidikan dan pelaYhan, SDM, Aset, Keuangan dan Akuntansi)
• Format draf isian untuk SK Kebijakan Instalasi SI-‐RS & TI
• Pengembangan SIRS dan TI yang sudah ada (dari Kemenkes) sebagai dasar pengembangan SIM RSPTN
• Penyusunan dasar hukum pengelolaan dan sharing data RSP dan RSPTN, terutama dalam fungsi peneliYan (skema big data)
• . • Proyeksi SIM RSP yang juga
terhubung dengan FKTP dibawahnya sebagai salah satu rencana pengembangan AHS.
Capaian Fokus Program Komite Bersama 2017
Program Bidang 1 : 1. Sinergi pengembangan dan
pembinaan RSP dan RS PTN 2. Percepatan pengesahan RS
PTN sebagai RSP 3. Harmonisasi konsep Academic
Health System
Program Bidang 2 : 1. Harmonisasi kebijakan untuk dosen
kedokteran 2. Persiapan uji kompetensi bidang
kesehatan tahun 2017 (sekitar 10 bidang kesehatan telah mengusulkan untuk implementasi uji kompetensi nasional)
3. Perkembangan persiapan implementasi program DLP pada FK yang memenuhi syarat (terutama program RPL)
Isu khusus dari Kemkes : Usulan perbaruan struktur dan fungsi Komite Bersama
Isu Strategis Manajemen Program 1. Perlu efisiensi struktur organisasi Komite Bersama agar
lebih fungsional dalam mencapai target output program 2. Pengalokasian anggaran pada KemristekdikY dan
Kemkes 3. Mekanisme pemantauan dan evaluasi implementasi,
serta sistem pelaporan program yang lebih terstruktur dan real :me dengan web-‐based monev
4. Strategi komunikasi dan koordinasi yang lebih intensif melalui online plaRorm (WA group dan email)
5. Pengembangan sistem manajemen data yang terintegrasi (Knowledge Management System)
Fungsi sistem informasi Komite Bersama :
Pemantauan Pelaksanaan Program
Sarana Komunikasi
E-Database Produk
Pertanggungjawaban Publik
Laporan dan Produk yang telah disepakati dari sistem Komite Bersama akan dipublikasi pada laman http://sumberdaya.ristekdikti.go.id
h4p://komberkes.ristekdik0.go.id
Sistem Informasi Komite Bersama
Komite Bersama