Upload
fatharany-suhanda
View
23
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Filosofi dan Tujuan KKN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian
kepada masyarakat dari Universitas Andalas. Kegiatan KKN ini diselenggarakan
berdasarkan UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
1999 tentang Pendidikan Tinggi. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 20 ayat 2 menyatakan
bahwa: “Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian masyarakat”. Pada pasal 24 ayat 2 disebutkan: “Perguruan tinggi memiliki
otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan
pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian masyarakat”.
Universitas Andalas merupakan salah satu universitas yang pertama kali
melakukan kuliah kerja nyata dan sekaligus sebagai pelopor bersama dengan dua
universitas lain yaitu Universitas Gajah Mada dan Universitas Hasanuddin dengan nama
“Pengabdiaan Mahasiswa Kepada Masyarakat” pada tahun 1971. Pada tahun 1972
berganti nama dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Hal ini sangat mendukung sekali
salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu pengabdiaan kepada masyarakat. Oleh
karena itu KKN dijadikan salah satu mata kuliah wajib di Universitas Andalas mulai
tahun 2009.
Perguruaan tinggi merupakan pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pusat pembaharuan dan modernisasi. Selain itu perguruan tinggi juga
memiliki fungsi sebagai sumber pakar, status sosial serta tempat generasi muda yang
dinamakan mahasiswa untuk belajar membekali diri dengan berbagai macam disiplin
ilmu. Guna memberikan pengertian tentang fungsi perguruan tinggi tersebut maka
perguruan tinggi hendaklah bekerja sama dengan masyarakat dan beraktifitas bagi
kepentingan masyarakat yang merupakan kelompok pengguna ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sistem kemitraan berlaku disini sebagai bentuk pengembangan dan
2
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bentuk kemitraan ini lah yang disebut
dengan KKN.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk Pengabdian kepada
Masyarakat yang dilakukan oleh Mahasiswa. dengan tujuan membentuk karakter setiap
mahasiswa dalam menyelesaikan suatu masalah di masyarakat. KKN yang dilaksanakan
oleh Universitas Andalas dengan lokasi di berbagai daerah di Sumatra Barat dilakukan
dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dan
pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta
pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu,
mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN diarahkan untuk
menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan
demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah,
asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka setiap mahasiswa diterjunkan langsung ke
setiap daerah di Sumatera Barat, salah satunya kabupaten Pasaman. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam kuliah kerja nyata (KKN) ini adalah cara bersosialisasi dengan
masyarakat sehingga dapat mempermudah untuk menjalankan program utama dan
program penunjang yang di musyawarahkan oleh Mahasiswa dan seluruh elemen
masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan kekompakkan setiap tim
mahasiswa KKN. Hal ini dapat berwujud bila masing-masing mahasiswa dapat
memahami tugasnya masing-masing dalam melaksanakan setiap program di kuliah
kerja nyata (KKN) ini.
Oleh karena itu, Dalam pengaplikasian pendidikan dan memenuhi pengabdiaan
pada masyarakat maka dilakukankanlah Kuliah Kerja Nyata di Jorong Koto Nagari
Sibakur Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung.
1.2 Profil Lokasi KKN
Nagari Sibakur termasuk salah satu Nagari yang terletak di Kecamatan Tanjung
Gadang Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat. Nagari ini berpenduduk 1500 jiwa dan
tersebar di 3 jorong dengan ukuran jorong masing-masing yang tidak begitu luas.
Sibakur memiliki potensi alam yang sangat indah dan lahan pertanian yang subur dan
dikenal dengan hasil tani yang melimpah berupa karet. Akan tetapi, sangat disayangkan
3
sekali, bukit-bukit yang memagari wilayah Sibakur ini kini banyak yang gundul akibat
penebangan kayu yang nantinya menjadi sumber penghasilan dengan penjualan kayu
tersebut Hal ini tentu menjadi ancaman bagi penduduk untuk terjadinya bencana alam
seperti longsor atau banjir.
Gambar 1. Peta Nagari Sibakur
Jorong Koto merupakan salah satu dari 3 jorong yang berada dalam ruang
lingkup Nagari Sibakur Kecamatan Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung. Masing-
masing jorong berjarak sangat dekat dengan kepadatan penduduk yang beragam. Jorong
Koto termasuk jorong yang cukup ramai dan padat dengan penduduk. Jumlah penduduk
hampir mencapai 500 jiwa dengan KK. Sebagian besar masyarakat bermata pencarian
sebagai petani Karet dan padi. Namun, ada juga yang bermata pencarian sebagai
peternak, petugas kantor pemerintahan, pedagang, pengusaha kayu dan karyawan.
4
Tingkat sumber daya manusia Jorong Koto masih rendah. Hal ini mungkin dapat
disebabkan oleh tingkat pendidikan yang mayoritas hanya sampai jenjang pendidikan
Sekolah Menengah, hanya sedikit jumlah warga yang melanjutkan ke tingkat perguruan
tinggi. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan tergolong Kurang baik dan
perlu beberapa peningkatan dalam bidang kebersihan lingkungan, kesehatan ibu dan
anak, kesehatan lingkungan kerja dan pendidikan kesehatan anak usia sekolah.
Di Sekolah Dasar, untuk Nagari Sibakur ini ada yang memiliki UKS dan dokter
kecil, namun tidak terlaksana dan dikelola dengan baik. Untuk Kesehatan SD masih
jauh dari Sekolah yang sehat. Samaph masih bertebaran dimana-mana. Jamban kurang
bersih, ada yang masih suka jajan sembarangan, dan kurangnya kesadaran untuk cuci
tangan disamping PHBS lainnya yang tidak terlaksana. Begitu juga dengan MIS
Sibakur. Akan tetapi, hal tersebut tidak menciutkan semangat anak-anak untuk
mengikuti Pendidikan PHBS dan Latihan mencuci tangan dan Gosok Gigi yang benar
ini. Mereka berantusias pada setiap pelaksanaan kegiatan.
Di Sekolah-sekolah tersebut, mahaswa KKN juga disambut baik oleh pihak
sekolah dengan menyediakan waktu, tempat, dan fasilitas, dan turut serta dalam
mewujudkan hasil Pendidikan dan demonstrasi ini demi terwujudnya siswa dengan
kebiasaan PHBS baik di sekolah maupun di rumah.
Di lingkungan pelajar di daerah Sibakur ini juga cukup mengkhawatirkan.
Terutama bagi siswi SMP, pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi masih minim
yang diakibatkan oleh informasi yang kurang dari pendidikan orang tua yang
menganggap bahwa masalah kesehatan reproduksi adalah hal yang masih tabu untuk
dibicarakan. Namun, mereka tetap antusias dalam berpartisipasi pada saat sharing
tentang Kesehatan Reproduksi.
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan survey awal pemetaan dan pendataan penduduk, didapatkan
permasalahan utama masyarakat terletak pada bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan
dimana rinciannya adalah :
a. Aspek Ekonomi
Permasalahannya terletak pada cara peningkatan hasil produksi pertanian dan
perkebunan, proses pencarian bibit karet yang unggul, proses pemasarannya
5
serta harganya yang murah. Disamping itu, kurangnya pengelolaan lahan yang
berpotensi untuk pengembangan peternakan.
b. Aspek Kesehatan
Permasalahannya terletak pada kurangnya pengetahuan tentang kesehatan,
kebersihan lingkungan, minimnya fasilitas jamban sehat, pemanfaatan fasilitas
kesehatan yang kurang memadai dan gaya hidup kurang sehat.
c. Aspek Pendidikan
Permasalahnnya terletak pada keberadaan sarana pendidikan yang kurang
memadai, banyak tidak melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi karena
masalah ekonomi, kemauan untuk bersekolah yang rendah, dan pemeliharaan
fasilitas sekolah yang kurang memadai.
Adapun masalah-masalah kesehatan yang akan diangkat antara lain adalah :
1. Bagaimana meningkatkan pengetahuan siswa SMP tentang Kesehatan
Reproduksi Remaja dan Pemeliharaannya ?
2. Bagaimana cara memotivasi siswa SMP agar dapat memelihara kesehatan
reproduksi?
3. Bagaimana meningkatkan pengetahuan masyarakat Sibakur tentang penyakit
degeneratif pada dewasa dan lansia seperti hipertensi dan rematik ?
4. Bagaimana cara memotivasi masyarakat Sibakur agar peduli terhadap kesehatan
dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada ?
5. Bagaimana meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa SD dan MIS
Sibakur tentang budaya cuci tangan dan gosok gigi yang benar?
6. Bagaimana cara memotivasi masyarakat Sibakur terutama, Ibu dan anak serta
Lansia mengunjungi Posyandu?
6
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Program Kerja 1
“ Pen didikan Kesehatan Reproduksi Remaja Wanita”
a. Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatnya pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku serta
kemandirian perorangan, keluarga dan masyarakat dalam mengenal, mencegah
dan mengatasi masalah kesehatan agar dapat hidup bersih dan sehat.
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan siswa SMP tentang Kesehatan Reproduksi
Remaja dan Pemeliharaannya
2. Memotivasi siswi agar memelihara kesehatan diri dan reproduksi dalam
kehidupan sehari-hari
3. Meningkatkan partisipasi siswi SMP dalam kewaspadaan penyakit yang
timbul akibat tidak diterapkannya pemeliharaan kesehatan reproduksi
b. Waktu dan Tempat
Waktu : 16 Juni 2012
Tempat : Kelas VIII SMPN 41 Sibakur
c. Peserta
Siswi Kelas VII : 10 orang
Siswi Kelas VIII : 10 orang
d. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam menjalankan program pendidikan
Kesehatan reproduksi remaja wanita adalah metode ceramah dalam pemberian
materi, diskusi atau tanya jawab dengan peserta. Pemberian Materi
menggunakan beberapa media antara lain laptop dan proyektor. Pemberian
materi juga diselingi dengan pemutaran video motivasi untuk membuat murid-
7
murid tidak monoton hanya menerima materi dan memfokuskan konsentrasi
mereka. Di samping itu, bagi mereka yang aktif bertanya dan bisa menjawab
atau berdemonstrasi dengan benar, diberikan beberapa hadiah.
e. Hasil dan Pembahasan
Murid-murid SMPN 41 Sibakur yang mengikuti Pendidikan Kesehatan
Reproduksi Remaja diambil dari murid kelas VII dan kelas VIII. Pemilihan
kelas ini adalah hasil diskusi dengan Guru dan Kepala sekolah. Karena di
SMPN 41 hanya ada 3 kelas sementara kelas IX telah mengikuti ujian nasional.
Pendidikan kesehatan ini dilakukan satu hari pada tanggal 16 Juni 2012,
dilaksanakan pada pagi hari setelah siswi mengikuti Ujian Akhir semester..
Antusias dari para siswi sangat tinggi dan materi tersampaikan dengan
baik. Murid begitu aktif dan bersemangat, banyak bertanya dan menjawab. Saat
Mahasiswa KKN menerangkan, mereka memperhatikan dengan baik. Ketika
dievaluasi, mereka mampu menjawab dengan baik dan benar serta akan
berusaha menerapkan apa yang telah mereka pelajari.
Materi Kesehatan Reproduksi Remaja Wanita yang disampaikan
meliputi Pengertian, alat dan fungsi reproduksi, Hal-hal yang berhubungan
dengan kesehatan reproduksi saat remaja seperti menstruasi dan perawatannya,
gangguan saat menstruasi, cara pemeliharaan kesehatan reproduksi, dan
pentingnya kesehatan reproduksi remaja wanita.
f. Kesimpulan dan Saran
Dari hasil pelaksanaan Pendidikan Kesehatan, maka dapat diambil
sebuah kesimpulan bahwasanya program yang telah direncanakan dengan
mengikutsertakan masyarakat terutama wanita, dalam hal ini siswi SMPN 41
serta para guru sangat terbantu dan mendapat informasi yang banyak tentang
kesehatan reproduksi wanita.
Selanjutnya, jika ada program Pendidikan kesehatan reproduksi remaja
perlu diperluas ke sekolah-sekolah yang lain agar terjadi pemerataan. Setelah
penyuluhan diperlukan pemantaun sejauh mana penyulahan memberikan hasil
dalam membentuk pemahaman dan kesadaran tentang kesehatan reproduksi.
8
2.2 Program Kerja 2
“Deteksi Dini Hipertensi”
a. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dewasa dan lansia
tentang pentingnya melakukan pemeriksaan dan menjaga kesehatan
kesehatan terutama tekanan darah dan penceahan hipertensi dengan benar
sebab hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang apabila
lambat disadari gejalanya maka dapat berakibat fata.
2. Memotivasi masyarakat dewasa dan lansia agar terbiasa melakukan
pemeriksaan kesehatan terutama tekanan darah
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya penyedian dukungan
moril dan materil demi terlaksananya identifikasi, solusi dan pencegahan
hipertensi.
b. Waktu dan Tempat
Waktu : 17 - 30 Juni 2012
Tempat : Pemukiman rumah masyarakat Sibakur sebanyak 3 Jorong
c. Peserta
Semua masyarakat dewasa dan lansia di Sibakur, mulai dari Jorong Koto,
Jorong Boncah dan Jorong Lubuk Tolang, dengan jumlah lebih kurang orang.
d. Metode Pelaksanaan
Praktek langsung (pemeriksaan)
Ceramah
Diskusi
e. Hasil dan Pembahasan
Cara yang digunakan dalam menjalankan program Pemeriksaan Tekanan
Darah Door to Door dan Penyuluhan Hipertensi ini adalah Praktek langsung
atau pemeriksaan terlebih dahulu oleh Mahasiswa yang dilakukan dari rumah ke
rumah. Selanjutnya mahasiswa memberitahukan hasil pemeriksaan dan
9
menganalisa apakah Ibu/Bapak yang diperiksa mengalami hipertensi, lalu
memberikan penyuluhan tentang hipertensi.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan hasil yang menunjukkan seberapa
banyak dari masyarakat dewasa dan lansia Sibakur yang mengalami hipertensi.
Respon dari masyarakat sangat baik. Mereka berusaha dan aktif
mengikuti pemeriksaan tekanan darah dan sering bertanya dan konsultasi
dengan mahasiswa. Jumlah mereka yang cukup banyak membuat mahasiswa
harus dengan cepat bergerak untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Khususnya lansia yang sangat aktif bertanya.
f. Kesimpulan dan Saran
Setelah pemeriksaan tekanan darah door to door dan penyuluhan
hipertensi terlaksanakan, walaupun terdapat kendala dan kekurangan, tetapi
Alhamdulillah program dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan berhasil
dilaksanakan dengan bantuan berbagai pihak. Pemberian materi dan
penmeriksaan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN dapat diterima dengan baik
oleh peserta.
Diharapkan pada masa yang akan datang pemeriksaan ini dilakukan di
semua masyarakat Sibakur misalnya di Posyandu agar lebih efisien. Penyusunan
program untuk Posyandu Lansia lebih dipertimbangkan sesuai kebutuhan
kesehatan masyarakat Sibakur agar tidak hanya mementingkan Bumil, Busui,
Bayi dan Balita tapi juga lansia.
2.3 Program Kerja 3
“ Demonstrasi Cara Gosok Gigi Yang Benar Dan Cuci Tangan Pakai Sabun”
a. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa MIS tentang pentingnya
membiasakan diri mencuci tangan dan menggosok gigi dengan benar
sebab tangan dan mulut merupakan pintu utama masuknya berbagai zat
dari luar baik berupa makanan maupun bahan yang berbahaya terhadap
kesehatan seperti kuman penyakit.
10
2. Memotivasi siswa agar budaya menjaga kebersihan gigi dan mulut, dan
tangan menjadi suatu aktifitas sehari-hari
3. Meningkatkan partisipasi sekolah dalam upaya penyedian dukungan moril
dan materil demi terlaksananya kebiasaan mencuci tangan dan menggosok
gigi dengan benar.
b. Waktu dan Tempat
Waktu : 19 – 20 Juni 2012
Tempat : Halaman depan MIS Sibakur
c. Peserta
Siswa kelas 1 sampai kelas 5 MIS Sibakur dengan total jumlah siswa 60 orang.
d. Metode Pelaksanaan
Ceramah
Simulasi / praktek pencontohan
Pemberian hadiah / doorprize
Games
Praktek langsung
e. Hasil dan Pembahasan
Cara yang digunakan dalam menjalankan program Demonstrasi Cuci
tangan dan Cara menggosok Gigi dengan benar ini adalah metode penjelasan
terlebih dahulu, kemudian diperagakan oleh Mahasiswa dan diperhatikan oleh
siswa MIS. Selanjutnya siswa dipersilahkan memperagakan ulang dengan
peralatan yang telah dibawa sebelumnya dari rumah seperti odol, penggosok
gigi, air, dan sabun. Mahasiswa melakukan pemantauan dan memandu siswa
MIS untuk melakukannya dengan benar dan menyebar diantara siswa MIS.
Mahasiswa mempraktekkan secara langsung karena mereka juga membawa
peralatan sendiri dari rumah. Peralatan tambahan yang digunkan antara lain,
meja, kursi, air dari keran, mikropon, dan lain-lain.
11
Respon dari siswa cukup baik. Mereka berusaha meniru apa yang
dikerjakan dan disampaikan oleh mahasiswa. Jumlah mereka yang cukup
banyak membuat mahasiswa harus dengan cepat bergerak untuk berpindah dari
satu tempat ke tempat lain.
Bagi siswa yang dapat menjawab dengan benar pertanyaan dari
Mahasiswa tentang cara cuci tangan dan Gosok gigi yang benar, diberikan
hadiah.
f. Kesimpulan dan Saran
Setelah melaksanakan demonstrasi cuci tangan dan menggosok gigi
dengan benar telah terlaksanakan. Walaupun terdapat kendala dan kekurangan,
tetapi Alhamdulillah program dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan
berhasil dilaksanakan dengan bantuan berbagai pihak. Pemberian materi dan
pendemonstrasian yang dilakukan oleh mahasiswa KKN dapat diterima dengan
baik oleh peserta. Siswa juga mampu mendemonstrasikan kembali praktek yang
telah dicontohkan.
Diharapkan pada masa yang akan demonstrasi ini dilakukan di semua
sekolah dengan metode one by one/ kelas agar lebih efesien. Penyusunan
program untuk siswa MIS lebih dipertimbangkan sesuai dengan hal yang paling
dibutuhkan sekolah, ada follow up dari sekolah dan pihak kesehatan setempat.
12
BAB III
PENUTUP
Setelah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 40 hari yakni dari
tanggal 4 Juni 2012 sampai 17 Juli 2012 di Jorong Koto, Nagari Sibakur, Kecamatan
Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung, maka dapat diambil beberapa pencapaian antara
lain :
1. Dengan melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa dapat mengetahui
cara untuk berinteraksi, beradaptasi dan bergaul dengan masyarakat. Mahasiswa
juga dapat mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi di lapangan, sehingga
nantinya mahasiswa dapat menemukan dan menganalisis permasalahan
kesehatan yang ada di masyarakat sekaligus menyusun solusinya.
2. Dengan KKN, rasa kepedulian sosial mahasiswa tumbuh dan meningkat. Hal
ini dikarenakan mahasiswa telah menyadari akan arti pentingnya menjalin
hubungan baik dengan orang lain.
3. Melalui program-program yang dijalankan, mahasiswa KKN sudah turut serta
dalam usaha peningkatan kesehatan masyarakat di Jorong setempat sekaligus di
Nagari tempat mahasiswa KKN ditugaskan.
4. Dengan pelaksanaan KKN di Jorong dan Nagari, mahasiswa akan lebih siap
ketika dihadapkan pada kondisi riil di lapangan.
5. Sebagian besar masyarakat Jorong Koto khususnya dan Nagari Sibakur
umumnya kurang memahami perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),
pentingnya memelihara kesehatan pribadi dan lingkungan. Setelah dilakukan
penyuluhan, diharapkan ada perubahan perilaku kearah yang lebih baik.
Demi kesempurnaan pelaksanaan KKN di masa yang akan datang, kami
menyarankan beberapa hal antara lain :
Untuk Perguruan Tinggi :
1. Pembagian lokasi KKN sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan daerah dimana
mahasiswa ditempatkan, apakah itu dalam bidang pertanian, pembangunan,
ataupun kesehatan.
13
2. Pada masa mendatang, pihak Universitas (dalam hal ini BP KKN) hendaknya
lebih mematangkan konsep KKN dan manajemen penempatan mahasiswa KKN
yang akan dilaksanakan di tiap Nagari.
3. Perbaikan koordinasi antara pihak Universitas dengan pemerintah daerah
setempat sebaiknya selalu diperbaharui untuk pelaksanaan KKN ke depannya.
4. Adanya kesinambungan program kerja antara mahasiswa KKN yang sekarang
dengan tahun berikutnya bila ditempatkan di daerah yang sama, sehingga
pelaksanaan program kerja lebih terarah dan sukses di lapangan.
Untuk Pemerintahan Nagari :
1. Hendaknya mahasiswa KKN sesering mungkin melakukan dialog dengan
masyarakat setempat sehingga segala permasalahan baik itu permasalahan nagari
maupun permasalahan dan kendala yang dihadapi oleh mahasiswa KKN dapat
ditangani dengan baik, karena keberhasilan program adalah untuk kemajuan
Nagari.
2. Pemerintah setempat dan aparat terkait hendaknya lebih memperhatikan sanitasi
dan sarana kebersihan dan kesehatan lingkungan terutama pengelolaan sampah,
kebersihan sanitasi sungai dan peningkatan pengadaan jamban sehat di nagari
Sibakur secara merata di tiap jorong.
Secara umum program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Jorong Koto Nagari
Sibakur dapat dilaksanakan dengan baik, dengan dukungan dari masyarakat.
Alhamdulillah program kerja dapat terlaksana, meskipun ada kendala-kendala di
lapangan yang tidak dapat disingkirkan. Sangat diharapkan adanya kesinambungan
untuk Tim KKN selanjutnya di wilayah ini agar mampu melanjutkan, mengevaluasi,
dan memperbaharui hal-hal yang telah dilaksanakan dalam masa KKN ini.
Demikianlah laporan ini saya tulis, semoga semua program-program yang sudah
dilaksanakan bisa bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di nagari Sibakur.
14
DAFTAR PUSTAKA
DEPDIKNAS. 2005 Pedoman Pelatihan Pembinaan dan Pelaksanaan UKS di Sekolah
Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah.Jakarta : Bakti Husada
Materi Penyuluhan Kesehatan.2008.Padang: Instalasi Promosi Kesehatan RSUP DR
M.Djamil Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Prastowo, Joko dan Eko Agus Suyono. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata
Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Perguruan Tinggi di
Indonesia. 2007. Jakarta : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Departemen Pendidikan Nasional.
http://www.mediaindonesia.com (diakses pada 11 Juni 2011)
http://semuana.blogspot.com/2011/01/cara-mencuci-tangan-yang-benar.html (diakses
pada 11 Juni 2011)
Noto Atmojo, Soekidjo. 1996. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_ Sijunjung
15
LAMPIRAN 1
(Sudah di print dan di ttd oleh Wali Jorong)