85
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang FasilitasPelayananKesehatanadalahsuatutempatyan gdigunakan untuk menyelenggarakan upayapelayanankesehatan,baikpromotif, preventif, kuratif maupunrehabilitatifyangdilakukanoleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat.Berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014, Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalahfasilitaspelayanankesehatanyangmenyelenggaraka n upaya kesehatan masyarakatdan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yangsetinggi- tingginya di wilayah kerjanya. Wilayah kerja puskesmas adalah kecamatan di suatu kabupaten/kota. Puskesmasmenyelenggarakanupayakesehatanmasyarak attingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangantingkat pertama. Upaya kesehatan masyarakattingkat pertamatersebutmeliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upayakesehatanmasyarakatesensialyangdimaksudmel 1

Laporan PHC

Embed Size (px)

DESCRIPTION

puskesmas, ikm

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar BelakangFasilitasPelayananKesehatanadalahsuatutempatyangdigunakan untuk menyelenggarakan upayapelayanankesehatan,baikpromotif, preventif, kuratif maupunrehabilitatifyangdilakukanoleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat.Berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014, Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalahfasilitaspelayanankesehatanyangmenyelenggarakan upaya kesehatan masyarakatdan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yangsetinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Wilayah kerja puskesmas adalah kecamatan di suatu kabupaten/kota.Puskesmasmenyelenggarakanupayakesehatanmasyarakattingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangantingkat pertama. Upaya kesehatan masyarakattingkat pertamatersebutmeliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.Upayakesehatanmasyarakatesensialyangdimaksudmeliputi:pelayanan promosi kesehatan;pelayanan kesehatan lingkungan;pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;pelayanan gizi; danpelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan sebagaimanayang dimaksud merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yangsifatnya inovatifdan/atau bersifatekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.Dalam kegiatan stase Ilmu Kesehatan Masyarakat ini, dokter muda diharapkan dapat mengenal dan mempelajari kegiatan puskesmas secara struktural dan fungsional dalam rangka tercapainya tahap kesehatan yang optimal bagi masyarakat.1. Tujuan Pembelajaran1. UmumUntukmengetahuimanajemenpelayanankesehatantingkatdasar.1. Khusus1. Untukmengetahuipuskesmassebagaipelayanankesehatandasar yang bersifatkomprehensifdanholistik.1. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan kegiatan dan manajemen puskesmas.1. Untukmengetahuistrukturorganisasipuskesmas yang bersifatstructuraldanfungsionalsertamengetahui tugas dan fungsi masing-masing bagian dalam organisasi puskesmas.

1. ManfaatSebagai bahan pembelajaran untuk lebih memahami permasalahan, kendala, dan solusi seputar kegiatan manajerial di Puskesmas sehingga diperoleh ide ide pemecahannya.

BAB IIKEGIATAN

Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sebelas Maret di Puskesmas Jatipuro diawali dengan kegiatan penyerahan surat ke kantor Kecamatan dan Puskemas Jatipuro Karanganyar pada hari Selasa9Juni 2015. Di Puskesmas, kami langsung bertemu dengan dr. Kristanto Setyawan selaku Kepala Puskesmas Jatipuro. Beliau memberikan sedikit arahan kepada kami untuk kegiatan besok pagi.Pada Rabu pagi, 10 Juni 2015 kegiatan Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat diawali dengan orientasi dan pengenalan Puskesmas berserta jejaringnya.Kami ditemani oleh dr. Kristanto Setyawan untuk orientasi semua ruangan yang ada di Puskesmas sekalian berkenalan dengan satu persatu petugas yang ada di Puskesmas. Kemudian kami diberi penjelasan mengenai fungsi-fungsi yang secara garis besar mendasari kegiatan yang ada di Puskesmas. Dr. Kristanto Setyawan juga menjelaskan bahwa Puskesmas Jatipuromerupakan Puskesmas yang dilengkapi dengan Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Inap. Puskesmas ini membawahi 10 kelurahan dengan dibantu oleh empat Puskesmas Pembantu (pustu), 10 Poliklinik Desa (PKD) dan 88 Posyandu. Di hari berikutnya kami beserta dr. Kristanto Setyawan berdiskusi tentang poin-poin pokok komponen dalam pelayanan kesehatan, tentang Permenkes No. 75 tahun 2014, Program-program Pokok dan Tambahan yang ada di Puskesmass, serta Tenaga Kesehatan yang berperan di sana. Selain itu, terdapat pula bimbingan manajemen dan administrasi pelayanan primer, pembiayaan kesehatan dan pengobatan rasional oleh dr. Kristanto Setyawan.Kegiatan dalam ruangan yang dapat diikuti adalah bimbingan dengan masing-masing pemegang program yang ada di Pusakesmas Jatipuro, serta mengikuti kegiatan pelayanan di Puskesmas Jatipuro seperti pelayanan di BP Umum, Ruang KIA, Ruang Fisioterapi, Ruang Pojok TB, Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Inap. Untuk pelayanan Laboratorium, kebetulan petugasnya sedang cuti, jadi kami tidak mengikuti kegiatan di pelayanan tersebut. Pemegang Program Gizi adalah Bapak Ngadiyo. Materi yang diberikan dalam bimbingan tersebut antara lain yaitu tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh bagian Gizi, diantaranya adalah Penanggulangan dan Penanganan kasus Kekurangan Energi Protein (KEP), Kekurangan Vitamin A, Anemia dan Kekurangan zat Yodium. Selain itu juga diceritakan tentang beberapa masalah gizi yang pernah terjadi serta yang masih dihadapi saat ini di wilayah Puskesmas Jatipuro.Bapak Suparto, SKM, M.Kes selaku koordinator promosi kesehatan dan pojok TB juga menjelaskan bagaimana managemen penanggulangan penyakit TB di Puskesmas Jatipuro dan berbagai upaya promosi kesehatan lainnya.Dari bagian Kesehatan Lingkungan (Kesling) kami mendapatkan bimbingan materi dari Bapak Paiman sebagai kordinator Kesling. Beliau menjelalskan tentang kegiatan-kegiatan yang dijalankan oleh bagian Kesling, diantaranya Kegiatan Bebas BAB Sembarangan (BABS), Program Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Air Bersih, Pengawasan Jajan Anak Sekolah, Pengawasan Tempat-Tempat Umum serta Kegiatan Sanitasi lainnya. Oleh Pak Suparto dan Pak Paiman, kami juga diajak mengikuti seminar promosi kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kelurahan Jatiwarno yang dihadiri oleh beberapa dari petugas Puskesmas, DKK, dan kader-kader.Bimbingan Program Penanggulangan Penyakit Menular diberikan oleh Ibu Pusporini, AMK. Beliau menjelaskan tentang bagaimana hal yang harus dilakukan ketika terjadi wabah, bagaimana melakukan penyelidikan epidemiologi dan berbagai macam hal terkait penyakit yang menular maupun tidak menular.Untuk bimbingan Managemen Puskesmas yang sebelumnya telah di gambarkan oleh dr. Kristanto Setyawan secara singkat, pada minggu kedua kami mendapat bimbingan lagi secara lengkapnya oleh dr. Widodo S Budi sebagai ketua dari Program Perencanaan dan Pengembangan Kesehatan Terpadu. Beliau menjelaskan tentang minilokakarya yang dilaksanakan oleh Puskesmas untuk menyusun rencana-rencana bulanan dan tahunan demi berkembangnya Puskesmas.Untuk bimbingan Program Imunisasi diberikan oleh Ibu Daryanti Amd. Keb. Kami dijelaskan mengenai jenis-jenis imunisasi, cakupan dan hambatan yang didapatkan dalam program imunisasi yang dilaksanakan di kecamatan Jatipuro.Selain itu beliau juga menerangkan mengenai jenis-jenis imunisasi dan perkembangan dari paket-paket imunisasi yang berkembang di masyarakat dewasa ini, seperti adanya imunisasi pentabio. Beliau juga mengajak kami ke tempat penyimpanan vaksin-vaksin yang ada di Puskesmas dan menjelaskan bagaimana pengelolaannya.Pemegang program Kesehatan Ibu dan Anak adalah Ibu Eko Sulistyowati, Amd. Keb. Beliau menjelaskan bahwa pencatatan pemantuan wilayah setempat (PWS) untuk KIA dilakukan dengan mencatat ibu hamil dengan K1, K4, deteksi risiko tinggi, jumlah neonatus, dan persalinan oleh tenaga kesehatan. Selain itu, beliau juga menjelaskan beberapa kegiatan yang dilakukan dalam bidang KIA antara lain penjaringan ibu hamil, kunjungan rumah ibu resiko tinggi, kegiatan posyandu, kunjungan rumah neonatal, kelas ibu hamil, kelas ibu balita dan pemasangan stiker P4K. Dalam bidang KIA juga menaungi program kesehatan keluarga, KB yang meliputi program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), Lansia serta program imunisasi. Selain itu, bimbingan Program KB juga disampaikan oleh Ibu Bidan Eko. Beliau menjelaskan macam-macam pelayanan KB yang dapat dilakukan di Puskesmas Jatipuro diantaranya pil, suntik, implant, dan IUD serta kondom.Beliau juga menjelaskan bahwa di wilayah kerja Puskesmas Jatipuro rutin dilakukan pendataan terhadap pasangan usia subur yang dilakukan setiap bulan Januari. Kami juga dijelaskan tentang pendataan terhadap akseptor KB baik itu akseptor lama maupun akseptor baru.Selain itu di wilayah Puskesmas Jatipuro juga sering dilakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dengan sasaran penyuluhannya adalah siswa didik usia 10-14 tahun dan 15-20 tahun.Setiap hari Selasa, di Puskesmas ada pelayanan pemeriksaan IVA test dan penyuluhan tentang penyakit kanker serviks serta kanker payudara. Oleh ibu-ibu bidan semuanya kami diajak untuk mengikuti kegiatan tersebut, kami diajari cara IVA test, SADARI, serta bagaimana interpretasinya. Kemudian juga terdapat beberapa pasien kontrol yang telah menjalani cryo terapi, dan kami melihat perbaikan yang terjadi post terapi.Kami juga mendapatkan bimbingan klinis penyakit di Puskesmas oleh dr. Mugiman dan bimbingan klinis gigi dan mulut di Puskesmas oleh drg. Aji Putranto. Bersama dr. Mugiman kami berdiskusi tentang penanganan kasus-kasus klinis yang sering ditemukan di Poli Umum di Puskesmas, serta cerita-cerita beberapa pengalaman di dunia kesehatan. Sedangkan bersama drg. Aji Putranto kami berdiskusi tentang kasus-kasus gigi yang sering dijumpai di masyarakat.Materi Rekam Medisdan Pelayanan Kesehatan diberikan oleh dr Widodo SBudi. Beliau menjelaskan mengenai sistem rekam medis yang dijalankan di Puskesmas Jatipuro yaitu menggunakan familiy folder, dimana setiap keluarga memiliki satu nomor rekam medis. Selain itu di Puskesmas Jatipuro juga sudah menggunakan sistem komputerisasi dengan program SIMPUS. Sedangkan untuk pasien JKN, sistem komputerisasi untuk mengurus klaim biaya pelayanan adalah dengan sistem P-Care (Primary Care). Selain itu ada juga program SIMDA keuangan dan SIMDA barang. SIMDA keuangan merupakan sistem komputerisasi untuk mendokumentasikan keuangan puskesmas, sedangkan SIMDA barang berfungsi untuk mencatat jumlah barang-barang yang ada di Puskesmas dan mencatat penggunaannya.Kegiatan lapangan yang diikuti disesuaikan dengan jadwal yang ada. Pada pelaksanaan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat ini, kegiatan di lapangan yang dapat diikuti adalah penyuluhan kepada ibu hamil di kelas ibu hamil, kelas ibu hamil resiko tinggi,posyandu balita, posyandu lansia,seminar promkes PHBS dan kegiatan FOME. Kegiatan FOME dilaksanakan 3 kali yaitu pada tanggal 18, 22 dan 24 Juni 2015 di rumah Ny. S penderita TB paru dan Tn. Sp penderita Kusta di dusun Sonosari DesaJatiwarno. Kunjungan pertama kami ditemani oleh petugas promkes yaitu pak Suparto, sedangkan kunjungan kedua dan ketiga kami datang sendiri ke rumah pasien. Kegiatan ini meliputi studi demografi, anamnesa, pemeriksaan fisik, identifikasi fungsi keluarga, dan edukasi keluarga.

BAB IIIPEMBAHASAN

A. KEBIJAKAN DASAR PUSAT PELAYANAN KESEHATANPuskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.a. Unit Pelaksana TeknisSebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD), puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia. b. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. c. Penanggung jawab Penyelenggaraan Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan puskesmas bertanggungjawab hanya sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya. d. Wilayah KerjaSecara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari dari satu puskesmas, maka tanggungjawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggungjawab langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Puskesmas memiliki visi tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat dengan 4 indikator utama yakni: a. Lingkungansehatb. Perilaku sehatc. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutud. Derajat kesehatan penduduk kecamatanSedangkan misi yang dimiliki oleh puskesmas untuk mendukung misi pembangunan kesehatan nasionala. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat berserta lingkungannya.Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah Daerah:a. SistemKesehatan NasionalSebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. b. Sistem Kesehatan Kabupaten/KotaSebagai UPTD Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya. c. Sistem Pemerintah DaerahSebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.

d. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata PertamaSebagai mitra dan pembina. Struktur organisasi puskesmas ditentukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah dengan pola acuan struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:a. Kepala Puskesmas b. Unit Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu Kepala Puskesmas dalam pengelolaan: Data dan informasi Perencanaan dan penilaian Keuangan Umum dan pengawasan c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional1. Upaya kesehatn masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM 2. Upaya kesehatan perorangand. Jaringan pelayanan puskesmas pembantu1. Unit puskesmas keliling2. Unit bidan di desa/komunitasUpaya kesehatan di puskesmas dikelompokkan menjadi dua yaitu upaya kesehatan masyarakat esensial dan pengembangan:a. Upaya Kesehatan Esensial1. Pelayanan Promosi Kesehatan 2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan 3. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana 4. Pelayanan Gizi 5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit b. Upaya Kesehatan Pengembangan1. Upaya kesehatan sekolah.2. Upaya kesehatan gigi dan mulut.3. Upaya kesehatan usia lanjut.4. Upaya pembinaan pengobatan tradisional.5. Upaya pelayanan kesehatan lainnyaUntuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat perlu ditunjang oleh manajemen puskesmas yang baik dan ditunjang pula dengan sistem pembiayaan yang cukup.Manajemen puskesmas yang dikenal yakni perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan.Sedang untuk sistem pembiayaan, saat ini ada beberapa sumber pembiayaan puskesmas yaitu :1. Pemerintah ( APBD, APBN/BOK )1. Pendapatan Puskesmas ( retribusi pasien umum, Kapitasi BPJS, Jamkesda, klaim JKN )1. Sumber lain.

B. MANAJEMEN PUSKESMAS1) Perencanaan (P1)Diselenggarakan melaluiPerencanaan Tingkat Puskesmas (PTP). Dari rencana usulan kegiatan kemudian disusun menjadi rencana pelaksanaan kegiatan atau Plan of Action (POA) sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.2) Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)Pelaksanaan kegiatan diselenggarakan melalui pengorganisasian dan kerjasama lintas program dan sektoral. Setiap satu bulan sekali diadakan lokakarya mini. Pada Lokakarya mini dibicarakan evaluasi bulan sebelumnya dan rencana kegiatan bulan selanjutnya, sebagai forum musyawarah untuk menyelesaikan masalah yang dijumpai. Untuk lintas seektoral dilakukan mini lokakarya tersendiri setiap 3 bulan.3) Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3)Diselenggarakan setiap akhir tahun melalui monitoring dan evaluasi yang dituangkan dalam bentuk profil puskesmas yang kemudian menjadi Penilaian Kinerja Puskesmas setiap tahun.

Puskesmas bertugas menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambunganmencakup usaha kesehatan perorangan (UKP) dan usaha kesehatan masyarakat (UKM) (Depkes RI, 2009; Hartoyo, 2013).Puskesmas berperan sebagai pusat pemberdayaan masyarakat sekaligus pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama (UKM dan UKP). Upaya pelayanan kesehatan dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya:1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu dari enam program pokok Puskesmas yang bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien meliputi pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, neonatus, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita.Berdasarkan standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI, maka program di puskesmas, khususnya KIA KB harus meliputi sebagai berikut :a. Pelayanan AntenatalMerupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama kehamilannya, yang disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Antenatal, yang terdiri dari :1) Timbang berat badan2) Ukur tekanan darah3) Nilai status gizi (LILA)4) Ukur tinggi fundus uteri5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)6) Pemberian imunisasi TT lengkap7) Pemberian Tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan8) Test laboratorium (rutin dan khusus)9) Tatalaksana kasus10) Temu wicara (konseling)Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, yaitu 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga. Di Puskesmas Jatipuro terdapat pelayanan USG obstetri. Puskesmas mengharapkan ibu hamil mendapatkan pelayanan ini minimal 3 kali guna screening kehamilan.b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga KesehatanPertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Hal ini diutamakan untuk :1) Mencegah terjadinya infeksi2) Menerapkan metode persalinan yang sesuai dengan standar3) Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi4) Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)5) Memberikan injeksi vit K 1 dan salep mata pada bayi baru lahirc. Deteksi Dini Faktor Risiko dan Komplikasi Kebidanan Deteksi dini kehamilan dengan faktor resiko adalah kegiatan yang dilakukan untuk menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor resiko dan komplikasi kebidanan. Usaha yang dilakukan adalah diadakan kelas ibu hamil.Faktor resiko pada ibu hamil adalah :1) Primigravida < 20 tahun atau > 35 tahun2) Anak > 4 orang3) Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang < 2 tahun4) Kurang energi kronis (KEK) dengan LLA < 23,5 cm atau penambahan berat badan > 9 kg selama masa kehamilan5) Anemia dengan Hb < 11 g/dl6) TB < 145 cm atau dengan kelainan bentuk panggul dan tulang belakang7) Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau pada kehamilan sekarang.8) Sedang menderita penyakit kronis antaranya : TBC, kelainan jantung, ginjal, hati, kelainan endokrin, tumor dan keganasan9) Riwayat kehamilan buruk (abortus berulang, mola hidatidosa, KPD, kehamilan ektopik, bayi dengan cacat kongenital)10) Riwayat persalinan dengan komplikasi (sectio cesaria, ekstraksi vakum / forcep)11) Kelainan jumlah janin (kehamilan ganda)12) Kelainan besar janin13) Kelainan letak janind. Penanganan Komplikasi KebidananPenanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu dengan komplikasi kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan yang kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.Pelayanan obstetri :1) Penanganan pendarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas2) Pencegahan dan penanganan hipertensi dalam kehamilan3) Pencegahan dan penanganan infeksi4) Penanganan partus lama / macet5) Penanganan abortus6) Stabilisasi komplikasi obstetrik untuk dirujuk dan transportasi rujukan Pelayanan neonatus :1) Pencegahan dan penanganan asfiksia2) Pencegahan dan penanganan hipotermi3) Penanganan BBLR4) Pencegahan dan penanganan infeksi neonatus, kejang neonatus, ikterus ringan sedang5) Pencegahan dan penangan gangguan minum

e. Pelayanan Kesehatan Ibu NifasPelayanan kesehatan Ibu Nifas merupakan pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai dari 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan ketentuan waktu:1) Kunjungan nifas pertama (KF1): 6 jam 3 hari pasca persalinan2) Kunjungan nifas kedua (KF2): 4 28 hari pasca persalinan3) Kunjungan nifas ketiga (KF3):29 42 hari pasca persalinanPelayanan yang diberikan adalah : Pemeriksaan TD, nadi, respirasi dan suhu Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uteri) Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran pervaginam lainnya Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI ekslusif Pemberian kapsul vit A sebanyak 2 kali (segera setelah melahirkan dan 24 jam setelah pemberian pertama) Pelayanan KB pasca persalinanf. Pelayanan Kesehatan NeonatusPelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode 0 28 hari setelah lahir, yaitu:1) Kunjungan Neonatus ke-1 ( KN 1 ) : 6 - 48 jam setelah lahir2) Kunjungan Neonatus ke-2 ( KN 2 ) : hari ke 3 7 setelah lahir3) Kunjungan Neonatus ke-3 ( KN 3 ) : hari ke 8 28 setelah lahirg. Pelayanan Kesehatan BayiPelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai 11 bulan setelah lahir.Pelayanan kesehatan tersebut meliputi :1) Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, polio 1- 4, DPT / Hb/ HiB, campak) sebelum usia 1 tahun2) Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK)3) Pemberian vitamin A (6 11 bulan)4) Konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan buku KIA.5) Penanganan dan rujukan kasus jika perlu6) Penanganan dengan metoda MTBSh. Pelayanan Kesehatan Anak BalitaMasa balita merupaka masa keemasan atau golden periode dimana terbentuk dasar dasar kemampuan keindraan, berfikir, berbicara serta pertumbuhan mental intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan moral.Pelayanan sesuai standar yang diberikan meliputi :1) Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun2) Stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK)3) Pemberian vitamin A dosis tinggi, 2 kali setahun.4) Kepemilikan dan pemamfaatan buku KIA oleh setiap anak balita 5) Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menggunakan pendekatan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)i. Pelayanan KB BerkualitasPelayananan KB berkualitas adalah pelayanan KB sesuai standar dengan menghormati hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga diharapkan dapat berkonstribusi dalam menurunkan angka kematian ibu dan menurunkan tingkat fertilitas bagi pasangan yang telah cukup memiliki anak (2 anak lebih baik), serta meningkatkan fertililitas bagi pasangan yang ingin mempunyai anak.Metode kontrasepsi meliputi : KB alamiah (sistem kalender, coitus interuptus) Metode KB hormonal ( pil, suntik, susuk ) Metode KB non hormonal (kondom, AKDR / IUD, vasektomi, dan tubektomi)Kesimpulannya pada Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) mencakup program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Program Imunisasi serta Program KB dan Kesehatan Reproduksi. Program Imunisasi di bagian KIA ini berdasarkan pada Permenkes RI no 42 tahun 2012. Program imunisasi di Puskesmas Jatipuro antara lain:a. Imunisasi rutin, diberikan kepada bayi di bawah umur satu tahun, wanita usia subur, yaitu wanita yang berusia 15 hingga 39 tahun termasuk ibu hamil dan calon pengantin. Vaksin yang diberikan pada imunisasi rutin, pada bayi meliputi: hepatitis B, BCG, polio, DPT, HiB(Haemophilus Influenza Tipe B dan Meningitis)dan campak. Sedangkan pada WUS (wanita usia subur) diberikan Tetanus Toksoid (TT1 sampai TT5).b. Program Booster, meliputi vaksin campak pada usia 2 tahun dan Pentabio yang mengandung vaksin DPT, hepatitis B, dan HiB (Haemophilus Influenza Tipe B dan Meningitis) pada bayi usia 18 bulan. Untuk program Pentabio baru dilaksanakan mulai tahun 2014 lalu dan Puskesmas Karanganyar mulai melakukan imunisasi Pentabio dimulai sejak Februari 2014 yang sebelumnya dilakukan penyuluhan sejak bulan Desember.c. BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah), program ini dilaksanakan di dua putaran. Putaran pertama dilaksanakan pada bulan Agustus dan putaran kedua pada bulan November, berupa pemberian vaksin campak pada murid baru SD kelas 1serta DT/TD dan pada murid kelas 2 dan 3 imunisasi TT.Puskesmas Jatipuro melaksanakan kegiatan imunisasi bayi dan balita setiap hari senin dan rabu, hal ini dimaksudkan untuk menjaga efektivitas dan efisiensi tiap vaksin. Sedangkan untuk imunisasi TT pada WUS dilakukan setiap hari kerja. Puskesmas Jatipuro juga melaksanakan imunisasi pada calonjamaah haji berupa pemberian vaksin meningitis dan H. Influenza.Tujuan program imunisasi adalah tercapainya kekebalan komunitas. Hal ini terwujud jika lebih dari 80% bayi di suatu komunitas telah memperoleh imunisasi dasar lengkap atau tercapainya Universal Child Immunization (UCI) sampai tingkat desa dan dengan mutu program yang tinggi. Wilayah propinsi Jawa Tengah menetapkan UCI untuk tahun 2015 sebesar 85%,sedangkan wilayah kabupaten Karanganyar menetapkan UCI untuk tahun 2015 sebesar 90% sedangkan capaian pelayanan imunisasi wilayah Puskesmas Jatipuropada tahun 2014 berkisar antara 95% - 100%. Dengan demikian UCI dapat merupakan suatu indikator suatu daerah terimunisasi. Apabila terdapat suatu wilayah desa memiliki UCI di bawah 95% maka bidan wilayah (Binwil) bertanggung jawab untuk monitoring dan mengkaji penyebab, mengumpulkan data atau melengkapi buku register bayi, melakukan sweeping untuk daerah jarak jauh atau sulit dijangkau, melacak dengan mendatangi keluarga secara langsung atau door to door. Lalu dilakukan evaluasi di puskesmas setiap 3 bulan, kemudian mengevaluasi kemajuan pelaksanaan program guna menurunkan drop out imunisasi. Drop out imunisasi dapat dikurangi dengan cara meningkatkan keterampilan Binwil atau bidan di desa dan pengelola imunisasi di puskesmas khusus tetntang screening dan konseling, sosialisasi masyarakat tentang pentingnya imunisasi, menggunakan buku register bayi untuk follow updrop out (oleh bidan/kader).Puskesmas Jatipuro tidak melayani pelaksanaan imunisasi di lapangan/Posyandu karena kurang efektif dan sulitnya dalam membawa vaksin ke lapangan agar tidak rusak, sehingga imunisasi hanya dilakukan di puskesmas.Pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Jatipuro telah berjalan dengan baik. Masyarakat telah memiliki kesadaran tinggi untuk melakukan imunisasi pada bayinya. Pelayanan imunisasi di Puskesmas Jatipuro dilaksanakan dengan prosedur yang memenuhi standar, dengan bidan yang berpengalaman serta peralatan vaksin yang disimpan di tempat yang menjamin kualitas dan mutu vaksin.Bagian KIA Puskesmas Jatipurobertujuan menurunkan angka kematian ibu bersalin, angka kematian bayi dan angka kematian balita dengan meningkatkan cakupan K1, K4 serta persalinan Nakes serta imunisasi pada bayi. Selain itu bagian KIA juga berupaya melakukan pelayanan deteksi dini tumbuh kembang balita maupun bumil dengan risiko tinggi (risti). Pelayanan dalam gedung meliputi pelaksanaan pelayanan KIA, imunisasi, melakukan pembinaan kepada kader, dan pembuatan laporan. Sedangkan pelayanan di luar gedung dibantu oleh bidan wilayah (binwil) dengan kegiatan posyandu balita dan lansia, UKS. Program kerja KIA yaitu surveilans primer (pemantauan berkala jumlah bayi lahir hidup dan mati, jumlah kelahiran di pelayanan kesehatan, bayi dengan berat badan lahir rendah, penjaringan ibu hamil, dll), pemantauan risiko tinggi oleh tenaga kesehatan (risti nakes) serta edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya untuk siaga pada ibu hamil dengan risiko tinggi dan masyarakat, pemantauan kesehatan anak sekolah, pemantauan MTBS, posyandu, kunjungan rumah, kelas ibu hamil, kelas ibu balita dan pemasangan stiker P4K (Pedoman Program Perencanaan dan Pencegahan Komplikasi).Program Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi (Kespro) di Puskesmas Jatipuro masuk ke dalam Bagian KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Bagian KB di Puskesmas Jatipuro melayani pemasangan KB untuk aseptor baru (bagi ibu yang setelah melahirkan langsung ingin menggunakan KB maupun bagi ibu yang mengalami abortus) maupun pelepasan dan penggantian KB untuk aseptor lama. Di Puskesmas Jatipuro ada 5 jenis alat kontrasepsi yang dimiliki : IUD, implant, kondom, suntik, dan pil. Alat maupun obat disuplai langsung oleh BKKBN tiap bulannya, sedangkan Puskesmas sebagai pelaksananya. Hambatan pelaksanaan sejauh ini tidak ada. Pemahaman masyarakat akan pentingnya ber-KB sudah cukup baik, hal ini terlihat dengan cakupan KB aktif mencapai 79,74% (data tahun 2014).Sedangkan untuk program Kesehatan Reproduksi (Kespro) memiliki agenda memberikan penyuluhan di sekolah-sekolah di wilayah Jatipuro dengan cakupan siswa umur 10-14 tahun yang dikategorikan sebagai remaja awal dan usia 15-20 tahun yang dikategorikan sebagai remaja peralihan. Dilihat dari cakupannya, yang diberikan penyuluhan merupakan siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 4, 5 dan 6; siswa SMP (di Kecamatan Jatipuro terdapat 4 SMP) dan siswa SMA (di Kecamatan Jatipuro terdapat 2 SMK). Siswa SMA biasanya diberi penyuluhan mengenai HIV-AIDS, bahaya merokok, NAPZA dan Infeksi Menular Seksual (IMS). Namun di Puskesmas Jatipuro belum melayani klinik konsultasi remaja, hal ini dikarenakan klinik konsultasi remaja membutuhkan ruangan dan fasilitas yang lebih privat dan suasana yang kondusif agar kepercayaan selama konsultasi dapat terbangun.

2. Kesehatan LingkunganProgram kesehatan lingkungan meliputi penyediaan sarana air bersih, pengawasan buang air besar sembarangan (BABS), penyehatan lingkungan dan perumahan, pengawasan tempat umum, penyehatan makanan dan minuman, penyediaan sarana pembuangan air limbah, pemberantasan sarang nyamuk, pengawasan tempat sampah, pemberantasan dan pengawasan pestisida, penyuluhan, pencatatan dan pelaporan.Di dalam program penyehatan lingkungan (PL) terdapat beberapa ukuran keberhasilan yang menjadi acuan di Puskesmas Karanganyar diantaranya banyaknya penduduk yang memiliki akses terhadap sumber air minum yang berkualitas, kualitas air minum yang memenuhi syarat, presentase penduduk yang menggunakan jamban sehat, presentase penduduk yang Stop BABS (Stop Buang Air Besar Sembarangan), presentase desa yang melaksanakan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), presentase cakupan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat, presentase cakupan rumah yang memenuhi syarat, presentasi cakupan tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat, jumlah tempat-tempat umum yang memenuhi syarat, jumlah rumah yang memenuhi syarat, dan jumlah tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat.3. Gizi MasyarakatDi wilayah puskesmas Jatiputo terdapat 88 posyandu balita, dimana masing-masing desa terdapat satu bidan yang bertanggung jawab di wilayah tersebut. Jumlah kader yang ada sejumlah 530 orang, dan yang aktif pada bulan Juni 2015 sejumlah 517 orang. Kegiatan yang dilakukan pokja gizi antara lain deteksi dan penanganan masalah kurang gizi pada balita seperti Kekuranagn Energi Protein (KEP), pemberian vitamin A pada bayi, anak balita dan ibu nifas yang ada, serta pemberian tablet Fe untuk ibu hamil. Selain itu, juga terdapat program pemantauan Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKI).Pemberian Vitamin A dilakukan setiap bulan Februari dan Agustus, yaitu pemberian vit A 100.000 IU pada bayi usia 6-12 bulan dan 200.000 IU pada usia 12-30 bulan. Kemudian untuk pemberian Fe pada ibu hamil diberikan minimal 90 tablet selama kehamilan. Pada pemantauan GAKI dilakukan pada anak SD kelas 4 atau 5, setiap anak diharuskan membawa garam dari rumah untuk dijadikan sampel, dengan target minimal cakupan adalah 85%. Di Puskesmas Jatipuro pernah dilakukan dengan hasil endemis ringan. Pemantauan garam beryodium juga dapat dilakukan di posyandu dengan menggunakan iodin test pada sampel garam. Pada program pemantauan KEP tercacat di Kecamatan Jatipuro pada tahun 2014 tidak anak dengan status gizi buruk berupa kwashiorkor dan marasmus(0 %), KEP diukur berdasarkan BB/U, hal ini dikarenakan status sosial ekonomi yang masih rendah. Sedangkan untuk gizi kurang mencapai 3,2%. Kendala bagian pokja gizi adalah masalah pemberian ASI eksklusif yang masih belum memenuhi target 20% dari target seharusnya 50%.

4. Penanggulangan Penyakit Menular (P2P)Kegiatan P2P meliputi pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan tidak menular mulai dari penemuan kasus, pengobatan, hingga penyuluhan. Kegiatan penyelidikan epidemiologi juga termasuk dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular seperti demam berdarah dan chikungnya. PE dilakukan berdasarkan laporan kejadian kasus, baik dari rumah sakit yang merawat penderita, warga masyarakat, dan petugas lintas sektoral (Kepala kelurahan). Selain angka bebas jentik (ABJ) dan house index (HI), perlu juga diperhatikan hasil container index di dalam dan di luar rumah. Jika angka container index dalam rumah lebih tinggi, perlu dilakukan edukasi terhadap perilaku penghuni rumah, sedangkan angka container index di luar rumah yang lebih tinggi menunjukkan adanya masalah pada sektor lingkungan. Proses penyelidikan epidemiologi (baik PE itu sendiri maupun tindak lanjut PE) perlu dikomunikasikan dengan baik dengan warga sekitar, termasuk mengenai penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) karena PSN merupakan langkah yang sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran penyakit DB.

5. Promosi Kesehatan (Promkes)Di dalam pembangunan kesehatan, Indonesia memiliki masalah kesehatan yang cukup kompleks, dibuktikan dengan meningkatnya kasus penyakit menular, banyaknya jumlah kematian yang terjadi, serta meningkatnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, didukung dengan perolehan Indonesia dengan peringkat 4 sedunia untuk kasus tuberculosis, selain itu Indonesia juga memperoleh peringkat 1 untuk penularan HIV tercepat. Di kecamatan Jatipuro ini sudah ada beberapa kasus HIV. Hal ini merupakan masalah kesehatan yang sangat membutuhkan perhatian dan pembenahan. Namun dalam pembenahan dan pembangunan kesehatan tidaklah mudah karena dipersulit dengan adanya keterbatasan sumber daya manusia baik dalam aspek kualitas maupun kuantitas. Dengan adanya Puskesmas sebagai upaya keperawatan kesehatan masyarakat yang terdiri dari upaya wajib dan upaya pengembangan, diharapkan pemberian pelayanan kesehatannya dapat mencegah dan memberantas penyakit menular melalui upaya wajibnya yaitu P2M.

Macam-macam dan Penularan Penyakit Menulara. Penularan langsung dari manusia ke manusiaIni dapat terjadi karena tetesan-tetesan halus yang terhambur dari batuk, berludah, atau bersin, misalnya tuberkulosis ; bersentuh (persetubuhan), misalnya pada penyakit kelamin.b. Penularan tidak langsung Dengan perantara benda atau barang yang kotor (ada kumannya), biasanya air, makanan dan susu segar. Sebagai contoh adalah perjalanan najis ke mulut. Manusia makan bahan makanan dan minum air yang telah dikotori dengan kuman penyebab penyakit. Penyakit-penyakit yang ditularkan dengan cara ini antara lain ialah kolera dan disentri. Dengan perantara serangga atau gigitan binatang. Orang digigit serangga atau binatang yang membawa kuman penyakit dalam saluran pencernaannya atau dalam ludahnya. Sebagai contoh: Malaria, Filariasis, Dengue demam berdarah dan Rabies.Penyakit-penyakit menular yang dilaporkan adalah penyakit-penyakit yang memerlukan kewaspadaan ketat yaitu penyakit-penyakit wabah atau yang berpotensi wabah/atau yang dapat menimbulkan kejadian luar biasa (KLB).Penyakit-penyakit menular dikelompokkan sebagai berikut: Penyakit karantina atau penyakit wabah penting: Kholera Poliomylitis, Pes, Difteri. Penyakit potensial wabah/KLB yang menjalar dalam waktu cepat atau mempunyai mortalitas tinggi, dan memerlukan tindakan segera: DHF, Campak, Rabies, Diare, Pertusis. Penyakit potensial wabah/KLB lainnya dan beberapa penyakit penting: Malaria, Hepatitis, Enchephalitis, Frambosia, Typhus Abdominalis,Tetanus, Influenza, Meningitis, Tetanus Neonatorum, Antrax, Keracunan. Penyakit-penyakit menular yang tidak berpotensi wabah, tetapi diprogramkan, di tingkat kecamatan dilaporkan secara bulanan melalui RR terpadu Puskesmas ke kabupaten, dan seterusnya. Penyakit-penyakit tersebut meliputi: Cacing, Lepra, Tuberculosa, Syphilis, Gonorhoea dan filariasis, dan lain-lain. Dari penyakit-penyakit diatas, pada keadaan tidak ada wabah secara rutin hanya yang termasuk kelompok 1 dan kelompok 2 yang perlu dilaporkan secara mingguan, sementaara bagi penyakit kelompok 3 dan 4 secara rutin dilaporkan bulanan.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular merupakan program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll). Tujuan dari program P2M ini yaitu untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit menular. Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah Malaria, demam berdarah dengue, diare, polio, filaria, kusta tuberkulosis paru, HIV/AIDS, pneumonia, avian flu, dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Uraian tugas umum untuk koordinator unit pencegahan dan pemberantasan penyakit menular yaitu menyusun perencanaan dan evaluasi kegiatan di unit p2m, mengkoordinir dan berperan aktif terhadap kegiatan di unitnya, dan ikut serta aktif mencegah dan mengawasi terjadinya peningkatan kasus penyakit menular serta menindaklanjuti terjadinya KLB. Banyak sekali upaya yang dilakukan oleh puskesmas untuk memberantas penyakit menular, setelah puskemas bekerja, kinerja P2M puskesmas langsung dilaporkan kepada kepala dinas kesehatan daerah tingkat II.

6. Pelayanan Kesehatan (Yankes)Sebagai sarana pelayanan kesehatan (perorangan dan masyarakat) strata pertama, maka Puskemas merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Kesehatan yang bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan Kabupaten/Kota. Upaya kesehatan yang dilaksanakan harus bisa menjawab permasalahan kesehatan dan kebutuhan masyarakat di wilayah kerjanya.Program pelayanan kesehatan Puskesmas Jatipuro antara lain: Dalam Puskesmasa. Poli Umum:menyediakan pelayanan kesehatan umumb. Poli Gigi:menyediakan pelayanan kesehatan gigi dan mulutc. Fisioterapi: melayani pelayanan rehabilitasi bidang fisioterapid. Pojok TB: melayani pelayanan terkait Tuberculosise. Laboratorium:melayani pemeriksaan penunjang dasarf. KIA:melayani program kesehatan ibu dan anak serta KB Luar Puskesmasa. Usaha Kesehatan SekolahPembinaan kesehatan masyarakat yang dilakukan petugas Puskesmas di sekolah-sekolah (SD,SMP dan SMP) diwilayah kerja Puskesmasb. PKD (Poliklinik Kesehatan Desa)Pelayanan kesehatan berupa poliklinik yang ditempatkan di setiap desa.c. P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)Penyediaan obat dan layanan kesehatan pada kegiatan tertentu yang berlangsung di tingkat kecamatan.Pelayanan yankes di Puskesmas Jatipuro telah berjalan dengan lancar. Adapun kendala yang dihadapi antara lain kurangnya SDM dan pembiayaan. Kurangnya tenaga administratif juga menjadi salah satu kendala dalam pelayanan yankes.

7. Upaya PengembanganUpaya pengembangan yang dilakukan di Puskesmas Jatipuro antara lain:a. Instalasi Gawat DaruratInstalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Jatipuro merupakan IGD 24 jam yang melayani pelayanan kegawatan tingkat dasar. Apabila pasien tidak dapat ditangani, maka akan dirujuk ke PPK II yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dimana RSUD yang terdekat adalah RSUD Wonogiri atau RSUD Karanganyar. Namun apabila dapat ditangani maka pasien tersebut akan dirawat di bagian instalasi rawat inap.b. Instalasi Rawat InapInstalasi rawat Inap Puskesmas Jatipuro memiliki 13 tempat tidur, dilengkapi pula dengan fasilitas mushola, kantin kejujuran, dan dapur. Pasien yang dirawat di instalasi rawat inap Puskesmas Jatipuro dapat melakukan pembayaran pelayan melalui fasilitas BPJS maupun pembayaran sebagai pasien umum. Sistem pembayaran yang dilakukan BPJS kepada Puskesmas adalah sistem klaim.

8. AdministrasiPuskesmas bertugas mengelola administrasi Puskesmas dan keuangan. Program Pokja ini berkaitan dengan akreditasi Puskesmas.Sistem input rekam medis di Puskesmas Jatipuro menggunakansistem manual dan komputerisasi yang terintegrasi yang disebut SIMPUS (Sistem Informasi dan Manajemen Puskesmas). Pada sistem ini diharapkan data rekam medis pasien dapat lebih cepat untuk dilakukan pelaporan dan evaluasi.Isi rekam medis rawat jalan sekurang-kurangnya berisi identitas pasien, pemeriksaan fisik, diagnosis, pengobatan, dan pelayanan lain yang diberikan pada pasien. Rekam medis hanya dapat dilihat oleh dokter pemberi tindakan, staf rekam medik, dan pasien atas permintaan pasien tersebut.Sistem rekam medis yang dijalankan di Puskesmas Jatipuro yaitu menggunakan familiy folder, dimana setiap keluarga memiliki satu nomor rekam medis. Selain itu di Puskesmas Jatipuro juga sudah menggunakan sistem komputerisasi dengan program SIMPUS. Masa penyimpanan rekam medis di Karanganyar adalah selama 10 tahun.Sedangkan untuk pasien JKN, sistem komputerisasi untuk mengurus klaim biaya pelayanan adalah dengan sistem P-Care (Primary Care). Selain itu ada juga program SIMDA keuangan dan SIMDA barang. SIMDA keuangan merupakan sistem komputerisasi untuk mendokumentasikan keuangan puskesmas, sedangkan SIMDA barang berfungsi untuk mencatat jumlah barang-barang yang ada di Puskesmas dan mencatat penggunaannya.

BAB IVPENUTUP

1. SIMPULAN1. Puskesmas Jatipuro sebagai Unit Pembantu Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar dan sebagai PPK Tingkat I telah melaksanakan berbagai Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dengan baik.1. Puskesmas Jatipuro dikepalai oleh seorang kepala puskesmas, dibantu oleh pejabat fungsional maupun struktural seperti yang terlampir pada lampiran.1. Upaya pembiayaan kesehatan Puskesmas Jatipuro telah berjalan dengan baik. Upaya pembiayaan ini dapet melalui BPJS, umum, maupun Jamkesda dimana untuk pasien rawat jalan BPJS menggunakan sistem kapitasi sementara pasien rawat inap menggunakan sistem klaim.

1. SARAN1. Sebagai pelayanan kesehatan masyarakat tingkat primer, Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kesehatan kuratif dan rehabilitatif.1. Program puskesmas yang belum memenuhi target diatasi dengan meningkatkan koordinasi dengan DKK Karanganyar dan pihak lain yang terkait terutama untuk memberantas penyakit menular seperti TB dan HIV.1. Mendorong peningkatan peran serta masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan melalui wadah DS3 (Desa Siaga Sehat Sejahtera)

DAFTAR PUSTAKA

AA Gde Muninjaya (2004). Manajemen Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. pp: 220-234Azwar A (1996). Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Sinar HarapanDepkes RI (2004). Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. JakartaDepkes RI (2009). Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, p: 34.Hartoyo (2013). Manajemen Pelayanan di Puskesmas. www.pdfone.com/download/1_pelayanan-di-puskesmas/manajemen-pelayanan-di-puskesmas.htmlPermenkes(2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

LAMPIRANPROFIL PUSKESMAS JATIPURO

VISI, MISI, DAN STRATEGI PUSKESMAS JATIPURO.VISI :Menjadi Puskesmas unggulan dengan pelayanan primadan diminati seluruh masyarakatMISI :1. Meningkatkan profesionalisme dan mutu pelayanan.1. Peran aktif dan kerja dan kebersamaan seluruh staf untuk meningkatkan kinerja Puskesmas.1. Meningkatkan kerja sama dengan pihak.1. Memperluas jangkauan pelayanan.STRATEGI :1. Pemenuhan tenaga dan meningkatkan sumber daya tenaga kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan.1. Penyediaan sarana kesehatan sesuai standar pelayanan kesehatan yang berlaku.1. Pengelolaan sember dana yang efektif, efisien, dan tepat guna.

KEADAAN GEOGRAFISPuskesmas Jatipuro terletak paling selatan di wilayah kabupaten Karanganyar, yang berbatasan dengan kabupaten Wonogiri.1. Batas wilayahBagian timur: kecamatan JatiyosoBagian utara: kecamatan JumapoloBagian barat: kabupaten SukoharjoBagian selatan: kabupaten Wonogiri2. Pembagian wilayah binaanDesa NgepungsariDesa JatisukoDesa JatipuroDesa JatiroyoDesa JatipurwoDesa JatiwarnoDesa JatisoboDesa JatiharjoDesa JatimulyoDesa Jatikuwung3. Keadaan Daerahwilayah kecamatan Jatipuro terdiri dari pegunungan dengan ketinggian sekitar 246meter di atas permukaan laut, dan terletak kearah selatan dari kabupaten Karanganyar.Keadaan demografi kecamatan JatipuroKetinggian: 246 mdplBentuk wilayah: berombakLuas wilayah: 2096,65 km2

Gambar 1. Peta Kecamatan Jatipuro

37

Tabel 1. Data KependudukanPENDUDUK DAN SASARAN PROGRAM

NODESAJML PENDUDUKSASARAN PROGRAM

LAKI2PEREMPUANKK MISKINbayi 0-1batita 1-3balita 3-5Pra Sekolah 6-7 thPUSbumilbulinbufasanak usia sekolahusia produktif

SD/MISMP kls 1SMA kls 1

1Ngepungsari2.0722.0425573910196697674543431761178

2Jatipurwo2.0321.950569488871428185957572373146

3Jatipuro1.9921.91684238106114647305249495452583561326

4Jatisobo2.5502.62828360132123649786865653641368

5Jatiwarno2.0502.016277317975487846764642502001

6Jatimulyo1.5861.54325831544829609434141198902

7Jatisuko1.6931.66316940757065635444242289801173

8Jatiharjo1.4701.465684336373294814543431861202

9Jatikuwung1.7781.8448895296132766295350502391553

10Jatiroyo2.1312.07722147128102757966158582331672

JUMLAH19.35419.1444.7494199229045617.2275375125122.71733835615521

2. D. Data Sumber Daya KesehatanPuskesmas Jatipuro mempunyai 4 Puskesmas Pembantu yaitu Puskesmas Pembantu Ngepungsari, Jatisobo, Jatikuwung dan Jatimulyo, memiliki 10 PKD dan memiliki 88 posyandu balita serta 10 Posyandu Lansia.Perincian sumberdaya kesehatan yang tersedia adalah sebagai berikut:a. Tenaga Kesehatan1) Dokter Umum: 32) Dokter Gigi: 13) Perawat: 84) Perawat Gigi: 15) Bidan: 146) Administrasi: 77) Wiyata Bakti: 118) Apoteker: 19) Analis Laboratorium: 110) Petugas Gizi: 111) Petugas Kesling: 112) Fisioterapi: 113) Juru Masak: 1b. UKBM1) Posyandu: 882) Posyandu Lansia: 103) Pokmair: 77 Kelompokc. Fasilitas Sarana Kesehatan1) Puskesmas Pembantu: 42) Pos Kesehatan Desa: 103) Puskesmas Keliling: 24) UGD: 15) Rawat Inap: 13 tempat tidur

Tabel 2. Peran Serta MasyarakatPERAN SERTA MASYARAKAT

NODESAJML POSYANDUJML KADERDUKUN BAYITOKOH MASYARAKATKET

Dilatihaktif%bermitraaktif%dilatihaktif%

1Ngepungsari83408%11100%33100%

2Jatipurwo10154038%11100%55100%

3Jatipuro7103529%22100%77100%

4Jatisobo1055010%33100%1515100%

5Jatiwarno10125024%22100%33100%

6Jatimulyo1065012%0022100%

7Jatisuko8104025%002020100%

8Jatiharjo7103529%22100%55100%

9Jatikuwung874018%22100%33100%

10Jatiroyo10205040%001010100%

JUMLAH889843023%1313100%7373100%

Tabel 3. Data UKSDATA SEKOLAH

NONama sekolahjml siswajumlah sekolahJumlah sekolah UKSkader UKS/dokcilGuru UKSKET

laki2perempuan

1TK26824213000

2SD/MI16681472292911629guru UKS belum terlatih

3SMP/MTS71864544434

4SMA/MA41044622282

5PT000000

Tabel 4. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DIPUSKESMAS

No.UPAYAKEGIATANPUSKESMAS KAWASANPERKOTAANPUSKESMASKAWASAN PERDESAANPUSKESMAS KAWASANTERPENCIL /SANGAT TERPENCIL

1. UKMEsensial:

a.Pelayanan PromosiKesehatanPenyuluhanPromosikesehatandisekolahpendidikan dasarPromosi kesehatan disekolah pendidikan dasarPromosi kesehatan disekolah pendidikan dasar

Promosi pemberdayaanmasyarakat dibidang kesehatanPromosi pemberdayaanmasyarakat dibidang kesehatanPromosi pemberdayaanmasyarakat dibidang kesehatan

Penyuluhan kesehatan jiwamasyarakat dan napzaPenyuluhan kesehatanjiwa masyarakat & napzaPenyuluhankesehatanjiwamasyarakat dan napza

Penyuluhan kesehatan jiwabagi ibu hamil dan menyusuiPenyuluhan kesehatanjiwa bagi ibu hamil dan menyusuiPenyuluhankesehatanjiwabagi ibu hamil dan menyusui

Penyuluhan kesehatan jiwamasyarakat dannapza pada populasi beresiko (lansia, anak dan remaja)

No.UPAYAKEGIATANPUSKESMAS KAWASANPERKOTAANPUSKESMASKAWASAN PERDESAANPUSKESMAS KAWASANTERPENCIL /SANGAT TERPENCIL

Penyuluhanpada kelompokatau masyarakat tentang perilaku menjaga kebersihan diriPenyuluhan padakelompok atau masyarakat tentang perilaku menjaga kebersihan diriPenyuluhan padakelompok atau masyarakat tentang perilaku menjaga kebersihan di

Penyuluhan Kesehatan Gigidan Mulut pada ibu hamil, anak balita, anak, remaja, dewasa, lansia (pendekatan siklus kehidupan)Penyuluhan KesehatanGigi dan Mulut pada ibu hamil, anak balita, anak, remaja, dewasa, lansia (pendekatan siklus kehidupan)PenyuluhanKesehatanGigidan Mulut pada ibu hamil, anak balita,anak, remaja, dewasa, lansia (pendekatan siklus kehidupan)

Penyuluhan peningkatankesadaran masyarakat tentang ImunisasiPenyuluhan peningkatankesadaran masyarakat tentang ImunisasiPenyuluhan peningkatankesadaran masyarakat tentang Imunisasi

Konseling kesehatanreproduksi pada kelompok anak remajaKonseling kesehatanreproduksipadakelompok anak remajaKonseling kesehatanreproduksi pada kelompok anak remaja

E.

No.UPAYAKEGIATANPUSKESMAS KAWASANPERKOTAANPUSKESMASKAWASAN PERDESAANPUSKESMAS KAWASANTERPENCIL /SANGAT TERPENCIL

Peningkatan pengetahuankomprehensif masyarakat tentangpencegahan penularan HIV-AIDSdan IMSPeningkatan pengetahuankomprehensif masyarakat tentang pencegahan penularan HIV-AIDSdan IMSPeningkatan pengetahuankomprehensif masyarakat tentang pencegahan penularan HIV-AIDS dan IMS

Peningkatan pengetahuandan kepedulian masyarakat tentang penyakit diare, tifoid dan hepatitisPeningkatan pengetahuandan kepedulian masyarakat tentang penyakit diare, tifoid dan hepatitisPeningkatan pengetahuandan kepedulian masyarakat tentang penyakit diare, tifoid dan hepatitis

Edukasi dan konselingPemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) meliputi ASI dan MP-ASIuntuk balita sehat,balitakurang gizi,dan balita gizi buruk rawat jalanEdukasi dan konselingPemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA)meliputi ASIdan MP-ASI untuk balita sehat,balita kurang gizi, dan balita giziburuk rawat jalanEdukasi dan konselingPemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) meliputi ASI dan MP-ASI untuk balita sehat,balita kurang gizi, dan balita gizi buruk rawat jalan

F.

No.UPAYAKEGIATANPUSKESMAS KAWASANPERKOTAANPUSKESMASKAWASAN PERDESAANPUSKESMAS KAWASANTERPENCIL /SANGAT TERPENCIL

Edukasi dan konselingmengenai pola makan, perilaku makan dan aktifitas fisik bagi anak usia sekolahEdukasi dan konselingmengenai polamakan, perilaku makan dan aktifitas fisik bagi anak usia sekolahEdukasi dan konselingmengenai pola makan, perilakumakandan aktifitas fisik bagi anak usia sekolah

Edukasi dan konselingmengenai pola makan, perilaku makan bagi bumil KEK/KurusEdukasi dan konselingmengenai polamakan, perilaku makan bagi bumil KEK/KurusEdukasi dan konselingmengenai pola makan, perilaku makan bagi bumil KEK/Kurus

Konseling DietetikKonseling DietetikKonseling Dietetik

Kegiatan Edukasi danKonseling tentang Swamedikasi dan Penggunaan ObatKegiatan Edukasi danKonseling tentang Swamedikasi dan Penggunaan ObatKegiatan Edukasi danKonseling tentang Swamedikasi dan Penggunaan Obat

PemberdayaanmasyarakatMemotivasitokohmasyarakatdalam pembentukan kader kesehatan atau pembentukankelompokyangpeduli terhadap kesehatanMemotivasi tokohmasyarakat dalam pembentukan kader kesehatan ataupembentukan kelompokyang peduli terhadap kesehatanMemotivasi tokohmasyarakat dalam pembentukan kader kesehatan ataupembentukan kelompokyang peduli terhadap kesehatan

No.UPAYAKEGIATANPUSKESMAS KAWASANPERKOTAANPUSKESMASKAWASAN PERDESAANPUSKESMAS KAWASANTERPENCIL /SANGAT TERPENCIL

Membentuk jejaring dalampembentukan PHBS di masyarakatMembentukjejaringdalampembentukan PHBS di masyarakatMembentuk jejaring dalampembentukan PHBS di masyarakat

Penggerakan kelompokmasyarakat dalam pemanfaatan PosyanduPenggerakan kelompokmasyarakat dalam pemanfaatan PosyanduPenggerakan kelompokmasyarakat dalam pemanfaatan Posyandu

Kegiatan PemberdayaanMasyarakat untuk PeningkatanPenggunaan Obat Rasional melalui Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)Kegiatan PemberdayaanMasyarakat untuk Peningkatan Penggunaan Obat Rasional melalui Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)Kegiatan PemberdayaanMasyarakat untuk Peningkatan Penggunaan Obat Rasional melalui Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)

PelatihanMelatih kader kesehatantentang perawatan diri dan mempraktikkan PHBSMelatih kader kesehatantentang perawatan diri dan mempraktikkan PHBSMelatih kader kesehatantentangperawatandiridan mempraktikkan PHBS

G.

No.UPAYAKEGIATANPUSKESMAS KAWASANPERKOTAANPUSKESMASKAWASAN PERDESAANPUSKESMAS KAWASANTERPENCIL /SANGAT TERPENCIL

Melatih kader kesehatandalam menyampaikan informasi pada kelompok atau masyarakat tentang perawatan diri dan mempraktikkan PHBS di daerah binaanMelatih kader kesehatandalam menyampaikan informasi pada kelompok atau masyarakat tentang perawatan diri dan mempraktikkan PHBSdi daerah binaanMelatih kader kesehatandalam menyampaikan informasipada kelompok atau masyarakat tentang perawatan diri dan mempraktikkan PHBS di daerah binaan

Melatih Kader tentangSwamedikasi dan Penggunaan Obatmelalui Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)Melatih Kader tentangSwamedikasi dan Penggunaan Obat melalui Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)Melatih Kader tentangSwamedikasi dan Penggunaan Obat melalui Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)

AdvokasiMengadvokasi masyarakatdan lintas terkait dalam praktik PHBS dan penanggulangan masalah kesehatan tertentuMengadvokasimasyarakatdan lintasterkaitdalam praktik PHBS dan penanggulangan masalah kesehatan tertentuMengadvokasi masyarakatdanlintasterkait dalam praktik PHBS dan penanggulangan masalah kesehatan tertentu

No.UPAYAKEGIATANPUSKESMAS KAWASANPERKOTAANPUSKESMASKAWASAN PERDESAANPUSKESMAS KAWASANTERPENCIL /SANGAT TERPENCIL

Advokasi tokoh masyarakatdalam membentuk kelompok swabantu terkaitperawatan masalah giziAdvokasi tokohmasyarakat dalam membentuk kelompok swabantu terkait perawatan masalah giziAdvokasitokohmasyarakatdalammembentuk kelompok swabantu terkait perawatan masalah gizi

b.Pelayanan kesehatanlingkunganPemantauan tempat tempatumum, pengelolaan makanan, dan sumber air bersihPemantauan tempattempat umum, pengelolaan makanan, dan sumber air bersihPemantauantempattempatumum, pengelolaan makanan, dan sumber air bersih

c.Pelayanan KIA & KBPelayanan imunisasi dikelompok atau masyarakatPelayanan imunisasi dikelompok atau masyarakatPelayanan imunisasi dikelompok atau masyarakat

Skrining kesehatan siswasekolah pendidikan dasarSkrining kesehatan siswasekolah pendidikan dasarSkrining kesehatan siswasekolah pendidikan dasar

Penyuluhan KB sesuaiprogram pemerintah pada kelompok usia subur atau masyarakatPenyuluhan KB sesuaiprogram pemerintah pada kelompok usia subur atau masyarakatPenyuluhan KB sesuaiprogram pemerintah pada kelompok usia subur atau masyarakat

H.

No.UPAYAKEGIATANPUSKESMAS KAWASANPERKOTAANPUSKESMASKAWASAN PERDESAANPUSKESMAS KAWASANTERPENCIL /SANGAT TERPENCIL

d.Pelayanan GiziDeteksi diniMelakukan deteksidini/penemuankasusgizidi masyarakatMelakukan deteksidini/penemuankasusgizi di masyarakatMelakukan deteksidini/penemuan kasus gizi di masyarakat

Surveilans GiziSurveilans GiziSurveilans Gizi

PelayananMelakukan asuhankeperawatanpadakasusgizi di kelompok atau masyarakatMelakukan asuhankeperawatan pada kasus gizi di kelompok atau masyarakatMelakukan asuhankeperawatan pada kasus gizi di kelompok atau masyarakat

e.Pelayananpencegahandan pengendalian penyakit:1. Pencegahandan pengendalian penyakit tidak menularPosbindu PTMPosbindu PTMPosbindu PTM

2. Pencegahandan pengendalian penyakit menularPengendalian filariasis*Pengendalian filariasis*Pengendalian filariasis*

Pengendalian kecacinganPengendalian kecacinganPengendalian kecacingan

Pengendalian infeksiDengue/DBD*Pengendalian infeksiDengue /DBD*Pengendalian infeksiDengue /DBD*

I.

No.UPAYAKEGIATANPUSKESMAS KAWASANPERKOTAANPUSKESMASKAWASAN PERDESAANPUSKESMAS KAWASANTERPENCIL /SANGAT TERPENCIL

Pengendalian malaria*Pengendalian malaria*Pengendalian malaria*

Pengendalian Zoonosis*Pengendalian Zoonosis*Pengendalian Zoonosis*

Pengendalian HIV/AIDS*Pengendalian HIV/AIDS*Pengendalian HIV/AIDS*

PengendalianInfeksiMenularSeksualPengendalian InfeksiMenular SeksualPengendalian InfeksiMenular Seksual

Pengendalian Penyakit yangdapat dicegah dengan imunisasiPengendalian Penyakityang dapat dicegah dengan imunisasiPengendalianPenyakityangdapat dicegah dengan imunisasi

2.UKMPengembangan**

a.Pelayanan kesehatanjiwaPelayananNapzaKonseling narkobaKonseling narkoba

ProgramwajiblaporpecandunarkotikaProgram wajib laporpecandu narkotika

J.

No.UPAYAKEGIATANPUSKESMAS KAWASANPERKOTAANPUSKESMASKAWASAN PERDESAANPUSKESMAS KAWASANTERPENCIL /SANGAT TERPENCIL

b.Upaya kesehatan gigimasyarakatPelayananKesehatanGigiMasyarakatPelayanan Kesehatan GigiMasyarakat pada ibu hamil,Balita, PAUD, LansiaPelayananKesehatanGigiMasyarakat padaibu hamil, Balita, PAUD, LansiaPelayanan Kesehatan GigiMasyarakat pada Bumil, Balita, Lansia

c.Pengobatantradisional, komplementer dan alternatifPemanfaatan Tanaman ObatKeluarga (TOGA)Pemanfaatan TanamanObat Keluarga (TOGA)Pemanfaatan TanamanObat Keluarga (TOGA)

e.UKSPelaksanaanBulanImunisasiAnak Sekolah(BIAS)

Usaha KesehatanGigi Sekolah SD- SMAPemberian Imunisasi padaanaksekolahdasarklas1,2 dan 3

UKGS Tahap 3 SD-SMAPemberian Imunisasipada anak sekolah dasar klas 1,2 dan 3

UKGS Tahap 2 SD-SMAPemberian Imunisasipadaanaksekolahdasar klas 1,2 dan 3

UKGS Tahap 1 SD-SMA

No.UPAYAKEGIATANPUSKESMAS KAWASANPERKOTAANPUSKESMASKAWASAN PERDESAANPUSKESMAS KAWASANTERPENCIL /SANGAT TERPENCIL

f.kesehatan inderaPelayanankesehatan inderaPenyuluhan kesehatan inderaPenyuluhan kesehataninderaPenyuluhan kesehatanindera

g.kesehatan lansiaPelayanankesehatanLansiaPosyandu LansiaPosyandu LansiaPosyandu Lansia

h.kesehatan kerja danolahragaDeteksi Dinipembinaan Pos UpayaKesehatan Kerja (UKK)pembinaan Pos UpayaKesehatan Kerja (UKK)pembinaan kesehatankelompok petani dan nelayan

KETERANGAN:1.MatriksyangtersebutdiatasmerupakanbeberapacontohkegiatanyangdilakukanPuskesmasuntukUKM.KegiatanUKMyang lain mengacu kepada pedoman atau standar pelaksanaan program.2. (*) Sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan di wilayah kerjaPuskesmas3.(**)JenisdanbentukUKMPengembangandapatdisesuaikandenganprioritasmasalahkesehatan,kekhususanwilayahkerja,dan potensi sumberdaya yang tersedia dimasing-masing Puskesmas.

Tabel 5.PENCAPAIAN PROGRAMPENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

PUSKESMAS JATIPURO

NOJENIS KEGIATANSATUANTARGET SASARAN (T)PENCAPAIAN(H)CAKUPAN

SUB VARIABEL (SV)VARIABEL (V)

UPAYA KESEHATAN WAJIB

IPROMOSI KESEHATAN78%

APenyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat100%

1. Rumah tanggaRumah54005400100%

2. Institusi Pendidikan (Sekolah)Sekolah3535100%

3. Institusi Sarana KesehatanSarkes2424100%

4. Institusi TTULokasi4040100%

28%

BBayi Mendapat Asi EksklusifBayi54515128%

CMendorong terbentuknya upaya kesehatan bersumber masyarakat82%

1. Posyandu Madya (baru)Posyandu1770%

2. Posyandu PurnamaPosyandu878193%

100%

DPenyuluhan NapzaKelompok1616100%

IIKESEHATAN LINGKUNGAN89%

APenyehatan Air100%

1. Inspeksi sanitasi sarana air bersihSarana80098409100%

2. Pembinaan kelompok masyarakat/kelompok pemakai air Kelompok99100%

BHygiene dan sanitasi makanan dan minuman100%

1. Inspeksi sanitasi tempat pengelolaan makananSarana1414100%

2. Pembinaan tempat pengelolaan makanansarana1414100%

CPenyehatan Tempat Pembuangan Sampah dan Limbah36%

1. Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah dan limbahsarana10.189366836%

DPenyehatan Lingkungan Pemukiman dan Jamban Keluarga100%

1. Pemeriksaan penyehatan linkungan pada perumahan sarana74757475100%

EPengawasan Sanitasi Tempat-tempat Umum100%

1. Inspeksi sanitasi tempat-tempat umumSarana51605160100%

2. Sanitasi tempat umum memenuhi syaratsarana51605160100%

FPengamanan Tempat Pengelolaan Pestisida100%

1. Inspeksi sanitasi sarana pengelolaan pestisidaSarana44100%

2. Pembinaan tempat pengelolaan pestisidasarana44100%

GPengendalian Vektor90%

1. Pengawasan tempat-tempat potensial perindukan vektor di pemukiman penduduk dan sekitarnyaLokasi1010100%

2. Pemberdayaan sasaran/kelompok/pokja potensial dalam upaya pemberantasan tempat perindukan vektor penyakit di pemukiman penduduk dan sekitarnyakelompok99100%

3. Desa/lokasi potensial yang mendapat intervensi pemberantasan vektor penyakit menularDesa/lokasi7571%

IIIKESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA78%

AKesehatan Ibu92%

1. Pelayanan kesehatan bagi bumil sesuai standard untuk kunjungan lengkapIbu hamil95%100%100%

2. Drop out K4 K1Ibu hamil5%0%100%

3. Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan persalinan dukun oleh tenaga kesehatan sesuai standard.Ibu bersalin95%100%100%

4. Pelayanan nifas lengkap (Ibu & Neonatus) sesuai standard (KN3)Ibu/Bayi95%100%100%

5. Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasiIbu hamil100%58%58%

BKesehatan Bayi101%

1. Penanganan dan atau rujukan neonatus resiko tinggiBayi10%25%250%

2. Cakupan BBLR ditanganiBayi442352%

DUpaya Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja37%

1. Cakupan pelayanan kesehatan remajaAnak221982537%

EPelayanan Keluarga Berencana80%

1 .Akseptor KB aktif di Puskesmas (CU)Pus7086598785%

2. Akseptor aktif MKET di PuskesmasOrang3273113635%

3. Akseptor MKET dengan KomplikasiOrang00100%

4. Akseptor MKET mengalami kegagalanOrang80100%

IVUPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT94%

1. Pemberian kapsul Vitamin A (dosis 200.000 SI) pada balita 2 kali/tahunAnak100100100%

2. Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu hamilIbu hamil53050094%

4. Balita naik berat badannyaAnak1753140380%

5. Balita bawah garis merahAnak2,52,5100%

VUPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR90%

ATB Paru78%

1. Pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTA positifOrang402255%

2. Pengobatan penderita TB paru (DOTS) BTA negatif Rontgen positifOrang00100%

BKusta100%

1. Penemuan tersangka penderita kustaOrang00100%

2. Pengobatan penderita kustaOrang00100%

3. Pemeriksaan kontak penderitaOrang00100%

CPelayanan Imunisasi95%

1. Imunisasi DPT 1 pada bayiBayi54551795%

2. Drop out DPT 3 CampakBayi54550593%

3. Imunisasi HB 0 < 7 hariBayi54546686%

4. Imunisasi Campak pada bayiBayi54550593%

5. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD Anak392392100%

6. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3Anak919919100%

DDiare82%

1. Penemuan kasus diare di puskesmas dan kaderOrang520544105%

2. Kasus diare ditangani oleh puskesmas dan kader dengan oral rehidrasiOrang468529113%

3. Kasus diare ditangani dengan rehidrasi intravenaOrang521529%

EDemam Berdarah Dengue (DBD)95%

1. Angka bebas jentik (AB)%100%90%90%

2. Cakupan penyelidikan epidemiologi (PE)%100%100%100%

VIUPAYA PENGOBATAN156%

APengobatan219%

1. Kunjungan rawat jalan umumOrang578218993328%

2. Kunjungan rawat jalan gigiOrang25072740109%

BPemeriksaan Laboratorium92%

1. Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamilSpesimen53028253%

2. Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBDSpesimen10410399%

3. Pemeriksaan darah malariaSpesimen11100%

4. Pemeriksaan tes kehamilanSpesimen53021541%

5. Pemeriksaan sputum TBSpesimen180301167%

UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN79%

APuskesmas dengan rawat inap84%

1. BOR puskesmas tempat tidur%706086%

2. Hari rawat rata-rata (ALOS) di puskesmas tempat tidurhari43,2581%

BUpaya kesehatan usia lanjut70%

1. Pembinaan kelompok usia lanjut sesuai standarKelompok10770%

CPencegahan dan penanggulangan penyakit gigi83%

1. Kunjungan pasien gigi pada SD/MISD/MI2929100%

2. Perawatan kesehatan gigi pada SD/MISD/MI2929100%

3. Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigiOrang3.05178026%

4. Gigi tetap yang dicabutGigi300335112%

5. Gigi tetap yang ditambal Gigi60346177%

a. Tabel 6.REKAPITULASI PERHITUNGAN CAKUPAN KOMPONEN KEGIATAN KINERJA PUSKESMAS

Puskesmas: JATIPUROKabupaten/kota: KARANGANYARTahun: 2014

NOKOMPONEN KEGIATANHASIL CAKUPAN (%)

IIIIII

IVV

VIVIIUPAYA PROMOSI KESEHATANUPAYA KESEHATAN LINGKUNGANUPAYA KESEHATAN IBI DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANAUPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKATUPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULARUPAYA PENGOBATANUPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN78%89%78%

94%90%

156%79%

Kriteria :1. Kelompok I : tingkat pencapaian hasil 91%2. Kelompok II : tingkat pencapaian hasil 81% - 90%3. Kelompok III : tingkat pencapaian hasil 80%

Dari rekapitulasi perhitungan diatas didapatkan nilai rata-rata 95 %, sehingga dari kriteria termasuk dalam kelompok I yang berarti Puskesmas yang memiliki kinerja baik.

FOTO-FOTO KEGIATAN

Gambar 2. Foto bersama Kepala Puskesmas

Gambar 3. Bimbingan materi

Gambar 4. Visit pasien rawat inap dengan dr. Kristanto Setyawan

Gambar 5. Visit pasien rawat inap dengan dr. Widodo S. Budi

Gambar 6. IGD dan Rawat Inap Puskesmas Jatipuro tampak dari depan

Gambar7. Penyuluhan tentang Ca Cervix dan Ca Mammae saat program IVA Test

Gambar 8. Kelas Ibu Hamil

Gambar 9. Posyandu Lansia

Gambar 10. Imunisasi

Gambar 11. Kunjungan Rumah Ny. S (TB) dan Tn. Sp (Kusta)