10
BAB V PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 5.1 Urain Dalam pelaksanaan kerja praktek,penulis melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara khusus di bagian Base Station Sub- System(BSS).Ada pun hal hal yang penulis kerjakan selama Kerja Praktek di PT.Indosat adalah sebagai berikut : 5.2 Troubleshooting Alrm CU Ketika terjadi masalah pada CU (Carier Unit),maka OMC akan mendeteksinya dan kemudian mengkoordinasikan dengan bagian teknisi BSS.Ketika terjadi CU pada BTS petumbukan,maka teknisi lebih dahulu memerikssanya memakai laptop dan program yang berhubungan dengan seluruh alat yang ada pada rak BTS tersebut. Program ini berfungsi untuk mendeteksi bagian-bagian mana saja yang bermasalah,setelah di ketahui letak permasalahaannya maka teknisi kemudian memeriksa bagian-bagian yang terhubung dengan CU seperti kabel-kabel dan konektor,apakah kurang baik dalam penghubungannya atau ada kerusakan pada kabel.Ketika di periksa dan ternyata tidak ada masalah,maka teknisi segera menggantinya dengan CU yang baru karena kerusakan pasti tertjadi pada CU.Setelah CU dig anti,maka di lakukan pemeriksaan kembali dengan melihat program tadi untuk melihat kondisi apakah alrm masih aktif atau tidak.

Laporan Pkl

Embed Size (px)

DESCRIPTION

yaaaaaaaaaaaaaa

Citation preview

Page 1: Laporan Pkl

BAB V

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

5.1 Urain

Dalam pelaksanaan kerja praktek,penulis melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara

khusus di bagian Base Station Sub-System(BSS).Ada pun hal hal yang penulis kerjakan selama

Kerja Praktek di PT.Indosat adalah sebagai berikut :

5.2 Troubleshooting Alrm CU

Ketika terjadi masalah pada CU (Carier Unit),maka OMC akan mendeteksinya dan

kemudian mengkoordinasikan dengan bagian teknisi BSS.Ketika terjadi CU pada BTS

petumbukan,maka teknisi lebih dahulu memerikssanya memakai laptop dan program yang

berhubungan dengan seluruh alat yang ada pada rak BTS tersebut.

Program ini berfungsi untuk mendeteksi bagian-bagian mana saja yang

bermasalah,setelah di ketahui letak permasalahaannya maka teknisi kemudian memeriksa

bagian-bagian yang terhubung dengan CU seperti kabel-kabel dan konektor,apakah kurang baik

dalam penghubungannya atau ada kerusakan pada kabel.Ketika di periksa dan ternyata tidak ada

masalah,maka teknisi segera menggantinya dengan CU yang baru karena kerusakan pasti tertjadi

pada CU.Setelah CU dig anti,maka di lakukan pemeriksaan kembali dengan melihat program

tadi untuk melihat kondisi apakah alrm masih aktif atau tidak.

Pada Gambar 5.1 adalah bentuk fisik CU pada rak Siemens di BTS dan Gambar 5.2

adalah struktur rak Siemens yang di gunakan oleh PT.Indosat.Jika CU ini rusak.maka teknisi

cukup menariknya saja dengan pegangan yang terlihat pada gambar dan kemudian menggantinya

dengan yang baru,dengan demikian gangguan seperti inidapat diatasi.

Gambar 5.1 Bentuk fisik CU pada rak Siemens di BTS

Page 2: Laporan Pkl

Gambar 5.2 Struktur rack Siemens

Modul Carrier Unit (CU) berfungsi untuk pemrosesan seluruh sinyal analog dan sinyal digital

termasuk pengaturan RF pada suatu carier (misal : GSM66→8 TCH).

Daya yang dihasilkan/di pancarkan oleh suatu CU tergantung pada tipe band frekuensi

operasi yang di gunakan ,seperti di tunjukkan pada Tabel 5.1

Tabel 5.1 Daya Output CU

Rnge Frekuensi Daya Output (W)

GSM900 50

GSM1800 35

GSM1900 35

Diagram blok suatu modul CU dapat di gambarkan secara seperti Gambar 5.3

Gambar 5.3 Diagram blok

Setelah di periksa kembali dan ternyata seluruh alrm tidak aktif lagi (ditandai dengan

lampu indicator berwarna hijau),maka permasalahan sudah diselasaikan.

5.3 Supply Tenaga Listrik

Dengan kondisi pemadaman listrik yang sering terjadi di Medan,sementara BTS Indosat

yang keseluruhannya di-Supply oleh tenaga listrik dari PLN,maka pelayanan bias terganggu

akibat ‘jatuhnya’ BTS yang mengalami pemadaman listrik.Untuk itu diperlikan Supply listrik

cadangan untuk mengatasinya.

Page 3: Laporan Pkl

Setiap BTS dipantau pada bagian OMC (Operation and Maintenance Centre).Jika terjadi

alrm,maka akan dideteksi pada bagian OMC.Terkhusus untuk alarm Power Suplly,untuk

beberapa BTS harus segera di tindaklanjuti karena masih banyak BTS indosat yang tidak

memiliki generator sendiri sebagai Power Suplly.Setiap BTS sentral (BTS yang meng-cover

banyak BTS lainnya) harus memiliki generator sendiri karena jika BTS ini jatuh,maka banyak

BTS lainnya akan jatuh juga.Adapun generator yang digunakan oleh PT.Indosat dapat dilihat

pada Gambar 5.4

Gambar 5.4 Generator

Untuk BTS yang tidak memiliki generator sendiri,maka ketika terjadi pemadaman,teknisi

harus membawa generator cadangan yang cukup kuat untuk men-Supply tenaga ke BTS

tersebut.Di MSC Cempaka sendiri memiliki kurang lebih 7 generator yang di bawa setiap ada

Troubleshooting maupun Reguler check.

Namun setiap generator memiliki batasan kerja sehingga harus diganti jika sudah

melewati ambang batas atau generator diistrahatkan beberapa lama sementara BTS di-Suplly

baterai.

Proses ini terjadi hingga Suplly listrik PLN kembali menyala (lihat Gambar 5.5)

Gambar 5.5 Wiring Diagram

Page 4: Laporan Pkl

BTS Indosat menggunakan sumber tenaga dari PLN.Sumber tenaga listrik ini

menggunakan tegangan 3 fasa.Tegangan dari PLN di hubungkan dengan KWH meter yang akan

menghitung besar daya yang digunakan oleh BTS indosat.Tegangan listrik dari PLN ini

memberikan daya pada Rectifer (alat yang mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik

searah).

Pada saat melakukan Supplly tenaga listrik ke sebuah BTS,generator di hubungkan ke

KWH meter.Dibawah ini pada Gambar 5.6 contoh rak MDP yang terdapat di BTS.

Gambar 5.6 Rak MDP

5.4 Melakukan Reguler Check(RC)

Dalam proses pemeliharaan BTS,BSS PT.Indosat,Tbk mengadakan Reguler

Check(RC).Setiap BTS mendapatkan giliran RC 2 sampai 3 bulan sekali sesuai dengan kondisi

BTS tersebut.Adapun dalam mengadakan RC dilakukan

1. Pengecekan tegangan Power Supply AC 3 fasa.

2. Pengecekan tegangan dan kuat arus listrik DC baterai Rectifer.Baterai Rectifer ini

terdiri dari dua frame dengan jumlah 6 buah baterai.

Adapun tipikal konsumsi daya module pada perangkat BTS dapat dilihat pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2 Tipikal konsumsi Daya Module

Tipe Module Tipikal Konsumsi daya (Watt)

Core 17

CU 135

Batterai 20

Page 5: Laporan Pkl

DUAMCO 12

Subrack(Kipas) 60

DC-Panel 10

Heat-Exchanger 30

Microwave 90

Ketika Suplly daya dari PLN terputus pada sebuajh BTS maka baterai Rectifier ini akan

men-Suplly daya untuk kerja BTS tersebut.Namun, baterai Rectifier hanya dapan men-Suplly

sekitar 3 jam saja.Pada Gambar 5.7 adalah bentuk fisik rectifier pada BTS.

Gambar 5.7 Baterai Rectifier

Pengecekan suhu ruangan BTS harus dijaga agar kerja setiap komponen dalam ruangan

itu maksimal dan tahan lama.Untuk menjaga suhu ruangan digunakan 2 pendingin yang bekerja

secara paralel.Aadapun suhu ruangan BTS dijaga pada 18 derajat Celcius.

5.5 Check Alrm Kipas Pendingin (Air Inlet)

Alarm yang dideteksi pada bagian MSC menunjukkan ada masalah pada bagian Air Inlet

yang kemudian ditindaklanjuti oleh bagian Maintenance BSS.Teknisi yang menangani kemudian

mempersiapkan alat-alat diantaranya adalah berupa kipas pengganti yang baru sebanyak 6 buah

untuk mengantisipasi masalah yang ada karena hanya ada 8 CU yang beroperasi (lihat Gambar

5.8)

Gambar 5.8 BS240XL

Kipas ini merupakan satu bagian yang sangat vital karena untuk menjaga temperature alat

agar tidak melewati batas maksimum.

5.6 Pengisian Solar

Page 6: Laporan Pkl

Pada beberapa BTS terdapat generator.Generator ini di tempatkan pada BTS yang cukup

jauh dari MSC Cempaka atau BTS yang mempunyai trafik yang besar dan tempat yang

memungkinkan untuk menempatkan generator tersebut.Fungsi generator ini adalah untuk

memberikan power supply apabila power suplly di PLN padam.Generator ini telah di atur

sehingga akan bekerja secara otomatis ketika power suplly dari PLN padam.

Page 7: Laporan Pkl

BAB VI

PENUTUP

VI.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat di ambil dari pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah:

1. Suatu jaringan GSM dapat di bagi menjadi dua Sub System,yaitu Switching Sub

System dan Radio Sub System yang saling terintegrasi dan memiliki fungdi masing-

masing.

2. Base Sub System(BSS) adalah sebuah perangkat yang melakukan fungsi-fungsi yang

berhubungan dengan radio,terdiri dari BSC dan BTS.

3. Network Sub System (NSS) terdiri dari beberapa bagian,

yaitu :MSC,HLR,VLR,AUC dan EIR.

4. Operation and Maintenance Centre bertugas untuk memonitoring operasi dan

memelihara NSS dan BSS.

5. Switching Sub System bertugas untuk mengatur komunikasi antar pelanggan GSM,

mengatur komunikasi pelanggan GSM dengan jaringan lain,dan sebagai data base

untuk manejemen mobilitas pelanggan.

6. Teori-teori yang telah di pelajari pada bangku kuliah dapat di aplikasikan pada dunia

kerja.

VI.2 Kesan Dan Pesan

Selama mengikuti kerja praktek di PT.Indosat.Tbk,penulis merasakan suasana kerja yang

nyaman dan mendukung di PT.Indosat.Tbk,hal ini menggambarkan bahwa PT.Indosat,Tbk

merupakan salah satu perusahaan besar nasional dalam bidang telekomunikasi yang sangat

professional.Dimana dalam perusahaan ini memiliki budaya kerja yang baik.Setiap karyawan

memiliki deskripsi tugas yang jelas,patuh dalam jam kerja yang telah di tentukan ,hormat pada

sesama karyawan yang bekerja.

Page 8: Laporan Pkl

Penulis juga merasa PKL ini amat menyenangkan,hal ini di sesabkan sikap bersahabat

dan keramahan dari tiap karyawan dalam menjawab segala pertanyaan yang di ajukan oleh

penulis.

Pesan atau saran penulis,untuk kemajuan peserta kerja praktek yang akn datang adanya

deskripsi tugas dan materi yang akan diterima oleh peserta kerja praktek ,sehingga dalam

pelaksanaan nya,kerja praktek teresebut terlaksana dengan lebih efektif.