Upload
phye-zhendrato
View
30
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
yaaaaaaaaaaaaaa
Citation preview
BAB V
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
5.1 Urain
Dalam pelaksanaan kerja praktek,penulis melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara
khusus di bagian Base Station Sub-System(BSS).Ada pun hal hal yang penulis kerjakan selama
Kerja Praktek di PT.Indosat adalah sebagai berikut :
5.2 Troubleshooting Alrm CU
Ketika terjadi masalah pada CU (Carier Unit),maka OMC akan mendeteksinya dan
kemudian mengkoordinasikan dengan bagian teknisi BSS.Ketika terjadi CU pada BTS
petumbukan,maka teknisi lebih dahulu memerikssanya memakai laptop dan program yang
berhubungan dengan seluruh alat yang ada pada rak BTS tersebut.
Program ini berfungsi untuk mendeteksi bagian-bagian mana saja yang
bermasalah,setelah di ketahui letak permasalahaannya maka teknisi kemudian memeriksa
bagian-bagian yang terhubung dengan CU seperti kabel-kabel dan konektor,apakah kurang baik
dalam penghubungannya atau ada kerusakan pada kabel.Ketika di periksa dan ternyata tidak ada
masalah,maka teknisi segera menggantinya dengan CU yang baru karena kerusakan pasti tertjadi
pada CU.Setelah CU dig anti,maka di lakukan pemeriksaan kembali dengan melihat program
tadi untuk melihat kondisi apakah alrm masih aktif atau tidak.
Pada Gambar 5.1 adalah bentuk fisik CU pada rak Siemens di BTS dan Gambar 5.2
adalah struktur rak Siemens yang di gunakan oleh PT.Indosat.Jika CU ini rusak.maka teknisi
cukup menariknya saja dengan pegangan yang terlihat pada gambar dan kemudian menggantinya
dengan yang baru,dengan demikian gangguan seperti inidapat diatasi.
Gambar 5.1 Bentuk fisik CU pada rak Siemens di BTS
Gambar 5.2 Struktur rack Siemens
Modul Carrier Unit (CU) berfungsi untuk pemrosesan seluruh sinyal analog dan sinyal digital
termasuk pengaturan RF pada suatu carier (misal : GSM66→8 TCH).
Daya yang dihasilkan/di pancarkan oleh suatu CU tergantung pada tipe band frekuensi
operasi yang di gunakan ,seperti di tunjukkan pada Tabel 5.1
Tabel 5.1 Daya Output CU
Rnge Frekuensi Daya Output (W)
GSM900 50
GSM1800 35
GSM1900 35
Diagram blok suatu modul CU dapat di gambarkan secara seperti Gambar 5.3
Gambar 5.3 Diagram blok
Setelah di periksa kembali dan ternyata seluruh alrm tidak aktif lagi (ditandai dengan
lampu indicator berwarna hijau),maka permasalahan sudah diselasaikan.
5.3 Supply Tenaga Listrik
Dengan kondisi pemadaman listrik yang sering terjadi di Medan,sementara BTS Indosat
yang keseluruhannya di-Supply oleh tenaga listrik dari PLN,maka pelayanan bias terganggu
akibat ‘jatuhnya’ BTS yang mengalami pemadaman listrik.Untuk itu diperlikan Supply listrik
cadangan untuk mengatasinya.
Setiap BTS dipantau pada bagian OMC (Operation and Maintenance Centre).Jika terjadi
alrm,maka akan dideteksi pada bagian OMC.Terkhusus untuk alarm Power Suplly,untuk
beberapa BTS harus segera di tindaklanjuti karena masih banyak BTS indosat yang tidak
memiliki generator sendiri sebagai Power Suplly.Setiap BTS sentral (BTS yang meng-cover
banyak BTS lainnya) harus memiliki generator sendiri karena jika BTS ini jatuh,maka banyak
BTS lainnya akan jatuh juga.Adapun generator yang digunakan oleh PT.Indosat dapat dilihat
pada Gambar 5.4
Gambar 5.4 Generator
Untuk BTS yang tidak memiliki generator sendiri,maka ketika terjadi pemadaman,teknisi
harus membawa generator cadangan yang cukup kuat untuk men-Supply tenaga ke BTS
tersebut.Di MSC Cempaka sendiri memiliki kurang lebih 7 generator yang di bawa setiap ada
Troubleshooting maupun Reguler check.
Namun setiap generator memiliki batasan kerja sehingga harus diganti jika sudah
melewati ambang batas atau generator diistrahatkan beberapa lama sementara BTS di-Suplly
baterai.
Proses ini terjadi hingga Suplly listrik PLN kembali menyala (lihat Gambar 5.5)
Gambar 5.5 Wiring Diagram
BTS Indosat menggunakan sumber tenaga dari PLN.Sumber tenaga listrik ini
menggunakan tegangan 3 fasa.Tegangan dari PLN di hubungkan dengan KWH meter yang akan
menghitung besar daya yang digunakan oleh BTS indosat.Tegangan listrik dari PLN ini
memberikan daya pada Rectifer (alat yang mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus listrik
searah).
Pada saat melakukan Supplly tenaga listrik ke sebuah BTS,generator di hubungkan ke
KWH meter.Dibawah ini pada Gambar 5.6 contoh rak MDP yang terdapat di BTS.
Gambar 5.6 Rak MDP
5.4 Melakukan Reguler Check(RC)
Dalam proses pemeliharaan BTS,BSS PT.Indosat,Tbk mengadakan Reguler
Check(RC).Setiap BTS mendapatkan giliran RC 2 sampai 3 bulan sekali sesuai dengan kondisi
BTS tersebut.Adapun dalam mengadakan RC dilakukan
1. Pengecekan tegangan Power Supply AC 3 fasa.
2. Pengecekan tegangan dan kuat arus listrik DC baterai Rectifer.Baterai Rectifer ini
terdiri dari dua frame dengan jumlah 6 buah baterai.
Adapun tipikal konsumsi daya module pada perangkat BTS dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Tipikal konsumsi Daya Module
Tipe Module Tipikal Konsumsi daya (Watt)
Core 17
CU 135
Batterai 20
DUAMCO 12
Subrack(Kipas) 60
DC-Panel 10
Heat-Exchanger 30
Microwave 90
Ketika Suplly daya dari PLN terputus pada sebuajh BTS maka baterai Rectifier ini akan
men-Suplly daya untuk kerja BTS tersebut.Namun, baterai Rectifier hanya dapan men-Suplly
sekitar 3 jam saja.Pada Gambar 5.7 adalah bentuk fisik rectifier pada BTS.
Gambar 5.7 Baterai Rectifier
Pengecekan suhu ruangan BTS harus dijaga agar kerja setiap komponen dalam ruangan
itu maksimal dan tahan lama.Untuk menjaga suhu ruangan digunakan 2 pendingin yang bekerja
secara paralel.Aadapun suhu ruangan BTS dijaga pada 18 derajat Celcius.
5.5 Check Alrm Kipas Pendingin (Air Inlet)
Alarm yang dideteksi pada bagian MSC menunjukkan ada masalah pada bagian Air Inlet
yang kemudian ditindaklanjuti oleh bagian Maintenance BSS.Teknisi yang menangani kemudian
mempersiapkan alat-alat diantaranya adalah berupa kipas pengganti yang baru sebanyak 6 buah
untuk mengantisipasi masalah yang ada karena hanya ada 8 CU yang beroperasi (lihat Gambar
5.8)
Gambar 5.8 BS240XL
Kipas ini merupakan satu bagian yang sangat vital karena untuk menjaga temperature alat
agar tidak melewati batas maksimum.
5.6 Pengisian Solar
Pada beberapa BTS terdapat generator.Generator ini di tempatkan pada BTS yang cukup
jauh dari MSC Cempaka atau BTS yang mempunyai trafik yang besar dan tempat yang
memungkinkan untuk menempatkan generator tersebut.Fungsi generator ini adalah untuk
memberikan power supply apabila power suplly di PLN padam.Generator ini telah di atur
sehingga akan bekerja secara otomatis ketika power suplly dari PLN padam.
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah:
1. Suatu jaringan GSM dapat di bagi menjadi dua Sub System,yaitu Switching Sub
System dan Radio Sub System yang saling terintegrasi dan memiliki fungdi masing-
masing.
2. Base Sub System(BSS) adalah sebuah perangkat yang melakukan fungsi-fungsi yang
berhubungan dengan radio,terdiri dari BSC dan BTS.
3. Network Sub System (NSS) terdiri dari beberapa bagian,
yaitu :MSC,HLR,VLR,AUC dan EIR.
4. Operation and Maintenance Centre bertugas untuk memonitoring operasi dan
memelihara NSS dan BSS.
5. Switching Sub System bertugas untuk mengatur komunikasi antar pelanggan GSM,
mengatur komunikasi pelanggan GSM dengan jaringan lain,dan sebagai data base
untuk manejemen mobilitas pelanggan.
6. Teori-teori yang telah di pelajari pada bangku kuliah dapat di aplikasikan pada dunia
kerja.
VI.2 Kesan Dan Pesan
Selama mengikuti kerja praktek di PT.Indosat.Tbk,penulis merasakan suasana kerja yang
nyaman dan mendukung di PT.Indosat.Tbk,hal ini menggambarkan bahwa PT.Indosat,Tbk
merupakan salah satu perusahaan besar nasional dalam bidang telekomunikasi yang sangat
professional.Dimana dalam perusahaan ini memiliki budaya kerja yang baik.Setiap karyawan
memiliki deskripsi tugas yang jelas,patuh dalam jam kerja yang telah di tentukan ,hormat pada
sesama karyawan yang bekerja.
Penulis juga merasa PKL ini amat menyenangkan,hal ini di sesabkan sikap bersahabat
dan keramahan dari tiap karyawan dalam menjawab segala pertanyaan yang di ajukan oleh
penulis.
Pesan atau saran penulis,untuk kemajuan peserta kerja praktek yang akn datang adanya
deskripsi tugas dan materi yang akan diterima oleh peserta kerja praktek ,sehingga dalam
pelaksanaan nya,kerja praktek teresebut terlaksana dengan lebih efektif.