33
LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN KEPENDIDIKAN (PPLK) Semester Juli - Desember 2013 Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sumatera Barat Laporan Ini Disampaikan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Mata Kuliah Pengalaman Lapangan Kependidikan FT-Universitas Negeri Padang Oleh RISQI FAJRIL 17634 / 2010 FAKULTAS TEKNIK PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

Laporan PLK Risqi Fajril

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan PLK Risqi Fajril

Citation preview

  • LAPORAN

    PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN KEPENDIDIKAN

    (PPLK)

    Semester Juli - Desember 2013 Di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sumatera Barat

    Laporan Ini Disampaikan Untuk Memenuhi Sebagian Dari

    Persyaratan Mata Kuliah Pengalaman Lapangan Kependidikan FT-Universitas Negeri Padang

    Oleh RISQI FAJRIL

    17634 / 2010

    FAKULTAS TEKNIK

    PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG

    2013

  • 2

    HALAMAN PENGESAHAN

    LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN

    KEPENDIDIKAN (PPLK)

    Laporan Ini Disampaikan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan

    Mata Kuliah Pengalaman Lapangan Kependidikan Semester Juli - Desember 2013

    FT-Universitas Negeri Padang

    Oleh

    RISQI FAJRIL 17634 / 2010

    PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA

    Diperiksa dan Disahkan oleh:

    Kepala SMK N 1 Sumatera Barat Guru Pamong

    Drs. Tasman Muis, M.Pd Drs. Naldi Agus NIP : 19570509 198511 1 001 NIP : 19651113 198903 1 003

    Diketahui Oleh : Dosen Pembimbing

    Drs. H. Ahmad Jufri, M.Pd NIP. 19481201 197602 1 001

  • 3

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Program pengalaman lapangan kependidikan (PPLK) adalah kegiatan

    akademik yang dilakukan mahasiswa dalam rangka menerapkan dan

    meningkatkan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial yang

    mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku keguruan dengan

    segala aspeknya yang dialami secara nyata disekolah latihan. PPLK merupakan

    kegiatan intra kurikuler yang mencakup pelatihan mengajar dan tugas

    kependidikan lainnya.

    Program pendampingan SMK merupakan suatu program kemitraan

    antara guru dan mahasiswa calon guru melalui kegiatan PPLK yang meliputi

    kegiatan pembelajaran disekolah dan kegiatan non-teaching sebagai aspek

    pendukung untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah menengah kejuruan.

    Pada awal pelaksaan PPLK mahasiswa melakukan pengamatan

    bagaimana cara guru pamongnya mengajar dan harus melakukan observasi

    tentang keadaan sekolah yang dikenal dengan observasi pengenalan lapangan.

    Observasi pengenalan lapangan adalah melakukan pengamatan maupun

    mencari informasi tentang keadaan sekolah yang meliputi keadaan fisik

    sekolah, sarana dan prasarana yang tersedia, data guru/pegawai, keadaan

    lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, interaksi sosial, pelaksanaan tata tertib di

    sekolah tempat mahasiswa tersebut melakukan PPL-K. Dengan adanya

    observasi pengenalan lapangan ini diharapkan mahasiswa lebih mengenal

    lingkungan sekolah. Kemudian melakukan Latihan Mengajar Terbimbing

    (LMT) selama lebih kurang 1 bulan dan dilanjutkan dengan Latihan Mengajar

    Mandiri (LMM) sampai jadwal pelaksanaan PLK usai.

    PLK di SMK bertujuan untuk mencari pengalaman bagi mahasiswa,

    dan membantu kelancaran kegiatan pembelajaran di SMK agar dapat berjalan

    baik dan pelaksanaan kegiatan pendataan SMK untuk meningkatkan Angka

  • 4

    Partisipasi Kasar (APK) jenjang pendidikan menengah, khususnya Sekolah

    Menengah Kejuruan.

    B. Tujuan PLK 1. Tujuan Umum

    Secara umum tujuan Pengalaman Lapangan Kependidikan (PLK)

    ini adalah agar mahasiswa dapat menerapkan dan meningkatkan

    kompetensi pedagogi, professional, kepribadian, dan sosial yang

    mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan prilaku keguruan dengan

    segala aspeknya (kependidikan) yang dialami secara nyata di sekolah,

    serta untuk menyelesaikan kuliah di Universitas Negeri Padang.

    2. Tujuan Khusus

    Secara khusus Pengalaman Lapangan Kependidikan (PLK)

    bertujuan untuk melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan

    menggunakan ilmu yang dipelajarinya dalam situasi nyata, baik kegiatan

    mengajar mapun di luar tugas mengajar (non-teaching).

    C. Waktu dan tempat PLK 1. Waktu

    PLK dilaksanakan selama satu semester pada semester Juli-

    Desember 2013 dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

    a. Observasi atau orientasi selama satu minggu pertama

    b. Kegiatan mengajar terbimbing .

    c. Kegiatan mengajar mandiri dan kependidikan lainnya .

    d. Ujian praktek mengajar selama seminggu terakhir PLK.

    e. Penyusunan laporan akhir

    2. Tempat

    Dalam PLK ini penulis melaksanakan kegiatan di SMK Negeri 1

    Sumatera Barat yang beralamat di Jalan M. Yunus Lubuk Lintah

    Kecamatan Kuranji Kota Padang.

  • 5

    BAB II

    PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH

    A. Sejarah Ringkas Sekolah SMK Negeri 1 Sumatera Barat didirikan pada tanggal 15 Juni 2011

    melalui SK Gubernur Sumatera Barat No. 892-276-2011, tertanggal 15 Juni

    2011, yang diorientasikan sebagai SMK Model Sumatera Barat menuju SBI.

    Didirikan atas inisiasi guru dengan dukungan Kepala BLPT Sumbar. Berdiri

    dalam lingkungan BLPT Sumbar, saat ini telah direlokasi melalui reposisi

    pengalihan lahan oleh Kepala Dinas Pendidikan Sumbar ke bagian Timur

    area BLPT menjadi area SMK Negeri 1 Sumatera Barat.

    Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sumatera Barat adalah

    sekolah bidang teknologi dan industri. Sekolah ini pada awalnya terdiri dari 3

    keahlian yaitu jurusan Teknik Pemesinan, Teknik Mekatronika, Teknik

    Kendaraan Ringan. Namun seiring dengan kebutuhan masyarakat akan

    pendidikan kejuruan maka sekolah melakukan pengembangan jurusan

    menjadi 6 keahlian yaitu Teknik Pemesinan, Teknik Mekatronika, Teknik

    Kendaraan Ringan,Teknik Gambar Bangunan,Teknik Audio Video, Teknik

    Pengelasan.

    B. Profil Sekolah 1. Visi

    Mewujudkan insan berkarakter, cerdas dan kompetitif agar dapat bersaing

    di Pasar Global.

    2. Misi a. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu.

    b. Meningkatkan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan secara

    berkelanjutan.

    c. Menyediakan sarana belajar yang setara dengan sekolah unggulan

    Nasional dan Internasional.

    d. Menerapkan manajemen berbasis sekolah dan sistem manajemen mutu.

  • 6

    3. Tujuan a. Menghasilkan tamatan di bidang Teknologi dan Industri dengan

    memiliki kemampuan/ kopetensi sesuai program keahlian.

    b. Menyiapkan tamatan yang mampu memilih karir, berkopetensi dan

    mampu mengembangkan diri.

    c. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan

    dunia usaha dan industri pada saat ini maupun yang akan datang dalam

    lingkup program keahlian.

    d. Menyiapkan lulusan agar menjadi warga negara yang bertaqwa kepada

    Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, produktif, adaptif

    dan kreatif.

    C. Keadaan Sekolah 1. Keadaan Lingkungan Fisik Sekolah

    SMK N 1 Sumatera Barat terletak dilokasi yang sangat strategis

    dan sangat kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan aman dan

    nyaman. Adapun observasi terhadap fisik sekolah ini antara lain :

    Jenis Ruang Jumlah

    Ruang

    Luas

    (m2)

    Kondisi Ruang *) (Jml. Rg) Ket

    B RS RB

    R. Kelas 8 504 10 - -

    R. Praktek 9 15000 - 2 -

    R. Labor. IPA 1 63 - 1 -

    R. Perpustakaan 1 - - -

    R. Aula 1 64 1 - -

    R. Administrasi 1 16 1 - -

    R. Guru 1 63 1 - -

    R. BP/BK 1 12 1 - -

    R. OSIS 1 12 1 - -

  • 7

    R. UKS 1 12 1 - -

    Asrama siswa 10 720 1 - -

    R.Labor bahasa 1 504 1

    R.Kepala

    Sekolah &

    Wakil

    1 32 1

    R.Ibadah 1 64 1

    R.Toilet 1 12 1

    R.Labor

    Multimedia

    1 63

    *) Kondisi B = Baik; RS = Rusak Sedang; RB = Rusak Berat

    Tanah sekolah sepenuhnya milik Negara. Luas areal seluruhnya

    45.000 m2.

    Status Milik sendiri bersertifikat

    Luas Tanah 26.000 M2

    Luas Bangunan 3.700 M2

    Adapun fasilitas sekolah sebagai berikut:

    a. Perpustakaan

    SMK Negeri 1 Sumatera Barat memiliki ruang perpustakaan khusus

    seperti halnya sekolah-sekolah lain. Buku-buku untuk keperluan proses

    belajar mengajar disimpan didalam rak-rak yang tersedia, baik itu buku

    pelajaran normatif atau produktif. Buku-buku yang ada tersebut dapat

    dikatakan cukup lengkap.

    b. Tata Usaha

    Ruang Tata Usaha SMK Negeri 1 Sumatera Barat berukuran 16m2

    yang berada di bawah ruang kepala sekolah. Di dalam ruang tata usaha

    terdapat satu lemari besar untuk menyimpan arsip sekolah ,beberapa meja

    dan kursi.

    c. Laboratorium Sekolah

  • 8

    Laboratorium komputer siswa mempunyai 20 unit komputer.

    Komputer-komputer tersebut di pakai oleh siswa secara bergantian untuk

    belajar atau mengerjakan tugas.

    d. Ruangan Kelas

    Ruangan kelas SMK Negeri 1 Sumatera berjumlah 8 kelas, masing-

    masing kelas berukuran 504 m2. Setiap ruang kelas dilengkapi dengan

    kursi dan meja untuk siswa yang semuanya berjumlah masing-masing 30

    pasang. Di dalam kelas terdapat satu kursi dan meja untuk guru dan

    sebuah papan tulis whiteboard di depan kelas serta dilengkapi dengan

    AC agar siswa nyaman belajar di kelas. Dinding kelas dihiasi beberapa

    kertas karton yang berisi nasehat dan informasi, daftar piket, batas

    pelajaran dan berbagai jenis pajangan dinding lainnya yang dibuat

    sendiri oleh siswa.

    e. Asrama siswa

    SMK Negeri 1 Sumatera Barat memiliki asrama siswa. Asrama

    siswa ini memiliki 10 ruangan kamar tidur, dimana satu ruangan dihuni

    oleh 4 atau 5 orang siswa masing-masing kamar. Jumlah siswa yang

    tinggal di asrama yaitu sebanyak 56 orang.

    2. Keadaan lingkungan sekolah a) Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah :

    Laboratorium (BLPT), perpustakaan, kantor guru, kantor

    tata usaha, kantor kepala sekolah, kantor wakasek, asrama

    siswa,gudang, dan WC.

    b) Kondisi lingkungan sekolah:

    Lingkungan sekolah SMK Negeri 1 Sumatera Barat cukup

    asri dan sejuk sebab di depan sebagian kelas ditanami bunga dan

    pepohonan. Dengan kata lain secara umum sekolah ini cukup baik

    sebagai salah satu lembaga pendidikan dikarenakan letak sekolah

    cukup strategis yang berarti cukup tentram dalam proses Kegiatan

    Belajar Mengajar serta tidak cukup jauh dari kebisingan kendaraan.

  • 9

    3. Keadaan Guru Siswa a. Guru

    Adapun jumlah guru yang mengajar pada SMK Negeri 1

    Sumatera Barat tahun ajaran 2012/2013 berjumlah 98 orang.

    Interaksi sosial di sekolah terjalin dengan baik, baik antara atasan

    dengan bawahan, guru dengan guru, guru dengan siswa, siswa

    dengan siswa, pegawai tata usaha dan lainnya. Hal tersebut terlihat

    dari hubungan interaksi keseharian yang diamati. Adanya kegiatan

    bersama saling menghargai dan menghormati.

    Pada tabel berikut dapat dilihat jumlah guru pada tahun

    pelajaran 2013/2014:

    NO

    KEADAAN GURU

    PROGRAM DIKLAT /

    JURUSAN Guru NON

    PNS PNS

    A PROGRAM NORMATIF

    1. Pendidikan Agama

    2. PPKn

    3. Sejarah

    4. BahasaIndonesia

    5. Pendd. Jasmani dan Kesehatan

    6. BP/BK

    B PROGRAM ADAPTIF

    1. Matematika

    2. Bahasa Inggris

    3. Fisika

    4. Kimia

    5. Komputer & Pengelolaan Informasi

    6. Kewirausahaan

    7. Seni Budaya

  • 10

    8. IPS

    9. IPA

    C PROGRAM PRODUKTIF

    1. Teknik Mekatronika

    2. Teknik Pemesinan

    3. Teknik Kendaraan Ringan

    4. Teknik Gambar Bangunan

    5. Teknik Audio

    Video

    6. Teknik Pengelasan

    D PROGRAM TAMBAHAN

    1. Terjemahan Al-Qur'an dan Budi

    Pekerti

    JUMLAH (A - D)

    E PEGAWAI

    1 Tata Usaha

    2 Pelaksanaan Urusan Kesektariatan

    3 Pelaksanaan Urusan Inventarisasi

    4 Pelaksanaan Urusan

    Kesiswaan/perpustakaan

    5 Layanan Teknis Pertamanan/Kebun

    6 Penjaga Sekolah / Satpam

    JUMLAH

    T O T A L

    b. Siswa Siswa di SMK N 1 Sumatera Barat berjumlah 299 orang

    yang terbagi dalam 13 lokal yaitu 6 lokal kelas X, 4 lokal kelas XI

    dan 3 lokal kelas XII.

  • 11

    Di SMK N 1 Sumatera Barat terdapat 6 program Keahlian

    yang dapat dipilih oleh siswa sesuai dengan bakat dan minatnya,

    yaitu :

    1) Teknik Pemesinan

    2) Teknik Kendaraan Ringan

    3) Teknik Mekatronika

    4) Teknik Ganbar Bangunan

    5) Teknik Audio Video

    6) Teknik Pengelasan

    Selain kegiatan belajar mengajar juga ada kegiatan ekstra kurikuler

    di sekolah yang dapat diikuti siswa, yaitu :

    1) OSIS

    2) MPK

    3) Pramuka

    4) Olah raga

    5) Kesenian

    4. Interaksi Sosial SMK Negeri 1 Sumatera Barat mempunyai slogan tersendiri untuk

    menjaga keharmonisan antar sesama, yaitu SAPA, SALAM, SENYUM.

    a. Hubungan Guru dengan Guru

    Hubungan Guru dengan guru di sekolah ini cukup baik. Hal

    ini terlihat dengan adanya keakraban antara guru-guru dan

    kerjasama yang baik dalam hal pelajaran ataupun masalah yang

    menyangkut siswa-siswa mereka.

    b. Hubungan Guru dengan Siswa

    Hubungan Guru dengan siswa di sekolah ini cukup baik dan

    harmonis. Terlihat dari kerjasama antara guru dan murid dalam

    berbagai kegiatan sekolah.

    c. Hubungan Siswa dengan Siswa

  • 12

    Hubungan antar siswa terjalin baik, hal ini terlihat dari tidak

    adanya terjadi perkelahian sesamanya.

    d. Hubungan Guru dengan Pegawai Tata Usaha

    Hubungan antara guru dengan pegawai tata usaha terjalin

    dengan baik dan harmonis.

    e. Hubungan Sosial Secara Keseluruhan

    Secara keseluruhan hubungan setiap perangkat sekolah mulai

    dari kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha, siswa dan penjaga

    sekolah terjalin dengan baik dan harmonis. Hal ini terjadi karena

    semua perangkat sekolah ingin mewujudkan suatu tujuan pendidikan

    nasional.

    f. Hubungan dengan masyarakat

    Hubungan sekolah dengan masyarakat luar banyak dilakukan

    dengan dunia industri di berbagai daerah seperti Padang, Bukittinggi,

    Batusangkar, Payakumbuh, Panjang Padang, Batam, Jakarta dan

    lain-lain. Hal tersebut terlihat dalam kegiatan magang, PKL para

    siswa dan penerimaan pada industri.

    Kegiatan kerjasama dengan dunia usaha atau dunia industri

    selalu ditingkatkan dari tahun ketahun. Hal ini terlihat dari makin

    bertambahnya institusi. Kegiatan prakerin biasanya dilaksanakan

    pada semester IV. Adapun program tahunan kegiatan Humas adalah:

    1) Pengelolaan pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) siswa

    2) Koordinir pembuatan peta dunia kerja / industri

    3) Mempromosikan sekolah

    4) Merencanakan hubungan kerja dan pembinaan dengan dunia

    industri

    5) Merencanakan Program PKL, magang

    6) Mengkoordinir pengelolaan unit produksi dan jasa sekolah

  • 13

    D. Tata Tertib sekolah 1. Tata Tertib Guru

    a. Guru yang mengajar sesuai dengan aturan yang berlaku ( tepat waktu )

    dan telah berada di dalam kelas jam 07.15. 07.15 07.30 membaca Al

    Quran Jam pertama (PBM dimulai 07.30).

    b. Guru yang berhalangan hadir harus memberi berita / kabar/ surat

    kepada Kepala Sekolah / Wakil Kepala Sekolah / Ketua Bidang

    Keahlian/Koordinator Adaptif Normatif.

    1) Jika terjadi hal yang mendadak seperti sakit / kemalangan boleh

    melalui telepon kepada Kepala Sekolah / Wakil Kepala Sekolah /

    Ketua Bidang Keahlian /Koordinator Adaptif Normatif, disusul

    dengan surat hari berikutnya.

    2) Jika sakit lebih dari 2 hari harus melampirkan/ meminta surat

    keterangan dokter dan diserahkan kepada kepala sekolah Piket

    Bagian Kepegawaian.

    3) Guru wajib hadir 6 hari.

    4) Guru menandatangani daftar hadir di ruang piket.

    5) Seluruh guru / pegawai wajib mengikuti upacara bendera setiap

    hari Senin dan Upacara hari hari Besar Nasional.

    c. Guru yang mengajar jam pertama sampai seterusnya harus sudah hadir

    07.05 setiap harinya.

    d. Guru yang sudah selesai mengajar, sebelum pulang agar Mengambil

    Absen pulang diruang piket.

    e. Tugas dan tanggungjawab guru tidak dapat dialihkan kepada guru lain

    kecuali ada rekomendasi dari Kepala Sekolah apabila keadaan yang

    tidak memungkinkan

    f. Guru dalam pelaksanaan PBM didalam kelas sesuai dengan jadwal

    pada Roster, tidak dibenarkan meninggalkan siswa dalam belajar yang

    dibimbing Guru bersangkutan, kecuali sangat prinsipil dan telah

    memberitahukan pada piket, jika masih berada dalam lingkungan

  • 14

    sekolah dan jika keluar dari lingkungan sekolah harus izin Kepala

    Sekolah.

    g. Jika tugas dan tanggungjawab tidak dilaksanakan oleh Guru dan

    Pegawai dengan semestinya, maka Kepala Sekolah dan Kepala Tata

    Usaha memanggil dan membina guru dan Pegawai yang bersangkutan

    secara rutinitas dan berkala sehingga mendapat suatu kesimpulan atas

    Guru dan Pegawai tersebut.

    h. Guru dilarang merokok di lingkungan Sekolah kecuali diruang khusus.

    2. Tata Tertib Siswa 1. KEGIATAN BELAJAR

    1) Sekolah dimulai tanggal 1 Juli 2013

    2) KBM dimulai pukul 07.15 WIB

    3) Siswa yang terlambat hanya diizinkan masuk setelah mendapat

    izin dari guru piket .

    4) Selama KBM berlangsung siswa tidak dibenarkan keluar dari

    lingkungan sekolah tanpa izin guru piket dan disetujui oleh guru

    yang sedang mengajar

    5) Izin keluar dalam KBM dibolehkan paling lama 10 menit.

    2. PAKAIAN

    a. KBM teori Senin s/d Kamis pakai baju putih, Celana/ rok abu-

    abu, lengkap dengan atribut jurusan, OSIS serta nama yang

    dijahitkan/disablonkan.

    b. KBM praktek memakai baju praktek lengkap dengan papan

    nama dijahitkan sisablonkan

    c. Hari Jumat putri berpakaian seragam muslim. Celana/rok

    pramuka

    d. Hari Sabtu berpakaian Pramuka lengkap) dengan lambang dan

    papan nama yang dijahitkan/disablonkan

  • 15

    e. Khusus siswa putra tidak dibenarkan memakai accessories selain

    jam tangan, tidak bertato, celana Pensil, Pakai Tindik (siswa).

    Berkuku panjang, dan memakai topi selain topi sekolah.

    f. Khusus Siswi tidak dibenarkan memakai pakaian yang

    mencolok dan rambut keluar dari jilbab. Dan Jilbab yang

    dipakai Putih Polos untuk senin s/d Jumat dan coklat Polos Hari

    sabtu .

    g. Pakaian Tidak boleh dirobah diluar ketentuan/ baju harus masuk

    kedalam celana bagi putra, pakai ikat pinggang hitam dengan

    kepala polos. Dan tidak boleh memakai baju lepis (kaos oblong)

    didalam pakaian seragam sekolah yang sedang dipakai.

    h. Sepatu berwarna hitam dengan kaos kaki Putih

    i. Parkir kendaraan siswa harus pada lapangan parkir yang

    disediakan sekolah

    j. Berpakaian Bebas, pantas dan sopan saat Ekstra Kurikuler

    (sabtu) .

    3. KEHADIRAN

    a. Sudah Hadir disekolah jam 07.15 WIB

    b. Siswa yang tidak hadir disebabkan:

    1) Berhalangan penting harus memberi kabar dengan surat

    kesekolah oleh Orang tua/ wali, tidak dibenarkan

    menggunakan telepon / Handphone

    2) Siswa yang sakit wajib melampirkan surat keterangan

    dokter atas keterangan sakitnya. Atau pemberitahuan

    langsung dari Orang tua /wali siswa kesekolah

    c. Siswa tidak diizinkan mengikuti ujian semester apabila

    kehadiran siswa kurang 80% tanpa Izin

    Masing-masing siswa harus mengikuti pengembangan diri

    minimal satu bidang minat dan bakat

    4. KEWAJIBAN

  • 16

    a. Iuran komite harus dilunasi sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

    b. Mengikuri upacara bendera setiap Senin pagi dan peringatan

    hari besar lainnya.

    c. Mengikuti apel pagi setiap hari Rabu dan Sabtu.

    d. Memelihara sarana sekolah, gedung, local, taman dan perabot

    lainnya serta (Ketertiban, Keamanan, Kebersihan, Keindahan

    dan Kerapian/K5)

    e. Menyampaikan surat panggilan dari wali kelas, kepala bidang,

    BP/BK, Wakil kepala sekolah dan kepala sekolah kepada orang

    tua /wali sesuai dengan alamat surat

    f. Siswa diwajibkan melaksanakan shalat zuhur berjamaah di

    masjid ULA Lubuk Bauk.

    g. Bagi siswa Boarding mengikuti kegiatan yang diatur oleh

    sekolah.

    5. KETENTUAN

    a. Ketentuan pelanggaran TATA TERTIB lihat poin SANKSI

    TERHADAP SISWA YANG MELANGGAR TATA TERTIB

    b. Tidak diperkenankan memakai pakaian sekolah diluar kegiatan

    sekolah

    c. Tidak dibenarkan mempergunakan HP saat pembelajaran

    berlangsung.

    d. Tidak dibenarkan membawa benda tajam dan benda-benda

    berbahaya lainnya selain waktu yang ditentukan dalam

    praktikum disekolah.

    e. Setiap pelanggaran tata tertib ditindak lanjuti oleh guru, diberi

    sangsi sesuai bobot kesalahan dan tercatat dalam buku kasus

    siswa. Masalah siswa yang berulang kembali pada guru piket

    kedisiplinan dan K7 akan dilanjutkan prosesnya ke BK melalui

    koordinasi walas, KBK, wakasis, Kepala sekolah.

  • 17

    f. Siswa yang minta izin keluar dalam setiap proses pembelajaran

    hanya diizinkan 1 (satu) orang setiap proses minta izin pada

    guru mata diklat.

    6. SANGSI

    Bagi siswa yang melanggar tata tertib akan mendapat sangsi berupa

    a. Penindakan langsung

    b. Bobot Kesalahan tercatat

    c. Bakti sekolah

    d. Denda

    e. Dikembalikan pada Orang tua/ dikeluarkan

    E. Administrasi Sekolah 1. Struktur organisasi sekolah

    Kepala Sekolah : Drs. Tasman Muis, M.Pd

    Wakil Manajemen Mutu : Joko Purnomo,S.Pd,M.Kom

    Kepala Tata Usaha :

    Wakil Bidang Kurikulum : Drs. Isdarman

    Wakil Bidang Sarana : Drs. Martadinata

    Wakil Bidang Kesiswaan : Drs. Junaidi

    Wakil Bidang Humas : Ambra Warda, S.Pd, MM

    2. Kepala Sekolah

    Kepala sekolah mempunyai wewenang penuh untuk menyelenggarakan

    pendidikan di Sekolah dan bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan

    pendidikan atau administrasi sekolah. Selain bertanggung jawab terhadap

    sekolah, kepala sekolah juga mempunyai tugas-tugas diantaranya :

    a. Menyelenggarakan administrasi secara statis dan dinamis dengan di Bantu

    oleh wakil-wakil kepala sekolah.

    b. Kepala sekolah juga wajib melakukan supervisi terhadap bawahannya

    untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai.

  • 18

    c. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya terhadap

    atasan.

    3. Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan

    Wakasek bagian kesiswaan membantu kepala sekolah untuk

    melaksanakan tugasnya menyangkut masalah-maslah kelancaran pelaksanaan

    pendidikan. Tugas pokok waksek bagian kesiswaan adalah menyusun dan

    melaksanakan program-program kesiswaan yaitu:

    1. Bersama-sama dengan guru ditunjuk untuk melaksanakan penerimaan

    siswa baru setiap tahun.

    2. Mengisi buku induk siswa

    3. Mengisi buku mutasi siswa

    4. Mempersiapkan usul bea siswa

    5. Mempersipakan daftar nama calon peserta ujian nasional

    6. Membuat statistik perkembangan siswa

    7. Mengarsip surat pindah sekolah

    8. Membuat data lengkap siswa tiap kelas dan menghimpun foto copy STTB

    setiap bulan

    9. Merancang dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler

    10. Membina OSIS dan mengatur tata tertib

    4. Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana dan Prasarana

    Waka bagian sarana dan prasarana membantu kepala sekolah dalam

    menangani dan bertanggung jawab dalam bidang pengadaan sarana dan

    prasarana sekolah yang diperlukan.

    5. Kepala Tata Usaha

    Bertanggung jawab dalam melaksanakan urusan dalam bidang

    administrasi kepegawaian sekolah yang dibantu oleh stafnya. Adapun tugas

    TU sebagai berikut :

    a. Menyusun rencana dan program kerja tahunan

    b. Melaksanakan surat menyurat yang melliputi surat masuk, surat keluar,

    ekspedisi, kearsipan dan dokumentasi.

    c. Melaksanakan penyusunan alat tulis kantor

    d. Menyusun formasi pegawai

  • 19

    e. Melaksanakan registrasi pegawai dan persiapan pegawai

    f. Mempersiapkan usul penerimaan bea siswa dan mempersiapkan daftar

    calon peserta ujian akhir nasional.

    6. Pengelola Perpustakaan

    Tugas dari pada pengelola perpustakaan adalah mencatat buku-buku yang

    berhubungan dengan perpustakaan. Bertanggung jawab terhadap sirkulasi

    buku-buku perpustakaan.

    7. Wali Kelas

    Adapun tugas wali kelas antara lain :

    a. Mengetahui tugas pokoknya

    b. Mengetahui anak didiknya

    c. Mengetahui jumlah anak didiknya

    d. Mengetahui kehadiran setiap hari di kelas

    e. Mengatasi masalah-masalah anak didik

    f. Mengadakan penilaian kelakuan dan kesejahteraan

    g. Membina suasana kekluargaan

    h. Memperhatikan raport, kenaikan kelas dan ujian kelas

    i. Melaporkan kepada sekolah.

    7. Guru

    Adapun yang menjadi tugas dan kewajiban guru antara lain :

    a. Mendidik siswa yang berkaitan dengan kesopanan dan tata tertib sekolah

    b. Membimbing dan mengarahkan siswa menjadi siswa yang baik dan

    bertanggung jawab

    c. Mengajarkan materi pelajaran kepada siswa

    d. Sebagai teladan bagi siswa.

    8. Tata Administrasi

    Adapun yang berkaitan dengan administrasi sekolah adalah :

    a. Administrasi Sekolah Meliputi

    1) Rencana kerja

    2) Rencana kerja harian

    3) Rencana kerja mingguan

    9. Buku Laporan

  • 20

    a. Laporan bulanan

    b. Laporan semester

    c. Laporan tahunan

    10. Buku Penunjang

    a. Buku tamu

    b. Buku agenda

    c. Buku ekspedisi

    d. Buku inventaris

    e. Buku perpustakaan

    f. Buku jadwal pelajaran

    g. Arsip surat masuk dan keluar

    11. Adminstrasi Siswa Meliputi

    a. Buku absensi

    b. Buku laporan pendidikan setipa kelas

    c. Buku kesepian harian guru

    d. Buku satuan pembelajaran

    e. Buku nilai

    f. Buku inventaris

    12. Kurikulum Menyusul dikeluarkan Spektrum baru SMK tentang Kurikulum

    2013, di SMK Negeri 1 Sumatera Barat masih menggunakan Kurikulum

    KTSP, khususnya untuk mata pelajaran kejuruan. Untuk mata pelajaran

    Normatif dan Adaptif hanya mengalami sedikit penyesuaian. Dengan

    demikian tahun Pelajaran 2012/2013 ini, kurikulum yang digunakan

    mengacu pada Spektrum Baru SMK yang dikeluarkan oleh Depdiknas.

    Dengan diberlakukannya Spektrum baru SMK, sekaligus ada penyesuaian

    nama Bidang Keahlian menjadi Program Study Keahlian, dan Program

    keahlian menjadi Kompetensi Keahlian.

    Kurikulum SMK sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan

    menengah kejuruan dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap

    kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah, di bawah koordinasi

    dan supervisi dinas pendidikan provinsi, mengacu pada standar isi dan

  • 21

    standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan penyusunan

    kurikulum yang disusun oleh BSNP.

    Sebagaimana Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada

    umumnya, kurikulum SMK dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip

    berikut.

    a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan

    peserta didik dan lingkungannya

    b. Beragam dan terpadu

    c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

    seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

    pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis.

    d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

    e. Menyeluruh dan berkesinambungan

    f. Belajar sepanjang hayat

    g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

    F. Proses Belajar Mengajar Selain mengamati bagaimana kondisi lingkungan sekolah beserta

    civitas sekolah, hal lain yang diamati adalah mengenai pelaksanaan Kegiatan

    Belajar Mengajar (KBM) yang dilaksanakan oleh guru bidang studi,

    khususnya bidang studi Teknik Audio Video (TAV). Beberapa hal yang

    menjadi perhatian selama observasi adalah sebagai berikut.

    1. Pendahuluan/Membuka Pelajaran Pada jam 07.15 bel masuk berbunyi, seluruh siswa/I masuk ke dalam

    kelas masing masing untuk memulai kegiatan PBM. Sebelum PBM

    dilaksanakan siswa/I mengawali doa bersama dan membaca al-quran

    dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya melakukan

    apersepsi terhadap materi yang telah diajarkan minggu lalu.

    2. Kegiatan Inti Proses Belajar Mengajar Pada kegiatan inti PBM, guru menanyakan beberapa submateri

    kepada siswa sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Proses

  • 22

    belajar mengajar bagian inti pun ikut diselingi dengan mengontrol keadaan

    kelas. Guru pun melanjutkan menerangkan pelajaran dengan memberikan

    contoh-contoh sembari diikuti bertanya jawab dengan siswa sehingga

    diberikan penghargaan kepada siswa dan memberikan penguatan kepada

    siswa.

    Setelah diadakan penjelasan dan tanya jawab dengan siswa, guru

    juga menanamkan nilai-nilai moral atau penanaman budi pekerti kepada

    siswa. Kegiatan inti juga dilanjutkan dengan mencatat materi pelajaran.

    3. Penutup Guru dan siswa menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama.

    Sebelum guru mengakhiri pelajaran untuk pindah ke kelas lain guru

    memberikan tugas rumah. Bagi siswa yang belum lengkap catatannya

    diminta untuk melengkapi catatan

  • 23

    BAB III

    KEGIATAN PLK

    A. Kegiatan Mengajar (Teaching) 1. Pelaksanaan Latihan Mengajar

    Di sekolah latihan penulis mendapat tugas untuk mengajar

    sebanyak 1 kelas yaitu kelas X TAV (Teknik Audio Video). Berikut ini

    adalah jam mengajar selama pelaksanaan Pengalaman Lapangan

    Kependidikan (PLK) di sekolah SMK N 1 Sumatera Barat:

    Hari

    Jam

    Pelajaran

    Ke-

    Kelas Mata Kompetensi

    Jumlah Jam

    Mengajar

    (@45 menit)

    Rabu 7-10 X TAV Menerapkan dasar-

    dasar teknik digital

    4 jam

    Jumat 3-6 X TAV

    Menggunakan alat /

    instrument bantu untuk

    pengukuran

    4 jam

    Total Jam Mengajar Dalam 1 Minggu 8 Jam

    Masa latihan mengajar merupakan waktu untuk berlatih dan

    mengasah keterampilan mengajar. Latihan mengajar dilaksanakan di

    SMKN 1 Sumatera Barat pada kompetensi keahlian Teknik Audio Video

    kelas X dengan mata pelajaran Menggunakan alat / instrument bantu

    untuk pengukuran dan Menerapkan dasar-dasar teknik digital

    Kegiatan ini dilaksanakan dengan berdasarkan/berpedoman kepada

    program pembelajaran sebelumnya dan semua pengajaran yang diperlukan

    untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar (PBM) yang

    meliputi:

    a. Perencanaan pembelajaran

    Suatu kerangka mata pelajaran yang menjadi pedoman bagi guru

    dalam menyajikan mata pelajaran yang akan diajarkan sesuai dengan

  • 24

    kurikulum. Pada PLK ini mahasiswa mambuat kerangka program

    tahunan, program semester dan analisis minggu efektif yang disusun

    berdasarkan kurikulum atas dasar:

    1) Mata pelajaran yang diajarkan

    2) Materi yang disampaikan berkaitan yang satu dengan yang

    lainnya.

    3) Materi yang telah dibagi menurut semesternya sesuai dengan

    kurikulum.

    4) Evaluasi diberikan berdasarkan materi yang telah disampaikan

    atas dasar program pengajaran.

    b. Persiapan mengajar

    Bertujuan agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan

    dengan baik, persiapan mengajar dibuat dan disusun sesuai dengan

    diagram kompetensi dan skema pengajaran berupa :

    1) Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)

    RPP dimaksudkan untuk mempermudah mahasiswa PLK

    dalam menguasai materi dan untuk menilai siswa yang

    bersikap baik serta dapat dinilai pengetahuan dan keterampilan

    yang dimilikinya.

    2) Modul

    Pembuatan modul berkaitan dengan Kurikulum Tingkat

    Satuan Pendidikan (KTSP). Modul dirancang untuk mebantu

    siswa agar aktif belajar, karena modul ini dapat menjadi

    pedoman bagi siswa untuk melanjutkan tugas-tugasnya.

    3) Jobshet

    Pembuatan jobshet berkaitan dengan Kurikulum Tingkat

    Satuan Pendidikan (KTSP). Jobshet dirancang untuk

    membantu siswa sebagai pedoman dalam pembuatan project

    a) Media Pengajaran

    b) Metode Pengajaran

  • 25

    c) Evaluasi/Pengujian

    Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh

    mana pencapaian dari sub kompetensi yang telah dirumuskan.

    Evaluasi atau pengujian hasil pembuatann project merupakan

    bagian penting dalam PBM karena dengan adanya evaluasi

    atau pengujian guru akan mendapat gambaran tentang hasil

    kerja siswa.

    Pada masa latihan mengajar ini sesuai dengan program yang telah

    di tetapkan terbagi atas 2, yaitu:

    a. Latihan Mengajar Terbimbing (LMT)

    Latihan mengajar terbimbing secara penuh berlangsung selama

    satu minggu (yang semestinya berlangsung minimal selama 4 kali

    pertemuan). Dalam kegiatan ini mahasiswa mengamati proses

    berlangsungnya kegiatan PBM dan hanya membantu siswa yang

    mengalami kesulitan dalam kegiatan belajar. Pada pertemuan-

    pertemuan selanjutnya penulis dipercaya oleh guru pamong untuk

    mengajar secara mandiri di kelas. Namun demikian, guru pamong

    tetap memantau dan memberikan bimbingan dalam PBM.

    b. Latihan Mengajar Mandiri (LMM)

    Dalam kegiatan latihan mengajar mendiri (LMM), penulis

    diberi kewenangan penuh untuk mengajar di kelas dan

    menyelenggarakan kegiatan-kegiatan lainnya, seperti penilaian belajar

    siswa dan sebagainya. Walaupun penulis telah memasuki latihan

    mengajar mandiri, penulis tetap melakukan diskusi dan konsultasi

    dengan guru pamong yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.

    Sehingga dalam latihan mengajar mandiri penulis tidak mengalami

    kesulitan yang berarti.

    2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran a. Kegiatan Membuka Pelajaran

    Pembelajaran pada jam pertama diawali dengan doa bersama

    yang dipimpin oleh ketua kelas. Kemudian dilanjutkan dengan

  • 26

    kegiatan membaca alquran oleh beberapa orang siswa yang

    dibimbing oleh guru. Khusus untuk hari jumat, sebelum membaca

    al-quran siswa bersama-sama guru membaca asmaul husna. Jika

    pembelajaran dimulai bukan pada jam pertama, guru mengawali

    dengan mengecek kehadiran siswa.

    Sebelum mempelajari materi berikutnya, guru menanyakan

    mengenai tugas yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Jika

    siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya maka guru

    membantu membimbing siswa menemukan penyelesaiannya.

    Kegiatan ini selalu dilakukan diawal pembelajaran.

    Untuk apersepsi, guru menyampaikannya disela-sela

    penjelasan materi baru. Di saat materi prasyarat diperlukan, saat itu

    juga guru mencoba membimbing siswa mengingatnya kembali.

    Sedangkan untuk motivasi, guru hanya mengatakan bahwa materi

    ini penting dan umumnya keluar saat UN. Namun, guru jarang

    mengungkapkan apa guna dan aplikasi suatu materi di dalam

    kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena materi yang

    diterangkan cukup abstrak dan sulit untuk menemukan seperti apa

    penggunaannya di dunia nyata.

    b. Kegiatan Inti Setelah mengamati guru pamong dalam mengajar di beberapa

    kelas, penulis menemukan keseragaman dalam cara mengajar yang

    digunakan. Pada dasarnya tidak ada metode khusus dalam

    menyampaikan materi. Guru menggunakan metode ekspositori

    disertai tanya jawab.

    Alur pembelajaran yang digunakan senada, yaitu dimulai

    dengan menerangkan konsep lalu memberikan contoh soal serta

    cara penyelesaian dan dilanjutkan dengan pemberian beberapa soal

    latihan. Bagi siswa yang bisa mengerjakan latihan diminta

    menuliskannya di papan tulis. Kemudian siswa bersama guru

    memeriksa jawaban tersebut.

  • 27

    Dalam menyampaikan materi, guru mencatatkan materi yang

    ingin disampaikan. Ini dilakukan berdasarkan pertimbangan

    keadaan yaitu hampir semua siswa tidak memiliki buku pegangan.

    c. Kegiatan Penutup Kegiatan pembelajaran ditutup dengan pemberian kuis

    berupa beberapa soal yang berkaitan dengan materi yang

    diterangkan sebelumnya. Tujuannya agar dapat melihat seberapa

    banyak siswa yang tidak memahami materi dan hasilnya juga

    sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan apakah perlu

    mengulang kembali mengajarkan materi atau tidak. Namun,

    pemberian kuis didasarkan pertimbangan waktu dan batas materi.

    Jika dirasa waktu tidak memadai dan materi belum tuntas untuk

    satu indikator maka kuis tidak diadakan.

    Guru juga memberikan beberapa tugas untuk dikerjakan

    siswa di rumah. Setelah itu guru memberitahukan materi apa yang

    akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.

    B. Kegiatan Nonteaching Selain dari kegiatan PMB, mahasiswa PLK diwajibkan melakukan

    kegiatan non-teaching yang mendukung kegiatan-kegiatan pendidikan secara

    utuh dan program pengajaran khususnya.

    Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama Program

    Pengalaman Lapangan Kependidikan yang dilaksanakan di sekolah latihan

    adalah sebagai berikut:

    1. Melibatkan diri dalam administrasi kelas dan sekolah yaitu membuat dan

    menyelenggarakan daftar nilai, daftar hadir, serta penyusunan soal-soal

    ujian.

    2. Melibatkan diri dalam kegiatan sekolah seperti upacara bendera, rapat

    yang diadakan sekolah, pameran sekolah, peringatan hari besar dan lain-

    lain.

    3. Melaksanakan bimbingan terhadap siswa

  • 28

    4. Melaksanakan piket di ruang majelis guru 1 x dalam seminggu

    5. Melaksanakan piket di Pustaka 1 x dalam seminggu

    6. Melaksanakan piket di Jurusan selain jam pelajaran

    7. Melaksanakan piket di ruang Guru Muda 1 x dalam seminggu

    8. Membantu mewujudkan program sekolah

    C. Kasus dan Penyelesaian 1. Masalah yang ditemukan dalam PBM

    Selama observasi kelas dilakukan, ditemukan beberapa masalah yang

    muncul dalam pembelajaran , yaitu:

    a. Dari siswa 1) Pembelajaran berpusat pada guru

    Setiap informasi berasal dari guru, siswa hanya menerima

    dan mencatat apa saja yang didiktekan dan dituliskan guru di papan

    tulis. Hal ini karena metode yang dipakai adalah ceramah sehingga

    siswa menjadi pasif. Keaktifan siswa terlihat hanya ketika siswa

    ikut melanjutkan menyelesaikan contoh soal yang diberikan guru di

    papan tulis. Alangkah lebih baik jika pembelajaran berpusat pada

    siswa sehingga informasi yang diperolehnya lebih lama tersimpan

    dalam memori.

    2) Siswa tidak memiliki buku pegangan

    Hampir semua siswa tidak memiliki buku pegangan,

    akibatnya guru harus menyatatkan setiap informasi terkait materi

    yang diajarkan agar siswa bisa mengulangnya di rumah.

    Sebenarnya hal ini akan membuang banyak waktu dalam

    pembelajaran. Alangkah lebih baik jika siswa punya buku

    pegangan sehingga siswa bisa belajar terlebih dahulu di rumah

    sebelum diajarkan di sekolah. Hal ini terjadi karena kebanyakan

    siswa berasal dari keluarga yang kurang mampu.

    3) Pemahaman konsep siswa untuk materi prasyarat kurang memadai

  • 29

    Hal ini terlihat ketika guru menanyakan materi prasyarat,

    kebanyakan siswa hanya terdiam dan tidak bisa mengingatnya. Ini

    disebabkan karena siswa kurang atau bahkan tidak paham ketika

    materi itu diajarkan. Biasanya guru tidak mau mengulang terlalu

    mendalam karena akan membuang banyak waktu dan ditakutkan

    materi inti yang ingin diajarkan malah tidak sempat

    mengajarkannya.

    Hal ini kan membuat ketidakpahaman siswa semakin

    menumpuk dan akhirnya malas untuk mempelajari materi

    selanjutnya.

    4) Siswa kurang bersemangat dalam belajar

    Kebanyakan siswa terutama kelas X TAV tidak terlalu

    bersemangat belajar . Hal ini terlihat ketika ada beberapa siswa

    yang tidur-tiduran, mengobrol, bahkan mengerjakan tugas mata

    pelajaran lain dalam jam pelajaran. Kadang ada siswa yang lupa

    membawa buku catatannya. Ini menunjukkan bahwa siswa tidak

    berminat mempelajari pelajaran karena jika berminat belajar

    mustahil buku catatan tertinggal di rumah.

    b. Sarana dan prasarana Untuk menunjang pelaksanaan PBM sangat diperlukan

    sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana dalam hal ini adalah

    buku sumber / buku pegangan bagi guru dan siswa, Perangkat

    praktikum yang terbatas untuk siswa. dalam hal ini penulis

    mengalami kesulitan karena masih ada siswa tidak memiliki buku

    pegangan/modul.

    2. Solusi a. Untuk siswa

    Pembelajaran harus dilaksanakan sebaik-baiknya agar tujuan

    pembelajaran dapat dicapai. Dalam pelaksanaan pembelajaran, ketika

    permasalahan ditemukan maka secepat mungkin harus ditemukan

  • 30

    solusinya agar tidak menjadi lebih buruk dan menimbulkan masalah

    lain yang lebih berat.

    Dari empat masalah yang ditemukan selama observasi adapun

    solusi yang penulis lakukan yaitu :

    1) Memberikan motivasi dalam belajar dan menjelaskan manfaat,

    apabila kita bisa menguasai materi yang akan diberikan.

    2) Menggunakan alat peraga yang berkenaan dengan materi yang

    disampaikan.

    3) Menggunakan pendekatan korelasi (hubungan) dan pemodelan

    tentang materi yang diajarkan dengan kenyataan yang ditemui

    dalam kehidupan sehari-hari.

    4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan materi

    yang akan disampaikan sesuai dengan kemampuannya.

    5) Membuat media pengajaran yang menarik bagi siswa sehingga

    bisa mempermudah dalam menerima pelajaran yang akan

    diberikan.

    6) Membawa beberapa alat praktikum untuk diperagakan didepan

    kelas.

    7) Memberikan motivasi agar siswa tersebut mau dan ikut serta

    dalam kegiatan belajar mengajar dengan cara, salah satunya

    memberikan kuis serta latihan tiap pertemuan.

    b. Sarana dan prasarana Berdasarkan uraian diatas banyaknya permasalahan yang

    dihadapi dapat diatasi bersama-sama dengan pihak sekolah dengan

    cara-cara sebagai berikut :

    1) Siswa harus memiliki buku atau Modul yang digunakan untuk

    pembelajaran.

    2) Diharapkan sekolah memberikan pinjaman buku pegangan dari

    perpustakaan kepada setiap siswa yang belajar pada mata

    pelajaran .

  • 31

    3) Untuk sarana dan prasarana diharapkan agar sekolah dapat

    melengkapi ruangan labor sesuai dengan standar labor baik

    perangkat praktek dan juga menjaga kestabilan suhu diruangan

    labor agar proses belajar mengajar dapat lebih efisien.

  • 32

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Kesimpulan Berdasarkan Pengalaman Lapangan Kependidikan yang penulis alami

    di sekolah latihan, maka dapat disimpulkan bahwa:

    1. Kegiatan observasi/orientasi dalam Program Pengalaman Lapangan

    Kependidikan (PPLK) sangat berguna bagi mahasiswa PLK untuk

    mengenal dengan baik seluruh aspek yang ada di sekolah latihan (fisik,

    administrasi, akademik dan sosial).

    2. Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) merupakan suatu

    wadah untuk menerapkan langsung teori-teori yang didapat dibangku

    kuliah melalui pengalaman langsung dan nyata di sekolah latihan..

    3. Dengan adanya Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK),

    maka akan dapat membentuk mahasiswa yang mempunyai kepribadian

    yang tangguh sebagai calon pendidik.

    4. Suatu out put yang baik sangat dipengaruhi oleh input yang baik pula dan

    didukung oleh proses yang baik pula. Disinilah dituntut peran aktif guru

    dan siswa dalam peningkatan mutu pendidikan.

    B. Saran Saran penulis setelah melaksanakan Program Pengalaman Lapangan

    Kependidikan (PPLK) di SMK Negeri 1 Sumatera Barat, yaitu:

    1. Diharapkan hubungan kerjasama yang baik antara pihak sekolah (SMK N

    1 Sumatera Barat) dengan pihak Universitas Negeri Padang tetap terjalin

    demi peningkatan pendidikan di Sumatra Barat.

    2. Pihak sekolah (SMK Negeri 1 Sumatera Barat) hendaknya lebih

    meningkatkan ektra-kurikuler yang telah ada untuk meningkatkan kegiatan

    siswa di sekolah.

    3. Dalam memberikan penilaian guru harus demokratif, obyektif dan

    transparan kepada siswa, sehingga tidak ada siswa yang merasa dirugikan.

  • 33