59
LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU PEMANFAATAN MAJALAH DINDING SEBAGAI SUMBER INFORMASI DI SMA SENTOSA BHAKTI (STUDI KASUS DI SMA SENTOSA BHAKTI BATURAJA) Diajukan Sebagai Laporan Individu pada Kegiatan PPLK OLEH DEVI PURWANINGSIH NPM. 0822224 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Laporan Ppl Mading

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Ppl Mading

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU

PEMANFAATAN MAJALAH DINDING SEBAGAI

SUMBER INFORMASI DI SMA SENTOSA BHAKTI

(STUDI KASUS DI SMA SENTOSA BHAKTI BATURAJA)

Diajukan Sebagai Laporan Individu pada Kegiatan PPLK

OLEH

DEVI PURWANINGSIH

NPM. 0822224

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BATURAJA

2012

Page 2: Laporan Ppl Mading

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU

PEMANFAATAN MAJALAH DINDING SEBAGAI SUMBER

INFORMASI DI SMA SENTOSA BHAKTI

(STUDI KASUS DI SMA SENTOSA BHAKTI BATURAJA)

OLEH

DEVI PURWANINGSIH

NPM. 0822224

Diterima sebagai Salah Satu Bukti telah Mengikuti

Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK)

Disahkan pada tanggal Januari 2012

Ketua UPT PPLK,

Rita Nilawijaya, S.S.

Kepala Sekolah SMA Sentosa Bhakti,

Dra. Erlina Bachtiar

Mengetahui

Dekan FKIP

Elfiana, M.Pd.

Page 3: Laporan Ppl Mading

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU

PEMANFAATAN MAJALAH DINDING SEBAGAI SUMBER

INFORMASI DI SMA SENTOSA BHAKTI

(STUDI KASUS DI SMA SENTOSA BHAKTI)

OLEH

DEVI PURWANINGSIH

NPM. 0822224

Diterima sebagai salah satu bukti telah Mengikuti

Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK)

Baturaja, Januari 2012

Mengesahkan

Supervisor I,

Darningwati, M.Pd.

Supervisor II,

Mila Arizah, S.Pd.

Page 4: Laporan Ppl Mading

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

mengumpulkan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat melaksanakan

kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) di SMA Sentosa

Bhakti dengan baik dan dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini pada waktu

yang ditentukan.

Laporan ini berisi tentang gambaran pelaksanaan program kerja penulis

dalam rangka pelaksanaan PPLK di SMA Sentosa Bhakti. Pada kesempatan ini

juga penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Ahmad Firmansyah, S.Pd. Selaku guru pamong Program Studi

Teknologi Pendidikan, yang telah banyak membantu memberikan pengarahan

dan masukan dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Mugiasih, S.Si. Selaku kepala pamong mahasiswa PPLK di SMA

Sentosa Bhakti yang telah banyak membimbing penulis dalam pelaksanaan

kegiatan PPLK di SMA Sentosa Bhakti.

3. Dra. Erlina Bachtiar selaku Kepala SMA Sentosa Bhakti yang telah

menerima penulis untuk melakukan kegiatan PPLK di SMA Sentosa Bhakti

4. Darningwati, M.Pd. Selaku supervisor I yang banyak memberi

bimbingan dan pengarahan kepada penulis baik dalam pelaksanaan PPLK

maupun dalam penulisan laporan.

5. Mila Arizah, S.Pd. Selaku supervisor II yang banyak memberi

bimbingan dan pengarahan kepada penulis baik dalam pelaksanaan PPLK

maupun dalam penulisan laporan.

Page 5: Laporan Ppl Mading

6. Elfiana, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

yang telah yang telah memberi kesempatan sehingga kegiatan PPLK ini dapat

terlaksana.

7. Munajat, SP.M.Si. Selaku Rektor Universitas Baturaja yang telah

memberikan kesempatan sehingga kegiatan PPLK dapat terlaksana.

8. Siswa-siswi kelas X, XI, XII yang telah membantu penulis dalam

melaksakan proses mengajar, terutama kelas Xa s.d. Xf.

9. Dewan guru, staf tata usaha, staf perpustakaan, staf koperasi yang telah

ikut membantu dalam pelaksanaan PPLK ini.

10. Rekan-rekan sesama mahasiswa PPLK di SMA Sentosa Bhakti

11. Kepada orang tua, saudaraku, serta teman-temanku dan semua pihak

yang telah memberikan bantuan baik material dan moral sehingga laporan

dapat diselesaikan.

Penulis berharap laporan ini dapat menjadi salah satu masukan bagi

penyelenggaraan PPLK maupun bagi lembaga tempat pelaksanaan PPLK dalam

menentukan kebijakasanaan berkenaan dengan pelaksanaan PPLK di masa yang

akan datang. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya

membangun dari pembaca untuk kesempurnaan laporan di masa yang akan

datang.

Page 6: Laporan Ppl Mading

DAFTAR ISI

JUDUL…..…………………………...………………..……………............

LEMBAR PENGESAHAN...………………..……….……………............

KATA PENGANTAR...…………….………………………………...........

DAFTAR ISI………...………..…………………………………………….

DAFTAR TABEL..………………………………………………………...

DAFTAR LAMPIRAN..……….…………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………............

B. Rumusan Masalah…………………………………………………..

C. Tujuan Laporan...……………………………………………............

D. Manfaat Laporan...…………………………………………………..

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Majalah Dinding…………….…….…...……………….

B. Pengertian Informasi…………………………………......................

C. Bagan Organisasi Majalah Dinding…………….……..……………

D. Perencanaan Redaksi…...…..………………………………………

E. Jadwal Terbit……………………………………………………….

F. Manfaat Majalah Dinding…………………………………………..

G. Langkah-Langkah Pemanfaatan Majalah Dinding………………….

H. Majalah Dinding SMA Sentosa Bhakti……………………………..

BAB III PEMBAHASAN

A. Persiapan Pelaksanaan Program…………….…………….................

B. Pelaksanaan Kegiatan..………………………………....……………

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Majalah Dinding………………

i

ii

iv

vi

viii

ix

1

3

4

4

6

9

12

13

14

15

19

21

23

25

26

Page 7: Laporan Ppl Mading

D. Solusi………………………………………………………………..

E. Hasil Kegiatan………………………………………………………

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………

B. Saran…………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………...…………………………………...

LAMPIRAN……………………………………………………………….

27

30

31

31

33

34

Page 8: Laporan Ppl Mading

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Persiapan Pelaksanaan Program……………..…………………..

Tabel 2. Pelaksanaan Program……….…………………............................

24

26

Page 9: Laporan Ppl Mading

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Keterangan Telah Melaksanakan PPLK………………………...

2. Struktur Pamong………………………………………………………

3. Struktur Organisasi Mahasiswa PPLK………………………………...

4. Daftar Piket……………………………………………………………

5. Absen-Absen………...………………………………………………...

6. Catatan Harian…………………………………………………………

7. Foto Kegiatan………………………………………………………….

34

35

36

37

38

60

73

Page 10: Laporan Ppl Mading

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Majalah secara sederhana dinding sekolah secara sederhana dapat

diartikan sebagai salah satu sarana bagi siswa-siswi atau guru untuk menyalurkan

bakat opini tentang suatu masalah yang lagi trend, informasi mengenai

perkembangan dan minat di bidang tulis menulis. Isinya bisa berupa berita seputar

sekolah, teknologi, dan lain-lain yang merupakan hasil kreasi pengelolahnya.

Melalui majalah dinding, siswa atau guru dapat mengaktualisasikan dirinya, tentu

melalui hasil karya sastra sesuai kebutuhan majalah dinding tersebut. Majalah

dinding sebagai sarana komunikasi membutuhkan pengelolan yang baik, sehingga

pesan yang disampaikan bisa mencapai sasaran sebagaiman yamg di inginkan

pengelolanya. Pengelolaan yang baik itu mencakup dua hal yakni manajemen

organisasi dan manajemen.

Mading atau yang biasa diakronimkan majalah dinding adalah salah satu

jenis komunikasi massa tulis yang paling sederhana. Disebut majalah dinding

karena prinsip dasar majalah terasa dominan di dalamnya, sementara itu

penyajiannya biasanya dipampang pada dinding atau sejenisnya (Nursito,1999:1)

Majalah dinding merupakan salah satu wujud keterampilan menulis.

Menurut Supriyanto (dalam Saliwangi, 1992:2) majalah dinding sangat mungkin

diselenggarakankarena merupakan salah satu bentuk majalah sekolah yang

Page 11: Laporan Ppl Mading

sederhana dengan biaya yang murah sehingga lebih mungkin dilaksanakan di

mana saja . Dalam hal ini majalah dinding bukanlah hal yang baru dan asing

dalam dunia persekolahan. Kehadirannya di sekolah bukan saja disikapi sebagai

pelengkap fasilitas semata, tetapi juga telah menjadi kebutuhan dalam merekayasa

siswa, baik yang berkaitan dengan program kurikulum kurikuler maupun

kokurikuler (Widodo, 1992:1). Majalah dinding memiliki peran yang cukup tinggi

dalam upaya pembinaan dan pembentukan siswa, baik dalam aspek pengetahuan,

kemampuan/keterampilan, bakat dan minat maupun sikap. Peranan majalah

dinding yang tampak pokok sebagai salah satu fasilitas kegiatan siswa secara

fisikal dan faktual serta memiliki sejumlah fungsi, yaitu : (1) informatif, (2)

komunikatif (3) rekreatif, (4) kreatif (Widodo, 1992:1)

Majalah dinding pada hakekatnya merupakan miniatur sebuah koran dari

segi perwajahan dan isinya. Satu rentang perwajahan majalah dinding harus

mencerminkan sosok halaman muka sebuah koran ditambah dengan berbagai isi

atau rubrik yang ditampilkan dan dikehendaki. Oleh karena wajah halaman muka

merupakan kemasan dari keseluruhan koran, maka pembuatan halaman muka

harus memiliki kriteria tertentu. Antara lain menarik, otonom, karkateristik, dan

menggungah minat pembaca. Hal ini perlu diperhatikan karena pada umumnya

sebelum melihat pada isi, orang lebih suka melihat kemasannya terlebih dahulu.

Untuk mencapai perwajahan tersebut, maka setidaknya unsur-unsur balansi visual

dan verbal, balansi proporsional, dan nuansa pewarnaan harus diperhatikan.

Disamping itu, ketepatan tata letak merupakan sendi yang tidak boleh

diremehkan. Dengan demikian jika majalah dinding yang telah selesai dibuat itu

Page 12: Laporan Ppl Mading

sudah siap dipasang, akan menjadi enak dinikmati dan merangsang untuk diikuti

sajiannya (Rifa’i, 1992).

Berdasarkan hasil pengamatan, majalah dinding di SMA Sentosa Bhakti

sudah berjalan tetapi pengelolaannya belum maksimal karena kurang

dimanfaatkan sehingga penerbitannya masih kurang padahal di sekolah tersebut

sudah tersedia majalah dinding (mading). Hal ini dipengeruhi oleh kurangnya

koordinasi OSIS dan minat menulis siswa yang rendah sehingga majalah dinding

di SMA Sentosa Bhakti haya satu minggu sekali diterbitkan dan itupun akan

diterbitkannya jika ada perlombaan. Dengan kondisi tersebut seharusnya OSIS

sebagai organisasi intra sekolah dapat mengelola mading dengan baik, sehingga

siswa dapat memahami makna majalah dinding di sekolah, karena dengan adanya

majalah dinding siswa bisa memperoleh media komunikasi, wadah kreativitas,

menanamkan kebiasaan membaca, pengisian waktu, melatih kecerdasan berpikir,

melatih berorganisasi. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam laporan

ini yaitu bagaimana memanfaatkan majalah dinding (Mading) sebagai sumber

informasi di SMA Sentosa Bhakti.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatasa maka rumusan masalah dalam laporan

penelitian ini adalah Bagaimana memanfaatkan majalah dinding (Mading) sebagai

sumber informasi di SMA Sentosa Bhakti ?

Page 13: Laporan Ppl Mading

C. Tujuan Laporan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan

yang ingin diperoleh dari hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa

besar minat siswa-siswi dalam membuat atau berkarya yang dituangkan kedalam

majalah dinding dan untuk memberikan informasi kepada siswa-siswi SMA

Sentosa Bhakti manfaat serta tujuan pembuatan majalah dinding dan memberi

informasi pengelolaan majalah dinding yang baik dan benar.

D. Manfaat Laporan

Laporan individu program pengalaman Lapangan Kependidikan II (PPLK)

di SMA Sentosa Bhakti ini memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Untuk penulis, menambah pengetahuan bahwa majalah dinding disekolah

baik untuk perkembangan anak karena majalah dinding dapat memberikan

informasi yang ada secara umum.

2. Untuk siswa SMA Sentosa Bhakti, memberikan pengetahuan bahwa

dengan adanya majalah dinding dapat mengembangkan bakat yang

dituangkan kedalam majalah dinding.

3. Untuk pengurus majalah dinding SMA Sentosa Bhakti, memberikan

gambaran bahwa majalah dinding di SMA Sentosa Bhakti telah berjalan

dengan baik dan dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca.

4. Untuk sekolah SMA Sentosa Bhakti, dapat memberikan perhatian lebih

lagi kepada pengurus majalah dinding dengan sehingga semua siswa dapat

mengembangkan bakatnya lewat majalah dinding.

Page 14: Laporan Ppl Mading

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Majalah Dinding (Mading)

Majalah dinding adalah salah satu jenis media komunikasi massa tulis

yang paling sederhana. Disebut majalah dinding karena prinsip dasar majalah

terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajiannya biasa di pampang pada

dinding atau yang sejenisnya. Prinsip majalah tercermin lewat penyajiannya, baik

yang terwujud tulisan, gambar, atau kombinasi dari keduannya. Dengan prinsip

dasar bentuk kolom-kolom, bermacam-macam hasil karya, seperti lukisan, teka-

teki silang, karikatur, cerita bergambar, dan sejenisnya disusun secara variatif.

Semua materi itu disusun secara harmonis sehingga keseluruhan wujud majalah

dinding tampak menarik.

Bentuk fisik majalah dinding biasanya berwujud lembaran tripleks, karton,

atau bahan lain dengan ukuran yang beraneka ragam. Ukuran yang tergolong

relatif besar adalah 120 cm x 240 cm, sedang yang lebih kecil lagi disesuaikan

dengan situasi dan kondisinya.

Dengan adanya majalah dinding, bermacam informasi dapat disebarkan

secara mudah ke seluruh wilayah sekolah tersebut dan akan banyak hal yang

semula tidak diketahui akhirnya menjadi perbendaharaan pengetahuan, baik yang

bersifat praktis maupun yang perlu perenungan

Sedangkan bahasa yang digunakan dalam majalah dinding memiliki ciri-

ciri khusus, yaitu singkat, padat, jelas dan komunikatif. Singkat berarti

Page 15: Laporan Ppl Mading

menghindari pemilihan bentuk kata yang kurang ringkas. Padat berarti

menggunakan jumlah kata sesedikit mungkin, tetapi dapat menjangkau makna

yang selengkap-lengkapnya. Sedang jelas, mengandung makna tidak

membingungkan, dan komunikatif mengandung unsur yang mudah dipahami.

Oleh sebab itu dalam majalah dinding, pemilihan kata menjadi unsur

penentunya. Setiap kata yang dipilih harus dipertimbangkan demi daya dukung

ketentuan tadi. Agar kalimat tidak terlalu panjang, apabila ada beberapa kata yang

kurang lebih bermakna sama atau bersinonim, maka harus dipilih yang paling

pendek. Bila ada frase dan kata tertentu artinya sama, maka harus dipilih kata dari

frase tersebut.

Majalah dinding sebagai sarana komunikasi membutuhkan pengelolaan

yang baik, sehingga pesan yang disampaikan bisa mencapai sasaran sebagaimana

yang diinginkan pengelolanya. Pengelolaan yang baik itu secara sederhana

mencakup dua hal yaitu : manajemen organisasi dan manajemen redaksional.

1. Manajemen Organisasi

Mading sebagai organisasi intra sekolah mutlak memerlukan manajemen

yang baik. Manajemen organisasi di sini mencakup bidang usaha dan

ketatausahaan (administrasi). Tugasnya adalah membantu kelancaran penerbitan

Mading sesuai periode terbit. Bidang inilah yang mengatur keuangan,

administrasi, sponsorship, dan segala tetekbengek yang tidak berhubungan secara

teknis dengan keredaksian.

Page 16: Laporan Ppl Mading

Bagian ini dipimpin oleh seorang Pemimpin Umum, dibantu oleh beberapa

bagian/seksi, seperti bagian Administrasi, Keuangan, Sponsorship, dll, sesuai

kebutuhan Mading.  Bagian administrasi bertugas membantu kelancaran

administrasi, misalnya surat-menyurat dengan pihak luar atau internal sekolah.

Bagian keuangan bertugas mengatur sirkulasi keuangan Mading, misalnya terkait

dengan biaya cetak foto, transportasi reporter, dll.  Sedangkan bagian sponsorship

bertugas mencari pihak sponsor seperti pihak-pihak yang akan beriklan pada

Mading.

2. Manajemen Redaksional

Bagian redaksional merupakan bagian yang mengurus materi pemberitaan

majalah dinding. Bagian ini di pimpin seorang pemimpin Redaksi yang

bertanggung jawab atas pekerjaan yang terkait dengan pencarian da disibukkan

dengan pelaporan berita. Bagian ini senantiasa dsibukkan dengan rapat yang

menentukkan informasi layak dan tidak layak di publikasikan. Organisasi

keredaksian harus di isi di oleh orang-orang yang punya pemahaman baik

terhadap teknis tulis menulis.

Struktur organisasinya redaksi terdiri dari pemimpin redaksi, Redaktur

Pelaksana, Redaktur dan Reporter. Pemimpin redaksi bertanggung jawab penuh

atas isi atau materi majalah dinding. Redaktur Pelaksana akan mengkoordinir

tugas-tugas keredaksian melalui para redaktur. Redaktur memberi tugas liputan

kepada para reporter, setelah itu melakukan editing atas tulisan reporter sekaligus

menentukan layak tidaknya sebuah tulisan untuk disiarkan. Sedangkan reporter

Page 17: Laporan Ppl Mading

bertugas mencari berita dilapangan, baik ditugaskan oleh redaktur maupun atas

inisiatifnya sendiri.

B. Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto H.M (1990; 11) Informasi adalah data yang dapat

diolah yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya.

Menurut RobertG.Murdik (1973; 12) Informasi adalah data yang telah

diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaan

dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

Jadi, secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu

bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan

bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan

datang. Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama

adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi.

Dari data-data tersebut informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting

karena telah dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu

pengumpulan data, data apa yang terkumpul dan menemukan informasi yang

diperlukan.

Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi memiliki beberapa

ciri-ciri yaitu :

Page 18: Laporan Ppl Mading

1. Benar atau salah, Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak bila

penerimaan informasi yang salah dipercayai mengakibatkan sama seperti

benar.

2. Baru, Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya.

3. Tambahan, Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan

baru pada informasi yang talah ada.

4. Korektif, Informasi dapat menjadi suatu korektif atas informasi yang

salah.

5. Penegas, Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada, ini

berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atau kebenaran

informasi tersebut.

Informasi dapat dikatakan berkualitas apabila telah memenuhi kriteria-

kriteria sebagai berikut :

1. Informasi harus akurat dan jelas, Yaitu informasi yang tidak mengandung

keraguan-keraguan, sama maksudnya yang disampaikan dengan yang

menerima, bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, harus

menjelaskan dan mencerminkan maksudnya atau dengan kata lain tidak

menimbulkan pertanyaan bagi penerima informasi tersebut.

2. Up to date (Tepat waktu), Yaitu informasi tersebut datang ke penerima

tidak terlambat karena informasi yang tidak tepat waktu sudah tidak

mempinyai nilai.

Page 19: Laporan Ppl Mading

3. Informasi harus relevan, Yaitu informasi itu diterima bagi orang yang

membutuhkan atau bermanfaat bagi yang menerimanya.

George R. Terry, Ph. D. menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi

tergantung pada beberapa aspek, yaitu:

1. Tujuan si penerima, apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan

bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya

untuk mendapatkannya.

2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data, penyampaian dan mengolah

data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.

3. Waktu, informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan

informasi itu sendiri.

4. Ruang dan tempat, informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan

atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.

5. Bentuk, dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh

penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan,

kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan

perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasi-

situasi yang ada hubungannya.

Page 20: Laporan Ppl Mading

6. Semantik, agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara

kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah

tafsir.

C. Bagan Organisasi Majalah Dinding

Dari dua bagian manajemen tersebut diatas dapat digambarkan bagan

organisasi majalah dinding sebagai berikut:

1. Pembina

2. Pemimpin Umum

3. Pemimpin Redaksi

4. Bagian Administrasi

5. Bagian Keuangan

6. Bagian Sponsorship

7. Redaktur Pelaksana

8. Redaktur

9. Repoter

D. Perencanaan redaksi

Page 21: Laporan Ppl Mading

Mutu atau kualitas majalah dinding sangat ditentukan oleh isi (berita,

gambar, feature, opini) dari majalah dinding itu sendiri. Sehingga sebaiknya isi

majalah dinding pun perlu direncanakan secara matang oleh pengelolanya,

khususnya Bagian Redaksi.

Perencanaan keredaksian ini dapat dimulai dari perencanaan liputan yang

bisa bersumber dari reporter, redaktur-redaktur pelaksana atau bahkan pemimpin

redaksi. Perencanaan tersebut ditentukan dalam sebuah rapat yang disebut rapat

redaksi. Dalam rapat bersama tersebut akan terungkap hal-hal seperti:

1. Ide/gagasan liputan

2. Penentuan angle /sudut pandang/topik

3. Pemabagian tugas (Siapa Jurnalisnya, siapa narasumbernya, berapa

biayanya, perlu foto pendukung atau tidak)

4. Dead line

Berkaitan dengan peliputan bahan maka beberapa hal yang perlu diketahui

1. Persiapan Reporter

a. Pemahaman : Masalah, Peraturan Perundang-undangan, hukum.

b. Peralatan : Tape recorder, alat tulis menulis (noetbook), dan kamera.

2. Sumber

a. Studi Pustaka (Literatur: buku-buku, media massa, internet)

b. Pakar, pengamat, praktisi

c. Pihak terkait (tersangka, pelaku, korban)

d. Sumber anonim

Page 22: Laporan Ppl Mading

3. Wawancara

a. Etika wawancara atau menemui sumber (memperkenalkan diri sama

dengan standar normal dilingkungan kita berada)

b. Berita harus diperoleh secara etis dan terbuka

c. Wawancara Telpon

4. Rubrikasi

Majalah dinding perlu menentukan jenis-jenis rubrik yang ditampilkan

setiap edisi. Rubrik ini sebaiknya bersifat permanen, umumnya rubrikkasi

menyangkut :

a. Berita sekolah

b. Ilmu Pengetahuan Teknologi

c. Surat Pembaca

d. Feature (Misalnya tentang lingkungan)

e. Cerita Pendek

f. Puisi

E. Jadwal Terbit

Majalah dinding mempunyai jadwal terbit atau disebut periode terbit, dan

bersifat mingguan, dua mingguan atau bulanan. Periodesasi terbit ini harus

dilakukan secara konsesten, artinya kalau memilih jadwal terbit mingguan maka

setiap minggu (misalnya setiap hari senin) isi majalah dinding harus berganti

dengan materi baru.

Page 23: Laporan Ppl Mading

Pemilihan jadwal dan periode terbit dilandasi oleh kemampuan pengelola

dalam memenuhi besaran halaman yang ada pada majalah dinding. Ukuran

majalah dinding harus disesuikan dengan jumlah personil pengurus.

F. Manfaat Majalah Dinding

Majalah Dinding (Mading) memiliki banyak manfaat. Beberapa

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Media Komunikasi

Majalah dinding adalah media komunikasi termurah untuk menciptakan

komunikasi antar pihakdalam lingkungan tertentu. Majalah dinding yang dipasang

di balai Rukun warga, halaman kantor desa, gereja, masjid, sekolahan, atau di

fakultas tertentu membuktikan bahwa pemasangan dengan cara itu membuat

komunikasi dapat dijalindengan praktis. Dikatakan paling praktis mengingat

bahan dan volume tulisan dapat diatur secara elastis, disesuaikan dengan tema dan

keperluan yang aktual. Bila sebuah desa sedang menghadapi lomba desa, sangat

mungkun majalah dinding yang ada di kantor desa dan balai Rukun warga akan

berbicara tentang topik lomba desa. Demikian juga kalau hari natal tiba, semua

aktivitas yang menyangkut gerejani akan di uraikan lebih banyak. Begitu pula bila

umat islam tengah berlebaran. Permasalahan yang menyangkut lebaran akan lebih

mendapat preoritas dalam pemuatannya. Sama hal nya jika hari kebangkitan

Nasional sudah dekat, pasti majalah dinding dari Sekolah Dasar sampai Perguruan

Tinggi berbicara tentang Budi Utomo, Ki Hajar Dewantoro, tokoh-tokoh

pendidikan, dan bermacam tema yang tercakup dalam dunia pendidikan.

Page 24: Laporan Ppl Mading

Dengan adanya majalah dinding, bermacam informasi dapat disampaikan

secara mudah keseluruh wilayah sesuai dengan lingkup yang direncanakan.

Dengan membaca majalah dinding, banyak hal yang semula tidak diketahui

akhirnya menjadi perbendaharaan pengetahuan, baik yang bersifat praktis maupun

yang perlu perenungan.

2. Wadah kreativitas

Pada umumnya kegiatan anak muda tidak pernah sepi dari kreativitas,

misalnya olaraga, olah seni, keterampilan, permainan, dan tidak ketinggalan

pulaaktivitas ekspresi tulis. Lewat karya tulis akan tersalurkan dua macam

manfaat yang bersifat timbal balik. Dari sisi penulis, majalah dinding adalah

tempat untuk mencurahkan bermacam ide, beragam gagasan, pikiran, daya cipta,

bahkan fantasi yang mengiringi perkembangan jiwanya perlu penyaluran dan

media untuk menuangkannya. Maka tepatlah apabila majalah dinding digunakan

sebagai wadah curahan kreativitas kawula muda karena di dukung oleh sifatnya

yang mudah di laksanakan dengan biaya yang murah.

Dari sisi lain, pembaca akan mendapatkan penyaluran yang berkaitan

dengan keinginan, cita-cita, kecintaan, kerinduan, keprihatinan, dan berbagai

pikiran lain yang tidak dapat disalurkannya sendiri. Dengan membaca tulisan-

tulisdan teman atau orang lain, terlepaslah ia dari berbagai gejolak yang ada dalam

dirinya. Majalah dinding dapat menjadi tuangan aspirasi diri bagi pembaca yang

telah dituliskan orang lain, dan menjadi sarana bersama penulisnya untuk

Page 25: Laporan Ppl Mading

berpendapat tentang sesuatu, berkeinginan, berkomentar, berolok-olok,

mengkritik, serta masih banyak lagi yang lain.

Sebagai anak muda yang peka terhadap sekelilingnya, dengan melihat

fakta bahwa dalam hidup ini selalu saja timbul persoalan, maka majalah dinding

akan menjadi dorongan untuk melahirkan tulisan guna melepaskan atau

menumpahkan segala macam gagasan dan pikirannya.

3. Menanamkan Kebiasaan Membaca

Dunia akan menjadi luas bila kita senang membaca. Untuk itu, kegemaran

membaca harus ditanamkan. Dalam hal ini majalah dinding punya andil yang

besar. Majalah dinding dapat tampil setiap saat tanpa dihadang oleh

sejumlahkesulitan. Majalah dinding dapat diterbitkan oleh siapa saja dalam jangka

waktu yang relatif bebas tergantung animo pembaca. Kalau pembacanya

menghendaki, majalah dinding dapat ditampilkan setiap hari dengan materi tulisan

yang bersifat aktual sesuai lingkungan. Apabila minat baca dan atensi menulis

masyarakat sedand-sedang saja, majalah dinding dapat diganti tiap bulan atau

tiap-tiap minggu.

4. Pengisi Waktu

Banyak anak muda tidak dapat mengisi waktu luangnya dengan baik.

Kelebihan energinya di buang percuma. Entah bercakap-cakap di tepi-tepi jalan,

merokok, minum, membentuk “genk’, mencoret-coretkan identitas dengan cat

semprot disembarang tempat, dan masih banyak lagi yang lain. Semua itu

sebenarnya dapat ditangguhkan dengan membaca majalah dinding kemudian aktif

Page 26: Laporan Ppl Mading

menulis. Apabila kelebihan tenaga yang diboroskan itu digunakan untuk menulis

dalam lembaran majalah dinding, tentu akan banyak bermanfaat bagi

perkembangan dan pertumbuhan jiwannya. Disamping itu, tentu juga bermanfaat

bagi pihak lain.

5. Melatih Kecerdasan Berpikir

Membaca majalah dinding akan membangkitkan gairah untuk mencari

bacaan lain lewat “umpan” yang disajikan dalam majalah dinding. Sangat

mungkin sajian-sajian majalah dinding itu belum sepenuhnya memenuhi selera

pembacanya. Hal ini akan menjadikan majalah dinding berperan sebagai

perangsang bagi pembacannya untuk mencari bahan bacaan lain yang lebih

lengkap.

Kebiasaan membaca akan menambah pengetahuan pembaca dalam

berbagai bidang. Semakin banyak membaca, pengetahuan siapa pun akan

bertambah. Secara tidak langsung hal itu akan menjadi pendorong bertambahnya

kecerdasan. Dengan demikian, jelaslah bahwa majalah dinding menjadi “terminal

awal” yang dapat mandasari lahirnya pengetahuan, ketangkasan berpikir, dan

terbentuknya kecerdasan.

6. Melatih Berorganisasi

Page 27: Laporan Ppl Mading

Menghadirkan selembar majalah dinding berarti mengorganisasikan

sekelompok orang. Majalah dinding menuntun semua yang terlibat didalamnya

untuk berorganisasi. Majalah dinding adalah perwujudan kerja tim atau kerja

kelompok yang perlu saling mematuhi kesepakatan, aturan yang telah ditetapkan,

kedisiplinan diri, dan kesungguhan bekerja. Dengan menyiapkan majalah dinding,

secara otomatis siapa saja akan menghayati arti organisasi dan langsung terkait

dengan aktivitas didalamnya.

Majalah dinding akan membiasakan para penyelenggaranya menyiapkan

perencanaan-perencanaan yang matang dalam tubuh organisasi sekelompok orang

yang menjalin kerjasama antar bagian. Lewat kondisi yang demikian, maka secara

langsung atau tidak majalah dinding menempatkan kekompakkan kerja sebagai

modal dasar setiap tumbuhnya organisasi.

G. Langkah-Langkah Pemenfaatan Majalah Dinding

Semua orang tahu kalau mading itu adalah karya para siswa yang

berisikan kliping informasi serta pengetahuan dari berbagai sumber. Biasanya

majalah dinding tersebut ditempelkan di papan-papan yang telah disediakan di

sekolah-sekolah. Namun dalam perkembangan zamannya sekarang minat untuk

membuat mading meningkat, sehingga papan-papan yang memuat mading

tersebut tak mampu lagi untuk menampung mading dari siswa. Tapi dengan

adanya sistem mengganti mading 1 minggu sekali, maka siswa tidak perlu

khawatir lagi jika mading tersebut tidak ditampilkan.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam membuat mading :

Page 28: Laporan Ppl Mading

1. Minat yang besar untuk menulis.

2. Mempunyai kemauan kuat untuk menulis.

3. Terus belajar dan mau menggali di sekelilingnya.

4. Punya sikap ingin tahu tentang semua hal di sekitarnya.

5. Mau belajar dari kekurangan tulisannya.

Dengan persiapan tersebut, maka mading yang akan ditampilkan dapat

menjadi menarik dan juga tulisan yang ada di mading tersebut banyak yang

membacanya.

Majalah informasi, adalah salah satu manfaat/ fungsi dari sebuah mading,

contohnya di dalam mading itu membahas seputar global warming, dengan

adanya tulisan itu, maka seseorang dapat tahu bahwa global warming itu seperti

apa, akibatnya apa dll. Kemudian mading itu juga berfungsi papan informasi atau

papan pengumuman, misalnya pengumuman kegiatan lomba sekolah, seminar,

workshop dan lainnya jadi mading itu tidak hanya berisi artikel atau tulisan tapi

juga informasi aktual yang ada di sekolah anda.

Isi mading bisa bermacam-macam, misalnya Berita-berita dan info yang

menarik perhatian para siswa, guru, dan karyawan; Hasil karya siswa, termasuk

bakat desain dan kepenulisan juga Kliping dari media massa. Kunci sukses dalam

pembuatan mading adalah adanya rasa memiliki di kalangan siswa, slogan “dari

siswa untuk siswa” Kedekatan pemberi dan penerima informasi yang tersaji di

mading dan Manajemen pengelola atau keredaksian.

Untuk membuat mading, diperlukan teknik pengelolaannya yaitu pertama

rencanakan isi dari sebuah mading misalnya saja temanya budaya Kal-Bar, maka

Page 29: Laporan Ppl Mading

isi dari mading tersebut hal-hal seputar kebudayaan Kal-Bar, setelah

merencanakan isi lalu lakukankanlah peliputan atau seperti melakukan wawancara

pada seseorang yang dianggap bisa memberikan info yang menarik tentang

kebudayaan Kal-Bar sesuai rencana isi. Wawancara tersebut bisa dari guru, teman

bahkan jika kita mau berusaha, kita bisa melakukan wawancara dengan pakar/ahli

kebudayaan Kal-Bar. Dari hasil peliputan atau wawancara, maka dibuatlah berita

yang semenarik mungkin dari hasil peliputan. Tahap terakhir adalah mendesain

perwajahan dari mading tersebut maksudnya adalah mendekorasi, melakukan

peletakkan di mana tulisan ini diletakkan, meletakkan gambar-gambar atau

hiasan-hiasan yang akan dibuat pada mading itu.

Untuk membuat mading perlulah dukungan terus-menerus dan motivasi

dari pembimbing serta kepala sekolah. Jangan sampai mading itu mati, tidak ada

dan tidak dikelola bahkan tidak ada sama sekali, karena mading merupakan media

kreasi, bakat dari para siswa yang patut dikembangkan.

H. Majalah Dinding SMA Sentosa Bhakti

Majalah dinding di SMA Sentosa Bhakti sudah berjalan dengan baik

namun dalam pembuatan majalah dinding di SMA Sentosa Bhakti dikoordinasi

oleh OSIS dan masih kurangnya minat dari siswa-siswi dalam menerbitkan

majalah dinding di sekolah karena adanya kesulitan dalam menerbitkan majalah

dinding disekolah karena adanya kesulitan dalam pembuatan atau penulisan

majalah dinding di SMA Sentosa Bhakti serta hanya satu minggu sekali majalah

dinding disekolah diterbitkan dan itupun akan diterbit kannya jika ada saran atau

majalah dinding yang dikumpulkan oleh siswa-siswi tersebut. Pengurus majalah

Page 30: Laporan Ppl Mading

dinding juga berpertan dalam membantu menerbitkan majalah dinding dan

kebanyakan majalah dinding yang diterbitkan hanya oleh siswa-siswi tertentu

saja.

Padahal banyak keuntungan yang dapat diperoleh dalam menulis atau

pembuatan majalah dinding salah satunya siswa-siswi akan mendapat

pengetahuan atau informasi terbaru dan masih banyak manfaat yang bisa diambil

dari pembuatan majalah dinding.

BAB III

PEMBAHASAN

Kegiatan PPLK dilakukan oleh mahasiswa Universitas Baturaja yang

bertempat di SMA Sentosa Bhakti dimulai dari tanggal 31 Oktober 2011 sampai

dengan tanggal 14 Januari 2012.

A. Persiapan Pelaksanaan Program

Langkah awal pelaksanaan program pemamfaatan majalah dinding sebagai

sumber informasi adalah dengan melakukan observasi demi mencari

permasalahan yang terjadi dalam lingkungan SMA Sentosa Bhakti baik dalam hal

proses belajar mengajar maupun proses kegiatan non mengajar dan setelah itu

mahasiswa PPLK mensosialisasikan program tersebut dengan pembimbing

pamong dan guru pamong, dan meminta izin untuk menjalankan program serta

memantapkan jadwal pelaksanaan program tersebut.

Page 31: Laporan Ppl Mading

Langkah selanjutnya adalah mulai untuk mengamati majalah dinding dan

menjalankan program tersebut. Dalam hal ini penulis mengamati langsung semua

kegiatan yang terjadi di majalah dinding. Dimana penulis mengamati sejauh mana

siswa memanfaatkan majalah dinding sebagai sumber informasi, dan sejauh mana

majalah dinding sekolah SMA Sentosa Bhakti.

Selain itu penulis juga melakukan persiapan lain untuk mencari informasi

mengenai peran majalah dinding sebagi sumber informasi, baik dari sumber buku

maupun dari internet, sehingga penulis bisa mengetahui majalah dinding SMA

Sentosa Bhakti telah berperan sebagai sumber informasi dan wadah kreativitas

siswa. Selanjutnya penulis mengumpulkan informasi dari mengelola majalah

dinding seberapa besar minat siswa terhadap majalh dinding, dan mamfaat apa

yang mereka setelah mereka melihatnya majalah dinding. Selain itu penulis juga

mulai cara atau strategi apa yang akan dilakukan untuk pemenfaatan majalah

dinding sebagai informasi di SMA Sentosa Bhakti.

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel persiapan pelaksanaan

program berikut ini:

Tabel 1. Persiapan Pelaksanaan Program

No Jenis KegiatanMinggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Observasi untuk menemukan

permasalahan dalam

pemanfaatan perpusatakaan

oleh siswa

2. Konsultasi dengan guru

pamong dan kepala pamong

Page 32: Laporan Ppl Mading

tentang program.

3. Konsultasi dengan pengelola

majalah dinding tentang

program.

4. Penentuan waktu pelaksanaan

program.

5. Mencari reverensi tentang

program yang akan

dilaksanakan.

6. Menyiapkan alat dan bahan

yang akan digunakan dalam

pelaksanaan program

7. Mensosialisaikan dengan

siswa.

B. Pelaksanaan Kegiatan

Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan untuk pemamfaatan majalah

dinding sebagai sumber informasi adalah :

1. Mengajak pengelolah mading dan siswa untuk mengaktifkan mading

2. Membagi jadwal pembuatan mading bagi setiap kelas

3. Membimbing siswa dan pengelolah untuk membuat mading

4. Menarik perhatian siswa dengan meletakkan mading di tempat strategi

5. Memanfaatkan majalah dinding sebagai sumber informasi

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel pelaksanaan program

dibawah ini:

Page 33: Laporan Ppl Mading

Tabel 2. Pelaksanaan Program

No Jenis KegiatanMinggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Mengajak pengelolah mading

dan siswa untuk

mengaktifkan mading

2. Membagi jadwal pembuatan

mading bagi setiap kelas

3. Membimbing siswa dan

pengelolah untuk membuat

mading

4. Menarik perhatian siswa

dengan meletakkan mading di

tempat strategi

5. Memanfaatkan majalah

dinding sebagai sumber

informasi

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Majalah Dinding di SMA Sentosa

Bhakti

Dari pengamatan yang saya lakukan pada saat saya PPLK di SMA Sentosa

Bakti terdapat beberapa faktor muncul pegaruh penghambat majalah dinding di

SMA Sentosa Bakti adalah sebagai berikut :

Page 34: Laporan Ppl Mading

1. Biasanya siswa-siswi hanya akan sungguh-sungguh membuat sebuah

majalah dinding jika ada perlombaan antar kelas.

2. Pembina kurang mengawasi dalam pembuatan majalah dinding yang

dilakukan oleh peserta didik.

3. Kurang adanya pengawasanyang khusus dari pembina majalah dinding

dikarenakan hal-hal yang lain.

4. Pada umum, pengurus majalah dinding kurang mempromosikan majalah

dinding bahwa Majalah dinding banyak manfaatnya untuk para peserta

didik

Faktor pendukung pemanfaatan majalah dinding di SMA Sentosa Bhakti

adalah sebagai berikut :

1. Sudah tersedianya papan mading di SMA Sentosa Bhakti

2. Adanya minat siswa untuk membaca mading

3. Sudah adanya pengelolah mading

Kebiasaan ini masih menjadi hal yang rutin terjadi dibeberapa sekolah

sampai sekarang, padahal dengan adanya majalah dinding siswa dapat

mengembangkan diri dalam berkreasi dan berdisiplin diri.

D. Solusi

Setelah melakukan PPLK II di SMA Sentosa Bakti dan menemukan

permasalahan tersebut, saya berpendapat bahwa akan ada jawaban dari masalah

yang terjadi dalam organisasi majalah dinding. Agar organisasi majalah dinding

akan tetap ada dan berkembang maju di SMA Sentosa Bakti, Menurut saya perlu

Page 35: Laporan Ppl Mading

adanya kerja sama antara berbagai pihak untuk tetap memajukan majalah dinding

di SMA Sentosa Bakti. Terutama dari siswa, kemudian guru sebagai motivator,

dan kepala sekolah bahkan pembina majalah dinding SMA Sentosa Bakti. Jika

telah terjalin keja sama yang baik antara pihak-pihak yang terkait maka

diharapkan majalah dinding di SMA Sentosa Bakti akan tetap maju dan

berkembang.

Berikut ini pihak-pihak yang terkait dengan perkembangan majalah

dinding SMA Sentosa Bakti.

1. Kepala Sekolah SMA Sentosa Bakti

Peranan penting untuk memajukan sekolah adalah kepala sekolah, untuk

meningkatkan kualitas siswa-siswi yang ada di SMA Sentosa Bakti sangat

bergantung pada campur tangan dari kepala sekolah. Bahkan keputusan apa yang

akan dilakukan terhadap perkembangan Majalah dinding juga kepala sekolah.

Kepala sekolah menugaskan pembina majalah dinding untuk lebih bisa

memberikan masukan kepada siswa dalam mengembangkan kreasi dalam diri

siswa melalui majalah dinding agar bisa memperoleh informasi.

2. Guru SMA Sentosa Bakti

Guru adalah sarana yang paling berperan dalam memberikan motivasi

kepada siswa agar dapat berjuang lebih ke masa yang akan datang. Dengan

adanya bantuan dari guru maka siswa akan lebih terdorong untuk

mengembangkan diri dalam organisasi majalah dinding. Berikut ini beberapa hal

Page 36: Laporan Ppl Mading

yang dapat dilakukan guru, guna menumbuhkan semangat siswa agar lebih

termotivasi dalam organisasi majalah dinding di SMA Sentosa Bhakti.

a. Guru hendaknya sering mempromosikan atau mengenalkan majalah

dnding kepada siswa. Mempromosikan majalah dinding adalah bertujuan

untuk memperkenalkan bahwa organisasi majalah dinding adalah kegiatan

yang positif guna membantu siswa untuk meningkatkan kreasi dalam diri

atau lebih tepat untuk memberikan kesempatan kepada mereka para

siswa-siswi yang ingin membekali diri mereka dengan adanya dukungan

dari guru, siswa dapat lebih semangat dalam meningkatkan dan

memanfaatkan majalah dinding sebagai sumber informasi.

b. Guru harus memberi kebebasan latihan dan memperhatikan siswa pada

saat membuat majalah dinding terutama pada saat pelajaran bahasa

indonesia.

c. Guru juga bisa memberikan penghargaan terhadap prestasi yang telah

didapat kepada siswa, supay siswa lebih termotivasi lagi ke depannya.

3. Pengurus Majalah Dinding di SMA Sentosa Bakti

Dengan adanya pengurus maka suatu organisasi akan dpat berjalan lancar

sebagaimana diharapkan, majalah dinding di urus oleh seorang pembina dbawah

naungan OSIS, yang tentunya adalah orang yang mengerti akan majalah dinding.

Pengurus juga hendaknya orang yang bertanggung jawab terhadap profisenya

yang telah diamanatkan kepadanya, guna untuk membantu dalam memberikan

ilmu tentang hal-hal yang berkaitan dengan majalah dinding. Serta melayani dan

Page 37: Laporan Ppl Mading

memberikan kesempatan kepada mereka yang ingin lebih naju dalam berkreasi

dan diri yang bisa dituangkan didalam majalah dinding.

4. Siswa SMA Sentosa Bakti

Siswa adalah orang dimana perannya sangat diperlukan dalam suatu

proses pemberian ilmu disekolah, harus terjalinlah sebuah kerja sama yang baik

antara siswa, guru serta organisasi yang ada di sekolah. Lembaga atau sekolah

juga membantu pertumbuhan siswa, dengan mengikuti organisasi disekolah

terutama majalah dinding ini maka siswa akan dapat menilai sjauh mana diri

mereka mampu berkreasi dalam menulis yang dituangkan di majalah dinding. Ini

juga memberikan pengaruh positif terhadap tumbuh kembang diri siswa dan di

harapkan siswa SMA Sentosa Bakti bisa lebih bergiat lagi dalam melakukan atau

menulis majalah dinding, terutama bagi yang memang benar tertarik dengan

kegiatan majalah dinding di SMA Sentosa Bakti.

E. Hasil Kegiatan

Keberadaan kegiatan majalah dinding di SMA Sentosa Bakti sebagai

kegiatan siswa dibawah naungan OSIS SMA Sentosa Bakti yang merupakan

pengembangan bakat dan minat siswa terhadap bidang menulis.

Dengan adanya majalah dinding disekolah yang rutin dilakukan satu kali

dalam seminggu majalah dinding dikeluarkan, kegiatan majalah dinding nantinya

akan jauh lebih baik, dan diharapkan mampu bersaing dengan majalah dinding

sekolah lain.

Page 38: Laporan Ppl Mading

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Melalui mading siswa atau guru dapat mengaktualisasikan dirinya, tentu

melalui hasil karya sesuai kebutuhan Mading tersebut. Mading sebagai sarana

komunikasi dan informasi membutuhkan pengelolaan yang baik, Dalam hal ini

penulis menarik kesimpulan yakni bagaimana memanfaatka majalah

dinding( mading ) sebagai sumber informasi. Dengan cara melakukan pendekatan

langsung dengan anggota OSIS SMA Sentosa Bhakti. Adapun hambatan dalam

pelaksanaan yaitu : Kurangnya keterlibatan siswa-siswi SMA Sentosa Bhakti

Baturaja dalam pembuatan madding, Kurangnya perhatian Pembina mading. Hasil

yang diharapkan Dengan lebih diaktifkannya kembali program majalah dinding

ini, maka diharapkan kepada seluruh siswa-siswi SMA Sentosa Bakti Baturaja

untuk lebih kreatif dalam mengisi Majalah dinding sebagai sumber informasi.

Page 39: Laporan Ppl Mading

B. Saran

Saran-saran yang perlu disampaikan pada laporan ini, selama mahasiswa

melakukan praktik mengajar di SMA Sentosa Bhakti adalah

1. Bagi Sekolah

a. Agar pembina mading lebih meningkatkan pengeloaan mading yang ada di

SMA Sentosa Bakti Baturaja.

b. Agar pembina terus menjalankan program Majalah dinding

2. Bagi siswa-siswi

a. Agar siswa- siswi lebih kreatif dalam mengisi Mading

b. Agar siswa- siswi menjadi terampil dan mau membaca Mading

c. Agar siswa- siswi mengetahui manfaat Mading

3. Bagi Penulis

a. Untuk dapat memberikan pengetahuan mengenai Mading kepada siswa-

siswi

b. Untuk mengetahui arti Majalah dinding secara luas

Page 40: Laporan Ppl Mading

DAFTAR PUSTAKA

Definisi Informasi 2. Diakses 24 Januari 2012

http://frirac.multiply.com/journal/item/13/

Manajemen_Mading_Sekolah_Makalah. Diakses 25 Januari 2012

Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

Sunarto dan Agung Hartono. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka

Cipta.

www.bloggaul.com/inowie/readblog/110490/ pengen-buat-mading-keren . Diakses

19 Desember