79
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka pembangunan dan peningkatan kegiatan siswa di masyarakat perlu adanya suatu kegiatan terencana yang bertujuan untuk melatih dan mendidik siswa sebagai insan sekolah dan warga masyarakat yang terampil dan berkualitas. Kegiatan yang dilakukan oleh sekolah kejuruan ini dilaksanakan untuk menunjang keberhasilan siswa pada akhir tahun pembelajaran. Praktek Industri (Prakerin) merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh semua sekolah kejuruan khususnya tingkat SMK, untuk mengenalkan pada setiap siswanya bagaimana rasanya, caranya mengenal dunia luar (dunia usaha) dan juga untuk menambah pengalaman khususnya SMK Cendana DDI Samarinda, dimana selama ini siswa yang melakukan pembelajaran praktek-praktek dengan skala yang kecil, hal itu membuat siswa merasa bosan dengan itu saja yang mereka lihat dan lakukan setiap harinya. 1

Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

teknik mesin

Citation preview

Page 1: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka pembangunan dan peningkatan kegiatan siswa di

masyarakat perlu adanya suatu kegiatan terencana yang bertujuan untuk melatih

dan mendidik siswa sebagai insan sekolah dan warga masyarakat yang terampil

dan berkualitas. Kegiatan yang dilakukan oleh sekolah kejuruan ini dilaksanakan

untuk menunjang keberhasilan siswa pada akhir tahun pembelajaran.

Praktek Industri (Prakerin) merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh

semua sekolah kejuruan khususnya tingkat SMK, untuk mengenalkan pada setiap

siswanya bagaimana rasanya, caranya mengenal dunia luar (dunia usaha) dan juga

untuk menambah pengalaman khususnya SMK Cendana DDI Samarinda, dimana

selama ini siswa yang melakukan pembelajaran praktek-praktek dengan skala

yang kecil, hal itu membuat siswa merasa bosan dengan itu saja yang mereka lihat

dan lakukan setiap harinya.

Untuk mengatasi hal itulah maka SMK Cendana DDI Samarinda

melaksanakan program Praktek Industri (Prakerin). Dengan diadakannya program

seperti ini dapat membuat siswa yang dididik akan merasa senang dan juga

menambah pengetahuan mereka. Selain mereka dapat mengasah kemampuan yang

mereka pelajari selama ini di sekolah, mereka juga dapat mengenal dunia usaha

atau lembaga di tempat mereka magang.

1

Page 2: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

Praktek Industri (Prakerin) adalah kegiatan kerja siswa pada suatu lokasi

dan waktu tertentu. Dalam Praktek Industri (Prakerin), siswa dituntut agar tidak

kaku/gugup dalam menghadapi ujian teori dan ujian praktek yang diperoleh di

sekolah selama dalam waktu setahun pertama, tetapi siswa juga dituntut belajar

dari pengalaman selama praktek industri di tempat praktek dan disesuaikan

dengan waktu yang sudah ditetapkan.

Tanpa adanya Praktek Industri (Prakerin), sulit bagi siswa untuk dapat

terjun langsung ke dunia usaha maupun dunia industri. Oleh karena itu, siswa

perlu menggali hal-hal yang beru dan menuangkan ilmu yang didapat selama di

bangku sekolah. Semoga dengan diadakannya program ini pendidikan di negara

kita akan semakin maju dan berkembang khususnya dibidang sekolah kejuruan.

B. Tujuan Praktek Industri (Prakerin)

Adapun tujuan dari praktek industri ini adalah untuk :

1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali hal-hal yang baru di

dunia usaha atau di dunia industri dan meningkatkan ilmu baik teori maupun

praktik yang diterima di bangku sekolah.

2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat menyesuaikan diri dan

beradaptasi dengan lingkungan kerja selama melaksanakan praktek industri.

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi siswa tentang ilmu yang didapat atau

diperoleh di sekolah dan selama praktek di dunia usaha.

4. Memberikan dan menetapkan sikap profesional dan keterampilan serta bekal

untuk memasuki lingkungan kerja.

2

Page 3: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan laporan Praktek Industri (Prakerin) antara lain :

1. Sebagai bentuk tanggung jawab dan disiplin selama melaksanakan kegiatan

praktek industri yang diberikan oleh sekolah yang dibuat dalam bentuk

laporan.

2. Sebagai bentuk percaya diri, disiplin, dan kreativitas terhadap tugas yang

dilakukan selama praktek industri.

3. Sebagai bentuk pengalaman dan komunikasi tertulis untuk disampaikan

kepada generasi penerus SMK Cendana DDI Samarinda.

4. Sebagai syarat untuk mengikuti uji kompetensi produktif akhir tahun kegiatan

pembelajaran.

3

Page 4: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Bengkel CV. Prima Jaya berdiri pada tanggal 12 november 2012 bergerak

pada bidang pelayanan, jasa/bengkel dalam perbaikan/perawatan mobil. Pendiri

dari perusahaan CV. Prima Jaya sebagai kepala bengkel Agus Puji Rianto.

Adapun struktur organisasinya adalah SBB

B. Bidang Usaha

CV. Prima Jaya adalah bengkel/perusahaan yang bergerak dibidang

pelayanan jasa perbengkelan, yang khusus melayani reparasi mobil seprti mobil

yang penyok, duco, dan perawatan suku cadang mesin dll.

4

Page 5: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

C. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi di CV. Prima Jaya adalah sebagai berikut :

5

Kepala bengkelAgus Puji Rianto

Body RepairRahmat Sukardi

MekanikHendri

MekanikMuhammad Toto

Surahman

MekanikDoni Sanjaya

Page 6: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

BAB III

OVERHAUL

A. Prinsip Kerja

Udara dan bahan bakar yang tercampur didalam carburator, terhisap

kedalam ruang bakar dan dikompresikan hingga mencapai tekanan dan temperatur

tertentu. dan akhir langkah kompresi, busi memercikan api sehingga terjadi

pembakaran. Adapun prinsip kerja motor bensin 4 tak yaitu:

1. Langkah Hisap

Piston bergerak dari TMA ke TMB. Saat piston bergerak turun, katup

masuk dalam keadaan terbuka, sehingga campuran bahan baker dan udara terisap

masuk kedalam silinder. Ketika piston mencapai TMB, katup masuk dalam

keadaan tertutup. Dapat dikatakan bahwa langkah kompresi I selesai.

2. Langkah Kompresi

Pada langkah kompresi II, kedua katup (katup masuk dan katup buang)

dalam keadaan tertutup. Piston bergerak naik dari TMB menuju TMA mendorong

6

Page 7: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

campuran bahan baker dan udara dalam silinder, sehingga menyebabkan tekanan

udara dalam silinder meningkat. Sebelum piston mencapai TMA campuran bahan

baker dan udara yang bertekanan tinggi dibakar oleh percikan api busi.

3. Langkah Usaha

Pada langkah kompresi II, kedua katup (katup masuk dan katup buang)

dalam keadaan tertutup. Piston bergerak naik dari TMB menuju TMA mendorong

campuran bahan baker dan udara dalam silinder, sehingga menyebabkan tekanan

udara dalam silinder meningkat. Sebelum piston mencapai TMA campuran bahan

baker dan udara yang bertekanan tinggi dibakar oleh percikan api busi

7

Page 8: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

4. Langkah Buang

Pada langkah buang, piston bergerak naik dari TMB menuju TMA. Katup

masuk dalam keadaan tertutup dan katup buang dalam keadaan terbuka. Gas sisa

hasil pembakaran terdorong keluar menuju saluran pembuangan. Dengan

terbuangnya gas sisa pembakaran, berarti kerja keempat langkah mesin untuk satu

kali proses kerja (siklus) telah selesai.

B. Komponen Utama dan Fungsi

Berikut adalah komponen-komponen utama mesin dan fungsinya masing-

masing :

1. Kepala silinder (Cylinder head)

Kepala silinder dipasangkan pada blok silinder, yang diikat dengan dengan

baut-baut dan terbuat dari besi tuang atau paduan alumunium. pada bagian atas dri

kepala silinder dipasangkan sebuah tutup.

8

Page 9: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

Adapun fungsi dari Cylinder head adalah:

a. Sebagai ruang pembakaran.

b. Untuk menempatkan mekanisme katup.

c. Tempat pemasang busi.

d. Tempat pemasangan saluran masuk dan saluran buang.

e. Tempat mantel pendingin, untuk mendinginkan katup.

2. Blok Silinder (Cylinder block)

Blok silinder merupakan bentuk dasar dari pada suatu mesin. dan pada

blok silinder ini terdapat beberapa buah silinder. Blok silinder biasanya terbuat

dari Cast Iron, tetapi belakangan ini banyak juga yang terbuat dari paduan

alumunium dengan maksud mengurangi berat serta menambah panas radiasi.

9

Page 10: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

Adapun fungsi dari blok silinder adalah:

a. Sebagai dudukan silinder dan kepala silinder.

b. Sebagai rumah mekanisme engkol (poros engkol, con rod, piston, dll).

c. Tempat terjadinya langkah – langkah pembakaran.

d. Didalamnya terdapat silinder yang berfungsi tempat piston naik turun untuk

menghasilkan langkah usaha.

3. Torak (Piston)

Piston berbentuk seperti silinder. Piston bekerja dan bergerak secara

translasi (gerak bolak-balik) di dalam silinder, yang biasa disebut gerak dari TMA

ke TMB atau sebaliknya. Piston selalu menerima temperatur dan tekanan yang

10

Page 11: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

tinggi, bergerak dengan kecepatan tinggi dan terus menerus. Dalam silinder piston

melakukan empat macam pekerjaan, yaitu hisap, kompresi, expansi, dan buang.

Adapun fungsi dari piston yaitu:

a. Tempat dudukan ring piston.

b. Menghisap dan memapatkan campuran udara dengan bahan bakar.

c. Meneruskan tekanan pembakaran ke cranksaft.

d. Mendorong gas bekas pembakaran keluar

11

Page 12: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

4. Cincin Torak (Ring piston)

Adapun fungsi dari ring piston adalah:

a. Mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar serta gas pembakaran

melalui celah antara piston dengan dinding silinder kedalam bak engkol

selama langkah kompresi dan langkah pembuangan.

b. Mencegah oli yang melumasi piston dan silinder masuk ke ruang bakar.

c. Memindahkan panas dari torak ke dinding silinder untuk mendinginkan

piston.

12

Page 13: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

5. Batang torak (Connecting rod)

Batang torak atau connecting rod adalah suatu komponen utama

mesin yang berfungsi untuk menghubungkan piston ke poros engkol dan

selanjutnya menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran dan

meneruskannya ke poros engkol. Bagian ujung connecting rod yang berhubungan

dengan pin piston disebut small end. Sedangkan yang berhubungan dengan poros

engkol disebut big end. Poros engkol berputar pada kecepatan tinggi di dalam big

end, dan mengakibatkan temperatur menjadi naik. Untuk menghindari hal

tersebut, maka metal dipasangkan dalam big end. Metal ini dilumasi dengan oli

dan sebagian dari oli ini dipercikkan dari lubang oli ke bagian dalam piston untuk

mendinginkan piston atau torak.

Dalam pemasangan batang torak (connecting rod) harus dipasangkan

sesuai dengan tanda. Apabila salah pemasangannya akan menutup lubang oli.

Untuk hal ini, tiap batang torak terdapat tanda. Tanda ini bermacam macam

tergantung pada tipe mesin dan harus teliti dengan menggunakan buku pedoman

reparasi.

13

Page 14: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

Adapun fungsi dari connecting rod adalah:

a. Menghubungkan piston dan poros engkol (crankshaft).

b. Mengubah gerak lurus (naik turun ) piston menjadi gerak putar pada poros

engkol (crankshaft).

c. Meneruskan gaya dan tenaga piston hasil pembakaran menuju ke poros engkol

(crankshaft) dan membangkitkan momen putar pada poros engkol.

6. Poros engkol (Crankshaft)

Adapun fungsi dari crankshaft adalah untuk merubah gerak naik turun

piston (torak) menjadi gerak putar yang akhirnya dapat menggerakkan roda gila

(fly wheel). Tenaga yang dipergunakan untuk menggerakkan roda kendaraan

dihasilkan pada oleh hasil pembakaran (langkah usaha), kemudian hasil

pembakaran ini dapat menggerakan torak, kemudian melalui batang torak dan

dirubah menjadi gerakan putar oleh poros engkol atau crankshaft. Poros engkol

menerima beban yang sangat besar dari piston (torak) dan connecting rod,

14

Page 15: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

ditambah dengan cara kerjanya yang bekerja pada kecepatan tinggi. Dengan

alasan tersebut, maka poros engkol biasanya dibuat dari baja karbon dengan

tingkatan dan daya tahan yang tinggi, dan dibuat dari bahan yang berkualitas

tinggi.

7. Roda gila (Flywheel)

Poros engkol menerima tenaga putar dari piston (torak) selama langkah

usaha. Akan tetapi tenaga itu hilang pada lang kah langkah lainnya seperti, inertia

loss, dan hilang disebapkan karena gesekan.

Adapun fungsi dari flywheel adalah:

a. Fly wheel atau yang biasa disebut dengan roda gila berfungsi untuk

menyimpan tenaga putar (inertia) yang dihasilkan mesin pada langkah usaha,

sehingga poros engkol (crank shaft) dapat tetap berputar terus menerus pada

langkah langkah lainnya. Hal ini mengakibatkan mesin berputar dengan

lembut yang diakibatkan getaran tenaga yang dihasilkan.

b. Sehingga roda gila juga berfungsi untuk menerima tenaga putar dari motor

starter, dan kemudian meneruskannya ke poros engkol, sehingga poros engkol

15

Page 16: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

dapat berputar danmesin dapat mulai hidup. Pada kendaraan dengan transmisi

otomatis, sebagai pengganti roda gila adalah torgue converter.

8. Bak oli (Carter)

Carter atau bak oli Terletak dibawah blok silinder digunakan sebagai

penampung oli, terbuat dari plat baja yang kuat dan tahan terhadap tekanan dari

luar, karena posisi nya di bawah sendiri, maka resiko bertumbukkan dengan benda

keras di jalan sangat mungkin terjadi.bak carter ini dihubungkan dengan blok

silinder dan diberikan perapat atau gasket supaya tidak terjadi kebocoran oli.

Desain dari carter ini berbeda- beda tiap pabrikan akan tetapi hampir semuanya

bernetuk di bawah ini, ada ruang cekungan yang di dalamnya nanti digunakan

untuk tempat pompa oli, dan di bagian paling bawah ada baut yang digunakan

untuk mengeluarkan oli pada saat ganti oli mesin.

16

Page 17: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

Adapun fungsi dari carter adalah:

a. Sebagai penampung oli

b. Tempat di keluarkannya oli

9. Valve / klep / katup

Katup berfungsi untuk membuka dan menutup intake manifold dan

(exhaust manifold). Tiap-tiap silinder pasti dilengkapi minimal dengan dua katup

yaitu katup masuk dan katup buang. Konstruksi katup terdiri dari kepala katup

(valve head) dan batang katup (valve stem). Katup ini menyerupai jamur. Pada

kepala katup, bentuknya disesuaikan dengan kebutuhan agar gas yang keluar

masuk dapat mengalir dengan lancar. Daun katup masuk diameternya dibuat lebih

besar jika dibandingkan dengan daun katup buang. Tujuannya agar pemasukan

gas bersih dapat lebih sempurna.

Temperatur rata-rata yang terjadi pada daun katup hisap adalah antara 250

derajat celcius sampai dengan 275 derajat celcius, sedangkan untuk katup buang

berkisar antara 700 derajat celcius sampai dengan 760 derajat celcius. Dengan

temperatur seperti tersebut di atas, maka daun katup buang dibuat dari bahan yang

lebih kuat dari pada daun katup masuk. Agar katup menutup rapat pada

dudukannya, maka permukaan sudut katup (valve face angle) dibuat pada 44,5

derajat atau 45,5 derajat.

17

Page 18: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

Adapun fungsi dari katup yaitu:

a. Sebagai tempat masuknya campuran bahan bakar.

b. Sebagai tempat keluarnya asap dari sisa hasil pembakaran.

10. Valve seal

Adapun fungsi dari valve sheal yaitu untuk menutup celah sehingga tidak

terjadi kebocoran pada valve

18

Page 19: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

11. Per klep (Valve spring)

Adapun fungsi dari valve spring yaitu untuk menutup (mengembalikan

klep ke posisi semula)dan menahan klep pada saat posisi membuka.

12. Dudukan katup (Valve seat)

Adapun fungsi dari dudukan katup yaitu merapatkan (mencegah

kebocoran) pada saat katup menutup.

19

Page 20: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

13. Bearing / Bantalan /Metal

Adapun fungsi kerja dari Bearing yaitu mencegah keausan dan

mengurangi gesekan pada poros engkol.

14. Tuas katup (Rocker arm)

Adapun fungsi dari rocker arm yaitu menekan katup – katup sehingga

dapat terbuka.

20

Page 21: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

15. Batang penumbuk (Pushrod)

Adapun fungsi dari push rod yaitu meneruskan gerak lifter ke rocker arm

Batang penekan berbentuk batang kecil yang masing-masing dihubungkan pada

pengangkat katup dan rocker arm pada mesin OHV (Over Head Valve). Batang

katup ini meneruskan gerakan dari valve lifter ke rocker arm.

16. Poros bubungan (Camshaft)

Camshaft dilengkapi dengan jumlah nok yang sama yaitu untuk katup

hisap dan katup buang.

Adapun fungsi dari camshaft yaitu membuka dan menutup katup sesuai

dengan timing yang ditentukan.

21

Page 22: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

17. Piston Pin

Adapun fungsi dari piston pin menghubungkan piston dengan connecting

rod melalui lubang bushing.

18. Bantalan luncur (Thrust washer)

22

Page 23: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

Adapun fungsi dari thrust washer yaitu menahan poros engkol agar tidak

bergerak maju mundur.

19. Timing belt / Timing chain / Timing gear

Adapun fungsi dari timing belt yaitu menghubungkangerakan putar

crankshaft ke camshaft dengan perbandingan 2:1 (dua kali cnrankshaft dan satu

kali camshaft).

20. Penumbuk katup (Valve lifter)

Pengangkat katup berfungsi untuk membuka dan menutup katup dengan

cara memindahkan gerakan dari nok. Pengangkat katup bergerak turun dan naik,

karena gerakan pada pengantarnya yang terdapat di dalam blok silinder saat

sumbu nok berputar dan menggerakkan katup untuk membuka dan menutup.

Mesin yang mempunyai pengangkat katup konvensional celah katupnya harus

disetel dengan tepat, sebab tekanan panas mengakibatkan pemuaian pada

komponen kerja katup. Namun untuk pengangkat katup hidraulis celah katupnya

23

Page 24: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

dipertahankan pada 0 mm setiap saat dan bebas penyetelan. Hal ini dapat dicapai

dengan hydraulic lifter atau sealed hydraulic lifter yang terdapat pada mesin tipe

OHV atau katup last adjuster yang terdapat pada mesin tipe OHC.

Adapun fungsi dari valve lifter yaitu memindahkan gerak camshaft ke

rocker arm melalui pushrod.

C. Gambar Kerja Mekanisme Katup

Adapun sistem kerja dari mekanisme katup adalah seperti pada gambar di

bawah ini :

24

Page 25: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

Dari gambar tersebut dapat diuraikan pada sistem motor bakar 4 tak, untuk

memasukkan campuran bahan bakar-udara dan membuang gas bekas hasil

pembakaran dari dalam silinder, diperlukan adanya katup masuk dan katup buang,

yang berfungsi menutup dan mebuka salura masuk dan buang.

Mekanisme yang membuka dan menutup katup-katup ini disebut

mekanisme katup. Berikut ini akan diuraikan konstruksi dan komponen

mekanisme katup yang banyak digunakan pada kendaraan saat ini.

D. Macam – macam Mekanisme Katup

Mesin 4 langkah mempunyai satu atau dua katup masuk dan katup buang

pada setiap ruang bakarnya. Campuran udara dan bahan bakar masuk ke silinder

melalui katup masuk dan gas bekas keluar dari dalam silinder melalui katup

buang. Mekanisme membuka dan menutup katup-katup ini disebut mekanisme

katup. Berikut ini akan diuraikan tipe mekanisme katup yang banyak digunakan

pada kendaraan.

1. Tipe Over Head Valve (OHV)

Pada tipe ini penempatan camshaft-nya pada blok silinder, dibantu dengan

valve lifter dan push rod antara rocker arm. Mekanisme katup ini sederhana dan

high reliability.

25

Page 26: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

2. Tipe Over Head Camshaft (OHC)

Tipe ini sedikit lebih rumit dibandingkan dengan tipe OHV. Namun tipe

ini tidak menggunakan lifter dan push rod sehingga berat bagian yang bergerak

menjadi berkurang. Kemampuan pada kecepatan tinggi cukup baik, karena katup-

katup membuka dan menutup lebih cepat pada kecepatan tinggi. Pada tipe ini

camshaft ditempatkan di atas kepala silinder dan cam langsung menggerakkan

rocker arm tanpa melalui lifter dan push rod. Camshaft digerakkan oleh poros

engkol melalui rantai atau tali penggerak.

26

Page 27: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

3. Tipe Double Over Head Camshaft (DOHC)

Pada tipe ini, dua camshaft digerakkan langsung dengan sebuah sabuk dan

intake camshaft digerakkan oleh exhaust camshaft melalui sebuah roda gigi

seperti pada gambar berikut.

E. Langkah – Langkah Membongkar Mesin

Adapun langkah-langkah dalam membongkar mesin adalah sebagai

berikut :

1. Lepaskan tutup roda penerus di bagian sisi dan bagian bawah.

2. Lepaskan 4 buah baut pengikut transmisi dari rumah kopling.

3. Lepaskan bantalan kopling berikut bantalan porosnya dari garpu dan

kemudian lepaskan garpunya.

4. Keadaan yang sama bila tutup pemegang kopling akan dipasang berilah tanda

pada tutup kopling dan roda penerus sehingga tutup kopling dapat

dipasangkan pada posisinya semula.

27

Page 28: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

5. Kendorkan pengikat selang dan lepaskan selang by pass pompa air.

6. Lepaskan baut-baut pompa air dan lepaskan pompa air berikut kipasnya dan

batang penyetel tali kipas.

7. Lepaskan pengeluaran air dan rumah saluram buang dari kepala silinder.

8. Lepaskan pipa vakum dari distributor dan pipa bensin dan pipa antara

karburator dan pompa bensin, lepaskan vakum dan pipa bensin.

9. Lepaskan kabel-kabel busi dan kabel penyalaan dari koil, lepaskan kabel

primer dari baut terminal distributor, lepaskan baut pengikat distributor dan

keluarkan distributor, lepas tuas pengukur minyak.

10. Lepaskan koil penyalaan dari kepala siinder.

11. Lepaskan baut pompa bensin dan lepakan pompa bensin.

12. Lepaskan baut pengikat klem tabung saringan minyak pada tutup oenekan

katup kemudian putar keluar tabung saringan minyak dari blok silinder.

13. Lepaskan mur pengikat maniolf (saluran masuk dan buang) pada kepala

silinder, kemudian lepaskan saluran masuk dan buang bersama gasketnya.

14. Lepaskan tutup kepala silinder serta gasketnya.

15. Lepaskan mekanisme katupnya.

16. Keluarkan poros nok, lepaskan tutup pengangkat katup serta gasketnya,

kemudian keluarkan pengangkat katup dari blok gasketnya, bila sukar

mengeluarkan pengangkat katup miringka blok silinder dengan jalan memutar

penyokongnya, pengangkat katup dan poros nok arus ditempatkan di atas

pada dengan teratur, dngan demikian pemasangannya nanti pada tempatnya

semula di blok silinder akan mudah dilakukan.

28

Page 29: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

17. Lepaskan baut-baut kepala silinder menurut urutanya untuk mencegah

melengkungnya kepala silinder. Jangan mengendorkan dan melepaskan baut-

baut kepala sililinder secara sekaligus. Lakukanlah pekerjaan ini dua atau tiga

kali, lepaskan kepala silinder dan gasket.

18. Miringkan blok silinder dan lepaskan baut-baut karet dan lepaskan karter

serta gasketnya.

19. Lepaskan saringan minyak, lepaskan pipa pompa minyak pada blok silinder,

putuskan kawat penyetelan dan lepaskan baut pompa minyak dan tarik keluar

pompa minyak.

20. Lepaskan puli poros engkol dengan menggunakan alat khusus (Puli).

21. Lepaskan tutup roda penentu waktu dan gasketnya.

22. Lepaskan 2 buah baut plat poros nok melalui lubang yang terdapat pada roda

penentu waktu.

23. Lepaskan sumbu nok dengan jalan menarik keluar dari bagian depan blok

silinder.

24. Usahakanlah sebaik mungkin agar pada waktumembuka poros nok tidak

merusak bantalannya.

25. Lepaskan skrup-skrup dan buat pengikat plat ujung pada blok silinder dan

kemudian keluarkan bersama gasketnya..

26. Bila perlu lepaskan roda gigi poros nok sebelum melepaskan roda gigi ini

lepaskan dulu kunci pengikatnya yang terdapat pada poros nok dengan

menggunakan Puli poros nok.

29

Page 30: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

27. Kepaskan pen koter dan mur kap batang torak, lepaskan kap batang torak,

doronglah keluar, batan gtorak dan torak ke bagian atas silinder dengan jalan

diketok dengan tangkai palu.

28. Usahakanlah agar batang torak ini tidak merusak permukaan dinding silinder,

pasang kembali kap batang torak, berilah tanda pada batang torak dan torak-

torak sehingga memudahkan pemasangannya nanti pada tempatnya semula.

29. Kendorkan dan lepaskan baut-baut kap bantalan poros engkol, bantalan-

bantalan serta shim (perapat) nya.

30. Keluarkan dengan hat-hati poros engkol serta bantalannya dari blok silinder,

lepaskan perapat minyak (oil seal) yang terdapat pada bagian belakang poros

engkol, bantalan-bantalan dan shim-shim jaangan sampai tertukar satu dengan

lainnya.

31. Lepaskan pegas torak, pegastorak yang sudah dilepaskan itu diletakan dengan

teratur sesuai dengan noomor silindernya.

32. Lepaskan baut-baut pena torak dan keluarkan penatorak ini dari torak dan

batang torak, jangan sampai tertukar pena torak ini satu dengan lainnya.

33. Tekan pegas-pegas ketup dengan menggunakan kompresor pegas katup dan

lepaskan penghantar pegas katup, pegas-pegas dan perapat batang katup dan

dudukan pegas, keluarka katup- katup.

34. Lepaskan pegas pengunci dari ujung poros penghantar katup dan keluarkan

lengan pengkutip katup, penjami poros lengan dan pegas-pegas dari poros

lengan.

30

Page 31: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

35. Bersihkan bagian yang dibongkar sebersih mungkin sebelum dipasang

seingga tidak terdapat kotoran , oli, karbon dan bekas-bekas air. Periksalah

blok silinder dan juga merupakan sebagian dari dinding ruang bakar, pada

kepala silinder terdapat: lengan pengungkit dan porosnya, pipa-pipa saluran

masuk dan buang, kabel-kabel busi dan businya (pada motor bensin), pipa-

pipa saluran minyak bakar dan injector.

F. Membongkar, Memeriksa, dan Memasang Kepala Silinder

1. Membongkar Kepala Silinder

- Lepaskan tutup kepala silinder dengan jalan melepas knok terlebih

dahulu.

- Kendorkan mur pengikat knalpot dan pipa pemasukan udara dengan

merata, agar tdak terjadi momen bengkok pada baut, gunakan kunci pas

atau kunci ring, kemudian lepaskan mur-mur dan selanjutnya melepaskan

knalpot dari kepala silinder.

- Lepaskan mur-mur atau baut-baut pengikat pipa pendingin, kemudian

lepaskan hubungan pipa pendingin dengan kepala silinder.

- Lepaskan baut pengikat pada pipa pelumas dengan kunci pas kemudian

lepaskan pipa pelumas dari hubungannya dengan instalasi pada kepala

silinder.

- Lepaskan hubungan pipa bahan bakar dengan injektor.

- Kendorkan semua mur pengikat kepala silinder dengan merata agar tidak

terjadi kejutan pada bahan kepala silinder.

31

Page 32: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

- Gunakan kunci pas atau kunci ring yang tersedia kemuduan lepaskan mur

satu persartu, setelah mur pengikat dilepas maka kepala silinder itu

digoyang-goyang agar dapat terlepas dari blok motornya. Kalau ternyata

masih melekat dengan blok maka tariklah kepala silinder itu ke atas

dengan dua buah bat pengangkat yang disediakan kemudian pukullah

bagian samping kepala silinder dengan palu yang lunak

(plastic/kayu/karet), jagalah agar alas dari kepala silinder yang rata itu

jangan rusak kena benda yang tajam.

- Letakan kepala silinder itu pada tempat yang lunak, rata dan jauh dari

bahan yang dapat menimbulkan karat (air,asam dan lainya) atau diletakan

di tempat untuk dikerjakan lebih lanjut.

- Lepaskan mmur-mur pengikat injektor.

- Lepaskan injektor dari kepala silinder dengan alat khusus yang

disediakan untuk motor tersebut, pada motor diesel yang baru selesai

bekerja biasanya terdapat kerak-kerak pada ujung injektor yang membuat

hubungan erat dengan kepala silinder.

- Lepaskan mur/bat braket dan poros pengungkit dari kepala silinder.

- Angkatlah satu unit instalasi poros pengungkit dari kepala silinder.

- Lepaskan mur/baut penahan dari poros pngungkit kemudian satu persatu,

lepaskan ring plat, pegas, pengungkit, braket dan pegas dari susunan

instalasi poros pengngkit.

- Lepaskan mur kemudian baut penyetel dari pengungkit.

32

Page 33: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

- Pasanglah kepala silinder pada alat pemegang, kalau tidak tersedia kepala

silinder tersebut dapat diletakan miring pada bangku kerja yang rata,

halus dan tidak dapa menggores. Pasanglah alat pelepas katup pada

tempatnya, tekanalh pegas katup dengan alat tersebut sehingga bus

penjepit terlapis dari piringan pegas.

- Kendorkan penekan pegas perlahan-lahan agar pegas dan piringan pegas

tidak melompat dan tidak menimbulkan kecelakaan, setelah pegas tidak

bekerja maka ambillah piringan pegas kemudian baru melepas katup.

Untk menjaga agar tidak terjadi saling tukar tempat maka berilah randa

pada tiap katup sesuai dengan tempatanya semula. Hal ini dilakukan agar

kita dapat mengetahui data tiap kepala silinder untuk memudahkan

pekerjaan selanjutnya.

- Lepaskan semua sumbatan air pendingin pada kepala silinder, ini

dilakukan terakhir untuk mrnjaga bagian-bagian yang kecil tidak masuk

ruang pendingin.

- Perhatikan tempat dari bagian-bagian tersebut kalau perlu berilah tanda

agar tidak tertukar tempat. Berilah tempat yang aman supaya tidak

tergangu misalnya bak seng dan diletakan d atas rak.

- Untuk bus katup, dudukan katup dan bus untuk injektor tidak slalu

dibongkar pada tiap kali membongkar motor karena alat itu dapat

diperiksa pada tempatnya tanpa melepas dari kepala silinder.

33

Page 34: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

34

Page 35: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

2. Memeriksa Kepala Silinder

- Periksa untuk melihat apakah kepala silinder ada yang rusak atau pecah

secara visual atau dengan alat detector lainnya kalau ternyata retak atau

pecah perbaiki bila mungkin atau ganti dengan kepala silinder yang baru.

- Pasangkan pengukur kerataan kepala silinder pada permukaan kepala

silinder. Periksa keratin permukaan kepala silinder dengan bantuan

pengukur celah (peat ukur). Kalau pengukuran ini lebih dari batas yang

diizinkan perbaikilah dengan gerinda.

- Periksa dudukan katup terhadap kerusakan atau lebar dudukannya:

- Untuk memperbaiki dudukan klep buang pakailah pisau pahat yang

dilengkapi dengan karbit semenit.

- Pada waktu memperbaiki dudukan klep, kotoran harus dihindarkan untuk

menjaga agar daerah kontak dudukan klep (katup) tetap baik juga untuk

pekerjaan perbaikannya harus dipakai pedoman yang sudah ditentukan.

- Pada akhir pekerjaan pemotong maka gaya potong pisau pahat harus

dikurangi untuk mencegah kerusakan pada daerah ujung dudukan klep.

Pergunakan pisau pahat (cuttet) dengan sudut 45 derajat dan potonglah

dengan sudut itu sampai didapatkan lebih besar dari harga yang

diharuskan. Periksa daerah kontrak antara klep dan dudukannya. Sudut

kontak 45 derajat merupakan titik tengah dari permukaan klep.

35

Page 36: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

3. Memasang Kepala Silinder

- Setelah katup, dudukan katup dengan perlengkapan katup dianggap telah

memenuhi syarat maka sebelum dipasang dicuci dahulu semua bagian

yang akan di pasang termasuk mencuci kepala silinder.

- Minyakilah bagian tersebut dengan pelumas termasuk penghanatar katup

dan dudukan katup.

- Masukkan katup kedalam penghantar katup kemudian berturut-turut

pasanglah pegas, piring pegas, ambillah alat penekan atau memasang

katup.

- Pasanglah alat itu pada satu sisi menahan kepala katup dan satu sisi

lainya menahan piring pegas, tekanlah alat itu dengan perlahan-lahan

sehingga ujung batang katup menonjol keluar dari piring pegas dan

mudah dapat memasang klem bus ked ala lubang piring pegas.

- Pasanglah plat penjamin sehingga posisi katup tetap, pasang ring

penahan didalam rumahannya pada piring pegas selanjutnya lepaskan

penekaj dengan perlahan-lahan katup dengan pegas katup terkunci.

- Untuk meyakinkan bahwa katup telah pada tempatnya pukullah beberapa

kali ujung batang katup dengan palu karet.

36

Page 37: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

37

Page 38: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

38

Page 39: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

G. Perbaikan dan Cara Memasang Katup

1. Perbaikan Katup

- Setelah katup dibersihkan misalnya dengann minyak pembersih atau

kalau perlu dengan sikat kawat baja atau kalau perlu dengan sikat kawat

baja atau roda kawat baja dan setelah diperiksa perlu perbaikan maka

berulah kita menentukan langkah selanjutnya yaitu perbaikan ringan atau

perbaikan berat. Perbaikan ringan ialah apabila katup masih rata sudut

katup tidak berubah dan bibir masih tebal, dalam perbaikan macam ini

cukuplah katup digesekkan pada dudukan katupnya.

- Di dalamnya pelaksanaanya pada motor-motor yang kecil, katup diputar

dengan pemutar katup dibuat dari kayu dan ujungnya diberi karet

penghisap. Pekerjaan dilakukan dengan tangan tetapi motor-motor yang

besar untuk memutar katup dilakukan dengan alat pemutar tersendiri.

Perbaikan berat dapat dilakukan apabila katup masih memenuhi syarat ,

bibir masih tebal tetapi permukaan katup sudah aus dan telah berubah.

Sebelum mengerjakan dengan cara perbaikan ringan terlebih dahulu susut

dan permukaan katup dibetulkan dengan mesin gerinda khusus.

- Menggerinda sudut katup harus dibuat 1 derajat lebih kecil dari sudut

dudukan katupnya, misalnya sudut katupnya 44 derajat maka sudut

dudukan katup 45 derajat. Perlu mendapatkan perhatian bahwa

pelaksanaan menggerinda katup harus mendapatkan pendinginan dengan

cairan yakni air dicampur dengan minyak bor, agar bahan dari katup tidak

menjadi lunak karena panas. Setelah pekerjaan ini selesai maka perlu

39

Page 40: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

diadakan pemeriksaan kembali apakah katup itu masih memenuhi syarat

kalau tidak sebaiknya diganti yang baru tetapi kalau masih memenuhi

syarat maka pekerjaan selanjutnya dapat di teruskan.

- Untuk menghindar kelonggaran katup akibat perubahan temperature dan

keausan mekanisme katup, selain adanya baut penyetel dapt pula

digunakan penyetelan otomatis, buat penyetelan ditempatkan di salah satu

ujung tuas katup, penytelan otomatis dilayani secara hifrolis atau secara

peuaian logam, penyetelan hidrolik mempunyai beberapa kebaikan yakni

antara ain sebagai berikut:

a. Kemungkinan longgar dapat diatasi

b. Penyetelan katup secara periodic dapat dihapuskan.

c. Pemuaian dan pengerutan atau keausan , praktis dapat diatasi.

d. Umur katup lebih panjang .

e. Keadaan kerja motor menjadi lebih baik sebab setelah katup selalu tepat.

- Katup harus sesuai pada kedudukannya sehingga tidak mudah terjadi

kebocoran-kebocoran, katup-katup harus disimpan dengan baik menurut

urutan seperti pada motornya jangan sampai tertukar, pelajari setipa

keadaan dan keausan pada seluruh bagian katup, katup yang terbakar dan

berlubang-lubang disebabkan katupnya macet pada bagian penghantar,

sebabnya ialah kekurangan celah bebas, pegas katup lemah, pendingin

katup tidak sempurna, batang katup kasar, timing penyetelan katup tidak

tepat, katup yang ausnya sudah parah maka sebaiknya diganti yang baru.

40

Page 41: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

- Dudukan katup yang akan dipasang, diameter luar, garis tengah dala m

dan tebalnya harus sama dengan ukuran yang diganti, jika bahan dudukan

yang lama dibuat dari bahan besi tuang atau dari baja tahan panas maka

penggantinya harus dibuat dari bahan yangsama.memangsa dudukan

katup harus menggunakan alat penekan khusus, pasang batang pengarah

pada lubang penghantar katup, letakkan dudukan katup diatas lubang

dudukan dan tidak boleh terbalik. Pasang alat penekan pada batang pilot,

kemudian kepala alat tersebut dipukul dengan palu sampaindudukan

katup bagian atas rata dengan permukaan kepala silinder dan bagian

bawahnya rapat dengan lubangnya.

- Keausan penghantar katup menyebabkan pemajaian minyak plumas

boros, penutup katup kurang baik juga dapat menyebabkan batang katup

putus, keausan ini biasanya terjadi pada kedua bagian ujung penghantar

sedangkan bagian tengahnya hanya aus sedikit. Pemeriksaan kepada

bagian ini harus dilakukan dengan teliti, agar didapat suatu kepastian

bahwa bagian tersebut harus diganti “direamer” (luaskan) atau hanya

mengganti katup dengan ukuran batang yang lebih besar.

- Ukuran diameter penghantar adalah lebih besar sedikit dari ukuran lubang

pada blok mesin oleh karena itu unruk memudahkan pemasangan

pengahantar katup tersebut dimasukan dahulu kedalam lemari pendingin

agar diameternya agar diameternya menyusut sedikit.

- Lubagn-lubagn penghantar harus berrsih dan halus, bagian luar dan

lubang dudukannya harus diminyaki dengan minyak pelumas SAE tetapi

41

Page 42: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

jangan terlalu tebal, pasang penghantar pada dudukannya dengan hati-

hati jangan sampai terbalik kemudian tekan menggunakan batang

pendorong khusus sampai ukuran tertentu. Penghantar katup yang

lubangnya aus dapat diperbaiki dengan jalan mereamer (melaskan)

kemudian katupnya diganti dengan yang lebih besar.

2. Cara Memasang Katup

Semua bagian yang akan dipasang harus dalam keadaan bersih, kemudian

pengghantar katup, batang katupnya harus diberi minyak pelumas, masukkan

katup kepada masing-masing penghantarnya.

Pada beberapa motor yang tidak menggunakan penyetelan celah bebas

katup, tinggi batung katup dari blok mesin harus diukur dengan sebuah alat

pengukur khusus , jika bagian sudut katup dan dudukan katup telah digerinda

untuk perbaikan,maka batang katupnya ketika dipasang akan lebih menonjol oleh

karena itu bagian tuas ungkit akan menekan batang pendorong ke bawah

kemudian menekan piston (torak) penumbuk katup, jika hal itu terjadi maka

batang katupnya harus dipotong sedik atau katupnya dig anti dengan yang baru.

Pada katup yang menggunakan kap seal miyak (perapat minyak) pada

penghantar katup, jangan lupa untuk memasang cincin baja pada bagian

penghantar dan menempe dengan kepala silinder kemudian kap (tutup) perapat

tersebut dipasang.

Pasang pegas katup, bagian ujung yang lilitannya rapat harus menempel

pada kepala silinder, jika menggunakan pegas ganda atau pegas peredam maka

42

Page 43: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

ujung pegas-pegas tersebut dipasang 180 derajat terpisah. Pasang cincin penutup

pegas, tekan pegasnya dengan kompresor pegas sampai alur tepat perapat minyak

tampak, pasang perapat minyak pada alur kemudian pasang kunci katupnya,

lepaskan kompresor pegass perlahan-lahan sampai katup terkunci.

Katup-katup dalam perbaikan harus dipasang ke tempat asalnya kecuali

jika katup penghantar katup tersebut di ganti yang baru. Jika tinggi pegas

mempunyai selisih yang berlebih, pegas terseebut harus dibuka lagi kemmudian

dapat diperbaiki dengan myesipkan plat ganjal (shim) yang mempunyai tebal

tertentu antara kepala silinder dan pegasnya supaya tegangan pegas katup sama

seperti semula, hati-hati memilih tebal plat karena jika terlalu tebal akan

mengakibatkan tegangan pegas tersebut bertambah hal ini akan merusak bagian

poros bubungan.

H. Cara Mengukur Blok Silinder

Adapun cara-cara dalam mengukur blok silinder adalah sebagai berikut :

1. Langkah pertama ialah melepas kepala silinder kemudian membersihkan

bagian-bagian yang akan diperiksa. Periksa seluruh bagian blok secara visual

kemudian periksa kehalusan dan kerataan permukaan blok periksa dengan

sebuah mistar baja dan pelat ukur. Jika keausan melebihi batas yang

ditentukan maka permukaan blok tersebut harus diratakan kembali dengan

jalan digerinda.

2. Menggrinda permukaan blok tidak boleh terlalu tebal, karena akan mengubah

perbandingan kompresi dan mengganggu kerja dari bagian-bagian mesin

43

Page 44: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

lainnya, setelah permukaan digerinda pemakaian paking (gasket) kepala

silinder harus dipilih yang tebal.

3. Bersihkan blok silinder baik-baik dan periksalah kemungkinan retak, periksa

juga permukaan gasket dari kekasaran dan takikan, meneliti keretakan kecil

dengan mata agak sukar tetapi bila perlu dapat mempergunakan alat system

maknit, bila blok silinder retak maka blok silinder harus diganti.

4. Periksalah kerataan permukaan blok silinder seperti memeriksa kepala

silinder, jika melengkung (distorsi) meebihi 0,15 mm maka gerindalah

permukaannya atu blok silinder diganti.

5. Periksa lubagn silinder apakah kelonjongan tidak menurut ukuran atau

keausan yang tirus dengan alat pengukur. Ukurlah lubang tiap-tiap silinder

pada bagian atas dan bagian bawah dimana alat tersebut ditempatkan dua kali

yaitu pertama tegak lurus dan kedua sejajar dengan garis tengah blok

silinder,jika keausan kurang dari 0,2 mm, hilangkan puncaknya (diameter

yang terkecil) dengan alat potong dan pakailah torak ukuran standaar yang

limitnya tinggi.

6. Silinder-silinder yang goresannya dalam, terbakar, diluar ukuran kelonjongan

atau teralu aus memerlukan pengeboran dan harus mempergunakan torak

ukuran yang lebih besar. Jika sebuah silinder harus dibor maka semua lubang

silinder harus dibor dan torak ukuran lebih besar yang baru yang harus

dipergunakan.

7. Setelah silinder dibor dan diasah periksalah persesuaian antara lubang silinder

dan torak dengan cara: Periksalah jarak celah antara lubagn silinder dan torak

44

Page 45: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

dengan menggunakan pelat ukur yang tebalnya 0,03 mm – 0,05 mm dan

lebarnya 12 mm. untuk memeriksanya tempatkan plat ukur tersebut dalam

lubang silinder sehingga melewati batas langkah torak pada 90 derajat dari

kedudukan pena torak. Balikkan torak dan masukkan ke dalam lubang

silinder sehingga ujung torak berada kira-kira 35 mm garis sejajar dengan

sumbu poros nok.

I. Cara Memeriksa dan Membongkar Silinder Torak

1. Cara Memeriksa Silinder Torak

- Keluarkan semua torak kemudian silindernya dibersihkan, periksa

masing-masing silinder terhadap keretakan dan goresan, keretakan dan

goresan yang dalam dapat diperbaiki dengan memasang tabung silinder

sedangkan goresan yang tidak begitu dalam masih dapat diperbaiki

dengan jalan mengbor kembali. Silinder perlu diperiksa terhadap ketidak

bulatan dan ketirusannya, silinder yang baik hatus silindris.

- Pemeriksa keausan tersebut diatas dapat dengan cepat diperiksa dengan

sebuah infikator jarum silinder. Perhatian perubahan pembaca indicator

tersebut.

- Pemeriksa diteruskan dengan memeriksa ketirusan silinder, masukkan

pengukur dalam silinder kebagian bawah silinder, tempatkan jarum pada

angka nol, tarik ke atas alat tersebut perlahan-lahan, baca perbedaan.

- Ukuran ketidakbulatan yang berlebih menyebabkan cincin torak (pegas

torak) tidak dapat menutup silinder akibat kompresi bocor dan minyak

45

Page 46: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

pelumas mesin naik ke atas. Ketirusan yang berlebih maka cincin torak

akan terjepit dibagian bawah silinder akibatnya cincin tersebut putus.

- Silinder yang ausnya melebihi batas ukurannya yang ditetapkan dapat di

perbaiki dengan jalan memasang tabung silinder (sleeve silinder). Bagian

atas tabung biasanya diberi penghalang agar tabung tidak mudah terlepas

sedangkan waktu memasang antara tabung dan lubang silinder tidak boleh

diberi zat perekat apapun, untuk melancarkan perambatan panas, setelah

tabung dipasang harus diikuti dengan pekerjaan membesarkan lubang

sesuai dengan torak yang digunakan.

2. Cara Membongkar Silinder Torak

- Minyak pelumas dikeluarkan dari dalam panic minyak kemudian kepala

silinder dan panic minyak lepas, poros engkol diputar sehingga

kedudukan torak diclupkan kedalam larutan pembersiih karbon sampai

bersih dan keringkan, batang penggerak dijepit dengan catok kemudian

arang yang masih tertinggal di dalam alur cincin dibersihkan dengan alat

pembersih alur.

- Diameter torak pada bagian ata dibawah celah pegas minyak dapat diukur

dengan menggunakan alat ukur mikrometer, torak yang ukurannya sudah

46

Page 47: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

kurang dari ukuran semula perlu diganti dengan torak ukuran semula

perlu diganti torak ukuran lebih besar (over size).

- Lakukan pengukuran pada semua torak dan bila ternyata torak tersebut

sudah kurang dari ukuran semula perlu diganti dengan ukuran yang lebih

besar, bila torak sudah melebihi dari ukuran yang terbesar, silindernya

harus diganti atau diperbaiki dengan memasang tabung sisipan, setelah

perbaikan dapat digunakan lagi torak ukuran standar.

- Sebelum melepaskan pena torak perhatiakan tanda-tanda kedudukan

batang penggerak dan toraknya, hal ini sangat diperlukan untuk

pemasangan kembali supaya tidak terbalik. Lepaskan alat pengunci pena

kemudian dorong keluar pena tersebut dengan drip yang lunak supaya

bagian ujung pena tidak rusak. Pemeriksaan dapat dilakukan pada waktu

torak masihi terpasang pada batang penggeraknya, jepit batang penggerak

dengan catok pegang torak tersebut dengan kedua tangan kemudian

goyangkan ke atas atas dan ke bawah antara pena dan torak atau antara

pena dan batang penggerak. Pengukuran yang lebih teliti ialah dengan

mengukur penanya dengan micrometer dan lubangnya dengan alat

pengukur lubang kecil, jika sekiranya keausan pena terebut sudah

beanyak pena dapat diganti dengan ukuran yang lebih besar dan lubang

busnya diganti dengan yang baru.

47

Page 48: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

- Bila batang penggerak yang keadaanya bengkok atau tepuntir perlu

diperbaiki, untuk memperbaiki digunakan alat press hidrolik, jepit batang

penggerak (batang torak) pada alat tersebut kemudian tekan sampai

batang torak tadi berubah keadaannya setelah itu dibuka dan periksa pada

pesawat pengarah.

48

Page 49: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

J. Saluran Masuk Dan Buang

1. Saluran Masuk (Hisap) dan Buang

Saluran masuk disebut “manifold” bertugas untuk membagi campuran gas-

gas yang dating dari karburator masuk kesetiap silinder, saluran ini biasanya

terletak diatas saluran buang agar supaya gas-gas buang masih panas itu dapat

memberikan pemanasan pada campuran gas dan selebihnya menguap. Saluran

buang (manifold buang) untuk mengalirkan gas buang yang sudah terbakar

didalam silinder ke kenalpot (saluran gas buang). Manifold tersebut dibautkan ke

nlok slinder motor, di bagian bawah manifold buang terdapat katup pengontrol

panas dan bekerja atas dasar perubahan suhu gas di dalam manifold.

Manifold buang dirancang sedemikian rupa untuk mengurangi tekanan

pada bagian belakang sampai sekecil mungkin. Dibagian dalam saluran buang ini

terdapat katup pengontrol (pengatur) panas yang gerakannya diatur oleh

thermostat, katup pengontrol panas ini menyalrkan gas yang paas ke dalam

manifold isap pada waktu mesin dalam keadaan dingin.

Pada waktu mesin menjadi panas koil manutup katup pengontrol ini dan

gas buang mengallir keluar dari saluran isap. Pengaturan katup oleh thermostad

ini menyebabkan selalu terdapatnya temperature yang baik dari gas yang masuk

dalam semua kondisi kerja. Ketegangan koil katup pengatur panas mempunyai

peanan yang amat penting, hal ini akan menyebabkan gas yang masuk menjadi

beberapa kali lebih besar dari keadaan normal dan tidak mngkin terdapat

pengisian bahan bakar yang normal ke dalam silinder-silinder.

49

Page 50: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

Jika keadaan ini berlangsung terus yakni jika terus berada dalam keadaan

panas akan mengakibatkan kerja mesin tidak baik yakni terjadi ledakan atau pana

akan mengakibatkan kerja mesin tidak baik yakni terjadi ledakan atau panas

berlebih. Cara melepaskan manifold ini adalah sebagai berikut:

a. Lepaskan saringan udara dari pegangannya.

b. Lepaskan saluran masuk dan keluar darri saringan oli, lepaskan pemegang

saringan oli dari manifold isap.

c. Lepaskan batang pengatur, batang cuk, kabel percepat, pipa vakum lalu

lepaskan pemegang karburator.

d. Lepaskan pipa buang, longgarkan dan kemudian bukalah mu-murpenahan

manifold lalu lepaskan manifold isap dan buang beserta gasket (perapat) nya.

Langkah pemeriksaan yang perlu dilakukan :

a. Periksalah manifold dari karatan, keretakan atau kerusakan lain jika terdapat

kerusakan berat gantilah yang baru.

b. Periksalah penggeliatan (distorsi) permukaan gasket, perbaiki atau gantilah

gasketnya apabila kelengkungan melebihi 2 mm.

c. Periksalah katup pengontrol panas apakah berkaitan dengan pene “dowel”,

penring untuk diperhatikan bahwa koil dililit dengan kawat sekedar cukup

untuk mengikatkan ujungnya pada pena dowel, ini kira-kira setengah putaran

koil dari posisi yang tidak berkaitan.

50

Page 51: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

- Periksalah apakah katup pengontrol panas bergerak dengan bebas, agar

katup yang melekat dapat bergerak bebas, berilah minyak pelumas yang

dapat merembes dan campuran grafit, kalau perlu gantilah bagian-bagian

yang tertentu.

- Periksalah katup pengontrol panas apakah koil menjamin katup berada

pada posisi “panas” ketika mesin dalam keadaan dingin, katup harus

berada pada posisi “heat off” ketika mesin berada dalam keadaan normal.

Langkah pemasangannya adalah sebagai berikut :

a. Ikutilah prosedur pada waktu melepas tetapi dengan urutan yang berlawanan.

b. Pada waktu memasang koil katup pengontrol panas harus diingat bahwa koil

dikaitkan pada pena dowel sehingga terdapat setengah bagian koil dihitung

dari posisi yang tidak dikaitkan.

51

Page 52: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

c. Pada waktu memasang manifold pakailah gasket yang baru. Keraskan mur-

mur penahan manifold pada momen sekitar 2-3 kgm.

2. Pipa Pembuangan dan Peredam Suara (Mufler)

Pipa pembuangan memanjang dari saluran buang ke peredam suara (mufler)

dan diikatkan dengan du buah mur, hubungkan antara saluran buang dan pipa

pembuangan dilapiisi oleh gasket. Ujung belakang dari pipa pembuangan

dihubungkan dengan peredam suara dan diikat klem, peredam suara didukung

oleh braket dan klem dibagian rangka (frame), ujung depan dari pipa ekor

dipasang pada peredam suara dengan sebuah klem sedangkan ujung beakang

diikat pada rangka dengan sebuah klem juga.

Penggantian pipa pembuangan dilakukan dengan prosedur berikut:

Kendorkan klem yang mengikatkan ujung bagian belakang pipa pembuang pada

peredam suara, bukalah mur-mur penahan dari baut-baut pada flens pipa

pengeluaran/pembuangan, lepaskan ujung pipa bagian depan dari manifold dan

dikeluarkan dari bawah kendaraan.

Untukk memasang pipa pembuangan berilah klem pada ujung bagian

depan peredam suara, pasanglah ujung belakang pipa pembuangan pada peredam

suara dan ujung depan pada manifold, dengan menggunakan gasaket baru,

pasanglah flens pipa dan keraskan mur-murnya baik-baik, keraskan baul klem

pada bagian belakang pengeluaran.

Pengantian peredam suara dan pipa ekor adalah sebagai berikut:

Kendorkan klem pengikat pipa ekor pada peredam suara dan lepaskan klem yang

52

Page 53: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

mengikatnya pipa pada rangka, lepaskan pipa dari peredam suara. Kendorkan pipa

pada rangka, lepaskan pipa dari peredam suara. Kendorkan klem pipa

pengeluaran, lepaskan mur dan “washer” (perapat) dari baut klem peredam suara

dan bukalah baut dari klem, lepaskan peredam suara kea rah belakang kendaraan.

Waktu memasang jangan lupa member klem pada ujung depan peredam

suara dan pasanglah pipa pembuangan pada peredam suara, pasanglah peredam

suara pada klem dan amankan dengan baut, mur dan perapat washer. Pasangkna

klem pada ujung belakang peredam suara dan keraskan bautnya baik-baik, berilah

klem pada ujung belakang pipa dan keraskan baut sehingga pipa terpasang dengan

aman.

53

Page 54: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan dalam laporan ini adalah sebagai

berikut :

1. Ada satu sumber yang menurut saya bisa jadikan acuan yang menyebutkan

bahwa engine overhaul adalah suatu prosedur (pekerjaan / program)

teorganisir yang dilakukan untuk merekondisi komponen yang aus atau rusak

mengacu pada ptunjuk pemakai ulang komponen menurut standar pabrik.

2. Dari penjelasan diatas kesimpulannya adalah, bahwa engine overhaul adalah:

Pekerjaan yang teroganisir (perlu adanya perencanaan yang baik).

Bertujuan untuk mengembalikan performa engine kembali ke standar pabrik.

Memberi usia kedua pada engine (menambah umur pemakaian engine).

Penggantian atau pemakaian ulang komponen / part mengacu pada petunjuk

(Guide for Reusable) yang dikeluarkan oleh pabrik.

3. Fungsi dari overhaul engine yaitu:

Untuk mengembalikan performa mobil sseperti keluaran pabrik.

4. Adapun rincian pekerjaan overhaul engine secara umum:

Ganti ring piston

Ganti piston

Ganti metal jalan

Ganti metal duduk

54

Page 55: Laporan Prakerin SMK (Overhaul Engine)

Ganti metal bulan

Bubut korter oversize

Packing gasket full set

Skir klep

Filter oli

Filter udara

Filter bensin

Platina – kondensor – busi

Oli mesin

Repair kit karburator

B. Saran – saran

Dalam penyusunan laporan ini penulis memberikan beberapa saran sebagai

berikut :

1. Saat membongkar mesin perhatikan di mana letak baut – baut dan jangan

sampai tertukar.

2. Selalu gunakan peralatan kerja seperti sepatu safety, sarung tangan, helm

keselamatan kerja, dan kotak P3K.

3. Saat membersihkan komponen jangan sampai kotoran atau plak – plak masuk

ke lobang baut.

55