45
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang perlu diadakannya Prakerin adalah untuk mempraktikkan teori yang sudah didapat disekolah. Kegiatan Prakerin tersebut merupakan salah satu langkah untuk menjadikan para siswanya mandiri. Dengan melaksanakan praktik kerja industri akan membuat pengetahuan yang kami dapat lebih baik. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan Sekolah yang bertujuan untuk menyiapkan peserta didiknya agar siap dalam menghadapi tantangan didunia kerja baik Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI), sehingga para siswa SMK dibekali dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang lebih dibandingkan dengan sekolah lain. SMK Komputama Majenang merupakan salah satu SMK yang membekali siswa/siswinya untuk menjadi tenaga – tenaga yang ahli dibidang komputer terutama terutama siswa yang mengambil jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan dan penerapan ilmu yang diperoleh siswa selama menempuh pendidikan disekolah, serta untuk mengetahui kebutuhan DU/DI dalam hal ketenaga kerjaan. Maka SMK Komputama Majenang mengadakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) untuk para siswanya yang telah menyelesaikan pendidikan sampai Tingkat II. 1

Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang perlu diadakannya Prakerin adalah untuk mempraktikkan teori

yang sudah didapat disekolah. Kegiatan Prakerin tersebut merupakan salah satu

langkah untuk menjadikan para siswanya mandiri. Dengan melaksanakan praktik

kerja industri akan membuat pengetahuan yang kami dapat lebih baik.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan Sekolah yang bertujuan untuk

menyiapkan peserta didiknya agar siap dalam menghadapi tantangan didunia kerja

baik Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI), sehingga para siswa SMK dibekali

dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang lebih dibandingkan dengan sekolah

lain.

SMK Komputama Majenang merupakan salah satu SMK yang membekali

siswa/siswinya untuk menjadi tenaga – tenaga yang ahli dibidang komputer terutama

terutama siswa yang mengambil jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).

Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan dan penerapan ilmu yang diperoleh

siswa selama menempuh pendidikan disekolah, serta untuk mengetahui kebutuhan

DU/DI dalam hal ketenaga kerjaan. Maka SMK Komputama Majenang mengadakan

Praktik Kerja Industri (Prakerin) untuk para siswanya yang telah menyelesaikan

pendidikan sampai Tingkat II.

Prakerin biasanya dilakukan di tempat – tempat (DU/DI) yang bergerak

dibidang yang sesuai dengan yang diambil siswa dalam hal ini computer, sehingga

kami berempat dipilih oleh para instruktur kami untuk melakukan Prakerin di

Departemen Agama Pusat, yang merupakan pusat Agama yang ada di Indonesia,

yang berada di Jakarta.

B. Tujuan Praktik Kerja Industri

Adapun tujuan praktik kerja industri ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

a) Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian professional, yaitu lulusan

yang memilki pengetahuan, ketrampilan dan etos kerja yang semakin

kompetitif.

1

1

Page 2: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

b) Keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara sekolah dengan

Dunia Usaha/Industri dapat tercapai.

c) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pendidikan dan pelatihan

tenaga kerja yang berkualitas dan professional.

d) Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja

sebagai sebagian dari proses pendidikan.

2. Tujuan Khusus

a) Mempersiapkan para siswa untuk belajar bekerja mandiri, bekerja sama

dalam bentuk tim dan mengembangkan potensi dan kreativitas sesuai

dengan minat dan bakat masing – masing.

b) Meningkatkan status dan kepribadian para siswa sehingga mampu

berorientasi, dan berkomunikasi dan memiliki rasa tanggung jawab serta

disiplin yang tinggi.

c) Memberi kesempatan bagi siswa yang berpotensi untuk menjadi tenaga

yang trampil dan produktif berdasarkan pengakuan standar profesi.

C. Tujuan Penulisan Laporan

Tujuan – tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini adalah:

1. Memberi gambaran secara tertulis mengenai lokasi Prakerin dan kegiatan –

kegiatan yang dilakukan selama Prakerin.

2. Sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam memberi penilaian setelah

Prakerin.

3. Sebagai bukti telah melaksanakan Prakerin.

4. Memenuhi salh satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) dan Ujian

Sekolah (US).

5. Sebagai dokumentasi tertulis dan sebagai bahan percontohan dalam

pembuatan laporan Prakerin di tahun – tahun mendatang oleh adik – adik kelas.

6. Sebagai sarana mempraktekan teori di sekolah tentang cara menyusun

laporan kegiatan.

7. Sebagai suatu alat evaluasi DU/DI.

8. Sebagai sarana acuan pembelajaran dan pengembangan krikulum sekolah.

9. Sebagai sarana media informasi system dan tata kerja yang ada di DU/DI.

10. Sebagai wawasan dan pengetahuan tentang dunia Prakerin bagi pembaca.

2

Page 3: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

D. Waktu Pelaksanaan Prakerin.

Prakerin dilaksanakan mulai tanggal 22 Juni 2009 sampai dengan tanggal 22

Juli 2009, yang bertempatkan di Kantor Departemen Agama Pusat, Jakarta yang

berada di Jalan Lapangan Banteng Barat No. 3-4, Telp. 3811642-3811654-3800200,

Kode Pos 3500/ Jakarta Fax. 2800174, Jakarta 10710.

E. Manfaat Prakerin

1. Manfaat adanya Prakerin bagi perusahaan/industri yang ditempati, yaitu:

1) Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta PSG yang belajar dan bekerja

di perusahaannya.

2) Pada umumnya peserta PSG telah ikut dalam proses produksi secara aktif,

sehingga pada pengertian tertentu peserta PSG adalah tenaga kerja yang

memberi keuntungan.

3) Selama proses pendidikan melalui kerja di Industri, peserta PSG lebih

mudah diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap aturan

perusahaan. Karena itu sikap peserta PSG dapat dibentuk sesuai cirri khas

tertentu dari Perusahaan dimana ia melaksanakan PSG.

2. Manfaat bagi sekolah

1) Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian professional bagi peserta didik,

lebih terjamin pencapainya.

2) Memberi kepuasan bagi penyelenggara pendidikan/sekolah karena

tamatannya lebiih terjamin memperoleh bekal yang bermakna, baik untuk

kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja dan kepentingan kerja.

3) Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendidikan dengan

kebutuhan lapangan kerja.

3. Manfaat bagi peserta praktik PSG

1) Keahlian professioanal yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan

rasa percaya diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka

untuk meningkatkan keahlian professionalnya pada tingkat yang lebih

tinggi.

2) Mendapat pengalaman baru bagi peserta Prakerin.

3) Hasil belajar peserta di Industri/Perusahaan akan lebih bermakna, karena

setelah tamat akan benar – benar memiliki keahlian professional.

4) Merasakan rasanya kerja menjadi seorang karyawan.

3

Page 4: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

F. Sistematika Penulisan Laporan

BAB I PENDAHULUAN, Berisi: Latar Belakang, Tujuan Prakerin, Tujuan

Penulisan Laporan, Waktu Pelaksanaan, Manfaat Prakerin, Dan Sistematika

Penyusunan Laporan.

BAB II URAIAN UMUM, Berisi: Deskripsi Tempat Prakerin, Organisasi/

Kepegawaian, Tata Kerja, Dan Bagan Atau Skema Organisasi.

BAB III URAIAN KHUSUS, Berisi: Ruang Lingkup Kegiatan Prakerin, Dan

Temuan.

BAB IV PENUTUP, Berisi: Kesimpulan Dan Saran.

4

Page 5: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

BAB II

URAIAN UMUM

A. Deskripsi ( Gambaran ) DU/DI yang ditempati

1. Sejarah Departemen Agama Pusat

a) Penyelenggaraan Haji Paska Kemerdekaan

Pada tanggal 21 Januari 1950, Badan Kongres Muslimin Indonesia

(BKMI) mendirikan sebuah yayasan yang secara khusus menangani

kegiatan penyelenggaraan haji, yaitu Panitia Perbankan Perjalanan Haji

Indonesia (PPPHI), yang kemudian kedudukannya lebih diperkuat dengan

dikeluarkannya Surat Kementerian Agama Indonesia Serikat (RIS) Nomor

3170 tanggal 6 februari 1950, disusul dengan edara Menteri Agama RIS

Nomor A.III/I/648 tanggal 9 Februari 1950 yang menunjuk PPHI sebagai

satu-satunya wadah yang sah disamping Pemerintah untuk mengurus dan

menyelenggarakan perjalanan haji Indonesia. Sejak saat itulah,

penyelenggaraan ibadah haji ditangani oleh Pemerintah, dalam

Kementerian Agama, dibantu oleh instansi lain seperti Pamongpraja.

Tahun itu merupakan tahun pertama rombongan haji Indonesia yang

diikuti dan dipimpin oleh Majelis Pimpinan Haji bersama dengan

Rombongan Kesehatan Indonesia (RKI).

Dengan dibentuknya Kementerian Agama sebagai salah satu unsur

Kabinet Pemerintahan asetelah masa kemerdekaan, maka seluruh beban

penyelenggaraan ibadah haji ditanggung oleh Pemerintah dan segala

kebijakan tentang pelaksanaan ibadah haji semakin terkendali. Dengan

semakin membaiknya tatanan kenegaraan Indonesia, pada tahun 1964

Pemerintah mengambil alih kewenangan dalam penyelenggaraan haji

dengan membubarkan PPPHI, yang kemudian diserahkan kepada Dirjen

Urusan Haji (DUHA) dibawah koordinasi Menteri Urusan Haji.

b) Penyelenggaraan Haji Masa Orde Baru

Tugas awal penguasa Orde Baru sebagai pucuk pimpinan Negara

pada tahun 1966 adalah membebani sistem kenegaraan. Pembenahan

sistem pemerintahan tersebut berpengaruh pula terhadap penyelenggaraan

haji dengan dibentuknya Departemen Agama, yang merubah struktur dan

5

5

Page 6: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

tata kerja organisasi Menteri Urusan Haji dan mengalihkan tugas

penyelenggaraan haji dibawah wewenang Direktur Jenderal Urusan Haji,

termasuk penetapan besarnya biaya, system managemen dan bentuk

organisai yang kemudian ditetapkan dalam Keputusan Dirjen Urusan Haji

Nomor 105 tahun 1966. Pada tahun 1967 melalui keputusan Menteri

Agama Nomor 92 tahun 1967, penetapan besarnya biaya haji ditentukan

oleh Menteri Agama.

Pada tahun 1968, keputusan tentang besarnya biaya haji kembali

ditetapkan oleh Dirjen Urusan Haji dengan keputusan Nomor 111 tahun

1968.

Dalam perjalanan selanjutnya, Pemerintahan bertanggung jawab

secara penuh dalam penyelenggaraan haji, mulai dari penentuan biaya

haji, pelaksanaan ibadah haji serta hubungan antara dua negara yang

mulai dilaksanakan pada tahun 1970. pada tahun trsebut biaya perjalanan

haji ditetapkan oleh Keputusan Presiden melalui Keputusan Presiden

Nomor 11 tahun 1970. dalam tahun berikutnya penyelenggaraan haji tidak

banyak mengalami perubahan – perubahan kebijakan dan keputusan

tentang biaya perjalanan ibadah haji ditetapkan melalui Keputusan

Presiden.

Pada tahun 1976, ditandai dengan adanya perubahan tata kerja dan

struktur organisasi penyelenggaraan ibadah haji yang dilaksanakan oleh

Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji (Dirjen BIUH). Sebagai panitia

pusat, Dirjen BIUH melaksanakan koordinasi ke tiap – tiap daerah tingkat

I dan II diseluruh Indonesia. Dalam hal ini system koordinasi

dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan oleh Dirjen BIUH. Beberapa

panitia penyelenggara didaerah juga menjalin koordinasi dengan Badan

Koordinator Urusan Haji (BAKUH) ABRI. Hal ini dikarenakan BAKUH

ABRI memiliki lembaga tersendiri untuk pelaksanaan operasional

penyelenggaraan ibadah haji.

Setelah tahun 1976, seluruh pelaksanaan operasional perjalanan

ibadah haji dilaksanakan oleh Dirjen BIUH.

Pada tahun 1985, Pemerintah kembali mengikutsertakan pihak

swasta dalam penyelenggaraan ibadah haji, dimana pihak – pihak tersebut

mempunyai kewajiban langsung kepada Pemerintah. Dalam

6

Page 7: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

perkembangan selanjutnya, lingkungan bisnis modern mengubah orientasi

pihak – pihak swasta tersebut dengan menyeimbangkan antara orientasi

pelayanan dan orientasi keuntungan yang selanjutnya dikenal dengan

istilah penyelenggaraan haji’plus’.

Pada tahun 1987 Pemerintah mengeluarkan keputusan tentang

penyelenggaraan ibadah haji dan umrah nomor 22 tahun 1987 yang

selanjutnya disempurnakan dengan mengeluarkan peraturan

penyelenggaraan ibadah haji dan umrah nomor 245 tahun 1991 yang lebih

menekankan pada pemberian sanksi yang jelas kepada pihak swasta yang

tidak melaksanakan tugas sebagaimana ketentuan yang berlaku.

Pembatasan jamaah haji yamh dikenal dengan pembagian kuota haji

diterapkan pada tahun 1996 dengan dukungan Sistem Komputerisasi Haji

Terpadu (SISKOHAT) untuk mencegah terjadinya ‘over quota’ seperti

yang pernah terjadi pada tahun 1995 dan sempat menimbulkan keresahan

dan kegelisahan di masyarakat, khususnya calon jemaah haji yang tela

terdaftar pada tahun tersebut namun tidak dapat berangkat. Mulai tahun

2005 penetapan porsi Provinsi dilakukan sesuai dengan ketentuan OKI

yaitu 1 per mil dari jumlah penduduk yang beragama Islam dari masing –

masing Provinsi, kecuali untuk jamaah haji khusus diberikan porsi

tersendiri.

c) Penyelenggaraan Haji Paska Orde Baru

Melalui Keputusan Presiden Nomor 119 tahun 1998, Pemreintah

menghapus monopoli angkutan haji dengan mengizinkan kepada

perusahaan penerbangan lain selain PT. Garuda Indonesia untuk

melaksanakan angkutan haji. Dinukanya kesempatan tersebut disambut

hangat oleh sebuah perusahaan asing, Saudi Arabian Airlines, untuk ikut

serta dalam angkutan haji dengan mengajukan penawaran kepada

Pemerintah dan mendapat respon yang positif dari Pemerintah.

Sejak era reformasi, setiap bentuk kebijakan hartus memnuhi aspek

keterbukaan dan transparansi, jika tidak akan menuai kritik dari

masyarakat. Pemerintah di tuntut untuk yerus menyempurnakan system

penyelenggaraan haji dengan lebih menekankan pada pelayanan,

pembinaan dan perlindungan secara optimal.

7

Page 8: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

Penyelenggaraan haji masih menjadi tanggungjawab Menteri Agama

yang dalam pelaksanaan sehari – hari, secara structural dan teknis

funsional, dilaksanakan oleh Direktorat jenderal bimbingan Masyarakat

Islam Dan Penyelenggaraan Haji (Ditjen BPIH) yang tetapkan

berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 165 yahun 2000.

Dalam perkembangan terakhir berdasarkan Peraturan Presiden

Nomor 10 tahun 2005, Ditjen BPIH direstrukturisasi menjadi dua unit

kerja eselon I, yaitu Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam Ditjen

Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU). Dengan demikian mulai

operasional haji tahun 2007 pelaksana teknis penyelenggara haji dan

pembinaan umrah berada dibawah Ditjen PHU.

B. Organisasi/ Kepegawaian

Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 3 tahun 2006 tentang

Organisasi dan Tatakerja Departemen Agama, susunan Organisasi Direktorat

Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah terdiri dari :

Sekretaris Direktorat Jenderal;

Direktorat Pembinaan Haji;

Direktorat Pelayanan Haji;

Direktorat Pengelolaan BPIH dan System Informasi Haji;

Kelompok Jabatan Funsional.

C. Tata Kerja

1. Tugas dan Fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal

Sekretariat Direktorat Jenderal mempunyai tugas menyelenggarakan

koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan

administrasi bagi seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal

penyelenggaraan haji dan umrah berdasarkan kebijakkan teknis yang ditetapkan

oleh Direktur Jenderal.

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai fasilitator, Sekretaris Ditjen PHU

melaksanakan fungsinya sebagai berikut:

a Bagian Perencanaan, menyelenggarakan fungsi : penyiapan bahan

perumusan kebijakan dibidang perencanaan dan informasi, penyusunan

rencana dan program, pelaksanaan koordinasi kegiatan dibidang

8

Page 9: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

penyelenggaraan haji dan pembinaan umrah, penyelenggaraan pengelola

administratif secara umum untuk mendukung kelancaran pelaksanaan

tugas dan fungsi Ditjen PHU.

b Bagian Keuangan, menyelenggarakan fungsi : penyelesaian transaksi

keuangan yang dikelola Ditjen PHU baik yang berasal dari dana APBN

ataupun Non APBN.

c Bagian Ortala dan Kepegawaian, menyelenggarakan fungsi :

pengembangan pegawai dan kajian peraturan perundang – undangan.

d Bagian Umum, Menyelenggarakan Fungsi : koordinasi dan pelaksanaan

pelayanan fasilitas secara teknis yang mendukung tata kerja kantor berupa

pengadaan inventaris kantor, pengelola gaji pegawai dan perjalanan dinas.

2. Tugas dan Fungsi Direktorat Pembinaan Haji

Direktorat Pembinaan Haji mempunyai tugas menyelenggarakan

pembinaan dan pelayanan di bidang pembinaan haji berdasarkan kebijakan

teknis yang diterapkan oleh Direktur Jenderal.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Direktorat

Pembinaan Haji menyelenggarakan fungsi : penyiapan bahan perumusan visi,

misi, dan kebijakan di bidang pembinaan haji; perumusan standarisasi nasional

di bidang pembinaan haji; pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pembinaan

haji; pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan tugas

pembinaan haji; pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Dalam menjalankan fungsinya, ruang lingkup pekerjaannya berada pada

sub direktorat antara lain :

a Subdit Penyuluhan Haji, menyelenggarakan fungsi : sosialisasi

penyelenggaraan haji mulai dari tata cara pendaftaran haji sampai dengan

penjelasan kepada masyarakat.

b Subdit Bimbingan Jemaah, menyelenggarakan fungsi : mengupayaka

kehadiran calon/jemaah haji dengan pembinaan bagi jemaah meliputi

manasik haji, bimbingan ibadah, perjalanan, pelayanan kesehatan,

pembinaan haji mabrur, ukuwah islamiyah dan ibadah sosial.

c Subdi Bimbingan Petugas, menyelenggarakan fungsi : rekruitme petugas

haji yang menyertai jemaah (kloter) maupun non kloter melalui test

kompetensi dan test psychology.

9

Page 10: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

d Subdi Bina Haji Khusus Dan Umrah, menyelenggarakan fungsi :

pengelolaan penyelenggaraan ibadah haji khusus dan perizinnan bagi

ibadah haji khusus dan umrah.

3. Tugas dan Fungsi Direktorat Pelayanan Haji

Direktorat Pelayanan Haji mempunyai tugas menyelenggarakan

pembinaan dan pelayanan di bidang pelayanan haji berdasarkan kebijakan

teknis yang oleh Direktur Jenderal.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Pelayanan

Haji menyelenggarakan fungsi:

Pentyiapan bahan perumusan visi, misi dan kebijakan di bidang pelayanan

haji; perumusan standard, pedoman dan prosedur di bidang pelayanan haji;

pelaksanaan kebijakan teknis dan pelayanan di bidang pendaftaran jamaah,

penyiapan dokumen haji akomodasi dan perjalanan haji; pelaksanaan

pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelaksanaan pelayanan haji;

pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Dalam menjalankan fungsinya, ruang lingkup pekerjaannya berada pada

sub direktorat antara lain :

a Subdit Pendaftaran Jemaah Haji, menyelenggarakan fungsi : pemantauan

secara periodic perkembangan pendaftaran jumlah calon jemaah haji,

mengalokasikan porsi jemaah haji.

b Subdi dokumen haji, menyelenggarakan fungsi : pengadaan, dan

penyelesaian paspor haji dan dokumen haji lainya.

c Subdit Akomodasi Haji, menyelenggarakan fungsi : penelenggaraan, tata

cara dan penyiapan penyewaan pemondokan,pelaksanaan qur’ah,

penyiapan catering jemaah haji dalam negri dan arab serta peng-

koordinasi kesiapan haji embarkasi.

d Subdit Perjalanan Haji, menyelenggarakan fungsi : menyusun rencana

perjalanan haji berdasarkan taqwim/kalender Arab Saudi (Ummul Quro)

sesuai dengan peraturan menteri agama Nomor 3 Tahun 2006tentang

organisasi dan tata kerja Departemen Agama.

4. Tugas dan Fungsi Direktorat pengelolaan BPIH dan SIH

10

Page 11: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

Biaya penyelenggaraan Ibadah Haji dan System Informasi Haji

Direktorat Pengelolaan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji dan System

Informasi Haji mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan

di bidang pengelolaan biaya penyelenggaraan ibadah haji dan system informasi

haji berdasarkan kebijakan teknis yang diterapkan oleh Direktur Haji.

Dalam pelaksanan tugas sebagaimana di maksud, Direktirat Pengelolaan

Biaya Penyelenggaraan Ibadah HAji dan Sistem Informasi Haji

menyelenggarakan fungsi:

Penyiapan bahan perumusan visi, misi dan kebijakan di bidang

pengelolaan biaya penyelenggaraan haji; perumusan standard, pedoman dan

prosedur di bidang pengelolaan biaya penyelenggaraan haji; pelaksanaan

kebijakan teknis di bidang pembinaan biaya penyelenggaraan ibadah haji,

pemantauan dan evaluasi serta pengembangan system informasi haji;

pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanan tugas

pengelolaan biaya penyelengaraan ibadah haji; pelaksanaan urusan tata usaha

dan rumah tanga Direktorat.

Dalam menjalankan fungsinya, ruang lingkup pekerjaannya berada pada

sub direktorat antara lain :

a Subdit Biyaya Perjalanan Ibadah Haji, menyelenggarakan fungsi :

melaksanakan bimbingan dan pelayanan dibidang pengelolaan biyaya

perjalanan ibadah haji berdasarkan sasaran, progam dan kegiatan

ditetapkan oleh Direktur.

b Subdit Dana Non BPIH, menyelenggarakan fungsi : me-laksanakan

bimbinga dan pelayanan dibidang dana non BPIH, pengembangan system

pengelolaan keuangan dana abadi umat dan penyusunan tata cara dan

mekanisme pertanggung jawaban penerima bantuan.

c Subdit Pemantau dan Evaluasi, menyelenggarakan fungsi : melaksanakan

bimbingan dan pelayanan dibidang pemantau dan evaluasi pengelolaan

biaya ibadah haji dan dana non BPIH, serta rekonsiliasi dan verifikasi

penggunaan dana BPIH.

d Subdit Pengembangan System Informasi Haji, menyelenggara-kan

fungsi : melaksanakan bimbngan dan pelayanan dibidang pengembangan

system informasi haji berdasarkan sasaran, progam dan kegiatan

11

Page 12: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

ditetapkan oleh Direktur. progam dan kegiatan ditetapkan oleh Direktur.

Sesuai dengan peraturan menteri agama Nomor 3 Tahun 2006tentang

organisasi dan tata kerja Departemen Agama.

D. Bagan Organisasi

Berikut ini bagan Organisasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji Dan

Umrah:

Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 3 tahun 2006 tentang Organisasi dan

Tatakerja Departemen Agama, susunan Organisasi Direktorat Jenderal

Penyelenggaraan Haji dan Umrah terdiri dari :

Sekretaris Direktorat Jenderal;

Direktorat Pembinaan Haji;

Direktorat Pelayanan Haji;

Direktorat Pengelolaan BPIH dan System Informasi Haji;

Kelompok Jabatan Funsional.

Direktorat jenderal penyelenggaraan haji dan

umrah

Direktorat Pembinaan Haji

Direktorat Pelayanan HajiDirektorat pengelolaan

BPIH dan SIH

SEKDITJEN Penyelenggaraan Haji dan

Umrah

12

Page 13: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

BAB III

URAIAN KHUSUS

A. Ruang Lingkup Prakerin

Departemen Agama adalah tempat Prakerin yang telah kami jalani kurang lebih

1 bulan. Pengalaman pertama kami menjalani suatau Prakerin itu cukup

menyenangkan, namun ada pula rasa kekhawatirannya sebab, kami baru pertama kali

menjalani suatu PKL dimana belum cukup pengalaman akan hal tersebut. Untuk

mengatasi hal tersebut berinisiatif untuk sealalu optimis bahwa, kami yakin akan

mampu menjalankan Prakerin dan menyelesaikannya dengan sukses tanpa ada suatu

hambatan apapun.

Adapun kegiatan yang kami laksanakan selama Prakerin itu berlangsung adalah

sebagai berikut:

1. Menginstal Windows Vista

Menginstall Windows Vista adalah pekerjaan yang cukup mudah yang

bias dilakukan oleh para tekhnisi komputer tapi cukup sulit dilakukan orang

awam. Dalam menginstal Windows Vista sebenarnya sama dengan menginstall

Windows biasa, dalam menginstal Windows Vista memerlukan langkah –

langkah seperti berikut agar berjalan dengan baik:

a Installasi Windows Vista

1) Alat dan bahan

PC High End Compatible

DVD ROM (Recommended DVD RW)

CD Master Windows Vista Home Premium

2) Langkah – langkah penginstalan

a) Setting BIOS

Sebelum menginstall Windows Vista, langkah pertama yang harus

dilakukan adalah menentukan urutan booting dengan cara ; masuklah

ke BIOS dengan menekan tombol Delete atau F2.

(tergantung motherboard yang anda pakai, lihat tulisan yang ada di

bawah pada saat booting)

13

13

Page 14: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

Setelah masuk ke bios, masuk ke tab Boot untuk mengatur

Bootingnya.

Jadikan CD ROM sebagai First Boot seperti gambar dibawah ini

Simpan Settingan dengan menekan F10, tekan YES

14

Page 15: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

b) Instalasi Windows Vista Home Premium

Pada gambar diatas, terdapat pesan “Press any key to boot from

CD…” ini maksudnya jika ingin booting dan menginstall maka tekan

sembarang tombol.

Tampilan awal Windows Vista

15

Page 16: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

Lihat pada gambar diatas (yang terakhir). Terdapat 3 pengaturan yang

disediakan. Dalam tahap pertama ini, biarkan pengaturan dalam

keadaan default (dalam bentuk awal / tidak ada perubahan). Klik

tombol Next yang berada sudut kanan bawah untuk meneruskan

penginstallan, dan anda akan berada pada tampilan seperti berikut ini:

Klik tombol Install now untuk meneruskan penginstallan, dan

tampilan di monitor anda akan seperti ini :

16

Page 17: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

Pada bagian ini (seperti gambar diatas) anda diminta untuk masukkan

product key yang ada pada label cd Windows Vista anda. Pada saat

anda mengetik/memasukkan product key pada teksbox yang

disediakan, tanda strip (-) akan secara otomatis bertambah sebagai

pemisah dari digit product key. Aktifkan checklist “Automatically

activate Windows when I’m online” jika anda ingin mengaktifasikan

Windows Vista anda secara otomatis pada Microsoft ketika komputer

anda sedang terkoneksi internet. Untuk meneruskan penginstallan,

klik pada tombol Next yang berada dibawah, sehingga tampilan yang

muncul akan seperti ini:

Pada bagian ini Anda diwajibkan untuk membaca Lisensi yang

dikeluarkan oleh Microsoft dalam menggunakan Windows Vista yang

sedang anda install sekarang, jika anda setuju terhadap lisensi

tersebut, silahkan anda isi checklist pada “I accept the license terms”

dan klik tombol Next yang berada dibawah. Tampilan dilayar monitor

anda akan seperti ini

17

Page 18: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

Klik pada label/gambar Custom (Advanced) untuk meneruskan

penginstallan, maka tampilan yang akan muncul seperti berikut ini:

Jika Anda memiliki unpartitioned baru harddisk Anda akan mendapatkan harddisk anda tercantum seperti yang ditampilkan pada layar di bawah ini. harddisk lama dengan data atau partisi lainnya, anda dapat memilih Drive options (advanced) untuk memformat, menghapus, atau membuat partisi baru.

Ketikkan besar kapasitas yang anda inginkan, kemudian klik tombol

Apply maka tampilan selanjutnya akan seperti ini :

18

Page 19: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

Sekarang anda sudah memiliki 1 partisi yang besarnya sesuai dengan

yang telah anda ketikkan Sebelumnya.

Dengan jelas terlihat, ada 2 partisi dengan kapasitas yang berbeda.

Untuk meneruskan penginstallan Windows Vista, pilih partisi yang

anda inginkan/tempatkan untuk file-file system Windows Vista

kemudian klik tombol Next yang berada dibawah, dan akan muncul

tampilan seperti ini :

19

Page 20: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

Pada bagian ini (seperti gambar diatas yang terakhir), jika anda ingin

mempercepat proses penginstallan, silahkan klik pada tombol Restart

now yang berada di sudut kanan bawah, maka komputer anda akan

me-restart . Setelah me-restart, tampilan dimonitor anda akan seperti

gambar-gambar berikut ini :

Setelah anda berada pada tampilan seperti gambar diatas (gambar

yang terakhir), silahkan ketikkan nama anda pada teksbox yang

pertama setelah itu ketikkan password pada teksbox yang kedua

jikalau anda ingin menggunakan password pada saat logons, namun

jika tidak ingin menggunakan password, biarkan teksbox dalam

keadaan kosong. Pilih gambar yang anda sukai untuk account anda

kemudian klik tombol Next, maka tampilan berikutnya akan seperti ini

:

20

Page 21: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

Ketikkan nama komputer anda kemudian klik Next. Sekarang tampilan

dimonitor anda akan seperti gambar berikut ini

Pilih pengaturan yang dianjurkan dengan meng-klik pada label “User recommended settings”

Atur Timezone, date & time sesuai dengan keberadaan & waktu anda.

21

Page 22: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

Untuk mengakhiri proses penginstallan dan memulai Windows Vista

anda, klik pada tombol start dan akan muncul tampilan-tampilan

seperti berikut ini :

Tunggu beberapa menit hingga tampilan terakhir akan seperti ini

dimana dekstop pertama windows vista anda tampil di layar monitor.

22

Page 23: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

Jika anda telah mencapai tampilan seperti yang diatas/telah memasuki

area desktop, langkah terakhir yang harus anda lakukan adalah

mengeluarkan cd Windows Vista dari CD-Rom Drive kemudian restart

komputer anda dan atur kembali urutan booting pada BIOS. Karena

proses penginstallan telah dilakukan maka urutan booting yang

pertama harus Hard Drive bukan CDRom Drive, jika tidak maka anda

tidak akan bisa masuk ke dekstop Windows.

B. Temuan baru

Temuan baru adalah penemuan yang baru pertama kali kita kenal/ketahui sebab

di sekolah atau di temapt lain kita belum pernah menjumpainya sama sekali, yaitu

pengenalan tentang SISKOHAT (Sistem Komunikasi Haji Terpandu) agar kita dapat

manajemen penyelenggaraan haji di seluruh Indonesia.

SISKOHAT

Upaya untuk meningkatkan pelayanan Haji terus dilakukan oleh Departemen

Agama Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji dengan

melakukan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan penyelenggaraan Haji dari tahun ke

tahun yang kemudian ditindak lanjuti dengan penyempurnaan pola pelayanan untuk

mengatasi kekurangan-kekurangan yang terjadi.

Melihat bahwa sistem pelayanan Haji harus mampu mengakomodasikan calon

Haji dari seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah yang selalu meningkat dari tahun

ke tahun serta sifatnya yang tersebar dengan transaksi yang sangat dinamis, maka

tidak dapat dihindari lagi diperlukannya dukungan peralatan teknologi untuk

menunjang pelayanan dan monitoring penyelenggaraan Haji.

23

Page 24: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

Suatu langkah tepat yang telah diambil oleh Departemen Agama dalam upaya

meningkatkan pelayanan Haji adalah dengan membangun suatu Sistem Komputerasi

Haji Terpadu atau disingkat SISKOHAT, yang merupakan suatu sistem pelayanan

secara on-line dan real time antara Bank Penyelenggara Penerima Setoran ONH,

Kanwil Departemen Agama di 27 Propinsi dengan Pusat Komputer Departemen

Agama.

Pembangunan SISKOHAT tidak hanya dirancang untuk melayani pendaftaran

haji secara on-line, lebih jauh lagi mencakup dukungan terhadap seluruh prosesi

penyelenggaraan haji mulai dari pendafatarn calon haji, pemrosesan dokumen haji,

persiapan keberangkatan (Embarkasi), monitoring operasional di Tanah Suci sampai

pada proses kepulangan ke Tanah air(Debarkasi).

Untuk itu telah disiapkan pula infrastruktur pendukung di Kanwil Departemen

Agama 27 Propinsi, mencakup 6 Embarkasi pemberangkatan serta rencana

pembangunan infrastruktur di Kantor Departemen Agama Daerah Tingkat-II dan

infrastruktur di Arab Saudi yang akan On-line ke Pusat SISKOHAT di Jakarta,

sehingga secara keseluruhan SISKOHAT akan menjadi suatu Sistem Informasi yang

terintegrasi dalam satu Database untuk mendukung penyelenggaraan Haji terutama

dalam aspek pengelolaan informasi haji.

Pada pengembangan selanjutnya pemanfaatan sistem yang telah dibentuk di

lingkungan Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji akan

terus dioptimalkan untuk dapat mengolah tidak hanya data-data operasional haji

tetapi juga untuk transaksi data-data lainnya seperti data Nikah, Cerai, Zakat, Wakaf

dan sebagainya yang sifatnya juga merupakan data yang dinamis dan tersebar dalam

suatu Sistem yang lebih luas (SIMBIUH = sistem Informasi Bimbingan Islam dan

Urusan Haji) dengan memanfaatkan infrastruktur di Kantor Departemen Agama

Tingkat-II.

24

Page 25: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

Berikut adalah bagan arsitektur jaringan SISKOHAT :

Dalam pembangunan SISKOHAT ini, Departemen Agama telah melakukan

investasi komputerisasi dengan menggunakan mesin IBM AS/400 sebagai Host

Departemen Agama yang mengintegrasikan sekitar 3.566 perangkat workstation dan

lebih dari 4000 printer di 1.415 Cabang Bank Penerima Setoran ONH ( 7 Bank

Pemerintah) dari berbagai 'platform' di seluruh wilayah Indonesia secara On-Line dan

untuk menunjang proses penyelenggaraan haji secara keseluruhan Departemen

Agama juga telah menginvestasikan IBM AS/400 di 27 Kanwil Departemen Agama

Propinsi secara on-line.

Sementara itu untuk membantu pengelolaan informasi di Arab Saudi telah

disiapkan satu buah 'Host' IBM AS/400 yang berlokasi di Bidang Urusan Haji Jeddah

serta workstation di beberapa daerah kerja seperti : Makkah, Madinah dan Mina yang

kesemuanya difungsikan untuk memonitor data-data kedatangan, kesehatan, kejadian

dan pemodokan.

Hubungan antara Host di BUH Jeddah dengan Host di Jakarta dilakukan secara

'dial-up', mengingat Pemerintah Arab Saudi belum mengijinkan hubungan satelit

antara Jakarta dan Jeddah, sehingga kebutuhan informasi masih berdasarkan 'dial on

demand' dan belum 'real time'.

Dengan kehandalan dan fleksibilitas yang tinggi 'Host' SISKOHAT mampu

mengintegrasikan pelayanan pendaftaran secara on-line dengan unjuk kerja sistem

25

Page 26: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

yang baik, hal ini tampak pada hasil pendaftaran hari pertama sejumlah 99.865 data

calon haji terekam dalam 'host' Departemen Agama.

Dalam perkembangannya Departemen Agama akan mengimplementasikan pola

pelayanan pendaftaran lima tahun sebagai cikal bakal pola pendaftaran sepanjang

masa untuk mengakomodir kepastian berangkat dari setiap calon haji yang akan

mendaftar. Pola tersebut sekaligus mendorong pengembangan SISKOHAT, antara

lain dengan menyediakan satu prasarana di Kandepag Tingkat-II sebagai ujung

tombak yang akan melayani pendaftaran haji.

Disamping itu terus diupayakan beberapa penyempurnaan fungsi otomasi

seperti otomasi pencetakan paspor serta integrasi dengan unit-unit kerja terkait,

seperti Departemen Kesehatan untuk pendataan Resiko Tinggi (Risti) dan Garuda

untuk pembuatan manifest dan boarding pass.

Diharapkan dengan terintegrasinya semua informasi dari seluruh kegiatan

penyelenggaraan haji, maka 'tracking' dari semua pergerakan informasi haji dapat

terdektesi sedini mungkin sehingga fungsi monitoring dan pengelolaan dapat

ditingkatkan dan pada akhirnya fungsi pengambilan keputusan di tingkat top

manajemen lebih terkendali.

Bagan Proses Penyelenggaraan Haji :

26

Page 27: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

Pendaftaran haji diselenggarakan di Kantor Departemen Agama (Kandepag)

Tingkat-II, dengan melengkapi segala persyaratan (Identitas diri dan surat keterangan

kesehatan dari Puskesmas) dan mengisi formulir SPPH (Surat Permohonan Pergi

Haji).

Biodata dalam SPPH dimasukan kedalam SIKOHAT untuk mendapatkan porsi

pemberangkatan. Pembayaran ONH dilakukan di BPSONH (Bank Penerima Setoran

ONH) dengan mengecek terlebih dahulu nomor porsi yang telah ada di SISKOHAT.

Selanjutnya calon haii akan menerima tanda bukti setor ONH yang satu copynya

diserahkan kembali ke Kandepag untuk pengurusan dokumen selanjutnya.

Proses Pengurusan Dokumen dilakukan di Kandepag dengan mengelompokan

para calon haji dalam satu daftar nominatif (nominatif tingkat-II) dimana nantinya

daftar ini merupakan cikal bakal pembentukan kloter (kelompok terbang). Proses

pembentukan nominatif ini dilakukan secara otomatis dengan fasilitas program dari

SISKOHAT. Selanjutnya daftar nominatif tingkat-II akan dikonsolidasikan menjadi

daftar nominatif Tingkat-I di kantor wilayah (Kanwil) Dep. Agama Propinsi.

Pembentukan nominatif tingkat-I ini juga dilakukan secara otomatis dengan fasilitas

dari SISKOHAT. Berdasarkan nominatif tersebut, maka data-data paspor akan

tercetak secara otomatis, untuk dikirim ke Kantor Pusat guna pengurusan Visa.

Seluruh paspor yang akan di visa terlebih dahulu diteliti di kantor pusat dengan

fasilitas penelitian dari SISKOHAT, dan setelah dikelompokan dikirim ke KBSA

(Kedutaan Besar Saudi Arabia) untuk diberikan visa. Pada tahap ini monitoring

pemvisaan dapat dimonitor melalui SISKOHAT, seperti posisi paspor yang telah

dikirim ke KBSA, paspor yang telah di visa atau paspor yang bermasalah.

Semua paspor yang telah diberikan visanya di konfirm melalui SISKOHAT,

dan secara otomatis kanwil tingkat-I dapat mencetak SPMA (Surat Panggilan Masuk

Asrama) dari SISKOHAT untuk dikirim ke alamat masing-masing calon haji.

Proses Pemberangkatan dilakukan di embarkasi pemberangkatan (di 6 kota

embarkasi : Jakarta, Solo, Surabaya, Medan, Balikpapan dan Ujung Pandang). Pada

tahap ini calon haji dapat memasuki asrama dengan memperlihatkan SPMA yang

telah diperoleh. Petugas penerimaan di asrama akan melakukan konfirmasi SPMA

kedalam SISKOHAT, dan apabila terdaftar secara otomatis SISKOHAT akan

mengeluarkan Kartu makan dan Kartu Asrama.

27

Page 28: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

Berdasarkan kloter yang telah dibentuk, Garuda akan mencetak manifes

penerbangan, dan petugas pemberangkatan akan memanggil setiap anggota dalam

manifes untuk diberangkatkan.

Proses Operasional di Arab Saudi lebih bersifat pendataan, yaitu pendataan

pada setiap kedatangan di setiap daerah kerja, pendataan data-data kesehatan dan

rujukan rumah sakit, pendataan kejadian seperti meninggal, hilang dll serta pendataan

penempatan perumahan/pemondokan. Dari informasi yang ada, SISKOHAT dapat

menampilkan seluruh posisi jemaah haji yang tersebar di Arab Saudi (posisi

jemaah/kloter, data sakit, meninggal dan lainnya).

Pada akhir operasional, melalui asrama haji di Jeddah (Hujjaj), Proses

Pemulangan dilakukan, yaitu dengan membentuk kloter pemulangan dengan basis

kloter keberangkatan dikurangi data-data sakit, meninggal, hilang dan perubahan-

perubahan lainnya. Dari pendataan kepulangan dapat dilihat posisi kloter kepulangan

dan jadual penerbangan yang akan dilakukan.

28

Page 29: Laporan Praktik Kerja Industri (2) Smk Komputama

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari sekian kegiatan yang kami lakukan kami dapat membuat kesimpulan

tentang hal-hal sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana menjadi karyawan yang baik

2. Memperoleh beberapa pengalaman dari departemen agama

3. Mengethaui bagaimana cara bekerja yang baik dalam Departemen Agama

4. Memperoleh wawasan dan ilmu baru tentang departemen agama

B. SARAN

Meskipun laporan ini jauh dari kesempurnaan tetapi kami ingin memberi saran

yang bersifat membangun, diantaranya:

1. Tingkatkan lagi pelayanan terhadap calon Jemaah Haji.

2. Lebih mudahkan lagi proses pemberangkatan calon Jemaah Haji.

3. Jika ingin mengluarkan peraturan baru, hendaknya dijelaskan dengan

detail dan mudah dimengerti.

29

29