Upload
others
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DI TOKO BUNGA UNIC DAN
BONSAI DURENAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh :
HENDRI KURNIAWAN
NIM. 12405173169
Dosen Pembimbing Lapangan :
NUR AZIZ MUSLIM, M.H.I
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Bisnis
Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah disetujui
dan disahkan pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 10 November 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Strategi Pengembangan Usaha di Toko Bunga Unic dan
Bonsai Durenan
MENYETUJUI
MENGESAHKAN
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Nur Aziz Muslim, M.H.I
NIP. 197407162009011006
a.n DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Siswahyudianto,M.M.
NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan
rahmat taufik serta hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Bisnis Syariah yang
dilaksanakan di Toko Bunga Unic dan Bonsai di Kamulan Durenan dengan judul
“Strategi Pengembangan Usaha di Toko Bunga Unic dan Bonsai Durenan”
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa umatnya dari zaman Jahiliyah menuju zaman yang
terang benderang yaitu Agama Islam yang kita nanti-nantikan syafaatnya di
yaumul qiyamah nanti.
Penyusunan laporan ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penulis melalui laporan ini mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Maftukin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
3. Nur Aziz Muslim, M.H.I., selaku Ketua Jurusan Manajemen Bisnis
Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung sekaligus
Dosen Pembimbing Lapangan Praktik Pengalaman Lapangan di Toko
4. Siswahyudianto, M.M., selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
5. Anik Matul Fitri selaku pemilik Toko Bunga Unic dan Bonsai di Kamulan
Durenan sekaligus dosen pamong yang telah memberikan bimbingan serta
pengarahan selama Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Toko Bunga
Unic dan Bonsai Durenan.
6. Orang tua saya yang senantiasa selalu mendoakan kelancaran Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL).
7. Semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan laporan akhir
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini.
iv
Penulis berharap semoga Laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini dapat
berguna dan bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi semua pihak yang
membutuhkannya untuk pengembangan di masa yang akan datang. Atau dijadikan
sebagai referensi belajar seputar materi manajemen bisnis syariah. Penulis sangat
menyadari hasil Laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka kritik dan saran sangat diharapkan demi melengkapi kekurangan
dari Laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Trenggalek, 07 November 2020
Penulis
HENDRI KURNIAWAN
NIM. 12405173169
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN/PENGESAHAN ............................................................. ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Dasar Pemikiran......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan dan Kegunaan ................................................................................................ 2
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................................................ 2
BAB II : PELAKSANAAN PRAKTIK
2.1 Profil Lembaga .......................................................................................................... 3
2.2 Pelaksanaan Praktik ................................................................................................... 4
2.3 Permasalahan di Lapangan ........................................................................................ 5
2.4 Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik....................................................... 5
BAB III : PEMBAHASAN
3.1 Kajian Teori ............................................................................................................... 6
3.2 Temuan di Tempat Praktik Pengalaman Lapangan ................................................... 12
3.3 Analisa Temuan Studi................................................................................................ 15
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 22
4.2 Saran .......................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 23
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Berita Acara Harian Individual
Form Bukti Konsultasi dengan DPL
Foto-foto Kegiatan PPL
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar Pemikiran
Tanaman hias didefinisikan sebagai tanaman yang ditanam dalam pot
atau tanaman untuk kebutuhan pertamanan atau pekarangan. Meningkatnya
kebutuhan akan tanaman hias berarti meningkatnya permintaan sehingga
peluang usaha akan menjadi cukup menjanjikan. Tanaman hias banyak
dimanfaatkan untuk menyemarakkan acara seperti selamatan kelahiran,
perkawinan dan kematian. Bahkan di beberapa daerah tanaman hias juga
digunakan untuk upacara keagamaan. Seiring dengan masuknya budaya
daerah barat, penggunaan tanaman hias semakin meningkat. Kini tanaman
hias banyak dibutuhkan untuk memperindah lingkungan sekitar termasuk
dekorasi ruangan dan halaman rumah. Tak hanya itu saja kini tanaman hias
bisa menjadi symbol untuk menyatakan rasa duka maupun duka kepada
teman atau kepada kerabat.
Pertumbuhan agribisnis tanaman hias yang ditandai dengan
meningkatnya permintaan konsumen merupakan salah satu budang pertanian
yang menjanjikan. Sistem dari agribisnis harus melibatkan semua pihak yang
berperan. Mulai penyedia sarana produksi serta pelaku produksi hingga ke
pemasar akhir banyak sekali hal yang mempengaruhi produktivitas tanaman
hias. Dan ketika permintaan konsumen semakin meningkat, maka peluang
usaha semakin menarik perhatian para pebisnis. Dengan ini para pengusaha
tanaman hias akan semakin ketat dalam bersaing.
Dalam pengembangan bisnis usaha perlu dilakukan dengan rencana
strategi, supaya mampu memnanhi persaingan antara bisnis tanaman hias
yang lainnya. Kajian strategi dilakukan terlebih dahulu berdasarkan
lingkungan eksternal serta internal. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui
strategi pengembangan usaha yang sudah dilakukan maupun yang masih
direncanakan sehingga usaha di Toko Bunga Unic dan Bonsai dapat bertahan
sampai saat ini.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
2
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui permalsalahan apa saja yang ada pada Toko Bunga
Unic dan Bonsai Durenan
b. Untuk mengetahui strategi apa yang digunakan untuk
mengembangkan usaha pada Toko Bunga Unic dan Bonsai Durenan
ini.
2. Kegunaan Penelitian
a. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja permasalahan yang terjadi
dalam bidang usaha tanaman hias
b. Hasil penelitian ini menjadi referensi penerapan strategi
pengembangan usaha pada bidang jual beli tanaman hias
c. Pemilik usaha dapat menjalin hubungan baik dengan IAIN
Tulungagung
d. Hasil laporan ini menjadi tambahan sumber ilmu bagi mahasiswa,
masyarakat sekitar, serta bisa menjadi evaluasi untuk pwmilik usaha.
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang III
tahun 2020 ini dilaksanakan pada tanggal 05 Oktober 2020 sampai
dengan tanggal 05 November 2020.
3. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan kegiatan PPL ini di Toko Bunga Unic dan Bonsai
Durenan dengan alamat Dusun Widoyoko, RT 20 RW 03, Desa
Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek.
3
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
2.1 Profil Lembaga
1. Sejarah Lembaga
Toko Bunga Unic dan Bonsai didirikan pada tahun 2017 oleh
seorang ibu rumah tangga bernama Anik Matul Fitri. Berawal dari hoby
beliau suka menanam banyak tanaman hias dirumahnya. Sampai ia
kehabisan pot untuk menanam tanaman hiasnnya karena banyak dari
tanaman yang ia miliki berkembang dan muncul benih benih baru.
Disuatu waktu ia berfikir untuk menawarkan bunganya di laman web
Facebooknya dengan harga yang relative murah karena ia tidak tahu
berapa harga pasaran dari bunga tersebut.
Dari kejadian itu ia pun berniat untuk menekuni membudidayakan
tanaman hias sendiri serta menjual kembali tanaman hias yang ia miliki.
Dengan lahan seadanya yaitu dipekarangan rumah awalnya ia hanya
menjual beberapa biji saja dalam satu bulannya. Ia menawarkan tanaman
tanamannya melalui pasar di facebook. Ia menamai tempat usahanya ini
dengan nama “ Toko Bunga Unic”. Karena semakin banyak konsumen
yang membeli ketempatnya ini maka tempat usahanya pun semakin
terkenal dan didatangi banyak konsumen. Ia pun akhirnya mulai
mengambil bibit tanaman dari luar kota, atau ke petani tanaman hias untuk
dijual kembali.
Berjalan 1 tahun lebih usaha pada tahun 2019 ia menambah inovasi
mencoba menanam bonsai. Karena dirasa banyak yang berminat pada jenis
tanaman ini. Pada dasarnya banyak yang bisa menanam bonsai, namun ada
pertimbangan sendiri untuk menentukan tingkat harga pada tanaman
bonsai, mulai dari jenis tanaman yang dibuat menjadi bonsai, keunikan
bentuknya, serta umur dari bonsai itu sendiri. Sekarang usaha ini
menerima layanan antar ke beberapa kota dengan batas jangkauan tertentu.
2. Visi-Misi Lembaga
Toko Bunga Unic memiliki visi misi sebagai berikut :
4
Visi : menjadi penyedia perlengkapan bercocok tanam, danmenjadi
komoditas penyedia bibit berbagai tanaman hias.
Misi : mendorong semangat bercocok tanam, menjaga penghijauan
lingkungan, serta kelengkapan bercocok tanam sesuai kemampuan.
2.2 Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di Toko Buku Restu Blitar
PPL Gelombang III tahun 2020 yang diselenggarakan IAIN
Tulungagung untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam berlangsung tanggal
05 oktober 2020. Lokasi PPL berada di di Toko Bunga Unic dan Bonsai
Durenan dengan alamat Dusun Widoyoko, RT 20 RW 03, Desa Kamulan,
Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek. PPL Gelombang III
dilaksanakan dengan sistem observasi dan wawancara dikarenakan masa
pandemic yang belum usai.
Kegiatan yang dilaksanakan selama pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL), yaitu :
1. Melakukan observasi ditempat PPL
2. Melakukan wawancara dengan narasumber yaitu pemilik toko “Bunga
Unic dan Bonsai” Durenan.
3. Melakukan kegiatan dokumentasi
4. Menganalisis hasil wawancara
2.3 Permasalahan di Lapangan
Toko Bunga Unic dan Bonsai merupakan usaha yang berjalan dalam
bidang agribisnis. Pada masa pandemic banyak permintaan tanaman hias
dikarenakan bannyak orang yang berada dirumah dan hoby berkebun,
menanam, koleksi tanaman hias semakin meningkat pesat. Dampak positifnya
peluang bisnis terbuka semakin banyak. Dampak negatifnya banyak yang
menjual tanaman hias dengan harga yang terbilang jauh lebih murah dari
harga pasaran, karena banyak tanaman yang bisa mereka dapat dan mereka
jual kembali. Hal itu yang merusak harga pasar tanaman hias.
Toko bunga ini belum memiliki karyawan dalam membantu usahanya.
Pemilik merasa usahanya belum terlalu besar dan belum mampu untuk
membayar tenaga kerja. Walaupun begitu dalam satu bulan setidaknya terjual
5
puluhan pot dari toko bunga ini. Ada lagi permasalahan yang menjadi hal fatal
pada toko bunga ini yaitu pemanfaatan teknologi dalam aspek pemasarannya.
Saat ini sudah banyak usaha yang memanfaatkan sosial medianya sebagai
sarana promosi. Namun si pemilik hanya menggunakan sosial media facebook
dan watsapp saja untuk sarana promosi dan komunikasi dengan konsumennya.
Maka diperlukan strategi untuk mengembangkan usaha ini supaya
dapat bertahan di masa ini sampai masa mendatang. Maka dari itu hasil dari
penelitian dengan judul “Strategi Pengembangan Usaha di Toko Bunga
Unic dan Bonsai Durenan” dapat dijadikan pertimbangan oleh pemilik
dalam melakukan pengembangan usahanya.
2.4 Tanggapan dari Pihak Lembaga di Toko Buku Restu
Dari permasalahan diatas pemilik usaha menanggapi permasalahan
tersebut dengan menambah koleksi tanaman hiasnya dengan jenis yang langka
dan sulit didapat. Sehingga ketika tanaman lain tidak laku tanaman tersebut
akan menjadi primadona yang banyak dicari oleh para pecinta tanaman hias.
Selain itu pemilik Toko Bunga Unic juga menyediakan peralatan
menanam serta berbagai jenis media tanam beserta pupuknya. Ada juga
peningkatan pelayanan dengan sistem pesan antar yang dapat dirasakan olehn
para konsumennya. Berikut strategi yang beliau lakukan untuk mengatasi
beberapa permasalahan yang ada.
6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kajian Teori
A. Strategi Pengembangan Usaha
Jika ditinjau dari jenis pengembangannya, maka bisa dibagi
menjadi beberapa strategi, yaitu: 1
1. Mengembangkan bisnis dengan mengembangkan pasar
a. Mengembangkan pasar dari sisi produknya
Mengembangkan pasar dari sisi produknya adalah langkah
yang paling memungkinkan untuk dilakukan pertama kali karena
produk utamanya telah diperkenalkan dan sudah tumbuh,
sehingga masalah profitabilitas (kemampuan mendapatkan laba)
serta popularitas dan kualitas sudah diterima dipasar. Jenis-
jenisnya adalah:
1) Memperbesar variasi produk, misalnya: melalui kemasan
botol, sachet, gelas, dan lain-lain.
2) Melalui kategori produk, misalnya: kategori untuk dewasa,
kategori untuk remaja, kategori untuk ibu-ibu, kategori untuk
anak-anak, kategori untuk usia diatas 50 tahun, dan lain-lain.
Masing-masing kategori produk bisa dibedakan secara dosis,
ukuran atau kadarnya, dan hal-hal lain yang disesuaikan
dengan kepentingan pemakainya.
3) Berdasarkan lini produk, misalnya: untuk produk dengan
bahan herbal, untuk produk tanpa bahan pengawet, untuk
produk dengan yang mengandung DHA atau Omega 3, dan
lain-lain.
1 Hendro, Dasar Dasar Kewirausahaan (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2011),
hlm.515-517.
7
4) Berdasarkan fungsinya, misalnya: produk untuk rambut kering,
produk untuk rambut berminyak, produk untuk rambut normal,
dan lain-lain.
5) Menentukan produk baru dengan pasar yang baru. Dengan
pengembangan produk, maka diharapkan penjualan akan
meningkat karena pasar yang dibidiknya semakin berkembang
dan bervariasi.
b. Mengembangkan Pasar Dari Sisi Sistem Penjualannya
Banyak strategi mengembangkan pasar yang dilakukan
mengembangkan sistem penjualannya, antara lain:
1) Mengembangkan sistem distribusi penjualan kedalam
(internal), antara lain:
a) Mengembangkan sendiri, seperti: membuka cabang baru
dikota-kota besar, membuka outlet, agen, atau sejenisnya atas
dana sendiri dan membuka jalur distribusi sendiri.
b) Mengembangkan melalui kerja sama dengan pihak lain,
seperti:
(1) Melakukan kerja sama distribusi dengan perusahaan lain.
(2) Melakukan kerja sama produksi dengan pihak untuk
memperbesar kapasitas produksi.
(3) Mencari agen-agen penjualan dikota-kota besar untuk
mengembangkan pasarnya.
(4) Joint venture atau kerja sama permodalan membuat
distributor dalam meningkatkan penjualan.
2) Mengembangkan sistem jaringan pemasaran dengan pihak lain,
antara lain:
a) Membuat jaringan pemasaran secara berjenjang, MLM (multi
level marketing) dimana konsumen adalah pemasar (ranting
pemasaran) dan distributor sekaligus.
8
b) Membuat, menyusun, merencanakan sistem franchising
dengan menjual jaringan, standar operasional, merek produk,
nama perusahaan, popularitas, dan lain-lain.
c) Sub-kontraktor sebagian dan seluruh proses pemasaran,
misalnya subkontraktor desain, supplier, broker, dan lain-lain.
d) Kerja sama operasional atau outsourcing untuk bagian dari
kegiatan pemasaran, misalnya kerja sama developer dengan
broker.
3) Mengembangkan pasar dengan menggabungkan bisnis yang lain
dalam satu industri. Cara yang tepat untuk memperbesar pasar
bila modalnya cukup dan ingin cepat menjadi besar adalah:
a) Akuisisi (mengambil alih bisnis lain) Dengan mengakuisisi
maka secara otomatis pasar dari perusahaan yang diakuisisi
menjadi miliknya. Misalnya, perusahaan A bergerak diproduk
yang sama dengan perusahaan B 16 dimana perusahaan B
sedang mengalami kesulitan arus kas, sehingga menawarkan
diri untuk diakuisisi, atau memang perusahaan A berminat
untuk membeli perusahaan B karena ingin memperbesar pasar
dan memperkecil persaingan. Untuk itu perusahaan B
diakuisisi menjadi perusahaan A karena perusahaan A yang
mengakuisisi perusahaan B maka rumusnya adalah:
A + B menjadi A
b) Merger (menggabungkan dua badan usaha atau lebih)
Kasusnya hampir sama dengan akuisisi, tetapi posisi keuangan
dan merek antara perusahaan A dangan perusahaan B tidak
jauh berbeda, bisa sama atau lebih besar disalah satu
perusahaan namun keduanya sepakat untuk melakukan merger.
Ada beberapa kasus yang bisa terjadi, yaitu:
(1) Bila perusahaan A ingin merger dengan perusahaan B
tetapi perusahaan A ingin menentukan mereknya dipakai
karena posisi tawarnya lebih kuat, maka yang terjadi
9
adalah: A + B = C, C = merek baru yang ditentukan oleh
perusahaan A.
(2) Bila perusahaan A dan perusahaan B bergabung dengan
posisi keuangannya sama, maka nama perusahaan AB
digunakan agar tercipta win-win solution dan yang terjadi
A+B menjadi A 17 adalah: A + B = AB, AB = merek baru
(penggabungan kedua nama).
(3) Masing-masing perusahaan sepakat menemukan merek
yang baru dengan konsep yang baru tetapi bukan
gabungan antara kedua nama, kasusnya akan sama dengan
kasus yang pertama, maka akan terjadi adalah: A + B = D,
D = merek baru yang disepekati bersama Ada 3 motif
perusahaan untuk melakukan merger, yaitu:
Untuk meningkatkan nilai saham perusahaan.
Untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan.
Untuk sebuah investasi yang baik karena dananya bisa digunakan.
Untuk meningkatkan stabilitas pertumbuhan laba dan penjualan.
Untuk melakukan sinergi dan memperkuat satu sama lain.
c. Mengembangkan Pasar Dengan Strategi Integrasi (Penyatuan)
Ada 2 jenis strategi integrasi, yaitu:
1) Integrasi vertikal (hulu ke hilir dari flow industry) Penyatuan
integrasi vertikal dengan cara membeli perusahaan kedalam
(pemasok, konsultan, produsen, dan lain-lain) atau membeli
perusahaan keluar arah konsumen (distributor, wholeseller, agen,
outlet, 18 dan lain-lain). Contohnya adalah perusahaan mie yang
membeli perusahaan gandum, perusahaan hypermarket yang
membeli perusahaan jaringan mini market, dan lain-lain.
2) Integrasi horizontal (antar produk, antar kategori) Penyatuan
integrasi perusahaan-perusahaan yang produknya tidak sama tetapi
menunjang kesuksesan bisnisnya. Contohnya adalah perusahaan
sepatu membeli perusahaan alat-alat olahraga, dan lain-lain.
d. Mengembangkan Pasar Dengan Sinergisme
10
Melakukan pengembangan pasar dengan cara mengadakan
perjanjian kerja sama antara dua perusahaan yang berbeda pasar
dengan tujuan swap market atau tukar pasar dan memperkuat satu
sama lainnya karena keduanya mempunyai keistimewaan. Perusahaan
yang satu ingin memasarkan produknya kepasar dan perusahaan yang
lainnya ingin menambah calon pelanggan. Contohnya adalah bank dan
asuransi, rumah sakit dengan asuransi, dealer mobil dengan asuransi,
dan lain-lain.
2. Strategi Mengembangkan Bisnis Dengan Cara Kerja Sama
Untuk Mencapai Puncak Salah satu cara untuk mengembangkan
bisnis bila sebuah bisnis sudah cukup besar dan ingin mengembangkan
bisnisnya adalah dengan cara mengembangkan skala organisasinya.
Contohnya adalah perusahaan kelapa sawit melakukan aliansi dengan
perusahaan distribusi minyak goreng dalam membuka perkebunan biji
jarak seluas sekian hektar karena sedang menjadi 19 tren. Ada beberapa
strategi yang sering digunakan oleh pembisnis-pembisnis saat ini, yaitu:2
a. Membeli bisnis lain diluar industrinya
(1) Mengakuisisi dengan tujuan untuk membuat portofolio bisnis.
(2) Membeli sebagian saham kepemilikan diperusahaan lain dengan
tujuan untuk meningkatkan laba perusahaan dan pasarnya.
(3) Menjadi investor dengan membeli saham-saham yang likuid
(lancar) dipasar modal dengan tujuan untuk mendapatkan gain
atau keuntungan atas kepemilikan saham tersebut disuatu saat
nanti.
b. Menemukan bisnis baru dan memasukinya Dengan melakukan riset
dan pengembangan pada divisi research and development, maka suatu
saat bisa diperoleh produk baru atau terus dikembangkan dan
dijadikan bisnis yang baru diluar industrinya atau melakukan riset
baru untuk memasuki industri yang baru. Misalnya adalah bisnis
2 Ibid., hlm. 518-519
11
kelapa sawit ingin masuk kebisnis minyak atau kebisnis bahan bakar
biji jarak.
c. Melakukan aliansi strategi atau usaha patungan Usaha patungan atau
disebut dengan aliansi strategi untuk bersamasama mendirikan bisnis
baru dengan perusahaan lain demi kepentingan peningkatan laba
bisnisnya. Ada 3 jenis aliansi strategi, yaitu:
(1) Strategi jaringan laba-laba (spiderweb strategy) Sebuah
perusahaan kecil mengadakan sederetan usaha patungan untuk
mendapatkan laba agar bisa bertahan hidup. Misalnya adalah
mendapatkan lisensi pengeboran minyak dengan mengadakan
joint operation atau consorsium dengan perusahaan lain yang
menunjang.
(2) Strategi berjalan bersama-berpisah (go together -split strategy)
Beberapa perusahaan setuju untuk melakukan usaha patungan
untuk proyek tertentu saja. Setelah peroyek selesai, berpisah
kembali seperti sedia kala.
(3) Strategi aliansi secara berurutan atau peningkatan aliansi
Perusahaan memulai kerja sama aliansinya di suatu pekerjaan,
bidang, atau lapangan yang dirasa lemah dan bisa dilanjutkan
kearah yang lebih serius lagi, yaitu merger. Dalam kenyataannya,
usaha patungan dapat merupakan suatu tahap awal sebelum
dilakukan peningkatan aliansi kearah akuisisi, merger, dan
penjualan saham. Contohnya adalah perusahaan pengeboran
minyak dengan perusahaan peralatan pengeboran minyak
melakukan aliansi yang kemudian melakukan merger setelah
proyeknya sukses.
3. Melakukan Sinergisme (Kerja Sama Saling Menguatkan)
Sinergi dapat dikembangkan melalui ekspansi internal untuk
membesarkan organisasinya. Sinergi itu bila kekuatan-kekuatan
perusahaan yang bersinergi dapat menutupi kelemahan-kelemahan yang
terjadi, contohnya adalah perusahaan bahan makanan melakukan sinergi
12
bisnis dengan perusahaan peralatan dapur sehingga tercipta kekuatan baru
dalam bersaing dipasar, bank dengan asuransi, developer dengan hyper
market. Ada beberapa jenis sinergi dalam bisnis, yaitu:3
a. Sinergisme penjualan.
b. Sinergisme investasi.
c. Sinergisme operasional.
d. Sinergisme manajemen.
4. Mengembangkan Bisnis Yang Sedang Stabil
Tidak banyak yang harus dilakukan bila bisnis sedang tumbuh
dengan stabil. Namun dana yang ada dari pertumbuhan laba bisa
digunakan untuk keperluan sebagai berikut:4
a. Melakukan efesiensi produksi agar pertumbuhan laba lebih baik lagi
untuk mempersiapkan strategi ekspansi bisnis yang lebih tepat.
b. Melakukan perencanaan strategi pemasaran yang kreatif dan inovatif
untuk memperkuat merek dan popularitas.
c. Melakukan perbaikan organisasi yang bisa membuat perusahaan lebih
ramping, efesien, dan efektif.
d. Mempertahankan pangsa pasar dengan melakukan pembentukan
komunitas dan pertumbuhan bisnisnya.
e. Menyempurnakan produk dengan kreatif dan inovatif.
B. Persaingan Bisnis
Strategi adalah suatu rencana aksi yang menyelaraskan sumber-
sumber dan komitmen organisasi untuk mencapai kinerja unggul.
Keunggulan bersaing/kompetitif adalah suatu manfaat yang ada ketika
suatu perusahaan mempunyai dan menghasilkan suatu produk dan atau
jasa yang dilihat dari pasar targetnya lebih baik dibandingkan dengan para
kompetitor terdekat.
3 Ibid., 519
4 Ibid
13
Gambaran strategi menuju keunggulsn bersaing adalah sebagai
berikut :
Gambar Strategi Keunggulan Bersaing
Untuk mencapai keunggulan bersaing, seorang wirausahawan
harus mampu mengenali berbagai unsur dasar untuk mencapai
keunggulan bersaing, yakni sebagai berikut :5
a. Harga atau nilai
Seorang pengusaha harus mampu menghasilkan produk dan
atau jasa rendah biaya, sehingga strategi dalam menetapkan harga
(tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan produk/jasa pesaing). Jika
mampu dapat juga ditambahkan bahwa produk/jasa memiliki nilai
(bernilai) lebih dibandingkan dengan harga pesaing. Dengan
demikian, produk/ jasa kita memiliki keunggulan dari segi harga dan
nilai. Pelanggan yang sensitive terhadap harga, biasanya selisih sedikit
akan memperngaruhi keputusan belanjanya.
b. Menyenangkan konsumen
Keunggulan kedua yang harus diupayakan agar produk atau
jasa dapat bersaing dengan para kompetitor adalah diupayakan agar
produk atau jasa dapat menyenangkan konsumen. Menyenangkan dari
berbagai aspek, seperti kualitas produk atau jasa yang bermutu dan
memberi kepuasan. Misalnya, pelayanan yang memuaskan,
komunikasi yang memuaskan, dan tanpa komplain segera ditanggapi
atau tidak ditundatunda.
5 Leonardus Saiman, Kewirausahaan :Teori, Praktik dan Kasus-kasus (Jakarta : Salemba
Empat,2012), hlm. 125.
Mengenali peluang
Memilih strategi untuk
menangkap peluang
Mengatur hasil dan
eksploitasi peluang
14
c. Pengalaman konsumen
Pengalaman baik atau buruk yang kita sampaikan dan yang
dialami oleh seorang konsumen, umumnya akan menjadi catatan
penting (sering kali melekat seumur hidup). Untuk itu, berikanlah
pengalaman yang paling menyenangkan atau memuaskan bagi para
pemangku kepentingan, lebihlebih bagi para konsumen pelanggan.
Pengalaman yang baik akan dikenang sepanjang masa, bahkan sering
akan ditularkan kepada konsumen. Demikian juga sebaliknya,
pengalaman buruk akan cepat menyebar dari mulut kemulut, baik
kepada sahabat maupun tetangga dekat. Agar produk atau jasa kita
unggul, maka disamping dari sudut harga, nilai, dan menyenangkan
konsumen, berikanlah pengalaman kepada konsumen sebaik mungkin
(do your best)
d. Atribut produk yang dapat dicatat
Keunggulan berikut yang harus dicapai oleh seorang
pengusaha adalah seluruh atribut produk/ jasa yang melekat
dildalamnya harus dicatat. Manfaat dari catatan atribut produk/ jasa
adalah agar produk/ jasa dapat ditingkatkan dari atribut yang sudah
ada sebelumnya. Minimal seluruh atribut produk/ jasa dapat
dikenalkan tidak hanya kepada konsumen, namun juga kepada para
pegawai atau pelayan kita. Dengan demikian, baik konsumen maupun
pegawai atau pelayan kita mampu ,mengenali seluruh atribut barang/
jasa kita, sehingga tidak ada yang dirahasiakan (jangan ada dusta atau
kebohongan diantara kita) agar konsumen tidak merasa ditipu, baik
secara sengaja ataupun tidak sengaja
e. Keistimewaan layanan yang unik
Jika keempat unsur tersebut telah mencapai posisi unggul, hal
yang tidak kalah penting adalah bagaimana keistimewaan layanan
yang unik dapat ditampilkan. Gambar dasar untuk mencapai
keunggulan bersaing.
C. Agribisnis
1. Pengertian Agribisnis
15
Secara umum, pengertian agribisnis merupakan suatu bisnis
berbasis usaha pertanian atau juga di bidang lain untuk
mendukungnya, baik itu pada sektor hulu atau juga hilir. Pendapat lain
menyatakan bahwa agribisnis ini merupakan suatu kelompuk industri
pada bidang pertanian atau juga layanan yang dibutuhkan di dalam
pertanian yang menjalankan usahanya denan berdasarkan prinsip
komersial, terutama itu menggunakan teknologi canggih.
Agribisnis di dalam cara pandang ekonomi ialah suatu usaha
dalam mempelajari strategi untuk dapat memperoleh keuntungan
dengan melalui pengelolaan aspek budidaya, penyediaan bahan baku,
pasca panen, proses pengolahan hingga masuk ke tahap pemasaran.
Sehingga hal tersebut seringkali agribisnis dihubungkan dalam
konteks manajemen di dalam dunia akademik ialah sebagai suatu ilmu
dalam mempelajari bagaimana strategi untuk dapat menjalankan rantai
produksi seefektif mungkin.
Pengertian Agribisnis Menurut Para Ahli6, Supaya dapat lebih
memahami mengenai apa itu agribisnis, maka kita bisa/ dapat merujuk
pada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya
sebagai berikut :
a. Menurut E. Paul Roy
Pengertian agribisnis merupakan suatu proses koordinasi
berbagai sub-sistem yang saling mempengaruhi, yaknipenyediaan
input pertanian, produksi pertanian, pengolahan hasil, serta juga
pemasaran hasil pertanian.
b. Menurut W. David Downey & Steven P. Erickson (dalam Saragih
1998)
Menurutnya Pengertian agribisnis ini merupakan suatu
kegiatan atau aktivitas yang berhubungan dengan penanganan
6 Arifin dan M. Arsyad Biba, Pengantar Agribisnis (Jawa Tengah : Mujahid Press,2018), hlm. 26
16
komoditi pertanian di dalam arti luas itu, yang melingkupi salah
satu atau juga keseluruhan mulai dari mata rantai
produksi,pengolahanmasukan & juga keluaran produksi
(agroindustri), pemasaran masukan-keluaran pertanian serta juga
kelembagaan penunjang kegiatan.
c. Menurut John H. Davis dan Ray A. Goldberd (1957)
Pengertian agribisnis merupakan jumlah total seluruh
operasi yang terlibat dalam pembuatan serta juga distribusi pasokan
pertanian; operasi produksi di pertanian; serta penyimpanan,
pemrosesan, dan juga distribusi komoditas pertanian dan juga
barang-barang yang dibuat darinya.
d. Menurut G.L. Cramer dan C.W. Jensen
Pengertian agribisnis merupakan suatu kegiatan atau
aktivitas yang kompleks, melingkupi industri pertanian, industri
pemasaran hasil pertanian serta juga hasil olahan produk pertanian,
industri manufaktur dan juga distribusi bagi bahan pangan serta
juga serat-seratan kepada pengguna/ konsumen.
e. Menurut Jose D. Drilon Jr
Pengertian agribisnis merupakan seluruh kegiatan atau
aktivitas yang berhubungan dengan manufaktur serta juga
distribusi dari sarana produksi pertanian, aktivitas usaha tani,
penyimpanan, pengolahan, dan juga distribusi produk pertanian
serta produk lain yang dihasilkan dari produk pertanian.7
2. Ruang Lingkup Agribisnis
Ruang lingkup agribisnis ini cukup luas, diantaranya termasuk
usaha dalam memproduksi benih serta juga bahan kimia pertanian,
7 Ibid, hlm. 27-29
17
pakan ternak, alat dan juga mesin pertanian, pemrosesan bahan
pertanian, produksi biofuel sampai pada wisata pertanian.
Dengan kata lain, ilmu dari agribisnis ini tidak hanya
mengenai budidaya tanaman, namun didalamnya itu juga termasuk
peternakan, perikanan serta juga Kehutanan. Oleh sebab itu agribisnis
mencangkup wawasan pertanian itu dengan secara luas.
Seperti misalnya biofuel yang merupakan hasil dari tanaman
pertanian di mana pada saat ini mendapatkan perhatian dari
masyarakat umum serta juga akademisi disebabkan karna adanya isu
perubahan iklim yang semakin intens. Di sisi lain juga disebabkan
karna peningkatan harga bahan bakar fosil. Itulah kenapa sampai pada
saat ini penelitian serta juga produksi tentang/mengenai biofuel itu
terus dilakukan dan berkembang yakni sebagai salah satu bentuk
agribisnis.
3. Fungsi Memahami Agribisnis
Dibawah ini merupakan fungsi dari agribisnis, diantaranya8 :
Berdasarkan pengalaman yang menunjukkan bahwa
pembangunan yang mempunyai wawasan agribisnis maka mampu
untuk dapat meningkatkan pendapatan produsen, meningkatkan
penyerapan tenaga kerja, meningkatkan devisa negara dan juga
menambah jumlah agroindustri baru.
Di sisi lain agribisnis ini juga mempunyai peranan yang penting
dalam mendukung keberhasilan pembangunan pertanian. Itulah
sebabnya kondisi agroklimat yang sangat menguntungkan serta
juga kemauan politik pemerintah yang mendukung.
Untuk dapat mengembangkan agribisnis di Indonesia itu dapat
dilakukan dengan meningkatkan penggunaan teknologi baru dan
8Mypurorith.com, Pengertian AGRIBISNIS, (https://www.mypurohith.com/term/agribisnis/ )
diakses pada 05 november 2020 pukul 22:23
18
juga melakukan efisiensi di segala macam bidang untuk dapat
menekan biaya produksi.
Sebab apabila hal tersebut diberikan sentuhan sistem agribisnis
yang bagus maka keuntungan yang lebih besar itu bisa untuk
didapatkan. Contohnya dengan meningkatkan prioritas pada
komoditas unggulan di Indonesia.
4. Aspek-Aspek Agribisnis
Melihat dari pengertian agribisnis ialah sebagai suatu
pendekatan pembangunan yang utuh, maka sistem ini mempunyai 4
aspek diantaranya : (1) penyediaan sarana produksi serta peralatan; (2)
usaha tani; (3) pengolahan; (4) pemasaran9. Untuk dapat melancarkan
keempat subsistem tersebut supaya dapat berjalan dengan baik maka
kemudian diperlukan subsistem lainnya yakni infrastruktur serta juga
pembinaan. Apabila koordinasi diantara aspek-aspek itu kemudian
berjalan lancar maka yang diperlukan adalah penciptaan kondisi yang
kondusif serta juga memadai di pedesaan. Kondisi-kondisi yang
dimaksud itu diantaranya:
Penyediaan komponen agribisnis yang lengkap di pedesaan
Adanya wirausaha serta juga kemitraan agribisnis di pedesaan
Kondisi-kondisi lainnya yang dapat mendukung
Studi mengenai agribisnis ini sendiri seringkali datang dari
bidang akademik Ekonomi Pertanian serta juga manajemen, sehingga
sering disebut juga sebagai manajemen agribisnis. Berbagai cara
telah/sudah dilakukan oleh lembaga pemerintah untuk dapat
mendukung peningkatan pengembangan ekonomi di sektor bahan
pangan. Namun tetapi memang sampai saat ini belum cukup untuk
mengoptimalkan kerja dari agribisnis di Indonesia untuk dapat
mengurangi impor bahan pangan dari negara lain.
9 Muhammad Firdaus,Manajemen Agribisnis,(Jakarta:Bumi Aksara,2012), hlm. 96
19
Membicarakan mengenai agribisnis memang tidak daat dilihat
secara sederhana. Apalagi agribisnis ini dikaitkan pada industri-
industri yang lebih besar, seperti sebuah perusahaan pengolah bahan
mentah.
3.2 Analisis Temuan Studi
Toko bunga “Unic” merupakan usaha yang mengembang biakan
tanaman hias untuk dijual kembali. Usaha ini termasuik dalam agribisnis
dikarenakan melakukan perkembangbiakan tanaman hias, menyediakan
kebutuhan untuk menanam, serta menjadi pemasar tanaman hias pula. Usaha
yang berdiri sudah sekitar 3 tahun ini memiliki perkembangan usaha, meliputi
penambahan luas lahan usaha, konsumennya sudah sampai keluar kabupaten,
serta metode penjualan yang dulunya hanya bisa dibeli apabila konsumen
mendatangi tempat usaha tersebut, sekarang di toko ini juga melayani pesan
antar dan sistem COD (Cash Order Delivery).
Variasi tanaman hias yang berada di toko bunga “Unic” ini sangat
beragam, dari jenis yang biasa sampai yang langka tersedia disini. Hal ini
mengundang minat konsumen untuk membeli tanaman hias dari toko ini.
Karena ketika bayaknya variasi yang bisa dipilih itu mempengaruhi minat
konsumen itu sendiri. Seperti yang sudah tertulis pada teori diatas
bahwasannya agribisnis bukan hanya pertanian bahan pokok namun seputar
tanaman, serta pemasar yang menyediakan kebutuhan tanam menanam.
Berikut beberapa hal yang menjadikan toko bunga ini termasuk dalam
agribisnis:
Melakukan pembibitan tanaman dan menjual bibit tanaman yang
berkualitas. Dengan seiring berjalannya waktu Anda akan terbiasa dalam
memilih bibit yang unggul dan mengembangbiakkan bibit tersebut.
Mengembangbiakkan tanaman hias yang kemudian bisa dijual. Hal ini
didasari oleh pemilihan jenis tanaman hias yang membutuhkan
perawatan yang berbeda-beda.
Pemilik juga menyediakan berbagai macam, pot, pupuk dan media
tanam. Sehingga ketika seseorang membutuhkan kebutuhan menanam ia juga
20
kaan menemukannya disini. T ak hanya itu saja si pemilik tidak meraasa rugi
apabila ia berbagi pengetahuan menanamnya kepada para konsumen. Hal itu
beliau lakukan untuk menjaga hubungan baik antara beliau dengan
konsumennya.
Untuk jaringan yang pemilik bangun setidaknya ia sudah memiliki 11
petani dan supplier tanaman hias. Hal ini dilakukan Karena bukan tidak
mungkin permintaan yang terlalu banyak dan pertumbuhan tanaman hias juga
memerlukan waktu, untuk memenuhi permintaan dan persediaan pasar maka
adanya supplier akan menjadi penolong berjalannya closing produk dari toko
bunga “Unic”.
Beberapa kiat yang belum dilakukan untuk mengembangkan usaha di
toko ini ialah pemanfaatan teknologi komunikasi seperti social media sebagai
sarana jual beli dan promosinya secara maksimal. Prospek bisnis yang dibantu
dengan social media tentunya akan lebih menjanjikan dan mengundang
peminat yang semakin banyak.
3.3 Solusi Permasalahan
Menambah lokasi untuk dijadikan lahan kusus untuk
mengembangbiakkan tanaman hias. Pilih tempat yang strategis seperti pinggir
jalan yang masih terdapat lahan hijau yang cukup luas. Pada tingkat kualitas
perawataannya, semakin baik perawatannya maka semakin bagus pula
penampilannya untuk menarik perhatian konsumen. Sehingga dapat
mendongkrak harga penjualan.
Selain itu dalam mempromosikan dan mengatur sistem jual beli harus
mengikuti zamannya seperti menggunakan social media. Dan mengamati trend
tanaman hias yang banyak diminati, lebih baik pula kalau bisa bergabung
dengan komunitas-komunitas seputar tanaman hias.
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambildarinpembahasan adalah sebagai
berikut :
Menjalankan usaha dibidang Agribisnis memerlukan modal yang
banyak, mulai dari lahan pertaniannya, pot, bibit tanaman, pupuk, obat-obatan
untuk merawat tanaman hias. Seorang pengusaha tanamn hias juga harus
mempunyai pengetahuan tentang tanaman hias yang berguna untuk mengenal
jenis-jenis tanaman serta mengetahui cara mengembangbiakan serta merawat
tanaman hias sesuai dengan jenisnya.
Selain itu ketika suatu usaha sudah berjalan sudah seharusnya
melakukan update, pengembangan untuk usaha yang sudah berjalan dengan
berbagai aspek yang bisa dikembangkan yaitu : lokasi atau lahan, jaringan,
sasaran pasar, produk yang ditawarkan, serta pelayanan yang disediakan.
Semua hal itu menjadi aspek lengkap yang dapat membuat usaha di Toko
Bunga “Unic” dan Bonsai Durenan ini dapat bertahan dan bersaing dengan
pengusaha lain pada saat ini atau masa mendatang.
4.2 Saran
Saran-saran yang dapat diberikan penulis antara lain :
Agar volume penjualan terus meningkat Toko bunga “Unic” dan Bonsai
harus meningkatkanpengembangan usaha dibagian pemasaran melalui media
online seperti marketplace , website, dan social media lainnya. Karena bisnis
agribisnis akan berubah-ubah trend jenis tanaman hias yang diminati sesuai
eranya. Apalagi semakin banyak pesaing bisnis serupa diluar sana. Dengan
tunjangan media online toko bunga “Unic” dan Bonsai Durenan juga akan
lebih cepat dikenali pasar.
22
DAFTAR PUSTAKA
Arifin dan M. Arsyad Biba.2018.”Pengantar Agribisnis” .Jawa Tengah : Mujahid
Press
Firdaus,Muhammad.2012.”Manajemen Agribisnis”. Jakarta:Bumi Aksara
Hendro.2011.”Dasar Dasar Kewirausahaan”.Jakarta: Penerbit Erlangga
Saiman,Leonardus.2012.”Kewirausahaan :Teori, Praktik dan Kasus-
kasus”.Jakarta : Salemba Empat
Mypurorith.com, “Pengertian AGRIBISNIS”, (
https://www.mypurohith.com/term/agribisnis/ ) diakses pada 05 november
2020 pukul 22:23
23
LAMPIRAN
BERITA ACARA HARIAN INDIVIDUAL
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG III
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Pada tanggal 05 bulan Oktober tahun 2020, bertempat di lembaga Toko
Bunga Unic dan Bonsai Durenan, telah dilaksanakan PPL Gelombang III
Manajemen Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai
berikut :
Nama : Hendri Kurniawan
NIM : 12405173169
Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah
Bentuk kegiatan adalah :
No. Hari/Tanggal Pukul Kegiatan
1. Senin, 5 oktober 2020 09.00 Menyusun poin-poin yang perlu
ditanyakan pada saat wawancara
dengan narasumber.
2. Selasa, 6 oktober 2020 12.00 Melakukan wawancara terkait
profil lembaga
3. Senin, 12 oktober 2020 10.00 Menganalisis hasil wawancara
4. Kamis, 15 oktober 2020 09.00 Wawancara terkait strategi
pengembangan usaha
5. Selasa, 20 oktober 2020 14.00 Meresume materi pembekalan
PPL
6. Senin, 26 oktober 2020 09.00 Observasi tempat usaha
7. Kamis, 29 oktober 2020 13.00 Mengerjakan laporan PPL
24
8. Kamis, 5 November 2020 13.00 Pamit ke pihak lembaga usaha
dan memberikan ucapan
terimakasih.
Trenggalek, 10 November 2020
Penulis
HENDRI KURNIAWAN
NIM. 12405173169
25
BUKTI KONSULTASI DENGAN DPL
Nama : Hendri Kurniawan
NIM : 12405173169
Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah
DPL : Nur Aziiz Muslim, M.H.I
Tempat PPL : Toko Bunga Unic dan Bonsai
Judul Laporan : Strategi Pengembangan Usaha
No. Hal Yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. Pengajuan Judul Laporan Disetujui
Tulungagung, 10 November 2020
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
Nur Aziz Muslim, M.H.I
NIP. 197407162009011006
26
FOTO KEGIATAN PPL