Upload
others
View
25
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
STRATEGI BAURAN PEMASARAN PADA PENJUALAN PRODUK
OLAHAN WALUH ANVIR ABADI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Tulungagung
Oleh :
Khoirunnisa Adji Yulianti
NIM.12402183169
Dosen Pembimbing Lapangan
Mochammad Faizun, S.S., M.Pd.I
NIDN.2018098603
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
OKTOBER 2021
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK
PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan
Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung ini telah di setujui dan disahkan pada :
Hari : Rabu
Tanggal : 27 Oktober 2021
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Strategi Bauran Pemasaran Pada Penjualan Produk
Olahan Waluh Anvir Abadi
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
(Mochammad Faizun, S.S., M.Pd.I )
NIDN.2018098603
MENGESAHKAN a.n Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
(Siswahyudianto, M.M.)
NIDN.2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan berkah, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan kegiatan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) /
Observasi yang penulis lakukan pada salah satu UMKM yang terdapat di
Desa Langon, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar tepat pada waktunya.
Tak lupa sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan besar
kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kebenaran serta
kebahagiaan pada seluruh umatnya dari zaman jahiliyah ke zaman modern
seperti yang dapat kita rasakan hingga saat ini.
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang berjudul
“Strategi Bauran Pemasaran Pada Penjualan Produk Olahan Waluh Anvir
Abadi” disusun sebagai salah satu syarat wajib yang harus penulis tempuh
untuk memenuhi tugas akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
Gelombang III Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Laporan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) ini disusun oleh penulis berdasar pada
pengalaman yang diperoleh selama melaksanakan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) yang berlangsung dari tanggal 20 September hingga 22
Oktober 2021.
Dalam penyusunan praktik pengalaman lapangan ini penulis
membutuhkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penulisan laporan ini, yaitu:
1. Prof. Dr. Maftukin, M.Ag., selaku Rektor UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan UIN Sayyid Ali
Rahmatullah FEBI Tulungagung
3. Siswahyudianto, M.M. selaku Kepala Laboratorium FEBI UIN
Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
4. Dr. Mohammad Aswad, M.A., selaku Ketua Jurusan Program
Studi Ekonomi Syariah
iv
5. Mochammad Faizun, S.S., M.Pd.I. selaku Dosen Pembimbing
Lapangan
6. Evira Puji Apriliana selaku Pemilik UMKM Oalahan Waluh Anvir
Abadi
7. Kedua orang tua yang telah memberikan doa dan dukungannya
8. Serta teman-teman dan semua pihak yang turut membantu dalam
penyelesaian
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa jauh dari
kata sempurna. Maka dari itu, penulis memohon maaf kepada seluruh
pihak yang telah membantu dan mendukung. Penulis mengharap kritik
dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata semoga
Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah memberikan
dukungan, bantuan serta kesempatan kepada penulis dalam
menyelesaikan laporan ini. Penulis berharap laporan ini dapat
bermanfat bagi seluruh pihak, baik bagi pihak penulis maupun bagi
pembaca.
Blitar, Oktober 2021
Khoirunnisa Adji Yulianti
NIM.12402183169
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
BAB I: PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan .......................................................................... 3
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan .......................................................... 4
BAB II: PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga UMKM Anvir Abadi .................................................. 5
B. Pelaksanaan Prkatik di UMKM Anvir Abadi ...................................... 7
C. Permasalahan di Lapangan ................................................................... 8
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga ........................................................... 8
BAB III: PEMBAHASAN
A. Landasan Teori ..................................................................................... 10
B. Analisis terhadap Temuan Studi .......................................................... 11
BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 15
B. Saran- saran .......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 18
1. Resume dan Dokumentasi Pendalaman Materi PPL ........................... 19
2. Berita Acara Harian Individu ............................................................... 29
3. Form Bukti Konsultasi dengan DPL .................................................... 32
4. Foto-Foto Kegiatan PPL ...................................................................... 34
5. Screenshoot dan link youtube .............................................................. 41
6. Screenshoot dan link laporan di blog lab.FBI ...................................... 42
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pada zaman ini, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdapat
berbagai macam produk yang dimiliki Indonesia. Dari mulai produk untuk
pemenuhan kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier. Namun dalam hal
ini sebagai makhluk sosial, manusia tidak selalu dapat memenuhi
kebutuhannya sendiri. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan dilakukan
berbagai kegiatan ekonomi yang produktif dan inovatif guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan ekonomi dalam upaya
pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut adalah dengan produksi yang
salah satunya dilakukan melalui UMKM (Usaha Mikro, Kecil,
Menengah). Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) selain berperan
dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat juga memiliki kontribusi
yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Peranannya yang besar
dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia dikarenakan
UMKM mampu menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat, menyerap
tenaga kerja dan meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia.1
Meskipun memiliki peran yang besar bagi perekonomian, beberapa
UMKM hanya mampu beroperasi dalam jangka waktu pendek
dikarenakan pemiliknya yang belum terlalu memahami manajemen
dimana dalam kegiatan usaha mereka cenderung melakukan dengan
seadanya tanpa ada strategi tertentu. Permasalahan lainnya adalah muncul
bisnis baru yang menambah pesaing.2 Ditambah lagi selama pandemi
covid-19 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah mengalami beberapa
masalah diantaranya: (1) permasalahan dari sisi permintaan. Daya beli
masyarkat menurun drastis sehingga permintaan akan produk UMKM
menjadi turun; (2) permasalahan pada akses permodalan dimana pihak
bank cenderung memilih mendanai untuk surat berharga negara ketimbang
1UMKM Koperasi, “Peran UMKM dalam Perekonomian Indonesia” dalam
https://www.umkmkoperasi.com, diakses 03 Oktober 2021 2Angelina Natasya Angdika dan Bonnie Soeherman, “Permodelan Bisnis UMKM di Bidang
Kuliner pada Era Revolusi Industri 4.0” dalam https://jurnal.yapri.ac.id, diakses 03 Oktober 2021
2
untuk kredit permodalan usaha mikro kecil menengah; (3) kegiatan usaha
tidak lagi dapat berjalan dengan baik karena tidak cukup dana untuk
pembiayaan. Pendapatan menurun, modal semakin menipis, ditambah
harus menggaji karyawan. Selain ketga masalah tersebut masalah yang
dihadapi UMKM di Indonesia adalah masih ada yang tidak memiliki izin
resmi, belum menguasai teknologi, laporan keuangan yang belum
terstruktur, dan juga masalah pada pemasaran produk.3
Untuk mampu bertahan di masa pandemi dan mampu bersaing
dengan banyaknya jumlah UMKM, maka diperlukan strategi pemasaran
yang efektif dan efisien. Sebuah perusahaan memerlukan strategi
pemasaran agar dapat tercapai tujuan dan mampu menjaga
keberlangsungan usaha mereka.4 Strategi pemasaran disesuaikan dengan
kebutuhan konsumen dan strategi para pesaing. Perusahaan perlu
memperhatikan nilai dan kepuasan pelanggan dalam hal produk, harga,
saluran distribusi dan promosi. Bauran pemasaran sebagai perangkat alat
pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar
sasaran.5
UMKM Olahan Waluh Anvir Abadi adalah salah satu UMKM
yang ada di Desa Langon, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar. Usaha
ini dimiliki oleh perorangan dan bergerak di bidang kuliner yaitu olahan
waluh atau labu. Home industry tersebut dapat dikatakan strategis dalam
peningkatan perekonomian masyarakat desa dan bisa dikatakan sebagai
potensi desa yang mampu mengahasilkan produk inovatif juga menyerap
tenaga kerja.6 Namun, sama halnya dengan kebanyakan kegiatan usaha,
UMKM Anvir Abadi juga mengalami beberapa permasalahan selama
3 CNN Indonesia, “Moeldoko Bicara Tiga Masalah UMKM Selama Pandemi” dalam
https://www.cnnindonesia.com, diakses 03 Oktober 2021 4 Wahyu Maulana dan Abd. Jamali, “Metode Marketing Mix dan Analisis SWOT dalam
Penyusunan strategi Bersaing Pada IKM Keripik Tempe Ayudy” dalam http://ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id., diakses 04 Oktober 2021
5 Khozin Zaki, Manajemen Syariah: Viral Marketing Dalam Perspektif Pemasaran Syariah,
(Purwokerto: Amerta Media, 2020), hal.31-32 6 Martin, “Peran UMKM Desa Langon Meningkatkan Produk Unggulam Desa”, dalam
https://www.google.com/amp/s/nawacitapost.com, diakses 04 Oktober 2021
3
pandemi covid-19. Maka agar mampu mempertahankan keegiatan
usahanya perlu menerapkan strategi bauran pemasaran. Peneliti memilih
lembaga tersebut untuk diteliti karena ketertarikan yang sedang dialami
sehingga penulis menyusun laporan hasil observasi ini dengan judul
“Strategi Bauran Pemasaran Pada Penjualan Produk Olahan Waluh
Anvir Abadi”.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Praktik Pengalaman Lapangan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
praktik pengalaman lapangan dan sebagai sarana
mengimplementasikana teori yang didapatkan saat mengikuti
perkulihan, dimana mahasiswa mengetahui secara langsung berbagai
masalah dan juga cara untuk mengatasinya dalam dunia pekerjaan.
Selain itu, laporan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi
bauran pemasaran yang digunakan oleh UMKM Olahan Waluh Anvir
Abadi untuk mempertahankan penjualan produknya.
2. Kegunaan
a. Bagi Akademik
Sebagai bentuk pemenuhan tugas akhir setelah pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL), menambah pengetahuan mahasiswa
tentang cara operasional dalam suatu lembaga secara langsung,
mendapatkan pengalaman baru dalam dunia kerja, dan untuk
membandingkan teori yang telah didapat pada perkuliahan dengan
ilmu yang diperoleh dari lembaga.
b. Bagi Lembaga
Sebagai bahan pertimbangan dalam memantapkan strategi bauran
pemasaran yang digunakan, serta untuk memberikan semangat dan
meningkatkan kinerja pemasaran di UMKM Olahan Waluh Anvir
Abadi.
c. Bagi Pihak Fakultas/Universitas
Untuk mengetahui kegiatan Mahasiswa selama berada di Lembaga
lokasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), sebagai penyerapan
4
informasi yang bermanfaat untuk penyelarasan antara kurikulum
dengan perkembangan kebutuhan di lapangan, untuk mengetahui
pembahasan dari pelaksanaan yang diangkat mahasiswa selama
pelaksanaan praktik, pengembangan kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL)
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik pengalaman lapangan (PPL) Gelombang III tahun 2021
dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan dimulai 20 September hingga
22 Oktober 2021 di desa masing-masing sesuai dengan protokol
kesehatan. Mahasiswa melakukan kegitan berkaitan dengan PPL dalam
waktu 7 hari yaitu Senin sampai minggu, sehingga total keseluruhan ada
33 hari. Pelaksanaan PPL bertempat di UMKM Olahan Waluh Anvir
Abadi yang beralamat di Jalan Masjid, RT 4 RW 2, Desa Langon, Kec.
Ponggok, Kab. Blitar. Kegitan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
dilakukan dengan observasi dan wawancara. Kegiatan observasi dan
wawancara dilakukan beberapa kali pertemuan tatap muka dan juga secara
daring untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.
5
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
1. Letak geografis
UMKM Olahan Waluh Anvir Abadi berada di Desa Langon yang
beralamat di Jalan Masjid, RT 4 RW 2, Desa Langon, Kec. Ponggok,
Kab. Blitar. Jarak antara lembaga dengan kantor pemerintahan desa
langon kurang lebih adalah 900 meter. Letaknya cukup strategis karena
dekat dengan jalan utama Desa Langon.
2. Sejarah
UMKM Olahan Waluh Anvir Abadi telah dirintis sejak tahun
2017. Nama lembaga UMKM “Anvir” diambil dari nama pemilik dan
suami. “An” berasal dari nama suami pemilik yakni Muhammad
Anwar dan “Vir” Berasal dari nama pemilik yakni Evira Puji
Apriliana. UMKM Anvir Abadi memproduksi olahan kue dan keripik
yang berbahan waluh atau labu. Alasan menggunakan labu atau waluh
sebagai bahan baku dalam produksi karena dahulu banyak sekali petani
waluh tetapi pemanfaatannya masih kurang. Waluh atau labu biasanya
hanya dibuat untuk kolah atau jenang, bahkan jika jumlahnya banyak
maka akan diberikan sebagai makan hewan ternak. Mengingat banyak
sekali kandungan labu kuning atau waluh yang bermanfaat bagi
kesehatan, pemilik UMKM Olahan Waluh Anvir Abadi mempunyai
pemikiran untuk memanfaatkan waluh atau labu menjadi camilan agar
banyak diminati oleh berbagai kalangan usia.
Usaha ini dirintis mulai dari nol dan banyak mengalami jatuh
bangun. Salah satu kendala awal adalah dalam pembuatan adonan
produk eggroll yang belum bisa renyah dan tahan lama. Hingga pada
akhirnya pemilik UMKM Olahan Waluh Anvir Abadi mengikuti
beberapa pelatihan yang diadakan oleh dinas terkait seperti Dinas
Koperasi dan UMKM Kabupaten Blitar juga pelatihan oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Blitar. Berkat mengikuti
beberapa pelatihan UMKM kini UMKM Anvir Abadi sudah mampu
6
menghasilkan produk yang berkualitas dan bermutu. Pada awalnya,
Anvir Abadi belum mampu membuka lapangan pekerjaan dan hanya
dikelola oleh pemilik yaitu Ibu Evira bersama suami. Namun, kini
sudah mampu menyerap beberapa tenaga kerja dan berperan terhadap
pendapatan perkerjanya. Sampai saat ini, UMKM Olahan Waluh Anvir
Abadi sudah bertahan selama lima tahun dalam menghasilkan produk
yang kaya manfaat dan dapat menyerap tenaga kerja. Pada tahun 2020
UMKM Anvir Abadi berhasil mendapatkan piagam penghargaan atas
pencapaiannya 5 besar UMKM naik kelas yang diselenggarakan oleh
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Blitar.
3. Situasi dan kondisi fisik
Kegiatan produksi dilakukan di rumah Ibu Evira selaku pemilik.
Pada tepi jalan depan rumah terdapat papan nama bertuliskan “Anvir”.
Pada bagian atas teras rumah juga terdapat spanduk/banner bertuliskan
“Anvir”. Beberapa produk yang sudah dikemas diletakkan pada etalase
yang terletak di ruang tamu rumah. Sedangkan proses produksi
dilakukan di dapur rumah pemilik lembaga. Untuk menunjang
kegiatan produksi, lembaga memiliki fasilitas unit pengolahan produk
sebagai berikut:
a. Untuk Produk Eggroll Waluh, mixer, blender, pengukus, alat
pencetak, supit, toples, kompor.
b. Untuk Produk Brownis Waluh, mixer, oven, loyang.
c. Untuk Produk Keripik Waluh, pengukus, mesin penggiling adonan,
mesin penipis adonan, penggorengan
4. Visi dan misi
Visi : Menjadikan usaha produksi olahan waluh “Anvir Abadi”
sebagai UMKM dengan produk berkualitas dan bermanfaat bagi
masyarakat
Misi : 1) Mengembangkan produk makanan berkualitas dan sehat
berbahan baku waluh atau labu kuning
2) Menghasilkan produk yang diminati untuk dikonsumsi
masyarakat berbagai kalangan usia
7
3) Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar
5. Struktur organisasi dan pembagian tugas
Dengan pembagian tugas sebagai berikut:
a. Evira Puji Apriliana, bertugas dalam mengoordinasikan agar
kegiatan produksi berjalan dengan baik, membuat adonan bahan
produk eggroll waluh, membuat adonan bahan produk brownis
waluh, membuat adonan bahan produk keripik waluh
b. Muhammad Anwar, bertugas dalam melakukan pemasaran produk
c. Siti Mukaramah, bertugas dalam menyetak adonan bahan produk
eggroll waluh
d. Anis, bertugas dalam melakukan pengemasan produk eggroll
waluh, menyetak adonan bahan produk brownis waluh, menggiling
adonan keripik waluh
e. Salma, bertugas dalam melakukan pengemasan produk brownis
waluh, menggoreng adonan bahan keripik waluh, melakukan
pengemasan produk keripik waluh
B. Pelaksanaan Praktik di UMKM Olahan Waluh Anvir Abadi
Sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, pelaksanaan
praktik pengalaman lapangan gelombang III fakultas Fakultas Ekonomi
Bisnis Islam IAIN Tulungagung dilaksanakan mulai tanggal 20 September
2021 hingga 22 Oktober 2021. Dalam jangka waktu tersebut, mahasiswa
hanya diperkenankan melakukan observasi dan wawancara di desa
masing-masing dikarenakan adanya pendemi covid-19. Dalam praktiknya,
tatap muka observasi dan wawancara dengan pihak lembaga secara tatap
muka hanya dilakukan beberapa kali. Hal tersebut dilakukan sebagai
Evira Puji Apriliana (Pemilik)
Muhammad Anwar
(pegawai)
Siti Mukaramah (pegawai)
Anis (pegawai)
Salma (pegawai)
8
upaya pencegahan penularan virus corona. Selama kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) di UMKM Olahan Waluh Anvir Abadi di
Desa Langon, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar terdapat beberapa
kegiatan yang dilakukan diantaranya:
1. Survey lokasi yang hendak dijadikan lokasi praktik
2. Melakukan observasi di lokasi praktik
3. Melakukan wawancara dengan narasumber
4. Mengamati kegiatan yang ada di lembaga
5. Melakukan kegiatan dokumentasi berupa foto dan video
6. Menyusun hasil Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berupa laporan
dan video
C. Permasalahan di Lapangan
Pandemi covid-19 yang terjadi saat ini berdampak pada semua
bidang kehidupan. Termasuk pada bidang ekonomi. UMKM Olahan
Waluh Anvir Abadi pun mengalami beberapa permasalahan akibat
dampak pendemi. Yang pertama, akibat adanya kebijakan Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) lokasi wisata yang merupakan
salah satu lokasi pendistribusian produk ditutup sementara sehingga
permintaan produk menurun. Permasalahan yang kedua adalah harga
bahan baku untuk pembuatan produk banyak yang naik seperti minyak
goreng, gula, dan sebagainya. Harga labu/waluh yang menjadi bahan
utama produk juga semakin mahal di Kota Blitar.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Upaya yang dilakukan pihak UMKM Olahan Waluh Anvir Abadi
dalam mengatasi permasahan yang ada terkait penutupan sementara lokasi
wisata sehingga permintaan menurun adalah dengan melakukan promosi
secara online dan memberikan bonus beli 2 gratis 1 produk. Selain itu,
agar karyawan tetap bisa bekerja, pemillik UMKM menambah produk
harian dengan harga ekonomis untuk dititipkan di toko-toko seperti
puding, kue lumpur, kue pukis yang berbahan dasar waluh/labu. Untuk
produk utama seperti eggroll, keripik, dan brownis dijual online dan
melayani pemesanan untuk hajatan. Terkait permasalahan harga bahan
9
baku yang naik, pihak lembaga tidak mengurangi kuantitas produk
perkemasan maupun menaikkan harga, melainkan lebih memilih
mengambil sedikit keuntungan. Upaya mengatasi harga labu/waluh yang
mahal di Blitar adalah dengan membeli waluh dari Kota Bojonegoro yang
lebih murah. Namun demikian pihak UMKM juga masih menerima waluh
dari petani lokal.
10
BAB III
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Pengertian pemasaran
Inti dari pemasan adalah mengidentifikasi dan memenuhi
kebutuhan manusia dan sosial. Pemasaran adalah memenuhi kebutuhan
dengan cara yang menguntungkan. Menurut American Marketing
Association pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian
proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai
kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan
cara menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.7
2. Pengertian strategi pemasaran
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang
menyeluruh, terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang
memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk
dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu pemasaran. Dengan kata lain
strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan
dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran
perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan
acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam
menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.8
3. Pengertian bauran pemasaran
Dalam merancang strategi pemasaran terdapat variabel-variabel
yang mempengaruhi konsumen dalam pengenalan, pemilihan dan
percobaan pada produk yang dipasarkan. Varibael tersebut dapat
berupa produk (product), harga (price), promosi (promotion), maupun
saluran distribusi (place). Menurut Kotler dan Amstrong, bauran
pemasaran sebagai perangkat alat pemasaran taktis yang dapat
dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan
7 Philip Kotler dan Kevin Lane Ketler, Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1, (Jakarta:
Penerbit erlangga, 2009), hlm. 5 8 Sofjan Asauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hal. 168
11
respon yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri
dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mempengaruhi permintaan produknya. Kemungkinan tersebut dapat
digolongkan menjadi empat kelompok variabel yang dikenal sebagai
4P: product, place, price, promotion (produk, harga, distribusi,
promosi).
a. Product
Produk merupakan kombinasi dari barang dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran.
b. Place
Saluran pemasaran atau saluran distribusi terdiri dari seperangkat
lembaga yang melakukan semua kegiatan yang digunakan untuk
menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke
konsumen.
c. Price
Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan
untuk memperoleh produk.
d. Promotion
Promosi merupakan suatu komunikasi informasi penjual dan
pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku
pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga
menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.9
B. Pembahasan/ Analisis Terhadap Temuan Studi
Untuk dapat meningkatkan penjualan produk, bersaing dengan produk
lain dan mampu mempertahankan eksistensi produknya di pasaran,
UMKM Olahan Waluh Anvir Abadi memiliki strategi pemasarannya
sendiri. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai dan permintaan akan
produk meningkat, terdapat strategi bauran pemasaran yang diterapkan
pada produknya. Berikut adalah strategi yang diterapkan pada variabel
produk, harga, promosi, dan tempat/saluran distribusi:
9 Khozin Zaki, Manajemen Syariah: Viral Marketing Dalam Perspektif Pemasaran Syariah,
(Purwokerto: Amerta Media, 2020), hal. 31-33
12
1. Produk (product)
Produk dibuat oleh produsen sehingga dapat memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Terdapat beberapa macam
perlakuan terhadap produk agar permintaan terhadap produk dapat
meningkat seperti packaging, branding, labelling, warranty, dan
service.10 Pada pemasaran produk Olahan Waluh Anvir Abadi
memiliki beberapa varian produk dan memiliki packaging atau
pengemasan yang berbeda tiap produknya. Produk utamanya berupa
brownis waluh original, brownis waluh coklat, keripik waluh, eggroll
waluh original, dan eggroll waluh coklat. Disamping itu, terdapat juga
produk lainnya seperti pudding waluh, stick waluh, pukis waluh, kue
lumpur waluh dan olahan waluh lainnya. Untuk pengemasannya
eggroll waluh original dan coklat dikemas dalam plastik kemudian
dimasukkan ke dalam kardus atau box, untuk brownis waluh dan
keripik waluh dikemas di plastik standing food. Kemasan tiap
produknya terbilang cukup menarik karena terdapat gambar-gambar
dan tulisan warna-warni. Dari segi branding, brand name “Anvir”
mudah diucapkan, pendek dan mudah diingat. Dari segi labelling, pada
kemasan produk sudah mencantumkan label halal, nomor P.IRT,
komposisi, dan tanggal kadaluarsa. Produk Anvir Abadi mengklaim
bahwa produknya berbahan waluh (labu) pilihan, tanpa pengawet,
tanpa pewarna, tanpa pemanis sintesis, tanpa penyedap, camilan sehat
untuk segala usia.
2. Lokasi/ saluran distribusi (place)
Bauran pemasaran place terkait dengan lokasi dan saluran
distribusi. Dalam hal lokasi, dekat atau jauhnya, strategis tidaknya
tempat penjualan produk dengan konsumen berpengaruh terhadap
penjualan. Rumah produksi Olahan Waluh Anvir Abadi beralamat di
Jalan Masjid RT 4 RW 2, Desa Langon, Kecamatan Ponggok, Kabupaten
Blitar letaknya cukup strategis dengan jarak sekitar 1 kilometer dari
pusat Kantor Pemerintahan Desa Langon. Pada tepi jalan juga
10
Agustina Shinta, Manajemen Pemasaran, (Malang: UB Press, 2011), hal. 77
13
dipasang papan nama sehingga mudah untuk ditemukan. Dalam hal
saluran distribusi, dibuat strategi dengan cara menggabungkan
penjualan dan pembelian yang bekerja sama memproses,
menggerakkan produk dan jasa dari produsen ke konsumen. Saluran
distribusi diharapkan dapat memperluas cakupan pasar. Tipe distribusi
yang dilakukan oleh Anvir Abadi ada dua. Yang pertama dari produsen
ke konsumen. Pada tipe ini biasanya terjadi karena ada pesanan untuk
hajatan atau souvenir sehingga produk akan langsung didistribusikan
kepada konsumen. Tipe yang kedua adalah produsen ke retailer
kemudian baru ke konsumen. Dalam tipe ini, pihak UMKM Olahan
Waluh Anvir Abadi mendistribusikan produknya di toko-toko, pusat
oleh-oleh seperti pusat oleh-oleh GTT di Kediri, lokasi wisata seperti
Kampung Coklat di Blitar dan Melta Waterland di Kediri. Produk
olahan waluh Anvir Abadi juga didistibusikan ke berbagai kota seperti
Malang, Tulungagung, Kediri dan Blitar. produk dari UMKM Olahan
Waluh Anvir Abadi juga dipasarkan atau didistribusika secara online
lewat market place seperti tokopedia dan juga Shopee.
3. Harga (price)
Harga merupakan nilai dalam rupiah yang digunakan atau
sejemulah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan
barang atau jasa. Harga ditetapkan dengn tujuan mencegah adanya
pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, orientasi laba dan
berpengaruh dalam penjualan produk. Dari segi harga, produk Anvir
Abadi disesuaikan dengan tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba,
keberlangsungan perusahaan, menciptakan loyalitas konsumen,
mengahadapi pesaing. Oleh karena itu harga disesuaikan dengan biaya
produksi dan hanya mengambil sedikit keuntungan sehingga harga
produk masih cukup terjangkau diimbangi dengan kualitas produk
yang baik. Harga produk olahan waluh Anvir Abadi adalah sebagai
berikut:
- Eggroll waluh original kemasan box kecil isi 26 batang seharga
Rp17.000 sedangkan box besar isi 80 batang seharga Rp45.000
14
- Eggroll waluh coklat kemasan box kecil isi 26 batang seharga
Rp20.000 sedangkan box besar isi 80 batang seharga Rp50.000
- Brownis kering waluh original kemasan 200 gram seharga
Rp16.000 sedangkan kemasan 150 gram seharga Rp14.000
- Brownis kering waluh coklat kemasan 200 gram seharga Rp16.000
sedangkan kemasan 150 gram seharga Rp14.000
- Keripik waluh kemasan 200 gram seharga Rp18.000
Selain harga dalam kemasan tersebut, Anvir Abadi juga melayani
pemesanan dalam jumlah kiloan dengan potongan harga. Selain itu,
untuk resller produk juga akan diberikan potongan harga.
4. Promosi (promotion)
Tujuan utama dari promosi adalah untuk menginformasikan,
mempengaruhi, dan membujuk serta meningkatkan pelanggan.
Promosi diharapkan dapat meningkatkan permintaan produk dengan
upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk
perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin,
kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.
Anvir Abadi dalam mempromosikan produknya ada 2 cara yaitu online
dan oflline. Offline berupa promosi personal celling yaitu promosi
yang dilakukan penjual langsung kepada pembeli secara bertatap
muka. Promosi online dilakukan melalui media sosial seperti
Facebook, WhatsApp, dan Instagram, juga melalui market place
seperti Shopee dan Tokopedia.
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan metode observasi dan
wawancara di UMKM Olahan Waluh Anvir Abadi selama satu bulan,
dapat disimpulkan bahwa penting adanya strategi pemasaran yaitu beuran
pemasaran, karena bauran pemasaran sangat berpengaruh terhadap
penjualan produk. Produk Anvir Abadi mengklaim bahwa produknya
berbahan waluh (labu) pilihan, tanpa pengawet, tanpa pewarna, tanpa
pemanis sintesis, tanpa penyedap, camilan sehat untuk segala usia.
Terdapat 5 produk utama yaitu: Eggroll Waluh Original, Eggroll Waluh
Coklat, Brownies Kering Waluh Original, Brownies Kering Waluh Coklat,
Dan Keripik Waluh. Dari segi lokasi/ saluran distribusi, lokasi cukup
strategis dan saluran distibusi menggunakan tipe distribusi dari produsen
ke konsumen dan menggunakan tipe produsen ke retailer kemudian baru
ke konsumen melalui toko pusat oleh-oleh dan tempat wisata. Untuk harga
produk bervariasi tergantung produk dan kemasan. Dan untuk promosi
dilakukan secara langsung tatap muka dengan calon pembeli dan juga
melalui sosial media dan market place.
B. Saran-saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL
Dapat memberikan arahan dan dukungan lebih kepada mahasiswanya
dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan secara virtual dari
rumah terutama karena PPL dilakukan di desa masing-masing yang
terkadang kesulitan untuk menemukan lokasi PPL yang baik untuk
menambah pengetahuan dan pengalaman pada dunia kerja. Selain itu
himbauan untuk mendapatkan informasi dari peserta PPL gelombang
sebelumnya, memiliki informasi yang berbeda-beda sehingga
membingungkan.
2. Untuk instansi/lembaga tempat PPL
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
dan menjadikan motivasi dalam mengembangkan usahanya. Dapat
16
menambah strategi bauran pemasaran yang lain agar dapat menambah
penjualan produk.
3. Untuk mahasiswa sebagai peserta PPL
Lebih aktif dalam menggali informasi di lokasi PPL sehingga
mendapatkan informasi dan wawasan yang lebih luas yang beranfaat
dan dapat dijadikan bekal untuk terjun ke dunia kerja. Memaksimalkan
waktu yang ada agar laporan PPL dan video PPL dapat selesai tepat
waktu.
17
DAFTAR PUSTAKA
Angdika, Angelina Natasya dan Bonnie Soeherman. 2019. “Permodelan
Bisnis UMKM di Bidang Kuliner pada Era Revolusi Industri 4.0”.
Prosiding Seminar Nasional, (online), vol 20: 188-192,
(https://jurnal.yapri.ac.id), diakses 03 Oktober 2021.
Asauri, Sofian. 2011. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.
CNN Indonesia. “Moeldoko Bicara Tiga Masalah UMKM Selama Pandemi”
dalam https://www.cnnindonesia.com, diakses 03 Oktober 2021.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Ketler. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13
Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Martin, “Peran UMKM Desa Langon Meningkatkan Produk Unggulam Desa”,
dalam https://www.google.com/amp/s/nawacitapost.com, diakses 04
Oktober 2021.
Maulana, Wahyu dan Abd. Jamali. “Metode Marketing Mix dan Analisis
SWOT dalam Penyusunan strategi Bersaing Pada IKM Keripik Tempe
Ayudy”. Jurnal Perilaku dan Strategi Bisnis, (Online), 8(2): 141-151,
(http://ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id), diakses 04 Oktober 2021.
Shinta, Agustina. 2011. Manajemen Pemasaran. Malang: UB Press.
UMKMKoperasi. “Peran UMKM dalam Perekonomian Indonesia” dalam
https://www.umkmkoperasi.com, diakses 03 Oktober 2021.
Zaki, Khozin. 2020. Manajemen Syariah: Viral Marketing Dalam Perspektif
Pemasaran Syariah. Purwokerto: Amerta Media, 2020.
18
LAMPIRAN-LAMPIRAN
19
RESUME DAN DOKUMENTASI MENGIKUTI KEGIATAN
PENDALAMAN MATERI
Kegiatan pendalaman materi dilaksanakan pada hari Kamis tanggal
16 September 2021 diikuti oleh seluruh mahasiswa peserta PPL
Gelombang III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sayyid Ali
Rahmatullah yang terdiri dari 6 jurusan yaitu Perbankan Syariah, Ekonomi
Syariah, Manajemen Keuangan Syariah, Manajemen Bisnis Islam,
Manajemen Zakat dan Wakaf, dan Akuntansi Syariah. Pelaksanaan
kegiatan dilakukan secara virtual yaitu melalui Zoom Meeting dan Live
Youtube. Acara pembekalan dimulai pada pukul 08.30- 12.30. Terdapat
serangkaian acara kegiatan yang dilanjutkan dengan penjelasan mengenai
pelaksanaan PPL Gelombang III dan terdapat pula narasumber yang
memberikan materi, resume dari materi tersebut adalah sebagai berikut:
Resume Materi 1
Pemateri: Dr. Ahmad Hariyadi, MM.
Judul: Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah dalam Menghadapi Era Industri 5.0
Saat ini, teknologi telah sangat berkembang dan digunakan dalam
semua bidang kehidupan. Bidang pendidikan dan juga industri merupakan
contoh bidang yang juga memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut.
Mahasiswa yang merupakan generasi milenial harus mampu
memanfaatkan teknologi yang ada. Pada era milenial ini masyarakat harus
melek teknologi guna menghadapi era industri 5.0. Begitu pula para
pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) harus mampu
memanfaatkan teknologi yang ada karena jika tidak, maka akan sulit
menjangkau konsumen dan pasar.
Peran teknologi saat ini terus berkembang dan dengan adanya
internet mampu memberikan banyak manfaat kepada pemakainya. Internet
dapat dimanfaatkan untuk bisnis, online shop, sarana promosi produk
UMKM dan sebagainya. Handphone dan internet dapat bersinergi
sehingga dapat dimanfaatkan dalam melakukan berbagai bisnis. Melalui
sosial media seperti Whatsapp, Facebook, Tiktok, Instagram, dan lainnya
20
maka dapat menunjang kemajuan bisnis. Pada era industri 4.0 dan society
5.0, ketika masyarakat tidak terbuka pada perkembangan teknologi maka
mereka akan tertinggal. Namun jika mampu beradaptasi dengan
perkembangan teknologi sector UMKM khususnya akan mampu bertahan
dan meningkatkan bisnisnya. Selain itu, UMKM juga akan mampu
berkonstribusi pada daerah dan juga bagi Produk Domestik Bruto (PDB)
nasional.
Kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan, yaitu inovasi yang diciptakan untuk memberikan manfaat
positif dan memberikan banyak kemudahan. Salah satu wujud kemajuan
teknologi adalah digital marketing 5.0, dimana perkembangan pemasaran
mengikuti perkembangan industri dan karakteristik. Dalam hal ini,
pemasar dan pelaku pasar perlu mengubah strategi pemasarannya
mengikuti revolusi industri 4.0. Digital marketing menjadi salah satu
media yang sering digunakan oleh pelaku UMKM dalam mengikuti arus
digitalisasi. Digital marketing merupakan pemasaran dengan
menggunakan penerapan teknologi secara digital. Salah satu bentuk
marketing digital adalah dengan menggunakan media internet marketing
(e-marketing). Mulai ramai diperbincangkannya isu society 5.0
memberikan perubahan dalam tahapan revolusi industri. Society 5.0
memberikan dampak keseimbangan peranan antara teknologi dengan
manusia.
Digital marketing atau e-marketing berkembang pesat khusunya di
abad 21 ini. E-marketing atau digital marketing diartikan sebagai
penggunaan teknologi digital untuk mencapai tujuan pemasaran serta
upaya pengembangan atau penyesuaian konsep pemasaran, dapat
berkomunikasi dalam cakupan global, dan mengubah cara perusahaan
dalam melakukan bisnis dengan pelanggan. dalam proses pemasaran e-
marketing menggunakan teknologi komunikasi elektronik, khususnya
internet. Strategi digital marketing memiliki peran yang sangat penting
dalam mengikuti perkembangan teknologi digital, mengembangkan
rencana untuk menarik konsumen, dan mengarahkan konsumen pada
21
perpaduan antara komunikasi elektronik dengan komunikasi tradisional.
Melalui kombinasi dan kontinuitas revolusi industri 4.0 dan society 5.0,
akan membentuk pola keterlibatan sosial yang lebih baik, maka dapat
memperbaiki kualitas kehidupan sosial manusia.
Digital marketing dapat didefinisikan sebagai kegiatan marketing
yang didalamnya termasuk branding yang menggunakan berbagai media
berbasis web. E-marketing atau digital marketing merupakan penggunaan
teknologi digital untuk mencapai tujuan pemasaran serta upaya
pengembangan atau penyesuaian konsep pemasaran, dapat berkomunikasi
dalam jangkauan global, dan mengubah cara perusahaan dalam melakukan
bisnis dengan pelanggan. E-marketing juga dapat diartikan sebagai suatu
proses pemasaran menggunakan teknologi komunikasi elektronik
khususnya internet. Menurut American Marketing Association (AMA),
digital marketing adalah aktivitas, institusi, dan proses yang difasilitasi
oleh teknologi digital dalam menciptakan, mengkomunikasikan, dan
menyampaikan nilai-nilai kepada konsumen serta pihak yang
berkepentingan.
Tren digital marketing menjadi peluang bagi pelaku UMKM dalam
menyambut era industri 4.0 dan society 5.0. Banyak kelebihan yang
didapat dari strategi digital marketing jika dibandingkan dengan strategi
pemasaran konvensional atau offline marketing. Selain itu, digital
marketing juga dapat mempermudah pelaku bisnis dalam memantau dan
menyediakan segala kebutuhan dan keinginan calon konsumen.
Berdasarkan data “E-commerce Activities in Past 30 Days” sebanyak 48%
pengguna internet di Indonesia melakukan pencarian barang atau jasa
melalui online, 46% pengguna mengunjungi toko online, 34% pengguna
melakukan transaksi online via komputer atau laptop, dan 33% pengguna
lainnya melakukan transaksi online melalui perangkat mobile seperti
smartphone. Hal tersebut memperlihatkan bahwa potensi belanja online
dan penggunaan internet sebagai media untuk mempromosikan usaha
cukup berkembang.
22
Dalam era society 5.0, dibutuhkan penggunaan kekuatan otak
manusia dan kreativitas untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
kegiatan bisnis. Peran pemasar dalam era ini yaitu dengan meningkatkan
kemampuan berpikir kritis, konstruktif, dan inovatif yang dapat digunakan
untuk membentuk keterampilan profesional yang kompetitif di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut dibutuhkan guna
mengarahkan mengarahkan kemamppuan masyarakat terhadap
penggunaan teknologi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kecerdasan
buatan dipadukan dengan kemampuan manusia untuk mengoperasikan
teknologi. Tujuan dari masyarakat 5.0 adalah membuat segala sesuatunya
terpusat pada manusia. Masyarakat 5.0 dibentuk karena memperhatikan
kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Menggabungkan antara
dunia maya (cyber space) dengan dunia nyata (real space) merupakan
kunci dari masyarakat 5.0.
Kesimpulannya adalah seluruh pelaku UMKM menyatakan bahwa
penggunaan digital marketing membantu mereka dalam menginformasikan
dan berinteraksi secara langsung dengan konsumen. Para pelaku UMKM
mengatakan bahwa penggunaan digital marketing dapat memperluas
pangsa pasar mereka, meningkatkan awareness bagi konsumen karena
pelaku UMKM rutin memperbarui informasi mengenai produk serta
meningkatkan penjualan karena beberapa UMKM juga berkolaborasi.
Digital marketing/internet marketing adalah pendekatan baru dalam dunia
marketing yang dapat menghemat biaya, meningkatkan customer loyal dan
membuat order secara sistematis. Dalam menghadapi hal tersebut,
organisasi harus menyiapkan pemasar yang baik. Peran pemasara sangat
penting bukan sebagai pelaksana atau operator teknologi, melainkan
sebagai penggagas, pencipta ide, gagasan, solusi, dan inovasi yang
dituangkan dalam strategi pemasaran dan strategi marketing mix. Beberapa
karakteristik pemasara yang dibutuhkan di era society 5.0 adalah inovatif,
open minded, agile, IOT friendly, dynamic, dan collaborative.
23
Resume Materi 2
Pemateri: Misbakhul Iman, SE.
Judul: Dukungan Perbankan Syariah pada UMKM
Pertumbuhan market share perbankan syariah di Indonesia tidak
terlepas dari adanya perkembangan demografi atau jumlah penduduk.
Indonesia memiliki populasi penduduk muslim yang besar pertama
didunia, disusul oleh Pakistan di peringkat kedua dan Bangladesh di
peringkat ketiga. Dimana 229 juta penduduk dari 273,5 populasi penduduk
Indonesia tercatat beragama Islam. Artinya, penduduk mulim di Indonesia
persentasenya sebesar 87,2% dari populasi di Indonesia dan 12,7% dari
populasi muslim dunia. Sehingga Indonesia memiliki peluang yang sangat
baik bagi perbankan syariah. Sebagai pemeluk agama mayoritas, tentu
terdapat tendensi untuk terjadinya kesamaan pola konsumsi secara kolektif
sesuai syariat Islam.
Ditengah kondisi 2020 yang menantang akibatnya pandemi covid-
19, perbankan syariah mampu menunjukkan pertumbuhan dan resistensi.
Aset yang dimiliki oleh perbankan syariah meningkat yang pada tahun
2019 sebesar 538 triliun rupiah dengan pertumbuhan 9,93% yoy menjadi
sebesar 609 triliun dengan 13,11 yoy di tahun 2020. Dari sisi
kredit/pembiayaan tahun 2020, perbankan syariah masih menunjukkan
pertumbuhan yang positif yaitu 8,08% yoy sedangkan perbankan
konvesional dan perbankan nasional menunjukkan angka yang negatif
yaitu -3,02% dan -2,31% yoy. Dana pihak ketiga pada perbankan syariah
juga mengalami peningkatan yang semula 425 triliun rupiah di tahun 2019,
di tahun 2020 menjadi sebesar 476 triliun rupiah.
Bank syariah dan bank konvensional telah tersebar di 34 provinsi
dan 273 kabupaten/kota di Indonesia. Layanan perbankan syariah baru
menjangkau 53% dari 514 kota/kabupaten di Indonesia. Meski begitu,
jumlah jaringan perbankan syariah sedikit meningkat dari tahun ke tahun.
Peningkatan jumlah jaringan bersumber dari program Qanun dan konversi
perbankan daerah menjadi perbankan syariah. Dapat dilihat peningkatan
jumlah bank syariah di Indonesia dimana pada tahun 2017 sebanyak 2.169,
24
pada tahun 2018 sebesar 2.229, pada tahun 2019 bertambah menjadi 2.300
dan di tahun 2020 bulan Februari menjadi 2.312. Beberapa bank syariah
tumbuh cukup baik di tengah perbankan umum nasional. Ditambah lagi
setelah adanya merger 3 bank syariah oleh BUMN posisi bank syariah
semakin kuat dan sudah masuk 10 besar di semua aspek yaitu dalam hal
aset, kredit/pembiayaan, tabungan, dana pihak ketiga, dan laba bersih.
Pendanaan dapat bersumber dari bank maupun investor. Dari
keduanya terdapat perbedaan. Perbedaan pendanaan dengan bank dan
investor diantaranya:
(1)Berdasarkan kepemilikan, pada bank pengendali tetap pada pemilik
usaha sedangkan pada investor menjadi bagian dari kepemilikan usaha;
(2)Berdasarkan manajemen, jika di bank keputusan sepenuhnya di tangan
pemilik usaha, sedangkan pada investor dalam hal ini investor ikut
menentukan keputusan;
(3)Berdasarkan proses, jika dengan bank prosesnya lebih cepat, mudah,
dan sederhana, berbeda dengan investor yang prosesnya relatif lebih
lama;
(4)Berdasarkan beban biaya, pada bank jangka pendek lebih murah, beban
bagi hasil sebagai pengurang pajak, nominal angsuran dapat
disesuaikan sesuai kemampuan, sedangkan pada investor, jangka
panjang lebih murah dan tidak ada beban bagi hasil sebagai pengurang
pajak;
(5)Berdasarkan keuntungan, pada bank, 100% keuntungan dimiliki
pemilik usaha, sedangkan pada investor, terdapat sharing provit
berdasarkan porsi kepemilikan;
(6)Berdasarkan beban kerugian, pada bank 100% ditanggung pemilik
usaha, sedangkan pada investor kerugian ditanggung bersama;
(7)Berdasarkan default/bangkrut, pada bank dilakukan resturkturisasi,
penyelesaian secara damai, lelang/saluran huku, sedangkan pada
investor diselesaikan secara damai/saluran hukum;
25
(8)Perbedaan lainnya, pada bank disediakan konsultan dan royalty
program, sedangkan pada investor membawa teknologi baru dan market
baru.
Bank terdiri dari bank konvensional dan bank syariah. Terdapat
perbedaan pada keduanya, antara lain:
(1) berdasarkan hukumnya, pada bank konvensional menggunakan hukum
positif yang berlaku di Indonesia (yaitu hukum perdata dan pidana),
sedangkan pada bank syariah, didasarkan pada hukum positif yang
berlaku di Indonesia dan berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits serta
Fatwa Ulama (MUI);
(2) berdasarkan penyaluran dana, pada bank konvensional penyaluran
kredit pada bank bisa dilakukan pada berbagai bisnis yang dianggap
aman dan menguntungkan, sedangkan pada bank syariah, penyaluran
pembiayaan yang ditujukan kepada bisnis-bisnis halal dan tidak
melanggar hukum Islam;
(3) berdasarkan pendapatan, pada bank konvensional pendapatan
berdasarkan sistem bunga, sedangkan pada bank syariah pendapatan
berdasarkan sistem bagi hasil, margin keuntungan dan fee;
(4) berdasarkan bagi hasil, pada bank konsvensional besaran bunga tetap,
sedangkan pada bank syariah besaran bagi hasil berubah-ubah
tergantung kinerja usaha;
(5) berdasarkan nasabah dan bank, pada bak konvensional hubungan pihak
bank dengan nasabah adalah sebagai debitur dan kreditur, sedangkan
pada bank syariah pola hubungan sebagai kemitraan (musyarakah dan
mudharabah), penjual dengan pembeli (murabahah, salam, dan
istishna), sewa menyewa (ijarah), debitur dengan kreditur dalam
pengertian equity holder (qard);
(6) berdasarkan dewan pengawas, pada bank konvensional tidak ada
lembaga sejenis dengan dewan pengawas syariah, sedangkan pada
perbankan syariah terdapat Dewan Pengawas syariah (DPS).
Perbankan berperan terhadap pendanaan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM). Sebelum membahas mengenai peran tersebut
26
terlebih dahulu membahas permasalahan yang sering dihadapi UMKM,
diantaranya:
(1) kurangnya inovasi. Para pelaku UMKM jarang yang memiliki rencana
usaha dengan terperinci. Kemudian model bisnisnya juga kurang jelas.
(2) tidak memiliki izin usaha. Struktur organisasinya masih sederhana dan
adaptasi terhadap teknologi yang relatif lambat.
(3) modal dan akses pembiayaan. Kualitas sumber daya manusianya masih
perlu ditingkatkan. Mentalitas pelaku usaha terhadap dana biasanya
digunkan untuk membeli hal-hal yang kurang penting.
Untuk bisa mendapatkan pembiayaan dari bank, UMKM harus
memenuhi beberapa kriteria. Kriteria UMKM yang bankable” adalah yang
pertama, memenuhi kriteria dalam analisis 5C yaitu charakter, capacity,
capital, collateral, dan condition. Yang kedua, memiliki aspek lekalitas
usaha, dimana aspek legalitas untuk UMKM meliputi Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP), surat izin usaha perdagangan, tanda daftar perusahaan/
nomor induk berusaha, dan surat keterangan domisili/ izin lokasi. Yang
ketiga, UMKM harus memiliki rencana dan model bisnis yang jelas.
Pemerintah dan regulator mengeluarkan kebijakan stimulus
khusunya kepada industri perbankan syariah dalam mengurangi dampak
pandemi Covid-19. Pengelolaan operasional perbankan syariah adalah
keadilan, kemitraan, transparansi, dan universal. Setelah cukup lama
berada dalam comfort zone yang ditandai dengan 5% market share trap,
kini perbankan syariah di Indoneisa mendapatkan challenge untuk
membuktikan keunggulannya di saat merebaknya pandemi Covid-19.
27
Dokumentasi Mengikuti Kegiatan Pendalaman Materi
28
29
BERITA ACARA HARIAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2021
Pada tanggal 20 September 2021 sampai tanggal 22 Oktober 2021,
bertempat di Lembaga UMKM Olahan Waluh Anvir Abadi yang beralamat di
Jalan Masjid, RT 4 RW 2, Desa Langon, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar,
telah dilaksanakan kegiatan PPL Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Gelombang III Tahun
2021 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut:
Nama Mahasiswa : Khoirunnisa Adji Yulianti
NIM : 12402183169
Jurusan : Ekonomi Syariah
NO HARI/TANGGAL PUKUL URAIAN KEGIATAN
1 20 September 2021 10.00 Membaca dan memahami buku pedoman
PPL gelombang III dan mencari contoh
laporan PPL
2 21 September 2021 18.00 Konsultasi pertama dengan DPL terkait
pengarahan umum pelaksanaan PPL
melalui google meet
3 22 September 2021 13.00 Mengerjakan resume pemateri 1
4 23 September 2021 11.00 Melanjutkan resume pemateri 1
5 24 September 2021 15.00 Mengerjakan resume pemateri 2
6 25 September 2021 14.00 Melanjutkan resume pemateri 2
7 26 September 2021 10.00 Berkunjung ke rumah pemilik UMKM
guna menggali info kegiatan usaha dan
permasalahan yang ada
30
8 27 September 2021 09.41 Mengkonsultasikan kepada DPL mengenai
judul laporan dan permasalahan yang akan
diangkat melalui WhatsApp
9 28 September 2021 17.00 Berkunjung ke rumah produksi untuk
melakukan observasi dan wawancara
10 29 September 2021 09.00 Membuat cover dan halaman persetujuan
untuk laporan
11 30 September 2021 10.30 Membuat kata pengantar
12 01 Oktober 2021 09.45 Mendapat koreksi judul dari DPL dan
membenahi cover dan kata pengantar
13 02 Oktober 2021 08.00 Membuat daftar isi
14 03 Oktober 2021 12.00 Mempersiapkan materi yang akan
digunakan untuk dasar pemikiran
15 04 Oktober 2021 10.00 Mengerjakan laporan bab 1 dasar
pemikiran
16 05 Oktober 2021 14.00 Mengerjakan bab 1 tujuan dan kegunaan
17 06 Oktober 2021 19.00 Mengerjakan bab 1 waktu dan tempat
pelaksanaan
18 07 Oktober 2021 08.30 Berkunjung ke rumah produksi untuk
melakukan observasi dan wawancara
19 08 Oktober 2021 15.00 Mengerjakan bab 2 profil lembaga
20 09 Oktober 2021 13.45 Mengerjakan bab 2 pelaksanaan praktik
21 10 Oktober 2021 16.00 Mengerjakan bab 2 permasalahan di
lapangan
22 11 Oktober 2021 10.30 Menghubungi pemilik UMKM Anvir
Abadi untuk menanyakan informasi
23 12 Oktober 2021 15.30 Mengerjakan bab 2 tanggapan pihak
31
lembaga
24 13 Oktober 2021 19.00 Menyusun kerangka untuk bab 3
25 14 Oktober 2021 11.00 Menyiapkan materi untuk bab 3
26 15 Oktober 2021 13.00 Mengerjakan bab 3 landasan teori
27 16 Oktober 2021 16.00 Mengerjakan bab 3 analsisi temuan
28 17 Oktober 2021 18.00 Mengerjakan bab 4 kesimpulan dan saran
29 18 Oktober 2021 19.00 Meneyelesaikan laporan
30 19 Oktober 2021 10.26 Mengkonsultasikan laporan PPL
31 20 Oktober 2021 09.30 Mempelajari contoh video PPL dan
berdiskusi dengan teman terkait konsep
video
32 21 Oktober 2021 14.00 Mengedit video PPL
33 22 Oktober 2021 10.45 Mengedit video PPL
Blitar, Oktober 2021
Khoirunnisa Adji Yulianti
NIM.12402183169
32
BUKTI ACARA KONSULTASI MAHASISWA
PPL GELOMBANG III JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
TAHUN 2021
Nama Mahasiswa : Khoirunnisa Adji Yulianti
NIM : 12402183169
Jurusan : Ekonomi Syariah
Nama DPL : Mochammad Faizun, S.S., M.Pd.I
Nama Lembaga PPL : UMKM Olahan Waluh Anvir Abadi
Alamat Lembaga PPL : Jalan Masjid, RT 4 RW 2, Desa Langon, Kecamatan
Ponggok, Kabupaten Blitar
Judul Laporan : Strategi Bauran Pemasaran Pada Penjualan Produk Olahan
Waluh Anvir Abadi
No.
Hal yang dikonsultasikan
Catatan DPL
Paraf
1.
Pengarahan umum
pelaksanaan PPL secara
daring via Google Meet
PPL tidak hanya melakukan
observasi tetapi juga
menganalisis temuan
pelaksanaan PPL sesuai dengan
arahan dan pedoman fakultas
2.
Mengkonsultasikan judul
laporan “Strategi Bauran
Pemasaran terhadap
Penjualan Produk Olahan
Waluh Anvir Abadi” dan
mengkonsultasikan
permasalahan yang akan
diangkat
Permasalahan yang akan
diangkat disetujui yaitu
penjualan berkurang karena
lokasi distribusi ditutup akibat
pandemi dan harga bahan baku
yang mahal.
Judul laporan kata terhadap
diganti dengan kata pada
3. Mengkonsultasikan hasil
laporan PPL
Perlu mengganti nama dan logo
kampus dan terdapat kesalahan
33
nama DPL yang perlu
diperbaiki
Tulungagung, Oktober 2021
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan
Mochammad Faizun, S.S., M.Pd.I
NIDN.2018098603
34
FOTO-FOTO KEGIATAN PPL
Foto konsultasi pertama melalui Google Meet dengan DPL
Foto konsultasi judul laporan dan permasalahan yang akan diangkat via grup WhatsApp
35
Foto Konsultasi Hasil Laporan PPL
Foto Bersama Pemilik UMKM Anvir Abadi
36
Foto Wawancara dengan Pemilik UMKM Olahan Waluh Anvir Abadi
37
Foto mengamati proses pembuatan produk
Pembuatan keripik waluh
Pembuatan eggroll waluh
Pembuatan brownis kering waluh
38
Foto produk
1. Brownis kering waluh orginal
2. Brownis kering waluh coklat
39
3. Keripik waluh
4. Eggroll Waluh Original
40
5. Eggroll waluh coklat
41
SCREENSHOOT DAN LINK YOUTUBE
Link youtube: https://youtu.be/BCnROWqXHiU