35
i LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan A/Kelompok 5A 1. Siti Fatimatus Zahro (161510501204) 2. Fia Deviga Intan (161510501205) 3. Riski Putri Brilian (161510501206) LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2017

LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

i

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA)

Oleh :

Golongan A/Kelompok 5A

1. Siti Fatimatus Zahro (161510501204)

2. Fia Deviga Intan (161510501205)

3. Riski Putri Brilian (161510501206)

LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang

hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan

berkembang biak. Spesies tersebut dapat hidup di berbagai kondisi lingkungan.

Spesies tersebut saling bergantungan atau erhubungan dengan spesies lain, dan

manusia itu sendiri selalu berebutan dengan organisme lain dan secara umum

organisme kompetitor itu disebut dengan hama, hama meliputi serangga. Status

serangga sebagai hama ada yang mengatakan bahwa serangga tersebut

menguntungkan dan ada juga yang mengatakan bahwa hama (serangga) tersebut

merugikan. Sepesies dapat dikatakan sebagai hama memiliki empat faktor yaitu

spesies hama harus berbeda pada tingkat perkembangan yang tepat, lingkungan

mendukung, tanaman harus berada pada stadia perkembangan dan pertumbuhan

yang rentan, dan ketiga faktor tersebut harus terjadi dalam waktu yang bersamaan.

Serangga di Indonesia memiliki peringkat terbesar di dunia. Serangga di

Indonesia memiliki berbagai macam jenis. Serangga merupakan sumber makanan

yang penting bagi berbagai spesies binatang lainnya. Serangga memiliki nama

lain yaitu insekta (menjadi) dan hexapoda (binatang berkaki enam). Serangga

termasuk dalam kelas insecta (subfilum uniramia). Tubuh seraangga terbagi

menjadi tiga bagian yaitu kepala, thorak dan abdomen. Serangga dapat di temukan

di berbagai tempat, mudah sekali untuk mendapatkan seekor serangga. Hidup

serangga ada yang di darat dan ada juga yang di lautan, populasi serangga dapat

melebihi pulasi manusia itu sendiri.

Keanekaragaman hayati serangga yang sangat besar dan didukung dengan

biologi yang menarik akan menghasilkan fenomena serangga yang menarik.

Ekologi serangga sangat berfariasi dan serangga mendominasi biomassa rantai

makanan dan kekayaan spesies. Dominasi serangga pada ekosistem kehidupan

manusia dapat dikatakan bahwa serangga dapat dikatakan sebagai kompetotor

utama manusia pada makanan dan sumberdaya alami lainnya. Beberapa serangga

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

2

memiliki perilaku biologi sebagai serangga yang biologinya dapat dimanfaatkan

sebagai agens pengendali hayati.

Serangga dibidang pertanian dikenal sebagai hama, karena serangga ada

yang bersifat sebagai predator, parasitoid, maupun musuh alami, tetapi serangga

dapat memiliki kemanfaatan sendiri terhadap manusia. Hama merupakan

organisme pengganggu tanaman yang dapat menyebabkan tanaman rusak dan

kerugian terhadap petani. Serangga yang berperan sebagai musuh alami bagi

serangga lain yang bersifat hama yang menempati peringkat tertinggi yang berasal

dari klas serangga (insecta) dalam klas ini insecta terdapat beberapa ordo yang

membagi jenis-jenis serangga hama pengganggu tanaman. Manfaat dalam

mempelajari biologi serangga ini yaitu praktikan dapat mengetahui serangga

hama, jenis mulut, daur hidup, morfologi serangga, tipe pupa serangga dan tipe

larva serangga.

1.2 Tujuan

1. Memahami dan mengenal struktur dasar tubuh serangga

2. Memahami metamorfosis

3. Memahami tipe larva dan tipe pupa

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Serangga merupakan kelas insekta (subfilum uniramia). Setiap serangga

tidak semua spesies mengalami metamorfosis sempurna. Serangga dapat

bertindak sebagai hama terhadap tanaman. Serangga dapat dikategorikan sebagai

hama serangga yang keberhasilannya dalam merusak tanaman didukung oleh

adanya sayap dan kemampuannya untuk membatasi penguapan air dari dalam

tubuhnya karena serangga memiliki kutikula dan sistem trakea. Serangga

merupakan hewan yang dapat bertahan hidup pendek dalam lingkungan yang

memiliki suhu beku, tetapi ada juga serangga yang memiliki masa hidup panjang

dalam keadaan lingkungan suhu beku (Pranavi at al, 2016).

Serangga merupakan bintang yang memiliki struktur tubuh beruas-ruas

(bersegmen). Bagian tubuhnya terdiri dari kepala (alat mulut, antena dan mata),

thorak (tungkai dan sayap) dan abdomen (alat reproduksi, pencernan dan

peredaran darah). Serangga dibagi kedalam 2 subkelas, yaitu serngga bersayap

(apterygota) dan serangga bersayap ( pterygota). Dalam segi ordo, serangga dibagi

kedalam 33 ordo. Aan tetapi menurut perkembangan metamorfosanya, serangga

dibagi menjadi 3 bagian, yaitu serangga tidak mengalmi metamorfosa, serangga

mengalami mettamorfosa sempurna dan eranga mengala metmorfosa sedehana

(Fakhrah, 2016).

Bagian kepala serangga terdapat tipe mulut yang terbagi menjadi dua yaitu

tipe mulut mandibulata dan tipe mulut haustelata. Tipe mulut mandibulata

merupakan serangga pemakan yang berat atau makan padat, sedangkan haustelata

merupakan serangga yang memakan dalam bentuk cairan. Tipe antena serangga

meliputi filiform, setaceus, seratta, moniliform, klavat, arisat, kapilat, plumosa,

lamelat, pektinat, dan genikulat. Bagian trorak serangga terbagi menjadi tiga

bagian yaitu dorsal (tergum atau notum), ventral (sternum), dan lateral (pleuron).

Bagian abdomen terbagi menjadi 11 ruas yang terdiri dari sternum, tergum dan

membran pleuron (Sarwar dan Salman, 2015).

Metamorfhosis yang terjadi pada serangga merupakan suatu fenomena

yang luar biasa dimana larva mengalami perubahan hingga menjadi dewasa.

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

4

Serangga memiliki tahap-tahap pertumbuhan yang berbeda dari makhluk hidup

lain. Setiap pertumbuhannya memiliki bentuk yang berbeda. Serangga dalam

pertumbuhannya memiliki bentuk yang berbeda. Serangga dalam pertumbuhannya

mengalami metamorfhosis. Metamorfhosis adalah perubahan bentuk serangga

mulai dari telur sampai dewasa. Pada serangga, metamorfhosis dapat dibagi

menjadi dua macam, yaitu metamorfhosis sempurna atau Holometabola dan

metamorfhosis tidak sempurna atau Hemimetabola (Mitra, 2013).

Larva merupakan serangga pradewasa yang berada pada tipe metamorfosis

holometabola. Tipe larva dapat dibedakan dari jumlah kaki dan bentuk tubuhnya.

Menurut jumlah kakinya larva di bagi menjadi 3, yaitu: apoda, oligopoda, dan

polipoda. Sedangkan menurut bentuk tubuhnya dibagi menjadi 7, yaitu:

campodeiform, scarabeiform, carabiform, elateriform, platyform, eruciform,

vermiform (Falahudin, 2015).

Pupa merupakan salah satu fase dalam proses metmorfosis suatu serangga.

Tahap ini merupakan fase transisi, dimana fase ini merupakan fase pembatas

antara fase larva menuju ke seranggaa dewasa. Pupa memiliki rentan waktu yang

berbeda pada masing- masin jenis serangga. Fase pupa hanya dialami oleh

serangga yang memilik metamorfosis sempurna saja. Tipe pupa diagi menjadi 3

yaitu; optect, tipe pupa yang memiliki antena, tungkai dan sayap melekat pada

tubuh pupa itu senndiri. Eksarata, tipe pupa yang eppendagesnya tidak melekat

pada bagian tubuh pupa. Dan koartata, merupakan tipe pupa yang kulit larva

terakhirnya mengeras dan membentuk suatu puparium (Luhukay at al, 2013).

Serangga dibagi menjadi dua macam, yaitu serangga tidak bersayap

(Apterygota) dan serangga bersayap (Pterygota). Serangga tidak bersayap dibagi

menjadi dua macam ordo, yaitu Archaeognatha dan Thysanura. Serangga sjenis

ini tidak mengalami metamorphosis (ametamorfosis). Kedua ordo ini memiliki

bentuk yang hampir sama. Perbedaannya hanya terletak pada tipe alat mulut.

Serangga bersayap dibagi menjadi tiga divisi yaitu Ephemeroptera, Odonata dan

Neoptera. Divisi ephemeroptera dan odonata dikelompokkan ke dalam serangga

plaeoptera, karena serangga ini tidak dapat melipat sayapnya kebelakang diatas

tubuh pada waktu istirahat (Purnomo dan Haryadi, 2007).

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

5

BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Bioekologi OPT acara 1 tentang “Pengenalan Biologi Dasar

OPT” dilaksanakan pada hari Senin, 02 Oktober 2017 pukul 06.30- 08.30 WIB di

Lab Hama Faperta UNEJ.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

1. Pinset

2. Loup

3. Mikroskop

4. Stereo

5. Kuas

6. Cawan Petri plastik

3.2.2 Bahan

Spesimen serangga Freshly killed (Belalang kayu, kupu- kupu, kepik,

lalat, nyamuk, lebah, larva kupu- kupu, larva lalat, larva kumbang, pupa kupu-

kupu, pupa lalat, pupa kumbang).

3.3 Pelaksanaan Praktikum

A. Struktur Tubuh Serangga

1. Mengamati belalang untuk memahami tubuh serangga, silahkan memfoto

dari samping (lateral) menggunakan kamera mobilephone (ada tanda

makro), kemudian mengamati segmentasi tubuh belalang dengan seksama

(kepala, thorax, dan abdomen).

2. Mengamati alat tambahan (appendages) pada masing- masing segmen atau

ruas tubuh.

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

6

3. Mengamati tipe alat mulut pada masing- masing serangga (belalang, kupu-

kupu, kepik) yang dibawa dengan memisahkan kepala dari tubuh

serangga, kemudian pisahkan bagian- bagian alat mulut tersebut dan

memfoto secara close up dan pelajari perbedaan masing- masing alat

mulut serangga.

4. Mengamati tipe antenna pada masing- masing serangga (kumbang, lalat,

kupu- kupu, belalang) yang dibawa dengan mengambil menggunakan

pinset antenna pada masing- masing serangga kemudian memfoto secara

close up dan amati serta pelajari perbedaan masing- masing tipe antenna

serangga dan definisikan tipe antennanya.

B. Metamorfosis Serangga

1. Mengamati tipe metamorfosis pada serangga yang di koleksi (kupu- kupu/

kumbang, kepik dengan memfoto dan mempelajari perbedaannya).

2. Mengamati tipe larva (ulat, uret, set) dengan teliti perbedaannya dengan

melihat bentuk tubuh, kepala, tungkai thorakal, tungkai abdominal.

3. Mengamati tipe pupa (pupa kupu- kupu, pupa lalat rumah, dan pupa

kumbang) pelajari apakah alat tambahan (appendages) melekat atau tidak

pada pupa.

3.4 Variabel Pengamatan

Praktikum pengenalan biologi dasar OPT pada acara 1 ini, menjadi

variabel yang diamati yaitu tipe alat mulut, tipe antenna, tipe tungkai, tipe sayap,

tipe larva, tipe pupa dan tipe metamorfosis serangga

3.5 Analisis Data

Pada praktkum kali ini, data yang diproleh akan dianalisis menggunakan

analisis deskriptif secara kuantitatif.

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

7

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Serangga yang diindentifikasi pada paraktimum ini meliputi belalang,

orong-orong, larva ulat, larva lalat, larva kumbang, pupa kupu-kupu, pupa lalat,

dan pupa kumbang. Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat

diketahui bahwa tipe mulut, antena, metamorfosis, tipe larva, dan tipe pupa

mempunyai banyak perbedaan disetiap spesies serangga.

No GAMBAR KETERANGAN

1. Gambar serangga

Orong-orong

Nama : Orong-orong

Ordo : Orthoptera

Spesies : Gryllotalpidae

Kepala

Antena : Setacea, yaitu berbentuk seperti duri atau

rambut kaku dan ruas-ruas berfungsi untuk

menangkap sinyal, sebagai organ perasa dan

penciuman.

Tipe mulut : Mandibulata berfungsi untuk

mengunyah makanan padat

Thorak

Tungkai : Tungkai depan termodifikasi berbentuk

cangkul yang berfungsi untuk menggali tanah dan

berenang.

Sayap : Memiliki sayap pendek yang berfungsi

untuk terbang pada musim kawin

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

8

Abdomen

Ovipositor (betina) yaitu organ reproduksi betina

terdiri dari sepasang ovari, organ ini akan

membengkak dengan perkembangan telur dan

mengisi seluruh abdomen

2 Gambar serangga

belalang

Nama : Belalang

Ordo : Orthoptera

Spesies : Philum Crurifolium

Kepala

Antena : Filiform yaitu bentuk seperti benang,

ruas-ruas antena mempunyai ukuran yang hampir

sama dan biasanya silindris.

Tipe mulut : Mandibulata (menggigit dan

mengunyah) yang dicirikan dengan adanya

mandiabel

Thorak

Tungkai : Saltotorial yang berfungsi untuk

meloncat yang ditandai dengan pembesaran ferum

tungkai belakang.

Sayap : Tegmina yang dicirikan dengan bentuk

sayap seperti kertas perkamen berfungsi untuk

melindungi sayap belakang

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

9

Abdomen

Ovipositor (betina) yaitu organ reproduksi betina

terdiri dari sepasang ovari, organ ini akan

membengkak dengan perkembangan telur dan

mengisi seluruh abdomen

3. Larva kupu-kupu

(ulat)

Tipe larva : Eruciform

Bentuk tubuh : silindrik

Tungkai : tungkai thorakal yang pendek dan

mempunyai tungkai semu atau tungkai abdomental.

Ordo : Neuroptera

Tipe mulut : Mandibilata yaitu pamakan makanan

yang padat

Metamorfosis : Hemimetabola dan holometabola

4. Larva Lalat

Metamorfosis : Holometabola yaitu mengalami

metamorfosis sempurna, karena mempunyai

serangga pradewasa yang disebut pupa serta

mempunyai bentuk yang sangat berbeda dengan

serangga dewasa

5. Larva kumbang (uret)

Metamorfosis : Holometabola (sempurna),

metamorfosis ini mulai dari telur, larva, pupa

hingga kumbang dewasa.

Tipe larva : Secabaeriform

Bentuk tubuh : mempunyai kepala berkembang

sempurna, kaki thorakal dan tidak punya proleg

abdominal

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

10

6. Pupa lalat

Metamorfosis : holometabola, pupa lalat ini

mempunyai serangga pradewasa yang disebut pupa

serta mempunyai bentuk yang snagat berbeda

dengan serangga dewasa.

Tipe pupa : Koartata yaitu pupa yang kulit larvanya

instar membentuk pupurum

7. Pupa kupu-kupu

Tipe pupa : Obtect yaitu tipe pupa yang sayap dan

tungkai melekat pada tubuh pupa

Ordo : Lepidoptera

Metamorfosis : Holometabola, pupa kupu-kupu ini

mempunyai serangga pradewasa yang disebut pupa

serta mempunyai bentuk yang snagat berbeda

dengan serangga dewasa.

8. Pupa kumbang

Tipe pupa : Obtect yaitu tipe pupa yang sayap dan

tungkai melekat pada tubuh pupa

Metamorfosis : Holometabola, pupa kupu-kupu ini

mempunyai serangga pradewasa yang disebut pupa

serta mempunyai bentuk yang snagat berbeda

dengan serangga dewasa.

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

11

4.2 Pembahasan

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa setiap serangga memiliki

perbedaan tertentu. Belalang merupakan serangga dari ordo Orthoptera dan

termasuk dari spesies Oxya Chinensis. Belalang merupakan serangga yang

tergolong memiliki beberapa jenis nama yang berbeda. Tubuh belalang terbagi

menjadi tiga bagian yaitu kepala, thorak, dan abdomen. Kaki belalang terbagi

menjadi 6 kaki bersendi, 2 pasang sayap, dan memiliki dua pasang antena. Fungsi

kaki bagian belakang digunakan untuk melompat dan kaki bagian depan

digunakan untuk berjalan, belalang tidak memiliki telinga, tetapi meskipun tidak

memiliki telinga belalang dapat mendengar menggunakan alat yang bernama

tympanum dan terletak pada bagian abdomen. belalang termasuk hewan herbivora

(tumbuhan) yang memiliki tipe mulut mandibulat (menggigit dan mengunyah).

Belalang merupakan hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna,

karena belalang hanya memiliki tiga tahap dalam metamorfosisnya yaitu telur,

nimfa, dan imago (dewasa). Bentuk antena yang dimilki belalang yaitu filiform

yang berbentuk seperti benang, ruas-ruas antena mempunyai ukuran yang hampir

sama dan biasanya berbentuk silindris. Belalang memiliki tungkai Saltotorial yang

berfungsi untuk meloncat, sedangkan tipe sayap belalang yaitu tegmina yang

berfungsi untuk melindungi sayap belakang yang membraneus. Serang punya

kelompok kami merupakan belalang betina (Ovipositor) yang memiliki organ

reproduksi yang terdiri dari sepasang ovari.

Orong-orong atau anjing tanah merupakan serangga yang hidup di dalam

tanah dan memiliki ciri khas sepasang tungkai depan yang menyerupai cangkul

bergigi. Anjing tanah merupakan serangga dari famili Gryllotalpidae. Anjing

tanah ini merupakan hewan nokturnal yang melakukan kegiatannya pada malam

hari. Tipe mulut yang dimiliki oleh anjing tanah ini yaitu mandibulata, karena

serangga ini cara memakannya dengan cara menggigit dan mengunyah makanan

padat. Tipe antenanya yaitu Setacea yang berarti memiliki bentuk seperti duri atau

rambut kaku dan beruas-ruas yang berfungsi untuk menangkap sinyal, sebagai

organ perasa dan penciuman, yang berfungsi untuk menggali tanah dan berenang.

Anjing tanah memiliki tungkai depan yang termodifikasi berbentuk cangkul.

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

12

Selain sepasang tungkai depannya yang besar dan bergerigi. Sayap yang dimiliki

anjing tanah yaitu sayang yang pendek yang berguna untuk terbang pada musim

kawin. Anjing tanah yang kelompok kai klarifikasi merupakan anjing tanah betina

(Ovipasitor), organ reproduksi betina terdiri dari sepasang ovari (Purnomo dan

Haryadi, 2007).

Kupu-kupu merupakan serangga yang mengalami memorfosis sempurna.

Pupa kupu – kupu merupakan bagian metamorfosis dari kupu- kupu. Pada fase ini,

pupa atau yang biasa disebut dengan kepompong memiliki struktur yang halus. Di

fase ini, larva akan melepaskan delapan kakinya dan bgian kapsul kepalanya yang

memiliki 6 mata. Pada umumnya kepompong akan berwarna hijau ataupun coklat.

Warna ini sebagai bentuk kamuflase dari musuh alaminya sendiri. Awalnya

kepompong memiliki tekstur yang lunak, dalam kurun waktu terteentu dengan

peralahan akan mengeras dan membentuk sebuah cangkang perlindungan. Di

dalam kepompong, yang awalnya berupa sebuah ulat akan mengalami perubahan

secara perlahan menjadi kupu-kupu. Proses tsransformasi atau perpindhan ini

akan membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 11 sampai dengan 16

hari. Setelah kupu- kupu sudah siat untu keluar dari kepompong, sayapnya masih

basah dan belum bisa terbang. Pupa kumbang berfungsi seebagai tahap tranmisi

disaat arva akan berubah menjadi dewasa. Pupa ini akan berwarna pucat pada saat

setelah mencapai instar akhir.

Ulat merupakan salah satu hama daun yang penting, karena ulat bersifat

polifag atau mempunyai kisaran inang yang luas. Ulat merupakan kelas dari

Arthropoda, dan ordo lepidoptera, dan termasuk spesies Spodoptera litura F,

bentuk tubuh ulat yaitu silindrik. Ulat memiliki thungkai torakat yang pendek dan

mempunyai tungkai semua tau tangkai abdomen. tahapan morfologi yaitu dimulai

dari larva yang berwarna kuning dengan terdapat bulu-bulu halus, kepala ulat

berwana hitam yang dan lebar. Ulat ini memiliki tipe mulut mandibulata

(pemakan yang padat) yaitu penggigit. Fase larva ulat akan mengalami pergantian

kulit atau dapat dikatakan molting, biasanya ulat akan berganti kulit 4 sampa 6

kali. Apabila larva sudah mencapai ukuran maksimal dia akan berhenti untuk

memakan, karena dia akan berganti menjadi kepompong.

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

13

Larva lalat memiliki metamorphosis yang sempurna (holometabola)

karena mempunyai serangga pradewasa yang disebut pupa serta mempunyai

bentuk yang sangat berbeda dengan serangga dewasa. Selanjutnya ada pupa lalat

yang sama seperti larva lalat yaitu memiliki metamorfhosis sempurna

(holometabola), tipe pupa lalat adalah koartata, yaitu pupa yang kulit larvanya

instar membentuk puparium. Pupa kumbang juga memiliki metamorphosis yang

sempurna (holometabola) yan bermula dari telur kemudian menjadi pupa setelah

itu terakhir menjadi kumbang dewaasa. Pupa kumbang termasuk tipe pupa obtect

yaitu tipe pupa yang mempunyai antenna, sayap dan tungkai melekat.

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

14

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Pada umumnya serangga terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala yang terdiri dari

mata, alat mulut dan antenna. Thorak yang terdiri dari tungkai dan sayap.

Terakhir abdomen yang terdiri dari alat reproduksi, alat pencernaan, dan alat

peredaran darah.

2. Metamorfoshis merupakan perubahan dari telur, larva sampai menjadi

serangga dewasa. Ada dua macam metamorphosis yaitu metamorfhosis

sempurna dan metamorfhosis tidak sempurna.

3. Secara umum tipe larva ada 7 dan tipe pupa ada 4. Tipe larva dan pupa pada

masing-masing serangga menunjukkan perbedaan secara fisik.

5.2 Saran

Proses pemisahan pada bagian kepala, thorax dan abdomen pada serangga

yang dilakukan praktikan masih kurang sempurna. Sebaiknya Asisten

laboratorium memberikan pengarahan dan contoh yang diberikan secara jelas

sebelum praktikan memulai.

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

15

DAFTAR PUSTAKA

Fakhrah. 2016. Inventarisasi Insekta Permukaan Tanah Di Gampong Krueng

Simpo Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen. Pendidikan Almuslim, 4(1) :

48-52

Falahudin, I. 2015. Identifikasi Serangga Ordo Coleoptera Pada Tanaman

Mentimun(Cucumis Sativus L) Di Desa Tirta Mulya Kecamatan Makarti

Jaya Kabupaten Banyuasin Ii. Biota, 1(1): 9-15

Luhukay, J. N., M, R Uluputty., dan R, Y Rumthe. 2013. Respons Lima Varietas

Kubis (Brassica Oleracea L.) Terhadap Serangan Hama Pemakan Daun

Plutella Xylostella ( Lepidoptera ; Plutellidae). Agrologia, 2(2): 164-169

Mitra, A. 2013. Cinderella’s new Shoes-How and Why Insects remodel their

Bodies between life Stages. Current Science, 104(8): 1028-1036

Pranavi Sreeramojua, P., Prasad M,S K., dan Lakshmipathi, V. 2016. Complete

Study Of Life Cycle Of Tribolium Castaneum And Its Weight Variations In

The Developing Stages. International Journal of Plant, Animal and

Environmental Sciences, 6(2) : 95-100

Purnomo, H., dan Haryadi, N.T. 2007. Entomologi. Jember: Center for Society

Studies

Sarwar, M dan M Salman. 2015. Insecticides Resistance in Insect Pests or Vectors

and Development of Novel Strategies to Combat Its Evolution.

International Journal of Bioinformatics and Biomedical Engineering, 1(3):

344-351

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

16

LAMPIRAN

DATA

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

17

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

18

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

19

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

20

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

21

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

22

DOKUMENTASI

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

23

LITERATUR

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

24

Page 26: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

25

Page 27: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

26

Page 28: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

27

Page 29: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

28

Page 30: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

29

Page 31: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

30

Page 32: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

31

Page 33: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

32

Page 34: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

33

Page 35: LAPORAN PRAKTIKUM · 1.1 Latar Belakang Manusia membagi ruang dan waktu dengan 10 species organisme yang hidu di bumi. Setiap spesies organisme memerlukantumbuh, makan dan berkembang

34