7/22/2019 LAPORAN PRAKTIKUM 9.1
1/2
V. ANALISA DATA
Pada pengamatan kali ini pertama-tama dilakukan perendaman
biji
kacang hijau dan kacang merah selama satu jam untuk mematahkan
masa
dormansi biji mempermudah proses inbit isi air yang merupakan
awal proses
perkecambahan, dan mempercepat aktifitas enzim endogen yang ada
dalam
biji. Pemilihan biji sangat menentukan apakah biji tersebut
dapat tumbuh atau
tidak. Pemilihan biji sangat menentukan apakah biji tersebut
dapat tumbuh
atau tidak. Pemilihan biji yang baik dilakukan dengan cara
mengambil biji
yang tenggelam pada saat di rendam sampai 1 jam. Biji yang
tenggelam biji
yang baik karena pada biji yang tenggelam pada saat di rendam
yang tidak
tenggelam bagian dalam biji ada ruang kosong.
Pada praktikum kali ini menggunakan kertas karbon dan gelas
selai yang
masing-masing diberi kapas. Air yang berada di kasp digunakan
sebagai
sumber air bagi biji tersebut, untuk berkecambah, karena pada
saat biji hanya
membutuhkan air dan cahaya. Kertas karbon berfungsi sebagai
kontrol untuk
membandingkan biji yang terkena cahaya matahari.
Pada pengamatan yang dilakukan selama tujuh hari didapatkan pada
biji
kacang hijau dengan perlakuan gelas selai terbuku (tidak
dibungkus kertaskarbon pada sampingnya) menunjukkan arahnya tekanan
berkecambah
berwarna hijau muda daunnya. Pada perlakuan gelap (ditutupi
kertas karbon).
Arahnya tumbuh kekanan lalu tegak kertas, kecambah berwarna
kuning
pucat, daunnya kuning, sedangkan untuk yang sedikit cahaya
(kertas karbon
diberi lubang) arahnya batangnya kekanan kecambah berwarna hijau
pucat,
daun nya berwarna hijau, arah tumbuh ketiga kecambah kacang
hijau tersebut
selalu kekanan karena jendela beradu di sebelah kanannya karena
biji tumbuhmemerlukan cahaya.
Pada pengamatan yang dilakukan terhadap kacang merah dengan
perlakuan yang sama dengan kacang hijau, biji kacang merah tidak
tumbuh
(tidak berkecambah), bijinya ditemukan dalam keadaan berjamur.
Hal ini
disebabkan karena perendaman kacang terlalu lama dan kapas yang
berada
dalam botol selai itu kemungkinan dalam keadaan basah
(terlalu/kelebihan)
sehingga diperoleh kacang yang dalam keadaan busuk.
