19
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI-HISTOLOGI HEWAN HISTOLOGI KELENJAR ENDOKRIN DAN JARINGAN SARAF oleh JR.SULTHAN ARDILLAH 0910913024 LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI-HISTOLOGI HEWAN

HISTOLOGI KELENJAR ENDOKRIN DAN JARINGAN SARAF

olehJR.SULTHAN ARDILLAH

0910913024

LABORATORIUM FISIOLOGI HEWANJURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2010

BAB IIIMETODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum “Histologi Kelenjar Endokrin dan Jaringan Saraf” ini dilaksanakan hari Senin 03 Mei 20010, yang bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang.3.2 Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah preparat mikroskopis jaringan penyusun organ meliputi pankreas, hati, timus, tiroid, serta jaringan penyusun saraf pusat dan saraf tepi. Preparat ini adalah preparat yang telah jadi dan siap pakai. Sedangkan alat yang digunakan adalah mikroskop cahaya.3.3 Metode Kerja

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kelenjar Endokrin4.1.1 Thymus

Tabel pengamatan dan literature ThymusLiteratur Thymus

Gambar 4.1 Irisan timus (Slomianka, 2006)1000 X

Pengamatan

Gambar 4.2 Irisan timus Keterangan1. Korteks2. Medulla3. Connective tissue

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa thymus tersusun atas pembuluh darah yang berwarna merah, jaringan konektif yang terlihat berwarna biru, harsal carpucle yang berwarna ungu serta merupakan ciri khas pada thymus yang tidak dijumpai pada organ lainnya, serta lapisan medula yang berwarna merah dan tersusun atas sel limfosit yang berwarna merah pucat dan korteks yang berwarna merah menyala.

Timus merupakan kelenjar yang berada di antara bagian ventral jantung dan paru kanan. Terdiri dari 2 lobi, yaitu kanan dan kiri yang dihubungkan oleh jaringan ikat. Timus memiliki suatu simpai jaringan ikat yang masuk ke dalam parenkim dan membagi timus menjadi lobulus. Setiap lobulus memiliki satu zona perifer gelap yang dikenal sebagai korteks dan satu zona pusat yang terang (medulla) (Campbell,1999). Di daerah korteks terdapat banyak

limfosit dan bersusun rapat, sehingga berwarna gelap. Sedangkan di daerah medula, limfosit lebih jarang. Di bagian medula terdapat sel retikulosa yang banyak yang berbentuk gepeng, berisi serat keratohialin dan bersusun rapat melingkar, yang membangun struktur yang disebut badan Hassal (Junquiera, 1997). Badan Hassal yang merupakan karakteristk dari daerah ini. struktur ini merupakan sel reticular epitel gepeng yang tersusun konsentris, yang berdegenerasi dan menjadi penuh dengan granula keratohyalin dan filamen sotikeratin. Sedangkan fungsi dari badan hassal ini belum dapat diketahui. Medula disuplai oleh cabang – cabang kapiler sejumlah arteriol yang terletak pada batasa korteks–medula. Kapiler dari medula mengalir ke dalam venul, yang juga menampung kapiler yang kembali dari daerah korteks. Medula terdiri dari korda medularis yang merupakan suatu caang perluasan dari korteks bagian dalam yang mengandung limfosit B dan beberapa sel plasma. Limfosit B berfungsi sebagai penghasil anti-bodi (Kent, 2001).

4.1.2 Saraf

Tabel pengamatan dan literature Saraf

Literatur Saraf

Gambar4.9 Saraf

(Slomianka, 2006) 400 X

Pengamatan

Gambar 4.10 Saraf

Keterangan

1.

Pengamatan yang dilakukan pada preparat sistem syaraf tepi, hanya dilakukan satu kali pengamatan, yaitu dengan perbesaran 400x dan dilakukan dengan bantuan alat mikroskop cahaya. Bagian – bagian dari sistem syaraf pusat terdiri dari perikaryon dan spiny dendrites. Dan pada gambar literatur, juga dapat ditemukan bagian – bagian tersebut. Namun ada beberapa bagian yang tidak ditemukan pada gambar pengamatan, yaitu axon, axon hillock, dan primary dendrites dimana bagian tersebut dapat terlihat pada ganbar literatur. Jika dibandingkan dengan gambar literatur, gambar pengamatan dapat dikatakan memiliki kesamaan dengan gambar literatur. Bentuk sel dari gambar pengamatan tidak jauh berbeda dengan bentuk sel yang ada pada gambar literatur. Pada gambar literatur terdapat bagian – bagian yang meliputi axon, axon hillock, primary dendrites,perikaryon, dan spiny dendrite. Warna sel pada gambar pengamatan sama dengan gambar literatur, yaitu berwarna ungu agak kemerahan.

Susunan syaraf pada manusia merupakan bagian tubuh yang paling kompleks dan di bentuk oleh banyak neuron. Neuron adalah satuan anatomis dan fungsional independent dengan ciri morfologis majemuk. Kebanykan neuron terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :

a. Dendrit : merupakn juluran – juluran panjang yang di khususkan untuk menerima stimulus dari lingkungan, sel epithelial sensoris, atau dari neuron lainnya.

b. Badan sel (perikarion) : pusat trofik untuk seluruh sel syaraf dan juga peka terhadap rangsang.

c. Akson : juluran tunggal yang di khususkan untuk menghantarkan impuls syaraf ke sel lainnya..

Berdasarkan ukuran dan bentuk julurannya, neuron dapat dibagi menjadi neuron multipolar yang memiliki lebih dari 2 juluran, satu adalah akson, dan yang lainnya adalah dendrit. Neuron bipolar, dengan satu akson dan satu dendrite. Sedangkan neuron pseudounipolar memiliki satu juluran dekat perikarion yang bercabang menjadi dua cabang. Neuron dapat pula digolongkan berdasarkan peran fungsionalnya, yaitu neuron motoris (eferens) mengendalikan organ efektor seperti serat otot dan kelenjar eksokrin dan endokrin. Neuron sensoris (aferens) terlibat dalam penerimaan stimulus sensoris dari lingkungan dan dari dalam tubuh. Interneuron menadakan hubungan dengan sesama neuron, memebentuk rantai dan sirkuit fungsional kompleks (Slomianka, 2006).

Pada susunan syaraf pusat terdapat banyak akson yang tidak bermielin. Akson ini tidak berselubung. Pada otak dan medula spinalis, juluran akson tanpa myelin terdapat bebas di antara cabang – cabang neuron dan glia lainnya. Hal itu disebabkan karena tidak adanya sel schwann pada susunan syaraf pusat,disini selubung myelin dibentuk oleh juluran oligodendrosit. Olgodendrosit berbeda dengan sel schwann dalam hal percabangan dari satus el yang apat membungkus bagian dari beberapa akson (Raven, 2005).

Perikaryon adalah bagian neuron yang mengandung inti dan sitoplasma disekelilingnya, tidak termasuk juluran – juluran sel. Perikaryon memiliki fungsi yaitu sebagai pusat trofik, walaupun juga memiliki kemampuan reseptif. Perikaryon dari kebanyakan neuron menerima sejumlah besar ujung syaraf yang membawa stimulus pembangkit atau penghambat yang timbul dalam sel – sel syaraf lain. Dendrit biasanya pendek dan banyak percabangannya. Sel syaraf banyak memiliki dendrit, yang sangat memeperluas reseptif sel. Percabangan dendrit memungkinkan sebuah neuron untuk menerima dan emadukan sejumlahbesar terminal akson dari sel – sel syaraf lain (Raven, 2005).

4.1.3 Tyroid

Tabel pengamatan dan literature Tyroid

Literatur Tyroid

Gambar 4.7Tyroid (Slomianka,

2006)1000 X

Pengamatan

Gambar 4.8 Tyroid

Keterangan

1. Folicles2. Interlobular Connective Tissue3. Lobula

Pengamatan yang dilakukan pada preparat thyroid, hanya dilakukan satu kali pengamatan, yaitu dengan perbesaran 100X dan dilakukan dengan bantuan alat mikroskop cahaya. Bagian dari thiroid terdiri dari jaringan ikat interlobular, koloid dan sel folikular. Dan pada gambar literatur, juga dapat ditemukan bagian – bagian tersebut. Jika dibandingkan dengan gambar literatur, gambar pengamatan dapat dikatakan memiliki kesamaan dengan gambar literatur. Bentuk sel dari gambar pengamatan sama dengan bentuk sel yang ada pada gambar literatur. Pada gambar litratur terdapat bagian – bagian yang meliputi kolid, sel folikel, dan jaringan ikat interlobular. Warna sel pada gambar pengamatan sama dengan gambar literatur, yaitu berwarna ungu agak kemerahan.

Tiroid berkembang dari bagian kepala endoderm saluran cerna. Fungsinya ialah membuat hormon tiroksin dan triiodotironin yang merangsang laju metabolisme. Jaringan tiroid terdiri atas folikel yang

mengandung bulatan berepitel selapis dengan lumen berisikan koloid, yaitu substasi mirip gelatin. Koloid merupakan produk sekretori dari sel folikuler, berfungsi sebagai penyimpanan ekstraseluler. Sedangkan sel C (sel parafolikular), adalah bagian dari folikel. Sel ini berfungsi untuk membuat dan mensekresikan kalsitonin, sebuah hormon yang pengaruh utamanya adalah enutunkan kadar kalsium darah dengan menghambat resorbsi tulang. Kelenjar dibungkus oleh simpai jaringan ikat longgar yang menjulurkan septa ke dalam parenkim. Septa ini berangsur - angsur menipis, septa mencapai semua folikel, memisahkan satu folikel dari yang lain oleh jaringan ikat halus tidak teratur yang terutama terdiri atas serta retikular (Junqueira, 2003).

Tiroid adalah organ yang sangan vascular, dengan jalinan kapiler darah dan limfe luas mengelilingi folikel. Sel endotel kapiler pada tiroid bertingkap. Konfigurasi ini memudahkan masuknya hormon ke dalam kapiler darah. Epitel tiroid selalu berada di atas lamina bsalis. Ultrastruktur epitel folikel memperlihatkan semua ciri sel yang pada saat yang sama membuat, mensekresikan, menyerap dan mencerna protein (Mader, 2001).

4.1.4 Hepar

Tabel pengamatan dan literature Hepar

Literatur Hepar

Gambar 4.5 Hepar (Slomianka,

Pengamatan

Gambar 4.6 Hepar

Keterangan1. Korteks2. Medulla3. Connective tissue

2006)1000 X

Pengamatan yang dilakukan pada perbesaran 100x menunjukkan bahwa hati (hepar) tersusun oleh central vein yang berwarna putih atau terlihat seperti lubang, hepatocytes dan sinusoid merupakan lapisan yang menyelubungi lubang tersebut dengan perbedaa hepatocytes berwarna lebih merah menyala dan pada sinusoid terdapat kupfer cell. Selain itu juga terdapat reticular fibres yang merupakan sel yang melapisi sinusoid dan hepatocytes.

Hati merupakan gabungan dari kelenjar endokrin dan eksokrin. Sebagai kelenjar eksokrin alat ini menggetahkan empedu. Empedu dialirkan ke duodenum lewat saluran empedu. Selain empedu, hati juga menghasilkan protein komponen darah, yaitu albumin, protombin, fibrinogen dan globulin. Sebagai kelenjar endokrin, hati mengahasilkan suatu hormon yang sampai saat ini belum dapat dideterminasi (Yatim, 1990). Komponen struktural dari hati adalah sel hati (hepatosit), sel epithelial ini berkelompok membentuk lempeng-lempeng yang saling berhubungan. Pada pengamatan dengan mikroskop cahaya, tampak adanya satuan-satuan struktural yang disebut dengan lobulus hati klasik. Lobulus hati dibentuk oleh massa jaringan berbentuk polygonal berukuran 0,7 x 2 mm. Hepatosit berderet secara radier dalam lobulus hati, membentuk lapisan setebal 1 atau 2 sel, mirip susunan bata. Lempeng ini mengarah pada dari tepian lobulus ke pusatnya. Celah di antara lempeng mengandung kapiler yaitu sinusoid hati yang terdiri atas sel-sel endotel bertingkap yang membentuk lapisan (Tortora,2006).

4.1.5 PancreasTabel pengamatan dan literature Pancreas

Literatur Thymus

Gambar 4.3 Pancreas (Slomianka, 2006)1000 X

Pengamatan

Gambar 4.4 Pancreas Keterangan1. Sel Asinar2. Slet Asinar

Pada hasil pengamatan yang kita dapat dengan perbesaran 1000x menunjukkan bahwa pancreas yang tersusun atas beberapa bagian, yaitu duct yang berwarna biru pudar, jaringan ikat yang berwarna bitu, serta jaringan endokrin yang berwarna merah. Pengamatan dengan perbesaran 1000x ini diperjelas dengan menggunakan perbesaran 400x sehingga susunan selnya lebih luas.

Duktus terdapat pada bagian tengah dan ukurannya besar, hampir ¼ dari ukuran pankreas secara keseluruhan. Duktus dilapisi oleh selapis epithelium yang bewarna keunguan dengan inti sel yang nampak jelas. Jaringan ekskretori terdapat pada bagian luar dari jaringan konektif dan pulau langerhans. Pulau langerhans berbentuk susunan sel yang berinti bulat dan inti selnya berwarna ungu. Pulau langerhans tersebut berwarna merah dan susunannya sangat rapat dengan jaringan konektif yang terletak pada bagian tepinya. Jaringan ekskretori terdiri dari sel asinar dan sel sentroasinar. Sel sentroasinar letaknya pada bagian tengah dengan bentuk yang tidak beraturan

(idioblas). Sedangkan sel asinar terletak pada bagian tepi dengan sel yang berbentuk kuboid dan tersusun seperti lapisan sel epithelium (Junquiera, 1997).

Denagan secara umum, pankreas terdiri dari jaringan konektif, duktus, dan jaringan ekskretori. Susunan jaringan yang terdapat pada pankreas adalah jaringan konektif yang tersusun secara tersebar dan berwarna keunguan daripada jaringan yang ada di sekitarnya. Jaringan konektif ini berbentuk seperti serat pendek dan jumlahnya sangat banyak. Terdapat terutama pada bagian korteks pankreas (Kent, 2001).

BAB VPENUTUP

Kesimpulan

Sistem endokrin merupakan sistem pengontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang dapat memproduksi hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Kelenjar endokrin terdiri dari kelenjar pituitari, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, pankreas, ovari dan testis. Semua kelenjar endokrin yang terdapat dalam tubuh membentuk sistem endokrin. Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf tepi dan sistem saraf pusat dimana pada sistem saraf tepi terdapat serat-serat saraf. Jaringan penyusun thymus yang khas ialah adanya sel limfosit yang tidak ditemukan pada preparat lain. Pancreas disusun oleh ductus, jaringan ikat, jaringan secretory dan pulau langerhans. Hati disusun oleh central vein, hepatocytes yang mempunyai makrofag dan sinusoids. Otak kecil disusun oeh pia matter, molecular layer, substansi putih, lapisan sel granule dan purkinje cell layer.Saran

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, hendaknya pada praktikum selanjutnya hasil pengamatan yang telah didapat oleh praktikan dan telah di setujui (acc) oleh asisten dijelaskan terlebih dahulu dengan deskripsi singkat mengenai bagian-bagian yang telah diamati, sehingga dalam proses pengerjaan laporan praktikan tidak akan mengalami kesalahan dalam menentukan nama dari bagian jaringan tertentu.

DAFTAR PUSTAKAKent, George, Robert K., 2001, Comparative Anatomy Of Vertebrate, Mc Graw Hill Companies, New York

Junqueira, L.C.,J. Corneiro, R.O.Kelley.1997. Histologi Dasar Edisi ke-8. Penerit Buku Kedokteraan EGC. Jakarta

Mader, Silvia S. 2001. Biology edisi-7. New york. The McGraw-Hill Companies, Inc

Slomianka, L. 2006. Blue Histology Endocrin, Liver, Pancreas, and Nervous System. The University of Western Australia- School of Anatomy and Human Biology. http://www.lab.anhb.uwa.edu.au/mb140/

Raven P.H.George B.J.Jonathan.B.L.Susan R.S.2005.Biology Seventh Edition. New York.Mc Graww Hill Companies.

Tortora, G.J dan B. Derrickson. 2006. Principles of Anatomy and Physiology 11th Edition. John Willey and Sons. Inc. Danvers.

Yatim, W. 1990. Biologi Modern Histologi. Penerbit Tarsito. Bandung.