6
Laporan Praktikum Biokimia Sistem Neuropsikiatri Disusun oleh : Resti Ayu Nuraziizah 2008730033 Kelompok 3 Dosen Pembimbing : dr. Kartono Ichwani PROGRAM STUDI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN 0

Laporan Praktikum Biokimia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kedokteraan

Citation preview

Page 1: Laporan Praktikum Biokimia

Laporan Praktikum Biokimia

Sistem Neuropsikiatri

Disusun oleh :

Resti Ayu Nuraziizah

2008730033

Kelompok 3

Dosen Pembimbing : dr. Kartono Ichwani

PROGRAM STUDI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2011

0

Page 2: Laporan Praktikum Biokimia

Pemeriksaan Uji Saring Asam Vanili Mandelat (VMA) Dalam Urine

Landasan Teori:

Katekolamin (Epinefrin, Norepinefrin, Dopamin) adalah produk sekresi sistem

simpatoadrenal yang diperlukan agar tubuh dapat beradaptasi dengan berbagai stress akut dan

kronik. Epinefrin (80-85% dari katekolamin yang disimpan) dibentuk terutama disel medula

adrenal, sedangkan norepinefrin (15-20% dari katekolamin yang disimpan) disintesis dan

disimpan tidak banyak di medula adrenal tetapi juga diberbagai bagian SSP dan di ujung saraf

sistem saraf adrenergik. Dopamin bekerja terutama sebagai neurotransmitter dan kecil efeknya

pada metabolism bahan bakar.

Jalur-jalur sintesis dimulai dari tirosin dan berjalan melalui senyawa-senyawa antara

dihidroksifenilalanin (DOPA) dan dopamine. Jalur-jalur penguraian melibatkan enzim

monoamine oksidase yang mempengaruhi dopamine, norepinefrin dan epinefrin. Katekolamin

dalam darah dimetabolisme dan akhirnya di ekskresi dalam bentuk metanefrin dan normetanefrin

dalam urin. Metabolit katekolamin predominan di urine adalah asam vanilili mandelat (VMA)

yang sebagian besar berasal dari norepinefrin yang di sekresikan dan dimetabolisme diujung-

ujung saraf.

Sekresi epinefrin dan norepinefrin dari medula adrenal dirangsang oleh berbagai stress,

termasuk nyeri, perdarahan, olahraga, hipoglikemia dan hipoksia. Pengeluaran tersebut

diperantarai oleh transmisi impuls saraf yang di induksi oleh stress yang berasal dari inti

adrenergic di hipotalamus. Impuls ini merangsang pengeluaran asetilkolin dari neuron

praganglion yang mempersyarafi sel adrenomedula. Neurotransmitter ini menyebabkan

depolarisasi membrane plasma sel sehingga terjadi aliran masuk kalsium (Ca2+) ekstrasel secara

cepat kedalam sitosol. Ca2+ merangsang pembentukan dan pengeluaran epinefrin dan

norepinefrin dari granula kromafin kedalam ruang ekstrasel melalui proses eksositosis.

Katekolamin berfungsi melalui dua jenis reseptor utama pada membrane plasma sel sasaran

yaitu reseptor adrenergik-α dan adrenergik-β. Kerja epinefrin dan norepinefrin di hati, adiposit,

sel otot rangka, serta sel A dan B pankreas secara langsung mempengaruhi metabolisme bahan

bakar. Golongan katekolamin ni merupakan hormon yang melawan kerja insulin dan

menimbulkan efek metabolik yang ditujukan untuk mobilisasi bahan bakar dari tempat

1

Page 3: Laporan Praktikum Biokimia

penyimpanan untuk dioksidasi oleh sel untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat pada

stress akut maupun kronik. Keduanya secara simultan menekan sekresi insulin, yang memastikan

bahwa aliran bahan bakar terus kearah penggunaan bahan bakar dan bukan penyimpanan bahan

bakar, sepanjang rangsangan stress menetap.

Selain itu efek katekolamin pada jantung dan pembuluh darah berfungsi untuk meningkatkan

curah jantung dan tekanan darah sistemik, yaitu perubahan hemodinamik yang mempermudah

penyaluran bahan bakar ke jaringan yang aktif secara metabolik.

Katekolamin memiliki afinitas yang relative rendah terhadap reseptor α dan β. Setelah

berikatan, katekolamin cepat terlepas dari reseptornya sehingga durasi respons biologis singkat.

Hormon bebas terurai melalui beberapa cara. Katekolamin yang dikeluarkan oleh ujung neuron

adrenergik mungkin diserap kembali oleh ujung saraf yang sama setelah penyerapan ulang

tersebut, katekolamin dapat digunakan kembali (resekresi) atau mengalami deaminasi oleh

monoamine oksidase (MAO) untuk membentuk asam dihidroksimandelat. Setelah deminasi,

metabolit inaktif ini dilepaskan dari sitosol sel saraf adrenergic tanpa diubah atau mengalami

metilasi oleh katekol O-metiltransferase (COMT) untuk membentuk asam 3-metoksi-

4hidroksimandelat didalam ujung saraf dan kemudian dikeluarkan.

Jaringan lain (terutama hati dan ginjal) dapat menyerap katekolamin yang terdapat dalam

darah. Dijaringan ini, COMT dan MAO, yang bekerja sama, membentuk asam 3-metoksi-4-

hidroksimandelat (juga disebut asam vanilimandelat atau VMA).

Pada pasien yang dicurigai mengidap neoplasma medula adrenal (suatu feokromositoma)

yang mengeluarkan epinefrin dan/atau norepinefrin secara berlebihan, maka dapat dilakukan

pengukuran katekolain itu sendiri atau metabolitnya (melanefrein dan VMA) dalam urin yang

dikumpulkan selama 24 jam.

Kadar VMA di dalam urin akan meningkat pada keadaan :

- Tumor ganas medulla adrenal (feokromositoma)

- Stress berat dan akut.

Tujuan :

Mengetahui bahwa VMA adalah katabolit akhir dari katekolamin didalam tubuh.

2

Page 4: Laporan Praktikum Biokimia

Bahan-bahan :

1. Larutan P-nitro analinin 0,2%

2. Larutan Natrium Nitrit (NaNo2) 0,2%

3. Larutan Natrium Karbonat (NaCO3) 10%

4. Urine

Alat-alat :

1. Kertas saring 1 buah

2. Pipet tetes 1 buah

3. Beaker glass 1 buah

4. Tabung reaksi 1 buah

Cara Kerja :

1. Campurkan ke dalam tabung reaksi :

- 1 ml p-nitro aniline 0,2%

- 1 ml natrium nitrit 0,2%

- 1 ml natrium karbonat 10%

2. Aduk hingga merata.

3. Teteskan 8 tetes urin ke kertas saring

4. Teteskan 8 tetes reagen tersebut ke kertas saring yang sudah diteteskan urin

5. Biarkan pada suhu kamar sehingga campuran pada kertas saring mongering

6. Perhatikan warna yang ditimbulkan. Apabila kadar VMA dalam urine tinggi, maka akan

timbul warna ungu.

Hasil :

Pada kertas saring warna yang ditimbulkan adalah kuning.

Kesimpulan :

Pada uji saring tidak terdeteksi VMA dalam urin.

3

Page 5: Laporan Praktikum Biokimia

4