LAPORAN PRAKTIKUM biologi

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPada zaman Aristoteles lebih dari 2000 tahun yang lalu muncul konsep,kehidupan berasal dari benda mati.Teori dikenal dengan nama Generatio Spontanea atau teori Abiogenesis.Contoh orang yang percaya abiogenesis adalah Nedham,ilmuwan Inggris pada tahun 1700.Nedham melakukan penelitian dengan merebus kaldu dalam wadah selama beberapa menit lalu menutup dengan tutup botol dari gabus.Setelah beberapa hari ternyatatumbuh bakteri dalam kaldu tersebut.Oleh karena itu,Nedham menyatakan bahwa bakteri berasal dari kaldu.Namun,teori Nedham ini lalu dipatahkan oleh L.Spallanzani.Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun tetapi tidak semua orang membenarkan teori abiogenesis.Orang orang yang meragukan kebenaran teori abiogenesis terus mengadakan penelitian untuk memecahkan masalah tentang asal usul kehidupan.Ilmuwan yang tidak puas antara lain Francesco Redi (Italia,1626-1799),Lazzaro Spallanzani (Italia,1729-1799) dan Louis Pasteur (Perancis,1822-1895).Berdasarkan hasil penelitian mereka,akhirnya teori abiogenesis/Generatio Spontanea menjadi pudar karena teori tersebut tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.Dari hasil penelitian mereka, muncul teori baru tentang asal usul makhluk hidup yang dikenal sebagai teori biogenesis,teori ini menyatakan:1. Omne Vivum Ex Ovo: setiap makhluk hidup berasal dari telur2. Omne Vivum Ex Ovo: setiap telur berasal dari makhluk hidup3. Omne Vivum Ex Vivo: setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.Untuk mengetahui lebih lanjut,akhirnya kami melakukan percobaan yang bertujuan untuk mambuktikan salah satu teori biogenesis yaitu teori Spallanzani.

1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana cara mengetahui pembuktikan teori spalanzani?1.3 TujuanAdapun tujuan penulisan laporan praktikum ini sebagai berikut: Untuk membuktikan salah satu teori asal usul kehidupan yaitu biogenesis

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Walaupun telah bertahan selama ratusan tahun, tidak semua orang membenarkan paham abiogenesis. Orang orang yang ragu terhadap kebenaran paham abiogenesis tersebut terus mengadakan penelitian memecahkan masalah tentang asal usul kehidupan. Orang-orang yang tidak puas terhadap pandangan Abiogenesis itu antara lain Francesco Redi (Italia, 1626-1799), dan Lazzaro Spallanzani ( Italia, 1729-1799), dan Louis Pasteur (Prancis, 1822-1895). Beredasarkan hasil penelitian dari tokoh-tokoh ini, akhirnya paham Abiogenesis / generation spontanea menjadi pudar karena paham tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Salah satu tokoh biogenesis adalah Lazzaro Spallanzani. Spallanzani menyangsikan kebenaran paham abiogenesis. Oleh karena itu, dia mengadakan percobaan yang pada prinsipnya sama dengan percobaan Francesco Redi, tetapi langkah percobaan Spallanzani lebih sempurna. Sebagai bahan percobaannya, Spallanzani menggunakan air kaldu atau air rebusan daging dan dua buah labu. Adapun percoban yang yang dilakukan Spallanzani selengkapnya adalah sebagai berikut: Labu I : diisi air 70 cc air kaldu, kemudian dipanaskan 15oC selama beberapa menit dan dibiarkan tetap terbuka. Labu II : diisi 70 cc air kaldu, ditutup rapat-rapat dengan sumbat gabus. Pada daerah pertemuan antara gabus dengan mulut labu diolesi paraffin cair agar rapat benar. Selanjutnya, labu dipanaskan.selanjutnay, labu I dan II didinginkan. Setelah dingin keduanya diletakkan pada tempat terbuka yang bebas dari gangguan hewan dan orang. Setelah lebih kurang satu minggu, diadakan pengamatan terhadap keadaan air kaldu pada kedua labu tersebut. Hasil percobaannya adalah sebagai berikut : Labu I : air kaldu mengalami perubahan, yaitu airnya menjadi bertambah keruh dan baunya menjadi tidak enak. Setelah diteliti ternyata air kaldu pada labu I ini banyak mengandung mikroba. Labu II : air kaldu labu ini tidak mengalami perubahan, artinya tetap jernih seperti semula, baunya juga tetap serta tidak mengandung mikroba. Tetapi, apabila labu ini dibiarkan terbuka lebih lama lagi, ternyata juga banyak mengandung mikroba, airnya berubah menjadi lebih keruh serta baunya tidak enak (busuk).

Berdasarkan hasil percobaan tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang ada di dalam kaldu tersebut bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari kehidupan di udara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba dari udara ke dalam air kaldu tersebut. Setelah percobaan itu, maka tumbanglah paham Abiogenesis, dan munculah paham/teori baru tentang asal usul makhluk hidup yang dikenal dengan teori Biogenesis. Teori itu menyatakan : 1. Omne vivum ex ovo = setiap makkhluk hidup berasal dari telur. 2. Omne ovum ex vivo = setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan 3. Omne vivum ex vivo = setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan Mikroskop Pipet steril Cover glass Obyek glass cekung dan datar Alkohol 70% Botol bertutup Kapas Air kaldu

3.2 Prosedur / Cara Kerja1. Menyediakan rebusan daging (air kaldu) dari rumah.2. Botol 1 diisi air kaldu 70 ml ,dipanaskan 15C selama 10 menit dan dibiarkan tetap terbuka.3. Botol 2 diisi air kaldu 70 ml kemudian ditutup rapat dan dipanaskan 15C selama 10 menit.4. Setelah dingin,meletakkan kedua botol pada tempat terbuka yang aman,setelah satu minggu melakukan pengamatan terhadap air kaldu pada kedua botol tersebut.5. Membuat preparat basah sederhana.a. Membersihkan obyek gelas dan cover glass dengan menggunakan kapas beralkohol sampai bersih.b. Menyediakan miksroskop dengan posisi siap digunakan.c. Meneteskan air kaldu (1 tetes) dari botol ke 1 dengan menggunakan pipet yang sudah disterilkan dengan alkohol.d. Meletakkan cover glass di atas tetesan air kaldu dengan hati hati sehingga tidak terdapat rongga udara.e. Meletakkan obyec glass di mikroskop dan diamati berbagai organisme yang ada dengan perbesaran lemah dan kuat.f. Menggambar mikroorganisme yang ada dan melakukan identifikasi.g. Melakukan dengan prosedur yang sama pada botol ke 2.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Tabel Hasil Pengamatan

PerlakuanWarna air kalduAroma

KekeruhanMikroorganisme

Botol 1Kuning kehijauanBau busuk / menyengatKeruhAda 2 belatung

Botol 2KuningBau busukSedikit keruhTidak ada

Keterangan: Botol 1: terbuka Botol 2: tertutup1.2 Analisis DataDari tabel di atas dapat diketahui bahwa botol 1 (terbuka) warna air kaldunya kuning kehijauan sedangkan pada botol 2 (tertutup) warna air kaldunya kuning. Ditinjau dari aromanya, botol 1 beraroma busuk menyengat sedangkan botol 2 beraorama busuk. Sedangkan dari tingkat kekeruhan, botol 1 keruh dan botol 2 sedikit keruh. Dan ditinjau dari segi ada tidaknya mikroorganisme, botol 1 terdapat 2 belatung, sedangkan botol 2 tidak ada belatungnya.

1.3 PembahasanBotol 1 dalam keadaan terbuka setelah diisi air kaldu kemudian dibiarkan selama 1 minggu. Dan hasilnya, air kaldu tersebut berwarna kuning kehijauan, beraroma busuk menyengat, keruh dan terdapat 2 belatung. Hal ini membuktikan teori biogenesis berlaku. Perubahan yang terjadi disebabkan adanya kontaminasi udara dengan air kaldu. Udara yang masuk ke dalam botol sebelumnya telah terkontaminasi dengan mikroorganisme. Selain itu, adanya belatung juga bisa disebabkan oleh adanya telur lalat atau hewan lain yana masuk ke dalam botol. Sedangkan botol 2 dalam keadaan tertutup setelah diisi air kaldu dan dibiarkan selama 1 minggu. Dan hasilnya,air kaldu tersebut berwarna kuning, beraroma busuk, sedikit keruh ,dan tidak ada belatung. Karena botol dalam keadaan tertutup maka besar kemungkinan udara maupun mikroorganisme tidak dapat masuk. Hal ini mengakibatkan tidak adanya kontaminasi mikroorganisme. Namun dalam percobaan botol 2, terjadi ketidak sesuaian dengan teori Spallanzani, di mana air kaldu berwarna keruh. Dalam teori Spallanzani air kaldu dalam keadaan bening, karena tidak ada kontaminasi dengan udara. Hal ini terjadi karena keterlambatan kami mengidentifikasi bau dari botol setelah botol dalam keadaan terbuka. Seharusnya, setelah dibuka tutupnya, aroma air kaldu langsung diidentifikasi. Dalam pembuktian adanya mikroorganisme, kami tidak menguji menggunakan mikroskop. Karena berdasarkan pengalaman kelompok lain, mikroorganisme tidak tampak ketika diamati dengan mikroskop.

BAB VPENUTUP

5.1 KesimpulanDari percobaan yang telah kami lakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:1. Terbuktinya salah satu teori biogenesis melalui percobaan Spallanzani.2. Suatu kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya.3. Pembusukan air kaldu terjadi karena kontaminasi mikroba dengan udara yang masuk ke dalam air kaldu.

5.2 SaranUntuk eksperimen selanjutnya sebaiknya teliti dan cepat mengidentifikasi aroma air kaldu setelah dibuka tutupnya agar tidak terkontaminasi dengan udara luar.

DAFTAR PUSTAKA

Http://id.shvoong.com/exact-sciences/1974419-teori-biogenesis diakses tanggal 1 November 2011 pukul 20.30Http://wordpress.com/2008/02/23/teori-abiogenesis-dan-biogenesis diakses tanggal 1 November 2011 pukul 20.30

LAMPIRAN

1.Perubahan yang terjadi pada air kaldu setelah satu minggu pada setiap botol perlakuan: Botol 1 : warna air kaldu kuning kehijauan,baunya busuk menyengat,keruh dan ada 2 mikroorganisme. Botol 2 : warna air kaldu kuning,baunya busuk,sedikit keruh dan tidak adamikroorganisme.2.Penyebab terjadinya perubahan air kaldu setelah didiamkan satu minggu karena adanya kontaminasi udara yang mengandung mikroorganisme, sehingga air kaldu keruh dan berbau menyengat,khususnya pada botol yang dibiarkan terbuka.3.Kesimpulan dari hasil percobaan yang kami lakukan adalah Terbuktinya salah satu teori biogenesis melalui percobaan Spallanzani. Suatu kehidupan berasal dari kehidupan sebelumnya. Pembusukan air kaldu terjadi karena kontaminasi mikroba dengan udara yang masuk ke dalam air kaldu. 4.Percobaan yang kami lakukan termasuk salah satu teori Spallanzani, karena percobaan Spallanzani melakukan penelitian dengan merebus air kaldu dalam wadah yang ditutup dan yang dibiarkan terbuka, kemudian dibiarkan selama 1 minggu seperti percobaan yang kami lakukan.5.Perbedaanya, menurut salah satu teori abiogenesis menyatakan bahwa mikroorganisme itu tersebut dari air kaldu, sedangkan menurut teori Spallanzani mikroorganisme tersebut berasal dari kontaminasi udara yang masuk ke dalam air kaldu.

DOKUMENTASI

Page | 12