37
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM ANATOMI INTERNAL HEWAN DAN TUMBUHAN Dosen : Ayuni Adawiyah, S.Si. Asisten dosen : Windi Rahmita Risma Sri Wahyuni 1147020055 Kelompok V Tanggal praktikum : 18 November 2014 Tanggal pengumpulan : 02 Desember 2014 BIOLOGI 1B FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan praktikum

Citation preview

Page 1: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

ANATOMI INTERNAL HEWAN DAN TUMBUHAN

Dosen : Ayuni Adawiyah, S.Si.

Asisten dosen : Windi Rahmita

Risma Sri Wahyuni

1147020055

Kelompok V

Tanggal praktikum : 18 November 2014

Tanggal pengumpulan : 02 Desember 2014

BIOLOGI 1B

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2014

Page 2: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

Praktikum ke 7

ANATOMI INTERNAL HEWAN DAN TUMBUHAN

Waktu dan tanggal praktikum

Praktikum Biologi Umum ini kami lakukan pada hari Selasa 18 November 2014 pukul

15.30-18.00 WIB. Tempat yang kami pakai yaitu di Laboratorium Biologi Sains UIN Sunan

Gunung Djati, Bandung.

I. PENDAHULUAN

I.1 Tujuan

Untuk memperkenalkan teknik dasar pembedahan katak untuk pengamatan

organ internal.

Untuk memperkenalkan teknik dasar penyayatan tumbuhan untuk pengamatan

organ internal.

I.2 Dasar Teori

Anatomi berasal dari bahasa Yunani, anatomia, dari anatemnein yang

berarti memotong. Anatomi sendiri berarti cabang dari ilmu biologi yang

berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Sedangkan

menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, anatomi dapat diartikan sebagai ilmu

yang melukiskan letak dan hubungan bagian-bagian tubuh manusia, binatang,

atau tumbuh-tumbuhan. Anatomi hewan berarti penjelasan tentang struktur tubuh

bagian dalam hewan beserta organisasinya (Pechenik, 2000).

Kingdom Animalia dapat disebut juga dengan dunia hewan. Dimana

segala mahluk yang mempunyai karakteristik menyerupai hewan ada di dalam

dunia ini. Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, hewan dibedakan menjadi 2

yaitu: hewan avertebrata (tidak bertulang belakang) dan hewan vertebrata (hewan

bertulang belakang). Vertebrata merupakan sub-filum dari filum Chordata yang

bisa diklasifikasikan menjadi 5 kelas, yaitu ikan (pisces), amfibi (amphibi), reptil,

burung (aves) dan hewan menyusui (mamalia) (Kimbal, 1999).

Pada umumnya tubuh hewan vertebrata memiliki penyusun dasar berupa:

Page 3: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

1. Jaringan pada hewan

Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk yang sama dan

melakukan suatu fungsi tertentu. Jaringan hewan terdiri dari :

a. jaringan epitel,

b. jaringan ikat,

c. jaringan otot, dan

d. jaringan syaraf.

Berbagai jenis jaringan tersebut menyatu dalam berbagai organ dan

memunculkan fungsi- fungsi tertentu pada organ tersebut. Misalnya lambung

tersusun dari berbagai macam jaringan tersebut. Fungsi lambung adalah untuk

membantu proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi.

2. Sistem organ pada hewan

Seluruh hewan multiseluler tersusun atas lebih banyak sel. Di dalam tubuh

sel-sel tersebut tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan membentuk suatu sistem

kerjasama. Kerjasama antara sel itulah yang memungkinkan berlangsungnya

aktivitas kehidupan. Kita sudah pelajari sel-sel yang sama bentuk dan fugsinya

membentuk jaringan. Bermacam jaringan menyusun tubuh. Untuk dapat

melaksanakan tugas yang lebih kompleks, antar jaringan perlu adanya kerjasama.

3. Organ tubuh

Kumpulan jaringan yang saling bekerja sama untuk melaksanakan fungsi

tertentu disebut organ. Beberapa contohnya : paru-paru, jantung, lambung, limpa,

hati, pankreas, dan usus. Organ-organ tersebut kemudian juga bekerja sama untuk

melaksanakan fungsi atau tugas tertentu. Kumpulan organ-organ tersebut kita

sebut sistem organ. Hidung, laring, trakea, paru-paru adalah organ-organ yang

membentuk sistem (organ) pernafasan (Campbell, 2000).

Pernapasan katak dengan berbagai cara. Misalnya dengan kulitnya yang

tipis dan lembab. Juga dengan selaput mulutnya, sehingga katak sering tampak

Page 4: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

memompa udara ke mulut, dengan menggerak-gerakkan rahang bawahnya. Cara

yang ketiga ialah dengan paru-paru. Paru-parunya mirip suatu percabangan usus

belaka. Bentuknya panjang, tipis, dan meruncing ke ujung. Karena dari lubang

hidung ada saluran yang langsung ke rongga mulut, maka katak tidak memiliki

faring, tetapi langsung ke laring (Pennak, 1998).

Salah satu metode klasifikasi tumbuhan tingkat tinggi, membagi seluruh

jaringan tumbuhan menjadi jaringan meristematik dan jaringan

permanen(terdiferensiasi). Jaringan meristematik yang ditemukan pada ujung-

ujung akar dan batang yang sedang tumbuh serta daerah-daerah tepi batang,

cenderung memiliki sel-sel yang tidak terdiferensiasi, kecil, mampat, dan

memiliki sitoplasma yang aktif secara metabolisme. Floem berfungsi dalam

transportasi karbohidrat, asam amino, oligopeptida(yaitu peptida yang memilki

kurang dari 10 asam amino, oligo berarti sedikit), dan beberapa jenis lipid. Tidak

seperti xilem, floem tetap berada dalam keadaan hidup saat menjalankan fungsi

transportasinya, walaupun sebagian jenis selnya kehilangan nukleusnya (Fried

dan Hademenos, 2006).

Adapun jaringan penyusun tubuh tumbuhan dapat digolongkan

berdasarkan umur, komposisi, dan fungsi dari jaringan tersebut. Berdasarkan

umurnya, jaringan digolongkan menjadi jaringan muda yang masih bersifat bisa

membelah diri dan bisa berkembang menjadi bermacam-macam jaringan. Karena

sifatnya ini jaringan muda disebut jaringan meristem. Selain itu jaringan

meristem, pada tumbumbuhan terdapat jaringan dewasa. Jaringan ini mempunyai

bentuk yang bermacam-macam sesuai letak dan fungsinya (Waluyo, 2013).

Ada dua macam jaringan penguat yang menyusun tubuh tumbuhan yaitu

kolenkim dan sklerenkim. Sklerenkim berbeda dari kolenkim, karena sklerenkim

tidak mengandung protoplasma dan dindingnya mengalami pengerasan,

sedangkan kolenkim mengandung protoplasma dan dindingnya mengeras.

Jaringan pengangkut terdiri dari xilem yang merupakan jaringan pengangkut air

dan floem sebagai jaringan pengangkut bahan organik (Waluyo, 2006).

Secara anatomi, daun lazimnya terdiri atas jaringan epidermis atas

maupun bawah permukaan daun, jaringan ini berfungsi sebagai pelindung. Pada

Page 5: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

jaringan epidermis umumnya terdapat stomata atau sel-sel lain yang merupakan

devirat dari jaringan epidermis. Daging daun terdiri atas jaringan kolenkim dan

jaringan berkas pengangkut. Jaringan kolenkim mempunyai dua bentuk yaitu

jaringan palisade dan jaringan spons (Waluyo, 2013)

Secara anatomi, batang tumbuhan terdiri atas jaringan epidermis atau

jaringan gabus di bagian terluar, disusul oleh jaringan korteks pada bagian dalam

dan jaringan berkas pengangkut. Selain itu terdapat jaringan penguat yang

letaknya bervariasi menurut jenis tumbuhannya. Secara anatomi, penampang

melintang akar pada dikotil terdiri dari epidermis, korteks, endodermis, dan

jaringan pengangkut, yang pada saat muda tersusun secara radial (Waluyo, 2006).

Pada tumbuhan organ dibagi menjadi 3 yaitu: akar, batang, dan daun.

Daun adalah bagian tumbuhan yang melekat hanya pada batang, memiliki klorofil

yang mengakibatkan daun berwarna hijau. Daun memiliki umur yang terbatas,

akhirnya akan gugur dan meninggalkan bekas pada batang. Fungsi daun adalah:

1. Pengambilan zat-zat makanan (reabsorpsi) terutama gas (CO2).

2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi).

3. Penguapan air (transpirasi).

4. Pernafasan (respirasi).

Daun mengambil zat-zat makanan dari lingkungannya melewati celah

bernama stomata dan mulut daun. Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang

amat penting dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tumbuhan,

batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Batang umumnya

berbentuk silinder panjang yang bersifat aktinomorf. Fungsi batang adalah:

1. Sebagai alat penyokong tumbuhan.

2. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah keatas dan

pengangkutan hasil asimilasi dari atas kebawah.

3. Menjadi tempat penimbunan zat-zat cadangan.

Akar adalah bagian tumbuhan yang biasanya terdapat didalam tanah.

Dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju kearah air

(hidrotrop).Akar tidak berbuku-buku, tidak beruas, berdaun, ataupun sisik-sisik.

Page 6: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

Warna akar umumnya putih dan berbentuk runcing dan mudah masuk kedalam

tanah. Akar berfungsi sebagai:

1. Memperkuat berdirinya tumbuhan

2. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang dibutuhkan menuju daun

(Citrosupomo, 2005).

II. METODE

II.1 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan untuk anatomi internal hewan.

Alat Jumlah Bahan Jumlah

Satu set alat bedah Satu set Kapas Secukupnya

Baki bedah yang

berisi film

1 Larutan anastesi/

eter

Secukupnya

Jarum Secukupnya Larutan

fisiologis

(ringers solution)

Secukupnya

Botol/ toples

tertutup untuk

anastesi

1 Katak 2

Alat dan bahan yang digunakan untuk anatomi internal tumbuhan.

Alat Jumlah Bahan Jumlah

Scalpel 1 Tanaman

singkong utuh

1

Cutter 1 Tanaman jati

utuh

1

Mikroskop 1

Objec glass dan

cover

1

2.2 Cara Kerja

Mulai

Page 7: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

Prosedur kerja anatomi internal hewan

- Dimasukkan segumpal kapas

- Diisi dengan larutan eter hingga

jenuh

- Dimasukkan seekor katak

- Ditutup botol dengan rapat

- Direntangkan kaki-kaki katak

hingga dalam posisi yang nyaman

untuk pengamatan

- Ditusuk telapak kaki dengan

menggunakan jarum agar tidak

berpindah

- Disimpan segumpal kapas pada

bagian anterior mulut katak

- Ditambahkan eter sedikit demi

sedikit (dilakukan dengan konstan)

pada kapas tersebut

Botol/ toples

Ditunggu hingga katak terlihat pingsan, lalu letakkan katak diatas

kaki bedah

Katak

Dilakukan hal ini agar katak tidak sadar selama pembedahan

Anastesi dan

Preparasi

Page 8: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

- Ditarik kulit pada bagian bawah

perut dengan menggunakan pinset

- Digunting hingga kulit tampak

terpotong

- Digunakan pemotongan awal

sebagai titik mulai

- Digunting kulit menyerupai pola

pada gambar

- Dibuka kulit katak dengan hati-hati

ke arah kanan dan kiri

- Ditusuk dengan jarum agar tidak

berubah posisi

- Digunting pada daerah titik mulai

yang sama dengan daerah

pemotongan kulit

- Digunting sesuai pola pada gambar

- Dilakukan dengan hati-hati !

Menghindari pemotongan pembuluh

darah agar darah tidak bocor

- Digunting/ dibuka hingga organ-

organ internal dapat terlihat

Katak

Setelah kulit terbuka, jaringan yang berwarna merah muda adalah

jaringan otot yang menjadi pembatas antara organ internal dengan kulit

Jaringan otot

Pemotongan kulit

Pemotongan jaringan otot

Page 9: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

- Digunting pada daerah titik mulai

yang sama dengan daerah

pemotongan kulit

- Digunting sesuai pada gambar

- Dilakukan dengan hati-hati ! Dan

menghindari pemotongan

pembuluh darah agar tidak bocor

- Digunting/ dibuka hingga organ-

organ internal dapat terlihat

- Diamati menggunakan pinset

- Dipotong dan dibuka dengan

menggunakan scalpel atau

gunting

- Ditetesi larutan ringer sedikit

demi sedikit

Jaringan otot

Setelah kulit terbuka, jaringan yang berwarna merah muda adalah

jaringan otot yang menjadi pembatas antara organ internal dengan kulit

Organ-organ internal

Jaringan ikat

Organ internal

Katak

Pengamatan organ internal

Page 10: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

- Dibunuh dengan cara dipotong

jantung atau diawetkan dengan

menggunakan cairan pengawet

seperti formalin

Prosedur kerja anatomi internal tumbuhan

- Diambil bagian organ yaitu daun,

batang dan akar

- Diamati sistem jaringan dermal

dan sistem jaringan pembuluh

pada setiap organ tumbuhan

Selesei

Mulai

Tumbuhan

Jaringan

Selesei

Page 11: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

III. HASIL PENGAMATAN

3.1. Tabel pengamatan

a. Anatomi hewan

1. Gambar tangan

Sumber: (dokumen pribadi,

2014).

2. Gambar pribadi

Sumber: (dokumen pribadi,

2014).

3. Gambar literatur

Sumber: (Toha, 2012).

4. Gambar anastesi

Sumber: (Setiyo, 2011).

5. Gambar pengulitan

Sumber: (Wols, 2010).

6. Gambar pemotongan

otot

Sumber: (dokumen pribadi,

2014).

2

1

5

6

3

7

48

Kapas yang diberi larutan eter

katak

kulitJaringan otot

Kapas yang diberi larutan eterkulit

Page 12: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

No. Nama Organ Fungsi

1. Hati Menyerap racun

2. Jantung Memompa darah

3. Ovarium

dengan telurReproduksi

4. K. empedu Tempat menyimpan cairan empedu

5. Usus halus Penyerapan makanan

6. Lambung Menyimpan asupan makanan

7. Oviduk Tempat menghasilkan telur

8. Paru-paru Respirasi

Keterangan:

b. Anatomi tumbuhan

1.Tanaman singkong (Manihot utilissima)

a. Akar singkong vertikal

1. Gambar tangan 1. Gambar pribadi 2. Gambar literatur

Page 13: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

Sumber: (dok.pribadi kel 1, 2014)

(4’x10’).

Sumber: (Anan, 2012)

b. Akar singkong horizontal

1. Gambar tangan 2. Gambar pribadi

Sumber: (dok.pribadi kel 1,

2014) (4’x10’).

3.Gambar literatur

Sumber: (Anan, 2012).

c. Batang singkong vertikal

Sumber: (dok.pribadi, 2014).

Sumber: (dok.pribadi, 2014).

Page 14: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

1.Gambar tangan 2.Gambar pribadi

Sumber: (dok.pribadi kel 2, 2014)

(10’x10’).

3.Gambar literatur

Sumber: (Elfada, 2013).

d. Batang singkong horizontal

1.Gambar tangan 2.Gambar pribadi

Sumber: (dok.pribadi kel 2,

2014) (10’x10’).

3.Gambar literatur

Sumber: (Elfada, 2013).

e. Daun singkong bagian atas (adaksial)

1.Gambar tangan 2.Gambar pribadi 3.Gambar literatur

Sumber: (dok.pribadi, 2014).

Sumber: (dok.pribadi, 2014).

Page 15: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

Sumber: (dok.pribadi kel 3, 2014)

(10’x10’).

Sumber: (Caphy, 2012).

d. Daun singkong bagian bawah (abaksial)

1.Gambar tangan 2.Gambar pribadi

Sumber: (dok.pribadi kel 3,

2014) (10’x10’).

3.Gambar literatur

Sumber: (Nida, 2012).

2.Tanaman jati (Tectona grandis)

a. Akar jati vertikal

1.Gambar tangan 2.Gambar pribadi 3.Gambar literatur

Sumber: (dok.pribadi, 2014).

Page 16: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

Sumber: (dok.pribadi kel 4, 2014)

(4’x10’).

Sumber : (Baptista, dkk., 2013).

b. Akar jati horizontal

1.Gambar tangan 2.Gambar pribadi

Sumber: (dok.pribadi kel 4, 2014)

(4’x10’).

3.Gambar literatur

Sumber : (Baptista, dkk., 2013).

a. Batang jati vertikal

1.Gambar tangan 2.Gambar pribadi 3.Gambar literatur

Sumber: (dok.pribadi, 2014).

Page 17: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

Sumber: (dok.pribadi kel 5, 2014)

(10’x10’).

Sumber : (Sanghvi, dkk., 2013).

b. Batang jati horizontal

1.Gambar tangan 2.Gambar pribadi

Sumber: (dok.pribadi kel 5,

2014) (10’x10’).

3.Gambar literatur

Sumber :(Sanghvi, dkk., 2013).

a. Daun jati bagian atas (adaksial)

1.Gambar tangan 2.Gambar pribadi 3.Gambar literatur

Sumber: (dok.pribadi, 2014).

Page 18: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

Sumber: (dok.pribadi kel 6,

2014) (16’x10’).

Sumber :(Medina, dkk., 2007).

b. Daun jati bagian bawah (abaksial)

1.Gambar tangan 2.Gambar pribadi

Sumber: (dok.pribadi kel 6,

2014) (16’x10’).

3.Gambar literatur

Sumber :(Medina, dkk., 2007).

Keterangan :

No Nama Tumbuhan Organ Internal Keterangan1 Pohon Jati (Tectona Grandis) Daun atas (Adaksial) a. Stomata

b. Trikomatac. Tulangdaun

Sumber: (dok.pribadi, 2014).

Sumber: (dok.pribadi, 2014).

Page 19: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

2 Pohon Jati (Tectona Grandis)Daun bawah (Abaksial)

a. Stomata

b. Trikomata

3 Pohon Jati (Tectona Grandis)Batang vertikal dan

horizontala. Kulit

b. Kutikulac. Xilemd. Floeme. Kambium

4 Pohon Jati (Tectona Grandis)Akar vertikal dan

horizontala. Kulit

b. Jaringan gabusc. Xilemd. Floem

5Pohon Singkong

(Manihot Utilissima)Daun atas (Adaksial) a. Stomata

b. Trikomatac. Tulangdaun

6Pohon Singkong

(Manihot Utilissima)Daun bawah (Abaksial)

a. Stomata

b. Trikomatac. Tulang daun

7Pohon Singkong

(Manihot Utilissima)Batang vertikal dan

horizontala. Kulit

b. Kutikulac. Xilemd. Floeme. Kambium

8Pohon Singkong

(Manihot Utilissima)Akar vertikal dan

horizontala. Kulit

b. Jaringan gabusc. Xilemd. Floem

Page 20: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

IV. PEMBAHASAN

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan mengenai pengamatan

anatomi pada hewan yang dimana hewan yang digunakan percobaan adalah

hewan vertebrata dengan kelas Amphibia dengan spesies katak sawah (Rana

sp). Adapun sedikit penjelasan mengenai katak.

Pendapat dari (Kanna, 2005) katak adalah satu anggota dari classic

Amphibia. Amphibia berasal dari kata amphi artinya rangkap dan bios artinya

kehidupan, karena Amphibia ialah hewan yang hidup dengan dua bentuk

kehidupan, mula-mula di dalam air tawar kemudian di darat. Kulit harus selalu

basah apabila hewan berada di luar air untuk memungkinkan terjadinya

pernapasan melalui kulit. Kulit dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar yang

menghasilkan lendir untuk mempertahankan keadaan agar selalu basah. Setiap

kelenjar berbentuk piala, terdapat tepat di bawah epidermis dan salurannya

melelui epidermis bermuara di permukaan kulit. Mekanisme pernapasannya

meliputi dua fase, yaiu inspirasi dan ekspirasi. Katak yang dijadian bahan

penelitian kali ini adalah katak sawah (Rana canorivara).

Sistem pencernaan pada katak terdiri dari mulut, kerongkongan, dari

kerongkongan akan masuk ke lambung, usus halus, usus besar, dan sisa

makanan akan dibuang melalui kloaka setelah diserap oleh tubuh. Sistem

pernapasan pada katak sawah tersusun atas celah glotis laring, percabangan

paru-paru (bronchus), gelembung paru-paru (alveoli) dan paru-paru (Iskandar,

1998).

Dengan klasifikasi katak sebagai berikut :

Kingdom       : Animalia

Fylum            : Chotdata

Sub fylum     : Vertebrata

Kelas             : Amphibia

Famili            : Ranidae

Genus            : Rana

Spesies          : Rana sp

Page 21: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

Prosedur pembelahan pada percobaan kami kali ini. Sebelum melakukan

pembedahan hal yang pertama yaitu harus menyiapkan peralatan bedah yang

lengkap dan siapkan pula  bahannya. Lalu katak dibius dengan alkohol 70% atau

eter dengan menggunakan kapas. Setelah katak pingsan, katak ditelentangkan

pada baki bedah lalu tangan dan kaki katak ditusukkan jarum agar tidak bergeser

saat proses pembedahan berlangsung. Pembedahan dimulai dari dada secara

melintang menggunakan gunting dengan posisi senyaman mungkin dalam

proses pembedahan. Kemudian dibawah leher digunting secara membujur

hingga mendekati ekor, dan daerah didekat ekor digunting secara melintang.

Selanjutnya kulit dibuka secara perlahan. Hindari pemotong  pembuluh darah

agar tidak terjadi kebocoran. Organ internal pada katak akan terlihat.

Berdasarkan percobaan kami mengenai anatomi internal hewan, kami

menggunakan katak sawah dan setelah melakukan pembedahan. Dapat terlihat

bagian-bagian internal katak seperti. Kemudian diamati pula bagian morfologi

tubuhnya, setelah diamati kemudian digambar di buku jurnal dan laporan. Lalu

setelah diamati organ-organ internal hewan tersebut, kemudian dirapihkan dan

dibersihkan meja kerja setelah selesai melakukan pengamatan.

Berdasarkan percobaan kami mengenai anatomi internal hewan, kami

menggunakan katak sawah dan setelah melakukan pembedahan. Dapat terlihat

bagian-bagian internal katak seperti gambar dibawah ini:

Paru-paru

Lambung

Anus

Jantung

Hati

Empedu

Usus besar

Page 22: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

Adapun fungsi dari organ dalam pada katak yang kami amati yaitu :

1. Paru-paru berfungsi sebagai alat untuk bernafas pada kakat ketika katak

berada di darat. Sebagai pertukaran antara O2 dan CO2.

2. Hati berfungsi sebagai hati berfungsi untuk mengeluarkan empedu yang

disimpan dalam kantung empedu yang berwarna hijau.

3. Jantung berfungsi sebagai alat untuk mempompa darah pada katak.

4. Lambung berfungsi sebagai alat untuk menyimpan makanan yang telah

masuk dari rongga mulut dan esophagus.

5. Usus besar berfungsi sebagai alat pencernaan, pembentukan feses, dan

penyerapan air.

6. Empedu berfungsi untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen

hasil pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta membantu

pencernaan dan penyerapan lemak.

7. Anus berfungsi sebagai alat defekasi (pembuangan feses).

Kendala yang kami alami saat melakukan pembedahan yaitu ketika kami

melalukan  pemotong kulit pada bagian bawah perut, karena kami takut kalau

ada bagian organ internal yang ikut terpotong juga. Ada pula kendala yang

sangat dirasakan ketika kami akan melakukan  pemotongan jaringan otot. Pada

saat melakukan pemotongan jaringan otot ini kami kurang  berhati-hati sehingga

saat memotong terkena pembuluh darah katak sehingga terjadi kebocoran dan

membuat kami jadi sulit untuk mengamati organ internal pada katak.

Berdasarkan  pengalaman kami ketika melakukan pemotongan pada jaringan

otot. Kami memberikan solusi  bahwa pada saat melakukan pembedahan sangat

dibutuhkan ketelitian dan kesabaran yang tinggi karena jika salah sedikit makan

proses pembedahan akan terhambat. Dalam pembedahan ini pula sangat

dibutuhkan alat yang bagus, seperti scalpel dan gunting yang digunakan juga

harus benar- benar tajam agar proses pembedahan berlangsung dengan lancar.

Berdasarkan percobaan kami yang kedua yaitu mengenai anatomi

internal tumbuhan . Pada  percobaan kami kali ini menggunakan pohon jati dan

pohon singkong sebagai bahan pengamatan kami. Menurut pendapat Fahn

(1982) mengungkapkan bahwa morfologi pohon jati merupakan habitus pohon.

Page 23: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

Pada daerah kering dan berbatu,  pohon ini memiliki cabang yang rendah,

tingginya sekitar 15-20 m dan diameter batangnya hanya 50 cm, sedangkan pada

daerah yang subur dan cukup air tingginya dapat mencapai 30 m serta

diameternya dapat mencapai 2 m.Pohon jati memiliki akar tunggang.Sehingga

pohon ini merupakan kelompok tanaman dikotil. Struktur batangnya kayu, jenis

daun pada tanaman ini tunggal, letaknya tersebar dan berbentuk lonjong. Lebar

daunnya 30-40 cm sedangkan  panjangnya bisa mencapai 40-50 cm. Struktur

pangkal dan ujungnya meruncing, petulangannya menyirip, permukaannya

kasar. Adapun klasifikasi dari pohon jati sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dycotiledoneae

Ordo : Verbenales

Famili : Verbenaceae

Genus : Tectona

Spesies : Tectona grandis

Morfologi tanaman singkong. Tanaman singkong memiliki akar serabut

dan pada akarnya ini biasanya terdapat bagian yang mengalami pembesaran

bagian inilah yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanan. Cadangan

makanan yang disimpan sebagian besar  berupa zat tepung oleh karena itu akar

atau umbi singkong banyak di konsumsi bahkan di  beberapa daerah dijadikan

makanan pokok pengganti nasi. Tanaman singkong mempunyai struktur daun

yang menjari. Tanaman singkong merupakan kelompok tanaman monokotil.

Adapun klasifikasi dari tanaman singkong sebagai berikut :

Kingdom : Plantae 

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Sub Classis : Rosidae

Ordo : Euphorbiales

Familia : Euphorbiaceae

Genus : Manihot

Page 24: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

Species : Manihot utilisima

Proses pengangkutan air dan garam dari akar ke pangkal

tanaman. Pengangkutan air dan garam - garam mineral pada tumbuhan tingkat

tinggi, seperti pada tumbuhan biji dilakukan melalui dua mekanisme pertama, air

dan mineral diserap dari dalam tanah menuju sel - sel akar. Pengangkutan ini

dilakukan diluar berkas pembuluh, sehingga disebut sebagai mekanisme

pengangkutan ekstravaskuler. kedua , air dan mineral diserap oleh akar.

selanjutnya diangkut dalam berkas pembuluh yaitu pada pembuluh kayu (xilem),

sehingga proses pengangkutan disebut pengangkutan vaskuler. Air dan garam

mineral dari dalam tanah memasuki tumbuhan melalui epidermis akar,

menembus korteks akar, masuk ke stele dan kemudian mengalir naik ke

pembuluh xilem sampai pucuk tumbuhan. Pengangkutan ekstravaskuler yaitu

pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut.

Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horizontal.

Pengangkutan air denganarah horizontal, mulai dari epidermis bulu-bulu akar,

kemudian masuk ke lapisan korteks,lalu ke endodermis dan sampai ke  berkas

pembuluh angkut dalam air. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

pengangkutan air dan garam :

1. Daya hisap daun

2. Kapilaritas batang

3. Tekanan akar

Proses fotosintesis terjadi didaun pada tanaman. Fotosintesis adalah

proses pembentukan molekul-molekul yang kompleks dan berenergi tinggi dari

komponen-komponen yang lebih sederhana oleh tumbuhan hijau dan organisme

autotrofik dengan keberadaan energi cahaya.Adapun reaksi kimia yang terjadi

pada proses fotosintesis yaitu:

CO2 + H2O energi cahaya C6H12O6 +O2 + H2O

klorofil

Air dan zat terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan

dipergunakan sebagai bahan fotosintesis yang hasilnya berupa zat gula/ amilum/

pati. Pengangkutan hasil fotosintesis berupa larutan melalui floem secara

vaskuler ke seluruh bagian tubuh disebut translokasi. Untuk membuktikan

Page 25: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati floem dapat dilihat dari pada

proses pencangkokan. Batang yang telah kehilangan kulit (floem) mengalami

hambatan pengangkutan akibat terjadinya timbunan makanan yang dapat

memacu munculnya akar apabila bagian batang yang terkelupas kulitnya tertutup

tanah yang selalu basah. Beberapa tumbuhan menyimpan hasil fotosintesis pada

akarnya atau batangnya. Pada umumnya jaringan floem tersusun oleh 4

komponen, yaitu :

1. Buluh tapis

2. Sel pengiring

3. Parenkim floem

4. Serabut-serabut

Berdasarkan data yang kami amati terdapat banyak perbedaan anatomi

dari tanaman jati dan tanaman singkong. Jika dilihat dari hasil penelitian kami

tanaman jati merupakan tanaman dikotil sedangkan tanaman singkong termasuk

kelompok tanaman monokotil. Karena jika dilihat dari table pengamatan strukur

batangnya dikotil memiliki jaringan pembuluh xylem dan floemnya tersusun

teratur sedangkan tanaman monokotil jaringan pembuluhnya tersebar. Begitupun

dengan strukur pada akarnya. Akar pada tanaman jati adalah akar tunggang.

Sedangkan akar pada tanaman singkong adalah akar serabut. Serta daun pada

tanaman jati menyirip sedangkan tanaman singkong menjari.

Page 26: Laporan Praktikum Biologi Umum 7 Tujuh

V. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil. A. 2000. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Fried, G., Hademenos, G. J. 2006. Biologi (edisi kedua). Jakarta: Erlangga.

Iskandar, T. 1998. Amphibia Jawa dan Bali. Bogor: Puslitbang Biologi.

Kimbal, Jhon. W. 1999. Biologi Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Pechenik, J. 2000. Biology of The Invertebrates. Four Edition. Mc Graw Hill.

Cambridge: University Press.

Pennak R.W. 1998. Freshwater Invertebrates of The United States. New York: A Willey

Interscience Publications Jhon Willey and Sons.

Waluyo, J. 2006. Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember.

Waluyo, J. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember: Universitas Jember.