Upload
noyalita-khadij
View
688
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
SUBKELAS ZINGIBERIIDAE
Laporan
Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Botani Phanerogamae
Disusun Oleh :
Atikah H1A0901041
Noyalita Khadijah H1A0901046
Ratih Rahmita H1A0901049
Yusuf Rizki Habibi H1A0901044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2012
1
PRAKTIKUM 10
SUBKELAS ZINGIBERIDAE
A. Tujuan
1. Untuk menemukan ciri-ciri familia-familia dalam subkelas Zingiberidae
2. Untuk membandingkan tingkat kemajuan/keprimitifan anggota-anggota subkelas
Zingiberidae
3. Mengetahui karakter yang khas dari familia-familia dalam subkelas Zingiberidae
4. Mengetahui spesies-spesies dari familia-familia dalam subkelas Zingiberidae
B. Dasar Teori
Subkelas Zingiberidae sebagian besar berupa herba. Daun pada umumnya roset
batang. Bunga dalam karangan, seringkali ada braktea yang berwarna. Bunga ada yang
biseksual ada yang uniseksual, ada hipogyn tetapi sebagian besar Epigyn. Stamen
berjumlah 6 dalam dua lingkaran, tetapi serikngkali hanya 5 atau 1 stamen saja yang
fungsional sedangkakn sisanya steril atau berubah menjadi stamenodium yang petaloid.
Gynoecium tersusun dari 3 karpel, beruang 3 atau kadang-kadang beruang (Tjitrosoepomo,
Gembong. 2009).
Subkelas Zingiberidae terdiri atas 2 ordo, 9 familia, dan kurang lebih 3800 spesies.
Kedua ordo anggota Zingiberidae yaitu ordo Bromeliales dan ordo Zingiberales. Kedua
ordo kurang lebih mempunyai jumlah spesies yang sama akan tetapi ordo Bromeliales
hanya terdiri atas satu familia yaitu Bromeliaceae. Ordo Zingiberales mempunyai 8 familia
yaitu : Strelitziaceae, Heliconiaceae, Musaceae, Lowiaceae, Zingiberaceae, Costaceae,
Cannaceae, dan Marantaceae.
Zingiberidae menyerupai Liliidae (dan berbeda dari Commelinidae) pada umumnya
memiliki nectaries septum dan biasanya memiliki kapal terbatas pada akar. Mereka
menyerupai Commelinidae (dan berbeda dari sebagian besar Liliidae) dalam memiliki
sepal dan kelopak baik dibedakan dalam warna dan tekstur dan memiliki perbungaan
bracted. Sebuah paralel karakteristik menyirip- venasi terlihat pada 8 familinya
(Tjitrosoepomo, Gembong. 2010).
Ordo Liliidae kebanyakan berupa terna perennial, mempunyai rimpang, umbi sisik
atau umbi lapis, kadang-kadang juga berupa semak atau perdu, bahkan berupa pohon, ada
pohon, ada pula yang merupakan tumbuhan memanjat. Daun tersebar pada batang atau
merupakan rozet akar. Bunga banci, atau karena adanya reduksi salah satu alat kelaminnya
menjadi berkelamin tunggal, aktinomorf atau zigomorf, biasanya tersusun dalam rangkaian
yang bersifat rasemos. Hiasan bunga berupa tenda bunga berbilangan 3 yang tersusun
2
dalam 2 lingkaran, menyerupai mahkota, kadang-kadang seperti kelopak, tetapi jarang
dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota. Benang sari bisanya 6, dalam 2 lingkaran,
lingkaran yang dalam sering kali tidak ada. Bakal buah menumpang atau tenggelam
(Tjitrosoepomo, Gembong. 2010).
Kebanyakan beruang 3 dengan bakal biji yang anatrop. Buahnya buah kendaga atau
buah buni. Biji dengan endosperm berdaging atau seperti tanduk. Warga bangsa Liliales
mempunyai daerah distribusi yang sangat luas, meliputi semua daerah beriklim sedang dan
beriklim tropika, sebagian kecil di daerah-daerah iklim panas.
Famili Liliaceae terna dengan rimpang atau umbi lapis, kadang-kadang semak atau
perdu berupa tumbuhan memanjat. Daun tunggal, tersebar pada batang atau terkumpul
sebagai rozet akar, adakalanya tereduksi dan cabang-cabang berubah menjadiklakodium.
Bunga kecil sampai sangat besar dan amat menarik, kebanyakan banci, aktinomorf atau
sdikit zigomorf. Hiasan bunga berupa tenda bunga yang menyerupai mahkota dengan atau
tanpa pelekatan berupa buluh, terdiri atas 6 daun tenda bunga, jaranga hanya 4 atau lebih
dari 6, kebanyakan jelas tersusun dalam 2 lingkaran. Benang sari 6, jarang sampai 12 atau
hanya 3, bergadapan dengan daun-daun tenda bunga. Tangkai sari bebas atau berlekatan
dengan berbagai cara. Kepala sari beruang 2, membuka dengan celah membujur, jarang
dengan suatu liang pada ujungnya. Bakal buah menumpang atau setengah tenggelam,
kebanyakan beruang 3, dengan tembuni di sudut-sudut ruang. Buahnya buah kendaga atau
buah buni. Biji dengan banyak sekali endosperm, lembaga lurus atau bengkok.
Family ini ditaksir meliputi sampai 4000 jenis tumbuhan, terbagi dalam 240 merga
yang dikelompokkan lagi dalam 12 anak suku. Daerah distribusinya meliputi seluruh
dunia.
C. Alat dan Bahan
a. Alat:
1. Pisau atau alat penyayat lain untuk mengambil sample.
2. Mikrosop binokuler.
3. Loupe.
4. Aquadest dalam botol pipet.
5. Gelas objek dan penutupnya.
6. Jarum/jara
7. Silet yang tajam
8. Skala Filogeni Magnoliopsida (terlampir)
3
b. Bahan:
1. Ananas comosus
2. Heliconia Metalica
3. Musa paradisiacal
4. Alpinia galangal
5. Curcuma domestica
6. Zingiber officinale
7. Canna edulis
D. Prosedur
1. Memperhatikan bahan yang ditugaskan kemudian mengelompokkannya berdasarkan
familinya.
2. Mengamati setiap specimen dengan menggunakan skala filogeni Magnolilopsida,
kemudian mencantumkan pula nilai skala filogeninya .
Adapun langkah pengamatannya sebagai berikut:
a. Mengambil beberapa jenis tumbuhan yang termasuk masing-masing familia
secara lengkap meliputi organ batang (cabang), daun, dan alat
perkembangbiakannya.
b. Mengamati umur tumbuhan, struktur morfologi batang, daun dan alat
perkembangbiakannya.
c. Mengamati secara detail struktur alat perkembangbiakannya, dengan
memperhatikan perbungaan, jenis kelamin tumbuhan, jumlah dan keadaan kaliks
korola, jumlah dan keadaan stamen, pistilum (karpel), kedudukan ovarium,
simetris bunga, kelamin tumbuhan, jenis buah, dan bentuk polen.
d. Menuntukan urutan keprimitifannya dengan rumus:
Rasio keprimitifan =
e. Menjawab pertanyaan praktikum.
4
Skor total Jumlah aspek
E. Data Pengamatan
Ciri yang teramati
(Aspek)
Spesimen
Ananas
comosus
Heliconia
Metalica
Musa
paradisiaca
Alpinia
galanga
1. Habitus 5 5 5 5
2. Pola
percabangan 1
1 1 5
3. Jenis daun 1 1 1 1
4. Duduk daun 5 5 5 2
5. Pertulangan
daun 5
5 5 5
6. Perbungaan 3 3 3 3
7. Jenis kelamin 1 1 1 1
8. Calix/corolla 1 1 1 3
9. Stamen 1 1 1 3
10. Pistilum
(karpel) 4
1 5 5
11. Ovarium 5 2 5 5
12. Simetri bunga 5 5 5 5
13. Kelamin
tumbuhan
1 1 1 1
14. Perlekatan
karpel 1
5 1 5
15. Jenis buah 1 3 3 5
16. Tipe plasenta 3 3 3 2
17. Umur
tumbuhan 2
5 5 5
Skor Total 45
17
48
17
51
17
61
17
Rasio Keprimitifan 2,64 2,82 3,00 3,58
5
Ciri yang teramati
(Aspek)
Spesimen
Curcuma domestica Zingiber officinale Canna edulis
1. Habitus 5 5 5
2. Pola
percabangan
5 5 5
3. Jenis daun 1 1 1
4. Duduk daun 2 2 5
5. Pertulangan
daun
5 5 1
6. Perbungaan 3 3 3
7. Jenis kelamin 1 1 3
8. Calix/corolla 4 4 4
9. Stamen 3 3 2
10. Pistilum
(karpel)
5 5 5
11. Ovarium 5 5 5
12. Simetri bunga 5 5 5
13. Kelamin
tumbuhan
1 1 1
14. Perlekatan
karpel
5 5 5
15. Jenis buah 5 5 5
16. Tipe plasenta 2 2 3
17. Umur tumbuhan 5 5 5
Skor Total 6
2
1
7
62
17
63
17
Rasio Keprimitifan 3,64 3,64 3,70
6
F. Pembahasan
Pada praktikum yang telah kami lakukan, pengamatan spesies beberapa famili
dalam subkelas Rosidae yaitu sebadai berikut :
a. Famili Bromeliaceae
a) Ananas comosus
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Zingiberidae
Ordo : Bromeliales
Famili : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Spesies : Ananas comosus
Nanas memiliki habitus herba dengan 30 atau lebih daun yang panjang,
berujung tajam, tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal.
Buahnya dalam bahasa Inggris disebut sebagai pineapple karena bentuknya yang
seperti pohon pinus. Nama 'nanas' berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini:
anana, yang bermakna "buah yang sangat baik". Burung penghisap madu
(hummingbird) merupakan penyerbuk alamiah dari buah ini, meskipun berbagai
serangga juga memiliki peran yang sama.
Model Sungkul Tangga dengan motif ukiran buah nenas pada rumah Banjar
di Kalimantan Selatan.
Buah nanas sebagaimana yang dijual orang bukanlah buah sejati, melainkan
gabungan buah-buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap 'sisik' pada kulit buahnya)
yang dalam perkembangannya tergabung -- bersama-sama dengan tongkol (spadix)
bunga majemuk -- menjadi satu 'buah' besar. Nanas yang dibudidayakan orang sudah
kehilangan kemampuan memperbanyak secara seksual, namun ia mengembangkan
tanaman muda (bagian 'mahkota' buah) yang merupakan sarana perbanyakan secara
vegetatif. Umur tumbuhannya beberapa tahun dengan rasio keprimitifan 2,64, dan
merupakan tumbuhan paling primitive jika dibandingkan dengan spesies pada famili
lain yang diamati pada praktikum kali ini.
7
b. Famili Heliconiaceae
a) Heliconia metalica L.
Pengamatan kedua yaitu pada Heliconia metalica (Pisang-pisangan).
Klasifikasi ilmiah Heliconia metalica (Pisang-pisangan) :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Subclassis : Zingiberiidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Heliconiaceae
Genus : Heliconia
Spesies : Heliconia metalica L.
Berdasarkan pengamatan tanaman Heliconia metalica L. (Pisang-pisangan)
memiliki batang semu yang lunak tidak berkayu atau hanya sedikit sekali
mengandung jaringan kayu maka, habitusnya termasuk herba dengan percabangan
monopodial berpelapah. Berdasarkan referensi, pelepah (vagina) adalah suatu
derivat dari daun penumpu.(Ahmad Dasuki,1992,hlm 20) Memiliki bentuk
panampang bulat silindris.
Berdasarkan pengamatan daunnya, daun Heliconia metalica L. (Pisang-
pisangan) termasuk daun tunggal karena terdiri atas satu helai daun, dengan
filotaksis berseling (folia disthica). Berdasarkan refarensi dinamakan folia disthica
karena umumnya tata letak daun tersebar. (Tjitrosoepomo,2007,hlm.70) Bentuk
daun (circumscriptio) bulat telur lonjong (Ovatus-oblongus) dengan pertulangan
(nervatio) tipe menyirip (Penninervis) karena mempunyai satu ibu tulang yang
berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun. Tepi daun
(margo folii) bertipe rata (entire), memiliki ujung daun (apex folii) dengan tipe
runcing (Acutus) dan pangkal daun (basis folii) membundar (rounded)
(Tjitrosoepomo,2007).
Berdasarkan pengamatan bunganya, Heliconia metalica L. (Pisang-
pisangan) merupakan bunga majemuk tak terbatas karena bunganya menghasilkan
banyak helaian bunga, dengan perbungaan rasmosa yaitu bunga bertangkai nyata.
Simetri bunga zigomorf yaitu simetri bilateral yang dapat dibagi menjadi dua
bagian yang sama. Memiliki mahkota (corolla) bertipe ugulatus. Berjumlah banyak
berwarna putih kekuningan dan kelopak (calix) banyak berwarna merah. Benang
8
sarinya poliadelfus atau banyak tungkai bersatu dalam lebih dari dua ikatan.
Distribusi seksnya monoesious atau berumah satu, yakni bunga jantan dan bunga
betina terletak pada satu individu, pada perbungaan yang sama atau tidak. Tanaman
ini mempunyai spata.
Heliconia metalica L. (Pisang-pisangan) berbatang semu yang kecil-kecil
dan tumbuh berumpun indah ditanam dimuka rumah karena bentuknya kecil oleh
karena itu Heliconia metalica L. (Pisang-pisangan) memiliki manfaat sebagai
tanaman hias. Selain itu, untuk obat mencret. Pisang-pisangan juga memiliki
kandungan kimia yaitu saponin dan flavonoida, di samping itu daunnya juga
mengandung tanin serta bunganya mengandung polifenol.
Berdasarkan hasil pengamatan, rasio keprimitifan tanaman Heliconia
metalica L. adalah 2,82.
b) Musa paradisiacal
Pengamatan ketiga yaitu pada Musa paradisiaca Klasifikasi ilmiah Musa
paradisiaca :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Subclassis : Zingiberiidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
Berdasarkan pengamatan tanaman Musa paradisiaca L. memiliki berbatang
semu berpelepah, warna hijau muda sampai cokelat, lunak tidak berkayu atau
hanya sedikit sekali mengandung jaringan kayu maka, habitusnya termasuk herba
dengan percabangan monopodial berpelapah. Berdasarkan referensi, pelepah
(vagina) adalah suatu derivat dari daun penumpu.(Ahmad Dasuki,1992,hlm 20)
Memiliki bentuk panampang bulat silindris.
Berdasarkan pengamatan daunnya, daun Musa paradisiaca L. termasuk daun
tunggal lengkap yaitu adanya pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan
helaian daun (lamina). Filotaksis berseling (folia disthica). Berdasarkan refarensi
dinamakan folia disthica karena umumnya tata letak daun tersebar.
9
(Tjitrosoepomo,2007,hlm.70) tangkai dan pelepah daun sering bergetah seperti air
dan bagian bawah berlilin. Bentuk daun (circumscriptio) bulat telur lonjong
(Ovatus-oblongus) dengan pertulangan (nervatio) tipe menyirip (Penninervis)
karena mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan
merupakan terusan tangkai daun. Daunnya mudah koyak oleh karena itu daunnya
mudah sobek. Tepi daun (margo folii) bertipe undultus, memiliki ujung daun (apex
folii) dengan tipe menusuk (mucronatus) dan pangkal daun (basis folii) rompang
(truncucatus) (Tjitrosoepomo,2007).
Berdasarkan pengamatan bunganya, Musa paradisiaca L. merupakan bunga
majemuk tak terbatas karena bunganya menghasilkan banyak helaian bunga,
dengan perbungaan rasmosa yaitu bunga bertangkai nyata. Simetri bunga zigomorf
yaitu simetri bilateral yang dapat dibagi menjadi dua bagian yang sama. Selain itu,
memilki daun pelindung (spata) berwarna merah, mudah rontok, mahkota bunga
tiga buah berwarna putih kekuningan. Tangkai daunnya tersusun seperti gelang
sepusat dan muncul dari batang utama. Bunga jantan pada umumnya mempunyai 5
benang sari berwarna kream. dan antara yang satu dengan yang lain ada yang lebih
panjang dan ada yang lebih pendek. Kepala putiknya berkantung sangat panjang.
Distribusi seksnya monoceous atau berumah satu, yakni bunga jantan dan bunga
betina terletak pada satu individu, pada perbungaan yang sama.
Musa paradisiaca L. memiliki banyak manfaat diantaranya pada penyakit
stroke, anemia, gangguan pencernaan, sebagai sumber dari kandungan seratnya
yang sangat tinggi, mengurangi rasa nyeri di persendian karena kandungan vitamin
B6. Selain itu, untuk meredam stress, kandungan serotonin memiliki kemampuan
penenang diyakini sangat ampuh membantu mengurangi emosi bagi orang yang
sedang stress. Untuk memelihara berat badan, mencegah osteoporosis karena
kandungan kalsium dalam pisang sangat tinggi, yaitu mencapai 6 mg per 100 gram
pisang ambon. Manfaat pisang ambon untuk kulit, yaitu untuk masker yang
dioleskan ke seluruh wajah dan leher, menyegarkan kulit, mendinginkan kulit
kering.
Selain manfaat yang banyak, Pisang ambonmemiliki sfek samping untuk
bayi. Menurut penelitian terbaru menyimpulkan bahwa kandungan tiramin dalam
pisang ambon dan pisang jenis lainnya berefek spasmolitik sehingga bisa
melemahkan peristaltik usus, dimana efek lanjutan dari kandungan tersebut dapat
mengakibatkan terjadinya penyumbatan pencernaan.
10
Berdasarkan hasil pengamatan, rasio keprimitifan tanaman Heliconia
metalica L. adalah 3,00.
c. Famili Zingiberaceae
a) Alpinia galanga
Pengamatan keempat yaitu Alpinia galangal. Klasifikasi dari tanman
tersebut yaitu :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Zingiberiidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus : Alpinia
Spesies : Alpinia galanga (L.) Sw.
Tanaman lengkuas memiliki habitus herba dengan pola percabangan
simpodial, jenis daunnya tunggal, duduk daun roset dan petulangannya
Craspesdodromus. Tanaman ini memiliki tipe perbungaan majemuk, dengan jenis
kelamin biseksual, calyx/corolanya bersatu, stamen bagian dasar bersatu, memiliki
pistilum stigma bersatu dengan ovarum inverum. Simetri bunga lengkuas yaitu
zygomorf dan kelamin tumbuhannya monoecius, memiliki perlekatan karpel
sinkarp dan jenis buahnya majemuk. Tipe plasentanya parietalis, dan umur
tumbuhan lengkuas kurang dari satu tahun
Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-
umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah.
Umumnya masyarakat memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak dan
pengobatan tradisional. Pemanfaatan lengkuas untuk masakan dengan cara
mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu saja ke dalam campuran
masakan.
Berdasarkan hasil pengamatan tanaman lengkuas memiliki rasio
keprimitifan 3,58.
b) Curcuma domestica
Pengamatan kelima yaitu pada Curcuma domestica (Kunyit). Klasifikasi
ilmiah Curcuma domestica (Kunyit) :
11
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Classis : Lilliopsida
Subclassis : Zingiberiidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma domestica
Berdasarkan pengamatan batangnya, tanaman kunyit berhabitus herba
(tumbuhan dengan batang yang lunak tidak berkayu atau hanya sedikit sekali
mengandung jaringan kayu). batangnya semu yang tidak bercabang dilindungi oleh
pelepah-pelepah daun dan segi penampang berbentuk bulat atau silindris.
Batangnya menyerupai umbi.
Berdasarkan pengamatan daunnya, macam daun tunggal mempunyai sel-sel
menguap tersusun dalam dua baris kadang-kadang jelas mempunyai 3 bagian
berupa helaian, tangkai dan upih, selain itu juga lidah-lidah (Pudjoarinto, 1993, hal
413). Memiliki letak daun ekuitan yaitu daun menempel pada pelepah.
circumscriptio (bentuk daun) memanjang dengan pertulangan daun (nervatio)
menyirip (Penninervis) yaitu daun ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari
pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun. Tepi daun (margo folii) rata
atau entire dan ujung daun (apex folii) meruncing atau acuminatus serta pangkal
daun (basis folii) meruncing atau acuminatus.
Berdasarkan pengamatan bungannya, bunga termasuk bunga majemuk
karena bunganya menghasilkan banyak helaian bunga dan bersatu dalam kelopak
dengan perbungaan rasemosa atau percabangan monopodial atau tidak terbatas,
ujung sumbu di utama dapat tumbuh terus menghasilkan bunga-bunga sampai
berhenti karena telah tercapai stadium buah Distribusi seksnya monoesious atau
berumah satu, yakni bunga jantan dan bunga betina terletak pada satu individu,
pada perbungaan yang sama atau tidak seta tanaman ini menghasilkan umbi.
Kunyit sering digunakan sebagai bumbu untuk memberi warna kuning pada
masakan, atau sebagai pengawet. Produk farmasi berbahan baku kunyit misalnya
untuk peradangan sendi (arthritis- rheumatoid) atau osteo-arthritis berbahan aktif
natrium deklofenak, piroksikam, dan fenil butason dalam bentuk kapsul.
Kandungan utama kunyit adalah kurkumin dan minyak atsiri yang berfungsi untuk
12
pengobatan hepatitis, antioksidan, gangguan pencernaan, anti mikroba, anti
kolesterol, anti HIV, anti tumor (menginduksi apostosis), menghambat
perkembangan sel tumor payudara, menghambat ploriferasi sel tumor pada usus
besar, anti invasi, anti rheumatoid arthritis (rematik). Diabetes melitus, Tifus, Usus
buntu, Disentri, Sakit keputihan; Haid tidak lancar, Perut mulas saat haid,
Memperlancar ASI; Amandel, Berak lendir, Morbili, Cangkrang (Waterproken).
Berdasarkan hasil pengamatan rasio keprimitifan tanaman Curcuma
domestica yaitu 3,64.
c) Zingiber officinale
Klasifikasi adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Zingiberiidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale
Tanaman jahe memiliki habitus herba dengan pola percabangan simpodial,
jenis daunnya tunggal, duduk daun berseling dan petulangannya linier. Tanaman ini
memiliki tipe perbungaan majemuk, dengan jenis kelamin biseksual,
calyx/corolanya perigonium, stamen bagian dasar bersatu, memiliki pistilum stigma
bersatu dengan ovarum inverum. Simetri bunga lengkuas yaitu zygomorf dan
kelamin tumbuhannya monoecius, memiliki perlekatan karpel sinkarp dan jenis
buahnya majemuk. Tipe plasentanya parietalis, dan umur tumbuhan jahe kurang
dari satu tahun.
Batang jahe merupakan batang semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm.
Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar berwarna kuning hingga
kemerahan dengan bau menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15 hingga 23
mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus.
Bunga jahe tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang
3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75 cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5
hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir bunga dan kepala putik
ungu. Tangkai putik berjumlah dua.
13
Berdasarkan hasil pengamatan, jahe memiliki rasio keprimitifan sama précis
dengan kunyit, yaitu 3,64.
d. Famili Cannaceae
a) Canna edulis
Tanaman ini memiliki klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas : Zingiberiidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Cannaceae
Genus : Canna
Spesies : Canna edulis
Tanaman ganyong memiliki habitus herba dengan pola percabangan
simpodial, jenis daunnya tunggal, duduk daun roset dan petulangannya
Craspesdodromus. Tanaman ini memiliki tipe perbungaan majemuk, dengan jenis
kelamin biseksual jantan betina, calyx/corolanya bersatu, stamen epipetal, memiliki
pistilum stigma bersatu dengan ovarum inverum. Simetri bunga lengkuas yaitu
zygomorf dan kelamin tumbuhannya monoecius, memiliki perlekatan karpel
sinkarp dan jenis buahnya tunggal. Tipe plasentanya parietalis, dan umur tumbuhan
ganyong kurang dari satu tahun.
Berdasarkan hasil pengamatan tanaman ini memiliki rasio keprimitifan
3,70.
G. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktiku ini yaitu sebagai berikut :
a. Tanaman dari subkelas zingiberiidae secara umum memiliki habitus herba dengan
pola percabangan simpodial, jenis daunnya tunggal, duduk daun berseling atau
roset dan petulangannya linier. Tanaman ini memiliki tipe perbungaan majemuk,
dengan jenis kelamin biseksual, calyx/corolanya perigonium, stamen bagian dasar
bersatu, memiliki pistilum stigma bersatu dengan ovarum inverum. Simetri bunga
lengkuas yaitu zygomorf dan kelamin tumbuhannya monoecius, memiliki
14
perlekatan karpel sinkarp dan jenis buahnya majemuk. Tipe plasentanya parietalis,
dan umur tumbuhan jahe kurang dari satu tahun.
b. Tanaman pada subkelas zingiberiidae memiliki banyak manfaat diantaranya
sebagai sumber pangan, tanaman obat, dan hiasan.
c. Berdasarkan hasil pengamatan Ananas comosus merupakan tanaman yang paling
primitif dan Canna Edulis dari famili Cannaceae merupakan tanaman yan paling
maju.
d. Tingkatan rasio keprimitifan
1. Ananas comosus : 2,64
2. Heliconia Metalica : 2,82
3. Musa paradisiacal : 3,00
4. Alpinia galangal : 3,58
5. Curcuma domestica : 3,64
6. Zingiber officinale : 3,64
7. Canna edulis : 3,70
Daftar Pustaka
1. Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. UM Press. Malang.
2. Aryulina,Diah., et al.2003.Biologi Jilid 1 Untuk SMU Kelas 1.Jakarta:Esis
3. Campbell, et al.2003.Biologi Jilid 2.Jakarta:Erlangga
4. Steenis, Van.2008.Flora.Bandung:Pradnya Paramita
5. Ramdhan, Billyardi. Tanpa tahun. Petunjuk Praktikum Botani Phanerogamae. FKIP
UMMI.
H. Pertanyaan dan jawaban
Pertanyaan
1. Dapatkah anda menemukan suatu kesamaan yang dimilki oleh semua spesimen
tersebut?
2. Menurut anda, apakah alasannya sehingga tumbuh-tumbuhan tersebut
dimasukkan dalam satu subkelas?
3. Dapatkah anda menemukan perbedaan-perbedaan diantara spesimen-spesimen
tersebut sehingga mereka dipisahkan dalam familia yang berbeda?
4. Dapatkah anda menemukan ciri khas setiap familia?
15
5. Bagaimana urutan tingkat kemajuan/keprimitifan familia-familia tersebut?
6. Karakteristik apakah yang dimiliki oleh familia yang paling maju?
7. Berdasarkan skala filogeni yang anda gunakan, manakah dari dua ordo tersebut
(urticulales dan casuarinales) yang paling maju tingkat perkembangannya?
8. Apakah kegunaan tumbuhan-tumbuhan tersebut?
Jawaban
1. Habitus herba dengan pola percabangan simpodial, jenis daunnya tunggal,
duduk daun berseling atau roset dan petulangannya linier. Tanaman ini
memiliki tipe perbungaan majemuk, dengan jenis kelamin biseksual,
calyx/corolanya perigonium, stamen bagian dasar bersatu, memiliki pistilum
stigma bersatu dengan ovarum inverum. Simetri bunga lengkuas yaitu
zygomorf dan kelamin tumbuhannya monoecius, memiliki perlekatan karpel
sinkarp dan jenis buahnya majemuk. Tipe plasentanya parietalis, dan umur
tumbuhan jahe kurang dari satu tahun.
2. Karena berdasarkan ciri-ciri yang teramati tanaman ini memiliki kesamaan
yang identik, seperti telah dijelaskan pada nomor 1.
3. Perbedaan secara umum terletak pada pistilum (karpel) dan perlekatan
karpelnya.
4. Dapat.
Misal pada famili zingiberiiceae habitus herba dengan pola percabangan
simpodial, jenis daunnya tunggal, duduk daun berseling dan petulangannya
linier. Tanaman ini memiliki tipe perbungaan majemuk, dengan jenis kelamin
biseksual, calyx/corolanya perigonium, stamen bagian dasar bersatu, memiliki
pistilum stigma bersatu dengan ovarum inverum. Simetri bunga lengkuas yaitu
zygomorf dan kelamin tumbuhannya monoecius, memiliki perlekatan karpel
sinkarp dan jenis buahnya majemuk. Tipe plasentanya parietalis, dan umur
tumbuhan jahe kurang dari satu tahun.
5. Urutan keprimitifan:
a. Ananas comosus : 2,64
b. Heliconia Metalica : 2,82
c. Musa paradisiacal : 3,00
d. Alpinia galangal : 3,58
e. Curcuma domestica : 3,64
16
f. Zingiber officinale : 3,64
g. Canna edulis : 3,70
6. Karakteristik famili yang lebih maju:
Tanaman ganyong memiliki habitus herba dengan pola percabangan simpodial,
jenis daunnya tunggal, duduk daun roset dan petulangannya Craspesdodromus.
Tanaman ini memiliki tipe perbungaan majemuk, dengan jenis kelamin
biseksual jantan betina, calyx/corolanya bersatu, stamen epipetal, memiliki
pistilum stigma bersatu dengan ovarum inverum. Simetri bunga lengkuas yaitu
zygomorf dan kelamin tumbuhannya monoecius, memiliki perlekatan karpel
sinkarp dan jenis buahnya tunggal. Tipe plasentanya parietalis, dan umur
tumbuhan ganyong kurang dari satu tahun.
7. Yang paling maju tingkat perkembangannya Canna edulis
8. Tanaman pada subkelas asteridae memiliki banyak manfaat diantaranya
sebagai sumber pangan, tanaman obat, dan hiasan.
17