47
LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA Kelompok : 2 (satu) Shift A2 Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 7 November 2011 Asisten :1. Diki 2. Bakti Priandi Anggota : Bobby A Palem (2401100900 33) Rommy A Mirhadi (2401100900 34) Adinda Nurfadillah (2401100900 35) Ramdhani Pratama H (2401100900 36) Primayoga Harsana S (240110090037 ) LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2011

LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Praktikum

Citation preview

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 1/46

LAPORAN PRAKTIKUM

KELISTRIKAN PERTANIAN

MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

Kelompok : 2 (satu) Shift A2

Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 7 November 2011

Asisten :1. Diki

2. Bakti Priandi

Anggota : Bobby A Palem (240110090033)

Rommy A Mirhadi (240110090034)

Adinda Nurfadillah (240110090035)

Ramdhani Pratama H (240110090036)

Primayoga Harsana S (240110090037)

LABORATORIUM INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA

TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR 

2011

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 2/46

i

DAFTAR ISI

Daftar Isi .......................................................................................................... i

Bab I Pendahuluan

1.1 LatarBelakang.......................................................................................1

1.2 Tujuan .................................................................................................. 1

Bab II Tinjauan Pustaka

2.1 Prinsip Kerja Motor AC Satu Fasa ....................................................... 2

2.2 Prinsip kerja Motor AC Tiga Fasa ....................................................... 9

Bab III Metodologi Praktikum

3.1 Alat dan Bahan ..................................................................................... 14

3.2 Prosedur Praktikum ............................................................................... 14

Bab IV Hasil

4.1 Hasil ...................................................................................................... 15

4.2 Pembahasan

4.2 Bobby A Palem………………………… ...................................... 17

4.2 Rommy A Mirhadi ......................................................................... 21

4.2 Adinda Nurfadillah ......................................................................... 22

4.2 Ramdhani Pratama H ..................................................................... 23

4.2 Primayoga Harsana S ..................................................................... 26

Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab V Bobby A Palem ......................................................................... 37

Bab V Rommy A Mirhadi .................................................................... 39

Bab V Adinda Nurfadillah ................................................................... 40

Bab V Ramdhani Pratama H ................................................................ 41Bab V Primayoga Harsana S ................................................................ 42

Daftar Pustaka .................................................................................................. 43

Lampiran .......................................................................................................... 44

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 3/46

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang

mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik kadangkala disebut

“kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor -motor menggunakan

sekitar 70% beban listrik total di industri. Energi mekanik ini digunakan untuk,

misalnya, memutar  impeller  pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor,

mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer , bor listrik,

fan angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala dise but “kuda kerja” nya

industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban

listrik total di industri.

Pada praktikum kali ini, percobaan yang dilakukan adalah mengukur 

dimensi pada tiap-tiap bagian dari motor listrik. Setelah melakukan pengukuran,

diharapkan praktikan dapat membedakan antara motor listrik satu fasa dengan

motor listrik tiga fasa. Dari percobaan ini praktikan diharapkan dapat lebih

memahami tentang perbedaan motor listrik satu fasa dengan motor listrik tiga fasa

serta dapat mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari.

1.2.Tujuan Praktikum

Adapun yang menjadi tujuan dari percobaan ini, antara lain :

1.  Mahasiswa dapat mendeskripsikan motor listrik satu fasa dan motor listrik 

tiga fasa,

2. 

Mahasiswa dapat mengetahui spesifikasi motor listrik satu fasa dan motor listrik tiga fasa,

3.  Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan motor listrik satu fasa dan tiga fasa.

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 4/46

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan karakteristik dari arus listrik yang mengalir, motor AC

(Alternating Current, Arus Bolak-balik) terdiri dari 2 jenis, yaitu:

a.  Motor listrik AC / arus bolak-balik 1 fasa

 b.  Motor listrik AC / arus bolak-balik 3 fasa

2.1 Prinsip Kerja Motor AC Satu Fasa

Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa,

dimana pada motor AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang

menghasilkan medan putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi

torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu fasa memiliki dua

 belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu

(belitan Z1-Z2), lihat gambar1.

Gambar 1. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu

fasa

Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar 

sehingga memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari

tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga

impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama. Grafik arus belitan

 bantu (Ibantu) dan arus belitan utama (Iutama)  berbeda fasa sebesar φ, hal ini

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 5/46

3

disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan tersebut.

Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan arus total, merupakan penjumlahan

vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yang dihasilkan belitan

utama juga berbeda fasa sebesar φ dengan medan magnet bantu. 

Gambar 2. grafik Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama

Gambar 3. Medan magnet pada Stator Motor satu fasa

Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks

magnet Φ tegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus

utama Iutama. yang bernilai positip. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser 

sebesar 45° dengan arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus

sampai satu siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar 

 pada belitan statornya.

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 6/46

4

Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk 

 batang-batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai

 bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.

Gambar 4. Rotor sangkar 

Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan

tegangan induksi, interaksi antara medan putar stator dan medan magnet rotor 

akan menghasilkan torsi putar pada rotor.

a.  Motor Kapasitor

Motor kapasitor satu phasa banyak digunakan dalam peralatan rumah

tangga seperti motor pompa air, motor mesin cuci, motor lemari es, motor air 

conditioning. Konstruksinya sederhana dengan daya kecil dan bekerja dengan

tegangan suplai PLN 220 V, oleh karena itu menjadikan motor kapasitor ini

 banyak dipakai pada peralatan rumah tangga.

Gambar 5. Motor kapasitor 

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 7/46

5

Belitan stator terdiri atas belitan utama dengan notasi terminal U1-U2, dan

 belitan bantu dengan notasi terminal Z1-Z2 Jala-jala L1 terhubung dengan

terminal U1, dan kawat netral N terhubung dengan terminal U2. Kondensator 

kerja berfungsi agar perbedaan sudut phasa belitan utama dengan belitan bantu

mendekati 90°.

Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan (lihat

gambar6):

-  Untuk menghasilkan putaran ke kiri (berlawanan jarum jam) kondensator 

kerja CB disambungkan ke terminal U1 dan Z2 dan terminal Z1 dikopel

dengan terminal.

-  Putaran ke kanan (searah jarum jam) kondensator kerja disambung kan ke

terminal Z1 dan U1 dan terminal Z2 dikopel dengan terminal U1.

Gambar 6. Pengawatan motor kapasitor dengan pembalik putaran.

Motor kapasitor dengan daya diatas 1 KW di lengkapi dengan dua buah

kondensator dan satu buah saklar sentrifugal. Belitan utama U1-U2 dihubungkan

dengan jala-jala L1 dan Netral N. Belitan bantu Z1-Z2 disambungkan seri dengan

kondensator kerja CB, dan sebuah kondensator starting CA diseri dengan kontak 

normally close (NC) dari saklar sentrifugal, lihat gambar 7.

Awalnya belitan utama dan belitan bantu mendapatkan tegangan dari jala-

 jala L1 dan Netral. Kemudian dua buah kondensator CB dan CA, keduanya

membentuk loop tertutup sehingga rotor mulai berputar, dan ketika putaran

mendekati 70% putaran nominalnya, saklar sentrifugal akan membuka dan kontak 

normally close memutuskan kondensator bantu CA.

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 8/46

6

Gambar 7. Pengawatan dengan Dua Kapasitor 

Fungsi dari dua kondensator yang disambungkan parallel, CA+CB, adalah

untuk meningkatkan nilai torsi awal untuk mengangkat beban. Setelah putaran

motor mencapai 70% putaran, saklar sentrifugal terputus sehingga hanya

kondensator kerja CB saja yang tetap bekerja. Jika kedua kondensator rusak maka

torsi motor akan menurun drastis, lihat gambar 8.

Gambar 8. Karakteristik Torsi Motor kapasitor 

b.  MotorShaded Pole

Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa

daya kecil, dan banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai motor 

 penggerak kipas angin, blender. Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua

ujung stator ada dua kawat yang terpasang dan dihubung singkatkan fungsinya

sebagai pembelah phasa.

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 9/46

7

Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor 

mator. Rotornya berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah

stator ditopang dua buah bearing.

Gambar 9. motor shaded pole, Motor fasa terbelah.

Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian, yaitu

 bagian stator dengan belitan stator dan dua kawat shaded pole. Bagian rotor 

sangkar ditempatkan di tengah-tengah stator, lihat gambar 10

Gambar 10. Penampang motor shaded pole.

Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh kawat shaded

 pole. Konstruksi yang sederhana, daya yang kecil, handal, mudah dioperasikan,

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 10/46

8

 bebas perawatan dan cukup di suplai dengan Tegangan AC 220 V, jenis motor 

shaded pole banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga kecil.

c.  Motor Universal

Motor Universal termasuk motor satu phasa dengan menggunakan belitan

stator dan belitan rotor. Motor universal dipakai pada mesin jahit, motor bor 

tangan. Perawatan rutin dilakukan dengan mengganti sikat arang yang memendek 

atau pegas sikat arang yang lembek. Kontruksinya yang sederhana, handal, mudah

dioperasikan, daya yang kecil, torsinya yang cukup besar motor universal dipakai

untuk peralatan rumah tangga.

Gambar 11. komutator pada motor universal.

Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator. Belitan

rotor memiliki dua belas alur belitan dan dilengkapi komutator dan sikat arang

yang menghubungkan secara seri antara belitan stator dengan belitan rotornya.

Motor universal memiliki kecepatan tinggi sekitar 3000 rpm.

Gambar 12. stator dan rotor motor universal

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 11/46

9

Aplikasi motor universal untuk mesin jahit, untuk mengatur kecepatan

dihubungkan dengan tahanan geser dalam bentuk pedal yang ditekan dan

dilepaskan.

2.2 Prinsip kerja Motor AC Tiga Fasa 

Pada sistem tenaga listrik 3 fase, idealnya daya listrik yang dibangkitkan,

disalurkan dan diserap oleh beban semuanya seimbang, P pembangkitan = P

 pemakain, dan juga pada tegangan yang seimbang. Pada tegangan yang seimbang

terdiri dari tegangan 1 fase yang mempunyai magnitude dan frekuensi yang sama

tetapi antara 1 fase dengan yang lainnya mempunyai beda fase sebesar 120°listrik,

sedangkan secara fisik mempunyai perbedaan sebesar 60°, dan dapat dihubungkan

secara bintang (Y, wye) atau segitiga (delta, Δ, D). 

Gambar 13. sistem 3 fase.

Gambar 1 menunjukkan fasor diagram dari tegangan fase. Bila fasor-fasor 

tegangan tersebut berputar dengan kecepatan sudut dan dengan arah berlawanan

 jarum jam (arah positif), maka nilai maksimum positif dari fase terjadi berturut-

turut untuk fase V1, V2 dan V3. sistem 3 fase ini dikenal sebagai sistem yang

mempunyai urutan fasa a  –  b  –  c . sistem tegangan 3 fase dibangkitkan oleh

generator sinkron 3 fase.

a.  Hubungan Bintang (Y, wye)

Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap fase dihubungkan

menjadi satu dan menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan antara dua

terminal dari tiga terminal a  – b  – c mempunyai besar magnitude dan beda fasa

yang berbeda dengan tegangan tiap terminal terhadapa titik netral. Tegangan Va,

Vb dan Vc disebut tegangan “fase” atau Vf. 

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 12/46

10

Gambar 14. Hubungan Bintang (Y, wye).

Dengan adanya saluran / titik netral maka besaran tegangan fase dihitung

terhadap saluran / titik netralnya, juga membentuk sistem tegangan 3 fase yang

seimbang dengan magnitudenya (akar 3 dikali magnitude dari tegangan fase).

Vline = 1,73Vfase

Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fase mempunyai nilai

yang sama,

ILine = Ifase

Ia = Ib = Ic

 b.  Hubungan Segitiga

Pada hubungan segitiga (delta, Δ, D) ketiga fase saling dihubungkan

sehingga membentuk hubungan segitiga 3 fase.

Gambar 15. Hubungan Segitiga (delta, Δ, D). 

Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran dihitung

antar fase, karena tegangan saluran dan tegangan fasa mempunyai besar 

magnitude yang sama, maka:

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 13/46

11

Vline = Vfase

Tetapi arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara kedua

arus tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum kirchoff, sehingga:

Iline = 1,73Ifase

c.  Daya sistem 3 fase Pada Beban yang Seimbang 

Jumlah daya yang diberikan oleh suatu generator 3 fase atau daya yang

diserap oleh beban 3 fase, diperoleh dengan menjumlahkan daya dari tiap-tiap

fase. Pada sistem yang seimbang, daya total tersebut sama dengan tiga kali daya

fase, karena daya pada tiap-tiap fasenya sama.

Gambar 16. Hubungan Bintang dan Segitiga yang seimbang.

Jika sudut antara arus dan tegangan adalah sebesar  θ, maka besarnya daya

 perfasa adalah

Pfase = Vfase.Ifase.cos θ 

sedangkan besarnya total daya adalah penjumlahan dari besarnya daya tiap

fase, dan dapat dituliskan dengan,

PT = 3.Vf.If.cos θ 

Pada hubungan bintang, karena besarnya tegangan saluran adalah

1,73Vfase maka tegangan perfasanya menjadi Vline/1,73, dengan nilai arus

saluran sama dengan arus fase, IL = If, maka daya total (PTotal) pada rangkaian

hubung bintang (Y) adalah:

PT = 3.VL/1,73.IL.cos θ = 1,73.VL.IL.cos θ 

Dan pada hubung segitiga, dengan besaran tegangan line yang sama

dengan tegangan fasanya, VL = Vfasa, dan besaran arusnya Iline = 1,73Ifase,

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 14/46

12

sehingga arus perfasanya menjadi IL/1,73, maka daya total (Ptotal) pada

rangkaian segitiga adalah:

PT = 3.IL/1,73.VL.cos θ = 1,73.VL.IL.cos θ 

Dari persamaan total daya pada kedua jenis hubungan terlihat bahwa

 besarnya daya pada kedua jenis hubungan adalah sama, yang membedakan hanya

 pada tegangan kerja dan arus yang mengalirinya saja, dan berlaku pada kondisi

 beban yang seimbang.

d.  Daya sistem 3 fase pada beban yang tidak seimbang 

Sifat terpenting dari pembebanan yang seimbang adalah jumlah phasor 

dari ketiga tegangan adalah sama dengan nol, begitupula dengan jumlah phasor 

dari arus pada ketiga fase juga sama dengan nol. Jika impedansi beban dari ketiga

fase tidak sama, maka jumlah phasor dan arus netralnya (In) tidak sama dengan

nol dan beban dikatakan tidak seimbang. Ketidakseimbangan beban ini dapat saja

terjadi karena hubung singkat atau hubung terbuka pada beban.

Dalam sistem 3 fase ada 2 jenis ketidakseimbangan, yaitu:

-  Ketidakseimbangan pada beban. 

-  ketidakseimbangan pada sumber listrik (sumber daya). 

Kombinasi dari kedua ketidakseimbangan sangatlah rumit untuk mencari

 pemecahan permasalahannya, oleh karena itu kami hanya akan membahas

mengenai ketidakseimbangan beban dengan sumber listrik yang seimbang.

Gambar 17. Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase.

Pada saat terjadi gangguan, saluran netral pada hubungan bintang akan

teraliri arus listrik. Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase dapat diketahui

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 15/46

13

dengan indikasi naiknya arus pada salahsatu fase dengan tidak wajar, arus pada

tiap fase mempunyai perbedaan yang cukup signifikan, hal ini dapat menyebabkan

kerusakan pada peralatan.

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 16/46

14

BAB III

METODELOGI PRAKTIKUM

3.1. Alat dan Bahan

1.  Motor listrik 1 fasa 

2.  Motor listrik 3 fasa 

3.  Jangka sorong 

3.2. Prosedur Percobaan

Prosedur yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :

1.  Menyiapkan motor listrik yang akan diukur dimensinya.

2.  Menyiapkan peralatan ukur yang akan digunakan.

3.  Mengukur bagian-bagian dari motor listrik 1 fasa dan 3 fasa.

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 17/46

15

BAB IV

HASIL

4.1Hasil

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 18/46

16

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 19/46

17

4.2 Pembahasan

A.  Motor Listrik 1 Phase

Motor listrik induksi satu phase hanya memiliki satu gulungan stator,

 beroperasi dengan pasokan daya satu phase, memiliki sebuah rotor kandang tupai,

dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini

merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah

tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk 

 penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp (Parekh, 2003). Pada motor induksi satu phase,

ketika stator dicatu dengan tegangan AC satu phase maka pada stator tidak timbul

suatu medan magnet putar, tetapi menimbulkan 2 medan putar yang sama tetapi

memiliki arah yang berbeda. Hal ini tetap dapat menimbulkan arus induksi pada

rotor, akan tetapi dengan adanya 2 medan putar yang sama dengan arah yang

 berlawanan, rotor tidak dapat berputar tetapi hanya bergetar.

Perbedaan utama antara berbagai jenis motor AC fasa tunggal adalah

 bagaimana mereka pergi tentang memulai rotor dalam suatu arah tertentu seperti

 bahwa bidang bolak akan menghasilkan gerakan berputar ke arah yang

diinginkan. Hal ini biasanya dilakukan oleh beberapa perangkat yang

memperkenalkan fase-bergeser medan magnet pada salah satu sisi rotor.

Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk 

 batang-batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai

 bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.

Pada motor listrik satu phase terdapat tulisan berupa spesifikasi data

elektrik yang terdapat pada name plate nya, contohnya :

 Daya : ¼ HP

  Arus : 4.6/2.3 A

  Tegangan : 110V/220V

  Kecepatan : 1440 RPM

  Model : JY09A-4, 50C/S1981

Spesifikasi ini mengartikan bahwa motor ini mempunyai:

-  Tegangan

 Nama: Bobby A Palem

 NPM: 240110090033

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 20/46

18

Untuk tegangan 110V/220V, ini artinya motor tersebut dapat

dijalankan dengan tegangan mulai dari 110V s/d 220V.

-  Kecepatan

Untuk putaran atau kecepatan 1440 RPM ini artinya jika motor 

dijalankan baik pada frekuensi rendah maupun tingginya maka motor akan

menghasilkan putaran sebesar 1440 RPM.

-  Arus

Untuk Arus 4.6/2.3A, ini artinya jika pada tegangan diberikan

sebesar 110V maka arus yang dihasilkan adalah 2.3A, sebaliknya jika

tegangan diberikan sebesar 220 maka arusnya adalah 4.6A.

-  Daya

Untuk daya ¼ HP, ini sebaiknya ditest terlebih dahulu daya (HP

atau Kw) yang sesungguhnya diperlukan. Jika membeli terlalu besar HP,

merupakan kerugian tenaga listrik.

B.  Motor Listrik 3 Phase

Motor listrik induksi tiga phase medan magnet yang berputar dihasilkan

oleh pasokan tiga phase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan

daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun

90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa

sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa,

kompresor, belt conveyor , jaringan listrik, dan grinder . Tersedia dalam ukuran 1/3

hingga ratusan Hp (Parekh, 2003). Pada motor induksi tiga phase, ketika stator 

dicatu dengan tegangan AC 3 phase, maka pada kumparan-kumparan stator akan

timbul suatu medan putar. Flux yang dihasilkan oleh medan putar ini akanmemotong kumparan-kumparan pada rotor dan menimbulkan arus induksi pada

rotor. Arus induksi yang mengalir ini akan mengakibatkan timbulnya medan pada

rotor. Interaksi medan rotor dengan medan putar pada stator ini menimbulkan

suatu torsi yang menyebabkan rotor berputar searah dengan arah medan putar 

stator.

Pada motor listrik tiga phase terdapat tulisan berupa spesifikasi data

elektrik yang terdapat pada name plate nya, contohnya :

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 21/46

19

  Daya : ¼ HP

  Frekuensi : 50/60 Hz

  Tegangan : 220V/380V

  Kecepatan : 2850/3450 RPM

Spesifikasi ini mengartikan bahwa motor ini mempunyai

-  Tegangan

Untuk tegangan 220V/380V, ini artinya motor tersebut dapat

dijalankan dengan tegangan mulai dari 220V s/d 380V.

-  Kecepatan

Untuk putaran atau kecepatan 2850/3450 RPM ini artinya jika

motor dijalankan baik pada frekuensi 50 Hz ataupun 60 Hz maka motor 

akan menghasilkan putaran sebesar 2850/3450 RPM.

-  Frekuensi

Untuk frekuensi 50/60 Hz ini bermakna bahwa motor dapat

dihubungkan atau digunakan dengan frekuensi 50 Hz ataupun 60 Hz.

-  Daya

Untuk daya ¼ HP, ini sebaiknya ditest terlebih dahulu daya (HP

atau Kw) yang sesungguhnya diperlukan. Jika membeli terlalu besar HP,

merupakan kerugian tenaga listrik.

Keuntungan dan Kerugian Motor Induksi :

  Keuntungan :

a.  Bentuknya sederhana/ simple dan kuat

 b. 

Biaya pembuatan murahc.  Perawatannya tidak sulit

d.  Untuk start tidak memerlukan extra starting motor 

  Kerugian :

a.  Apabila beban dinaikkan maka speednya akan menurun

 b.  Speed tidak bervariasi tanpa mengorbankan efisiensinya

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 22/46

20

Pertanyaan Laporan : 

1.  Jelaskan perbedaan cara kerja motor listrik 1 fasa dengan 3 fasa?

2.  Apa yang dimaksud dengan beltan utama dan belitan bantu pada motor 

listrik?

3.  Bagaimana hubungan arus bantu dengan arus utama?

Jawaban :

1.  Pada motor AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang

menghasilkan medan putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan

interaksi torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu fasa

memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan

 belitan fasa bantu (belitan Z1-Z2).

2.  Belitan utama adalah belitan yang menggunakan penampang kawat tembaga

lebih besar sehingga memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu

adalah belitan yang dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan jumlah

 belitannya lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding

impedansi belitan utama.

3.  Arus belitan bantu (Ibantu) dan arus belitan utama (Iutama) berbeda fasa

sebesar 900, hal ini disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua

 belitan tersebut. Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan arus total,

merupakan penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet

utama yang dihasilkan belitan utama juga berbeda fasa sebesar 90 0 dengan

medan magnet bantu.

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 23/46

21

4.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini ialah tentang pengukuran motor listrik 1 fasa dan 3

fasa motor listrik ini Cara kerja motor listrik 1 fasa yaitu rotor dari motor listrik 

terletak dalam medan magnetik yang berubah sehingga pada rotor terbentu

tegangan induksi,tegangan tersebutlah yang menimbulkan arus litrik pada

rotor,Untuk menghasilkan medan magnetik yang berbeda fase diperlukan 2 arus

litrik bolak balik yang berbeda fasa oleh sebab itu kumparan stator terdiri dari 2

 bagian yang masing masing disebut kumparan stator utama dan stator bantu.

Sedangkan motor 3 fasa bekerja Pada dasarnya, motor listrik 3 fasa

memiliki kumparan stator yang terpisah dengan cara masing-masing stator terdiriatas satu ujung masuk dan ujung keluar jadi total semua nya menjadi 6 sisi

kumparan oleh sebab itu motor listrik 3 fasa ini bekerja dengan keenam ujung

kumparan dikeluarkan dari dalam motor dan terletak pada kotak terminal.keenam

ujung kumparan ditempatkan 2 baris yang setiap barisnya merupakan ujung

kumparan sejenis dari 3 kumparan penempatan 2 ujung kumparan tidak ad baris

yang sama.

Didalam motor listrik disebutkan yaitu arus utama dan arus bantu yang dimaksud

arus utama ialah Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih

 besar sehingga memiliki impedansi lebih kecil,Sedangkan arus bantu dibuat dari

tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak,jadi impedansi

dnya lebih besar dibanding impedansi belitan utama. Hubungan arus bantu dan arus

utama yaitu dari masing-masing fluks yang ada pada lilitan stator tersebut terjadilah suatu medan

magnit putar sehingga motor dapat berputar.

 Nama : Rommy Aditya M

 NPM : 240110090034

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 24/46

22

4.2 Pembahasan

Pada praktikum ini, praktikan ditugaskan untuk mengukur dimensi tiap

 bagian motor listrik satu fasa dan tiga fasa. Pada awal praktikum, terdapat motor 

listrik yang sebelumnya telah dipisah tiap-tiap komponennya. Tujuannya antara

lain adalah untuk memudahkan bagi praktikan untuk mengukur besarnya dimensi

tiap-tiap bagian dari motor listrik tersebut. Selanjutnya dilakukan pencatatan data

untuk membandingkan antara motor listrik satu fasa dengan motor listrik tiga fasa.

Dari data hasil pengukuran dapat dilihat terdapat perbedaan dalam

dimensi/ukuran dari tiap-tiap komponen motor listrik. Dari segi bentuk terlihat

 berbeda. Motor listrik tiga fasa dapat dipisah komponennya dengan mudah,

sedangkan motor listrik satu fasa tidak. Sehingga tidak dapat membandingkan

 banyak lilitan pada kedua motor tersebut. Untuk motor listrik satu fasa, diperoleh

data pengukuran bahwa ukuran diameter rumah memiliki nilai yang lebih besar 

dibandingkan dengan diameter rumah pada motor listrik tiga fasa. Pada motor 

listrik tiga fasa, besarnya tegangan dan rpm lebih besar dibandingkan dengan

 besarnya tegangan dan rpm pada motor listrik satu fasa. Selain itu, dari data yang

didapat, pada motor listrik tiga fasa sekat-sekat.

Jika melihat ukuran/dimensi tiap komponen motor listrik, beberapa faktor 

dapat mempengaruhi perbedaan ukuran/dimensi dari masing-masing komponen

motor listrik. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari spesifikasi motor yang

menurut literatur memang seharusnya berbeda antara motor listrik satu fasa

dengan motor listrik tiga fasa.

 Nama: Adinda Nurfadillah

 NPM: 240110090036

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 25/46

23

4.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini dibahas mengenai materi pengenalan motor listrik 

fase 1 dan fase 3, cara kerja dari motor listrik fase 1 berbeda dengan fase 3.

konstruksi motor induksi satu fasa sama dengan motor induksi 3 fasa, bedanya

kumparan stator hanya ada 1 fasa. Sumber bolak balik dari jala  – jala listrik yang

mengalir melalui kumparan stator pada motor induksi satu fasa akan

menghasilkan fluks bolak balik di sekitar kumparan stator tersebut.

Pada dasarnya, motor listrik tiga fasa memiliki 3 (tiga) kumparan stator 

yang terpisah satu dengan lainnya. Masing-masing kumparan stator terdiri atas

satu ujung masuk dan satu ujung keluar. Oleh karena itu, secara keseluruhan pada

sebuah motor litrik tiga fasa terdapat 6 (enam) ujung sisi kumparan stator.

• Kumparan Z1 mempunyai ujung masuk U1 dan ujung keluar U2. 

• Kumparan Z2 mempunyai ujung masuk V1 dan ujung keluar V2. 

• Kumparan Z3 mempunyai ujung masuk W1 dan ujung keluar W2. 

Keenam ujung kumparan dikeluarkan dari dalam motor dan terletak pada

kotak terminal (terminal box). Keenam ujung kumparan ditempatkan 2 (dua) baris

yang setiap barisnya merupakan ujung kumparan sejenis dari ketiga kumparan.

Penempatan 2 (dua) ujung kumparan tidak pada baris yang sama. Setiap ujung

kumparan ditempatkan pada kotak terminal menggunakan mur-baut. Hal ini

dimaksudkan untuk memudahkan cara penghubungan ujung-ujung kumparan

stator.

Belitan utama adalah belitan yang menggunakan penampang kawat tembaga

yang lebih besar sehingga memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan

 bantu adalah belitan yang dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan jumlah

 belitannya lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama.

Belitan utama selalu dirancang mempunyai nilai resistansi rendah dan nilai

reaktansi tinggi dibanding dengan belitan bantu yang selalu mempunyai nilai

reaktansi rendah dan resistansi tinggi. Kedua belitan ini dihubungkan ke sumber 

 jala-jala. Dengan kondisi nilai resistansi dan reaktansi belitan masing-masing

tidak sama nilainya, maka sudut fase arus yang mengalir melalui belitan utama.

 Nama: Ramdhani Pratama H

 NPM: 240110090036

Page 26: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 26/46

24

Akibat adanya beda fasa antara arus belitan utama dan arus belitan bantu

maka pada stator akan terjadi medan magnet ini akan diinduksikan pada belitan

rotor dan akhirnya akan berputar.

Daya tiga fase AC dihasilkan dari tiga tegangan yang berbeda. tiap fase

memiliki perbedaan 120 derajat dari yang lainnya. Saat fase satu (A) pada

tegangan nol, fase dua (B) dekat pada tegangan maksimum dan mengalirkan arus

arah positif. Fase ketiga (C) dekat dengan tegangan maksimum, akan mengalirkan

arus dengan arah negatif. 3 fase ini akan berubah dari positif ke negatif seperti

siklus daya AC. Medan magnet yang berputar dihasilkan jika 3 fase ini

dihubungkan ke listrik pada stator motor AC. Pada contoh ini, menggunakan

waktu 1 sebagai titik referensi, arus mengalir dari fase hijau A yaitu positif dan

kutub A1 adalah utara. Sedangkan kutub sebaliknya, A2 adalah selatan. Resultan

dari medan magnet ditunjukkan dengan gerakan dari utara ke selatan.

Arus mengalir pada fase biru B adalah negatif, sehingga kutub B2 adalah

utara dan B1 adalah selatan. Resultan dari medan magnet mengalir dari B2 ke B1.

Tidak ada arus yang mengalir pada fase merah C, sehingga seluruh kutub

tidak memiliki daya magnet. Kutub tersebut netral. Artinya tidak ada medan

magnet yang terbentuk. Medan magnet ini menghasilkan gerkana berputar dengan

arah yang ditunjukkan oleh panah. Panah ini menunjukkan gerakan dari rotor.

Grafik arus belitan bantu (I bantu) dan arus belitan utama (I utama) berbedafasa sebesar φ, hal ini disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua

 belitan tersebut. Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan arus total, merupakan

 penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yang

dihasilkan belitan utama juga berbeda fasa sebesar φ dengan medan magnet bantu. 

Page 27: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 27/46

25

Gambar 2. grafik Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama

Gambar 3. Medan magnet pada Stator Motor satu fasa

Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus I bantu menghasilkan fluks

magnet Φ tegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus

utama I utama. yang bernilai positip. Hasilnya adalah medan magnet yang

 bergeser sebesar 45° dengan arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini

 berlangsung terus sampai satu siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medan

magnet yang berputar pada belitan statornya.

Page 28: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 28/46

26

4.2 Pembahasan 

Prinsip kerja Motor AC Satu Fasa

Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa,

dimana pada motor AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang

menghasilkan medan putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi

torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu fasa memiliki dua

 belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu

(belitan Z1-Z2).

Gambar 1. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu

fasa

Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar 

sehingga memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari

tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga

impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama.

Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda

fasa sebesar φ, hal ini disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua

 belitan tersebut. Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan arus total, merupakan

 penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yang

dihasilkan belitan utama juga berbeda fasa sebesar φ dengan medan magnet bantu. 

Gambar 2. grafik Gelombang arus medan bantu

dan arus medan utama

 Nama : Primayoga Harsana S

 NPM : 240110090037

Page 29: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 29/46

27

Gambar 3. Medan magnet pada Stator Motor satu fasa

Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet

Φ tegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama

Iutama. yang bernilai positip. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser 

sebesar 45° dengan arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus

sampai satu siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar 

 pada belitan statornya.

Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk 

 batang-batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai

 bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.

Gambar 4. Rotor sangkar 

Page 30: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 30/46

28

Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan

induksi, interaksi antara medan putar stator dan medan magnet rotor akan

menghasilkan torsi putar pada rotor.

Motor Kapasitor

Motor kapasitor satu phasa banyak digunakan dalam peralatan rumah

tangga seperti motor pompa air, motor mesin cuci, motor lemari es, motor air 

conditioning. Konstruksinya sederhana dengan daya kecil dan bekerja dengan

tegangan suplai PLN 220 V, oleh karena itu menjadikan motor kapasitor ini

 banyak dipakai pada peralatan rumah tangga.

Gambar 5. Motor kapasitor 

Belitan stator terdiri atas belitan utama dengan notasi terminal U1-U2, dan

 belitan bantu dengan notasi terminal Z1-Z2 Jala-jala L1 terhubung dengan

terminal U1, dan kawat netral N terhubung dengan terminal U2. Kondensator 

kerja berfungsi agar perbedaan sudut phasa belitan utama dengan belitan bantu

mendekati 90°.

Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan (lihat

gambar6):

•  Untuk menghasilkan putaran ke kiri (berlawanan jarum jam) kondensator 

kerja CB disambungkan ke terminal U1 dan Z2 dan terminal Z1 dikopel

dengan terminal.

•  Putaran ke kanan (searah jarum jam) kondensator kerja disambung kan ke

terminal Z1 dan U1 dan terminal Z2 dikopel dengan terminal U1.

Page 31: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 31/46

29

Gambar 6. Pengawatan motor kapasitor dengan pembalik putaran.

Motor kapasitor dengan daya diatas 1 KW di lengkapi dengan dua buah

kondensator dan satu buah saklar sentrifugal. Belitan utama U1-U2 dihubungkandengan jala-jala L1 dan Netral N. Belitan bantu Z1-Z2 disambungkan seri dengan

kondensator kerja CB, dan sebuah kondensator starting CA diseri dengan kontak 

normally close (NC) dari saklar sentrifugal, lihat gambar 7.

Awalnya belitan utama dan belitan bantu mendapatkan tegangan dari jala-

 jala L1 dan Netral. Kemudian dua buah kondensator CB dan CA, keduanya

membentuk loop tertutup sehingga rotor mulai berputar, dan ketika putaran

mendekati 70% putaran nominalnya, saklar sentrifugal akan membuka dan kontak 

normally close memutuskan kondensator bantu CA.

Gambar 7. Pengawatan dengan Dua Kapasitor 

Fungsi dari dua kondensator yang disambungkan parallel, CA+CB, adalah

untuk meningkatkan nilai torsi awal untuk mengangkat beban. Setelah putaran

motor mencapai 70% putaran, saklar sentrifugal terputus sehingga hanya

Page 32: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 32/46

30

kondensator kerja CB saja yang tetap bekerja. Jika kedua kondensator rusak maka

torsi motor akan menurun drastis, lihat gambar 8.

Gambar 8. Karakteristik Torsi Motor kapasitor 

MotorShaded Pole

Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa

daya kecil, dan banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai motor 

 penggerak kipas angin, blender. Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua

ujung stator ada dua kawat yang terpasang dan dihubung singkatkan fungsinya

sebagai pembelah phasa.

Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor 

mator. Rotornya berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah

stator ditopang dua buah bearing.

Gambar 9. motor shaded pole, Motor fasa terbelah.

Page 33: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 33/46

31

Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian, yaitu

 bagian stator dengan belitan stator dan dua kawat shaded pole. Bagian rotor 

sangkar ditempatkan di tengah-tengah stator, lihat gambar 10.

Gambar 10. Penampang motor shaded pole.

Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh kawat shaded

 pole. Konstruksi yang sederhana, daya yang kecil, handal, mudah dioperasikan,

 bebas perawatan dan cukup di suplai dengan Tegangan AC 220 V, jenis motor 

shaded pole banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga kecil.

Motor Universal

Motor Universal termasuk motor satu phasa dengan menggunakan belitan

stator dan belitan rotor. Motor universal dipakai pada mesin jahit, motor bor 

tangan. Perawatan rutin dilakukan dengan mengganti sikat arang yang memendek 

atau pegas sikat arang yang lembek. Kontruksinya yang sederhana, handal, mudah

dioperasikan, daya yang kecil, torsinya yang cukup besar motor universal dipakai

untuk peralatan rumah tangga.

Gambar 11. komutator pada motor universal.

Page 34: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 34/46

32

Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator. Belitan

rotor memiliki dua belas alur belitan dan dilengkapi komutator dan sikat arang

yang menghubungkan secara seri antara belitan stator dengan belitan rotornya.

Motor universal memiliki kecepatan tinggi sekitar 3000 rpm.

Gambar 12. stator dan rotor motor universal

Aplikasi motor universal untuk mesin jahit, untuk mengatur kecepatan

dihubungkan dengan tahanan geser dalam bentuk pedal yang ditekan dan

dilepaskan.

Motor listrik 3 fase

Pada sistem tenaga listrik 3 fase, idealnya daya listrik yang dibangkitkan,

disalurkan dan diserap oleh beban semuanya seimbang, P pembangkitan = P

 pemakain, dan juga pada tegangan yang seimbang. Pada tegangan yang seimbang

terdiri dari tegangan 1 fase yang mempunyai magnitude dan frekuensi yang sama

tetapi antara 1 fase dengan yang lainnya mempunyai beda fase sebesar 120°listrik,

sedangkan secara fisik mempunyai perbedaan sebesar 60°, dan dapat dihubungkan

secara bintang (Y, wye) atau segitiga (delta, Δ, D). 

Gambar 1. sistem 3 fase.

Gambar 1 menunjukkan fasor diagram dari tegangan fase. Bila fasor-fasor 

tegangan tersebut berputar dengan kecepatan sudut dan dengan arah berlawanan

 jarum jam (arah positif), maka nilai maksimum positif dari fase terjadi berturut-

Page 35: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 35/46

33

turut untuk fase V1, V2 dan V3. sistem 3 fase ini dikenal sebagai sistem yang

mempunyai urutan fasa a  –  b  –  c . sistem tegangan 3 fase dibangkitkan oleh

generator sinkron 3 fase.

Hubungan Bintang (Y, wye)

Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap fase dihubungkan

menjadi satu dan menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan antara dua

terminal dari tiga terminal a  – b  – c mempunyai besar magnitude dan beda fasa

yang berbeda dengan tegangan tiap terminal terhadapa titik netral. Tegangan Va,

Vb dan Vc disebut tegangan “fase” atau Vf. 

Gambar 2. Hubungan Bintang (Y, wye).

Dengan adanya saluran / titik netral maka besaran tegangan fase dihitung

terhadap saluran / titik netralnya, juga membentuk sistem tegangan 3 fase yang

seimbang dengan magnitudenya (akar 3 dikali magnitude dari tegangan fase).

Vline = akar 3 Vfase = 1,73Vfase.

Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fase mempunyai nilai

yang sama,

ILine = Ifase

Ia = Ib = Ic

Hubungan Segitiga

Pada hubungan segitiga (delta, Δ, D) ketiga fase saling dihubungkan

sehingga membentuk hubungan segitiga 3 fase.

Page 36: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 36/46

34

Gambar 3. Hubungan Segitiga (delta, Δ, D). 

Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran dihitung

antar fase, karena tegangan saluran dan tegangan fasa mempunyai besar 

magnitude yang sama, maka:

Vline = Vfase

Tetapi arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara kedua

arus tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum kirchoff, sehingga:

Iline = akar 3 Ifase = 1,73Ifase

Daya pada Sistem 3 Fase

1.  Daya sistem 3 fase Pada Beban yang Seimbang

Jumlah daya yang diberikan oleh suatu generator 3 fase atau daya

yang diserap oleh beban 3 fase, diperoleh dengan menjumlahkan daya dari

tiap-tiap fase. Pada sistem yang seimbang, daya total tersebut sama dengan

tiga kali daya fase, karena daya pada tiap-tiap fasenya sama.

Gambar 4. Hubungan Bintang dan Segitiga yang seimbang.

Jika sudut antara arus dan tegangan adalah sebesar θ, maka besarnya daya

 perfasa adalah

Pfase = Vfase.Ifase.cos θ 

Page 37: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 37/46

35

sedangkan besarnya total daya adalah penjumlahan dari besarnya daya tiap

fase, dan dapat dituliskan dengan,

PT = 3.Vf.If.cos θ 

•  Pada hubungan bintang, karena besarnya tegangan saluran adalah

1,73Vfase maka tegangan perfasanya menjadi Vline/1,73, dengan nilai

arus saluran sama dengan arus fase, IL = If, maka daya total (PTotal)

 pada rangkaian hubung bintang (Y) adalah:

PT = 3.VL/1,73.IL.cos θ = 1,73.VL.IL.cos θ 

•  Dan pada hubung segitiga, dengan besaran tegangan line yang sama

dengan tegangan fasanya, VL = Vfasa, dan besaran arusnya Iline =

1,73Ifase, sehingga arus perfasanya menjadi IL/1,73, maka daya total

(Ptotal) pada rangkaian segitiga adalah:

PT = 3.IL/1,73.VL.cos θ = 1,73.VL.IL.cos θ 

Dari persamaan total daya pada kedua jenis hubungan terlihat bahwa

 besarnya daya pada kedua jenis hubungan adalah sama, yang

membedakan hanya pada tegangan kerja dan arus yang mengalirinya

saja, dan berlaku pada kondisi beban yang seimbang.

2.  Daya sistem 3 fase pada beban yang tidak seimbang

Sifat terpenting dari pembebanan yang seimbang adalah jumlah

 phasor dari ketiga tegangan adalah sama dengan nol, begitupula dengan

 jumlah phasor dari arus pada ketiga fase juga sama dengan nol. Jikaimpedansi beban dari ketiga fase tidak sama, maka jumlah phasor dan arus

netralnya (In) tidak sama dengan nol dan beban dikatakan tidak seimbang.

Ketidakseimbangan beban ini dapat saja terjadi karena hubung singkat

atau hubung terbuka pada beban.

Dalam sistem 3 fase ada 2 jenis ketidakseimbangan, yaitu:

1.  Ketidakseimbangan pada beban.

2.  ketidakseimbangan pada sumber listrik (sumber daya).

Page 38: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 38/46

36

Kombinasi dari kedua ketidakseimbangan sangatlah rumit untuk 

mencari pemecahan permasalahannya, oleh karena itu kami hanya akan

membahas mengenai ketidakseimbangan beban dengan sumber listrik 

yang seimbang.

Gambar 5. Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase.

Pada saat terjadi gangguan, saluran netral pada hubungan bintang

akan teraliri arus listrik. Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase

dapat diketahui dengan indikasi naiknya arus pada salahsatu fase dengan

tidak wajar, arus pada tiap fase mempunyai perbedaan yang cukup

signifikan, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan.

Page 39: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 39/46

37

BAB V 

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a.  Pada motor AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang

menghasilkan medan putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan

interaksi torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu

fasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama dan belitan fasa

 bantu.

 b.  Motor listrik 1 phase ini merupakan jenis motor yang paling umum

digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci

dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.

c.  Pada motor induksi 1 phase, ketika stator dicatu dengan tegangan AC satu

 phase maka pada stator tidak timbul suatu medan magnet putar, tetapi

menimbulkan 2 medan putar yang sama tetapi memiliki arah yang

 berbeda.

d.  Motor listrik 3 phase memiliki kemampuan daya yang tinggi, diperkirakan

 bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini.

e.  Pada motor induksi tiga phase, ketika stator dicatu dengan tegangan AC 3

 phase, maka pada kumparan-kumparan stator akan timbul suatu medan

 putar.

f.  Keuntungan motor listrik induksi :

  Bentuknya sederhana/simple dan kuat

  Biaya pembuatan murah

  Perawatannya tidak sulit

  Untuk start tidak memerlukan extra starting motor 

g.  Kerugian motor listrik induksi :

  Apabila beban dinaikkan maka speednya akan menurun

  Speed tidak bervariasi tanpa mengorbankan efisiensinya

 Nama : Bobby A. Palem

 NPM : 240110090033

Page 40: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 40/46

38

5.2 Saran

a.  Sebaiknya dalam pelaksanaan praktikum kali ini, praktikan atau

mahasiswa melakukan sebuah percobaan tentang motor listrik agar 

mahasiswa dapat mengetahui langsung prinsip kerja dan pengoperasian

motor listrik tersebut.

 b.  Permasalahan sarana dan prasarana yang berkaitan langsung dengan

 praktikum sebaiknya diperbaiki dan diperbaharui agar dalam proses

kegiatan praktikum selanjutnya tidak terjadi hambatan dalam

 pelaksanaannya.

c.  Dalam praktikum kali ini seharusnya peran serta asisten dalam

menjelaskan materi ini lebih banyak menerangkan mengenai motor listrik,

sebab minimnya pengetahuan praktikan akan materi ini dan pada

 praktikum kali ini tidak ada simulasi percobaan.

Page 41: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 41/46

39

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum didapat kesimpulan yaitu:

1.  Untuk menghasilkan medan magnetik suatu motor listrik dibutuhkan 2

arus listrik bolak-balik.

2.  Motor listrik ialah suatu komponen listrik yang merubah energi listrik 

menjadi energi mekanik ataupun energi gerak.

3.  Terdapat 2 stator yaitu stator utama dan stator bantu.

4.  Belitan arus utama menggunakan penampang kawat lebih besar daripada

arus bantu ini menyebabkan arus impedensi belitan arus utama lebih kecil.

5.2 Saran

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam praktikum kali ini adalah:

1.  Tepat dalam pengukuran.

2.  Gambar dengan baik agar terlihat jelas

 Nama: Rommy A Mirhadi

 NPM: 240110090034

Page 42: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 42/46

40

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan diantaranya adalah :

  Motor listrik fase 1 dan fase 3 memiliki kesamaan konstruksi, akan tetapi

memiliki prinsip kerja yang berbeda.

  Arus yang dihasilkan oleh belitan utama lebih besar dibandingkan arus

yang dihasilkan oleh belitan bantu.

  Motor listrik ialah suatu komponen listrik yang merubah energi listrik 

menjadi energi mekanik ataupun energi gerak.

5.2 Saran

Terdapat beberapa saran dalam praktikum ini diantaranya :

  Alat yang digunakan dalam praktikum harus dalam kondisi baik 

  Kurang kondunsifnya praktikum dikarenakan banyak praktikan yang tidak 

 bekerja dan mengobrol saat praktikum

 Nama: Adinda Nurfadillah

 NPM: 240110090035

Page 43: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 43/46

41

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada praktikum kali ini dapat ditarik kesimpulan diantaranya adalah :

  Motor listrik fase 1 dan fase 3 memiliki kesamaan konstruksi, akan tetapi

memiliki prinsip kerja yang berbeda.

  Belitan utama selalu dirancang mempunyai nilai resistansi rendah dan nilai

reaktansi tinggi dibanding dengan belitan bantu yang selalu mempunyai

nilai reaktansi rendah dan resistansi tinggi.

  Arus yang dihasilkan oleh belitan utama lebih besar dibandingkan arus

yang dihasilkan oleh belitan bantu.

  Motor listrik 3 fasa yang ukur dimensi dan spesifikasinya merupakan jenis

motor: HFE DO1HFE001. 

5.2 Saran

Terdapat beberapa saran dalam praktikum ini diantaranya :

  Alat yang digunakan dalam praktikum harus dalam kondisi baik 

  Assisten lebih menjelaskan secara detail tentang prosedur praktikum.

 Nama: Ramdhani Pratama H

 NPM: 240110090036

Page 44: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 44/46

42

BAB V

KEIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

a.  Motor listrik 1 fase memiliki ukuran lebih besar daripada motor listrik 

3fase

 b.  Motor listrik 1 fase hanya memiliki satu kumparan pada bagian

statornya.

c.  Motor listrik 1 fase memiliki lilitan utama dan lilitan bantu untuk 

membuat fase belah

d.  Penggunaan motor listrik 1 fase umumnya pada mesin-mesin rumah

tangga karena kaasitas dayanya yang lebih kecil

e.  Motor listrik 3 fase memiliki lebih dari satu kumparan pada bagian

statornya.

f.  Penggunaan motor listrik 3 fase banyak terdapat pada skala industri

dikarenakan kapasitas dayanya yang lebih besar 

5.2 Saran

  Pada praktikum ini asisten perlu menjelaskan lebih detail tentang

motor listrik satu fase atau tiga fase

  Kurang kondunsifnya praktikum dikarenakan banyak praktikan yang

tidak bekerja dan mengobrol saat praktikum

 Nama : Primayoga Harsana S

 NPM : 240110090037

Page 45: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 45/46

43

DAFTAR PUSTAKA

http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/04/motor-listrik-ac-satu-fasa.html diakses

 pada tanggal 12 november 2011 pukul 17:30

http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/sistem-3-fasa.html diakses pada tanggal

12 November 2011 pukul 18:00

Page 46: LAPORAN PRAKTIKUM  KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

7/16/2019 LAPORAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN PERTANIAN MOTOR LISTRIK 1 FASA DAN 3 FASA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kelistrikan-pertanian-motor-listrik-1-fasa-dan-3-fasa 46/46

LAMPIRAN

LAMPIRAN