Upload
diki-sanes-santri
View
260
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/3/2019 Laporan Praktikum Kfa Asam
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kfa-asam 1/6
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA FARMASI ANALISIS 2
ANALISIS KUANTITATIF AMONIA DENGAN MENGGUNAKANMETODE TITRASI TIDAK LANGSUNG
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Menentukan kadar ammonium hidroksida
B. DASAR TEORI
Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal
yang sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa
Belanda), atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa
masam. Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga
definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, Brønsted-
Lowry, dan Lewis.
y Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang
meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O
+
) ketika dilarutkan dalam air.Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam
dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
y Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton
kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa
konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang
mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arrhenius).
y Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari
basa. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam
yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti
besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul.
Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital
kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO)
8/3/2019 Laporan Praktikum Kfa Asam
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kfa-asam 2/6
dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung
membentuk orbital molekul ikatan.
Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi
Brønsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam definisi
ini, keasaman suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa
konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke dalam larutan
tempat asam itu berada. Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan
keasaman senyawa bersangkutan yang lebih tinggi.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
j Buret
j K lem
j Statif
j Erlenmeyer
j Bekerglas
j Glas ukur
j Labu ukur
j Pipet
j Timbangan
j 2. Bahan
Ammonium hidroksida
NaOH
HCl
Penoptalein
Methil merah
Aquadest
8/3/2019 Laporan Praktikum Kfa Asam
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kfa-asam 3/6
D. PROSEDUR
1. PEMBAKUAN NaOH
3 tetes
Masukan indikator phenoptalein
Asam Oksalat ad larut Aquadest Bening
60 mg
NaOH
Titrasi ad warna
Merah muda
8/3/2019 Laporan Praktikum Kfa Asam
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kfa-asam 4/6
2. PEMBAKUAN HCl
3 tetes
Masukan indikator metyl red
Natrium karbonat ad larut Aquadest
60 mg
HCl
Titrasi ad warna
8/3/2019 Laporan Praktikum Kfa Asam
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kfa-asam 5/6
3. PENENTUAN KADAR SAMPEL
Bagi menjadi 3 bagian
Timbang Sampel
10mL
Diencerkan
Ad 50 ml Aquadest sampel
yang diencerkan
Tambahkan 3 tetesHCl berlebih ad asam indikator Brom Thymol Blue
Tambahkan
K uning
NaOH
Titrasi ad warna
Biru
8/3/2019 Laporan Praktikum Kfa Asam
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-kfa-asam 6/6
E. PEMBAHASAN
Amonia merupakan larutan basa yang mengandung tidak kurang dari 27%
dan tidak lebih dari 30%. Berbentuk cairan jernih, tidak berwarna, bau khas
menusuk kuat. Penetapan kadar dapat dilakukan dengan cara tambahkan asam
klorida 50 ml 1 N untuk mengasamkan dan mencagah penguapan amoniak.
K emudian dititrasi dengan NaOH 1N dengan menggunakan indicator Methyl
Merah. (FI 3 1979 halaman 86)
F. KESIMPULAN
G. DAFTAR PUSTAKA