Upload
istiqomah-katin
View
37
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan Praktikum Lapangan 1 (Puskesmas Anggut Atas) Makalah
Citation preview
Daftar IsiDaftar Isi1BAB I2PENDAHULUAN21.1 Latar Belakang21.2 Rumusan Masalah31.3 Tujuan Praktikum Lapangan31.4 Manfaat Praktikum Lapangan3BAB II4METODELOGI PRATIKUM LAPANGAN42.1 Waktu dan Lokasi Pratikum Lapangan42.2 Cara kerja44.Mahasisiwa membuat laporan pratikum lapangan4BAB III5HASIL DAN PEMBAHASAN52.1Hasil Pratikum Lapangan54.2Pembahasan294.2.1Komunikasi Efektif antara Petugas Kesehatan dengan Pasien di Puskesmas Anggut Atas294.2.2Faktor-faktor yang Menyebabkan adanya hambatan dalam Komunikasi Efektif antara Petugas Kesehatan dengan Pasien30 Pemilihan media yang tidak sesuai31BAB IV32KESIMPULAN DAN SARAN324.1Kesimpulan32Dari pratikum lapangan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang dilakukan petugas kesehatan di Puskesmas Anggut Atas dengan pasien sudah efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari tilikan prilaku petugas kesehatan yang semuanya menjalin hubungan baik dengan pasien saat berkomunikasi. Selain itu masih banyak aspek-aspek yang dilakukan petugas kesehatan untuk membuat pasien menjadi nyaman serta merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan. Namun disamping itu ada beberapa faktor yang menyebabkan hambatan pada komunikasi petugas kesehatan dengan pasien diantaranya adalah faktor penerima pesan, pesan, pengirim pesan, lingkungan serta faktor media.32DAFTAR PUSTAKA33BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSemua kegiatan di dunia ini membutuhkan suatu komunikasi. Komunikasi berfungsi menyampaikan pesan dari satu orang ke orang lain, maupun dari satu orang ke sebuah kelompok manusia. Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam setiap aspek kehidupan, komunikasi yang digunakan yaitu komunikasi efektif. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang bertujuan agar penerima pesan dapat memahami pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan dan penerima pesan memberikan umpan balik yang sesuai dengan pesan. Umpan balik yang sesuai dengan pesan tidak selalu berupa persetujuan. Komunikan dapat saja memberikan umpan balik berupa ketidaksetujuan terhadap pesan, yang terpenting adalah dimengertinya pesan dengan benar oleh komunikan dan komunikator memeroleh umpan balik yang menandakan bahwa pesannya telah dimengerti oleh komunikan.Sedangkan komunikasi kesehatan adalah komunikasi yang berkaitan dengan bagaimana individu berhubungan dengan masalah kesehatan yang terkait, baik secara verbal atau nonverbal, lisan atau tertulis, pribadi atau interpersonal. Komunikasi efektif menjadi modal utama bagi mahasiswa kedokteran dalam proses pembelajaran, karena komunikasi itulah yang membina hubungan antara petugas kesehatan dan pasien. Komunikasi kesehatan yang efektif hendaknya selalu diterapkan oleh petugas kesehatan di tempat bekerja contohnya di klinik, puskesmas, dan rumah sakit.Salah satu materi perkuliahan modul EBP3KH mahasiswa FKIK UNIB 2013 adalah materi komunikasi efektif, untuk itu agar mahasiswa tidak hanya sekedar memahami teorinya saja, maka praktikum lapangan juga sangat diperlukan agar menambah pemahaman serta dapat melihat langsung bagaimana komunikasi efektif antara petugas kesehatan dengan pasien dapat terjadi. Hal itulah yang melatarbelakangi kami mengadakan praktikum lapangan di Puskesmas Anggut Atas.
1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana komunikasi antara petugas kesehatan dengan pasien di puskesmas anggut atas? Apakah sudah efektif?2. Apa saja faktor-faktor yang menghambat terjadinya komunikasi efektif antara petugas kesehatan dengan pasien?1.3 Tujuan Praktikum Lapangan1. Mengetahui komunikasi yang efektif antara petugas kesehatan dan pasien2. Mengetahui faktor-faktor yang menghambat terjadinya komunikasi efektif antara petugas kesehatan dengan pasien1.4 Manfaat Praktikum Lapangan1. Menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang tata cara berkomunikasi yang efektif2. Mahasiswa dapat menerapkan komunikasi efektif terhadap pasien dan keluarganya ketika telah menjadi dokter3. Menambah pengetahuan pembaca tentang komunikasi yang efektif antara petugas kesehatan dan pasien4. Menambah pengalaman penulis dalam melakukan penelitian 5. Melatih penulis untuk mebuat laporan dari sebuah penelitian6. Sebagai acuan bagi penulis dalam penulisan makalh selanjutnya
BAB IIMETODELOGI PRATIKUM LAPANGAN
2.1 Waktu dan Lokasi Pratikum LapanganPratikum Lapangan dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2013 pada pukul 09.00 dan berlokasikan di Puskesmas Anggut Atas.2.2 Cara kerja1. Mahasiswa membuat surat permohonan izin untuk melakukan kegiatan pratikum di puskesmas Anggut Atas kepada pihak PSPD UNIB.2. Mahasiswa mengunjungi tempat praktikum lapangan dan melakukan kegiatan pengamatan tentang komunikasi efektif.3. Mahasiswa mengamati komunikasi yang terjadi antara :a. Dokter dengan pasienb. Ahli gizi dengan pasienc. Bidan dengan pasiend. Perawat dengan pasien e. Petugas administrasi dengan pasien4. Mahasisiwa membuat laporan pratikum lapangan
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN2.1 Hasil Pratikum LapanganKomunikasi Efektif antara Ahli Gizi dengan PasienDAFTAR TILIK PERILAKU DOKTERI. MEMBUAT PASIEN MERASA NYAMANKETERAMPILANADATIDAK ADA
Menyambut dengan ramah dan mengucapkan salam
Menyilahkan duduk
Memperkenalkan diri
Menciptakan hubungan (rapporting)
Mempersilahkan pasien berbicara secara bebas
Menjelaskan wewenang dan tanggungjawab
II. MENGAJUKAN PERTANYAAN KETERAMPILANADATIDAK ADA
Banyak menggunakan pertanyaan terbuka
Menggunakan pertanyaan tertutup yang sesuai
Mengajukan pertanyaan satu-persatu
Banyak mengajukan pertanyaan yang mendalam
III. MENDENGAR AKTIFKETERAMPILANADATIDAK ADA
Melakukan refleksi isi
Melakukan refleksi perasaan
Menunjukkan empati
Merangkum
IV. MEMBERIKAN INFORMASIKETERAMPILANADATIDAK ADA
Memberikan informasi yang benar
Memberikan informasi dengan bahasa sederhana
Memberikan informasi yang lengkap
Memberikan informasi yang jujur
V. MENANGGAPIKETERAMPILANADATIDAK ADA
Memberikan pujian ketika pasien mengemukakan pendapat yang baik
Melakukan evaluasi
Melakukan asumsi
Memotong pembicaraan
Mencela pasien (secara fisik, atau pendapat pasien)
Sabar menunggu pasien berbicara
Menenteramkan pasien
Menjawab pertanyaan/pernyataan pasien dengan tepat
VI. MENDORONG PARTISIPASI PASIENKETERAMPILANADATIDAK ADA
Menunjukkan minat dan perhatian yang penuh (kontak mata, wajah ramah, suara lembut)
Kadang diam untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk berkonsentrasi agar dapat mengutarakan pendapatnya
Sabar menanti jawaban, tidak memotong ucapan pasien
Mengucapkan kata-kata: lalu. atau hm.hm., apalagi...
Kadang-kadang menganggukkan kepala untuk menunjukkan pengertian
VII. NON-VERBAL BEHAVIOURKETERAMPILANADATIDAK ADA
Wajah : ramah, senyum
Suara : ramah, vocal jelas, kecepatan cukup, intonasi baik
Posisi tubuh yang baik
Kontak mata
DAFTAR TILIK PERILAKU PASIENPERILAKUADATIDAK ADA
Wajah pasien
Sedih
Takut, khawatir
Kecewa
Bingung
Menunduk (tak ada kontak mata)
Marah
Kontak mata
Senang
Puas
Gerak-gerik pasien
Gelisah
Melihat jam berkali-kali
Tangan membuat gerakan tertentu
Suara pasien
Terbata-bata
Lancar berbicara
Hampir tak terdengar
Terdengar jelas
Komunikasi Efektif antara Bidan PasienDAFTAR TILIK PERILAKU BIDAN PASIENI. MEMBUAT PASIEN MERASA NYAMANKETERAMPILANADATIDAK ADA
Menyambut dengan ramah dan mengucapkan salam
Menyilahkan duduk
Memperkenalkan diri
Menciptakan hubungan (rapporting)
Mempersilahkan pasien berbicara secara bebas
Menjelaskan wewenang dan tanggungjawab
II. MENGAJUKAN PERTANYAAN KETERAMPILANADATIDAK ADA
Banyak menggunakan pertanyaan terbuka
Menggunakan pertanyaan tertutup yang sesuai
Mengajukan pertanyaan satu-persatu
Banyak mengajukan pertanyaan yang mendalam
VIII. MENDENGAR AKTIFKETERAMPILANADATIDAK ADA
Melakukan refleksi isi
Melakukan refleksi perasaan
Menunjukkan empati
Merangkum
IX. MEMBERIKAN INFORMASIKETERAMPILANADATIDAK ADA
Memberikan informasi yang benar
Memberikan informasi dengan bahasa sederhana
Memberikan informasi yang lengkap
Memberikan informasi yang jujur
X. MENANGGAPIKETERAMPILANADATIDAK ADA
Memberikan pujian ketika pasien mengemukakan pendapat yang baik
Melakukan evaluasi
Melakukan asumsi
Memotong pembicaraan
Mencela pasien (secara fisik, atau pendapat pasien)
Sabar menunggu pasien berbicara
Menenteramkan pasien
Menjawab pertanyaan/pernyataan pasien dengan tepat
XI. MENDORONG PARTISIPASI PASIENKETERAMPILANADATIDAK ADA
Menunjukkan minat dan perhatian yang penuh (kontak mata, wajah ramah, suara lembut)
Kadang diam untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk berkonsentrasi agar dapat mengutarakan pendapatnya
Sabar menanti jawaban, tidak memotong ucapan pasien
Mengucapkan kata-kata: lalu. atau hm.hm., apalagi...
Kadang-kadang menganggukkan kepala untuk menunjukkan pengertian
XII. NON-VERBAL BEHAVIOURKETERAMPILANADATIDAK ADA
Wajah : ramah, senyum
Suara : ramah, vocal jelas, kecepatan cukup, intonasi baik
Posisi tubuh yang baik
Kontak mata
DAFTAR TILIK PERILAKU PASIENPERILAKUADATIDAK ADA
Wajah pasien
Sedih
Takut, khawatir
Kecewa
Bingung
Menunduk (tak ada kontak mata)
Marah
Kontak mata
Senang
Puas
Gerak-gerik pasien
Gelisah
Melihat jam berkali-kali
Tangan membuat gerakan tertentu
Suara pasien
Terbata-bata
Lancar berbicara
Hampir tak terdengar
Terdengar jelas
Komunikasi Efektif antara Dokter Gigi dengan PasienDAFTAR TILIK PERILAKU DOKTER PASIENI. MEMBUAT PASIEN MERASA NYAMANKETERAMPILANADATIDAK ADA
Menyambut dengan ramah dan mengucapkan salam
Menyilahkan duduk
Memperkenalkan diri
Menciptakan hubungan (rapporting)
Mempersilahkan pasien berbicara secara bebas
Menjelaskan wewenang dan tanggungjawab
II. MENGAJUKAN PERTANYAAN KETERAMPILANADATIDAK ADA
Banyak menggunakan pertanyaan terbuka
Menggunakan pertanyaan tertutup yang sesuai
Mengajukan pertanyaan satu-persatu
Banyak mengajukan pertanyaan yang mendalam
XIII. MENDENGAR AKTIFKETERAMPILANADATIDAK ADA
Melakukan refleksi isi
Melakukan refleksi perasaan
Menunjukkan empati
Merangkum
XIV. MEMBERIKAN INFORMASIKETERAMPILANADATIDAK ADA
Memberikan informasi yang benar
Memberikan informasi dengan bahasa sederhana
Memberikan informasi yang lengkap
Memberikan informasi yang jujur
XV. MENANGGAPIKETERAMPILANADATIDAK ADA
Memberikan pujian ketika pasien mengemukakan pendapat yang baik
Melakukan evaluasi
Melakukan asumsi
Memotong pembicaraan
Mencela pasien (secara fisik, atau pendapat pasien)
Sabar menunggu pasien berbicara
Menenteramkan pasien
Menjawab pertanyaan/pernyataan pasien dengan tepat
XVI. MENDORONG PARTISIPASI PASIENKETERAMPILANADATIDAK ADA
Menunjukkan minat dan perhatian yang penuh (kontak mata, wajah ramah, suara lembut)
Kadang diam untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk berkonsentrasi agar dapat mengutarakan pendapatnya
Sabar menanti jawaban, tidak memotong ucapan pasien
Mengucapkan kata-kata: lalu. atau hm.hm., apalagi...
Kadang-kadang menganggukkan kepala untuk menunjukkan pengertian
XVII. NON-VERBAL BEHAVIOURKETERAMPILANADATIDAK ADA
Wajah : ramah, senyum
Suara : ramah, vocal jelas, kecepatan cukup, intonasi baik
Posisi tubuh yang baik
Kontak mata
DAFTAR TILIK PERILAKU PASIENPERILAKUADATIDAK ADA
Wajah pasien
Sedih
Takut, khawatir
Kecewa
Bingung
Menunduk (tak ada kontak mata)
Marah
Kontak mata
Senang
Puas
Gerak-gerik pasien
Gelisah
Melihat jam berkali-kali
Tangan membuat gerakan tertentu
Suara pasien
Terbata-bata
Lancar berbicara
Hampir tak terdengar
Terdengar jelas
Komunikasi Efektif antara Perawat PasienDAFTAR TILIK PERILAKU PERAWAT PASIENI. MEMBUAT PASIEN MERASA NYAMANKETERAMPILANADATIDAK ADA
Menyambut dengan ramah dan mengucapkan salam
Menyilahkan duduk
Memperkenalkan diri
Menciptakan hubungan (rapporting)
Mempersilahkan pasien berbicara secara bebas
Menjelaskan wewenang dan tanggungjawab
II. MENGAJUKAN PERTANYAAN KETERAMPILANADATIDAK ADA
Banyak menggunakan pertanyaan terbuka
Menggunakan pertanyaan tertutup yang sesuai
Mengajukan pertanyaan satu-persatu
Banyak mengajukan pertanyaan yang mendalam
XVIII. MENDENGAR AKTIFKETERAMPILANADATIDAK ADA
Melakukan refleksi isi
Melakukan refleksi perasaan
Menunjukkan empati
Merangkum
XIX. MEMBERIKAN INFORMASIKETERAMPILANADATIDAK ADA
Memberikan informasi yang benar
Memberikan informasi dengan bahasa sederhana
Memberikan informasi yang lengkap
Memberikan informasi yang jujur
XX. MENANGGAPIKETERAMPILANADATIDAK ADA
Memberikan pujian ketika pasien mengemukakan pendapat yang baik
Melakukan evaluasi
Melakukan asumsi
Memotong pembicaraan
Mencela pasien (secara fisik, atau pendapat pasien)
Sabar menunggu pasien berbicara
Menenteramkan pasien
Menjawab pertanyaan/pernyataan pasien dengan tepat
XXI. MENDORONG PARTISIPASI PASIENKETERAMPILANADATIDAK ADA
Menunjukkan minat dan perhatian yang penuh (kontak mata, wajah ramah, suara lembut)
Kadang diam untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk berkonsentrasi agar dapat mengutarakan pendapatnya
Sabar menanti jawaban, tidak memotong ucapan pasien
Mengucapkan kata-kata: lalu. atau hm.hm., apalagi...
Kadang-kadang menganggukkan kepala untuk menunjukkan pengertian
XXII. NON-VERBAL BEHAVIOURKETERAMPILANADATIDAK ADA
Wajah : ramah, senyum
Suara : ramah, vocal jelas, kecepatan cukup, intonasi baik
Posisi tubuh yang baik
Kontak mata
DAFTAR TILIK PERILAKU PASIENPERILAKUADATIDAK ADA
Wajah pasien
Sedih
Takut, khawatir
Kecewa
Bingung
Menunduk (tak ada kontak mata)
Marah
Kontak mata
Senang
Puas
Gerak-gerik pasien
Gelisah
Melihat jam berkali-kali
Tangan membuat gerakan tertentu
Suara pasien
Terbata-bata
Lancar berbicara
Hampir tak terdengar
Terdengar jelas
Komunikasi Efektif antara Petugas Administrasi dengan PasienDAFTAR TILIK PERILAKU ADMIN I. MEMBUAT PASIEN MERASA NYAMANKETERAMPILANADATIDAK ADA
Menyambut dengan ramah dan mengucapkan salam
Menyilahkan duduk
Memperkenalkan diri
Menciptakan hubungan (rapporting)
Mempersilahkan pasien berbicara secara bebas
Menjelaskan wewenang dan tanggungjawab
II. MENGAJUKAN PERTANYAAN KETERAMPILANADATIDAK ADA
Banyak menggunakan pertanyaan terbuka
Menggunakan pertanyaan tertutup yang sesuai
Mengajukan pertanyaan satu-persatu
Banyak mengajukan pertanyaan yang mendalam
XXIII. MENDENGAR AKTIFKETERAMPILANADATIDAK ADA
Melakukan refleksi isi
Melakukan refleksi perasaan
Menunjukkan empati
Merangkum
XXIV. MEMBERIKAN INFORMASIKETERAMPILANADATIDAK ADA
Memberikan informasi yang benar
Memberikan informasi dengan bahasa sederhana
Memberikan informasi yang lengkap
Memberikan informasi yang jujur
XXV. MENANGGAPIKETERAMPILANADATIDAK ADA
Memberikan pujian ketika pasien mengemukakan pendapat yang baik
Melakukan evaluasi
Melakukan asumsi
Memotong pembicaraan
Mencela pasien (secara fisik, atau pendapat pasien)
Sabar menunggu pasien berbicara
Menenteramkan pasien
Menjawab pertanyaan/pernyataan pasien dengan tepat
XXVI. MENDORONG PARTISIPASI PASIENKETERAMPILANADATIDAK ADA
Menunjukkan minat dan perhatian yang penuh (kontak mata, wajah ramah, suara lembut)
Kadang diam untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk berkonsentrasi agar dapat mengutarakan pendapatnya
Sabar menanti jawaban, tidak memotong ucapan pasien
Mengucapkan kata-kata: lalu. atau hm.hm., apalagi...
Kadang-kadang menganggukkan kepala untuk menunjukkan pengertian
XXVII. NON-VERBAL BEHAVIOURKETERAMPILANADATIDAK ADA
Wajah : ramah, senyum
Suara : ramah, vocal jelas, kecepatan cukup, intonasi baik
Posisi tubuh yang baik
Kontak mata
DAFTAR TILIK PERILAKU PASIENPERILAKUADATIDAK ADA
Wajah pasien
Sedih
Takut, khawatir
Kecewa
Bingung
Menunduk (tak ada kontak mata)
Marah
Kontak mata
Senang
Puas
Gerak-gerik pasien
Gelisah
Melihat jam berkali-kali
Tangan membuat gerakan tertentu
Suara pasien
Terbata-bata
Lancar berbicara
Hampir tak terdengar
Terdengar jelas
4.2 Pembahasan4.2.1 Komunikasi Efektif antara Petugas Kesehatan dengan Pasien di Puskesmas Anggut AtasBerdasarkan hasil pratikum lapangan yang sudah dilakukan dapat diketahui bahwa komunikasi yang terjadi antara petugas kesehatan dengan pasien di Puskesmas Anggut Atas sudah efektif. Hal ini dapat dilihat dari hasil Tilik prilaku petugas kesehatan dan pasien. Seperti saat berkomunikasi perawat bersikap baik kepada pasien, sabar menunggu pembicaraan pasien, adanya kontak mata saat berkomunikasi, mengajukan pertanyaan terbuka, memberikan informasi yang benar, menggunakan bahasa sederhana dan hal-hal yang mendukung terjadinya komunikasi kesehatan yang efektif. Selain itu komunikasi yang dilakukan oleh ahli gizi terhadap pasien cukup baik. Ini dapat dilihat dari ahli gizi menyambut pasien dengan ramah dan mengucapkan salam, menyilahkan duduk, menyiptakan hubungan, serta mempersilahkan pasien bebrbicara dengan bebas, dll. Saat dokter berkomunikasi dengan pasien, dokter bersikap baik kepada pasien, sabar menunggu pembicaraan pasien, adanya kontak mata saat berkomunikasi, mengajukan pertanyaan terbuka dan tertutup dan memberikan informasi yang benar dan menggunakan bahasa sederhana. Dari pengamatan yang kami lakukan, komunikasi yang dilakukan petugas administrasi pun dengan pasien sudah baik. Ia sangat ramah dengan pasien, selain itu juga humoris sehingga pasien tidak tegang berhadapan degan beliau. Hanya saja karena keterbatasan waktu untuk melayani sehingga tidak memungkinkan untuk memperkenalkan diri kepada pasien. Namun, petugas Administrasi sudah berpengalaman selama 13 tahun dalam melayani di pasien di puskesmas ini jadi tidak menuntut kemungkinan pasien sudah banyak mengenalinya. Dari beberapa hal tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi antara petugas kesehatan dengan pasien secara keseluruhan sudah efektif dimana para petugas kesehatan sudah terampil melakukan komunikasi verbal dan non verbal kepada pasien sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pasien.4.2.2 Faktor-faktor yang Menyebabkan adanya hambatan dalam Komunikasi Efektif antara Petugas Kesehatan dengan PasienBerbagai hal yang dapat menghambat efektivitas Komunikasi Interpersonal:1. Faktor penerima pesan Perasaan, pikiran, kecurigaan terhadap pengirim pesan Tidak berkonsentrasi pada pengirim pesan Bukan pendengar yang baik Kondisi diri yang buruk (kelemahan panca indera)2. Faktor pesan Pesan kurang jelas3. Faktor pengirim pesan Cara berbicara yang tidak jelas Mempunyai masalah dengan si penerima pesan4. Faktor lingkungan Ruangan yang nyaman Tidak bising Perabot yang tertata rapi Petugas dan pasien duduk berhadapan, tidak terhalang oleh meja Tidak ada gangguan dari petugas lainnya Waktu konsultasi yang cukup Petugas berpenampilan rapi, sopan, tidak berkilauan
5. Faktor media Pemilihan media yang tidak sesuai
BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN4.1 Kesimpulan Dari pratikum lapangan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang dilakukan petugas kesehatan di Puskesmas Anggut Atas dengan pasien sudah efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari tilikan prilaku petugas kesehatan yang semuanya menjalin hubungan baik dengan pasien saat berkomunikasi. Selain itu masih banyak aspek-aspek yang dilakukan petugas kesehatan untuk membuat pasien menjadi nyaman serta merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan. Namun disamping itu ada beberapa faktor yang menyebabkan hambatan pada komunikasi petugas kesehatan dengan pasien diantaranya adalah faktor penerima pesan, pesan, pengirim pesan, lingkungan serta faktor media. 4.2 Saran Sebagai seorang petugas kesehatan haruslah mampu menciptakan komunikasi yang efektif dengan pasien. Hal ini akan berpengaruh secara langsung untuk pasien. Oleh karena itu mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik snagatlah penting untuk seorang petugas kesehatan terutama dokter.
DAFTAR PUSTAKADr. Endang Basuki, dr, MPH. 2006. Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI
LAMPIRAN
34