14
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI BLOK INFEKSI TROPIS (Uji Sensitivitas bakteri E.Colli terhadap antibiotik ) Disusun oleh Kelompok 2 : 1. MELLY ANIDA 2. NOVITA DWISWARA PUTRI 3. OKTA DIFERENSYAH 4. RIFKA HUMAIDA 5. RAISSA ULFA 6. SISKA KAROLINA 7. SARAH KAROLIN 8. TEGAR DWI PRAKOSO 9. PRAYUDO P 10. VIDINKA REMBULAN FAKULTAS KEDOKTERAN

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI.doc

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGIBLOK INFEKSI TROPIS(Uji Sensitivitas bakteri E.Colli terhadap antibiotik )

Disusun oleh

Kelompok 2 :1. MELLY ANIDA

2. NOVITA DWISWARA PUTRI

3. OKTA DIFERENSYAH

4. RIFKA HUMAIDA

5. RAISSA ULFA

6. SISKA KAROLINA

7. SARAH KAROLIN

8. TEGAR DWI PRAKOSO

9. PRAYUDO P

10. VIDINKA REMBULANFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2013

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Antibiotika sudah banyak digunakan oleh masyarakat untuk pengobatan berbagai penyakit terutama penyakit infeksi. Akan tetapi akibat pemakaian yang tidak rasional dan pemakaian yang tidak tuntas dari antimikroba malah dapat membahayakan bagi pasien. Bakteri penyebab penyakit ini dapat menjadi resistensi terhadap pengobatan dengan antimikroba. Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi akibat kuman atau juga untuk prevensi infeksi, misalnya pada pembedahan besar.

Uji potensi antibiotika secara mikrobiologik adalah suatu teknik untuk menetapkan suatu potensi antibiotika dengan mengukur efek senyawa tersebut terhadap pertumbuhan mikroorganisme uji yang peka dan sesuai. Efek yang ditimbulkan pada senyawa uji dapat berupa hambatan pertumbuhan.

Antibiotika adalah suatu substansi kimia yang dibentuk atau diperoleh dari berbagai spesies mikroorganisme, yang dalam konsentrasi rendah mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya. Antibiotika tersebar di dalam alam dan memegang peranan penting dalam mengatur populasi mikroba dalam tanah, air, limbah, dan kompos. Antibiotika ini memiliki susunan kimia dan cara kerja yang berbeda-beda sehingga masing-masing antibiotika memiliki kuman standar tertentu. Dari sekian banyak antibiotika yang telah berhasil ditemukan, hanya beberapa saja yang cukup tidak toksik untuk dapat dipakai dalam pengobatan. Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek yang memiliki panjang sekitar 2 m, diameter 0,7 m, lebar 0,4-0,7m dan bersifat anaerob fakultatif. E. coli membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang nyata (Smith-Keary, 1988 ; Jawetz et al., 1995).

Uji resisten adalah suatu pengujian untuk mengetahui kepekaan bakteri terhadap antibiotik. Telah diketahui bahwa antibiotik merupakan bahan yang cukup representatif untuk membunuh bakteri. Penggunaan antibiotik yang tidak terkendali telah menyebabkan terjadinya efek samping yang sangat mebahayakan yaitu menyebabkan bakter-bakteri tertentu menjadi tahan atau resisten terhadap antibiotik.2.2 Tujuan

Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui susceptibility terhaadap berbagai antibiotik.BAB IIPROSEDUR KERJA2.1 Alat dan Bahan

Alat-alat:1. Ose

2. Cakram kertas

3. Pipet 4. Penggaris5. Incubator

6. tabung reaksi

7. lidi kapas steril8. pinset Bahan-bahan:1. Agar Miring

2. Nacl Fisiologis

3. Alkohol 70%

4. Antibiotik uji ( Gentamisin, Ampisilin, Penicilin, Ciprofolaxin)2.2 Cara Kerja

Prosedur Uji Resistensi Antibiobiotik: 1. Persiapkan biakan bakteri yang sudah ditanam dalam medium Agar Miring;

2. Secara aseptis, ambil 1 (satu) Ose biakan dari medium Agar Miring, masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi 10 mL NaCl Fisiologis;

3. Suspensikan biakan dengan Vortex;

4. Ukur Densitas/Kekeruhan suspensi dengan membandingkannya dengan Reagent Mc Farlans;

5. Ambil 100 L suspensi dengan menggunakan Micropipet, tebarkan di atas medium Agar Plate yang sudah padat, ratakan dengan L-Glass;

6. Dengan menggunakan Pinset Steril, celupkan Paper Disk ke dalam larutan antibiotik, kemudian tempatkan di atas Lempeng Agar;

7. Inkubasi pada suhu 370C selama 24 jam;

8. Amati dan Ukur Zona Hambat yang terbentuk

Gambar : Ilustrasi Prosedur Uji Resistensi Bakteri

BAB III

HASIL PRAKTIKUM3.1 Hasil

Gambar : hasil praktikum kelompok 2NoJenis AntibiotikZona PenghambatanKeterangan

1.Gentamisin21mmSensitif

2.Ciprofolaxin7mmResisten

3.Penicilin5mmResisten

4.Amphicilin4mmResisten

BAB IVPEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan tentang pengujian resistensi antibiotik, maka dapat diketahui bahwa antibiotik adalah bahan yang dihasilkan oleh mikroorganisme atau sintetis yang dalam jumlah kecil mampu menekan menghambat atau membunuh mikroorganisme lainnya. Antibiotik memiliki spektrum aktivitas antibiosis yang beragam.

Prosedur difusi-kertas cakram-agar yang distandardisasikan (metode Kirby-Bauer) merupakan cara untuk menentukan sensitivitas antibiotik untuk bakteri. Sensitivitas suatu bakteri terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter zona hambat yang terbentuk. Semakin besar diameternya maka semakin terhambat pertumbuhannya, sehingga diperlukan standar acuan untuk menentukan apakah bakteri itu resisten atau peka terhadap suatu antibiotik.

Pada pengujian yang telah dilakukan, terbentuk zona bening disekitar piper disk. Ini menunjukan bahwa antibiotik yang digunakan berpotensi menghambat pertumbuhan E.Colli.Terjadi peningkatan resistensi yang signifikan pada amphisilin, penicilin. Ciproflokasin dan Gentamisin mengalami penurunan sifat resistensinya. Hal ini sesuai dengan Panduan Penggunaan Antibiotik, Gentamisin dijadikan sebagai rekomendasi terapi pada infeksi Escherichia coli. Jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Harniza tahun 2009 di bangsal Bedah RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, resistensi Escherichia coli pada kurun waktu 2005-2006 pada Gentamisin angka resistensinya mencapai 31%. Angka ini masih tergolong relatif kecil dibanding resistensi Ciprofloksasin yang mencapai 62,1% dan Amoxicilin yang mencapai 89,7%(harniza,2009).Selain itu, kejenuhan lingkungan tertentu (misalnya, rumah sakit) pada penisilin telah menghasilkan selective pressure terhadap bakteri yang sensitif penisilin dan menghasilkan lebih banyak bakteri yang resisten terhadap penisilin. Penekanan pada flora normal menghasilkan sebagian kekosongan yang biasanya diisi oleh bakteri yang resisten obat yang lazim digunakan. Sehingga Penicillin G tidak disarankan untuk digunakan dalam terapi untuk Escherichia coli(Deurink et al, 2007).Hubungan penggunaan obat obat antibakteri dan timbul resistensinya tampak jelas. Ada beberapa faktor lain yang mempegaruhi resistensi bakteri terhadap antibiotik yaitu faktor primer adalh penggunaan agen antibiotik dan penyebaran srain ke bakteri lain . selain itu faktor pejamu , seperti lokasi infeksi , kemampuan antibiotik mencapai organarget sesuai konsentras terapi , flora normal pasien, dan ekologi lingkungan merupaka faktor-aktor yang diperlukan.Adapun Upaya untuk mengatasi resistensi bakteri berdasarkan WHO yaitu pemilihan antibiotik haruslah didasarkan pada prinsip yang jelas. Prinsip pemilihan bakteri :

Lakukan uji pewarnan gram, kultur dan tes sensitivitas bakteri

Terapi empirik harus sesuai data setempat

Terapi definitif harus sesuai dengan uji sensitivitas patogen penyebab.

Pemilihan agen, dosis,cara pemeberian dan durasi

Terapi antimikroba yang dipilih harus yang paling efektif dan spesifik melawan patogen penyebab,tidak toksik, tidak mahal. Kombinasi antibiotik diindiksikan pada beberapa eadaan (efek sinergistik, mencegah resistensi,memberi cakupan untuk beberapa patogen , memberi spektrum luas secara empiris pada pasien dengan infeksi yang berpotensi fatalBAB VPENUTUPKESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari hasil pembahasan praktikum kami yaitu1. Uji resisten adalah suatu pengujian untuk mengetahui kepekaan bakteri terhadap antibiotik2. Hasil praktikum menujukkan bahwa bakteri E.colli sangat sensitif terhadap Gentamisin dan resisten terhadap Ampisilin, Penicilin, dan ciprofolaxin. Hasil praktkum kami sesuai dengan teori dan beberpa penelitian yang kami baca.3. Adapun Upaya untuk mengatasi resistensi bakteri berdasarkan WHO yaitu pemilihan antibiotik haruslah didasarkan pada prinsip yang jelasDAFTAR PUSTAKAAndy samuel, prof. Dr. Dr. Efrida warganegara, M.kes, Spmk. Pola resistensi bakteri aerob penyebab infeksi luka operasi terhadap antibiotik di ruang rawat inap bagian bedah dan kebidanan rsud. Dr. H. Abdul moeloek bandar lampung.Bandar Lampung : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.Harniza, y. 2009. Pola resistensi bakteri yang diisolasi dari bangsal bedah rumah sakit umum pusat nasional cipto mangunkusumo pada tahun 2003-2006 (skripsi). Jakarta : fakultas kedokteran universitas indonesiaMakara, kesehatan, vol. 8, no. 2, desember 2004: 41-48Mardiastuti h w, anis karuniawati, ariyani kiranasari,Ikaningsih, retno kadarsih

. Emerging resistance pathogen Situasi terkini di asia, eropa, Amerika serikat, timur tengah Dan indonesia : Departemen mikrobiologi fakultas kedokteran Universitas IndonesiaTjay, Tann Hoan., Rahardja, Kirana. 2008. Obat-Obat Penting.Elexmedia Komputindo: Jakarta.