Laporan Praktikum Mip Kel Pemasaran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

apik

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUMMANAJEMEN INDUSTRI PERIKANAN

KUNJUNGAN INDUSTRI DI PT. BLAMBANGAN FOODPACKERS INDONESIA DAN PT. BALI OCEAN

Disusun oleh :Dwi Arini ShofiyatiAnjaring LuhurTunjung Sari DewiSri Ningsih Dimas Setyo Budi Anditya Candra SHendri SetiawanLutfi Alfianto

LABORATORIUM TEKNOLOGI IKANJURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA2015I. PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangIndonesia dianugerahi laut yang begitu luas dengan berbagai sumber daya ikan di dalamnya. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas laut dan jumlah pulau yang besar. Panjang pantai Indonesia mencapai 95.181 km (World Resources Institute, 1998) dengan luas wilayah laut 5,4 juta km2, mendominasi total luas teritorial Indonesia sebesar 7,1 juta km2. Indonesia memiliki sumberdaya perikanan meliputi, perikanan tangkap di perairan umum seluas 54 juta hektar dengan potensi produksi 0,9 juta ton/tahun. Besaran potensi hasil laut dan perikanan Indonesia mencapai 3000 triliun per tahun, akan tetapi yang sudah dimanfaatkan hanya sekitar 225 triliun atau sekitar 7,5% saja. Peluang pengembangan usaha kelautan dan perikanan Indonesia masih memiliki prospek yang baik. Pengembangan usaha kelautan dan perikanan dapat digunakan untuk mendorong pemulihan ekonomi diperkirakan sebesar US$82 miliar per tahun (Ambara, 2014).Berdasarkan potensi yang dimiliki Indonesia yang merupakan negara maritim banyak sekali usaha dibidang pengolahan perikanan yang menggunakan bahan baku yang melimpah tersebut. Dasar pengawetan dan pengolahan ikan adalah mempertahankan kesegaran dan mutu ikan selama dan sebaik mungkin. Berdasarkan prinsip tersebut banyak sekali pengolahan perikanan yang bergerak diberbagai motede yang ada, mulai dari pengalengan, pembekuan, fermentasi, pengeringan, penggaraman dan lain sebagainya (Sahubawa & Ustadi, 2014).Berbagai macam jenis industri yang bergerak pada bidang pengolahan hasil perikanan tersebut membutuhkan suatu program atau sistem yang dapat mengendalikannya supaya berjalan dengan baik, sistem tersebut adalah manajemen. Menurut G. R. Terry menejemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Berdasarkan pengertian tersebut, menjelaskan bahwa didalam sistem manajemen tersebut memuat bagaimana car menjalan suatu organisasi (perusahaan) dari berbagai aspek yang ada didalamnya, dari sistem menejemen yang secara keseluruhan tersebut terdapat bagian-bagian penyusunnya, yaitu manejemen yang mengurusi keuangan, sumberdaya, proses, pemasaran dan lain sebagainya agar perusahaan tersebut berjalan dengan baik. Berdasarkan kunjungan praktikum Manajemn Industri Perikanan yang dilakukan mengunjungi PT. Blambangan FoodPackers yang bergerak dibidang pengolahan dengan cara pengalengan. Pada perusahaan tersebut salah satu sistem manajemen yang dilaksanakan yaitu manajemen pemasarannya memiliki sistem memasarkan produknya ke seluruh daerah di Indonesia dengan menggunakan produk yang dihasilkan dari perusahaan tersebut atau Brand lain yang juga diproduksi di perusahaan tersebut.Berdasarkan berbagai pemaparan diatas diharapkan tulisan ini dapat menjelaskan bagaimana sistem menejemen yang dijalankan secara nyata pada industri pengolahan hasil perikanan yang berada di Indonesia, selain itu dari tulisan ini juga dapat dibahas mengenai permasalahan yang terdapat di dalam industri pengolahan hasil perikanan dan bagaimana cara penyelesaian masalahnya.

1.2. Tujuan1. Mengetahui Sistem manajemen industri di perusahaan pengolahan hasil perikanan2. Mengetahui manajemen pemasaran di PT. BFPI.

1.3. ManfaatBerdasarkan praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui secara langsung keadaan industri pengolahan hasil perikanan yang ada di Indonesia dan bagaimana sistem manajemennya.

II. METODELOGI

2.1. Waktu dan Tempat PelaksanaanPraktikum Manajemen Industri Perikanan dilaksanakan di PT. Blambangan FoodPackers Indonesia, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur pada hari Senin, 8 Juni 2015 pukul 12.00 WIB selesai.

2.2. Alat dan BahanAlat dan bahan yang digunakan ada praktikum ini adalah alat tulis, kamera, sebagai media untuk mencatat data serta dokumentasi selama kunjungan ini.

2.3. Prosedur Praktikum1. Studi pengamatan manajemen di industri pengolahan perikanan,2. Wawancara dengan pengelola industri perikanan,3. Pengumpulan data/informasi mengenai sistem manajemen industri perikanan

III. PEMBAHASAN

3.1. Manajemen Industri PerikananMenurut Ali (2011) manajemen industri perikanan memiliki berbagai definisi berdasarka bebberapa took-toko berikut ini :Definisi manajemen berbagai ragam seperti yang dipaparkan tokoh-tokoh berikut dalam 1. John D MilletMenurut John D Millet, manajemen adalah suatu proses pengarahan dan pemberian fasilitas kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan. Inti manajemen berada pada proses pengarahan atau actuating dan loading terhadap sumber daya organisasi agar mencapai tujuan secara efektif dan efisien.2. James A.F Stoner dan Charles WankelBerbeda dengan John, Stoner dan Wankel memberikan definisi bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapai tujuan organisasi.3. Paul Hersey dan Kennet H. BlanchardPaul dan Blanchard mendefinisikan manajemei sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.Industri perikanan merupakan industri yang bergerak pada usaha atau kegiatan pengolahan ikan (Benyamin, 2013), untuk menggerakkan pembangunan ekonomi dalam menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang tersusun atas faktor-faktor seperti sejarah, seni dan desain, ekonomi pemasaran, teknologi geografi dan dampak sosial. Realitanya, industrialisasi diwujudkan dalam pengertian seperti skala (kecil-besar), hulu-hilir terpadu, aplikasi teknologi tertentu beserta penciptaan nilai tambah yangmengandung keunggulan secara komparatif, kompetitif dan kombinasi komparatif-kompetitif yang mampu menjamin kemampuan tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri untuk meningkatkan kegiatan produksi dan memperkuat sektor ekonomi lainnyaPengertian Manajemen industri perikanan berdasarkan pemaparan diatas adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya manusia, sumberdaya ikan dan sumber daya lainnya untuk menggerakan pembangunan ekonomi manusia secara sistematik yang tersusun atas faktor-faktor seperti sejarah, seni dan desain, ekonomi pemasaran, teknologi geografi dan dampak sosial sehingga mengandung keunggulan secara komparatif, kompetitif dan kombinasi komparatif-kompetitif yang mampu menjamin kehidupan manusia dan prosesnya dapat berjalan efektif dan efisien.

3.2. Manajemen CSR (Corporate Social Responsibility)Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan (sustainable). Tujuan tersebut dapat tercapai bila perusahaan memperhatikan dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dalam CSR penerapan dimensi tersebut mutlak dilakukan sebagai pertanggungjawaban dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar perusahaan. Semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka tingkat pengungkapan informasi sosial yang dilakukan perusahaan juga semakin tinggi (Hackston & Milne, 1996). Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan (Kotler dan Nancy, 2005). CSR didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan (Wibisono, 2007). Suatu perseroan yang terdapat CSR akan memahami bahwa Corporate Social Responsibility memiliki kemampuan untuk meningkatkan citra perusahaan karena jika perusahaan menjalankan tata kelola bisnisnya dengan baik dan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah maka pemerintah dan masyarakat akan memberikan keleluasaan bagi perusahaan tersebut untuk beroperasi di wilayah mereka. Citra positif ini akan menjadi asset yang sangat berharga bagi perusahaan dalam menjaga keberlangsungan hidupnya saat mengalami krisis (Kotler & Nancy, 2005).Menurut Wibisono (2007) terdapat lima pilar aktivitas coprorate social responsibility yaitu:1. Building Human Capital2. Secara internal, perusahaan dituntut untuk menciptakan SDM yang andal. Secara eksternal, perusahaan dituntut untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, biasanya melalui community development.3. Strengthening Economies4. Perusahaan dituntut untuk tidak menjadi kaya sendiri, sementara komunitas di lingkungannya miskin, mereka harus memberdayakan ekonomi sekitar5. Assessing Social Chesion6. Perusahaan dituntut untuk menjaga keharmonisan dengan masyarakat sekitarnya agar tidakmenimbulkan konflik 7. Encouraging Good Governence8. Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan harus menjalankan tata kelola bisnis dengan baik9. Protecting The Environment10. Perusahaan berupaya keras menjaga kelestarian lingkungan.

3.3. Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM)Secara sederhana pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola sumber daya manusia. Pengelolaan sumber daya manusia ditujukan untuk meningkatkan kontribusi tiap-tiap pegawai terhadap organisasi dalam rangka mencapai produktivitas. Menurut Sedarmayanti, (2001), Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengitegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat. MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. MSDM sering disamakan dengan Manajemen Personalia , yakni perencanaan , pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat.Peranan MSDM mengatur program kepegawaian yang menyakut masalah-masalah sebagai berikut:1. Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job discription, job specification, job requirement, dan job evaluation. 2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right place and the right man in the right job bahkan untuk akhir-akhir ini in the right man in the right time.3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumberdaya manusia pada masa yang akan datang.5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan yang sejenis.7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.8. Melaksanakan pendidikan, latihan, dan penilaian prestasi karyawan.9. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal.10. Mengatur pensiun, pemberhetian dan pesangonnya.

3.4. Majemen ProduksiMenurut Prawirosentono (2009) manajemen produksi (operasi) adalah suatu disiplin ilmu dan dan profesi yang mempelajari secara praktis tentang proses perencanaan (process of planning), mendesain produk (product designing), sistem produksi (production system) untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen Produksi merupakan alat untuk mengelola secara optimal faktor-faktor seperti bahan baku, tenaga kerja/manusia dan mesin/peralatan yang dimiliki perusahaan. Manajemen produksi merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian sumber daya yang ada guna memproduksi atau menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan manajemen produksi adalah memproduksi atau mengatur produk dalam jumlah, kualitas harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan konsumen.

3.5. Manajemen Pemasaran Aktivitas pemasaran memiliki peranan sangat penting bagi suatu perusahaan, karena kegiatan pemasaran tidak hanya ditujukan untuk menciptakan suatu perputaran siklus bisnis, namun lebih dari pada itu untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu, kegiatan pemasaran juga dijadikan perangkat untuk mengantar perusahaan mencapai tujuan dan target yang diharapkan. Menurut Kotler dan Amstrong (2003), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok memperoleh kebutuhkan dan keinginan mereka melalui penciptaan dan pertukaran nilai atau produk dengan pihak lain.Manajemen pemasaran merupakan kegiatan yang dirancang untuk menciptakan dan mempertahankan pertukaran yang memberikan manfaat atau keuntungan melalui suatu analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian program yang terencana untuk mencapai target organisasi (Kotler dan Amstrong, 2003). Tujuan manajemen pemasaran adalah melakukan rangkaian proses untuk menciptakan suatu nilai guna membantu pencapaian tujuan organisasi atau preusan. Kegiatan pemasaran itu dilakukan melalui serangkaian proses perencanaan, pengarahan, pengendalian, dan penetapan harga, pemetaan distribusi, serta kegiatan promosi.

3.6. Manajemen OrganisasiMenuurut Rowland (2012) pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian dapat mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas dan wewenang yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.Pengorganisasian berperan dalam menentukan macam kegiatan, jumlah kegiatan dan melakukan pembagian tugas, tanggung jawab, serta wewenang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki setiap individu mulai dari top manajer hingga pekerja. Terdapat beberapa hal penting terkait dengan pelaksanaan fungsi organisasi dalam suatu manajemen (Rowland, 2012):1. StaffingStaffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai denganusaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi1. Delegation of authorityPendelegasian wewenang yang dilakukan atasan (top manajer) kepada pekerjanya sesuai dengan sistem dalam struktur organisasi disuatu lembaga/perusahaan untuk tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan effisien.1. DepartementasiPembagian/pembentukan beberapa divisi dalam suatu lembaga/perusahaan sesuai dengan kebutuhannya agar setiap divisinya fokus pada tugas dan wewenang yang diberikan tanpa menghilangkan koordinasi antar divisi demi tercapainya tujuan bersama dalam organisasi.1. PersonaliaHubungan dan komunikasi dalam perusahaan khususnya kepegawaian sangat mutlak diperlukan untuk adanya keberlanjutan sistem kerja yang harmonis baik antar sesama divisi, maupun antara top manajer dengan pekerjanya. Hal tersebut tentunya dilakukan dalam batasan dan kondisi yang semestinya tanpa menghilangkan fungsi dan wewenag dalam sebuah struktur organisasi.

0. Keadaan Umum PT. Blambangan FoodPackers Indonesia

0. Sejarah UmumPT. Blambangan FoodPackers Indonesia (PT. BFPI) merupakan pabrik pengalengan lemuru yang terletak di Banyuwangi.Pabrik pengalengan yang bernama PT. Nafo berdiri pada tahun 1967 di Jalan Bawean No. 7 Banyuwangi yang merupakan induk perusahaan PT. BFPI. PT Nafo berkembang pesat seiring dengan permintaan pasar yang terus meningkat. Pada tahun 1969, PT. Nafo membuka cabang di daerah Sampangan, Muncar.Semakin berkembangnya usaha di bidang makanan kaleng membuat PT. Nafo memperluas lokasi pabrik. Pada tanggal 22 Januari 1972 berdirilah pabrik baru yang lokasinya berjarak 200 meter dari PT. Nafo cabang Muncar yang bernama PT. Blambangan Raya. Setelah berdirinya PT. Blambangan Raya, semua kegiatan dan perangkat produksi dari PT. Nafo dipindahkan ke pabrik baru ini dengan bidang usaha yang masih sama yaitu pengalengan lemuru. Dalam menjalankan usahanya PT. Blambangan Raya didukung oleh beberapa sertifikat pengolahan dan sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia untuk jenis produk makanan dalam kaleng. PT. Blambangan Raya melakukan usaha diversifikasi makanan kaleng diantaranya berupa bekicot, rebung, dan tuna dalam kaleng. Namun di pasaran hanya produk tuna yang potensial untuk dikembangakan karena permintaan yang relatif tinggi. Oleh karena itu, sejak Desember 1988, PT. Mantrust yang merupakan induk dari perusahaan PT. Blambangan Raya melakukan kerja sama dengan perusahaan tuna di Amerika yaitu Fan Camp Sea Food dengan merek produk Chiken of The Sea dengan sebagian besar (98%) produksi tuna PT. Blambangan Raya diarahkan untuk pasar Amerika. Pengalengan lemuru dihentikan sejak PT. Blambangan Raya memproduksi tuna secara intensif. Bahan baku diperoleh dari perairan lokal maupaun internasional. Pengalengan tuna berlangsung selama 6 tahun terhitung sejak Desember 1986 hingga April 1993, dikarenakan masa kontrak dengan Fan Camp Sea Food telah habis. Pada tanggal 20 April 1993 PT. Blambangan Raya berhenti memproduksi tuna dan kembali memproduksi lemuru.PT. Blambangan Raya sempat berhenti berproduksi selama 1 tahun sejak tanggal 23 April 1993, kemudian bangkit kembali dengan memproduksi lemuru. Hal ini terus berlangsung hingga sekarang. Pada Juli 2005 PT. Blambangan Raya berganti nama menjadi PT. Blambangan FoodPackers Indonesia (PT. BFPI) yang memproduksi lemuru dan mackarel yang meliputi sarden in tomatosauce, sarden in tomatowith chili, mackerel in tomato sauce dan mackerel in tomato with chili. Selain itu, PT. BFPI juga telah memproduksi tuna kaleng meliputi tuna in oil dan sambel goreng tuna. Merek sarden dan makarel yang dibuat diantaranya ABC dan CIP untuk kualitas satu dan KIKU, BANDUNG dan SAMPIT kualitas dua. Tepung ikan untuk pakan ternak dan minyak ikan juga diproduksi karena merupakan limbah yang menguntungkan.

0. Lokasi PerusahaanLokasi PT. BFPI berada di Jalan Sampangan No. 1, Desa Kedung Rejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Jarak pabrik dengan Kota Banyuwangi 45 km kearah Barat Daya, sedangkan jarak antara pabrik dengan tempat pendaratan ikan 200 meter. Denah PT. BFPI dapat dilihat pada Lampiran 1. Luas areal PT. BFPI adalah 5 hektar dengan luas bangunan 25.705 m2.Wilayah Muncar sangat strategis untuk didirikan perusahaan pengolah perikanan, karena dekat dengan wilayah penangkapan dan pendaratan ikan, sehingga bahan baku mudah didapat. Selain itu, lokasi perusahaan dekat dengan sumber tenaga kerja serta sarana transportasi mudah dilalui sehingga memenuhi efisiensi kerja.Adapun batas-batas perusahaan sebagai berikut:Utara: CV. Sari Laut dan PT. Sumber Yala SamudraSelatan: Rumah Penduduk Desa KalimatiBarat: PT. Sari Feed Indo JayaTimur: Dinas Perikanan Cabang Muncar dan tempat berlabuhnya kapal serta Pusat Pelelangan Ikan (PPI)

0. Produk Pengalengan yang DihasilkanPT. BFPI bergerak dalam usaha pengalengan ikan. Aneka produk ikan kaleng dihasilkan dengan jenis medium yang berbeda. Sebagian besar produk yang dihasilkan berupa lemuru kaleng, mackerel kaleng, dan tuna kaleng. Selain memproduksi ikan kaleng perusahaan ini juga memproduksi tepung ikan yang bahan bakunya berasal dari hasil samping pengalengan ikan berupa kepala, ekor, tulang, dan isi perut.Berbagai macam produk kaleng yang dihasilkan oleh PT. BFPI untuk memenuhi permintaan pasar lokal dan internasional antara lain:1. Sardines/Mackerel in Tomato, produk ikan kaleng yang menggunakan bahan baku lemuru atau mackerel dengan menggunakan media saos tomat.1. Solid Tuna in brine, produk yang dihasilkan dari bahan baku tuna daging utuh dengan media air garam.1. Tuna in oil, produk yang dihasilkan dari bahan baku tuna daging utuh dengan media minyak soya dan minyak sawit.1. Sambal Goreng Ikan Tuna (SGIT), produk ikan kaleng yang dihasilkan dari daging merah daging merah pada tuna.

0. Sarana dan Prasarana Penunjang Produksi 3.7.4.1 SaranaSarana merupakan alat yang digunakan langsung dalam proses pengalengan ikan tuna. Sarana ini memegang peranan yang sangat penting dalam usaha pembuatan produk sendiri. Selain itu sarana juga dapat berupa ruang proses produksi.

0. Box di Cold StorageBox ini terbuat dari baja dengan kapasitas 500 Kg /5 Kwintal ikan. Berat bersih dari box ini adalah 100 Kg /1 Kuintal. Box digunakan sebagai wadah untuk menampung ikan ketika disimpan dalam cold storage.0. Timbangan (neraca) digital besarTimbangan ini digunakan untuk menimbang berat awal dan berat akhir dari box sebelum dan sesudah terisi tuna. Timbangan ini khusus digunakan pada saat penerimaan bahan baku. Penimbangan bertujuan untuk mengetahui total berat bahan baku yang diterima dari supplier.0. Pemasak (Cooker)Pemasak digunakan untuk memasak ikan tuna dengan memanfaatkan uap panas dari boiler. Pemasak yang digunakan untuk memasak tuna sebanyak tiga buah, satu buah pemasak berkapasitas 20 buah rak besi atau memiliki kapasitas 10 Ton dan setiap rak dapat menampung 150 200 Kg. Pemasak ini terbuat dari baja yang berbentuk persegi panjang berukuran 6 m x 2 m.0. SprayerAlat ini digunakan untuk mendinginkan secara cepat ikan yang telah dimasak dengan pemasak hingga mencapai suhu 35 oC. Sprayer terbuat dari kerangka besi yang dilapisi dengan plastic dan terdapat pipa-pipa air. Alat ini akan menyemprotkan air pada ikan atau daging ikan yang akan didinginkan. Sprayer ini terdiri dari 60 kran untuk spraying berbentuk horizontal dengan tiang yang mengarah kebawah. 0. Meja StainlessMeja stainless digunakan sebagai alas untuk melakukan segala aktifitas produksi (skin out dan trimming tuna), ukurannya 1 m x 10 m. Banyaknya meja stainless yakni 40 buah.0. NampanNampan digunakan sebagai tempat atau wadah daging ikan tuna bentuk loin, chunk dan flakes yang terbuat dari plastik yang berukuran 30 cm x 60 cm. Nampan yang dimiliki PT. BFPI sejumlah 500 buah.0. TroliTroli digunakan untuk memindahkan tuna yang diproses dari ruang/tempat proses satu ke tempat yang lainnya, sehingga akan mempercepat proses pemindahan barang atau alur produk. Troli yang dimiliki PT. BFPI berjumlah delapan buah.

0. PisauPisau digunakan untuk membersihkan kulit ikan, tulang ikan, memisahkan daging merah dan daging putih dan lain-lain dalam proses trimming. Alat ini terbuat dari stainless steel dengan ujung mata pisau yang agak meruncing dengan ukuran 20 cm x 5 cm.0. TimbanganMerupakan alat yang digunakan untuk mengecek berat daging ikan tuna berbentuk daging loin, chunk, dan flake setelah trimming dan untuk menimbang daging ikan sesuai dengan berat yang diinginkan. Timbangan ini ada dua jenis yaitu timbangan digital yang berjumlah empat unit dan manual yang berjumlah sepuluh unit. Timbangan digital dan manual ini memiliki tingkat ketelitian 0,1 gr.0. Conveyor Conveyor merupakan alat dengan ban yang berjalan otomatis. Alat ini berfungsi untuk memindahkan ikan sebagai bahan baku dari ruang/tempat proses yang satu ke tempat yang lainnya. Conveyor di PT. BFPI berjumlah lima buah.0. Mesin Pengisian Kaleng (Pack shapper)Alat ini digunakan untuk mengisi ikan pada kaleng. Alat ini terbuat dari aluminium. Cara kerja alat ini adalah daging yang dimasukkan pada pack shaper akan keluar dengan berbentuk potongan-potongan yang ukurannya sudah diatur karena di dalam alat ini terdapat pisau yang fungsinya memotong daging ikan dalam bentuk potongan-potongan (chunk). Mesin ini berjumlah satu unit.0. Mesin Pengisi MediaAlat ini digunakan untuk mengisi media dalam kaleng yang berupa pipa besi dengan conveyor di bawahnya. Kaleng akan berjalan otomatis pada conveyor kemudian dengan sendirinya terisi oleh media. Pada divisi tuna terdapat dua buah mesin pengisi media, satu buah untuk jenis kaleng ukuran 226 gr dan satu buah kaleng lagi untuk ukuran 1814 gr. PT. BFPI memiki mesin pengisi media yang berjumlah empat unit.0. Mesin Pemanas MediumMesin pemanas bumbu berupa ketel besar dan terbuat dari bahan stainless steel dengan kapasitas 65 liter yang berdiameter 1 m dan tinggi 1,5 m dengan suhu pemanas hingga 60 oC. Alat ini memanfaatkan uap panas dari boiler sehingga bumbu di dalamnya tetap panas. Mesin ini di PT. BFPI berjumlah enam unit.0. Seamer Penutupan kaleng dilakukan dua kali yaitu petutupankaleng bagian luar kemudian bagian dalam. Kaleng yang ditekan chuck berputar dan melewati alur perapat tutup kaleng yang diam. Kaleng dan roll berputar membentuk lipatan pertama kemudian masuk roll kedua untuk ditekan sehingga lipatan hasil roll pertama rapat. Seamer dilengkapi dengan vacuum pump untuk menyedot udara yang berada dalam kaleng sebelum ditutup, sehingga tidak perlu penghampaan udara (exhausting). Mesin ini berjumlah empat unit. 0. RetortRetort berfungsi untuk proses sterilisasi atau retorting. Retort dilengkapi dengan termometer, alat pengukur tekanan dan alat pencatat suhu, dan pengatur tekanan otomatis. Prinsip kerja alat ini adalah memanaskan produk kaleng dengan suhu dan tekanan tinggi melalui uap panas hingga jangka waktu tertentu. Spesifikasi retort di PT. BFPI antara lain :0. Mesin Penghasil Uap (Boiler)Boiler merupakan mesin yang berfungsi menghasilkan uap dengan sistem pemanasan menggunakan api yang berasal dari pembakaran batu bara dan kayu yang berjumlah satu unit. Uap dari mesin tersebut di salurkan menuju ke dalam mesin yang prosesnya memerlukan uap.0. Alat Transportasi (Forklift) Forklift merupakan alat pengangkut yang dugunakan untuk mengangkut kaleng atau juga produk ikan kaleng yang akan dikirim untuk dinaikkan di atas truk, alat ini berjumlah empat unit

0. Pencuci Kaleng (Can Washer)Alat ini digunakan untuk mencuci kaleng yang sudah dilakukan seaming karena biasanya pada kaleng terdapat tumpahan medium pada badan kaleng. Alat ini bekerja dengan cara air yang keluar dari pipa-pipa disemprotkan pada kaleng ikan yang melewati conveyor. Alat ini berjumlah empat unit.0. Keranjang Besi atau BasketBerfungsi sebagai tempat penampungan kaleng berisi ikan pada saat sterilisasi dalam retort dengan kapasitas 650-1300 buah. Keranjang ini berdiameter 97 cm dan tinggi 55 cm.0. Derek MekanisBerfungsi untuk mengangkat dan memindahkan beban berat, memasukkan dan mengeluarkan keranjang dari retort dengan kapasitas satu ton.0. PalletBerfungsi sebagai tempat penampungan ketika memindahkan kaleng dalam karton dan bahan pembantu di gudang.0. Inkjet PrintInkjet print berfungsi sebagai pencetak kode produksi, tanggal kadaluarsa, siklus retort, dan kode retort, merk Videojet Triumph. Mesin ini memiliki sensor otomatis dimana kaleng yang lewat dibawahnya akan tercetak kode produksinya.

3.7.4.2. PrasaranaSarana dan prasarana pada dasarnya digunakan untuk menunjang usaha di PT. BFPI menggunakan prasarana sebagai berikut:0. Bangunan PabrikBangunan memiliki tata letak unit pengolahan yang baik karena diatur sesuai dengan alur proses produksi sehingga berjalan lancar tidak ada proses bolak-balik. Luas bangunan pabrik yakni 25.705 m2.

0. Unit Bangunan Bengkel dan Suku CadangBengkel dan suku cadang ini menyimpan alat-alat persediaan suku cadang untuk mesin apabila ada kerusakan yang mungkin dapat diatasi dan segera diperbaiki dengan cepat sehingga tidak mengganggu jalannya proses produksi.0. Unit Produksi TunaUnit Produksi Tuna yaitu bangunan atau ruangan yang digunakan untuk proses produksi pengalengan tuna.0. Unit Produksi SardenUnit Produksi Sarden yaitu bangunan atau ruangan yang digunakan untuk proses produksi pengalengan lemuru.0. Gudang BahanGudang bahan digunakan sebagai tempat menyimpan bahan-bahan pembantu, bahan pengemas, dan peralatan produksi.0. Pendingin (Cold Storage)Coldstorage merupakan salah satu sarana penunjang yang memiliki empat ruangan pendingin dan satu ruang freezer yaitu Air Blast Freezer (ABF). Kapasitas dari masing-masing cold storage adalah 100 ton untuk cold storage satu dan dua, 250 ton untuk cold storage tiga dan empat, dan lima ton untuk ABF. Suhu yang digunakan untuk tempat ruangan pendingin yaitu antara -15 oC sampai -16 oC dengan standar suhu -18oC. 0. Air Blast FrezeerAir Blast Frezeer merupakan ruang untuk menyimpan bahan baku yang dilengkapi dengan alat pendingin atau refrigerator dan dilengkapi alat pencatat suhu yang memudahkan untuk memeriksa suhu. PT BFPI memiliki satu unit Air Blast Freezer berkapasitas lima ton dengan suhu ABF yaitu -40 oC. 0. Jaringan ListrikPT. BFPI menggunakan listrik dari PLN, jaringan listrik memiliki peranan yang sangat besar, yaitu untuk memenuhi kebutuhan listrik semua ruangan dan sarana dalam proses pengalengan lemuru. Jaringan listrik juga digunakan sebagai sumber tenaga penggerak mesin-mesin.0. Jaringan TeleponJaringan telepon digunakan untuk transaksi pembelian bahan baku, transaksi penjualan produk akhir maupun berkomunikasi dengan sesama karyawan di bagian lain, dalam satu area usaha yang sama.0. Ruang Quality ControlRuangan ini berfungsi sebagai tempat untuk menguji kualitas bahan baku sebelum digunakan, ketika diproses dan setelah produk jadi. Ruangan ini juga digunakan sebagai tempat percobaan untuk membuat produk baru.0. Fasilitas KaryawanFasilitas karyawan yang bekerja sudah diperhatikan demi kenyamanan pekerja. Prasarana yang diperuntukan untuk kenyamanan karyawan berupa kantin sebanyak satu unit, mushola sebanyak satu unit dan toilet sebanyak 22 buah.0. Pengolahan Limbah PabrikLimbah yang dihasilkan berupa limbah padat dan cair yang dikumpulkan dalam ruangan melalui saluran pembuangan. Ruang pengolahan limbah di PT. BFPI dibagi menjadi dua bagian yaitu ruang pengolahan limbah padat dan limbah cair. Limbah cair diolah untuk memisahkan antara minyak ikan dan air. Air akan dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk diolah menjadi sebelum dibuang kembali lingkungan, sedangkan minyaknya akan ditampung untuk diolah menjadi produk lainnya. Limbah padat seperti kepala, ekor, dan isi perut ikan diolah menjadi tepung ikan.0. Ruang Produksi Tepung IkanRuang produksi tepung ikan merupakan tempat untuk memproses limbah padat menjadi tepung ikan. Bahan baku pembuatan tepung ikan berasal dari ikan yang sudah tidak digunakan (tidak memenuhi standar) serta limbah-limbah padatan seperti kepala, ekor, tulang, dan isi perut. 14. KantorKantor digunakan untuk melakukan segala kegiatan yang berhubungan dengan administrasi. Kantor utama ditempati oleh pemimpin perusahaan dan staf kantor sedangkan kantor yang ditempati kepala bagian divisi terletak di lokasi masing-masing tempatnya bertugas.

0. Manajemen Pemasaran di PT. BFPIManajemen pemasaran adalah proses yang mencakup analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan ini bertujuan menimbulkan pertukaran yang diinginkan, baik menyangkut barang dan jasa atau benda-benda lain yang dapat memenuhi kebutuhan psikologis, sosial dan kebudayaan. Pemasaran merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan dalam suatu sistem yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan konsumennya. Pengawasan proses pertukaran memerlukan waktu yang banyak dan keahlian dikarenakan suatu pertukaran bertujuan untuk meningkatkan pemasaran dan mencapai hasil yang akan diinginkan, maka harus dikoordinasikan dan dikelola dengan cara yang baik melalui manajemen pemasaran (Rahmawati, 2009).Menurut Bygrave dalam Putri (2012), strategi pemasaran adalah kumpulan petunjuk dan kebijakan yang digunakan secara efektif untuk mencocokkan program pemasaran (produk, harga, promosi, dan distribusi) dengan peluang pasar sasaran guna mencapai sasaran usaha. Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan alat yang bisa dikontrol oleh perusahaan untuk memperoleh respon yang diinginkan dari pasar sasaran yang meliputi :1. Produk (Product) Produk merupakan sebuah benda atau pelayanan yang ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen, baik itu kebutuhan primer atau kebutuhan sekunder (Putri, 2012). Produk yang ditawarkan oleh PT.Blambangan FoodPackers Indonesia adalah ikan kaleng. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan ikan kaleng adalah tuna, lemuru dan mackarel. Merek sarden dan makarel yang dibuat diantaranya ABC dan CIP. Alasan pemilihan produk ikan kaleng sebagai strategi pemasaran perusahaan tersebut dikarenakan pengalengan merupakan salah satu teknik pengawetan bahan pangan yang memiliki beberapa keuntungan, diantaranya bebas dari kebusukan, dapat mempertahankan nilai gizi, dapat mempertahankan cita rasa, dan dapat mempertahankan daya tarik makanan (Murniyati dan Sunarman, 2000)Berbagai macam produk kaleng yang dihasilkan oleh PT. BFPI untuk memenuhi permintaan pasar lokal dan internasional antara lain:0. Sardines/Mackerel in Tomato, produk ikan kaleng yang menggunakan bahan baku lemuru atau mackerel dengan menggunakan media saos tomat.0. Solid Tuna in brine, produk yang dihasilkan dari bahan baku tuna daging utuh dengan media air garam.0. Tuna in oil, produk yang dihasilkan dari bahan baku tuna daging utuh dengan media minyak soya dan minyak sawit.0. Sambal Goreng Ikan Tuna (SGIT), produk ikan kaleng yang dihasilkan dari daging merah daging merah pada tuna.1. Harga (Price) Harga dapat diartikan sebagai ekspresi dari sebuah nilai, dimana nilai tersebut menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi dan layanan yang menyertainya (Putri, 2012). Harga produk ikan kaleng yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut adalah Rp 5.000,00/pcs untuk ukuran kaleng kecil dan Rp 8.000,00/pcs untuk ukuran kaleng yang lebih besar. Harga tersebut disesuaikan dengan kualitas produk, biaya produksi yang dikeluarkan dan dapat memberikan kepuasan terhadap konsumen. Krismiaji dan Anni dalam Slat (2013) menyatakan harga jual adalah upaya untuk menyeimbangkan keinginan untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari perolehan pendapatan yang tinggi dan penurunan volume penjualan jika harga jual yang dibebankan ke konsumen terlalu mahal. 1. Distribusi/ Lokasi (Place) Place diartikan sebagai distribusi. Distribusi adalah bagaimana produk dapat sampai pada pengguna akhir, dalam hal ini adalah pelanggan dengan biaya yang seminimal mungkin tanpa mengurangi kepuasan pelanggan dan apa pengaruhnya pada keseimbangan keuangan perusahaan. Place juga dapat diartikan sebagai pemilihan tempat atau lokasi usaha. Perencanaan pemilihan lokasi yang baik, tidak hanya berdasar pada istilah strategis, dalam artian memandang pada jauh dekatnya pusat kota atau mudah tidaknya akomodasi menuju tempat tersebut (Pamungkas, 2013). Lokasi PT. BFPI berada di Jalan Sampangan No. 1, Desa Kedung Rejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Jarak pabrik dengan Kota Banyuwangi 45 km kearah Barat Daya, sedangkan jarak antara pabrik dengan tempat pendaratan ikan 200 meter. Wilayah Muncar sangat strategis untuk didirikan perusahaan pengolah perikanan, karena dekat dengan wilayah penangkapan dan pendaratan ikan, sehingga bahan baku mudah didapat. Selain itu, lokasi perusahaan dekat dengan sumber tenaga kerja serta sarana transportasi mudah dilalui sehingga memenuhi efisiensi kerja. Lokasi perusahaan yang dekat dengan dermaga juga memberikan kemudahan untuk akses pengiriman produk kepada konsumen dalam negeri maupun luar negeri (expor). Produk ikan kaleng dipasarkan diseluruh wilayah Indonesia melalui distributor yaitu PT.Heinz yang merupakan mitra kerja dalam memproduksi lemuru dan makarel dalam kaleng dengan merek ABC. Selain itu, produk tersebut juga dipasarkan ke Malaysia. 1. Promosi (Promotion) Iklan atau promosi diperlukan untuk membangun merek dan untuk mempertahankan eksistensi merek. Strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan pelanggan. Strategi promosi ini biasanya untuk menentukan promosi personal, iklan dan promotion (Putri, 2012). Strategi promosi yang dilakukan oleh PT. Blambangan FoodPackers Indonesia dalam memasarkan produknya yaitu melalui media komunikasi berupa televisi. Pemilihan media pengiklanan melalui televisi dikarenakan televisi memiliki daya rangsang yang lebih kuat daripada media lainnya. Informasi produk yang berasal dari siaran televisi dapat tersimpan lebih lama di memori pemirsanya karena gambar atau visualisasi bergerak merupakan tambahan dan dukungan informasi untuk memperkuat daya ingat manusia (Muda, 2003).

0. Manfaat Pemasaran dalam Industri PerikananPemasaran bertanggung jawab untuk menaikkan demand dari output produk yang dihasilkan. Pemasaran memegang peran yang sangat penting bagi kelangsungan industri. Fungsi pemasaran berada di garis terdepan dalam menyampaikan produk kepada konsumen. Keberlangsungan industri sangat bergantung pada bagian pemasaran dalam memberikan keyakinan kepada konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Pada jaman dulu, bagian marketing merupakan kunci keberhasilan suatu industri yang harus mampu menjual peroduk yang dihasilkan oleh perusahaan. Bagaimanapun kualitas produk yang dihasilan harus dapat dijual ke pasar untuk menghasilkan keuntungan. Pandangan industri modern, fungsi pemasaran harus mampu menarik konsumen melalui promosi terhadap produk yang berkualitas dan pelayanan yang memuaskan dan dengan harga bersaing. Peran pemasaran memegang peran yang sangat penting dalam meningkatkan penjualan melalui pelayanan dan strategi pemasaran yang baik sehingga produk yang dihasilkan dapat terjual.Fungsi pendanaan memiliki tanggung jawab menyediakan dana yang cukup untuk menunjang proses produksi baik kebutuhan dana yang bersifat jangka pendek maupun pajang. Bagian pendanaan memegang peran yang sanagt penting dalam menjaga cash flow agar proses bisnis dapat berjalan dengan baik. Banyak industri mengalami kebangkrutan karena tidak dapat menjaga cash flow perusahaan atau dikenal dengan istilah kredit macet. Pada kondisi ini, perusahaan sudah tidak dapat lagi membiayai proses bisnis melalui dana sendiri maupun dana pinjaman.Fungsi produksi adalah dimana bagian produksi bertanggung jawab untuk membuat dan menghasilkan produk guna merealisasikan permintaan (demand) konsumen. Fungsi produksi berada di belakang atau menjadi tulang punggung suatu industri. Keberlangsungan industri tidak hanya ditentukan oleh pemasaran saja melainkan harus pula didukung oleh kualitas produk yang meliputi spesifikasi produk, ketepatan dengan standar, ketepatan waktu penyampaian, pelayanan yang memuaskan dan harga yang bersaing.

3.10. Industri Hulu Bali OceanPT. Bali Ocean Benoa Bali merupakan Industri yang menghasilkan produk tuna utuh segar. Tuna yang menjadi bahan baku diperoleh dari penangkapan nelayan di Tanjung Benoa. Nelayan yang menyuplai bahan baku tuna merupakan nelayan yang berasal dari Bali dan Lombok dengan pemilik kapal dari PT. Bali Ocean. Nelayan ini mencari tuna dengan waktu trip 10 bulan dengan hasil tangkapan hingga 40 ton. Setiap kapal penangkap tuna memiliki cold storage yang digunakan untuk menyimpan hasil tangkapan selama di laut. Hasil tangkapan tuna dari nelayan selanjutnya diekspor ke Jepang dan Eropa untuk ikan yang berkualitas baik sedangkan yang tidak memenuhi kualitas ekspor dijual di daerah lokal. Jenis tuna yang ditangkap oleh PT. Bali Ocean adalah tuna sirip kuning (Yellowfin tuna) dan tuna mata besar (Bigeye tuna). Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap tuna berupa long line.

IV. PENUTUP4.1. Kesimpulan4.1.1. Manajemen pemasaran yang dilakukan suatu industri perikanan meliputi tentang 4 Ps (product, price, place, dan promotion) pada PT. Blambangan Foodpacker Indonesia dan Industri Hulu Bali Ocean.4.1.2. Berdasarkan 4 Ps (product, price, place, dan promotion) pada PT. Blambangan Foodpacker Indonesia yaitu produk yang ditawarkan berupa ikan kaleng, harganya disesuaikan dengan ukuran, lokasinya berada di Jalan Sampangan No. 1, Desa Kedung Rejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dan sangat startegis di wilayah muncar, serta promosi produk kaleng melalui media secara visual. Sedangakan, untuk Industri Hulu Bali Ocean produknya berupa hasil tangkapan ikan, harga disesuaikan dengan jenis ikannya, lokasi daerah penangkapan di Benoa Bali, dan promosi hasil tangkapan ikan langsung diekspor di Negara-negara Eropa dan Jepang.

4.2. SaranPermasalahan pelaksanaan praktikum ini memiliki kelemahan yaitu form wawancara yang kurang dipersiapkan dari asisten, jika form wawancara dipersiapkan lebih baik dan disegmentasikan sesuai pembagian kelompoknya. Akan mempermudah praktikan mendapatkan informasi, khususnya informasi di Industri Hulu Bali Ocean.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhamad 2011. Modul Manajemen Industri. Fakultas Teknik. Unversitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Ambara, Satwika. 2014. Potensi Kelautan dan Perikanan Indonesia. http://kmip.faperta.ugm.ac.id/potensi-kelautan-dan-perikanan-indonesia/ diakses pada 25 Juni 2015 pukul 10.57 WIB.Benyamin, Agora. 2013. Manajemen dan Pengembangan Pemasaran pada Perusahaan Perikanan di Sidoarjo. Jurnal Agora. 1: (1)Hackston, David. dan Markus, J Milne, 1996. Some determinants of social andenvironmental disclosures in New Zealand Companies, Accounting, Auditing andAccountability Journal, Vol. 9 No. 1, pp. 77-108

Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE. Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Armstrong. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran, jilid 1. ed 9. PT INDEKS Kelompok GRAMEDIA. Jakarta.

Kotler, P. and Nancy, L. 2005. Corporate Social Responsibility: Doing The Most GoodFor Your Company and Your Cause. Best Practices From Hewlett Packard, Ben& Jerrys, andOther Leading Companies. Jhon Wiley & Sons, Inc. United Statesof America.

Muda, I.D. 2003. Jurnalistik Televisi : Menjadi Reporter Profesional. Remaja Rosdakarya. BandungMurniyati dan Sunarman. 2000.Pendinginan, Pembekuan dan Pengawetan Ikan, Kanisius.Yogyakarta.Pamungkas. 2013. Analisis Rantai Distribusi Komoditas Ikan Tangkap Perikanan Laut di Kota Tegal. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Skripsi

Putri, Berlian A.S. 2012. Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Pelanggan. Fakultas Syariah. Institut Agama Islam Negeri Walisongo. SkripsiPrawirosentono, S. 2009. Manajemen Produktivitas, PT. Bumi Angkasa. Jakarta.

Rahmawati, Suci. 2009. Pengaruh Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap Tingkat Permintaan Efektif Konsumen di Wisata Kuliner Langen Bogan Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Skripsi

Rowland, B.F. 2012. Buku Ajar Pengantar Bisnis. Universitas gunadarma. Depok.Sahubawa, L & Ustadi. 2014. Teknologi Pengawetan dan PEngolahan Hasil Perikanan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju.Bandung.

Slat, A.H. 2013. Analisis Harga Pokok Produk dengan Metode Full Costing dan Penentuan Harga Jual. Jurnal EMBA 1:3.Wibisono, Y. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi CSR. Fascho Publishing. Gresik