22
LAPORAN PRAKTIKUM MK PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN (AGT 303) SEMESTER GANJIL 2011/2012 PEMBIBITAN GAMAL (Gliricidia sepium Jacq.) Oleh Kelompok 2 1. Alis Saputra 0914013067 2. Angelinar Siringo-ringo 0914013073 3. Angga Sukowardana 0914013074 4. Darso Waluyo 0914013084 5. Dian Mahdarrini 0914013088 6. Ezed Qyoko W.P. 0914013096

Laporan Praktikum Pohon Gamal

  • Upload
    dwi-ist

  • View
    58

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan

Citation preview

Page 1: Laporan Praktikum Pohon Gamal

LAPORAN PRAKTIKUM

MK PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN (AGT 303)

SEMESTER GANJIL 2011/2012

PEMBIBITAN GAMAL (Gliricidia sepium Jacq.)

Oleh

Kelompok 2

1. Alis Saputra 0914013067

2. Angelinar Siringo-ringo 0914013073

3. Angga Sukowardana 0914013074

4. Darso Waluyo 0914013084

5. Dian Mahdarrini 0914013088

6. Ezed Qyoko W.P. 0914013096

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

Page 2: Laporan Praktikum Pohon Gamal

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2011

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirrobbil alamin, dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala

kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami penulis dapat menyelesaikan

laporan praktikum “Pembibitan Gamal”.

Adapun penulisan laporan praktikum ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami cara

pembibitan gamal, pengaruh pemberian pupuk dosis tertentu terhadap pertumbuhan dan

perkembangannya, perbandingan hasil pembibitan gamal pada masing-masing ulangan, dan faktor

apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan erkembangan gamal tersebut.

Kami menyampaikan terima kasih kepada tim dosen mata kuliah Produksi Tanaman Perkebunan

(AGT 303), Dr. Maria Viva Rini, Ir. Sugiatno, dan Ir. Azlina Heryati Bakrie,M.S., yang telah

membimbing kami dalam kuliah dan praktikum mata kuliah ini hingga laporan ini selesai dibuat.

Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian laporan raktikum ini.

Kepada para pembaca diharapkan juga saran dan kritiknya yang membangun agar dapat lebih baik

kedepannya. Semoga laporan praktikum ini bermanfaatb tidak hanya bagi praktikan tetapi juga

masyarakat luas.

Bandar Lampung, Januari 2012

Penulis

Page 3: Laporan Praktikum Pohon Gamal

I. PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang

Gliricidia sepium adalah tanaman yang bermanfaat untuk penaungan berbagai tanaman

perkebunan, tanaman ini cepat tumbuh pohon disukai oleh petani untuk pagar hidup, bahan bakar,

pakan ternak, pupuk hijau, teduh, dukungan untuk tanaman, dan pengendalian erosi. Nama umum

meliputi madre de kakao, mata Raton, palo de Hierro, cocoite (Amerika Tengah), kakawati (Filipina),

gamal (Indonesia), tetap cepat (Jamaika) dan glirisidia. Gliricidia sepium tidak identik dengan G.

maculata, sebuah spesies yang terkait erat tapi tidak terlalu berguna. Gliricidia sepium (Jacq.) steud

(Gliricidia maculata Syn. H.B.K) adalah cepat tumbuh, tropis, polongan pohon.

Tanaman gamal telah dimanfaatkan secara luas untuk berbagai keperluan. Tanaman ini juga

digunakan dalam berbagai sistem pertanaman, sebagai pohon pelindung dalam penanaman teh,

cokelat atau kopi. Sebagai penyangga hidup untuk tanaman vanili, lada hitam dan ubi jalar. Yang

lebih umum digunakan sebagai pagar hidup, tanaman pupuk hijau pada pola tanam tumpang sari,

sebagai penahan tanah pada pola tanam lorong dan terasering. Selain itu, tanaman ini juga ternyata

dapat digunakan untuk mereklamasi tanah atau lahan yang gundul atau tanah yang rapat ditumbuhi

oleh alang alang (Imperata cylindrica). Biji, pepagan, daun dan akarnya dapat digunakan sebagai

rodentisida dan pestisida setelah terlebih dahulu dilakukan fermentasi. Bunganya digunakan oleh

lebah sebagai sumber nutrisi dan zat gula dalam pembuatan madu lebah.

Meskipun Gamal dapat diperbanyak dengan biji, tapi kami lebih sering menggunakan setek batang

dalam usaha mengembangbiakan gamal. Alasan pertama adalah, sulitnya mencari dan

mengumpulkan biji gamal. Di berbagai tempat yang kami temui, jarang pohon gamal yang dapat

tumbuh sampai besar, berbunga dan berbiji. Hal ini disebabkan gamal sudah secara berkala di panen

daun dan batangnya, jarang yang dapat tumbuh sampai berbunga dan berpolong. Alasan lain,

perbanyakan dengan setek batang lebih mudah dan lebih cepat daripada melalui biji. Tanaman yang

diperbanyak dengan setek sudah dapat dipanen perdana pada usia di bawah 1 tahun. Biasanya 8-10

bulan. Sedangkan pada tanaman biji, hasil biomasa baru dapat diperoleh pada usia sekira 2 tahun.

Penanaman setek lebih baik berasal dari batang bawah tanaman yang cukup usia (diatas 2 tahun),

Page 4: Laporan Praktikum Pohon Gamal

diameter batang cukup besar (diatas 4cm) dengan panjang setek bervariasi mulai dari 40 cm sampai

1.5m. Jarak tanam juga bervariasi, antara 40 -50cm sampai dengan 1.5 – 5m tergantung kebutuhan.

Meskipun kadang-kadang menggugurkan daunnya pada musim kering dan kondisi udara dingin,

Gamal dapat dikategorikan sebagai pohon yang selalu hijau (evergreen). Dapat dipanen setiap 3 – 4

bulan sekali, dengan hasil antara 1 – 2 kg hijauan basah per tanaman. G. sepium merupakan

tanaman yang cocok untuk tanah asam dan marginal seperti diutarakan oleh Szott et al. (1991).

B. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

Mahasiswa dapat mengetahui cara pembibitan tanaman gamal

Mahasiswa dapat mengetahui berbagai pengaruh perlakuan pemberian pupuk yang berbeda pada

pembibitan gamal

Mahasiswa dapat mengetahui manfaat tanaman gamal untuk tanaman perkebunan

II. TINJAUAN PUSTAKA

Gliricidia merupakan jenis multiguna. Pada daerah tropika, digunakan sebagai pagar hidup.

Kemampuannya bertunas setelah dipangkas cocok untuk pakan ternak, kayu bakar dan tiang. Pada

kondisi di bawah optimal, produksi biomas mencapai 12 ton berat kering per hektar per tahun.

Merupakan jenis pengikat nitrogen, daunnya dapat digunakan sebagai mulsa dan pupuk hijau

sehingga cocok untuk agroforestry. Nama “ibu kokoa” muncul karena sering digunakan sebagai

peneduh coklat, kopi dan teh. Kayunya keras dan awet, berat jenis 0,5-0,8g/cm3. Nilai kalorinya

4.900 kkal/kg.

(Hanum dan van der Maesen, 1997).

Batang tanaman gamal adalah tunggal atau bercabang, jarang yang menyemak, tinggi 2-15 m.

Batang tegak, diameter pangkal batang 5-30 cm, dengan atau tanpa cabang di dekat pangkal

Page 5: Laporan Praktikum Pohon Gamal

tersebut. Kulit batang coklat keabu-abuan dengan alur-alur kecil pada batang yang telah tua. Daun

majemuk menyirip, panjang 19-30 cm, terdiri 7-17 helai daun. Helai daun berhadapan, panjang 4-8

cm dengan ujung runcing, jarang yang bulat. Ukuran daun semakin kecil menuju ujung daun. Bunga

merah muda cerah sampai kemerahan, jarang yang putih, panjang 2,5-15 cm, susunan bunga tegak

(Amara dan Kamara, 1998)

Gamal dapat dimanfaatkan antara lain sebagai pakan ternak yang banyak disukai oleh ternak

ruminansia kecil seperti kambing dan domba (Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) BIP Irian Jaya No.

110/92, 1992). Gamal mempunyai nilai gizi yang tinggi, pencegah erosi, dan penyubur tanah.

Kayunya dapat digunakan sebagai kayu bakar, arang atau sebagai bahan bangunan dan alat

pertanian. Tanaman ini juga digunakan dalam berbagai sistem pertanaman, yaitu sebagai pohon

pelindung dalam penanaman teh, cokelat, atau kopi. Selain itu juga berfungsi sebagai penyangga

hidup untuk tanaman vanili, lada hitam, dan ubi jalar. Manfaat lain yang lebih umum yaitu digunakan

sebagai pagar hidup, tanaman pelindung, tanaman pupuk hijau pada pola tanam tumpang sari,

sebagai penahan tanah pada pola tanam lorong dan terasering. Selain itu, tanaman ini juga ternyata

dapat digunakan untuk mereklamasi tanah atau lahan yang gundul atau tanah yang rapat ditumbuhi

oleh alang alang (Imperata cylindrica) (Manglayang Farm Online, 6 Maret 2006). Salah satu sebab

mengapa Gamal cepat populer adalah resistensinya terhadap hama kutu loncat (Heteropsylla

cubana) yang telah meluluhlantakan Lamtoro di berbagai belahan dunia tropis (FAO, 1998).

Meskipun Gamal dapat diperbanyak dengan biji, tapi kami lebih sering menggunakan setek batang

dalam usaha mengembangbiakan Gamal. Alasan pertama adalah, sulitnya mencari dan

mengumpulkan biji Gamal.Di berbagai tempat yang kami temui, jarang pohon Gamal yang dapat

tumbuh sampai besar, berbunga dan berbiji. Hal ini disebabkan Gamal sudah secara berkala di panen

daun dan batangnya, jarang yang dapat tumbuh sampai berbunga dan berpolong. Alasan lain,

perbanyakan dengan setek batang lebih mudah dan lebih cepat daripada melalui biji. Tanaman yang

diperbanyak dengan setek sudah dapat dipanen perdana pada usia di bawah 1 tahun. Biasanya 8-10

bulan. Sedangkan pada tanaman biji, hasil biomasa baru dapat diperoleh pada usia sekira 2 tahun.

Penanaman setek lebih baik berasal dari batang bawah tanaman yang cukup usia (diatas 2 tahun),

diameter batang cukup besar (diatas 4cm) dengan panjang setek bervariasi mulai dari 40cm sampai

1.5m. Jarak tanam juga bervariasi, antara 40 -50cm sampai dengan 1.5 – 5m tergantung kebutuhan.

Meskipun kadang-kadang menggugurkan daunnya pada musim kering dan kondisi udara dingin,

Gamal dapat dikategorikan sebagai pohon yang selalu hijau (evergreen). Dapat dipanen setiap 3 – 4

bulan sekali, dengan hasil antara 1 – 2 kg hijauan basah per tanaman. G. sepium merupakan

Page 6: Laporan Praktikum Pohon Gamal

tanaman yang cocok untuk tanah asam dan marginal seperti diutarakan oleh Szott et al. (1991).

Lebih lanjut, Whiteman et al. (1986) menilai Gamal beradaptasi dengan baik pada tanah dengan

kandungan kalsium rendah seperti di Australia. Sayangnya, pada tanah yang mengandung saturasi

Alumunium cukup tinggi seperti beberapa daerah di Indonesia, Gamal tumbuh kurang baik dan

memiliki tingkat tahan hidup yang rendah (Direktorat Jenderal Peternakan,1999).

Benih kuning ke coklat warna dengan 4.500 untuk 11.000 / kg. Di bawah kondisi penyimpanan

optimum-6 sampai 10% kadar air pada 4 °. C-benih tetap layak selama lebih dari 10 tahun Pada

kadar air 50% dan 17 ° C benih dapat disimpan selama satu tahun(Allison & Simons 1996).

Biji ditanam tanpa pra-pengobatan secara langsung ke dalam wadah pembibitan. Praktek

pembibitan standar manajemen yang direkomendasikan. Bibit siap untuk tanam setelah 2 sampai 3

bulan di pembibitan pada ketinggian 30 cm. Penanaman langsung mungkin dengan 2 sampai 3 biji

per posisi tanam pada kedalaman 1 sampai 2 cm. Persiapan lokasi diperlukan untuk mengurangi

kompetisi. Penanaman langsung dan operasi transplantasi harus bertepatan dengan musim

hujan. Bibit yang peka terhadap persaingan. Pengendalian gulma secara teratur harus dilakukan

sampai pohon ditetapkan.(Hensleigh dan Holaway 1988).

III. BAHAN DAN METODE

Page 7: Laporan Praktikum Pohon Gamal

III.1. Tempat dan Waktu Praktikum

Tempat yang digunakan dalam praktikum pembibitan gamal adalah di samping gedung

Laboratorium Agronomi dan Laboratorium Perkebunan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

Waktu kegiatan praktikum ini adalah jam praktikum Produksi Tanaman Perkebunan yaitu pukul

10.00-12.00 Wib, yang diselenggarakan setiap minggunya antara tanggal 19 Oktober 2011 sampai

dengan tanggal 7 Desember 2011.

III.2. Bahan dan Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum pembibitan gamal adalah 4 buah polibag ukuran besar,

cangkul, alat tulis, penggaris atau meteran. Bahan yang digunakan dalam praktikum pembibitan

gamal adalah tanah subur yang diambil disekitar gedung Laboratorium Agronomi, pupuk NPK

Mutiara perbandingan 15:15:15, batang gamal sebagai bibit yang dipotog pendek 40-50 cm

sebanyak 4 batang.

III.3. Metode

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah pembibitan gamal dengan perlakuan pemberian

dosis pupuk yang berbeda yaitu

perlakuan pemberian kontrol (0 gram pupuk NPK), 2,5 g NPK, 5 g NPK, dan 7,5 g NPK (pemberian

pupuk dilakukan dengan dua kali aplikasi)..

Dibuat 7 kelompok ulangan dengan perlakuan pupuk sama.

Dilakukan pengamatan denagn peubah yang telah ditentukan.

Ditabulasikan data dari setiap ulangan pelakuan dari semua kelompok

III.4. Peubah yang Diamati

Peubah yang diamati dalam praktikum pembibitan gamal adalah jumlah tunas, panjang tunas (cm),

jumlah daun, panjang daun (cm), dan jumlah anak.

Page 8: Laporan Praktikum Pohon Gamal

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil Pengamatan

a. Pengaruh Dosis Pupuk NPK Terhadap Jumlah Tunas

Perlakuan

Jumlah Tunas per Setek Gamal

3 MST

5 MST

Page 9: Laporan Praktikum Pohon Gamal

7 MST

9 MST

··························· Tunas ···························

0 g NPK

3.4

4.0

4.0

6.0

5 g NPK

3.6

4.6

5.0

5.2

10 g NPK

3.2

3.8

4.2

5.0

15 g NPK

3.2

3.6

4.3

4.8

b. Grafik pengaruh dosis pupuk NPK terhadap panjang tunas setek gamal

c. Pengaruh Dosis Pupuk NPK Terhadap Panjang Tunas

Perlakuan

Panjang Tunas Setek Gamal(cm)

3 MST

5 MST

7 MST

Page 10: Laporan Praktikum Pohon Gamal

9 MST

····························· cm ·····························

0 g NPK

6.1

15.3

25.9

49.7

5 g NPK

12.7

20.4

29.8

42.8

10 g NPK

10.5

20.2

27.5

36.4

15 g NPK

7.3

17.2

23.8

31.6

d. Grafik pengaruh dosis pupuk NPK terhadap panjang tunas setek gamal

e. Pengaruh Dosis Pupuk NPK Terhadap Jumlah Daun

Perlakuan

Jumlah Daun per Setek Gamal(daun)

Page 11: Laporan Praktikum Pohon Gamal

3 MST

5 MST

7 MST

9 MST

0 g NPK

3.7

7.1

9.2

13.0

5 g NPK

5.9

7.7

10.5

12.0

10 gNPK

6.3

8.4

10.6

13.2

15 gNPK

3.7

6.0

8.8

11.0

f. Grafik pengaruh dosis pupuk NPK terhadap jumlah daun setek gamal

Page 12: Laporan Praktikum Pohon Gamal

g. Pengaruh Dosis Pupuk NPK Terhadap Panjang Daun

Perlakuan

Panjang Daun Setek Gamal(cm)

3 MST

5 MST

7 MST

9 MST

0 g NPK

3.4

9.7

11.8

19.3

5 g NPK

4.4

8.1

13.5

21.3

10 g NPK

6.0

11.7

16.0

Page 13: Laporan Praktikum Pohon Gamal

18.3

15 g NPK

5.5

12.0

19.8

17.4

h. Grafik dosis pupuk NPK terhadap panjang daun

i. Tabel Pengaruh Dosis Pupuk NPK Terhadap Jumlah Anak Daun Setek Gamal

Perlakuan

Jumlah Anak Daun per Setek Gamal

3 MST

5 MST

7 MST

9 MST

························ Anak Daun ····················

0 g NPK

2.0

5.6

6.1

9.4

5 g NPK

6.0

8.5

Page 14: Laporan Praktikum Pohon Gamal

9.8

10.2

10 g NPK

2.3

4.6

7.4

8.6

15 g NPK

4.8

7.4

8.5

11.5

j. Grafik Pengaruh Dosis Pupuk NPK Terhadap Jumlah Anak Daun Setek Gamal

IV.2. Pembahasan

Berdasarkan pengamatan gamal yang telah dilakukan diperoleh data dari empat perlakuan yang

masing-masing memiliki tujuh ulangan. Empat perlakuan tersebut yaitu perlakuan pemberian

kontrol (0 gram pupuk NPK), 5 g NPK, 10 g NPK, dan 15 g NPK.

Pada pengamatan diminggu terakhir atau minggu ke-9 setelah tanam, jumlah tunas, angka tertinggi

terjadi pada perlakuan kontrol atau tanpa diberikan pupuk dan terendah pada perlakuan 15 g NPK,

pada pengamatan panjang tunas angka tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol dan terendah pada

perlakuan 15 g NPK, pada pengamatan jumlah daun angka tertinggi terjadi pada perlakuan kontrol

dan 10 g NPK dan terendah pada perlakuan 15 g NPK, pada pengamatan panjang daun angka teringgi

pada perlakuan control dan terendah pada perlakuan 15 g NPK, dan untuk pengamatan jumlah anak

daun setek gamal angka tertinggi terjadi pada 15 g NPK dan terendah pada erlakuan kontrol.

Berdasarkan data yang telah diperoleh maka tidak dapat diasumsikan bahwa semakin banyak atau

semakin besar dosis pupk yang diberikan akan sebanding dengan peningkatan pertumbuhan yang

terjadi pada gamal tersebut. Hal ini dapat terjadi karena adanya faktor biologi dan lingkungan yang

mempengaruhinya. Misalnya kesuburan tanah, suhu, kelembaban, curah hujan, hama, dan penyakit.

Page 15: Laporan Praktikum Pohon Gamal

Perbanyakan Gliricidia dapat dengan mudah dilakukan dengan mengecambahkan bijinya atau

dengan stek. Untuk tujuan penanaman di lahan-lahan terdegradasi, pertumbuhan Gliricidia sepium

dapat distimulasi dengan menginokulasi Bradyrhizobium dan pemupukan.

Gamal mempunyai nilai gizi yang tinggi, pencegah erosi, dan penyubur tanah. Kayunya dapat

digunakan sebagai kayu bakar, arang atau sebagai bahan bangunan dan alat pertanian. Tanaman ini

juga digunakan dalam berbagai sistem pertanaman, yaitu sebagai pohon pelindung dalam

penanaman teh, cokelat, atau kopi. Selain itu juga berfungsi sebagai penyangga hidup untuk

tanaman vanili, lada hitam, dan ubi jalar.

Manfaat lain dari gamal yang lebih umum yaitu digunakan sebagai pagar hidup, tanaman pelindung,

tanaman pupuk hijau pada pola tanam tumpang sari, sebagai penahan tanah pada pola tanam

lorong dan terasering. Selain itu, tanaman ini juga ternyata dapat digunakan untuk mereklamasi

tanah atau lahan yang gundul atau tanah yang rapat ditumbuhi oleh alang alang.

Page 16: Laporan Praktikum Pohon Gamal

V. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Manfaat gamal yaitu untuk pagar hidup, bahan bakar, pakan ternak, pupuk hijau, teduh,

dukungan untuk tanaman, dan pengendalian erosi.

2. Jumlah tunas banyak terjadi pada perlakuan kontrol atau tanpa diberikan pupuk dan terendah

pada perlakuan 15 g NPK.

3. Panjang tunas tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol dan terendah pada perlakuan 15 g

NPK.

4. Jumlah daun terbanyak terjadi pada perlakuan kontrol dan 10 g NPK dan terendah pada

perlakuan 15 g NPK.

5. Panjang daun teringgi pada perlakuan control dan terendah pada perlakuan 15 g NPK.

6. Jumlah anak daun setek gamal angka tertinggi terjadi pada 15 g NPK dan terendah pada

perlakuan kontrol

7. Banyaknya dosis gpupuk NPK yang diberikan pada gamal tidak berbending lurus dengan

peningkatan pertumbuhannya.

8. Faktor biologis dan lingkungan turut mempengaruhi kondisi dan pertumbuhan gamal.

DAFTAR PUSTAKA

Page 17: Laporan Praktikum Pohon Gamal

Amara, D.S. and A. Y. Kamara. 1998. Growth and Yield of Gliricidia sepium (Jacq.) Wa

Hanum, I.F. and L.J.G. van der Maesen. 1997. Auxiliary Plants. Plant Resources of South-East Asia, No

11. Backhuys Publishers, Leiden

Jurnal Informasi Singkat Benih, Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan, Desember 2002

Forage Tree Legumes in Tropical Agriculture, FAO 1998

Legum Pohon Gamal. Direktorat Jenderal Peternakan 1999. Petunjuk Teknis Budidaya Pakan Hijauan.

Kerjasama Direktorat Jenderal Peternakan Direktorat Bina Produksi dan JICA

Simons, A.J. 1996 Ekologi dan biologi reproduksi. hal.19-31. Dalam: J. L. Stewart, G.E.Allison, dan

A.J. Simons.

Hensleigh, T.E. dan B.K. Holoway. 1988. Agrofroestry spesies untuk Filipina. Korps Perdamaian

Amerika Serikat, Washington DC. 404 hal

Page 18: Laporan Praktikum Pohon Gamal

LAMPIRAN

Diposkan oleh Drs_O di Selasa, Juni 05, 2012