Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    1/20

    LAP

    Nama/NPM

    Fakultas / Progr

    No & Nama Per

    Minggu Percoba

    Tanggal Percoba

    Nama Asisten

    Unit Pelaksana

    RAN PRAKTIKU

    emote Laboratory

    : Petra Elang Pradana / 11

    m Studi : Teknik / Teknik Perkap

    obaan : KR02 / Calori Work

    an : Pekan 2

    an : 08 Maret 2012

    : Seto Wibowo

    Pendidikan Ilmu Pengetah

    (UPP IPD)

    Universitas Indonesia

    1111

    6023096

    lan

    an Dasar

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    2/20

    2222

    Calory Work

    I. TUJUAN PERCOBAANMenghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor

    II. PERALATAN1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan

    2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )

    3. Termometer

    4. Voltmeter dan Ampmeter

    5. Adjustable power supply

    6. Camcorder

    7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

    III. LANDASAN TEORIA. Energi Kalor

    Kalor didefinisikan sebagai panas yang dimiliki suatu zat. Untuk membuktikan bahwa

    suatu benda memiliki panas. yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhu

    benda tinggi. maka benda tersebut memiliki kalor yang tinggi. dan sebaliknya. Besar

    kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda(zat) bergantung pada:

    1. massa zat;

    2. jenis zat (kalor jenis);

    3. perubahan suhu

    Hal ini dapat dituliskan secara sistematis. yaitu:

    Dimana,

    Q: kalor yang dibutuhkan (J)

    m: massa benda (kg)

    c: kalor jenis (J/kgo

    C)

    (t2-t1) :perubahan suhu (o

    C)

    Kalor ada dua jenis. yaitu:

    a) Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu

    b) Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten)

    Q= m . c . (T2 - T1)

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    3/20

    3333

    B. Energi ListrikEnergi yang digunakan untuk menggunakan peralatan listrik ataupun untuk

    menggerakkan suatu peralatan mekanik sehingga mengubah energi menjadi bentuk energi

    lain. Energi listrik juga diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan usaha listrik

    (kemampuan untuk memindahkan muatan dari satu titik ke titik yang lain). Rumus energi

    listrik. yaitu:

    W= Q.Vdimana.

    W = Energi Listrik (Joule)

    Q = Muatan Listrik Coulomb)

    V = Beda Potensial (Volt)

    Dari persamaan I= . persamaan W di atas menjadi W= V.I.t Dengan

    menghubungkan rumus ohm. yaitu I= maka rumus energi l is tr ik di a tas

    pun menjadi W= I.R.I.t. Satuan energi listrik lain yang umum digunakan adalah kalori

    dimana 1 kalori sama dengan 0.24 Joule selain itu juga menggunakan satuan kWh

    (kilowatt jam).

    Energi listrik dapat berubah menjadi berbagai bentuk energi lainnya. Energi listrik

    menjadi energi kalor. alat yang digunakan yaitu setrika listrik. kompor listrik. microwave.

    dan sebagainya. Energi listrik menjadi energi cahaya. alat yang digunakan. yaitu

    lampu pijar. lampu neon. dan sebagainya. Energi listrik menjadi energi gerak. alat yang

    digunakan yaitu kipas angin. penghisap debu.

    C. Hubungan Energi Listrik dengan Energi KalorEnergi listrik dapat diubah menjadi energi kalor dan juga sebaliknya. Di bawah ini

    adalah hubungan antara energi kalor dan energi listrik.

    Q = m.c. (T2 - T1)sesuai dengan hukum kekekalan energi maka berlaku persamaan:

    W = Q

    V.I.t = m.c.(T2 - T1)

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    4/20

    4444

    I2.R.t = m.c.(T2 - T1)dimana.

    I = Kuat arus listrik (A) V = Tegangan (Volt)

    R = Hambatan (ohm)

    t = Waktu yang dibutuhkan (sekon)

    m = Massa (kg)

    c = Kalor jenis (J/ kg C)

    T1 = Suhu mula - mula (C)

    T2 = Suhu akhir (C)

    D. Asas BlackTeori asas Black mengatakan jika dua benda yang suhunya berbeda

    kemudian disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu

    tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi

    keseimbangan suhu dimana suhu kedua benda sama. Teori ini dapat dituliskan

    sebagai berikut:

    Q lepas = QterimaBenda yang suhunya lebih tinggi adalah benda yang melepas kalor dan yang menerima kalor

    adalah benda yang bersuhu lebih rendah. Jika persamaan di atas dijabarkan maka akan

    didapatkan:

    Qlepas = Q terima

    M1.c1. (T1-Ta) = m2.c2.(Ta-T2)

    Penggunaan rumus (T1-Ta) pada benda bersuhu tinggi dan untuk benda yang bersuhu

    rendah menggunakan (Ta-T2).

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    5/20

    5555

    Gambar 1.

    Skema Alat Percobaan

    IV. PROSEDUR PERCOBAAN1) Mengaktifkan web cam (meng-klik icon video

    pada halaman web r-Lab).

    2) Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawatkonduktor.

    3) Menghidupkan power supply denganmengklik radio button di sebelahnya.

    4) Mengambil data perubahan temperatur.Tegangan dan arus listrik pada kawat

    konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan

    cara mengklik icon ukur.

    5) Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam. menunggu hinggamendekati temperatur awal saat diberikan V0.

    6) Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1. V2 . dan V3.

    V. DATA HASIL PENGAMATANTabel 1

    Waktu I V Suhu

    3 23,84 0 22,4

    6 23,84 0 22,4

    9 23,84 0 22,4

    12 23,84 0 22,5

    15 23,84 0 22,5

    18 23,84 0 22,4

    21 23,84 0 22,5

    24 23,84 0 22,5

    27 23,84 0 22,4

    30 23,84 0 22,5

    Tabel 2Waktu I V Suhu

    3 35,36 0,66 22,5

    6 35,36 0,66 22,5

    9 35,36 0,66 22,7

    12 35,36 0,66 22,9

    15 35,36 0,66 23,1

    18 35,36 0,66 23,3

    21 35,36 0,66 23,4

    24 35,36 0,66 23,6

    27 35,36 0,66 23,6

    30 35,25 0,66 23,8

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    6/20

    6666

    Tabel 3

    Waktu I V Suhu

    3 42,32 1,07 22,6

    6 42,32 1,07 22,9

    9 42,32 1,07 23,3

    12 42,32 1,07 23,8

    15 42,32 1,07 24,2

    18 42,32 1,07 24,6

    21 42,32 1,07 25

    24 42,32 1,07 25,3

    27 42,32 1,07 25,6

    30 42,32 1,07 25,8

    Tabel 4

    Waktu I V Suhu

    3 51,56 1,6 23,1

    6 51,56 1,6 23,5

    9 51,56 1,6 24,4

    12 51,56 1,6 25,4

    15 51,56 1,6 26,4

    18 51,56 1,6 27,3

    21 51,56 1,6 28,1

    24 51,56 1,6 28,8

    27 51,56 1,6 29,4

    30 51,56 1,6 30

    VI. PENGOLAHAN DATA DAN EVALUASIA. Menghitung nilai Kapasitas Kalor (C)Alat yang digunakan dalam percobaan ini mengubah energy listrik menjadi energi

    kalor. Input alat ini berupa energi listrik. sementara keluarannya adalah energi kalor.

    Keluaran = Masukan

    Q = W

    m. c. T = V.I.t

    C. T = V.I.t

    Sehingga kapasitas kalor dapat diperoleh dengan persamaan :

    H =..

    (J/oC)

    Sementara kalor jenis dapat ditentukan dengan rumus:

    c =..

    (J/kgoC)

    Dengan diketahui massa kawat sebesar 2 gram (0.002 kg). perhitungan nilai kapasitas

    kalor dan kalor jenis untuk setiap tegangan berdasarkan data dibawah ini:

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    7/20

    7777

    Pada saat V0Pada saat V0 kapasitas kalor bernilai nol sebab terdapat faktor pembuat nol yaitu

    tegangan itu sendiri.

    Pada saat V1T1 adalah suhu mula-mula kawat saat belum diberi tegangan yaitu 22.4

    oC, massa kawat

    adalah 2.10-3

    kg.

    Waktu,

    t (s)

    I

    (mA)

    V

    (Volt)

    Suhu

    T (oC)

    T

    (oC)

    Q = V.I.t

    (J)

    m.T

    (kgoC)

    Kapasitas kalor (H)

    Q/T (J/oC)

    Kalor jenis (c)

    Q/mT

    (J/kgoC)

    3 35,36 0,66 22,5 0,1 70,0128 0,0002 700,128 350064

    6 35,36 0,66 22,5 0,1 140,026 0,0002 1400,256 700128

    9 35,36 0,66 22,7 0,3 210,038 0,0006 700,128 350064

    12 35,36 0,66 22,9 0,5 280,051 0,001 560,1024 280051,2

    15 35,36 0,66 23,1 0,7 350,064 0,0014 500,0914286 250045,7143

    18 35,36 0,66 23,3 0,9 420,077 0,0018 466,752 233376

    21 35,36 0,66 23,4 1 490,09 0,002 490,0896 245044,8

    24 35,36 0,66 23,6 1,2 560,102 0,0024 466,752 233376

    27 35,36 0,66 23,6 1,2 630,115 0,0024 525,096 262548

    30 35,25 0,66 23,8 1,4 697,95 0,0028 498,5357143 249267,8571

    353,49 6,6 231,4 7,4 3848,526 0,0148 6307,931143 3153965,571

    Nilai rata-rata dari Kapasitas Kalor (H):

    = =

    =6307,93

    = 630,8J/oC

    Nilai rata-rata dari kalor jenis(c):

    = =

    =3153965,6

    = 315396,6 J/kgoC

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    8/20

    8888

    Pada saat V2T1 adalah suhu mula-mula kawat saat belum diberi tegangan yaitu 22.4

    oC, massa kawat

    adalah 2.10-3

    kg.

    Waktu,

    t (s)I

    (mA)V

    (Volt)SuhuT (

    oC)

    T(

    oC)

    Q = V.I.t(J)

    m.T(kg

    oC)

    Kapasitas kalor (H)Q/T (J/

    oC)

    Kalor jenis (c)

    Q/mT

    (J/kgoC)

    3 42,32 1,07 22,6 0,2 135,8472 0,0004 679,236 339618

    6 42,32 1,07 22,9 0,5 271,6944 0,001 543,3888 271694,4

    9 42,32 1,07 23,3 0,9 407,5416 0,0018 452,824 226412

    12 42,32 1,07 23,8 1,4 543,3888 0,0028 388,1348571 194067,4

    15 42,32 1,07 24,2 1,8 679,236 0,0036 377,3533333 188676,7

    18 42,32 1,07 24,6 2,2 815,0832 0,0044 370,4923636 185246,2

    21 42,32 1,07 25 2,6 950,9304 0,0052 365,7424615 182871,2

    24 42,32 1,07 25,3 2,9 1086,7776 0,0058 374,7508966 187375,4

    27 42,32 1,07 25,6 3,2 1222,6248 0,0064 382,07025 191035,1

    30 42,32 1,07 25,8 3,4 1358,472 0,0068 399,5505882 199775,3

    423,2 10,7 243,1 19,1 7471,596 0,0382 4333,54355 2166771,78

    Nilai rata-rata dari Kapasitas Kalor (H):

    = =1

    =4333,54

    = 433,4 J/oC

    Nilai rata-rata dari kalor jenis(c):

    = =1

    =2166771,78

    = 216677,2 J/kg

    oC

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    9/20

    9999

    Pada saat V3T1 adalah suhu mula-mula kawat saat belum diberi tegangan yaitu 22.4

    oC, massa kawat

    adalah 2.10-3

    kg.

    Waktu,

    t (s)I

    (mA)V

    (Volt)SuhuT (

    oC)

    T(

    oC)

    Q = V.I.t(J)

    m.T(kg

    oC)

    Kapasitas kalor (H)Q/T (J/

    oC)

    Kalor jenis (c)

    Q/mT

    (J/kgoC)

    3 51,56 1,6 23,1 0,7 247,488 0,0014 353,5542857 176777,1

    6 51,56 1,6 23,5 1,1 494,976 0,0022 449,9781818 224989,1

    9 51,56 1,6 24,4 2 742,464 0,004 371,232 185616

    12 51,56 1,6 25,4 3 989,952 0,006 329,984 164992

    15 51,56 1,6 26,4 4 1237,44 0,008 309,36 154680

    18 51,56 1,6 27,3 4,9 1484,928 0,0098 303,0465306 151523,3

    21 51,56 1,6 28,1 5,7 1732,416 0,0114 303,9326316 151966,3

    24 51,56 1,6 28,8 6,4 1979,904 0,0128 309,36 154680

    27 51,56 1,6 29,4 7 2227,392 0,014 318,1988571 159099,4

    30 51,56 1,6 30 7,6 2474,88 0,0152 325,6421053 162821,1

    515,6 16 266,4 42,4 13611,84 0,0848 3374,288592 1687144,3

    Nilai rata-rata dari Kapasitas Kalor (H):

    = =1

    =3374,29

    = 337,4J/oC

    Nilai rata-rata dari kalor jenis(c):

    = =1

    =1687144,3

    = 168714,4 J/kg

    oC

    B. Menggambar grafikhubungan antara temperatur dan waktu untuk setiap teganganDiketahui bahwa nilai kapasitas kalor berbanding lurus dengan tegangan, arus dan waktu

    dan berbanding terbalik dengan perubahan suhu, sesuai dengan rumus:

    H =..

    (J/oC)

    Jika demikian, grafik antara kapasitas dengan perkalian antara tegangan, arus dan waktu

    haruslah sebanding jika tegangan, arus dan waktu semakin besar maka grafik kapasitas kalor

    akan semakin naik dan berlaku sebaliknya. Kapasitas kalor juga dipengaruhi oleh jenis

    materialnya berapa lama untuknya dapat menyerap dan kemudian melepas kalor yang sudah

    tudak dapat ditampung lagi. Untuk menggambar grafik hubungan antara temperatur dan

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    10/20

    10101010

    waktu untuk setiap tegangan, dapat menggunakan metode least square yakni seperti rumus

    dibawah ini:

    y=mx+b

    dimana,

    y adalah m adalah

    ..

    x adalah t

    Lalu, untuk mengetahui nilai b dan m untuk persamaan garis dapat menggunakan rumus:

    Berikut tabel perubahan suhu (T) terhadap waktu (t) secara berurutan pada setiap tegangan

    V0,V1, V2, dan V3 percobaan ini:

    x y x y xy

    3 22,4 9 501,76 67,2

    6 22,4 36 501,76 134,4

    9 22,4 81 501,76 201,6

    12 22,5 144 506,25 270

    15 22,5 225 506,25 337,5

    18 22,4 324 501,76 403,2

    21 22,5 441 506,25 472,524 22,5 576 506,25 540

    27 22,4 729 501,76 604,8

    30 22,5 900 506,25 675

    165 224,5 3465 5040,05 3706,2

    x y x y xy

    3 22,5 9 506,25 67,5

    6 22,5 36 506,25 135

    9 22,7 81 515,29 204,312 22,9 144 524,41 274,8

    V1

    V0

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    11/20

    11111111

    15 23,1 225 533,61 346,5

    18 23,3 324 542,89 419,4

    21 23,4 441 547,56 491,4

    24 23,6 576 556,96 566,4

    27 23,6 729 556,96 637,2

    30 23,8 900 566,44 714

    165 231,4 3465 5356,62 3856,5

    x y x y xy

    3 22,6 9 510,76 67,8

    6 22,9 36 524,41 137,4

    9 23,3 81 542,89 209,7

    12 23,8 144 566,44 285,6

    15 24,2 225 585,64 36318 24,6 324 605,16 442,8

    21 25 441 625 525

    24 25,3 576 640,09 607,2

    27 25,6 729 655,36 691,2

    30 25,8 900 665,64 774

    165 243,1 3465 5921,39 4103,7

    x y x

    y xy

    3 23,1 9 533,61 69,36 23,5 36 552,25 141

    9 24,4 81 595,36 219,6

    12 25,4 144 645,16 304,8

    15 26,4 225 696,96 396

    18 27,3 324 745,29 491,4

    21 28,1 441 789,61 590,1

    24 28,8 576 829,44 691,2

    27 29,4 729 864,36 793,8

    30 30 900 900 900

    165 266,4 3465 7152,04 4597,2

    Maka, berdasarkan rumus-rumus diatas, grafik yang terbentuk pada percobaan ini

    adalah sebagai berikut:

    Yo= 2,6.10-3

    x+22,4 Y1= 5,1.10-2

    x+22,3 Y2=0,12x+22,3 Y3= 0,27x+22,2

    V2

    V3

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    12/20

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    3 6 9 12 15 18 21 24

    Waktu (s)

    Suhu (oC)

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    13/20

    13131313

    VII. ANALISIS DATAA. Analisis Percobaan

    Untuk mengetahui besar perubahan suhu saat melakukan percobaan virtual, maka

    webcam harus diaktifkan terlebih dahulu. Percobaan R-lab mengenai calori work

    dilakukan dengan memberikan tegangan yang berbeda pada alat laboratorium fisika dengan

    mengklik tombol power supply sehingga tegangan langsung diberikan secara otomatis,

    hal ini dilakukan agar diperoleh data yang bervariasi sehingga hasil perhitungan

    menjadi lebih akurat. Saat melakukan praktikum, praktikan harus memperhatikan suhu

    awal terlebih dahulu karena suhu sebelum tegangan dirubah haruslah sama atau mendekati

    suhu awal agar sistem menjadi seimbang kembali. Tujuannya adalah agar suhu awal pada

    tengangan berapapun sama sehingga mempermudah dalam melakukan perhitungan. Ingat

    bahwa massa yang sudah tertera sebesar 2 g yang masih merupakan satuan CGS bukan MKG

    atau SI sehingga harus dikonversi dahulu ke kilogram menjadi 2.10-3

    kg. Pada melakukan

    percobaan secara online sangat mengandung banyak resiko seperti koneksi internet yang bisa

    tiba-tiba putus, plugin yang belum terinstal seperti Java untuk memutar webcam dan lain-lain

    sehingga percobaan harus dilakukan berulang-ulang untuk menghindari kehilangan data.

    B.Analisis Hasil dan Grafik

    Data pengamatan yang diperoleh dapat digunakan untuk menentukan jenis kawat

    konduktor yang dipakai oleh sistem. Hal ini dapat diperoleh dengan cara melakukan

    penghitungan rata-rata dari kalor jenis dari data yang diperoleh sebagai berikut:

    = =,,,

    = 233596,06 J/kgoC = 233,5 KJ/kg

    oC

    = = ,,, = 1401,6 J/oC

    Maka, menurut data yang diperoleh dari tabel kalor jenis di berbagai sumber, maka dapat

    diketahui bahwa kawat konduktor yang dipakai terbuat dari Indium yang menurut sumber,

    Indium mempunyai kalor jenis 233KJ/kgoC . Diketahui pula bahwa menurut grafik pada

    halaman dua belas, waktu dan suhu adalah berbanding lurus dengan masa. Hal ini

    mengimplikasikan bahwa semakin besar suhu maka waktu yang perlukan semakin panjang

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    14/20

    14141414

    dan kapasitas kalor yang dihasilkan semakin kecil. Setelah menggunakan metode least square

    dengan rumus:

    y=mx+b

    Didapatkan empat persamaan yaitu,

    Yo= 2,6.10-3

    x+22,4 Y1= 5,1.10-2

    x+22,3 Y2=0,12x+22,3 Y3= 0,27x+22,2

    Kemudian digambar grafiknya terhadap gradien keempat persamaan diatas didapatkan bahwa

    pada V3 pelencengan terjadi pada titik awal. Hal ini berarti grafik pengamatan dengan grafik

    data pada V3 menunjukan ketidak pastian yang besar. Pada grafik tersebut yang menunjukan

    angka penyimpangan terjauh adalah grafik V3 yang dimana memberikan hasil rata-rata

    kapasitas kalor yang kecil dibandingkan dengan yang lainnya. Hal ini mungkin karena faktor

    pengamat atau faktor alat yang tidak stabil lagi.

    C.Analisis KesalahanAnalisis kesalahan pada percobaan ini menggunakan metode kesalahan literatur yakni

    mutlak angka pengamatan dikurangi dengan angka literatur dibagi dengan angka literatur dan

    kali seratus persen. Maka akan menunjukan besar kesalahan percobaan terhadap data yang

    sudah ada sebelumnya. Rumus keslahan literatur sendiri seperti rumus dibawah ini:

    Perhitungan kesalahan:

    =, 100% = 0,21%Kesalahan yang dilakukan praktikan sangat sedikit yakni 0,21% sehingga dapat dikatakan

    bahwa mendekati angka sempurna 0%. Kesalahan masih terjadi karena pada saat melakukan

    perhitungan, dilakukam pembulatan-pembulatan angka yang membuat hasil perkaliannya

    mungkin sedikit menyimpang. Selain itu juga karena ini adalah percobaan yang dilakukan

    secara online maka dapat juga terjadi interverensi data yang terjadi karena faktor eksternal

    seperti listrik yang tidak stabil dan koneksi yang tidak stabil.

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    15/20

    15151515

    VIII. KESIMPULANBerdasarkan percobaan dan analisis data di atas, saya dapat menyimpulkan sebagai berikut :

    Hukum kekekalan energi berlaku pada energi kalor dan panas.

    Temperatur berbanding lurus dengan besarnya tegangan.Waktu berbanding lurus terhadap perubahan suhu.

    Kapasitas kalor bergantung pada besar tegangan, arus, massa bahan yang

    digunakan, perubahan suhu, dan waktu.

    Jenis bahan kawat konduktor yang digunakan adalah logam Indium.

    IX. REFERENSIGiancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engineers, Third Edition, Prentice

    Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended

    Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit

    Erlangga

    Metals - Specific Heats. http://www.engineeringtoolbox.com/specific-heat-metals-d_152.html. (online). (diakses 13 Maret 2012)

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    16/20

    16161616

    X. LAMPIRANTabel hasil percobaan calory work di R-lab:

    Waktu I V Temp

    3 23.84 0.00 22.4

    6 23.84 0.00 22.4

    9 23.84 0.00 22.4

    12 23.84 0.00 22.5

    15 23.84 0.00 22.5

    18 23.84 0.00 22.4

    21 23.84 0.00 22.5

    24 23.84 0.00 22.5

    27 23.84 0.00 22.4

    30 23.84 0.00 22.5

    3 35.36 0.66 22.4

    6 35.36 0.66 22.5

    9 35.36 0.66 22.7

    12 35.36 0.66 22.9

    15 35.36 0.66 23.1

    18 35.36 0.66 23.3

    21 35.36 0.66 23.4

    24 35.36 0.66 23.6

    27 35.36 0.66 23.6

    30 35.25 0.66 23.8

    3 42.32 1.07 22.4

    6 42.32 1.07 22.9

    9 42.32 1.07 23.3

    12 42.32 1.07 23.8

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    17/20

    17171717

    15 42.32 1.07 24.2

    18 42.32 1.07 24.6

    21 42.32 1.07 25.0

    24 42.32 1.07 25.3

    27 42.32 1.07 25.6

    30 42.32 1.07 25.8

    3 51.56 1.60 22.4

    6 51.56 1.60 23.5

    9 51.56 1.60 24.4

    12 51.56 1.60 25.4

    15 51.56 1.60 26.4

    18 51.56 1.60 27.3

    21 51.56 1.60 28.1

    24 51.56 1.60 28.8

    27 51.56 1.60 29.4

    30 51.56 1.60 30.0

    Tabel data kalor jenis beberapa logam dari http://www.engineeringtoolbox.com/specific-heat-

    metals-d_152.html :

    Metal

    Specific Heat -cp

    (kJ/kg K) (kcal/kgoC) (Btu/lbm

    oF)

    Aluminum 0.91 0.22 0.22

    Antimony 0.21 0.05 0.05

    Beryllium 1.83 0.436 0.436

    Bismuth 0.13 0.03 0.03

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    18/20

    18181818

    Metal

    Specific Heat -cp

    (kJ/kg K) (kcal/kgoC) (Btu/lbm

    oF)

    Cadmium 0.23 0.055 0.055

    Carbon Steel 0.49 0.12 0.12

    Cast Iron 0.46 0.11 0.11

    Chromium 0.46 0.11 0.11

    Cobalt 0.42 0.1 0.1

    Copper 0.39 0.092 0.09

    Gold 0.13 0.031 0.03

    Iridium 0.13 0.031 0.31

    Iron 0.45 0.108 0.11

    Lead 0.13 0.031 0.03

    Magnesium 1.05 0.243 0.25

    Manganese 0.48 0.114 0.114

    Mercury 0.14 0.033 0.03

    Molybdenum 0.25 0.06 0.06

    Nickel 0.54 0.106 0.13

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    19/20

    19191919

    Metal

    Specific Heat -cp

    (kJ/kg K) (kcal/kgoC) (Btu/lbm

    oF)

    Niobium (Columbium) 0.27 0.064 0.064

    Osmium 0.13 0.031 0.031

    Platinum 0.13 0.032 0.03

    Plutonium 0.13 0.032 0.032

    Potassium 0.75 0.180 0.180

    Rhodium 0.24 0.058 0.058

    Selenium 0.32 0.077 0.077

    Silicon 0.71 0.17 0.17

    Silver 0.23 0.057 0.057

    Sodium 1.21 0.29 0.29

    Tantalum 0.14 0.034 0.34

    Thorium 0.13 0.03 0.03

    Tin 0.21 0.054 0.05

    Titanium 0.54 0.125 0.13

    Tungsten 0.13 0.032 0.03

  • 8/2/2019 Laporan Praktikum R-Lab Calory Work_Petra Elang P_1106023096

    20/20

    20202020

    Metal

    Specific Heat -cp

    (kJ/kg K) (kcal/kgoC) (Btu/lbm

    oF)

    Uranium 0.12 0.028 0.028

    Vanadium 0.39 0.116 0.116

    Zinc 0.39 0.093 0.09

    Zirconium 0.27 0.06 0.06

    Wrought Iron 0.50 0.12 0.12

    1 J/(kg K) = 2.389x10-4 kcal/(kg oC) = 2.389x10-4 Btu/(lbmoF) 1 kJ/(kg K) = 0.2389 kcal/(kg oC) = 0.2389 Btu/(lbmoF) 1 Btu/(lbmoF) = 4,186.8 J/ (kg K) = 1 kcal/(kg oC) 1 kcal/(kg oC) = 4,186.8 J/ (kg K) = 1 Btu/(lbmoF)