LAPORAN PRAKTIKUMTEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN

KOMODITAS GANDUM ( Triticum spp )

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gandum merupakan tanaman pangan pengganti setelah padi dan jagung. Di Indonesia, gandum merupakan makanan pokok ketiga setelah padi dan jagung. Sedangkan berdasarkan urutan bahan makanan pokok di dunia, gandum menduduki urutan kedua setelah padi. Namun sayangnya produksi tepung terigu nasional tahun 2010 hanya sebesar 3,6 juta ton, tahun 2011 sebesar 4 juta ton, dan tahun 2012 mencapai 4,6 juta ton. Pasokan rata-rata tepung terigu setiap bulannya sekitar 400.000 -450.000 metric ton/bulan dan dapat meningkat 20 - 30 persen menjelang lebaran. (Tempo,2014)Gandum termasuk tanaman serealia yang mengandung karbohidrat lebih dari 70 % dan merupakan bahan pangan berbasis tepung. Tepung dari bahan baku gandum mempunyai karakter yang istimewa dibandingkan dengan tepung dari tanaman berpati umbi. Tepung dari komoditas serealia tidak bersifat higrokopis sehingga memiliki daya simpan yang cukup panjang, baik dalam bentuk biji maupun tepung (Nurmala, 2006)Sebagai sumber karbohidrat selain padi, gandum banyak dikonsumsi di berbagai negara seperti di Amerika, China, Jepang, bahkan Indonesia. Di Indonesia lebih memilih menu makanan dengan bahan baku setengah jadi (ready cook) yang cepat olah dan cepat saji berupa mie, sohun, bihun, cornflakes, cococrunch dan sebagainya. Produk-produk pangan tersebut terbuat dari tepung tunggal maupun tepung komposit dari berbagai komoditas serealia (Puslitbang Tanaman Pangan, 2008)

Gandum merupakan tanaman subtropis sehingga membutuhkan teknik budidaya khusus untuk dapat membudidayakan gandum di lahan Indonesia. Namun Indonesia mempunyai potensi lahan untuk mengembangkan gandum di Provinsi Bengkulu dan Sumatera Barat. Sehingga peluang untuk mengembangkan gandum cukup terbuka