9
LEMBAR KERJA MAHASISWA Nama subjek : Muhammad Maulana Akbari Umur Subjek : 19 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Hasil pemeriksaan Pengambilan darah kapiler pada subjek dilakukan pada ujung jari tengah tangan kiri subjek. Pengambilan dilakukan dengan teknik yang tepat. Setelah dilakukan penusukan darah kapiler dapat keluar dengan lancar dan dapat berhenti dengan normal. Kesulitan Operator tidak menemukan kesulitan dalam pengambilan sample darah kapiler pada subjek. Pembahasan Dalam pemeriksaan hematologi, kita membutuhkan darah sebagai bahan pemeriksaan. Pengambilan darah untuk sample pasien atau sering disebut sampling, dapat dilakukan 2 cara, secara kapiler dan secara vena, untuk darah kapiler cukup diambil di jari jari tangan. Tempat yang dipilih untuk pengambilan darah kapiler adalah ujung jari tangan atau cuping telinga.

Laporan Praktikum rrhhh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

h

Citation preview

LEMBAR KERJA MAHASISWA

Nama subjek: Muhammad Maulana AkbariUmur Subjek: 19 tahunJenis kelamin: Laki-laki

Hasil pemeriksaan

Pengambilan darah kapiler pada subjek dilakukan pada ujung jari tengah tangan kiri subjek. Pengambilan dilakukan dengan teknik yang tepat.Setelah dilakukan penusukan darah kapiler dapat keluar dengan lancar dan dapat berhenti dengan normal. Kesulitan

Operator tidak menemukan kesulitan dalam pengambilan sample darah kapiler pada subjek.

Pembahasan

Dalam pemeriksaan hematologi, kita membutuhkan darah sebagai bahan pemeriksaan. Pengambilan darah untuk sample pasien atau sering disebut sampling, dapat dilakukan 2 cara, secara kapiler dan secara vena, untuk darah kapiler cukup diambil di jari jari tangan. Tempat yang dipilih untuk pengambilan darah kapiler adalah ujung jari tangan atau cuping telinga.Pembuluh kapiler adalah pembuluh mikroskopik yang membentuk jalinan yang menghubungkan arteriol dengan venula. pembuluh darah terkecil di tubuh, berdiameter antara 5 hingga 10 mikrometer, yang menghubungkan pembuluharteridan vena, dan memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan di sekitarnya.Pada pengambilan darah kapiler, jumlah darah yang dibutuhkan sedikit saja misalnya untuk menghitung waktu perdarahan atau golongan darah dari seseorang. Pada praktikum teknik sampling darah kapiler ini, berhasil didapatkan darah kapiler subjek dari jari tengah tangan kiri subjek. Teknik pengambilannya dilakukan pada ujung tengah jari agar mengurangi rasa nyeri yang terjadi ketika dilakukan pengambilan sample darah. Ketika dilakukan pengambilan sample usahakan subjek tidak menarik tangannya ketika jarum ditusukkan, karena jika hal ini terjadi maka dapat memperluas daerah yang terluka. Pada percobaan pengambilan sampling darah kapiler kali ini, kami tidak melakukan pengumpulan sampling, sebab percobaan ini lebih difokuskan terhadap teknik pengambilan sampling darah kapiler.Dengan demikian, percobaan pengambilan sampling darah kapiler yang dilakukan oleh operator terhadap saudara Akbar (subjek) dapat dikatakan berhasil, mengingat darah dapat keluar dengan lancar dan berhenti secara normal tanpa gangguan pembekuan darah.

LEMBAR KERJA MAHASISWA

Nama subjek: Ziyana Mawaddatul WalidahUmur Subjek: 19 tahunJenis kelamin: perempuan

Hasil pemeriksaan

Hasil urine yang didapatkan berwarna putih kekuningan, dan encer. Sample urine yang didapatkan dari sekresi urine porsi tengah tanpa campuran dari porsi awal atau porsi akhir.

Kesulitan

Operator tidak menemukan kesulitan saat pengambilan sample urine pada subjek.

PembahasanPemeriksaan urin merupakan suatu pemeriksaan guna membantu menegakkan diagnosa suatu penyakit. Pemeriksaan urin lebih sering digunakan karena bahannya mudah didapatkan dan teknik pemeriksaan cukup mudah dan praktis. Hasil pemeriksaan urine tidak hanya dapat memberikan informasi tentang ginjal dan saluran kemih, tetapi juga mengenai faal berbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pancreas, dsb. Namun, untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat, diperlukan specimen yang memenuhi syarat. Pemilihan jenis sampel urine, tehnik pengumpulan sampai dengan pemeriksaan harus dilakukan dengan prosedur yang benar.Pengambilan sampling urin sebaiknya dilakukan saat urin pertama di pagi hari. Sebab urin tersebut memiliki volume dan kadar urin yang seragam, lebih kental, dan memiliki pH rendah. Sedangkan percobaan pengambilan sampling urin oleh operator dilakukan sekitar pukul 13.00, sehingga sampling urin yang didapatkan adalah encer dan berwarna kuning tidak pekat.Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna kuning pucat (kuning jernih), urin kental berwarna kuning pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning jernih.Urin yang didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin berbau khas jikadibiarkan agak lama berbau ammonia. Sample urin yang diambil pada subjek adalah sekresi urin porsi tengah tanpa campuran urin porsi awal atau urin porsi akhir. Sample urin yang didapatkan dari subjek berwarna kuning jernih, dan encer.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa waktu dan teknik pengambilan sampling urin harus dilakukan dengan benar yakni dengan pengambilan sampling urin pertama di pagi hari dan hanya menampung urin porsi tengah demi keakuratan hasil pemeriksaan nantinya.Dapat disimpulkan bahwa teknik pengambilan sample urin berhasil, mengingat urin yang didapatkan adalah urin porsi tengah tanpa ada campuran urin porsi awal atau porsi akhir.

LEMBAR KERJA MAHASISWA

Nama subjek: Retno RachamayantiUmur Subjek: 19 tahunJenis kelamin: Perempuan

Hasil pemeriksaan

Pada pengambilan sample operator tidak mendapatkan sample dari subjek

Kesulitan Operator melakukan 2 kali percobaan pengambilan sampling darah vena subjek. 2 kali percobaan tersebut meliputi, 1 kali percobaan pengambilan sampling darah vena di siku tangan kanan dan kurang tepat sehingga darah tidak dapat terambil, serta 1 kali percobaan pengambilan sampling darah vena di siku tangan kiri dan sampling darah juga tidak berhasil didapatkan.Kesulitan operator saat mengambil sampling darah vena saudari Retno adalah :a. Pada percobaan pengambilan sampling darah vena pertama, operator kurang tepat menusukkan jarum suntik pada vena di siku tangan kananb. Karena percobaan pengambilan sampling darah vena telah dilakukan di siku tangan kanan, maka operator mencoba melakukan pada siku tangan kiri dan darah vena belum juga dapat terambil. Penusukan jarum oleh operator sudah tepat, namun jarum terlalu superfisial sehingga tidak mengenai pembuluh darah vena yang akan diambil darah sebagai sample nya.

Pembahasan

Dalam kegiatan pengumpulan sampel darah dikenal istilahphlebotomyyang berarti proses mengeluarkan darah.Suatu cara pengambilan darah vena yang diambil dari vena dalam fossa cubiti, vena saphena magna / vena supervisial lain yang cukup besar untuk mendapatkan sampel darah yang baik dan representative dengan menggunakan spuit.Dalam praktek laboratorium klinik, ada 3 macam cara memperoleh darah, yaitu : melalui tusukan vena (venipuncture), tusukan kulit (skinpuncture) dan tusukan arteri atau nadi. Venipuncture adalah cara yang paling umum dilakukan.Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah.Pengambilan darah vena dilakukan apabila darah yang dibutuhkan lebih dari 0,5 ml. Teknik pengambilan darah vena sebenarnya tidak sukar, tetapi bila tidak dikerjakan dengan hati-hati resikonya lebih besar daripada pengambilan darah kapiler dikarenakan pembuluh darah vena yang digunakan untuk pengambilan sample lebih besar daripada pembuluh darah kapiler. Pada praktikum teknik sampling darah vena kali ini pengambilan sample dilakukan pada vena fasocubiti yang terletak di siku dalam. Pada praktikum teknik sampling darah vena ini operator tidak mendapatkan sample darah, dikarenakan sewaktu dilakukan pengambilan sample, darah subjek tidak keluar. Hal ini dikarenakan sewaktu memasukkan jarum posisi jarum terlalu superfisial sehingga jarum tidak mengenai pembuluh darah. Atau dikarenakan kurang tepatnya posisi ujung jarum untuk menembus pembuluh darah.Operator melakukan percobaan pengambilan sampling darah vena sebanyak 2 kali, karena pada 1 kali percobaan pertama di siku tangan kanan, operator tidak berhasil mendapatkan sampling darah vena, sedangkan pada 1 kali percobaan terakhir di siku tangan kiri, operator juga tidak berhasil melakukan pengambilan sample.Ketidakberhasilan operator pada 2 kali percobaan di siku saudari Retno adalah akibat dari ragu dan kurang teliti saat menusukkan jarum suntik. Hal ini terjadi karena operator baru pertama kali melakukan percobaan tersebut. Seharusnya operator lebih fokus dan teliti dalam mengerjakannya, juga dikarenakan tidak terlihatnya pembuluh darah vena pada subjek kecuali dengan cara di palpasi.