Laporan Praktikum Superkelas Pisces

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM SUPERKELAS PISCES

I. Dasar Teori Kelompok Pisces menunjukkan ukuran tubuh sangat bervariasi (mammal seperti sejenis ikan paling besar paus Rhinoedon typu, mencapai panjang lebih 16,5m). Ikan yang paling kecil dalah spesies goby yang ditemukan di Filipina dinamai Pandaka pygenea, berukuran 0,8 cm. Ikan umumnya hidup di laut, tetapi ada sekitar 7.000 spesies ditemukan hidup di air tawar, diantaranya yang paling besar adalah paddlefishes, catfish dan sturgeon. Dilaporkan bahwa paddlefish (Psepurus gladius) di sungai Yangtse Cina mencapai panjang 7,5 m, catfih di lautan Asia dan Eropa dilaporka mencapai panjang 3m, sedangkan sturgeon panjangnya mencapai 4,5 , dan beratnya 1.125 kg. Dikenal 4 classis ikan dan vertebrata sejenis ikan, antara lain classis Agnatha atau vertebrata tidak berahang yang diwakili Ostrchodermi (punah) dan yang masih ada adalah Cyclostoma (lamprey dan hagfishes), ikan purba berahang classis Placodermi (punah), classis Condrichthyes atau ikan kartilago/tulang rawan (ikan hiu, pari, dan chimaera), dan classis Osteichthyies atau ikan tulang sejati. Dua kelas terakhir (Condrichthyes dan Osteichthyies) dikelompokkan ke dalan superclassis Pisces. Cohen (1970), menyatakan bahwa 515-555 jenis Chondrichthyies dan 19.135-20.980 Osteichthyies. Jumlah ini jauh lebih banyak dari vertebrata yang ada dan tidak mengherankan sebab 80 % permukaan bumi tertutup air. Ada spesies ikan yang hidup di air tawar dan sebagai ikan primer air tawar, misalnya ikan paru-paru. Jenis ikan tertentu mungkin memiliki periode hidup di luar atau air payau dan meneruskan hidupnya di air tawar atau sebaliknya. Ikan yang selalu berpindah hidupnya dari air tawar ke asin atau sebaliknya dari asin ke tawar sepanjang hidupnya disebut spesies didromous, misalnya ikan salmon Pasifik dan sidat air tawar. Cohen (1970) memperkirakan 58,2 % spesies ikan hidup di laut dan 41,2% hidup di perairan tawar. Di antara 41,2% ikan tawar tersebut 33,1%

merupakan ikan asli air tawar (primer), 8,1% ikan bukan asli air tawar tetapi sudah teradpatasi di perairan tawar atau akibat domestikasi (sekunder) dan 0,6% diadromous. Secara keseluruhan ikan lebih toleran terhadap perubahan suhu air, beberapa spesies mampu hidup pada suhu air mencapai 290C, sedangkan jenis lain dapat hidup pada suhu air sangat dingin, akan tetapi kisaran tolernsi individual terhadap suhu umumnya terbatas. Ikan, seperti juga vertebrta poikiloterm lain suhu tubuhnya bersifat ektotermik, artinya suhu tubuh sangat tergantung atas suhu lingkungan. Ikan air tawar yang hidup di sungai yang suhu airnya -40C, pada hakekatnya suhu tubuh ikan sama dengan air sungai itu. Beberapa ikan mempunyai perilaku istimewa. Ikan lodok atau mudskipper (Periophthalmus sobrinus), hidup di peraiaran pantai dapat berjalan di daratan atau memanjat pohon. Ikan paru-pru dapat membenamkan diri pada lumpur dan hidup nenerapa bulan tanpa air, sedangkan ikan jenis lain seperti ikan terbang dapat melayang di atas air. Ikan merupakan anggota animalia yang termasuk kedalam filum chordata dan subfilum vertebrata. Ikan memiliki ciri ciri sebagai berikut : 1. Memiliki celah faring. 2. Memiliki chorda dorsalis di bagian vertebra. 3. Bernafas dengan insang. 4. Hidup di air tawar, payau, dan laut. 5. Memiliki sirip dalam tubuhnya sebagai alat gerak. Hal yang paling jelas terlihat pada sebagian besar spesies Pisces dan yang membedakannya dengan kelompok hewan Vertebrata lainnya adalah dengan adanya sirip (pinna) pada tubuhnya. Sririp juga menjadi dasar yang penting bagi pengklasifikasian pisces, selalin berdasar proses penulangannya, letak, bentuk dan keberadaan duri pada sirip ikan dapat mengantarkan kita pada klasifikasi yang jelas. Adapun beberapa bagian penting dalam klasifikasi superkelas pisces akan diberikan pada pembahasan dibawah ini :

a. Sistem Rangka Chondrichthyes memiliki tulang kartilago cranium sempurna, organ pembau dan kapsul otik tergabung menjadi satu. Eksoskeleton Ostracodermi mempunyai kesamaan dengan dentin pada kulit Elamobrachii yang merupakan mantel keras seperti email pada gigi Vertebrata. Di bawah lapisan tersebut terdapat beberapa lapisan tulang sponge dan di bawahnya lagi terdapat tulang padat. Kartilago palate-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membetuk rahang atas dan rahang bawah. Ikan hiu dan ikan pari rahangnya bersendi pada tulang ke posterior atau pada elemen hiomandibula dari lengkung insang kedua. Chondrichtyes (ikan bertulang rawan) merupakan salah satu kelas dari superkelas pisces. Rangka hewan ini seluruhnya merupakan tulang rawan. Chondrichtyes muncul pada zaman Silurian akhir. Ikan ini diduga berevolusi dari ikan bertulang sejati, karena dengan adanya tulan rawan membuat ikan Chondrichtyes lebih mudah bermanuver dan berat rangka yang lebih ringan. Pada umumnya Chondrichtyes bernafas dengan insang dan sebagian besar memiliki klasper pada jantan.

b. Alat Gerak (Sirip) Kelompok ikan sejenis ikan pari, sirip pektoralnya sangat membesar dan menempel sepanjang tubuh mulai dari bagian kepala sampai di depan sirip pelvic. Bahkan pada ikan electric tray sirip tersebut menyatu pada ujung pada ujungnya sebagai alat untuk memancarkan cahaya. Ikan pari umumnya memiliki dua sirip median dorsal yang letaknya jauh dari ekor, tetapi tidak ada pada ikan pari berduri. Sirip anal jelas tidak ada. Meski sirip ekor tidak ditemukan pada kebanyakan ikan pari, tetapi berkembang sangat baik pada ikan pari elektrik. Bagian dalam dari sirip pelvic ikan hiu jantan dan ikan pari jantan berunah menjadi klasper sebagai alat untuk memindahkan sperma kepada hewan betina.

Ikan-ikan bertulang keras terdapat banyak perbedaan bentuk, posisi maupun jumlah sirip. Ikan ini umumnya memiliki sepasangan sirip pelvic dan sepasang sirip pectoral, satu atau dua (tidak berpasangan) sirip medulla dan sirip dorsal, sebuah sirip ventralis median dan sebuah sirip ekor. Beberapa spesies seperti ikan ocean sunfish, wolf-eel dan beberapa kelompok blennie, sama sekali tidak ditemukan sirip pelvic. Beberapa spesies lain, sirip lebih ke arah anterior berada di bawah sirip pectoral atau lebih anterior dari sirip pectoral tersebut. Sirip dorsal pada beberapa ikan, sangat kecil atau justru ada dari kepala sampai ekor dan berlanjut ke sirip ekor. Ada juga ikan yang memiliki dua sirip dorsal. Beberapa jenis ikan mempunyai dua sirip anal,meski umumnya hanya satu.Seperti sirip dorsal, sirip anal seringkali panjang seperti yang ditemukan pada ikan-ikan pipih. Beberapa ikan seperti mackerel, memiliki sirip medial, dorsal, dan ventral terletak di antara sirip dorsal dan sirip anal atau diantara sirip kaudal. Ikan pari duri siripnya disokong oleh duri yang lembut yang mudah terlihat selamanya tidak tertutup oleh kulit keras seperti pada Elamobranchii. Beberapa spesies memiliki sirip adipose tanpa penyokong didalamnya. Ikan trout, salmon, smelt, dan beberapa ikan lain, sirip adipose berdaging terletak di antara sirip dorsal dan ekor. Anggota Sarcopterygii mempunyai pasangan sirip yang jelas dan beebeda pada ikan pari berduri. Sirip-sirip tersebut berdaging atau mempunyai dasar

berdaging. Tipe terakhir dari appendages (alat gerak) ini menjadi ciri khusus dari ancestor (nenek moyang) Crossopterygii dan yang masih hidup adalah coelacanth (Latimeria). Bagian basal mirip sirip Crossopterygii berisi elemen tulang dan dipercaya homolog dengan anggota badan tetrapoda. Bagian proksimal terdapat elemen lebar yang tampak sama dengan humerus atau femur yang

menghubungkan pinggang.Bagian distal sirip tersebut ada dua tulang lain yang berhubungan seperti lengan bewah atau tulang kering pada vetebrata darat. Bahkan lebih ke arah distal ada beberapa elemen kecil yang menyusun pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Ikan Latimeria, sirip pectoral dan pelvic yang berdaging memiliki sebuah segmen pusat aksis tulang dari kedua sisi tempat inilah terjadi penambahan elemen pendukung. Sirip inilah dikenal sebagai sirip arkipterigial. Spesies Neoceratodus dari Australia, sirip ikan paru-paru Afrika genus Protopterus. Ikan paru-paru Amerika (Lepidosiren), appendages pectoral dan pelvic sangat kecil dan beberapa jenis mengalami degenerasi. Untuk sementara bahwa Dipnoi dipercayai sebagai dari vertebrata darat.

http://www.meer.org/general-fish-tails-fins.htm

Sirip kaudal beberapa ikan bertulang keras primitive misalnya pada sturgeon adalah heteroserkal seperti pada ikan hiu. Ekor ikan Dipnoi disebut difiserkal dengan skeleton aksial berada dekat ujung, sedangkan tipe ekor protoserkal ditemukan pada Cyclostomata. Sebagian besar ikan tulang keras meiliki tipe ekor homoserkal yang didukung oleh duri dan bentuknya simetris antara bagian dorsal dan ventral sirip. Sirip pectoral dan pelvic berperan penting dalam lokomosi, dan kenyataan adanya struktur sirip tersebut untuk menopang tubuh. Sirip pectoral berfungsi untuk pengendali, sirip pelvic (juga sirip dorsal dan anal) berfungsi menjaga keseimbangan dan mepertahankan tubuh agar tetap di dalam air. Kecepatan untuk melaju adalah hasil gerakan menyamping dari bagian belakang tubuh dan sirip ekor. Ikan perenang cepat misalnya ikan tuna, albacore dan marlin, ekor berbentuk kipas dengan ujung meruncing, bentuk badan steamline. Ikan yang geraknya pelan juga menggunakan siripnya untuk bergerak, misalnya kuda laut saat berengang dengan menggerakan pipa (pipefishes). Ikan puffer dan turkey berenang dengan menggetarkan sirip-siripnya dan dilindungi oleh spina yang ujungnya beracun. Ikan pari berenang dengan gerakan menggelombang sirip pectoral yang lebar. Beberapa ikan mampu meloncat cukup jauh ke luar air contohnya ikan marlin dan sailfish. Ikan salmon melakukan lompatan pada air terjun kecil ketika akan menuju habitat di hulu untuk bertelur. Ikan trout sering melompat ke luar air untuk menangkap serangga di udara. Ikan gurami akan melompat ke udara ketika terancam bahaya. Ikan terbang yang banyak hidup di lautan hangat berarus di seluruh bumi, sangat menarik perhatian. Ikan ini bukan terbang sungguhan, tetapi mampu meluncur menembus udara sejauh 40m. Hal ini terjadi oleh karena gerakan di bawah air yang berkecepatan tinggi sebagai hasil dari gerakan lateral ekor dan posterior tubuh kemudian tiba-tiba muncul ke permukaan. Ikan tersebut pada saat melayang di udara sirip pektoralnya mengembang. Saat kembali ke air penampilannya seperti saat meluncur. Umumnya ikan terbang adalah jenis ikan

laut, tetapi jenis ikan air tawar di Venezuela yang berkemampuan seperti ikan terbang air laut. Ada jenis ikan yang menggunakan siripnya untuk berjalan. Beberapa jenis ikan paru-paru Nampak seperti berjalan di dasar perairan dengan menggunakan sirip. Mudsikipper (Periopthalmus sobrinus), ikan gelogok ini mengguankan siripnya untuk memanjat tebing, berjalan pada akar dan dahan rendah di hutan mangrove. Ikan ini dapat hidup di luar air karena ada organ respirasi tambahan di atas insang, yang dapat digunakan di udara bebas. Modiikasi sirip ditemukan pada ikan remora atau suckerfishes. Spina sirip dorsal bagian anterior ikan ini, terbagi dua berjajar horizontal membentuk lipatan transversal sebagai cakram penghisap di atas kepala. Ikan tersebut menggunakan sucker ini untuk menempel pada ikan yang lebih besar dengan demikian bergerak mengikuti hospes dan makan dari sisa makanan ikan hospes. Untuk naik dan turun dengan cara menambah atau mengurangi kevakuman sucker.

c. Pelindung Tubuh (Sisik) Sisik adalah bagian tubuh luar dan merupakan ciri sangat penting baik untuk ikan tulang sejati maupun ikan tulang rawan. Sisik, umumnya sebagai pelindung dan penutup tubuh. Bedasarkan asal, struktur dan fungsi, sedemikian bervariai, sehingga sisik merupakan hal yang penting dalam klasifikasi. Kulit ikan hiu atau ikan karang terasa seperti amplas (amril) karena banyak sisik-sisik kecil yang tertanam pada kulit. Sisik ini dikenal sebagai sisik bertipe plakoid dan strukturnya sama dengan struktur gigi. Setiap sisik tersusun dari lempengan tulang di bagian basal, menuju ke atas menembus kulit kemudian mengarah ke belakang membentuk tonjolan seperti duri yang tersusun dari dentin. Seperti pada gigi, di sana ada lubang pusat (pulpa), dimana terdapat banyak saluran darah. Spina ditutupi oleh lapisan yang lebih keras, dipecayai terbuat dari bahan sama dengan email gigi. Tidak ada pebedaan prinsip antara sisik dan gigi ikan hiu, kecuali pada ukuran gigi lebih besar, keduanya adalah barang yang bisa menghilang dn diganti. Ikan pari, giginya berubah secara berkala menjadi lebih besar, piringan dasar tergabung menjdi satu sehingga mampu memecah cangkang

moluska. Sisik plakoid pada ikan hiu dan ikan pari sangat berbeda dalam bentuk dan susunannya. Tipe sisik ganoid tampak jelas pada ikan gars, berbentuk seperti belah ketupat tersusun amat rapat satu-sama lain dan tersusun searah diagoal tubuh. Di atas lempengan dasar sisik dilapisi oleh substansi mirip email tipis, disebut ganoin. Oleh karena adanya ganoin pada sisik beberapa Chondrichthyes dan Holostei, maka kelompok sering disebut ikan-ikan ganoid (telah punah). Sebagian besar, sisik pipih pada strugeon sedikit mengandung ganoin, dan pada paddlefish hanya memiliki sangat sedikit sisik ganoid. Sisik sebagian besar ian tulang sejati adalah tipe sikloid, terutama bagian depannya di celah-celah kulit, bagian distal sisik menutup sisik berikutnya. Tidak seperti sisik plakoid, imbricate scale atau tumpang-tindihnya sisik ini tidak diganti jika lepas. Susunan sisik ini seperti kulit, tidak dilindungi epidermis atau material seperti email ataupun ganoin. Akibat dari pertumbuhaan sisik tersebut tampak sebagai tanda cincin pertumbuhn, seperti lingkaran tahun pada pohon. Cincin pertumbuhan tersebut lebih jelas pada bagian sisik menurun suhu dan pasokan makanan. Sisik Ctenoid pada dasarnya sama seperti sikloid mengenai struktur susunannya, tetapi berbeda pada bagian belakangnya yaitu berbentuk seperti sisir. Beberapa spesies mungkin mereduksi menjadi satu tonjolan atau spina (duri). Sisik ktenoid ditemukan menjadi duri sirip dorsal pada ikan pari. Berdasar tiga karakteristik utama tersebut, superkelas pisces dibagi mejadi dua kelas utama yaitu Chondrichthyes dan Osteichtyes. Secara umum, perbedaan antara dua kelas tersebut adalah sebagai berikut : Chondrichtyhyes Tubuh ditutupi sisik plakoid, kecuali chimaeras Rangka dari tulang rawan Rangka dalam mengalami kalsifikasi tapi tidak pernah mengalami Osteichthyes Tubuhnya ditutupi sisik (ganoid, cycloid, ctenoid, or cosmoid) Rangka dari tulang sejati, namun ada bebarapa spesies memiliki tulang rawan

osifikasi Gigi berasal dari sisik plakoid yang berbentuk kerucut Insang tidak tertutup oleh tutup insang, kecuali pada chimaera Tidak mempunyai paru-paru atau gelembung renang Sirip pelvik berubah jadi klasper (pada jantan)

Sirip

berpasangan,

pangkalnya

berlobus lunak, dan mempunyai rangka aksial Insang ditutup oleh operkulum Paru-paru atau gelembung renang yang faring Notochord tetap dan tidak direduksi oleh unsur-unsur tl. Dari vertebrae Pada usus terdapat katup spiral terjadi karena divertikula

KELAS CHONDRICHTHYES Chondrichthyes berasal dari bahasa latin yaitu Chondros = tulang rawan; ichtyes=ikan, yang merupakan vetebrata rendah. Chondrichthyes memiliki tulang kartilago cranium sempurna, organ pembau dan kapsul otik tergabung menjadi satu. Kartilago palate-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Kelas Chondrichthyes yaitu ikanikan yang kerangkanya berupa tulang rawan dan sesungguhnya tulang rawan ini bukan menunjukkan keprimitifannya melainkan merupakan ciri sekunder. Kelas ini mencakup ikan hiu, ikan pari. Mereka memiliki 5-7 celah insang di tiap sisi tubuh. Chondrichthyes memiliki sisik dengan tipe plakoid. Dentikel melikiki dua fungsi, perlindungan. Terdapat kelenjar lendir yang ada di beberapa spesies juga. Ciri-ciri dari Chondrichthyes diantaranya yaitu : 1. Rangka tulang rawan 2. Ada yang bersisik dan ada pula yang tidak 3. Celah insang ada satu pasang, lima pasang dan tujuh pasang 4. Letak celah insang lateral dan ventral 5. Mulut terletak pada sisi ventral 6. Ada yang mempunyai spirakulum dan ada yang tidak 7. Sirip berpasangan 8. Tidak memiliki gelembung udara

9. Lubang hidung sepasang Klasifikasi Chondrichtyhyes Subkelas Superordo Ordo Rajiformes (sinar

umum dan sepatu) Batoidea sepatu) (sinar dan Pristiformes (Sawfishes) Torpediniformes (sinar listrik) Hexanchiformes Elasmobranchii (hiu, pari dan sepatu) Squaliformes Pristiophoriformes Selachimorpha (hiu) Squatiniformes Heterodontiformes Orectolobiformes Carcharhiniformes Lamniformes Subkelas Holocephali (chimaera) - family Callorhynchidae, Rhinochimaeridae dan Chimaeridae yang terkait erat dengan hiu dan hiu juga disebut hantu. Kelas chondrichthyes ini mencakup 2 sub kelas yaitu Elasmobranchi yang dibedakan atas ordo Squaliformes dan ordo Rajiformes, serta subkelas Holecephali. Ordo Squaliformes mencakup semua jenis ikan hiu sedangkan ordo Rajiformes mencakup jenis-jenis ikan pari. Terdapat beberapa perbedaan antara ikan hiu dan ikan pari yaitu dalam hal letak celah insang, perlekatan sirip dada dan wujud dari ekornya.

Subkelas Holocephali Subkelas Holocephali adalah sebuah takson dari ikan bertulang rawan , di mana urutan Chimaeriformes adalah kelompok yang masih hidup saja. Holocephali memiliki catatan fosil yang luas yang dimulai selama periode Devon. Ordo dari subkelas ini yaitu ordo Chimaeriformes yang terdiri dari famili chimaeraformes. Subkelas Holocephali mencakup jenis ikan langka yang disebut ikan kelinci. Ikan ini tidak mirip dengan ikan hiu ataupun ikan pari dalam hal bentuk tubuh dan jumlah celah insangnya.

Subkelas Elasmobranchii Elasmobranchii adalah salah satu dari dua subclass ikan bertulang rawan di kelas Chondrichthyes , yang sedang lainnya Holocephali ( chimaeras ). Anggota subkelas elasmobranchii tidak memiliki kantung renang , memiliki lima sampai tujuh pasang insang, sirip punggung yang kaku, dan skala plakoid kecil, rahang atas tidak menyatu dengan tempurung kepala, dan rahang bawah diartikulasikan dengan atas. Dalam amphistyly, palatoquadrate memiliki artikulasi postorbital dengan chondrocranium dari mana ligamen anterior terutama menangguhkan itu. Hyoid artikulasi mandibula dengan lengkung posterior, tetapi tampaknya untuk memberikan sedikit dukungan pada rahang atas dan bawah. a. Superordo Batoidea Batoide adalah superordo dari ikan bertulang rawan yang umum dikenal sebagai sinar dan sepatu, yang terdiri dari 500 spesies yang dijelaskan dalam 13

familia. Mereka terkait erat dengan ikan pari , mereka dapat dibedakan dengan tubuhnya yang rata, pembesaran sirip dada yang menyatu dengan kepala, dan celah insang yang ditempatkan pada permukaan perut mereka (bagian ventral). Oleh karena itu, mereka memiliki celah yang terletak di belakang mata mereka yang memungkinkan mereka untuk mengambil air (dan dengan demikian napas) saat beristirahat di dasar laut atau saat mereka sedang makan. Matanya terletak di atas kepala, tidak seperti hiu yang matanya diposisikan di kedua sisi kepalanya. Matanya bertengger di atas permukaan dorsal. batoids memiliki indra penciuman yang baik, mereka gunakan untuk mencari mangsa di bawah dasar laut. Beberapa batoids dilengkapi dengan duri beracun di ekor mereka yang berfungsi untuk memberikan sengatan terhadap mangsanya. Ordo Rajiformes Rajiformes merupakan superordo dari hypotremata. Rajiformes dibedakan oleh sirip pektoralnya yang melebar, yang mencapai jauh ke depan sebagai sisi kepala, dengan tubuh umumnya pipih. Gerakan sirip dada undulatory diagnostik untuk takson ini dikenal sebagai rajiform bergerak. Mata dan spirakel terletak di permukaan atas tubuh, dan celah insang di bagian bawah. Ikan pari ini umumnya karnivora, meskipun pari manta yang pengumpan filter. Family dari ordo Rajiformes ini diakui sebagai berikut : Family Anacanthobatidae (smooth skates) Family Rajidae (skates) Family Rhinidae (bowmouth guitarfishes) Family Rhinobatidae (guitarfishes) Family Rhynchobatidae (wedgefishes) Salah satu yang termasuk ke dalam ordo Rajiformes ini yaitu ikan pari dan ikan gergaji.

Keterangan Gambar: 1. Pari Mondol-White Spotted Whipray (Himantura gerardi) 2. Pari Minyak Blue Spotted Maskray (Dasyati kuhlii) 3. Pari Cingir Whiptail Stingray (Himantura bleekeri) 4. Pari Keprak / Pari Kupu-Kupu Zonetail Butterfly Rays (Aetoplatea zonura) 5. Pari Mutiara Jenkins Whipray (Himantura jenkinsii) 6. Pari Hidung Runcing -Sharpnose (Dasyatis zugei) b. Superordo Selachimorpha Superordo selachimorpha (hiu) adalah jenis ikan dengan rangka yang mengalami kalsifikasi tetapi tidak mengalami osifikasi. Hiu ditemukan di semua lautan dengan rata-rata ke kedalaman 2.000 meter (6.600 kaki). Mereka umumnya tidak tinggal di air tawar , dengan beberapa pengecualian seperti hiu banteng dan hiu sungai yang dapat hidup baik di air laut dan air tawar. Mereka bernapas melalui 6:55 celah insang. Pada hiu terdapat dentikel dermal yang melindungi kulit mereka dari kerusakan dan parasit , dan memperbaiki dinamika fluida sehingga hiu dapat bergerak lebih cepat. Hiu memiliki beberapa set gigi yang diganti. Beberapa spesies dari hiu yang terkenal diantaranya hiu putih besar , hiu harimau , hiu biru , hiu mako , dan hiu martil. Superordo Selachimorpha ini dibagi menjadi beberapa ordo, diantaranya adalah Heterodontiformes, Orectolobiformes, Lamniformes, dan Carcharhiniformes, Pristiophoriformes.

Ordo Orectolobiformes

Kelompok dari ordo ini memiliki ciri yakni mempunyai dua sirip punggung , tanpa duri, dan mulut kecil yang maju dari mata. Banyak terdapat barbels dan celah insang yang kecil, dengan celah keempat kelima tumpang tindih. Lobus atas dari sirip caudal cenderung sebagian besar sejalan dengan tubuh, sementara lobus bawah yang kurang berkembang, kecuali dalam kasus ikan hiu paus . Sementara banyak dalam urutan kecil, ikan hiu paus adalah ikan yang terbesar. Ordo Charcarhiniformes

Ikan hiu yang termasuk ke ordo ini adalah yang paling dominan dari kelompok ikan hiu, dengan hampir 200 spesies. Spesies yang paling terkenal dari ordo ini yaitu ikan hiu martil. Hidupnya umumnya di perairan tropis. Hiu martil ini memiliki sebuah sirip anal, dua sirip punggung, sebuah moncong memanjang, dan mulut panjang yang mencapai belakang mata. Salah satu yang menjadi ciri khas dari ordo ini yaitu terdapat alis bawah mata berupa garis berwarna hitam yang berfungsi sebagai reseptor.

Ordo Pristiophoriformes

Sawsharks atau hiu gergaji adalah urutan (Pristiophoriformes) dari hiu bantalan panjang seperti pisau bermata moncong dengan gigi, yang mereka gunakan untuk memangkas dan mematikan mangsa mereka. Kebanyakan berada di perairan dari Afrika Selatan ke Australia dan Jepang , pada kedalaman 40 meter (130 kaki) dan di bawah, dalam tahun 1960 sawshark Bahama ditemukan di perairan yang lebih dalam (640 m sampai 915 m) barat laut Karibia. Sawsharks memiliki sepasang barbels yang ukurannya sekitar setengah panjang moncongnya. Mereka memiliki dua sirip punggung , tetapi tidak sirip dubur , dan jangkauan sampai 170 cm (5,6 kaki) panjangnya. Ordo Squaliformes Squaliformes adalah kelompok hiu yang mencakup sekitar 97 spesies dalam 7 familia. Anggota squaliformes ini memiliki dua sirip punggung yang biasanya terdapat duri, tidak ada sirip anal atau membran nictitating , dan lima insang celah Dalam hal lainnya, kelompok cukup bervariasi dalam bentuk dan ukuran. Mereka ditemukan di seluruh dunia, dari kutub ke perairan tropis, dan dari pesisir laut dangkal sampai laut terbuka Memiliki lima pasang celah insang Memiliki dua sirip punggung, sering dengan tulang belakang di sepanjang tepi terkemuka; dorsal pertama berasal di depan asal sirip perut kurangnya sirip anal banyak spesies yang bercahaya untuk beberapa derajat ovoviviparous terdiri dari 22 genus dalam 6 familia

KELAS OSTEICHTHYES Osteichthyes atau disebut juga ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan. Hidup di laut, rawa-rawa, atau air tawar. Semua jenis ikan yang termasuk dalam kelas Osteichthyes memiliki sebagian tulang keras, mulut dan lubang hidungnya ventral, celah-celah pharyngeal tertutup (tidak terlihat dari luar) dan jantungnya hanya memiliki satu ventrikel. Jantung beruang dua, darah berwarna pucat, mengandung eritrosit yang berinti dan leukosit. Ikan ini juga mempunyai sistem limfa dan sistem porta renalis. Mempunyai hati yang berkantong empedu. Lambung dipisahkan dari usus oleh sebuah katup, mempunyai kloaka, tetapi tidak jelas adanya pankreas. Terdapat gelembung renang. Mempunyai gurat sisi, indra mata, telinga dalam dengan tiga saluran semisirkulerdan memiliki otolit untuk keseimbangan. Bernapas dengan insang yang memiliki tutup insang (operkulum). Subkelas Superordo Ordo Acipenseriformes Chondrostei Contoh srurgeon Actinopterygii (bersirip jarijari) Holostei Lepisosteiformes Contoh : gar berbintik Osteglossiformes Contoh : Ikan Arwana Teleostei (ikan modern) Anguiliformes Contoh : Sidat Clupeiformes Contoh : Ikan : ikan

Haerring Cypriniformers Contoh : Ikan Mas Siluriformes Contoh : Ikan Lele Mugiliformes Contoh : Ikan Mullet Cyprinidontiformes Contoh : Ikan Pedang Perciformes Contoh : Ikan Gurame Synbranchiformes Contoh : Baelut Pleuronectiformes Contoh : Ikan Sebelah Tetraodontiformes Contoh : Ikan Buntal Coelacanthiformes Contoh : Ikan Kulakan Sarcopterygii (bersirip lobus) Lepidosireniformes Contoh : ikan Paruparu

Subkelas Sarcopterygii Sarcopterygii merupakan kelas dari ikan-ikan sirip berdaging, bersirip cuping, termasuk didalamnya ikan paru dan coelacanth. Lobus-bersirip ikan paling awal ditemukan sebagai fosil di bawah Devon , dan pada akhir periode ini semua garis keturunan besar telah muncul. Awalnya sirip berlobus dengan ekor

heterocercal, yang berarti bahwa sirip ekor adalah asimetris dan lebih besar pada sisi dorsal. Kini ikan bersirip lobus-hidup (lungfish dan coelacanth) berekor simetris, meskipun catatan fosil menunjukkan bahwa perubahan ini terjadi secara mandiri dalam dua kelompok.

Salah satu karakteristik paling penting dari lobus-ikan bersirip lobus di sirip mereka. Tidak seperti ikan lainnya, ikan sarcopterygian memiliki tambahan Cental di sirip mereka yang mengandung banyak tulang dan otot. Sirip yang sangat fleksibel dan berpotensi berguna untuk mendukung tubuh di darat, seperti dalam lungfish dan tetrapoda. Selain itu, Sarcopterygii dikenal karena enamel pada gigi. Subkelas Actinopterygii Actinopterygii (bentuk jamaknya dari Actinopterygius) merupakan kelas dalam taksonomi dari ikan bersirip kipas atau besirip jari-jari. Actinopterygii mencakup banyak ikan yang dikenal awam sebagai ikan konsumsi maupun ikan hias/peliharaan. Secara evolusi, kelompok ini merupakan pengembangan lebih lanjut yang paling adaptif pada keadaan bumi pada masa kini. Sebagian besar jenis-jenis ikan yang hidup di masa sekarang merupakan anggota kelompok ini.

Superordo Chondrostei Kelompok chondrostei memiliki tubuh telanjang atau memiliki lima baris sisik tulang besar. Chondrostei yang telah berumur lama menunjukkan awal osifikasi dari kerangka yang menunjukkan bahwa proses ini tertunda bukan hilang dalam ikan ini. Pada kelompok ini struktur rahang lebih mirip dengan yang dari tulang ikan hiu lainnya. Kerangka sebagian besar tulang rawan, dan ossifications

yang menggantikan tulang rawan yang kurang berkembang. Salah satu spesies dari kelompok ini yaitu ikan sturgeon. Ikan sturgeon ini memiliki ekor

heterocercal (yang vertebra meluas ke lobus yang lebih besar dari sirip caudal) dengan begitu struktur tubuhnya hampir sama dengan ikan hiu, namun catatan fosil menunjukkan bahwa ikan ini memiliki lebih banyak kesamaan dengan Teleostei dari morfologinya.

Superordo Holostei Holostei merupakan ikan bertulang yang menunjukkan karakteristik primitif. Holostei berbagi dengan ikan primitif lainnya yakni gabungan karakteristik teleostoi dan hiu . Dalam perbandingan dengan kelompok lain (ikan primitif, chondrosthyes) yang holostei lebih dekat dengan teleosts dan lebih dari hiu: ventilator ditemukan di hiu dan chondrosthyes dikurangi hingga hanya sisasisa struktur, kerangka yang kaku (lapisan tipis dari tulang mencakup yang sebagian besar krangka rawan). Pada gar berbintik, ekor masih heterocercal tapi tak seperti pada daripada di chondrosthyes; bowfins memiliki sirip punggung banyak sinar dan dapat menghirup udara seperti bichirs . Para gar memiliki sisik ganoid yang tebal yang merupakan khas ikan sturgeon bowfin sedangkan yang memiliki sisik bertulang tipis seperti pada teleostoi. Oleh karena itu, gar dianggap lebih primitif daripada bowfin tersebut.

Superordo Teleostei Teleostei adalah satu dari tiga infraclasses di kelas Ikan , merupkan ikan modern. Dengan penutupan kapur, ikan kelompok teleostei telah menjadi ikan yang dominan baik di lautan dan di habitat air tawar. Teleostoi ditandai dengan rahang penuh bergerak dan premaxilla (yang membentuk permukaan menggigit rahang atas); rahang atas bergerak memungkinkan teleostoi untuk menonjolkan rahangnya ketika membuka mulut. Teleostoi juga dibedakan dengan memiliki ekor yang sepenuhnya homocercal (simetris) yaang berarti lobus atas dan bawah memiliki ukuran yang sama. Tulang belakang berakhir di caudal pedunculus , yang membedakan kelompok ini dengan kelompok lainnya di mana tulang belakang membentang ke lobus atas dari sirip caudal.

II. Tujuan Praktikum Untuk mempelajari struktur morfologi dan anatomi Osteichthyes dan Chondrichtyes melalui observasi Untuk melatih mahasiswa agar terampil dalam menggunakan kunci determinasi sistem dikotomi berdasarkan ciri-cirinya. Untuk mengurutkan taksa bermacam-macam Osteichthyes dan Chondrichtyes dari filum sampai minimal familinya.

III.

Alat dan Bahan Setiap kelompok kerja diharapkan mempunyai alat dan bahan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Kunci identifikasi satu set alat bedah beserta bak bedahnya Mikroskop beserta objek gelas Loupe Macam-macam ikan awetan atau ikan segar dari Classis Chondrichtyes dan Osteichthyes

IV.

Langkah Kerja Langkah kerja yang dilakukan pada Kelas Chondrichtyes dan Kelas

Osteichtyes adalah sama yaitu sebagai berikut : 1. 2. Pengamatan dilakukan pada ikan awetan. Dilakukan pengamatan dengan berbagai cara berdasarkan kunci identifikasi/ determiansi kelas, ordo dan famili (kunci determinasi tercantum di buku penuntun praktikum) 3. Catat hasinya

V.

Hasil Pengamatan

HASIL PENGAMATAN KELAS : CHONDRICHTHYES No. 1 Urutan identifikasi 1-pleurotremata 1a 2b 3b. Sciliorchinidae Scylius marmoratum Ciri takson Adanya kalsifikasi Sp.K Celah insang dibagian K lateral tubuh Nostril dhubungkan O tidak F dengan Genus takson : Pisces : Chondrichthyes : Pleurotreamata : Schiliorchinidae : Scylius Scylius marmoratum (hiu toke,marble shark) Nama species Foto Praktikum

mulut alur (tidak ada Species : Scylius marmoratum nostril) 2 2-hypotremata 1b-3a Urogymnus africanus Adanya kalsifikasi Sp.K : Pisces : Chondrichthyes : Hypotremata : Dasyatidae Urogymnus africanus

Celah insang dibagian K ventral tubuh O Discus lebar,membulat F atau angular Kepala tidak jelas menonjol dari sirip pectoral Tidak ada duri bergerigi pada ekornya

1b-3b-4b=5b Dasyatidae

Species : Urogymnus africanus

3 2-hypotremata

Adanya kalsifikasi Celah insang dibagian Sp.K ventral tubuh K O F : Pisces : Chondrichthyes : Hypotremata : Aetobatidae Aetobatis narinari (pari burung )

1b-3b-4b-5a Aetobatidae

Discus lebar, membulat Kepala menonjol jelas dari sirip pectoral

Species : Aetobatis narinari

1-pleurotremata 4 1b-2b-4a Sphyrnidae

Adanya kalsifikasi

Sp.K

: Pisces : Chondrichthyes : Pleurotremata : sphyrnidae Sphyrna blochi (hiu martil/ hammerhead shark )

Celah insang dibagian K lateral tubuh O Kepala berbentuk huruf F T

Species : Sphyrna blochi

Sphyrna blochi

Panjang palang 2 kali lebarnya

HASIL PENGAMATAN KELAS : OSTEICHTHYES

No. 1

Urutan identifikasi 1b-2a-3a-4a-5b Synbrachiformes

Ciri takson Adanya osifikasi Sp.K

takson : Pisces : Osteichthyes : Synbrachiformes : Synbrachidae

Nama species

Foto Praktikum

Kepala badan dan ekor K simetri bilateral O F

Synbrachus bengalenis (belut kirai)

Synbrachidae

Tidak ada sirip perut

Celah insang tunggal Genus : Synbrachus di bagian ventral Species : Synbrachus bengalenis kepala

Mempunyai

3-4

lengkung insang, tidak bersisik

1b-2a-3b Tetraodontiformes

Adanya osifikasi

Sp.K

: Pisces : Osteichthyes : Tetraodontiformes : Tetraodontidae Tetraodon fuviatilis (ikan buntal )

Kepala badan dan ekor K simetri bilateral O dubur F

Tetraodontidae

Sirip berhadapan

dengan Species : Tetraodon fuviatilis

sirip punggung ke2. Badan menggembung dapat atau

membulat, gigi terbagi 4

1b-2b-6b-13a-14b-15b Perciformes

Adanya osifikasi

Sp.K

: Pisces : Osteichthyes : Perciformes : Percoidei : Cichlidae Tilapia mossambiqea (ikan mujair)

Kepala badan dan ekor K simetri bilateral O Duri sirip punggung S0 banyak Gurat sisi terputus Duri sirip dubur 3 atau lebih F

1a-2b-3b Cichlidae

Species : Tilapia mossambiqea

1b-2b-3b-4b-5b-6a-7b8b Siluriformes

Adanya osifikasi

Sp.K

: Pisces : Osteichthyes : Siluriformes : Clariidae Clarias batrachus (ikan lele)

Kepala badan dan ekor K simetri bilateral Terdapat disekitar mulut O sungut F

1a-2a Clariidae

Species : Clarias batrachus

Sirip ekor bulat Surip punggung tidak berduri

1b-2b Pleuronectiformes

Kepala badan

ekor Sp.K

: Pisces : Osteichthyes : Pleuronectiformes : Soleidae Pleuronectes (ikan sebelah )

tidak simetris, mata K terletak pada satu sisi O kepala Mata disebelah atas Sirip perut asimetris, F

Species : Pleuronectes

mulut kecil 1b-2a-3a-4a-5a Anguiliformes Adanya osifikasi Sp.K : Pisces : Osteichthyes : Anguiliformes : Anguilidae Anguilla australis (sidat)

Kepala badan dan ekor K simetri bilateral O Celah insang vertikal F dibawah sirip dada Ekor menggepeng

Species : Anguilla australis

tegak,gurat sisi jelas 1b-2b-3b-4b-5b-6b-9b10b Adanya osifikasi Sp.K : Pisces : Osteichthyes : Perciformes : Anabantoidei : Anabantidae Osphronemus gouramy (ikan gurami)

Kepala badan dan ekor K simetri bilateral O mempunyai SO F

1b Osphronemus gouramy

Rahang tonjolan

Sirip punggung lebih Species : Osphronemus gouramy pendek daripada sirip dubur

Gurat lengkap,sirip

sisi dubur

dengan 20 lebih jari jari lemah 11b Osteoglossomorpha Adanya osifikasi Sp.K : Pisces : Osteichthyes : Osteoglossiformes Scleropages

Kepala badan dan ekor K simetri bilateral O

1b Scleropages

Jari-jari branchiostega SO 3-9, Lidah bertulang,

: Osteoglossomorpha

(ikan arwana )

Species : Scleropages

Mempunyai sungut di bagian mulut